SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Demplot Penggemukan Sapi dan Pemanfaatan
 Kotoran Ternak Untuk Kompos dan Cosarine




                          Kerjasama
    BPTP Kalbar - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
                  Propinsi Kalimantan Barat
                            2012
Latar Belakang

 Lahan untuk demonstrasi GPOP sudah tersedia
Terdapat luas lahan sekitar 1 hektar dengan bentuk segi
empat ukuran 30 x 300 m
Terdapat ternak sapi dengan sistem pemeliharaan sapi
penggemukan
 Terdapat lahan usaha tanaman sayur dan hortikultura sebagai
kegiatan usaha utama
 Telah tersedia fasilitas pendukung seperti embung, rumah
jaga, gudang dan saung
Tujuan


1. Ingin dibentuk suatu sistem usaha tani terpadu pada lokasi
   GPOP Punggur
2. Sistem usaha tani terpadu menggunakan prinsip ramah
   lingkungan dan berkelanjutan dengan memanfaatkan biomassa
   dan limbah tanaman dan ternak sebagai input usaha tani
3. Sistem GPOP Punggur menjadi contoh pengembangan unit
   usahatani terpadu
4. Tercapainya effisiensi dalam sistem GPOP Punggur
Tata Ruang Eksisting GPOP Punggur

                                                                 U

                                                              Kandang
           Embung                  Melon, Cabai, Pare, Labu
                       Fasilitas                                Sapi
                       Rumah
                       Gudang
Singkong, Tana         Sumber
man Hortikultur          Air
  Campuran                         Melon, Cabai, Pare, Labu
Perkandangan Ternak Sapi

Persyaratan Dalam Mendirikan Kandang :
(1) Memenuhi Persyaratan Kesehatan Ternak,
(2) Mempunyai Ventilasi Yang Baik,
(3) Efisien Dalam Pengelolaan
(4) Melindungi Ternak Dari Pengaruh Iklim Dan Keamanan Seperti Pencurian
(5) Tidak Berdampak Buruk Terhadap Lingkungan Sekitarnya.

                              Kandang Ideal
    1. Letak dan Arah Kandang
              Sapi menghadap ke timur
    2. Ukuran
               Disesuaikan dengan jenis dan besar tubuh sapi.
               Umumnya: 1,5 x 2,5 m / ekor atau
                              1 x 1,5 m / ekor
    3. Konstruksi Bangunan
              Kuat, ventilasi baik, teduh, drainase lancar
    4. Dilengkapi dengan tempat pakan & minum
inlet chamber    biogas plant   compensation tank




                         VDSC             VCT

                         VG




                    BIOGAS
                         VD




                                                        Pengolah Urine




                                                           El Letak
                                                                         Gudang Pakan




Model Tata Letak Kandang kapasitas 10 Ekor
• Sapi Betina Dewasa dan Anak Sapi, Ukuran 1,5 X 2 m Per Ekor
•Sapi Jantan Dewasa Ukuran 1,8 X 2 m
SELOKAN KANDANG
• Letak di bagian belakang sapi
• Kemiringan menuju selokan utama
  2 – 5 % ( Beda tinggi 2 – 5 cm tiap 1 m)
• Mudah dibersihkan peternak

 Selisih Tinggi 2 – 5 cm
 Setiap 1 m
Detail Gambar Unit Biogas




inlet chamber   biogas plant           compensation tank




                    VDSC                     VCT

                    VG



                    VD
Proses pengolahan limbah Air Kencing/Urine Sapi sebagai BIO Urine




  Bahan-bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut :
  1. Air Kencing/Urine Sapi yang ditampung dalam Bak Penampungan
  2. Fermentor RB (Rummino Bacillus) dan AZBA (Azotobacter)
  3. Pompa
  4. Aerator Bio Urine

  Teknik Produksi :
  1. Tampung Urine (Air Kencing) ternak sapi di dalam Bak Penampungan
  2. Masukkan Fermentor (RB dan AZBA) kedalam bak penampungan Urine, dengan Takaran Untuk 800 Liter
  urine di fermentasi dengan RB : 1 Liter dan AZBA : 1 Liter
  3. Diaduk dengan Aerator selama 3 sampai dengan 4 Jam
  4. Setelah proses pengadukan selesai, Bak ditutup dengan penutup seperti plastik atau triplek, untuk
  proses Fermentasi, diamkan hingga 7 hari.
  5. Pada hari ke-8, urine diputar dengan pompa menuju tangga aerasi selama 6 sampai dengan 7 jam
  dengan tujuan untuk penipisan, untuk mengurangi kandungan gas ammonia yang berbahaya bagi
  tanaman.
  6. Urine bisa diambil dan dikemas dalam wadah untuk selanjutnya digunakan atau disimpan .
Proses Pembuatan Bokhasi Kotoran Sapi

•   Bahan :
•   Kotoran sapi setelah ditiriskan
•   Sekam (10% dari bobot kotoran sapi)
•   Abu sekam (10% dari bobot kotoran sapi)
•   Dedak padi (5% dari bobot kotoran sapi)
•   Larutan dekomposer + Tetes + Air ( 2 : 2 : 1000) atau 1 liter air + 2 cc dekomposer +
    2cc tetes atau 1 liter air + 2 cc dekomposer + 6 sendok makan gula pasir.

•   Cara membuat :
•   Campur kotoran sapi + sekam + abu sekam + dedak padi sesuai takaran, kemudian
    diaduk hingga merata.
•   Tuang campuran larutan dekomposer + tetes + air ke dalam campuran No. 1. dan
    diaduk hingga merata sampai membentuk adonan dengan kadar air + 40%.
•   Ditutup dengan karung goni atau tikar. Dalam kondisi anaerob fermentasi akan
    berlangsung cepat sehingga suhu bokkhasi meningkat 35-40oC. Bila suhu mencapai
    50%, maka bokhasi dobolak-balik agar udara masuk dan suhu turun. Lama
    fermentasi antara 4-5 hari dan bokhasi dianggap jadi apabila berbau khas
    fermentasi, kering, dingin dan ditumbuhi jamur berwarna putih. Apabila berbau
    busuk, maka pembuatan bokhasi dianggap gagal.
Fungsi Pakan Ternak
1. Mempertahankan fungsi hidup utama dalam
   tubuh
2. Pertumbuhan dengan memperbesar ukuran
  Tulang, Otot/Daging, Organ, Jaringan
3. Penggemukan
  –   Menumpuk Nutrisi / Makanan
  –   Bukan untuk mempertahankan dan pertumbuhan
4. Produksi
   – Susu
5. Reproduksi / Berkembang Biak
6. Kerja
Kebutuhan Pakan Sapi
• 1/3 sampai ½ dari pakan yang dimakan
  dipakai untuk mempertahankan fungsi
  tubuh
• Mempertahankan tubuh harus
  terpenuhi dulu sebelum makanan bisa
  tersedia untuk fungsi tubuh lainnya
 Bangsa rumput
  Rumput gajah (Pennisctum purpureum)
   • Rumput ini biasanya dipanen dengan cara membabat
     seluruh pohonnya lalu diberikan langsung sebagai
     pakan hijauan untuk kerbau dan sapi
Sambungan........

  • Rumput Gajah merupakan salah satu jenis hijauan
    pakan ternak yang berkualitas dan disukai ternak.
  • Rumput gajah tumbuh merumpun dengan perakaran
    serabut yang kompak, dan terus menghasilkan anakan
    apabila dipangkas secara teratur.
  • rumput gajah yang rimbun, tingginya bisa mencapai
    5 m, berbatang tebal dan keras, daun panjang, dan
    dapat berbunga seperti es lilin.
   Rumput raja (King grass)
     ketinggian dapat mencapai kurang lebih 4 m,
     batang tebal dan keras, daun lebar agak
     tegak, dan ada bulu agak panjang pada daun
     helaian
     Permukaan daun luas dan tidak berbunga
     kecuali jika di tanam di daerah yang dingin.
     Rumput raja dapat di tanam di daeah yang
     subur di dataran rendah sampai dataran tinggi
     Produksi hijauan rumput raja dua kali lipat dari
     produksi rumput gajah.
     Rumput raja mempunyai karakteristik tumbuh
     tegak berumpun-rumpun,
 Rumput raja (king grass)
 Rumput Setaria
 • Rumput setaria tumbuh tegak, berumpun
   lebat, tinggi dapat mencapai 2 m, berdaun
   halus dan lebar berwarna hijau
   gelap, berbatang lunak dengan warna
   merah keungu-unguan, pangkal batang
   pipih, dan pelepah daun pada pangkal
   batang tersusun seperti kipas.
 • Rumput setaria dapat tumbuh di berbagai
   jenis tanah, dan tahan terhadap genangan
   air. Pembiakan dapat di lakukan dengan
   memisahkan rumpun dan menanamnya
   dengan jarak 60 x 60 cm.
 Rumput setaria
Cencrus Ciliaris/ Rumput Buffel




           Produksi 2- 24 t / ha
Brachiaria Humidicola/




   Protein Kasar 7 – 15 %
   Produksi 7–34 t/ha/tahun
 Bangsa Leguminosa
 Gamal ( Gliricidia maculate)
• Gamal adalah tanaman leguminosa yang dapat
  tumbuh dengan cepat didaerah kering.
• Sebagai sumber hijauan pakan ternak dapat
  ditanam dengan jarak 1×1 meter atau sesuai
  kebutuhan.
• Cara tanam dapat dilakukan dengan stek maupun
  biji
• dapat dipanen perdana pada usia dibawah satu
  tahun
• hasil produksi yang diperoleh berkisar antara 19
  ton/ha/tahun.
• Protein kasar berada diantara 18-30%
 KALIANDRA (Calliandra calothyrsus)
  • Tanaman ini dapat tumbuh pada musim kemarau walaupun tidak
    sebaik pertumbuhan dimusim hujan.
  • sebagai sumber hijauan pakan ternak jarak tanam 1×1 meter atau
    2×0,5 meter pada awal musim hujan.
  • Pemotongan tanaman dilakukan setiap 12 minggu dengan tinggi
    potong 1 meter
  • produksi yang diperoleh 10 ton bahan kering/Ha/tahun.
  • Komposisi kimiawi kaliandra mengandung protein berkisar
    20%, terdapat tanin 8-11%, saponin, flavonoid dan glikosida dalam
    jumlah kecil yang tidak membehayakan ternak.
  • kaliandra dapat digunakan sebagai pengganti sebagian rumput yang
    diberikan.
  • Pemberian pada ternak sebaiknya dalam bentuk segar karena
    proses pengeringan akan menurunkan konsumsi dan kecernaanya
  • Kandungan protein 22,4%
 TURI (Sesbania glandiflora)
• Daun turi merupakan HMT yang potensial
• Turi tahan terhadap pemotongan berulang-ulang.
• Produksinya dapat mencapai 20 ton bahan kering/Ha/tahun.
• Turi mengandung protein tinggi yaitu 36% dan mengandung energi
  lebih tinggi dibanding kaliandra, lamtoro dan gamal.
• Turi mengandung racun saponin yang sangat tinggi sehingga
  membahayakan ternak, terutama pada ternak golongan ayam. Turi
  dapat diberikan pada golongan sapi dan domba sebagai pengganti
  sebagian rumput.
• Sapi yang diberi 2 Kg dicampur jerami dapat menghasilkan berat
  badan sama dengan pemberian ransum yang sempurna.
• Komposisi zat gizi daun turi terdiri atas; protein kasar 27,3%, energi
  kasar 4.825 kkal/kg, SDN 24,4%, lignin 2,7%, abu 7,5%, Ca 1,5% dan
  P 0,4%.
 Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala)

• Tahan dengan pemotongan berulang-ulang.
• Ditanam dalam barisan 4-9 m (Benih 1.5 - 3.0 kg/ha)
• Produksinya 20 ton bahan kering/Ha/tahun.
• Komposisi kimiawi lamtoro mengandung protein dan
  mimosin
• Lamtoro dapat digunakan sebagai pengganti sebagian
  rumput.
• Pemotongan pertama dapat dilakukan pada waktu
  tanam berumur 6 – 9 bulan kemudian pemotongan
  dapat diulangi 4 bulan sekali.
Sumber Pakan Limbah
Teknologi Pengawetan Pakan Ternak

1. Pengawetan Dengan Teknik Hay
 Pengeringan Secara Alami dan Alat Pengering
 Pengeringan Secara Alami
     Dijemur Secara Langsung
     Mengangin-anginkan               Di             Bawah
      Rumah, Pepohonan, Dll.
 Hijauan/Tanaman Yang Sudah Kering (Hay) Dijaga Agar
   Tidak Terkena Air Hujan (Busuk dan Nilai Gizinya Turun)
2. Pengawetan Dengan Teknik Silase

Tujuan Silase
 Pengawetan Kandungan Nutrisi Hijauan / Bahan
  Pakan
 Agar Bisa Disimpan Dalam Kurun Waktu Yang Lama,
 Mengatasi     Kesulitan  Pakan    Pada     Musim
  Kemarau/Paceklik

Bahan Baku :
Tanaman Hijauan, Limbah Industri Pertanian, Serta
Bahan Pakan Alami Lainnya,

Kadar Air Berkisar Antara 40 - 80% (Uji : Peras),
Dimasukan Dalam Sebuah Tempat Yang Tertutup Rapat
Kedap Udara Yang Disebut Silo atau Ditutup Terpal

Proses Fermentasi Yang Dibutuhkan Untuk Pembuatan
Silase Lebih Kurang 3 Minggu Dan Hasil Proses
Fermentasi Dapat Disimpan Selama 4-8 Bulan.
MEMBUAT SILASE SEDERHANA

Bahan-bahan :

   Sisa Rumput-rumputan, Jerami (Padi, Jagung)
   Sedikit Pupuk Urea ( Max 2 % dari Bobot Bahan)
   Campuran Pemanis dari Gula Yang Dicairkan
   Dedak Padi, Jagung Giling (Tambahan Energi)
   Disimpan di Tempat Yang Terlindung.

Proses :
   Potong Rumput/Jerami
   Buat Lapisan Bahan Pakan ± 10-15 Cm
   Taburi Campuran Bahan (Urea, Gula, Dedak)
   Tambahkan Lapisan Bahan Pakan ± 10-15 Cm
   Demikian seterusnya disusun hingga mencapai
    ketinggian 1 – 1.5 meter
   Basahi Bagian Luar Bahan (Lembab)
   Tutup Dengan Terpal/Plastik
Pemberian bahan tambahan , antara lain :

       -       Molase (melas) :  2,5 kg /100 kg hijauan.
       -       Onggok (tepung) : 2,5 kg/100 kg hijauan.
       -       Tepung jagung :    3,5 kg/100 kg hijauan.
       -       Dedak halus :     5,0 kg/100 kg hijauan.
       -       Ampas sagu :      7,0 kg/100 kg hijauan.

Indikator Penilaia                                                                                   Nilai
                     Nilai                               Penjelasan
        n                                                                                         keberhasilan
      Wangi           25     1.  Wangi seperti buah-buahan dan sedikit asam, sangat wangi dan         25
                                 terdorong untuk mencicipinya.
                             2.  Ingin mencoba mencicipinya tetapi asam, bau wangi                    20
                             3.  Bau asam, dan apabila diisap oleh hidung, rasa/wangi baunya
                                 semakin kuat atau sama sekali tidak ada bau.                         10
                             4.  Seperti jamur dan kompos bau yang tidak sedap                         0
      Rasa            25     1.  Apabila dicoba digigit, manis dan terasa asam seperti                25
                                 youghurt/yakult.
                             2.  Rasanya sedikit asam                                                 20
                             3.  Tidak ada rasa                                                        5
                             4.  Rasa yang tidak sedap, tidak ada dorongan untuk mencobanya.           0
     Warna            25     1.  Hijau kekuning-kuningan                                              25
                             2.  Coklat agak kehitam-hitaman                                          10
                             3.  Hitam, mendekati warna kompos                                         0
    Sentuhan          25     1.  Kering, tetapi apabila dipegang terasa lembut dan empuk.             25
                                 Apabila menempel ditangan karena baunya yang wangi tidak
                                 dicucipun tidak apa-apa
                             2.  Kandungan airnya terasa sedikit banyak tetapi tidak terasa           10
                                 basah. Apabila ditangan dicuci bau wanginya langsung hilang.
                             3.  Kandungan airnya banyak, terasa basah sedikit (becek) bau
                                 yang menempel ditangan, harus dicuci dengan sabun supaya              0
                                 baunya hilang.
    JUMLAH           100     Jumlah nilai = Nilai wangi + Nilai rasa + Nilai warna + Nilai sentuh
Contoh Formulasi Ransum (Bedasarkanbahan Kering)
                Metode Coba-coba
Porsi Hijauan Disarankan :

Rumput : Legum (Kacang-kacangan) = 60 : 40 % Atau 75 : 25 %
Makin Baik Kualitas Kandungan Protein Pakan Hijauan,
Maka Porsi Hijauan Dapat Ditambah dan Porsi Pakan Konsentrat
Dapat Dikurangi.




                Sapi Peranakan Lokal     Sapi Peranakan Eks-import
                                         1)
     Periode    Konsentrat   Jerami2)    Konsentrat   Jerami2)
     Bl. ke 1      1,0 %         2,4 %        2,1 %      0,60 %
     Bl. Ke 2      0,8 %         2,5 %        1,9 %      0,65 %
     Bl. Ke 3      0,7 %         2,6 %        1,7 %      0,70 %
     Bl. Ke 4      0,5 %         2,7 %        1,6 %      0,75 %
Mineral Blok
Contoh Komposisi UMMB :
• Molases/ Gula Merah                             31%,
• Urea                                            3%,
• Garam                                           5%,
• Bekatul (Dedak Halus/Kualitas Bagus)            22%,
• Bungkil Kelapa                                  22%,
• Kapur                                           8%
• Dolomit                                         1%
• Mineral                                         1%.
Cara Pembuatan UMMB
• Panaskan Molases/Gula Merah, Dicampur Dengan Bahan-bahan
  Lain (Telah Dicampur Terlebih Dahulu), Diaduk Bersama Molases
  Yang Telah Panas.
Analisa Usahatani Sapi Potong (180 Hari)

             Biaya Tetap                   Per 10 ekor      Per ekor
Sewa Lahan (0,5 tahun)                       2,000,000          100,000

Biaya Bangunan Kandang (0,5 tahun)          30,000,000          150,000
Biaya Unit Reaktor Biogas                   15,000,000          150,000

            Biaya Tidak Tetap
Pembelian sapi 10 ekor                      80,000,000        8,000,000
Hijauan                                      7,200,000          720,000
Konsentrat                                  16,200,000        1,620,000
Tenaga kerja                                 9,000,000          900,000
Obat 0batan                                  3,000,000          300,000

Total Pengeluaran                                            11,940,000

Penjualan                                          290       11,600,000
Pupuk                                           12,600          945,000
Biogas                                           1,350          607,500
Penerimaan                                                   13,152,500
Keuntungan per ekor                                           1,212,500

Catatan :
Keuntungan akan meningkat jika biaya hijauan dan konsentrat dapat ditekan

More Related Content

What's hot

tatalaksana pastura
tatalaksana pasturatatalaksana pastura
tatalaksana pasturaMario Banoet
 
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benarSaduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benarSang Thothon
 
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok TaniPetunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok TaniMuliadin Forester
 
Analisis biaya pembuatan kandang
Analisis biaya pembuatan kandangAnalisis biaya pembuatan kandang
Analisis biaya pembuatan kandangslamet dwiyuliyono
 
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasRamaiyulis Ramai
 
Manajemen usaha ternak Di NTT
Manajemen usaha ternak Di NTTManajemen usaha ternak Di NTT
Manajemen usaha ternak Di NTTEly Goro Leba
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduIeke Ayu
 
Proposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayamProposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayamArjuna Verta's
 
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015ignasius dh purba
 
Perkandangan
Perkandangan Perkandangan
Perkandangan BBPP_Batu
 
Penyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianPenyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianlombkTBK
 
Peternakan ayam pedaging
Peternakan ayam pedagingPeternakan ayam pedaging
Peternakan ayam pedagingAlfin Nur
 
Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi
Proposal Budidaya Penggemukan ternak SapiProposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi
Proposal Budidaya Penggemukan ternak SapiZul Rapi
 
Pengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurPengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurAgnescia Sera
 

What's hot (20)

Penggemukan sapi brahman
Penggemukan sapi brahmanPenggemukan sapi brahman
Penggemukan sapi brahman
 
tatalaksana pastura
tatalaksana pasturatatalaksana pastura
tatalaksana pastura
 
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benarSaduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
 
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok TaniPetunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
 
Analisis biaya pembuatan kandang
Analisis biaya pembuatan kandangAnalisis biaya pembuatan kandang
Analisis biaya pembuatan kandang
 
Angka kredit n dupak online pak ersad
Angka kredit n dupak online pak ersadAngka kredit n dupak online pak ersad
Angka kredit n dupak online pak ersad
 
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
 
Manajemen usaha ternak Di NTT
Manajemen usaha ternak Di NTTManajemen usaha ternak Di NTT
Manajemen usaha ternak Di NTT
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpadu
 
Proposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayamProposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayam
 
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
 
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekaranganMateri inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
 
Budidaya Ayam Pedaging
Budidaya Ayam PedagingBudidaya Ayam Pedaging
Budidaya Ayam Pedaging
 
Tahapan budidaya hijauan pakan
Tahapan budidaya hijauan pakanTahapan budidaya hijauan pakan
Tahapan budidaya hijauan pakan
 
Perkandangan
Perkandangan Perkandangan
Perkandangan
 
Sistem integrasi sapi kelapa sawit (siska)
Sistem integrasi sapi kelapa sawit (siska)Sistem integrasi sapi kelapa sawit (siska)
Sistem integrasi sapi kelapa sawit (siska)
 
Penyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianPenyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanian
 
Peternakan ayam pedaging
Peternakan ayam pedagingPeternakan ayam pedaging
Peternakan ayam pedaging
 
Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi
Proposal Budidaya Penggemukan ternak SapiProposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi
Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi
 
Pengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurPengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telur
 

Similar to Rencana pengembangan kandang sapi

Pakan dan nutrisi fkh
Pakan dan nutrisi fkhPakan dan nutrisi fkh
Pakan dan nutrisi fkhdjubaidin
 
Nota+Vermikompos++Hakcipta+Jab+Pertanian
Nota+Vermikompos++Hakcipta+Jab+PertanianNota+Vermikompos++Hakcipta+Jab+Pertanian
Nota+Vermikompos++Hakcipta+Jab+PertanianRidzaludin
 
Budidaya ikan patin
Budidaya ikan patinBudidaya ikan patin
Budidaya ikan patinOSIS
 
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi PotongIntegrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi PotongBBPP_Batu
 
Teknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan PatinTeknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan PatinAlfarico Rico
 
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...Tri Sutopo
 
Budidaya Sapi Potong
Budidaya Sapi PotongBudidaya Sapi Potong
Budidaya Sapi PotongBBPP_Batu
 
PAKAN TERNAK SAPI DARI JERAMI PADI
PAKAN TERNAK SAPI DARI JERAMI PADIPAKAN TERNAK SAPI DARI JERAMI PADI
PAKAN TERNAK SAPI DARI JERAMI PADIjihannurshalzabila
 
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptxProd dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptxyunus591002
 
Sorgum & ubi kayu sebagai 3 f
Sorgum & ubi kayu sebagai 3 fSorgum & ubi kayu sebagai 3 f
Sorgum & ubi kayu sebagai 3 fSuryadi Buyrami
 
Budidaya cacing sutra
Budidaya cacing sutraBudidaya cacing sutra
Budidaya cacing sutraFathul Rizkoh
 
Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,
Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,
Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,Arizqi Al-Ardy
 
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptxKedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptxyunus591002
 

Similar to Rencana pengembangan kandang sapi (20)

Pakan dan nutrisi fkh
Pakan dan nutrisi fkhPakan dan nutrisi fkh
Pakan dan nutrisi fkh
 
Nota+Vermikompos++Hakcipta+Jab+Pertanian
Nota+Vermikompos++Hakcipta+Jab+PertanianNota+Vermikompos++Hakcipta+Jab+Pertanian
Nota+Vermikompos++Hakcipta+Jab+Pertanian
 
Budidaya ikan patin
Budidaya ikan patinBudidaya ikan patin
Budidaya ikan patin
 
BUDIDAYA BABI.ppt
BUDIDAYA BABI.pptBUDIDAYA BABI.ppt
BUDIDAYA BABI.ppt
 
Budidaya ikan patin(pangasius)
Budidaya ikan patin(pangasius)Budidaya ikan patin(pangasius)
Budidaya ikan patin(pangasius)
 
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi PotongIntegrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
 
Teknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan PatinTeknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan Patin
 
Ikan patin
Ikan patinIkan patin
Ikan patin
 
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
 
Nilaaaaa
NilaaaaaNilaaaaa
Nilaaaaa
 
Budidaya Sapi Potong
Budidaya Sapi PotongBudidaya Sapi Potong
Budidaya Sapi Potong
 
PAKAN TERNAK SAPI DARI JERAMI PADI
PAKAN TERNAK SAPI DARI JERAMI PADIPAKAN TERNAK SAPI DARI JERAMI PADI
PAKAN TERNAK SAPI DARI JERAMI PADI
 
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptxProd dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
 
Sorgum & ubi kayu sebagai 3 f
Sorgum & ubi kayu sebagai 3 fSorgum & ubi kayu sebagai 3 f
Sorgum & ubi kayu sebagai 3 f
 
Budidaya cacing sutra
Budidaya cacing sutraBudidaya cacing sutra
Budidaya cacing sutra
 
Budidayaikangurame
BudidayaikangurameBudidayaikangurame
Budidayaikangurame
 
Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,
Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,
Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,
 
Budidaya Kodok
Budidaya KodokBudidaya Kodok
Budidaya Kodok
 
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptxKedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
 
Prospek budidaya kerang abalon
Prospek budidaya kerang abalonProspek budidaya kerang abalon
Prospek budidaya kerang abalon
 

More from Gufroni Arsjad Lalu Muhammad

Agrosilvopastoral system for coal mine reclamation
Agrosilvopastoral system for coal mine reclamationAgrosilvopastoral system for coal mine reclamation
Agrosilvopastoral system for coal mine reclamationGufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....
Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....
Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternakMemanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternakGufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...
APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...
APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Peta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambas
Peta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambasPeta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambas
Peta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambasGufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)
Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)
Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Poster makalah pemilihan jenis Hijauan makanan ternak
Poster makalah  pemilihan jenis Hijauan makanan ternakPoster makalah  pemilihan jenis Hijauan makanan ternak
Poster makalah pemilihan jenis Hijauan makanan ternakGufroni Arsjad Lalu Muhammad
 

More from Gufroni Arsjad Lalu Muhammad (20)

Agrosilvopastoral system for coal mine reclamation
Agrosilvopastoral system for coal mine reclamationAgrosilvopastoral system for coal mine reclamation
Agrosilvopastoral system for coal mine reclamation
 
Exploring indonesian livestock system
Exploring indonesian livestock systemExploring indonesian livestock system
Exploring indonesian livestock system
 
Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....
Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....
Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....
 
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapiMekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
 
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternakMemanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
 
APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...
APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...
APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...
 
Formulasi ransum itik petelur kab. sambas
Formulasi ransum itik petelur kab. sambasFormulasi ransum itik petelur kab. sambas
Formulasi ransum itik petelur kab. sambas
 
Peta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambas
Peta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambasPeta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambas
Peta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambas
 
Peta Distribusi Ayam Tukong Kalimantan Barat
Peta Distribusi Ayam Tukong Kalimantan BaratPeta Distribusi Ayam Tukong Kalimantan Barat
Peta Distribusi Ayam Tukong Kalimantan Barat
 
Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)
Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)
Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)
 
Poster makalah pemilihan jenis Hijauan makanan ternak
Poster makalah  pemilihan jenis Hijauan makanan ternakPoster makalah  pemilihan jenis Hijauan makanan ternak
Poster makalah pemilihan jenis Hijauan makanan ternak
 
Qurban cinta Allah dan Orang Tua
Qurban cinta Allah dan Orang TuaQurban cinta Allah dan Orang Tua
Qurban cinta Allah dan Orang Tua
 
Pengenalan alat gps
Pengenalan alat gpsPengenalan alat gps
Pengenalan alat gps
 
Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)
Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)
Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)
 
Efisiensi pembibitan sapi potong
Efisiensi pembibitan sapi potongEfisiensi pembibitan sapi potong
Efisiensi pembibitan sapi potong
 
Pengelolaan padang gembala
Pengelolaan padang gembalaPengelolaan padang gembala
Pengelolaan padang gembala
 
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapiMekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
 
Bangsa sapi
Bangsa sapiBangsa sapi
Bangsa sapi
 
Skabies/Kurap Kambing, Pengobatan
Skabies/Kurap Kambing, PengobatanSkabies/Kurap Kambing, Pengobatan
Skabies/Kurap Kambing, Pengobatan
 
Poster Kandang Kelompok Pembibitan Sapi
Poster Kandang Kelompok Pembibitan Sapi Poster Kandang Kelompok Pembibitan Sapi
Poster Kandang Kelompok Pembibitan Sapi
 

Rencana pengembangan kandang sapi

  • 1. Demplot Penggemukan Sapi dan Pemanfaatan Kotoran Ternak Untuk Kompos dan Cosarine Kerjasama BPTP Kalbar - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Kalimantan Barat 2012
  • 2. Latar Belakang  Lahan untuk demonstrasi GPOP sudah tersedia Terdapat luas lahan sekitar 1 hektar dengan bentuk segi empat ukuran 30 x 300 m Terdapat ternak sapi dengan sistem pemeliharaan sapi penggemukan  Terdapat lahan usaha tanaman sayur dan hortikultura sebagai kegiatan usaha utama  Telah tersedia fasilitas pendukung seperti embung, rumah jaga, gudang dan saung
  • 3. Tujuan 1. Ingin dibentuk suatu sistem usaha tani terpadu pada lokasi GPOP Punggur 2. Sistem usaha tani terpadu menggunakan prinsip ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan memanfaatkan biomassa dan limbah tanaman dan ternak sebagai input usaha tani 3. Sistem GPOP Punggur menjadi contoh pengembangan unit usahatani terpadu 4. Tercapainya effisiensi dalam sistem GPOP Punggur
  • 4. Tata Ruang Eksisting GPOP Punggur U Kandang Embung Melon, Cabai, Pare, Labu Fasilitas Sapi Rumah Gudang Singkong, Tana Sumber man Hortikultur Air Campuran Melon, Cabai, Pare, Labu
  • 5. Perkandangan Ternak Sapi Persyaratan Dalam Mendirikan Kandang : (1) Memenuhi Persyaratan Kesehatan Ternak, (2) Mempunyai Ventilasi Yang Baik, (3) Efisien Dalam Pengelolaan (4) Melindungi Ternak Dari Pengaruh Iklim Dan Keamanan Seperti Pencurian (5) Tidak Berdampak Buruk Terhadap Lingkungan Sekitarnya. Kandang Ideal 1. Letak dan Arah Kandang Sapi menghadap ke timur 2. Ukuran Disesuaikan dengan jenis dan besar tubuh sapi. Umumnya: 1,5 x 2,5 m / ekor atau 1 x 1,5 m / ekor 3. Konstruksi Bangunan Kuat, ventilasi baik, teduh, drainase lancar 4. Dilengkapi dengan tempat pakan & minum
  • 6. inlet chamber biogas plant compensation tank VDSC VCT VG BIOGAS VD Pengolah Urine El Letak Gudang Pakan Model Tata Letak Kandang kapasitas 10 Ekor
  • 7. • Sapi Betina Dewasa dan Anak Sapi, Ukuran 1,5 X 2 m Per Ekor •Sapi Jantan Dewasa Ukuran 1,8 X 2 m
  • 8. SELOKAN KANDANG • Letak di bagian belakang sapi • Kemiringan menuju selokan utama 2 – 5 % ( Beda tinggi 2 – 5 cm tiap 1 m) • Mudah dibersihkan peternak Selisih Tinggi 2 – 5 cm Setiap 1 m
  • 9. Detail Gambar Unit Biogas inlet chamber biogas plant compensation tank VDSC VCT VG VD
  • 10. Proses pengolahan limbah Air Kencing/Urine Sapi sebagai BIO Urine Bahan-bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut : 1. Air Kencing/Urine Sapi yang ditampung dalam Bak Penampungan 2. Fermentor RB (Rummino Bacillus) dan AZBA (Azotobacter) 3. Pompa 4. Aerator Bio Urine Teknik Produksi : 1. Tampung Urine (Air Kencing) ternak sapi di dalam Bak Penampungan 2. Masukkan Fermentor (RB dan AZBA) kedalam bak penampungan Urine, dengan Takaran Untuk 800 Liter urine di fermentasi dengan RB : 1 Liter dan AZBA : 1 Liter 3. Diaduk dengan Aerator selama 3 sampai dengan 4 Jam 4. Setelah proses pengadukan selesai, Bak ditutup dengan penutup seperti plastik atau triplek, untuk proses Fermentasi, diamkan hingga 7 hari. 5. Pada hari ke-8, urine diputar dengan pompa menuju tangga aerasi selama 6 sampai dengan 7 jam dengan tujuan untuk penipisan, untuk mengurangi kandungan gas ammonia yang berbahaya bagi tanaman. 6. Urine bisa diambil dan dikemas dalam wadah untuk selanjutnya digunakan atau disimpan .
  • 11. Proses Pembuatan Bokhasi Kotoran Sapi • Bahan : • Kotoran sapi setelah ditiriskan • Sekam (10% dari bobot kotoran sapi) • Abu sekam (10% dari bobot kotoran sapi) • Dedak padi (5% dari bobot kotoran sapi) • Larutan dekomposer + Tetes + Air ( 2 : 2 : 1000) atau 1 liter air + 2 cc dekomposer + 2cc tetes atau 1 liter air + 2 cc dekomposer + 6 sendok makan gula pasir. • Cara membuat : • Campur kotoran sapi + sekam + abu sekam + dedak padi sesuai takaran, kemudian diaduk hingga merata. • Tuang campuran larutan dekomposer + tetes + air ke dalam campuran No. 1. dan diaduk hingga merata sampai membentuk adonan dengan kadar air + 40%. • Ditutup dengan karung goni atau tikar. Dalam kondisi anaerob fermentasi akan berlangsung cepat sehingga suhu bokkhasi meningkat 35-40oC. Bila suhu mencapai 50%, maka bokhasi dobolak-balik agar udara masuk dan suhu turun. Lama fermentasi antara 4-5 hari dan bokhasi dianggap jadi apabila berbau khas fermentasi, kering, dingin dan ditumbuhi jamur berwarna putih. Apabila berbau busuk, maka pembuatan bokhasi dianggap gagal.
  • 12. Fungsi Pakan Ternak 1. Mempertahankan fungsi hidup utama dalam tubuh 2. Pertumbuhan dengan memperbesar ukuran Tulang, Otot/Daging, Organ, Jaringan 3. Penggemukan – Menumpuk Nutrisi / Makanan – Bukan untuk mempertahankan dan pertumbuhan 4. Produksi – Susu 5. Reproduksi / Berkembang Biak 6. Kerja
  • 13. Kebutuhan Pakan Sapi • 1/3 sampai ½ dari pakan yang dimakan dipakai untuk mempertahankan fungsi tubuh • Mempertahankan tubuh harus terpenuhi dulu sebelum makanan bisa tersedia untuk fungsi tubuh lainnya
  • 14.  Bangsa rumput  Rumput gajah (Pennisctum purpureum) • Rumput ini biasanya dipanen dengan cara membabat seluruh pohonnya lalu diberikan langsung sebagai pakan hijauan untuk kerbau dan sapi
  • 15. Sambungan........ • Rumput Gajah merupakan salah satu jenis hijauan pakan ternak yang berkualitas dan disukai ternak. • Rumput gajah tumbuh merumpun dengan perakaran serabut yang kompak, dan terus menghasilkan anakan apabila dipangkas secara teratur. • rumput gajah yang rimbun, tingginya bisa mencapai 5 m, berbatang tebal dan keras, daun panjang, dan dapat berbunga seperti es lilin.
  • 16. Rumput raja (King grass)  ketinggian dapat mencapai kurang lebih 4 m,  batang tebal dan keras, daun lebar agak tegak, dan ada bulu agak panjang pada daun helaian  Permukaan daun luas dan tidak berbunga kecuali jika di tanam di daerah yang dingin.  Rumput raja dapat di tanam di daeah yang subur di dataran rendah sampai dataran tinggi  Produksi hijauan rumput raja dua kali lipat dari produksi rumput gajah.  Rumput raja mempunyai karakteristik tumbuh tegak berumpun-rumpun,
  • 17.  Rumput raja (king grass)
  • 18.  Rumput Setaria • Rumput setaria tumbuh tegak, berumpun lebat, tinggi dapat mencapai 2 m, berdaun halus dan lebar berwarna hijau gelap, berbatang lunak dengan warna merah keungu-unguan, pangkal batang pipih, dan pelepah daun pada pangkal batang tersusun seperti kipas. • Rumput setaria dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, dan tahan terhadap genangan air. Pembiakan dapat di lakukan dengan memisahkan rumpun dan menanamnya dengan jarak 60 x 60 cm.
  • 20. Cencrus Ciliaris/ Rumput Buffel Produksi 2- 24 t / ha
  • 21. Brachiaria Humidicola/ Protein Kasar 7 – 15 % Produksi 7–34 t/ha/tahun
  • 22.  Bangsa Leguminosa  Gamal ( Gliricidia maculate)
  • 23.
  • 24. • Gamal adalah tanaman leguminosa yang dapat tumbuh dengan cepat didaerah kering. • Sebagai sumber hijauan pakan ternak dapat ditanam dengan jarak 1×1 meter atau sesuai kebutuhan. • Cara tanam dapat dilakukan dengan stek maupun biji • dapat dipanen perdana pada usia dibawah satu tahun • hasil produksi yang diperoleh berkisar antara 19 ton/ha/tahun. • Protein kasar berada diantara 18-30%
  • 25.  KALIANDRA (Calliandra calothyrsus) • Tanaman ini dapat tumbuh pada musim kemarau walaupun tidak sebaik pertumbuhan dimusim hujan. • sebagai sumber hijauan pakan ternak jarak tanam 1×1 meter atau 2×0,5 meter pada awal musim hujan. • Pemotongan tanaman dilakukan setiap 12 minggu dengan tinggi potong 1 meter • produksi yang diperoleh 10 ton bahan kering/Ha/tahun. • Komposisi kimiawi kaliandra mengandung protein berkisar 20%, terdapat tanin 8-11%, saponin, flavonoid dan glikosida dalam jumlah kecil yang tidak membehayakan ternak. • kaliandra dapat digunakan sebagai pengganti sebagian rumput yang diberikan. • Pemberian pada ternak sebaiknya dalam bentuk segar karena proses pengeringan akan menurunkan konsumsi dan kecernaanya • Kandungan protein 22,4%
  • 26.
  • 27.  TURI (Sesbania glandiflora) • Daun turi merupakan HMT yang potensial • Turi tahan terhadap pemotongan berulang-ulang. • Produksinya dapat mencapai 20 ton bahan kering/Ha/tahun. • Turi mengandung protein tinggi yaitu 36% dan mengandung energi lebih tinggi dibanding kaliandra, lamtoro dan gamal. • Turi mengandung racun saponin yang sangat tinggi sehingga membahayakan ternak, terutama pada ternak golongan ayam. Turi dapat diberikan pada golongan sapi dan domba sebagai pengganti sebagian rumput. • Sapi yang diberi 2 Kg dicampur jerami dapat menghasilkan berat badan sama dengan pemberian ransum yang sempurna. • Komposisi zat gizi daun turi terdiri atas; protein kasar 27,3%, energi kasar 4.825 kkal/kg, SDN 24,4%, lignin 2,7%, abu 7,5%, Ca 1,5% dan P 0,4%.
  • 28.
  • 29.  Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala) • Tahan dengan pemotongan berulang-ulang. • Ditanam dalam barisan 4-9 m (Benih 1.5 - 3.0 kg/ha) • Produksinya 20 ton bahan kering/Ha/tahun. • Komposisi kimiawi lamtoro mengandung protein dan mimosin • Lamtoro dapat digunakan sebagai pengganti sebagian rumput. • Pemotongan pertama dapat dilakukan pada waktu tanam berumur 6 – 9 bulan kemudian pemotongan dapat diulangi 4 bulan sekali.
  • 31. Teknologi Pengawetan Pakan Ternak 1. Pengawetan Dengan Teknik Hay  Pengeringan Secara Alami dan Alat Pengering  Pengeringan Secara Alami  Dijemur Secara Langsung  Mengangin-anginkan Di Bawah Rumah, Pepohonan, Dll.  Hijauan/Tanaman Yang Sudah Kering (Hay) Dijaga Agar Tidak Terkena Air Hujan (Busuk dan Nilai Gizinya Turun)
  • 32. 2. Pengawetan Dengan Teknik Silase Tujuan Silase  Pengawetan Kandungan Nutrisi Hijauan / Bahan Pakan  Agar Bisa Disimpan Dalam Kurun Waktu Yang Lama,  Mengatasi Kesulitan Pakan Pada Musim Kemarau/Paceklik Bahan Baku : Tanaman Hijauan, Limbah Industri Pertanian, Serta Bahan Pakan Alami Lainnya, Kadar Air Berkisar Antara 40 - 80% (Uji : Peras), Dimasukan Dalam Sebuah Tempat Yang Tertutup Rapat Kedap Udara Yang Disebut Silo atau Ditutup Terpal Proses Fermentasi Yang Dibutuhkan Untuk Pembuatan Silase Lebih Kurang 3 Minggu Dan Hasil Proses Fermentasi Dapat Disimpan Selama 4-8 Bulan.
  • 33. MEMBUAT SILASE SEDERHANA Bahan-bahan :  Sisa Rumput-rumputan, Jerami (Padi, Jagung)  Sedikit Pupuk Urea ( Max 2 % dari Bobot Bahan)  Campuran Pemanis dari Gula Yang Dicairkan  Dedak Padi, Jagung Giling (Tambahan Energi)  Disimpan di Tempat Yang Terlindung. Proses :  Potong Rumput/Jerami  Buat Lapisan Bahan Pakan ± 10-15 Cm  Taburi Campuran Bahan (Urea, Gula, Dedak)  Tambahkan Lapisan Bahan Pakan ± 10-15 Cm  Demikian seterusnya disusun hingga mencapai ketinggian 1 – 1.5 meter  Basahi Bagian Luar Bahan (Lembab)  Tutup Dengan Terpal/Plastik
  • 34. Pemberian bahan tambahan , antara lain : - Molase (melas) : 2,5 kg /100 kg hijauan. - Onggok (tepung) : 2,5 kg/100 kg hijauan. - Tepung jagung : 3,5 kg/100 kg hijauan. - Dedak halus : 5,0 kg/100 kg hijauan. - Ampas sagu : 7,0 kg/100 kg hijauan. Indikator Penilaia Nilai Nilai Penjelasan n keberhasilan Wangi 25 1. Wangi seperti buah-buahan dan sedikit asam, sangat wangi dan 25 terdorong untuk mencicipinya. 2. Ingin mencoba mencicipinya tetapi asam, bau wangi 20 3. Bau asam, dan apabila diisap oleh hidung, rasa/wangi baunya semakin kuat atau sama sekali tidak ada bau. 10 4. Seperti jamur dan kompos bau yang tidak sedap 0 Rasa 25 1. Apabila dicoba digigit, manis dan terasa asam seperti 25 youghurt/yakult. 2. Rasanya sedikit asam 20 3. Tidak ada rasa 5 4. Rasa yang tidak sedap, tidak ada dorongan untuk mencobanya. 0 Warna 25 1. Hijau kekuning-kuningan 25 2. Coklat agak kehitam-hitaman 10 3. Hitam, mendekati warna kompos 0 Sentuhan 25 1. Kering, tetapi apabila dipegang terasa lembut dan empuk. 25 Apabila menempel ditangan karena baunya yang wangi tidak dicucipun tidak apa-apa 2. Kandungan airnya terasa sedikit banyak tetapi tidak terasa 10 basah. Apabila ditangan dicuci bau wanginya langsung hilang. 3. Kandungan airnya banyak, terasa basah sedikit (becek) bau yang menempel ditangan, harus dicuci dengan sabun supaya 0 baunya hilang. JUMLAH 100 Jumlah nilai = Nilai wangi + Nilai rasa + Nilai warna + Nilai sentuh
  • 35. Contoh Formulasi Ransum (Bedasarkanbahan Kering) Metode Coba-coba
  • 36. Porsi Hijauan Disarankan : Rumput : Legum (Kacang-kacangan) = 60 : 40 % Atau 75 : 25 % Makin Baik Kualitas Kandungan Protein Pakan Hijauan, Maka Porsi Hijauan Dapat Ditambah dan Porsi Pakan Konsentrat Dapat Dikurangi. Sapi Peranakan Lokal Sapi Peranakan Eks-import 1) Periode Konsentrat Jerami2) Konsentrat Jerami2) Bl. ke 1 1,0 % 2,4 % 2,1 % 0,60 % Bl. Ke 2 0,8 % 2,5 % 1,9 % 0,65 % Bl. Ke 3 0,7 % 2,6 % 1,7 % 0,70 % Bl. Ke 4 0,5 % 2,7 % 1,6 % 0,75 %
  • 37. Mineral Blok Contoh Komposisi UMMB : • Molases/ Gula Merah 31%, • Urea 3%, • Garam 5%, • Bekatul (Dedak Halus/Kualitas Bagus) 22%, • Bungkil Kelapa 22%, • Kapur 8% • Dolomit 1% • Mineral 1%. Cara Pembuatan UMMB • Panaskan Molases/Gula Merah, Dicampur Dengan Bahan-bahan Lain (Telah Dicampur Terlebih Dahulu), Diaduk Bersama Molases Yang Telah Panas.
  • 38. Analisa Usahatani Sapi Potong (180 Hari) Biaya Tetap Per 10 ekor Per ekor Sewa Lahan (0,5 tahun) 2,000,000 100,000 Biaya Bangunan Kandang (0,5 tahun) 30,000,000 150,000 Biaya Unit Reaktor Biogas 15,000,000 150,000 Biaya Tidak Tetap Pembelian sapi 10 ekor 80,000,000 8,000,000 Hijauan 7,200,000 720,000 Konsentrat 16,200,000 1,620,000 Tenaga kerja 9,000,000 900,000 Obat 0batan 3,000,000 300,000 Total Pengeluaran 11,940,000 Penjualan 290 11,600,000 Pupuk 12,600 945,000 Biogas 1,350 607,500 Penerimaan 13,152,500 Keuntungan per ekor 1,212,500 Catatan : Keuntungan akan meningkat jika biaya hijauan dan konsentrat dapat ditekan