2. Keraton Surakarta Hadiningrat adalah
kraton peninggalan kerajaan Mataram
islam yang menjadi saksi
sejarah perkembangan kota Surakarta.
Dengan arsitektur Jawa asli yang sudah
di pengaruhi sistem Barat, Bangunan ini
tampak megah walaupun masih
menampilkan ciri dari Solo itu sendiri.
Keraton Surakarta atau nama resminya
Keraton Surakarta Hadiningrat,
merupakan sebuah tempat bersejarah
yang tidak boleh dilewatkan ketika
berkunjung di Solo. Dibangun secara
bertahap oleh Sunan Paku Buwono II
pada tahun 1744, menjadikan Keraton
Surakarta Hadiningrat menjadi tempat
yang eksotis yang menyimpan banyak
nilai sejarah. Secara fisik Keraton
Surakarta memiliki banyak kesamaan
dengan Keraton Yogyakarta dikarenakan
salah satu arsiteknya yaitu Pangeran
Mangkubumi atau Sultan
Hamengkubuwana I, yang menjadi
arsitek utama Kraton Yogyakarta.
Keraton Surakarta terletak tepat di pusat
kota, berdekatan dengan beberapa
landmark kota Solo, seperti Balai Kota,
Pasar Klewer dan Pasar Gede.
3. Sangiran telah ditetapkan
UNESCO sebagai salah satu
World Heritage Site. Disitus ini
ditemukan ribuan fosil yang
jumlahnya hampir setengah
dari seluruh fosil manusia
purba di dunia. Museum ini
berada di kawasan Sangiran
yang dikenal dengan sebutan
"Kubah Sangiran", kawasan ini
merupakan lokasi situs yang
mengandung banyak fosil mulai
fosil manusia purba beserta
peralatannya, hewan-hewan
purba maupun tumbuhtumbuhan yang hidup pada
masa tersebut. Secara
stratigrafis situs ini merupakan
situs manusia purba terlengkap
di Asia yang kehidupannya
dapat dilihat secara berurutan
dan tanpa terputus sejak 2 juta
tahun yang lalu yaitu sejak Kala
Pliosen Akhir hingga akhir
Pleistosen Tengah.
Ke Sangiran seolah anda dibawa
kembali ke masa ribuan tahun
lalu.
4. Pasar Klewer adalah pasar batik
terbesar di Indonesia, jadi sangat
disayangkan bila dilewatkan,
terutama bagi para pecinta belanja
baik sebagai oleh-oleh khas batik
khas Solo. Mulai dari batik cap
katun seharga belasan ribu, hingga
batik tulis sutra seharga jutaan
rupiah tersedia disini. Pasar Klewer
tidak hanya sebagai pusat
perekonomian saja namun juga
tujuan wisata belanja. Pasar klewer
dirintis pada masa penjajahan
Jepang, dimana banyak penjajakan
kain dan pakaian dengan cara
digantung di pundak, karena
dagangannya menjuntai tidak
beraturan atau "kleweran". Dari kata
kleweran itu nama Pasar Klewer
diambil. Pasar Klewer ini terletakdi
sebelah barat gapura Keraton
Kasunanan Surakarta dan sebelah
selatan Masjid Agung. Selain
pedagang kain, disekitar Pasar
Klewer juga terdapat penjual
makanan yang khas yang juga
menjadi tujuan wisata kuliner.
5. Jika liburan bersama keluarga
dan anak di Sriwedari lah
tempat yang cocok karena
banyak hiburan buat anak anda.
Sejarah singkat, Pakubuwono X
pada mulanya membuat Taman
Sriwedari sebagai tempat
rekreasi dan peristirahatan bagi
keluarga kerajaan, terinspirasi
mitos tentang keberadaan
sebuah taman di surga. Pada
awalnya, taman ini terletak di
sebuah lokasi yang dinamakan
Kebon Rojo atau Taman Raja.
Saat ini, taman rekreasi ini
mempunyai beberapa fasilitas
hiburan baik untuk anak kecil
maupun dewasa, restoranrestoran kecil, dan stan
penjualan suvenir. Di dalam
kompleks taman ini juga
terdapat sebuah atraksi yang
terkenal yaitu wayang orang.
Atraksi ini digelar tiap malam,
menampilkan penari wayang
orang dan penyanyinya.
6. Untuk melihat benda-benda
peninggalan sejarah seperti
buku-buku kuno, pusaka
adat, wayang kulit maupun
arca yang berasal dari jaman
Hindu - Budha disinilah
tempatnya. Museum ini
merupakan museum yang
tertua di Indonesia yang di
bangun pada 28 Oktober
1980 oleh Kanjeng Adipati
Sosrodiningrat IV, Pepatih
Dalem pada masa
pemerintahan Paku Buwono
IX dan Paku Buwowo X.
Museum Radya Pustaka juga
memiliki perpustakaan yang
menyimpan beraneka bukubuku budaya dan
pengetahuan sejarah, seni,
dan tradisi serta
kesusastraan baik yang di
tulis dalam bahasa Jawa
Kuno maupun bahasa
Belanda.
7. Taman Satwa Taru Jurug
terletak di Jl. Ir. Sutami tepi
Bengawan Solo. Taman yang
dibangun tahun 1975 ini
memiliki luas 14 hektar dan
merupakan tempat rekreasi
bagi keluarga yang
menawarkan pemandangan
alam yang indah, binatang
yang beraneka ragam, sarana
permainan anak, tempat
bersantai, dll. Di taman ini
terdapat pula Monumen
Gesang yang dibangun
untuk menghormati
jasa Bapak Gesang Sang
Maestro Keroncong dengan
lagu Bengawan Solo-nya,
serta Sanggar Gesang yang
saat ini digunakan untuk
pertunjukan seni musik
keroncong.
8. Taman Balekambang dibangun
pada tahun 1921 oleh raja
KGPAA Mangkunegara VII
untuk para putri raja, GRAy
Partini Husein Djayaningrat dan
GRAy Partinah Sukanta.
Sekarang, patung kedua putri
raja tersebut dapat kita saksikan
di dalam area taman dengan
luas sekitar 9,8 hektar ini.
Taman Balekambang ini dibagi
menjadi dua, yaitu Partini Tuin
dan Partinah Bosch.
Pada tahun ’70-an sampai ’80an, di Taman Balekambang
terdapat gedung yang
digunakan sebagai panggung
pertunjukan Srimulat yang pada
saat itu sedang mengalami masa
kejayaan. Bahkan, taman ini
juga sempat menjadi lokasi
mesum sebelum direvitalisasi
seperti sekarang.
9. Kampung Batik Laweyan
sudah terkenal sejak awal
kemerdekaan republik ini.
Bahkan jauh sebelum itu
kampung Laweyan sudah
mengukir sejarah dengan
munculnya Serikat
Dagang Islam ( SDI ) yang
dibentuk oleh KH
Samanhudi, salah satu
saudagar batik
terkemuka. Lewat SDI
inilah nafas Islam menjadi
bagian yang penting
dalam perdagangan di
Indonesia. Di wilayah ini
pula berdiri bangunan
Mesjid Laweyan yang
konon dibangun pada
tahun 1546 Masehi.
10. Pura Mangkunegaran didirikan oleh
Raden Mas Said yang di kenal sebagai
Pangeran Samber Nyawa yang
dibangun pada tahun 1757. setelah
penandatanganan Perundingan
Salatiga pada tanggal 13 Maret. Raden
Mas Said kemudian menjadi Pangeran
Mangkoe Nagoro I. Istana
Mangkunegaran terdiri dari dua
bagian utama : pendopo dan dalem
yang diapit oleh tempat tinggal
keluarga raja. Hal yang menarik
adalah keseluruhan istana dibuat dari
kayu jati yang bulat/utub. PENDOPO
adalah Joglo dengan empat saka guru
(tiang utama) yang digunakan untuk
resepsi dan pementasan tari
tradisional Jawa. Ada seperangkat
gamelan yang dinamai Kyai Kanyut
Mesem. Gamelan yang sebagaian besar
masih lengkap ini dimainkan pada
hari-hari tertentu untuk mengiringi
latihan tarian tradisional. Di dalam
DALEM terdapat Pringgitan, ruang
dimana keluarga menerima pejabat.
Ruangan ini juga digunakan untuk
mementaskan wayang kulit. Di dalam
pringitan, ada beberapa lukisan karya
Basuki Abdullah, pelukis kenamaan
Solo.