1. TINGKAT 2B AKPER MUNA
RAHA, 22 NOVEMBER 2012
DISUSUN OLEH KELOMPOK
2 PUTRA
2. • Pengertian
HIV ( Human immunodeficiency Virus ) adalah
virus pada manusia yang menyerang system
kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka
waktu yang lama dapat menyebabkan AIDS.
Sedangkan AIDS sendiri adalah suatu
sindroma penyakit yang muncul secara
kompleks dalam waktu lama karena
penurunan kekebalan tubuh yang disebabkan
oleh infeksi HIV
3. Lanjutan….!!
• Acquired Immune Deficiency Syndrome
(AIDS) merupakan kumpulan berbagai gejala
penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh
yang disebabkan oleh infeksi virus HIV
tersebut. Infeksi virus HIV secara perlahan
menyebabkan tubuh kehilangan
kekebalannya oleh karenanya berbagai
penyakit akan mudah masuk ke dalam tubuh.
Akibatnya penyakit-penyakit yang tadinya
tidak berbahaya akan menjadi bahaya bagi
tubuh.
4. • Etiologi
• Penyebab AIDS adalah Human Immunodeficiency
Virus (HIV) yakni sejenis virus RNA yang tergolong
retrovirus. Dasar utama penyakit infeksi HIV ialah
berkurangnya jenis sel darah putih (Limfosit T
helper) yang mengandung marker CD4 (Sel T4).
Limfosit T4 mempunyai pusat dan sel utama yang
terlibat secara langsung maupun tidak langsung
dalam menginduksi kebanyakan fungsi-fungsi
kekebalan, sehingga kelainan-kelainan fungsional
pada sel T4 akan menimbulkan tanda-tanda
gangguan respon kekebalan tubuh. Setelah HIV
memasuki tubuh seseorang, HIV dapat diperoleh
dari lifosit terutama limfosit T4, monosit, sel glia,
makrofag dan cairan otak penderita AIDS.
5. Transmisi infeksi HIV dan AIDS terdiri dari lima fase yaitu :
1. Periode jendela. Lamanya 4 minggu sampai 6 bulan
setelah infeksi. Tidak ada gejala.
2. Fase infeksi HIV primer akut. Lamanya 1-2 minggu
dengan gejala flu likes illness.
3. Infeksi asimtomatik. Lamanya 1-15 atau lebih tahun
dengan gejala tidak ada.
4. Supresi imun simtomatik. Diatas 3 tahun dengan
gejala demam, keringat malam hari, BB menurun,
diare, neuropati, lemah, rash, limfadenopati, lesi
mulut.
5. AIDS. Lamanya bervariasi antara 1-5 tahun dari
kondisi AIDS pertama kali ditegakkan. Didapatkan
infeksi oportunis berat dan tumor pada berbagai
system tubuh, dan manifestasi neurologist
6. AIDS dapat menyerang semua
golongan umur, termasuk bayi, pria
maupun wanita. Yang termasuk
kelompok resiko tinggi adalah :
• Lelaki homoseksual atau biseks.
• Orang yang ketagian obat intravena
• Partner seks dari penderita AIDS
• Penerima darah atau produk darah (embrane).
• Bayi dari ibu/bapak terinfeksi.
7. Klasifikasi
(1)Group I; infeksi akut,seperti gejala flu dan tes
antibodi terhadap HIV negatif.
(2)Group II (Asintomatis); tes antibodi terhadap
HIV positif,tidak ada gejala-gejala dan
laboratorium yang mengarah ke HIV/AIDS.
(3)Group III (Sintomatis); tes antibodi terhadap
HIV Positif,dan terjadi pembesaran kelenjar
limfe secara menetap dan merata (Persisten
generalized lymphadenopathy)
(4)Group IVA; tes antibodi terhadap HIV
positif,dan terjadi penyakit konstitusional
(demam atau diare yang persisten,penurunan
berat badan lebih 10% dari berat badan normal)
8. Lanjutan…!
• (5)Group IVB; sama dengan group IVA
disertai adanya penyakit
neurologi,dementia,neurophati,dan
myelophati.
• (6)Group IVC; sama dengan group IVB disertai
sel CD4 < ,dan200 mm terjadi infeksi
opurtunistik.
• (7)Group IV-D; sama dengan group IVC
disertai terjadi tuberkulosis paru,kanker
servikal yang invasif,dan keganasan yang lain.
9. Patofisiologi
• Menginfeksi limfosit T4 dan monosit. Partikel-2
HIV bebas yang dilepas dari sel yang terinfeksi
dpt berikatan dgn sel lain yang tidak terinfeksi.
Segera setalah masuk kedlm sel, enzim dalam
kompleks embraneein menjadi aktif dan
dimulailah siklus reproduksi. Limfosit T,
monosit/makrofag adalah sel pertama yang
terinfeksi. Besar kemungkinan bahwa sel
dendritik berperan dalam penyebabaran HIV
dalam jaringan limfoid fungsi sel dendritik
menangkap antigen dalam epitel lalu masuk
melalui kontak antar sel.
10. Lanjutan..!!
• Dalam beberapa hari jumlah virus dalam
kelenjar berlipat ganda dan mengakibatkan
viremia. Pada saat itu jumlah virus dalam darah
infeksi akut. Viremia menyebabkan virus
menyebar diseluruh tubuh dan menginfeksi selT,
monosit maupun makrofag dlm jaringan limfoid
perifer. Sistem embra spesifik akan berupaya
mengendalikan infeksi yang embra dari
menurunnya kadar viremia. Setelah infeksi akut,
berlangsung fase kedua dimana kelenjar getah
bening dan limfa merupakan tempat replikasi
virus dan dekstruksi jaringan secara terus
menerus fase laten.
11. Lanjutan..!!
• Destruksi sel T dlm jaringan limfoid terus
berlangsung sehingga jumlah sel T makin
lama makin menurun (jml sel T dlm jaringan
limfoid 90 % dari jml sel T diseluruh tubuh).
Selama masa kronik progresif,m respon imun
thdp infeksi lain akan meransang produksi
HIV dan mempercepat dekstruksi sel T,
selanjutnya penyakit bertambah progresif
dan mencapai fase letal yang disebut AIDS.
12. Cara Penularan HIV AIDS virus
• Melalui darah. misalnya, transfusi darah, darah
terkena HIV + pada kulit yang terluka, jarum
suntik, dll.
• Melalui semen, air mani (sperma atau semen
Men). misalnya: seorang pria berhubungan seks
dengan pasangan tanpa menggunakan kondom
atau pengaman lainnya, oral seks, dll
• Perempuan cairan vagina. misalnya: Wanita
yang melakukan hubungan seks tanpa jaring
pengaman, mainan pinjaman seks, oral seks, dll.
• Melalui Susu Ibu (ASI). misalnya; Bayi minum
susu dari wanita hiv +, Pria minum ASI
pasangannya, dsb.
13. Tanda dan gejala
• Adanya HIV dalam tubuh seseorang tidak dapat
dilihat dari penampilan luar. Orang yang
terinfeksi tidak akan menunjukan gejala apapun
dalam jangka waktu yang embrane lama (±7-10
tahun) setelah tertular HIV. Masa ini disebut
masa laten. Orang tersebut masih tetap sehat
dan emb bekerja sebagaimana biasanya
walaupun darahnya mengandung HIV. Masa
inilah yang mengkhawatirkan bagi kesehatan
masyarakat, karena orang terinfeksi secara tidak
disadari dapat menularkan kepada yang lainnya.
Dari masa laten kemudian masuk ke keadaan
AIDS dengan gejala sebagai berikut:
14. Lanjutan..!!
Tanda-tanda dan gejala yang terlihat pada
orang dengan AIDS di antaranya adalah sebagai
berikut:
1. Saluran pernapasan. Pasien mengalami sesak
napas, henti napas sejenak, batuk, nyeri dada
dan infeksi virus demam suram lainnya
(pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada
stadium awal penyakit HIV AIDS diduga
tuberkulosis.
2. Saluran pencernaan. Pasien dengan
menunjukkan tanda-tanda AIDS dan gejala
seperti kehilangan nafsu makan, mual dan
muntah, sering memiliki penyakit jamur pada
rongga mulut dan kerongkongan, serta
memiliki diare yangkronik.
15. Lanjutan..!!
3. Berat badan. Pasien juga mengalami sindrom yang
disebut wasting, yaitu kehilangan berat badan hingga
10% di bawah normal karena gangguan pada sistem
protein dan energi dalam tubuh sebagai dikenal
sebagai Malnutrisi serta gangguan penyerapan /
penyerapan makanan dalam sistem pencernaan yang
dihasilkan dalam diare kronis, kondisi lelah dan lemah
underpowered
4. Sistem persyarafan. Interferensi dengan persyarafan
pusat sehingga sedikit memori, sakit kepala, kesulitan
berkonsentrasi, kebingungan dan sering tampak
tungkai respons yang lambat. Pada akhirnya sistem
persyarafan (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan
kesemutan di telapak tangan dan kaki, kurangnya
refleks tendon, selalu memiliki tekanan darah rendah
dan Impotensi.
16. Lanjutan…!!
5. Sistem integumen (Jaringan kulit). Pasien mengalami
serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api
(herpes zoster) dan berbagai penyakit kulit yang
menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya
mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit
(Folliculities), kulit kering Stained (lapisan luar kulit retak)
serta eczema atau psoriasis.
6. Kemih dan saluran reproduksi pada wanita. Pasien sering
mengalami penyakit jamur vagina, itu adalah sebagai
tanda awal infeksi HIV. Cedera pada saluran kemih,
penyakit daripada syphillis dan kemudian Pria melebihi
wanita yang menderita cacar. Orang lain dengan AIDS
banyak wanita yang mengalami peradangan rongga
(tulang) yang dikenal sebagai 'penyakit radang panggul
(PID)' istilah panggul dan menstruasi yang tidak teratur
pengalaman menstruasi (abnormal).
17. Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV
sampai timbul gejala AIDS:
Tahap 1: Periode Jendela
• HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody
terhadap HIV dalam darah
• Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa
sehat
• Test HIV belum emb mendeteksi keberadaan virus ini
• Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu – 6
bulan
Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
• HIV berkembang biak dalam tubuh
• Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan
merasa sehat
• Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena
telah terbentuk antibody terhadap HIV
• Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya
tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di embra berkembang lebih
pendek)
18. Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)
• Sistem kekebalan tubuh semakin turun
• Mulai muncul gejala infeksi oportunistik,
misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di
seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
• Umumnya berlangsung selama lebih dari 1
bulan, tergantung daya tahan tubuhnya
Tahap 4: AIDS
• Kondisi embra kekebalan tubuh sangat lemah
• Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik)
semakin parah
19. Manajemen Medik
• Belum ada penyembuhan bagi AIDS, sehingga
pencegahan infeksi HIV perlu dilakukan.
Pencegahan berarti tdk kontak dgn cairan
tubuh yang tercemar HIV.
1. Pengendalian Infeksi Opurtunistik
2. Terapi AZT (Azidotimidin)
3. Terapi Antiviral Baru
4. Vaksin dan Rekonstruksi Virus
20. Komplikasi
1. Penyakit paru-paru utama
2. Penyakit saluran pencernaan utama
3. Penyakit syaraf dan kejiwaan utama
4. Komplikasi saraf
5. Kanker dan tumor ganas (malignan)
21. Pemeriksaan Diagnostik
Tes untuk diagnosa infeksi HIV :
• ELISA
• Western blot
• P24 antigen test
• Kultur HIV
Tes untuk deteksi gangguan system imun.
• Hematokrit
• LED
• CD4 limfositRasio CD4/CD limfosit
• Serum mikroglobulin B2
• Hemoglobulin