SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Pelayanan Agama dan Konseling 
yang Berjalan di Lembaga 
Pemasyarakatan Kelas IIA 
Yogyakarta 
Di susun oleh: 
Kurnia Azizah 12220052 
Susi Arum 122200 
Ulfah Annajah 122200 
Muh Faisal Ridlo 122200 
Rifki Mahera 122200
Menu 
Lapas 
BAB I 
Latar 
Belakang 
Rumusan 
Tujuan 
Manfaat 
Tinjauan 
Landasan Pustaka 
Teori 
BAB II 
Metodologi 
Penelitian 
Sumber 
Data 
BAB III 
Gambaran 
Umum Lapas 
BAB IV 
Penanganan dan 
Pelayanan 
Dokumentasi
BAB 1
Latar Belakang 
• Masyarakat mengenal Lapas sebagai tempat untuk 
meletakkan “sampah masyarakat” dalam arti yang 
berbeda. 
• Begitu banyak pula diantara mereka yang memandang 
sebelah mata dan menyepelakan para Warga Binaan 
Pemasyarakatan (WBP) tersebut. 
• Sebenarnya mereka semua membutuhkan bimbingan 
yang tepat supaya siap berbaur dengan masyarakat 
luas secara normal dan baik-baik, serta dapat 
menjalani kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat. 
• warga binaan berkeinginan untuk merubah diri melalui 
proses pelayanan yang dijalankan di Lembaga 
Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan.
Rumusan Masalah 
• Masalah umum apa saja yang dialami oleh Warga 
Binaan Pemasyarakatan? 
• Bagaimana metode pelayanan Agama dan konseling 
yang diberikan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA 
Yogyakarta? 
• Apa pengaruh pelayanan Agama dan konseling bagi 
Warga Binaan Pemasyarakatan? 
Tujuan Penelitian 
• Untuk mengetahui masalah umum yang dihadapi oleh 
Warga Binaan Pemasyarakatan 
• Untuk mengetahui metode pelayanan Agama yang 
diberikan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA 
Yogyakarta 
• Untuk mengetahui pengaruh pelayanan Agama bagi 
Warga Binaan Pemasyarakatan
Manfaat Penelitian 
Manfaat Teoritis 
• Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi 
perkembangan kemajuan ilmu Bimbingan Konseling (BK) dan psikologi, 
khususnya Bimbingan Konseling Islam dan memperkaya hasil 
penelitian yang telah ada. Hal ini dilakukan dengan cara memberi 
tambahan data empiris yang telah teruji secara ilmiah mengenai 
pelayanan Agama bagiWarga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga 
Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta. 
Manfaat Praktis 
• Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai 
peranan konselor dan psikolog terhadap pelayanan Agama bagi Warga 
Binaan Pemasyarakatan, sehingga diharapkan para staf dapat 
menyadari arti dan makna pelayanan Agama Islam, serta lebih 
meningkatkan interaksi dengan Warga Binaan Pemasyarakatan, 
sehingga dapat membantu mereka dalam mencapai perkembangan 
Agama Islam dan perubahan diri yang optimal.
Tinjauan Pustaka 
• Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. 02- 
PK.04.10 Tahun 1990 Tentang Pola Pembinaan 
Narapidana/Tahanan, Lembaga Pemasyarakatan dalam 
Sistem Pemasyarakatan selain sebagai tempat pelaksanaana 
pidana penjara kurungan juga mempunyai beberapa sasaran 
strategis dalam pembangunan nasional. Tujuan tersebut 
antara lain menyatakan bahwa Lapas mempunyai fungsi 
ganda yakni sebagai lembaga pendidikan dan lembaga 
pembangunan. 
• Beberapa studi awal telah dilakukan Indiyah, misalnya 
tentang hubungan religiusitas dan kepercayaan diri dengan 
kecemasan pada narapidana menjelang bebas (1997) serta 
tentang kebutuhan psikologis narapidana (1999). Hasil 
penelitian menunjukkan, terdapat tujuh kebutuhan psikologis 
narapidana yang dominan. Hubungan antara lama hukuman 
dengan kehampaan hidup narapidana (2000)
Landasan Teori 
• Lapas adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan 
narapidana dan anak didik pemasyarakatan. 
Pemasyarakatan adalah kegiatan untuk melakukan 
pembinaan WBP berdasarkan sistem, kelembagaan, 
dan tata cara pembinaan yang merupakan bagian akhir 
dari sistem pemidanaan dalam tata peradilan pidana 
(Sumber UU RI no 12 Th. 1995 ) 
• Narapidana adalah terpidana yang menjalani hukuman 
kehilangan kemerdekaan di Lembaga Pemasyarakatan 
sesuai UU No. 12 tahun 1995. Adapun munculnya 
perilaku melanggar hukum dapat disebabkan karena 
narapidana memiliki kepribadian yang terdistorsi, 
mengandung konflik secara terus menerus, yang salah 
satu penyebabnya adalah adanya ketidakharmonisan 
faktor sosio kultural dan psikologis (Indiyah, 2000). 
Menu
BAB 2
Metodologi Penelitian 
• Penerapan metode kualitatif, sumber data diperoleh 
dari situasi yang wajar (natural setting), penilaian 
mengumpulkan data berdasarkan observasi situasi 
wajar, sebagaimana adanya tanpa dipengaruhi dengan 
sengaja, memasuki lapangan berhubungan langsung 
dengan situasi dan responden yang dinilai, (Lyncoln & 
Guba, 1985:41). 
• Format penelitian kualitatif-verifikatif mengkontruksi 
format penelitian dan strategi analisis data untuk lebih 
awal dan memperoleh data sebanyak-banyaknya di 
lapangan, (Burhan Bungin, 2008:147).
Sumber Data 
• Data kami peroleh dari Ibu Etti dan Bapak 
Ambar, selaku wali bagi para Napi 
• Wawancara terhadap 3 WBP dengan pasal 
yang berbeda-beda 
Identitas Klien 1 
• Nama : Priyatni (40 th) 
• Alamat : Jln. Rambai rt.04/02, 
Kebayoran, Jakarta Selatan 
• Pekerjaan : Event Organizer 
• Pendidikan Akhir : SLTA 
• Hukuman : pasal 112 ayat 2 dengan 
hukuman 17 tahun 3 bulan penjara dengan kasus narkoba
Identitas Klien 2 
• Nama : Dwi Indiarti 
• Usia : 37 tahun 
• Hukuman : Pasal 378 tentang penipuan 
• Alamat : Jalan Wates, setelah kejadian atau 
perdata tersebut, pindah ke Kulonprogo 
• Profesi : Supervisor Harpindo Jaya-Yamaha 
• Pendidikan : D3 Bahasa Inggris 
• Hobi : membaca, main volley, menyanyi 
• Sifat : mudah bergaul (supel), temperamen, 
banyak bicara, keras kepala 
• Suami : Bernard (samaran) 
• Profesi : Supervisor ADIRA Financial 
• Jumlah Anak : 1 anak perempuan bernama Dita usia 14 tahun 
1 anak laki-laki bernama Billy usia 9 tahun
Identitas Klien 3 
• Nama : Antonius Sigit 
• Usia : 21 tahun 
• Agama : Islam (muallaf) 
• Profesi di Lapas : Takmir masjid 
• Hukuman : UU RI no 22 
tahun 2003, 4 tahun 2 bulan 
• Kasus : Pemerkosaan 
terhadap seorang wanita 
Menu
BAB 3
Gambaran Umum 
• Alamat : Jalan Tamansiswa no. 6 Yogyakarta 
SEJARAH LAPAS KLAS IIA YOGYAKARTA 
• Keberadaan : Sejak Zaman Kolonial Belanda 
• Tahun Pendirian : 1910-1915 
• Sebutan Populer : Lapas Wirogunan 
• Pergantian Nama 
1. Gevangenis En Huis Van Bevaring 
2. Penjara Belanda 
3. Kepenjaraan DIY 
4. Kantor Direktorat Tuna Warga 
5. Lapas Klas I Yogyakarta 
6. Lapas Klas II A Yogyakarta
• Visi : 
Mengedepankan Lembaga Pemasyarakatan yang bersih, 
kondusif, tertib dan transparan dengan dukungan petugas yang 
berintegritas dan berkompeten dalam pembinaan WBP. 
• Misi: 
1. Mewujudkan tertib pelaksanaan tupoksi Pemasyarakatan 
secara konsisten dengan mengedepankan penghormatan 
terhadap hukum dan HAM serta transparansi publik. 
2. Membangun kerja sama dengan mengoptimalkan 
keterlibatan stake holder dan masyarakat dalam upaya 
pembinaan WBP. 
3. Mendayagunakan potensi sumber daya manusia petugas 
dengan kemampuan penguasaan tugas yang tinggi dan 
inovatif serta berakhlak mulia
 Kepala Lembaga Pemasyarakatan 
Menyelenggarakan kegiatan Pemasyarakatan di Lapas 
 Ka.Subbag Tata Usaha 
Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Lapas 
 Kasi Binapi 
Memberikan bimbingan Pemasyarakatan Narapidana 
 Kasi Kegiatan Kerja 
Memberikan bimbingan kerja, mempersiapkan sarana kerja dan mengelola hasil kerja 
Warga Binaan 
 Kasi Adminkamtib 
Mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan, 
menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas 
serta menyusun laporan berkala dibidang keamanan dan menegakkan tata tertib. 
 Ka. KPLP 
Menjaga keamanan dan ketertiban Lapas
Pada tanggal 01 April 2014, Lapas Klas IIA Yogyakarta memiliki 
166 orang pegawai, yang terdiri dari 123 0rang laki-laki, dan 43 
orang perempuan. Para pegawai ini dapat diketahui statusnya 
berdasarkan data berikut ini : 
Data Pegawai Berdasarkan Pendidikan Data Pegawai Berdasarkan Agama 
No. Pendidikan Pria Wanita Jumlah 
1. Strata 2 5 2 7 
2. Strata 1 36 21 57 
3. Dilpoma III 3 7 10 
4. Dilpoma II 
5. SLTA 80 13 93 
6. SMP 0 0 0 
7. SD 0 0 0 
Jumlah 167 
No. Agama Pria Wanita Jumlah 
1. Islam 112 38 150 
2. Kristen 3 4 7 
3. Katolik 8 1 9 
4. Hindu 1 0 1 
5. Budha 0 0 0 
Jumlah 124 43 167
Data Pegawai Berdasarkan 
Penugasan 
No. Jenis Tugas Pria Wanita Jumlah 
1. Kepala Lapas 1 0 1 
2. Pejabat Eselon IV 4 1 5 
3. Pejabat Eselon V 7 1 8 
4. Pembinaan 19 12 31 
5. Pengamanan 71 16 87 
6. Perawatan dan Kesehatan 5 6 11 
7. Fasilitatif 17 8 25 
Jumlah 123 44 167
• JUMLAH PENGHUNI 
NARAPIDA 
NA 
TAHANAN JUMLAH 
PRIA 232 15 247 
WANITA 65 25 90 
JUMLAH 297 40 337
Data WBP Berdasarkan Masa 
NO. LAMANYA PIDANA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 
1 BI 197 43 240 
2 B IIA 20 18 38 
3 B IIB - 2 2 
4 B III 10 0 10 
5 BIII K 1 1 2 
6 Hukuman Mati 3 1 4 
7 
Hukuman 
Seumur Hidup 
1 0 1 
Jumlah 232 65 297 
Data pertanggal 08 November 2014 pagi
NO JENIS PERKARA/KEJAHATAN JUMLAH 
1. Mata uang 1 
2. Perjudian 4 
3. Pembunuhan 32 
4. Pencurian 29 
5. Perampokan 26 
6. Penipuan 34 
7. Korupsi 28 
8. Perkosaan 5 
9. Narkotika 22 
Data pertanggal 08 November 2014 pagi
10. Perlindungan Anak 67 
11. Kehutanan 0 
12. Hak Cipta 0 
13. Kekerasan dalam Rumah Tangga 4 
14. Senjata Tajam 0 
15. MoneyLoundry 3 
16. Traffiking 4 
17. Penggelapan 11 
18. Penganiayaan 7 
19. Ketertiban 4 
20. Penadahan 5 
21. Lain-lain 11 
Menu Data pertanggal 08 November 2014 pagi
BAB 4
Penanganan dan Pelayanan 
• Konseling = dilakukan oleh para wali (karyawan 
LAPAS) 
• Setiap wali menghandle 40-50 orang WBP 
• Jadwal bertemu secara tatap muka dibuat oleh 
Lapas, dan para wali bertugas membimbing 
dalam bidang agama, psikologis, dan kesiapannya 
menuju masa bebas. 
• Pelayanan Agama melalui ustadz/ah yang 
didatangkan dari luar kurang memberikan peran 
• Ketika bersama walinya masing-masing, para 
Napi dan tahanan bisa berbicara dengan 
Menu
Lapas tampak depan
Taman di dalam Lapas
Ruang Tunggu
Wawancara dengan WBP
ANGGOTA 
BARU DAN 
SPESIAL PASCA 
WAWANCARA 
DENGAN 
ANTONIUS
Sekian 
& 
Terima Kasih
Wassalamuallaikum wr. wb

More Related Content

Similar to Lapas kelas IIA Wirogunan

Surat Edaran Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Pesantren Kilat pada Sek...
Surat Edaran Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Pesantren Kilat pada Sek...Surat Edaran Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Pesantren Kilat pada Sek...
Surat Edaran Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Pesantren Kilat pada Sek...
Anis Masykhur
 
Dinamika Riset dan Inovasi_Aji Sofanudin 2022.pdf
Dinamika Riset dan Inovasi_Aji Sofanudin 2022.pdfDinamika Riset dan Inovasi_Aji Sofanudin 2022.pdf
Dinamika Riset dan Inovasi_Aji Sofanudin 2022.pdf
AbuSalik
 
PPT-Pengambilan Keputusan Pada Muallaf.pptx
PPT-Pengambilan Keputusan Pada Muallaf.pptxPPT-Pengambilan Keputusan Pada Muallaf.pptx
PPT-Pengambilan Keputusan Pada Muallaf.pptx
Ameliautami6
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
Ns.Heri Saputro
 
1 PANCASILA 19sept2013.ppt
1 PANCASILA 19sept2013.ppt1 PANCASILA 19sept2013.ppt
1 PANCASILA 19sept2013.ppt
RestuBisnis
 

Similar to Lapas kelas IIA Wirogunan (20)

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.pptx
IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.pptxIMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.pptx
IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.pptx
 
Penguatan kualitas ibadah dalam Program Sakesaibad
Penguatan kualitas ibadah dalam Program SakesaibadPenguatan kualitas ibadah dalam Program Sakesaibad
Penguatan kualitas ibadah dalam Program Sakesaibad
 
Surat Edaran Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Pesantren Kilat pada Sek...
Surat Edaran Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Pesantren Kilat pada Sek...Surat Edaran Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Pesantren Kilat pada Sek...
Surat Edaran Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Pesantren Kilat pada Sek...
 
Tunadaksa
TunadaksaTunadaksa
Tunadaksa
 
Peta materi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan smp
Peta materi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan smpPeta materi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan smp
Peta materi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan smp
 
Tesis bunda uken
Tesis bunda ukenTesis bunda uken
Tesis bunda uken
 
Rpp ppl 2 kelas 7 bab 2 tentang menumbuhkan kesadaran berkonstitusi
Rpp ppl 2 kelas 7 bab 2 tentang menumbuhkan kesadaran berkonstitusiRpp ppl 2 kelas 7 bab 2 tentang menumbuhkan kesadaran berkonstitusi
Rpp ppl 2 kelas 7 bab 2 tentang menumbuhkan kesadaran berkonstitusi
 
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di Kampus
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di KampusiSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di Kampus
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di Kampus
 
RPP SMA PPKN Kelas X
RPP SMA PPKN Kelas XRPP SMA PPKN Kelas X
RPP SMA PPKN Kelas X
 
ppt sidang effi.pptx
ppt sidang effi.pptxppt sidang effi.pptx
ppt sidang effi.pptx
 
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan AnakPusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak
 
Tugas PKN Pancasila
Tugas PKN PancasilaTugas PKN Pancasila
Tugas PKN Pancasila
 
Dinamika Riset dan Inovasi_Aji Sofanudin 2022.pdf
Dinamika Riset dan Inovasi_Aji Sofanudin 2022.pdfDinamika Riset dan Inovasi_Aji Sofanudin 2022.pdf
Dinamika Riset dan Inovasi_Aji Sofanudin 2022.pdf
 
Analisis kd dalam k 13
Analisis kd dalam k 13Analisis kd dalam k 13
Analisis kd dalam k 13
 
PPT-Pengambilan Keputusan Pada Muallaf.pptx
PPT-Pengambilan Keputusan Pada Muallaf.pptxPPT-Pengambilan Keputusan Pada Muallaf.pptx
PPT-Pengambilan Keputusan Pada Muallaf.pptx
 
Materi MPLS Kaderkum 2023.pdf
Materi MPLS Kaderkum 2023.pdfMateri MPLS Kaderkum 2023.pdf
Materi MPLS Kaderkum 2023.pdf
 
Artikel nila zulfiani new
Artikel nila zulfiani newArtikel nila zulfiani new
Artikel nila zulfiani new
 
Rpl kaidah agama tentang karier
Rpl kaidah agama tentang karierRpl kaidah agama tentang karier
Rpl kaidah agama tentang karier
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
1 PANCASILA 19sept2013.ppt
1 PANCASILA 19sept2013.ppt1 PANCASILA 19sept2013.ppt
1 PANCASILA 19sept2013.ppt
 

Lapas kelas IIA Wirogunan

  • 1. Pelayanan Agama dan Konseling yang Berjalan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta Di susun oleh: Kurnia Azizah 12220052 Susi Arum 122200 Ulfah Annajah 122200 Muh Faisal Ridlo 122200 Rifki Mahera 122200
  • 2. Menu Lapas BAB I Latar Belakang Rumusan Tujuan Manfaat Tinjauan Landasan Pustaka Teori BAB II Metodologi Penelitian Sumber Data BAB III Gambaran Umum Lapas BAB IV Penanganan dan Pelayanan Dokumentasi
  • 4. Latar Belakang • Masyarakat mengenal Lapas sebagai tempat untuk meletakkan “sampah masyarakat” dalam arti yang berbeda. • Begitu banyak pula diantara mereka yang memandang sebelah mata dan menyepelakan para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tersebut. • Sebenarnya mereka semua membutuhkan bimbingan yang tepat supaya siap berbaur dengan masyarakat luas secara normal dan baik-baik, serta dapat menjalani kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat. • warga binaan berkeinginan untuk merubah diri melalui proses pelayanan yang dijalankan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan.
  • 5. Rumusan Masalah • Masalah umum apa saja yang dialami oleh Warga Binaan Pemasyarakatan? • Bagaimana metode pelayanan Agama dan konseling yang diberikan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta? • Apa pengaruh pelayanan Agama dan konseling bagi Warga Binaan Pemasyarakatan? Tujuan Penelitian • Untuk mengetahui masalah umum yang dihadapi oleh Warga Binaan Pemasyarakatan • Untuk mengetahui metode pelayanan Agama yang diberikan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta • Untuk mengetahui pengaruh pelayanan Agama bagi Warga Binaan Pemasyarakatan
  • 6. Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis • Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi perkembangan kemajuan ilmu Bimbingan Konseling (BK) dan psikologi, khususnya Bimbingan Konseling Islam dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada. Hal ini dilakukan dengan cara memberi tambahan data empiris yang telah teruji secara ilmiah mengenai pelayanan Agama bagiWarga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta. Manfaat Praktis • Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai peranan konselor dan psikolog terhadap pelayanan Agama bagi Warga Binaan Pemasyarakatan, sehingga diharapkan para staf dapat menyadari arti dan makna pelayanan Agama Islam, serta lebih meningkatkan interaksi dengan Warga Binaan Pemasyarakatan, sehingga dapat membantu mereka dalam mencapai perkembangan Agama Islam dan perubahan diri yang optimal.
  • 7. Tinjauan Pustaka • Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. 02- PK.04.10 Tahun 1990 Tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan, Lembaga Pemasyarakatan dalam Sistem Pemasyarakatan selain sebagai tempat pelaksanaana pidana penjara kurungan juga mempunyai beberapa sasaran strategis dalam pembangunan nasional. Tujuan tersebut antara lain menyatakan bahwa Lapas mempunyai fungsi ganda yakni sebagai lembaga pendidikan dan lembaga pembangunan. • Beberapa studi awal telah dilakukan Indiyah, misalnya tentang hubungan religiusitas dan kepercayaan diri dengan kecemasan pada narapidana menjelang bebas (1997) serta tentang kebutuhan psikologis narapidana (1999). Hasil penelitian menunjukkan, terdapat tujuh kebutuhan psikologis narapidana yang dominan. Hubungan antara lama hukuman dengan kehampaan hidup narapidana (2000)
  • 8. Landasan Teori • Lapas adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan. Pemasyarakatan adalah kegiatan untuk melakukan pembinaan WBP berdasarkan sistem, kelembagaan, dan tata cara pembinaan yang merupakan bagian akhir dari sistem pemidanaan dalam tata peradilan pidana (Sumber UU RI no 12 Th. 1995 ) • Narapidana adalah terpidana yang menjalani hukuman kehilangan kemerdekaan di Lembaga Pemasyarakatan sesuai UU No. 12 tahun 1995. Adapun munculnya perilaku melanggar hukum dapat disebabkan karena narapidana memiliki kepribadian yang terdistorsi, mengandung konflik secara terus menerus, yang salah satu penyebabnya adalah adanya ketidakharmonisan faktor sosio kultural dan psikologis (Indiyah, 2000). Menu
  • 10. Metodologi Penelitian • Penerapan metode kualitatif, sumber data diperoleh dari situasi yang wajar (natural setting), penilaian mengumpulkan data berdasarkan observasi situasi wajar, sebagaimana adanya tanpa dipengaruhi dengan sengaja, memasuki lapangan berhubungan langsung dengan situasi dan responden yang dinilai, (Lyncoln & Guba, 1985:41). • Format penelitian kualitatif-verifikatif mengkontruksi format penelitian dan strategi analisis data untuk lebih awal dan memperoleh data sebanyak-banyaknya di lapangan, (Burhan Bungin, 2008:147).
  • 11. Sumber Data • Data kami peroleh dari Ibu Etti dan Bapak Ambar, selaku wali bagi para Napi • Wawancara terhadap 3 WBP dengan pasal yang berbeda-beda Identitas Klien 1 • Nama : Priyatni (40 th) • Alamat : Jln. Rambai rt.04/02, Kebayoran, Jakarta Selatan • Pekerjaan : Event Organizer • Pendidikan Akhir : SLTA • Hukuman : pasal 112 ayat 2 dengan hukuman 17 tahun 3 bulan penjara dengan kasus narkoba
  • 12. Identitas Klien 2 • Nama : Dwi Indiarti • Usia : 37 tahun • Hukuman : Pasal 378 tentang penipuan • Alamat : Jalan Wates, setelah kejadian atau perdata tersebut, pindah ke Kulonprogo • Profesi : Supervisor Harpindo Jaya-Yamaha • Pendidikan : D3 Bahasa Inggris • Hobi : membaca, main volley, menyanyi • Sifat : mudah bergaul (supel), temperamen, banyak bicara, keras kepala • Suami : Bernard (samaran) • Profesi : Supervisor ADIRA Financial • Jumlah Anak : 1 anak perempuan bernama Dita usia 14 tahun 1 anak laki-laki bernama Billy usia 9 tahun
  • 13. Identitas Klien 3 • Nama : Antonius Sigit • Usia : 21 tahun • Agama : Islam (muallaf) • Profesi di Lapas : Takmir masjid • Hukuman : UU RI no 22 tahun 2003, 4 tahun 2 bulan • Kasus : Pemerkosaan terhadap seorang wanita Menu
  • 14. BAB 3
  • 15. Gambaran Umum • Alamat : Jalan Tamansiswa no. 6 Yogyakarta SEJARAH LAPAS KLAS IIA YOGYAKARTA • Keberadaan : Sejak Zaman Kolonial Belanda • Tahun Pendirian : 1910-1915 • Sebutan Populer : Lapas Wirogunan • Pergantian Nama 1. Gevangenis En Huis Van Bevaring 2. Penjara Belanda 3. Kepenjaraan DIY 4. Kantor Direktorat Tuna Warga 5. Lapas Klas I Yogyakarta 6. Lapas Klas II A Yogyakarta
  • 16. • Visi : Mengedepankan Lembaga Pemasyarakatan yang bersih, kondusif, tertib dan transparan dengan dukungan petugas yang berintegritas dan berkompeten dalam pembinaan WBP. • Misi: 1. Mewujudkan tertib pelaksanaan tupoksi Pemasyarakatan secara konsisten dengan mengedepankan penghormatan terhadap hukum dan HAM serta transparansi publik. 2. Membangun kerja sama dengan mengoptimalkan keterlibatan stake holder dan masyarakat dalam upaya pembinaan WBP. 3. Mendayagunakan potensi sumber daya manusia petugas dengan kemampuan penguasaan tugas yang tinggi dan inovatif serta berakhlak mulia
  • 17.  Kepala Lembaga Pemasyarakatan Menyelenggarakan kegiatan Pemasyarakatan di Lapas  Ka.Subbag Tata Usaha Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Lapas  Kasi Binapi Memberikan bimbingan Pemasyarakatan Narapidana  Kasi Kegiatan Kerja Memberikan bimbingan kerja, mempersiapkan sarana kerja dan mengelola hasil kerja Warga Binaan  Kasi Adminkamtib Mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan, menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta menyusun laporan berkala dibidang keamanan dan menegakkan tata tertib.  Ka. KPLP Menjaga keamanan dan ketertiban Lapas
  • 18. Pada tanggal 01 April 2014, Lapas Klas IIA Yogyakarta memiliki 166 orang pegawai, yang terdiri dari 123 0rang laki-laki, dan 43 orang perempuan. Para pegawai ini dapat diketahui statusnya berdasarkan data berikut ini : Data Pegawai Berdasarkan Pendidikan Data Pegawai Berdasarkan Agama No. Pendidikan Pria Wanita Jumlah 1. Strata 2 5 2 7 2. Strata 1 36 21 57 3. Dilpoma III 3 7 10 4. Dilpoma II 5. SLTA 80 13 93 6. SMP 0 0 0 7. SD 0 0 0 Jumlah 167 No. Agama Pria Wanita Jumlah 1. Islam 112 38 150 2. Kristen 3 4 7 3. Katolik 8 1 9 4. Hindu 1 0 1 5. Budha 0 0 0 Jumlah 124 43 167
  • 19. Data Pegawai Berdasarkan Penugasan No. Jenis Tugas Pria Wanita Jumlah 1. Kepala Lapas 1 0 1 2. Pejabat Eselon IV 4 1 5 3. Pejabat Eselon V 7 1 8 4. Pembinaan 19 12 31 5. Pengamanan 71 16 87 6. Perawatan dan Kesehatan 5 6 11 7. Fasilitatif 17 8 25 Jumlah 123 44 167
  • 20. • JUMLAH PENGHUNI NARAPIDA NA TAHANAN JUMLAH PRIA 232 15 247 WANITA 65 25 90 JUMLAH 297 40 337
  • 21. Data WBP Berdasarkan Masa NO. LAMANYA PIDANA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1 BI 197 43 240 2 B IIA 20 18 38 3 B IIB - 2 2 4 B III 10 0 10 5 BIII K 1 1 2 6 Hukuman Mati 3 1 4 7 Hukuman Seumur Hidup 1 0 1 Jumlah 232 65 297 Data pertanggal 08 November 2014 pagi
  • 22. NO JENIS PERKARA/KEJAHATAN JUMLAH 1. Mata uang 1 2. Perjudian 4 3. Pembunuhan 32 4. Pencurian 29 5. Perampokan 26 6. Penipuan 34 7. Korupsi 28 8. Perkosaan 5 9. Narkotika 22 Data pertanggal 08 November 2014 pagi
  • 23. 10. Perlindungan Anak 67 11. Kehutanan 0 12. Hak Cipta 0 13. Kekerasan dalam Rumah Tangga 4 14. Senjata Tajam 0 15. MoneyLoundry 3 16. Traffiking 4 17. Penggelapan 11 18. Penganiayaan 7 19. Ketertiban 4 20. Penadahan 5 21. Lain-lain 11 Menu Data pertanggal 08 November 2014 pagi
  • 24. BAB 4
  • 25. Penanganan dan Pelayanan • Konseling = dilakukan oleh para wali (karyawan LAPAS) • Setiap wali menghandle 40-50 orang WBP • Jadwal bertemu secara tatap muka dibuat oleh Lapas, dan para wali bertugas membimbing dalam bidang agama, psikologis, dan kesiapannya menuju masa bebas. • Pelayanan Agama melalui ustadz/ah yang didatangkan dari luar kurang memberikan peran • Ketika bersama walinya masing-masing, para Napi dan tahanan bisa berbicara dengan Menu
  • 27. Taman di dalam Lapas
  • 30. ANGGOTA BARU DAN SPESIAL PASCA WAWANCARA DENGAN ANTONIUS