SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
TUGAS

ARTIKEL TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
                   (TIK)




                 Disusun oleh :
            Nama : Nurlaila Shafarrinda
            Kelas : VII D




          SMP NEGERI 4 SUMEDANG
                   2012

                       1
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI :
                 KONSEP DAN PERKEMBANGANNYA


I.      Pendahuluan
        Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua yang teknologi
berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi),                 pengolahan,
penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (Kementerian Negara Riset dan
Teknologi, 2006: 6). Tercakup dalam definisi tersebut adalah semua perangkat keras,
perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer maupun (tele)komunikasi.
Istilah TIK atau ICT (Information and Communication Technology), atau yang di
kalangan negara Asia berbahasa Inggris disebut sebagai Infocom, muncul setelah
berpadunya teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya)
dan teknologi komunikasi sebagai sarana penyebaran informasi pada paruh kedua
abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang sangat pesat, jauh
melampaui bidang-bidang teknologi lainnya. Bahkan sampai awal abad ke-21 ini,
dipercaya bahwa bidang TIK masih akan terus pesat berkembang dan belum terlihat
titik jenuhnya sampai beberapa dekade mendatang. Pada tingkat global,
perkembangan TIK telah mempengaruhi seluruh bidang kehidupan umat manusia.
Intrusi TIK ke dalam bidang-bidang teknologi lain telah sedemikian jauh sehingga
tidak ada satupun peralatan hasil inovasi teknologi yang tidak memanfaatkan
perangkat TIK.
        Membicarakan pengaruh TIK pada berbagai bidang lain tentu memerlukan
waktu diskusi yang sangat panjang. Dalam makalah ini, kaitan TIK dengan proses
pembelajaran disoroti lebih dibanding dengan kaitannya dengan bidang lain. Tanpa
mengecilkan pengaruh TIK di bidang lain, bidang pembelajaran mendapatkan
manfaat lebih dalam kaitannya dengan kemampuan TIK mengolah dan menyebarkan
informasi.

II.     Perkembangan TIK
        Bila dilacak ke belakang, terdapat beberapa tonggak perkembangan teknologi
yang secara nyata memberi sumbangan terhadap eksistensi TIK saat ini. Pertama
adalah temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini
kemudian ditindaklanjuti dengan penggelaran jaringan komunikasi dengan kabel yang
melilit seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel
komunikasi trans-atlantik. Inilah infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia
untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920,
terealisasi transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama
(Lallana, 2003:5). Komunikasi suara tanpa kabel segera berkembang pesat, dan
kemudian bahkan diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud
siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada
tahun 1943, yang kemudian diikuti oleh tahapan miniaturisai komponen elektronik
melalui penemuan transistor pada tahun 1947, dan rangkaian terpadu (integrated
electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan
soko guru TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era perang dingin.
Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (eks Uni
Sovyet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya
miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun

                                        2
mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan
rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah
yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer, dan terus berevolusi sampai saat ini.
        Di lain pihak, perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat mulai
diimplementasi-kannya teknologi digital menggantikan teknologi analog yang mulai
menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat
telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang dari awal
merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi
inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur
telekomunikasi dan komputasi inilah kandungan isi (content) berupa multimedia,
mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi-
komputasi-multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18
dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin
sebagai pengganti ‘otot’ manusia maka revolusi digital (karena konvergensi
telekomunikasi-komputasi-multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital)
menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan
kemampuan) ‘otak’ manusia.
        Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk maksud
yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary
mendeskripsikan         telematics      sebagai      telecommunication+informatics
(telekomunikasi+informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of
data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan
telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang
kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-
belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit
dideskripsikan, sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi,
kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat,
juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai
jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-
library dan sebagainya. Awalan e- bermakna electronics yang secara implisit
dimaknai berdasar teknologi elektronika digital.

III.    Kebijakan Nasional bidang TIK
        Menyadari pentingnya TIK sebagai bidang yang berperan besar dalam
pembangunan nasional, Kementerian Negara Riset dan Teknologi memberikan arahan
sektor-sektor yang diprioritaskan untuk dikembangkan melalui kegiatan riset, antara
lain: infrastruktur informasi, perangkat lunak, kandungan informasi (information
content), pengembangan SDM dan kelembagaan, pengembangan regulasi dan
standarisasi (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 5).

IV.     Infrastruktur Informasi
       Infrastruktur informasi terdiri atas beberapa aspek yang seluruhnya harus
dibangun secara paralel dan saling menunjang. Aspek pertama adalah jaringan
fisikyang berfungsi sebagai jalan raya informasi baik pada tingkat jaringan tulang-
punggung maupun tingkat akses pelanggan. Jaringan tulang punggung harus mampu
menghubungkan seluruh daerah Indonesia sampai wilayah pemerintahan terkecil.
Pada tingkat akses pelanggan harus memungkinkan tersedianya akses yang murah dan
memadai bagi masyarakat luas.


                                         3
Aspek kedua menekankan pada kemanfaatan sebesar-besarnya pengelolaan
sumber informasi bagi seluruh komponen masyarakat. Kondisi ini dapat dicapai
melalui diwujudkannya interoperabilitas sumber daya informasi yang tersebar luas
sehingga dapat dimanfaatkan secara efisien dan efektif oleh seluruh pemangku
kepentingan.
       Aspek terakhir adalah pengembangan perangkat keras, baik di sisi jaringan
maupun di sisi terminal. Pengembangan ini harus dirancang berdasarkan kebutuhan
dan kondisi jaringan yang ada di Indonesia, dengan mengadopsi sistem terbuka dan
menanamkan tingkat kecerdasan tertentu untuk memudahkan integrasi sistem dan
pengembangannya di masa depan.

V.      Perangkat Lunak
       Pengembangan perangkat lunak diarahkan pada realisasi sistem aplikasi yang
mampu menunjang proses transaksi ekonomi yang cepat dan aman, serta pengambilan
keputusan yang benar dan cepat. Harga yang terjangkau dan daya saing pada tingkat
internasional merupakan salah satu kriteria yang dipersyaratkan, khususnya
mendukung kebijakan substitusi impor.
       Perangkat lunak sistem operasi dengan kehandalan tinggi dan kebutuhan
sumber daya memori maupun prosesor yang minimal serta fleksibel terhadap
perangkat keras maupun program aplikasi yang baru, merupakan prioritas yang harus
dikembangkan. Program aplikasi juga perlu dikembangkan, terutama yang terkait
dengan sektor perekonomian, industri, pendidikan, maupun pemerintahan.
       Dalam mempercepat pengembangan dan pendayagunaan perangkat lunak,
perlu pula ditinjau implementasi konsep open source. Penerapan konsep open source
ini diharapkan mampu menggalakkan industri perangkat lunak dengan partisipasi
seluruh lapisan masyarakat tanpa melakukan pelanggaran hak cipta.

VI.    Kandungan Informasi
       Kegiatan pengembangan kandungan informasi (information content) bertujuan
melakukan penataan, penyimpanan, dan pengolahan informasi yang diperlukan untuk
meningkatkan efisiensi proses pembangunan, pengorganisasian, pencarian, dan
pendistribusian informasi.
       Kegiatan riset dan pengembangan kandungan informasi diawali dengan
pemetaan berbagai potensi dan informasi nasional beserta pemodelan proses
information retrieval. Dengan demikian implementasi information repository dan
information sharing merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pengembangan
teknologi informasi dan komunikasi. Pemanfaatan maksimal kandungan informasi
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan potensi lokal, akumulasi kekayaan
seni dan budaya Indonesia yang beraneka ragam dapat pula dieksploitasi sebesar-
besarnya untuk menghasilkan produk-produk seni budaya yang berbasis multimedia.

VII.   Pengembangan SDM
       Dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) diperlukan upaya
peningkatan kemandirian dan keunggulan, yang salah satunya adalah dengan
mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan untuk membentuk keahlian dan
keterampilan masyarakat dan peneliti dalam bidang teknologi yang strategis serta
mengantisipasi timbulnya kesenjangan keahlian sebagai akibat kemajuan teknologi,
khususnya teknologi informasi dan komunikasi.


                                        4
VIII. Pengembangan Regulasi dan Standarisasi
        Program kajian regulasi meliputi penyusunan Undang-Undang dan
penyempurnaan berbagai kebijakan terkait bidang teknologi informasi, komunikasi
dan broadcasting. Salah satunya adalah penyempurnaan Cetak Biru Telekomunikasi
dan UU Telekomunikasi No. 36/1999 yang sudah mulai ketinggalan dengan
perkembangan teknologi dan tuntutan masyarakat. Penyelesaian Rancangan UU
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan berbagai UU lain yang dapat
mendorong pertumbuhan aplikasi IT sangatlah diharapkan realisasinya pada tahun
2005-2025. Termasuk dalam kerangka regulasi ini adalah mempercepat terlaksananya
proses kompetisi yang sebenar-benarnya dalam penyediaan jasa telekomunikasi
sehingga dapat memberikan perbaikan kondisi layanan, kemudahan bagi pengguna
jasa, serta harga yang ekonomis.

IX.     TIK dalam Pembelajaran
        Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah
yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi
pendidikan sebagai upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan
pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara, merupakan wujud dari kesadaran untuk
mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran
masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak
adanya interaksi imbal-balik yang seketika. Siaran bersifat searah, dari nara sumber
belajar atau fasilitator kepada pembelajar.
        Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan
tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan movie) memberikan peluang
baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila
televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih-lebih bila materi
tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet
memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron
(delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran
secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak
harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang
dijalankan berdasar teknologi Internet, memungkinkan pembelajar berada di mana
saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi puncak seperti itu,
beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat
dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.

X.     Buku Elektronik
       Buku elektronik atau ebook adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan
komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan
dinamis. Ke dalam ebook dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar,
animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan
dengan buku konvensional.
       Jenis ebook paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku
konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan
teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk
(kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5
GB), ataupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 4 GB). Bentuk yang
lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat ada pada misalnya
Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam

                                         5
format multimedia. Format multimedia memungkinkan ebook menyediakan tidak saja
informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya.
Penjelasan tentang satu jenis musik, misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara
jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang
dimaksud oleh penyaji.

XI.      E-learning
         Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio,
misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan,
formal maupun nonformal yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun
ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi (Tinio, tt: 4).
Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan
internet, sering disebut sebagai online learning.          Definisi yang lebih luas
dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning                        adalah
pembelajaran melalui jasa elektronik (SEAMOLEC, 2003:1). Meski beragam definisi
namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi.
Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai
salah satu bentuk e-learning. Meskipun per definisi radio dan televisi pendidikan
adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa e-learning
mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet. Internet-
based learning atau web-based learning dalam bentuk paling sederhana adalah web-
site yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini
memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh nara
sumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan, dapat pula disediakan
mailing-list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum
diskusi.
         Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus
yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning
management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga
dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet (Hari Wibawanto,
2006). Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik,
pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran termasuk
pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar
dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola
tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator,
fasilitator, peserta didik atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat
diwakili oleh email, kanal chatting, atau melalui video conference.

XII.   Aplikasi Lain
       Selain e-book dan fasilitas e-learning, berbagai aplikasi lain bermunculan (dan
kadang saling berintegrasi sehingga menimbulkan sinergi) sebagai dampak ikutan
perkembangan TIK terutama internet.
       E-zine dari kata e-magazine, merupakan bentuk digital dari majalah
konvensional. Penerbitan majalah berformat digital memungkinkan ditekannya
ongkos produksi (karena tidak perlu mencetak) dan distribusi (karena sekali diupload
ke server, seluruh dunia bisa mengaksesnya). Pemutakhiran isinya juga dapat
dilakukan dengan sangat cepat sehingga perkembangan mutakhir dapat disajikan
dengan lebih cepat. Termasuk dalam kategori e-zine ini adalah e-newspaper yang

                                          6
berfokus pada berita terkini dan e-journal yang memfokuskan diri pada laporan hasil-
hasil penelitian.
        E-laboratory, merupakan bentuk digital dari fasilitas dan proses-proses
laboratorium yang dapat disimulasikan secara digital. Pada dasarnya, perangkat lunak
ini adalah perangkat lunak animasi dan simulasi yang dapat dikemas dalam keping
CD, DVD maupun disajikan pada web-site sebagai web-based application (perangkat
lunak yang berjalan pada jaringan internet).
        Blog atau weblog adalah perkembangan mutakhir di bidang web-based
application. Ide semula adalah menyediakan fasilitas electronic diary atau buku harian
elektronik untuk remaja. Pengguna dapat mengisi buku harian tersebut semudah
menulis email, mengunggah (upload) ke server hanya dengan meng-klik ikon, dan
hasilnya adalah tayangan tulisan di layar browser. Pemakai internet di manapun
berada dapat melihat publikasi tersebut dengan mengakses alamat situs, misalnya:
http://hariwibawanto.wordpress.com. Dari sisi kandungan isi, blok sekarang banyak
berisi gagasan, ide, dan opini pribadi tentang satu masalah yang menarik secara
subyektif. Meskipun akurasi informasi yang tersaji masih bisa diperdebatkan, tetapi
yang penting adalah blog memungkinkan seseorang tanpa pengetahuan desain web-
site dapat dengan mudah membuat web-site pribadi dan mengelola maupun
memutakhirkan isinya dengan sangat mudah. Kemudahan lain adalah tersedianya
banyak server blog gratis. Dalam konteks pemanfaatannya bagi proses pembelajaran,
kandungan isi blog pembelajar, misalnya, dapat menjadi umpan balik bagi fasilitator.

XIII. Konteks Lokal: Universitas Negeri Semarang
        Salah satu syarat awal keterlibatan sivitas akademika dalam dunia TIK modern
adalah computer literate atau melek komputer. Pendekatannya bisa top-down (dari
dosen turun ke mahasiswa) atau sebaliknya bottom-up (dari mahasiswa naik ke
dosen), atau dua-duanya berjalan simultan. Pendekatan ketiga itulah yang secara
alami terjadi di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Penetrasi budaya masyarakat
informasi yang ditularkan oleh perguruan tinggi besar di Indonesia maupun luar
negeri telah menjadikan sebagian dosen melek komputer dan melek internet lebh dulu
dari rekan-rekannya yang lain. Aset inilah yang secara alami melalui proses interaksi
saling memerlukan, menjadi sarana persebaran keterampilan (dan budaya)
menggunakan komputer dan internet.
        Penggarapan lebih serius dilakukan oleh UPT Sumber Belajar dan Media
melalui kegiatan-kegiatan pelatihan produksi multimedia, perancangan situs web, dan
sebagainya, yang berlangsung sejak tahun 2000. Dalam kegiatan-kegiatan pelatihan
itulah dilakukan pengenalan pemanfaatan komputer untuk pembelajaran, sehingga
menimbulkan gairah belajar-mengajar dengan fasilitas komputer.
        Sejak itu, mulailah masing-masing jurusan maupun program studi
menyediakan fasilitas laboratorium komputer maupun laboratorium produksi
multimedia. Kebutuhan yang mendesak terhadap akses internet mulai dilayani oleh
warung internet yang bekerjasama dengan UPT Perpustakaan, kemudian disusul oleh
layanan serupa di Jurusan Fisika, Jurusan Ekonomi, dan Jurusan Teknik Elektro.
        Menyadari pentingnya akses Internet dan fasilitas pembelajaran berbasis TIK
lainnya, maka pada tahun 2006, melalui program hibah kompetisi INHERENT Unnes
berupaya menyatukan jaringan-jaringan komputer lokal yang ada di 8 fakultas dengan
menggunakan back-bone serat optik. Upaya itu berhasil dilakukan setelah Unnes
memenangkan hibah INHERENT (Unnes, 2006). Penyatuan jaringan lokal tersebut
memungkinkan dioperasikannya sistem informasi online yang mulai tahun 2007

                                          7
dimanfaatkan sebagai sarana heregistrasi, yudisium, dan pengisian KRS secara online.
Pengembangan selanjutnya adalah menyatukan beberapa kampus Unnes yang berada
di lokasi lain (misalnya: Program Pascasarjana di Bendan Ngisor dan PGSD di
Karanganyar) menjadi satu jaringan dengan kampus pusat di Gunungpati. Sayangnya,
keterbatasan anggaran rutin yang disediakan Unnes menjadikan rencana-rencana
tersebut hanya dapat dilaksanakan dengan mengandalkan dana-dana dari program
hibah kompetisi. Tim-tim yang dibentuk oleh Unnes mendapat tugas berat untuk
mengajukan dan mempertahankan proposal yang diajukan ke Direktorat Pendidikan
Tinggi, bersaing dengan ratusan perguruan tinggi lain (negeri maupun swasta), agar
dapat didanai.
         Beberapa permasalahan yang ditengarai menjadi tantangan pemanfataan TIK
bagi pembelajaran di Unnes antara lain adalah:
         Adanya digital divide dalam konteks lokal Unnes sendiri. Ada kesenjangan
antara mahasiswa yang memperoleh kekayaan informasi lebih dengan mahasiswa
yang memiliki akses informasi terbatas, baik akibat belum meratanya ketersediaan
fasilitas, kurangnya keterampilan mengakses informasi, kurangnya dukungan
finansial, maupun oleh sebab-sebab lain yang belum bisa diidentifikasi. Kesenjangan
digital ini juga terjadi pada level dosen dan sivitas akademika lainnya.
         Adanya resistansi atau penolakan baik yang bersifat statik (berupa sifat malas
berubah dan malas belajar) maupun agresif (perlawanan, karena menjadi pihak yang
‘dirugikan’).
         Ketergantungan pada sumber dana yang berasal dari hibah kompetisi
menjadikan perkembangan TIK di Unnes tidak selalu berjalan sesuai skenario ideal.
Hal itu disebabkan setiap program hibah yang diluncurkan Dikti senantiasa memiliki
arah dan fokus sendiri, dan tidak selalu bisa dikaitkan dengan implementasi TIK.

XIV. Peluang-peluang di Masa Depan
       Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi maupun Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, termuat mata ajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk SMP/MI
maupun SMA/SMK/MA/MAK. Sampai saat ini belum ada Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan yang menghasilkan guru dengan spesialisasi pengajar
Teknologu Informasi dan Komunikasi. Sebagian besar guru TIK di lapangan adalah
guru yang berasal dari bidang keahlian kependidikan lain yang kebetulan ‘bisa
mengoperasikan komputer’ atau bahkan sarjana-sarjana komputer. Ini merupakan
peluang bagi LPTK seperti Unnes, baik dengan membuka secara khusus program
studi yang terkait dengan TIK ataupun membekali calon guru dengan keterampilan
TIK yang memadai sehingga tidak gamang menghadapi penugasan sebagai guru TIK.
       Ladang garapan lain yang seharusnya digarap LPTK seperti Unnes adalah
bidang pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran. Kiranya program studi
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan (dengan penekanan pada frasa terakhir,
Teknologi Pendidikan) tepat untuk menggarap bidang tersebut. Berikut adalah
sebagian dari daftar panjang bidang-bidang yang seharusnya digarap Unnes sebagai
LPTK:
       Kajian desain dan implementasi bahan ajar multimedia;
       Kajian teori-teori belajar terkait proses pembelajaran online;
       Kajian eksploratif pemanfaatan jaringan Internet dalam proses pembelajaran;
       Desain dan implementasi perangkat lunak pembelajaran dengan berlandaskan
pada teori belajar mutakhir;


                                          8
Pemanfaatan secara kreatif aplikasi-aplikasi berbasis internet yang telah ada
menjadi alat bantu pembelajaran;
      Kajian pemanfaatan chatting, blogging, maupun teleconferencing pada proses
pembelajaran;

XV.     Penutup
       Sebagai institusi yang menghasilkan guru dan tenaga kependidikan lainnya,
Unnes masih perlu membenahi dan terus memperbaiki infrastruktur terkait teknologi
informasi dan komunikasi. Perbaikan infrastruktur TIK ini merupakan keniscayaan,
mengingat pesatnya perkembangan TIK pada umumnya dan yang terkait dengan
proses pembelajaran pada khususnya. Selain perbaikan infrastruktur, rekayasa sosial
untuk mendekatkan sivitas akademika dengan TIK perlu dilakukan mengingat bahwa
adopsi teknologi hanya berhasil baik apabila disertai dengan penyesuaian-penyesuaian
budaya maupun kebiasaan yang dibawa serta oleh teknologi tersebut.




                                         9

More Related Content

What's hot

Makalah digital marketing
Makalah digital marketingMakalah digital marketing
Makalah digital marketingulfameilia
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivAlfan Fatoni
 
Sejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaSejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaLestari Moerdijat
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...Nurfaizatul Jannah
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaReski Aprilia
 
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Muhammad Yasir Abdad
 
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaAnalisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaMaitsa Anggraini
 
Makalah Media Sosial - ENSCHAi
Makalah Media Sosial - ENSCHAiMakalah Media Sosial - ENSCHAi
Makalah Media Sosial - ENSCHAiAlluka Tita
 
Makalah tentang perkembangan teknologi dan pengaruhnya bagi remaja
Makalah tentang perkembangan teknologi dan pengaruhnya bagi remajaMakalah tentang perkembangan teknologi dan pengaruhnya bagi remaja
Makalah tentang perkembangan teknologi dan pengaruhnya bagi remajaWarnet Raha
 
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negaraBab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negaraSyaiful Ahdan
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenNurul_Hayati
 
Proposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - businessProposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - businessCyberSpace
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
Proposal aplikasi pariwisata berbasis web
Proposal aplikasi pariwisata berbasis webProposal aplikasi pariwisata berbasis web
Proposal aplikasi pariwisata berbasis webIhsan Nurhalim
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalahoqpram
 

What's hot (20)

Makalah digital marketing
Makalah digital marketingMakalah digital marketing
Makalah digital marketing
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
 
Sejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaSejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di Indonesia
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
 
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
 
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaAnalisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
 
Resume kuliah tamu
Resume kuliah tamuResume kuliah tamu
Resume kuliah tamu
 
Makalah Media Sosial - ENSCHAi
Makalah Media Sosial - ENSCHAiMakalah Media Sosial - ENSCHAi
Makalah Media Sosial - ENSCHAi
 
Makalah tentang perkembangan teknologi dan pengaruhnya bagi remaja
Makalah tentang perkembangan teknologi dan pengaruhnya bagi remajaMakalah tentang perkembangan teknologi dan pengaruhnya bagi remaja
Makalah tentang perkembangan teknologi dan pengaruhnya bagi remaja
 
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negaraBab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen
 
Proposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - businessProposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - business
 
Soal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBDSoal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBD
 
Teknologi Komunikasi
Teknologi KomunikasiTeknologi Komunikasi
Teknologi Komunikasi
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Proposal aplikasi pariwisata berbasis web
Proposal aplikasi pariwisata berbasis webProposal aplikasi pariwisata berbasis web
Proposal aplikasi pariwisata berbasis web
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalah
 
Kualitas informasi
Kualitas informasiKualitas informasi
Kualitas informasi
 

Viewers also liked

Artikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Artikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasiArtikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Artikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasianwarsyarif
 
Artikel windows dan linux.....
Artikel windows dan linux.....Artikel windows dan linux.....
Artikel windows dan linux.....kiuk08
 
Contoh artikel ilmiah dalam versi panjang
Contoh artikel ilmiah dalam versi panjangContoh artikel ilmiah dalam versi panjang
Contoh artikel ilmiah dalam versi panjangGita Fuziyana
 
Sejarah TIK & Perkembangan TIK di Indonesia
Sejarah TIK & Perkembangan TIK di IndonesiaSejarah TIK & Perkembangan TIK di Indonesia
Sejarah TIK & Perkembangan TIK di IndonesiaErvina Novianti
 
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan PendidikanPemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan PendidikanSyarif Hidayatullah
 
Artikel iptek
Artikel iptekArtikel iptek
Artikel ipteksebotcrew
 
Sejarah linux & Distribusinya
Sejarah linux & DistribusinyaSejarah linux & Distribusinya
Sejarah linux & DistribusinyaShofi Asriani
 
Sejarah Perkembangan Windows
Sejarah Perkembangan WindowsSejarah Perkembangan Windows
Sejarah Perkembangan WindowsAddien RaXman
 
Artikel tentang manfaat teknologi pada dunia pendidikan
Artikel tentang manfaat teknologi pada dunia pendidikanArtikel tentang manfaat teknologi pada dunia pendidikan
Artikel tentang manfaat teknologi pada dunia pendidikanMardiansah Young
 
Artikel: Tahap Pengaplikasian Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) Dalam P...
Artikel: Tahap Pengaplikasian Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) Dalam P...Artikel: Tahap Pengaplikasian Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) Dalam P...
Artikel: Tahap Pengaplikasian Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) Dalam P...Samsul Hamdan
 
Sejarah teknologi informasi & komunikasi
Sejarah teknologi informasi & komunikasiSejarah teknologi informasi & komunikasi
Sejarah teknologi informasi & komunikasiAulia Elfadin
 
sistem operasi closed source
sistem operasi closed sourcesistem operasi closed source
sistem operasi closed sourcekiuk08
 
Rangkuman materi tik kelas 9
Rangkuman materi tik kelas 9Rangkuman materi tik kelas 9
Rangkuman materi tik kelas 9Syaddad Abdullah
 
Contoh pembentangan kerja kursus BM Tingkatan 6 2013. "6A1"
Contoh pembentangan kerja kursus BM Tingkatan 6 2013. "6A1"Contoh pembentangan kerja kursus BM Tingkatan 6 2013. "6A1"
Contoh pembentangan kerja kursus BM Tingkatan 6 2013. "6A1"KiDuKo KiMaGoRi
 
Makalah Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) - Laptop (untuk kelas x MA/SMA...
Makalah Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) - Laptop (untuk kelas x MA/SMA...Makalah Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) - Laptop (untuk kelas x MA/SMA...
Makalah Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) - Laptop (untuk kelas x MA/SMA...Mulia Fathan
 

Viewers also liked (20)

Artikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Artikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasiArtikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Artikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
 
Makalah Dasar TIK
Makalah Dasar TIKMakalah Dasar TIK
Makalah Dasar TIK
 
Artikel windows dan linux.....
Artikel windows dan linux.....Artikel windows dan linux.....
Artikel windows dan linux.....
 
Contoh artikel ilmiah dalam versi panjang
Contoh artikel ilmiah dalam versi panjangContoh artikel ilmiah dalam versi panjang
Contoh artikel ilmiah dalam versi panjang
 
Sejarah TIK & Perkembangan TIK di Indonesia
Sejarah TIK & Perkembangan TIK di IndonesiaSejarah TIK & Perkembangan TIK di Indonesia
Sejarah TIK & Perkembangan TIK di Indonesia
 
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan PendidikanPemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
 
Artikel iptek
Artikel iptekArtikel iptek
Artikel iptek
 
Sejarah linux & Distribusinya
Sejarah linux & DistribusinyaSejarah linux & Distribusinya
Sejarah linux & Distribusinya
 
Sejarah Perkembangan Windows
Sejarah Perkembangan WindowsSejarah Perkembangan Windows
Sejarah Perkembangan Windows
 
Makalah tik
Makalah tikMakalah tik
Makalah tik
 
Artikel tentang manfaat teknologi pada dunia pendidikan
Artikel tentang manfaat teknologi pada dunia pendidikanArtikel tentang manfaat teknologi pada dunia pendidikan
Artikel tentang manfaat teknologi pada dunia pendidikan
 
Artikel: Tahap Pengaplikasian Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) Dalam P...
Artikel: Tahap Pengaplikasian Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) Dalam P...Artikel: Tahap Pengaplikasian Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) Dalam P...
Artikel: Tahap Pengaplikasian Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) Dalam P...
 
Sejarah teknologi informasi & komunikasi
Sejarah teknologi informasi & komunikasiSejarah teknologi informasi & komunikasi
Sejarah teknologi informasi & komunikasi
 
Tik kelas 9 smp
Tik kelas 9 smpTik kelas 9 smp
Tik kelas 9 smp
 
sistem operasi closed source
sistem operasi closed sourcesistem operasi closed source
sistem operasi closed source
 
Rangkuman materi tik kelas 9
Rangkuman materi tik kelas 9Rangkuman materi tik kelas 9
Rangkuman materi tik kelas 9
 
Makalah teknologi komunikasi
Makalah teknologi komunikasiMakalah teknologi komunikasi
Makalah teknologi komunikasi
 
Contoh pembentangan kerja kursus BM Tingkatan 6 2013. "6A1"
Contoh pembentangan kerja kursus BM Tingkatan 6 2013. "6A1"Contoh pembentangan kerja kursus BM Tingkatan 6 2013. "6A1"
Contoh pembentangan kerja kursus BM Tingkatan 6 2013. "6A1"
 
Makalah Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) - Laptop (untuk kelas x MA/SMA...
Makalah Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) - Laptop (untuk kelas x MA/SMA...Makalah Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) - Laptop (untuk kelas x MA/SMA...
Makalah Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) - Laptop (untuk kelas x MA/SMA...
 
Materi tik kelas 9
Materi tik kelas 9Materi tik kelas 9
Materi tik kelas 9
 

Similar to KONSEP DAN PERKEMBANGAN TIK

materi powerpoint tentang terkonologi informasi dan komunikasi
materi powerpoint tentang terkonologi informasi dan komunikasi materi powerpoint tentang terkonologi informasi dan komunikasi
materi powerpoint tentang terkonologi informasi dan komunikasi risaamarawati
 
Modul berbasis tik
Modul berbasis tikModul berbasis tik
Modul berbasis tikrifai_ahmad
 
Modul tik
Modul tikModul tik
Modul tiknur_sun
 
Teknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasiTeknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasiroschej
 
Presentation uts tik
Presentation uts tikPresentation uts tik
Presentation uts tikafwafadlila
 
Perkembangan tik di indonesia
Perkembangan tik di indonesiaPerkembangan tik di indonesia
Perkembangan tik di indonesianandaeka
 
Teknologi informasi dan komunikasi eliana
Teknologi informasi dan komunikasi elianaTeknologi informasi dan komunikasi eliana
Teknologi informasi dan komunikasi elianaelianawidhihastuti
 
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan KomunikasiTeknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan KomunikasiSahalArief
 
Roshella Sylviana Sulaeman
Roshella Sylviana SulaemanRoshella Sylviana Sulaeman
Roshella Sylviana Sulaemanroshellasylvn
 

Similar to KONSEP DAN PERKEMBANGAN TIK (20)

Uts david
Uts davidUts david
Uts david
 
Uts david
Uts davidUts david
Uts david
 
Tik
TikTik
Tik
 
materi powerpoint tentang terkonologi informasi dan komunikasi
materi powerpoint tentang terkonologi informasi dan komunikasi materi powerpoint tentang terkonologi informasi dan komunikasi
materi powerpoint tentang terkonologi informasi dan komunikasi
 
Modul berbasis tik
Modul berbasis tikModul berbasis tik
Modul berbasis tik
 
Modul tik
Modul tikModul tik
Modul tik
 
Modul tik
Modul tikModul tik
Modul tik
 
Modul tik
Modul tikModul tik
Modul tik
 
Modul tik
Modul tikModul tik
Modul tik
 
Modul tik
Modul tikModul tik
Modul tik
 
Uts tik
Uts tikUts tik
Uts tik
 
Rpptiksmp vi isms1
Rpptiksmp vi isms1Rpptiksmp vi isms1
Rpptiksmp vi isms1
 
Teknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasiTeknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi
 
Presentation uts tik
Presentation uts tikPresentation uts tik
Presentation uts tik
 
fakta wiguna
fakta wigunafakta wiguna
fakta wiguna
 
Perkembangan tik di indonesia
Perkembangan tik di indonesiaPerkembangan tik di indonesia
Perkembangan tik di indonesia
 
Teknologi informasi dan komunikasi eliana
Teknologi informasi dan komunikasi elianaTeknologi informasi dan komunikasi eliana
Teknologi informasi dan komunikasi eliana
 
cici nurani
cici nuranicici nurani
cici nurani
 
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan KomunikasiTeknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi
 
Roshella Sylviana Sulaeman
Roshella Sylviana SulaemanRoshella Sylviana Sulaeman
Roshella Sylviana Sulaeman
 

KONSEP DAN PERKEMBANGAN TIK

  • 1. TUGAS ARTIKEL TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) Disusun oleh : Nama : Nurlaila Shafarrinda Kelas : VII D SMP NEGERI 4 SUMEDANG 2012 1
  • 2. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI : KONSEP DAN PERKEMBANGANNYA I. Pendahuluan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua yang teknologi berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6). Tercakup dalam definisi tersebut adalah semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer maupun (tele)komunikasi. Istilah TIK atau ICT (Information and Communication Technology), atau yang di kalangan negara Asia berbahasa Inggris disebut sebagai Infocom, muncul setelah berpadunya teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya) dan teknologi komunikasi sebagai sarana penyebaran informasi pada paruh kedua abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang sangat pesat, jauh melampaui bidang-bidang teknologi lainnya. Bahkan sampai awal abad ke-21 ini, dipercaya bahwa bidang TIK masih akan terus pesat berkembang dan belum terlihat titik jenuhnya sampai beberapa dekade mendatang. Pada tingkat global, perkembangan TIK telah mempengaruhi seluruh bidang kehidupan umat manusia. Intrusi TIK ke dalam bidang-bidang teknologi lain telah sedemikian jauh sehingga tidak ada satupun peralatan hasil inovasi teknologi yang tidak memanfaatkan perangkat TIK. Membicarakan pengaruh TIK pada berbagai bidang lain tentu memerlukan waktu diskusi yang sangat panjang. Dalam makalah ini, kaitan TIK dengan proses pembelajaran disoroti lebih dibanding dengan kaitannya dengan bidang lain. Tanpa mengecilkan pengaruh TIK di bidang lain, bidang pembelajaran mendapatkan manfaat lebih dalam kaitannya dengan kemampuan TIK mengolah dan menyebarkan informasi. II. Perkembangan TIK Bila dilacak ke belakang, terdapat beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap eksistensi TIK saat ini. Pertama adalah temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian ditindaklanjuti dengan penggelaran jaringan komunikasi dengan kabel yang melilit seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Inilah infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terealisasi transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama (Lallana, 2003:5). Komunikasi suara tanpa kabel segera berkembang pesat, dan kemudian bahkan diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943, yang kemudian diikuti oleh tahapan miniaturisai komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947, dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan soko guru TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era perang dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (eks Uni Sovyet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun 2
  • 3. mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer, dan terus berevolusi sampai saat ini. Di lain pihak, perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat mulai diimplementasi-kannya teknologi digital menggantikan teknologi analog yang mulai menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang dari awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi inilah kandungan isi (content) berupa multimedia, mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi- komputasi-multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti ‘otot’ manusia maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi-komputasi-multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) ‘otak’ manusia. Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk maksud yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication+informatics (telekomunikasi+informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin- belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan, sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat, juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e- library dan sebagainya. Awalan e- bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital. III. Kebijakan Nasional bidang TIK Menyadari pentingnya TIK sebagai bidang yang berperan besar dalam pembangunan nasional, Kementerian Negara Riset dan Teknologi memberikan arahan sektor-sektor yang diprioritaskan untuk dikembangkan melalui kegiatan riset, antara lain: infrastruktur informasi, perangkat lunak, kandungan informasi (information content), pengembangan SDM dan kelembagaan, pengembangan regulasi dan standarisasi (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 5). IV. Infrastruktur Informasi Infrastruktur informasi terdiri atas beberapa aspek yang seluruhnya harus dibangun secara paralel dan saling menunjang. Aspek pertama adalah jaringan fisikyang berfungsi sebagai jalan raya informasi baik pada tingkat jaringan tulang- punggung maupun tingkat akses pelanggan. Jaringan tulang punggung harus mampu menghubungkan seluruh daerah Indonesia sampai wilayah pemerintahan terkecil. Pada tingkat akses pelanggan harus memungkinkan tersedianya akses yang murah dan memadai bagi masyarakat luas. 3
  • 4. Aspek kedua menekankan pada kemanfaatan sebesar-besarnya pengelolaan sumber informasi bagi seluruh komponen masyarakat. Kondisi ini dapat dicapai melalui diwujudkannya interoperabilitas sumber daya informasi yang tersebar luas sehingga dapat dimanfaatkan secara efisien dan efektif oleh seluruh pemangku kepentingan. Aspek terakhir adalah pengembangan perangkat keras, baik di sisi jaringan maupun di sisi terminal. Pengembangan ini harus dirancang berdasarkan kebutuhan dan kondisi jaringan yang ada di Indonesia, dengan mengadopsi sistem terbuka dan menanamkan tingkat kecerdasan tertentu untuk memudahkan integrasi sistem dan pengembangannya di masa depan. V. Perangkat Lunak Pengembangan perangkat lunak diarahkan pada realisasi sistem aplikasi yang mampu menunjang proses transaksi ekonomi yang cepat dan aman, serta pengambilan keputusan yang benar dan cepat. Harga yang terjangkau dan daya saing pada tingkat internasional merupakan salah satu kriteria yang dipersyaratkan, khususnya mendukung kebijakan substitusi impor. Perangkat lunak sistem operasi dengan kehandalan tinggi dan kebutuhan sumber daya memori maupun prosesor yang minimal serta fleksibel terhadap perangkat keras maupun program aplikasi yang baru, merupakan prioritas yang harus dikembangkan. Program aplikasi juga perlu dikembangkan, terutama yang terkait dengan sektor perekonomian, industri, pendidikan, maupun pemerintahan. Dalam mempercepat pengembangan dan pendayagunaan perangkat lunak, perlu pula ditinjau implementasi konsep open source. Penerapan konsep open source ini diharapkan mampu menggalakkan industri perangkat lunak dengan partisipasi seluruh lapisan masyarakat tanpa melakukan pelanggaran hak cipta. VI. Kandungan Informasi Kegiatan pengembangan kandungan informasi (information content) bertujuan melakukan penataan, penyimpanan, dan pengolahan informasi yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi proses pembangunan, pengorganisasian, pencarian, dan pendistribusian informasi. Kegiatan riset dan pengembangan kandungan informasi diawali dengan pemetaan berbagai potensi dan informasi nasional beserta pemodelan proses information retrieval. Dengan demikian implementasi information repository dan information sharing merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi. Pemanfaatan maksimal kandungan informasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan potensi lokal, akumulasi kekayaan seni dan budaya Indonesia yang beraneka ragam dapat pula dieksploitasi sebesar- besarnya untuk menghasilkan produk-produk seni budaya yang berbasis multimedia. VII. Pengembangan SDM Dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) diperlukan upaya peningkatan kemandirian dan keunggulan, yang salah satunya adalah dengan mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan untuk membentuk keahlian dan keterampilan masyarakat dan peneliti dalam bidang teknologi yang strategis serta mengantisipasi timbulnya kesenjangan keahlian sebagai akibat kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi. 4
  • 5. VIII. Pengembangan Regulasi dan Standarisasi Program kajian regulasi meliputi penyusunan Undang-Undang dan penyempurnaan berbagai kebijakan terkait bidang teknologi informasi, komunikasi dan broadcasting. Salah satunya adalah penyempurnaan Cetak Biru Telekomunikasi dan UU Telekomunikasi No. 36/1999 yang sudah mulai ketinggalan dengan perkembangan teknologi dan tuntutan masyarakat. Penyelesaian Rancangan UU tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan berbagai UU lain yang dapat mendorong pertumbuhan aplikasi IT sangatlah diharapkan realisasinya pada tahun 2005-2025. Termasuk dalam kerangka regulasi ini adalah mempercepat terlaksananya proses kompetisi yang sebenar-benarnya dalam penyediaan jasa telekomunikasi sehingga dapat memberikan perbaikan kondisi layanan, kemudahan bagi pengguna jasa, serta harga yang ekonomis. IX. TIK dalam Pembelajaran Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan sebagai upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara, merupakan wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya interaksi imbal-balik yang seketika. Siaran bersifat searah, dari nara sumber belajar atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan movie) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih-lebih bila materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan berdasar teknologi Internet, memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi puncak seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini. X. Buku Elektronik Buku elektronik atau ebook adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Ke dalam ebook dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis ebook paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB), ataupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 4 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat ada pada misalnya Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam 5
  • 6. format multimedia. Format multimedia memungkinkan ebook menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik, misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji. XI. E-learning Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi (Tinio, tt: 4). Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet, sering disebut sebagai online learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik (SEAMOLEC, 2003:1). Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning. Meskipun per definisi radio dan televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet. Internet- based learning atau web-based learning dalam bentuk paling sederhana adalah web- site yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh nara sumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan, dapat pula disediakan mailing-list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi. Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet (Hari Wibawanto, 2006). Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh email, kanal chatting, atau melalui video conference. XII. Aplikasi Lain Selain e-book dan fasilitas e-learning, berbagai aplikasi lain bermunculan (dan kadang saling berintegrasi sehingga menimbulkan sinergi) sebagai dampak ikutan perkembangan TIK terutama internet. E-zine dari kata e-magazine, merupakan bentuk digital dari majalah konvensional. Penerbitan majalah berformat digital memungkinkan ditekannya ongkos produksi (karena tidak perlu mencetak) dan distribusi (karena sekali diupload ke server, seluruh dunia bisa mengaksesnya). Pemutakhiran isinya juga dapat dilakukan dengan sangat cepat sehingga perkembangan mutakhir dapat disajikan dengan lebih cepat. Termasuk dalam kategori e-zine ini adalah e-newspaper yang 6
  • 7. berfokus pada berita terkini dan e-journal yang memfokuskan diri pada laporan hasil- hasil penelitian. E-laboratory, merupakan bentuk digital dari fasilitas dan proses-proses laboratorium yang dapat disimulasikan secara digital. Pada dasarnya, perangkat lunak ini adalah perangkat lunak animasi dan simulasi yang dapat dikemas dalam keping CD, DVD maupun disajikan pada web-site sebagai web-based application (perangkat lunak yang berjalan pada jaringan internet). Blog atau weblog adalah perkembangan mutakhir di bidang web-based application. Ide semula adalah menyediakan fasilitas electronic diary atau buku harian elektronik untuk remaja. Pengguna dapat mengisi buku harian tersebut semudah menulis email, mengunggah (upload) ke server hanya dengan meng-klik ikon, dan hasilnya adalah tayangan tulisan di layar browser. Pemakai internet di manapun berada dapat melihat publikasi tersebut dengan mengakses alamat situs, misalnya: http://hariwibawanto.wordpress.com. Dari sisi kandungan isi, blok sekarang banyak berisi gagasan, ide, dan opini pribadi tentang satu masalah yang menarik secara subyektif. Meskipun akurasi informasi yang tersaji masih bisa diperdebatkan, tetapi yang penting adalah blog memungkinkan seseorang tanpa pengetahuan desain web- site dapat dengan mudah membuat web-site pribadi dan mengelola maupun memutakhirkan isinya dengan sangat mudah. Kemudahan lain adalah tersedianya banyak server blog gratis. Dalam konteks pemanfaatannya bagi proses pembelajaran, kandungan isi blog pembelajar, misalnya, dapat menjadi umpan balik bagi fasilitator. XIII. Konteks Lokal: Universitas Negeri Semarang Salah satu syarat awal keterlibatan sivitas akademika dalam dunia TIK modern adalah computer literate atau melek komputer. Pendekatannya bisa top-down (dari dosen turun ke mahasiswa) atau sebaliknya bottom-up (dari mahasiswa naik ke dosen), atau dua-duanya berjalan simultan. Pendekatan ketiga itulah yang secara alami terjadi di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Penetrasi budaya masyarakat informasi yang ditularkan oleh perguruan tinggi besar di Indonesia maupun luar negeri telah menjadikan sebagian dosen melek komputer dan melek internet lebh dulu dari rekan-rekannya yang lain. Aset inilah yang secara alami melalui proses interaksi saling memerlukan, menjadi sarana persebaran keterampilan (dan budaya) menggunakan komputer dan internet. Penggarapan lebih serius dilakukan oleh UPT Sumber Belajar dan Media melalui kegiatan-kegiatan pelatihan produksi multimedia, perancangan situs web, dan sebagainya, yang berlangsung sejak tahun 2000. Dalam kegiatan-kegiatan pelatihan itulah dilakukan pengenalan pemanfaatan komputer untuk pembelajaran, sehingga menimbulkan gairah belajar-mengajar dengan fasilitas komputer. Sejak itu, mulailah masing-masing jurusan maupun program studi menyediakan fasilitas laboratorium komputer maupun laboratorium produksi multimedia. Kebutuhan yang mendesak terhadap akses internet mulai dilayani oleh warung internet yang bekerjasama dengan UPT Perpustakaan, kemudian disusul oleh layanan serupa di Jurusan Fisika, Jurusan Ekonomi, dan Jurusan Teknik Elektro. Menyadari pentingnya akses Internet dan fasilitas pembelajaran berbasis TIK lainnya, maka pada tahun 2006, melalui program hibah kompetisi INHERENT Unnes berupaya menyatukan jaringan-jaringan komputer lokal yang ada di 8 fakultas dengan menggunakan back-bone serat optik. Upaya itu berhasil dilakukan setelah Unnes memenangkan hibah INHERENT (Unnes, 2006). Penyatuan jaringan lokal tersebut memungkinkan dioperasikannya sistem informasi online yang mulai tahun 2007 7
  • 8. dimanfaatkan sebagai sarana heregistrasi, yudisium, dan pengisian KRS secara online. Pengembangan selanjutnya adalah menyatukan beberapa kampus Unnes yang berada di lokasi lain (misalnya: Program Pascasarjana di Bendan Ngisor dan PGSD di Karanganyar) menjadi satu jaringan dengan kampus pusat di Gunungpati. Sayangnya, keterbatasan anggaran rutin yang disediakan Unnes menjadikan rencana-rencana tersebut hanya dapat dilaksanakan dengan mengandalkan dana-dana dari program hibah kompetisi. Tim-tim yang dibentuk oleh Unnes mendapat tugas berat untuk mengajukan dan mempertahankan proposal yang diajukan ke Direktorat Pendidikan Tinggi, bersaing dengan ratusan perguruan tinggi lain (negeri maupun swasta), agar dapat didanai. Beberapa permasalahan yang ditengarai menjadi tantangan pemanfataan TIK bagi pembelajaran di Unnes antara lain adalah: Adanya digital divide dalam konteks lokal Unnes sendiri. Ada kesenjangan antara mahasiswa yang memperoleh kekayaan informasi lebih dengan mahasiswa yang memiliki akses informasi terbatas, baik akibat belum meratanya ketersediaan fasilitas, kurangnya keterampilan mengakses informasi, kurangnya dukungan finansial, maupun oleh sebab-sebab lain yang belum bisa diidentifikasi. Kesenjangan digital ini juga terjadi pada level dosen dan sivitas akademika lainnya. Adanya resistansi atau penolakan baik yang bersifat statik (berupa sifat malas berubah dan malas belajar) maupun agresif (perlawanan, karena menjadi pihak yang ‘dirugikan’). Ketergantungan pada sumber dana yang berasal dari hibah kompetisi menjadikan perkembangan TIK di Unnes tidak selalu berjalan sesuai skenario ideal. Hal itu disebabkan setiap program hibah yang diluncurkan Dikti senantiasa memiliki arah dan fokus sendiri, dan tidak selalu bisa dikaitkan dengan implementasi TIK. XIV. Peluang-peluang di Masa Depan Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, termuat mata ajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk SMP/MI maupun SMA/SMK/MA/MAK. Sampai saat ini belum ada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yang menghasilkan guru dengan spesialisasi pengajar Teknologu Informasi dan Komunikasi. Sebagian besar guru TIK di lapangan adalah guru yang berasal dari bidang keahlian kependidikan lain yang kebetulan ‘bisa mengoperasikan komputer’ atau bahkan sarjana-sarjana komputer. Ini merupakan peluang bagi LPTK seperti Unnes, baik dengan membuka secara khusus program studi yang terkait dengan TIK ataupun membekali calon guru dengan keterampilan TIK yang memadai sehingga tidak gamang menghadapi penugasan sebagai guru TIK. Ladang garapan lain yang seharusnya digarap LPTK seperti Unnes adalah bidang pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran. Kiranya program studi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan (dengan penekanan pada frasa terakhir, Teknologi Pendidikan) tepat untuk menggarap bidang tersebut. Berikut adalah sebagian dari daftar panjang bidang-bidang yang seharusnya digarap Unnes sebagai LPTK: Kajian desain dan implementasi bahan ajar multimedia; Kajian teori-teori belajar terkait proses pembelajaran online; Kajian eksploratif pemanfaatan jaringan Internet dalam proses pembelajaran; Desain dan implementasi perangkat lunak pembelajaran dengan berlandaskan pada teori belajar mutakhir; 8
  • 9. Pemanfaatan secara kreatif aplikasi-aplikasi berbasis internet yang telah ada menjadi alat bantu pembelajaran; Kajian pemanfaatan chatting, blogging, maupun teleconferencing pada proses pembelajaran; XV. Penutup Sebagai institusi yang menghasilkan guru dan tenaga kependidikan lainnya, Unnes masih perlu membenahi dan terus memperbaiki infrastruktur terkait teknologi informasi dan komunikasi. Perbaikan infrastruktur TIK ini merupakan keniscayaan, mengingat pesatnya perkembangan TIK pada umumnya dan yang terkait dengan proses pembelajaran pada khususnya. Selain perbaikan infrastruktur, rekayasa sosial untuk mendekatkan sivitas akademika dengan TIK perlu dilakukan mengingat bahwa adopsi teknologi hanya berhasil baik apabila disertai dengan penyesuaian-penyesuaian budaya maupun kebiasaan yang dibawa serta oleh teknologi tersebut. 9