Perdarahan uterus abnormal (PUA) merupakan masalah umum pada wanita usia reproduksi. Diagnosis PUA melibatkan anamnesis rinci, pemeriksaan fisik, dan pencitraan untuk mengidentifikasi penyebab struktural dan nonstruktural. Pengobatan tergantung pada etiologi, dapat berupa terapi hormonal, non-hormonal, atau pembedahan.
1. Abnormal Uterine Bleeding
(AUB)
Pembimbing :
Dr. dr. Hermawan Udiyanto, Sp.OG, Subsp. Onk
Program Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Rumah Sakit dr. Moewardi
Surakarta
2022
2. PENDAHULUAN
• Durasi siklus mentruasi normal umumnya 5 hari, dan
berlangsung antara 21 dan 35 hari.
• Menoragia, atau heavy menstrual bleeding: kehilangan
darah menstruasi >80 mL.
• Metroragia: perdarahan terjadi di antara siklus.
• Polymenore: perdarahan terjadi lebih sering daripada setiap
21 hari.
• Oligomenore: perdarahan terjadi lebih jarang dari setiap 35
hari.
Committee on Practice Bulletins—Gynecology (2012). Practice bulletin no. 128: diagnosis of abnormal uterine bleeding in reproductive-aged
women. Obstetrics and gynecology, 120(1), 197–206. https://doi.org/10.1097/AOG.0b013e318262e320
3. • Prevalensi AUB pada wanita usia reproduktif secara
internasional diperkirakan antara 3% sampai 30%, dengan
insiden yang lebih tinggi terjadi sekitar menarche dan
perimenopause.
• Banyak penelitian terbatas pada perdarahan menstruasi
berat (heavy menstrual bleeding, HMB), tetapi ketika
mempertimbangkan perdarahan tidak teratur dan
intermenstrual, prevalensinya meningkat hingga 35% atau
lebih tinggi.
Committee on Practice Bulletins—Gynecology (2012). Practice bulletin no. 128: diagnosis of abnormal uterine bleeding in reproductive-aged
women. Obstetrics and gynecology, 120(1), 197–206. https://doi.org/10.1097/AOG.0b013e318262e320
4. Perdarahan Uterus Abnormal
• FIGO merekomendasikan penggunaan istilah PUA/AUB untuk
menggambarkan setiap penyimpangan volume, regulasi, durasi dan/
atau frekuensi menstruasi pada wanita yang tidak hamil.
• FIGO juga mengusulkan mengganti beberapa definisi terminology lama.
Yaşa and Uğurlucan, 2020; DeSilva, 2010
Menoragia
Heavy menstrual
bleeding (HMB)
Metroragia
Intermenstrual
bleeding
5. Etiologi Struktural dan Nonstruktural
Committee on Practice Bulletins—Gynecology (2012). Practice bulletin no. 128: diagnosis of abnormal uterine bleeding in reproductive-aged
women. Obstetrics and gynecology, 120(1), 197–206. https://doi.org/10.1097/AOG.0b013e318262e320
7. Anamnesis
• Pertanyaan mengenai keluhan:
Elmaoğulları and Aycan, 2018; Yaşa and Uğurlucan, 2020
Panjang siklus
Durasi antar
siklus
Nyeri dan gejala
pramenstruasi
Catatan harian
menstruasi
Jumlah
perdarahan
(ganti pembalut)
Aktivitas seksual
Keluhan Utama
8. Riwayat Medis
• Pola siklus mentruasi
• Keparahan dan nyeri berkaitan
dengan perdarahan
• Riwayat keluarga AUB
• Penggunaan obat-obatan/ herbat
– Warfarin
– Heparin
– NSAID
– Kontrasepsi hormonal
– Ginko
– Ginseng
Committee on Practice Bulletins—Gynecology (2012). Practice bulletin no. 128: diagnosis of abnormal uterine bleeding in reproductive-aged
women. Obstetrics and gynecology, 120(1), 197–206. https://doi.org/10.1097/AOG.0b013e318262e320
9. Riwayat Medis
Committee on Practice Bulletins—Gynecology (2012). Practice bulletin no. 128: diagnosis of abnormal uterine bleeding in reproductive-aged
women. Obstetrics and gynecology, 120(1), 197–206. https://doi.org/10.1097/AOG.0b013e318262e320
10. Pemeriksaan Fisik
• BB berlebih
• Tanda PCOS (hirsutism dan jerawat)
• Tanda penyakit tiroid (nodul tiroid)
• Tanda resistensi insulin (akantosis nigricans)
• Pada AUB akut:
– Hipovolemia, anemia, mencari etiologi
• Pemeriksaan panggul
– Bimanual
– Inspekulo
Committee on Practice Bulletins—Gynecology (2012). Practice bulletin no. 128: diagnosis of abnormal uterine bleeding in reproductive-aged
women. Obstetrics and gynecology, 120(1), 197–206. https://doi.org/10.1097/AOG.0b013e318262e320
11. Pemeriksaan Laboratorium
• Hitung darah lengkap
– Onset heavy menstrual
bleeding saat menarche
merupakan tanda awal
penyakit von Willebrand
• TSH
• Pemeriksaan C. trachomatis
• Skrining kanker cervix
Committee on Practice Bulletins—Gynecology (2012). Practice bulletin no. 128: diagnosis of abnormal uterine bleeding in reproductive-aged
women. Obstetrics and gynecology, 120(1), 197–206. https://doi.org/10.1097/AOG.0b013e318262e320
12. Pencitraan
• USG Transvaginal
– Skrining rongga uterus untuk leiomyoma dan polip
• Sonohisterografi
– Mendeteksi lesi dalam rahim, seperti polip dan leiomyoma
submucosa
– Membedakan penebalan fokal/uniform dari endometrium dengan
kelainan struktural
• MRI
– Penggunaan rutin tidak direkomendasikan
Committee on Practice Bulletins—Gynecology (2012). Practice bulletin no. 128: diagnosis of abnormal uterine bleeding in reproductive-aged
women. Obstetrics and gynecology, 120(1), 197–206. https://doi.org/10.1097/AOG.0b013e318262e320
13. Diagnosis Banding
• 13-18 tahun
– Paling sering karena anovulasi persisten karena imaturitas atau
disregulasi hypothalamic-pituitary-ovarian axis, menandakan
fisiologi normal
– Penggunaan kontrasepsi hormonal
– Infeksi
– Koagulopati
– Tumor
Committee on Practice Bulletins—Gynecology (2012). Practice bulletin no. 128: diagnosis of abnormal uterine bleeding in reproductive-aged
women. Obstetrics and gynecology, 120(1), 197–206. https://doi.org/10.1097/AOG.0b013e318262e320
14. Diagnosis Banding
• 19-39 tahun
– Kehamilan
– Lesi struktural (leiomyoma/ polip)
– Siklus anovulatoir (PCOS)
– Penggunaan kontrasepsi hormonal
– Hiperplasia endometrium
• 40 tahun – menopause
– Perdarahaan anovulatoir, tanda fisiologis
– Hiperplasia/karsinoma endometrium
– Atrofi endometrium
– Leiomyoma
Committee on Practice Bulletins—Gynecology (2012). Practice bulletin no. 128: diagnosis of abnormal uterine bleeding in reproductive-aged
women. Obstetrics and gynecology, 120(1), 197–206. https://doi.org/10.1097/AOG.0b013e318262e320
15. Manajemen
• Tujuan utama penatalaksanaan → mencegah
ketidakstabilan hemodinamik
• Pilihan pengobatan:
– Hormonal
– Non-hormonal
– Pembedahan
ACOG committee opinion no. 557: Management of acute abnormal uterine bleeding in nonpregnant reproductive-aged women. Obstet Gynecol.
2013 Apr;121(4):891-896.
16. Manajemen
• Dua tujuan utama mengelola AUB akut adalah:
– 1) untuk mengontrol episode perdarahan berat dan
– 2) untuk mengurangi kehilangan darah menstruasi berlebih pada
siklus berikutnya.
ACOG committee opinion no. 557: Management of acute abnormal uterine bleeding in nonpregnant reproductive-aged women. Obstet Gynecol.
2013 Apr;121(4):891-896.
Obat Dosis yang direkomendasikan Jadwal
Conjugated equine estrogen 25 mg IV Setiap 4-6 jam selama 24 jam
Kontrasepsi oral kombinasi Kontrasepsi oral kombinasi
monofasik yang mengandung 35
mcg etinil estradiol
3x/hari selama 7 hari
Medroxyprogesterone asetat 20 mg PO 3x/hari selama 7 hari
Asam tranexamat 1.3 g PO atau
10 mg/kg IV (maksimal 600
mg/dosis)
3x/hari selama 5 hari (setiap 8
jam)
17. Manajemen
Munro MG, Critchley HOD, Fraser IS., FIGO Menstrual Disorders Committee. The two FIGO systems for normal and abnormal uterine bleeding
symptoms and classification of causes of abnormal uterine bleeding in the reproductive years: 2018 revisions. Int J Gynaecol Obstet. 2018
Dec;143(3):393-408.
18. Manajemen
Munro MG, Critchley HOD, Fraser IS., FIGO Menstrual Disorders Committee. The two FIGO systems for normal and abnormal uterine bleeding
symptoms and classification of causes of abnormal uterine bleeding in the reproductive years: 2018 revisions. Int J Gynaecol Obstet. 2018
Dec;143(3):393-408.
19. Contoh
Munro MG, Critchley HOD, Fraser IS., FIGO Menstrual Disorders Committee. The two FIGO systems for normal and abnormal uterine bleeding
symptoms and classification of causes of abnormal uterine bleeding in the reproductive years: 2018 revisions. Int J Gynaecol Obstet. 2018
Dec;143(3):393-408.
20. Contoh
Munro MG, Critchley HOD, Fraser IS., FIGO Menstrual Disorders Committee. The two FIGO systems for normal and abnormal uterine bleeding
symptoms and classification of causes of abnormal uterine bleeding in the reproductive years: 2018 revisions. Int J Gynaecol Obstet. 2018
Dec;143(3):393-408.
21. Manajemen Perdarahan Akut
• Terapi hormonal dianggap sebagai lini pertama untuk pasien dengan AUB
akut tanpa gangguan perdarahan yang diketahui atau dicurigai.
• Pilihan pengobatan termasuk conjugated equine estrogen IV, kontrasepsi
oral kombinasi (KOK) dan progestin oral.
• Obat antifibrinolitik, seperti asam traneksamat, bekerja dengan
mencegah degradasi fibrin dan merupakan pengobatan yang efektif
untuk pasien dengan AUB kronis.
• Setelah episode akut telah dikendalikan, beberapa pilihan perawatan
tersedia untuk pengobatan jangka panjang dari AUB kronis.
• Terapi termasuk LNG-IUS, kontrasepsi oral (siklus bulanan atau
diperpanjang), progestin (oral atau intramuskular), asam traneksamat,
dan NSAIDs.
ACOG committee opinion no. 557: Management of acute abnormal uterine bleeding in nonpregnant reproductive-aged women. Obstet Gynecol.
2013 Apr;121(4):891-896.
23. Pembedahan
• Terapi medis adalah lini pertama bertujuan untuk menjaga
kesuburan.
• Namun, pembedahan diperlukan jika terjadi perdarahan
yang mengancam jiwa, ketika perawatan medikamentosa
tidak berhasil dan situasi yang memerlukan pemeriksaan
histopatologi.
• Dilatasi dan kuretase, embolisasi arteri uterina, ablasi
endometrium dan histerektomi adalah pilihan tatalaksana
bedah.
Benetti-Pinto et al., 2017; Özge et al., 2017)
24. Daftar Pustaka
• ACOG committee opinion no. 557: Management of acute abnormal uterine
bleeding in nonpregnant reproductive-aged women. Obstet Gynecol. 2013
Apr;121(4):891-896.
• Cheong Y, Cameron IT, Critchley HOD. Abnormal uterine bleeding. Br Med Bull.
2017 Sep 01;123(1):103-114.
• Committee on Practice Bulletins—Gynecology (2012). Practice bulletin no. 128:
diagnosis of abnormal uterine bleeding in reproductive-aged women. Obstetrics
and gynecology, 120(1), 197–206.
https://doi.org/10.1097/AOG.0b013e318262e320
• Munro MG, Critchley HOD, Fraser IS., FIGO Menstrual Disorders Committee. The
two FIGO systems for normal and abnormal uterine bleeding symptoms and
classification of causes of abnormal uterine bleeding in the reproductive years:
2018 revisions. Int J Gynaecol Obstet. 2018 Dec;143(3):393-408.