SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
HILYATI KOMALA PUTRI

       2EB21
BAB I

KONSEP, ALIRAN DAN
 SEJARAH KOPERASI
KONSEP KOPERASI
• KONSEP KOPERASI BARAT
• KONSEP KOPERASI SOSIALISAI
• KONSEP KOPERASI NEGARA BERKEMBANG
KONSEP KOPERASI BARAT

 Koperasi liberal adalah organisasi swasta,
yang dibentuk secara sukarela oleh orang-
orang yang mempunyai persamaan
kepentingan, dengan maksud mengurusi
kepentingan para anggotanya serta
menciptakan keuntungan timbal balik bagi
anggota koperasi maupun perusahaan
koperasi
UNSUR-UNSUR POSITIF KONSEP
         KOPERASI BARAT
  Keinginan individu dapat dipuaskan dgn cara
bekerjasama anta anggota dgn saling membantu
dan saling menguntungkan• Setiap individu
dengan tujuan yang sama dapat berpartisipasi
untuk mendapatkan keuntungan dan menanngung
resiko bersama• Hasil berupa surplus/keuntungan
didistribusikan kepada anggota sesuai dgn metode
yang telah disepakati• Keuntungan yang belum
didistribusikan akan dimasukkan kedalam
cadangan koperasi
KONSEP KOPERASI SOSIALIS
         KOPERASI
  Konsep koperasi sosialis adalah suatu
usaha atau badan Koperasi yang direncanakan
dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk
dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk
menunjang perencanaan nasional.

Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri
tetapi merupakan subsistem dari sistem sosialisme
untuk mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-
komunis
KONSEP KOPERASI NEGARA
            BERKEMBANG
Koperasi Negara berkembang adalah suatu
usaha atau badan Koperasi yang dominasi
oleh campur tangan pemerintah dalam
pembinaan dan pengembangannya
ALIRAN KOPERASI
• Aliran Yardstick
• Aliran Sosialis
• Aliran Persemakmuran ( Commonwealth )
Aliran Yardstick
 Adalah Suatu paham yang menganggap koperasi sebagai
suatu bentuk kapitalisme, namun memiliki suatu perangkat peraturan
Yang menuju pada pengurangan dampak negatif dari kapitalis

   • Dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang
   menganut perekonomian Liberal.

• Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan
   dan mengoreksi

• Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya
   koperasi di tengah-tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak
   di tangan anggota koperasi sendiri

• Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama dinegara-negara barat dimana
   industri berkembang dg pesat. Spt di AS, Perancis, Swedia, Denmark,
   Jerman, Belanda dll.
Aliran Sosialis
  Aliran sosialis adalah Suatu paham yang
menganggap koperasi sebagai bagian dari sistem
sosialis

• Koperasi dipandang sebagai alat yang paling
   efektif untuk mencapai kesejahteraan
   masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat
   lebih mudah melalui organisasi koperasi.

• Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-
   negara Eropa Timur dan Rusia
Aliran Persemakmuran
               ( Commonwealth )
   Aliran Persemakmuran Adalah Paham yang menganggap
filsafat koperasi sebagai sesuatu yang berbeda dari
kapitalisme maupun sosialisme, dan karenanya berada di
antara kapitalis dan sosialis

• Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan
    kualitas ekonomi masyarakat.
• Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan
    memegang peranan utama dalam struktur perekonomian
    masyarakat
 • Hubungan Pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat “Kemitraan
    (partnership)”, dimana pemerintah bertanggung jawab dan
    berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik.
SEJARAH PERKEMBANGAN
    KOPERASI DI INDONESIA
• Sejarah lahirnya koperasi
• Sejarah perkembangan koperasi di
  Indonesia
Sejarah lahirnya koperasi
  Pada tahun 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi
modern yang berkembang dewasa ini sedangkan pada
tahun 1852 jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100
unit setelah itu 1862 dibentuklah Pusat Koperasi
Pembelian “The Cooperative Whole Sale Society
(CWS)Sampai pada tahun 1818 – 1888 koperasi
berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle,
Fredrich W. Raiffesen lalu pada tahun 1808 – 1883
koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman
Schulze dan pada tahun 1896 di London terbentuklah ICA
(International Cooperative Alliance) maka koperasi telah
menjadi suatu gerakan internasional
Sejarah perkembangan koperasi
  1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali koperasi di Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di
Indonesia”). Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto dkk mendirikan Bank Simpan Pinjam
untuk menolong teman sejawatnya para pegawai negeri pribumi melepaskan diri dari cengkeraman
pelepas uang.

Bank Simpan Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai istilah UU No. 14 tahun 1967 t
entang Pokok-pokok Perbankan, diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der
Inlandsche Hoofden” = Bank Simpan Pinjam para ‘priyayi’ Purwokerto. atau dalam bahasa Inggris “the Purwokerto
Mutual Loan and Saving Bank for Native Civil Servants

1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur voor
Volks-credietwezen. Komisi ini diberi tugas untuk menyelidiki apakah koperasi bermanfaat di Indonesia, pada 12 Juli
1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang pertama di Tasikmalaya lalu pada tahun 1960
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 tentang Penyaluran Bahan Pokok dan menugaskan
      koperasi
sebagai pelaksananya 1961, diselenggarakan Musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk
Melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin sedangkan pada tahun 1965, Pemerintah
mengeluarkan Undang-Undang No. 14 th 1965, dimana prinsip NASAKOM (Nasionalis, Sosialis dan Komunis)
diterapkan di Koperasi. Tahun ini juga dilaksanakan Munaskop II di Jakarta, Lalu pada tahun 1967 Pemerintah
mengeluarkan Undang-Undang No. 12 tahun 1967 tentang Pokok Pokok Perkoperasian disempurnakan dan diganti
dengan UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian setelah itu lalu di buatlah Peraturan Pemerintah No.9 tahun
      1995
tentang kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Koperasi
BAB 2

PENGERTIAN DAN PRINSIP-
   PRINSIP KOPERASI
A. PENGERTIAN KOPERASI
  Koperasi mengandung makna “kerja sama”, ada juga mengartikan
‘menolong satu sama lain’. Jadi koperasi adalah badan usaha yang
Beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatanya berdasarkan perinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
   Koperasi berkaitan dengan fungsi-fungsi :
   - Fungsi Sosial
   - Fungsi Ekonomi
   - Fungsi Politik
   - Fungsi Etika
   Pengertian Koperasi lainnya yaitu :
   1. Definisi ILO (International Labour Organization)
   2. Definisi Chaniago
   3. Definisi Dooren
   4. Definisi Hatta
   5. Definisi Munkner
   6. Definisi UU No. 25/1992
DEFINISI ILO
Dalam definisi ILO terdapat 6 elemen yang
dikandung dalam koperasi, yaitu :
  • Koperasi adalah perkumpulan orang-orang
  • Penggabungan orang-orang berdasarkan
  kesukarelaan
  • Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai
  • Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang
  diawasi dan dikendalikan secara demokratis
  • Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal
  yang dibutuhkan
  • Anggota koperasi menerima resiko dan
  manfaat secara seimbang
Definisi Arifinal Chaniago
             (1984)
  Koperasi sebagai suatu perkumpulan
  yang
beranggotakan orang-orang atau badan
hukum, yang memberikan kebebasan
kepada anggota untuk masuk dan keluar,
dengan bekerja sama secara kekeluargaan
menjalankan usaha untuk mempertinggi
kesejahteraan jasmaniah para anggotanya
Definisi P.J.V. Dooren
  There is no single definition (for coopertive)
which is generally accepted, but the
common principle is that cooperative union
Is an association of member, either personal
or corporate, which have voluntarily come
together in pursuit of a common economic
objective
Definisi Hatta (Bapak Koperasi
            Indonesia )
  Koperasi adalah usaha bersama untuk
memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
berdasarkan tolong-menolong. Semangat
tolong menolong tersebut didorong oleh
keinginan memberi jasa kepada kawan
berdasarkan ‘seorang buat semua dan
semua buat seorang’
Definisi Munkner
  Koperasi sebagai organisasi tolong
menolong yang menjalankan ‘urusniaga’
secara kumpulan, yang berazaskan konsep
tolong-menolong. Aktivitas dalam urusniaga
semata-mata bertujuan ekonomi, bukan
sosial seperti yang dikandung gotong
royong
Definisi UU No. 25/1992
  Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum koperasi, dengan melandaskan
kegiataannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas azas kekeluargaan
Tujuan Koperasi
• Sesuai UU No. 25/1992 Pasal 3
  Koperasi bertujuan memajukan
  kesejahteraan anggota pada khususnya
  dan masyarakat pada umumnya, serta
  ikut membangun tatanan perekonomian
  nasional dalam rangka mewujudkan
  masyarakat yang maju, adil dan makmur
  berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
Perinsip – perinsip koperasi
1. Prinsip Munkner
2. Prinsip Rochdale
3. Prinsip Raiffeisen
4. Prinsip Herman Schulze
5. Prinsip ICA (International Cooperative Allience)
6. Prinsip Koperasi Indonesia versi UU No. 12
    tahun 1967
7. Prinsip Koperasi Indonesia versi UU No.
    25/1992
1. Prinsip Munkner
• Keanggotaan bersifat sukarela
• Keanggotaan terbuka
• Pengembangan anggota
• Identitas sebagai pemilik dan pelanggan
• Manajemen dan pengawasan dilaksanakan scr demokratis
• Koperasi sbg kumpulan orang-orang
• Modal yang berkaitan dg aspek sosial tidak dibagi
• Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi
• Perkumpulan dengan sukarela
• Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan
• Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi
• Pendidikan anggota
2. PRINSIP ROCHDALE
• Pengawasan secara demokratis
• Keanggotaan yang terbuka
• Bunga atas modal dibatasi
• Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota
   sebanding dengan jasa masing-masing anggota
• Penjualan sepenuhnya dengan tunai
• Barang-barang yang dijual harus asli dan tidak
   yang dipalsukan
• Menyelenggarakan pendidikan kepada anggota
   dengan prinsip-prinsip anggota
• Netral terhadap politik dan agama
3. PRINSIP RAIFFEISEN
• Swadaya
• Daerah kerja terbatas
• SHU untuk cadangan
• Tanggung jawab anggota tidak terbatas
• Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan
• Usaha hanya kepada anggota
• Keanggotaan atas dasar watak, bukan
  uang
4. PRINSIP HERMAN
          SCHULZE
• Swadaya
• Daerah kerja tak terbatas
• SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan
  kepada anggota
• Tanggung jawab anggota terbatas
• Pengurus bekerja dengan mendapat
  imbalan
• Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk
  anggota
5. PRINSIP ICA
• Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya
   pembatasan yang dibuat-buat
• Kepemimpinan yang demokratis atas dasar satu orang
   satu suara
• Modal menerima bunga yang terbatas (bila ada)
• SHU dibagi 3 : cadangan, masyarakat, ke anggota sesuai
   dengan jasa masing-masing
• Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara
   terus menerus
• Gerakan koperasi harus melaksanakan kerjasama yang
   erat, baik ditingkat regional, nasional maupun
   internasional
6. PRINSIP / SENDI KOPERASI
     MENURUT UU NO. 12/1967
• Sifat keanggotaan sukarela dan terbuka untuk setiap
   warga negara Indonesia
• Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai
   pemimpin demokrasi dalam koperasi
• Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing
   anggota
• Adanya pembatasan bunga atas modal
• Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan
   masyarakat pada umumnya
• Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka
• Swadaya, swakarta dan swasembada sebagai
   pencerminan prinsip dasar percaya pada diri sendiri
7. PRINSIP KOPERASI UU NO.
           25 / 1992
• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
• Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
• Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai
   dengan jasa usaha masing-masing anggota
• Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap
   modal
• Kemandirian
• Pendidikan perkoperasian
• Kerjasama antar koperasi
SUMBER-SUMBER EKONOMI
        KOPERASI
http://vidyvirgo-
  virgo.blogspot.com/2010/10/konsepaliran-
  dan-sejarah-koperasi.html•
  http://rezasuryatman1111.wordpress.com/
  20 12/01/05/bab-2-pengertian-dan-prinsip-
  prinsip-koperasi/•
  http://lukmanarif.wordpress.com/2011/12/2
  2 /pengertian-dan-prinsip-prinsip-koperasi/

More Related Content

What's hot

Tugas softskill koperasi 1
Tugas softskill koperasi 1Tugas softskill koperasi 1
Tugas softskill koperasi 1dwirasmiati
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskillevilawati
 
Tugas softskill 1
Tugas softskill 1Tugas softskill 1
Tugas softskill 1dwirasmiati
 
Universitas gunadarma ekonomi koperasi
Universitas gunadarma ekonomi koperasiUniversitas gunadarma ekonomi koperasi
Universitas gunadarma ekonomi koperasinani_nurhayati
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasiyoggi123
 
Pengertian koperasi
Pengertian koperasiPengertian koperasi
Pengertian koperasiangraenino
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasiAmelianaAyu
 
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaKonsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaChaeraniirma
 

What's hot (15)

Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2
 
Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2
 
Tugas softskill koperasi 1
Tugas softskill koperasi 1Tugas softskill koperasi 1
Tugas softskill koperasi 1
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Tugas softskill 1
Tugas softskill 1Tugas softskill 1
Tugas softskill 1
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Universitas gunadarma ekonomi koperasi
Universitas gunadarma ekonomi koperasiUniversitas gunadarma ekonomi koperasi
Universitas gunadarma ekonomi koperasi
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasi
 
Pengertian koperasi
Pengertian koperasiPengertian koperasi
Pengertian koperasi
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Softskill
SoftskillSoftskill
Softskill
 
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaKonsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
 
KONSEP KOPERASI
KONSEP KOPERASIKONSEP KOPERASI
KONSEP KOPERASI
 

Similar to OPTIMASI KOPERASI

Tugas ekonomi koperasi #1
Tugas ekonomi koperasi #1Tugas ekonomi koperasi #1
Tugas ekonomi koperasi #1sabrinaAB
 
Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2achiz
 
Ekonomi Koperasi (Kelompok1_3EA20)
Ekonomi Koperasi (Kelompok1_3EA20)Ekonomi Koperasi (Kelompok1_3EA20)
Ekonomi Koperasi (Kelompok1_3EA20)Zahrah Fauziana
 
Ekonomi koperasi kelompok 1 3 ea20
Ekonomi koperasi kelompok 1  3 ea20Ekonomi koperasi kelompok 1  3 ea20
Ekonomi koperasi kelompok 1 3 ea20sanchika dwi anela
 
Ekonomi Koperasi kelompok 1 3ea20
Ekonomi Koperasi kelompok 1  3ea20Ekonomi Koperasi kelompok 1  3ea20
Ekonomi Koperasi kelompok 1 3ea20Galihsatriawiguna
 
Ekonomi Koperasi (Bab 1 & Bab 2) - Kelompok 1 Kelas 3EA20
Ekonomi Koperasi (Bab 1 & Bab 2) - Kelompok 1 Kelas 3EA20 Ekonomi Koperasi (Bab 1 & Bab 2) - Kelompok 1 Kelas 3EA20
Ekonomi Koperasi (Bab 1 & Bab 2) - Kelompok 1 Kelas 3EA20 Ghea Megah Pahleti
 
Bab 1 baru
Bab 1 baruBab 1 baru
Bab 1 baruyoggi378
 
Bab 1 baru
Bab 1 baruBab 1 baru
Bab 1 baruyoggi378
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskillevilawati
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1Triawidi
 
Power poin ekonomi koperasi
Power poin   ekonomi koperasiPower poin   ekonomi koperasi
Power poin ekonomi koperasiwijitricahyani
 
Tugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowoTugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowoWahyu Prabowo
 
Tugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowoTugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowoWahyu Prabowo
 

Similar to OPTIMASI KOPERASI (20)

Tugas ekonomi koperasi #1
Tugas ekonomi koperasi #1Tugas ekonomi koperasi #1
Tugas ekonomi koperasi #1
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2
 
Teori koperasi
Teori koperasiTeori koperasi
Teori koperasi
 
ekonomi koperasi
ekonomi koperasi ekonomi koperasi
ekonomi koperasi
 
Ekonomi Koperasi (Kelompok1_3EA20)
Ekonomi Koperasi (Kelompok1_3EA20)Ekonomi Koperasi (Kelompok1_3EA20)
Ekonomi Koperasi (Kelompok1_3EA20)
 
Ekonomi koperasi kelompok 1 3 ea20
Ekonomi koperasi kelompok 1  3 ea20Ekonomi koperasi kelompok 1  3 ea20
Ekonomi koperasi kelompok 1 3 ea20
 
Ekonomi koperasi kelompok 1 3 ea20
Ekonomi koperasi kelompok 1  3 ea20Ekonomi koperasi kelompok 1  3 ea20
Ekonomi koperasi kelompok 1 3 ea20
 
Ekonomi Koperasi kelompok 1 3ea20
Ekonomi Koperasi kelompok 1  3ea20Ekonomi Koperasi kelompok 1  3ea20
Ekonomi Koperasi kelompok 1 3ea20
 
Ekonomi Koperasi (Bab 1 & Bab 2) - Kelompok 1 Kelas 3EA20
Ekonomi Koperasi (Bab 1 & Bab 2) - Kelompok 1 Kelas 3EA20 Ekonomi Koperasi (Bab 1 & Bab 2) - Kelompok 1 Kelas 3EA20
Ekonomi Koperasi (Bab 1 & Bab 2) - Kelompok 1 Kelas 3EA20
 
Bab 1 baru
Bab 1 baruBab 1 baru
Bab 1 baru
 
Bab 1 baru
Bab 1 baruBab 1 baru
Bab 1 baru
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Bab I
Bab IBab I
Bab I
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Power poin ekonomi koperasi
Power poin   ekonomi koperasiPower poin   ekonomi koperasi
Power poin ekonomi koperasi
 
Tugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowoTugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowo
 
Tugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowoTugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowo
 
Tulisan 2
Tulisan 2Tulisan 2
Tulisan 2
 
Tulisan minggu ke 2
Tulisan minggu ke 2Tulisan minggu ke 2
Tulisan minggu ke 2
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 

OPTIMASI KOPERASI

  • 2. BAB I KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI
  • 3. KONSEP KOPERASI • KONSEP KOPERASI BARAT • KONSEP KOPERASI SOSIALISAI • KONSEP KOPERASI NEGARA BERKEMBANG
  • 4. KONSEP KOPERASI BARAT Koperasi liberal adalah organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang- orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi
  • 5. UNSUR-UNSUR POSITIF KONSEP KOPERASI BARAT Keinginan individu dapat dipuaskan dgn cara bekerjasama anta anggota dgn saling membantu dan saling menguntungkan• Setiap individu dengan tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan menanngung resiko bersama• Hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai dgn metode yang telah disepakati• Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan kedalam cadangan koperasi
  • 6. KONSEP KOPERASI SOSIALIS KOPERASI Konsep koperasi sosialis adalah suatu usaha atau badan Koperasi yang direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari sistem sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis- komunis
  • 7. KONSEP KOPERASI NEGARA BERKEMBANG Koperasi Negara berkembang adalah suatu usaha atau badan Koperasi yang dominasi oleh campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya
  • 8. ALIRAN KOPERASI • Aliran Yardstick • Aliran Sosialis • Aliran Persemakmuran ( Commonwealth )
  • 9. Aliran Yardstick Adalah Suatu paham yang menganggap koperasi sebagai suatu bentuk kapitalisme, namun memiliki suatu perangkat peraturan Yang menuju pada pengurangan dampak negatif dari kapitalis • Dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut perekonomian Liberal. • Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan dan mengoreksi • Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah-tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak di tangan anggota koperasi sendiri • Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama dinegara-negara barat dimana industri berkembang dg pesat. Spt di AS, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda dll.
  • 10. Aliran Sosialis Aliran sosialis adalah Suatu paham yang menganggap koperasi sebagai bagian dari sistem sosialis • Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi. • Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara- negara Eropa Timur dan Rusia
  • 11. Aliran Persemakmuran ( Commonwealth ) Aliran Persemakmuran Adalah Paham yang menganggap filsafat koperasi sebagai sesuatu yang berbeda dari kapitalisme maupun sosialisme, dan karenanya berada di antara kapitalis dan sosialis • Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. • Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan memegang peranan utama dalam struktur perekonomian masyarakat • Hubungan Pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat “Kemitraan (partnership)”, dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik.
  • 12. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA • Sejarah lahirnya koperasi • Sejarah perkembangan koperasi di Indonesia
  • 13. Sejarah lahirnya koperasi Pada tahun 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yang berkembang dewasa ini sedangkan pada tahun 1852 jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit setelah itu 1862 dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative Whole Sale Society (CWS)Sampai pada tahun 1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen lalu pada tahun 1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze dan pada tahun 1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional
  • 14. Sejarah perkembangan koperasi 1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali koperasi di Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”). Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto dkk mendirikan Bank Simpan Pinjam untuk menolong teman sejawatnya para pegawai negeri pribumi melepaskan diri dari cengkeraman pelepas uang. Bank Simpan Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai istilah UU No. 14 tahun 1967 t entang Pokok-pokok Perbankan, diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden” = Bank Simpan Pinjam para ‘priyayi’ Purwokerto. atau dalam bahasa Inggris “the Purwokerto Mutual Loan and Saving Bank for Native Civil Servants 1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur voor Volks-credietwezen. Komisi ini diberi tugas untuk menyelidiki apakah koperasi bermanfaat di Indonesia, pada 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang pertama di Tasikmalaya lalu pada tahun 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 tentang Penyaluran Bahan Pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya 1961, diselenggarakan Musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk Melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin sedangkan pada tahun 1965, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 14 th 1965, dimana prinsip NASAKOM (Nasionalis, Sosialis dan Komunis) diterapkan di Koperasi. Tahun ini juga dilaksanakan Munaskop II di Jakarta, Lalu pada tahun 1967 Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 12 tahun 1967 tentang Pokok Pokok Perkoperasian disempurnakan dan diganti dengan UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian setelah itu lalu di buatlah Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1995 tentang kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Koperasi
  • 15. BAB 2 PENGERTIAN DAN PRINSIP- PRINSIP KOPERASI
  • 16. A. PENGERTIAN KOPERASI Koperasi mengandung makna “kerja sama”, ada juga mengartikan ‘menolong satu sama lain’. Jadi koperasi adalah badan usaha yang Beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatanya berdasarkan perinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi berkaitan dengan fungsi-fungsi : - Fungsi Sosial - Fungsi Ekonomi - Fungsi Politik - Fungsi Etika Pengertian Koperasi lainnya yaitu : 1. Definisi ILO (International Labour Organization) 2. Definisi Chaniago 3. Definisi Dooren 4. Definisi Hatta 5. Definisi Munkner 6. Definisi UU No. 25/1992
  • 17. DEFINISI ILO Dalam definisi ILO terdapat 6 elemen yang dikandung dalam koperasi, yaitu : • Koperasi adalah perkumpulan orang-orang • Penggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaan • Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai • Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis • Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan • Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang
  • 18. Definisi Arifinal Chaniago (1984) Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya
  • 19. Definisi P.J.V. Dooren There is no single definition (for coopertive) which is generally accepted, but the common principle is that cooperative union Is an association of member, either personal or corporate, which have voluntarily come together in pursuit of a common economic objective
  • 20. Definisi Hatta (Bapak Koperasi Indonesia ) Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan ‘seorang buat semua dan semua buat seorang’
  • 21. Definisi Munkner Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan ‘urusniaga’ secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong-menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan sosial seperti yang dikandung gotong royong
  • 22. Definisi UU No. 25/1992 Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiataannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan
  • 23. Tujuan Koperasi • Sesuai UU No. 25/1992 Pasal 3 Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
  • 24. Perinsip – perinsip koperasi 1. Prinsip Munkner 2. Prinsip Rochdale 3. Prinsip Raiffeisen 4. Prinsip Herman Schulze 5. Prinsip ICA (International Cooperative Allience) 6. Prinsip Koperasi Indonesia versi UU No. 12 tahun 1967 7. Prinsip Koperasi Indonesia versi UU No. 25/1992
  • 25. 1. Prinsip Munkner • Keanggotaan bersifat sukarela • Keanggotaan terbuka • Pengembangan anggota • Identitas sebagai pemilik dan pelanggan • Manajemen dan pengawasan dilaksanakan scr demokratis • Koperasi sbg kumpulan orang-orang • Modal yang berkaitan dg aspek sosial tidak dibagi • Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi • Perkumpulan dengan sukarela • Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan • Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi • Pendidikan anggota
  • 26. 2. PRINSIP ROCHDALE • Pengawasan secara demokratis • Keanggotaan yang terbuka • Bunga atas modal dibatasi • Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota sebanding dengan jasa masing-masing anggota • Penjualan sepenuhnya dengan tunai • Barang-barang yang dijual harus asli dan tidak yang dipalsukan • Menyelenggarakan pendidikan kepada anggota dengan prinsip-prinsip anggota • Netral terhadap politik dan agama
  • 27. 3. PRINSIP RAIFFEISEN • Swadaya • Daerah kerja terbatas • SHU untuk cadangan • Tanggung jawab anggota tidak terbatas • Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan • Usaha hanya kepada anggota • Keanggotaan atas dasar watak, bukan uang
  • 28. 4. PRINSIP HERMAN SCHULZE • Swadaya • Daerah kerja tak terbatas • SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan kepada anggota • Tanggung jawab anggota terbatas • Pengurus bekerja dengan mendapat imbalan • Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk anggota
  • 29. 5. PRINSIP ICA • Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang dibuat-buat • Kepemimpinan yang demokratis atas dasar satu orang satu suara • Modal menerima bunga yang terbatas (bila ada) • SHU dibagi 3 : cadangan, masyarakat, ke anggota sesuai dengan jasa masing-masing • Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus menerus • Gerakan koperasi harus melaksanakan kerjasama yang erat, baik ditingkat regional, nasional maupun internasional
  • 30. 6. PRINSIP / SENDI KOPERASI MENURUT UU NO. 12/1967 • Sifat keanggotaan sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara Indonesia • Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pemimpin demokrasi dalam koperasi • Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggota • Adanya pembatasan bunga atas modal • Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya • Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka • Swadaya, swakarta dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar percaya pada diri sendiri
  • 31. 7. PRINSIP KOPERASI UU NO. 25 / 1992 • Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka • Pengelolaan dilakukan secara demokrasi • Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota • Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal • Kemandirian • Pendidikan perkoperasian • Kerjasama antar koperasi
  • 32. SUMBER-SUMBER EKONOMI KOPERASI http://vidyvirgo- virgo.blogspot.com/2010/10/konsepaliran- dan-sejarah-koperasi.html• http://rezasuryatman1111.wordpress.com/ 20 12/01/05/bab-2-pengertian-dan-prinsip- prinsip-koperasi/• http://lukmanarif.wordpress.com/2011/12/2 2 /pengertian-dan-prinsip-prinsip-koperasi/