MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
status dan peran 1.ppt
1. STATUS ATAU KEDUDUKAN ADALAH
SUATU PERINGKAT ATAU POSISI
SESORANG DALAM SUATU KELOMPOK
ATAU POSISI SUATU KELOMPOK
DALAM HUBUNGANNYA DENGAN
KELOMPOK LAIN.
2. PERAN ADALAH PERILAKU YANG
DIHARAPKAN DARI SESEORANG
YANG MEMPUNYAI SUATU
STATUS.
3. Seseorang mempunyai banyak
status, karena itu setiap orang
dituntut memerankan status yang
mereka sandang itu.
4. Status dan peran adalah dua
aspek dari gejala yang sama,
Status adalah seperangkat
kewajiban dan hak, peran adalah
pemeranan dari perangkat
kewajiban dan hak-hak tersebut.
5. Norma-norma kebudayaan dipelajari
terutama melalui belajar peran,
walaupun beberapa norma berlaku
bagi semua anggota masyarakat,
sebagian besar norma berbeda sesuai
dengan status yang kita isi, karena
apa yang benar bagi suatu status
adalah salah bagi status yang lainnya.
6. Sosialisasi, yaitu proses mempelajari
kebiasaan dan tata kelakuan untuk
menjadi suatu bagian dari suatu
masyarakat, sebagian besar adalah
proses mempelajari perilaku peran.
7. Kita belajar untuk melaksanakan kewajiban
dan menuntut hak-hak suatu peran.
Kita harus memiliki sikap dan perasaan dan
harapan-harapan yang sesuai dengan peran
tersebut.
8. Peran yang berkaitan dengan pekerjaan
akan menimbulkkan perubahan
kepribadian, sehingga terdapat pengaruh
timbal balik dari manusia terhadap
pekerjaan dan dari pekerjaan terhadap
manusia.
9. Penelitian Khon dan Schooler
(1973) , tentang percobaannya
“suatu penjara lengkap dengan sel
dan simulasinya”. (Tugas
Perankan kedalam simulasi dan
setelah permainan suruh masing-
masing menceritakan) apa yang
sedang mereka rasakan ?
10. Perangkat peran ( Role set) digunakan
untuk menunjukkan bahwa suatu
status tidak hanya mempunyai satu
peran tunggal akan tetapi sejumlah
peran yang saling berhubungan dan
cocok.
.
11. Contoh : seorang istri misal adalah seorang
perempuan, seorang ibu rumah tangga,
seorang tetangga, seorang warganegara,
seorang tukang masak, seorang pekerja,
seorang dharma wanita dan lain-lain
12. Sieber (1974) Menyatakan bahwa
banyaknya peran dapat membuat
beberapa peran terasa berat,
sekalipun tidak demikian, dan
dapat juga meningkatkan prestasi
menyeluruh serta kepuasan hidup
seseorang,
13. Pakaian seragam,tanda pangkat, gelar
upacara keagamaan adalah alat bantu
dalam perilaku peran. Coursey (1973)
menyatakan bahwa orang lebih patuh
kepada satpam yang memakai seragan
satpam dari pada seseorang yang memakai
pakaian usahawan.
14. Bickman (1974 )
Menyatakan “Seorang dokter dan
pasien dalam mendiagnosa
penyakitnya lebih akrap ketika sang
dokter menggunakan pakain mantel
putih
15. Goffman (1981)
Bahwa; kita menampilkan diri kita bila
khalayak hadir memerankan peran
sehingga kita memberikan diri yang
telah diperhitungkan.
16. Berk (1977)
Setiap orang pada suatu waktu dan tempat
adalah seorang aktor yang berusaha
mengesankan hadirin. Bila keberhasilan kita
dalam menciptakan kesan yang kita inginkan
terancam, kita akan menempuh suatu cara
penyelamatan muka untuk melindungi.
17. Ascribed status: adalah status yang
diberikan kepada seseorang. Contoh status
sebutan putri bagi seseorang perempuan
yang tidak terlepas apakah mereka cerdas,
cantik, anggun atau bahkan mempesona
atau tidak.
18. Achieved Status: adalah status
seseorang yang diperoleh karena
atas perjuangan mereka melalui
usaha dan kemampuan mereka
sendir: perdana menteri,
gubernur, bupati, satpam,
mahasiswa dan lain sebagainya.
19. Paradigma tentang perempuan :
Teori neoklasik : Secara fisik perempuan
mempunyai ciri-ciri lemah sedangkan laki-
laki kuat.
Teori segmentasi Pasar : (dual Labour )
Ideologi Gender : pertama, Dibedakan antara
jenis sek yaitu laki-laki versus perempuan.
Kedua Peran adalah status sosial oleh karena
konstruksi masyarakat.
20. Masa Anak-anak
Masa Remaja
Masa Dewasa
Masa Orang berusia lanjut
Disemua masyarakat didunia ini
memperlakukan anak-anak, remaja, orang
dewasa sekalipun orang lanjut usia adalah
berbeda.
21. Yaitu ketidak sesuaian status, status
tidak sejalan sebagaimana mestinya.
Usia, jenis kelamin, dan kelas adalah
ketiga status yang sering digabungkan
tidak konsisten.
22. Inkonsistensi status juga tampak bila
mana seseorang yang secara umum
tidak diakui menyandang suatu yang
di dirasakannya pantas.
23. CONTOH
seorang suami menggendong anak
sedangkan istrinya mengemudikan
bolduser. Dan lain-lain
24. Seorang sosiolog pendidikan Amerika
bernama Coleman menyatakan bahwa di
Amerika masa sekolah yang lama
cenderung memisahkan pemuda dari orang
dewasa dan menggeser proses sosialisasi
kedalam kelompok sebaya (peer group).
25. COLEMAN
Menyatakan perbuatan ini melestarikan
ketidakbertanggungjawaban anak-anak dan
menggagalkan persiapan pemuda untuk
memegang peran orang dewasa. Contoh
penyimpangan delequency, pos sindrom.
Dan lain-lain.
26. Menyatakan bahwa Selama masa muda
melambangkan aktivitas petualangan dan
percintaan, dan usia lanjut melambngkan
ketidak bergunaan dan irrelevansi, proses
penuaan akan terus menjadi pengalaman
yang akan menyakitkan.
27. Peralihan peran juga sering menjadi
lebih sulit karena adanya keharusan
melepaskan peran dan kemudian
menerima peran baru.
28. Kegagalan peran sungguh
menyakitkan akibatnya bisa
menyebabkan sakit mental atau fisik.
Di Amerika latin penyakit akibat
kegagalan peran disebut Susto.
29. O’Nell 1975 menyatakan “dalam masyarakat
yang stabil dan sangat terpadu dengan
proporsi peran yang ditentukan oleh
masyarakat tinggi, kebanyakan peran ini
akan terisi kerena orang-orang telah
dipersiapkan dari sejak awal masa kanak-
kanak.
30. Semua masyarakat memberikan status
kepada yang meninggal dan peran kepada
orang yang masih hidup. Bagi kebanyakan
masyarakat, orang yang meninggal tidak
benar-benar “hilang” karena arwah mereka
masih ada.
31. Kadang-kadang arwah orang yang
sudah mati ini dipandang sebagai
arwah kebajikan, tetapi lebih sering
ditakuti sebagai suatu yang berbahaya
atau jahat.