SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Perencanaan Access dan Core
Jaringan EVDO
Zaki Abdurrasyid / Teknik Telekomunikasi
Tujuan Perancangan Jaringan
• Menjamin seluruh area terjangkau sinyalCoverage
• Menjamin daya sinyal mampu menembus
bangunan dan kendaraan
Building/Vehicle
Penetration
• Menjamin seluruh Kebutuhan bandwidth
pelanggan tercukupiTraffic/Capacity
• Melakukan pengaturan waktu dan logistik
hingga jaringan siap digunakanSchedule
• Menjamin kualitas layanan jaringan
sehingga terhindar dari drop call dllPerformance
• Memastikan ROI (Return of Investment)
yang baik kepada investorEconomics
Tahapan Perancangan Jaringan
Tahap
Kasar
Meliputi
penentuan
jumlah BTS
berdasarkan
coverage dan
capacity,
dilakukan
untuk menilai
kelayakan
bisnis
Tahap
Menengah
Apabila bisnis
dinilai layak
dan feasible,
dilakukan
perencanaan
time frame
yang
diperlukan
sampai
jaringan siap
dioperasikan
Tahap
Detil
Meliputi
perencanaan
teknis seperti
penentuan
tinggi antena,
daya pancar
dsb
Perancangan Jaringan Akses (1)
• Output utama dari perancangan ini adalah
penentuan jumlah BS dan penempatannya
• Dalam melakukan perancangan jaringan
akses, dilakukan 2 buah metoda
dimensioning, yakni dengan
memperhitungkan coverage BS dan
kapasitas BS
Perancangan Jaringan Akses (2)
No Metoda Input Meliputi Output
1 Coverage BS
Data Wilayah (Urban,
SubUrban, Open Area)
Luas, Ketinggian, Obstacle
Jumlah
BS
Link Budget
Model Propagasi, Parameter
Sistem Pemancar, Penerima,
dan Kanal
2 Kapasitas BS
Bandwidth total yang
dibutuhkan
Jumlah Penduduk Potensial
(Urban, Sub-Urban), Peak
Hour, Jatah Bandwidth/User
Kapasitas 1 BS
Total kapasitas yang mampu
ditangani oleh sebuah BS
Contoh-Contoh Model Propagasi
Sui Model
• Digunakan
untuk
frekuensi
diatas 1900
MHz
• Terdapat 3
area
berbeda;
Terrain A,B
,dan C
Okumura-
Hatta
Model
• Frekuensi
Hingga 2000
MHz
• Pembagian
wilayah
urban dan
sub urban
Walfisch-
Ikegami
Model
• Frekuensi
diatas 2000
MHz
Ericsson
Model
• Digunakan
untuk
frekeunsi
hingga 1900
Mhz
Dimensioning Coverage
Pada metoda ini, area akan dibagi menjadi 3 bagian; yaitu rural, urban, dan sub urban
Selanjutnya, dengan menggunakan link budget dan analisa model propagasi
didapatkan Coverage sel. Selanjutnya dengan menggunakan persamaan
diatas, akan diperoleh jumlah BS yang dibutuhkan untuk mengcover area tersebut.
Luas _ Wilayah
Jumlah _ BS
Coverage _1_ BS

Contoh pembagian area
Dimensioning Kapasitas BS: Pendekatan Trafik
Volume
• Jam sibuk diasumsikan
membawa 15% trafik harian
• Rata2 beban pada Busy hour
sebesar 50%.
• Hasil kalkulasi menunjukkan
total site throughput perbulan
adalah 4600 GB.
• Untuk menawarkan layanan
dengan volume 5 GB per
pelanggan per bulan, jumlah
pelanggan persite yang
terlayani adalah 920.
Dimensioning Kapasitas BS: Pendekatan Data
Rate
• Target : 1 Mbps per
pelanggan
• Karena hanya ada
beberapa pelanggan saja
yang melakukan download
secara bersamaan, maka
kita dapat menggunakan
suatu overbooking factor
(OBF) . Sebagai contoh
OBF : 20.
• Artinya bahwa pada kondisi
jam sibuk, laju data per
pelanggan adalah 50 kbps.
• Jumlah pelanggan per site
1050.
Perancangan Jaringan Core (Inti)
• Output utama dari perancangan jaringan
ini adalah Pemilihan topologi backhaul,
teknologi transport network dan
Penempatan Simpul Core Network.
Topologi Jaringan
Ring
• Simple, cheap, high
reliability
• Biggest delay
Star
• Simple, cheap,
centralized, delay
less than Ring
• Hub down, network
cannot work
Fully Mesh
• Smallest delay
• Very expensive
Teknologi Transport Network
• Alternatif teknologi transport yang bisa
digunakan untuk penyediaan konektivitas pada
simpul core network pada lapis fisik dan data
link adalah sbb :
– Dedicated Private Line
– ATM virtual circuit
– Frame relayed PVC
– VPN
– MPLS
– Carrier Ethernet
Analisis Tekno-Ekonomi (2)
CAPEX
• CAPEX terdiri dari biaya yang
dikeluarkan untuk perangkat,
instalasi, property dan lainnya
yang diperlukan untuk mendirikan
jaringan serta mempunya manfaat
yang lebih dari satu periode
akutansi.
Revenue
• Revenue adalah pendapatan yang
diterima oleh perusahaan dari
pengguna layanan.
OPEX
• Biaya OPEX adalah biaya yang
dikeluarkan rutin dalam satu
periode.
Cashflow
• Cashflow adalah perhitungan
pemasukan dan pengeluaran pada
setiap tahunnya berdasarkan
CAPEX, OPEX
Analisis Tekno-Ekonomi (2)
Setelah memperhitungkan keempat hal diatas, dapat ditentukan kapan bisnis ini
mencapai BEP (Break Event Point) dengan persamaan NPV (Nett Present Value)
Selanjutnya dapat dicari IRR (Internal Rate of Return) untuk menentukan kelayakan
bisnis dengan persamaan
Apabila IRR<0 maka bisnis tidak layak dilakukan, dan sebaliknya jika IRR>0 maka
bisnis layak dilakukan
Contoh Perancangan Jaringan: Perancangan
Jaringan LTE Kota Jakarta
Akan dilakukan perancangan jaringan
LTE di kota Jakarta dengan data
sebagai berikut;
WIlayah Luas
Urban 358,41 km2
Sub Urban 286,91 km2
Jumlah Penduduk 9.583.247 Jiwa
Peta Area Jakarta
Dimensioning dengan Coverage BS (1)
Contoh Parameter Link Budget yang Digunakan
Urban Sub-Urban
Dimensioning Coverage BS (2)
Selanjutnya dengan memasukan parameter link budget pada slide sebelumnya ke
model propagasi yang dipilih (dalam Hal ini okumura-hatta dan Erceg) diperoleh;
Hasil Perhitungan coverage sel
Urban
Sub-Urban
Dimensioning Coverage BS (3)
Dengan hasil yang diperoleh pada slide sebelumnya, diperoleh;
Dimensioning Kapasitas (1)
Dimensioning Kapasitas (2)
Dimensioning Kapasitas (3)
Dimensioning Kapasitas (4)
Perancangan Jaringan LTE Kota Jakarta
Selanjutnya karena kebutuhan BS dari
dimensioning kapasitas lebih besar
dibanding
coverage, maka jumlah BS yang dipilih
adalah jumlah BS dari dimensioning
kapasitas yakni sebesar 450 BS untuk
area urban, dan 124 BS untuk sub
urban. Gambar di samping adalah
rancangan penempatan BS sesuai
dengan perhitungan yang diperoleh
pada dimensioning kapasitas.
Penempatan BS area Jakarta
Perancangan Jaringan LTE Kota Jakarta
Berikutnya, dilakukan penempatan
jaringan backhaul yang akan
menghubungkan BS-BS dengan EPC di
area Jakarta.
Penempatan jaringan backhaul area Jakarta
Perancangan Jaringan LTE Kota Jakarta
Selanjutnya dihitung EPC yang
dibutuhkan dengan persamaan berikut;
Penempatan jaringan backhaul area Jakarta
Dengan penempatan
Analisis Tekno-Ekonomi
Contoh Grafik dan Tabel NPV
Berdasarkan grafik di samping, dapat
diamati bahwa bisnis ini akan
mencapai BEP saat tahun ke 3.
Nilai IRR yang diperoleh pun >0
sehingga dapat dikatakan bisnis ini
layak untuk dilakukan
Daftar Pustaka
• Joko S. “Network Planning and Dimensioning”.
Slide Presentasi. Bandung.
• EVDO Engineering and Planning Bakrie Telecom
Training Center. “Perencanaan Akses dan Core
Jaringan EVDO”. Slide Presentasi. Jakarta.
• Aginsa, Bagus F.“Perancangan Jaringan LTE di
DKI Jakarta dengan Menggunakan DUAL BAND:
2,6 GHz &700 MHz”. Bandung. 2013
• Noman Shabbir, Comparison of Propagation
Models for LTE Network, IJNGN, 2011

More Related Content

What's hot

Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)
Ray KHASTUR
 
Performance evaluation of available bandwidth estimation tools in ftth networks
Performance evaluation of available bandwidth estimation tools in ftth networksPerformance evaluation of available bandwidth estimation tools in ftth networks
Performance evaluation of available bandwidth estimation tools in ftth networks
Adisty Padmasari
 

What's hot (19)

Training 2G RF planning & Optimization
Training 2G RF planning & OptimizationTraining 2G RF planning & Optimization
Training 2G RF planning & Optimization
 
GSM/UMTS network architecture tutorial (Indonesia)
GSM/UMTS network architecture tutorial (Indonesia)GSM/UMTS network architecture tutorial (Indonesia)
GSM/UMTS network architecture tutorial (Indonesia)
 
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)
 
Introduction to LTE
Introduction to LTEIntroduction to LTE
Introduction to LTE
 
04module 14 network-cabling
04module 14 network-cabling04module 14 network-cabling
04module 14 network-cabling
 
Mentum ellipse rev.1
Mentum ellipse rev.1Mentum ellipse rev.1
Mentum ellipse rev.1
 
Throughput analysis wcdma planet
Throughput analysis wcdma planetThroughput analysis wcdma planet
Throughput analysis wcdma planet
 
Antena bts multisistem lokal
Antena bts multisistem lokalAntena bts multisistem lokal
Antena bts multisistem lokal
 
Performance evaluation of available bandwidth estimation tools in ftth networks
Performance evaluation of available bandwidth estimation tools in ftth networksPerformance evaluation of available bandwidth estimation tools in ftth networks
Performance evaluation of available bandwidth estimation tools in ftth networks
 
Bisnis lte di indonesia
Bisnis lte di indonesiaBisnis lte di indonesia
Bisnis lte di indonesia
 
Msan (multi services access node)
Msan (multi services access node)Msan (multi services access node)
Msan (multi services access node)
 
Rf 3 g
Rf 3 gRf 3 g
Rf 3 g
 
Wcdma
WcdmaWcdma
Wcdma
 
circuit switching
circuit  switchingcircuit  switching
circuit switching
 
Proposial skripsi
Proposial skripsiProposial skripsi
Proposial skripsi
 
Phased Array Radar for Fire Control System
Phased Array Radar for Fire Control SystemPhased Array Radar for Fire Control System
Phased Array Radar for Fire Control System
 
Luthfi fauzi 1101188545 - paper
Luthfi fauzi   1101188545 - paperLuthfi fauzi   1101188545 - paper
Luthfi fauzi 1101188545 - paper
 
Perancanganjaringanfibertothehomeftthdiperumahantamankopoindah5 bandung
Perancanganjaringanfibertothehomeftthdiperumahantamankopoindah5 bandungPerancanganjaringanfibertothehomeftthdiperumahantamankopoindah5 bandung
Perancanganjaringanfibertothehomeftthdiperumahantamankopoindah5 bandung
 
Bisnis Colocation Services dan Data Center 2014 : Indonesia dan Asia
Bisnis Colocation Services dan Data Center 2014 : Indonesia dan AsiaBisnis Colocation Services dan Data Center 2014 : Indonesia dan Asia
Bisnis Colocation Services dan Data Center 2014 : Indonesia dan Asia
 

Similar to Perencanaan Jaringan Akses dan Core

Pert 2 pengenalan_desain &amp; manajemen jaringan
Pert 2 pengenalan_desain &amp; manajemen jaringanPert 2 pengenalan_desain &amp; manajemen jaringan
Pert 2 pengenalan_desain &amp; manajemen jaringan
samani77
 
Membangun rt,rw.net
Membangun rt,rw.netMembangun rt,rw.net
Membangun rt,rw.net
Agus Cjdw
 
Its undergraduate-6734-2204109604-presentasi
Its undergraduate-6734-2204109604-presentasiIts undergraduate-6734-2204109604-presentasi
Its undergraduate-6734-2204109604-presentasi
Muhamad Zamroni
 
Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas ( wide area network )
Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas ( wide area network )Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas ( wide area network )
Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas ( wide area network )
Eko Supriyadi
 

Similar to Perencanaan Jaringan Akses dan Core (20)

Pert 2 pengenalan_desain &amp; manajemen jaringan
Pert 2 pengenalan_desain &amp; manajemen jaringanPert 2 pengenalan_desain &amp; manajemen jaringan
Pert 2 pengenalan_desain &amp; manajemen jaringan
 
PEMBANGUNAN JARINGAN RT-RW NET BERBASIS MIKROTIK DI DESA SUKODONO KECAMATAN D...
PEMBANGUNAN JARINGAN RT-RW NET BERBASIS MIKROTIK DI DESA SUKODONO KECAMATAN D...PEMBANGUNAN JARINGAN RT-RW NET BERBASIS MIKROTIK DI DESA SUKODONO KECAMATAN D...
PEMBANGUNAN JARINGAN RT-RW NET BERBASIS MIKROTIK DI DESA SUKODONO KECAMATAN D...
 
Membangun rt,rw.net
Membangun rt,rw.netMembangun rt,rw.net
Membangun rt,rw.net
 
Konsep dasar management bandwidth-AIJTKJGNC
Konsep dasar management bandwidth-AIJTKJGNCKonsep dasar management bandwidth-AIJTKJGNC
Konsep dasar management bandwidth-AIJTKJGNC
 
06module 16 building-lan
06module 16 building-lan06module 16 building-lan
06module 16 building-lan
 
06module 16 building-lan
06module 16 building-lan06module 16 building-lan
06module 16 building-lan
 
06module 16 building-lan
06module 16 building-lan06module 16 building-lan
06module 16 building-lan
 
Materi NGN.pptx
Materi NGN.pptxMateri NGN.pptx
Materi NGN.pptx
 
Its undergraduate-6734-2204109604-presentasi
Its undergraduate-6734-2204109604-presentasiIts undergraduate-6734-2204109604-presentasi
Its undergraduate-6734-2204109604-presentasi
 
Analisis kualitas jaringan lokal akses fiber optik pada indihome pt.telkom
Analisis kualitas jaringan lokal akses fiber optik pada indihome pt.telkomAnalisis kualitas jaringan lokal akses fiber optik pada indihome pt.telkom
Analisis kualitas jaringan lokal akses fiber optik pada indihome pt.telkom
 
Perancangan Penempatan Server.pptx
Perancangan Penempatan Server.pptxPerancangan Penempatan Server.pptx
Perancangan Penempatan Server.pptx
 
MANAJEMEN BANDWIDTH.pptx
MANAJEMEN BANDWIDTH.pptxMANAJEMEN BANDWIDTH.pptx
MANAJEMEN BANDWIDTH.pptx
 
Interface OTN untuk IP over DWDM
Interface OTN untuk IP over DWDMInterface OTN untuk IP over DWDM
Interface OTN untuk IP over DWDM
 
Modul 7 infrastruktur
Modul 7 infrastrukturModul 7 infrastruktur
Modul 7 infrastruktur
 
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
 
KK_13_TKJ
KK_13_TKJKK_13_TKJ
KK_13_TKJ
 
Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas ( wide area network )
Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas ( wide area network )Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas ( wide area network )
Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas ( wide area network )
 
kk13 Instalasi Perangkat Jaringan Luas WAN.ppt
kk13 Instalasi Perangkat Jaringan Luas WAN.pptkk13 Instalasi Perangkat Jaringan Luas WAN.ppt
kk13 Instalasi Perangkat Jaringan Luas WAN.ppt
 
WAN
WANWAN
WAN
 
17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan
 

Recently uploaded (9)

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 

Perencanaan Jaringan Akses dan Core

  • 1. Perencanaan Access dan Core Jaringan EVDO Zaki Abdurrasyid / Teknik Telekomunikasi
  • 2. Tujuan Perancangan Jaringan • Menjamin seluruh area terjangkau sinyalCoverage • Menjamin daya sinyal mampu menembus bangunan dan kendaraan Building/Vehicle Penetration • Menjamin seluruh Kebutuhan bandwidth pelanggan tercukupiTraffic/Capacity • Melakukan pengaturan waktu dan logistik hingga jaringan siap digunakanSchedule • Menjamin kualitas layanan jaringan sehingga terhindar dari drop call dllPerformance • Memastikan ROI (Return of Investment) yang baik kepada investorEconomics
  • 3. Tahapan Perancangan Jaringan Tahap Kasar Meliputi penentuan jumlah BTS berdasarkan coverage dan capacity, dilakukan untuk menilai kelayakan bisnis Tahap Menengah Apabila bisnis dinilai layak dan feasible, dilakukan perencanaan time frame yang diperlukan sampai jaringan siap dioperasikan Tahap Detil Meliputi perencanaan teknis seperti penentuan tinggi antena, daya pancar dsb
  • 4. Perancangan Jaringan Akses (1) • Output utama dari perancangan ini adalah penentuan jumlah BS dan penempatannya • Dalam melakukan perancangan jaringan akses, dilakukan 2 buah metoda dimensioning, yakni dengan memperhitungkan coverage BS dan kapasitas BS
  • 5. Perancangan Jaringan Akses (2) No Metoda Input Meliputi Output 1 Coverage BS Data Wilayah (Urban, SubUrban, Open Area) Luas, Ketinggian, Obstacle Jumlah BS Link Budget Model Propagasi, Parameter Sistem Pemancar, Penerima, dan Kanal 2 Kapasitas BS Bandwidth total yang dibutuhkan Jumlah Penduduk Potensial (Urban, Sub-Urban), Peak Hour, Jatah Bandwidth/User Kapasitas 1 BS Total kapasitas yang mampu ditangani oleh sebuah BS
  • 6. Contoh-Contoh Model Propagasi Sui Model • Digunakan untuk frekuensi diatas 1900 MHz • Terdapat 3 area berbeda; Terrain A,B ,dan C Okumura- Hatta Model • Frekuensi Hingga 2000 MHz • Pembagian wilayah urban dan sub urban Walfisch- Ikegami Model • Frekuensi diatas 2000 MHz Ericsson Model • Digunakan untuk frekeunsi hingga 1900 Mhz
  • 7. Dimensioning Coverage Pada metoda ini, area akan dibagi menjadi 3 bagian; yaitu rural, urban, dan sub urban Selanjutnya, dengan menggunakan link budget dan analisa model propagasi didapatkan Coverage sel. Selanjutnya dengan menggunakan persamaan diatas, akan diperoleh jumlah BS yang dibutuhkan untuk mengcover area tersebut. Luas _ Wilayah Jumlah _ BS Coverage _1_ BS  Contoh pembagian area
  • 8. Dimensioning Kapasitas BS: Pendekatan Trafik Volume • Jam sibuk diasumsikan membawa 15% trafik harian • Rata2 beban pada Busy hour sebesar 50%. • Hasil kalkulasi menunjukkan total site throughput perbulan adalah 4600 GB. • Untuk menawarkan layanan dengan volume 5 GB per pelanggan per bulan, jumlah pelanggan persite yang terlayani adalah 920.
  • 9. Dimensioning Kapasitas BS: Pendekatan Data Rate • Target : 1 Mbps per pelanggan • Karena hanya ada beberapa pelanggan saja yang melakukan download secara bersamaan, maka kita dapat menggunakan suatu overbooking factor (OBF) . Sebagai contoh OBF : 20. • Artinya bahwa pada kondisi jam sibuk, laju data per pelanggan adalah 50 kbps. • Jumlah pelanggan per site 1050.
  • 10. Perancangan Jaringan Core (Inti) • Output utama dari perancangan jaringan ini adalah Pemilihan topologi backhaul, teknologi transport network dan Penempatan Simpul Core Network.
  • 11. Topologi Jaringan Ring • Simple, cheap, high reliability • Biggest delay Star • Simple, cheap, centralized, delay less than Ring • Hub down, network cannot work Fully Mesh • Smallest delay • Very expensive
  • 12. Teknologi Transport Network • Alternatif teknologi transport yang bisa digunakan untuk penyediaan konektivitas pada simpul core network pada lapis fisik dan data link adalah sbb : – Dedicated Private Line – ATM virtual circuit – Frame relayed PVC – VPN – MPLS – Carrier Ethernet
  • 13. Analisis Tekno-Ekonomi (2) CAPEX • CAPEX terdiri dari biaya yang dikeluarkan untuk perangkat, instalasi, property dan lainnya yang diperlukan untuk mendirikan jaringan serta mempunya manfaat yang lebih dari satu periode akutansi. Revenue • Revenue adalah pendapatan yang diterima oleh perusahaan dari pengguna layanan. OPEX • Biaya OPEX adalah biaya yang dikeluarkan rutin dalam satu periode. Cashflow • Cashflow adalah perhitungan pemasukan dan pengeluaran pada setiap tahunnya berdasarkan CAPEX, OPEX
  • 14. Analisis Tekno-Ekonomi (2) Setelah memperhitungkan keempat hal diatas, dapat ditentukan kapan bisnis ini mencapai BEP (Break Event Point) dengan persamaan NPV (Nett Present Value) Selanjutnya dapat dicari IRR (Internal Rate of Return) untuk menentukan kelayakan bisnis dengan persamaan Apabila IRR<0 maka bisnis tidak layak dilakukan, dan sebaliknya jika IRR>0 maka bisnis layak dilakukan
  • 15. Contoh Perancangan Jaringan: Perancangan Jaringan LTE Kota Jakarta Akan dilakukan perancangan jaringan LTE di kota Jakarta dengan data sebagai berikut; WIlayah Luas Urban 358,41 km2 Sub Urban 286,91 km2 Jumlah Penduduk 9.583.247 Jiwa Peta Area Jakarta
  • 16. Dimensioning dengan Coverage BS (1) Contoh Parameter Link Budget yang Digunakan Urban Sub-Urban
  • 17. Dimensioning Coverage BS (2) Selanjutnya dengan memasukan parameter link budget pada slide sebelumnya ke model propagasi yang dipilih (dalam Hal ini okumura-hatta dan Erceg) diperoleh; Hasil Perhitungan coverage sel Urban Sub-Urban
  • 18. Dimensioning Coverage BS (3) Dengan hasil yang diperoleh pada slide sebelumnya, diperoleh;
  • 23. Perancangan Jaringan LTE Kota Jakarta Selanjutnya karena kebutuhan BS dari dimensioning kapasitas lebih besar dibanding coverage, maka jumlah BS yang dipilih adalah jumlah BS dari dimensioning kapasitas yakni sebesar 450 BS untuk area urban, dan 124 BS untuk sub urban. Gambar di samping adalah rancangan penempatan BS sesuai dengan perhitungan yang diperoleh pada dimensioning kapasitas. Penempatan BS area Jakarta
  • 24. Perancangan Jaringan LTE Kota Jakarta Berikutnya, dilakukan penempatan jaringan backhaul yang akan menghubungkan BS-BS dengan EPC di area Jakarta. Penempatan jaringan backhaul area Jakarta
  • 25. Perancangan Jaringan LTE Kota Jakarta Selanjutnya dihitung EPC yang dibutuhkan dengan persamaan berikut; Penempatan jaringan backhaul area Jakarta Dengan penempatan
  • 26. Analisis Tekno-Ekonomi Contoh Grafik dan Tabel NPV Berdasarkan grafik di samping, dapat diamati bahwa bisnis ini akan mencapai BEP saat tahun ke 3. Nilai IRR yang diperoleh pun >0 sehingga dapat dikatakan bisnis ini layak untuk dilakukan
  • 27. Daftar Pustaka • Joko S. “Network Planning and Dimensioning”. Slide Presentasi. Bandung. • EVDO Engineering and Planning Bakrie Telecom Training Center. “Perencanaan Akses dan Core Jaringan EVDO”. Slide Presentasi. Jakarta. • Aginsa, Bagus F.“Perancangan Jaringan LTE di DKI Jakarta dengan Menggunakan DUAL BAND: 2,6 GHz &700 MHz”. Bandung. 2013 • Noman Shabbir, Comparison of Propagation Models for LTE Network, IJNGN, 2011