Dokumen tersebut membahas konsep, aliran, dan sejarah perkembangan koperasi di Indonesia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa koperasi merupakan organisasi kerjasama ekonomi yang berkembang di berbagai belahan dunia dengan prinsip-prinsip seperti kekeluargaan dan tolong-menolong. Koperasi pertama kali muncul di Inggris pada abad ke-19 dan berkembang ke berbagai negara. Di Indonesia, koperasi mulai ber
3. KONSEP KOPERASI
• KONSEP KOPERASI BARAT
• KONSEP KOPERASI SOSIALISAI
• KONSEP KOPERASI NEGARA BERKEMBANG
4. KONSEP KOPERASI BARAT
Koperasi liberal adalah organisasi swasta,
yang dibentuk secara sukarela oleh orang-
orang yang mempunyai persamaan
kepentingan, dengan maksud mengurusi
kepentingan para anggotanya serta
menciptakan keuntungan timbal balik bagi
anggota koperasi maupun perusahaan
koperasi
5. UNSUR-UNSUR POSITIF KONSEP
KOPERASI BARAT
Keinginan individu dapat dipuaskan dgn cara
bekerjasama anta anggota dgn saling membantu
dan saling menguntungkan• Setiap individu
dengan tujuan yang sama dapat berpartisipasi
untuk mendapatkan keuntungan dan menanngung
resiko bersama• Hasil berupa surplus/keuntungan
didistribusikan kepada anggota sesuai dgn metode
yang telah disepakati• Keuntungan yang belum
didistribusikan akan dimasukkan kedalam
cadangan koperasi
6. KONSEP KOPERASI SOSIALIS
KOPERASI
Konsep koperasi sosialis adalah suatu
usaha atau badan Koperasi yang direncanakan
dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk
dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk
menunjang perencanaan nasional.
Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri
tetapi merupakan subsistem dari sistem sosialisme
untuk mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-
komunis
7. KONSEP KOPERASI NEGARA
BERKEMBANG
Koperasi Negara berkembang adalah suatu
usaha atau badan Koperasi yang dominasi
oleh campur tangan pemerintah dalam
pembinaan dan pengembangannya
9. Aliran Yardstick
Adalah Suatu paham yang menganggap koperasi sebagai
suatu bentuk kapitalisme, namun memiliki suatu perangkat peraturan
Yang menuju pada pengurangan dampak negatif dari kapitalis
• Dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang
menganut perekonomian Liberal.
• Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan
dan mengoreksi
• Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya
koperasi di tengah-tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak
di tangan anggota koperasi sendiri
• Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama dinegara-negara barat dimana
industri berkembang dg pesat. Spt di AS, Perancis, Swedia, Denmark,
Jerman, Belanda dll.
10. Aliran Sosialis
Aliran sosialis adalah Suatu paham yang
menganggap koperasi sebagai bagian dari sistem
sosialis
• Koperasi dipandang sebagai alat yang paling
efektif untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat
lebih mudah melalui organisasi koperasi.
• Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-
negara Eropa Timur dan Rusia
11. Aliran Persemakmuran
( Commonwealth )
Aliran Persemakmuran Adalah Paham yang menganggap
filsafat koperasi sebagai sesuatu yang berbeda dari
kapitalisme maupun sosialisme, dan karenanya berada di
antara kapitalis dan sosialis
• Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan
kualitas ekonomi masyarakat.
• Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan
memegang peranan utama dalam struktur perekonomian
masyarakat
• Hubungan Pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat “Kemitraan
(partnership)”, dimana pemerintah bertanggung jawab dan
berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik.
12. SEJARAH PERKEMBANGAN
KOPERASI DI INDONESIA
• Sejarah lahirnya koperasi
• Sejarah perkembangan koperasi di
Indonesia
13. Sejarah lahirnya koperasi
Pada tahun 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi
modern yang berkembang dewasa ini sedangkan pada
tahun 1852 jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100
unit setelah itu 1862 dibentuklah Pusat Koperasi
Pembelian “The Cooperative Whole Sale Society
(CWS)Sampai pada tahun 1818 – 1888 koperasi
berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle,
Fredrich W. Raiffesen lalu pada tahun 1808 – 1883
koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman
Schulze dan pada tahun 1896 di London terbentuklah ICA
(International Cooperative Alliance) maka koperasi telah
menjadi suatu gerakan internasional
14. Sejarah perkembangan koperasi
1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali koperasi di Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di
Indonesia”). Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto dkk mendirikan Bank Simpan Pinjam
untuk menolong teman sejawatnya para pegawai negeri pribumi melepaskan diri dari cengkeraman
pelepas uang.
Bank Simpan Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai istilah UU No. 14 tahun 1967 t
entang Pokok-pokok Perbankan, diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der
Inlandsche Hoofden” = Bank Simpan Pinjam para ‘priyayi’ Purwokerto. atau dalam bahasa Inggris “the Purwokerto
Mutual Loan and Saving Bank for Native Civil Servants
1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur voor
Volks-credietwezen. Komisi ini diberi tugas untuk menyelidiki apakah koperasi bermanfaat di Indonesia, pada 12 Juli
1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang pertama di Tasikmalaya lalu pada tahun 1960
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 tentang Penyaluran Bahan Pokok dan menugaskan
koperasi
sebagai pelaksananya 1961, diselenggarakan Musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk
Melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin sedangkan pada tahun 1965, Pemerintah
mengeluarkan Undang-Undang No. 14 th 1965, dimana prinsip NASAKOM (Nasionalis, Sosialis dan Komunis)
diterapkan di Koperasi. Tahun ini juga dilaksanakan Munaskop II di Jakarta, Lalu pada tahun 1967 Pemerintah
mengeluarkan Undang-Undang No. 12 tahun 1967 tentang Pokok Pokok Perkoperasian disempurnakan dan diganti
dengan UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian setelah itu lalu di buatlah Peraturan Pemerintah No.9 tahun
1995
tentang kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Koperasi
16. A. PENGERTIAN KOPERASI
Koperasi mengandung makna “kerja sama”, ada juga mengartikan
‘menolong satu sama lain’. Jadi koperasi adalah badan usaha yang
Beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatanya berdasarkan perinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Koperasi berkaitan dengan fungsi-fungsi :
- Fungsi Sosial
- Fungsi Ekonomi
- Fungsi Politik
- Fungsi Etika
Pengertian Koperasi lainnya yaitu :
1. Definisi ILO (International Labour Organization)
2. Definisi Chaniago
3. Definisi Dooren
4. Definisi Hatta
5. Definisi Munkner
6. Definisi UU No. 25/1992
17. DEFINISI ILO
Dalam definisi ILO terdapat 6 elemen yang
dikandung dalam koperasi, yaitu :
• Koperasi adalah perkumpulan orang-orang
• Penggabungan orang-orang berdasarkan
kesukarelaan
• Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai
• Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang
diawasi dan dikendalikan secara demokratis
• Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal
yang dibutuhkan
• Anggota koperasi menerima resiko dan
manfaat secara seimbang
18. Definisi Arifinal Chaniago
(1984)
Koperasi sebagai suatu perkumpulan
yang
beranggotakan orang-orang atau badan
hukum, yang memberikan kebebasan
kepada anggota untuk masuk dan keluar,
dengan bekerja sama secara kekeluargaan
menjalankan usaha untuk mempertinggi
kesejahteraan jasmaniah para anggotanya
19. Definisi P.J.V. Dooren
There is no single definition (for coopertive)
which is generally accepted, but the
common principle is that cooperative union
Is an association of member, either personal
or corporate, which have voluntarily come
together in pursuit of a common economic
objective
20. Definisi Hatta (Bapak Koperasi
Indonesia )
Koperasi adalah usaha bersama untuk
memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
berdasarkan tolong-menolong. Semangat
tolong menolong tersebut didorong oleh
keinginan memberi jasa kepada kawan
berdasarkan ‘seorang buat semua dan
semua buat seorang’
21. Definisi Munkner
Koperasi sebagai organisasi tolong
menolong yang menjalankan ‘urusniaga’
secara kumpulan, yang berazaskan konsep
tolong-menolong. Aktivitas dalam urusniaga
semata-mata bertujuan ekonomi, bukan
sosial seperti yang dikandung gotong
royong
22. Definisi UU No. 25/1992
Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum koperasi, dengan melandaskan
kegiataannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas azas kekeluargaan
23. Tujuan Koperasi
• Sesuai UU No. 25/1992 Pasal 3
Koperasi bertujuan memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya, serta
ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
24. Perinsip – perinsip koperasi
1. Prinsip Munkner
2. Prinsip Rochdale
3. Prinsip Raiffeisen
4. Prinsip Herman Schulze
5. Prinsip ICA (International Cooperative Allience)
6. Prinsip Koperasi Indonesia versi UU No. 12
tahun 1967
7. Prinsip Koperasi Indonesia versi UU No.
25/1992
25. 1. Prinsip Munkner
• Keanggotaan bersifat sukarela
• Keanggotaan terbuka
• Pengembangan anggota
• Identitas sebagai pemilik dan pelanggan
• Manajemen dan pengawasan dilaksanakan scr demokratis
• Koperasi sbg kumpulan orang-orang
• Modal yang berkaitan dg aspek sosial tidak dibagi
• Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi
• Perkumpulan dengan sukarela
• Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan
• Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi
• Pendidikan anggota
26. 2. PRINSIP ROCHDALE
• Pengawasan secara demokratis
• Keanggotaan yang terbuka
• Bunga atas modal dibatasi
• Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota
sebanding dengan jasa masing-masing anggota
• Penjualan sepenuhnya dengan tunai
• Barang-barang yang dijual harus asli dan tidak
yang dipalsukan
• Menyelenggarakan pendidikan kepada anggota
dengan prinsip-prinsip anggota
• Netral terhadap politik dan agama
27. 3. PRINSIP RAIFFEISEN
• Swadaya
• Daerah kerja terbatas
• SHU untuk cadangan
• Tanggung jawab anggota tidak terbatas
• Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan
• Usaha hanya kepada anggota
• Keanggotaan atas dasar watak, bukan
uang
28. 4. PRINSIP HERMAN
SCHULZE
• Swadaya
• Daerah kerja tak terbatas
• SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan
kepada anggota
• Tanggung jawab anggota terbatas
• Pengurus bekerja dengan mendapat
imbalan
• Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk
anggota
29. 5. PRINSIP ICA
• Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya
pembatasan yang dibuat-buat
• Kepemimpinan yang demokratis atas dasar satu orang
satu suara
• Modal menerima bunga yang terbatas (bila ada)
• SHU dibagi 3 : cadangan, masyarakat, ke anggota sesuai
dengan jasa masing-masing
• Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara
terus menerus
• Gerakan koperasi harus melaksanakan kerjasama yang
erat, baik ditingkat regional, nasional maupun
internasional
30. 6. PRINSIP / SENDI KOPERASI
MENURUT UU NO. 12/1967
• Sifat keanggotaan sukarela dan terbuka untuk setiap
warga negara Indonesia
• Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai
pemimpin demokrasi dalam koperasi
• Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing
anggota
• Adanya pembatasan bunga atas modal
• Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan
masyarakat pada umumnya
• Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka
• Swadaya, swakarta dan swasembada sebagai
pencerminan prinsip dasar percaya pada diri sendiri
31. 7. PRINSIP KOPERASI UU NO.
25 / 1992
• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
• Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
• Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai
dengan jasa usaha masing-masing anggota
• Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap
modal
• Kemandirian
• Pendidikan perkoperasian
• Kerjasama antar koperasi