1. Mekkah adalah tanah suci yang Allah haramkan sejak penciptaan langit dan bumi
2. Mekkah adalah bumi terbaik dan paling dicintai Allah
3. Mekkah aman dari serangan Dajjal karena dilindungi malaikat
1. Keutamaan Kota Makkah
Diantara Keutamaan Kota Makkah :
- Tempat dibangunnya Baitullah
- Tempat kelahiran dan Kenabian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
- Tempat yang Allah wajibkan kepada seluruh manusia untuk mengunjunginya dan
beribadah disana; orang yang dekat maupun yang jauh
- Tempat yang tidak boleh seorangpun masuk ke dalamnya kecuali dengan kerendahan
hati, khusyu’, kepala terbuka, dan meninggalkan segala perhiasan dan kebanggaan
duniawi
- Tempat yang dijadikan oleh Allah sebagai tanah suci yang aman, yang tidak boleh ada
pertumpahan darah
- Tempat yang diberi balasan bagi orang yang berniat buruk/jahat walaupun belum
melakukannya, Jikalau melakukannya diberi ganjaran dosa yang berlipatganda
- Tempat yang dijadikan oleh Allah sebagai salah satu objek sumpah Allah
- Tempat yang tidak dibolehkan dimasuki oleh orang-orang kafir
- Tempat yang dijaga oleh para malaiakat sehingga tidak bisa dimasuki oleh Dajjal
- Negeri yang paling dicintai oleh Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
Dan lain-lain
2. Keutamaan Kota Makkah
1.Tanah Haram (Kota Suci )
اَياَهَُّيأاَّاسنالاَّنِإاََّاّللاَمَّرَحاَّكَماَةاَمْوَياَقَلَخاِاتَوَمَّالساَضْرَْاْلَواَيِهَف
اامَرَحاَلِإاِمْوَياِةَامَيِْقلااَلادَضْعياَهرَجَشاَلَوارَّفَنياْيَصاَهداَلَواذخََْي
اَهَتَطْقلاَّلِإادِشْنم
Sesungguhnya negeri ini telah Allah haramkan pada saat diciptakan langit dan
bumi. Maka, dia haram hingga hari Kiamat. Tidak boleh dicabut durinya, tidak
boleh diusir binatang buruannya, tidak boleh diambil barang temuannya kecuali
dia bermaksud untuk mengumumkannya. (Sunan Ibnu Majah. Asal hadis ini
terdapat dalam Shahih Bukhari)
3. Keutamaan Kota Makkah
2. Bumi Allah Terbaik
اَِّااّلل ِضَْرأاُّبََحأَاوَِّااّلل ِضَْرأارْيَََلا ِكَّنِإاَِّاّللَواْنِامتْجِرْخاأ َِِّنأا َلْوَلاَِّاّللَاوَََّلِإاْجَرَخااَام ِكات
Demi Allah, sesungguhnya engkau (Mekkah) adalah sebaik-baik bumi Allah dan
bumi yang paling dicintai Allah. Andaikata aku tidak diusir darimu, maka aku
tidak akan pernah keluar meninggalkanmu. (HR. Tirmidzi, Nasa’i)
4. Keutamaan Kota Makkah
3. Aman dari Dajjal
اَّلِإاالَّجَّاالدهؤَطَيَاس َّلِإاٍدَلَابْنِامَسْيَلاِامهَلاَسْيَلاَةَينِدَْملاَاوَةَّكَامااَ
ِاِبَقِانْن
اَْايَنيِِفاَاصةَكِئ ََلَْملااِهْيَلَاع َّلِإابْقَناَهَونسر
Tidak ada satu negeri pun kecuali dia akan diinjak tanahnya oleh Dajjal
kecuali Mekah dan Madinah. Sebab, tidak ada satu celah pun di celah-
celahnya kecuali di sana ada malaikat yang berbaris menjaganya. (HR.
Bukhari)
5. Masjid Al Haram
Masjidil Haram adalah Ka`bah, tempat thawaf di sekelilingnya, bangunan dan
halaman tempat shalat, serta semua bagian perluasan yang dilakukan sejak
masa Umar bin Khattab sampai perluasan terakhir. Shalat di masjidil Haram
ini adalah lebih baik daripada masjid lainnya 100.000 derajat.
Sejak peninggalan Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam telah dilakukan
beberapa kali perluasan Masjidil Haram, antara lain;
Di masa Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 H/639
Di masa Khalifah Utsman bin Affan 26 H/648 M
Di masa Abdullah bin al-Zubair 65 H/685 M
Lanjut…
6. Masjid Al Haram
Di masa Khalifah al-Walid bin Abd al-Malik 91 H/ 709 M
Di masa Khalifah Abu Ja`far al-Manshur al-`Abbasi 137 H/ 755 M
Di masa Khalifah Muhammad al-Mahdi al-`Abbasi 160 H/ 777 M
Di masa Khalifah Al-Mu`tadhid al-`Abbasi 284 H/ 897 M
Di masa Khalifah Al-Muqtadir al-`Abbasi 306 H/ 918 M
Di masa Raja Abdul Aziz 1375 H/ 1955 M
Di masa Raja Fahd bin Abdul Aziz 1409 H/ 1988 M
Di masa Raja Abdullah bin Abdul Aziz (wafat 23 Jan 2015)
Di masa Raja Salman bin Abdul Aziz (2015-sekarang)
7. Ka’bah Al-Musyarrafah
Ka`bah di dalam al-Qur`an disebutkan dengan nama-nama: al-Bait (al-Anfal: 35), al-
Bait al-Haram (al-Maidah: 97), al-Bait al-`Atiq (al-Hajj: 29), dan Qiblat
Di dalam banyak riwayat dijelaskan bahwa Ka`bah direnovasi setidaknya 12 kali
sepanjang sejarah. Diantara yang pernah merenovasi Ka`bah adalah: Malaikat, Nabi
Adam `Alaihi al-Salam, Nabi Syits bin Adam `Alaihi al-Salam, Nabi Ibrahim dan
Nabi Ismail, al-`Amaliqah, Jurhum, Qushai bin Kilab, Qurays, Abdullah bin al-
Zubair (65 H), Hajjaj bin Yusuf (74 H), Sultan Murad al-Utsmani (1040 H), dan Raja
Fahd bin Abd. Aziz (1417 H.)
Setelah renovasi terakhir, kondisi Ka`bah adalah; tinggi Ka`bah 14 m, panjang dari
arah Multazam ke Hijir Ismail 12,84 m, panjang sisi Hijir Ismail 11,28 m, antara
Rukun Yamani dan Hijir Ismail 12,11 m, antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad
11,52 m, diameter dari Ka`bah ke Hijir Ismail 8.46 m, panjang seluruh Hijir Ismail
17.57 m (setengah lingkaran)
Di dalam Ka`bah terdapat tiga tiang utama penyangga atap yang terbuat dari kayu
yang berdiameter 44 cm dan jarak antar tiang 2,35 m. Di sebelah kanan dalam
Ka`bah terdapat tangga menuju atap. Tangga tersebut memiliki pintu yang dikenal
dengan bab al-Taubah (pintu taubat)
8.
9.
10. Wawasan Tentang Kiswah
Dikabarkan bahwa yang pertama kali mengkiswahi Ka`bah adalah Nabi Ismail `Alaihi
al-Salam. Pada masa Islam, Rasul Shallallahu `Alaihi Wa Sallam yang pertama kali
mengkiswahinya dan dilanjutkan oleh para penguasa setelah itu. Sejak tahun 656 H/
1258 M, kiswah didatangkan dari Mesir dan diberhentikan pada tahun 1343 H/1924
M. pada tahun 1346 H Saudi membuat pabrik Ka`bah dan kiswah berasal dari pabrik
tersebut. Pada tahun 1355 H diadakan perjanjian antara Mesir dan Saudi, pengiriman
kiswah Ka`bah kembali dilakukan dari Mesir sampai tahun 1381 H. Pada tahun 1382
H pemerintah Saudi kembali membuka dan mengaktifkan pabrik kiswah lama sampai
dibangunnya pabrik kiswah baru di Mekkah
Kiswah yang membungkus Ka`bah terbuat dari sutra murni yang diberi warna hitam
disekelilingnya dan dirajut dengan tulisan-tulisan arab dari emas. Tinggi kiswah 14 m,
berat sutra yang digunakan 670 Kg, lebar kiswah dari pintu 11,67 m, antara Hajar
Aswad dan Rukun Yamani 10,18 m, sisi Hijir Ismail 9,90 m, antara Rukun Yamani dan
Rukun Syami 12,04 m, dan luas atap kiswah 658 m persegi. Kiswah diganti sekali
dalam setahun yaitu pada pagi tanggal 9 Dzulhijjah
11.
12. Hajar Aswad
Hajar Aswad berada di salah satu sudut Ka`bah, sekitar 1,10 m dari tanah,
panjang 25 cm, dan lebar sekitar 17 cm. Hajar Aswad ini awalnya merupakan
satu bongkah batu saja, tetapi sekarang berkeping-keping menjadi 8 gugusan
batu-batu kecil karena pernah pecah, saat pencurian Hajar Aswad pada tahun
319 H dan dikembalikan lagi ke posisinya pada tahun 339 H. Gugusan yang
terbesar seukuran satu buah kurma dan tertanam di batu besar lain yang
dikelilingi oleh ikatan perak
Hajar Aswad ini kata Rasul Shallallahu `Alaihi Wa Sallam diturunkan dari
surga dan warnanya lebih putih daripada susu. Namun dosa-dosa anak cucu
Adam lah yang menjadikannya hitam. Orang-orang yang thawaf dianjurkan
untuk mencium Hajar Aswad atau menyentuhnya, paling minimal
melambaikan tangan kepada Hajar Aswad di saat akan memulai thawaf
13.
14. Keistimewaan Hajar Aswad
Batu Surga yang Lebih Putih Daripada Susu
ْنِم اًضاَيَب ُّدَشَأ َوُهَو ِةَّنَجْال ْنِم ُدَْوسَ ْاْل ُرَجَحْال َلَزَنَمدآ يِنَب اَياَطَخ ُهْتَدَّوَسَف ِنَبَّالل
Hajar Aswad turun dari surga dan ia lebih putih daripada susu. Dosa-dosa anak
Adamlah yang menyebabkannya berwarna hitam. (HR. At-Tirmidzi)
Batu Surga yang Dapat Menerangi Timur dan Barat
َسَمَط ِةَّنَجْال ِتوُاقَي ْنِم ِانَتَتوُاقَي َماَقَمْالَو َنْكُّالر َّنِإَمُهَورُن ْسِمْطَي ْمَل ْوَلَو اَمُهَورُن ُ َّاَّللا
ِب ِرْغَمْالَو ِق ِرْشَمْال َنْيَب اَم اَتَءاَضَ َْل
Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim merupakan dua biji batu daripada batu surga.
Allah telah menghilangkan cahaya pada kedua-duanya. Jika tidak, niscaya cahaya
kedua-duanya akan menerangi di antara timur dan barat. (HR. At-Tirmidzi)
Menjadi Saksi
اِِاِبرِصْبايِانَنْيَاعهَلاِةَامَيِْقلااَمْوَاي َّااّللَّهنَثَعْبَيَلاَِّاّللَواْنَمامَلَاعدَهْشَايِهِباقِطْنَايانَسِلَااوَماهَمَلَتْااساٍِقَِِب
Demi Allah, Allah akan membangkitkan Hajar Aswad pada hari Kiamat. Ia akan
memiliki dua mata untuk melihat dan memiliki lidah untuk berbicara. Ia akan memberi
kesaksian bagi siapa aja yang memegangnya dengan penuh keyakinan dan benar.
(HR. At-Tirmidzi)
16. Multazam
Adalah bagian Ka`bah yang
terletak antara sudut Kabah yang
ada Hajar Aswad dan pintu
Ka`bah (ukurannya sekitar 2 m).
Multazam merupakan tempat
do`a dikabulkan dan dianjurkan
berdo`a di tempat ini dengan
menempelkan kedua telapak
tangan, pipi dan dada ke dinding
Ka`bah.
17. Hijr Ismail
Adalah bangunan terbuka yang
membentuk setengah lingkaran.
Pada mulanya Hijir Ismail
membentuk lingkaran utuh,
tetapi pada saat renovasi pada
zaman Qurays setengah
lingkarannya terpotong. Hijir
ismail merupakan bagian dari
Ka`bah. Karena Hijir Ismail
merupakan bagian dari Ka`bah,
tidak sah thawaf dilakukan di
dalam Hijir Ismail
18. MaqamIbrahim
Adalah batu yang dibawa oleh Nabi Ismail `Alaihi al-Sallam
yang digunakan sebagai tempat Nabi Ibrahim `Alaihi al-Sallam
berpijak ketika membangun Ka`bah. Posisinya berada di sisi
Ka`bah yang ada pintu Ka`bah. Dari atas batu itulah Nabi
Ibrahim `Alaihi al-Sallam membangun Ka`bah dengan
tangannya sendiri. Seorang yang telah menyelesaikan thawaf
haji atau thawaf umrah dianjurkan untuk melaksanakan shalat
sunat dua rakaat di belakangnya.
19. Zam-Zam
Sumur Zamzam berasal dari sebuah mata air yang
bersumber dari dalam tanah, di saat Nabi Ismail `Alaihi
al-Sallam kehausan. Dulu, Nabi Ibrahim `Alaihi al-
Sallam membawa istrinya, Hajar dan Ismail ke Makkah.
mereka dibekali dengan kurma dan air minum. Setelah
beberapa lama, air minum mereka habis, maka Siti
Hajar berlari-lari ke puncak Shafa untuk mencari
pertolongan Kemudian ia berlari ke Bukit Marwah
untuk melakukan hal yang sama, tapi tidak ada juga. Di
saat pencarian itulah nampak air menyembur dari
bawah pipi Nabi Ismail `Alaihi al-Sallam yang sedang
kehausan. Siti Hajar kemudian menggali sumber air
tersebut. Posisinya sekitar 11 m dari Ka`bah yang
hampir sejajar dengan posisi sudut yang terdapat Hajar
Aswad.
20. Shafa-Marwa
Bukit Shafa adalah bukit yang berada sekitar 130 m ke arah Selatan dari
Ka`bah. Dari tempat ini ibadah sa`i bermula. Dan bukit Marwah adalah
bukit kecil dari batu api atau geretan, yaitu batu putih yang keras yang
berada sekitar 300 m ke arah Timur Laut dari Rukun Syami (sudut Ka`bah
ke arah Syam). Dari tempat ini ibadah sa`i berakhir. Bukit Shafa dan
Marwah memiliki arti penting dalam sejarah islam karena banya perkara
penting sepanjang sejarah yang terjadi di ke dua bukit ini.