3. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
CABANG ILMU SOSIOLOGI
1. Sosiologi Agama
Sosiologi agama mempelajari hubungan fenomena dalam masyarakat
dengan agama. DalamSosiologi agama dipelajari beberapa materi yang
meliputi perilaku manusia yang berhubungan dengan keyakinannya,
peranan agama sebagai pranata sosial, peranan agama dalam
perubahan masyarakat, dan peranan agama sebagai agen pengendalian
sosial.
4. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
CABANG ILMU SOSIOLOGI
2. Sosiologi Pendidikan
Sosiologi pendidikan merupakan cabang ilmu Sosiologi yang
diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan.
Sosiologi pendidikan mencoba mengkaji hubungan antara
fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan pendidikan.
Materi yang dikaji antara lain peranan lembaga pendidikan
dalam proses sosialisasi, peranan pendidikan dalam
perubahan masyarakat dan lingkungan pendidikan itu sendiri,
serta peranan pendidikan sebagai pranata sosial.
5. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
CABANG ILMU SOSIOLOGI
3. Sosiologi Hukum
Sosiologi hukum mempelajari kaitan antara fenomena dalam
masyarakat dan hukum. Materi yang dipelajari antara lain
perilaku masyarakat dalam hubungannya dengan hukum yang
berlaku, peranan hukum dalam masyarakat, dan lembaga-
lembaga yang berkaitan dengan hukum yang berlaku
dalam masyarakat.
6. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
CABANG ILMU SOSIOLOGI
4. Sosiologi Keluarga
Sosiologi keluarga membahas kegiatan atau interaksi
antara fenomena yang terjadi dalam
masyarakatdengan keluarga. Materi yang
dipelajari dalam Sosiologi keluarga antara lain
peranan keluarga dalammasyarakat, peranan keluarga
dalam perubahan sosial, dan beberapa bentuk
keluarga.
7. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
CABANG ILMU SOSIOLOGI
5. Sosiologi Politik
Sosiologi politik mempelajari fenomena politik
dengan mengaitkan variabel sosial dan politik
dalamwujud saling keterkaitan antara struktur sosial
dan lembaga politik atau antara masyarakat dan
negara. Ruang lingkup kajian Sosiologi politik antara
lain perilaku politik, lembaga politik, dan peranan
politik dalam masyarakat.
8. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
CABANG ILMU SOSIOLOGI
6.Sosiologi Perdesaan
Sosiologi perdesaan mempelajari masyarakat desa
dan segala pola interaksi yang dilakukannya sesuai
lingkungan tempat tinggalnya. Materi yang dipelajari
dalam Sosiologi perdesaan antara lain
matapencaharian hidup, pola hubungan, pola
pemikiran, serta sikap dan sifat masyarakat perdesaan
dalamkehidupan sehari-hari.
9. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
CABANG ILMU SOSIOLOGI
7. Sosiologi Perkotaan
Sosioiogi perkotaan mempelajari masyarakat
perkotaan dan segala pola interaksi yang
dilakukan sesuai lingkungan tempat tinggalnya.
Materi yang dipelajari antara lain mata pencaharian
hidup, pola hubungan dengan orang-orang yang ada
di sekitarnya, dan pola pikir dalam menyikapi suatu
permasalahan.
10. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
CABANG ILMU SOSIOLOGI
8. Sosiologi Kesehatan
Sosiologi kesehatan bertujuan mengkaji cara
penerapan berbagai teori Sosiologi dalam
menganalisismasalah-masalah yang berhubungan
dengan kesehatan. Cabang ilmu Sosiologi ini berusaha
mengkajiperilaku sakit, perilaku sehat, peran sehat,
dan peran sakit pada anggota masyarakat
11. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
CABANG ILMU SOSIOLOGI
9. Sosiologi Pembangunan
Sosiologi pembangunan mengkaji masyarakat dan
segala pola aktivtasnya dalam
pembangunan.Materi yang dipelajari dalam
Sosiologi pembangunan antara lain pengaruh
pembangunan dalam perubahan sosial, peranan
pembangunan dalam kehidupan masyarakat, dan
peranan pembangunan terhadap perekonomian
masyarakat.
12. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
CABANG ILMU SOSIOLOGI
10. Sosiologi Industri
Pada hakikatnya Sosiologi industri lebih menekankan
pada perkembangan industri seiringperkembangan
masyarakat antara industri dan masyarakat
mempunyai hubungan erat karena Industridapat
menimbulkan berbagai perubahan social dalam
masyarakat. Sebagai contoh, industri
menyebabkan mata pencaharian masyarakat berubah
dari sector agraris (petani) menjadi
sektorindustry (buruh pabrik). Industri juga
menyebabkan kerusakan pada lingkungan hidup.
13. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
CABANG ILMU SOSIOLOGI
11. Sosiologi Pariwisata
Pariwisata merupakan fenomena kemasyarakatan
yang
menyangkut manusia, masyarakat, kelompok,organisa
si, dan kebudayaan. Sosiologi pariwisata juga dapat
diartikan cabang keahlian yangmemusatkan perhatian
kepada motivasi turistik, peraturan-
peraturan, hubungan, institusi, dan
akibatnya pada wisatawan serta kelompok-kelompok
yang berkaitan dengan wisatawan tersebut.
14. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
CABANG ILMU SOSIOLOGI
Ilmu Sosiologi membantu membuat perencanaan social atau
memecahkan masalah social yang dialami masyarakat ilmu
Sosiologi berusaha memahami gejala sosial masyarakat
dengan menggunakan teori-teori sosiologi yang sesuai objek
kajiannya. Ilmu Sosiologi dalam memahamigelala sosial pun
telah mengalami perkembangan. Kondisi tersebut terbukti
dengan adanya cabang-cabang ilmu Sosiologi yang
mengkhususkan atau rnenekankan kajian Sosiologi secara
spesifik.Sebagai contoh, Sosiologi perdesaan merupakan
cabang ilmu Sosiologi yang mengkaji pola interaksi dan sistem
sosial dalam masyarakat desa.
16. X IPS 1
Auguste Comte
Biografi: Auguste Comte lahir pada 1798 di Montpellier, kota di selatan
Perancis yang menjadi salah satu pusat gerakan resistensi terhadap revolusi Perancis.
Comte lahir di keluarga borjuis Katolik yang taat. Namun, masa kecilnya penuh dengan
kenangan pahit disebabkan oleh kekacauan periode Revolusi Perancis. Comte dikenal
sebagai bapak positivisme dan juga dianggap sebagai orang pertama yang
mencetuskan istilah sosiologi sebagai ilmu pengetahuan modern yang mempelajari
aspek sosial dari kehidupan manusia. Comte adalah tokoh sosiologi klasik awal.
Ideologi positivisme Comte mengusung keyakinan bahwa masyarakat dapat dipahami
sesuai dengan hukum-hukum ilmu alam.
Masterpiece: Discurs sur L’espirit Positif
Quote:
Formula sakral positivisme; cinta sebagai prinsipnya, keteraturan sebagai fondasinya,
kemajuan sebagai tujuannya.
TOKOH-TOKOH SOSIOOGI KLASIK
IKHWAN AKBAR GHANI
17. X IPS 1
Harriet Martineau
Biografi: Hariet Martineau lahir pada 12 Juni 1802 di Norwich, Inggris.
Martineau merupakan salah satu intelektual perempuan awal yang mengkaji sosiologi
secara komprehensif. Martineu juga menerjemahkan karya besar Auguste Comte dari
bahasa Perancis ke bahasa Inggris, sehingga sosiologi Comte dikenal di negara-negara
berbahasa Inggris. Fokus sosiologi Martineau adalah pada prinsip-prinsip moral dan
nilai masyarakat dalam kaitannya dengan struktur institusional, relasi sosial, dan pola
perilaku yang tampak secara empiris. Studi sosiologi komprehensif Martineau
dilakukan selama kunjungannya di Amerika, dimana Martineau menginvestigasi
hubungan nilai dan moral masyarakat amerika dengan stuktur institusional negara
tersebut. Martineau merupakan satu dari beberapa tokoh sosiologi klasik perempuan.
Masterpiece: Society in America
Quote:
Jumlah pembaca begitu banyak tetapi yang berpikir begitu sedikit.
TOKOH-TOKOH SOSIOOGI KLASIK
IKHWAN AKBAR GHANI
18. X IPS 1
Herbert Spencer
Biografi: Spencer dilahirkan di Derby, Inggris pada 1820. Dikenal
sebagai pencetus darwinisme sosial karena mengadopsi teori darwin untuk
menganalis perkembangan masyarakat. Spencer menaruh perhatian khusus pada
bagaimana mengatur masyarakat agar dapat menyelesaikan masalah-masalah
sosialnya. Menurut Spencer, ada suatu hukum tertentu yang mengatur dunia sosial
sehingga membuat orang-orang, khususnya para pembuat kebijakan begitu yakin atas
kebijakan-kebijakan yang diambil. Mereka yang berpendapat bahwa hukum sosiologi
tidak seperti hukum ilmu alam, menurutnya, gagal mengenali bahwa banyak
pengetahuan ilmu alam tidak bisa dijelaskan secara matematis juga, namun bisa
dijelaskan secara kualitatif, seperti ilmu sosial.
Masterpiece: The Study of Sociology
Quote:
Tujuan paling utama pendidikan bukan pengetahuan, melainkan tindakan.
TOKOH-TOKOH SOSIOOGI KLASIK
IKHWAN AKBAR GHANI
19. X IPS 1
Karl Marx
Biografi: Karl Marx dilahirkan di Trier pada 1818. Semasa muda
mengklaim diri sebagai seorang hegelian. Marx banyak terinspirasi dari Hegel tentang
dialektika sejarah. Doktrin mengenai materialisme sejarah banyak dituangkan dalam
bukunya berjudul ’The German Ideology’, namun salah satu buku yang paling
berpengaruh secara politik adalah ’The Communist Manifesto’. Dalam buku yang
terakhir disebutkan, Marx mengintegrasikan pemikirannya mengenai ekonomi politik,
analisis kelas dan organisasi sosial. Bersama sohibnya, Fredrick Engels, Marx mencetus
teori tentang ekspliotasi dalam melihat hubungan sosial antara dua kelas yang saling
bertentangan; borjuis dan proletar. Kaum pekerja-proletar merupakan kelas yang
teralienasi dari banyak aspek, dari anggota kelasnya sampai produk yang dihasilkannya
sendiri. ’Das Capital’ adalah buku tentang kritik terhadap sistem ekonomi politik
kapitalis setebal 2000 halaman yang ditulis Marx. Engels berkontribusi pada jilid yang
ketiga.
Masterpiece: The Communist Manifesto
Quote: Kaum buruh seluruh dunia, bersatulah!
TOKOH-TOKOH SOSIOOGI KLASIK
IKHWAN AKBAR GHANI
20. X IPS 1 TOKOH-TOKOH SOSIOOGI KLASIK
Max Weber
Biografi: Max Weber dilahirkan di Erfurt, Jerman pada 1864,
merupakan salah satu intelektual besar yang berhasil melakukan komparatif studi
mengenai politik, ekonomi, sosiologi, dan kultur. Salah satu kontribusi Weber pada
sosiologi adalah formula menginterpretasi tindakan sosial untuk memahami dunia
sosial. Menurut Weber, adopsi metodologi ilmu alam untuk memahami ilmu sosial
akan selalu gagal. Ilmu sosial memiliki logikanya sendiri yang berbeda sama sekali
dengan ilmu alam. Logika ilmu sosial adalah logika subjektif, dimana unsur
subjektivitas selalu melekat pada manusia sebagai subjek dari realitas sosial itu sendiri.
Weber mengusulkan sebuah metode yang bernama Verstehen, atau pemahaman
interpretatif terhadap tindakan sosial untuk memahami kehidupan sosial. Kontribusi
lain yang juga berpengaruh besar adalah, idenya tentang birokrasi. Birokrasi modern
menurut Weber merupakan bentuk rasionalisasi dalam skema tipe ideal.
Masterpiece: Economy and Society
Quote:
Negara adalah institusi yang memiliki legitimasi untuk melakukan kekerasan.
IKHWAN AKBAR GHANI
21. X IPS 1 TOKOH-TOKOH SOSIOOGI KLASIK
IKHWAN AKBAR GHANI
Emile Durkheim
Biografi: Emile Durkheim dilahirkan di Espinal, Perancis pada 15 April 1858.
Ayahnya adalah seorang Rabbi, Durkheim pada mulanya diarahkan untuk mengikuti jejak
ayahnya sebagai seorang Rabbi. Namun dalam kariernya, ia justru mengembangkan minat pada
sosiologi. Agama menjadi salah satu objek kajian dalam sosiologi yang menjadi minatnya.
Kontribusi Durkheim pada sosiologi juga terletak pada aspek metodologi untuk menguatkan
sosiologi sebagai sebuah disiplin modern yang ilmiah. Durkheim berpendapat bahwa masyarakat
berkembang dari bentuknya yang sederhana, menjadi kompleks, dari ’primitif’ ke ’beradab’, dari
solidaritas organik ke mekanik. Sosiologi yang dikembangkan Durkheim merupakan sosiologi
makro dimana gejala-gejala sosial merupakan fakta sosial yang memiliki hukum-hukum seperti
hukum alam. Durkheim merupakan tokoh sosiologi klasik yang mencetuskan sosiologi sebagai
ilmu sosial modern.
Masterpiece: The Division of Labour in Society
Quote:
Satu-satunya kekuatan yang bisa melenyapkan egoisme adalah solidaritas pada kepentingan
kelompok.
22. X IPS 1 TOKOH-TOKOH SOSIOOGI KLASIK
IKHWAN AKBAR GHANI
Georg Simmel
Biografi: Georg Simmel dilahirkan pada 1 Maret 1858 di Berlin,
Jerman. Menurut Simmel masyarakat sebagai konstruksi abstrak sangat mungkin
dipelajari karena adanya proses kategorisasi. Kehidupan sosial penuh dengan
kategorisasi, seperti gender, ras, kelas, agama, dan sebagainya. Upaya manusia itu
sendiri dalam menciptakan kategorisasi berimplikasi pada kenyataan bahwa dunia
sosial itu ada. Kontribusi penting Simmel pada sosiologi adalah sebuah konsep yang ia
sebut ”form” atau bentuk. Sosiologi, menurutnya, adalah ilmu yang mempelajari
tentang bagaimana adanya berbagai macam bentuk dalam interaksi sosial. Berbagai
bentuk tersebut dapat berupa pertukaran, konflik, subordinasi, dan penghargaan.
Sosiologi yang dikembangkan oleh Simmel mendapat label sosiologi formal.
Masterpiece: The Problem of Sociology
Quote:
Mereka yang terdidik mengerti bagaimana mencari apa yang tidak diketahuinya.
23. X IPS 1 TOKOH-TOKOH SOSIOOGI KLASIK
IKHWAN AKBAR GHANI
Sigmund Freud
Biografi: Sigmund Freud dilahirkan di Freiberg, Prussia, saat ini
menjadi bagian dari Republik Ceko, pada 1856. Dikenal sebagai pendiri psikoanalisis,
yaitu upaya investigasi psikis melalui analisis alam bawah sadar secara klinis, teoritis
dan metodologis. Meskipun banyak menghasilkan karya pada analisis masalah psikis,
Freud juga menulis beberapa buku tentang peradaban dan kemasyarakatan.
Masyarakat menurutnya, sebagaimana psikis, memiliki struktur ”internal”. Kelompok
sosial pada mulanya dilihat sebagai suatu bentuk cinta yang merefleksikan rasa hormat
pada pemimpin. Kemudian, kelompok sosial membentuk suatu relasi konflik antara
benci dan cinta. Masyarakat terbentuk dari hasrat seksual yang kompleks, diperkuat
oleh dorongan super ego sehingga terorganisir sedemikian rupa menjadi apa yang
disebut sebagai peradaban.
Masterpiece: Civilization and Its Discontents
Quote:
Takut senjata adalah tanda kedewasaan seksual dan emosional.
24. X IPS 1 TOKOH-TOKOH SOSIOOGI KLASIK
IKHWAN AKBAR GHANI
George Herbert Mead
Biografi: George Herbert Mead dilahirkan di Massachusets, US
pada 27 Februari 1863. Mead mengembangkan keriernya di Chicago, dikenal sebagai
psikolog sosial dan pendiri interaksionisme simbolik. Kontribusi Mead pada sosiologi
adalah pengembangan konsep diri atau ”the self” dan relasinya dengan yang lain atau
”the other”. Masyarakat, menurut Mead, memiliki relasi yang dinamis dan saling
tergantung dengan diri. Relasi antara masyarakat dan diri ini menciptakan gestur dan
simbol yang dipertahankan terus-menerus dalam relasi sosial. Pikiran, intelek,
kesadaran atau ”the mind” merupakan kemampuan untuk berperan menjadi ”yang
lain” melalui relasi ini. Sebagai contoh, kemampuan kita untuk memikirkan apa yang
dipikirkan orang lain tentang penampilan kita menentukan bagaimana cara kita
berpenampilan. Kemampuan pikiran ini dikembangkan sebagai tipe sosial psikologis
yang disebut interaksionisme simbolik.
Masterpiece: Mind, Self and Society
Quote:
Tak ada seorangpun yang selalu bodoh, namun semua orang kadang-kadang bodoh.
25. X IPS 1 TOKOH-TOKOH SOSIOOGI KLASIK
IKHWAN AKBAR GHANI
W. E. B. Du Bois
Biografi: W. E. B. Du Bois adalah sosiolog Amerika, lahir di
Massachusets pada 23 Februari 1868. Kontribusi utamanya pada sosiologi adalah
studinya tentang probem ras dan hubungannya dengan kesenjangan sosial. Di
sosiologi, Du Bois dikenal sebagai sosiolog kulit hitam pertama sekaligus orang
pertama yang melakukan survey ekstensif terhadap masyarakat Amerika berdasarkan
warna kulit. Kaum kulit hitam di Amerika menempati kelas sosial bawah dan
mengalami diskriminasi di banyak aspek. Du Bois menginvestigasi unsur ras dalam
kesenjangan sosial masyarakat Amerika. Permasalahan sosial yang berhubungan
dengan relasi ras tetap menjadi persoalan serius sampai hari ini. Du Bois melihat
persoalan warna kulit sebagai masalah utama abad 20. Masih terlihat dengan jelas
bahwa ras manusia merupakan aspek penting yang memengaruhi kehidupan sosial
yang berbentuk kesenjangan. Du Bois menjadi salah satu tokoh sosiologi klasik
terpenting yang mengenalkan kajian tentang ras.
Masterpiece: The Souls of Black Folk
Quote:Masalah abad 20 adalah masalah warna kulit.
26. X IPS 1 TOKOH-TOKOH SOSIOOGI KLASIK
IKHWAN AKBAR GHANI
Alfred Schutz
Biografi: Alfred Schutz dilahirkan di Vienna pada 13 April 1899.
Perkembangan kariernya sebagai seorang intelektual tidak linier. Schutz pernah
menjalani studi hukum dan ekonomi, pernah bekerja di bank sebelum terjun di dunia
akademik. Kontribusi penting Schutz pada sosiologi adalah tentang formula
memahami dunia sosial melalui teori yang disebut relevansi. Schutz setuju pada
pendapat bahwa memahami dunia sosial dapat dilakukan melalui interpretasi tindakan
subjektif individu. Namun menurutnya, penjelasan bahwa makna simbolis
menentukan tindakan sosial tidak pernah memuaskan. Teori relevansi dikembagkan
untuk menunjukkan bagaimana objek sosial dan natural menghasilkan makna-makna
spesifik yang membentuk perbedaan pengalaman subjektif yang temporal. Perbedaan
makna subjektif ini membentuk stok pengetahuan dan kerangka bagaimana
pengalaman dan interaksi sosial menjadi bermakna bagi individu untuk melakukan
suatu tindakan.
Masterpiece: The Phenomenology of the Social World
Quote: Relevansi merupakan produk refleksi.
27. X IPS 1 TOKOH-TOKOH SOSIOOGI KLASIK
IKHWAN AKBAR GHANI
Talcott Parsons
Biografi: Talcott Parsons lahir di Colorado, US pada 1902. Pemikiran
sosiologisnya banyak dipengaruhi oleh Durkheim dan Weber. Kontribusi penting
Parsons pada sosiologi adalah pengembangan teori tindakan sosial dalam kerangka
teori struktural fungsional. Parson melihat problem sosial dapat diatasi apabila
kepentingan pribadi ditekan oleh kerangka moral yang dibentuk berdasarkan nilai-nilai
bersama. Individu, menurutnya harus masuk ke dalam sistem nilai kultural yang terdiri
dari ekspektasi nilai-nilai bersama. Dengan demikian, tindakan individu dapat
diregulasikan dan masyarakat bekerja dalam sebuah sistem yang berfungsi. Parson
melihat pentingnya mengelaborasi sebuah teori yang mengintegrasikan tindakan sosial
yang dilakukan individu dalam sistem sosial yang lebih besar. Parson mendeskripsikan,
teori tindakan sosial yang sudah masuk dalam sistem sosial sebagai tindakan
kesukarelaan atau ”voluntary action”. Parsons menjadi salah satu tokoh sosiologi klasik
terbesar abad 20.
Masterpiece: The Structure of Social Action
Quote:
Jika fakta sosial yang diamati tidak sesuai dengan penjelasan alternatif apapun, sistem
28. X IPS 1 TOKOH-TOKOH SOSIOOGI KLASIK
IKHWAN AKBAR GHANI
Robert K. Merton
Biografi: Robert K. Merton lahir di Philadelpia, US pada 4 Juli
1910. Karirnya sebagai sosiolog berkembang di Harvard. Merton dikenal sebagai tokoh
sosiologi klasik, kritikus sekaligus teoritisi struktural fungsionalisme. Kontribusinya
pada sosiologi adalah menciptakan spesialisasi pada studi mengenai penyimpangan
sosial sebagai bagain dari fungsi sistem sosial. Meski terpengaruh oleh teori struktural
fungsional yang dberkembang sebelumnya, teoeri fungsionalisme Merton tidak
dogmatis. Fungsionalisme menurut Merton merupakan praktik interpretasi data
dengan cara menyedeskripsikan konsekuensinya pada struktur sosial yang lebih luas.
Merton tidak hanya fokus pada aspek fungsi struktur sosial namun juga aspek disfungsi
yang juga membuat struktur sosial tetap berjalan.
Masterpiece: Social Theory and Social Structure
Quote:
Tidak ada orang yang mampu mengetahui sepenuhnya apa yang membentuk
pemikirannya.
30. X IPS 1 TOKOH-TOKOH SOSIOOGI MODERN
IKHWAN AKBAR GHANI
Erving Goffman
Biografi: Erving Goffman lahir di Manville, Kanada pada 11 Juni
1922. Goffman dikenal sebgai salah satu tokoh sosiologi mikro dengan spesialisasi
kajian tentang interaksi sosial. Analisis mengenai presentasi diri dalam interaksi sosial
sehari-hari disampaikan dalam bukunya dengan bahasa yang ringan dan mudah
dibaca. Kontribusi teoritis yang diberikan Goffman pada sosiologi adalah konsep yang
dikenal dengan sebutan dramaturgi. Goffman melihat interaksi sosial sehari-hari
seperti terjadi di panggung teater dimana individu merupakan aktornya. Terdapat dua
wilayah dalam satu dunia sosial, yakni depan panggung dan belakang panggung.
Goffman melihat interaksi sosial terjadi di depan panggung dimana individu bermain
peran dalam sebuah setting tertentu dengan audiens tertentu. Belakang panggung
adalah tempat dimana individu melepaskan peran sosialnya. Teori dramaturgi Goffman
melihat dunia seperti panggung sandiwara.
Masterpiece: The Presentation of Self in Everyday Life
Quote:
Pilih penampilanmu dengan hati-hati karena bisa jadi apa yang kamu kenakan sebagai
topeng menjadi wajah aslimu.
31. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TOKOH-TOKOH SOSIOOGI MODERN
James Coleman
Biografi: James Coleman lahir pada 1926 di Bedford, US. Coleman
merupakan salah satu sosiolog Amerika yang produktif dan kajiannya luas. Fokus studi
Coleman dalam sosiologi dapat dibagi menjadi tiga kelompok: pendidikan, hubungan
antara sosiologi makro dan mikro, dan riset kebijakan. Coleman percaya bahwa
pendidikan merupakan salah satu kendaraan yang bisa menghasilkan masyarakat yang
adil. Analisis hubungan antara makro dan mikro sosiologi oleh Coleman menghasilkan
mekanisme dimana masyarakat yang adil tersebut bisa diwujudkan. Kontribusi teoritis
Coleman bersambung hingga wilayah praktis seperti pembuatan kebijakan. Coleman
dikenal sebagai teoritisi pendidikan yang risetnya berimplikasi langsung pada kebijakan
pendidikan.
Masterpiece: Foundations of Social Theory
Quote:
Apa yang dipelajari anak-anak lebih banyak tentang karakter teman sekelasnya
ketimbang karakter gurunya.
32. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TOKOH-TOKOH SOSIOOGI MODERN
Harold Garfinkel
Biografi: Harold Garfinkel lahir pada 29 Oktober 1917 di US. Garfinkel
terpengaruh oleh aliran fenomenologi, namun dalam kariernya mengembangkan
program metodologi sendiri yang dikenal dengan nama etnometodologi.
Etnometodologi merupakan metode empiris yang dideskripsikan Garfinkel sebagai
sosiologi asimetris. Etnometodologi fokus pada aspek tatanan sosial namun dikaji
dengan pendekatan yang berbeda dengan struktural fungsional. Tatanan sosial atau
”social order” dalam perspektif etnometodologi merupakan stabilitas relasi sosial di
masyarakat. Bagi Garfinkel, realitas sosial merupakan aktivitas inteaksi sosial yang
mengalir. Ilmuwan sosial tidak semestinya menginterupsi interaksi sosial melalui
penelitian yang dilakukannya. Etnometodologi mengidentifikasi masyarakat sebagai
entitas yang bisa diobservasi tanpa intervensi dari peneliti.
Masterpiece: The Perception of the Other: A Study in Social Order
Quote:
Satu-satunya yang kita bisa yakini adalah kita makhluk yang bisa berpikir.
33. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TOKOH-TOKOH SOSIOOGI MODERN
Daniel Bell
Biografi: Daniel Bell lahir di New York, US pada 10 Mei 1919. Bell
dikenal dengan teorinya mengenai masyarakat pasca industri atau ”postindustrial
society”. Teori Bell dibangun dengan penjelasan historis, berisi kritik susbstansial
terhadap masyarakat modern. Bell secara teoritis menjelaskan perubahan sosial dalam
tiga aspek berbeda. Ketiga aspek tersebut antara lain: masyarakat, alam dan teknologi.
Perubahan sosial selalu melibatkan ketiganya. Masyarakat menempati posisi inti dalam
perubahan sosial. Alam adalah bidang lain diluar masyarakat yang berupa lingkungan
geografis. Sedangkan teknologi merupakan instrumen yang digunakan oleh manusia
modern dengan logika efisiensi. Masyarakat pasca industri, menurut Bell, adalah
masyarakat modern yang berada dalam krisis moral dan minim upaya transendental
etika.
Masterpiece: The Coming of Postindustrial Society
Quote:
Teknologi adalah puncak imajinasi manusia.
34. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TOKOH-TOKOH SOSIOOGI MODERN
Norbert Elias
Biografi: Norbert Elias lahir pada 22 Juni 1897 di Breslau, saat ini
bagian dari Polandia. Kontribusi Elias pada sosiologi adalah studinya mengenai proses
peradaban di Eropa Barat. Proses menuju ”beradab” atau ”civilizing process” yang
disebut oleh masyarakat Barat merupakan transformasi tata perikelakuan yang
berlangsung sangat lama. Elias mempertanyakan bagaimana pola perilaku dari kelas
atas menyebar ke kelas lainnya, sehingga seluruh warga dalam lingkup negara
menyebut dirinya sebagai masyarakat beradab. Istilah beradab itu sendiri kemudian
menjadi legitimasi superioritas masyarakat Eropa Barat atas masyarakat lainnya.
Sebagai salah satu tokoh sosiologi modern, Elias dikenal sebagai ahli teori sosiologi
formatif dan peradaban.
Masterpiece: The Civilizing Process
Quote:
Kelompok minoritas harus diberikan penghargaan berupa kehangatan emosional dari
mayoritas untuk mempermudah proses asimilasi.
35. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TOKOH-TOKOH SOSIOOGI MODERN
Michel Foucault
Biografi: Michel Foucault dilahirkan dari keluarga kaya di Perancis pada
1926. Foucault merupakan pemikir besar abad 20 yang berpengaruh. Studinya
mengenai kegilaan, pengetahuan, institusi dan seksualitas memiliki pengaruh pada
berbagai bidang ilmu seperti kriminologi, filsafat, politik dan sosiologi. Foucault
mendeskripsikan profil dirinya sebagai sejarawan sistem pemikiran. Studinya mengenai
genealogi ilmu pengetahuan mengungkap bagaimana sistem pengetahuan
bertransformasi secara radikal. Sistem pemikiran masyarakat Barat dibagi menjadi tiga
periode menurut Faucault: era renaisans, era klasik, dan era modern. Masing-masing
era memiliki epistemologi yang berbeda. Oleh karena itu, cara orang membangun
pengetahuan di masing-masing periode berbeda. Foucault juga dikenal sebagai
pemikir kunci aliran poststrukturalisme. Klasifikasi pengetahuan, menurutnya, adalah
produk relasi kuasa. Foucault merupakan tokoh sosiologi modern yang paling banyak
dikutip.
Masterpiece: The Archeology of Knowledge
Quote:
Dimana ada kekuasaan, di situ ada perlawanan.
36. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TOKOH-TOKOH SOSIOOGI MODERN
Jurgen Habermas
Biografi: Jurgen Habermas lahir di Jerman pada 1929, dikenal
sebagai generasi kedua teori kritis aliran Frankfurt. Kontribusi penting Habermas pada
ilmu sosial adalah pemikirannya mengenai tindakan komunikatif, ruang publik, dan
bahasa. Berbeda dengan punggawa teori kritik generasi pertama, Habermas
menekankan aspek positif pada filsafat pencerahan. Studinya mengenai ruang publik
menjelaskan proses bangkit dan terpuruknya ruang demokrasi di Eropa dari abad 18
sampai 20. Ruang demokrasi yang diteliti Habermas meliputi salon dan cafe, pusat
aktivitas diskusi sosial dan politik kontemporer pada masanya. Surat kabat menjadi
ruang diskusi lain yang berkembang. Namun proses komersialisasi menghancurkan
potensi diskursus publik di ruang publik yang objektif dan kritis. Sekarang, internet
dianggap sebagai potensi baru bangkitnya ruang publik ideal yang diformulasikan
Habermas.
Masterpiece: The Structural Transformation in the Public Sphere
Quote:
Perkembangan masyarakat tergantung pada kritik terhadap tradisinya sendiri.
37. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TOKOH-TOKOH SOSIOOGI MODERN
Anthony Giddens
Biografi: Anthony Giddens lahir di London pada 1938. Giddens
merupakan salah satu sosiolog terkemuka Inggris era kontemporer. Kontribusi
pentingnya pada sosiologi adalah teorinya yang disebut strukturasi dan modernitas
tingkat lanjut. Strukturasi merupakan model abstak dalam bentuk oposisi biner atau
dualisme struktur. Konsep struktur pada awalnya diasumsikan sebagai realitas yang
eksis diluar diri manusia. Menurut Giddens, struktur diluar diri itu tidak hanya eksis
namun juga membatasi tindakan manusia. Dualisme struktur memiliki arti, selain
membatasi, struktur juga memberdayakan tindakan manusia. Singkatnya, teori
strukturasi adalah melihat dualitas peran struktur antara membatasi dan
memberdayakan. Giddens merupakan tokoh sosiologi modern yang banyak menulis
tentang kondisi masyarakat kapitalis tingkat lanjut.
Masterpiece: The Constitution of Society
Quote:
Identitas seseorang bukan pada perilakunya, melainkan pada kapasitasnya menjaga
narasi identitas yang dibuatnya.
38. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TOKOH-TOKOH SOSIOOGI MODERN
Pierre Bourdieu
Biografi: Pierre Bourdieu lahir pada 1 Agustus 1930 di Denguin,
Perancis. Bourdieu berada di barisan sosiolog kontemporer yang berpengaruh.
Kontribusi Bourdieu pada sosiologi mencakup aspek yang luas. Beberapa istilah
konseptual dicetuskan dan banyak digunakan sampai hari ini diantaranya: habitus,
field, modal budaya dan kekerasan simbolik. Salah satu studi Bourdieu yang banyak
dirujuk adalah tentang relasi antara selera kultural dan kelas sosial. Selera kultural,
menurutnya tidak pernah netral, melainkan menunjukkan preferensi yang
menyimbolkan kelas sosial. Kekuasaan dipertahankan dengan cara mengonsumsi
simbol-simbol kultural yang diekspliotasi dari objek material. Dimensi simbolik,
menurut Bourdeiu penuh dengan praktik dominasi dan kekuasaan. Ketimpangan sosial
merupakan implikasi dari praktik preferensi kelas tertentu terhadap selera kultural
tertentu.
Masterpiece: Distinction: A Social Critique of the Judgement of Taste
Quote:
Selera tidaklah murni, melainkan pembeda status sosial.
39. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TOKOH-TOKOH SOSIOOGI MODERN
Jean Baudrillard
Biografi: Jean Baudrillard laih di Reims, Perancis pada 1929. Baudrillard
dikenal sebagai teoritisi masyarakat konsumsi dan pertukaran simbolik. Kontribusi
Baudrillard adalah pada argumen bahwa konsumsi simbol dan tanda menandai
transformasi masyarakat dari modern menuju pasca modern. Baudrillard menilai
bahwa masyarakat kontemporer semakin kehilangan makna seiring naiknya simbol
sebagai penanda eksistensi. Dalam masyarakat konsumsi, nilai guna suatu objek
material telah lenyap, diganti oleh nilai simbol. Perilaku masyarakat dalam membeli
barang, misalnya, didasarkan pada pertimbangan yang sifatnya simbolik. Simbol-
simbol ini berbicara tentang siapa pemiliknya dan dari kelas sosial mana mereka
berasal. Sebagai tokoh sosiologi modern, tulisan Baudrillard tentang masyarakat
konsumsi sangat banyak dikutip.
Masterpiece: The Consumer Society
Quote:
Kita hidup di era dimana semakin banyak informasi namun semakin sedikit yang
bermakna.
40. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TOKOH-TOKOH SOSIOOGI MODERN
Judith Butler
Biografi: Judith Butler lahir pada 24 Februari 1956 di Ohio, US.
Butler dikenal sebagai teorisi gender dan feminisme. Kontribusi pentingnya adalah
studi mengenai gender sebagai performa dan konstruksi sosial. Perilaku sosial
menurutnya menentukan gender seseorang. Pemikiran Butler mengenai gender
sebagai performa banyak diadopsi oleh aktivis feminis dan pendukung kesamaan hak
kaum LGBT. Performa gender menurutnya bukan sekadar sebuah perilaku dan
tindakan tertentu, namun juga upaya mengokohkan norma yang memproduksi
identitas sebagai feminin atau maskulin. Kategori feminin dan maskulin yang masing-
masing identik dengan perempuan dan laki-laki manurutnya hanyalah ilusi natural.
Performa gender menantang konsepsi natural tentang femininitas dan maskulinitas.
Butler merupakan salah satu tokoh sosiologi modern yang memiliki speksifikasi
keahlian tentang gender dan feminisme.
Masterpiece: Gender Trouble: Feminism and the Subversion of Identity
Quote:
Perilakumu menentukan gendermu.
42. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TOKOH-TOKOH SOSIOOGI INDONESIA
Selo Soemardjan
Lahir di Yogyakarta pada 23 Mei 1915, Selo Soemardjan dikenal sebagai bapak
sosiologi Indonesia. Latar belakang keilmuan yang dimiliki sebelum studi sosiologi
adalah pendidikan menegah atas untuk birokrat pada masa kolonial yang dikenal
dengan nama Mosvia. Selo Soemardjan kemudian melanjutkan studi sosiologi di
Universitas Cornell di Amerika Serikat dengan beasiswa dari pemerintah Amerika.
Kariernya sebagai sosiolog dibangun selama menjadi pengajar di Universitas Indonesia.
Pada 1994 menerima gelar ilmuwan utama sosiologi dari pemerintah Indonesia.
Pengaruh sosiologi Amerika yang Parsonian pada saat itu, dibawa oleh Selo
Soemardjan ke Indonesia melalui publikasi hasil risetnya berjudul ”Perubahan Sosial di
Yogyakarta”. Perspektif fungsionalisme struktural dalam melihat perubahan sosial
mendominasi sosiologi pada awal masuknya disiplin tersebut ke Indonesia. Selo
Soemardjan banyak melakukan studi tentang perubahan sosial, integrasi sosial, dan
sistem pemerintahan di Indonesia. Adopsi teori fungsionalisme Parsonian dalam
analisisnya membantu pemerintah dalam agenda pembangunan.
43. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TOKOH-TOKOH SOSIOOGI INDONESIA
Pudjiwati Sayogjo
Lahir di Kebumen pada 21 Mei 1926, Sayogjo dikenal sebagai ahli sosiologi pedesaan di
Indonesia. Latar belakang pendidikan Sayogjo adalah sarjana pertanian. Sayogjo
berkarier sebagai pakar sosiologi pedesaan dan ekonomi pedesaan di Institut
Pertanian Bogor yang dahulu merupakan fakultas pertanian Universitas Indonesia di
Bogor. Penelitian intensif yang dilakukan di pedesaan di Cibodas menarik perhatiannya
untuk mempelajari struktur sosial pedesaan dan kaitannya dengan perubahan sosial.
Sayogjo mengembangkan sosiologi terapan berorientasi emansipatoris tentang
masyarakat pedesaan.
Kontribusi utama Sayogjo pada perkembangan sosiologi Indonesia adalah pengenalan
subdisiplin sosiologi pedesaan di berbagai institusi perguruan tinggi. Sayogjo banyak
mengkritik perubahan sosial yang disebabkan oleh modernisasi di banyak pedesaan
Jawa. Menurutnya, proses modernisasi yang terjadi tidak sejalan dengan agenda
pembangunan yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi
masyarakat desa. Modernisasi yang terjadi di pedesaan di Jawa tidak disertai
pembangunan kualitas masyarakat desa itu sendiri.
44. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TOKOH-TOKOH SOSIOOGI INDONESIA
Mely Giok Tan
Lahir di Jakarta pada 11 Juni 1930, Mely merupakan salah satu sosiolog Indonesia
generasi awal. Mely juga dikenal sebagai sinolog, ahli masalah Cina. Studi tingkat
sarjana diselesaikan di Fakultas Sastra Universitas Indonesia, kemudian mendapat
gelar master di Universitas Cornell, Amerika Serikat. Gelar doktoral diperolehnya di
Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat pada 1968. Mely berkontribusi pada
pengembangan ilmu sosial di Indonesia sebagai sekretaris umum Himpunan Indonesia
untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial pada 1975-1979.
Sebagai ahli masalah Cina, studi yang dialkukannya banyak mengkaji tentang
komunitas Cina di berbagai negara termasuk di Indonesia. Selain persoalan Cina, Mely
juga banyak melakukan kritik pada media yang mendiskreditkan peran perempuan
dalam masyarakat dan melihat perempuan sebagai objek seksual semata. Minat
utama pada kajian kelompok minoritas membawa nama Mely sebagai salah satu tokoh
sosiologi Indonesia yang memiliki komitmen pada cita-cita emansipatoris.
45. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TOKOH-TOKOH SOSIOOGI INDONESIA
Mochtar Naim
Lahir di Jambi pada 25 Desember 1932, dikenal sebagai sosiolog dan antropolog
Indonesia. Selain itu, Mochtar juga merupakan ahli kebudayaan Minangkabau.
Pendidikan tingkat sarjananya dilakukan di Yogyakarta di tiga universitas sekaligus,
yakni Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Indonesia dan PTAIN. Gelar master
diperoleh di Universitas McGill, Kanada dan gelar doktoral diperoleh di Universitas
Singapura. Karir akademiknya dimulai di Universitas Andalas, berlanjut sebagai staf
pengajar di Universitas Hasnuddin, Makassar.
Studi tentang pola migrasi masyarakat Minangkabau melambungkan namanya sebagai
sosiolog dan ahli kebudayaan Minang yang mumpuni. Mochtar meneliti kebiasaan
merantau orang Minang dan menelurkan teori kebudayaan yang diistilahkan dengan
”Minang-kiau”, kebiasaan merantau orang Minang ke seluruh dunia untuk berdagang.
Pola merantau orang minang dilihatnya mirip dengan pola merantau orang Cina.
Mochtar mengkategorisasikan budaya Minangkabau sebagai budaya yang bercirikan
sentrifugal. Mochtar merupakan salah satu tokoh sosiologi Indonesia yang juga ahli
budaya.
46. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TOKOH-TOKOH SOSIOOGI INDONESIA
Soerjono Soekanto
Lahir di Jakarta pada 30 Janiari 1942, Soerjono Soekanto dikenal sebagai ahli sosiologi
hukum. Latar belakang pendidikannya adalah sarjana hukum. Soekanto melanjutkan
studi tingkat master bidang sosiologi di Universitas California, Berkeley, Amerika.
Pendidikan doktoralnya diselesaikan di Fakultas Hukum, Universitas Indonesia.
Kariernya sebagai akademisi berkembang di Univesitas Indonesia dengan gelar guru
besar sosiologi hukum yang diperoleh pada 1983.
Kontribusi Soerjono Soekanto pada perkembangan sosiologi di Indonesia adalah
pengenalan sosiologi hukum sebagai subdisiplin sosiologi. Buku yang ditulisnya
berjudul ”Sosiologi Suatu Pengantar” juga menjadi rujukan utama kuliah pengantar
sosiologi di banyak unversitas di Indonesia. Soerjono Soekanto banyak menulis
masalah-masalah hukum dengan pendekatan sosiologis. Sebagai tokoh sosiologi
Indonesia, Soerjono Soekanto dikenal sebagai sosiolog hukum.
47. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TOKOH-TOKOH SOSIOOGI INDONESIA
Arief Budiman
Lahir di Jakarta pada 3 Januari 1941, Arief Budiman merupakan seorang aktivis
demonstran angkatan 66 yang juga kakak kandung Soe Hok Gie. Arief pernah studi di
College d’Europe, Belgia dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Gelar doktor di
bidang sosiologi diraihnya di Universitas Harvard Amerika Serikat. Kariernya luas, tidak
hanya di ranah akademik tetapi juga aktif di ranah politik, jurnalistik dan seni. Arief
mendapat gelar guru besar bidang sosiologi dari Universitas Melbourne, Australia,
tempatnya mengajar.
Arief Budiman mendeskripsikan dirinya sebagai orang kiri yang menolak paradigma
modernisasi dan pembangunanisme. Kontribusinya pada sosiologi adalah gagasan-
gagasannya tentang teori ketergantungan. Studinya tentang pengalaman negara
Amerika Latin, Chile yang beralih dari demokrasi ke sosialisme berisi analisis khas
intelektual kiri. Arief Budiman banyak mengkritik setiap rezim penguasa. Praktik politik
dari orde lama sampai rezim pasca reformasi banyak menjadi sasaran kritiknya yang
pedas.
48. X IPS 1 TOKOH-TOKOH SOSIOOGI INDONESIA
George Junus Aditjondro
Lahir di Pekalongan pada 27 Mei 1946, Aditjondro dikenal sebagai sosiolog Indonesia
sekaligus aktivis dan kritikus penguasa, terutama pada rezim orde baru. Pada 1991
mendapatkan gelar master dari Universitas Cornell, Amerika Serikat. Gelar doktoral
diperolehnya dua tahun kemudian di universitas yang sama. Kariernya sebelum masuk
di bidang akademik adalah seorang jurnalis. Aditjondro pernah bekerja sebagai jurnalis
Tempo pada 1970an.
Kontribusinya pada sosiologi adalah studinya mengenai perilaku korup rezim-rezim
penguasa. Politik Indonesia era orde baru dan era SBY menjadi sasaran kritisismenya
karena dianggap korup. Aditjondro pernah dicekal pada rezim Soeharto dan memilih
keluar dari Indoensia untuk berkarier di Universitas Newcastle, Australia sebagai
pengajar sosiologi. Aditjondro sempat mengajar juga di Universitas Sanata Dharma,
Yogkarta sekembalinya dari Australia. Salah satu bukunya yang paling kontroversial
adalah ”Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century” yang diterbitkan
namun banyak hilang dipasaran pada saat rezim SBY berkuasa.
IKHWAN AKBAR GHANI
49. X IPS 1 TOKOH-TOKOH SOSIOOGI INDONESIA
IKHWAN AKBAR GHANI
Manasse Malo
Lahir di Waingapu, Nusa Tenggara Timur pada 2 Mei 1941, Manasse dikenal sebagai
sosiolog dan politikus Indonesia. Menempuh pendidikan jenjang sarjana di Sekolah
Tinggi Teologi Jakarta. Gelar master dan doktoral bidang sosiologi diperolehnya dari
Universitas Winconsin, Amerika Serikat. Karier Manasse di bidang akademik adalah
sebagai sosiolog Universitas Indonesia. Di bidang politik pernah menjadi anggota DPR
RI Pada 1999. Aktivisme politik sudah akrab dengannya sejak menjadi mahasiswa
ketika menjadi anggota Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia.
Kontribusi Manasse pada sosiologi adalah mengenai studinya tentang kebijakan
desentralisasi di Indonesia. Manasse banyak menjadi pembicara dengan tema politik
desentralisasi sejak orde baru. Pasca reformasi menjadi momentum dirinya untuk
mempraktikkan gagasannya tidak hanya di wilayah akademik, namun juga kebijakan
sebagai anggota parlemen. Politik lokal di Indonesia pasca reformasi adalah politik
desentralisasi. Tempat kelahiran Manasse, Sumba, merupakan salah satu wilayah yang
diperjuangkannya untuk menjadi provinsi baru.
50. X IPS 1 TOKOH-TOKOH SOSIOOGI INDONESIA
IKHWAN AKBAR GHANI
Nasikun
Lahir di Cilacap pada 28Oktober 1941, Nasikun adalah seorang guru besar sosiologi di
Universitas Gadjah Mada. Nasikun memperoleh gelar doktoral dari Michigan State
University, Amerika Serikat. Kriernya sebagai sosiolog dimulai sebagai staf pengajar di
Jurusan Sosiologi Universitas Gadjah Mada sejak 1967. Nasikun aktif di berbagai
organisasi yang berkomitmen pada pengembangan ilmu-ilmu sosial di Indonesia.
Pernah menjadi bagian dari keanggotaan Himpunan Ilmuwan dan Peminat Ilmu-ilmu
Sosial dan Ikatan Sosiologi Indonesia.
Salah satu karyanya yang banyak dikutip adalah buku berjudul ”Sistem Sosial
Indonesia”. Nasikun mengkaji struktur dan sistem sosial di Indonesia dari pendekatan
fungsionalisme dan konflik. Analisisnya mengungkap proses integrasi dan disintegrasi
masyarakat Indonesia modern yang majemuk. Nasikun berpendapat bahwa pasca
reformasi, kapitalisme dan neo-liberalisme, diikuti oleh fundamentalisme etnik dan
agama akan menjadi tantangan solidaritas sosial Bangsa Indonesia yang majemuk.
Nasikun dikenal sebagai tokoh sosiologi Indonesia yang selalu mengingatkan
pentingnya integrasi sosial pada masyarakat majemuk.
53. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TEORI SOSIOLOGI
Teori fungsionalisme struktural menganggap stratifikasi sosial atau
hierarki sebagai sebuah keniscayaan. Setiap masyarakat bekerja dalam
sebuah sistem yang terstratifikasi dan semuanya berfungsi sesuai
kebutuhan sistem sosial. Singkatnya, stratifikasi merupakan kebutuhan
dari sebuah sistem. Perlu digarisbawahi bahwa stratifikasi bukan tentang
seseorang yang menempati ’jabatan’ tertentu, tapi tentang posisi sosial
dalam sebuah sistem. Setiap posisi bisa diibaratkan organ tubuh, maka
ada jantung, hati, ginjal, dan sebagainya. Semua organ bekerja
memenuhi kebutuhan fungsional bagi tubuh. Jika salah satu posisi sosial
tidak berfungsi, sistem sosial akan kacau. Masyarakat mengalami
disorganisasi.
Gagasan inti: Sistem sosial ibarat organ tubuh
Tokoh: Emile Durkheim, Talcott Parsons
55. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TEORI SOSIOLOGI
Teori konflik berkembang sebagai reaksi teori fungsionalisme struktural.
Teori konflik memiliki akar tradisi dari Marxian. Teori konflik melihat
relasi sosial dalam sebuah sistem sosial sebagai pertentangan
kepentingan. Masing-masing kelompok atau kelas memiliki kepentingan
yang berbeda. Perbedaan kepentingan ini ada karena beberapa sebab:
Pertama, manusia memiliki pandangan subjektif terhadap dunia. Kedua,
hubungan sosial adalah hubungan saling memengaruhi atau orang
mempunyai efek pengaruh terhadap orang lain. Ketiga, efek pengaruh
tersebut merupakan potensi konflik interpersonal. Dengan demikian
stratifikasi sosial berisi relasi yang sifatnya konfliktual.
Gagasan inti: Struktur relasi sosial dibentuk oleh konflik kepentingan
Tokoh: Karl Marx, Randal Collins
57. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TEORI SOSIOLOGI
Teori pertukaran merupakan teori perilaku sosial (behavioral). Teori ini
mengangap perilaku manusia (aktor) membentuk pola hubungan antara
lingkungan terhadap aktor. Perilaku manusia disambut reaksi dari
lingkungan yang kemudian memengaruhi balik perilaku setelahnya. Jadi,
hubungannya adalah dari aktor ke lingkungan, balik lagi ke aktor.
Lingkungan, baik sosial atau fisik dimana perilaku aktor eksis,
memengaruhi balik perilaku aktor. Reaksi lingkungan bisa positif, negatif,
atau netral. Jika positif, aktor cenderung akan mengulangi perilakunya di
masa depan pada situasi sosial yang serupa. Jika negatif, aktor
cenderung akan mengubah perilakunya. Contoh sederhana adalah siswa
yang datang ke sekolah pakai seragam. Reaksi lingkungan menerima,
apalagi diperkuat oleh aturan. Maka siswa tersebut cenderung
berpakaian seragam lagi keesokan harinya.
Gagasan inti: Perilaku manusia adalah hasil pertukaran dengan reaksi
lingkungannya.
Tokoh: Georg Homans, Peter Blau
59. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TEORI SOSIOLOGI
Teori dramaturgi sebagai teori sosiologi memahami dunia sosial melalui
interaksi sosial. Dalam proses interaksi sosial, konsep diri (the self)
dibentuk melalui interaksi sengan orang lain dalam situasi sosial
tertentu. Pendekatan dramaturgis membagi dunia menjadi dua: depan
panggung dan belakang panggung. Interaksi sosial kebanyakan terjadi di
depan panggung. Diri bukan dimiliki oleh aktor, melainkan produk dari
interaksi dramaturgis antara aktor dan audiens. Audiens bisa berupa
lawan bicara, orang sekitar, atau dunia sosial secara lebih luas. Ketika
berinteraksi di depan panggung, aktor mengatur tampilan dirinya
sedemikian rupa agar diterima oleh audiens. Pengaturan ini disebut
manajemen impresi, yaitu menciptakan kesan agar diterima secara
sosial. Dalam interaksi sosial di kehidupan sehari-hari, aktor senantiasa
menampilkan dirinya. Diri di luar manajemen impresi akan tampak
ketika aktor berada di belakang panggung.
Gagasan inti: Dunia ini panggung sandiwara
Tokoh: Erving Goffman
61. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TEORI SOSIOLOGI
Prinsip dasar teori interaksionisme simbolik adalah manusia memiliki
kapasitas untuk berpikir dan pemikirannya dibentuk oleh interaksi sosial.
Dalam proses interaksi, manusia mempelajari makna dan simbol-simbol
yang mengarahkannya pada kapasitas menjadi berbeda dengan lainnya.
Makna dan simbol memungkinkan manusia untuk bertindak dan
berinteraksi secara berbeda, misalnya cara orang memaknai kesuksesan
berbeda-beda atau perbedaan bahasa yang digunakan setiap suku juga
berbeda. Manusia mampu memodifikasi atau mengubah makna yang
mereka gunakan dalam proses interaksi sesuai interpretasi atas situasi
sosial. Mengubah makna dan simbol dilakukan dengan pertimbangan
untung rugi, kemudian memilih salah satunya. Perbedaan pola tindakan
dan interaksi menciptakan perbedaan kelompok dalam masyarakat.
Gagasan inti: Pemikiran seseorang dibentuk oleh interaksi sosial
Tokoh: Herbert Blumer
63. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TEORI SOSIOLOGI
Sebenarnya teori sosiologi marxian merupakan sebutan bagi beberapa
penjelasan teoritis yang terispirasi dari Karl Marx. Misalnya, konsep
Marx tentang alienasi yang digunakan untuk menjelaskan kondisi
manusia modern dibawah sistem ekonomi kapitalistik. Maka, kita bisa
menyebut bahwa konsep alienasi merupakan teori marxian. Penekanan
pada terori marxian adalah asumsi-asumsi lama seperti pertentangan
dua kelas besar, borjuis dan proletar, menginspirasi penjelasan terhadap
fenomena-fenomena modern. Sebagai konsekuensinya, teori marxian
selalu dipertanyakan relevansi keabsahannya dalam menjelaskan
fenomena sosial yang lebih kontemporer. Teori konflik yang dicetuskan
Marx merupakan poros utama teori marxian.
Gagasan inti: Marx dan marxisme adalah poros utama
Tokoh: Karl Marx
65. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TEORI SOSIOLOGI
Teori neomarxian merupakan reaksi, kritik dan refleksi dari ide-ide atau
konsep yang datang dari teori marxian. Refleksi ide-ide tersebut tidak
tunggal melainkan bervariasi sehingga teori neomarxian memiliki
beragam variasi. Beberapa varian dari teori neomarxian antara lain:
teori kritis, marxisme berorientasi historis, sosiologi ekonomi, dan
ekonomi deterministik. Teori neomarxian tidak sekadar menolak asumsi-
asumsi dasar pada teori marxian, melainkan juga menjadikannya pijakan
untuk memperluas dan mengembangkan konsep-konsep barunya.
Sebagai contoh, konsep tentang komoditas yang dalam teori marxian
diletakkan sebagai pusat masalah struktural dalam masyarakat ekonomi
kapitalis, memproduksi fetisisme komoditas dalam institusi ekonomi.
Teori neomarxian mengembangkan konsep fetisisme komoditas agar
bisa diaplikasikan di semua elemen, termasuk negara dan hukum yang
dapat dilihat sebagai produk komoditas.
Gagasan inti: Reaksi ide-ide teori marxian
Tokoh: Georg Lukacs, The Frankfurt School
67. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TEORI SOSIOLOGI
Teori strukturalisme menekankan pada pentingnya struktur dalam
memengaruhi atau bahkan menentukan tindakan manusia. Stuktur
merupakan elemen tak kasat mata yang mengatur tindakan seseorang.
Terdapat perdebatan mengenai dimana sebenarnya struktur berada.
Struktur bisa berada di tempat yang dalam seperti pada pemikiran
manusia. Ada pula yang mengatakan, struktur berada di luar individu
seperti struktur sosial berupa norma dan nilai. Pendapat lain
mengatakan struktur terdapat dalam bahasa seperti pada studi-studi
linguistik. Tidak menutup kemungkinan pula struktur berada dalam
relasi antara individu dengan struktur sosial. Teori strukturalisme
meletakkan struktur sebagai faktor determinan dari tindakan sosial.
Gagasan inti: Tindakan manusia ditentukan oleh sistem struktur
Tokoh: Karl Marx, Sigmund Freud, Claude Levi Strauss
69. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TEORI SOSIOLOGI
Sebagaimana halnya teori neomarxian yang merupakan reaksi dari ide-
ide marxian, teori poststrukturalisme merupakan reaksi dari teori
strukturalisme. Saat teori strukturalisme berkembang dalam disiplin
sosiologi, teori poststrukturalisme muncul dari luar disiplin sosiologi.
Teori poststrukturalisme menerima pentingnya struktur tetapi
melampaui penjelasan bahwa tindakan sosial dipengaruhi oleh struktur
sosial. Teori poststrukturalisme menjelaskan lebih jauh bahwa diatas
struktur terdapat relasi kuasa yang berhubungn dengan pengetahuan.
Ada pendapat bahwa asumsi ini menjadi pijakan lahirnya
postmodernisme, meskipun sebenarnya sangat sulit menarik garis besar
dan menjelaskan relasi antara keduanya
Gagasan inti: Diatas struktur ada relasi kuasa
Tokoh: Michel Foucault
71. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TEORI SOSIOLOGI
Teori modernisme dapat dideskripsikan melalui jargon-jargon yang muncul pada era
filsafat modern seperti, kemajuan, rasionalitas, dan kesadaran. Teori modernisme
selalu berorientasi pada kemajuan dan apapun yang mendapat label kemajuan atau
progres selalu dianggap lebih baik. Sebagai contoh, pembangunan infrastruktur
sebagai proses modernisasi cenderung dilihat sebagai periode historis yang lebih baik
dibanding sebelumnya. Kondisi kekinian yang mengalami proses pembaruan
senantiasa berada dalam tahap kemajuan. Teori modernisme percaya pada
perkembangan sejarah yang linier, dari primitif menuju modern, dari keterbelakangan
menuju kemajuan. Pada poin ini, terdapat pengaruh positivisme pada teori
modernisme. Modernisme membawa peradaban umat manusia pada era modern
yang saat ini sering disebut oleh para ilmuwan sebagai era ’modernisme tingkat lanjut’,
’modernitas sebagai projek yang belum kelar’, ’masyarakat resiko’, dan lain sebagainya.
Gagasan inti: Kita sedang berada di era modern
Tokoh: Jurgen Habermas, Anthony Giddens, Zygmun Baumann
73. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TEORI SOSIOLOGI
Teori postmodernisme berpijak pada pertanyaan apakah kondisi dunia saat ini masih
relevan disebut sebagai era modern, sedangkan dunia tampak memperlihatkan
karakter-karakter yang berbeda dari era sebelumnya. Munculnya teori
postmodernisme secara simbolik menandai akhir dari modernisme, bagitu setidaknya
pendapat para pendukung postmodernisme. Teori postmodernisme tidak hanya
muncul sebagai kritik, tetapi juga menyudahi, mendeklarasikan era baru yang belum
pernah ada sebelumnya. Terdapat perbedaan pendapat apakah era baru ini
keberlanjutan dari modernitas atau era yang benar-benar baru. Teori postmodernisme
sering diebut pula sebuah gerakan intelektual radikal karena membongkar topeng-
topeng kepalsuan modernisme. Misalnya, modernisme mengatakan kemajuan adalah
penanda peradaban yang lebih baik. Postmodernisme menolak pandangan seperti itu.
Teori postmodernisme meletakkan ketidakpercayaan mada metanarasi modernisme.
Gagasan inti: Modernisme telah mati
Tokoh: Jean Francois Lyotard, Jean Boudrillard, Fredric Jameson
75. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TEORI SOSIOLOGI
Teori kritis dicetuskan olek kelompok intelektual neomarxist yang
belakangan dikenal dengan nama The Frankfurt School. Ide-ide teori
kritis dipengaruhi oleh Karl Marx, namun sekaligus mengkritik balik
fondasi teori marxisme yang menurutnya tak pernah memuaskan. Teori
kritis mengritik determinisme ekonomi, positivisme, modernisme, dan
bahkan sosiologi. Teori kritis juga mengklaim melakukan autokritik
sebagai bagian dari operasionalisasi teorinya. Terhadap marxisme,
menurut teori kritik, teori marxian mendistorsi ide-ide orisinal Karl Marx
karena menginterpretasi dengan cara yang mekanistis. Teori sosiologi
marxian mereduksi analisis sosial kedalam penjelasan yang sifatnya
ekonomistik dan mengabaikan aspek lain dalam hidup yang tidak kalah
penting yaitu kultural.
Gagasan inti: Kritik teori atas teori
Tokoh: Max Horkheimer, Theodor Adorno, Herbert Marcuse
77. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TEORI SOSIOLOGI
Teori konstruksi sosial melihat realitas dalam sistem sosial diciptakan
melalui interaksi timbal balik yang menghasilkan sistem nilai dan
keyakinan. Sistem nilai dan keyakinan tersebut dipraktikkan dan
diperankan berulang-ulang oleh aktor sosial sehingga melekat dalam
sistem yang kemudian dianggap sebagai realitas. Realitas tersebut
masuk kedalam individu-individu melalui proses internalisasi,
dipraktikkan berulang melalui proses yang disebut eksternalisasi hingga
melekat dalam institusi sistem sosial. Proses institusionalisasi membawa
pengetahuan dan konsepsi manusia tentang realitas melekat dalam
struktur masyarakat yang telah diciptakan. Realitas tersebut dianggap
sudah demikian adanya padahal diciptakan. Oleh karena itu, teori
konstruksi sosial melihat realitas disebut sebagai produk dari konstruksi
sosial.
Gagasan inti: Kenyataan adalah konstruksi sosial
Tokoh: Peter L. Berger, Thomas Luckmann
79. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TEORI SOSIOLOGI
Teori feminisme merupakan generalisasi sistem ide tentang kehidupan
sosial dan pengalaman manusia yang dikembangkan dari perspektif
perempuan. Perspektif perempuan dalam teori feminisme merupakan
pusat dalam mendeskripsikan dunia sosial. Sebagai pusat, situasi dan
pengalaman sosial yang ditangkap selalu merujuk pada sudut pandang
perempuan. Pekembangan teori feminis yang berangkat dari perlunya
melihat perspektif perempuan didasarkan pada asumsi bahwa
pengetahuan tentang dunia yang berkembang selama ini cenderung
memarjinalkan perspektif perempuan. Pemosisian subordinat
perempuan dalam diskursus sosial, budaya, politik, ekonomi, dan filsafat
mengakibatkan terpinggirkannya perempuan dalam praktik. Akhirnya,
muncul dominasi, hegemoni, diskriminasi terhadap kaum perempuan.
Teori feminisme sebagai teori sosiologi menantang sistem dominasi yang
memarjinalkan kaum perempuan.
Gagasan utama: Melawan dominasi terhadap perempuan
Tokoh: Harriet Martineau
81. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TEORI SOSIOLOGI
Teori globalisasi menekankan pentingnya melihat relasi timbal balik
atara lokal dan global dalam menganalisis fenomena sosial. Secara garis
besar, globalisasi dapat dikategorikan ke dalam tiga dimensi teori:
ekonomi, politik dan kultural. Dimensi ekonomi mengkaji fenomena
ekonomi pasar global di era neoliberalisme serta perlawanannya dari
perspektif marxian. Dimensi politik globalisasi melihat peran negara
bangsa di era globalisasi. Dimensi kultural mengkaji implikasi kultural
globalisasi pada tataran lokal dan sebaliknya. Dalam sosiologi, dimensi
kultural teori sosiologi globalisasi melahirkan beberapa konsep utama,
seperti penyatuan, penyebaran atau hybrid, dan pembedaan kultur
antar masyarakat atau negara bangsa.
Gagasan inti: Relasi timbal balik antara lokal dan global
Tokoh: Antonio Negri, Michael Hardt
83. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TEORI SOSIOLOGI
Teori pembangunan mengusung ideologi developmentalisme. Konteks
teori ini berada pada tataran negara atau regional. Asumsi dasar yang
dibangun adalah kemajuan suatu negara sangat tergantung pada
investasi yang diorientasikan untuk memajukan ekonomi suatu negara.
Faktor ekonomi menjadi pemimpin untuk menciptakan stabilitas sosial
dan politik hingga tercapai kemajuan kehidupan masyarakat yang ideal.
Pertumbuhan ekonomi terletak di jantung teori pembangunan.
Tipikalnya, teori ini diusung oleh negara-negara maju untuk diterapkan
di negara-negara berkembang. Secara eksplisit negara maju
menghendaki dibukanya pintu investasi di negara-negara berkembang
dengan tujuan agar negara berkembang dapat mengejar ketertinggalan.
Pertumbuhan ekonomi, sekali lagi, menjadi kuncinya.
Gagasan inti: Pertumbuhan ekonomi akan menciptakan kesejahteraan
sosial
Tokoh: W. W. Rostow
85. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TEORI SOSIOLOGI
Teori ketergantungan merupakan reaksi dari teori pembangunan atau
ideologi developmentalisme yang diusung oleh negara-negara maju
seperti Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa Barat. Teori
ketergantungan lahir di Amerika Latin, musuh Amerika Serikat saat
perang dingin. Asumsi dasar teori ketergantungan adalah bahwa
investasi dan segala bantuan atau pinjaman finansial yang digelontorkan
oleh negara maju, alih-alih menciptakan kemajuan, justru menciptakan
ketergantungan negara-negara berkembang. Konsekuensinya, negara
berkembang tidak akan pernah berdaulat, melainkan berada di
pinggiran, di dunia ketiga. Kekuasaan negara maju atas negara
berkembang dipandang oleh teori ketergantungan sebagai bentuk
kolonialisme dan imperialisme baru. Sama dengan teori pembangunan,
teori ketergantungan selalu berada pada konteks negara atau regional.
Gagasan inti: Investasi asing merupakan bentuk imperialisme baru
Tokoh: Andre Gunder Frank
87. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TEORI SOSIOLOGI
Teori konsumsi muncul pada era Revolusi Industri namun tidak berkembang secara signifikan
dalam disiplin sosiologi. Baru pada kelahiran postmodernisme, teori
konsumsi menjadi populer. Teori postmodernisme sering melihat
masyarakat kontemporer sebagai masyarakat konsumsi. Berkembangnya
teori konsumsi berimplikasi pada menurunnya analisis sosial pada aspek
produksi dalam melihat kelas, kultur, dan fenomena sosial. Kelas sosial,
dalam perspektif teori sosiologi konsumsi tidak lagi ditentukan oleh
moda produksi, proses produksi, kepemilikan alat produksi, melainkan
oleh moda konsumsi dan gaya hidup. Memasuki era digital, teori
konsumsi semakin mendapat panggung, seperti munculnya konsep
Prosumer dimana perilaku manusia seakan tak henti dalam dalam
proses produksi dan konsumsi.
Gagasan inti: Masyarakat kontemporer adalah masyarakat konsumsi.
Tokoh: Jean Baudrillard
89. X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TEORI SOSIOLOGI
Teori jejaring aktor merupakan salah satu varian dari teori sosiologi
jaringan yang lebih luas. Teori ini relatif baru dalam sosiologi. Teori
jejaring aktor melihat peran jejaring atau network dalam memengaruhi
tindakan sosial. Individu hanyalah bagian dari jejaring sosial yang lebih
luas. Perlu digarisbawahi, teori ini tidak hanya membicarakan agensi
individu, melainkan juga struktur jaringan yang sering kali bukan
manusia. Internet dan kecerdasan artifisial melibatkan peran mesin yang
signifikan. Melaui pendekatan teori jejaring aktor, agensi individu
menjadi komponen kecil yang terkoneksi satu sama lain. Manusia masuk
pada dunia postsosial, posthuman karena jejaring berperan lebih
signifikan dalam menentukan tindakan sosial. Perkembangan teori
jejaring aktor sebagai teori sosiologi menciptakan beberapa konsepsi
baru di era kontemporer, seperti masyarakat jejaring, jejaring sosial dan
sebagainya.
Gagasan ini: Individu adalah komponen jejaring yang saling terkoneksi
Tokoh: Manuel Castells
91. Asumsi dasar teori sistem adalah dunia secara keseluruhan merupakan
sebuah sistem dan dunia sosial memiliki sistemnya sendiri yaitu
komunikasi. Komunikasi diproduksi oleh masyarakat. Salah satu kata
kunci dalam teori sistem adalah kompleksitas. Perlu dipahami terlebih
dahulu bahwa sistem selalu berada di lingkungan dan sistem selalu lebih
sederhana ketimbang lingkungannya. Dengan kata lain, lingkungan
selalu lebih kompleks ketimbang sistem. Teori sistem sebagai teori
sosiologi mengatakan semua dimensi kehidupan merupakan sebuah
sistem, dari sel biologis, ekonomi pasar, sampai kehidupan sosial secara
keseluruhan. Apa yang membuat sistem bekerja adalah nilai yang
diproduksi oleh elemennya. Misalnya, sebuah sistem ekonomi pasar,
memiliki elemen dasar yaitu uang. Uang menjadi bernilai dalam sebuah
sistem ekonomi pasar karena sistem memproduksi nilai. Sulit
membayangkan bahwa uang bernilai pada dirinya sendiri karena uang
tanpa sistem hanyalah secarik kertas.
Gagasan inti: Dunia berada dalam sebuah kompleksitas sistem
Tokoh: Niklas Luhmann
X IPS 1
IKHWAN AKBAR GHANI
TEORI SOSIOLOGI