SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
P R O P E R T I



            URGENSI                            PENILAIAN  PROPERTI
              DALAM                            TATANAN   EKONOMI
                                              MASYARAKAT
                                                                   Siti Resmi S


                                           Abstrak                                                    Manajemen Proyek (Project Manage-
Penilaian properti/aset/kekayaan negara, daerah maupun swasta merupakan                               ment and Monitoring ), Manajemen
agenda     penting    bagi    bangsa     Indonesia      dalam      upaya    keluar   dari    krisis   Properti    ( Property     Management) ,
ekonomi     yang     berkepanjangan,       mewujudkan          clean      government,      maupun     Manajemen Aset ( ssets Management) ,
                                                                                                                         A
                                                                                                      Set-up Investasi dan Pembiayaan ( n-   I
dalam     menghadapi         globalisasi     dan     liberalisasi      ekonomi.      Tulisan    ini
                                                                                                      vestment and Funding Arrangement ) ,
memaparkan         betapa       pentingnya         penilaian       bagi     pihak-pihak        yang   Analisis Insvestasi ( nvestment Analy-
                                                                                                                             I
berkepentingan seperti pemerintah pusat atau daerah, dan pihak swasta                                 sis), dan Penilaian untuk Kepentingan
khususnya     perbankan.        Arti   penting     penilaian    bagi      masing-masing      pihak    Pajak (Statutory Appraisal ) (Karsono,
                                                                                                      2002).
dimulai    dengan     mencontohkan         kasus-kasus         yang    terjadi   sebagai     akibat
                                                                                                          Penilaian     properti    merupakan
ketidaktepatan       terhadap    penilaian    properti,      dan      diakhiri   dengan     sebuah    langkah awal dalam proses manajemen
harapan terbentuknya organisasi atau institusi penilaian yang profesional                             aset/properti/harta      kekayaan   baik
dan independen. Ketidakakuratan dalam melakukan penilaian suatu properti                              negara, daerah maupun swasta. Proses
                                                                                                      manajemen aset tersebut terbagi
dapat     mengakibatkan       kerugian     bagi     negara     amupun      masyarakat       seperti
                                                                                                      menjadi: 1) inventarisasi, yang berfungsi
kasus-kasus yang dipaparkan dalam tulisan ini. Oleh karena itu diperlukan                             untuk mengetahui dengan jelas kondisi
terbentuknya         organisasi/institusi          penilaian       yang      profesional        dan   dan nilai aset/properti/harta kekayaan;
indenpenden                                                                                           2) pengelolaan, yang berfungsi untuk
                                                                                                      memberikan hasil pengelolaan yang
Kata kunci: Penilaian, properti, nilai                                                                optimal; dan 3) pengawasan, yang
                                                                                                      bertujuan untuk mencapai transparansi
Pendahuluan                                         digunakan untuk mencapai sebesar-                 dan akuntabilitas pemanfaatan atau
    Suryantoro (2002) mengatakan                    besarnya kemakmuran rakyat. Namun                 pengelolaan nilai aset tersebut.
bahwa salah satu indikator dari suatu               ironisnya, sampai saat ini belum bisa                 Beberapa ketimpangan yang men-
negara yang tergolong maju adalah                   menentukan berapa besarnya nilai                  cuat akhir-akhir ini salah satunya
besarnya peran sektor jasa dalam                    ekonomis aset dan potensi harta                   disebabkan oleh kesalahan dalam
struktur perekonomian. Semakin maju                 kekayaan negara yang dimilikinya. Sub             melakukan penilaian. Di tengah krisis
suatu negara, semakin besar peran                   sektor Jasa Penilai merupakan salah               ekonomi yang mengguncang per-
sektor jasanya. Indonesia sedang terus              satu sub sektor jasa yang dapat berperan          ekonomian       nasional,     masyarakat
membangun dalam proses modernisasi                  penting dalam perekonomian nasional               dikejutkan adanya pernyataan bahwa
menuju     negara    maju.   Indonesia              khususnya dalam usaha kebangkitan                 nilai aset yang dikuasai Badan
merupakan negara yang dianugerahi                   perekonomian masional menuju Indo-                Penyehatan       Perbankan      Nasional
kekayaan alam yang begitu berlimpah                 nesia baru sebagai negara maju.                   (BPPN) dari senilai Rp 644,8 trilyun
ruah. Pasal 33 UUD 1945 menyatakan                      Di samping sebagai penilai properti,          akhirnya menjadi senilai Rp 167,7 trilyun
bahwa dan negara mempunyai hak                      jasa penilai atau profesi penilai                 pada saat penilaian pasca revaluasi
sepenuhnya       menguasai     seluruh              mempunyai pekerjaan yang cukup luas,              (Mashudi Ali dalam Siregar, 2002).
kekayaan alam tersebut agar dapat                   antara lain: Pengawasan Proyek ( roject
                                                                                      P               Beberapa kasus yang ditangani BPPN
                                                    Monitoring), Pemasaran Proyek ( roject
                                                                                     P                menunjukkan bahwa besarnya nilai aset
                                                    Marketing ), Konsultasi Pengembangan              yang sebenarnya tidak sesuai dengan
Siti Resmi S Dosen Tetap AMP YKPN
            ,                                       dan Studi Kelayakan ( Development                 besarnya nilai aset yang dijaminkan, dan
Yogyakarta                                          Consultancy), Lelang ( uction), Asuransi
                                                                           A                          pada saat terjadi kredit bermasalah
                                                    (Insuranse),       Pengawasan       dan           penjualan aset tersebut nilainya tidak



                                                                                          USAHAWAN NO. 03 TH XXXII MARET 2003              15
mencukupi. Kasus tanah                                                                                                                                real estat. Properti riil
TAPOS, Kedungombo, dan                                                     G ambar 1.                                                                 biasanya diwujud-
lain-lain     menimbulkan             Konsep Real Estat, Properti Riil dan Properti Individu.                                                         kan dengan bukti
masalah berkepanjangan                                                                                                                                kepemilikan terpisah
karena ketidaksesuaian                                                 Real Estat ( Real Estate)                                                      dari fisik real estat.
ganti rugi yang diterima                                                    Konsep Fisik                                                              Pengertian properti
masyarakat. Dalam rangka                                                                                                                              tersebut dirangkum
likuidasi     aset/agunan,                                                                                                                            dalam gambar 1.
terdapat suatu kecen-                                                    Properti ( Property)                                                             Siregar (2002)
derungan nilai pasarnya                                                                                                                               mengelompokkan
                                                                            Konsep Legal
lebih rendah daripada                                                                                                                                 properti atau aset
harga yang sebenarnya,                                                                                                                                menjadi empat, yaitu:
yang berarti merugikan                                                                                                                                1) penguasaan dan
bank karena pada saat                                                                                                                                 pemilikan tanah dan
                                      Properti Riil ( Real Property)                           Properti Individu (Personal Property)
bank      harus    menjual/          Semua hak, kepentingan, dan                                                                                      bangunan (real pro-
melepaskan aset tersebut            kemanfaatan yang ber hubungan                                                                                     perty), 2) benda ber-
                                   dengan kepemilikan atas real estat
harga yang terjadi relatif                                                                                                                            gerak (personal prop-
murah, sehingga tidak                                                                                                                                 erty ), 3) kegiatan
dapat menutupi kewajiban                                                        Berujud (Tangible)                    Tidak Berujud (Intangible)
                                                                                                                                                      usaha ( business) ,
yang ada.                                                                       Perabot rumah tangga,                 Tagihan, saham, hak cipta,      dan 4) hak kepemilik-
    Penilaian       properti                                                    kendaraan bermotor, mesin,            merek, goodwill, dll.           an secara finansial
                                                                                perhiasan, dll.
sebagai salah satu lingkup                                                                                                                            (financial interest) .
pekerjaan yang dihasilkan                                                                                                                                 Pengertian real
oleh Jasa Penilai dapat                                                                                                                               property dibedakan
dikatakan mempunyai multi fungsi.                      perekonomian. Tulisan akan dimulai                                    dengan real estate . Real property
Penilaian properti digunakan dalam                     dengan           menguraikan                pengertian                merupakan hubungan hukum pengua-
beberapa kegiatan perekonomian atau                    properti, penilaian, faktor-faktor yang                               saan yuridis antara pemilik dan real es-
dalam kehidupan bernegara, seperti                     mempengaruhi nilai, dilanjutkan dengan                                tate (bendanya secara fisik), yang
menentukan nilai jual obyek pajak dalam                pentingnya (urgensi) penilaian itu                                    biasanya tercatat dalam suatu dokumen
kaitannya dengan penghitungan Pajak                    terhadap masing-masing pihak yang                                     seperti sertifikat atau perjanjian sewa
Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea                        berkepentingan, dan diakhiri dengan                                   menyewa. Real property meliputi semua
Perolehan Hak atas Tanah dan                           kebaradaan lembaga penilai properti di                                hak, hubungan-hubungan hukum, dan
Bangunan       (BPHTB);      mengetahui                Indonesia.                                                            manfaat             yang  berkaitan     dengan
berapakah kekayaan atau aset negara                                                                                          kepemilikan real estate. Sebaliknya, real
untuk      menentukan        kemampuan                 Pengertian Properti, Penilaian Properti                               estate merupakan penguasaan fisik,
                                                       dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi
membayar utang; menentukan nilai aset                                                                                        yang meliputi tanah dan bangunan itu
                                                       Nilai
yang merupakan jaminan atau agunan                                                                                           sendiri, segala benda yang keberada-
bagi perbankan maupun BPPN dan                         1. Pengertian Properti                                                annya secara alami di atas tanah yang
lembaga keuangan lainnya; membantu                             Machfud (2000) mengatakan bahwa                               bersangkutan, dan semua benda yang
menyusun neraca negara maupun                          dalam praktek penilaian, pengertian                                   melekat terkait dengan tanah (bangunan
daerah; menentukan nilai atau jumlah                   antara real estat (real estate) dan properti                          dan pengembangan tapak). Personal
atau besarnya ganti kerugian yang                      (property) dibedakan secara jelas. Real                               property merupakan hak kepemilikan
diberikan kepada masyarakat yang                       estat didifinisikan sebagai tanah dan                                 atas suatu benda bergerak selain real
tanahnya terkena dampak peng-                          bangunan atau konstruksi teknis lainnya                               estate (tanah dan bangunan fisik). Benda-
ambilalihan/perolehan tanah untuk                      yang melekat pada tanah. Di lain pihak,                               benda tersebut dapat berujud seperti
kegiatan/proyek pembangunan, dan                       properti dibedakan antara properti                                    kendaraan maupun yang tidak berujud
lain-lain.                                             individu ( ersonal property) dan properti
                                                                     p                                                       seperti utang piutang, goodwill, hak
      Uraian di atas menunjukkan betapa                r i i l (real property ). Properti individu                           paten, dan lain-lain. Business adalah
pentingnya arti penilaian dan nilai untuk              mencakup properti yang berujud dan                                    setiap kegiatan di bidang komersial,
suatu properti/aset/harta kekayaan bagi                tidak berujud yang bukan real estat                                   industri, jasa atau investasi yang
pemerintah atau negara, daerah maupun                  seperti         perabot           rumah            tangga,            menyelenggarakan aktivitas ekonomi.
pihak swasta. Tulisan ini selanjutnya                  kendaraan bermotor, mesin, dan                                        Aktivitas           ekonomi    dapat    berupa
akan membahas pentingnya (urgensi)                     perhiasan.           Adapun             properti            riil      membuat, menjual, atau memper-
melakukan penilaian dan memahami                       didifinisikan sebagai semua hak,                                      dagangkan suatu produk berupa barang
nilai suatu properti untuk berbagai                    kepentingan, dan kemanfaatan yang                                     atau jasa. Financial interest berasal dari
tujuan     atau    kepentingan     dalam               berhubungan dengan kepemilikan atas                                   pembagian hukum atas hak kepemilikan



 16    USAHAWAN NO. 03 TH XXXII MARET 2003
saham dalam kegiatan bisnis dan hak          jangka panjang yang berupa surat               2. Penilaian Properti
atas penguasaan tanah dan bangunan           berharga maupun tanah; aktiva tetap                  Menurut buku The Appraisal of Real
dari perjanjian sewa guna usaha dengan       yang     berupa     kendaraan,       tanah,    Estate (American Institute of Real Estate
hak opsi untuk membeli atau menjual          bangunan, dan lain-lain; dan aktiva lain-      Appraisers of the National Association of
properti (tanah, bangunan, saham,            lain yang berupa bangunan dalam                Realtor S, 1983) dalam Machfud (2002),
instrumen finansial yang lain).              proses, mesin belum digunakan dan lain-        penilaian didifinisikan sebagai:
     Dihubungkan dengan pengelolaan          lain. Pengertian maupun pengelom-                   “is the process of estimating market
harta kekayaan negara, yang dimaksud         pokan aset/properti menurut Machfud            value, invested value, insurable value,
dengan properti (harta kekayaan negara)      dan Siregar di atas tidak memasukkan           or other properly defined value of an
adalah semua barang baik barang              beberapa unsur aset menurut akuntansi          identified interest or interest in a specific
bergerak maupun barang tidak bergerak        seperti kas, piutang. Hal ini tidak berarti    parcel or parcels of real estate as of a
yang dimiliki atau dikuasasi oleh            bahwa kas dan piutang atau aktiva              given date”
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,         sejenis bukan merupakan aset, tetapi                Kegiatan penilaian ditujukan untuk
Badan Hukum Milik Negara, serta Badan        karena penilaian untuk aset-aset               melakukan estimasi dan memprediksi
Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan          tersebut relatif lebih mudah sehingga          nilai dari sesuatu barang dengan tujuan
Usaha Milik Daerah (BUMD) yang               tidak menjadi fokus perhatian dalam            mendapatkan          perkiraan      nilainya.
terbatas pada nilai jumlah penyertaan        pembahasan properti.                           Konsep nilai dalam pengertian tersebut
modal negara/saham negara dalam                  Properti mempunyai maksud yang             dikelompokkan menjadi nilai pasar ( ar-  m
BUMN/BUMD tersebut. Barang yang              berbeda tergantung pada kepentingan-           ket value ), nilai asuransi ( insurable
tidak bergerak adalah barang yang            nya. Misalnya:                                 value), nilai terkait operasi (going-con-
menurut sifatnya tidak dapat dipindahkan     w Untuk kepentingan penentuan PBB              cern value ), nilai likuidasi (liquidation
atau barang bergerak yang menurut                dan BPHTB, yang dimaksud properti          value ), nilai kena pajak (assessment
peraturan perundang-undangan yang                adalah tanah atau bumi dan                 value), nilai bangunan, dan nilai investasi
berlaku ditetapkan sebagai barang tidak          bangunan yang menjadi dasar                (use value and investment value) .
bergerak. Barang bergerak adalah                 pengenaan PBB dan BPHTB;                        Secara umum, terdapat tiga cara
barang yang menurut sifatnya tidak dan       w untuk kepentingan ganti rugi                 pendekatan yang dipergunakan dalam
penggunannya dapat dipindahkan atau              penggusuran, maka properti yang            proses penilaian suatu properti, yaitu: 1)
barang      yang   menurut      peraturan        dimaksud adalah tanah beserta              pendekatan perbandingan harga pasar
perundang-undangan yang berlaku                  bangunan yang tergusur;                    (sales competition approach) , 2 )
ditetapkan sebagai barang bergerak.          w untuk kepentingan agunan pinjaman            pendekatan biaya ( ost approach), 3)
                                                                                                                   c
Sesuai Keputusan Menteri Keuangan RI             bank, maka properti yang dimaksud          pendekatan pendapatan (ncome capi-
                                                                                                                           i
Nomor Kep. 225/MK/V/4/1971, yang                 adalah benda atau harta yang               talization      approach).       Pendekatan
dimaksud dengan kekayaan negara                  menjadi agunan;                            pertama       dilakukan      dengan      cara
adalah semua barang-barang milik             w untuk kepentingan inventarisasi              membandingkan objek yang akan dinilai
negara/kekayaan negara yang berasal/             pengelolaan aset negara atau               dengan objek yang nilai jualnya sudah
dibeli dengan dan yang bersumber untuk           daerah,     maka     properti      yang    diketahui. Dalam hal objek yang serupa
keseluruhannya atau sebagian dari                dimaksud adalah semua kekayaan             tidak diketahui nilai jualnya maka harga
Anggaran Belanja Negara yang berada              negara     atau    daerah       seperti    jual dari objek lain yang sejenis biasanya
di bawah pengurusan atau penguasaan              infrastruktur negara/daerah (jalan,        dapat dipertimbangkan sebagai bukti
departemen-departemen,          lembaga-         jembatan, taman, dan lain-lain),           terbaik dari nilai pasar. Pendekatan ini
lembaga negara, lembaga-lembaga                  tanah (tanah milik negara/daerah,          mempunyai kelemahan karena sulitnya
pemerintah non departemen serta unit-            milik desa, perangkat desa), properti      memperoleh data transaksi jual-beli di
unit dalam lingkungannya yang terdapat           negara/daerah      (kantor      bupati,    pasar dan sering kali objek yang dinilai
di dalam negeri maupun di luar negeri.           camat, lurah, bangunan SD, SMP/U/          tidak identik dengan properti yang
     Pemahaman umum tentang properti             K, masjid, rumah dinas, dan lain-lain      diketahui harga jualnya. Pendekatan
juga diartikan sama dengan aset atau             bangunan atau fasilitas umum,              kedua       dilakukan       dengan       cara
aktiva tetap. Menurut akuntansi, aset atau       perusahaan-perusahaan           negara     memperkirakan         biaya-biaya       yang
aktiva merupakan sumber daya yang                atau     daerah,    dan      lain-lain),   dikeluarkan untuk membuat atau
dikuasai oleh perusahaan sebagai                 peusahaan daerah (rumah sakit,             mengadakan properti yang dinilai.
akibat peristiwa masa lalu dan                   bank pasar, perusahaan air minum),         Pendekatan ini diterapkan untuk menilai
diharapkan memberikan manfaat di                 tool and equipment (peralatan kantor,      bangunan, sedangkan untuk menilai
masa      depan.    Dalam     akuntansi,         mebelair, pemadam kebakaran,               tanah saja atau tanah dan bangunan
khususnya untuk kepentingan bisnis,              otomotif, dan lain-lain), harta            perlu diperhatikan beberapa komponen
aset atau aktiva dikelompokkan menjadi           bergerak (deposito berjangka, surat        yang lain yaitu: nilai tanah, ditentukan
aktiva lancar yang berupa kas, piutang,          berharga), dan kandungan kekayaan          dengan menggunakan pendekatan
surat berharga, dan lain-lain; investasi         alam daerah.                               perbandingan harga pasar; biaya



                                                                               USAHAWAN NO. 03 TH XXXII MARET 2003                  17
investasi khususnya untuk konstruksi        konsolidasi, amupun akuisisi biasanya          faktor fisik. Faktor non fisik meliputi hal-
bangunan, ditentukan dengan mem-            ditentukan oleh lembaga penilai (        ap-   hal yang tidak dapat dijelaskan secara
perhitungkan seluruh biaya yang telah       praisal ) .                                    rasional karena mempunyai nilai sakral,
dikeluarkan dalam rangka memperbaiki        3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi             ritual atau keagamanan, kepercayaan
atau mempertahankan nilai bangunan               Nilai                                     tertentu. Contoh: tanah tertentu merupa-
tersebut; penyusutan, yang dibedakan             Penilaian properti seperti diuraikan      kan makam nenek moyang yang masih
atas penyusutan fisik, penyusutan fungsi,   sebelumnya         merupakan         konsep    diagung-agungkan,         tanah dan/atau
dan penyusutan ekonomi. Dalam               ekonomi yang berlandaskan dua teori            bangunan tertentu merupakan warisan
pendekatan ini dikenal reproduction cost    atau pendekatan yaitu teori nilai dan          yang mempunyai arti tersndiri, dan lain-
new (menghitung biaya untuk men-            pendekatan serta teknik penilaian, yang        lain.
dapatkan barang baru melalui replikasi      dalam aplikasinya banyak berkaitan                  Faktor-faktor yang mempengaruhi
dari bangunan yang dinilai) dan replace-    dengan karakteristik fisik properti yang       nilai tanah dan atau bangunan (nilai jual
ment cost new (menghitung biaya untuk       bersangkutan, keadaan perekonomian,            objek        pajak)     sebagai       dasar
membangun bangunan baru yang tidak          politik, sosial, dan aspek legal yang          penghitungan PBB dan BPHTB, meliputi
persis sama tetapi fungsi, kegunaan,        menyangkut hak atas properti tersebut.         letak, peruntukan, pemanfaatan, bahan
kapasitas, standar, dan strukturnya         Beberapa aspek fisik yang mem-                 bangunan yang digunakan, rekayasa
dipersamakan dengan bangunan atau           pengaruhi nilai suatu properti terutama        dan kondisi lingkungan yang lain
properti yang dinilai). Pendekatan ketiga   menyangkut luas dan bentuk, aksesibi-          (Mardiasmo, 2002).
dilakukan dengan cara memproyeksi-          litas, keadaan prasarana lingkungan                 Dalam teori ekonomi, nilai suatu
kan seluruh pendapatan properti             pemukiman, ketersediaan air bersih,            properti banyak ditentukan oleh per-
tersebut dikurangi dengan biaya operasi.    iklim, daerah bebas banjir atau tidak,         mintaan dan penawaran, adanya
Hasil penghitungan tersebut dikapitali-     dan lain-lain. Keadaan perekonomian            substansi terhadap properti yang
sasi dengan suatu tingkat suku bunga        yang mempengaruhi penilaian properti           bersangkutan, keseimbangan, dan
pengembalian modal dan keuntungan           antara lain menyangkut kesempatan              adanya eksternalitas baik yang bersifat
(return on investment). Pendekatan ini      kerja, ketersediaan fasilitas kredit           positif maupun negatif. Permintaan dan
diterapkan khusus untuk menilai properti    perumahan, dan lain-lain. Kondisi politik      penawaran suatu properti secara
yang menghasilkan keuntungan secara         yang mempengaruhi nilai suatu properti         langsung akan mempengaruhi harga-
langsung, seperti hotel, perkantoran,       meliputi kebijakan pemerintah di bidang        nya, tetapi tidak selalu berpengaruh
apartemen, pusat perbelanjaan, dan          Rencana Umum Tata Ruang, peruntukan            secara proporsional. Prinsip substitusi
tempat hiburan.                             lahan, keamanan lingkungan perumah-            dalam penilaian suatu properti berkaitan
     Nilai properti (tanah) sebagai dasar   an, pengenaan pajak properti. Kondisi          dengan aksioma bahwa seorang
ganti kerugian akibat pengambilalihan/      sosial yang mempengaruhi nilai suatu           pembeli yang rasional tidak akan
perolehan      tanah     untuk   kegiatan   properti antara lain menyangkut sikap          membayar lebih mahal suatu barang
pembangunan atau keperluan lain harus       dan tingkah laku masyarakat serta              atau properti jika terdapat properti sejenis
didasarkan pada nilai pengganti ( e - r     kecenderungan perkembangan pen-                yang lain. Prinsip keseimbangan
placement value) (Sumardjono, 2002).        duduk. Aspek legal yang mempengaruhi           menyatakan bahwa komoditas properti
Nilai pengganti yang dimaksudkan            nilai suatu properti terutama berkaitan        mempunyai sifat yang unik, artinya
adalah bahwa masyarakat harus dapat         dengan hak-hak yang melekat pada               bahwa suatu nilai tidak mungkin dapat
memperoleh tanah dan bangunan               tanah atau bangunan tersebut, hak milik,       dipindahkan atau dipengaruhi oleh faktor
pengganti yang besaran dan kualitasnya      hak guna bangunan, hak pakai, atau             produksi barang bergerak lainnya seperti
setara dengan tanah dan bangunan yang       yang lain.                                     tenaga kerja, modal, dan manajemen.
semula dimiliki oleh masyarakat yang             Pasal 16 ayat (1) Permenag dalam          Nilai tanah akan cenderung pada nilai
bersangkutan atau mampu menghasil-          Sumarjono (2002) menyebutkan bahwa             yang paling tinggi bila ketiga faktor
kan pendapatan yang setara dengan           faktor-faktor yang mempengaruhi harga          produksi tersebut dalam keadaan
pendapatan sebelum tanahnya diambil         tanah adalah: lokasi tanah, jenis hak          seimbang.        Prinsip      eksternalitas
alih.                                       atas tanah, status penguasaan tanah,           menyangkut lingkungan sekeliling suatu
     Berkenaan        dengan    ekspansi    peruntukan tanah, kesesuaian peng-             properti yang akan mempengaruhi nilai
perusahaan baik dalam bentuk merger,        gunaan       tanah     dengan       RT/RW,     properti tersebut baik secara positif
konsolidasi maupun akuisisi, penilaian      prasarana yang tersedia, fasilitas dan         maupun negatif.
meliputi penilaian aset dan utang           utilitas, lingkungan, lain-lain yang
masing-masing entitas yang bergabung,       mempengaruhi harga tanah. Dengan               Urgensi Penilaian Properti          Dalam
penilaian terhadap laba yang potensial,     kata lain, dalam menentukan harga tanah        Perekonomian Indonesia
dan penilaian terhadap sekuritas yang       sebagai dasar penentuan ganti kerugian             Penilaian properti bermanfaat dalam
dipertukakan (Baker et al., 1985). Nilai    hendaknya perlu dipertimbangkan faktor         berbagai aspek kehidupan masyarakat.
aset      dan    utang     masing-masing    fisik dan non fisik. Lokasi tanah, jenis hak   Berbagai aspek kepentingan tersebut
perusahaan yang melakukan merjer,           atas tanah, dan lain-lain merupakan            dalam tulisan ini dikelompokkan menjadi



18   USAHAWAN NO. 03 TH XXXII MARET 2003
tiga, yaitu: kepentingan negara dan         kekayaan negara yang lain yang harus         tersebut. Inpres Nomor 9 tahun 1970 dan
daerah, kepentingan perpajakan, dan         didasarkan atas kondisi terkini dari harta   Keppres Nomor 17 tahun 2000 menyata-
kepentingan perbankan. Meskipun             yang bersangkutan khususnya berkena-         kan bahwa harta kekayaan negara dapat
demikian terdapat beberapa pihak yang       an dengan nilai. Inventarisasi tersebut      dipindahtangankan        melalui    lelang
berkepentingan terhadap penilaian           pada dasarnya merupakan kegiatan             negara. Pelaksanaan penjualan dan
properti yang secara implisit tersirat      pencatatan seluruh kekayaan negara           atau pemindahtanganan barang-barang
dalam penjelasan ketiga kelompok            termasuk pembukuan, penyusunan data          yang dikuasai atau dimiliki negara tersebut
tersebut. Demikian pula masing-masing       base, dan pelaporan yang dapat               memerlukan penilaian (sementara ini
pihak yang berkepentingan tidak berdiri     digunakan sebagai informasi dan bahan        ketentuan penilaian didasarkan pada
sendiri tetapi saling terkait antara satu   untuk penyusunan dan pengadaan               peraturan lelang negara dengan per-
pihak dengan pihak yang lain, misalnya      kekayaan negara maupun daerah.               setujuan Menteri Keuangan). Penilaian
pentingnya penilaian bagi perbankan         Inventarisasi harta kekayaan negara          yang salah akan mengakibatkan lelang
terkait dengan kepentingan BPPN pada        selanjutnya dapat dikembangkan dan           menjadi tidak fair.
saat       melakukan      restrukturisasi   didayagunakan secara maksimal dan                  Penilaian properti dalam berbagai
perbankan, pentingnya melakukan             dapat digunakan untuk menentukan             perbuatan hukum berkenaan dengan
penilaian terhadap tanah dan bangunan       fungsi apa yang paling sesuai diambil        hak atas tanah meliputi penentuan nilai
sebagai dasar penghitungan PBB dan          manfaatnya dari harta tersebut. Dalam        agunan suatu hak atas tanah untuk
BPHTB terkait dengan kepentingan            kaitannya    dengan      tukar     guling,   pemberian hak tanggungan, penentuan
masyarakat sebagai pembayarnya, dan         Keputusan Presiden No. 24 tahun 1995         nilai properti untuk keperluan jual beli,
lain-lain.                                  menyatakan bahwa harta kekayaan              dan penentuan nilai properti untuk
1. Penilaian      Properti    Berkenaan     negara yang tidak dapat digunakan atau       keperluan lelang. Di samping itu penilai-
    dengan Kepentingan Negara dan           tidak dapat digunakan secara maksimal        an properti juga dapat digunakan
    Daerah.                                 dapat dihapuskan dengan dijual,              sebagai dasar penentuan jumlah atau
    Penilaian     properti    merupakan     dipindahtangankan, dipertukarkan atau        besarnya ganti kerugian yang dapat
langkah awal dari usaha pengelolaan         dihibahkan. Pada tahun 1990-an,              diberikan kepada masyarakat yang
aset/harta kekayaan negara, yang            banyak sekali harta kekayaan negara          tanahnya terkena dampak peng-
merupakan salah satu langkah menuju         dalam bentuk tanah dan bangunan yang         ambilalihan/perolehan tanah untuk
kepemerintahan yang baik ( good             ditukargulingkan dengan pihak swasta         kegiatan/proyek pembangunan, baik
governence). Kegiatan penilaian yang        yang menjadi masalah dan disorot             yang dilakukan oleh Pemerintah maupun
diperlukan dalam rangka pengelolaan         banyak kalangan. Hal ini tidak lain adalah   pihak swasta. Penentuan properti untuk
kekayaan negara meliputi inventarisasi      karena ketidakseimbangan atau ketidak-       ganti kerugian tersebut jika tidak
harta kekayaan negara, tukar guling,        akuratan dalam melakukan penilaian           dilakukan secara obyektif-rasional dan
lelang, dan jenis pengelolaan harta         terhadap harta yang ditukargulingkan         fair , akan mengakibatkan gejolak
                                                                                         masyarakat yang berkepanjangan dan
                                                                                         tidak berakhir, seperti kasus-kasus yang
                                                                                         sempat menyita perhatian publik, antara
                                                                                         lain: kasus tanah TAPOS, Rancamaya,
                                                                                         Cimacan, dan Kedungombo.
                                                                                               Dalam era otonomi daerah, penilaian
                                                                                         properti mempunyai manfaat yang
                                                                                         sangat besar. Manfaat yang diperoleh
                                                                                         dari penetapan nilai properti adalah
                                                                                         bahwasannya daerah mempunyai data
                                                                                         base (pangkalan data) properti atau harta
                                                                                         kekayaan daerah, yang dapat digunakan:
                                                                                         1) sebagai dasar menyusun data awal
                                                                                         neraca daerah; 2) sebagai landasan jika
                                                                                         diperlukan penerbitan obligasi daerah
                                                                                         (municiple bonds); 3) sebagai landasan
                                                                                         untuk optimalisasi harta kekayaan baik
                                                                                         secara sendiri maupun kerja sama
                                                                                         dengan investor, dan 4) sebagai
                                                                                         landasan penyusunan Sistem Informasi
                                                                                         Aset Daerah. Menurut Suharno (2002),
                                                                                         penilaian aset (poperti) secara tidak
Properti memberikan kontribusi dalam perekonomian                                        langsung dapat digunakan untuk: 1)



                                                                            USAHAWAN NO. 03 TH XXXII MARET 2003                19
mengetahui modal dasar daerah dalam        sesuai dengan besarnya nilai aset yang      bahwa besar kecilnya PBB tergantung
usaha privatisasi, 2) mengetahui nilai     dijaminkan dan pada saat terjadi kredit     pada penilaian terhadap obyek pajak
jaminan untuk memperoleh pinjaman,         bermasalah penjualan aset tersebut          tersebut. Penentuan NJOP yang terlalu
3) mengetahui nilai penyertaan (saham)     nilainya tidak mencukupi. Contoh-contoh     rendah ( undervalued ) akan meng-
dalam melakukan suatu kerja sama           tersebut menunjukkan kelemahan MSAA         akibatkan penerimaan negara dalam
usaha dengan pihak swasta, 4) memberi      karena tidak mengecek terlebih dahulu       bentuk PBB kecil, sebaliknya NJOP yang
informasi kemampuan nilai ekonomi          terhadap nilai aset yang dijaminkan.        terlalu tinggi (overvalued ) akan mem-
properti di suatu daerah untuk meng-       Pemerintah dalam hal ini BPPN sendiri       beratkan rakyat karena akan terbebani
undang investor, 5) mengetahui nilai       lalai dalam hal tidak melaksanakan hak      PBB yang tidak semestinya. Dalam
dalam rangka penerbitan obligasi           untuk melakukan uji tuntas dari aspek       kaitannya dengan penentuan BPHTB,
daerah, 6) mengetahui nilai aset untuk     keuangan atau Financial Due Dilligent       dasar pengenaan pajak adalah nilai
kepentingan tukar guling (ruilslag ), 7)   (FDD) terhadap aset-aset yang diserah-      perolehan (harga transaksi dalam hal
mengetahui dasar nilai dalam pem-          kan para obligator. Meskipun telah          jual beli; nilai pasar dalam hal tukar
bebasan tanah, pembelian tanah dan         banyak aset BPPN yang dijual dalam          menukar, hibah, warisan, penggabungan
lain-lain.                                 rangka MSAA tanpa melalui FDD,              usaha, peleburan usaha, pemekaran
    Beberapa isu menarik juga terjadi      kegiatan FDD masih tetap diperlukan         usaha, hadiah, dan lain-lain).
sebagai akibat ketidakakuratan dalam       untuk menilai kewajaran harga jual aset-         Dalam praktek yang ada, penentuan
melakukan penilaian terutama yang          aset yang sudah terjual maupun belum        nilai tersebut tidak menunjukkan kondisi
dialami oleh Badan Penyehatan Perban-      terjual sehingga jika terjadi indikasi      yang sesungguhnya di pasar. Contoh:
kan Nasional (BPPN). Sebagaimana           misrepresentasi, FDD dapat digunakan        Dalam transaksi jual beli tanah dan
dirujuk dari KOMPAS, tanggal 15 Juli       sebagai dasar yang kuat bagi BPPN           bangunan, dasar pengenaan BPHTB
2002 yang bertajuk “Pemerintah juga        untuk mengajukan klaim ke Debitor           adalah nilai transaksi (harga beli)
Harus Persoalkan Valuasi Aset dalam        Pemegang Saham (DPS).                       sesungguhnya tanah dan bangunan
Mengejar     Obligator”,   menyatakan             Pentingnya penilaian bagi BPPN       tersebut. Akan tetapi jika ada data yang
beberapa hal sebagai berikut: Penilaian    juda dikaitkan dengan program restruk-      dapat dijadikan rujukan (misalnya, NJOP
aset obligator dalam rangka mengejar       turisasi perbankan. Restrukturisasi         properti yang ditransaksikan lebih murah
perbedaan nilai aset dengan utang para     perbankan menuntut adanya program           daripada nilai transaksi), nilai transaksi
eks obligator bank-bank bermasalah         merger-akuisisi dan pengelolaan bank        tersebut tidak digunakan lagi dan yang
disebabkan oleh Tim Bantuan Hukum          yang mempunyai utang bermasalah.            digunakan dasar menentukan BPHTB
(TBH) hanya melihat sah tidaknya           Dalam       merger-akuisisi,    penilaian   adalah NJOP. Kecenderungan ini terjadi
dokumen Master of Settlement and Ac-       dimaksudkan untuk menentukan aset           karena adanya kenyataan bahwa NJOP
quisition Agreement (MSAA-Perjanjian       dari perusahaan yang melakukan merger       yang idealnya adalah nilai pasar, ternyata
Penyelesaian Bantuan Likuditas Bank        atau akuisisi. Demikian pula dalam pro-     masih belum mewakili nilai pasar dalam
Indonesia dengan Jaminan Aset) yang        gram pengelolaan bank bermasalah,           arti yang luas. Artinya, NJOP dapat lebih
sudah ditandatangani; TBH tidak            perlu dilakukan penilaian terhadap aset     rendah atau lebih besar dari niali pasar
membahas misrepresentasi (perbedaan        perusahaan tersebut untuk selanjutnya       yang sesungguhnya. Jika NJOP tersebut
penghitungan aset yang diserahkan          digunakan sebagai dasar pengelolaan         ditetapkan lebih rendah dari kenyataan
sebagai jaminan hutang kepada BPPN);       aset bank bermasalah yang ber-              yang sesungguhnya maka berapa besar
BPPN dan TBH hanya berfokus pada           sangkutan. Penilaian suatu perusahaan       pemerintah dirugikan sebagai akibat
hukum, sementara nilainya ngaco,           juga     diperlukan    dalam     program    penerimaan pajak yang tidak sesuai
artinya secara hukum mereka patuh          restrukturisasi BUMN melalui program        dengan jumlah yang sebenarnya.
tetapi valuasinya dimainkan. Dalam         merger dan akuisisi maupun privatisasi           Pemerintah melalui Direktorat PBB
beberapa kasus terdapat perbedaan          BUMN.                                       dan BPHTB telah berupaya mengem-
besarnya utang dengan aset yang            2. Penilaian      Properti    Berkenaan     bangkan sebuah sistem administrasi
dijaminkan. Contoh: Utang Grup Salim            dengan PBB dan BPHTB                   PBB yang disebut Sistem Informasi dan
(eks pemegang saham Bank BCA dan                Hal lain yang tidak kalah pentingnya   Majanemen Obyek Pajak (SISMIOP)
Bank Risjad Salim Internasional/RSI)       dalam kaitannya dengan penilaian            dengan pendukungnya yaitu Sistem
adalah Rp 53,6 trilyun ke BPPN, tetapi     properti adalah penentuan Pajak Bumi        Informasi Geografis (SIG) untuk mendata
yang dibayar hanya Rp 20 trilyun,          dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan        subyek pajak, obyek pajak, dan menentu-
sedangkan sisanya tidak cukup dibayar      Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).        kan nilai pasar obyek pajak. Akan tetapi
dengan aset; Utang Indomobil dengan        Obyek pajak PBB adalah tanah (bumi)         hasilnya belum memuaskan, artinya data
jaminan aset sebesar Rp 1,8 trilyun,       dan bangunan, sedangkan penghitung-         yang dipublikasikan masih belum
tetapi ketika dijual oleh pemerintah       an PBB adalah tarip tertentu dikalikan      mewakili kondisi yang sesungguhnya
hanya laku Rp 625 milyar, dan kasus-       dengan Nilai Jual Kena Pajak. Nilai Jual    terjadi di pasar. Secara tidak disadari,
kasus lain yang ditangani oleh BPPN        Kena Pajak dihitung berdasarkan Nilai       PBB yang dibayarkan oleh beberapa
dimana nilai aset yang sebenarnya tidak    Jual Obyek Pajak (NJOP). Hal ini berarti    kelompok masyarakat selama beberapa



20   USAHAWAN NO. 03 TH XXXII MARET 2003
tahun terakhir tetap atau tidak berubah,                                    Tabel 1.
padahal harga pasar khususnya untuk           Daftar instansi pemerintah dan swasta yang memerlukan Jasa Penilai
tanah di daerah tertentu mengalami                                     dalam menilai aset:
kenaikan yang cepat.
3. Penilaian       Properti    Berkenaan      No.      Instansi/Badan                          Keperluan
    dengan Kegiatan Perbankan
     Bank (menurut UU No. 10 Tahun            1.    BPPN                     Penjualan aset (assets disposal ):
1998) adalah badan usaha yang meng-                                          •    menentukan nilai pasar dan nilai likuidasi
himpun dana masyarakat dan menyalur-                                              dari set-aset yang akan dijual baik melalui
kannya kepada masyarakat dalam bentuk                                             lelang maupun tender terbuka
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya         2.    BUMN dan BUMD            Privatisasi dan divestasi:
dalam rangka meningkatkan taraf hidup                                        •    Menentukan nilai aset maupun nilai
rakyat banyak. Dalam proses pemberian                                             perusahaan (saham) baik melalui Initial
kredit yang sumber dananya antara lain                                            Public Offering (IPO) maupun
berasal dari dana masyarakat, bank                                                strategic partner.
selain harus memperhatikan aspek                                             •    Menentukan nilai pasar idle assets
kelayakan usaha sebagai jaminan                                                   yang akan dilepas.
utama pembayaran kembali kredit yang          3.    Perusahaan Swasta        Penilaian aset maupun saham untuk berbagai
telah diberikan kepada debitur juga harus                                    keperluan, antara lain: agunan ke bank,
memperhatikan         agunan       sebagai                                   rencana investasi, rencana divestasi, keperluan
jaminan tambahan. Hal ini terjadi karena                                     manajemen, asuransi, dan lain-lain.
agunan tersebut merupakan sumber
                                              4.    Direktorat Jenderal      Menentukan Nilai Jual Obyek Pajak yang
pelunasan, apabila pada suatu saat ter-
                                                    Pajak                    digunakan untuk menentukan:
tentu fasilitas tersebut tidak diselesaikan
                                                                             •    Besarnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
dari usaha debitur yang dibiayai. Oleh
                                                                             •    Besarnya Bea Perolehan Hak atas Tanah
karena itu dalam prinsip dasar penilaian
                                                                                  dan Bangunan (BPHTB)
kredit antara lain dikenal “5 C Principle”,
faktor jaminan (collateral) juga merupa-      5.    Bank-bank Milik Negara   Penentuan nilai pasar dan nilai likuidasi dari
kan salah satu faktor yang penting.                                          tanah hak dan bangunan yang akan dijadikan
Selanjutnya untuk menjamin bahwa nilai                                       jaminan perluas an kredit.
jaminan tersebut pada saat dilakukan          6.    Kantor Piutang dan       Menentukan nilai pasar dan nilai likuidasi dari
eksekusi dapat mencukupi untuk                      Lelang Negara            aset-aset sitaan atas jaminan pelunasan utang
pelunasan kewajiban debitur, maka                                            yang akan dilelang/dieksekusi.
perlu dilakukan penilaian atas jaminan                                       Menentukan nilai harta bergerak ( personal
                                              7.    Perum Pegadaian
yang akan diserahkan kepada bank.                                            property) yang akan d ilelang.
Dalam dunia perbankan secara umum             8.    Badan Pertanahan         Penilaian untuk penetapan ganti rugi tanah-
dikenal 2 kategori penilai, yaitu penilai           Nasional                 tanah yang dinyatakan sebagai tanah terlantar
intern dan independen (I Supomo, 2002).                                      menurut PP No. 36 Tahun 1998.
Penilai intern memiliki kewenangan dan        9.    Bapepam                  Menentukan nilai pasar dari aset perusahaan
bertugas untuk melakukan pekerjaan                                           sebagai salah satu syarat untuk go public .
penilaian. Penilai independen merupa-         10.   Bank-bank Milik Swasta   Penentuan nilai pasar dan nilai likuidasi dari
kan penilai eksternal yang bebas ikatan                                      tanah hak dan bangunan yang akan dijadikan
yang pada saat ini atau di kemudian hari
                                                                             jaminan pelunasan kredit.
tidak memiliki kepentingan finansial yang
berhubungan dengan obyek properti             11.   Balai Lelang Swasta      Penentuan nilai pasar dan nilai likuidasi atas
selain jasa penilai. Fungsi utama kedua                                      tanah hak dan bangunan serta harta bergerak
penilai tersebut pada prinsipnya adalah                                      yang akan dilelang bukan karena lelang
memberikan opini secara tertulis                                             eksekusi berdasarkan undang -undang.
mengenai nilai ekonomi jaminan/agunan         12.   Lembaga Peradilan        Menentukan nilai aset perusahaan yang
pada saat tertentu. Dengan semakin                  Umum/Niaga               dinyatakan pailit.
berkembangnya dunia perbankan maka
penilaian      tidak   hanya     dilakukan    13.   Masyarakat Umum          Menentukan nilai tanah hak dan bangunan
terhadap agunan tetapi juga meliputi                                         serta barang bergerak untuk berbagai
sebagian besar aset/properti baik yang                                       keperluan, antara lain: pembagian harta
bersifat komersial atau non komersial,                                       warisan, gono gini, utang piutang, dan lain-
berujud ( tangible) ataupun tidak berujud                                    lain.



                                                                          USAHAWAN NO. 03 TH XXXII MARET 2003             21
(intangible) dan surat berharga.                  Uraian di atas menunjukkan bahwa       kelemahan di bidang data. Konsultan
     Penilaian properti secara tepat          banyak masalah terjadi dalam tatanan       asing kurang mengetahui kondisi dan
sangat diperlukan dalam dunia per-            ekonomi masyarakat di Indonesia            situasi suatu daerah, padahal kedua hal
bankan. Kesalahan atau ketidakakuratan        khususnya yang berkaitan dengan            tersebut lebih banyak mempengaruhi
dalam menilai suatu properti akan meng-       penilaian properti. Nilai suatu properti   nilai suatu properti.
akibatkan beberapa masalah dalam              menjadi tidak fair lagi jika telah             Di Indonesia, peraturan pertama
rangka likuidasi/lelang maupun dalam          terpengaruh oleh beberapa kepentingan      yang mengatur tentang jasa penilaian
penghitungan       penyisihan      aktiva     baik    pribadi   maupun      kelompok.    adalah SK Menteri Perdagangan No.
produktif. Dalam rangka likuidasi aset/       Keberadaan Jasa Penilai lokal masih        161/KP/VI/1977 tentang Ketentuan
agunan, terdapat suatu kecenderungan          kurang berperan, dan tidak memperoleh      Perjanjian Usaha Penilaian di Indone-
nilai pasarnya lebih rendah dari harga        dukungan dari beberapa pihak sehingga      sia. Kemudian menyusul Keputusan
pasar yang sebenarnya. Hal ini dapat          opini yang diberikan belum dapat           Menteri Keuangan RI No. 57/KMK.017/
merugikan bank karena bank harus              dipercaya oleh publik. Hal ini terjadi     1996 tentang Jasa Penilai, dan Keppres
menjual/melepaskan aset tersebut              karena Jasa Penilai lokal yang ada         No. 35 tahun 1992 yang diantaranya
dengan harga yang relatif murah,              bekerja kurang profesional dan kurang      berisi pembentukan Direktorat Jenderal
sehingga tidak akan dapat menutupi            independen       dalam      memberikan     Lembaga Keuangan yang salah satu
kewajiban yang ada. Dalam hal peng-           penilaian. Contoh: Penilai intern pada     bagiannya    adalah      Direktorat
hitungan penyisihan aktiva produktif, nilai   suatu     bank    sering    menemukan      Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai.
agunan diperhitungkan sebagai faktor          perbedaan nilai yang signifikan atau            Lembaga pemerintah lain yang
pengurang. Apabila nilai agunan terlalu       menerima data yang tidak sesuai dengan     mempunyai bidang penilaian adalah
tinggi, penghitungan penyisihan aktiva        kondisi fisik obyek penilaian. Appraiser   Direktorat PBB dan BPHTB, yaitu Sub
produktif menjadi lebih rendah dari yang      PT A menaksir nilai pasar sebidang tanah   Direktorat Penilaian yang mempunyai
seharusnya. Dalam kondisi demikian            sebesar Rp 500.000,00 per meter persegi    tenaga           fungsional   penilai  untuk
laba yang tercermin dalam laporan             pada bulan Februari 2001, sedangkan        kepentingan penentuan nilai pasar
keuangan akan menjadi lebih tinggi.           appraiser PT B menaksir tanah yang         dalam menetapkan Nilai Jual Obyek
     Pentingnya penilaian bagi Instansi       sama pada bulan Mei 2001 sebesar Rp        Pajak (NJOP) serta Direktorat Jenderal
Pemerintah dan Swasta khususnya               265.000,00 per meter (I Supomo, 2002).     Piutang dan Lelang Negara (DJPLN)
dalam rangka penilaian aset dapat dilihat     Pemberdayaan konsultan penilai asing       yang mempunyai penilai internal untuk
pada tabel 1 (Siregar, 2002).                 yang diharapkan lebih qualified untuk      penentuan nilai pasar dan nilai likuidasi
                                              menghasilkan analisis yang akurat          dalam menentukan nilai barang jaminan
Keberadaan Lembaga Penilai Properti           ternyata mendapatkan hasil yang            yang akan dicairkan.
di Indonesia: Sekarang dan yang Akan          berkebalikan (seperti yang dialami oleh         Berkenaan dengan ganti kerugian
Datang                                        BPPN), karena mereka menjumpai             yang diberikan kepada masyarakat
                                                                                         sebagai dampak pengambilalihan tanah
                                                                                         untuk kegiatan pembangunan, Lampiran
                                                                                         INPRES No. 9 tahun 1993 tentang
                                                                                         Pedoman-pedoman                 Pelaksanaan
                                                                                         Pencabutan Hak-hak atas Tanah dan
                                                                                         Benda-benda yang ada di atasnya, Pasal
                                                                                         5     menyebutkan           adanya    Panitia
                                                                                         P e n a k s i r . Panitia Penaksir tersebut
                                                                                         bertugas menetapkan besarnya ganti
                                                                                         rugi atas tanah/bangunan/tanaman yang
                                                                                         berada di atasnya secara obyektif dengan
                                                                                         tidak merugikan kedua belah pihak dan
                                                                                         dengan menggunakan norma-norma
                                                                                         serta memperhatikan harga penjualan
                                                                                         tanah/bangunan/tanaman di sekitarnya
                                                                                         yang terjadi dalam tahun berjalan.
                                                                                              Dalam dunia Perbanan, di samping
                                                                                         penilai independen juga mempunyai
                                                                                         penilai intern yang telah memiliki mini-
                                                                                         mal pendidikan dasar dalam penilaian.
                                                                                         Penilai intern berwenang untuk menilai
                                                                                         properti yang menjadi agunan kredit dan
Menetapkan nilai properti guna menambah kas pemerintah                                   menentukan kelayakan penilaian yang



22    USAHAWAN NO. 03 TH XXXII MARET 2003
dilakukan oleh penilai independen.            w Memasyarakatkan kode etik dan jasa           diperlukan adanya lembaga/institusi/
     Beberapa Asosiasi jasa penilia yang         penilai.                                    organisasi Penilai yang profesional, dan
telah ada di Indonesia, meliputi              w Mengembangkan profesi penilai                independen agar dapat menghasilkan
Masyarakat Profesi Penilai Indonesia             Indonesia.                                  penilaian    yang     diharapkan     dan
(MAPPI), dan Gabungan Perusahaan                 Dewan Penilai Indonesia hendaknya           memuaskan semua pihak. U
Penilai Indonesia (GAPPI). Sementara          juga berkoordinasi dengan pihak lain
itu, profesi penilai telah diatur dalam       yang terkait, seperti Kadin/Badan
Standar Penilaian Indonesia (SPI, yang        Akreditasi dan Resgistrasi Kadin Indo-
terakhir tahun 2002), dan Kode Etik           nesia dalam hal Akreditas, Asosiasi
                                                                                                            DAFTAR     PUSTAKA
Penilai Indonesia (KEPI). Selama ini          MAPPI dan GAPPI dalam hal sertifikasi,
pemerintah belum mengatur profesi             Asosiasi dan Pemerintah (Departmen
penilaian dalam suatu Undang-undang           Keuangan) dalam hal regristrasi, dan            Baker, E. Richard, et al. (1985), Advanced
sehingga eksistensinya kurang diakui          pemerintah (Deperindag dan Depkeu)                Financial Accounting, New York: McGrow Hill.

oleh masyarakat maupun pihak luar atau        dalam hal perijinan.                            I. Supomo (2002), “Peranan Konsultan Penilai
asing. Demikian pula belum terdapat                                                              dalam Mendukung Pertumbuhan Perbankan”,
pengembangan pendidikan yang ber-             Kesimpulan                                         Makalah Seminar Nasional Peranan Lembaga
                                                                                                 Properti atau Harta Kekayaan Negara, Daerah
sifat formal yang mengacu pada                    Berdasar konsep fisik, properti
                                                                                                 dan Swasta dalam Perekonomian , Yogyakarta:
kurikulum internasional. Pendidikan           diartikan sebagai real estat, sedangkan            10 Agustus 2002.
penilaian yang selama ini ada hanya ter-      berdasar konsep legal properti dapat
                                                                                              Karsono Surjowibowo (2002), “Suatu Tinjauan
batas pada kursus-kursus jangka pendek        diartikan sebagai properti riil dan properti
                                                                                                Pentingnya Adanya Penilaian Properti dan
dengan menggunakan kurikulum yang             individu. Pengertian properti selanjutnya         Pengelolaan Hata Kekayaan Negara”, Makalah
sesuai     keperluan       penyelenggara      berbeda-beda tergantung pada kepen-               Seminar Nasional Peranan Lembaga Properti
pendidikan.                                   tingannya. Penilaian properti dapat               atau Harta Kekayaan Negara, Daerah dan
                                                                                                Swasta dalam Perekonomian , Yogyakarta: 10
     Pada dasarnya terdapat dua sistem        dilakukan dengan cara yang berbeda-
                                                                                                Agustus 2002.
penilaian yang berlaku internasional,         beda seperti berdasar pendekatan harga
yaitu yang mengacu pada sistem                pasar, pendekatan biaya, pendekatan             Mardiasmo (2002), Perpajakan, Edisi Revisi Tahun
                                                                                                2002, Yogyakarta: Penerbit Andi.
penilaian di Amerika Serikat dan Inggris      pendapatan bahkan pendekatan r e -
(Karsono, 2002). Di Amerika Serikat           placement value . Dari bebrapa pen-             Siregar D, Doli (2002), Optimalisasi Pemberdayaan

terdapat Appraisal Institute yang             dekatan yang ada, pendekatan harga                 Harta Kekayaan Negara: Peran Konsultan
                                                                                                 Penilai Dalam Pemulihan Ekonomi Nasional ,
bertugas      memberikan       sertifikasi/   pasar lebih mencerminkan obyektifitas
                                                                                                 Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
designasi pada penilai. Menghadapi            penilaian      jika   dilakukan     secara
globalisasi dan liberalisasi ekonomi,         transparan.                                     Machfud Sidik (2000), Model Penilaian Properti
                                                                                                Berbagai Penggunaan Tanah di Indonesia,
sudah saatnya Indonesia mempunyai                 Penilaian properti menjadi topik yang
                                                                                                Jakarta: Yayasan Bina Umat Sejahtera.
suatu organisasi profesi (penilai) yang       menarik untuk dibahas akhir-akhir ini
disegani serta mampu menjaga kualitas         bermula dari beberapa kasus yang terjadi        Suharno (2002), “Pemanfaatan Data Grafis dan
                                                                                                Numerik dan Peran Penilai Pajak Bumi dan
dan kredibilitas profesi tersebut. Dengan     sampai menyebabkan krisis ekonomi
                                                                                                Bangunan dalam Rangka Pengelolaan Harta
kata lain diperlukan eksistensi jasa          yang berkepanjangan. Hal ini disebab-             Kekayaan Negara”, Makalah Seminar Nasional
penilaian yang berbentuk Dewan Penilai        kan     oleh     ketidakakuratan     dalam        Peranan   Lembaga    Properti  atau   Harta
Indonesia      yang    profesional     dan    melakukan penilaian terhadap properti.            Kekayaan Negara, Daerah dan Swasta dalam
                                                                                                Perekonomian , Yogyakarta: 10 Agustus 2002.
berkualitas (Karsono, 2002) maupun            Beberapa pihak yang berkepentingan
Lembaga Penilai Properti yang obyektif,       terhadap penilaian properti tersebut            Sumardjono, Maria (2002), “Peranan Lembaga

rasional, dan fair (Sumardjono, 2002).        antara lain adalah pemerintah Pusat               Penilai Properti dalam Penentuan Ganti
                                                                                                Kerugian sebagai Dampak Pengambilalihan/
     Dewan Penilai Indonesia tersebut         maupun Daerah (seperti BPPN, Ditjen
                                                                                                Perolehan      Tanah      untuk     Kegiatan
hendaknya dianggotai oleh pihak               PBB dan BPHTB, dan lain-lain),                    Pembangunan”, Makalah Seminar Nasional
pemerintah dan swasta yang memiliki           masyarakat, maupun kalangan perban-               Peranan   Lembaga    Properti   atau  Harta
kapabilitas, yang tujuan utamanya             kan dan swasta lainnya. Di samping                Kekayaan Negara, Daerah dan Swasta dalam
                                              untuk mengatasi peristiwa-peristiwa               Perekonomian , Yogyakarta: 10 Agustus 2002.
adalah:
                                              yang telah terjadi dan mengantisipasi
w Melakukan pengawasan terhadap
   praktek penilaian di Indonesia.            maupun        kemungkinan        terjadinya
                                              kembali peristiwa tersebut di masa
w Menjelaskan    dan mempertegas              datang,      penilaian     properti    juga
   tanggung jawab, tugas dan peranan
                                              dimaksudkan untuk tujuan lebih luas lagi
   penilai.                                   yaitu dalam upaya optimalisasi aset/
w Melindungi kepentingan masyarakat           properti negara, daerah maupun swasta.
   berkaitan dengan praktek penilaian             Agar dapat diperoleh penilaian yang
   yang dilakukan oleh para penilai lain.     obyektif, rasional, dan fair maka



                                                                                USAHAWAN NO. 03 TH XXXII MARET 2003                         23

More Related Content

Viewers also liked

Caracteres 2
Caracteres 2Caracteres 2
Caracteres 2GEMMACSA
 
La letra i
La letra iLa letra i
La letra iGEMMACSA
 
Urgensi Monitoring dan Evaluasi Undang-Undang
Urgensi Monitoring dan Evaluasi Undang-UndangUrgensi Monitoring dan Evaluasi Undang-Undang
Urgensi Monitoring dan Evaluasi Undang-UndangAden Prasetya Aditama
 
Ceph Day New York 2014: Ceph and the Open Ethernet Drive Architecture
Ceph Day New York 2014: Ceph and the Open Ethernet Drive Architecture Ceph Day New York 2014: Ceph and the Open Ethernet Drive Architecture
Ceph Day New York 2014: Ceph and the Open Ethernet Drive Architecture Ceph Community
 
My heart leaps up
My heart leaps upMy heart leaps up
My heart leaps upSarah Alasi
 
Ceph Day Tokyo -- Ceph on All-Flash Storage
Ceph Day Tokyo -- Ceph on All-Flash StorageCeph Day Tokyo -- Ceph on All-Flash Storage
Ceph Day Tokyo -- Ceph on All-Flash StorageCeph Community
 

Viewers also liked (9)

Aprendizaje autonomo
Aprendizaje autonomoAprendizaje autonomo
Aprendizaje autonomo
 
Anna
AnnaAnna
Anna
 
Mbti
MbtiMbti
Mbti
 
Caracteres 2
Caracteres 2Caracteres 2
Caracteres 2
 
La letra i
La letra iLa letra i
La letra i
 
Urgensi Monitoring dan Evaluasi Undang-Undang
Urgensi Monitoring dan Evaluasi Undang-UndangUrgensi Monitoring dan Evaluasi Undang-Undang
Urgensi Monitoring dan Evaluasi Undang-Undang
 
Ceph Day New York 2014: Ceph and the Open Ethernet Drive Architecture
Ceph Day New York 2014: Ceph and the Open Ethernet Drive Architecture Ceph Day New York 2014: Ceph and the Open Ethernet Drive Architecture
Ceph Day New York 2014: Ceph and the Open Ethernet Drive Architecture
 
My heart leaps up
My heart leaps upMy heart leaps up
My heart leaps up
 
Ceph Day Tokyo -- Ceph on All-Flash Storage
Ceph Day Tokyo -- Ceph on All-Flash StorageCeph Day Tokyo -- Ceph on All-Flash Storage
Ceph Day Tokyo -- Ceph on All-Flash Storage
 

Recently uploaded

BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 

Recently uploaded (20)

BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 

URGENSI PENILAIAN PROPERTI DALAM TATANAN EKONOMI MASYARAKAT

  • 1. P R O P E R T I URGENSI PENILAIAN PROPERTI DALAM TATANAN EKONOMI MASYARAKAT Siti Resmi S Abstrak Manajemen Proyek (Project Manage- Penilaian properti/aset/kekayaan negara, daerah maupun swasta merupakan ment and Monitoring ), Manajemen agenda penting bagi bangsa Indonesia dalam upaya keluar dari krisis Properti ( Property Management) , ekonomi yang berkepanjangan, mewujudkan clean government, maupun Manajemen Aset ( ssets Management) , A Set-up Investasi dan Pembiayaan ( n- I dalam menghadapi globalisasi dan liberalisasi ekonomi. Tulisan ini vestment and Funding Arrangement ) , memaparkan betapa pentingnya penilaian bagi pihak-pihak yang Analisis Insvestasi ( nvestment Analy- I berkepentingan seperti pemerintah pusat atau daerah, dan pihak swasta sis), dan Penilaian untuk Kepentingan khususnya perbankan. Arti penting penilaian bagi masing-masing pihak Pajak (Statutory Appraisal ) (Karsono, 2002). dimulai dengan mencontohkan kasus-kasus yang terjadi sebagai akibat Penilaian properti merupakan ketidaktepatan terhadap penilaian properti, dan diakhiri dengan sebuah langkah awal dalam proses manajemen harapan terbentuknya organisasi atau institusi penilaian yang profesional aset/properti/harta kekayaan baik dan independen. Ketidakakuratan dalam melakukan penilaian suatu properti negara, daerah maupun swasta. Proses manajemen aset tersebut terbagi dapat mengakibatkan kerugian bagi negara amupun masyarakat seperti menjadi: 1) inventarisasi, yang berfungsi kasus-kasus yang dipaparkan dalam tulisan ini. Oleh karena itu diperlukan untuk mengetahui dengan jelas kondisi terbentuknya organisasi/institusi penilaian yang profesional dan dan nilai aset/properti/harta kekayaan; indenpenden 2) pengelolaan, yang berfungsi untuk memberikan hasil pengelolaan yang Kata kunci: Penilaian, properti, nilai optimal; dan 3) pengawasan, yang bertujuan untuk mencapai transparansi Pendahuluan digunakan untuk mencapai sebesar- dan akuntabilitas pemanfaatan atau Suryantoro (2002) mengatakan besarnya kemakmuran rakyat. Namun pengelolaan nilai aset tersebut. bahwa salah satu indikator dari suatu ironisnya, sampai saat ini belum bisa Beberapa ketimpangan yang men- negara yang tergolong maju adalah menentukan berapa besarnya nilai cuat akhir-akhir ini salah satunya besarnya peran sektor jasa dalam ekonomis aset dan potensi harta disebabkan oleh kesalahan dalam struktur perekonomian. Semakin maju kekayaan negara yang dimilikinya. Sub melakukan penilaian. Di tengah krisis suatu negara, semakin besar peran sektor Jasa Penilai merupakan salah ekonomi yang mengguncang per- sektor jasanya. Indonesia sedang terus satu sub sektor jasa yang dapat berperan ekonomian nasional, masyarakat membangun dalam proses modernisasi penting dalam perekonomian nasional dikejutkan adanya pernyataan bahwa menuju negara maju. Indonesia khususnya dalam usaha kebangkitan nilai aset yang dikuasai Badan merupakan negara yang dianugerahi perekonomian masional menuju Indo- Penyehatan Perbankan Nasional kekayaan alam yang begitu berlimpah nesia baru sebagai negara maju. (BPPN) dari senilai Rp 644,8 trilyun ruah. Pasal 33 UUD 1945 menyatakan Di samping sebagai penilai properti, akhirnya menjadi senilai Rp 167,7 trilyun bahwa dan negara mempunyai hak jasa penilai atau profesi penilai pada saat penilaian pasca revaluasi sepenuhnya menguasai seluruh mempunyai pekerjaan yang cukup luas, (Mashudi Ali dalam Siregar, 2002). kekayaan alam tersebut agar dapat antara lain: Pengawasan Proyek ( roject P Beberapa kasus yang ditangani BPPN Monitoring), Pemasaran Proyek ( roject P menunjukkan bahwa besarnya nilai aset Marketing ), Konsultasi Pengembangan yang sebenarnya tidak sesuai dengan Siti Resmi S Dosen Tetap AMP YKPN , dan Studi Kelayakan ( Development besarnya nilai aset yang dijaminkan, dan Yogyakarta Consultancy), Lelang ( uction), Asuransi A pada saat terjadi kredit bermasalah (Insuranse), Pengawasan dan penjualan aset tersebut nilainya tidak USAHAWAN NO. 03 TH XXXII MARET 2003 15
  • 2. mencukupi. Kasus tanah real estat. Properti riil TAPOS, Kedungombo, dan G ambar 1. biasanya diwujud- lain-lain menimbulkan Konsep Real Estat, Properti Riil dan Properti Individu. kan dengan bukti masalah berkepanjangan kepemilikan terpisah karena ketidaksesuaian Real Estat ( Real Estate) dari fisik real estat. ganti rugi yang diterima Konsep Fisik Pengertian properti masyarakat. Dalam rangka tersebut dirangkum likuidasi aset/agunan, dalam gambar 1. terdapat suatu kecen- Properti ( Property) Siregar (2002) derungan nilai pasarnya mengelompokkan Konsep Legal lebih rendah daripada properti atau aset harga yang sebenarnya, menjadi empat, yaitu: yang berarti merugikan 1) penguasaan dan bank karena pada saat pemilikan tanah dan Properti Riil ( Real Property) Properti Individu (Personal Property) bank harus menjual/ Semua hak, kepentingan, dan bangunan (real pro- melepaskan aset tersebut kemanfaatan yang ber hubungan perty), 2) benda ber- dengan kepemilikan atas real estat harga yang terjadi relatif gerak (personal prop- murah, sehingga tidak erty ), 3) kegiatan dapat menutupi kewajiban Berujud (Tangible) Tidak Berujud (Intangible) usaha ( business) , yang ada. Perabot rumah tangga, Tagihan, saham, hak cipta, dan 4) hak kepemilik- Penilaian properti kendaraan bermotor, mesin, merek, goodwill, dll. an secara finansial perhiasan, dll. sebagai salah satu lingkup (financial interest) . pekerjaan yang dihasilkan Pengertian real oleh Jasa Penilai dapat property dibedakan dikatakan mempunyai multi fungsi. perekonomian. Tulisan akan dimulai dengan real estate . Real property Penilaian properti digunakan dalam dengan menguraikan pengertian merupakan hubungan hukum pengua- beberapa kegiatan perekonomian atau properti, penilaian, faktor-faktor yang saan yuridis antara pemilik dan real es- dalam kehidupan bernegara, seperti mempengaruhi nilai, dilanjutkan dengan tate (bendanya secara fisik), yang menentukan nilai jual obyek pajak dalam pentingnya (urgensi) penilaian itu biasanya tercatat dalam suatu dokumen kaitannya dengan penghitungan Pajak terhadap masing-masing pihak yang seperti sertifikat atau perjanjian sewa Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea berkepentingan, dan diakhiri dengan menyewa. Real property meliputi semua Perolehan Hak atas Tanah dan kebaradaan lembaga penilai properti di hak, hubungan-hubungan hukum, dan Bangunan (BPHTB); mengetahui Indonesia. manfaat yang berkaitan dengan berapakah kekayaan atau aset negara kepemilikan real estate. Sebaliknya, real untuk menentukan kemampuan Pengertian Properti, Penilaian Properti estate merupakan penguasaan fisik, dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi membayar utang; menentukan nilai aset yang meliputi tanah dan bangunan itu Nilai yang merupakan jaminan atau agunan sendiri, segala benda yang keberada- bagi perbankan maupun BPPN dan 1. Pengertian Properti annya secara alami di atas tanah yang lembaga keuangan lainnya; membantu Machfud (2000) mengatakan bahwa bersangkutan, dan semua benda yang menyusun neraca negara maupun dalam praktek penilaian, pengertian melekat terkait dengan tanah (bangunan daerah; menentukan nilai atau jumlah antara real estat (real estate) dan properti dan pengembangan tapak). Personal atau besarnya ganti kerugian yang (property) dibedakan secara jelas. Real property merupakan hak kepemilikan diberikan kepada masyarakat yang estat didifinisikan sebagai tanah dan atas suatu benda bergerak selain real tanahnya terkena dampak peng- bangunan atau konstruksi teknis lainnya estate (tanah dan bangunan fisik). Benda- ambilalihan/perolehan tanah untuk yang melekat pada tanah. Di lain pihak, benda tersebut dapat berujud seperti kegiatan/proyek pembangunan, dan properti dibedakan antara properti kendaraan maupun yang tidak berujud lain-lain. individu ( ersonal property) dan properti p seperti utang piutang, goodwill, hak Uraian di atas menunjukkan betapa r i i l (real property ). Properti individu paten, dan lain-lain. Business adalah pentingnya arti penilaian dan nilai untuk mencakup properti yang berujud dan setiap kegiatan di bidang komersial, suatu properti/aset/harta kekayaan bagi tidak berujud yang bukan real estat industri, jasa atau investasi yang pemerintah atau negara, daerah maupun seperti perabot rumah tangga, menyelenggarakan aktivitas ekonomi. pihak swasta. Tulisan ini selanjutnya kendaraan bermotor, mesin, dan Aktivitas ekonomi dapat berupa akan membahas pentingnya (urgensi) perhiasan. Adapun properti riil membuat, menjual, atau memper- melakukan penilaian dan memahami didifinisikan sebagai semua hak, dagangkan suatu produk berupa barang nilai suatu properti untuk berbagai kepentingan, dan kemanfaatan yang atau jasa. Financial interest berasal dari tujuan atau kepentingan dalam berhubungan dengan kepemilikan atas pembagian hukum atas hak kepemilikan 16 USAHAWAN NO. 03 TH XXXII MARET 2003
  • 3. saham dalam kegiatan bisnis dan hak jangka panjang yang berupa surat 2. Penilaian Properti atas penguasaan tanah dan bangunan berharga maupun tanah; aktiva tetap Menurut buku The Appraisal of Real dari perjanjian sewa guna usaha dengan yang berupa kendaraan, tanah, Estate (American Institute of Real Estate hak opsi untuk membeli atau menjual bangunan, dan lain-lain; dan aktiva lain- Appraisers of the National Association of properti (tanah, bangunan, saham, lain yang berupa bangunan dalam Realtor S, 1983) dalam Machfud (2002), instrumen finansial yang lain). proses, mesin belum digunakan dan lain- penilaian didifinisikan sebagai: Dihubungkan dengan pengelolaan lain. Pengertian maupun pengelom- “is the process of estimating market harta kekayaan negara, yang dimaksud pokan aset/properti menurut Machfud value, invested value, insurable value, dengan properti (harta kekayaan negara) dan Siregar di atas tidak memasukkan or other properly defined value of an adalah semua barang baik barang beberapa unsur aset menurut akuntansi identified interest or interest in a specific bergerak maupun barang tidak bergerak seperti kas, piutang. Hal ini tidak berarti parcel or parcels of real estate as of a yang dimiliki atau dikuasasi oleh bahwa kas dan piutang atau aktiva given date” Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, sejenis bukan merupakan aset, tetapi Kegiatan penilaian ditujukan untuk Badan Hukum Milik Negara, serta Badan karena penilaian untuk aset-aset melakukan estimasi dan memprediksi Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan tersebut relatif lebih mudah sehingga nilai dari sesuatu barang dengan tujuan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang tidak menjadi fokus perhatian dalam mendapatkan perkiraan nilainya. terbatas pada nilai jumlah penyertaan pembahasan properti. Konsep nilai dalam pengertian tersebut modal negara/saham negara dalam Properti mempunyai maksud yang dikelompokkan menjadi nilai pasar ( ar- m BUMN/BUMD tersebut. Barang yang berbeda tergantung pada kepentingan- ket value ), nilai asuransi ( insurable tidak bergerak adalah barang yang nya. Misalnya: value), nilai terkait operasi (going-con- menurut sifatnya tidak dapat dipindahkan w Untuk kepentingan penentuan PBB cern value ), nilai likuidasi (liquidation atau barang bergerak yang menurut dan BPHTB, yang dimaksud properti value ), nilai kena pajak (assessment peraturan perundang-undangan yang adalah tanah atau bumi dan value), nilai bangunan, dan nilai investasi berlaku ditetapkan sebagai barang tidak bangunan yang menjadi dasar (use value and investment value) . bergerak. Barang bergerak adalah pengenaan PBB dan BPHTB; Secara umum, terdapat tiga cara barang yang menurut sifatnya tidak dan w untuk kepentingan ganti rugi pendekatan yang dipergunakan dalam penggunannya dapat dipindahkan atau penggusuran, maka properti yang proses penilaian suatu properti, yaitu: 1) barang yang menurut peraturan dimaksud adalah tanah beserta pendekatan perbandingan harga pasar perundang-undangan yang berlaku bangunan yang tergusur; (sales competition approach) , 2 ) ditetapkan sebagai barang bergerak. w untuk kepentingan agunan pinjaman pendekatan biaya ( ost approach), 3) c Sesuai Keputusan Menteri Keuangan RI bank, maka properti yang dimaksud pendekatan pendapatan (ncome capi- i Nomor Kep. 225/MK/V/4/1971, yang adalah benda atau harta yang talization approach). Pendekatan dimaksud dengan kekayaan negara menjadi agunan; pertama dilakukan dengan cara adalah semua barang-barang milik w untuk kepentingan inventarisasi membandingkan objek yang akan dinilai negara/kekayaan negara yang berasal/ pengelolaan aset negara atau dengan objek yang nilai jualnya sudah dibeli dengan dan yang bersumber untuk daerah, maka properti yang diketahui. Dalam hal objek yang serupa keseluruhannya atau sebagian dari dimaksud adalah semua kekayaan tidak diketahui nilai jualnya maka harga Anggaran Belanja Negara yang berada negara atau daerah seperti jual dari objek lain yang sejenis biasanya di bawah pengurusan atau penguasaan infrastruktur negara/daerah (jalan, dapat dipertimbangkan sebagai bukti departemen-departemen, lembaga- jembatan, taman, dan lain-lain), terbaik dari nilai pasar. Pendekatan ini lembaga negara, lembaga-lembaga tanah (tanah milik negara/daerah, mempunyai kelemahan karena sulitnya pemerintah non departemen serta unit- milik desa, perangkat desa), properti memperoleh data transaksi jual-beli di unit dalam lingkungannya yang terdapat negara/daerah (kantor bupati, pasar dan sering kali objek yang dinilai di dalam negeri maupun di luar negeri. camat, lurah, bangunan SD, SMP/U/ tidak identik dengan properti yang Pemahaman umum tentang properti K, masjid, rumah dinas, dan lain-lain diketahui harga jualnya. Pendekatan juga diartikan sama dengan aset atau bangunan atau fasilitas umum, kedua dilakukan dengan cara aktiva tetap. Menurut akuntansi, aset atau perusahaan-perusahaan negara memperkirakan biaya-biaya yang aktiva merupakan sumber daya yang atau daerah, dan lain-lain), dikeluarkan untuk membuat atau dikuasai oleh perusahaan sebagai peusahaan daerah (rumah sakit, mengadakan properti yang dinilai. akibat peristiwa masa lalu dan bank pasar, perusahaan air minum), Pendekatan ini diterapkan untuk menilai diharapkan memberikan manfaat di tool and equipment (peralatan kantor, bangunan, sedangkan untuk menilai masa depan. Dalam akuntansi, mebelair, pemadam kebakaran, tanah saja atau tanah dan bangunan khususnya untuk kepentingan bisnis, otomotif, dan lain-lain), harta perlu diperhatikan beberapa komponen aset atau aktiva dikelompokkan menjadi bergerak (deposito berjangka, surat yang lain yaitu: nilai tanah, ditentukan aktiva lancar yang berupa kas, piutang, berharga), dan kandungan kekayaan dengan menggunakan pendekatan surat berharga, dan lain-lain; investasi alam daerah. perbandingan harga pasar; biaya USAHAWAN NO. 03 TH XXXII MARET 2003 17
  • 4. investasi khususnya untuk konstruksi konsolidasi, amupun akuisisi biasanya faktor fisik. Faktor non fisik meliputi hal- bangunan, ditentukan dengan mem- ditentukan oleh lembaga penilai ( ap- hal yang tidak dapat dijelaskan secara perhitungkan seluruh biaya yang telah praisal ) . rasional karena mempunyai nilai sakral, dikeluarkan dalam rangka memperbaiki 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi ritual atau keagamanan, kepercayaan atau mempertahankan nilai bangunan Nilai tertentu. Contoh: tanah tertentu merupa- tersebut; penyusutan, yang dibedakan Penilaian properti seperti diuraikan kan makam nenek moyang yang masih atas penyusutan fisik, penyusutan fungsi, sebelumnya merupakan konsep diagung-agungkan, tanah dan/atau dan penyusutan ekonomi. Dalam ekonomi yang berlandaskan dua teori bangunan tertentu merupakan warisan pendekatan ini dikenal reproduction cost atau pendekatan yaitu teori nilai dan yang mempunyai arti tersndiri, dan lain- new (menghitung biaya untuk men- pendekatan serta teknik penilaian, yang lain. dapatkan barang baru melalui replikasi dalam aplikasinya banyak berkaitan Faktor-faktor yang mempengaruhi dari bangunan yang dinilai) dan replace- dengan karakteristik fisik properti yang nilai tanah dan atau bangunan (nilai jual ment cost new (menghitung biaya untuk bersangkutan, keadaan perekonomian, objek pajak) sebagai dasar membangun bangunan baru yang tidak politik, sosial, dan aspek legal yang penghitungan PBB dan BPHTB, meliputi persis sama tetapi fungsi, kegunaan, menyangkut hak atas properti tersebut. letak, peruntukan, pemanfaatan, bahan kapasitas, standar, dan strukturnya Beberapa aspek fisik yang mem- bangunan yang digunakan, rekayasa dipersamakan dengan bangunan atau pengaruhi nilai suatu properti terutama dan kondisi lingkungan yang lain properti yang dinilai). Pendekatan ketiga menyangkut luas dan bentuk, aksesibi- (Mardiasmo, 2002). dilakukan dengan cara memproyeksi- litas, keadaan prasarana lingkungan Dalam teori ekonomi, nilai suatu kan seluruh pendapatan properti pemukiman, ketersediaan air bersih, properti banyak ditentukan oleh per- tersebut dikurangi dengan biaya operasi. iklim, daerah bebas banjir atau tidak, mintaan dan penawaran, adanya Hasil penghitungan tersebut dikapitali- dan lain-lain. Keadaan perekonomian substansi terhadap properti yang sasi dengan suatu tingkat suku bunga yang mempengaruhi penilaian properti bersangkutan, keseimbangan, dan pengembalian modal dan keuntungan antara lain menyangkut kesempatan adanya eksternalitas baik yang bersifat (return on investment). Pendekatan ini kerja, ketersediaan fasilitas kredit positif maupun negatif. Permintaan dan diterapkan khusus untuk menilai properti perumahan, dan lain-lain. Kondisi politik penawaran suatu properti secara yang menghasilkan keuntungan secara yang mempengaruhi nilai suatu properti langsung akan mempengaruhi harga- langsung, seperti hotel, perkantoran, meliputi kebijakan pemerintah di bidang nya, tetapi tidak selalu berpengaruh apartemen, pusat perbelanjaan, dan Rencana Umum Tata Ruang, peruntukan secara proporsional. Prinsip substitusi tempat hiburan. lahan, keamanan lingkungan perumah- dalam penilaian suatu properti berkaitan Nilai properti (tanah) sebagai dasar an, pengenaan pajak properti. Kondisi dengan aksioma bahwa seorang ganti kerugian akibat pengambilalihan/ sosial yang mempengaruhi nilai suatu pembeli yang rasional tidak akan perolehan tanah untuk kegiatan properti antara lain menyangkut sikap membayar lebih mahal suatu barang pembangunan atau keperluan lain harus dan tingkah laku masyarakat serta atau properti jika terdapat properti sejenis didasarkan pada nilai pengganti ( e - r kecenderungan perkembangan pen- yang lain. Prinsip keseimbangan placement value) (Sumardjono, 2002). duduk. Aspek legal yang mempengaruhi menyatakan bahwa komoditas properti Nilai pengganti yang dimaksudkan nilai suatu properti terutama berkaitan mempunyai sifat yang unik, artinya adalah bahwa masyarakat harus dapat dengan hak-hak yang melekat pada bahwa suatu nilai tidak mungkin dapat memperoleh tanah dan bangunan tanah atau bangunan tersebut, hak milik, dipindahkan atau dipengaruhi oleh faktor pengganti yang besaran dan kualitasnya hak guna bangunan, hak pakai, atau produksi barang bergerak lainnya seperti setara dengan tanah dan bangunan yang yang lain. tenaga kerja, modal, dan manajemen. semula dimiliki oleh masyarakat yang Pasal 16 ayat (1) Permenag dalam Nilai tanah akan cenderung pada nilai bersangkutan atau mampu menghasil- Sumarjono (2002) menyebutkan bahwa yang paling tinggi bila ketiga faktor kan pendapatan yang setara dengan faktor-faktor yang mempengaruhi harga produksi tersebut dalam keadaan pendapatan sebelum tanahnya diambil tanah adalah: lokasi tanah, jenis hak seimbang. Prinsip eksternalitas alih. atas tanah, status penguasaan tanah, menyangkut lingkungan sekeliling suatu Berkenaan dengan ekspansi peruntukan tanah, kesesuaian peng- properti yang akan mempengaruhi nilai perusahaan baik dalam bentuk merger, gunaan tanah dengan RT/RW, properti tersebut baik secara positif konsolidasi maupun akuisisi, penilaian prasarana yang tersedia, fasilitas dan maupun negatif. meliputi penilaian aset dan utang utilitas, lingkungan, lain-lain yang masing-masing entitas yang bergabung, mempengaruhi harga tanah. Dengan Urgensi Penilaian Properti Dalam penilaian terhadap laba yang potensial, kata lain, dalam menentukan harga tanah Perekonomian Indonesia dan penilaian terhadap sekuritas yang sebagai dasar penentuan ganti kerugian Penilaian properti bermanfaat dalam dipertukakan (Baker et al., 1985). Nilai hendaknya perlu dipertimbangkan faktor berbagai aspek kehidupan masyarakat. aset dan utang masing-masing fisik dan non fisik. Lokasi tanah, jenis hak Berbagai aspek kepentingan tersebut perusahaan yang melakukan merjer, atas tanah, dan lain-lain merupakan dalam tulisan ini dikelompokkan menjadi 18 USAHAWAN NO. 03 TH XXXII MARET 2003
  • 5. tiga, yaitu: kepentingan negara dan kekayaan negara yang lain yang harus tersebut. Inpres Nomor 9 tahun 1970 dan daerah, kepentingan perpajakan, dan didasarkan atas kondisi terkini dari harta Keppres Nomor 17 tahun 2000 menyata- kepentingan perbankan. Meskipun yang bersangkutan khususnya berkena- kan bahwa harta kekayaan negara dapat demikian terdapat beberapa pihak yang an dengan nilai. Inventarisasi tersebut dipindahtangankan melalui lelang berkepentingan terhadap penilaian pada dasarnya merupakan kegiatan negara. Pelaksanaan penjualan dan properti yang secara implisit tersirat pencatatan seluruh kekayaan negara atau pemindahtanganan barang-barang dalam penjelasan ketiga kelompok termasuk pembukuan, penyusunan data yang dikuasai atau dimiliki negara tersebut tersebut. Demikian pula masing-masing base, dan pelaporan yang dapat memerlukan penilaian (sementara ini pihak yang berkepentingan tidak berdiri digunakan sebagai informasi dan bahan ketentuan penilaian didasarkan pada sendiri tetapi saling terkait antara satu untuk penyusunan dan pengadaan peraturan lelang negara dengan per- pihak dengan pihak yang lain, misalnya kekayaan negara maupun daerah. setujuan Menteri Keuangan). Penilaian pentingnya penilaian bagi perbankan Inventarisasi harta kekayaan negara yang salah akan mengakibatkan lelang terkait dengan kepentingan BPPN pada selanjutnya dapat dikembangkan dan menjadi tidak fair. saat melakukan restrukturisasi didayagunakan secara maksimal dan Penilaian properti dalam berbagai perbankan, pentingnya melakukan dapat digunakan untuk menentukan perbuatan hukum berkenaan dengan penilaian terhadap tanah dan bangunan fungsi apa yang paling sesuai diambil hak atas tanah meliputi penentuan nilai sebagai dasar penghitungan PBB dan manfaatnya dari harta tersebut. Dalam agunan suatu hak atas tanah untuk BPHTB terkait dengan kepentingan kaitannya dengan tukar guling, pemberian hak tanggungan, penentuan masyarakat sebagai pembayarnya, dan Keputusan Presiden No. 24 tahun 1995 nilai properti untuk keperluan jual beli, lain-lain. menyatakan bahwa harta kekayaan dan penentuan nilai properti untuk 1. Penilaian Properti Berkenaan negara yang tidak dapat digunakan atau keperluan lelang. Di samping itu penilai- dengan Kepentingan Negara dan tidak dapat digunakan secara maksimal an properti juga dapat digunakan Daerah. dapat dihapuskan dengan dijual, sebagai dasar penentuan jumlah atau Penilaian properti merupakan dipindahtangankan, dipertukarkan atau besarnya ganti kerugian yang dapat langkah awal dari usaha pengelolaan dihibahkan. Pada tahun 1990-an, diberikan kepada masyarakat yang aset/harta kekayaan negara, yang banyak sekali harta kekayaan negara tanahnya terkena dampak peng- merupakan salah satu langkah menuju dalam bentuk tanah dan bangunan yang ambilalihan/perolehan tanah untuk kepemerintahan yang baik ( good ditukargulingkan dengan pihak swasta kegiatan/proyek pembangunan, baik governence). Kegiatan penilaian yang yang menjadi masalah dan disorot yang dilakukan oleh Pemerintah maupun diperlukan dalam rangka pengelolaan banyak kalangan. Hal ini tidak lain adalah pihak swasta. Penentuan properti untuk kekayaan negara meliputi inventarisasi karena ketidakseimbangan atau ketidak- ganti kerugian tersebut jika tidak harta kekayaan negara, tukar guling, akuratan dalam melakukan penilaian dilakukan secara obyektif-rasional dan lelang, dan jenis pengelolaan harta terhadap harta yang ditukargulingkan fair , akan mengakibatkan gejolak masyarakat yang berkepanjangan dan tidak berakhir, seperti kasus-kasus yang sempat menyita perhatian publik, antara lain: kasus tanah TAPOS, Rancamaya, Cimacan, dan Kedungombo. Dalam era otonomi daerah, penilaian properti mempunyai manfaat yang sangat besar. Manfaat yang diperoleh dari penetapan nilai properti adalah bahwasannya daerah mempunyai data base (pangkalan data) properti atau harta kekayaan daerah, yang dapat digunakan: 1) sebagai dasar menyusun data awal neraca daerah; 2) sebagai landasan jika diperlukan penerbitan obligasi daerah (municiple bonds); 3) sebagai landasan untuk optimalisasi harta kekayaan baik secara sendiri maupun kerja sama dengan investor, dan 4) sebagai landasan penyusunan Sistem Informasi Aset Daerah. Menurut Suharno (2002), penilaian aset (poperti) secara tidak Properti memberikan kontribusi dalam perekonomian langsung dapat digunakan untuk: 1) USAHAWAN NO. 03 TH XXXII MARET 2003 19
  • 6. mengetahui modal dasar daerah dalam sesuai dengan besarnya nilai aset yang bahwa besar kecilnya PBB tergantung usaha privatisasi, 2) mengetahui nilai dijaminkan dan pada saat terjadi kredit pada penilaian terhadap obyek pajak jaminan untuk memperoleh pinjaman, bermasalah penjualan aset tersebut tersebut. Penentuan NJOP yang terlalu 3) mengetahui nilai penyertaan (saham) nilainya tidak mencukupi. Contoh-contoh rendah ( undervalued ) akan meng- dalam melakukan suatu kerja sama tersebut menunjukkan kelemahan MSAA akibatkan penerimaan negara dalam usaha dengan pihak swasta, 4) memberi karena tidak mengecek terlebih dahulu bentuk PBB kecil, sebaliknya NJOP yang informasi kemampuan nilai ekonomi terhadap nilai aset yang dijaminkan. terlalu tinggi (overvalued ) akan mem- properti di suatu daerah untuk meng- Pemerintah dalam hal ini BPPN sendiri beratkan rakyat karena akan terbebani undang investor, 5) mengetahui nilai lalai dalam hal tidak melaksanakan hak PBB yang tidak semestinya. Dalam dalam rangka penerbitan obligasi untuk melakukan uji tuntas dari aspek kaitannya dengan penentuan BPHTB, daerah, 6) mengetahui nilai aset untuk keuangan atau Financial Due Dilligent dasar pengenaan pajak adalah nilai kepentingan tukar guling (ruilslag ), 7) (FDD) terhadap aset-aset yang diserah- perolehan (harga transaksi dalam hal mengetahui dasar nilai dalam pem- kan para obligator. Meskipun telah jual beli; nilai pasar dalam hal tukar bebasan tanah, pembelian tanah dan banyak aset BPPN yang dijual dalam menukar, hibah, warisan, penggabungan lain-lain. rangka MSAA tanpa melalui FDD, usaha, peleburan usaha, pemekaran Beberapa isu menarik juga terjadi kegiatan FDD masih tetap diperlukan usaha, hadiah, dan lain-lain). sebagai akibat ketidakakuratan dalam untuk menilai kewajaran harga jual aset- Dalam praktek yang ada, penentuan melakukan penilaian terutama yang aset yang sudah terjual maupun belum nilai tersebut tidak menunjukkan kondisi dialami oleh Badan Penyehatan Perban- terjual sehingga jika terjadi indikasi yang sesungguhnya di pasar. Contoh: kan Nasional (BPPN). Sebagaimana misrepresentasi, FDD dapat digunakan Dalam transaksi jual beli tanah dan dirujuk dari KOMPAS, tanggal 15 Juli sebagai dasar yang kuat bagi BPPN bangunan, dasar pengenaan BPHTB 2002 yang bertajuk “Pemerintah juga untuk mengajukan klaim ke Debitor adalah nilai transaksi (harga beli) Harus Persoalkan Valuasi Aset dalam Pemegang Saham (DPS). sesungguhnya tanah dan bangunan Mengejar Obligator”, menyatakan Pentingnya penilaian bagi BPPN tersebut. Akan tetapi jika ada data yang beberapa hal sebagai berikut: Penilaian juda dikaitkan dengan program restruk- dapat dijadikan rujukan (misalnya, NJOP aset obligator dalam rangka mengejar turisasi perbankan. Restrukturisasi properti yang ditransaksikan lebih murah perbedaan nilai aset dengan utang para perbankan menuntut adanya program daripada nilai transaksi), nilai transaksi eks obligator bank-bank bermasalah merger-akuisisi dan pengelolaan bank tersebut tidak digunakan lagi dan yang disebabkan oleh Tim Bantuan Hukum yang mempunyai utang bermasalah. digunakan dasar menentukan BPHTB (TBH) hanya melihat sah tidaknya Dalam merger-akuisisi, penilaian adalah NJOP. Kecenderungan ini terjadi dokumen Master of Settlement and Ac- dimaksudkan untuk menentukan aset karena adanya kenyataan bahwa NJOP quisition Agreement (MSAA-Perjanjian dari perusahaan yang melakukan merger yang idealnya adalah nilai pasar, ternyata Penyelesaian Bantuan Likuditas Bank atau akuisisi. Demikian pula dalam pro- masih belum mewakili nilai pasar dalam Indonesia dengan Jaminan Aset) yang gram pengelolaan bank bermasalah, arti yang luas. Artinya, NJOP dapat lebih sudah ditandatangani; TBH tidak perlu dilakukan penilaian terhadap aset rendah atau lebih besar dari niali pasar membahas misrepresentasi (perbedaan perusahaan tersebut untuk selanjutnya yang sesungguhnya. Jika NJOP tersebut penghitungan aset yang diserahkan digunakan sebagai dasar pengelolaan ditetapkan lebih rendah dari kenyataan sebagai jaminan hutang kepada BPPN); aset bank bermasalah yang ber- yang sesungguhnya maka berapa besar BPPN dan TBH hanya berfokus pada sangkutan. Penilaian suatu perusahaan pemerintah dirugikan sebagai akibat hukum, sementara nilainya ngaco, juga diperlukan dalam program penerimaan pajak yang tidak sesuai artinya secara hukum mereka patuh restrukturisasi BUMN melalui program dengan jumlah yang sebenarnya. tetapi valuasinya dimainkan. Dalam merger dan akuisisi maupun privatisasi Pemerintah melalui Direktorat PBB beberapa kasus terdapat perbedaan BUMN. dan BPHTB telah berupaya mengem- besarnya utang dengan aset yang 2. Penilaian Properti Berkenaan bangkan sebuah sistem administrasi dijaminkan. Contoh: Utang Grup Salim dengan PBB dan BPHTB PBB yang disebut Sistem Informasi dan (eks pemegang saham Bank BCA dan Hal lain yang tidak kalah pentingnya Majanemen Obyek Pajak (SISMIOP) Bank Risjad Salim Internasional/RSI) dalam kaitannya dengan penilaian dengan pendukungnya yaitu Sistem adalah Rp 53,6 trilyun ke BPPN, tetapi properti adalah penentuan Pajak Bumi Informasi Geografis (SIG) untuk mendata yang dibayar hanya Rp 20 trilyun, dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan subyek pajak, obyek pajak, dan menentu- sedangkan sisanya tidak cukup dibayar Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). kan nilai pasar obyek pajak. Akan tetapi dengan aset; Utang Indomobil dengan Obyek pajak PBB adalah tanah (bumi) hasilnya belum memuaskan, artinya data jaminan aset sebesar Rp 1,8 trilyun, dan bangunan, sedangkan penghitung- yang dipublikasikan masih belum tetapi ketika dijual oleh pemerintah an PBB adalah tarip tertentu dikalikan mewakili kondisi yang sesungguhnya hanya laku Rp 625 milyar, dan kasus- dengan Nilai Jual Kena Pajak. Nilai Jual terjadi di pasar. Secara tidak disadari, kasus lain yang ditangani oleh BPPN Kena Pajak dihitung berdasarkan Nilai PBB yang dibayarkan oleh beberapa dimana nilai aset yang sebenarnya tidak Jual Obyek Pajak (NJOP). Hal ini berarti kelompok masyarakat selama beberapa 20 USAHAWAN NO. 03 TH XXXII MARET 2003
  • 7. tahun terakhir tetap atau tidak berubah, Tabel 1. padahal harga pasar khususnya untuk Daftar instansi pemerintah dan swasta yang memerlukan Jasa Penilai tanah di daerah tertentu mengalami dalam menilai aset: kenaikan yang cepat. 3. Penilaian Properti Berkenaan No. Instansi/Badan Keperluan dengan Kegiatan Perbankan Bank (menurut UU No. 10 Tahun 1. BPPN Penjualan aset (assets disposal ): 1998) adalah badan usaha yang meng- • menentukan nilai pasar dan nilai likuidasi himpun dana masyarakat dan menyalur- dari set-aset yang akan dijual baik melalui kannya kepada masyarakat dalam bentuk lelang maupun tender terbuka kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya 2. BUMN dan BUMD Privatisasi dan divestasi: dalam rangka meningkatkan taraf hidup • Menentukan nilai aset maupun nilai rakyat banyak. Dalam proses pemberian perusahaan (saham) baik melalui Initial kredit yang sumber dananya antara lain Public Offering (IPO) maupun berasal dari dana masyarakat, bank strategic partner. selain harus memperhatikan aspek • Menentukan nilai pasar idle assets kelayakan usaha sebagai jaminan yang akan dilepas. utama pembayaran kembali kredit yang 3. Perusahaan Swasta Penilaian aset maupun saham untuk berbagai telah diberikan kepada debitur juga harus keperluan, antara lain: agunan ke bank, memperhatikan agunan sebagai rencana investasi, rencana divestasi, keperluan jaminan tambahan. Hal ini terjadi karena manajemen, asuransi, dan lain-lain. agunan tersebut merupakan sumber 4. Direktorat Jenderal Menentukan Nilai Jual Obyek Pajak yang pelunasan, apabila pada suatu saat ter- Pajak digunakan untuk menentukan: tentu fasilitas tersebut tidak diselesaikan • Besarnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dari usaha debitur yang dibiayai. Oleh • Besarnya Bea Perolehan Hak atas Tanah karena itu dalam prinsip dasar penilaian dan Bangunan (BPHTB) kredit antara lain dikenal “5 C Principle”, faktor jaminan (collateral) juga merupa- 5. Bank-bank Milik Negara Penentuan nilai pasar dan nilai likuidasi dari kan salah satu faktor yang penting. tanah hak dan bangunan yang akan dijadikan Selanjutnya untuk menjamin bahwa nilai jaminan perluas an kredit. jaminan tersebut pada saat dilakukan 6. Kantor Piutang dan Menentukan nilai pasar dan nilai likuidasi dari eksekusi dapat mencukupi untuk Lelang Negara aset-aset sitaan atas jaminan pelunasan utang pelunasan kewajiban debitur, maka yang akan dilelang/dieksekusi. perlu dilakukan penilaian atas jaminan Menentukan nilai harta bergerak ( personal 7. Perum Pegadaian yang akan diserahkan kepada bank. property) yang akan d ilelang. Dalam dunia perbankan secara umum 8. Badan Pertanahan Penilaian untuk penetapan ganti rugi tanah- dikenal 2 kategori penilai, yaitu penilai Nasional tanah yang dinyatakan sebagai tanah terlantar intern dan independen (I Supomo, 2002). menurut PP No. 36 Tahun 1998. Penilai intern memiliki kewenangan dan 9. Bapepam Menentukan nilai pasar dari aset perusahaan bertugas untuk melakukan pekerjaan sebagai salah satu syarat untuk go public . penilaian. Penilai independen merupa- 10. Bank-bank Milik Swasta Penentuan nilai pasar dan nilai likuidasi dari kan penilai eksternal yang bebas ikatan tanah hak dan bangunan yang akan dijadikan yang pada saat ini atau di kemudian hari jaminan pelunasan kredit. tidak memiliki kepentingan finansial yang berhubungan dengan obyek properti 11. Balai Lelang Swasta Penentuan nilai pasar dan nilai likuidasi atas selain jasa penilai. Fungsi utama kedua tanah hak dan bangunan serta harta bergerak penilai tersebut pada prinsipnya adalah yang akan dilelang bukan karena lelang memberikan opini secara tertulis eksekusi berdasarkan undang -undang. mengenai nilai ekonomi jaminan/agunan 12. Lembaga Peradilan Menentukan nilai aset perusahaan yang pada saat tertentu. Dengan semakin Umum/Niaga dinyatakan pailit. berkembangnya dunia perbankan maka penilaian tidak hanya dilakukan 13. Masyarakat Umum Menentukan nilai tanah hak dan bangunan terhadap agunan tetapi juga meliputi serta barang bergerak untuk berbagai sebagian besar aset/properti baik yang keperluan, antara lain: pembagian harta bersifat komersial atau non komersial, warisan, gono gini, utang piutang, dan lain- berujud ( tangible) ataupun tidak berujud lain. USAHAWAN NO. 03 TH XXXII MARET 2003 21
  • 8. (intangible) dan surat berharga. Uraian di atas menunjukkan bahwa kelemahan di bidang data. Konsultan Penilaian properti secara tepat banyak masalah terjadi dalam tatanan asing kurang mengetahui kondisi dan sangat diperlukan dalam dunia per- ekonomi masyarakat di Indonesia situasi suatu daerah, padahal kedua hal bankan. Kesalahan atau ketidakakuratan khususnya yang berkaitan dengan tersebut lebih banyak mempengaruhi dalam menilai suatu properti akan meng- penilaian properti. Nilai suatu properti nilai suatu properti. akibatkan beberapa masalah dalam menjadi tidak fair lagi jika telah Di Indonesia, peraturan pertama rangka likuidasi/lelang maupun dalam terpengaruh oleh beberapa kepentingan yang mengatur tentang jasa penilaian penghitungan penyisihan aktiva baik pribadi maupun kelompok. adalah SK Menteri Perdagangan No. produktif. Dalam rangka likuidasi aset/ Keberadaan Jasa Penilai lokal masih 161/KP/VI/1977 tentang Ketentuan agunan, terdapat suatu kecenderungan kurang berperan, dan tidak memperoleh Perjanjian Usaha Penilaian di Indone- nilai pasarnya lebih rendah dari harga dukungan dari beberapa pihak sehingga sia. Kemudian menyusul Keputusan pasar yang sebenarnya. Hal ini dapat opini yang diberikan belum dapat Menteri Keuangan RI No. 57/KMK.017/ merugikan bank karena bank harus dipercaya oleh publik. Hal ini terjadi 1996 tentang Jasa Penilai, dan Keppres menjual/melepaskan aset tersebut karena Jasa Penilai lokal yang ada No. 35 tahun 1992 yang diantaranya dengan harga yang relatif murah, bekerja kurang profesional dan kurang berisi pembentukan Direktorat Jenderal sehingga tidak akan dapat menutupi independen dalam memberikan Lembaga Keuangan yang salah satu kewajiban yang ada. Dalam hal peng- penilaian. Contoh: Penilai intern pada bagiannya adalah Direktorat hitungan penyisihan aktiva produktif, nilai suatu bank sering menemukan Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai. agunan diperhitungkan sebagai faktor perbedaan nilai yang signifikan atau Lembaga pemerintah lain yang pengurang. Apabila nilai agunan terlalu menerima data yang tidak sesuai dengan mempunyai bidang penilaian adalah tinggi, penghitungan penyisihan aktiva kondisi fisik obyek penilaian. Appraiser Direktorat PBB dan BPHTB, yaitu Sub produktif menjadi lebih rendah dari yang PT A menaksir nilai pasar sebidang tanah Direktorat Penilaian yang mempunyai seharusnya. Dalam kondisi demikian sebesar Rp 500.000,00 per meter persegi tenaga fungsional penilai untuk laba yang tercermin dalam laporan pada bulan Februari 2001, sedangkan kepentingan penentuan nilai pasar keuangan akan menjadi lebih tinggi. appraiser PT B menaksir tanah yang dalam menetapkan Nilai Jual Obyek Pentingnya penilaian bagi Instansi sama pada bulan Mei 2001 sebesar Rp Pajak (NJOP) serta Direktorat Jenderal Pemerintah dan Swasta khususnya 265.000,00 per meter (I Supomo, 2002). Piutang dan Lelang Negara (DJPLN) dalam rangka penilaian aset dapat dilihat Pemberdayaan konsultan penilai asing yang mempunyai penilai internal untuk pada tabel 1 (Siregar, 2002). yang diharapkan lebih qualified untuk penentuan nilai pasar dan nilai likuidasi menghasilkan analisis yang akurat dalam menentukan nilai barang jaminan Keberadaan Lembaga Penilai Properti ternyata mendapatkan hasil yang yang akan dicairkan. di Indonesia: Sekarang dan yang Akan berkebalikan (seperti yang dialami oleh Berkenaan dengan ganti kerugian Datang BPPN), karena mereka menjumpai yang diberikan kepada masyarakat sebagai dampak pengambilalihan tanah untuk kegiatan pembangunan, Lampiran INPRES No. 9 tahun 1993 tentang Pedoman-pedoman Pelaksanaan Pencabutan Hak-hak atas Tanah dan Benda-benda yang ada di atasnya, Pasal 5 menyebutkan adanya Panitia P e n a k s i r . Panitia Penaksir tersebut bertugas menetapkan besarnya ganti rugi atas tanah/bangunan/tanaman yang berada di atasnya secara obyektif dengan tidak merugikan kedua belah pihak dan dengan menggunakan norma-norma serta memperhatikan harga penjualan tanah/bangunan/tanaman di sekitarnya yang terjadi dalam tahun berjalan. Dalam dunia Perbanan, di samping penilai independen juga mempunyai penilai intern yang telah memiliki mini- mal pendidikan dasar dalam penilaian. Penilai intern berwenang untuk menilai properti yang menjadi agunan kredit dan Menetapkan nilai properti guna menambah kas pemerintah menentukan kelayakan penilaian yang 22 USAHAWAN NO. 03 TH XXXII MARET 2003
  • 9. dilakukan oleh penilai independen. w Memasyarakatkan kode etik dan jasa diperlukan adanya lembaga/institusi/ Beberapa Asosiasi jasa penilia yang penilai. organisasi Penilai yang profesional, dan telah ada di Indonesia, meliputi w Mengembangkan profesi penilai independen agar dapat menghasilkan Masyarakat Profesi Penilai Indonesia Indonesia. penilaian yang diharapkan dan (MAPPI), dan Gabungan Perusahaan Dewan Penilai Indonesia hendaknya memuaskan semua pihak. U Penilai Indonesia (GAPPI). Sementara juga berkoordinasi dengan pihak lain itu, profesi penilai telah diatur dalam yang terkait, seperti Kadin/Badan Standar Penilaian Indonesia (SPI, yang Akreditasi dan Resgistrasi Kadin Indo- terakhir tahun 2002), dan Kode Etik nesia dalam hal Akreditas, Asosiasi DAFTAR PUSTAKA Penilai Indonesia (KEPI). Selama ini MAPPI dan GAPPI dalam hal sertifikasi, pemerintah belum mengatur profesi Asosiasi dan Pemerintah (Departmen penilaian dalam suatu Undang-undang Keuangan) dalam hal regristrasi, dan Baker, E. Richard, et al. (1985), Advanced sehingga eksistensinya kurang diakui pemerintah (Deperindag dan Depkeu) Financial Accounting, New York: McGrow Hill. oleh masyarakat maupun pihak luar atau dalam hal perijinan. I. Supomo (2002), “Peranan Konsultan Penilai asing. Demikian pula belum terdapat dalam Mendukung Pertumbuhan Perbankan”, pengembangan pendidikan yang ber- Kesimpulan Makalah Seminar Nasional Peranan Lembaga Properti atau Harta Kekayaan Negara, Daerah sifat formal yang mengacu pada Berdasar konsep fisik, properti dan Swasta dalam Perekonomian , Yogyakarta: kurikulum internasional. Pendidikan diartikan sebagai real estat, sedangkan 10 Agustus 2002. penilaian yang selama ini ada hanya ter- berdasar konsep legal properti dapat Karsono Surjowibowo (2002), “Suatu Tinjauan batas pada kursus-kursus jangka pendek diartikan sebagai properti riil dan properti Pentingnya Adanya Penilaian Properti dan dengan menggunakan kurikulum yang individu. Pengertian properti selanjutnya Pengelolaan Hata Kekayaan Negara”, Makalah sesuai keperluan penyelenggara berbeda-beda tergantung pada kepen- Seminar Nasional Peranan Lembaga Properti pendidikan. tingannya. Penilaian properti dapat atau Harta Kekayaan Negara, Daerah dan Swasta dalam Perekonomian , Yogyakarta: 10 Pada dasarnya terdapat dua sistem dilakukan dengan cara yang berbeda- Agustus 2002. penilaian yang berlaku internasional, beda seperti berdasar pendekatan harga yaitu yang mengacu pada sistem pasar, pendekatan biaya, pendekatan Mardiasmo (2002), Perpajakan, Edisi Revisi Tahun 2002, Yogyakarta: Penerbit Andi. penilaian di Amerika Serikat dan Inggris pendapatan bahkan pendekatan r e - (Karsono, 2002). Di Amerika Serikat placement value . Dari bebrapa pen- Siregar D, Doli (2002), Optimalisasi Pemberdayaan terdapat Appraisal Institute yang dekatan yang ada, pendekatan harga Harta Kekayaan Negara: Peran Konsultan Penilai Dalam Pemulihan Ekonomi Nasional , bertugas memberikan sertifikasi/ pasar lebih mencerminkan obyektifitas Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. designasi pada penilai. Menghadapi penilaian jika dilakukan secara globalisasi dan liberalisasi ekonomi, transparan. Machfud Sidik (2000), Model Penilaian Properti Berbagai Penggunaan Tanah di Indonesia, sudah saatnya Indonesia mempunyai Penilaian properti menjadi topik yang Jakarta: Yayasan Bina Umat Sejahtera. suatu organisasi profesi (penilai) yang menarik untuk dibahas akhir-akhir ini disegani serta mampu menjaga kualitas bermula dari beberapa kasus yang terjadi Suharno (2002), “Pemanfaatan Data Grafis dan Numerik dan Peran Penilai Pajak Bumi dan dan kredibilitas profesi tersebut. Dengan sampai menyebabkan krisis ekonomi Bangunan dalam Rangka Pengelolaan Harta kata lain diperlukan eksistensi jasa yang berkepanjangan. Hal ini disebab- Kekayaan Negara”, Makalah Seminar Nasional penilaian yang berbentuk Dewan Penilai kan oleh ketidakakuratan dalam Peranan Lembaga Properti atau Harta Indonesia yang profesional dan melakukan penilaian terhadap properti. Kekayaan Negara, Daerah dan Swasta dalam Perekonomian , Yogyakarta: 10 Agustus 2002. berkualitas (Karsono, 2002) maupun Beberapa pihak yang berkepentingan Lembaga Penilai Properti yang obyektif, terhadap penilaian properti tersebut Sumardjono, Maria (2002), “Peranan Lembaga rasional, dan fair (Sumardjono, 2002). antara lain adalah pemerintah Pusat Penilai Properti dalam Penentuan Ganti Kerugian sebagai Dampak Pengambilalihan/ Dewan Penilai Indonesia tersebut maupun Daerah (seperti BPPN, Ditjen Perolehan Tanah untuk Kegiatan hendaknya dianggotai oleh pihak PBB dan BPHTB, dan lain-lain), Pembangunan”, Makalah Seminar Nasional pemerintah dan swasta yang memiliki masyarakat, maupun kalangan perban- Peranan Lembaga Properti atau Harta kapabilitas, yang tujuan utamanya kan dan swasta lainnya. Di samping Kekayaan Negara, Daerah dan Swasta dalam untuk mengatasi peristiwa-peristiwa Perekonomian , Yogyakarta: 10 Agustus 2002. adalah: yang telah terjadi dan mengantisipasi w Melakukan pengawasan terhadap praktek penilaian di Indonesia. maupun kemungkinan terjadinya kembali peristiwa tersebut di masa w Menjelaskan dan mempertegas datang, penilaian properti juga tanggung jawab, tugas dan peranan dimaksudkan untuk tujuan lebih luas lagi penilai. yaitu dalam upaya optimalisasi aset/ w Melindungi kepentingan masyarakat properti negara, daerah maupun swasta. berkaitan dengan praktek penilaian Agar dapat diperoleh penilaian yang yang dilakukan oleh para penilai lain. obyektif, rasional, dan fair maka USAHAWAN NO. 03 TH XXXII MARET 2003 23