SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA
   ( BMN ) PKP2A II LAN MAKASSAR
       ( Muskamal.S.Sos,M.Si )
TAHAPAN PENGELOLAAN
   BARANG MILIK NEGARA


Pengelolaan barang milik negara/daerah meliputi:
a. Perencanaan kebutuhan dan penganggaran;
b. Pengadaan
c. Penggunaan
d. Pemanfaatan
e. Pengamanan dan pemeliharaan
f. Penilaian
g. Penghapusan
h. Pemindahtanganan
i. Penatausahaan
j. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian
LANDASAN HUKUM PENGELOLAAN
    BARANG MILIK NEGARA


  Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
      (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran
      Negara Republik Indonesia Nomor 4609);

  Permenkeu Nomor: 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN

  Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/pmk.06/2007 tentang Tata cara Pelaksanaan
      Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan
      Pemindahtanganan Barang Milik Negara

  Kepmenkeu Nomor 271/KMK.06/2011 tentang pedoman pelaksanaan tindak lanjut hasil
     penertiban bmn pada kementarian negara/lembaga

  Perpres No 54 Tahun 2010 Tentang Barang dan jasa

  Peraturan Bersama Menteri Keuangan Dan Kepala Badan Pertanahan Nasional
      Republik Indonesia Nomor: 186/PMK.06/2009 |Nomor: 24 Tahun 2009 Tentang
      Pensertipikatan Barang Milik Negara Berupa Tanah

  Perdirjen KN Nomor PER-07/KN/2009 tentang Tata Cara Rekonsiliasi BMN
PERENCANAAN KEBUTUHAN
  DAN PENGANGGARAN

 (1)   Perencanaan kebutuhan barang milik negara/daerah disusun
       dalam     rencana     kerja dan    anggaran    kementerian
       negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah setelah
       memperhatikan ketersediaan barang milik negara/daerah yang
       ada.
 (2)   Perencanaan      kebutuhan barang milik negara/daerah
       berpedoman pada standar barang, standar kebutuhan, dan
       standar harga.
 (3)   Standar barang dan standar kebutuhan ditetapkan oleh
       pengelola barang setelah berkoordinasi dengan instansi atau
       dinas teknis terkait.
PENGADAAN

Pengadaan barang milik negara/daerah
dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip
efisien, efektif, transparan dan
terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif dan
akuntabel.
PENGGUNAAN (1..

Status penggunaan barang ditetapkan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Barang milik negara oleh pengelola barang
b. Barang milik daerah oleh gubernur/bupati/walikota.
Penetapan status penggunaan barang milik negara sebagaimana
dimaksud dilakukan dengan tata cara sebagai berikut :
a. Pengguna barang melaporkan barang milik negara yang
   diterimanya kepada pengelola barang disertai dengan usul
   penggunaan;
b. Pengelola barang meneliti laporan tersebut dan menetapkan
   status penggunaan barang milik negara dimaksud.
Barang milik negara/daerah dapat ditetapkan status penggunaannya
untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi kementerian
negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah, untuk dioperasikan
oleh pihak lain dalam rangka menjalankan pelayanan umum sesuai
tugas pokok dan fungsi kementerian negara/lembaga/satuan kerja
perangkat daerah yang bersangkutan.
PENGGUNAAN (2...

Barang milik negara/daerah dapat ditetapkan status penggunaannya
untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi kementerian
negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah, untuk dioperasikan
oleh pihak lain dalam rangka menjalankan pelayanan umum sesuai
tugas pokok dan fungsi kementerian negara/lembaga/satuan kerja
perangkat daerah yang bersangkutan.
PEMANFAATAN (1..

Bentuk-bentuk pemanfaatan barang milik negara/daerah
berupa:
a. sewa
b. pinjam pakai
c. kerjasama pemanfaatan
d. bangun guna serah dan bangun serah guna.
Penyewaan barang milik negara/daerah dilaksanakan dengan
bentuk :
a. Penyewaan barang milik negara atas tanah dan/atau bangunan
   yang sudah diserahkan oleh pengguna barang kepada pengelola
   barang; kepada gubernur/bupati/walikota;
b. Penyewaan atas sebagian tanah dan/atau bangunan yang masih
   digunakan oleh pengguna barang
c. Penyewaan atas barang milik negara/daerah selain
   tanah dan/atau bangunan.
PEMANFAATAN (2..

(1) Barang milik negara/daerah dapat disewakan kepada pihak lain sepanjang
    menguntungkan negara/daerah.
(2) Jangka waktu penyewaan barang milik negara/daerah paling lama lima
    tahun dan dapat diperpanjang.
(3) Penetapan formula besaran tarif sewa dilakukan dengan ketentuan sebagai
    berikut:
    a. barang milik negara oleh pengelola barang;
    b. barang milik daerah oleh gubernur/bupati/walikota.
(4) Penyewaan dilaksanakan berdasarkan surat perjanjian sewa-menyewa,
    yang sekurang-kurangnya memuat :
    a. Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian;
    b. Jenis, luas atau jumlah barang, besaran sewa, dan jangka waktu;
    c. Tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan
       selama jangka waktu penyewaan
    d. Persyaratan lain yang dianggap perlu.
(5) Hasil penyewaan merupakan penerimaan negara/daerah dan seluruhnya
    wajib disetorkan ke rekening kas umum negara/daerah.
PEMANFAATAN (3..
PINJAM PAKAI

(1) Pinjam pakai barang milik negara/daerah dilaksanakan antara pemerintah
    pusat dengan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah.
(2) Jangka waktu pinjam pakai barang milik negara/daerah paling lama dua
    tahun dan dapat diperpanjang.
(3) Pinjam pakai dilaksanakan berdasarkan surat perjanjian yang sekurang
    - kurangnya memuat :
    a. Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian;
    b. Jenis, luas atau jumlah barang yang dipinjamkan, dan
        jangka waktu;
    c. Tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan
        pemeliharaan selama jangka waktu peminjaman;
    d. Persyaratan lain yang dianggap perlu.
PEMANFAATAN (4..

(1) Kerjasama pemanfaatan barang milik negara/daerah dilaksanakan
    dengan bentuk :
    a. Kerjasama pemanfaatan barang milik negara atas tanah dan/atau
        bangunan yang sudah diserahkan oleh pengguna barang kepada
        pengelola barang;
    c. Kerjasama pemanfaatan atas sebagian tanah dan/atau bangunan yang
        masih digunakan oleh pengguna barang;
    d. Kerjasama pemanfaatan atas barang milik negara/daerah selain tanah
        dan/atau bangunan.
(2) Kerjasama pemanfaatan atas barang milik negara dilaksanakan oleh
    pengelola barang.
(3) Kerjasama pemanfaatan atas barang milik negara/daerah dilaksanakan oleh
    pengguna barang setelah mendapat persetujuan pengelola barang.
PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN


    Pengelola barang, pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang wajib
    melakukan pengamanan barang milik negara/daerah yang berada dalam
    penguasaannya. Pengamanan barang milik negara/daerah meliputi
    pengamanan administrasi, pengamanan fisik, dan pengamanan hukum.
    (1) Barang milik negara/daerah berupa tanah harus disertifikatkan atas
         nama Pemerintah Republik Indonesia/pemerintah daerah yang
         bersangkutan.
    (2) Barang milik negara/daerah berupa bangunan harus dilengkapi dengan
         bukti kepemilikan atas nama Pemerintah Republik
         Indonesia/pemerintah daerah yang bersangkutan.
    (3) Barang milik negara selain tanah dan/atau bangunan harus dilengkapi
         dengan bukti kepemilikan atas nama pengguna barang.
    Pemeliharaan : Pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang
    bertanggung jawab atas pemeliharaan barang milik negara/daerah yang ada
    di bawah penguasaannya. Pemeliharaan sebagaimana berpedoman pada
    Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang (DKPB). Biaya pemeliharaan barang
    milik negara/daerah dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
    Negara/Daerah.
PENILAIAN


     Penilaian barang milik negara/daerah dilakukan dalam rangka penyusunan
     neraca pemerintah pusat/daerah, pemanfaatan, dan pemindahtanganan
     barang milik negara/daerah. Sedangkan Penetapan nilai barang milik
     negara/daerah dalam rangka penyusunan neraca pemerintah pusat/daerah
     dilakukan dengan berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintahan
     (SAP).

     (1) Penilaian barang milik negara berupa tanah dan/atau bangunan dalam
         rangka pemanfaatan atau pemindahtanganan dilakukan oleh tim yang
         ditetapkan oleh pengelola barang, dan dapat melibatkan penilai
         independen yang ditetapkan oleh pengelola barang.
     (2) Hasil penilaian barang milik negara/daerah ditetapkan oleh:
         a. Pengelola barang untuk barang milik negara;
         b. Gubernur/bupati/walikota untuk barang milik daerah.
PENGHAPUSAN


    Penghapusan barang milik negara/daerah meliputi:
    a. Penghapusan dari daftar barang pengguna dan/atau kuasa pengguna
    b. Penghapusan dari daftar barang milik negara/daerah.

    1) Penghapusan barang milik negara/daerah dilakukan dalam hal
        barang milik negara/daerah dimaksud sudah tidak berada dalam
        penguasaan pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang;
    (2) Penghapusan dilakukan dengan penerbitan surat keputusan
        penghapusan dari:
        a. Pengguna barang setelah mendapat persetujuan dari
           pengelola barang untuk barang milik negara;
        b. Pengguna barang setelah mendapat persetujuan
           gubernur/bupati/walikota atas usul pengelola barang
           untuk barang milik daerah.
    (3) Pelaksanaan atas penghapusan selanjutnya dilaporkan kepada pengelola
        barang.
PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN (1...

     (1) Pengguna barang melakukan pemantauan dan penertiban terhadap
         penggunaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, penatausahaan,
         pemeliharaan, dan pengamanan barang milik negara/daerah yang
         berada di bawah penguasaannya.
     (2) Pelaksanaan pemantauan dan penertiban untuk kantor/satuan kerja
         dilaksanakan oleh kuasa pengguna barang.
     (3) Kuasa pengguna barang dan pengguna barang dapat
         meminta aparat pengawas fungsional untuk melakukan
         audit tindak lanjut hasil pemantauan dan penertiban
     (4) Kuasa pengguna barang dan pengguna barang
         menindaklanjuti hasil audit.
PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN (2....

     (1) Pengelola barang berwenang untuk melakukan pemantauan dan
         investigasi atas pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, dan
         pemindahtanganan barang milik negara/daerah, dalam rangka
         penertiban penggunaan, pemanfaatan, dan pemindahtanganan
         barang milik negara/daerah sesuai ketentuan yang berlaku.
     2), pengelola barang dapat meminta aparat pengawas fungsional untuk
         melakukan audit atas pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, dan
         pemindahtanganan barang milik negara/daerah.
     (3) Hasil audit disampaikan kepada pengelola barang untuk ditindaklanjuti
         sesuai ketentuan perundang-undangan.

More Related Content

What's hot

Pengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektoratPengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektorat
Inspektorat
 

What's hot (20)

Manajemen aset
Manajemen aset Manajemen aset
Manajemen aset
 
Permen no.19 th_2016 ttg pedoman pengelolaan barang milik daerah
Permen no.19 th_2016 ttg pedoman pengelolaan barang milik daerahPermen no.19 th_2016 ttg pedoman pengelolaan barang milik daerah
Permen no.19 th_2016 ttg pedoman pengelolaan barang milik daerah
 
Pmk 50 2014 penghapusan
Pmk 50 2014 penghapusanPmk 50 2014 penghapusan
Pmk 50 2014 penghapusan
 
BMD - Konsep dasar hukum.ppt
BMD - Konsep dasar hukum.pptBMD - Konsep dasar hukum.ppt
BMD - Konsep dasar hukum.ppt
 
Pengelolaan BMN.ppt
Pengelolaan BMN.pptPengelolaan BMN.ppt
Pengelolaan BMN.ppt
 
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdfPengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
 
Roadmap Peraturan Terkait Pengelolaan BMN dan BMD
Roadmap Peraturan Terkait Pengelolaan BMN dan BMDRoadmap Peraturan Terkait Pengelolaan BMN dan BMD
Roadmap Peraturan Terkait Pengelolaan BMN dan BMD
 
Dasar Hukum Pengelolaan Aset
Dasar Hukum Pengelolaan AsetDasar Hukum Pengelolaan Aset
Dasar Hukum Pengelolaan Aset
 
02 permasalahan aset
02 permasalahan aset02 permasalahan aset
02 permasalahan aset
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 
Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan
 
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan DaerahPerencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
 
Pengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektoratPengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektorat
 
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
 
Organisasi Dan Perangkat Daerah
Organisasi Dan Perangkat DaerahOrganisasi Dan Perangkat Daerah
Organisasi Dan Perangkat Daerah
 
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BARANG MILIK DAERAH/ASET DAERAH
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BARANG MILIK DAERAH/ASET DAERAHPERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BARANG MILIK DAERAH/ASET DAERAH
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BARANG MILIK DAERAH/ASET DAERAH
 
PP 12 tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Pemerintahan...
PP 12 tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Pemerintahan...PP 12 tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Pemerintahan...
PP 12 tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Pemerintahan...
 
Pengel kekayaan negara
Pengel kekayaan negaraPengel kekayaan negara
Pengel kekayaan negara
 
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahPerspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
 

Similar to Pengelolaan barang milik negara

Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerahPp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
Winarto Winartoap
 
Pengelolaan Barang
Pengelolaan BarangPengelolaan Barang
Pengelolaan Barang
Kang Tea
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007
Kaka Ited
 
Presentasi pengaturan bmn 060609 rvsd
Presentasi pengaturan bmn 060609 rvsdPresentasi pengaturan bmn 060609 rvsd
Presentasi pengaturan bmn 060609 rvsd
Poetro Prakoso
 
PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH.pptx
PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH.pptxPENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH.pptx
PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH.pptx
SaprilSetda
 

Similar to Pengelolaan barang milik negara (20)

Pp 27 2014 pengelolaan BMN
Pp 27 2014 pengelolaan BMNPp 27 2014 pengelolaan BMN
Pp 27 2014 pengelolaan BMN
 
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerahPp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
 
PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 2014
PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 2014PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 2014
PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 2014
 
Pengelolaan Barang
Pengelolaan BarangPengelolaan Barang
Pengelolaan Barang
 
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik DaerahPeraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007
 
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO.78 TAHUN 2014
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO.78 TAHUN 2014PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO.78 TAHUN 2014
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO.78 TAHUN 2014
 
Presentasi pengaturan bmn 060609 rvsd
Presentasi pengaturan bmn 060609 rvsdPresentasi pengaturan bmn 060609 rvsd
Presentasi pengaturan bmn 060609 rvsd
 
Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/...
Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/...Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/...
Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/...
 
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
 
Materi Dr. Arief.pdf
Materi Dr. Arief.pdfMateri Dr. Arief.pdf
Materi Dr. Arief.pdf
 
PP Nomor 28 Tahun 2020.pdf
PP Nomor 28 Tahun 2020.pdfPP Nomor 28 Tahun 2020.pdf
PP Nomor 28 Tahun 2020.pdf
 
PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH.pptx
PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH.pptxPENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH.pptx
PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH.pptx
 
40.pptx
40.pptx40.pptx
40.pptx
 
Permendagri nomor 19 tahun 2016
Permendagri nomor 19 tahun 2016Permendagri nomor 19 tahun 2016
Permendagri nomor 19 tahun 2016
 
Permendagri Nomor 19 Tahun 2016.pdf
Permendagri Nomor 19 Tahun 2016.pdfPermendagri Nomor 19 Tahun 2016.pdf
Permendagri Nomor 19 Tahun 2016.pdf
 
Perwako bukittinggi nomor 30 tahun 2015 tentang pengelolaan persediaan
Perwako bukittinggi nomor 30 tahun 2015 tentang pengelolaan persediaanPerwako bukittinggi nomor 30 tahun 2015 tentang pengelolaan persediaan
Perwako bukittinggi nomor 30 tahun 2015 tentang pengelolaan persediaan
 
Permendagri no.17 2007
Permendagri no.17 2007Permendagri no.17 2007
Permendagri no.17 2007
 
Permen no.17 2007
Permen no.17 2007Permen no.17 2007
Permen no.17 2007
 
Permen no.17 2007
Permen no.17 2007Permen no.17 2007
Permen no.17 2007
 

More from Muskamal Lau

Draft Profil Pegawai PKP2A II LAN Makassar ( Muskamal, S.Sos, M.Si )
Draft Profil Pegawai PKP2A II LAN Makassar ( Muskamal, S.Sos, M.Si )Draft Profil Pegawai PKP2A II LAN Makassar ( Muskamal, S.Sos, M.Si )
Draft Profil Pegawai PKP2A II LAN Makassar ( Muskamal, S.Sos, M.Si )
Muskamal Lau
 
Nomenklatur & rasio kebutuhan pegawai ( muskamal, s.sos, m.si )
Nomenklatur & rasio kebutuhan pegawai ( muskamal, s.sos, m.si )Nomenklatur & rasio kebutuhan pegawai ( muskamal, s.sos, m.si )
Nomenklatur & rasio kebutuhan pegawai ( muskamal, s.sos, m.si )
Muskamal Lau
 
ORIENTASI LAPANGAN PIM III PKP2A II LAN Makassar (Muskamal.S.Sos, M.Si)
ORIENTASI LAPANGAN PIM III PKP2A II LAN Makassar (Muskamal.S.Sos, M.Si)ORIENTASI LAPANGAN PIM III PKP2A II LAN Makassar (Muskamal.S.Sos, M.Si)
ORIENTASI LAPANGAN PIM III PKP2A II LAN Makassar (Muskamal.S.Sos, M.Si)
Muskamal Lau
 
KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )
KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )
KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )
Muskamal Lau
 
Implikasi penerapan pp 41 th 2007
Implikasi  penerapan  pp 41 th 2007Implikasi  penerapan  pp 41 th 2007
Implikasi penerapan pp 41 th 2007
Muskamal Lau
 

More from Muskamal Lau (6)

Draft Profil Pegawai PKP2A II LAN Makassar ( Muskamal, S.Sos, M.Si )
Draft Profil Pegawai PKP2A II LAN Makassar ( Muskamal, S.Sos, M.Si )Draft Profil Pegawai PKP2A II LAN Makassar ( Muskamal, S.Sos, M.Si )
Draft Profil Pegawai PKP2A II LAN Makassar ( Muskamal, S.Sos, M.Si )
 
Nomenklatur & rasio kebutuhan pegawai ( muskamal, s.sos, m.si )
Nomenklatur & rasio kebutuhan pegawai ( muskamal, s.sos, m.si )Nomenklatur & rasio kebutuhan pegawai ( muskamal, s.sos, m.si )
Nomenklatur & rasio kebutuhan pegawai ( muskamal, s.sos, m.si )
 
ORIENTASI LAPANGAN PIM III PKP2A II LAN Makassar (Muskamal.S.Sos, M.Si)
ORIENTASI LAPANGAN PIM III PKP2A II LAN Makassar (Muskamal.S.Sos, M.Si)ORIENTASI LAPANGAN PIM III PKP2A II LAN Makassar (Muskamal.S.Sos, M.Si)
ORIENTASI LAPANGAN PIM III PKP2A II LAN Makassar (Muskamal.S.Sos, M.Si)
 
KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )
KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )
KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )
 
Implikasi penerapan pp 41 th 2007
Implikasi  penerapan  pp 41 th 2007Implikasi  penerapan  pp 41 th 2007
Implikasi penerapan pp 41 th 2007
 
Abk
AbkAbk
Abk
 

Pengelolaan barang milik negara

  • 1. PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA ( BMN ) PKP2A II LAN MAKASSAR ( Muskamal.S.Sos,M.Si )
  • 2. TAHAPAN PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA Pengelolaan barang milik negara/daerah meliputi: a. Perencanaan kebutuhan dan penganggaran; b. Pengadaan c. Penggunaan d. Pemanfaatan e. Pengamanan dan pemeliharaan f. Penilaian g. Penghapusan h. Pemindahtanganan i. Penatausahaan j. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian
  • 3. LANDASAN HUKUM PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609); Permenkeu Nomor: 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/pmk.06/2007 tentang Tata cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara Kepmenkeu Nomor 271/KMK.06/2011 tentang pedoman pelaksanaan tindak lanjut hasil penertiban bmn pada kementarian negara/lembaga Perpres No 54 Tahun 2010 Tentang Barang dan jasa Peraturan Bersama Menteri Keuangan Dan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor: 186/PMK.06/2009 |Nomor: 24 Tahun 2009 Tentang Pensertipikatan Barang Milik Negara Berupa Tanah Perdirjen KN Nomor PER-07/KN/2009 tentang Tata Cara Rekonsiliasi BMN
  • 4. PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENGANGGARAN (1) Perencanaan kebutuhan barang milik negara/daerah disusun dalam rencana kerja dan anggaran kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah setelah memperhatikan ketersediaan barang milik negara/daerah yang ada. (2) Perencanaan kebutuhan barang milik negara/daerah berpedoman pada standar barang, standar kebutuhan, dan standar harga. (3) Standar barang dan standar kebutuhan ditetapkan oleh pengelola barang setelah berkoordinasi dengan instansi atau dinas teknis terkait.
  • 5. PENGADAAN Pengadaan barang milik negara/daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip efisien, efektif, transparan dan terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel.
  • 6. PENGGUNAAN (1.. Status penggunaan barang ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Barang milik negara oleh pengelola barang b. Barang milik daerah oleh gubernur/bupati/walikota. Penetapan status penggunaan barang milik negara sebagaimana dimaksud dilakukan dengan tata cara sebagai berikut : a. Pengguna barang melaporkan barang milik negara yang diterimanya kepada pengelola barang disertai dengan usul penggunaan; b. Pengelola barang meneliti laporan tersebut dan menetapkan status penggunaan barang milik negara dimaksud. Barang milik negara/daerah dapat ditetapkan status penggunaannya untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah, untuk dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka menjalankan pelayanan umum sesuai tugas pokok dan fungsi kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah yang bersangkutan.
  • 7. PENGGUNAAN (2... Barang milik negara/daerah dapat ditetapkan status penggunaannya untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah, untuk dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka menjalankan pelayanan umum sesuai tugas pokok dan fungsi kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah yang bersangkutan.
  • 8. PEMANFAATAN (1.. Bentuk-bentuk pemanfaatan barang milik negara/daerah berupa: a. sewa b. pinjam pakai c. kerjasama pemanfaatan d. bangun guna serah dan bangun serah guna. Penyewaan barang milik negara/daerah dilaksanakan dengan bentuk : a. Penyewaan barang milik negara atas tanah dan/atau bangunan yang sudah diserahkan oleh pengguna barang kepada pengelola barang; kepada gubernur/bupati/walikota; b. Penyewaan atas sebagian tanah dan/atau bangunan yang masih digunakan oleh pengguna barang c. Penyewaan atas barang milik negara/daerah selain tanah dan/atau bangunan.
  • 9. PEMANFAATAN (2.. (1) Barang milik negara/daerah dapat disewakan kepada pihak lain sepanjang menguntungkan negara/daerah. (2) Jangka waktu penyewaan barang milik negara/daerah paling lama lima tahun dan dapat diperpanjang. (3) Penetapan formula besaran tarif sewa dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. barang milik negara oleh pengelola barang; b. barang milik daerah oleh gubernur/bupati/walikota. (4) Penyewaan dilaksanakan berdasarkan surat perjanjian sewa-menyewa, yang sekurang-kurangnya memuat : a. Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian; b. Jenis, luas atau jumlah barang, besaran sewa, dan jangka waktu; c. Tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu penyewaan d. Persyaratan lain yang dianggap perlu. (5) Hasil penyewaan merupakan penerimaan negara/daerah dan seluruhnya wajib disetorkan ke rekening kas umum negara/daerah.
  • 10. PEMANFAATAN (3.. PINJAM PAKAI (1) Pinjam pakai barang milik negara/daerah dilaksanakan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah. (2) Jangka waktu pinjam pakai barang milik negara/daerah paling lama dua tahun dan dapat diperpanjang. (3) Pinjam pakai dilaksanakan berdasarkan surat perjanjian yang sekurang - kurangnya memuat : a. Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian; b. Jenis, luas atau jumlah barang yang dipinjamkan, dan jangka waktu; c. Tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu peminjaman; d. Persyaratan lain yang dianggap perlu.
  • 11. PEMANFAATAN (4.. (1) Kerjasama pemanfaatan barang milik negara/daerah dilaksanakan dengan bentuk : a. Kerjasama pemanfaatan barang milik negara atas tanah dan/atau bangunan yang sudah diserahkan oleh pengguna barang kepada pengelola barang; c. Kerjasama pemanfaatan atas sebagian tanah dan/atau bangunan yang masih digunakan oleh pengguna barang; d. Kerjasama pemanfaatan atas barang milik negara/daerah selain tanah dan/atau bangunan. (2) Kerjasama pemanfaatan atas barang milik negara dilaksanakan oleh pengelola barang. (3) Kerjasama pemanfaatan atas barang milik negara/daerah dilaksanakan oleh pengguna barang setelah mendapat persetujuan pengelola barang.
  • 12. PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN Pengelola barang, pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang wajib melakukan pengamanan barang milik negara/daerah yang berada dalam penguasaannya. Pengamanan barang milik negara/daerah meliputi pengamanan administrasi, pengamanan fisik, dan pengamanan hukum. (1) Barang milik negara/daerah berupa tanah harus disertifikatkan atas nama Pemerintah Republik Indonesia/pemerintah daerah yang bersangkutan. (2) Barang milik negara/daerah berupa bangunan harus dilengkapi dengan bukti kepemilikan atas nama Pemerintah Republik Indonesia/pemerintah daerah yang bersangkutan. (3) Barang milik negara selain tanah dan/atau bangunan harus dilengkapi dengan bukti kepemilikan atas nama pengguna barang. Pemeliharaan : Pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang bertanggung jawab atas pemeliharaan barang milik negara/daerah yang ada di bawah penguasaannya. Pemeliharaan sebagaimana berpedoman pada Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang (DKPB). Biaya pemeliharaan barang milik negara/daerah dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah.
  • 13. PENILAIAN Penilaian barang milik negara/daerah dilakukan dalam rangka penyusunan neraca pemerintah pusat/daerah, pemanfaatan, dan pemindahtanganan barang milik negara/daerah. Sedangkan Penetapan nilai barang milik negara/daerah dalam rangka penyusunan neraca pemerintah pusat/daerah dilakukan dengan berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). (1) Penilaian barang milik negara berupa tanah dan/atau bangunan dalam rangka pemanfaatan atau pemindahtanganan dilakukan oleh tim yang ditetapkan oleh pengelola barang, dan dapat melibatkan penilai independen yang ditetapkan oleh pengelola barang. (2) Hasil penilaian barang milik negara/daerah ditetapkan oleh: a. Pengelola barang untuk barang milik negara; b. Gubernur/bupati/walikota untuk barang milik daerah.
  • 14. PENGHAPUSAN Penghapusan barang milik negara/daerah meliputi: a. Penghapusan dari daftar barang pengguna dan/atau kuasa pengguna b. Penghapusan dari daftar barang milik negara/daerah. 1) Penghapusan barang milik negara/daerah dilakukan dalam hal barang milik negara/daerah dimaksud sudah tidak berada dalam penguasaan pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang; (2) Penghapusan dilakukan dengan penerbitan surat keputusan penghapusan dari: a. Pengguna barang setelah mendapat persetujuan dari pengelola barang untuk barang milik negara; b. Pengguna barang setelah mendapat persetujuan gubernur/bupati/walikota atas usul pengelola barang untuk barang milik daerah. (3) Pelaksanaan atas penghapusan selanjutnya dilaporkan kepada pengelola barang.
  • 15. PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN (1... (1) Pengguna barang melakukan pemantauan dan penertiban terhadap penggunaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, penatausahaan, pemeliharaan, dan pengamanan barang milik negara/daerah yang berada di bawah penguasaannya. (2) Pelaksanaan pemantauan dan penertiban untuk kantor/satuan kerja dilaksanakan oleh kuasa pengguna barang. (3) Kuasa pengguna barang dan pengguna barang dapat meminta aparat pengawas fungsional untuk melakukan audit tindak lanjut hasil pemantauan dan penertiban (4) Kuasa pengguna barang dan pengguna barang menindaklanjuti hasil audit.
  • 16. PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN (2.... (1) Pengelola barang berwenang untuk melakukan pemantauan dan investigasi atas pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, dan pemindahtanganan barang milik negara/daerah, dalam rangka penertiban penggunaan, pemanfaatan, dan pemindahtanganan barang milik negara/daerah sesuai ketentuan yang berlaku. 2), pengelola barang dapat meminta aparat pengawas fungsional untuk melakukan audit atas pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, dan pemindahtanganan barang milik negara/daerah. (3) Hasil audit disampaikan kepada pengelola barang untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan perundang-undangan.