2. KELOMPOK 5
Nur Haski Utami ( 210007301017 )
Nurbiah ( 210007301018 )
Nursantriana ( 210007301019 )
Nurul Khusnah ( 210007301020 )
Teori Kognitif Untuk Matematika SMA
3. Psikologi Secara Umum
Psikologi Secara Umum dan Psikologi Pendidikan
Secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa,
baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar
belakangnya.
Psikologi pendidikan menjadi alat dalam mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan, karena prinsip yang terkandung dalam psikologi
pendidikan dapat dijadikan landasan berfikir dan bertindak dalam
mengelola proses belajar-mengajar, yang merupakan unsur utama dalam
pelaksanaan setiap sistem pendidikan.
Aliran Teori Kognitif
Teori kognitif yaitu teori pembelajaran yang merupakan penyedia
panduan bagi pengajar untuk membantu peserta didik dalam
mengembangkan kognitif, emosional, social, fisik, dan spiritual.
Psikologi kognitif salah satu cabang dari psikologi dengan pendekatan
kognitif untuk memahami perilaku manusia psikologi kognitif
mempelajari tetang cara manusia menerima, mempersepsi,
mempelajari, menalar, mengingat dan berfikir tentang suatu informasi.
BAB I
4. Teori Perkembangan Kognitif
Teori Kognitif Yang
Dikemukakan
Beberapa Para Ahli
Jean Piaget
Jerome Bruner
David Ausubel
Lev Vygotsky
BAB II
5. Jean Piaget
Jean Piaget
berpandangan bahwa
proses belajar bisa terjadi
jika ada aktivitas individu
yang berinteraksi dengan
lingkungannya baik sosial
maupun fisik.
Menurut Ekawati
(2019)ada4
perkembangan
kognitifyang
dikemukakanoleh
Piaget
Peserta didik sudah mampu
membedakan benda yang sama pada
keadaan yang berbeda.
Operasional Konkret
Peserta didik memahami suatu hal yang berada di luar
dirinya melalui panca indra yang berkontak langsung
dengan dirinya.
Sensorimotor
Peserta didik sudah mampu berpikir abstrak
(membayangkan sesuatu yang tidak nampak fisiknya),
logis, serta realistis.
Operasional Formal
Peserta didik bertindak sesuai dengan
apa yang mereka lihat atau dengar
namun belum mengetahui makna dari
tindakannya tersebut.
Pra-operasional
6. David Ausubel
Pengaturan Awal
Mengarahkan peserta didik kemateri yang akan mereka pelajari dan
membantu mengingat kembali informasi yang terkait dan dapat
dipergunakan dalam membantu menanamkan pengetahuan baru.
Diferensiasi Progresif
Proses penyusunan konsep dengan cara mengajarkan konsep yang
inklusif, kemudian yang kurang inklusif, dan mengenai hal-hal yang
khusus.
Belajar Super Ordinat
Proses belajar ini akan terjadi hingga pada suatu saat didapatkan hal-
hal yang baru.
Penyesuaian Integratif
Materi yang disajikan disusun sedemikian rupa sehingga kita
menggerakkan hierarki konseptual keatas dan kebawah selama
informasi disajikan.
Penekanan teori ini adalah belajar
bermakna. Pembelajaran
bermakna yaitu suatu proses
mengaitkan informasi baru pada
konsep-konsep relevan yang
terdapat dalam struktur kognitif
seseorang
Dimensi
pertama
berhubungan
dengan materi
pelajaran yang
disajikan pada
peserta didik
melalui
penemuan.
Dimensi kedua
berhubungan
dengan
bagaimana
peserta didik
dapat mengaitkan
informasi pada
sturktur kognitif
yang telah ada.
7. Lev Vygotsky
Teori Vygotskylebih menekankanpadasosialdariproses pembelajaran.
Tahap dari teori Vygotsky yang paling mendasar ialah scaffolding yakni
pemberian bantuan pada peserta didik melalui tahapan pembelajaran,
mengurangi bantuan dan memberi kesempatan pada peserta didik dalam
melanjutkan pengerjaannya.
Peserta didik bekerja
dalam Zone of proximal
development (ZPD) dan
guru menyediakan
scaffolding bagian
selama melalui ZPD.
Teman sebaya juga
akan berpengaruh
dalam perkembangan
kognitif anak
Peserta didik akan
mengajarkan temannya
yang agak tertinggal
dalam pembelajaran
8. Jerome Bruner
Dasar pemikiran Jerome
Bruner berasal dari
Piaget di mana siswa
harus berpartisipasi aktif
dalam belajar. Olehnya
Bruner menerapkan
sebuah cara yang
ianamakan “discovery
learning” yang mana
siswa menyusun bahan
pelajaran menjadi bentuk
final.
Menurut Lestari
(2015)ada 3
carabelajar
siswa sesuai
tingkat
kemajuannya Kemampuan peserta didik dalam
berlogika, berbahasa dan bermatematika
yang berkontribusi memunculkan ide-ide
abstrak.
Representasi yang Abstrak (Simbolik)
Peserta didik memahami lingkungannya melalui
pengetahuan motoric.
Representasi Rensory (Enaktif)
Peserta didik memahami lingkungan
sekitarnya melalui perumpamaan dan
perbandingan.
Representasi Konkrit (Ikonik)
9. Teori Bruner terkenal dengan Discovery Learning yang
sangat cocok dan relevan jika diterapkan pada materi
dimensi tiga. Adanya pemahaman awal siswa, kemudian
diarahkan untuk belajar menemukan hal-hal yang
berkaitan dengan dimensi tiga berdasarkan kreativitas
darisiswa itu sendiri. Pembelajaran penemuan
merangsang keingintahuansiswa sehingga memotivasi
mereka terus bekerja menemukan jawaban atas
keingintahuannya tersebut.
10. Aplikasi Teori Bruner Pada Dimensi Tiga
Ada 3 tahap dari Jerome bruner, yaitu :
1. Enaktif
Pada tahap ini penyajian dilakukan dengan melibatkan peserta didik secara
langsung. Misalnya guru mengintruksikan kepada 2 orang peserta duduk untuk
maju ke depan kelas sebagai stimulus terhadap peserta didik lain.
Titik ke Titik
Peragaan ini menunjukkan ada dua titik yaitu titik A (peserta didik laki-laki) dan titik
B (peserta didik perempuan).
A B
11. Jarak Titik Ke Titik
Peragaan ini menunjukkan
jarak titik siswa A dan siswa
B di mana benang wol
merupakan gambaran
panjang ruas garis yang
menghubungkan titik A ke B
Peserta didik akan diarahkan
untuk membentangkan benang
wol.
A B
12. Titik ke Bidang
Guru memperlihatkan kerangka kubus pada peserta didik kemudian
mengikatkan benang pada beberapa titik untuk memperlihatkan penampakan
jarak titik ke bidang
13. 2. Ikonik
Pada tahap ini yaitu internalisasi
pikiran peserta didik terhadap objek.
Pengetahuan disajikan melalui
gambar-gambar atau bangun dimensi
tiga, atau bangun rumah sepeti balok
dengan penamaan titik-titik sudut dan
rusuknya.Peserta didik melihat jarak
titik k garis, berapa diagonal sisi yg
terbentuk, diagonal ruang dan bidang
diagonal
14. Pembahasan
Perhatikan segitiga ABC yang siku-siku di B, maka :
AC = 𝐴𝐵2 + 𝐵𝐶2
= 𝑎2 + 𝑎2
= 2𝑎2
= a 2
Diagonal Sisi AC = a 2 cm
Tahap simbolik
Pada tahap ini peserta didik sudah
mampu memanipulasi simbol-simbol,
memformulasikan konsep dasar rumus-
rumus dan menemukan rumus
baru.Peserta didik diarahkan untuk
menemukan rumus diagonal bidang dan
diagonal ruang dari penurunan rumus
phytagoras
15. Bagaimana dengan jarak AG = …. ?
Perhatikan segitiga ACG yang siku-siku di C, maka
AG = 𝐴𝐶2 + 𝐶𝐺2
= (𝑎 2 ) + 𝑎2
= 2𝑎2 + 𝑎2
= 3𝑎2
= a 3
Diagonal ruang AG = a 3 cm
16. Dapat meningkatkan
kemampuan siswa untuk
memecahkan sebuah
masalah
Dapat meningkatkan
motivasi
Membantu siswa memahami
pelajaran dengan lebih mudah
Menjadikan siswa
kreatif dan mandiri
Kelebihan Kekurangan
Keberhasilan pembelajaran
didasarkan pada kemampuan
siswa
Pendidik dituntut
mengikuti keaktifan siswa
Fasilitas harus mendukung
17. Kesimpulan
Perkembangankognitif peserta didik juga harus dapat dipahami semua pihak.
Pengajardan orang tua harus mengetahuisebatas apa perkembanganyangdimiliki
anak didiknya sesuai kemampuan merekamasing-masing, sehinggapengajardan
orang tua dapat menerapkanilmu yangsesuai dengankemampuan kognitif masing-
masing anak didik. Lingkunganpun sangat berpengaruhpada perkembangankognitif,
semakin buruk lingkunganmaupun pergaulanseseorangmaka kemungkinan
pengaruh lingkunganpada perkembangankognitif peserta didik semakin besar.
BAB III