2. JADWAL PELAKSANAAN
PROYEK
MENETAPKAN JANGKA WAKTU KEGIATAN
PROYEK
YANG HARUS DISELESAIKAN
TENAGA KERJA
BIAYA
ALAT
BAHAN BAKU
METODE PELAKSANAAN
WAKTU YG DIBUTUHKAN
OLEH SETIAP AKTIVITAS.
3. PROYEK
JADWA
L
PELAKS
ANAAN
PROYE
K
UNTUK MENENTUKAN
DAN MENETAPKAN:
1. Waktu pelaksanaan
2. Item Pekerjaan
3. Alokasi Sumber
daya yg digunakan
MENUNJUKKAN:
1. Bagaimana
pekerjaan tsb akan
dilaksanakan
2. Untuk menentukan
pelaksanaan proyek
JADWAL PELAKSANAAN PROYEK
MONITORING
UPDATING
6. MANFAAT JADWAL PELAKSANAAN PROYEK
1. Menampilkan hubungan tiap kegiatan terhadap keseluruhan
proyek
2. Mengidentifikasi tahapan urutan kegiatan
3. Menampilkan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan
4. Menampilkan biaya untuk tiap kegiatan
7. Menampilkan metode kerja yang diterapkan untuk setiop
kegiatan
5. Menampilkan kebutuhan material yang diperlukan
6. Menampilkan kebutuhan peralatan untuk tiap kegiatan
7. FUNGSI JADWAL PELAKSANAAN PROYEK
1. Sebagai Pedoman Pelaksanaan bagi Kontraktor
2. Sebagai Pedoman bagi Direksi untuk memonitor pekerjaan
sesuai jadwal atau tidak
3. Sebagai Pedoman untuk mengevaluasi pekerjaan yang sudah
diselesaikan
4. Sebagai Pedoman untuk mengatur kecepatan suatu pekerjaan
5. Sebagai Pedoman menentukan tahap-tahap pekerjaan sesuai
urutan waktu pelaksanaan
6. Sebagai Pedoman untuk memperkirakan biaya yang harus
disediakan dalam jangka waktu tertentu.
7. Sebagai Pedoman untuk memperkirakan jumlah tenaga kerja,
jumlah dan macam alat serta material yg diperlukan
8. AKTIFITAS PENJADWALAN
PELAKSANAAN PROYEK
1. Mengembangkan struktur penjadwalan kerja secara
rinci
2. Memperkirakan waktu yg diperlukan utk setiap
kegiatan
3. Menentukan urutan kegiatan dalam urutan yg tepat
5. Menyusun anggaran biaya yg rinci untuk setiap
kegiatan
4. Menyusun dan menentukan material, peralatan dan
SDM yg tepat untuk setiap kegiatan
9. TUJUAN MENYUSUN JADWAL KEGIATAN
PELAKSANAAN PROYEK
1. Mengetahui awal dan akhir pelaksanaan proyek
2. Mengetahui durasi setiap kegiatan pelaksanaan
proyek
4. Sebagai alat monitoring, pengendalian, dan
evaluasi proyek.
3. Menentukan penyediaan dan penggunaan SDM,
Material, Alat, Dana, Metode
10. HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DLM
MENYUSUN JADWAL PELAKSANAAN
PROYEK
1. Secara teknis jadwal yg disusun harus dapat
dipertaggung jawabkan
2. Disusun berdasarkan perhitungan yang akurat; SDM,
Waktu, SD dan biaya
3. Sesuai dengan SD yang tersedia/SD yang bisa
didapatkan
4. Fleksibel terhadap perubahan yang mungkin terjadi.
5. Dibuat detail, utk bisa digunakan sbg alat ukur hasil yg
dicapai dan pengendalian kemajuan pelaksanaan
proyek
6. Dapat menampilkan kegiatan pokok yang kritis
11. HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DLM
PENERAPAN JADWAL PELAKSANAAN
PROYEK
1. KONDISI ALAM; Perlu dipantau dan dipelajari kondisi
lapangan
2. METODE PELAKSANAAN; Spek Tek dan gambar DED yg
sesuai persyaratan
3. SUMBER DAYA; Kemampuan dan keahlian yg dimiliki
para pekerja
4. FAKTOR IKLIM DAN CUACA; Rencana pelaksanaan di
musim hujan atau kemarau akan berbeda hasilnya,
5. JENIS PEKERJAAN; akses jalan masuk apa sdh ada atau
perlu dibuat baru
7. PERATURAN SETEMPAT & ADAT ISTIADAT/BUDAYA
6. KAPASITAS AREA KERJA PROYEK THP SD YG DIPERLUKAN SELAMA
OPERASIONAL PELAKSANAAN PROYEK
12. FAKTOR PENENTU PEMBUATAN JADWAL
RENCANA PELAKSANAAN PROYEK
1.Penjadwalan pelaksanaan proyek konstruksi
selayaknya harus direncanakan secara matang
dan optimal guna menghindari terjadinya
keterlambatan waktu pelaksanaan proyek
serta dampak-dapak buruk lainnya.
13. 2.Kemampuan dalam memperkirakan waktu alokasi
sumber daya (orang, peralatan, material) yang akan
dialokasikan selama proyek konstruksi
berlangsung. Hal ini penting mengingat seringnya
terjadi penyimpangan waktu transportasi sumber
daya selama proses konstruksi, misalnya yang
paling sering terjadi yaitu keterlambatan dalam
pengiriman material ke lokasi proyek yang tentunya
akan berpengaruh secara langsung terhadap durasi
total pelaksanaan proyek yang telah direncanakan.
14. 3. Keteraturan yang sistematis dan runtun dalam
tahapan perencanaan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, misalnya urutan sistematis item
pekerjaan mulai dari tahap awal sampai akhir
yang berurutan dan logis sesuai dengan kondisi
serta perencanaan alokasi sumber daya saat
proyek konstruksi berlangsung. Hal ini juga
ditentukan dari tingkat pengalaman seorang
perencana jadwal pelaksanaan proyek yang akan
dilaksanakan.
15. 4.Kemampuan estimasi lama durasi waktu
pelaksanaan pada suatu item pekerjaan juga
menentukan tingkat keberhasilan perencanaan
penjadwalan suatu proyek konstruksi dimana
pada faktor ini diperlukan analisis terhadap besar
produktivitas sumber daya yang akan digunakan,
misalmya produktivitas tenaga kerja dan
peralatan terhadap volume total pekerjaan yang
akan dikerjakan. Bahkan dalam hal ini seorang
estimator dapat secara langsung menentukan
nilai durasi waktu pelaksanaan berdasarkan
16. 5. Kemampuan estimasi terhadap hal-hal yang
mungkin dapat tercapai diluar perencanaan
selama proses konstruksi berlangsung, ini juga
menjadi faktor tambahan yang setidaknya harus
dimiliki oleh seorang estimator schedule dalam
memprediksi durasi suatu item pekerjaan. Hal
tersebut bisa berasal dari faktor internal maupun
eksternal misalnya cuaca, kerusakan peralatan
timbulnya kecelakaan kerja, masalah sosial,
timbulnya klaim, dan sebagainya.
17. JENIS JADWAL PELAKSANAAN
PROYEK
1.JADWAL WAKTU TERTENTU
Jadwal waktu tertentu seperti Jadwal Harian, Jadwal Mingguan,
Jadwal Bulanan.
2.BAR CHART/GANTT CHART
Bar Chart ditemukan oleh L Gantt dan Fredick W Tayor dalam
bentuk bagan balok, Panjang balok mempresentasikan sebagai
durasi setiap kegiatan.
Sekumpulan daftar kegiatan yang disusun dalam kolom arah
vertical, dan kolom arah horizontal menunjukkan skala waktu.
Saat mulai dan akhir dari sebuah kegiatan dapat terlihat dengan
jelas, sedangkan durasi kegiatan digambarkan oleh panjannya
18. Gantt Chart dapat membantu pengguna untuk
memastikan:
1.Semua Kegiatan telah direncanakan
2.Urutan kinerja telah diperhitungkan
3.Perkiraan waktu kegiatan telah tercatat
4.Keseluruhan waktu proyek telah dibuat.
20. KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN
GANTT CHART
1.Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat
bermanfaat sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan
proyek.
2.Digunakan untuk penjadwalan sederhana atau proyek yang
kegiatannya tidak terlalu berkaitan atau proyek kecil.
3.Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan
kemajuan sesungguhnya saat pelaporan.
4.Mudah dibaca dan efektif untuk komunikasi serta dapat
dibuat dengan mudah dan sederhana.
21. KELEMAHAN GANT CHART
1. Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan
antara satu kegiatan dan kegiatan lain, sehingga sulit untuk
mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan
suatu kegiatan terhadap jadwal secara keseluruhan.
2. Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan
bila diperlukan, karena pada umumnya ini berarti membuat
bagan balok baru.
3. Tidak bisa secara eksplisit menunjukkan keterkaitan antara
aktivitas dan bagaimana satu aktivitas berakibat pada
aktivitas lain bila waktunya terlambat atau dipercepat,
sehingga perlu dilakukan modifikasi terhadap Gantt Chart
22. 3. DIAGRAM PERT (PROGRAM
EVALUATION AND REVIEW
TECHNIQUE)
•Adalah sebuah model pada manajemen proyek
yang didisain untuk menganalisa dan
merepresentasikan tiap pekerjaan dalam proyek.
Diagram PERT dapat merepresentasiakan urutan
aktivitas atau ketergatungan antar aktivitas.
•KELEBIHAN:
• Merepresentasikan relasi antar aktivitas
• Sesuai untuk pelaksanaan proyek besar
23. LANGKAH-LANGKAH PROSES
PERENCANAAN PERT
1. Mengidentifikasi kegiatan (Aktivitas) dan tonggak proyek
(milestones) yang spesifik.
2. Menentukan urutan yang tepat dari kegiatan-kegiatan.
3. Menyusun model diagram jaringan.
4. Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk masing-masing
kegiatan.
5. Menentukan tahapan dan jalur kritis.
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi serta koreksi pada diagram
PERT selama proyek berlangsung
25. KEGIATAN.
WAKTU
A 10
B. 8
C. 12
D 22
E 27
F. 7
G. 15
H. 8
I. 20
J. 15
1
4
3
2 5
6
7
8
B
A
C
D
E
F
G
H
I
J
DM2
DM1
10
8
12
22
27
7
15
8
20
15
35
10 35
50
0
0
8
12
15
35
50
20
35
30
13
8
PEMBUATAN DIAGRAM PERT
26. JALUR KRITIS
Jalur Kritis dilakukan dengan menghitung waktu
mulai tercepat (ES) untuk masing-masing kegiatan
dan waktu selesai terlama (LF)
Jalur kritis terjadi jika memiliki ES dan LF sama
SLACK
Slack menunjukkan waktu kegiatan yang dapat
ditunda tanpa mempengaruhi total waktu
penyelesaian dari seluruh proyek
27. Tunjukkan jalur kritis pada proyek tsb
1
4
3
2 5
6
7
8
B
A
C
D
E
F
G
H
I
J
DM2
DM1
10
8
12
22
27
7
15
8
20
15
35
10 35
50
0
0
8
12
15
35
50
20
35
30
13
8
28. Hitung waktu yang masih dapat ditunda (Slack) pada setiap kegiatan proyek
dibawah ini tanpa m-pengaruhi waktu penyelesaian seluruh proyek
SLACK
Slack menunjukkan waktu kegiatan yang dapat
ditunda tanpa mempengaruhi total waktu
penyelesaian dari seluruh proyek
SLACK = LS - ES LS = LF - WKT
A SL = LF – WK = 13 – 10 = 3
B SL = LF – WK = 8 – 8 = 0
C SL = LF – WK = 20 – 12 = 8
D SL = LF – WK = 35 – 22 = 13
E SL = LF – WK = 35 – 27 = 8
F SL = LF – WK = 30 – 7 = 23
G SL = LF – WK = 35 – 15 = 20
H SL = LF – WK = 50 – 8 = 42
I SL = LF – WK = 50 – 20 = 30
J SL = LF – WK = 50 – 15 = 35
SLACK
3
0
8
3
0
5
0
15
8
7
15
0
29. MANFAAT DIAGRAM PERT
MEMUAT INFOMASI:
1.Jangka waktu penyelesaian proyek.
2.Kemungkinan penyelesaian proyek sebelum tanggal
yang ditentukan.
3.Tahapan kegiatan yang kritis, yang dapat berdampak
langsung terhadap waktu penyelesaian proyek.
4.Kegiatan yang memiliki tengat waktu relative longgar
yang seharusnya dapat dikelola sebagai tambahan waktu
bagi tahapan kegiatan kritis.
5.Tanggal kegiatan dimulai dan tgl kegiatan berahir.
30. 4. KURVA S
• Kurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh Warren T.
Hanum atas dasar pengamatan terhadap sejumlah besar proyek
sejak awal hingga akhir proyek.
• Kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan
kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan
sebagai presentasi kumulatif dari seluruh kegiatan proyek.
• Visualisasi kurva S dapat memberikan informasi mengenai
kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal
rencana. Dari sinilah diketahui apakah ada keterlambatan atau
percepatan jadwal proyek. Indikasi tersebut dapat menjadi
informasi awal untuk melakukan tindakan koreksi dalam proses
pengendalian jadwal.
31. KURVA S
• Pada pembuatan Kurva S, jumlah persentasi kumulatif bobot
masing-masing kegiatan pada suatu periode diantara durasi
proyek diplotkan terhadap sumbu vertical sehingga bila hasilnya
dihubungkan dengan garis akan membentuk kurva S.
• Filosofi bentuk S terjadi karena volume kegiatan pada bagian
awal biasanya masih sedikit, kemudian pada pertengahan
meningkat dalam jumlah cukup besar lalu pada akhir proyek
volume kegiatan kembali mengecil atau sedikit.
• Pada penentuan bobot pekerjaan, pendekatan yang dilakukan
dapat berupa perhitungan persentase berdasarkan biaya per item
pekerjaan dibagi total anggaran atau berdasarkan volume
rencana dari komponen kegiatan terhadap volume total kegiatan.
34. Kurva S tidak selalu menggambarkan kemajuan fisik
proyek aktual dilapangan
Kurva S tidak harus bentuknya seperti huruf S
Titik kritis pekerjaan memungkinkan terjadi keterlambatan,
tidak selalu pada item pekerjaan yang berdasarkan
perencanaan memiliki akumulasi kemajuan pekerjaan yang
cepat (pada grafik digambarkan pada kurva yang terjal
adalah titik kritis pekerjaan).
Pembagian bobot pekerjaan dianggap sama berdasarkan
durasi waktu yang ditetapkan per item pekerjaan
HAL-HAL YANG PERLU DI CERMATI DARI KURVA S