SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Perencanaan Jaringan Mobile Seluler
Herdito Wahyu
Teknik Telekomunikasi
OUTLINE
• Tahapan Perencanaan Jaringan
• Prosedur Umum Perencanaan Jaringan
• Tujuan Perencanaan Jaringan
– Penentuan Spesifikasi Desain
– Prediksi Kebutuhan Trafik
– Perencanaan Jaringan Akses
• Berdasarkan coverage
• Berdasarkan capacity
– Perencanaan Jaringan Inti
– Analisa Hasil Perancangan
• Secara Kualitas
• Tekno Ekonomi
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile2
Tahapan Perencanaan Jaringan
Perencanaan Kasar
Perencanaan Kasar (
biasanya dipakai untuk
mendesain area
setingkat propinsi )
untuk menentukan
jumlah BTS yang harus
disediakan untuk tujuan
coverage dan capacity.
Perencanaan pada tahap
kasar sangat penting
untuk melihat feasibility
study dari sisi bisnis.
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile3
Perencanaan Menengah
Sedangkan perencanaan
tahap menengah
dilakukan setelah
diperoleh justifikasi bahwa
secara bisnis layak,
sehingga diperlukan
perencanaan yang lebih
mendalam untuk
menentukan time frame
yang diperlukan dalam
persiapan deployment.
Perencanaan Detail
Tahap terakhir yaitu
perencanaan detil,
digunakan untuk simulasi
coverage pada area yang
lebih kecil, dimana BTS
terpasang. Pada tahap
ini, bisa ditentukan tinggi
antena yang diperlukan
BTS, berapa kelas daya
pancar yang dipakai oleh
BTS, konfigurasi sektor,
perencanaan frekuensi,
dan distribusi kanal
untuk tujuan
pemenuhan kapasitas
dengan GoS tertentu.
Prosedur Umum Perencanaan Jaringan
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile4
1. Penentuan Spesifikasi Desain
• Penentuan spesifikasi desain sangat diperlukan, karena hal ini
merupakan tujuan atau parameter utama yang ingin dicapai
dalam mendesain jaringan mobile tersebut.
Coverage : area cakupan layanan
Reliability : ketersedian layanan
C/I : carrier to noise interference ratio
BEP : break event point (titik balik modal)
NPV : net present value (keuntungan bersih)
IRR : Internal Rate of Return (indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi)
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile5
2. Predeksi Kebutuhan Trafik
Predeksi kebutuhan trafik ini diperlukan, untuk memenuhi tujuan agar
pelanggan dapat terlayani dengan baik dan merasa nyaman ketika
menggunakan layanan mobile
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perhitungan trafik :
• Populasi pengguna
• Pertumbuhan populasi pengguna
• Potensi banyaknya pengguna atau target pengguna dari suatu daerah
• Target minimum kecepatan tiap pengguna atau kebutuhan bandwith per bulan per
user (data)
• Overbooking factor (data)
• Busy hour average loading (voice)
• Voice codec yang digunakan (voice)
• GoS yang diinginkan (voice)
• Persentase pengguna pada jam sibuk (voice dan data)
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile6
2.1 Predeksi Kebutuhan Trafik cont’d.
Shared Bandwith
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile7
• Perhitungan bandwith harus menggunakan/mempertimbangkan
shared bandwith untuk membedakan bandwith setiap kategori user
dan daerah tertentu (karena kebutuhannya berbeda – beda)
2.1 Traffic Volume Based Approach
• Dimensioning dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu rata – rata
dari penggunaan paket data suatu pelanggan pada satu bulan di suatu area.
Selanjutnya hal tersebut digunakan untuk menentukan kapasitas yang akan
ditawarkan untuk memenuhi penggunaan data pelanggan tersebut.
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile8
2.2 Data Rate Based Approach
• Dimensioning dilakukan dengan menentukan target data rate yang ingin
ditawarkan oleh operator, selain itu juga menentukan nilai dari
overbooking factor jika BTS dalam keadaan ramai.
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile9
2.3 Bandwith Voice
• Perhitungan bandwidth untuk voice didekati dengan teori trafik
erlang
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile10
3. Jaringan Akses
• Perhitungan jaringan akses ini bertujuan untuk mengetahui jumlah
BTS yang dibutuhkan untuk mencapai coverage 100% dan
memenuhi syarat dari perhitungan kebutuhan bandwith (ambil
jumlah BTS terbanyak)
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile11
3.1 Perhitungan Berdasarkan Coverage
Yang harus diperhatikan adalah persamaan model propagasi link
budget yang digunakan untuk menentukan jari - jari sel (masing
- masing mempunyai batasan tersendiri), Contoh :
• Okumura Hatta
• SUI Model
• COST-231
• Walfisch-Ikegami Model
• Erceg Model
• Ericsson, etc
Selain itu parameter seperti daya pancar antena, gain antena, tinggi BTS,
sensitivitas penerima, tinggi penerima, frekuensi juga merupakan parameter
kunci dalam perhitungan menggunakan model propagasi.Melalui persamaan
yang disediakan tersebut dapat ditentukan jari - jari sel, untuk selanjutnya
dapat dihitung luas cakupan area dari BTS tersebut untuk menentukan banyak
BTS yang dibutuhkan
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile12
3.1.1 Contoh Model Propagasi
• Okumura Hatta
– Frekuensi carrier yang dipakai berada pada selang 150 ≤ 𝑓𝑐 ≤ 1500 𝑀𝐻𝑧
– Tinggi antenna pemancar berada pada selang 30 ≤ ℎ𝑏 ≤ 200 𝑚
– Tinggi antenna penerima berada pada selang 1 ≤ ℎ𝑚 ≤ 10 𝑚
– Jangkauan pemancar berada pada selang 1 ≤ 𝑑 ≤ 20 𝑘𝑚
Secara umum, bentuk persamaan Okumura-Hatta adalah:
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile13
3.1.1 Contoh Model Propagasi cont’d. 1
• SUI Model
– Paling cocok digunakan untuk frekuensi carrier 2.5 - 2.7 GHz
– Syaratnya radius sel harus lebih besar dari 100m
Secara umum, bentuk persamaan SUI adalah:
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile14
3.1.1 Contoh Model Propagasi cont’d. 2
• Erceg Model
– Mudah digunakan untuk frekuensi 2 GHz dan tinggi antena
penerima 2m
– Dapat digunakan untuk frekuensi selain kedua parameter di
atas, dengan tambahan faktor koreksi
• Ericsson
– Modifikasi dari model Hatta untuk frekuensi sampai dengan
1900MHz
• COST-231 Walfisch-Ikegami Model
– Ekstensi dari model COST Hatta yang dapat digunakan pada
frekuensi di atas 2000MHz
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile15
3.1 Perhitungan Berdasarkan Coverage
cont.d
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile16
Pembagian daerah berdasarkan
okomura hatta (urban dan suburban)
RadiusUrban = 551,4 m
Suburban = 943,9 m
3.2 Perhitungan Berdasarkan Kapasitas
Yang harus diperhatikan adalah teknologi jaringan akses, vendor yang
digunakan, ketentuan regulator tentang alokasi frekuensi, karena hal ini
mempengaruhi kapasitas dan bandwith dari setiap BTS, Contoh :
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile17
4. Jaringan Inti
Jaringan inti (core network) dibutuhkan sebagai penyedia content dan
pemberian layanan/services kepada user.
Hal yang harus diperhatikan dalam mendesain suatu core network
adalah:
• Perancangan backbone/backhaul
– pemilihan topologi
– bandwith dari masing - masing ring
– pemilihan teknologi transport
• Banyak core network yang dibutuhkan (bergantung kapasitas core
network)
• Penempatan core network
– lokasi strategis secara fisik
– lokasi dengan konsentrasi trafik terbesar
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile18
4.1 Topologi Jaringan
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile19
• Sederhana, murah,
dengan tingkat
kehandalan cukup
tinggi
• Delay yang cukup
tinggi, karena butuh
beberapa hop untuk
mencapai suatu
tujuan
• Centralized, murah
dan sederhana
• Delay yang sangat
rendah (maksimum 2
hop)
• Membutuhkan
perangkat central
yang sangat handal
(sangat bergantung
switching pada HUB
pusat)
• Tingkat kehandalan
yang sangat
tinggiImplementasi
membutukan biaya
mahal
4.2 Teknologi Transport
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile20
4.3 Penempatan EPC (Core Network)
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile21
1. Ring merah: menangani 152 base station di Jakarta Barat dan
sebagian Jakarta Utara. Link backhaul ini memiliki bandwidth
sebesar 5,73 Gbps.
2. Ring biru: menangani 151 base station urban di Jakarta Tengah,
sebagian Jakarta Utara, Selatan dan Timur. Link backhaul ini
memiliki bandwidth sebesar 5,67 Gbps
3. Ring hijau: menangani 152 base station di sebagian Jakarta Timur
dan Utara. Link backhaul ini memiliki bandwidth sebesar 5,77 Gbps.
4. Ring Hitam: menangani di sebagian Jakarta Selatan dan TImur. Link
backhaul ini memiliki bandwidth sebesar 5,72 Gbps.
5. Link ungu: merupakan pertemuan antara ring biru dan merah,
memiliki bandwidth sebesar 11,4 Gbps.
6. Link kuning, merupakan pertemuan antara ring biru dan hijau,
memiliki bandwidth sebesar 11,44 Gbps.
7. Link cokelat, merupakan pertemuan antara ring biru dan hitam,
memiliki bandwidth sebesar 11,39 Gbps.
5. Analisis Jaringan dan Tekno Ekonomi
• Reliability
Pada dasarnya jika jaringan mengikuti kebutuhan coverage, reliability adalah
50%
Jika tidak reliability dapat dihitung dengan persamaan sbb
Dengan melihat tabel Gaussian, reliability dapat diketahui
Contoh :
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile22
5.1 Reliability cont’d.
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile23
Contoh :
5.2 C/I (Carrier/Interference)
Salah satu yang menimbulkan interferensi pada sistem seluler adalah
sel cochannel. Karena interferensi sangat dipengaruhi sel co-channel,
maka dibuat teknik untuk menentukan posisi sel co-channel. Berikut
ini persamaan yang digunakan dalam menentukan sel co-channel:
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile24
Dimana I dan J adalah adalah bilangan bulat positif,
sedangkan K adalah jumlah seldalam 1 cluster.
Berikut ini cara penentuan sel co-channel:
1. Pilih salah satu sel, misalkan sel A
2. Tarik garis lurus sejauh I sel melalui salah satu
sisi sel A
3. Berhenti di pusat sel lalu putar 60
4. Tarik lagi garis tersebut sejauh J sel dan
berhenti di pusat sel
5. Namai sel tersebut dengan sel A (sel co-
channel)
6. Lakukan cara diatas melalui sisi lain sel A
5.2 C/I (Carrier/Interference) cont’d.
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile25
Contoh :
Bandingkan nilai C/I dengan syarat minimal :
64 QAM dibutuhkan C/I sebesar ~14dB
16 QAM dibutuhkan C/I sebesar ~9dB
Tekno Ekonomi
• Secara umum investasi dipengaruhi oleh
besarnya investasi awal yang dikeluarkan
oleh provider untuk membangun suatu
jaringan, hal yang perlu diperhatikan
pertama kali adalah tentang penentuan
biaya CAPEX dan OPEX
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile26
5.3 CAPEX
• CAPEX terdiri dari biaya yang dikeluarkan untuk perangkat,
instalasi, property dan lainnya yang diperlukan untuk mendirikan
jaringan mobile serta mempunya manfaat yang lebih dari satu
periode akutansi.
• Saat ini vendor pun sudah mulai menawarkan penyewaan
perangkat atau pembelian services kepada operator, hal ini
merupakan hal yang harus diperhatikan dan sangat berpengaruh
terhadap nilai CAPEX
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile27
5.4 OPEX
• OPEX adalah biaya yang dikeluarkan
rutin dalam satu periode
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile28
5.5 Revenue
• Revenue adalah pendapatan yang diterima
oleh perusahaan dari pengguna layanan
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile29
5.6 CashFlow
• Cashflow adalah perhitungan pemasukan
dan pengeluaran pada setiap tahunnya
berdasarkan CAPEX, OPEX, dan
Revenue yang telah dihitung
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile30
5.7 Kelayakan Investasi
• Kelayakan investasi dapat diukur dari 2 parameter yaitu NPV (Net
Present Value)dan IRR (Internal Return Rate)
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile31
Semakin besar nilai
IRR maka
investasinya semakin
baik untuk dilakukan
REFERENSI
• Dr. Ir. Joko Suryana, “Perencanaan Akses dan Core Jaringan
Evdo,” Bandung.
• Bagus Facsi Aginsa, ”Perancangan Jaringan LTE di DKI Jakarta
dengn Menggunakan Dual Band: 2,6ghz & 700mhz,” Bandung,
2013.
• M. Lazhar Belhouchet, M. Hakim Ebdelli Ebdelli, ”ITU/BDT Arab
Regional Regional Workshop Workshop on “4G Wireless Systems”
LTE Technology,” Tunisia, 2010.
21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile32
Your date comes hereYour footer comes here33

More Related Content

What's hot

QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)Risdawati Hutabarat
 
Presentasi wireless microwave
Presentasi wireless   microwavePresentasi wireless   microwave
Presentasi wireless microwaveKurniawan Suganda
 
Sistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerSistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerRio Hafandi
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanampas03
 
Microwave link design versi bhs.ind
Microwave link design versi bhs.indMicrowave link design versi bhs.ind
Microwave link design versi bhs.indijul23
 
9 sistem-komunikasi-bergerak
9 sistem-komunikasi-bergerak9 sistem-komunikasi-bergerak
9 sistem-komunikasi-bergerakYudi Hartawan
 
Presentasi telekomunikasi
Presentasi telekomunikasiPresentasi telekomunikasi
Presentasi telekomunikasiAfril Wibisono
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
 
Pengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMPengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMRizki Nugroho
 
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudoTelekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudoBeny Nugraha
 
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARAANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARAUofa_Unsada
 
Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Ferdi Dirgantara
 
ISDN (Integrated Sevices Digital Network)
ISDN (Integrated Sevices Digital Network)ISDN (Integrated Sevices Digital Network)
ISDN (Integrated Sevices Digital Network)Syauqina Idzni Adzhani
 

What's hot (20)

QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
 
Presentasi wireless microwave
Presentasi wireless   microwavePresentasi wireless   microwave
Presentasi wireless microwave
 
Qpsk
QpskQpsk
Qpsk
 
Sistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerSistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi Seluler
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Microwave link design versi bhs.ind
Microwave link design versi bhs.indMicrowave link design versi bhs.ind
Microwave link design versi bhs.ind
 
Tugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PMTugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PM
 
9 sistem-komunikasi-bergerak
9 sistem-komunikasi-bergerak9 sistem-komunikasi-bergerak
9 sistem-komunikasi-bergerak
 
Presentasi telekomunikasi
Presentasi telekomunikasiPresentasi telekomunikasi
Presentasi telekomunikasi
 
Transmission line waveguide
Transmission line waveguide Transmission line waveguide
Transmission line waveguide
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
PPT Teleponi
PPT Teleponi PPT Teleponi
PPT Teleponi
 
Pengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMPengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FM
 
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudoTelekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
 
Sistem komunikasi digital i
Sistem komunikasi digital iSistem komunikasi digital i
Sistem komunikasi digital i
 
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARAANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
 
Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM)
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
 
Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2
 
ISDN (Integrated Sevices Digital Network)
ISDN (Integrated Sevices Digital Network)ISDN (Integrated Sevices Digital Network)
ISDN (Integrated Sevices Digital Network)
 

Viewers also liked

Perencanaan jaringan nirkabel_ilfiyantri_intyas
Perencanaan jaringan nirkabel_ilfiyantri_intyasPerencanaan jaringan nirkabel_ilfiyantri_intyas
Perencanaan jaringan nirkabel_ilfiyantri_intyasIlfiyantri Intyas
 
Perencanaan Pembangunan Suatu Jaringan
Perencanaan Pembangunan Suatu Jaringan Perencanaan Pembangunan Suatu Jaringan
Perencanaan Pembangunan Suatu Jaringan astrilestari13
 
Proposal desain jaringan intranet untuk sistem manajemen informasi
Proposal desain jaringan intranet untuk sistem manajemen informasiProposal desain jaringan intranet untuk sistem manajemen informasi
Proposal desain jaringan intranet untuk sistem manajemen informasiinggiramadhani
 
Laporan Proposal Perancangan Jaringan Pada Sebuah Hotel
Laporan Proposal Perancangan Jaringan Pada Sebuah HotelLaporan Proposal Perancangan Jaringan Pada Sebuah Hotel
Laporan Proposal Perancangan Jaringan Pada Sebuah Hotelmartinaoctaviaadventina
 
Telekomunikasi bergerak (mobile)
Telekomunikasi bergerak (mobile)Telekomunikasi bergerak (mobile)
Telekomunikasi bergerak (mobile)Muchlis Soleiman
 
I avm& avmdefirsat.com tanıtım
I avm& avmdefirsat.com tanıtımI avm& avmdefirsat.com tanıtım
I avm& avmdefirsat.com tanıtımykeremyazici74
 
Joyful Monkey's Story
Joyful Monkey's StoryJoyful Monkey's Story
Joyful Monkey's Storyburtonfabfive
 
Writing into Drama
Writing into DramaWriting into Drama
Writing into Dramaaschoenborn
 
Bai4 oxitaxitl2
Bai4 oxitaxitl2Bai4 oxitaxitl2
Bai4 oxitaxitl2vjt_chjen
 
RevRev Manufacturing
RevRev Manufacturing RevRev Manufacturing
RevRev Manufacturing Denis Zlobin
 
An amazing man
An amazing manAn amazing man
An amazing manAAR VEE
 
Importance of Attitude
Importance of AttitudeImportance of Attitude
Importance of AttitudeAAR VEE
 
Hoahoctuoitre1
Hoahoctuoitre1Hoahoctuoitre1
Hoahoctuoitre1vjt_chjen
 

Viewers also liked (20)

Perencanaan jaringan nirkabel_ilfiyantri_intyas
Perencanaan jaringan nirkabel_ilfiyantri_intyasPerencanaan jaringan nirkabel_ilfiyantri_intyas
Perencanaan jaringan nirkabel_ilfiyantri_intyas
 
Perencanaan Pembangunan Suatu Jaringan
Perencanaan Pembangunan Suatu Jaringan Perencanaan Pembangunan Suatu Jaringan
Perencanaan Pembangunan Suatu Jaringan
 
PERENCANAAN JARINGAN
PERENCANAAN JARINGANPERENCANAAN JARINGAN
PERENCANAAN JARINGAN
 
PERENCANAAN JARINGAN
PERENCANAAN JARINGANPERENCANAAN JARINGAN
PERENCANAAN JARINGAN
 
Proposal desain jaringan intranet untuk sistem manajemen informasi
Proposal desain jaringan intranet untuk sistem manajemen informasiProposal desain jaringan intranet untuk sistem manajemen informasi
Proposal desain jaringan intranet untuk sistem manajemen informasi
 
Laporan Proposal Perancangan Jaringan Pada Sebuah Hotel
Laporan Proposal Perancangan Jaringan Pada Sebuah HotelLaporan Proposal Perancangan Jaringan Pada Sebuah Hotel
Laporan Proposal Perancangan Jaringan Pada Sebuah Hotel
 
Telekomunikasi bergerak (mobile)
Telekomunikasi bergerak (mobile)Telekomunikasi bergerak (mobile)
Telekomunikasi bergerak (mobile)
 
Emergency obstetric
Emergency obstetricEmergency obstetric
Emergency obstetric
 
I avm& avmdefirsat.com tanıtım
I avm& avmdefirsat.com tanıtımI avm& avmdefirsat.com tanıtım
I avm& avmdefirsat.com tanıtım
 
Joyful Monkey's Story
Joyful Monkey's StoryJoyful Monkey's Story
Joyful Monkey's Story
 
Writing into Drama
Writing into DramaWriting into Drama
Writing into Drama
 
Bai4 oxitaxitl2
Bai4 oxitaxitl2Bai4 oxitaxitl2
Bai4 oxitaxitl2
 
Sentenza
SentenzaSentenza
Sentenza
 
Ley creacion eppg
Ley creacion eppgLey creacion eppg
Ley creacion eppg
 
RevRev Manufacturing
RevRev Manufacturing RevRev Manufacturing
RevRev Manufacturing
 
An amazing man
An amazing manAn amazing man
An amazing man
 
Importance of Attitude
Importance of AttitudeImportance of Attitude
Importance of Attitude
 
Html5 workshop
Html5 workshopHtml5 workshop
Html5 workshop
 
Wildflowers: Habitat for Native Pollinators on the Kerr Ranch
Wildflowers: Habitat for Native Pollinators on the Kerr Ranch Wildflowers: Habitat for Native Pollinators on the Kerr Ranch
Wildflowers: Habitat for Native Pollinators on the Kerr Ranch
 
Hoahoctuoitre1
Hoahoctuoitre1Hoahoctuoitre1
Hoahoctuoitre1
 

Similar to Perencanaan jaringan mobile seluler

Perencanaan jaringan akses dan core untuk LTE
Perencanaan jaringan akses dan core untuk LTEPerencanaan jaringan akses dan core untuk LTE
Perencanaan jaringan akses dan core untuk LTEPutri Diana
 
Perencanaan Jaringan Akses dan Core
Perencanaan Jaringan Akses dan CorePerencanaan Jaringan Akses dan Core
Perencanaan Jaringan Akses dan CoreZaki Abdurrasyid
 
PEMBANGUNAN JARINGAN RT-RW NET BERBASIS MIKROTIK DI DESA SUKODONO KECAMATAN D...
PEMBANGUNAN JARINGAN RT-RW NET BERBASIS MIKROTIK DI DESA SUKODONO KECAMATAN D...PEMBANGUNAN JARINGAN RT-RW NET BERBASIS MIKROTIK DI DESA SUKODONO KECAMATAN D...
PEMBANGUNAN JARINGAN RT-RW NET BERBASIS MIKROTIK DI DESA SUKODONO KECAMATAN D...LuffyTopiJerami
 
Training 2G RF planning & Optimization
Training 2G RF planning & OptimizationTraining 2G RF planning & Optimization
Training 2G RF planning & OptimizationWildan Driantama
 
Studi backbone telekomunikasi 2006
Studi backbone telekomunikasi 2006Studi backbone telekomunikasi 2006
Studi backbone telekomunikasi 2006fsfarisya
 
Perencanaan jaringan nirkabel
Perencanaan jaringan nirkabelPerencanaan jaringan nirkabel
Perencanaan jaringan nirkabelAtik Charisma
 
Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sari...
Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sari...Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sari...
Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sari...Rudy Hendrawan
 
SIM Feni Oktavia, Hapzi Ali, Telekomunikasi Internet dan Teknologi Nirkabel
SIM Feni Oktavia, Hapzi Ali, Telekomunikasi Internet dan Teknologi NirkabelSIM Feni Oktavia, Hapzi Ali, Telekomunikasi Internet dan Teknologi Nirkabel
SIM Feni Oktavia, Hapzi Ali, Telekomunikasi Internet dan Teknologi Nirkabelfeni oktavia
 
13,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,telecommunication internet&a...
13,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,telecommunication internet&a...13,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,telecommunication internet&a...
13,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,telecommunication internet&a...ameliaangesti
 
Performance evaluation of available bandwidth estimation tools in ftth networks
Performance evaluation of available bandwidth estimation tools in ftth networksPerformance evaluation of available bandwidth estimation tools in ftth networks
Performance evaluation of available bandwidth estimation tools in ftth networksAdisty Padmasari
 
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, provider penyediaan sistem jari...
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, provider penyediaan sistem jari...Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, provider penyediaan sistem jari...
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, provider penyediaan sistem jari...Naomiyosephine
 

Similar to Perencanaan jaringan mobile seluler (20)

Perencanaan jaringan akses dan core untuk LTE
Perencanaan jaringan akses dan core untuk LTEPerencanaan jaringan akses dan core untuk LTE
Perencanaan jaringan akses dan core untuk LTE
 
Proposial skripsi
Proposial skripsiProposial skripsi
Proposial skripsi
 
Perencanaan Jaringan Akses dan Core
Perencanaan Jaringan Akses dan CorePerencanaan Jaringan Akses dan Core
Perencanaan Jaringan Akses dan Core
 
Wcdma
WcdmaWcdma
Wcdma
 
PEMBANGUNAN JARINGAN RT-RW NET BERBASIS MIKROTIK DI DESA SUKODONO KECAMATAN D...
PEMBANGUNAN JARINGAN RT-RW NET BERBASIS MIKROTIK DI DESA SUKODONO KECAMATAN D...PEMBANGUNAN JARINGAN RT-RW NET BERBASIS MIKROTIK DI DESA SUKODONO KECAMATAN D...
PEMBANGUNAN JARINGAN RT-RW NET BERBASIS MIKROTIK DI DESA SUKODONO KECAMATAN D...
 
Training 2G RF planning & Optimization
Training 2G RF planning & OptimizationTraining 2G RF planning & Optimization
Training 2G RF planning & Optimization
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Studi backbone telekomunikasi 2006
Studi backbone telekomunikasi 2006Studi backbone telekomunikasi 2006
Studi backbone telekomunikasi 2006
 
Perencanaan jaringan nirkabel
Perencanaan jaringan nirkabelPerencanaan jaringan nirkabel
Perencanaan jaringan nirkabel
 
cahya agustian 02.pptx
cahya agustian 02.pptxcahya agustian 02.pptx
cahya agustian 02.pptx
 
cahya agustian 02.pptx
cahya agustian 02.pptxcahya agustian 02.pptx
cahya agustian 02.pptx
 
Lap. pa khomsanah 6305134111
Lap. pa   khomsanah 6305134111Lap. pa   khomsanah 6305134111
Lap. pa khomsanah 6305134111
 
Mentum ellipse rev.1
Mentum ellipse rev.1Mentum ellipse rev.1
Mentum ellipse rev.1
 
Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sari...
Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sari...Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sari...
Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sari...
 
Teknologi 5G
Teknologi 5GTeknologi 5G
Teknologi 5G
 
SIM Feni Oktavia, Hapzi Ali, Telekomunikasi Internet dan Teknologi Nirkabel
SIM Feni Oktavia, Hapzi Ali, Telekomunikasi Internet dan Teknologi NirkabelSIM Feni Oktavia, Hapzi Ali, Telekomunikasi Internet dan Teknologi Nirkabel
SIM Feni Oktavia, Hapzi Ali, Telekomunikasi Internet dan Teknologi Nirkabel
 
13,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,telecommunication internet&a...
13,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,telecommunication internet&a...13,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,telecommunication internet&a...
13,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,telecommunication internet&a...
 
Performance evaluation of available bandwidth estimation tools in ftth networks
Performance evaluation of available bandwidth estimation tools in ftth networksPerformance evaluation of available bandwidth estimation tools in ftth networks
Performance evaluation of available bandwidth estimation tools in ftth networks
 
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, provider penyediaan sistem jari...
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, provider penyediaan sistem jari...Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, provider penyediaan sistem jari...
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, provider penyediaan sistem jari...
 
Rt/rw net
Rt/rw netRt/rw net
Rt/rw net
 

Perencanaan jaringan mobile seluler

  • 1. Perencanaan Jaringan Mobile Seluler Herdito Wahyu Teknik Telekomunikasi
  • 2. OUTLINE • Tahapan Perencanaan Jaringan • Prosedur Umum Perencanaan Jaringan • Tujuan Perencanaan Jaringan – Penentuan Spesifikasi Desain – Prediksi Kebutuhan Trafik – Perencanaan Jaringan Akses • Berdasarkan coverage • Berdasarkan capacity – Perencanaan Jaringan Inti – Analisa Hasil Perancangan • Secara Kualitas • Tekno Ekonomi 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile2
  • 3. Tahapan Perencanaan Jaringan Perencanaan Kasar Perencanaan Kasar ( biasanya dipakai untuk mendesain area setingkat propinsi ) untuk menentukan jumlah BTS yang harus disediakan untuk tujuan coverage dan capacity. Perencanaan pada tahap kasar sangat penting untuk melihat feasibility study dari sisi bisnis. 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile3 Perencanaan Menengah Sedangkan perencanaan tahap menengah dilakukan setelah diperoleh justifikasi bahwa secara bisnis layak, sehingga diperlukan perencanaan yang lebih mendalam untuk menentukan time frame yang diperlukan dalam persiapan deployment. Perencanaan Detail Tahap terakhir yaitu perencanaan detil, digunakan untuk simulasi coverage pada area yang lebih kecil, dimana BTS terpasang. Pada tahap ini, bisa ditentukan tinggi antena yang diperlukan BTS, berapa kelas daya pancar yang dipakai oleh BTS, konfigurasi sektor, perencanaan frekuensi, dan distribusi kanal untuk tujuan pemenuhan kapasitas dengan GoS tertentu.
  • 4. Prosedur Umum Perencanaan Jaringan 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile4
  • 5. 1. Penentuan Spesifikasi Desain • Penentuan spesifikasi desain sangat diperlukan, karena hal ini merupakan tujuan atau parameter utama yang ingin dicapai dalam mendesain jaringan mobile tersebut. Coverage : area cakupan layanan Reliability : ketersedian layanan C/I : carrier to noise interference ratio BEP : break event point (titik balik modal) NPV : net present value (keuntungan bersih) IRR : Internal Rate of Return (indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi) 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile5
  • 6. 2. Predeksi Kebutuhan Trafik Predeksi kebutuhan trafik ini diperlukan, untuk memenuhi tujuan agar pelanggan dapat terlayani dengan baik dan merasa nyaman ketika menggunakan layanan mobile Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perhitungan trafik : • Populasi pengguna • Pertumbuhan populasi pengguna • Potensi banyaknya pengguna atau target pengguna dari suatu daerah • Target minimum kecepatan tiap pengguna atau kebutuhan bandwith per bulan per user (data) • Overbooking factor (data) • Busy hour average loading (voice) • Voice codec yang digunakan (voice) • GoS yang diinginkan (voice) • Persentase pengguna pada jam sibuk (voice dan data) 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile6
  • 7. 2.1 Predeksi Kebutuhan Trafik cont’d. Shared Bandwith 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile7 • Perhitungan bandwith harus menggunakan/mempertimbangkan shared bandwith untuk membedakan bandwith setiap kategori user dan daerah tertentu (karena kebutuhannya berbeda – beda)
  • 8. 2.1 Traffic Volume Based Approach • Dimensioning dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu rata – rata dari penggunaan paket data suatu pelanggan pada satu bulan di suatu area. Selanjutnya hal tersebut digunakan untuk menentukan kapasitas yang akan ditawarkan untuk memenuhi penggunaan data pelanggan tersebut. 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile8
  • 9. 2.2 Data Rate Based Approach • Dimensioning dilakukan dengan menentukan target data rate yang ingin ditawarkan oleh operator, selain itu juga menentukan nilai dari overbooking factor jika BTS dalam keadaan ramai. 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile9
  • 10. 2.3 Bandwith Voice • Perhitungan bandwidth untuk voice didekati dengan teori trafik erlang 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile10
  • 11. 3. Jaringan Akses • Perhitungan jaringan akses ini bertujuan untuk mengetahui jumlah BTS yang dibutuhkan untuk mencapai coverage 100% dan memenuhi syarat dari perhitungan kebutuhan bandwith (ambil jumlah BTS terbanyak) 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile11
  • 12. 3.1 Perhitungan Berdasarkan Coverage Yang harus diperhatikan adalah persamaan model propagasi link budget yang digunakan untuk menentukan jari - jari sel (masing - masing mempunyai batasan tersendiri), Contoh : • Okumura Hatta • SUI Model • COST-231 • Walfisch-Ikegami Model • Erceg Model • Ericsson, etc Selain itu parameter seperti daya pancar antena, gain antena, tinggi BTS, sensitivitas penerima, tinggi penerima, frekuensi juga merupakan parameter kunci dalam perhitungan menggunakan model propagasi.Melalui persamaan yang disediakan tersebut dapat ditentukan jari - jari sel, untuk selanjutnya dapat dihitung luas cakupan area dari BTS tersebut untuk menentukan banyak BTS yang dibutuhkan 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile12
  • 13. 3.1.1 Contoh Model Propagasi • Okumura Hatta – Frekuensi carrier yang dipakai berada pada selang 150 ≤ 𝑓𝑐 ≤ 1500 𝑀𝐻𝑧 – Tinggi antenna pemancar berada pada selang 30 ≤ ℎ𝑏 ≤ 200 𝑚 – Tinggi antenna penerima berada pada selang 1 ≤ ℎ𝑚 ≤ 10 𝑚 – Jangkauan pemancar berada pada selang 1 ≤ 𝑑 ≤ 20 𝑘𝑚 Secara umum, bentuk persamaan Okumura-Hatta adalah: 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile13
  • 14. 3.1.1 Contoh Model Propagasi cont’d. 1 • SUI Model – Paling cocok digunakan untuk frekuensi carrier 2.5 - 2.7 GHz – Syaratnya radius sel harus lebih besar dari 100m Secara umum, bentuk persamaan SUI adalah: 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile14
  • 15. 3.1.1 Contoh Model Propagasi cont’d. 2 • Erceg Model – Mudah digunakan untuk frekuensi 2 GHz dan tinggi antena penerima 2m – Dapat digunakan untuk frekuensi selain kedua parameter di atas, dengan tambahan faktor koreksi • Ericsson – Modifikasi dari model Hatta untuk frekuensi sampai dengan 1900MHz • COST-231 Walfisch-Ikegami Model – Ekstensi dari model COST Hatta yang dapat digunakan pada frekuensi di atas 2000MHz 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile15
  • 16. 3.1 Perhitungan Berdasarkan Coverage cont.d 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile16 Pembagian daerah berdasarkan okomura hatta (urban dan suburban) RadiusUrban = 551,4 m Suburban = 943,9 m
  • 17. 3.2 Perhitungan Berdasarkan Kapasitas Yang harus diperhatikan adalah teknologi jaringan akses, vendor yang digunakan, ketentuan regulator tentang alokasi frekuensi, karena hal ini mempengaruhi kapasitas dan bandwith dari setiap BTS, Contoh : 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile17
  • 18. 4. Jaringan Inti Jaringan inti (core network) dibutuhkan sebagai penyedia content dan pemberian layanan/services kepada user. Hal yang harus diperhatikan dalam mendesain suatu core network adalah: • Perancangan backbone/backhaul – pemilihan topologi – bandwith dari masing - masing ring – pemilihan teknologi transport • Banyak core network yang dibutuhkan (bergantung kapasitas core network) • Penempatan core network – lokasi strategis secara fisik – lokasi dengan konsentrasi trafik terbesar 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile18
  • 19. 4.1 Topologi Jaringan 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile19 • Sederhana, murah, dengan tingkat kehandalan cukup tinggi • Delay yang cukup tinggi, karena butuh beberapa hop untuk mencapai suatu tujuan • Centralized, murah dan sederhana • Delay yang sangat rendah (maksimum 2 hop) • Membutuhkan perangkat central yang sangat handal (sangat bergantung switching pada HUB pusat) • Tingkat kehandalan yang sangat tinggiImplementasi membutukan biaya mahal
  • 20. 4.2 Teknologi Transport 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile20
  • 21. 4.3 Penempatan EPC (Core Network) 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile21 1. Ring merah: menangani 152 base station di Jakarta Barat dan sebagian Jakarta Utara. Link backhaul ini memiliki bandwidth sebesar 5,73 Gbps. 2. Ring biru: menangani 151 base station urban di Jakarta Tengah, sebagian Jakarta Utara, Selatan dan Timur. Link backhaul ini memiliki bandwidth sebesar 5,67 Gbps 3. Ring hijau: menangani 152 base station di sebagian Jakarta Timur dan Utara. Link backhaul ini memiliki bandwidth sebesar 5,77 Gbps. 4. Ring Hitam: menangani di sebagian Jakarta Selatan dan TImur. Link backhaul ini memiliki bandwidth sebesar 5,72 Gbps. 5. Link ungu: merupakan pertemuan antara ring biru dan merah, memiliki bandwidth sebesar 11,4 Gbps. 6. Link kuning, merupakan pertemuan antara ring biru dan hijau, memiliki bandwidth sebesar 11,44 Gbps. 7. Link cokelat, merupakan pertemuan antara ring biru dan hitam, memiliki bandwidth sebesar 11,39 Gbps.
  • 22. 5. Analisis Jaringan dan Tekno Ekonomi • Reliability Pada dasarnya jika jaringan mengikuti kebutuhan coverage, reliability adalah 50% Jika tidak reliability dapat dihitung dengan persamaan sbb Dengan melihat tabel Gaussian, reliability dapat diketahui Contoh : 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile22
  • 23. 5.1 Reliability cont’d. 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile23 Contoh :
  • 24. 5.2 C/I (Carrier/Interference) Salah satu yang menimbulkan interferensi pada sistem seluler adalah sel cochannel. Karena interferensi sangat dipengaruhi sel co-channel, maka dibuat teknik untuk menentukan posisi sel co-channel. Berikut ini persamaan yang digunakan dalam menentukan sel co-channel: 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile24 Dimana I dan J adalah adalah bilangan bulat positif, sedangkan K adalah jumlah seldalam 1 cluster. Berikut ini cara penentuan sel co-channel: 1. Pilih salah satu sel, misalkan sel A 2. Tarik garis lurus sejauh I sel melalui salah satu sisi sel A 3. Berhenti di pusat sel lalu putar 60 4. Tarik lagi garis tersebut sejauh J sel dan berhenti di pusat sel 5. Namai sel tersebut dengan sel A (sel co- channel) 6. Lakukan cara diatas melalui sisi lain sel A
  • 25. 5.2 C/I (Carrier/Interference) cont’d. 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile25 Contoh : Bandingkan nilai C/I dengan syarat minimal : 64 QAM dibutuhkan C/I sebesar ~14dB 16 QAM dibutuhkan C/I sebesar ~9dB
  • 26. Tekno Ekonomi • Secara umum investasi dipengaruhi oleh besarnya investasi awal yang dikeluarkan oleh provider untuk membangun suatu jaringan, hal yang perlu diperhatikan pertama kali adalah tentang penentuan biaya CAPEX dan OPEX 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile26
  • 27. 5.3 CAPEX • CAPEX terdiri dari biaya yang dikeluarkan untuk perangkat, instalasi, property dan lainnya yang diperlukan untuk mendirikan jaringan mobile serta mempunya manfaat yang lebih dari satu periode akutansi. • Saat ini vendor pun sudah mulai menawarkan penyewaan perangkat atau pembelian services kepada operator, hal ini merupakan hal yang harus diperhatikan dan sangat berpengaruh terhadap nilai CAPEX 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile27
  • 28. 5.4 OPEX • OPEX adalah biaya yang dikeluarkan rutin dalam satu periode 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile28
  • 29. 5.5 Revenue • Revenue adalah pendapatan yang diterima oleh perusahaan dari pengguna layanan 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile29
  • 30. 5.6 CashFlow • Cashflow adalah perhitungan pemasukan dan pengeluaran pada setiap tahunnya berdasarkan CAPEX, OPEX, dan Revenue yang telah dihitung 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile30
  • 31. 5.7 Kelayakan Investasi • Kelayakan investasi dapat diukur dari 2 parameter yaitu NPV (Net Present Value)dan IRR (Internal Return Rate) 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile31 Semakin besar nilai IRR maka investasinya semakin baik untuk dilakukan
  • 32. REFERENSI • Dr. Ir. Joko Suryana, “Perencanaan Akses dan Core Jaringan Evdo,” Bandung. • Bagus Facsi Aginsa, ”Perancangan Jaringan LTE di DKI Jakarta dengn Menggunakan Dual Band: 2,6ghz & 700mhz,” Bandung, 2013. • M. Lazhar Belhouchet, M. Hakim Ebdelli Ebdelli, ”ITU/BDT Arab Regional Regional Workshop Workshop on “4G Wireless Systems” LTE Technology,” Tunisia, 2010. 21 Maret 2015Perencanaan Jaringan Mobile32
  • 33. Your date comes hereYour footer comes here33