SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Download to read offline
1
Feasibility Study
Kebun Energi Kaliandra Merah
(Caliandra Callothyrsus)
untuk membangkitkan
1 Mega Watt
(No. 001/fs-pln/X/2016)
Daftar Isi
2
D A F T A R I S I
Gambaran Umum
I. Kebun Energi Kaliandra
a. Alasan yg dipakai untuk menanam Kaliandra merah
b. Karakteristik Kemanfaatan kepentingan (stakeholder)
c. Trackle Down and Effects
d. Pemetaan pemangku kepentingan (stakeholder)
e. Penghitungan karbon dan konsep REDD+
f. Pemetaan Areal
g. Sertifikasi areal
h. Stok Karbon di kayu kayu kaliandra
i. Scaling up dan sertifikasi
j. Analisa biaya budi daya kaliandra
II. Alam Kecamatan Krayan berpusat di Long Bawan
a. Pilot Proyek Kalimantan Utara
b. Gambaran kecamatan Krayan
III. Teknologi Pembangkit
a. Proyeksi Beban di Krayan
b. Teknologi pembangkit
c. Bisnis Model
d. Kesimpulan
IV. Intisari Feasibility study
a. Logistik
b. Konversi energy
c. Investasi
3
Gambaran umum
Program pemerintah untuk membangun 35 Giga-Watt pembangkit listrik dan
diantaranya pencapaian 23% renewable green energi pada tahun 2025, 31 % di tahun
2050. Untuk pencapian ini harus didukung oleh pelaku pasar institusi keuangan ,
kemudahan regulasi dan inovasi teknologi terapan berbasis Carbon reduction.
REPUBLIK
INDONESIA
7
46%
26%
23%
5%
2015
1.332
23%
25%
30%
22%
2025
3.019
MBOE
31%
20%
25%
24%
2050
7.549
MBOE
Energi Baru dan Terbarukan
Minyak Bumi
Gas Bumi
Batubara
TARGET BAURAN ENERGI PRIMER
Sumber : PP 79/2014 (KEN)
Gambar 1 : Rasio Bauran energy primer
Salah satu kekayaan Bumi Nusantara untuk menunjang program listrik terbarukan
adalah, penanaman pohon kaliandra merah yang mempunyai pola pertumbuhan cepat
dan tahan sampai 10 tahun. Dengan kandungan energi yang tinggi (4600 Kcal/Kg, saat
baru di potong) merupakan kandungan energi yang bisa di konversikan ke tenaga listrik
Prinsip thermodynamika (pengalihan panas dari satu media ke media lain),
diterapkan pada Teknologi Organic rankine cycle (ORC), yang inputnya adalah
pembakaran kayu kaliandra dalam suatu tungku (incinerator) dan outputnya
tenaga listrik dengan Zero Emission (penyerapan emisi kebun= emisi karbon
pada pembakaran pada pembangkit listrik).
Untuk pohon kaliandra adalah 0,1 Kg CO2/ kwh sedangkan base line untuk
pembangkit pembakaran batu bara adalah 0,87Kg/KWh, Ini merupakan
pembangkit listrik non fosil, dan merupakan renewable energi berbasis kebun
energi. Dengan perhitungn offset CO2, pembangkit Berbahan baku pohon
kaliandra, dapat meng-offset 0,87KG CO2/KWh, NET REDUCTION.
4
Dengan kondisi alam yang luas dan kondisi tanah yang tandus pun bisa untuk tanaman
kaliandra merah ini. maka kami akan mencoba pilot proyek di Desa LONG BAWAN,
Kecamatan Krayan , Kabupaten Nunukan Propinsi Kaltara untuk 1 MW dengan proses
teknologi ORC .Saat ini masyarakat desa long Bawan di supply oleh Generator Diesel,
yang perolehan bahan baku solarnya melalui angkutan udara dan berbiaya tinggi .
Dengan teknologi ORC (organic rankine cycle), maka sepanjang perbatasan
Kalimantan utara dengan Malaysia bisa mendapatkan listrik murah dan setiap 50 KM di
bangkitkan 1MW untuk kebutuhan listrik jalan atau di bangkitkan 25 MW dengan
meggunakan transmisi 20 KV milik PLN .
Adanya Listrik berbahan baku kayu, sangat sesuai di gunakan di remote area, akan
terbangun masyarakat mandiri energi dan mandiri ekonomi. Kebutuhan lahan untuk
pembangkit 1 MW (1 juta watt) adalah 400 HA.
Manfaat lain, daun Kaliandra dapat di gunakan sebagai pakan ternak sapi, kambing dan
domba dengan perbandingan 60% pakan dan 40% daun kaliandra, sehingga
memungkinkan mendirikan industry pengolahan daging sapi untuk pasokan dalam negri
dan export ke Malaysia.
Untuk terealisir proyek kalindra ini, di butuhkan peran pemerintah berupa bantuan
penggunaan lahan oleh kementrian kehutanan sepanjang 20-25 tahun sebagai hak
pakai secara gratis.
Demikian juga bunga kaliandra merah mengundang lebah untuk dapat berproduksi
madu, yang per HA dapat di hasilkan 2-3 Ton madu/Tahun.
Selanjutnya, Perpres No. 61/2011 tentang Rencana Aksi Nasional mengurangi GRK
sebagai tindak lanjut Bali Action Plan di COP-13 UNFCCC, COP-15 in Copenhagen,
COP-16 in Cancun, dan Pertemuan G-20 di Pittsburg dimana bahwa emisi GRK harus
dikurangi sebesar 26% melalui upaya sendiri atau sebesar 41% dengan bantuan
Internasional sampai tahun 2020 tanpa rencana aksi BAU (businessas as usual).
Dengan penanaman kebun energi kaliandra dapat di petik keuntungan sebagai berikut :
1. mitigasi perubahan iklim melalui penyerapan karbon di kebun energi dan
substitusi penggunaan bahan bakar fosil pada pembangkit listrik
2. Rehabilitasi tanah kritis/ terbuka/ tidak produktif dan menyuburkan tanah
3. Kualitas hidup masyarakat yang diperbaiki melalui penguatan sosial
ekonomi lokal dan perekonomian mikro.
Budi daya pohon kaliandra, tidak tersentuh dengan hama dan sangat cocok untuk tanah
tandus dan tanah yang non produksi. Pembibitan dan alat bantu di harapkan di
programkan melalui dana non APBN (sebagai contoh Dana Sawit, CPO FUND dana
Kementrian kehutanan dan perkebunan), sehingga kesejahteraan penggarap dapat
merata dan cepat terrealisir tanpa kerumitan regulasi.
5
I. Kebun Energi Kaliandra Merah
A. Alasan yg dipakai untuk menanam Kaliandra merah :
1) Mempunyai pertumbuhan yang cepat, sehingga mudah dan cepat untuk diproduksi
sebagai penghasil bahan baku “Biomass Power Plant”, dengan kandungan kalori
4600Kcal/Kg.Dan waktu panen setip 12 minggu, dengan hasil 10 Ton/HA dapat
menjadi sumber energy yang sangat potensial
2) Toleran pada tanah yang masam (pH rendah) dimana jenis tanaman lainnya
menunjukkan performa yang buruk pada kondisi lahan tersebut sehingga jenis ini
dapat tumbuh pada areal yang luas dan kondisinya beragam.
3) Tanaman Kaliandra merupakan tanaman pengikat nitrogen dan mampu
memperbaiki struktur dan kesuburan tanah karena tanaman ini mampu bersimbiose
dengan bakteri Rhizobium untuk pengikat unsur N dari udara yng kemudian
disimpan dalam bintil-bintil akar sehingga digunakan bawah pada perkebunan
kelapa, kopi dan tehm serta tanaman inang pada tanaman hutan.
4) Memiliki kemamapuan bertunas kembali setelah berkali-kali dilakukan
pemangkasan, sehingga tanaman ini sering digunakan untuk pakan ternak.
5) Banyak digunakan sebagai kayu bakar oleh petani karena kayunya mudah
dikeringkan serta cukup baik untuk dibuat arang kayu. Dalam 1 Ha tanaman
kaliandara dapat menghasilkan 35-40 ton kayu dan masa produksinya selama 10-20
tahun.
6) Digunakan untuk merehabilitasi lahan alang-alang.
7) Pohonnya sering digunakan untuk kutu lak, melakukan sekresi guna menghasilkan
lak (bahan untuk pembuatan vernis).
8) Dapat digunakan untuk memproduksi Chip yang digunakan bahan bakar industry.
9) Meningkatkan penyerapan air permukaan kedalam tanah karena perakarannya yang
dalam dapat menahan air permukaan sehingga banyak menyerap air ke dalam
tanah.
10)Penahan erosi, karena memiliki perakaran yang relative dalam sehingga dapat
tumbuh dengan kokoh.
6
B. Karakteristik Pemanfaatan
Luas tanaman Kaliandra di Pulau Jawa dapat mencapai lebih dari 30,000 ha.Kayu dari
tanaman kaliandra teksturnya cukup padat, mudah kering dan sifatnya mudah terbakar,
sehingga kayu kaliandra sangat ideal untuk dijadikan kayu bakar atau kayu arang. Kayu
Kaliandra memiliki berat jenis antara 0.5 – 0.8, dan dapat menghasilkan panas sebesar
4600 kcal/kg, sedangkan untuk kayu arang menghasilkan panas sebesar 7200 kcal/kg
(Roshetko, J.M 2001). Untuk produksi kayu bakar penanaman kaliandra umumnya
ditanam secara rapat dengan ukuran 1mx1m .
Pemangkasan pada tanaman kaliandra akan membentuk tunas baru dengan cepat dan
merangsang pertumbuhan cabang-cabang lebih banyak dibanding tanaman jenis
leguminosae lainnya. Selanjutnya dikatakan pula bahwa pada umur 1 tahun tanaman
kaliandra dapat menghasilkan kayu bakar sebanyak 15-20 m3/ha/tahun, dan yang
sudah berumur 20 tahun dapat menghasilkan kayu bakar sebanyak 30-65 m3/ha/tahun
(Roshetko, J.M. 2001). Produksi kayu Kaliandra umur 1 tahun (5-20 m3/ha/tahun),
setara dengan Biomass sebesar 4.35-17.42 ton/ha/tahun [produksi kayu (m3) x wood
density (0.67) x Biomass Efficient Factor (1.3)]. Staple meter dapat diartikan sebagai
tumpukan kayu, dengan ukuran panjang 1 m, lebar 1 m dan tinggi 1 m. Dengan nilai
konversi 1 sm = 0.7 m3, maka 100 sm setara dengan 70 m3, atau setara dengan 70 m3
x 0.67 x 1.3 ton/ha atau sebesar 60.97 ton/ha. Data ini jauh lebih besar dibandingkan
dengan data Roshetko, JM (2001).Sementara itu, Ndayambaje J.D (2005) menyatakan
bahwa produksi biomassa tanaman Kaliandra dengan pola Agroforestry di Rwanda,
Afrika pada tahun pertama dapat mencapai 15-40 ton/ha.
Kebun energi (Biomass Energi Estate) adalah sebuah hamparan lahan yang ditanami
jenis-jenis tanaman tertentu yang nantinya akan dipanen sebagai bahan baku
pembuatan bahan bakar biomasa. Sebetulnya cukup banyak jenis yang cocok
digunakan sebagai tanaman Kebun Energi selain kaliandra seperti glirisidea, lamtoro,
akasia, dan lain-lain, namun pemilihan kaliandra didasarkan pada alasan yang sangat
masuk akal sebagaimana di sebutkan di atas. Daun kaliandra juga banyak dipakai
sebagai pakan ternak yang potensial. Bunga kaliandra memberi daya pikat buat lebah
madu, sehingga membuka peluang untuk bisnis madu dari nektar bunga kaliandra.
Rekomendasi Dr Prijanto Pamoengkas, ahli silvikultur IPB juga menyatakan bahwa
keunggulan arsitektur pohon Calliandra callothyrsus atau kaliandra merah dengan
silvikultur terubusan atau coppice system sangat cocok dalam segala hal untuk
dijadikan pilihan jenis tanaman kebun energi yang bisa menghasilkan energi kayu
kaliandrasetara dengan energi batubara.atau langsung kayunya untuk sebagai feed
stock pembangkit Biomass power plant.
7
 Dengan memilih spesies Caliandra Callothyrsus kita bisa menghitung berapa
areal kebun energi yang dibutuhkan untuk membangkitkan 1 MW, Menurut data
riset, kaliandra bisa menghasilkan 35 - 40 ton/ha/tahun rata-rata dengan jarak
tanam 1mX1m.
 Dengan kalori sekitar 4600 Kcal/Kg dengan moisture 40%, saat di panen. Maka
dengan pengeringan dalam mesin drayer akan mencapai 15% dengan kenaikan
kalori 5200 Kcal/Kg.
 Jika 1 tahun operasional power plant adalah 8000 jam, dan kebutuhan kayu 1,8
T/jam dengan moisture 40% ,maka kebutuhan kayu pertahun adalah 1,8x8000=
14,400 Ton/Tahun ini untuk membangkitkan 1 MW
 Dengan perkiraan 35 Ton/HA maka kita perlu lahan 14,400 T /35 = 411 HA
 Sehingga, proyek ini perlu mempersiapkan lahan seluas ± 400 HA
 Seberapa luas rata-rata kebun energi akan dipanen dalam 1 hari Maka akan kita
hitung 400 ha : 333 hari = 1,2 ha , (untuk memenuhi 1,8T/jam)
Tabel : Konversi energy
(Kebutuhan bahan baku di sesuaikan dengan kandungan Kcal/kg dari kayu tersebut
dan kandungan air (moisture). kayu segar sebesar 40%, maka table kebutuhan kayu
Ton/hari table diatas dibagi (0,75) -------(60% Kayu+40% air))
Kcal/Kg Kwh/Kg
1 0.0011622
wood calory 2500 2.91
cooling tower 48.96 2.91 8000 85% 24.73% 1200
dry cool 46.56 2.91 8000 85% 22.29% 1006
cooling tower 40.80 3.49 8000 85% 24.73% 1200
dry cool 38.80 3.49 8000 85% 22.29% 1006
cooling tower 26.61 5.35 8000 85% 24.73% 1200
dry cool 25.30 5.35 8000 85% 22.29% 1006
cooling tower 65.28 8,716.50 8000 85% 24.73% 1200
dry cool 62.08 8,716.50 8000 85% 22.29% 1006
cooling tower 54.40 10,459.80 8000 85% 24.73% 1200
dry cool 51.73 10,459.80 8000 85% 22.29% 1006
cooling tower 47.30 16,038.36 8000 85% 24.73% 1200
dry cool 44.99 16,038.36 8000 85% 22.29% 1006
2500 40%
3000 40%
4600 40%
Moisture
15%
conversion
type
biomass
Ton/day
LHV KWh/Kg
work
hours/Y
4600 15%
3000 15%
Energy conversion
efficiency
boiler
effency
energy
gross
net
power(KW)
Kcal/Kg
2500
8
Daunnya sangat bermanfaat bagi pakan ternak bunganya mengundang lebah sehingga
dapat memproduksi 2Ton madu/tahun/HA
Di kecamatan Krayan desa Long Bawan Masih terbuka untuk mendapatkan lahan
seluas 400 HA, bahkan ribuan HA yang terlihat sudah terjadi penggundulan hutan
dengan bantuan hibah Hak pakai selama 25 tahun dari kehutanan, maka proyek
pembangkit 1 MW bisa terealisasi.
kebun energi sangat penting untuk memberi kepastian panen kayu kaliandra secara
lestari. Karena bagi konsep ini, kebun energi harus disesuaikan dengan model siklus
pengaturan hasil kayu kaliandra – mengatur jadwal panen agar pasokan kayu tidak
tekor setiap kali dibutuhkan oleh pembangkit listrik.. Secara komunal petani lokal
membentuk kelompok tani dan gabungan kelompok tani yang memiliki aturan
kelembagaan lokal yang disesuaikan.Kelembagaan lokal yang sudah tertata biasanya
memiliki aturan-aturan internal diantara anggota, legalitas lembaga seperti Koperasi,
hak dan kewajiban anggota, serta micro finance untuk mendukung perekonomian lokal.
Konsep ini penting melakukan kegiatan pengumpulan baseline data terkait dengan
kondisi sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat terutama pada saat t-0 dimana
aktivitas ekonomi dari proyek ini belum dilaksanakan. Kemudian, pada saat pemanenan
kebun energi dan pembangkit listrik sudah jalan yang ditandai dengan terjadinya
proses transaksi ekonomi antara masyarakat (kelompok tani) dengan pembangkit listrik,
maka kajian dampak proyek ini patut dilakukan. supply-demand kayu kaliandra bisa
berjalan baik sesuai kontrak pembangkit listrik dengan PLN sebagi offtaker selama 20
tahun, dimana memungkinkan terjadinya proses scaling up di daerah-daerah yang lain.
Di harapkan ICCTF (Indonesia Climate Change Trust Fund) berperan aktif sehingga
memungkinkan munculnya dana bergulir atau revolving fund, di areal lain yang dapat di
bangkitkan pembangkit sebesar 1 MW atau kelipatannya
C. Trickle down Effects
Beberapa definisi mengenai trickle down effects mengacu pada pengertian “financial
benefits accorded to big businesses and wealthy investors will pass down to profit
smaller businesses and consumers”. Artinya bahwa suatu bisnis besar yang
berpengaruh dalam suatu wilayah akan memberi pengaruh yang menguntungkan bagi
bisnis-bisnis lain dan konsumen-konsumen lainnya. Ini berarti bahwa keberadaan
sebuah unit bisnis di suatu wilayah dapat menciptakan bisnis baru dan permintaan
baru. Dalam usaha membangkitkan energi listrik di Kecamatan Krayan desa Long
Bawan di proyeksikan menimbulkan berbagai bentuk bisnis baru buat masyarakat baik
yang terlibat langsung dalam kebun energi maupun masyarakat di luar kelompok tani,
misalnya usaha perlebahan yang berkembang karena ada kebun energi kaliandra,
penjualan kayu ke pembangkit listrik, usaha kemasan air minum dengan semakin
banyaknya mata air bersih yang ditemukan, usaha pembuatan kompor biomasa yang
9
diperjual belikan di tingkat lokal, serta kemungkinan tumbuhnya usaha toko dan warung
makan ketika aktivitas kebun energi dan pabrik menjadi ramai.
Konsep proyek ini secara umum sebenarnya ingin memadukan antara sains-nilai-nilai
(values) dan bisnis. Teknologi ORC (Organic rankine cycle) adalah mengkonversi
kandungan energi yang ada dalam kayu kaliandra menjadi energi listrik yang akan di
serap oleh PLN untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di kecamatan Krayan. Pada
tahap awal mungkin akan dilibatkan konsultan untuk membantu menangani dan
mengajarkan bagaimana melakukan budi daya pohon kaliandra ini. Model Bisnis yang
dikembangkan juga memungkinkan masyarakat untuk berbagi keuntungan (profit
sharing) dan mendukung kegiatan-kegiatan sosial masyarakat. Di kegiatan Pengajian-
pengajian rutin masyarakat bisa disisipi dengan usaha penyuluhan bagaimana
mengembangkan bisnis kebun energi dan peternakan.
D. Pemetaan Pemangku Kepentingan (Stakeholder)
Sebelum proyek dijalankan seharusnya sebuah pekerjaan untuk mengakomodasi para
pemangku kepentingan (stakeholder) dilakukan dengan cermat. Pemetaan stakeholder
akan memberikan informasi yang penting untuk mengetahui tingkat resiko dan
pengendalian proyek. Kecamatan krayan adalah lokasi yang dekat dengan perbatasan
Malaysia, kemajuan daerah ini sebagai lumbung beras dan ternak kerbau juga menjadi
pertimbangan pilot proyek bagi wilayah lain yang dekat dengan perbatasan dengan
Malaysia, sehingga interaksi bisnis kedua Negara bisa lebih kondusif. Kecamatan
Krayan tidak mempunyai akses jalan darat di sisi wilayah Indonesia, tetapi bisa di
jangkau dengan jalan darat melalui Serawak Malaysia. Masyarakat Kecamatan krayan
akan lebih terbuka karena aksesibilitas.
Akibat otonomi daerah yang dominan, berbagai proyek yang dilaksanakan di daerah
harus memperhatikan bagaimana mekanisme keterlibatan unsur daerah dalam proyek
tertentu.Jika kita salah strategi dalam menjalankan proyek terkait bagaimana
melibatkan peran pemerintah daerah dan tokoh masyarakat, maka aktivitas proyek bisa
terhambat oleh persoalan-persoalan yang tidak perlu.
Pemetaan stakeholder juga akan mengkaitkan peran stakeholder yang satu dengan
stakeholder yang lain. Di tingkat Kabupaten, Bupati adalah bak seorang Raja, dan
Dinas Kehutanan adalah salah satu menteri di wilayah Kabupaten.Mereka berhak
mengatur wilayahnya sesuai dengan kebijakan Pemerintah Daerah termasuk proyek-
proyek pemerintah yang dianggarkan di tingkat Kabupaten. Pemerintahan dibawahnya
adalah Kecamatan dan Desa yang memiliki peran ikut mengontrol dari aspek
kewilayahan termasuk keamanan.Lingkungan terutama kelompok masjid hampir
dijumpai di setiap Kecamatan bahkan Desa, dimana masing-masing punya Tokoh
agama yang digugu dan ditiru. Masyarakat dan Petani adalah stakeholder di tingkat
grass root yang perlu mendapat perhatian khusus.
10
E. Penghitungan karbon dan konsep REDD+
NAMAS dan REDD+ adalah produk negosiasi selama COP di Bali (Bali Action Plan)
dan Copenhagen. Di dalam perundingan tersebut, disetujui bahwa aktivitas REDD+
seharusnya diperluas. Hal ini juga tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi dari
deforestasi dan degradasi, tetapi juga untuk memperkuat dan memperluas peran hutan
sebagai carbon pool melalui penjagaan konservasi hutan, pengelolaan hutan yang
berkelanjutan, dan penguatan stok karbon hutan.
Terkait dengan tujuan tersebut, REDD+ diimplementasikan melalui penanaman pohon
dan rehabilitasi lahan-lahan kritis. Kepedulian Kementerian Kehutanan dimulai sejak
terbitnya SK Menteri Kehutanan No. 30/2009 tentang Prosedur Reduction of Emission
From Deforestation And Forest Degradation dan juga SK nomor 36/2009 mengenai
Prosedur Ijin untuk Pemanfaatan secara Komersial pada Penyerapan Karbon dan/atau
Penyimpanan Karbon pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung.
Selanutnya, Presiden mengeluarkan Perpres No. 61/2011 tentang Rencana Aksi
Nasional mengurangi GRK sebagai tindak lanjut Bali Action Plan di COP-13
UNFCCC, COP-15 in Copenhagen, COP-16 in Cancun, dan Pertemuan G-20 di
Pittsburg dimana bahwa emisi GRK harus dikurangi sebesar 26% melalui upaya sendiri
atau sebesar 41% dengan bantuan Internasional sampai tahun 2020 tanpa rencana
aksi BAU (businessas as usual).
Aturan ini didukung pula oleh Kepres No. 71/2011 tentang bagaimana melakukan
inventarisasi dan monitoring pengurangan GRK di Indonesia. REDD+ dan energi
terbarukan berbasis biomasa adalah aktivitas yang berperan penting dalam mengurangi
emisi pembangkit listrik berteknology ORC yang menjadi fokus dalam proyek ini adalah
satu jenis energi baru terbarukan berbasis biomasa.
Untuk mendukung komitmen RAN dan RAD GRK, dimana Indonesia harus mengurangi
emisi sebesar 26%, proyek ini akan menyasar pada bagaimana emisi bersih CO2 dapat
dihitung melalui karbon yang diserap diareal kebun energi dan juga menghitung
simpanan karbon pada kayu yang bisa disubstitusikan dengan produk bahan bakar
fosil.
Tindakan yang diperlukan oleh Indonesia dalam rangka mengurangi kadar emisi harus
menganut prinsip MRV : measurable, reportable, and veriviable. REDD+ adalah
sebuah cara sebagaimana mekanisme yang potensial untuk mengurangi emisi dimana
MRV diimplementasikan menggunakan:
(1) IPCC Guidelines – 2006: AFOLU (Agriculture, Forestry, Other Land Use);
(2) kombinasi antara penginderaan jauh & ground-based inventory,
(3) menghitung pada 5 kumpulan karbon, dan
(4) hasil dari penghitungan karbon seharusnya transparan dan terbuka untuk di review.
11
Penyerapan karbon dalam biomas pohon dapat di inventarisasi melalui beberapa
prosedur yang telah dikembangkan oleh BPKH XI sebagai berikut:
F. Pemetaan Areal
Untuk akurasi pengukuran dan monitoring setelah pengukuran, batas-batas areal harus
diukur secara cermat dan dipetakan dengan baik untuk memenuhi persyaratan
registrasi proyek. Batas-batas areal harus dipetakan dengan metode pemetaan yang
valid.
G. Startifikasi Areal
Beberapa variabel yang dapat digunakan adalah:
 Penggunaan lahan (Land use)
 Tipe vegetasi (Vegetation types)
 Kelerengan (Slope)
 Iklim (Climate)
 Ketinggian (Altitude)
Penetapan kumpulan karbon (carbon pool) dapat dihitung dengan:
 Ketersediaan metode, tingkat akurasi yang diinginkan, dan ketersediaan dana
untuk proses pengukuran dan monitoring
 Sasaran dari pengukuran dan pendugaan
 Percepatan
 Untuk afforestation dan deforestation yang mana terminologi proyek di bawah
60 tahun akan menjadi ekonomis dan efisien dengan menghitung live tree
biomass (di atas dan di bawah tanah)
H. Stok Karbon di kayu kaliandra
Stok karbon pada kau dapat dibebaskan ke atmosfir ketika dibakar. Jika kayu kaliandra
tersebut digunakan untuk substitusi atau cofiring dengan bahan bakar fosil yang lain
misalnya batubara, ini dapat dinyatakan bahwa jumlah emisi CO2 yang dibebaskan ke
udara adalah sama dengan karbon yang diserap melalui proses fotosintesis pada
kebun kaliandra. Secara umum pengukuran karbon pada konsep ini adalah mengukur
stok karbon dalam Kebun Energi dan stok karbon pada kayu kaliandra yang akan
dijadikan baseline data.
I. Scaling up dan Sertifikasi
Proyek yang berhasil di tingkat daerah harus bisa di replikasikan di daerah lain. Project
ICCTF-MoFOR ini fokus pada pengembangan kebun energi dan industri kayu
kaliandradalam rangka mendukung program mitigasi perubahan iklim dan
12
mendorong low carbon economy. Jika konsep kebun energi kaliandra dan industri kayu
kaliandradi bangkalan madura berhasil, maka ini akan menjadi teladan bagi daerah-
daerah yang lain. Pengembangan dalam skala luas untuk kebun energi dan industri
kayu kaliandra diproyeksikan akan memberikan dampak positif yaitu:
(1) mitigasi perubahan iklim melalui penyerapan karbon di kebun energi dan
substitusi penggunaan bahan bakar fosil dengan wood pellet,
(2). Rehabilitasi tanah kritis/ terbuka/ tidak produktif dan menyuburkan tanah,
(3). Kualitas hidup masyarakat yang diperbaiki melalui penguatan sosial
ekonomi lokal dan perekonomian mikro.
Produk Kayu menggunakan skema SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu).Sertifikasi
produk berkaitan dengan jaminan kualitas produk kayu kaliandra sesuai dengan
keinginan dan standar internasional yang berhubungan dengan standar bahan bakar
biomasa. Lembaga sertifikasi di Indonesia bisa melakukan pengujian mutu terkait
dengan kalori yang dihasilkan, kadar abu, tingkat emisi, dll. Sertifikasi pengelolaan
hutan lestari dikembangkan oleh Lembaga Ekolabel Indonesia/LEI dan FSC (Forest
Stewardship Council
Indonesia terikat dengan perjanjian VPA (Voluntary Partnership Agreement) dengan Uni
Eropa dimana produk Indonesia harus legal dibuktikan dengan adanya FLEGT License
yang diakomodir oleh mekanisme SVLK sebagai V-Legal Certificate. Tentunya dengan
adanya inisistif sertifikasi ini akan menambah biaya, namun jika harga produk
J. Analisa Biaya Budi Daya Kaliandra (Terlampir di Appendik 1)
II. Alam Kecamatan Krayan berpusat di Long Bawan
a. Pilot Proyek Kalimantan Utara
Kalimantan Utara sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau
Kalimantan. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara
bagian Sabah dan Serawak-Malaysia.Saat ini, Kalimantan Utara merupakan provinsi
termuda Indonesia, resmi disahkan menjadi provinsi dalam rapat paripurna DPR pada
tanggal 25 Oktober 2012 berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012.
Kementerian Dalam Negeri menetapkan 11 daerah otonomi baru yang terdiri atas satu
provinsi dan 10 kabupaten, termasuk Kaltara pada hari Senin, 22 April 2013.Bersama
dengan penetapan itu, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melantik kepala daerah
masing-masing, termasuk pejabat Gubernur Kaltara yakni Irianto Lambrie. Infrastruktur
pemerintahan Kalimantan Utara masih dalam proses persiapan yang direncanakan
akan berlangsung paling lama dalam 1 tahun.
13
Pada tanggal 22 April 2015, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo melantik Triyono Budi
Sasongko sebagai Pejabat Gubernur Kaltara menggantikan Irianto Lambrie yang telah
menjabat selama 2 periode masa jabatan Pj. Gubernur Kaltara.
Gambar : Kabupaten Nunukan
Kabupaten Nunukan
Kabupaten Nunukan adalah salah satu kabupaten di Kalimantan Utara, Indonesia. Ibu
kota kabupaten ini terletak di kota Nunukan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah
14.493 km² dan berpenduduk sebanyak 140.842 jiwa (hasil Sensus Penduduk
Indonesia 2010).Motto Kabupaten Nunukan adalah "Penekindidebaya" yang artinya
"Membangun Daerah" yang berasal daribahasa Tidung. Nunukan juga adalah nama
sebuah kecamatan di kabupaten ini..
Pelabuhan Nunukan merupakan pelabuhan lintas dengan kota Tawau, Malaysia. Bagi
penduduk kota Nunukan yang hendak pergi ke Tawau diperlukan dokumen PLB (Pas
Lintas Batas). Setiap hari rata-rata sekitar 8 unit kapal cepat dengan kapasitas kurang
lebih 100 orang mondar-mandir antar Nunukan dengan Tawau, Malaysia.
Gambar : Kecamatan Krayan
14
b. Gambaran kecamatan Krayan
Kecamatan Krayan mempunyai luas wilayah sekitar 1.837,54 kilometer persegi
dengan penduduk 2.077 kepala keluarga, terdiri dari 4.271 jiwa perempuan dan 3.685
jiwa laki-laki. Penduduk asli adalah Suku Dayak Lundayeh. Luas Lahan pertanian
pangan 2.500 hektare antara lain ditanami Padi Adan yang terkenal di Kaltara dan
konon merupakan beras makanan utama Sultan Hasanal Bolkiah dari Brunai
Darussalam.Perjalanan untuk mencapai kecamatan ini dari Kabupaten Nunukan harus
ditempuh melalui transportasi udara melalui penerbangan dari Bandara Nunukan ke
bandara perintis Long Bawan (Bandar Udara Yuvai Semaring)
Kerbau Krayan
Selain Padi Adan yang sangat terkenal, Krayan juga memiliki potensi ternak kerbau yang
juga disukai masyarakat Brunai. Kepala Adat Krayan, Yagung Bangau menceritakan bahwa
ternak kerbau merupakan simbol prestise masyarakat Krayan.Siapa yang memiliki kerbau
banyak menunjukkan status sosial seseorang tinggi dan disegani. Dulu kalau seseorang
ingin melaksanakan perkawinan, paling tidak harus memberikan jujuran 30 ekor kerbau.
Tetapi sekarang aturan adat ini sudah berubah dan jujuran untuk perkawinan hanya
menyediakan tiga ekor kerbau. Pada 1999 populasi kerbau masih sekitar sembilan ribu
ekor dan berdasarkan hasil pendataan ternak 2011 yang dilaksanakan BPS, populasi
ternak kerbau di Kecamatan Krayan sekitar 2.987 ekor.
Berdasarkan informasi dari masyarakat, menjelang Hari Raya Idul Adha 2011, jumlah
kerbau yang keluar dari Long Bawan ke Ba’Klalan, Malaysia dan sekitarnya berjumlah
ratusan ekor. Perkembangan ternak kerbau memerlukan perhatian khusus, terutama saat
birahi. Peternak sering tidak memperhatikan waktu birahi kerbau yang terjadi umumnya
pada sore hari atau malam hari. Karena itu Kerbau betina dan pejantan harus
digembalakan bersama sama agar betina yang birahi cepat dikawini pejantan agar cepat
menghasilkan keturunan.
Perkembangan ternak kerbau di kawasan ini berjalan alami, sekaligus mematahkan
teori yang menyatakan memelihara kerbau susah dan lambat berkembang. Bisa
15
dikatakan satu ekor kerbau dalam satu tahun dapat menghasilkan anak dan tidak jauh
berbeda dengan ternak Sapi Bali.
Melihat kebiasaan warga Krayan, kerbau bisa dikelompokkan dalam berbagai
kebutuha, yakni sebagai mas kawin. Sekarang harus menyiapkan tiga ekor kerbau
sebagai jujuran. Kemudian sebagai pengolah tanah pada lahan sawah yang
menghasilkan Beras Adan dan sebagai hewan ternak yang dijual untuk biaya
melanjutkan pendidikan.
Selanjutnya ternak kerbau juga berfungsi sebagai tabungan yang sewaktu-waktu bisa
digunakan, misalnya ketika ada keluarga sakit dan memerlukan pembiayaan
pengobatan.Harga kerbau dewasa (umur 1,5 sampai 2 tahun ) berkisar 2.000 hingga
3.500 Ringgit Malaysia atau setara dengan Rp7 juta hingga Rp 9 juta ( kurs 1 ringgit
Rp3000) untuk betina dan Rp10 juta hingga Rp12 juta untuk pejantan.
Menanggulangi penurunan populasi kerbau di daerah itu, akan dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut, yakni memasukkan kerbau pejantan untuk mengurangi
inbreeding (kawin keluarga) dari luar Long Bawan. Sehingga digalakkan intensifikasi
kawin alam (Inka) dan gerakan massal inseminasi buatan dengan menggunakan
kerbau unggul untuk memperbaiki kualitas kerbau di Krayan.
Selanjutnya menggalakkan pemanfaatan jerami sebagai pakan ternak yang selama ini
tidak dimanfaatkan. Selain itu juga menggalakkan penanaman rumput pakan ternak dan
penanaman legum pohon, misalnya gamal dan lainnya. Kemudian pembuatan
kawasan penggembalaan ternak kerbau sehingga deteksi birahi kerbau dapat dilakukan
cepat melalui kerbau-kerbau pejantan.
16
Apel dan Nenas
Potensi lain di Krayan adalah apel dan nenas. Sekitar 1997 ada program penanaman
apel di wilayah Long Bawan. Bibit berasal dari Malang yang disebar kepada kelompok
tani. Entah bagaimana bibit tersebut mungkin tidak semua ditanam petani dan
sebagian bibit dijual ke wilayah tetangga Ba’Klalan.
Saat ini di Long Bawan sulit menemukan apel Malang, tetapi di Ba’Klalan apel bisa
tumbuh subur dan memproduksi banyak buah tersebut. Mengapa bisa berproduksi
dengan baik karena petani Ba’Klalan mendatangkan petani dari Malang dan
membudidayakan layaknya di Malang sehingga Ba’Klalan saat ini terkenal sebagai kota
penghasil apel.
Selain apel, Kecamatan Krayan juga terkenal dengan tanaman Nenas yang diproduksi
dari beberapa desa, yakni Long Api, Long Umung, Kampung Baru dan lainnya. Harga
Nenas di Long Bawan sekitar Rp3.000 sampai Rp4.000 perbuah, tetapi saat sampai di
Nunukan harganya lebih mahal. Ongkos angkut barang dari Long Bawan sampai
Nunukan Rp15.000 per kg. Sedangkan nenas yang harganya Rp4.000 per butir bila
dibawa ke Nunukan maka harganya bisa mencapai Rp20.000 perbutir.
Potensi lainnya adalah tanaman hortikultura, berupa kubis dan kacang tanah.
Tanaman ini tumbuh baik di Long Bawan. Komoditi sayuran tersebut banyak dijual di
warung-warung pada pagi hari. Petani yang menanam masih sangat terbatas dan
memerlukan pengalaman bercocok tanam. Kebanyakan petani yang menanam berasal
dari Jawa dan Tana Toraja. Krayan, sesungguhnya memiliki potensi luar biasa. Kita
tunggu saja, pada saatnya, Krayan akan berjaya.
Long Bawan adalah daerah pegunungan yang berbatasan langsung dengan Sabah
(Malaysia). Long Bawan ditempati oleh Suku Dayak Lundaye. Suku Dayak Lundaye
memiliki Upacara Adat Nyumpai Semarang Mei Ulang. Suku Dayak juga memiliki
Tarian Parisanan dan Bari Tubing. Krayan terkenal sebagai peternakan kerbau dan
sebagai Lumbung Padi serta penghasil Garam Alam.
17
III. Teknologi Pembangkit
a. Aqylon ORC
AQYLON ATM-1000H
Deskripsi Module Power Organic Rankin Cycles
18
Ringkasan (“Summary”:
1. Fitur-fitur teknis ………………………………………………………………………………………………………………...4
1.1 Blok Organic RankinCycle (ORC) …………………………………………………………………………………….4
1.2 Diagram Sistim ………………………………………………………………………………………………………………4
1.3 Performance ……………………………………………………………………..……………………………………………6
1.4 Fluida Kerja ……………………………………………………………………………………………………………………6
1.5 Kondisi Operasi Typical …………………………………………………………………………………………………..7
1.6 Output Tenaga/Power ……………………………………………………………………………………………………7
1.7 Sistim Pendinginan (cooling system) ………………………………………………………………………………7
2. Footprint & Arrangement ……………………………………………………………………………………………….10
3. Keselamatan dan Norma-Norma …………………………………..………………………………………………11
4. Operasi ………………………………………………………………………………………………………………………..11
4.1 Pemasangan (installation) ……………………………………………………………………………………………11
4.2 Operasi Blok Power (Power Block Operation) ……………………………………………………………….12
4.2.1 Start Up ………………………………………………………………………………………………………………….12
4.2.2 Continuous Operation ……………………………………………………………………………………………...12
4.2.3 Shutdown ……………………………………………………………………………………………………………….12
4.2.4 Data Acquisition ……………………………………………………………………………………………………..13
4.2.5 Kondisi Operasi Normal ………………………………………………………………………………………….13
4.2.6 Procedure Emergency ……………………………………………………………………………………………..13
5. Scope dari Supply : Equipment dan Services…………………………………………………………………..14
5.1 Power Module Equipment Scope of Supply …………………………………………………………………..14
5.2 ORC Power Module Installation Service Scope of Supply ……………………………………………….14
5.3 ORC Power Module Maintenance Service Scope of Supply ……………………………………………15
5.4 Water Loop Cooling Source Equipment Scope of Supply ……………………………………………….17
5.5 Water Loop Cooling Sources Installation Scope of Supply ……………………………………………..17
5.6 Water Loop Cooling Source Maintenance Scope and Supply …………………………………………18
1. FITUR-FITUR TEKNIS (TECHNICAL FEATURES)
1.1 Blok Organic Rankin Cycle (ORC)
Blok Power ORC yang ditawarkan oleh Aqylon, di rekayasa/di-design untuk menawarkan fitur-
fitur berikut ini:
• “Rugged architecture”: Keseluruhan fasilitas plant dan turbin secara particular/khusus,
di rekayasa/”di-design” untuk menjadi simple/sederhanadan Lubrikasi dilakukan secara
terus menerus dan pendinginan untuk “bearings” untuk biasa bertahan paling lama
sampai dengan 1(satu) tahun tanpa dilakukanintervensi oleh operator
19
• Mudah dalam integrasi “Easy of Integration”: Unit Power ini di komposisikan, dibuat
terdiri dari skid/alas fondasi yang berbeda-beda, berisikan semua komponen dari ORC
dan auxiliaries, yang membuat sistim ini mudah untuk diangkut/di-transport, dan
mudah untuk dipasang
• Mudah dalampemakaian (“Ease of use”),unit Power ini dioperasikan secara otomatis
dengan sangat ringan persyaratannya,yang terkait kepada aktivitas pemeliharaandan
start up
• Multi-stage radial turbin: ”simple architecture” yang efficiencynya sangat tinggi untuk
memberikan performance yang baik yang sangat lama (long lasting performance)
1.2 Diagram Sistim
Diagram sistim berikut ini adalah flowchart secara umum (general) dari blok power ORC Aqylon.
20
Loop/sirkuit pembangkitan tenaga listrik (dalam warna hijau) adalah sebuah sistim yang
menggunakan fluida kerja. Sebuah sistim Kondesor air yang digunakan untuk mendinginkan dan
mengkondensasikan fluida kerja. Beberapa fitur yang ditunjukan dalam, gambar-1 sbb:
• Turbin-Generator (Turbine+Generator): Berperan, bekerja sebagai sebuah expander untuk
uap superheated, yang sangat panas dari fluida kerja yang di-supply oleh generator uap
(Evaporator)
• Regenerator/Economizer: Me-recover enersi panas (thermal energi) dari superheated fluida
yang bertekanan rendah, dan keluar/exiting meninggalkan turbin sebelum terjadi
kondensasi.Enersi panas ini digunakan untuk memberikan preheat kepada fluida kerja
phase cairan (liquid phase) yang datang dari pompa
• Pompa: Memompa, mengkompress fluida kerja yang sudah dalam bentuk phase cairan
• Condeser (Kondensor): Men-disipasi enerii panas yang di discharge/dikeluarkan dari
“cycle”ke sirkuit/loop air, berfungsi, dan bekerja sebagai heat sink, dalam rangka untuk
mendinginkan fluida kerja, uap yang keluar dari turbine
• Evaporator: The heat exchanger ini menstransfer enersipanas dari “heat transfer fluid”(HTF)
ke fluida kerja
“The excellence properties”, keunggulan propertydari fluida kerja ini memperbaiki,
meningkatkan “Longevity” dari turbin. Dalam kenyataannya, selama expansi fluida kerja akan
terjadi secara alamiah/nature, yaitu fluida kerja mengering dan setiap “droplets” yang dapat
terjadi “suspended” akan hilang (disappear), sehinggasecara virtual tidak akan ada terjadi
keausan di sudu-sudu/blades turbin (no wear of the blades”)
Hal berikut ini juga termasuk dalam sistim, tetapi tidak ditunjukan dalan diagram proses diatas:
• Dibutuhkan sebuah Personal Computer (PC)tipe industrial yang dihubungkan ke
jaringanInternet untuk proses monitoring dan supervision dari unit power ini.
• Sebuah “console display” yang digunakan untuk proses akivitas pemeliharaan
(Maintenance)
1.3 Performance
Tingkat level Efficiency sistim ini akan sangat tergantung kepada perbedaan antara temperature
masuk “inlet temperature”)dantemperature keluar (“outlet temperature”). Performance/kinerja
dihitung pada “case by case basis” dengan cara men-tuning final parameter-parameter module
power (temperature penguapan fluida temperature kondensasi fluida dll)
Module Power secara neto dan efficiency diperhitungkan mencakup, meliputisbb:
21
• Konsumsi power/tenaga listrik oleh alat-alat bantu/auxiliaries, seperti pompa, sistim lubrikasi,
pelumasan, elektronika daya/power electronics, sensors dan sistim control)
• Rugi-rugi panas/losses, di jaringan konversi tenaga listrik, di sistim distribusi dan transminsi
listrik ke “Grid” jaringan PLN
• Penurunan tekanan fluida (pressure drops) di sistim peralatan “heat exchanger”
• Friction Losses/rugi-rugi gesekan panas yang terjadi akibat adanya gesekan-gesekan di peralatan
“bearings”
1.4 Fluida Kerja
Fluida kerja adalah “a well-suited high temperature” dan “high thermal stability fluida” ORC
yang menggunakan senyawa kimia bernama “Hexamethyldisiloxane”. AQYLON memilih
senyawa kimia ini sebagai fluida kerja, terutama karena keunggulan/excellence dari sifat-sifat
thermodynamic property nya, antara lain:
• Memberikan “excellent conversion efficiency” (efficiency konversi yang unggul) untuk panas
yang terinduksi antara 150 s/d 300 Deg Celcius, sehingga mengizinkan terjadinyarecovery
enersi panas yang sangat efficient
• “High Regeneration” (pembangkitan enersi listrik yang tinggi)
• Stability thermalnya sangat tinggi (very high thermal stability)
• Memiliki kemampuan untuk expansi tanpa membentuk “droplets”, sehingga untukcost
dapat mengurangi biaya pemeliharaan yang cukup significant
• “Low enthalpy drop”, pengurangan entalpy yang sangat rendah di dalam sistim turbin
• Low flow velociry (kecepaan alir fluida yang sangat rendah)
Kebutuhan jumlah fluida Organic Rainkine Cycle, yang disimpan (stored on-site) di dalam
kondisi-kondisi operasi yang bertekanan rendah, relative sangat sedikit
1.5 “Typical Operation Condition” (Kondisi operasi secara typical)
Kondisi operasi sbb:
Design standar untuk
temperaturepenguapan/evaporation
245 Deg Celius
Design standar untuk temperature kondensasi 50 Deg Celcius
Catatan bahwa untuk design yang tidak standar, jumlah “stages" dari isitim turbin ini di atur
(adjusted) ke ratio expansi yang baru (new expansion ratio)
1.6 Output Tenaga (Power Output)
22
Output standar dari tegangan listrik yang dihasilkan dari blok Power ORC adalah 400 Volts (50
Hz). Untuk besar tegangan ouputyang lain, dapat di supplyoleh pabrik sesuai dengan permintaan
client (on request)
Generator listrik dibuat/designpada standard putaran 1,500 RPM (atau 1,600 RPM untuk sistim
grid, jaringan 60 Hz), generator synchron dengan synchronisasi ke grid/jaringan PLN dapat
dilakukan secaca outomatis.
1.7 Sistim Pendinginan (Cooling system)
Sistim pendinginan menggunakan sebuah “Water Chilled Closed Loop” menggunakan “air
Chillers”
Fitur dari sirkuit air pedinginan ini sbb:
• Pompa sirkulasi air
• Udara untuk “Dry Cooler Venting” melalui pipa-pipa saluran air
• “High galvanized structure”yang dilengkapikonstruksi tangga-tangga dan
“footbridge”
Air panas yang datang, setelah menkondensasi, mendinginkan fluida kerja, dialirkan ke “air
chillers” dimana hal ini meng-exchanges, memindahkan panasnya ke aliran udara yang ter-
ventilasi oleh fan.
23
Fluida kerja yang telah terkondensasi ini kemudian di pompakan kembali melalui “circulation
pump”ke kondensor
Dry cooler memiliki ketinggian 4 (empat) meter, ukuran/size ini membatasi footpint-
nya,memfasilitasi untuk aktivitas pemeliharaan dan memastikan efficiency yang tinggi, yaitu
pada konsumsi tenaga listriknya yang rendah.
Jumlah dari unit dry cooler dihitung, tergantung kepada temperature udara luar, Cat/coating
resin Epoxy dapat ditambahkan untukmemproteksi/melindungi structure dari rusting/karat
danmemperbaiki/meningkatakan “lengesty”nya (umurnya)
Dry cooler dikontrol melalui sebuah motor yang secara electronicmenggunakan “commutted
motor” dengan slip yang rendah, rugi-rugi gesekanyang rendah dan kehadiran kehadiran noise
electromagnetic. Hasil ini terjadi di level efficiency tinggi, di setiap kecepatan putaran,
pembangkitan thermal/panas yang rendah, noise yang terjadi juga lebih rendah dan kehadiran
dari kabel-kabel listrik yang juga di shielded,
Pendingin udara (air chiller) di design untuk memenuhi power/tenaga listrik yang diperlukan
pada 50% dari fan/kipas angin pada beban optimalnya dengan temperature luar (exterior) 15
Deg Celcius dibawah dari temperature rata-rata
2. Footing and Arrangement
24
Module power mesin Aqylon ATM-1000H dibuat, dan datang dalam 2(dua) Container berukuran
standar, dari 40 feets masing-masing di”pilled”.
Container bagian sebelah atas berisikan peralatan-peralaan/equipment berikut ini:
• Turbin
• Gearbox
• Generator listrik, dengan putaran synchron di 1,500 RPM
• Lubrikasi dan sistim pendinginan
• Regenerator Heat exchanger
• Kondensor
• Bypasss valves
• Automation dan probes
Container bagian sebelah bawah:
• Evaporator dengan flange-flange koneksi ke thermal oil
• Flange-flange koneksi ke air untuk kondensor
• Pompa fluidakerja
Catatan bahwa skid-B sebagai bagian mendukung struktur untuk skid-A, sehingga pompa akan
mendapatkan Net Pressure Suction Head (NPSH) yang cukup (Proper) tanpa diperlukan
tambahan struktur
3. Safety dan Norms (Keselamaan dan Norma-Norma)
Aqylon mensupply sebuah “zero leakage sealed turbine” yang diterapkan secara default sebagai
berikut: terbaik, cocok untuk mengurangi resiko dari bahaya ledakan (explosion) atau
kebakaran. Norma-Norma yang berbeda untuk Turbin yang akan diterapkan secara default
adalah sebagai berikut:
25
NORMA-NORMA DETAILS
ASME VIII Div.1 Pressure Vessel (Bejana tekan)
AFNOR FD X 60-000 Corrective Maintenance
ASME B16.5 Flanges, Welding Neck and Joints
ASME B31.3 Industrial Pipings
ASME IX Welding qualification
CE-FED-97/23/EC Manufacturing Norm for pressure equipment
EN-62061 Functional safety of safety related electrical
and PLC/Programmable electronics system
EN 953 Safety of machinery for Guards if Fix and
Movable parts
EN 982 Safety of Machinery – Fluid and Lubrication
systems
IEC 61000-2.12 EMC/Electromagnetic compatibility–
Environmental – compatibility level for low
frequency conducted disturbance and
signaling low-voltage supply systems
ISO 10816 Vibration level monitoring, and other
preventive Maintenance via continuous
monitoring of sensors
ISO 12100 Safety of Machinery-Concept and design
principle
ISO 138491 Safety related control systems – Design
&Validations
ISO 14121 Risk Assessment
ISO 4126 Safety devices for protection againstexcessive
pressure
IP68 Turbo Generator
IP45 or Plus Electronic Cabinet
Bila tidak disebutkan, semua peralatan/equipment dan instrument disediakan berdasarkan
kepada standar-standar “Civil Engineering”. Norma-Norma dan kondisi-kondisi yanglain dapat
diikuti, dipenuhisesuai kepadapermintaan dari client
4. OPERATION
4.1 Instalation/Pemasangan
Blok Power direkayasa/di-design untuk meminimalkan on-site operations dan pekerjaan-
pekerjaan civil engineering untuk pemasangan sbb:
• Civil Engineering: Installation dari studs/concrete slabs
• Alat angkat Crane untuk 4 buah container berdasarkan kepada hasil review (craning the
four container according to the preview)
26
• Koneksi-koneksi pipa ke thermal oil loop (connecting pipes to the thermal oil loop
• Koneksi output generator (Connecting of the alternator output)
• Electrical connection of the control cabinet of the ORC Auxiliaries
• Ethernet connection of the PLC (ModBus TCP/IP)
4.2 Power Block Operation/Operasi Blok Power
Blok Power direkayasa/di-designed untuk dioperasikan tanpa orang/operator (unmanned)
dengan proses start updilakukan secara otomatis dan shutdown, di section berikut ini, kami
akan menjelaskan aspek-aspek utama dari operasi blok power:
4.2.1 Start up
Unit block power di-start up secara otomatis ketika kondisi yang diperlukan, disyaratkan untuk
operasinya sudah terpenuhi. Secara lebih specific, hal ini akan berlangung secara otomatis, men-
deteksi keberadaan tenaga panas dari limbah sampah, pada bermacam-macam sumber-sumber
panas dengan mendeteksi:
• “Flow rate of coolant”
• Profile temperature berdasarkan kepada aliran loop/sirkuit dari transfer panas, dari HTF
(Heat Transfer Fluid)
Controller kemudian, men-start procedure dengan men-starting generator dan power
electronics, dan pompa mulai bekerja.
Di dalam proseds ekerja seperti ini, sistim kemudian men-drive/memutar turbin pada rating
kecepatannya dan mulai meng-generate,membangkitkann tenaga listrik
4.2.2 Operasi yang berkelanjutan (“Continuous Operations”)
“Server” sistim komuter control akan bekerja secara otomatis mengatur/meng-adjust setting equipment
(terutama aliran fluida pompa dan kecepatan fan dari dry coolers
Proses ini secara otomatis mendeteksi fluktuasi power dan bereaksi “accordingly”. Tidak diperlukan aksi
atau intervensi dari manusia/operator.
4.2.3 Shutdown
Bila sumber panas yang dihasilkan berkurang dibawah “minimal load level”(level beban minimum),
maka unit control dari ORC blok power akan men-triger suatu sistim otomatis shutdown. Bila untuk
beberapa alasan, client menginginkan untuk men-cut off unit ORC ini, atau men-stop/memberhentikan
unit ini secara emergency dengan menggunakan sistim men-trigger shutdown
27
4.2.4 Data Acquisition
Blok Power ORC disesuaikan degan sistim instrument, untuk mengontrol dan memonitor sistim secara
benar/adequate dari unit
Instrument, seperti software untuk data acquisition, tidak meng-effect kepada sistim control. Sistim data
acquisition mengikut sertakan sebuah sistim komunikasi PC tipe industrial via interface ModBus dengan
perbedaan perbedaan sensors dan PLC dari Blok Power ORC.
PC tipe Industrial dipasangkan di dalam tempat yang seacra “dedicated”berada di dalam box blok
Power. Data-data disimpan/store di dalam sebuah PC hard drive dan dikirim ke server AQYLON via
koneksi Ethernet untuk memonitor sistim ORC secara remote
5.2.5 Kondisi-kondisi Operasi Normal
Bia tekanan evaporator berkurang/drops, karena adanya pegurangan tenaga panas/thermal yang
datang/masuk dari wasted heat (panas limbah), missal: jumlah panas jatuh dibawah thermal oil flow
rate atau temperature), mengakibatkan produksi enersi listrik akan berkurang “accordingly” (sesuai
dengan pengurangan input panas)
Secara serupa, bila aliran udara dalam udara kondesor berubah,karena perubahan di dalam temperature
ambient diatas atau dibawah besaran yang normal); unit power akan men-generate, menghasilkan
tenaga listrik lebih besar atau lebih sedkit/berkurang
Kontrol sistim untuk blok power via server (dipasang pada sebuah PC industrial di dalam sistim) yang
dapat meng-handle kedua signal-signal analog dan signal digital, yang biasa direrima oleh unit control:
didalam kontek ini, keberadaan dari operator hanya diperlukan saat untuk men-start installation dan
secara periodic untuk men-check beberapa alat-alat ukur/Gauges sebagaimana data diperlukan untuk
aktivitas maintenance (lihat diatas)
4.2.6 Procedure Emergency
Procedure saat terjadi situasi emergency akan di-handle secara otomatis, akan diatasi oleh sistim
kontrol dari unit power, seperti procedure operasi biasa, memastikan safety/keselamatan dari
lokasi/site tanpa diperlukan intervensi manusia/human intervension
Karena blok power ORC ini sangat kokoh/robust dan andal/reliable, karena dari “its simplicity”, sebuah
shutdown sistim dari unit karena terjadi problem internal,“is highly unlikely”. Tetapi akan tersedia
procedure pemeliharaan rutin (in place) dan procedure ini harus diikuti /dilaksanakan
Hal ini berarti pemberhentian/stopping unit ini dapat terjadi terutama karena terjasipermasalahan
external seperti adanya perubahan masukan pana didalam “incoming wasted heat” (panas limbah yang
28
masuk) yang diluar dari batas-batas jumlah panas yang diperlukan untuk penggunanan yang proper dari
mesin ORC ini.
5. Scope of Supply : Equipment Services
5.1 Power Module Equipment Scope of Supply (scope dari suppy utk equipment Module Power)
Module Power ORC mengikutsertakan, meliputi semua peralataan utuk operasi dari ORC
Cycles, sebagaimana terdaftar dibawah ini:
Unit Turbo Generator Dengan sistim lubrikasi, gearbox, seal
Control dan pendingian, probes, lubrikasi
barriers dan filters
Pompa fluida kerja Dengan sistim lubrikasi, frequency driver,
seal konttol dan pendinginan
Elektronik daya (Power Electronic) Untuk synchronisasi generator secara
otomatis (output listrik 50 Hz, pada tegangan
400 Volts, 3Ph+ N), berdasarkan pemintaan
client, customer requirement
Heat Exchangers Evaporator, Regenerator, dan kondensor
heat exhangers dengan sistim pipa-pipanya
yang terisolasi dan control valvenya secara
“adequate” (benar dan tepat)
Monitoring dan sistim kontrol Dengan semua accessories, termasuk sebuah
server yag dipasang pada sebuah
komputer PC tipe industrial, yang sudah
terhubung ke jaringan internet, yang di
deploy on-site untuk:
Data Acqusition, pencatatan-pencatatan
data-data kondisi operasi (Operating
conditionrecording)
The PLC setting security installation PLC mengambil peran di dalamkasus dari
kegagalan/failure dari server
Skid dan Casing Skid ORC dan casing/frame (Skid-A dan Skid-B)
Fluida Kerja Di-supply dalam barrel yang terpisah
5.2 ORC Power Module installation service scope of supply (scope dari supply untuk instalasi
Power Module ORC)
Instalasi Dengan 2(dua) orang teknisi (paling sedikit 1
orang dapat berbahasa Inggris atau Prancis:
• 10 hari kerja di site
• 1 trip perjalanan ke site dan kembali
• Biaya-biaya selama dilokasi/site
Start Up Dengan 2(dua) orang teknisi (paling sedikit 1
orang dapat berbahasa Inggris atau Prancis
29
• 10 hari kerja di lokasi
• 1 trip perjalanan ke lokasi dan kembali
• Biaya-biaya selama di lokasi/site
5.3 ORC Power Module Maintenance Service scope of supply (scope dari suppy utuk service
maintenance untuk Module Power ORC):
Pemeliharaan Preventive dan “corrective Maintenance” dilakukan untuk mengurangi
kemungkinan/probability terjadinya kegagalan sistim dan degradasi/pengurangan performance
dari pembangkitan tenaga listrik selama waktu operasi (overtime)
Berikut ini, kami menyajikan aktivitas-aktivitas pemeliharaaan/maintenance untuk unit ORC sbb:
Audit/Planned
Maintenance
Check
Frequency Nature of Operation Durasi/perioda
Check struktur
civil
Annual/tahunan Ispeksi secara visual dari struktur
pedukung untuk heat exchanger
(internal exchangers dan
kondesor) yang didinginkan oleh
udara
2 Jam
Check control
cabinet dari
cooling cabinet
Annual/tahunan Inspeksi seara visual dari
pendinginan/cooling exchangers
4 Jam
Check pompa-
pompa sirkulasi
dan level fluida
Annual/tahunan Inspeksi secara visual dari pompa-
pompa sirkulasi dan level fluida
(fluida kerja dan thermal oil), “as
per OEM requirement”
5 Jam
Check sistim
control
Annual/tahunan Reboot dan kontrol elektronika 5 Jam
Check sistim
Turbin
Annual/tahunan Inspeksi secara visual
sirkuit lubrikasi,penggantian
parts/suku cadang bila diperlukan
Pergantian, change dari lubricant
(secara otomatis)
Control qualty dari lubricant bekas
(mendeteksi degredasi abnormal)
Check bearing change/ganti bila
diperlukan
Analisa vibrasi dari bagian-bagian
peralatan yang berputar
Kondisi umum dari mesin
(chasis/frame, hubungan-
hubungan listrik)
3 hari
Check peralatan
Elektonika daya
2 Tahun Kontrol komponen-komponen
utama/key components dari
2 Jam
30
elektronika daya, biasanya
dilakukan oleh pabrican/pabrik
Check coolers dry 2 Tahun Check fouling pada dry coolers
dan cleaning bila diperlukan “as
per OEM instructions”
1 Jam
Maintenance dari
kontrol untuk
security
2 Tahun Unit di test untuk PLC controls
untuk emergency
6 Jam
General
Maintenance dari
sistim
Pendinginan
5 Tahun Eksaminasi, permeriksaan secara
comprehensive dari sistim
pendinginan
5 hari
Maintenance
Software
5 Tahun Pengggantian dari komputer
industrial dan PLC’s, reconfigurasi
sistim dan update
3 Jam
Maintenance
Turbin
5 Tahun • Menyelesaikan
disassembly dari unit
turbogenerator untuk:
• Perubahan/pergantian
bearings (Imperative)
• Check surface dan fouling
bila diperlukan
scrub/treatment
• Balance control dari
baian-bagian
component/parts yang
berputar dan bila
diperlukan dilakukan
rebalancing
• Check untuk kerusakan-
kerusakan lain
• Penggantian, perubahan
seals
• Sealing test parts
berisikan refrigerant dan
pengantian-penggantian
lain bila diperlukan
15 hari
Maintenance dari
plate exchangers
5 Tahun Inspeksai dan testing untuk
kebocoran tightnesss untuk plate
exchangers dan penggantian-
penggantian lain bila diperlukan,
“as per OEM instructions”
8 hari
Maintenance dari
electronica daya
10 Tahun Penggantian dari komponen-
komponen dari elektronika daya,
dilakukan oleh pabrikan/pabrik
2 hari
31
Selama dilakukan maintenance ORC suatu aktivitas pengecheckan dari cara-cara flue, ventilator,
filters dan peralatan hydraulic harus sudah di jadwalkan
“Corrective Maintenance”:
Intevensi untuk “corrective maintenance" dimaksudkan untuk melakukan rehabilitasi dari unit
power sebagai suatuhasil kondisi pengurangan qualitas/degradasi suku cadang/parts. Hal ini
dilakukan untuk menghindari kerusakan peralatan yang lebih parah (equipment
breakdown).Tujuan ini dilakukan untuk men-check secara rutin/periodic untuk mengoperasikan,
menggunakan sistim ORC ini kembali beroperasi sesegera mungkin
Suku cadang-suku cadang yang diperlukan, untuk restorasi dari fasilitas, peralatan yang secara
langsung akan disediakan oleh AQYLON
5.4 Water Loop Cooling Source Equipment scope of supply (scope of supply dari equipment
sumber sirkuit pendingan air
“Water Loop Cooling Source” mengikutsertakan semua peralatan untuk operasi dari water loop
Dry coolers Jumlah dry coolers disediakan, dihitung
berdasarkan kondisi-kondisilokal
meterorelogical dan target-target
performance. Dry coolers menggunakan
state of the art efficiency yang tinggi dari
motor-motor listrik untuk konsumsi listriknya
yang berkurang dari peralan-peralatan bantu
(auxiliaries)
Pompa sirkulasi Standar tawaranr termasuk 2(dua) buah
pompa, yang ke-2 yang berperan, bekerja
sebagai pompa back up/cadangan, dan
automated wear balancing dan termasuk
deteksi kegagalan/failure.
Pipanisasi sirkuit air pendingin (water
looping piping)
Standar tawaran termasuk pipa-pipa untuk
suatu jarak dari 10 Meters antara lokasi
instalasi Module Power ORC dan farm chiller
udara
Support Struktur Standar tawaran termasuk support struktur
untuk 4 Meter ”high installation” yang
mengurangi footprint dan menaikan thermal
power yang di disipasikan per-unit dari
power listrik yang dikonsumsi oleh “ Fan-Fan
Air Chillers” nya
Monitoring dan control sistim dengan
semua accessories
Data Acquisition
Deteksi dari kondisi-kondisi sistim operasi
32
5.5 Water Looping Cooling Sources Installation Scope of Supply (scope dari supply sumber sirkuit
air pendigin)
Instalasi Dengan 2(dua) orang teknisi (paling sedikit 1
orang dapat berbahasa Inggris atau Prancis
• 10 hari kerja di site/lokasi
• 1 trip perjalanan ke site dan
kembali/pulang
• Biaya-biaya selama di site
Start Up Dengan 2(dua) orang teknisi (paling sedikit 1
orang dapat berbahaai Inggris atau Prancis
• 10 hari kerj di site/lokasi
• 1 trip perjalanan ke site dan
kembali/pulang
• Biaya-biaya selama di site
5.6 Water Loop Cooling Source Maintenance Scope of Supply (scope dari supply Pemeliharaan
source sirkuit air pendingin)
Pembersihan Battery Sekali setahun), Frequency dari operasi
pembersihan dapat ditambah, ditingkatkan
berdasarkan kepada kondisi-kondisi operasi
lokal
Fan/kipas angin Perubahan, penggantian dari fan motor yang
rusak, test dari sistim kontrol
Early detection dari kegagalan, kerusakan
(deteksi awal dari kegagalan/failure)
Penggantian-penggantian peralatan yang
rusak dalam scope dari supply
33
ENERGY AND LOAD DEMAND FORCAST
PT PLN (PERSERO), SISTEM KRAYAN KAB. NUNUKAN-PROV KALIMANTAN UTARA
Description 2017 2018 2019 2020 2021
Total population (x1000) 9,57 9,79 10,01 10,23 10,45
Growth rate( %) 2,37 2,31 2,25 2,20 2,14
Growth of total GDP (%) 8,96 9,30 10,31 10,99 10,95
Electrification ratio PLN(%) 40,08 55,06 70,04 85,02 100.0
ENERGY SALES(MWh) 1,313.5 1,760.5 2,224.6 2,767.5 3,327.1
Growth(%) 372.50 34.03 27.5 23.3 20.2
Residential 963.6 1,366.8 1,793.9 2,244.9 2,719.7
Commercial 261.0 287.8 321.8 363.2 410.1
Publik 88.9 105.8 128.8 159.4 197.2
Industrial -
NUMBER OF CUSTOMER 1,115.0 1,500.0 1,907.0 2,335.0 2,782.0
Residential 940.0 1,321.0 1,718.0 2,132.0 2,561.0
Commercial 131.0 132.0 135.0 141.0 148.0
Publik 43.0 47.0 53.0 62.0 73.0
Industrial -
TOTAL PRODUCTION(MWh) 1,330.7 1,783.6 2,274.1 2,803.9 3,370.8
Energy requirement(MWh) 1,328.1 1,780.1 2,269.5 2,798.3 3,364.1
Load Factor (%) 41.1 41.1 41.1 41.1 41.1
Peak Load(KW) 324.0 434.0 553.0 682.0 820.0
delta beban puncak 167.0 110.0 119.0 129.0 138.0
b. Analisa Beban
34
c. Bisnis Model
35
d. Investasi (lihat Appendix II)
e. Kesimpulan
i. Di Long Bawan, yang berpotensi sebagai pusat Beras, peternakan
kerbau, industry pengolahan nenas, akan di bangun pembangkit
Biomas power plant dengan kapasitas 1 MW, berbasis pohon
kaliandra
ii. Dengan menanam pohon kaliandra merah (Caliandra
Callothyrsus ), dengan masa tanam 1 tahun, dan selama 10-20
tahun dapat di panen kayunya
iii. Kebutuhan per satu mega watt (1 MW) power plant, adalah 400HA
lahan tanaman kaliandra merah. Setiap hari di panen 1,2 HA
iv. Hasil kebun Energi kaliandra merah ini 10 Ton/12 Minggu
v. Daun kaliandra dapat sebagai pakan ternak (sapi:60% pakan +40%
daun kaliandra), sehingga pengembangan kebun ini berdampak
positif atas pertumbuhan ekonomi daerah terpencil terutama di
perbatasan Kalimantan Utara dengan Malaysia
vi. Listrik ang dibangkitkan dengan teknologi pembakaran kayu
kaliandra untuk mendapatkan panas,panas ini untuk memanaskan
media cairan yang mengangkut panas tersebut ke ciran lain yang
mempunyai titik penguapan rendah, kemudian melalui teknologi
ORC di konversikan menjadi listrik (Green Energi)
vii. Listrik akan di beli PLN dengan sekema IPP (Independent Power
Producer) melalaui PPA (Powewr purchase Agreement) dengan
kontrak jangka panjang (20 tahun) dengan pola B to B .
viii. Investasi Pembangkit , maximum kepemilikan asing 49% dan
sisanya 51% lokal. Pembiayaan oleh bank lokal belum kondusif,
sehingga pembatasan kepemilikan asing 49% harus di tinjau
kembali.
ix. Internal rate of return (IRR) yang di harapkan oleh investor adalah
15% (termasuk pembiayaan kebun kaliandra sebagai capex dan
opex) ,ini bias di capai kalau tanah tidak masuk dalam CAPEX
36
x. Tanaman kaliandra sebagai sumber Renewable green Energi,
dapat berkontribusi terhadap target pemerintah untuk
membangkitkan Green Energi sebesar 23% sampai tahun 2025.
xi. Dengan di bangkitkan setiap 1 MW, bisa menerangi jalan
sepanjang 240 KM, dengan jarak tiang 30 meter sebanyak 8,000
Tiang.
xii. Kebutuhan pekerja per 400 HA adalah 20 orang. Hasil kayu akan di
beli oleh pembangkit tenaga listrik dengan harga wajar.dan dengan
kontrak selama 20 Tahun
xiii. Logistik
Import matrials : berangakat dengan kapal laut dari paris ke batam,
dengan kapal laut ke tarakan, dari tarakan diangkut dengan helicopter
kelokasi kecamatan krayan desa long bawan Kalimantan utara
Lokal : berangkat dari tanjung priok ke tarakan, dan selanjutnya
dengan helicopter ke lokasi
Import Matrials, Customs di lakukan di Batam dengan menggunakan
jasa EMKL setempat,
Perusahaan Importir, harus memiliki ijin import, NPWP dan termasuk
PKB.
Biaya yang timbul adalah, biaya pengangkutan dari pelabuhan laut
paris ke krayan, pajak PPN, PPNBM,Bea masuk
Total waktu logistic dari ex-works paris sampai di krayan 75 hari
kalender.
Fabrikasi peralatan import 14 bu lan, fabrikasi peralatan lokal 16
bulan
37
analisa biaya pohon kaliandra merah per HA/10 Tahun
A. Biaya investasi qty unit total
sewa lahan(th) 10 1,000,000 10,000,000
bibit 10,000 600 6,000,000
cangkul 20 75,000 1,500,000
sabit 20 50,000 1,000,000
linggis 20 75,000 1,500,000
20,000,000
B. Biaya Operasional
B.1 tahun I, Penyusutan
sewa lahan 0.1 10,000,000 1,000,000
bibit 600,000
cangkul 150,000
sabit 100,000
linggis 150,000
total op 1 2,000,000
B.2 Tenaga Kerja
pembersihan lahan (HOK) 8 100000 800,000
lubang tanam&pemumukan 50 100000 5,000,000
penanaman 7 100000 700,000
pemupukan I&Penyulaman(2 mggu stlh tanam 6 100000 600,000
pemupukanI I&Penyulaman(6 bln stlh tanam 2 100000 200,000
penyiangan II (6 bln stlh penanaman) 4 100000 400,000
pengendalian hama dan penyakit 1 100000 100,000
panen dan pengkangutan 15 100000 1,500,000
total op 2 9,300,000
B.3 Pupuk
pemupukan dasar:pupuk kandang (Kg) 10,000 500 5,000,000
pemupukan I:petrogenik 550 700 385,000
pemupukan II:pupuk hayati (Liter) 2 100000 200,000
total op 3 5,585,000
16,885,000
Tahun II, semester 1 -
B .4 Penyusutan
sewa lahan 500,000
bibit 300,000
cangkul 75,000
sabit 50,000
linggis 75,000
total op 1 1,000,000
B.5 Tenaga Kerja
pemupukan &pembumbunan 2 100000 200,000
penyiangan 5 100000 500,000
pemanenan dan pengkangutan 20 100000 2,000,000
total op 2 2,700,000
B.6 Pupuk -
pupuk urea (0,025kg*5000) 250 1200 300,000
total op 3 300,000
semester II
B.6 penyusutan total op 4 1,000,000
B.7 Tenaga kerja
pemupukan &pembumbunan 2 100000 200,000
penyiangan 5 100000 500,000
pemanenan dan pengkangutan 20 100000 2,000,000
total op 5 2,700,000
B.8 Pupuk
pupuk urea (0,025kg*5000) 250 1200 300,000
pupuk kandang (5000kg*rp.300) 10,000 500 5,000,000
total op 6 5,300,000
total keseluruhan Total op tahun II 13,000,000
TH ke III-Th X (8 tahun) 8 13,000,000 104,000,000
133,885,000
Penerimaan
th 1 (ton pohon) 16 600,000 9,600,000
th1 biji (40 kg) 40 50,000 2,000,000
hasil madu ( Ton) 2.5 - -
th2, semester 1 20 600,000 12,000,000
th2, semester 2 20 600,000 12,000,000
hasil madu ( Ton) 2.5 - -
th3-th10 320 600,000 192,000,000
madu dalam 8 tahu (Ton) 20 - -
227,600,000
93,715,000
keuntungan netto/tahun 9,371,500
irr dengan biaya tanah 47%
irr tanpa biaya tanah 94%
Total tahun op tahun I
total investasi
Total keseluruhan 10 Taun
total penerimaan (gross/10tahun)
keuntungan/un10 tahun netto
Appendix I: Analisa Biaya Budi daya Kaliandra
38
total investasi ( IDR) 1 53,650,000,000
price per unit MW(Euro) total system 3,700,000
currency USD/IDR 13,100
currency euro/IDR 14,500
PPA PLN tariff (usd) 0.2500
land used for kaliandra plantation 400 ghak guna pakai gratis
permit,study,PPA 1
kaliandra wood needed (Ton/hour) 1.8
O&M 3%
equity 20%
net electricity produce(Kw) 1048
plant operation(hours) 8,000
Tenor(year) 8
loan interest 8%
Debt to equity ratio
equity 20% 10,730,000,000 IRR 14.3%
loan 80% 42,920,000,000 EBIT(IDR) 7,681,567,500
electicity produce (kWh/year) 8,384,000
ppa with pln/KWh (IDR/Kwh) 3,275
selling electricity/year (IDR/kwh/year) 27,457,600,000
selling heat to municipal
A.1. CAPEX POWER PLANT unit value
power plant equipment&installation &logistic + permits 53,650,000,000
A.2. Opex Power Plant
O&M/year 3% 1,609,500,000
installment+interest 17.0% 7,296,400,000
raw matrial (Ton/Year) 14400 8,640,000,000
A.3. Gross Earning power plant
jual listrik ke PLN melalui PPA(Purchase power agreement) 27,457,600,000
A.4. summary
Equity di perlukan dengan scheme 20% 10,730,000,000
foreign equity share 49% 5,257,700,000
Local equity share 51% 5,472,300,000
A.5. EBITDA
Net before tax 9,911,700,000
F.1 EBIT (corporate tax, 22.5%) 22.50% 7,681,567,500
IRR on capital 14%
27,457,600,000Rp
9,911,700,000
7,681,567,500
49%
51%
GROSS EARNING
100%
Krayan Biomas Power Plant ( 1 MW,ORC System)
CAPEX POWER PLANT
OPEX POWER PLANT
53,650,000,000Rp
17,545,900,000Rp
Base line
Appendix II : Investasi ORC 1 MW di Krayan

More Related Content

What's hot

KOMPONEN KIMIA KAYU
KOMPONEN KIMIA KAYUKOMPONEN KIMIA KAYU
KOMPONEN KIMIA KAYUEDIS BLOG
 
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestriAspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestriabdul samad
 
Ph berbasis ekosistem
Ph berbasis ekosistemPh berbasis ekosistem
Ph berbasis ekosistemErwin Radom
 
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...Andrew Hutabarat
 
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)npgkuja
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduPurwandaru Widyasunu
 
Peran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbahPeran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbahDzikri Imaduddin
 
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok TaniPetunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok TaniMuliadin Forester
 
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPrinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPuan Habibah
 
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)npgkuja
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Awe Wardani
 
pohon-industri
pohon-industripohon-industri
pohon-industricahut
 
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawitPanduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawitZul Rapi
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaNurul Aulia
 

What's hot (20)

KOMPONEN KIMIA KAYU
KOMPONEN KIMIA KAYUKOMPONEN KIMIA KAYU
KOMPONEN KIMIA KAYU
 
Modul RIL-C
Modul RIL-CModul RIL-C
Modul RIL-C
 
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestriAspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
 
Ph berbasis ekosistem
Ph berbasis ekosistemPh berbasis ekosistem
Ph berbasis ekosistem
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
KONSERVASI AIR 2022.ppt
KONSERVASI  AIR 2022.pptKONSERVASI  AIR 2022.ppt
KONSERVASI AIR 2022.ppt
 
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...
 
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
 
Lahan Kritis
Lahan KritisLahan Kritis
Lahan Kritis
 
Makalah budidaya tanaman pala
Makalah budidaya tanaman palaMakalah budidaya tanaman pala
Makalah budidaya tanaman pala
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
 
Peran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbahPeran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbah
 
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok TaniPetunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
 
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPrinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
 
SAWIT - PPT
SAWIT - PPT SAWIT - PPT
SAWIT - PPT
 
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
 
pohon-industri
pohon-industripohon-industri
pohon-industri
 
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawitPanduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimia
 

Viewers also liked

Wood pellet Conversion - Fuel storage and handling
Wood pellet Conversion - Fuel storage and handlingWood pellet Conversion - Fuel storage and handling
Wood pellet Conversion - Fuel storage and handlingPer Lysedal
 
biomass pellet production line
biomass pellet production linebiomass pellet production line
biomass pellet production lineRita Ma
 
2 2.5 tph wood pellet production line
2 2.5 tph wood pellet production line2 2.5 tph wood pellet production line
2 2.5 tph wood pellet production lineEvita Lee
 
A Feasibility Study of Making Biomass Pellets with Plywood Plant Waste in Ind...
A Feasibility Study of Making Biomass Pellets with Plywood Plant Waste in Ind...A Feasibility Study of Making Biomass Pellets with Plywood Plant Waste in Ind...
A Feasibility Study of Making Biomass Pellets with Plywood Plant Waste in Ind...Mark Lee
 
Jimmy wood pellet plant
Jimmy wood pellet plantJimmy wood pellet plant
Jimmy wood pellet plantEvita Lee
 
Desain perkebunan Kelapa Sawit
Desain perkebunan Kelapa SawitDesain perkebunan Kelapa Sawit
Desain perkebunan Kelapa Sawitandrewahyu04
 
Production Process Wood Pellet From Wood Biomass
Production Process Wood Pellet From Wood BiomassProduction Process Wood Pellet From Wood Biomass
Production Process Wood Pellet From Wood BiomassJFE Project
 
Typical wood pellet plant design
Typical wood pellet plant designTypical wood pellet plant design
Typical wood pellet plant designJossie Xiong
 

Viewers also liked (12)

Wood pellet Conversion - Fuel storage and handling
Wood pellet Conversion - Fuel storage and handlingWood pellet Conversion - Fuel storage and handling
Wood pellet Conversion - Fuel storage and handling
 
Session 17 ic2011 snippen
Session 17 ic2011 snippenSession 17 ic2011 snippen
Session 17 ic2011 snippen
 
biomass pellet production line
biomass pellet production linebiomass pellet production line
biomass pellet production line
 
2 2.5 tph wood pellet production line
2 2.5 tph wood pellet production line2 2.5 tph wood pellet production line
2 2.5 tph wood pellet production line
 
A Feasibility Study of Making Biomass Pellets with Plywood Plant Waste in Ind...
A Feasibility Study of Making Biomass Pellets with Plywood Plant Waste in Ind...A Feasibility Study of Making Biomass Pellets with Plywood Plant Waste in Ind...
A Feasibility Study of Making Biomass Pellets with Plywood Plant Waste in Ind...
 
Pellet
PelletPellet
Pellet
 
Jimmy wood pellet plant
Jimmy wood pellet plantJimmy wood pellet plant
Jimmy wood pellet plant
 
Desain perkebunan Kelapa Sawit
Desain perkebunan Kelapa SawitDesain perkebunan Kelapa Sawit
Desain perkebunan Kelapa Sawit
 
19 listrik
19 listrik19 listrik
19 listrik
 
Production Process Wood Pellet From Wood Biomass
Production Process Wood Pellet From Wood BiomassProduction Process Wood Pellet From Wood Biomass
Production Process Wood Pellet From Wood Biomass
 
Typical wood pellet plant design
Typical wood pellet plant designTypical wood pellet plant design
Typical wood pellet plant design
 
Pricelist
PricelistPricelist
Pricelist
 

Similar to KEBUN ENERGI KALIANDRA

Sapi motivator tanam tebu
Sapi motivator tanam tebuSapi motivator tanam tebu
Sapi motivator tanam tebuIkhwan Krisnadi
 
Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...
Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...
Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...Kiman Siregar
 
5 Pilar Kelayakan Green Property
5 Pilar Kelayakan Green Property5 Pilar Kelayakan Green Property
5 Pilar Kelayakan Green PropertyGreen Warrior
 
Paper sde teknologi batu bara bersih
Paper sde teknologi batu bara bersihPaper sde teknologi batu bara bersih
Paper sde teknologi batu bara bersihN'fall Sevenfoldism
 
Pengelolaan SD dalam penyediaan energi baru dan terbarukan
Pengelolaan SD dalam penyediaan energi baru dan terbarukanPengelolaan SD dalam penyediaan energi baru dan terbarukan
Pengelolaan SD dalam penyediaan energi baru dan terbarukanCahya Panduputra
 
Bio energi berbasis jagung dan pemanfaatan limbahnya
Bio energi berbasis jagung dan pemanfaatan limbahnyaBio energi berbasis jagung dan pemanfaatan limbahnya
Bio energi berbasis jagung dan pemanfaatan limbahnyaBagas Prayitna
 
Tugasan 8 : BEKALAN TENAGA
Tugasan 8 : BEKALAN TENAGATugasan 8 : BEKALAN TENAGA
Tugasan 8 : BEKALAN TENAGAAmiraqilah97
 
Peran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrik
Peran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrikPeran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrik
Peran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrikYanu Priandana
 
Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Sumber Daya Alam dan LingkunganSumber Daya Alam dan Lingkungan
Sumber Daya Alam dan LingkunganRestu Waras Toto
 
Desamandirienergi 090330041333-phpapp02
Desamandirienergi 090330041333-phpapp02Desamandirienergi 090330041333-phpapp02
Desamandirienergi 090330041333-phpapp02Dan Ada Dech
 
Macadamia for Rehabilitation
Macadamia for RehabilitationMacadamia for Rehabilitation
Macadamia for RehabilitationErnawati Ernawati
 
Kayu sebagai bahan bakar
Kayu sebagai bahan bakarKayu sebagai bahan bakar
Kayu sebagai bahan bakarDwi Ist
 
Pemanfatan Sampah Kota Sebagai Sumber Energi Alternatif
Pemanfatan Sampah Kota Sebagai Sumber Energi AlternatifPemanfatan Sampah Kota Sebagai Sumber Energi Alternatif
Pemanfatan Sampah Kota Sebagai Sumber Energi AlternatifPuspawijaya Putra
 
Copy of ths peran bioenergidanarahutamalitbangrap
Copy of ths peran bioenergidanarahutamalitbangrapCopy of ths peran bioenergidanarahutamalitbangrap
Copy of ths peran bioenergidanarahutamalitbangrapAdi Intan Mulyana
 
Makalah konservasi gambut
Makalah konservasi gambutMakalah konservasi gambut
Makalah konservasi gambut11682204417
 
Peningkatan kapasitas petani dalam good agricultural practices untuk liveliho...
Peningkatan kapasitas petani dalam good agricultural practices untuk liveliho...Peningkatan kapasitas petani dalam good agricultural practices untuk liveliho...
Peningkatan kapasitas petani dalam good agricultural practices untuk liveliho...CIFOR-ICRAF
 

Similar to KEBUN ENERGI KALIANDRA (20)

RENEWABLE ENERGY
RENEWABLE ENERGYRENEWABLE ENERGY
RENEWABLE ENERGY
 
Sapi motivator tanam tebu
Sapi motivator tanam tebuSapi motivator tanam tebu
Sapi motivator tanam tebu
 
Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...
Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...
Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...
 
5 Pilar Kelayakan Green Property
5 Pilar Kelayakan Green Property5 Pilar Kelayakan Green Property
5 Pilar Kelayakan Green Property
 
Paper sde teknologi batu bara bersih
Paper sde teknologi batu bara bersihPaper sde teknologi batu bara bersih
Paper sde teknologi batu bara bersih
 
Pengelolaan SD dalam penyediaan energi baru dan terbarukan
Pengelolaan SD dalam penyediaan energi baru dan terbarukanPengelolaan SD dalam penyediaan energi baru dan terbarukan
Pengelolaan SD dalam penyediaan energi baru dan terbarukan
 
Bio energi berbasis jagung dan pemanfaatan limbahnya
Bio energi berbasis jagung dan pemanfaatan limbahnyaBio energi berbasis jagung dan pemanfaatan limbahnya
Bio energi berbasis jagung dan pemanfaatan limbahnya
 
Tugasan 8 : BEKALAN TENAGA
Tugasan 8 : BEKALAN TENAGATugasan 8 : BEKALAN TENAGA
Tugasan 8 : BEKALAN TENAGA
 
Peran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrik
Peran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrikPeran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrik
Peran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrik
 
Pltsa
PltsaPltsa
Pltsa
 
Prospek membangun kilang sagu
Prospek membangun kilang saguProspek membangun kilang sagu
Prospek membangun kilang sagu
 
Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Sumber Daya Alam dan LingkunganSumber Daya Alam dan Lingkungan
Sumber Daya Alam dan Lingkungan
 
Desamandirienergi 090330041333-phpapp02
Desamandirienergi 090330041333-phpapp02Desamandirienergi 090330041333-phpapp02
Desamandirienergi 090330041333-phpapp02
 
Tugasan 8
Tugasan 8Tugasan 8
Tugasan 8
 
Macadamia for Rehabilitation
Macadamia for RehabilitationMacadamia for Rehabilitation
Macadamia for Rehabilitation
 
Kayu sebagai bahan bakar
Kayu sebagai bahan bakarKayu sebagai bahan bakar
Kayu sebagai bahan bakar
 
Pemanfatan Sampah Kota Sebagai Sumber Energi Alternatif
Pemanfatan Sampah Kota Sebagai Sumber Energi AlternatifPemanfatan Sampah Kota Sebagai Sumber Energi Alternatif
Pemanfatan Sampah Kota Sebagai Sumber Energi Alternatif
 
Copy of ths peran bioenergidanarahutamalitbangrap
Copy of ths peran bioenergidanarahutamalitbangrapCopy of ths peran bioenergidanarahutamalitbangrap
Copy of ths peran bioenergidanarahutamalitbangrap
 
Makalah konservasi gambut
Makalah konservasi gambutMakalah konservasi gambut
Makalah konservasi gambut
 
Peningkatan kapasitas petani dalam good agricultural practices untuk liveliho...
Peningkatan kapasitas petani dalam good agricultural practices untuk liveliho...Peningkatan kapasitas petani dalam good agricultural practices untuk liveliho...
Peningkatan kapasitas petani dalam good agricultural practices untuk liveliho...
 

KEBUN ENERGI KALIANDRA

  • 1. 1 Feasibility Study Kebun Energi Kaliandra Merah (Caliandra Callothyrsus) untuk membangkitkan 1 Mega Watt (No. 001/fs-pln/X/2016) Daftar Isi
  • 2. 2 D A F T A R I S I Gambaran Umum I. Kebun Energi Kaliandra a. Alasan yg dipakai untuk menanam Kaliandra merah b. Karakteristik Kemanfaatan kepentingan (stakeholder) c. Trackle Down and Effects d. Pemetaan pemangku kepentingan (stakeholder) e. Penghitungan karbon dan konsep REDD+ f. Pemetaan Areal g. Sertifikasi areal h. Stok Karbon di kayu kayu kaliandra i. Scaling up dan sertifikasi j. Analisa biaya budi daya kaliandra II. Alam Kecamatan Krayan berpusat di Long Bawan a. Pilot Proyek Kalimantan Utara b. Gambaran kecamatan Krayan III. Teknologi Pembangkit a. Proyeksi Beban di Krayan b. Teknologi pembangkit c. Bisnis Model d. Kesimpulan IV. Intisari Feasibility study a. Logistik b. Konversi energy c. Investasi
  • 3. 3 Gambaran umum Program pemerintah untuk membangun 35 Giga-Watt pembangkit listrik dan diantaranya pencapaian 23% renewable green energi pada tahun 2025, 31 % di tahun 2050. Untuk pencapian ini harus didukung oleh pelaku pasar institusi keuangan , kemudahan regulasi dan inovasi teknologi terapan berbasis Carbon reduction. REPUBLIK INDONESIA 7 46% 26% 23% 5% 2015 1.332 23% 25% 30% 22% 2025 3.019 MBOE 31% 20% 25% 24% 2050 7.549 MBOE Energi Baru dan Terbarukan Minyak Bumi Gas Bumi Batubara TARGET BAURAN ENERGI PRIMER Sumber : PP 79/2014 (KEN) Gambar 1 : Rasio Bauran energy primer Salah satu kekayaan Bumi Nusantara untuk menunjang program listrik terbarukan adalah, penanaman pohon kaliandra merah yang mempunyai pola pertumbuhan cepat dan tahan sampai 10 tahun. Dengan kandungan energi yang tinggi (4600 Kcal/Kg, saat baru di potong) merupakan kandungan energi yang bisa di konversikan ke tenaga listrik Prinsip thermodynamika (pengalihan panas dari satu media ke media lain), diterapkan pada Teknologi Organic rankine cycle (ORC), yang inputnya adalah pembakaran kayu kaliandra dalam suatu tungku (incinerator) dan outputnya tenaga listrik dengan Zero Emission (penyerapan emisi kebun= emisi karbon pada pembakaran pada pembangkit listrik). Untuk pohon kaliandra adalah 0,1 Kg CO2/ kwh sedangkan base line untuk pembangkit pembakaran batu bara adalah 0,87Kg/KWh, Ini merupakan pembangkit listrik non fosil, dan merupakan renewable energi berbasis kebun energi. Dengan perhitungn offset CO2, pembangkit Berbahan baku pohon kaliandra, dapat meng-offset 0,87KG CO2/KWh, NET REDUCTION.
  • 4. 4 Dengan kondisi alam yang luas dan kondisi tanah yang tandus pun bisa untuk tanaman kaliandra merah ini. maka kami akan mencoba pilot proyek di Desa LONG BAWAN, Kecamatan Krayan , Kabupaten Nunukan Propinsi Kaltara untuk 1 MW dengan proses teknologi ORC .Saat ini masyarakat desa long Bawan di supply oleh Generator Diesel, yang perolehan bahan baku solarnya melalui angkutan udara dan berbiaya tinggi . Dengan teknologi ORC (organic rankine cycle), maka sepanjang perbatasan Kalimantan utara dengan Malaysia bisa mendapatkan listrik murah dan setiap 50 KM di bangkitkan 1MW untuk kebutuhan listrik jalan atau di bangkitkan 25 MW dengan meggunakan transmisi 20 KV milik PLN . Adanya Listrik berbahan baku kayu, sangat sesuai di gunakan di remote area, akan terbangun masyarakat mandiri energi dan mandiri ekonomi. Kebutuhan lahan untuk pembangkit 1 MW (1 juta watt) adalah 400 HA. Manfaat lain, daun Kaliandra dapat di gunakan sebagai pakan ternak sapi, kambing dan domba dengan perbandingan 60% pakan dan 40% daun kaliandra, sehingga memungkinkan mendirikan industry pengolahan daging sapi untuk pasokan dalam negri dan export ke Malaysia. Untuk terealisir proyek kalindra ini, di butuhkan peran pemerintah berupa bantuan penggunaan lahan oleh kementrian kehutanan sepanjang 20-25 tahun sebagai hak pakai secara gratis. Demikian juga bunga kaliandra merah mengundang lebah untuk dapat berproduksi madu, yang per HA dapat di hasilkan 2-3 Ton madu/Tahun. Selanjutnya, Perpres No. 61/2011 tentang Rencana Aksi Nasional mengurangi GRK sebagai tindak lanjut Bali Action Plan di COP-13 UNFCCC, COP-15 in Copenhagen, COP-16 in Cancun, dan Pertemuan G-20 di Pittsburg dimana bahwa emisi GRK harus dikurangi sebesar 26% melalui upaya sendiri atau sebesar 41% dengan bantuan Internasional sampai tahun 2020 tanpa rencana aksi BAU (businessas as usual). Dengan penanaman kebun energi kaliandra dapat di petik keuntungan sebagai berikut : 1. mitigasi perubahan iklim melalui penyerapan karbon di kebun energi dan substitusi penggunaan bahan bakar fosil pada pembangkit listrik 2. Rehabilitasi tanah kritis/ terbuka/ tidak produktif dan menyuburkan tanah 3. Kualitas hidup masyarakat yang diperbaiki melalui penguatan sosial ekonomi lokal dan perekonomian mikro. Budi daya pohon kaliandra, tidak tersentuh dengan hama dan sangat cocok untuk tanah tandus dan tanah yang non produksi. Pembibitan dan alat bantu di harapkan di programkan melalui dana non APBN (sebagai contoh Dana Sawit, CPO FUND dana Kementrian kehutanan dan perkebunan), sehingga kesejahteraan penggarap dapat merata dan cepat terrealisir tanpa kerumitan regulasi.
  • 5. 5 I. Kebun Energi Kaliandra Merah A. Alasan yg dipakai untuk menanam Kaliandra merah : 1) Mempunyai pertumbuhan yang cepat, sehingga mudah dan cepat untuk diproduksi sebagai penghasil bahan baku “Biomass Power Plant”, dengan kandungan kalori 4600Kcal/Kg.Dan waktu panen setip 12 minggu, dengan hasil 10 Ton/HA dapat menjadi sumber energy yang sangat potensial 2) Toleran pada tanah yang masam (pH rendah) dimana jenis tanaman lainnya menunjukkan performa yang buruk pada kondisi lahan tersebut sehingga jenis ini dapat tumbuh pada areal yang luas dan kondisinya beragam. 3) Tanaman Kaliandra merupakan tanaman pengikat nitrogen dan mampu memperbaiki struktur dan kesuburan tanah karena tanaman ini mampu bersimbiose dengan bakteri Rhizobium untuk pengikat unsur N dari udara yng kemudian disimpan dalam bintil-bintil akar sehingga digunakan bawah pada perkebunan kelapa, kopi dan tehm serta tanaman inang pada tanaman hutan. 4) Memiliki kemamapuan bertunas kembali setelah berkali-kali dilakukan pemangkasan, sehingga tanaman ini sering digunakan untuk pakan ternak. 5) Banyak digunakan sebagai kayu bakar oleh petani karena kayunya mudah dikeringkan serta cukup baik untuk dibuat arang kayu. Dalam 1 Ha tanaman kaliandara dapat menghasilkan 35-40 ton kayu dan masa produksinya selama 10-20 tahun. 6) Digunakan untuk merehabilitasi lahan alang-alang. 7) Pohonnya sering digunakan untuk kutu lak, melakukan sekresi guna menghasilkan lak (bahan untuk pembuatan vernis). 8) Dapat digunakan untuk memproduksi Chip yang digunakan bahan bakar industry. 9) Meningkatkan penyerapan air permukaan kedalam tanah karena perakarannya yang dalam dapat menahan air permukaan sehingga banyak menyerap air ke dalam tanah. 10)Penahan erosi, karena memiliki perakaran yang relative dalam sehingga dapat tumbuh dengan kokoh.
  • 6. 6 B. Karakteristik Pemanfaatan Luas tanaman Kaliandra di Pulau Jawa dapat mencapai lebih dari 30,000 ha.Kayu dari tanaman kaliandra teksturnya cukup padat, mudah kering dan sifatnya mudah terbakar, sehingga kayu kaliandra sangat ideal untuk dijadikan kayu bakar atau kayu arang. Kayu Kaliandra memiliki berat jenis antara 0.5 – 0.8, dan dapat menghasilkan panas sebesar 4600 kcal/kg, sedangkan untuk kayu arang menghasilkan panas sebesar 7200 kcal/kg (Roshetko, J.M 2001). Untuk produksi kayu bakar penanaman kaliandra umumnya ditanam secara rapat dengan ukuran 1mx1m . Pemangkasan pada tanaman kaliandra akan membentuk tunas baru dengan cepat dan merangsang pertumbuhan cabang-cabang lebih banyak dibanding tanaman jenis leguminosae lainnya. Selanjutnya dikatakan pula bahwa pada umur 1 tahun tanaman kaliandra dapat menghasilkan kayu bakar sebanyak 15-20 m3/ha/tahun, dan yang sudah berumur 20 tahun dapat menghasilkan kayu bakar sebanyak 30-65 m3/ha/tahun (Roshetko, J.M. 2001). Produksi kayu Kaliandra umur 1 tahun (5-20 m3/ha/tahun), setara dengan Biomass sebesar 4.35-17.42 ton/ha/tahun [produksi kayu (m3) x wood density (0.67) x Biomass Efficient Factor (1.3)]. Staple meter dapat diartikan sebagai tumpukan kayu, dengan ukuran panjang 1 m, lebar 1 m dan tinggi 1 m. Dengan nilai konversi 1 sm = 0.7 m3, maka 100 sm setara dengan 70 m3, atau setara dengan 70 m3 x 0.67 x 1.3 ton/ha atau sebesar 60.97 ton/ha. Data ini jauh lebih besar dibandingkan dengan data Roshetko, JM (2001).Sementara itu, Ndayambaje J.D (2005) menyatakan bahwa produksi biomassa tanaman Kaliandra dengan pola Agroforestry di Rwanda, Afrika pada tahun pertama dapat mencapai 15-40 ton/ha. Kebun energi (Biomass Energi Estate) adalah sebuah hamparan lahan yang ditanami jenis-jenis tanaman tertentu yang nantinya akan dipanen sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar biomasa. Sebetulnya cukup banyak jenis yang cocok digunakan sebagai tanaman Kebun Energi selain kaliandra seperti glirisidea, lamtoro, akasia, dan lain-lain, namun pemilihan kaliandra didasarkan pada alasan yang sangat masuk akal sebagaimana di sebutkan di atas. Daun kaliandra juga banyak dipakai sebagai pakan ternak yang potensial. Bunga kaliandra memberi daya pikat buat lebah madu, sehingga membuka peluang untuk bisnis madu dari nektar bunga kaliandra. Rekomendasi Dr Prijanto Pamoengkas, ahli silvikultur IPB juga menyatakan bahwa keunggulan arsitektur pohon Calliandra callothyrsus atau kaliandra merah dengan silvikultur terubusan atau coppice system sangat cocok dalam segala hal untuk dijadikan pilihan jenis tanaman kebun energi yang bisa menghasilkan energi kayu kaliandrasetara dengan energi batubara.atau langsung kayunya untuk sebagai feed stock pembangkit Biomass power plant.
  • 7. 7  Dengan memilih spesies Caliandra Callothyrsus kita bisa menghitung berapa areal kebun energi yang dibutuhkan untuk membangkitkan 1 MW, Menurut data riset, kaliandra bisa menghasilkan 35 - 40 ton/ha/tahun rata-rata dengan jarak tanam 1mX1m.  Dengan kalori sekitar 4600 Kcal/Kg dengan moisture 40%, saat di panen. Maka dengan pengeringan dalam mesin drayer akan mencapai 15% dengan kenaikan kalori 5200 Kcal/Kg.  Jika 1 tahun operasional power plant adalah 8000 jam, dan kebutuhan kayu 1,8 T/jam dengan moisture 40% ,maka kebutuhan kayu pertahun adalah 1,8x8000= 14,400 Ton/Tahun ini untuk membangkitkan 1 MW  Dengan perkiraan 35 Ton/HA maka kita perlu lahan 14,400 T /35 = 411 HA  Sehingga, proyek ini perlu mempersiapkan lahan seluas ± 400 HA  Seberapa luas rata-rata kebun energi akan dipanen dalam 1 hari Maka akan kita hitung 400 ha : 333 hari = 1,2 ha , (untuk memenuhi 1,8T/jam) Tabel : Konversi energy (Kebutuhan bahan baku di sesuaikan dengan kandungan Kcal/kg dari kayu tersebut dan kandungan air (moisture). kayu segar sebesar 40%, maka table kebutuhan kayu Ton/hari table diatas dibagi (0,75) -------(60% Kayu+40% air)) Kcal/Kg Kwh/Kg 1 0.0011622 wood calory 2500 2.91 cooling tower 48.96 2.91 8000 85% 24.73% 1200 dry cool 46.56 2.91 8000 85% 22.29% 1006 cooling tower 40.80 3.49 8000 85% 24.73% 1200 dry cool 38.80 3.49 8000 85% 22.29% 1006 cooling tower 26.61 5.35 8000 85% 24.73% 1200 dry cool 25.30 5.35 8000 85% 22.29% 1006 cooling tower 65.28 8,716.50 8000 85% 24.73% 1200 dry cool 62.08 8,716.50 8000 85% 22.29% 1006 cooling tower 54.40 10,459.80 8000 85% 24.73% 1200 dry cool 51.73 10,459.80 8000 85% 22.29% 1006 cooling tower 47.30 16,038.36 8000 85% 24.73% 1200 dry cool 44.99 16,038.36 8000 85% 22.29% 1006 2500 40% 3000 40% 4600 40% Moisture 15% conversion type biomass Ton/day LHV KWh/Kg work hours/Y 4600 15% 3000 15% Energy conversion efficiency boiler effency energy gross net power(KW) Kcal/Kg 2500
  • 8. 8 Daunnya sangat bermanfaat bagi pakan ternak bunganya mengundang lebah sehingga dapat memproduksi 2Ton madu/tahun/HA Di kecamatan Krayan desa Long Bawan Masih terbuka untuk mendapatkan lahan seluas 400 HA, bahkan ribuan HA yang terlihat sudah terjadi penggundulan hutan dengan bantuan hibah Hak pakai selama 25 tahun dari kehutanan, maka proyek pembangkit 1 MW bisa terealisasi. kebun energi sangat penting untuk memberi kepastian panen kayu kaliandra secara lestari. Karena bagi konsep ini, kebun energi harus disesuaikan dengan model siklus pengaturan hasil kayu kaliandra – mengatur jadwal panen agar pasokan kayu tidak tekor setiap kali dibutuhkan oleh pembangkit listrik.. Secara komunal petani lokal membentuk kelompok tani dan gabungan kelompok tani yang memiliki aturan kelembagaan lokal yang disesuaikan.Kelembagaan lokal yang sudah tertata biasanya memiliki aturan-aturan internal diantara anggota, legalitas lembaga seperti Koperasi, hak dan kewajiban anggota, serta micro finance untuk mendukung perekonomian lokal. Konsep ini penting melakukan kegiatan pengumpulan baseline data terkait dengan kondisi sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat terutama pada saat t-0 dimana aktivitas ekonomi dari proyek ini belum dilaksanakan. Kemudian, pada saat pemanenan kebun energi dan pembangkit listrik sudah jalan yang ditandai dengan terjadinya proses transaksi ekonomi antara masyarakat (kelompok tani) dengan pembangkit listrik, maka kajian dampak proyek ini patut dilakukan. supply-demand kayu kaliandra bisa berjalan baik sesuai kontrak pembangkit listrik dengan PLN sebagi offtaker selama 20 tahun, dimana memungkinkan terjadinya proses scaling up di daerah-daerah yang lain. Di harapkan ICCTF (Indonesia Climate Change Trust Fund) berperan aktif sehingga memungkinkan munculnya dana bergulir atau revolving fund, di areal lain yang dapat di bangkitkan pembangkit sebesar 1 MW atau kelipatannya C. Trickle down Effects Beberapa definisi mengenai trickle down effects mengacu pada pengertian “financial benefits accorded to big businesses and wealthy investors will pass down to profit smaller businesses and consumers”. Artinya bahwa suatu bisnis besar yang berpengaruh dalam suatu wilayah akan memberi pengaruh yang menguntungkan bagi bisnis-bisnis lain dan konsumen-konsumen lainnya. Ini berarti bahwa keberadaan sebuah unit bisnis di suatu wilayah dapat menciptakan bisnis baru dan permintaan baru. Dalam usaha membangkitkan energi listrik di Kecamatan Krayan desa Long Bawan di proyeksikan menimbulkan berbagai bentuk bisnis baru buat masyarakat baik yang terlibat langsung dalam kebun energi maupun masyarakat di luar kelompok tani, misalnya usaha perlebahan yang berkembang karena ada kebun energi kaliandra, penjualan kayu ke pembangkit listrik, usaha kemasan air minum dengan semakin banyaknya mata air bersih yang ditemukan, usaha pembuatan kompor biomasa yang
  • 9. 9 diperjual belikan di tingkat lokal, serta kemungkinan tumbuhnya usaha toko dan warung makan ketika aktivitas kebun energi dan pabrik menjadi ramai. Konsep proyek ini secara umum sebenarnya ingin memadukan antara sains-nilai-nilai (values) dan bisnis. Teknologi ORC (Organic rankine cycle) adalah mengkonversi kandungan energi yang ada dalam kayu kaliandra menjadi energi listrik yang akan di serap oleh PLN untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di kecamatan Krayan. Pada tahap awal mungkin akan dilibatkan konsultan untuk membantu menangani dan mengajarkan bagaimana melakukan budi daya pohon kaliandra ini. Model Bisnis yang dikembangkan juga memungkinkan masyarakat untuk berbagi keuntungan (profit sharing) dan mendukung kegiatan-kegiatan sosial masyarakat. Di kegiatan Pengajian- pengajian rutin masyarakat bisa disisipi dengan usaha penyuluhan bagaimana mengembangkan bisnis kebun energi dan peternakan. D. Pemetaan Pemangku Kepentingan (Stakeholder) Sebelum proyek dijalankan seharusnya sebuah pekerjaan untuk mengakomodasi para pemangku kepentingan (stakeholder) dilakukan dengan cermat. Pemetaan stakeholder akan memberikan informasi yang penting untuk mengetahui tingkat resiko dan pengendalian proyek. Kecamatan krayan adalah lokasi yang dekat dengan perbatasan Malaysia, kemajuan daerah ini sebagai lumbung beras dan ternak kerbau juga menjadi pertimbangan pilot proyek bagi wilayah lain yang dekat dengan perbatasan dengan Malaysia, sehingga interaksi bisnis kedua Negara bisa lebih kondusif. Kecamatan Krayan tidak mempunyai akses jalan darat di sisi wilayah Indonesia, tetapi bisa di jangkau dengan jalan darat melalui Serawak Malaysia. Masyarakat Kecamatan krayan akan lebih terbuka karena aksesibilitas. Akibat otonomi daerah yang dominan, berbagai proyek yang dilaksanakan di daerah harus memperhatikan bagaimana mekanisme keterlibatan unsur daerah dalam proyek tertentu.Jika kita salah strategi dalam menjalankan proyek terkait bagaimana melibatkan peran pemerintah daerah dan tokoh masyarakat, maka aktivitas proyek bisa terhambat oleh persoalan-persoalan yang tidak perlu. Pemetaan stakeholder juga akan mengkaitkan peran stakeholder yang satu dengan stakeholder yang lain. Di tingkat Kabupaten, Bupati adalah bak seorang Raja, dan Dinas Kehutanan adalah salah satu menteri di wilayah Kabupaten.Mereka berhak mengatur wilayahnya sesuai dengan kebijakan Pemerintah Daerah termasuk proyek- proyek pemerintah yang dianggarkan di tingkat Kabupaten. Pemerintahan dibawahnya adalah Kecamatan dan Desa yang memiliki peran ikut mengontrol dari aspek kewilayahan termasuk keamanan.Lingkungan terutama kelompok masjid hampir dijumpai di setiap Kecamatan bahkan Desa, dimana masing-masing punya Tokoh agama yang digugu dan ditiru. Masyarakat dan Petani adalah stakeholder di tingkat grass root yang perlu mendapat perhatian khusus.
  • 10. 10 E. Penghitungan karbon dan konsep REDD+ NAMAS dan REDD+ adalah produk negosiasi selama COP di Bali (Bali Action Plan) dan Copenhagen. Di dalam perundingan tersebut, disetujui bahwa aktivitas REDD+ seharusnya diperluas. Hal ini juga tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi, tetapi juga untuk memperkuat dan memperluas peran hutan sebagai carbon pool melalui penjagaan konservasi hutan, pengelolaan hutan yang berkelanjutan, dan penguatan stok karbon hutan. Terkait dengan tujuan tersebut, REDD+ diimplementasikan melalui penanaman pohon dan rehabilitasi lahan-lahan kritis. Kepedulian Kementerian Kehutanan dimulai sejak terbitnya SK Menteri Kehutanan No. 30/2009 tentang Prosedur Reduction of Emission From Deforestation And Forest Degradation dan juga SK nomor 36/2009 mengenai Prosedur Ijin untuk Pemanfaatan secara Komersial pada Penyerapan Karbon dan/atau Penyimpanan Karbon pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung. Selanutnya, Presiden mengeluarkan Perpres No. 61/2011 tentang Rencana Aksi Nasional mengurangi GRK sebagai tindak lanjut Bali Action Plan di COP-13 UNFCCC, COP-15 in Copenhagen, COP-16 in Cancun, dan Pertemuan G-20 di Pittsburg dimana bahwa emisi GRK harus dikurangi sebesar 26% melalui upaya sendiri atau sebesar 41% dengan bantuan Internasional sampai tahun 2020 tanpa rencana aksi BAU (businessas as usual). Aturan ini didukung pula oleh Kepres No. 71/2011 tentang bagaimana melakukan inventarisasi dan monitoring pengurangan GRK di Indonesia. REDD+ dan energi terbarukan berbasis biomasa adalah aktivitas yang berperan penting dalam mengurangi emisi pembangkit listrik berteknology ORC yang menjadi fokus dalam proyek ini adalah satu jenis energi baru terbarukan berbasis biomasa. Untuk mendukung komitmen RAN dan RAD GRK, dimana Indonesia harus mengurangi emisi sebesar 26%, proyek ini akan menyasar pada bagaimana emisi bersih CO2 dapat dihitung melalui karbon yang diserap diareal kebun energi dan juga menghitung simpanan karbon pada kayu yang bisa disubstitusikan dengan produk bahan bakar fosil. Tindakan yang diperlukan oleh Indonesia dalam rangka mengurangi kadar emisi harus menganut prinsip MRV : measurable, reportable, and veriviable. REDD+ adalah sebuah cara sebagaimana mekanisme yang potensial untuk mengurangi emisi dimana MRV diimplementasikan menggunakan: (1) IPCC Guidelines – 2006: AFOLU (Agriculture, Forestry, Other Land Use); (2) kombinasi antara penginderaan jauh & ground-based inventory, (3) menghitung pada 5 kumpulan karbon, dan (4) hasil dari penghitungan karbon seharusnya transparan dan terbuka untuk di review.
  • 11. 11 Penyerapan karbon dalam biomas pohon dapat di inventarisasi melalui beberapa prosedur yang telah dikembangkan oleh BPKH XI sebagai berikut: F. Pemetaan Areal Untuk akurasi pengukuran dan monitoring setelah pengukuran, batas-batas areal harus diukur secara cermat dan dipetakan dengan baik untuk memenuhi persyaratan registrasi proyek. Batas-batas areal harus dipetakan dengan metode pemetaan yang valid. G. Startifikasi Areal Beberapa variabel yang dapat digunakan adalah:  Penggunaan lahan (Land use)  Tipe vegetasi (Vegetation types)  Kelerengan (Slope)  Iklim (Climate)  Ketinggian (Altitude) Penetapan kumpulan karbon (carbon pool) dapat dihitung dengan:  Ketersediaan metode, tingkat akurasi yang diinginkan, dan ketersediaan dana untuk proses pengukuran dan monitoring  Sasaran dari pengukuran dan pendugaan  Percepatan  Untuk afforestation dan deforestation yang mana terminologi proyek di bawah 60 tahun akan menjadi ekonomis dan efisien dengan menghitung live tree biomass (di atas dan di bawah tanah) H. Stok Karbon di kayu kaliandra Stok karbon pada kau dapat dibebaskan ke atmosfir ketika dibakar. Jika kayu kaliandra tersebut digunakan untuk substitusi atau cofiring dengan bahan bakar fosil yang lain misalnya batubara, ini dapat dinyatakan bahwa jumlah emisi CO2 yang dibebaskan ke udara adalah sama dengan karbon yang diserap melalui proses fotosintesis pada kebun kaliandra. Secara umum pengukuran karbon pada konsep ini adalah mengukur stok karbon dalam Kebun Energi dan stok karbon pada kayu kaliandra yang akan dijadikan baseline data. I. Scaling up dan Sertifikasi Proyek yang berhasil di tingkat daerah harus bisa di replikasikan di daerah lain. Project ICCTF-MoFOR ini fokus pada pengembangan kebun energi dan industri kayu kaliandradalam rangka mendukung program mitigasi perubahan iklim dan
  • 12. 12 mendorong low carbon economy. Jika konsep kebun energi kaliandra dan industri kayu kaliandradi bangkalan madura berhasil, maka ini akan menjadi teladan bagi daerah- daerah yang lain. Pengembangan dalam skala luas untuk kebun energi dan industri kayu kaliandra diproyeksikan akan memberikan dampak positif yaitu: (1) mitigasi perubahan iklim melalui penyerapan karbon di kebun energi dan substitusi penggunaan bahan bakar fosil dengan wood pellet, (2). Rehabilitasi tanah kritis/ terbuka/ tidak produktif dan menyuburkan tanah, (3). Kualitas hidup masyarakat yang diperbaiki melalui penguatan sosial ekonomi lokal dan perekonomian mikro. Produk Kayu menggunakan skema SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu).Sertifikasi produk berkaitan dengan jaminan kualitas produk kayu kaliandra sesuai dengan keinginan dan standar internasional yang berhubungan dengan standar bahan bakar biomasa. Lembaga sertifikasi di Indonesia bisa melakukan pengujian mutu terkait dengan kalori yang dihasilkan, kadar abu, tingkat emisi, dll. Sertifikasi pengelolaan hutan lestari dikembangkan oleh Lembaga Ekolabel Indonesia/LEI dan FSC (Forest Stewardship Council Indonesia terikat dengan perjanjian VPA (Voluntary Partnership Agreement) dengan Uni Eropa dimana produk Indonesia harus legal dibuktikan dengan adanya FLEGT License yang diakomodir oleh mekanisme SVLK sebagai V-Legal Certificate. Tentunya dengan adanya inisistif sertifikasi ini akan menambah biaya, namun jika harga produk J. Analisa Biaya Budi Daya Kaliandra (Terlampir di Appendik 1) II. Alam Kecamatan Krayan berpusat di Long Bawan a. Pilot Proyek Kalimantan Utara Kalimantan Utara sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau Kalimantan. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara bagian Sabah dan Serawak-Malaysia.Saat ini, Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda Indonesia, resmi disahkan menjadi provinsi dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012 berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012. Kementerian Dalam Negeri menetapkan 11 daerah otonomi baru yang terdiri atas satu provinsi dan 10 kabupaten, termasuk Kaltara pada hari Senin, 22 April 2013.Bersama dengan penetapan itu, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melantik kepala daerah masing-masing, termasuk pejabat Gubernur Kaltara yakni Irianto Lambrie. Infrastruktur pemerintahan Kalimantan Utara masih dalam proses persiapan yang direncanakan akan berlangsung paling lama dalam 1 tahun.
  • 13. 13 Pada tanggal 22 April 2015, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo melantik Triyono Budi Sasongko sebagai Pejabat Gubernur Kaltara menggantikan Irianto Lambrie yang telah menjabat selama 2 periode masa jabatan Pj. Gubernur Kaltara. Gambar : Kabupaten Nunukan Kabupaten Nunukan Kabupaten Nunukan adalah salah satu kabupaten di Kalimantan Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kota Nunukan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 14.493 km² dan berpenduduk sebanyak 140.842 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010).Motto Kabupaten Nunukan adalah "Penekindidebaya" yang artinya "Membangun Daerah" yang berasal daribahasa Tidung. Nunukan juga adalah nama sebuah kecamatan di kabupaten ini.. Pelabuhan Nunukan merupakan pelabuhan lintas dengan kota Tawau, Malaysia. Bagi penduduk kota Nunukan yang hendak pergi ke Tawau diperlukan dokumen PLB (Pas Lintas Batas). Setiap hari rata-rata sekitar 8 unit kapal cepat dengan kapasitas kurang lebih 100 orang mondar-mandir antar Nunukan dengan Tawau, Malaysia. Gambar : Kecamatan Krayan
  • 14. 14 b. Gambaran kecamatan Krayan Kecamatan Krayan mempunyai luas wilayah sekitar 1.837,54 kilometer persegi dengan penduduk 2.077 kepala keluarga, terdiri dari 4.271 jiwa perempuan dan 3.685 jiwa laki-laki. Penduduk asli adalah Suku Dayak Lundayeh. Luas Lahan pertanian pangan 2.500 hektare antara lain ditanami Padi Adan yang terkenal di Kaltara dan konon merupakan beras makanan utama Sultan Hasanal Bolkiah dari Brunai Darussalam.Perjalanan untuk mencapai kecamatan ini dari Kabupaten Nunukan harus ditempuh melalui transportasi udara melalui penerbangan dari Bandara Nunukan ke bandara perintis Long Bawan (Bandar Udara Yuvai Semaring) Kerbau Krayan Selain Padi Adan yang sangat terkenal, Krayan juga memiliki potensi ternak kerbau yang juga disukai masyarakat Brunai. Kepala Adat Krayan, Yagung Bangau menceritakan bahwa ternak kerbau merupakan simbol prestise masyarakat Krayan.Siapa yang memiliki kerbau banyak menunjukkan status sosial seseorang tinggi dan disegani. Dulu kalau seseorang ingin melaksanakan perkawinan, paling tidak harus memberikan jujuran 30 ekor kerbau. Tetapi sekarang aturan adat ini sudah berubah dan jujuran untuk perkawinan hanya menyediakan tiga ekor kerbau. Pada 1999 populasi kerbau masih sekitar sembilan ribu ekor dan berdasarkan hasil pendataan ternak 2011 yang dilaksanakan BPS, populasi ternak kerbau di Kecamatan Krayan sekitar 2.987 ekor. Berdasarkan informasi dari masyarakat, menjelang Hari Raya Idul Adha 2011, jumlah kerbau yang keluar dari Long Bawan ke Ba’Klalan, Malaysia dan sekitarnya berjumlah ratusan ekor. Perkembangan ternak kerbau memerlukan perhatian khusus, terutama saat birahi. Peternak sering tidak memperhatikan waktu birahi kerbau yang terjadi umumnya pada sore hari atau malam hari. Karena itu Kerbau betina dan pejantan harus digembalakan bersama sama agar betina yang birahi cepat dikawini pejantan agar cepat menghasilkan keturunan. Perkembangan ternak kerbau di kawasan ini berjalan alami, sekaligus mematahkan teori yang menyatakan memelihara kerbau susah dan lambat berkembang. Bisa
  • 15. 15 dikatakan satu ekor kerbau dalam satu tahun dapat menghasilkan anak dan tidak jauh berbeda dengan ternak Sapi Bali. Melihat kebiasaan warga Krayan, kerbau bisa dikelompokkan dalam berbagai kebutuha, yakni sebagai mas kawin. Sekarang harus menyiapkan tiga ekor kerbau sebagai jujuran. Kemudian sebagai pengolah tanah pada lahan sawah yang menghasilkan Beras Adan dan sebagai hewan ternak yang dijual untuk biaya melanjutkan pendidikan. Selanjutnya ternak kerbau juga berfungsi sebagai tabungan yang sewaktu-waktu bisa digunakan, misalnya ketika ada keluarga sakit dan memerlukan pembiayaan pengobatan.Harga kerbau dewasa (umur 1,5 sampai 2 tahun ) berkisar 2.000 hingga 3.500 Ringgit Malaysia atau setara dengan Rp7 juta hingga Rp 9 juta ( kurs 1 ringgit Rp3000) untuk betina dan Rp10 juta hingga Rp12 juta untuk pejantan. Menanggulangi penurunan populasi kerbau di daerah itu, akan dilakukan langkah- langkah sebagai berikut, yakni memasukkan kerbau pejantan untuk mengurangi inbreeding (kawin keluarga) dari luar Long Bawan. Sehingga digalakkan intensifikasi kawin alam (Inka) dan gerakan massal inseminasi buatan dengan menggunakan kerbau unggul untuk memperbaiki kualitas kerbau di Krayan. Selanjutnya menggalakkan pemanfaatan jerami sebagai pakan ternak yang selama ini tidak dimanfaatkan. Selain itu juga menggalakkan penanaman rumput pakan ternak dan penanaman legum pohon, misalnya gamal dan lainnya. Kemudian pembuatan kawasan penggembalaan ternak kerbau sehingga deteksi birahi kerbau dapat dilakukan cepat melalui kerbau-kerbau pejantan.
  • 16. 16 Apel dan Nenas Potensi lain di Krayan adalah apel dan nenas. Sekitar 1997 ada program penanaman apel di wilayah Long Bawan. Bibit berasal dari Malang yang disebar kepada kelompok tani. Entah bagaimana bibit tersebut mungkin tidak semua ditanam petani dan sebagian bibit dijual ke wilayah tetangga Ba’Klalan. Saat ini di Long Bawan sulit menemukan apel Malang, tetapi di Ba’Klalan apel bisa tumbuh subur dan memproduksi banyak buah tersebut. Mengapa bisa berproduksi dengan baik karena petani Ba’Klalan mendatangkan petani dari Malang dan membudidayakan layaknya di Malang sehingga Ba’Klalan saat ini terkenal sebagai kota penghasil apel. Selain apel, Kecamatan Krayan juga terkenal dengan tanaman Nenas yang diproduksi dari beberapa desa, yakni Long Api, Long Umung, Kampung Baru dan lainnya. Harga Nenas di Long Bawan sekitar Rp3.000 sampai Rp4.000 perbuah, tetapi saat sampai di Nunukan harganya lebih mahal. Ongkos angkut barang dari Long Bawan sampai Nunukan Rp15.000 per kg. Sedangkan nenas yang harganya Rp4.000 per butir bila dibawa ke Nunukan maka harganya bisa mencapai Rp20.000 perbutir. Potensi lainnya adalah tanaman hortikultura, berupa kubis dan kacang tanah. Tanaman ini tumbuh baik di Long Bawan. Komoditi sayuran tersebut banyak dijual di warung-warung pada pagi hari. Petani yang menanam masih sangat terbatas dan memerlukan pengalaman bercocok tanam. Kebanyakan petani yang menanam berasal dari Jawa dan Tana Toraja. Krayan, sesungguhnya memiliki potensi luar biasa. Kita tunggu saja, pada saatnya, Krayan akan berjaya. Long Bawan adalah daerah pegunungan yang berbatasan langsung dengan Sabah (Malaysia). Long Bawan ditempati oleh Suku Dayak Lundaye. Suku Dayak Lundaye memiliki Upacara Adat Nyumpai Semarang Mei Ulang. Suku Dayak juga memiliki Tarian Parisanan dan Bari Tubing. Krayan terkenal sebagai peternakan kerbau dan sebagai Lumbung Padi serta penghasil Garam Alam.
  • 17. 17 III. Teknologi Pembangkit a. Aqylon ORC AQYLON ATM-1000H Deskripsi Module Power Organic Rankin Cycles
  • 18. 18 Ringkasan (“Summary”: 1. Fitur-fitur teknis ………………………………………………………………………………………………………………...4 1.1 Blok Organic RankinCycle (ORC) …………………………………………………………………………………….4 1.2 Diagram Sistim ………………………………………………………………………………………………………………4 1.3 Performance ……………………………………………………………………..……………………………………………6 1.4 Fluida Kerja ……………………………………………………………………………………………………………………6 1.5 Kondisi Operasi Typical …………………………………………………………………………………………………..7 1.6 Output Tenaga/Power ……………………………………………………………………………………………………7 1.7 Sistim Pendinginan (cooling system) ………………………………………………………………………………7 2. Footprint & Arrangement ……………………………………………………………………………………………….10 3. Keselamatan dan Norma-Norma …………………………………..………………………………………………11 4. Operasi ………………………………………………………………………………………………………………………..11 4.1 Pemasangan (installation) ……………………………………………………………………………………………11 4.2 Operasi Blok Power (Power Block Operation) ……………………………………………………………….12 4.2.1 Start Up ………………………………………………………………………………………………………………….12 4.2.2 Continuous Operation ……………………………………………………………………………………………...12 4.2.3 Shutdown ……………………………………………………………………………………………………………….12 4.2.4 Data Acquisition ……………………………………………………………………………………………………..13 4.2.5 Kondisi Operasi Normal ………………………………………………………………………………………….13 4.2.6 Procedure Emergency ……………………………………………………………………………………………..13 5. Scope dari Supply : Equipment dan Services…………………………………………………………………..14 5.1 Power Module Equipment Scope of Supply …………………………………………………………………..14 5.2 ORC Power Module Installation Service Scope of Supply ……………………………………………….14 5.3 ORC Power Module Maintenance Service Scope of Supply ……………………………………………15 5.4 Water Loop Cooling Source Equipment Scope of Supply ……………………………………………….17 5.5 Water Loop Cooling Sources Installation Scope of Supply ……………………………………………..17 5.6 Water Loop Cooling Source Maintenance Scope and Supply …………………………………………18 1. FITUR-FITUR TEKNIS (TECHNICAL FEATURES) 1.1 Blok Organic Rankin Cycle (ORC) Blok Power ORC yang ditawarkan oleh Aqylon, di rekayasa/di-design untuk menawarkan fitur- fitur berikut ini: • “Rugged architecture”: Keseluruhan fasilitas plant dan turbin secara particular/khusus, di rekayasa/”di-design” untuk menjadi simple/sederhanadan Lubrikasi dilakukan secara terus menerus dan pendinginan untuk “bearings” untuk biasa bertahan paling lama sampai dengan 1(satu) tahun tanpa dilakukanintervensi oleh operator
  • 19. 19 • Mudah dalam integrasi “Easy of Integration”: Unit Power ini di komposisikan, dibuat terdiri dari skid/alas fondasi yang berbeda-beda, berisikan semua komponen dari ORC dan auxiliaries, yang membuat sistim ini mudah untuk diangkut/di-transport, dan mudah untuk dipasang • Mudah dalampemakaian (“Ease of use”),unit Power ini dioperasikan secara otomatis dengan sangat ringan persyaratannya,yang terkait kepada aktivitas pemeliharaandan start up • Multi-stage radial turbin: ”simple architecture” yang efficiencynya sangat tinggi untuk memberikan performance yang baik yang sangat lama (long lasting performance) 1.2 Diagram Sistim Diagram sistim berikut ini adalah flowchart secara umum (general) dari blok power ORC Aqylon.
  • 20. 20 Loop/sirkuit pembangkitan tenaga listrik (dalam warna hijau) adalah sebuah sistim yang menggunakan fluida kerja. Sebuah sistim Kondesor air yang digunakan untuk mendinginkan dan mengkondensasikan fluida kerja. Beberapa fitur yang ditunjukan dalam, gambar-1 sbb: • Turbin-Generator (Turbine+Generator): Berperan, bekerja sebagai sebuah expander untuk uap superheated, yang sangat panas dari fluida kerja yang di-supply oleh generator uap (Evaporator) • Regenerator/Economizer: Me-recover enersi panas (thermal energi) dari superheated fluida yang bertekanan rendah, dan keluar/exiting meninggalkan turbin sebelum terjadi kondensasi.Enersi panas ini digunakan untuk memberikan preheat kepada fluida kerja phase cairan (liquid phase) yang datang dari pompa • Pompa: Memompa, mengkompress fluida kerja yang sudah dalam bentuk phase cairan • Condeser (Kondensor): Men-disipasi enerii panas yang di discharge/dikeluarkan dari “cycle”ke sirkuit/loop air, berfungsi, dan bekerja sebagai heat sink, dalam rangka untuk mendinginkan fluida kerja, uap yang keluar dari turbine • Evaporator: The heat exchanger ini menstransfer enersipanas dari “heat transfer fluid”(HTF) ke fluida kerja “The excellence properties”, keunggulan propertydari fluida kerja ini memperbaiki, meningkatkan “Longevity” dari turbin. Dalam kenyataannya, selama expansi fluida kerja akan terjadi secara alamiah/nature, yaitu fluida kerja mengering dan setiap “droplets” yang dapat terjadi “suspended” akan hilang (disappear), sehinggasecara virtual tidak akan ada terjadi keausan di sudu-sudu/blades turbin (no wear of the blades”) Hal berikut ini juga termasuk dalam sistim, tetapi tidak ditunjukan dalan diagram proses diatas: • Dibutuhkan sebuah Personal Computer (PC)tipe industrial yang dihubungkan ke jaringanInternet untuk proses monitoring dan supervision dari unit power ini. • Sebuah “console display” yang digunakan untuk proses akivitas pemeliharaan (Maintenance) 1.3 Performance Tingkat level Efficiency sistim ini akan sangat tergantung kepada perbedaan antara temperature masuk “inlet temperature”)dantemperature keluar (“outlet temperature”). Performance/kinerja dihitung pada “case by case basis” dengan cara men-tuning final parameter-parameter module power (temperature penguapan fluida temperature kondensasi fluida dll) Module Power secara neto dan efficiency diperhitungkan mencakup, meliputisbb:
  • 21. 21 • Konsumsi power/tenaga listrik oleh alat-alat bantu/auxiliaries, seperti pompa, sistim lubrikasi, pelumasan, elektronika daya/power electronics, sensors dan sistim control) • Rugi-rugi panas/losses, di jaringan konversi tenaga listrik, di sistim distribusi dan transminsi listrik ke “Grid” jaringan PLN • Penurunan tekanan fluida (pressure drops) di sistim peralatan “heat exchanger” • Friction Losses/rugi-rugi gesekan panas yang terjadi akibat adanya gesekan-gesekan di peralatan “bearings” 1.4 Fluida Kerja Fluida kerja adalah “a well-suited high temperature” dan “high thermal stability fluida” ORC yang menggunakan senyawa kimia bernama “Hexamethyldisiloxane”. AQYLON memilih senyawa kimia ini sebagai fluida kerja, terutama karena keunggulan/excellence dari sifat-sifat thermodynamic property nya, antara lain: • Memberikan “excellent conversion efficiency” (efficiency konversi yang unggul) untuk panas yang terinduksi antara 150 s/d 300 Deg Celcius, sehingga mengizinkan terjadinyarecovery enersi panas yang sangat efficient • “High Regeneration” (pembangkitan enersi listrik yang tinggi) • Stability thermalnya sangat tinggi (very high thermal stability) • Memiliki kemampuan untuk expansi tanpa membentuk “droplets”, sehingga untukcost dapat mengurangi biaya pemeliharaan yang cukup significant • “Low enthalpy drop”, pengurangan entalpy yang sangat rendah di dalam sistim turbin • Low flow velociry (kecepaan alir fluida yang sangat rendah) Kebutuhan jumlah fluida Organic Rainkine Cycle, yang disimpan (stored on-site) di dalam kondisi-kondisi operasi yang bertekanan rendah, relative sangat sedikit 1.5 “Typical Operation Condition” (Kondisi operasi secara typical) Kondisi operasi sbb: Design standar untuk temperaturepenguapan/evaporation 245 Deg Celius Design standar untuk temperature kondensasi 50 Deg Celcius Catatan bahwa untuk design yang tidak standar, jumlah “stages" dari isitim turbin ini di atur (adjusted) ke ratio expansi yang baru (new expansion ratio) 1.6 Output Tenaga (Power Output)
  • 22. 22 Output standar dari tegangan listrik yang dihasilkan dari blok Power ORC adalah 400 Volts (50 Hz). Untuk besar tegangan ouputyang lain, dapat di supplyoleh pabrik sesuai dengan permintaan client (on request) Generator listrik dibuat/designpada standard putaran 1,500 RPM (atau 1,600 RPM untuk sistim grid, jaringan 60 Hz), generator synchron dengan synchronisasi ke grid/jaringan PLN dapat dilakukan secaca outomatis. 1.7 Sistim Pendinginan (Cooling system) Sistim pendinginan menggunakan sebuah “Water Chilled Closed Loop” menggunakan “air Chillers” Fitur dari sirkuit air pedinginan ini sbb: • Pompa sirkulasi air • Udara untuk “Dry Cooler Venting” melalui pipa-pipa saluran air • “High galvanized structure”yang dilengkapikonstruksi tangga-tangga dan “footbridge” Air panas yang datang, setelah menkondensasi, mendinginkan fluida kerja, dialirkan ke “air chillers” dimana hal ini meng-exchanges, memindahkan panasnya ke aliran udara yang ter- ventilasi oleh fan.
  • 23. 23 Fluida kerja yang telah terkondensasi ini kemudian di pompakan kembali melalui “circulation pump”ke kondensor Dry cooler memiliki ketinggian 4 (empat) meter, ukuran/size ini membatasi footpint- nya,memfasilitasi untuk aktivitas pemeliharaan dan memastikan efficiency yang tinggi, yaitu pada konsumsi tenaga listriknya yang rendah. Jumlah dari unit dry cooler dihitung, tergantung kepada temperature udara luar, Cat/coating resin Epoxy dapat ditambahkan untukmemproteksi/melindungi structure dari rusting/karat danmemperbaiki/meningkatakan “lengesty”nya (umurnya) Dry cooler dikontrol melalui sebuah motor yang secara electronicmenggunakan “commutted motor” dengan slip yang rendah, rugi-rugi gesekanyang rendah dan kehadiran kehadiran noise electromagnetic. Hasil ini terjadi di level efficiency tinggi, di setiap kecepatan putaran, pembangkitan thermal/panas yang rendah, noise yang terjadi juga lebih rendah dan kehadiran dari kabel-kabel listrik yang juga di shielded, Pendingin udara (air chiller) di design untuk memenuhi power/tenaga listrik yang diperlukan pada 50% dari fan/kipas angin pada beban optimalnya dengan temperature luar (exterior) 15 Deg Celcius dibawah dari temperature rata-rata 2. Footing and Arrangement
  • 24. 24 Module power mesin Aqylon ATM-1000H dibuat, dan datang dalam 2(dua) Container berukuran standar, dari 40 feets masing-masing di”pilled”. Container bagian sebelah atas berisikan peralatan-peralaan/equipment berikut ini: • Turbin • Gearbox • Generator listrik, dengan putaran synchron di 1,500 RPM • Lubrikasi dan sistim pendinginan • Regenerator Heat exchanger • Kondensor • Bypasss valves • Automation dan probes Container bagian sebelah bawah: • Evaporator dengan flange-flange koneksi ke thermal oil • Flange-flange koneksi ke air untuk kondensor • Pompa fluidakerja Catatan bahwa skid-B sebagai bagian mendukung struktur untuk skid-A, sehingga pompa akan mendapatkan Net Pressure Suction Head (NPSH) yang cukup (Proper) tanpa diperlukan tambahan struktur 3. Safety dan Norms (Keselamaan dan Norma-Norma) Aqylon mensupply sebuah “zero leakage sealed turbine” yang diterapkan secara default sebagai berikut: terbaik, cocok untuk mengurangi resiko dari bahaya ledakan (explosion) atau kebakaran. Norma-Norma yang berbeda untuk Turbin yang akan diterapkan secara default adalah sebagai berikut:
  • 25. 25 NORMA-NORMA DETAILS ASME VIII Div.1 Pressure Vessel (Bejana tekan) AFNOR FD X 60-000 Corrective Maintenance ASME B16.5 Flanges, Welding Neck and Joints ASME B31.3 Industrial Pipings ASME IX Welding qualification CE-FED-97/23/EC Manufacturing Norm for pressure equipment EN-62061 Functional safety of safety related electrical and PLC/Programmable electronics system EN 953 Safety of machinery for Guards if Fix and Movable parts EN 982 Safety of Machinery – Fluid and Lubrication systems IEC 61000-2.12 EMC/Electromagnetic compatibility– Environmental – compatibility level for low frequency conducted disturbance and signaling low-voltage supply systems ISO 10816 Vibration level monitoring, and other preventive Maintenance via continuous monitoring of sensors ISO 12100 Safety of Machinery-Concept and design principle ISO 138491 Safety related control systems – Design &Validations ISO 14121 Risk Assessment ISO 4126 Safety devices for protection againstexcessive pressure IP68 Turbo Generator IP45 or Plus Electronic Cabinet Bila tidak disebutkan, semua peralatan/equipment dan instrument disediakan berdasarkan kepada standar-standar “Civil Engineering”. Norma-Norma dan kondisi-kondisi yanglain dapat diikuti, dipenuhisesuai kepadapermintaan dari client 4. OPERATION 4.1 Instalation/Pemasangan Blok Power direkayasa/di-design untuk meminimalkan on-site operations dan pekerjaan- pekerjaan civil engineering untuk pemasangan sbb: • Civil Engineering: Installation dari studs/concrete slabs • Alat angkat Crane untuk 4 buah container berdasarkan kepada hasil review (craning the four container according to the preview)
  • 26. 26 • Koneksi-koneksi pipa ke thermal oil loop (connecting pipes to the thermal oil loop • Koneksi output generator (Connecting of the alternator output) • Electrical connection of the control cabinet of the ORC Auxiliaries • Ethernet connection of the PLC (ModBus TCP/IP) 4.2 Power Block Operation/Operasi Blok Power Blok Power direkayasa/di-designed untuk dioperasikan tanpa orang/operator (unmanned) dengan proses start updilakukan secara otomatis dan shutdown, di section berikut ini, kami akan menjelaskan aspek-aspek utama dari operasi blok power: 4.2.1 Start up Unit block power di-start up secara otomatis ketika kondisi yang diperlukan, disyaratkan untuk operasinya sudah terpenuhi. Secara lebih specific, hal ini akan berlangung secara otomatis, men- deteksi keberadaan tenaga panas dari limbah sampah, pada bermacam-macam sumber-sumber panas dengan mendeteksi: • “Flow rate of coolant” • Profile temperature berdasarkan kepada aliran loop/sirkuit dari transfer panas, dari HTF (Heat Transfer Fluid) Controller kemudian, men-start procedure dengan men-starting generator dan power electronics, dan pompa mulai bekerja. Di dalam proseds ekerja seperti ini, sistim kemudian men-drive/memutar turbin pada rating kecepatannya dan mulai meng-generate,membangkitkann tenaga listrik 4.2.2 Operasi yang berkelanjutan (“Continuous Operations”) “Server” sistim komuter control akan bekerja secara otomatis mengatur/meng-adjust setting equipment (terutama aliran fluida pompa dan kecepatan fan dari dry coolers Proses ini secara otomatis mendeteksi fluktuasi power dan bereaksi “accordingly”. Tidak diperlukan aksi atau intervensi dari manusia/operator. 4.2.3 Shutdown Bila sumber panas yang dihasilkan berkurang dibawah “minimal load level”(level beban minimum), maka unit control dari ORC blok power akan men-triger suatu sistim otomatis shutdown. Bila untuk beberapa alasan, client menginginkan untuk men-cut off unit ORC ini, atau men-stop/memberhentikan unit ini secara emergency dengan menggunakan sistim men-trigger shutdown
  • 27. 27 4.2.4 Data Acquisition Blok Power ORC disesuaikan degan sistim instrument, untuk mengontrol dan memonitor sistim secara benar/adequate dari unit Instrument, seperti software untuk data acquisition, tidak meng-effect kepada sistim control. Sistim data acquisition mengikut sertakan sebuah sistim komunikasi PC tipe industrial via interface ModBus dengan perbedaan perbedaan sensors dan PLC dari Blok Power ORC. PC tipe Industrial dipasangkan di dalam tempat yang seacra “dedicated”berada di dalam box blok Power. Data-data disimpan/store di dalam sebuah PC hard drive dan dikirim ke server AQYLON via koneksi Ethernet untuk memonitor sistim ORC secara remote 5.2.5 Kondisi-kondisi Operasi Normal Bia tekanan evaporator berkurang/drops, karena adanya pegurangan tenaga panas/thermal yang datang/masuk dari wasted heat (panas limbah), missal: jumlah panas jatuh dibawah thermal oil flow rate atau temperature), mengakibatkan produksi enersi listrik akan berkurang “accordingly” (sesuai dengan pengurangan input panas) Secara serupa, bila aliran udara dalam udara kondesor berubah,karena perubahan di dalam temperature ambient diatas atau dibawah besaran yang normal); unit power akan men-generate, menghasilkan tenaga listrik lebih besar atau lebih sedkit/berkurang Kontrol sistim untuk blok power via server (dipasang pada sebuah PC industrial di dalam sistim) yang dapat meng-handle kedua signal-signal analog dan signal digital, yang biasa direrima oleh unit control: didalam kontek ini, keberadaan dari operator hanya diperlukan saat untuk men-start installation dan secara periodic untuk men-check beberapa alat-alat ukur/Gauges sebagaimana data diperlukan untuk aktivitas maintenance (lihat diatas) 4.2.6 Procedure Emergency Procedure saat terjadi situasi emergency akan di-handle secara otomatis, akan diatasi oleh sistim kontrol dari unit power, seperti procedure operasi biasa, memastikan safety/keselamatan dari lokasi/site tanpa diperlukan intervensi manusia/human intervension Karena blok power ORC ini sangat kokoh/robust dan andal/reliable, karena dari “its simplicity”, sebuah shutdown sistim dari unit karena terjadi problem internal,“is highly unlikely”. Tetapi akan tersedia procedure pemeliharaan rutin (in place) dan procedure ini harus diikuti /dilaksanakan Hal ini berarti pemberhentian/stopping unit ini dapat terjadi terutama karena terjasipermasalahan external seperti adanya perubahan masukan pana didalam “incoming wasted heat” (panas limbah yang
  • 28. 28 masuk) yang diluar dari batas-batas jumlah panas yang diperlukan untuk penggunanan yang proper dari mesin ORC ini. 5. Scope of Supply : Equipment Services 5.1 Power Module Equipment Scope of Supply (scope dari suppy utk equipment Module Power) Module Power ORC mengikutsertakan, meliputi semua peralataan utuk operasi dari ORC Cycles, sebagaimana terdaftar dibawah ini: Unit Turbo Generator Dengan sistim lubrikasi, gearbox, seal Control dan pendingian, probes, lubrikasi barriers dan filters Pompa fluida kerja Dengan sistim lubrikasi, frequency driver, seal konttol dan pendinginan Elektronik daya (Power Electronic) Untuk synchronisasi generator secara otomatis (output listrik 50 Hz, pada tegangan 400 Volts, 3Ph+ N), berdasarkan pemintaan client, customer requirement Heat Exchangers Evaporator, Regenerator, dan kondensor heat exhangers dengan sistim pipa-pipanya yang terisolasi dan control valvenya secara “adequate” (benar dan tepat) Monitoring dan sistim kontrol Dengan semua accessories, termasuk sebuah server yag dipasang pada sebuah komputer PC tipe industrial, yang sudah terhubung ke jaringan internet, yang di deploy on-site untuk: Data Acqusition, pencatatan-pencatatan data-data kondisi operasi (Operating conditionrecording) The PLC setting security installation PLC mengambil peran di dalamkasus dari kegagalan/failure dari server Skid dan Casing Skid ORC dan casing/frame (Skid-A dan Skid-B) Fluida Kerja Di-supply dalam barrel yang terpisah 5.2 ORC Power Module installation service scope of supply (scope dari supply untuk instalasi Power Module ORC) Instalasi Dengan 2(dua) orang teknisi (paling sedikit 1 orang dapat berbahasa Inggris atau Prancis: • 10 hari kerja di site • 1 trip perjalanan ke site dan kembali • Biaya-biaya selama dilokasi/site Start Up Dengan 2(dua) orang teknisi (paling sedikit 1 orang dapat berbahasa Inggris atau Prancis
  • 29. 29 • 10 hari kerja di lokasi • 1 trip perjalanan ke lokasi dan kembali • Biaya-biaya selama di lokasi/site 5.3 ORC Power Module Maintenance Service scope of supply (scope dari suppy utuk service maintenance untuk Module Power ORC): Pemeliharaan Preventive dan “corrective Maintenance” dilakukan untuk mengurangi kemungkinan/probability terjadinya kegagalan sistim dan degradasi/pengurangan performance dari pembangkitan tenaga listrik selama waktu operasi (overtime) Berikut ini, kami menyajikan aktivitas-aktivitas pemeliharaaan/maintenance untuk unit ORC sbb: Audit/Planned Maintenance Check Frequency Nature of Operation Durasi/perioda Check struktur civil Annual/tahunan Ispeksi secara visual dari struktur pedukung untuk heat exchanger (internal exchangers dan kondesor) yang didinginkan oleh udara 2 Jam Check control cabinet dari cooling cabinet Annual/tahunan Inspeksi seara visual dari pendinginan/cooling exchangers 4 Jam Check pompa- pompa sirkulasi dan level fluida Annual/tahunan Inspeksi secara visual dari pompa- pompa sirkulasi dan level fluida (fluida kerja dan thermal oil), “as per OEM requirement” 5 Jam Check sistim control Annual/tahunan Reboot dan kontrol elektronika 5 Jam Check sistim Turbin Annual/tahunan Inspeksi secara visual sirkuit lubrikasi,penggantian parts/suku cadang bila diperlukan Pergantian, change dari lubricant (secara otomatis) Control qualty dari lubricant bekas (mendeteksi degredasi abnormal) Check bearing change/ganti bila diperlukan Analisa vibrasi dari bagian-bagian peralatan yang berputar Kondisi umum dari mesin (chasis/frame, hubungan- hubungan listrik) 3 hari Check peralatan Elektonika daya 2 Tahun Kontrol komponen-komponen utama/key components dari 2 Jam
  • 30. 30 elektronika daya, biasanya dilakukan oleh pabrican/pabrik Check coolers dry 2 Tahun Check fouling pada dry coolers dan cleaning bila diperlukan “as per OEM instructions” 1 Jam Maintenance dari kontrol untuk security 2 Tahun Unit di test untuk PLC controls untuk emergency 6 Jam General Maintenance dari sistim Pendinginan 5 Tahun Eksaminasi, permeriksaan secara comprehensive dari sistim pendinginan 5 hari Maintenance Software 5 Tahun Pengggantian dari komputer industrial dan PLC’s, reconfigurasi sistim dan update 3 Jam Maintenance Turbin 5 Tahun • Menyelesaikan disassembly dari unit turbogenerator untuk: • Perubahan/pergantian bearings (Imperative) • Check surface dan fouling bila diperlukan scrub/treatment • Balance control dari baian-bagian component/parts yang berputar dan bila diperlukan dilakukan rebalancing • Check untuk kerusakan- kerusakan lain • Penggantian, perubahan seals • Sealing test parts berisikan refrigerant dan pengantian-penggantian lain bila diperlukan 15 hari Maintenance dari plate exchangers 5 Tahun Inspeksai dan testing untuk kebocoran tightnesss untuk plate exchangers dan penggantian- penggantian lain bila diperlukan, “as per OEM instructions” 8 hari Maintenance dari electronica daya 10 Tahun Penggantian dari komponen- komponen dari elektronika daya, dilakukan oleh pabrikan/pabrik 2 hari
  • 31. 31 Selama dilakukan maintenance ORC suatu aktivitas pengecheckan dari cara-cara flue, ventilator, filters dan peralatan hydraulic harus sudah di jadwalkan “Corrective Maintenance”: Intevensi untuk “corrective maintenance" dimaksudkan untuk melakukan rehabilitasi dari unit power sebagai suatuhasil kondisi pengurangan qualitas/degradasi suku cadang/parts. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan peralatan yang lebih parah (equipment breakdown).Tujuan ini dilakukan untuk men-check secara rutin/periodic untuk mengoperasikan, menggunakan sistim ORC ini kembali beroperasi sesegera mungkin Suku cadang-suku cadang yang diperlukan, untuk restorasi dari fasilitas, peralatan yang secara langsung akan disediakan oleh AQYLON 5.4 Water Loop Cooling Source Equipment scope of supply (scope of supply dari equipment sumber sirkuit pendingan air “Water Loop Cooling Source” mengikutsertakan semua peralatan untuk operasi dari water loop Dry coolers Jumlah dry coolers disediakan, dihitung berdasarkan kondisi-kondisilokal meterorelogical dan target-target performance. Dry coolers menggunakan state of the art efficiency yang tinggi dari motor-motor listrik untuk konsumsi listriknya yang berkurang dari peralan-peralatan bantu (auxiliaries) Pompa sirkulasi Standar tawaranr termasuk 2(dua) buah pompa, yang ke-2 yang berperan, bekerja sebagai pompa back up/cadangan, dan automated wear balancing dan termasuk deteksi kegagalan/failure. Pipanisasi sirkuit air pendingin (water looping piping) Standar tawaran termasuk pipa-pipa untuk suatu jarak dari 10 Meters antara lokasi instalasi Module Power ORC dan farm chiller udara Support Struktur Standar tawaran termasuk support struktur untuk 4 Meter ”high installation” yang mengurangi footprint dan menaikan thermal power yang di disipasikan per-unit dari power listrik yang dikonsumsi oleh “ Fan-Fan Air Chillers” nya Monitoring dan control sistim dengan semua accessories Data Acquisition Deteksi dari kondisi-kondisi sistim operasi
  • 32. 32 5.5 Water Looping Cooling Sources Installation Scope of Supply (scope dari supply sumber sirkuit air pendigin) Instalasi Dengan 2(dua) orang teknisi (paling sedikit 1 orang dapat berbahasa Inggris atau Prancis • 10 hari kerja di site/lokasi • 1 trip perjalanan ke site dan kembali/pulang • Biaya-biaya selama di site Start Up Dengan 2(dua) orang teknisi (paling sedikit 1 orang dapat berbahaai Inggris atau Prancis • 10 hari kerj di site/lokasi • 1 trip perjalanan ke site dan kembali/pulang • Biaya-biaya selama di site 5.6 Water Loop Cooling Source Maintenance Scope of Supply (scope dari supply Pemeliharaan source sirkuit air pendingin) Pembersihan Battery Sekali setahun), Frequency dari operasi pembersihan dapat ditambah, ditingkatkan berdasarkan kepada kondisi-kondisi operasi lokal Fan/kipas angin Perubahan, penggantian dari fan motor yang rusak, test dari sistim kontrol Early detection dari kegagalan, kerusakan (deteksi awal dari kegagalan/failure) Penggantian-penggantian peralatan yang rusak dalam scope dari supply
  • 33. 33 ENERGY AND LOAD DEMAND FORCAST PT PLN (PERSERO), SISTEM KRAYAN KAB. NUNUKAN-PROV KALIMANTAN UTARA Description 2017 2018 2019 2020 2021 Total population (x1000) 9,57 9,79 10,01 10,23 10,45 Growth rate( %) 2,37 2,31 2,25 2,20 2,14 Growth of total GDP (%) 8,96 9,30 10,31 10,99 10,95 Electrification ratio PLN(%) 40,08 55,06 70,04 85,02 100.0 ENERGY SALES(MWh) 1,313.5 1,760.5 2,224.6 2,767.5 3,327.1 Growth(%) 372.50 34.03 27.5 23.3 20.2 Residential 963.6 1,366.8 1,793.9 2,244.9 2,719.7 Commercial 261.0 287.8 321.8 363.2 410.1 Publik 88.9 105.8 128.8 159.4 197.2 Industrial - NUMBER OF CUSTOMER 1,115.0 1,500.0 1,907.0 2,335.0 2,782.0 Residential 940.0 1,321.0 1,718.0 2,132.0 2,561.0 Commercial 131.0 132.0 135.0 141.0 148.0 Publik 43.0 47.0 53.0 62.0 73.0 Industrial - TOTAL PRODUCTION(MWh) 1,330.7 1,783.6 2,274.1 2,803.9 3,370.8 Energy requirement(MWh) 1,328.1 1,780.1 2,269.5 2,798.3 3,364.1 Load Factor (%) 41.1 41.1 41.1 41.1 41.1 Peak Load(KW) 324.0 434.0 553.0 682.0 820.0 delta beban puncak 167.0 110.0 119.0 129.0 138.0 b. Analisa Beban
  • 35. 35 d. Investasi (lihat Appendix II) e. Kesimpulan i. Di Long Bawan, yang berpotensi sebagai pusat Beras, peternakan kerbau, industry pengolahan nenas, akan di bangun pembangkit Biomas power plant dengan kapasitas 1 MW, berbasis pohon kaliandra ii. Dengan menanam pohon kaliandra merah (Caliandra Callothyrsus ), dengan masa tanam 1 tahun, dan selama 10-20 tahun dapat di panen kayunya iii. Kebutuhan per satu mega watt (1 MW) power plant, adalah 400HA lahan tanaman kaliandra merah. Setiap hari di panen 1,2 HA iv. Hasil kebun Energi kaliandra merah ini 10 Ton/12 Minggu v. Daun kaliandra dapat sebagai pakan ternak (sapi:60% pakan +40% daun kaliandra), sehingga pengembangan kebun ini berdampak positif atas pertumbuhan ekonomi daerah terpencil terutama di perbatasan Kalimantan Utara dengan Malaysia vi. Listrik ang dibangkitkan dengan teknologi pembakaran kayu kaliandra untuk mendapatkan panas,panas ini untuk memanaskan media cairan yang mengangkut panas tersebut ke ciran lain yang mempunyai titik penguapan rendah, kemudian melalui teknologi ORC di konversikan menjadi listrik (Green Energi) vii. Listrik akan di beli PLN dengan sekema IPP (Independent Power Producer) melalaui PPA (Powewr purchase Agreement) dengan kontrak jangka panjang (20 tahun) dengan pola B to B . viii. Investasi Pembangkit , maximum kepemilikan asing 49% dan sisanya 51% lokal. Pembiayaan oleh bank lokal belum kondusif, sehingga pembatasan kepemilikan asing 49% harus di tinjau kembali. ix. Internal rate of return (IRR) yang di harapkan oleh investor adalah 15% (termasuk pembiayaan kebun kaliandra sebagai capex dan opex) ,ini bias di capai kalau tanah tidak masuk dalam CAPEX
  • 36. 36 x. Tanaman kaliandra sebagai sumber Renewable green Energi, dapat berkontribusi terhadap target pemerintah untuk membangkitkan Green Energi sebesar 23% sampai tahun 2025. xi. Dengan di bangkitkan setiap 1 MW, bisa menerangi jalan sepanjang 240 KM, dengan jarak tiang 30 meter sebanyak 8,000 Tiang. xii. Kebutuhan pekerja per 400 HA adalah 20 orang. Hasil kayu akan di beli oleh pembangkit tenaga listrik dengan harga wajar.dan dengan kontrak selama 20 Tahun xiii. Logistik Import matrials : berangakat dengan kapal laut dari paris ke batam, dengan kapal laut ke tarakan, dari tarakan diangkut dengan helicopter kelokasi kecamatan krayan desa long bawan Kalimantan utara Lokal : berangkat dari tanjung priok ke tarakan, dan selanjutnya dengan helicopter ke lokasi Import Matrials, Customs di lakukan di Batam dengan menggunakan jasa EMKL setempat, Perusahaan Importir, harus memiliki ijin import, NPWP dan termasuk PKB. Biaya yang timbul adalah, biaya pengangkutan dari pelabuhan laut paris ke krayan, pajak PPN, PPNBM,Bea masuk Total waktu logistic dari ex-works paris sampai di krayan 75 hari kalender. Fabrikasi peralatan import 14 bu lan, fabrikasi peralatan lokal 16 bulan
  • 37. 37 analisa biaya pohon kaliandra merah per HA/10 Tahun A. Biaya investasi qty unit total sewa lahan(th) 10 1,000,000 10,000,000 bibit 10,000 600 6,000,000 cangkul 20 75,000 1,500,000 sabit 20 50,000 1,000,000 linggis 20 75,000 1,500,000 20,000,000 B. Biaya Operasional B.1 tahun I, Penyusutan sewa lahan 0.1 10,000,000 1,000,000 bibit 600,000 cangkul 150,000 sabit 100,000 linggis 150,000 total op 1 2,000,000 B.2 Tenaga Kerja pembersihan lahan (HOK) 8 100000 800,000 lubang tanam&pemumukan 50 100000 5,000,000 penanaman 7 100000 700,000 pemupukan I&Penyulaman(2 mggu stlh tanam 6 100000 600,000 pemupukanI I&Penyulaman(6 bln stlh tanam 2 100000 200,000 penyiangan II (6 bln stlh penanaman) 4 100000 400,000 pengendalian hama dan penyakit 1 100000 100,000 panen dan pengkangutan 15 100000 1,500,000 total op 2 9,300,000 B.3 Pupuk pemupukan dasar:pupuk kandang (Kg) 10,000 500 5,000,000 pemupukan I:petrogenik 550 700 385,000 pemupukan II:pupuk hayati (Liter) 2 100000 200,000 total op 3 5,585,000 16,885,000 Tahun II, semester 1 - B .4 Penyusutan sewa lahan 500,000 bibit 300,000 cangkul 75,000 sabit 50,000 linggis 75,000 total op 1 1,000,000 B.5 Tenaga Kerja pemupukan &pembumbunan 2 100000 200,000 penyiangan 5 100000 500,000 pemanenan dan pengkangutan 20 100000 2,000,000 total op 2 2,700,000 B.6 Pupuk - pupuk urea (0,025kg*5000) 250 1200 300,000 total op 3 300,000 semester II B.6 penyusutan total op 4 1,000,000 B.7 Tenaga kerja pemupukan &pembumbunan 2 100000 200,000 penyiangan 5 100000 500,000 pemanenan dan pengkangutan 20 100000 2,000,000 total op 5 2,700,000 B.8 Pupuk pupuk urea (0,025kg*5000) 250 1200 300,000 pupuk kandang (5000kg*rp.300) 10,000 500 5,000,000 total op 6 5,300,000 total keseluruhan Total op tahun II 13,000,000 TH ke III-Th X (8 tahun) 8 13,000,000 104,000,000 133,885,000 Penerimaan th 1 (ton pohon) 16 600,000 9,600,000 th1 biji (40 kg) 40 50,000 2,000,000 hasil madu ( Ton) 2.5 - - th2, semester 1 20 600,000 12,000,000 th2, semester 2 20 600,000 12,000,000 hasil madu ( Ton) 2.5 - - th3-th10 320 600,000 192,000,000 madu dalam 8 tahu (Ton) 20 - - 227,600,000 93,715,000 keuntungan netto/tahun 9,371,500 irr dengan biaya tanah 47% irr tanpa biaya tanah 94% Total tahun op tahun I total investasi Total keseluruhan 10 Taun total penerimaan (gross/10tahun) keuntungan/un10 tahun netto Appendix I: Analisa Biaya Budi daya Kaliandra
  • 38. 38 total investasi ( IDR) 1 53,650,000,000 price per unit MW(Euro) total system 3,700,000 currency USD/IDR 13,100 currency euro/IDR 14,500 PPA PLN tariff (usd) 0.2500 land used for kaliandra plantation 400 ghak guna pakai gratis permit,study,PPA 1 kaliandra wood needed (Ton/hour) 1.8 O&M 3% equity 20% net electricity produce(Kw) 1048 plant operation(hours) 8,000 Tenor(year) 8 loan interest 8% Debt to equity ratio equity 20% 10,730,000,000 IRR 14.3% loan 80% 42,920,000,000 EBIT(IDR) 7,681,567,500 electicity produce (kWh/year) 8,384,000 ppa with pln/KWh (IDR/Kwh) 3,275 selling electricity/year (IDR/kwh/year) 27,457,600,000 selling heat to municipal A.1. CAPEX POWER PLANT unit value power plant equipment&installation &logistic + permits 53,650,000,000 A.2. Opex Power Plant O&M/year 3% 1,609,500,000 installment+interest 17.0% 7,296,400,000 raw matrial (Ton/Year) 14400 8,640,000,000 A.3. Gross Earning power plant jual listrik ke PLN melalui PPA(Purchase power agreement) 27,457,600,000 A.4. summary Equity di perlukan dengan scheme 20% 10,730,000,000 foreign equity share 49% 5,257,700,000 Local equity share 51% 5,472,300,000 A.5. EBITDA Net before tax 9,911,700,000 F.1 EBIT (corporate tax, 22.5%) 22.50% 7,681,567,500 IRR on capital 14% 27,457,600,000Rp 9,911,700,000 7,681,567,500 49% 51% GROSS EARNING 100% Krayan Biomas Power Plant ( 1 MW,ORC System) CAPEX POWER PLANT OPEX POWER PLANT 53,650,000,000Rp 17,545,900,000Rp Base line Appendix II : Investasi ORC 1 MW di Krayan