Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang profil TPA Putri Cempo di Surakarta dan pengelolaan sampah di sana.
2. TPA Putri Cempo mengalami masalah seperti tumpukan sampah yang berlebihan dan kerusakan lingkungan.
3. Dokumen itu memberikan saran untuk pemerintah daerah meningkatkan pengawasan pengelolaan sampah di TPA.
Pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri & produktif berbasis masyaraka...
Ekonomi Sumber daya Alam dan lingkungan sub bahasan Co
1. Hastuti Meiningtyas ( F1113023)
N. Annisa Fauziah ( F1113042)
Vera Kusumaningrum ( F1113053)
Winda Khoirina ( F1113054)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
KELOMPOK 1
2. Profil TPA Putri Cempo
Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri
Cempo yang terletak di desa Jatirejo RT 06 RW
11, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres,
Surakarta. TPA dibangun sejak tahun 1987. Luas
wilayah TPA 17 hektare, dipergunakan untuk
sarana dan prasaran seperti bangunan kantor
dan parkir seluas 1 hektare, untuk IPLT(instalansi
Pengolahan Lumpur dan Tinja) seluas 2 hektare,
dan petilasan putri cempo 1 hektare . Sisa yang
14 hektare dipergunakan untuk tempat
pembuangan sampah.
3. Berdasarkan pengelolanya, sampah yang dibuang
ke TPA “Putri Cempo” dikelompokkan menjadi 3
(tiga) kelompok, yakni sampah domistik yang
dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan
(DKP), sampah pasar yang dikelola oleh Dinas
Pengelolaan Pasar dan sampah umum yang
dikelola/dibuang oleh masyarakat umum secara
mandiri langsung ke TPA. Adanya TPA Putri Cempo
yang berada di daerah tersebut sebagian
masyarakat menjadikannya sebagai tempat untuk
mencari nafkah atau untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Masyarakat yang memanfaatkan TPA sebagai
tempat mencukupi kebutuhan hidup adalah
pemulung dan penadah barang bekas.
4. Pengelolaan sampah di kota Solo masih
menggunakan cara yang konvensional yakni sistem
pembuangan terbuka atau open dumping dimana
sampah dibuang ke tanah yang sudah di gali setelah
itu sampah ditutup tanah lagi. Cara tersebut terbukti
tidak efektif karena areal yang digunakan untuk
menampung sampah suatu saat akan mengalami
keterbatasan daya tampung atau overload. Keadaan
yang terlihat di TPA Putri Cempo sangat
memprihatinkan sampah menggunung dan alat
beratpun tidak memadai dalam pemerataan sampah.
Sampah yang dibuang di TPA Putri Cempo
diperkirakan sebesar 265 ton/ hari yang terdiri dari
sampah rumah tangga 225 ton/ hari, sampah pasar
25 ton/hari dan perkantoran/jalan/industri sebesar 15
ton/hari.
7. Fungsi Lingkungan di sekitar TPA
Putri Cempo
Dengan menumpuknya sampah terlalu lama, bukan hanya
sarang penyakit yang ditimbulkan melainkan udara juga
akan tercemari dengan bau yang tidak sedap. Dari
sejumlah kasus yang ada, penyakit infeksi saluran
pernafasan atas (ISPA) merupakan jenis penyakit yang
menempati urutan teratas. Tumbuhan dan hewan ternak
yang ada disekitar TPA Putri Cempo menjadi tidak sehat.
Tumbuhan mati dan hewan ternak terpaksa
mengkonsumsi sampah sebagai makanan sehari – hari.
Selain keberadaan lokasi pembuangan sampah yang
sangat berdekatan dengan lokasi pemukiman warga,
pengelolaan sampah yang buruk juga menjadi salah satu
penyebab tingginya perkembangan penyakit ISPA di
daerah tersebut. Hal ini terlihat dari masih mengalirnya air
sampah (air lindi) ke luar areal pembuangan dan bahkan
ada yang mengalir ke saluran-saluran air. Bau tak sedap
yang setiap hari harus dihirup warga di sekitar lokasi juga
turut memperparah kondisi yang ada.
8. Kerusakan Lingkungan di sekitar
TPA Putri Cempo
Pemerintah telah memberi regulasi tentang
pembuangan sampah di TPA Putri Cempo agar tidak
merusak lingkungan. Peraturan tersebut adalah dengan
menumpuk tumpukan sampah dengan tanah. Selain itu
sampah akan dijadikan kompos agar dapat
menyuburkan tanah. Namun peraturan dari pemerintah
tersebut hanya berlaku selama kurang lebih satu tahun.
Setelah itu sampah hanya ditumpuk dan tidak dibakar.
Sehingga jika musin hujan tiba tumpukan sampah
tersebut menimbulkan bau yang menyengat. Padahal
28 tahun yang lalu lokasi TPA Putri Cempo awalnya
adalah sebuah jurang seluas 17 ha dan sedalam 20
meter. Dan sekarang jurang tersebut berubah menjadi
gunung sampah setinggi 40 meter. Selain itu lingkungan
9. Dampak didirikannya TPA Putri Cempo
Dampak positif yang dapat timbul dari keberadaan TPA yaitu :
1. Menjadi lahan Perekonomian yang sangat produktif bagi masyarakat
sekitar.
Banyaknya tumpukan sampah anorganik di TPA, telah menimbulkan
inisiatif baru dalam sektor ekonomi bagi masyarakat di sekitar TPA,
mereka menganggap tumpukan sampah tersebut adalah lahan
perekonomian yang sangat produktif, dengan cara mengumpulkan
sampah-sampah anorganik, seperti plastik,atau barang-barang bekas
yang tidak mudah mudah hancur, plastik dan barang bekas tersebut telah
mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari,bahkan menurut
tanggapan masyarakat yang ada di sekitar sana, penghasilan yang
mereka dapatkan dari TPA dengan cara mengumpulkan plastik dan
barang bekas lebih dari cukup. Bahkan ada masyarakat sekitar yang mau
meninggalkan usaha dagangan nya,karna mereka beranggapan TPA lebih
mampu memenuhi kebutuhan perekonomian mereka sehari-hari.
2. Sebagai Sumber Listrik Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)
3. Menjadikan Sampah Organik Sebagai Pupuk Kompos
Sampah di Bantargebang juga akan menghasilkan keuntungan ganda
yang bernilai ekonomis, salah satunya bahan baku pupuk organik
(kompos).
4 . Bahan baku produk daur ulang plastik
10. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari keberadaan
TPA. yaitu :
1. Musibah fatal contohnya burung bangkai yang terkubur
di bawah timbunan sampah akan menimbulkan bau
busuk dan merusak tanah.
2. Kerusakan infrastruktur contohnya kerusakan ke akses
jalan oleh kendaraan berat yang mengangkut sampah
ke TPA tersebut.minimal setiap harinya ada 30 truk
pengangkut sampah yang masuk ke TPA, dan sudah
pasti lama-kelamaan akan menimbulkan kerusakan
pada jalan yang di laluinya.
3. Pencemaran lingkungan setempat seperti
pencemaran air tanah oleh kebocoran dan pencemaran
tanah sisa selama pemakaian TPA, begitupun setelah
penutupan TPA
4. Pelepasan gas metana yang disebabkan oleh
pembusukan sampah organik, metanaadalah gas
rumah kaca yang berkali-kali lebih potensial
daripada karbon dioksida, dan dapat membahayakan
penduduk suatu tempat.
5. gangguan sederhana contohnya debu, bau
11. Jenis dan Fungsi Sumber Daya
Alam yang ada
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan di TPA Putri
Cempo jenis dan fungsi SDA yang terdapat disana antara
lain :
1. Tanah, tanah merupakan sumber daya alam renewable
yang mana apabila dimanfaatkan dapat dilestarikan
kembali. Tanah di TPA Putri Cempo dulunya berfungsi
sebagai alat penimbun tumpukan sampah. Tetapi saat ini
sampah yang ada tidak ditimbun dengan tanah karena
keterbatasan lahan yang semakin sedikit.
2. Air (kali), air juga merupakan sumber daya alam
renewable. Di TPA PutriCempo air di kali digunakan
masyarakat sekitar untuk kebutuhan sehari-hari. Mulai dari
mandi, cuci, kakus.
3. Hewan, dilokasi pembuangan akhir hewan yang banyak
ditemukan antara lain adalah sapi dan kambing. Dimana
hewan masuk kedalam kategori sumber daya alam
renewable.
12. Potensi Pengelolaan Sampah
Menuju Zero Waste dalam
Pengelolaan Sampah Perkotaan
Pemikiran konsep zero waste adalah pendekatan
serta penerapan sistem dan teknologi
pengolahan sampah perkotaan skala individual
dan skala kawasan secara terpadu dengan
sasaran untuk dapat mengurangi volume sampah
sesedikit mungkin. Konsep Zero Waste ini salah
satunya dengan menerapkan prinsip 3 R
(Reduce, Reuse, Recycle).Konsep 3R adalah
merupakan dasar dari berbagai usaha untuk
mengurangi limbah sampah dan mengoptimalkan
proses produksi sampah.
15. Paradigma umum yang dijumpai sampai saat
ini dalam pengelolaan sampah kota adalah:
1. KUMPUL – ANGKUT – BUANG
Merupakan sistem pengelolaan konvensional
dimana pengelolahan sampah yang dilakukan
hanya berupa tiga tahap yaitu kumpul, angkut
dan buang tanpa melalui rangkaian proses
pengolahan.
2. KUMPUL – OLAH – ANGKUT – OLAH – BUANG
Pola yang dikembangkan dalam pengelolaan
persampahan pertama dengan memasukkan
kegiatan pengolahan sampah mulai dari hulu
sampai hilir.
16. Valuasi Market
No Jenis Jumlah satua
n
Harga Total
1 Sampah
-Rumah
Tangga
225000 kg Rp 10.000 Rp 2.250.000.000
-Pasar 25000 kg Rp 7.500 Rp 187.500.000
- Industri 15000 kg Rp 50.000 Rp 750.000.000
2 Tanah 17000 hektar Rp
60.000.000
Rp 1.020.000.000
3 Air 5000000 liter Rp 3.500 Rp 17.500.000.000
4 Sapi 1.000 ekor Rp
15.000.000
Rp 15.000.000.000
TOTAL/hr Rp 36.707.500.000
TOTAL/bl
n
Rp 1.101.225.000
18. Hedonic Price Method
Dapat digunakan untuk menghitung kerugian
lingkungan dan menghitung nilai tambah dari sebuah
barang karena nilai – nilai
di luar harga internal suatu barang.
In(Salesprj) = f ( Ij, Ej, SCj , Oj )
Keterangan
In: obyek yang akan dihitung
Ij : faktorHarga – harga internal dari obyek yang sedang
dihitung
Ej: faktor Harga – harga eksternal dari obyek yang
sedang dihitung
SCj: faktor Spassial lingkungan dari obyek
Oj : faktor- faktor lainnya yang berhubungan dengan
19. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di TPA Putri
Cempo peran pemerintah sangat diperlukan
untuk lebih serius memperhatikan fungsi dan
guna tempat pembuangan akhir.
Prosedur penumpukan sampah yang dilakukan
oleh TPA Putri Cempo yang kurang terstruktur
sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan
yang terjadi di pemukiman sekitar TPA Putri
Cempo.
Sumber daya alam yang ada disekitar TPA Putri
Cempo semakin habis sehingga merugikan
masyarakat sekitar.
20. Saran
1. Dengan meningkatnya produksi sampah tiap hari,
Pemerintah Daerah perlu meninjau kembali rencana
pembangunan wilayah yang dapat dimanfaatkan
sebagai tempat pembuangan sampah akhir dengan
memperhatikan aspek-aspek kehidupan masyarakat
sekitarnya.
2. Pemerintah Daerah perlu mempertegas dan
mengawasi pelaksanaan pihak pengelola sampah
dalam mengolah sampah
3. Sebagai masyarakat memiliki peran penting dalam
pengelolaan sampah yaitu dengan mengurangi atau
meniadakan sampai yang dihasilkan. Pengurangan
sampah dapat dilakukan dengan :
a. Pembatasan timbulan sampah;
b. Pendauran ulang sampah;
c. Pemanfaatan kembali sampah.