3. PERT (Program Evaluation and Review Technique) adalah metode yang digunakan untuk
mengatur, memantau, dan mengontrol proyek dengan menghitung waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan setiap tugas dan menentukan urutan tugas-tugas tersebut. Sedangkan
CPM (Critical Path Method) adalah metode yang digunakan untuk memperkirakan waktu
penyelesaian proyek dengan mengidentifikasi jalur kritis yang merupakan rangkaian tugas
yang harus diselesaikan tepat waktu agar proyek dapat selesai tepat waktu.
Introduction
5. Pengertian metode PERT dan
PCM
Project Evaluation and Review Technique (PERT)
Merupakan suatu Teknik atau model penjadwalan
dalam manajemen proyek yang digunakan sebagai
alat untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan
mengkoordinasikan kegiatan atau pekerjaan dalam
suatu proyek . Model penjadwalan PERT akan
memungkinkan penggunanya untuk menghitung
durasi proyek dan menghitung probabilitas jangka
waktu pelaksanaan proyek.
Critical Path Method (CPM) merupakan
model atau metode perencanaan dan
pengelolaan proyek yang digunakan
sebagai alat dalam menentukan jumlah
waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu proyek serta berbagai
tahapan dalam pelaksanaan proyek.
6. Tujuan dan Manfaat metode PERT
dan PCM
• Mengidentifikasi semua aktivitas yang
terkait dengan proyek
• Mengidentifikasi urutan aktivitas dan
hubungan antara aktivitas-aktivitas
tersebut
• Menentukan waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan setiap aktivitas.
• Mengidentifikasi jalur kritis dari proyek
• Menentukan waktu penyelesaian
tercepat dari proyek
• Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas
yang tidak kritis dan dapat memiliki
kelambatan tanpa mempengaruhi
jadwal penyelesaian proyek.
7. Tujuan dan Manfaat metode PERT
dan PCM
• Meningkatkan efisiensi penggunaan
sumber daya
• Meningkatkan akurasi perkiraan waktu
dan biaya proyek
• Meningkatkan pengambilan keputusan
yang lebih baik dalam manajemen
proyek
• Meningkatkan efisiensi penggunaan
sumber daya
• Meningkatkan akurasi perkiraan
waktu dan biaya proyek
• Meningkatkan kemampuan untuk
mengendalikan proyek.
9. langkah-langkah dari penerapan
metode PERT dan CPM
• Mengidentifikasi kegiatan (activities) serta tonggak
proyek (milestones) yang spesifik.
• Memilih urutan yang tepat berasal dari aktivitas-
aktivitas.
• Menyusun model diagram jaringan.
• Memperkirakan waktu yang dibutuhkan buat masing-
masing kegiatan.
• Memilih tahapan serta jalur kritis.
• Melakukan pemantauan serta evaluasi serta koreksi di
diagram PERT selama proyek berlangsung.
• Membuat Daftar Aktivitas, Menentukan Waktu Estimasi,
dan Identifikasi Dependensi
• Membuat Workflow Diagram Jaringan Proyek
• Menentukan Jalur Kritis
• Menentukan Lama Durasi Proyek
10. STUDI KASUS
Pada proyek konstruksi Rehabilitasi / Perbaikan dan Peningkatan infrastruktur
Irigasi Daerah lintas Kabupaten / kota D.I Pekan Dolok yang berada di D.I Pekan
Dolok Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Berdagai Provinsi Sumatera
Utara terdapat 4 jenis kegiatan utama, yaitu pembuatan bronjong sepanjang 75
m, peninggian tanggul banjir sepanjang 1400 m, pembuatan bangunan penguras,
dan pembuatan shelter / terali pengaman bendung. Waktu penyelesaian seluruh
kegiatan tersebut berdasarkan time schedule perencana dengan menggunakan
metode Bar Chart adalah 150 hari.
11. Berikut ini adalah tabel yang menggunakan metode CPM
pada penjadwalan proyek konstruksi rehabilitasi /
perbaikan dan peningkatan infrastruktur irigasi Daerah
Lintas Kabupaten/Kota D.I Pekan Dolok.
12. Berikut ini adalah tabel yang menggunakan
metode PERT pada penjadwalan proyek
konstruksi rehabilitasi / perbaikan dan
peningkatan infrastruktur rigasi Daerah Lintas
Kabupaten/Kota D.I Pekan Dolok
13. Berdasarkan hasil analisis dari studi kasus dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
• Dengan metode CPM didapatkan waktu untuk penyelesaian
keseluruhan proyek sama dengan durasi kerja perencana
dengan menggunakan metode Bar Chart yaitu 150 hari.
• Penerapan metode PERT pada penjadwalan durasi proyek
yang awalnya menggunakan Bar Chart maupun metode CPM
didapat bahwa probabilitas keberhasilan proyek dapat
selesai dengan durasi kerja 150 hari hanya sebesar 25%.
• Untuk mendapatkan probabilitas penyelesaian proyek
sebesar 80%-99,97% dibutuhkan durasi pelaksanaan proyek
sebesar 164-187 hari.