SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
BUDAYA KERJA DALAM PENDIDIKAN ISLAM
                    Oleh : Ketua LPP Al Irsyad Al Islamiyyah Pemalang




       Dunia kerja memang dapat memberikan dampak yang sangat besar dalam
kelangsungan sebuah pekerjaan. Berhasil atau tidaknya suatu pekerjaan juga banyak
dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk di dalamnya adalah budaya kerja yang baik,
akan dapat memberikan kontribusi efektif dalam pencapaian tujuan yang diharapkan.
       Untuk dapat mencapai suatu tujuan yang diinginkan, tentunya ada banyak
langkah dan metode yang harus ditempuh. Metode dan langkah yang diambil sudah
barang tentu harus mengacu serta berpedoman pada fungsi-fungsi dalam manajemen
baik   itu   menyangkut    perencanaan,       pengorganisasian,         aktifitas   kegiatan/
pelaksanaan maupun pada tingkat pengawasan / control yang sangat efektif.
Untuk dapat mengetahui budaya kerja yang efektif, kita akan mengawali pembahasan
yang berkaitan dengan budaya kerja dalam persepektif pendidikan islam. Islam
merupakan agama yang sangat Universal dan memberikan ruang yang luas bagi
pemeluknya untuk mengaktualisasikan serta mengamalkan ajaran agamanya.


Hal ini dapat dibuktikan dengan penjelasan yang terkandung di dalam Al Qur’an :
“ masuklah ke dalam Islam secara sempurna … “ ( QS. Al Baqarah : 108 )


       Di samping islam sebagai agama yang sempurna dan penuh rahmat bagi
seluruh alam, islam juga memberikan banyak pedoman dalam seluruh aspek kehidupan
yang menyertai kehidupan setiap insan beriman.
Sebelum kelahiran kita ke dunia, barang kali di situ pula kita sudah mendapatkan
bimbingan dan petunjuk untuk mendapatkan pendidikan secara islami. Sejak dalam
kandungan, kita sudah diperintahkan untuk memberikan pendidikan sedini mungkin
demi kelangsungan kelahiran seorang bayi secara sehat dan sempurna fisik maupun
psykis, serta harapan - harapan lain dari sang ibu untuk mendapatkan anak yang sehat,
cerdas dan berakhlaq mulia. Selain dari itu, kita sudah diajarkan pula untuk memulai
semua pekerjaan dengan bacaan basmalah, dan lain sebagainya yang menjadi aktifitas
sehari – hari agar senantiasa memiliki nilai ibadah.
      Dengan demikian, apa yang kita lakukan akan mendapat keberkahan baik
berkah dari sumber yang diterima maupun sisi pemanfaatannya benar - benar
memberikan ketenangan di dalam hidup.
      Budaya merupakan aktifitas rutin yang membekas secara terus – menerus dan
terbentuk pada diri seorang maupun kelompok orang dalam suatu komunitas tertentu.
Sehingga, ketika hal ini berlaku dan tidak dilandasi dengan nilai-nilai islam, maka yang
terjadi adalah sebuah budaya (kultur) yang menyimpang dan cenderung pada asumsi
tertentu. Mungkinkah, kita menghendaki budaya yang demikian, apalagi bila terjadi
pada sebuah pendidikan islam. Tentu kita tidak mengharapkannya. Marilah kita
mencoba untuk melihat secara jauh, bagaimana islam menempatkan persoalan dalam
setiap persoalan, artinya islam akan memberikan porsi suatu masalah sesuai dengan
masalahnya.
      Budaya islam tentunya akan memberikan sesuatu yang berbeda dan membekas
pada komunitas yang ada, sehingga harus bisa dikembangkan dan dilestarikan pada
dunia pendidikan khususnya pendidikan islam, yang nota bene melabelkan islam
sebagai identitasnya.
Kita banyak mengetahui, tidak sedikit lembaga pendidikan yang melabelkan diri dengan
islam, namun dalam perjalanannya justru tidak memberikan kontribusi terhadap nilai-
nilai islam, bahkan yang tragis sekali lebih terbawa pada sebuah budaya luar yang
cenderung dikembangkan. Semua ini, menjadi pengalaman dan pamandangan bagi kita
untuk mampu mengembalikan sudut pandang kurang relevan ini kepada nilai-nilai yang
tepat, yakni islam sebagai rujukannya.
Budaya islam sangatlah tepat pada setiap zaman, untuk dijadikan pedoman dalam
setiap aspek kehidupan, kapan dan di manapun kita berada. Apabila kita mampu
mengubah dan melestarikan nilai-nilai yang sudah ditegaskan dalam islam, maka
lambat laun, keharmonisan, keseimbangan, keadilan dan kesejahteraan serta
kesetiaan (loyalitas) akan terbentuk dengan sendirinya sesuai harapan semua pihak.
Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda :
“ …. Maukah kamu, aku tunjukkan tentang sesuatu yang apabila kamu
melakukannya akan saling mencintai ? sebarkanlah salam di antara kalian “ ( HR.
Muslim)
       Melihat bunyi hadits di atas, kita akan bertanya pada diri kita ; “ sudahkah hal ini
menyertai dalam lembaga yang kita tempati “. Ini sebuah pertanyaan yang harus
mampu kita jawab secara arif dan bijaksana.
       Kadang kita takut, terhadap kebencian dari orang lain walaupun sebenarnya apa
yang kita lakukan merupakan sikap yang harus diterapkan. Namun kita juga kadang
berlebihan, walaupun sikap yang kita ambil adalah benar, tetapi langkah dan cara yang
digunakan tidak bijaksana. Sehingga yang terjadi adalah ketidakseimbangan dalam
komunikasi maupun hubungan yang tidak harmonis.
Hal ini, islam telah memberikan pedoman kepada kita,
Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda :

“ Barang siapa yang mencari ridlo Allah meskipun dengan kebencian manusia,
maka Allah SWT akan mencukupkannya dari beban manusia “ (HR. At Tirmidi)


Al Qur’an juga menjelaskan ;
“ Sampaikanlah (manusia) kepada jalan Tuhanmu, dengan hikmah dan dengan
perkataan yang baik serta jegahlah dengan cara yang baik pula …(QS. An Nahl :
125)


Mendasari pada ayat di atas, sudah sangatlah jelas bahwa di dalam kita berinteraksi
dengan yang lain, ada banyak petunjuk yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan
kebaikan di antaranya. Namun demikian, kita sering membuat cara (metode) atau
budaya yang didasarkan atas kemauan dan hawa nafsunya sendiri sehingga jauh dari
kebaikan. Sebagai contoh, kita butuh situasi menjadi baik, nyaman, harmonis dalam
komunikasi, ketenangan dan lain sebagainya. Akan tetapi, kadang kita sendiri, yang
menciptakan    kitidaknyamanan     dalam    komunikasi     serta   situasi   yang   kurang
menyenangkan. Di mana letak kesalahan sebenarnya ?, Tentu bisa disimpulkan,
karena tidak merujuk pada budaya islam yang sudah digariskan dalam Al Qur’an dan
As Sunnah. Cara yang digunakan kurang hikmah, terlalu terburu – buru dengan
keinginan kita, tidak bijaksana, perkataan yang disampaikan cenderung bernuansa
emosi tanpa kesantunan maupun penuh rahmah dan ketika mencegahpun tidak
mengarah pada tujuan kebaikan melainkan berhentinya kejelekan secara sesaat.


Oleh karena itu, mari kita bersama – sama untuk merenungkan situasi dan kondisi yang
semacam ini sebagai evaluasi diri kita masing - masing. Masihkah ada di antara
lingkungan kita ? atau bahkan memang berjalan budaya yang semacam ini.


Kita selalu berharap kepada Allah SWT agar senantiasa diberikan kemampuan dan
kesabaran di dalam kita melakukan amar ma’ruf nahi munkar, serta menciptakan
budaya yang tepat sehingga tercipta suasana yang menyenangkan dan selalu dalam
ridlo Nya, amin.

Kesimpulannya adalah agar kita selalu mengedapankan petunjuk - petunjuk yang
telah jelaskan di dalam Al Qur’an maupun As Sunnah dibandingkan dengan hawa nafsu
belaka sehingga tidak aka ada kebaikan di dalamnya.
Selain dari itu, sebaik apapun budaya yang dikembangkan selama menyelisihi
ketentuan dalam Al Qur’an dan As Sunnah, maka tidak dapat dijadikan rujukan untuk
dilestarikan. Akan tetapi, relevan atau tidak (menurut ukuran umum) apabila bersumber
dari Al qur’an dan As Sunnah, maka harus tetap kita budayakan dan dipertahankan
untuk menjadi sebuah budaya.(pen.albert’s.2010)
Medikal.04.10
Media Pendidik Al Irsyad Pemalang

More Related Content

What's hot

Tugas etika kehidupan dalam masyarakat
Tugas etika kehidupan dalam masyarakatTugas etika kehidupan dalam masyarakat
Tugas etika kehidupan dalam masyarakatHaniatur Rohmah
 
Pembinaan keluarga sakinah
Pembinaan keluarga sakinahPembinaan keluarga sakinah
Pembinaan keluarga sakinahFirman Nugraha
 
Materi Kelas 9 Bagian C
Materi Kelas 9 Bagian CMateri Kelas 9 Bagian C
Materi Kelas 9 Bagian CHakman Hamdani
 
Pembangunan mampan dalam islam
Pembangunan mampan dalam islamPembangunan mampan dalam islam
Pembangunan mampan dalam islamsyaamilashraf
 
Bunga Rampai dalam Jambangan Media Sosial
Bunga Rampai dalam Jambangan Media SosialBunga Rampai dalam Jambangan Media Sosial
Bunga Rampai dalam Jambangan Media SosialKiki Alhadiida
 
Agama Islam XII SMA-Perilaku Terpuji
Agama Islam XII SMA-Perilaku TerpujiAgama Islam XII SMA-Perilaku Terpuji
Agama Islam XII SMA-Perilaku Terpujilyfit
 
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2Hakman Hamdani
 
Kebudayaan islam
Kebudayaan islam Kebudayaan islam
Kebudayaan islam Raima Amari
 
Akhlak sosial
Akhlak sosialAkhlak sosial
Akhlak sosialYuliana
 
Kerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragamaKerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragamaHamdani Alqobus
 
Islam dan hubungan etnik
Islam dan hubungan etnikIslam dan hubungan etnik
Islam dan hubungan etnikSyafiqah Lyana
 

What's hot (18)

Tugas etika kehidupan dalam masyarakat
Tugas etika kehidupan dalam masyarakatTugas etika kehidupan dalam masyarakat
Tugas etika kehidupan dalam masyarakat
 
Pembinaan keluarga sakinah
Pembinaan keluarga sakinahPembinaan keluarga sakinah
Pembinaan keluarga sakinah
 
Politik dalam islam
Politik dalam islamPolitik dalam islam
Politik dalam islam
 
Peran agama islam bagi anak didik
Peran agama islam bagi anak didikPeran agama islam bagi anak didik
Peran agama islam bagi anak didik
 
Materi Kelas 9 Bagian C
Materi Kelas 9 Bagian CMateri Kelas 9 Bagian C
Materi Kelas 9 Bagian C
 
Pembangunan mampan dalam islam
Pembangunan mampan dalam islamPembangunan mampan dalam islam
Pembangunan mampan dalam islam
 
Bunga Rampai dalam Jambangan Media Sosial
Bunga Rampai dalam Jambangan Media SosialBunga Rampai dalam Jambangan Media Sosial
Bunga Rampai dalam Jambangan Media Sosial
 
Agama Islam XII SMA-Perilaku Terpuji
Agama Islam XII SMA-Perilaku TerpujiAgama Islam XII SMA-Perilaku Terpuji
Agama Islam XII SMA-Perilaku Terpuji
 
Alamiyyah uztzh baru
Alamiyyah uztzh baruAlamiyyah uztzh baru
Alamiyyah uztzh baru
 
Pai(tujuan pendidikan islam)
Pai(tujuan pendidikan islam)Pai(tujuan pendidikan islam)
Pai(tujuan pendidikan islam)
 
[1] sk kd pai sma
[1] sk kd pai sma[1] sk kd pai sma
[1] sk kd pai sma
 
Remaja Islam Yang Ideal
Remaja Islam Yang IdealRemaja Islam Yang Ideal
Remaja Islam Yang Ideal
 
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2
 
Kebudayaan islam
Kebudayaan islam Kebudayaan islam
Kebudayaan islam
 
Akhlak sosial
Akhlak sosialAkhlak sosial
Akhlak sosial
 
Kerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragamaKerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragama
 
Islam dan hubungan etnik
Islam dan hubungan etnikIslam dan hubungan etnik
Islam dan hubungan etnik
 
Mapan akhir
Mapan akhirMapan akhir
Mapan akhir
 

Similar to BUDAYA KERJA ISLAM

budaya kerja dalam pendidikan islam
budaya kerja dalam pendidikan islambudaya kerja dalam pendidikan islam
budaya kerja dalam pendidikan islamsandya nugraha
 
Makalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahMakalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahYusuf Prasetyo
 
ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE.ppt
ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE.pptISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE.ppt
ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE.pptLim Salawat
 
EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....
EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....
EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....Alorka 114114
 
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docxMakalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docxKarmila38
 
Macam macam budi pekerti
Macam macam budi pekertiMacam macam budi pekerti
Macam macam budi pekertiwisty yulia
 
tugasan pendidikan islam (1).docx
tugasan pendidikan islam (1).docxtugasan pendidikan islam (1).docx
tugasan pendidikan islam (1).docxsitiBaaieyah
 
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslimMakalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslimSentra Komputer dan Foto Copy
 
KD 6. Prinsip dan model Pendekatan Pendidikan Islam .pptx
KD 6. Prinsip dan model Pendekatan Pendidikan Islam .pptxKD 6. Prinsip dan model Pendekatan Pendidikan Islam .pptx
KD 6. Prinsip dan model Pendekatan Pendidikan Islam .pptxSyarifatul Marwiyah
 
TUGAS IPI HABIB BAGIR ALKAFF.pptx
TUGAS IPI HABIB BAGIR ALKAFF.pptxTUGAS IPI HABIB BAGIR ALKAFF.pptx
TUGAS IPI HABIB BAGIR ALKAFF.pptxBagirAlkaff2
 
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasionalPendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasionalNeng Pupu Rohilah
 
MAKALAH Budaya Kerja Syariah
MAKALAH Budaya Kerja SyariahMAKALAH Budaya Kerja Syariah
MAKALAH Budaya Kerja SyariahRizki Ogawa
 

Similar to BUDAYA KERJA ISLAM (20)

budaya kerja dalam pendidikan islam
budaya kerja dalam pendidikan islambudaya kerja dalam pendidikan islam
budaya kerja dalam pendidikan islam
 
Makalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahMakalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul Karimah
 
Akhlaq
AkhlaqAkhlaq
Akhlaq
 
Akhlak islami
Akhlak islamiAkhlak islami
Akhlak islami
 
ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE.ppt
ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE.pptISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE.ppt
ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE.ppt
 
EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....
EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....
EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....
 
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docxMakalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
 
Makalah tugas tik
Makalah tugas tikMakalah tugas tik
Makalah tugas tik
 
Makalah tugas tik
Makalah tugas tikMakalah tugas tik
Makalah tugas tik
 
Macam macam budi pekerti
Macam macam budi pekertiMacam macam budi pekerti
Macam macam budi pekerti
 
Makalah etos kerja
Makalah etos kerjaMakalah etos kerja
Makalah etos kerja
 
tugasan pendidikan islam (1).docx
tugasan pendidikan islam (1).docxtugasan pendidikan islam (1).docx
tugasan pendidikan islam (1).docx
 
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslimMakalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
 
AKHLAK
AKHLAKAKHLAK
AKHLAK
 
KD 6. Prinsip dan model Pendekatan Pendidikan Islam .pptx
KD 6. Prinsip dan model Pendekatan Pendidikan Islam .pptxKD 6. Prinsip dan model Pendekatan Pendidikan Islam .pptx
KD 6. Prinsip dan model Pendekatan Pendidikan Islam .pptx
 
TUGAS IPI HABIB BAGIR ALKAFF.pptx
TUGAS IPI HABIB BAGIR ALKAFF.pptxTUGAS IPI HABIB BAGIR ALKAFF.pptx
TUGAS IPI HABIB BAGIR ALKAFF.pptx
 
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasionalPendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
 
MAKALAH Budaya Kerja Syariah
MAKALAH Budaya Kerja SyariahMAKALAH Budaya Kerja Syariah
MAKALAH Budaya Kerja Syariah
 
Makalah etos kerja
Makalah etos kerjaMakalah etos kerja
Makalah etos kerja
 
Makalah etos kerja
Makalah etos kerjaMakalah etos kerja
Makalah etos kerja
 

BUDAYA KERJA ISLAM

  • 1. BUDAYA KERJA DALAM PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Ketua LPP Al Irsyad Al Islamiyyah Pemalang Dunia kerja memang dapat memberikan dampak yang sangat besar dalam kelangsungan sebuah pekerjaan. Berhasil atau tidaknya suatu pekerjaan juga banyak dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk di dalamnya adalah budaya kerja yang baik, akan dapat memberikan kontribusi efektif dalam pencapaian tujuan yang diharapkan. Untuk dapat mencapai suatu tujuan yang diinginkan, tentunya ada banyak langkah dan metode yang harus ditempuh. Metode dan langkah yang diambil sudah barang tentu harus mengacu serta berpedoman pada fungsi-fungsi dalam manajemen baik itu menyangkut perencanaan, pengorganisasian, aktifitas kegiatan/ pelaksanaan maupun pada tingkat pengawasan / control yang sangat efektif. Untuk dapat mengetahui budaya kerja yang efektif, kita akan mengawali pembahasan yang berkaitan dengan budaya kerja dalam persepektif pendidikan islam. Islam merupakan agama yang sangat Universal dan memberikan ruang yang luas bagi pemeluknya untuk mengaktualisasikan serta mengamalkan ajaran agamanya. Hal ini dapat dibuktikan dengan penjelasan yang terkandung di dalam Al Qur’an : “ masuklah ke dalam Islam secara sempurna … “ ( QS. Al Baqarah : 108 ) Di samping islam sebagai agama yang sempurna dan penuh rahmat bagi seluruh alam, islam juga memberikan banyak pedoman dalam seluruh aspek kehidupan yang menyertai kehidupan setiap insan beriman. Sebelum kelahiran kita ke dunia, barang kali di situ pula kita sudah mendapatkan bimbingan dan petunjuk untuk mendapatkan pendidikan secara islami. Sejak dalam kandungan, kita sudah diperintahkan untuk memberikan pendidikan sedini mungkin demi kelangsungan kelahiran seorang bayi secara sehat dan sempurna fisik maupun psykis, serta harapan - harapan lain dari sang ibu untuk mendapatkan anak yang sehat, cerdas dan berakhlaq mulia. Selain dari itu, kita sudah diajarkan pula untuk memulai
  • 2. semua pekerjaan dengan bacaan basmalah, dan lain sebagainya yang menjadi aktifitas sehari – hari agar senantiasa memiliki nilai ibadah. Dengan demikian, apa yang kita lakukan akan mendapat keberkahan baik berkah dari sumber yang diterima maupun sisi pemanfaatannya benar - benar memberikan ketenangan di dalam hidup. Budaya merupakan aktifitas rutin yang membekas secara terus – menerus dan terbentuk pada diri seorang maupun kelompok orang dalam suatu komunitas tertentu. Sehingga, ketika hal ini berlaku dan tidak dilandasi dengan nilai-nilai islam, maka yang terjadi adalah sebuah budaya (kultur) yang menyimpang dan cenderung pada asumsi tertentu. Mungkinkah, kita menghendaki budaya yang demikian, apalagi bila terjadi pada sebuah pendidikan islam. Tentu kita tidak mengharapkannya. Marilah kita mencoba untuk melihat secara jauh, bagaimana islam menempatkan persoalan dalam setiap persoalan, artinya islam akan memberikan porsi suatu masalah sesuai dengan masalahnya. Budaya islam tentunya akan memberikan sesuatu yang berbeda dan membekas pada komunitas yang ada, sehingga harus bisa dikembangkan dan dilestarikan pada dunia pendidikan khususnya pendidikan islam, yang nota bene melabelkan islam sebagai identitasnya. Kita banyak mengetahui, tidak sedikit lembaga pendidikan yang melabelkan diri dengan islam, namun dalam perjalanannya justru tidak memberikan kontribusi terhadap nilai- nilai islam, bahkan yang tragis sekali lebih terbawa pada sebuah budaya luar yang cenderung dikembangkan. Semua ini, menjadi pengalaman dan pamandangan bagi kita untuk mampu mengembalikan sudut pandang kurang relevan ini kepada nilai-nilai yang tepat, yakni islam sebagai rujukannya. Budaya islam sangatlah tepat pada setiap zaman, untuk dijadikan pedoman dalam setiap aspek kehidupan, kapan dan di manapun kita berada. Apabila kita mampu mengubah dan melestarikan nilai-nilai yang sudah ditegaskan dalam islam, maka lambat laun, keharmonisan, keseimbangan, keadilan dan kesejahteraan serta kesetiaan (loyalitas) akan terbentuk dengan sendirinya sesuai harapan semua pihak. Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda :
  • 3. “ …. Maukah kamu, aku tunjukkan tentang sesuatu yang apabila kamu melakukannya akan saling mencintai ? sebarkanlah salam di antara kalian “ ( HR. Muslim) Melihat bunyi hadits di atas, kita akan bertanya pada diri kita ; “ sudahkah hal ini menyertai dalam lembaga yang kita tempati “. Ini sebuah pertanyaan yang harus mampu kita jawab secara arif dan bijaksana. Kadang kita takut, terhadap kebencian dari orang lain walaupun sebenarnya apa yang kita lakukan merupakan sikap yang harus diterapkan. Namun kita juga kadang berlebihan, walaupun sikap yang kita ambil adalah benar, tetapi langkah dan cara yang digunakan tidak bijaksana. Sehingga yang terjadi adalah ketidakseimbangan dalam komunikasi maupun hubungan yang tidak harmonis. Hal ini, islam telah memberikan pedoman kepada kita, Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda : “ Barang siapa yang mencari ridlo Allah meskipun dengan kebencian manusia, maka Allah SWT akan mencukupkannya dari beban manusia “ (HR. At Tirmidi) Al Qur’an juga menjelaskan ; “ Sampaikanlah (manusia) kepada jalan Tuhanmu, dengan hikmah dan dengan perkataan yang baik serta jegahlah dengan cara yang baik pula …(QS. An Nahl : 125) Mendasari pada ayat di atas, sudah sangatlah jelas bahwa di dalam kita berinteraksi dengan yang lain, ada banyak petunjuk yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan kebaikan di antaranya. Namun demikian, kita sering membuat cara (metode) atau budaya yang didasarkan atas kemauan dan hawa nafsunya sendiri sehingga jauh dari kebaikan. Sebagai contoh, kita butuh situasi menjadi baik, nyaman, harmonis dalam komunikasi, ketenangan dan lain sebagainya. Akan tetapi, kadang kita sendiri, yang menciptakan kitidaknyamanan dalam komunikasi serta situasi yang kurang menyenangkan. Di mana letak kesalahan sebenarnya ?, Tentu bisa disimpulkan, karena tidak merujuk pada budaya islam yang sudah digariskan dalam Al Qur’an dan
  • 4. As Sunnah. Cara yang digunakan kurang hikmah, terlalu terburu – buru dengan keinginan kita, tidak bijaksana, perkataan yang disampaikan cenderung bernuansa emosi tanpa kesantunan maupun penuh rahmah dan ketika mencegahpun tidak mengarah pada tujuan kebaikan melainkan berhentinya kejelekan secara sesaat. Oleh karena itu, mari kita bersama – sama untuk merenungkan situasi dan kondisi yang semacam ini sebagai evaluasi diri kita masing - masing. Masihkah ada di antara lingkungan kita ? atau bahkan memang berjalan budaya yang semacam ini. Kita selalu berharap kepada Allah SWT agar senantiasa diberikan kemampuan dan kesabaran di dalam kita melakukan amar ma’ruf nahi munkar, serta menciptakan budaya yang tepat sehingga tercipta suasana yang menyenangkan dan selalu dalam ridlo Nya, amin. Kesimpulannya adalah agar kita selalu mengedapankan petunjuk - petunjuk yang telah jelaskan di dalam Al Qur’an maupun As Sunnah dibandingkan dengan hawa nafsu belaka sehingga tidak aka ada kebaikan di dalamnya. Selain dari itu, sebaik apapun budaya yang dikembangkan selama menyelisihi ketentuan dalam Al Qur’an dan As Sunnah, maka tidak dapat dijadikan rujukan untuk dilestarikan. Akan tetapi, relevan atau tidak (menurut ukuran umum) apabila bersumber dari Al qur’an dan As Sunnah, maka harus tetap kita budayakan dan dipertahankan untuk menjadi sebuah budaya.(pen.albert’s.2010)