Dokumen tersebut merupakan kajian bisnis dan investasi PT Sejahtera Abadi Ekspres yang mencakup latar belakang perusahaan, aspek ekonomi dan tinjauan industri, pengenalan perusahaan, serta aspek keuangan. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan investasi pada perusahaan jasa transportasi tersebut.
3. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiki lebih
dari 17.000 pulau dengan total wilayah 735.355 mil persegi.
Indonesia dan menempati peringkat keempat dari 10 negara
berpopulasi terbesar di dunia (sekitar 220 juta jiwa). Tanpa
sarana transportasi yang memadai maka akan sulit untuk
menghubungkan seluruh daerah di kepulauan ini.
Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan
(derived demand) akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan
sebagainya. Dalam kerangka makro-ekonomi, transportasi
merupakan tulang punggung perekonomian nasional,
regional, dan lokal, baik di perkotaan maupun di pedesaan.
Harus diingat bahwa sistem transportasi memiliki sifat
sistem jaringan di mana kinerja pelayanan transportasi
sangat dipengaruhi oleh integrasi dan keterpaduan jaringan.
Transportasi merupakan urat nadi Pembangunan Nasional
untuk melancarakan arus manusia barang maupu informasi
sebagai penunjang tercapainya pengalokasian sumber-
sumber perekonomian secara optimal untuk itu jasa
transportasi harus cukup tersedia secara merata dan
terjangkau daya beli masyarakat.
PwC (Pricewaterhouse Coopers) suatu Lembaga konsultan
Financial, Auditing & Business “The Big Four In The World” baru-
baru ini merilis laporan tahunannya untuk tahun 2017 yang
berjudul ‘Menang di pasar yang semakin matang’, yang
memusatkan perhatian pada pemahaman tentang peluang
pertumbuhan di pasar negara-negara berkembang, di zaman
yang ditandai oleh kelesuan pertumbuhan global dan
peningkatan ketidakpastian ekonomi dan politik di negara-
negara maju.Salah Satunya adalah sector jasa transportasi, PWC
melihat Konektivitas memegang peran utama bagi pertumbuhan
di semua negara, akan tetapi di banyak pasar pertumbuhan
ekonomi pest, skala dan kualitas prasaran keterhubungan baik
pada bidang angkutan maupun komunikasi berada di bawah
tingkat yang dibutuhkan untuk memperlancar dan
mempertahankan pertumbuhan yang tinggi. Hal ini membuka
banyak peluang usaha, misalnya untuk perbaikan
keterhubungan jalan, peningkatan jasa logistik pihak ketiga, dan
peningkatan penetrasi pasar ponsel dan internet baik dalam
masyrakat perkotaan maupun pedesaan di negara-negara
dengan perekonomian semakin matang.
5. ASPEK EKONOMI & TINJAUAN
INDUSTRI
Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga
berlaku triwulan II 2018 mencapai Rp 3.683,9 triliun, tumbuh 9,43% dari triwulan yang sama tahun
sebelumnya dan juga tumbuh 5,05% dibanding triwulan sebelumnya. Sehingga secara akumulasi, sepanjang
semester pertama PDB nasional mencapai Rp 7,19 triiun. Sementara jika diukur atas dasar harga konstan
2010, PDB Indonesia pada triwulan kedua tahun ini mencapai Rp 2.603,7 triliun, tumbuh 5,27% dari triwulan
yang sama tahun lalu dan juga meningkat 4,21% dari bulan sebelumnya..Adapun penyumbang terbesar
perekonomian nasional adalah lapangan industri pengolahan dengan nilai PDB mencapai Rp 730,7 triliun atau
sebesar 19,83% dari PDB. Lalu diikui sektor pertanian dengan PDB mencapai Rp 502,15 triliun (13,63%) serta
perdagangan besar dan eceran Rp 477,72 triliun (12,97%).
Sementara besaran PDB triwulan II 2018 menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku terbesar disumbang
dari pengeluaran konsumsi rumah tangga, yakni mencapai Rp 2.042,1 triliun atau sekitar 55% dari total PDB.
Kemudian diikuti pembentukan modal tetap bruto dengan nilai Rp 1.147,4 triliun. Sedangkan pengeluaran
pemerintah hanya mencapai Rp 313,1 triliun.
6. ASPEK EKONOMI & TINJAUAN
INDUSTRI
Tingkat Inflasi Indeks Harga Konsumen
Tingkat Inflasi 2018 (Bank Indonesia)
7. ASPEK EKONOMI & TINJAUAN
INDUSTRI
Karakteristik tingkat inflasi yang kurang stabil di Indonesia
menyebabkan deviasi yang lebih besar dari proyeksi inflasi tahunan
oleh Bank Indonesia (dibanding deviasi antara realisasi inflasi dan
target bank sentral di negara lain). Akibat dari ketidakjelasan inflasi
semacam ini adalah terciptanya biaya-biaya ekonomi, seperti biaya
peminjaman yang lebih tinggi di negara ini (domestik dan
internasional) dibandingkan dengan negara-negara berkembang
lainnya. Saat rekam jejak yang baik mengenai mencapai target
inflasi tahunan terbentuk, kredibilitas kebijakan moneter yang lebih
besar akan mengikutinya. Namun, karena inflasi yang tidak stabil
terutama disebabkan oleh penyesuaian harga BBM bersubsidi, kami
memprediksi akan terjadi lebih sedikit deviasi antara target awal
Bank Indonesia dan realisasi inflasi pada tahun 2018 dan 2019
(apalagi pemerintah telah mengkonfirmasi bahwa harga BBM dan
listrik bersubsidi tidak akan direvisi sampai dengan akhir tahun
2019).
Kurangnya kuantitas dan kualitas infrastruktur di Indonesia juga
mengakibatkan biaya-biaya ekonomi yang tinggi. Hal ini menghambat
konektivitas di negara kepulauan ini dan karenanya meningkatkan biaya
transportasi untuk jasa dan produk (sehingga membuat biaya logistik tinggi
dan membuat iklim investasi negara ini menjadi kurang menarik). Gangguan
distribusi karena isu-isu yang berkaitan dengan infrastruktur sering dilaporkan
dan membuat Pemerintah menyadari pentingnya berinvestasi untuk
infrastruktur negara ini..Harga-harga bahan pangan sangat tidak stabil di
Indonesia (rentan terhadap kondisi cuaca) dan kemudian meletakkan beban
yang besar kepada rumah tangga-rumah tangga yang berada di bawah atau
sedikit di atas garis kemiskinan. Rumah tangga-rumah tangga ini menghabiskan
lebih dari setengah dari pendapatan yang bisa dibelanjakan mereka untuk
makanan, terutama beras. Oleh karena itu, harga-harga makanan yang lebih
tinggi menyebabkan inflasi keranjang kemiskinan yang serius yang mungkin
meningkatkan persentase penduduk miskin. Panen-panen yang gagal
dikombinasikan dengan reaksi lambat dari Pemerintah untuk menggantikan
produk-priduk makanan lokal dengan impor adalah penyebab tekanan inflasi.
8. ASPEK EKONOMI & TINJAUAN
INDUSTRI
Perkembangan investasi pada sektor
transportasi di Indonesia mengalami fluktuasi
nilai realisasi investasinya.
Hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan
investasi transportasi juga sangat penting untuk
diperhatikan seperti tantangan dalam hal investasi
sektor transportasi
9. PENGENALAN PERUSAHAAN
PT. Sejahtera Abadi Express berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan
No.01/09Feb2018 Notaris Irmatan S.H.,M.Kn didirikan pada bulan
Februari 2018 berkedudukan di kota Bekasi Jawa Barat, dengan
tujuan untuk membentuk usaha jasa transportasi angkutan baik
darat ,laut & udara untuk barang , baik yang bersifat komoditas
umum maupun komoditas khusus, hal ini karena pendiri melihat
peluang usaha jasa transportasi ini masih sangat terbuka dengan
latar belakang wilayah Nusantara yang berbentuk kepulauan
sementara sentra produksi barang maupun jasa.
VISI DAN MISI PERUSAHAAN
VISI
Menjadi Perusahaan Transportasi terbaik di Indonesia dengan sistem
yang terintegrasi dan layanan PRIMA
MISI
1. Memberikan jasa transportasi dengan kualitas terbaik yang
dijalankan dengan professional,
kompeten dan bermotivasi tinggi.
2. Membangun layanan transportasi yang Aman,
Nyaman, Tepat waktu dan memuaskan
pelanggan.
• RENCANA USAHA
Pangsa Pasar yang saat ini dan kedepannya akan di garap oleh PT Sejahtera
Abadi Ekspres diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Produk Manufaktur
2. Produk Infrastruktur
3. Produk telekomunikasI (TELCO)
4. Produk Farmasi , Alat kesehatan dan Obat-obatan
5. Produk Limbah B3
Melihat pangsa pasar angkutan yang sangat besar dan pemain usaha dibidang
jasa transportasi ini juga sangat banyak baik itu yang masuk katagori besar,
menengah, dan kecil maka pendiri memulai usaha ini diawali pada bidang yang
cukup spesifik yaitu usaha jasa transportasi untuk bidang usaha telekomunikasi
(telco) dan kesehatan hal ini karena jasa transportasi dibidang ini masih sangat
terbatas disebabkan membutuhkan product knowlege yang cukup baik dan
handling system yang khusus untuk mendukung aktifitas atau kegiatan usaha,
baik itu handling di pergudangan, Focus target bisnis lainnya yang akan menjadi
target orientasi perusahaan adalah angkutan dibidang farmasi atau obat-obatan
serta alat kesehatan dikarenakan dibidang inipun market masih cukup terbuka
lebar dan membutuhkan skill project handling yang khusus.
•
10. PENGENALAN PERUSAHAAN
PANGSA PASAR ANGKUTAN ALAT KESEHATAN
Pangsa pasar dibidang alat kesehatan terus
berkembangan seiring dengan kebutuhan manusia
akan pentingnya alat penunjang bagi kesehatan.
Perkembangan alat kesehatan pun semakin lama
semakin berkembangan seiring dengan
perkembangan teknologi. Adapun Jenis Alat
Kesehatan saat ini adalah sebagai berikut:
1. Unit Alat Kesehatan Besar (Baik Produk Impor
(General Electric, Hitachi, Philips, Honburg)
serta produk local.
2. Unit Alat Kesehatan Kecil digunakan untuk
kalangan PUSKESMAS dan RS Type C/D serta
Klinik.
3. Penunjang Rumah Sakit dan Puskesmas seperti,
Furniture RS/Puskesmas, Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL), Linen (Baju Operasi,Baju
Dokter Dsb).
PANGSA PASAR ANGKUTAN TELEKOMUNIKASI
Pangsa pasar bidang usaha telekomunikasi terus
berkembang seiring kebutuhan manusia akan
telekomunikasi, beberapa perusahaan TelcoProvider
yang ada saat ini sbb :
Telkomsel
Xl axiata
Indosat
Smart teleco
Three (3)
Kabel Penunjang (ZTE, Nokia)
Seluruh perusahan telco provider diatas terus
mengembangkan jangkauan jaringan telecom baik itu
untuk jaringan baru maupun meningkatkan jaringan
existing ke teknologi yg terbaru (4G) dan Kabel
Penunjang peluang ini menjadi sangat menarik untuk PT
Sejahtera Abadi Ekspres menjadi bagian dari proses
berkembangnya bisnis telecom.
12. PENGENALAN PERUSAHAAN
Dari berdirinya PT Sejahtera Abadi Ekspress sampai dengan saat
ini sudah melakukan penetrasi pasar hampIr disebagian besar
wilayah di Indonesia diantaranya adalah : Sumatera, Kalimantan,
Jawa, Papua, dan Sulawesi Melihat perkembangan bisnis jasa
transportasi yang dibutuhkan oleh berbagai industry sebagai jalur
konektivitas dari Produsen hingga produk/jasa tersebut diterima
dengan baik oleh end user, maka untuk kedepannya penetrasi yang
akan dilakukan adalah dengan mempertahankan dan menambah
kapasitas kuantity, dan cakupan wilayah eksisting serta menambah
cakupan wilayah. Penguatan Portofolio eksisting PT Sejahtera
Abadi Ekspres adalah Alat Kesehatan, Telekomunikasi dan Retail,
maka kedepannya akan menambah portfolio baru yaitu di Limbah
B3. Karena kedepannya untuk Limbah B3 tersebut merupakan hal
yang sebenarnya merupakan potensi penambahan pendapatan yang
tidak diperkirakan.
Cakupan Wilayah – Penetrasi Pasar
13. ASPEK KEUANGAN
Aspek financial atau keuangan merupakan salah satu
aspek penentu kelayakan dari suatu investasi. Jika
dilengkapi dengan studi kelayakan proses, kajian
keuangan mengenai jasa transportasi ini, akan
memberikan gambaran kelayakan dari sisi
ekonomi.Apabila proyek ini dinyatakan layak/feasible
dari sisi keuangan dan teknologi tentunya akan
membuat investor yang akan berpartisipasi dalam
investasi semakin yakin
Aspek Keuangan yang kami sajikan dengan 2
skema yaitu :
1. Skema Pembelian Saham Dengan
menerbitkan saham Baru
2. Skema Pinjaman Investor dalam jangka
waktu 3 tahun
Aspek Keuangan dalam hal menghitung atau
menganalisaKajian bisnis dan investasi
menggunakan beberapa alat pengukuran. Dimana
:
• WACC (Weighted Average Cost Of Capital)
• NPV (Net Present Value)
• IRR (Interest Rate Of Return)
• PBP (Payback Period)
15. ASPEK KEUANGAN Asumsi Jika Pembelian Saham Baru dengan
menerbitkan Saham Baru dari Investor
16. ASPEK KEUANGAN Asumsi Jika Pembelian Saham Baru dengan
menerbitkan Saham Baru dari Investor
17. ASPEK KEUANGAN Asumsi Jika Pembelian Saham Baru dengan
menerbitkan Saham Baru dari Investor Proj (2018-2020)
18. ASPEK KEUANGAN Asumsi Jika Pembelian Saham Baru dengan
menerbitkan Saham Baru dari Investor Proj (2018-2020)
Summary Analisa Kelayakan Investasi:
1. IRR : IRR yang dihasilkan sebesar 72%
72% > 12,5% artinya investasi layak
2. NPV yang dihasilkan Rp.2,379,572,619 > 0
artinya investasi layak.
3. Payback Period yg dihasilkan adalah
selama 1,9 Th / 22 Bulan
20. ASPEK KEUANGAN Asumsi Jika Pinjaman Modal Kerja dari Investor
Proj (2018-2020)
Skema Pinjaman Modal Kerja:
Pinjaman Modal Kerja Sebesar
Rp.2,000,000,000
Bunga Pinjaman 15% Effective (P/A)
Jangka Waktu 3 Tahun = 36 Bulan
Grace Period : 3 Bulan (Pembayaran Bunga
Saja)
Pada Periode Th 2 dan Ke 3 Pembayaran
Bunga tiap bulan + Pokok (Diakhir tahun)
21. ASPEK KEUANGAN Asumsi Jika Pinjaman Modal Kerja dari Investor
Proj (2018-2020)
Summary Analisa Kelayakan Investasi:
1. IRR : IRR yang dihasilkan sebesar 17%
17% > 12,5% artinya investasi layak
2. NPV yang dihasilkan Rp.225,491,602 > 0
artinya investasi layak.
3. Payback Period yg dihasilkan adalah
selama 2,6 Th / 32 Bulan
23. ASPEK KEUANGAN Asumsi Jika Pembelian Saham Baru dengan
menerbitkan Saham Baru dari Investor Proj (2018-2020)
24. ASPEK KEUANGAN Asumsi Jika Pembelian Saham Baru dengan
menerbitkan Saham Baru dari Investor Proj (2018-2020)
Summary Analisa Kelayakan Investasi:
1. IRR : IRR yang dihasilkan sebesar 37%
37% > 12,5% artinya investasi layak
2. NPV yang dihasilkan Rp.768.326.534 > 0
artinya investasi layak.
3. Payback Period yg dihasilkan adalah
selama 2,7 Th / 33 Bulan