Qurban dan aqiqah adalah ibadah sunnah yang menyenangkan hati Allah SWT dan menumbuhkan rasa persaudaraan. Qurban hanya boleh dilaksanakan pada hari raya Idul Adha dan tiga hari berikutnya, sedangkan aqiqah pada hari ketujuh atau keempat belas setelah kelahiran anak. Kedua ibadah tersebut menanamkan rasa syukur atas nikmat Allah dan solidaritas sosial.
1. MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA
“MAKALAH BERKURBAN”
DISUSUN OLEH:
NAMA : Herdandi Dwi Putra
NIM : 210444130012
JURUSAN : MENEJEMEN INFORMATIKA
POLITEKNIK LP3I JAKARTA KAMPUS JAKARTA UTARA
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ibadah Qurban adalah ibadah yang di perintah kan oleh Allah SWT karena
berqurban adalah salah satu bentuk pernyataan rasa sukur kita atas nikmat yang
telah di berikan . Jadi, bagi orang yangt mampu, maka di wajibkan untuk berqurban.
Disamping itu ibadah qurban merupakan ungkapan rasa persaudaraan antara
saudara kita yang mampu dengan saudara kita yang mampu secara ekonomi, untuk
saling berbagi rezeki . Menumbuhkan sifat untuk saling berkorban untuk orang lain
. Saling tolong menolong untuk mempererat tali persatuan antara umat manusia ,
khususnya umat islam .
Ibadah qurban hanya di batasi 4 hari yaitu pada hari Raya Idul Adha pada tanggal
10 dzulhijjah dan Hari Tasyrik yaitu tanggal 11, 12 , dan 13 dzulhijjah . Daripada
itu ibadah qurban juga mempunyai banyak sekali hikmah diantaranya dapat merajut
jalinan kebahagiaan kepada fakir dan miskin , dengan membagikan daging qurban,
menyadarkan manusia bahwa hidup ini penuh pengorbanan , Memupuk solidaritas
terhadap sesama manusia dan masih banyak lagi .
Ibadah aqiqah adalah penyembelihan hewan pada hari ke 7 , dan 14 . Aqiqah juga
dapat di laksanakan pada saat anak itu dewasa . Menyembelih hewan aqiqah
hukumnya sunnah muakkad . Pada jaman Nabi Muhammad SAW , yang pertama
kali di akikah kan adalah 2 orang saudara kembarnya yaitu Hasan dan Husein, yang
tidak lain adalah cucu dari Nabi Muhammad SAW .
Ibadah aqiqah mengandung banyak sekali hikmah dan manfaat , diantaranya adalah
merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kehadiran seorang anak
, dapat menumbuhkan jalinan kasih dan sikap hormat anak kepada orang tuanya .
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. Ketentuan Ajaran Islam Tentang Qurban Dan Hikmahnya
1. Pengertian
Qurban bahasa berasal dari bahasa arab, yaitu “al-udhiyah” diambil dari kata “adh-
ha” yang bermakna: permulaan siang setelah terbitnya matahari dan dhuha yang
selama ini sering kita gunakan untuk sebuah nama sholat, yaitu sholat dhuha di saat
terbitnya matahari hingga menjadi putih cemerlang.
Adapun al-udhiyah/qurban menurut syariat adalah sesuatu yang disembelih dari
binatang ternak yang berupa unta, sapi dan kambing untuk mendekatkan diri kepada
Allah yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan Hari Tasyrik. Hari Tasyrik
adalah hari ke 11, 12, dan 13 Dzulhijah.
2. Hukum Qurban
Hukum menyembelih qurban menurut madzhab Imam Syafi’i dan jumhur Ulama
adalah sunnah yang sangat diharap dan dikukuhkan. Ibadah Qurban adalah
termasuk syiar agama dan yang memupuk makna kasih sayang dan peduli kepada
sesama yang harus digalakkan.
Dan sunnah disini ada 2 macam :
a. Sunnah ‘Ainiyah, yaitu : Sunnah yang dilakukan oleh setiap orang yang
mampu.
b. Sunnah Kifayah, yaitu : Disunnahkan dilakukan oleh sebuah keuarga dengan
menyembelih 1 ekor atau 2 ekor untuk semua keluarga yang ada di dalam rumah.
Hukum Qurban menurut Imam Abu Hanifah adalah wajib bagi yang mampu.
Perintah qurban datang pada tahun ke-2 (dua) Hijriyah. Adapun qurban bagi Nabi
Muhammad SAW adalah wajib, dan ini adalah hukum khusus bagi beliau.
4. Imam An-Nawawi rahimahullah didalam Al Majmu syarah Al-Muhadzdzab
mengatakan : “Telah kami tuturkan bahwa madzhab kami (syafi’iyah) menyatakan
sunnah muakkad bagi orang yang kaya (makmur) namun tidak wajib, seperti inilah
juga pendapat Aktsarul Ulama (kebanyakan ulama), diantara mereka Sahabat Abu
Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khaththab, Bilal, Abu Mas’ud al-Badri, Sa’id bin al-
Musayyab, ‘Atha’, Aqlamah, al-Aswad, Malik, Ahmad, Abu Yusuf, Ishaq, Abu
Tsaur, al-Muzanni, Daud adl-Dhohiri dan Ibnul Mandzur. Sedangkan Rabi’iah, al-
Laits bin Sa’ad, Abu Hanifah dan al-Auza’i berpendapat wajib bagi orang kaya
kecuali orang yang haji di Mina. Muhammad al-Hasan (ulama Hanafi) berpendapat
wajib bagi muqim (penduduk tetap) di semua wilayah namun yang masyhur dari
Abu Hanifah adalah wajib bagi muqim serta mencapai nishob”.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Qurban adalah menyembelih hewan pada hari raya idul adha yakni tanggal 10
dzulhijjahdan hari tasyrik,yakni tanggal 11,12 dan 13 dzulhijjah. Ibadah berqurban
adalah tujuan kita untuk mendekatkan diri kepada ALLAH SWT.
Apabila kita berqurban(menyembelih hewan) pada hari tasyrik yang bertepatan
pada tanggal 13 dzulhijjah setelah terbenamnya matahari,maka itu tidak termasuk
berqurban. Akan tetapi,hanya sedekah biasa. Firman ALLAH SWT , yang
menjelaskan tentang qurban terdapat pada surah Al-kautsar 1-3. Bagi orang yang
mampu,berqurban hukumnya wajib hewan untuk berqurban juga hanya boleh
hewan sapi,kerbau,unta,dan kambing. Kita tidak boleh berqurban selain hewan itu.
Hewan tersebut juga harus cukup umurnya,tidak boleh cacat ,harus dalam keadaan
yang baik dan sehat. Berqurban juga mengenang peristiwa monumental kepatuhan
Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Islmail a.s, yang menjalankan perintah ALLAH SWT.
5. Salah satu manfaat berqurban yaitu memberikan kesenangan kepada fakir dan
miskin dengan memberikan daging qurban, walaupun tidak terlalu banyak.
Aqiqah adalah menyembelih hewan (kambing) pada hari ke tujuh,14,ataupun 21
setelah kelahiran anak. Hukum aqiqah adalah sunah muakkad,bagi orang tua yang
telah dianugerahi seorang anak.
Jadi, orang tua harus melakukan aqiqah, sebagai rasa syukur yang telah di anugerahi
seorang anak. Hewan (kambing) untuk anak seorang laki-laki, maka kambingnya
harus 2, dan untuk anak seorang perempuan ,maka hewan(kambing) yang harus
dikeluarkan 1 .