SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
NOTASI ILMIAH 
Makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia 
Dosen Pengampu: 
Dra. Siti Zumrotul Maulida 
Oleh: 
Fatih Nashrul Islami 
(087756792111) 
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN 
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG 
TAHUN AKADEMIK 2014 / 2015
1 
A. PENDAHULUAN 
1. Latar Belakang 
Sebuah karya tulis pasti tidak lepas dari beberapa referensi yang berkaitan dengan tema 
atau topik karya ilmiah tersebut. Hal ini untuk menunjukkan kualitas baik atau tidaknya 
sebuah karya ilmiah. Semakin baik buku atau referensi yang dikutip maka semakin baik pula 
kualitas karya ilmiah tersebut. 
Pada hakekatnya sebuah karya ilmiah disajikan bagi semua pembaca yang berkepentingan 
dengan karya tersebut atau bisa juga bagi pembaca yang ingin menambah wawasan 
keilmuannya. Seorang pembaca yang baik akan senantiasa mengkritisi apa yang ia baca, hal 
ini dilakukan dengan cara melihat referensi yang dimuat oleh sebuah karya ilmiah yang ia 
baca. Maka dari itu seorang penulis harus benar dalam menuliskan notasi ilmiah pada karya 
tulisnya. 
Makalah ini akan mengulas sedikit mengenai pengertian notasi ilmiah, macam-macam 
dan cara-cara penulisan notasi ilmiah. 
2. Tujuan 
a. Untuk mengetahui pengertian notasi ilmiah. 
b. Untuk mengetahui macam-macam dan cara-cara penulisan notasi ilmiah.
2 
B. PEMBAHASAN 
1. Pengertian Notasi Ilmiah 
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian notasi adalah sistem lambing (tanda) 
yang menggambarkan bilangan nada-nada dan ujaran. Proses pelambangan, nada atau ujaran 
dengan tanda (huruf), catatan pendek yang perlu diketahui atau diingat. Sedangkan ilmiah 
adalah bersifat ilmu. Secara ilmu pengetahuan notasi ilmiah adalah ilmu tentang sistem 
lambing (tanda) yang menggambarkan bilangan nada atau ujaran dengan tanda huruf. 
2. Macam-Macam Notasi Ilmiah 
Pernyataan ilmiah yang dikutip seseorang dalam karangan ilmiah harus mencakup (1) 
identifikasi orang yang membuat pernyataan tersebut, (2) identifikasi media komunikasi 
ilmiah tempat pernyataan itu dimuat atau disampaikan, dan (3) identifikasi lembaga yang 
menerbitkan publikasi ilmiah tersebut serta tempatnya. Jika tidak diterbitkan tetapi 
disampaikan dalam bentuk makalah dalam seminar, skripsi, tesis, dan disertasi, disebutkan 
tempat, waktu, dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut. Cara mencantumkan ketiga 
identifikasi tersebut dalam tulisan ilmiah disebut teknik notasi ilmiah. 
Ada tiga teknik notasi ilmiah yang digunakan, yakni foot note, in note, dan end note. Foot 
note adalah catatan yang ditempatkan di kaki halaman pada halaman yang sama. In note 
adalah catatan yang ditempatkan menyatu dengan teks karangan. Sedangkan end note adalah 
catatan yang ditempatkan di akhir sebuah karangan ilmiah. 
a. Foot note 
Foot note (catatan kaki) adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang 
ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Catatan kaki dapat digunakan 
untuk (1) menyusun pembuktian, (2) menyatakan utang budi, (3) menyampaikan keterangan 
tambahan, dan (4) merujuk bagian lain dari teks (Keraf, 1997:195). Berdasarkan fungsinya 
tersebut, catatan kaki dapat dibedakan menjadi tiga, yakni (1) penunjukan sumber (referensi), 
(2) catatan penjelas, dan (3) gabungan sumber dan penjelas. 
1) Teknik pembuatan foot note 
(a) Harus disediakan ruang atau tempat secukupnya pada kaki halaman sehingga 
margin bawah tidak boleh lebih sempit dari 3 cm sesudah diketik baris terakhir 
dari catatan kaki.
3 
(b) Sesudah baris terakhir dari teks, dalam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah garis, 
mulai dari margin kiri sepanjang 15 ketikan dengan huruf pika, atau 18 ketikan 
dengan huruf elite. 
(c) Dalam jarak dua spasi dari garis tadi, dalam jarak 5-7 ketikan dari margin kiri 
diketik nomor penunjukan. 
(d) Langsung sesudah nomor penunjukan, setengah spasi ke bawah mulai diketik 
baris pertama dari catatan kaki. 
(e) Jarak antarbaris dalam catatan kaki adalah spasi tunggal, sedangkan jarak antar 
catatan kaki pada halaman yang sama spasi ganda. 
(f) Baris kedua dari tiap catatan kaki selalu dimulai dari margin kiri. 
2) Singkatan dalam foot note 
(a) Ibid. (singkatan dari ibidum, artinya sama dengan di atas) untuk catatan kaki yang 
sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat diatasnya. Ditulis dengan huruf 
capital, cetak miring, diikuti titik, diikuti koma, kemudian diikuti nomor halaman. 
(b) op. cit. (singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip), 
dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah 
disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya: nama pengarang, op. cit., 
nomor halaman. 
(c) loc. cit. (singkatan dari loco citato, artinya tempat yang telah dikutip), 
dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip pada halaman 
yang sama, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya: 
nama pengarang, loc. cit (tanpa nomor halaman). 
Contoh foot note: 
1 Richard C. Martin. Approaches to Islam in Religious Studies (Arizona: The 
University of Arizona Prress, 1985), hal. 75. 
2 Gorys Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa (Ende: Nusa 
Indah, 1997), hal. 45. 
3 Ibid., hal. 55. 
4 Richard C. Martin, op. cit., hal. 82. 
5 Richard C. Martin, loc. cit. 
b. In note
4 
In note merupakan notasi ilmiah dengan cara meletakkan sumber yang dirujuk menyatu 
dengan teks yang dirujuk. Hal ini dimaksudkan agar pembaca langsung mengetahui sumber 
asal pernyataan tersebut dikutip. Jika dalam foot note penulis dapat memberikan keterangan-keterangan 
tambahan, dalam in note tidak dimungkinkan. Keterangan tambahan dalam in 
note akan mengganggu isi teks, sedangkan keterangan tambahan dalam foot note sama sekali 
tidak mengganggu teks karena letaknya terpisah, yakni di kaki halaman. 
1) Cara menulis in note kutipan langsung 
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip (“…”) sebagai bagian 
yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun dan nomor halaman. Nama 
penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor 
halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut. 
Azra (1990: 123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi 
dengan prestasi belajar”. 
Atau: 
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial 
ekonomi dengan prestasi belajar” (Azra, 1990: 123). 
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks 
yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan 
spasi tunggal, nomor halaman juga harus diketik. Contoh: 
Smith (1990: 276) menarik kesimpulan sebagai berikut. 
The ‘placebo effect’ which had been verified in previous studies, disappeared when 
behaviors were studied in this manner. Furthermore, the behaviors were never exhibited 
again, even when real drugs were administered. Earlier studies were clearly premature in 
attributing the results to a placebo effect. 
Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka kata-kata 
yang dibuang diganti dengan tiga titik. Contoh: 
“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah…diharapkan sudah 
melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995: 278).
5 
Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat 
titik. Contoh: 
“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, 
atau bagian tubuh lain…. Yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah menangkap 
bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim, 1995: 315). 
2) Cara menulis in note kutipan tidak langsung 
Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis 
sendiri ditulis tanpa tanda kutip terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan dapat 
disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya. Jika 
memungkinkan nomor halaman disebutkan. Perhatikan contoh berikut. 
Saliman (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada 
mahasiswa tahun keempat. 
Atau: 
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada tahun keempat (Saliman, 1990:13). 
c. End note 
End note merupakan notasi ilmiah dengan cara memberikan keterangan sumber 
pernyataan yang dirujuk dan keterangan-keterangan lainnya yang ditempatkan di akhir 
sebuah karangan ilmiah sebelum daftar pustaka. Sebagaimana dalam foot note, dalam end 
note penulis dapat memberikan keterangan-keterangan tambahan. Teknik penulisan end note 
sama dengan teknik penulisan foot note, yang membedakan hanya letaknya. Foot note di kaki 
halaman di mana pernyataan tersebut ditemui, sedangkan end note diletakkan di akhir suatu 
karangan ilmiah. 
Pada teknik end note, nama pengarang diletakkan setelah bunyi kutipan atau dicantumkan 
di bagian akhir narasi, dengan ketentuan sebagai berikut. 
1) Membuat pengantar kalimat sesuai dengan keperluan. 
2) Menampilkan kutipan, baik dengan kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung. 
3) Menulis nama akhir pengarang tanpa koma, tahun terbit titik dua, dan nomor halaman 
di dalam kurung dan akhirnya diberi titik.
6 
Contoh: 
Ada aspek penguasaan pragmatik, anak dianggap sudah dapat berbahasa pada waktu ia 
mampu mengeluarkan kata-kata pertamanya, yaitu sekitar usia satu tahun. Akan tetapi 
sesungguhnya sejak masa-masa awal setelah kelahirannya anak mampu berkomunikasi 
dengan ibunya. 
Demikian juga orang-orang dewasa di lingkungannya pun memperlakukan anak seolah-olah 
sudah dapat berbicara (Spencer dan Kass, 1970 : 130).1 
d. Daftar rujukan 
Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya 
yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung (UM Malang, 2000: 70-75; 
Pranowo, dkk., 2001: 62-74). Bahan-bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip tidak 
dicantumkan dalam daftar rujukan, sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung 
ataupun tidak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Pada dasarnya, 
unsur yang ditulis dalam daftar rujukan secara berturut-turut meliputi (1) nama penulis ditulis 
dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun 
penerbitan, (3) judul, termasuk anak judul (sub judul), (4) kota tempat penerbitan, dan (5) 
nama penerbit. Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber pustakanya. 
Jika penulisnya lebih dari satu, cara penulisan namanya sama dengan penulis pertama. 
Nama penulis yang terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, 
nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah), 
diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semua penulisnya harus 
dicantumkan dalam daftar rujukan. 
e. Rujukan dari buku 
Tahun penerbitan nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf 
miring dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung. Tempat penerbitan 
dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:). 
Contoh: 
1 Ibid., hal. 89-90.
7 
Strunk, W. Jr. & White, E.B. 1979. The Elements of Style (3 rd ed.). New York: Macmillan. 
Dekker, N. 1992. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa: dari Pilihan Satu-satunya ke Satu-satunya 
Azas. Malang: FPIPS IKIP MALANG. 
Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan 
diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambing a, b, c 
dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul 
buku-bukunya. 
Contoh: 
Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plants: Trends and Emerging Issue-1985. 
Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse. 
Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladders: Lesson from the States, Atlanta, 
GA: Career Clearinghouse. 
1) Rujukan dari buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya) 
Seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan 
(Eds.) jika editornya lebih dari satu, diantara nama penulis dan tahun penerbitan. 
Contoh: 
Latheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Bilingual Education: Teaching English as a 
Second Language. New York: Praeger. 
Aminudin (Ed.) 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan 
Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3. 
2) Rujukan dari artikel dalam buku kumpulan artikel (ada editornya) 
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis 
tanpa cetak miring. Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed.) 
bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya ditulis 
dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung. 
Contoh:
8 
Harley, J.T., Harker, J.O. & Walsh, D.A. 1980. Contemporary Issue and New Directions in 
Adult Development of Learning and Memory. Dalam L.W Poon (Ed), Aging in the 
1980s: Psychologial Issue (hlm. 239-252). Washington, DC: American Psychological 
Association. 
Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif Dalam Aminuddin (Ed.). 
Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25). 
Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3. 
3) Rujukan dari artikel dalam jurnal 
Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis 
dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak 
miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung. 
Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (dalam kurung), dan 
nomor halaman dari artikel tersebut. 
Contoh: 
Hanafi, A. 1989. Partisipasi Radio dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum 
Penelitian. 1 (1): 33-47. 
4) Rujukan dari artikel dalam jurnal dari CD-ROM 
Penulisannya di daftar rujukan dengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak ditambah 
dengan penyebutan CD-ROM-nya dalam kurung. 
Contoh: 
Krashen, S., Long, M. & Scarcella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second 
Language Acquisition. TESTOL Quarterly. 13: 573-82 (CD-ROM: TESTOL 
Quarterly Digital. 1997). 
5) Rujukan dari artikel dalam majalah atau koran 
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Judul 
artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap huruf awal kata, kecuali kata
9 
hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan 
dicetak miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir. 
Contoh: 
Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song? Psychology Today, hlm. 70-76. 
Suryadarma, S.V.C. 1990. Prosses dan Interfance Komunikasi Data. Info Komputer, 
IV (4): 46-48. 
Huda, M. 13 November, 1991. Menyisipkan Krisis Listrik Musim Kering. Jawa Pos, hlm. 6. 
6) Rujukan dari koran tanpa penulis 
Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah nama koran, 
kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring dan diikuti dengan nomor 
halaman. 
Contoh: 
Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mudah Mandiri, hlm. 3. 
Rujukan dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa penulis 
dan tanpa lembaga. 
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, diikuti penerbitan 
dokumen, kota penerbit dan nama penerbit. 
Contoh: 
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan 
Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya. 
Rujukan dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut nama lembaga 
penanggungjawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul karangan yang 
dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggungjawab atas 
penerbitan karangan tersebut. 
Contoh: 
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. 
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
10 
Rujukan berupa karya terjemahan 
Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, 
nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. 
Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa tahun. 
Contoh: 
Ary, D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian pendidikan. 
Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional. 
7) Rujukan berupa skripsi, tesis, atau disertasi 
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul 
skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan pernyataan skripsi, 
tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas 
serta nama perguruan tinggi. 
Contoh: 
Pangaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajar Bahasa Inggris 
Di LPTK. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Progam Pascasarjana IKIP MALANG. 
Rujukan berupa makalah yang disajikan dalam seminar, penataran, atau lokakarya. 
Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis dengan 
cetak miring, Kemudian diikuti Pernyataan “Makalah disajikan dalam ..”., nama pertemuan, 
lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya. 
Contoh: 
Huda, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam 
Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan 
XIV, Pusat Penelitian IKIP MALANG, Malang, 12 Juli. 
Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar 
Tatakota, BAPPEDA JawaTimur, Surabaya, 1-2 September. 
Rujukan dari internet berupa karya individual
11 
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, 
judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan 
diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di 
antara tanda kurung. 
Contoh: 
Hitchcock, S., Carr, L. & Hall. W. 1996. A Survey of STM Online Journals. 1990-95: The 
Calm before the Storm. (Online). (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey.htral. diakses 
12 Juni 1996). 
Rujukan dari internet berupa artikel dari jurnal 
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, 
judul artikel, nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), 
volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan 
keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung. 
Contoh: 
Griffith, A.I. 1995. Coordinating Family and School: Mothering for Schooling. Education 
Policy Analysis Archives, (Online), Vol. 3, No. 1, (http://olam.ed.asu.adu/epaa/, 
diakses 12 Februari 1997). 
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu 
Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 
2000). 
Rujukan dari internet berupa bahan diskusi 
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh 
tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberi 
keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan 
tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung. 
Contoh:
12 
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion 
List, (Online), (NETTRAIN@Ubvm.cc.buffalo.edu, diakses 22 November 1995). 
Rujukan dari internet berupa e-mail pribadi 
Nama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim), 
diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama 
yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirimi). 
Contoh: 
Davis, A. (a. davis@uwts. Edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tools. 
E-mail kepada Alison Hunter (huntera@usq.edu.au). 
Naga, Dali S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 Oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali 
Saukah (jippsi@mlg.ywen.or.id).
13 
C. PENUTUP 
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sebuah karya tulis pasti tidak lepas 
dari beberapa referensi, dan semakin banyak referensi maka semakin baik pula kualitas karya 
tulis tersebut. Maka dari itu penulis harus benar dan teliti dalam menuliskan notasi ilmiah 
pada karya tulisnya. 
Ada tiga teknik notasi ilmiah yang digunakan, yaitu: foot note, in note, dan end note. 
Untuk penulisan notasi ilmiah di dalam karya tulis harus dipilih salah satu saja dalam setiap 
halaman, tidak boleh keduanya atau ketiganya. Maksudnya, jika halaman pertama ada foot 
note nya, maka dihalaman pertama itu tidak boleh diberi in note atau end note. Dan jika 
dihalaman kedua ada in note nya, maka tidak boleh diberi foot note atau end note, dan begitu 
juga seterusnya. 
Kalau sebuah karya tulis tersebut diberi foot note, maka foot note itu harus ditulis ulang 
di daftar pustaka.
14 
DAFTAR PUSTAKA 
Badudu, J.S. 2003. Kamus Kata-kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia. Jakarta : 
Penerbit Buku Kompas. 
Jazeri, M. 2010. Bahasa Indonesia untuk Karya Ilmiah. Munaris – Tulungagung : Cahaya 
Abadi.

More Related Content

What's hot

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
Muhamad Yogi
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Adrian Ekstrada
 
Pengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenPengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemen
Andrew Hutabarat
 

What's hot (20)

Contoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaContoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasa
 
SIstem Ekonomi 3 Sektor
SIstem Ekonomi 3 SektorSIstem Ekonomi 3 Sektor
SIstem Ekonomi 3 Sektor
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
 
Agama adalah fitrah
Agama adalah fitrahAgama adalah fitrah
Agama adalah fitrah
 
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamAgama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan IlmuPancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
 
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmu
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmuBab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmu
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmu
 
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
 
Kualitas informasi
Kualitas informasiKualitas informasi
Kualitas informasi
 
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negaraBab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswaBuku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
 
Pancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem EtikaPancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem Etika
 
Pengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenPengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemen
 
Barang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatBarang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privat
 
Makalah sistem ekonomi
Makalah sistem ekonomiMakalah sistem ekonomi
Makalah sistem ekonomi
 
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka PendekBiaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
 

Similar to Makalah notasi ilmiah

Notasi ilmiah
Notasi ilmiahNotasi ilmiah
Notasi ilmiah
aks247
 
5. teknik tulisan
5. teknik tulisan5. teknik tulisan
5. teknik tulisan
evinurleni
 
Alvi Dhea Nissa_200322615297.pdf
Alvi Dhea Nissa_200322615297.pdfAlvi Dhea Nissa_200322615297.pdf
Alvi Dhea Nissa_200322615297.pdf
faradhila4
 

Similar to Makalah notasi ilmiah (20)

Notasi ilmiah
Notasi ilmiahNotasi ilmiah
Notasi ilmiah
 
Merangkum dan mengutip dalam penulisan karya ilmiah
Merangkum dan mengutip dalam penulisan karya ilmiahMerangkum dan mengutip dalam penulisan karya ilmiah
Merangkum dan mengutip dalam penulisan karya ilmiah
 
Merangkum dan mengutip dalam penulisan karya ilmiah transparansi
Merangkum dan mengutip dalam penulisan karya ilmiah transparansiMerangkum dan mengutip dalam penulisan karya ilmiah transparansi
Merangkum dan mengutip dalam penulisan karya ilmiah transparansi
 
Mengembangkan Teori yang Mendasari Sebuah Penelitian.
Mengembangkan Teori yang Mendasari Sebuah Penelitian.Mengembangkan Teori yang Mendasari Sebuah Penelitian.
Mengembangkan Teori yang Mendasari Sebuah Penelitian.
 
Tulisan ilmiah
Tulisan ilmiahTulisan ilmiah
Tulisan ilmiah
 
Pengutipan-dan-Daftar-Pustaka Ilmiah.pptx
Pengutipan-dan-Daftar-Pustaka Ilmiah.pptxPengutipan-dan-Daftar-Pustaka Ilmiah.pptx
Pengutipan-dan-Daftar-Pustaka Ilmiah.pptx
 
5. teknik tulisan
5. teknik tulisan5. teknik tulisan
5. teknik tulisan
 
PPT 10 - Teknik Penulisan Karya Ilmiah (2).pptx
PPT 10 - Teknik Penulisan Karya Ilmiah (2).pptxPPT 10 - Teknik Penulisan Karya Ilmiah (2).pptx
PPT 10 - Teknik Penulisan Karya Ilmiah (2).pptx
 
Teknik Penulisan Referensi
Teknik Penulisan ReferensiTeknik Penulisan Referensi
Teknik Penulisan Referensi
 
Pengutipan-dan-Daftar-Pustaka.pptx
Pengutipan-dan-Daftar-Pustaka.pptxPengutipan-dan-Daftar-Pustaka.pptx
Pengutipan-dan-Daftar-Pustaka.pptx
 
Tulisan ilmiah (miftakhuddin - FKIP UNEJ
Tulisan ilmiah (miftakhuddin - FKIP UNEJTulisan ilmiah (miftakhuddin - FKIP UNEJ
Tulisan ilmiah (miftakhuddin - FKIP UNEJ
 
Komposisi gorys keraf
Komposisi gorys kerafKomposisi gorys keraf
Komposisi gorys keraf
 
Penulisan Rujukan dan Daftar_Pustaka.pptx
Penulisan Rujukan dan Daftar_Pustaka.pptxPenulisan Rujukan dan Daftar_Pustaka.pptx
Penulisan Rujukan dan Daftar_Pustaka.pptx
 
Penulisan kutipan
Penulisan kutipanPenulisan kutipan
Penulisan kutipan
 
Bahasa indonesia Febrianti
Bahasa indonesia FebriantiBahasa indonesia Febrianti
Bahasa indonesia Febrianti
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Alvi Dhea Nissa_200322615297.pdf
Alvi Dhea Nissa_200322615297.pdfAlvi Dhea Nissa_200322615297.pdf
Alvi Dhea Nissa_200322615297.pdf
 
Notasi Ilmiah
Notasi IlmiahNotasi Ilmiah
Notasi Ilmiah
 
9_Ringkasan_abstrak.pptx
9_Ringkasan_abstrak.pptx9_Ringkasan_abstrak.pptx
9_Ringkasan_abstrak.pptx
 
Catatan-Kaki-Footnote_new.pdf
Catatan-Kaki-Footnote_new.pdfCatatan-Kaki-Footnote_new.pdf
Catatan-Kaki-Footnote_new.pdf
 

Recently uploaded

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 

Recently uploaded (20)

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 

Makalah notasi ilmiah

  • 1. NOTASI ILMIAH Makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Dra. Siti Zumrotul Maulida Oleh: Fatih Nashrul Islami (087756792111) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG TAHUN AKADEMIK 2014 / 2015
  • 2. 1 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sebuah karya tulis pasti tidak lepas dari beberapa referensi yang berkaitan dengan tema atau topik karya ilmiah tersebut. Hal ini untuk menunjukkan kualitas baik atau tidaknya sebuah karya ilmiah. Semakin baik buku atau referensi yang dikutip maka semakin baik pula kualitas karya ilmiah tersebut. Pada hakekatnya sebuah karya ilmiah disajikan bagi semua pembaca yang berkepentingan dengan karya tersebut atau bisa juga bagi pembaca yang ingin menambah wawasan keilmuannya. Seorang pembaca yang baik akan senantiasa mengkritisi apa yang ia baca, hal ini dilakukan dengan cara melihat referensi yang dimuat oleh sebuah karya ilmiah yang ia baca. Maka dari itu seorang penulis harus benar dalam menuliskan notasi ilmiah pada karya tulisnya. Makalah ini akan mengulas sedikit mengenai pengertian notasi ilmiah, macam-macam dan cara-cara penulisan notasi ilmiah. 2. Tujuan a. Untuk mengetahui pengertian notasi ilmiah. b. Untuk mengetahui macam-macam dan cara-cara penulisan notasi ilmiah.
  • 3. 2 B. PEMBAHASAN 1. Pengertian Notasi Ilmiah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian notasi adalah sistem lambing (tanda) yang menggambarkan bilangan nada-nada dan ujaran. Proses pelambangan, nada atau ujaran dengan tanda (huruf), catatan pendek yang perlu diketahui atau diingat. Sedangkan ilmiah adalah bersifat ilmu. Secara ilmu pengetahuan notasi ilmiah adalah ilmu tentang sistem lambing (tanda) yang menggambarkan bilangan nada atau ujaran dengan tanda huruf. 2. Macam-Macam Notasi Ilmiah Pernyataan ilmiah yang dikutip seseorang dalam karangan ilmiah harus mencakup (1) identifikasi orang yang membuat pernyataan tersebut, (2) identifikasi media komunikasi ilmiah tempat pernyataan itu dimuat atau disampaikan, dan (3) identifikasi lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut serta tempatnya. Jika tidak diterbitkan tetapi disampaikan dalam bentuk makalah dalam seminar, skripsi, tesis, dan disertasi, disebutkan tempat, waktu, dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut. Cara mencantumkan ketiga identifikasi tersebut dalam tulisan ilmiah disebut teknik notasi ilmiah. Ada tiga teknik notasi ilmiah yang digunakan, yakni foot note, in note, dan end note. Foot note adalah catatan yang ditempatkan di kaki halaman pada halaman yang sama. In note adalah catatan yang ditempatkan menyatu dengan teks karangan. Sedangkan end note adalah catatan yang ditempatkan di akhir sebuah karangan ilmiah. a. Foot note Foot note (catatan kaki) adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Catatan kaki dapat digunakan untuk (1) menyusun pembuktian, (2) menyatakan utang budi, (3) menyampaikan keterangan tambahan, dan (4) merujuk bagian lain dari teks (Keraf, 1997:195). Berdasarkan fungsinya tersebut, catatan kaki dapat dibedakan menjadi tiga, yakni (1) penunjukan sumber (referensi), (2) catatan penjelas, dan (3) gabungan sumber dan penjelas. 1) Teknik pembuatan foot note (a) Harus disediakan ruang atau tempat secukupnya pada kaki halaman sehingga margin bawah tidak boleh lebih sempit dari 3 cm sesudah diketik baris terakhir dari catatan kaki.
  • 4. 3 (b) Sesudah baris terakhir dari teks, dalam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah garis, mulai dari margin kiri sepanjang 15 ketikan dengan huruf pika, atau 18 ketikan dengan huruf elite. (c) Dalam jarak dua spasi dari garis tadi, dalam jarak 5-7 ketikan dari margin kiri diketik nomor penunjukan. (d) Langsung sesudah nomor penunjukan, setengah spasi ke bawah mulai diketik baris pertama dari catatan kaki. (e) Jarak antarbaris dalam catatan kaki adalah spasi tunggal, sedangkan jarak antar catatan kaki pada halaman yang sama spasi ganda. (f) Baris kedua dari tiap catatan kaki selalu dimulai dari margin kiri. 2) Singkatan dalam foot note (a) Ibid. (singkatan dari ibidum, artinya sama dengan di atas) untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat diatasnya. Ditulis dengan huruf capital, cetak miring, diikuti titik, diikuti koma, kemudian diikuti nomor halaman. (b) op. cit. (singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya: nama pengarang, op. cit., nomor halaman. (c) loc. cit. (singkatan dari loco citato, artinya tempat yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip pada halaman yang sama, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya: nama pengarang, loc. cit (tanpa nomor halaman). Contoh foot note: 1 Richard C. Martin. Approaches to Islam in Religious Studies (Arizona: The University of Arizona Prress, 1985), hal. 75. 2 Gorys Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa (Ende: Nusa Indah, 1997), hal. 45. 3 Ibid., hal. 55. 4 Richard C. Martin, op. cit., hal. 82. 5 Richard C. Martin, loc. cit. b. In note
  • 5. 4 In note merupakan notasi ilmiah dengan cara meletakkan sumber yang dirujuk menyatu dengan teks yang dirujuk. Hal ini dimaksudkan agar pembaca langsung mengetahui sumber asal pernyataan tersebut dikutip. Jika dalam foot note penulis dapat memberikan keterangan-keterangan tambahan, dalam in note tidak dimungkinkan. Keterangan tambahan dalam in note akan mengganggu isi teks, sedangkan keterangan tambahan dalam foot note sama sekali tidak mengganggu teks karena letaknya terpisah, yakni di kaki halaman. 1) Cara menulis in note kutipan langsung Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip (“…”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut. Azra (1990: 123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan prestasi belajar”. Atau: Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan prestasi belajar” (Azra, 1990: 123). Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal, nomor halaman juga harus diketik. Contoh: Smith (1990: 276) menarik kesimpulan sebagai berikut. The ‘placebo effect’ which had been verified in previous studies, disappeared when behaviors were studied in this manner. Furthermore, the behaviors were never exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier studies were clearly premature in attributing the results to a placebo effect. Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik. Contoh: “Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah…diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995: 278).
  • 6. 5 Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik. Contoh: “Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain…. Yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim, 1995: 315). 2) Cara menulis in note kutipan tidak langsung Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan. Perhatikan contoh berikut. Saliman (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat. Atau: Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada tahun keempat (Saliman, 1990:13). c. End note End note merupakan notasi ilmiah dengan cara memberikan keterangan sumber pernyataan yang dirujuk dan keterangan-keterangan lainnya yang ditempatkan di akhir sebuah karangan ilmiah sebelum daftar pustaka. Sebagaimana dalam foot note, dalam end note penulis dapat memberikan keterangan-keterangan tambahan. Teknik penulisan end note sama dengan teknik penulisan foot note, yang membedakan hanya letaknya. Foot note di kaki halaman di mana pernyataan tersebut ditemui, sedangkan end note diletakkan di akhir suatu karangan ilmiah. Pada teknik end note, nama pengarang diletakkan setelah bunyi kutipan atau dicantumkan di bagian akhir narasi, dengan ketentuan sebagai berikut. 1) Membuat pengantar kalimat sesuai dengan keperluan. 2) Menampilkan kutipan, baik dengan kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung. 3) Menulis nama akhir pengarang tanpa koma, tahun terbit titik dua, dan nomor halaman di dalam kurung dan akhirnya diberi titik.
  • 7. 6 Contoh: Ada aspek penguasaan pragmatik, anak dianggap sudah dapat berbahasa pada waktu ia mampu mengeluarkan kata-kata pertamanya, yaitu sekitar usia satu tahun. Akan tetapi sesungguhnya sejak masa-masa awal setelah kelahirannya anak mampu berkomunikasi dengan ibunya. Demikian juga orang-orang dewasa di lingkungannya pun memperlakukan anak seolah-olah sudah dapat berbicara (Spencer dan Kass, 1970 : 130).1 d. Daftar rujukan Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung (UM Malang, 2000: 70-75; Pranowo, dkk., 2001: 62-74). Bahan-bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam daftar rujukan, sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung ataupun tidak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam daftar rujukan secara berturut-turut meliputi (1) nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk anak judul (sub judul), (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber pustakanya. Jika penulisnya lebih dari satu, cara penulisan namanya sama dengan penulis pertama. Nama penulis yang terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah), diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semua penulisnya harus dicantumkan dalam daftar rujukan. e. Rujukan dari buku Tahun penerbitan nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:). Contoh: 1 Ibid., hal. 89-90.
  • 8. 7 Strunk, W. Jr. & White, E.B. 1979. The Elements of Style (3 rd ed.). New York: Macmillan. Dekker, N. 1992. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa: dari Pilihan Satu-satunya ke Satu-satunya Azas. Malang: FPIPS IKIP MALANG. Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambing a, b, c dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya. Contoh: Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plants: Trends and Emerging Issue-1985. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse. Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladders: Lesson from the States, Atlanta, GA: Career Clearinghouse. 1) Rujukan dari buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya) Seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, diantara nama penulis dan tahun penerbitan. Contoh: Latheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Bilingual Education: Teaching English as a Second Language. New York: Praeger. Aminudin (Ed.) 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3. 2) Rujukan dari artikel dalam buku kumpulan artikel (ada editornya) Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis tanpa cetak miring. Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung. Contoh:
  • 9. 8 Harley, J.T., Harker, J.O. & Walsh, D.A. 1980. Contemporary Issue and New Directions in Adult Development of Learning and Memory. Dalam L.W Poon (Ed), Aging in the 1980s: Psychologial Issue (hlm. 239-252). Washington, DC: American Psychological Association. Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif Dalam Aminuddin (Ed.). Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25). Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3. 3) Rujukan dari artikel dalam jurnal Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung. Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut. Contoh: Hanafi, A. 1989. Partisipasi Radio dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian. 1 (1): 33-47. 4) Rujukan dari artikel dalam jurnal dari CD-ROM Penulisannya di daftar rujukan dengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak ditambah dengan penyebutan CD-ROM-nya dalam kurung. Contoh: Krashen, S., Long, M. & Scarcella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second Language Acquisition. TESTOL Quarterly. 13: 573-82 (CD-ROM: TESTOL Quarterly Digital. 1997). 5) Rujukan dari artikel dalam majalah atau koran Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Judul artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap huruf awal kata, kecuali kata
  • 10. 9 hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan dicetak miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir. Contoh: Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song? Psychology Today, hlm. 70-76. Suryadarma, S.V.C. 1990. Prosses dan Interfance Komunikasi Data. Info Komputer, IV (4): 46-48. Huda, M. 13 November, 1991. Menyisipkan Krisis Listrik Musim Kering. Jawa Pos, hlm. 6. 6) Rujukan dari koran tanpa penulis Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring dan diikuti dengan nomor halaman. Contoh: Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mudah Mandiri, hlm. 3. Rujukan dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga. Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, diikuti penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit. Contoh: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya. Rujukan dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut nama lembaga penanggungjawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggungjawab atas penerbitan karangan tersebut. Contoh: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
  • 11. 10 Rujukan berupa karya terjemahan Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa tahun. Contoh: Ary, D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional. 7) Rujukan berupa skripsi, tesis, atau disertasi Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi. Contoh: Pangaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajar Bahasa Inggris Di LPTK. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Progam Pascasarjana IKIP MALANG. Rujukan berupa makalah yang disajikan dalam seminar, penataran, atau lokakarya. Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis dengan cetak miring, Kemudian diikuti Pernyataan “Makalah disajikan dalam ..”., nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya. Contoh: Huda, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP MALANG, Malang, 12 Juli. Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA JawaTimur, Surabaya, 1-2 September. Rujukan dari internet berupa karya individual
  • 12. 11 Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung. Contoh: Hitchcock, S., Carr, L. & Hall. W. 1996. A Survey of STM Online Journals. 1990-95: The Calm before the Storm. (Online). (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey.htral. diakses 12 Juni 1996). Rujukan dari internet berupa artikel dari jurnal Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul artikel, nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung. Contoh: Griffith, A.I. 1995. Coordinating Family and School: Mothering for Schooling. Education Policy Analysis Archives, (Online), Vol. 3, No. 1, (http://olam.ed.asu.adu/epaa/, diakses 12 Februari 1997). Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000). Rujukan dari internet berupa bahan diskusi Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung. Contoh:
  • 13. 12 Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion List, (Online), (NETTRAIN@Ubvm.cc.buffalo.edu, diakses 22 November 1995). Rujukan dari internet berupa e-mail pribadi Nama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirimi). Contoh: Davis, A. (a. davis@uwts. Edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tools. E-mail kepada Alison Hunter (huntera@usq.edu.au). Naga, Dali S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 Oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali Saukah (jippsi@mlg.ywen.or.id).
  • 14. 13 C. PENUTUP Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sebuah karya tulis pasti tidak lepas dari beberapa referensi, dan semakin banyak referensi maka semakin baik pula kualitas karya tulis tersebut. Maka dari itu penulis harus benar dan teliti dalam menuliskan notasi ilmiah pada karya tulisnya. Ada tiga teknik notasi ilmiah yang digunakan, yaitu: foot note, in note, dan end note. Untuk penulisan notasi ilmiah di dalam karya tulis harus dipilih salah satu saja dalam setiap halaman, tidak boleh keduanya atau ketiganya. Maksudnya, jika halaman pertama ada foot note nya, maka dihalaman pertama itu tidak boleh diberi in note atau end note. Dan jika dihalaman kedua ada in note nya, maka tidak boleh diberi foot note atau end note, dan begitu juga seterusnya. Kalau sebuah karya tulis tersebut diberi foot note, maka foot note itu harus ditulis ulang di daftar pustaka.
  • 15. 14 DAFTAR PUSTAKA Badudu, J.S. 2003. Kamus Kata-kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia. Jakarta : Penerbit Buku Kompas. Jazeri, M. 2010. Bahasa Indonesia untuk Karya Ilmiah. Munaris – Tulungagung : Cahaya Abadi.