SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
1
HADIS NABI: SUATU PENGANTAR
Oleh: Imron Rosyadi
‫م‬‫ن‬َ‫ع‬ ُّ‫ي‬ِ‫ار‬ َ‫مص‬‫ن‬َ ‫م‬‫اْل‬ ٍ‫ون‬ُ‫م‬‫م‬‫ي‬َ‫م‬ ُ‫ن‬‫م‬‫ب‬ َ‫يَس‬ِ‫ع‬ َ‫َن‬ََ‫مَب‬‫خ‬َ‫أ‬ َ‫ون‬ُ‫َار‬‫ه‬ ُ‫ن‬‫م‬‫ب‬ ُ‫يد‬ِ‫ز‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ٍ‫ع‬‫ي‬ِ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫ن‬‫م‬‫ب‬ ُ‫َد‬ ‫م‬‫ْح‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
ََّ‫َّل‬ َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬‫م‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َُّ‫اَّلل‬ َّ‫َّل‬ َ‫ص‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ُ‫ول‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫م‬‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ة‬ َ‫ش‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ع‬ ‫م‬‫ن‬َ‫ع‬ ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ِ‫ن‬‫م‬‫ب‬ ِ ِ‫اِس‬َ‫ق‬‫م‬‫ل‬‫ا‬َ‫ح‬ َ‫َك‬ِ‫الن‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬ِ‫ل‬‫م‬‫ع‬َ‫أ‬
َ‫و‬ِ‫وف‬ُ‫ف‬ُّ‫دل‬ ِ‫ِب‬ ِ‫ه‬‫م‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬‫و‬ُ‫ب‬ِ ‫م‬‫اْض‬َ‫و‬ ِ‫د‬ِ‫اج‬ َ‫س‬َ‫م‬‫م‬‫ل‬‫ا‬ ِ‫ِف‬ ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ع‬‫م‬‫ج‬‫ا‬)‫الرتمذى‬ ‫(رواه‬
Artinya: (at-Tirmizî berkata) Aḥmad b Manî‘ bercerita kepada kami, Yazîd b Hârûn bercerita
kepada kami, ʻÎsâ b Maimûn al-Anṣârî bercerita (katanya) menerima dari al-Qâsim b
Muḥammad dari ‘Âisyah ra., ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
Umumkanlah pernikahan ini dan laksankanlah di masjid dan pukullah rebana (at-
Tirmizî).
A. Pendahuluan
Mayoritas umat Islam telah sepakat bahwa sumber ajaran Islam itu ada
dua, yaitu al-Quran dan Sunnah atau Hadis. Al-Quran adalah kalam Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui Malaikat Jibril dalam bentuk
bahasa Arab yang membacanya mendapatkan pahala. Periwayatan Al-Quran
sebagai wahyu sampai kepada kita umat Islam adalah secara mutawatir sehingga
keberadaan al-Quran tidak menimbulkan persoalan, bahwa al-Quran itu memang
datang dari Allah swt.
Berbeda dengan al-Quran, Sunnah atau Hadis sampai kepada kita umat
Islam sekarang ini melalui periwayatan: ada yang mutawatir dan ada yang ahad. Di
kalangan umat Islam, penerimaan periwayatan Sunnah atau Hadis masih belum
bulat sebagaimana al-Quran. Dengan kata lain, masih ada sebagian kecil umat
Islam tidak bersedia atau tidak mau mengakui Sunnah atau Hadis sebagai sumber
ajaran Islam, mereka merasa cukup dengan al-Quran saja. Tulisan singkat ini akan
mencoba menjelaskan secara singkat tentang Sunnah atau hadis itu.
B. Pengertian Sunnah atau Hadis
Dalam buku-buku ulumul hadis, para ulama memiliki perbedaan
redaksional pengertian tentang Sunnah atau Hadis. Dari perbedaan itu, dapat
dijelaskan definisi keduanya. Sunnah itu adalah perilaku Nabi Muhammad Saw,
2
baik dalam bentuk ucapan, perbuatan maupun taqrir (persetujuan Nabi).
Sedangkan hadis adalah rekaman (baik dalam bentuk lisan maupun lisan) atas
perilaku Nabi, dari sejak sahabat sampai kepada para imam pembuku hadis,
misalnya, Imam Malik, Imam Ahmad, Imam al-Bukhari, Imam Muslim, Ibn
Khuzaimah, dan lainnya.
Berikut ini dijelaskan skema periwayatan hadis:
Nabi
↓ sighat sanad
Sahabat (10-110 H)
↓ sighat sanad
Tabiin (110-180 H)
↓ sighat sanad
Tabiit Tabiin (athba’ tabiin) (180-220 H)
↓ sighat sanad
Athba’-athba’ Tabiin (220-300 H)
↓ sighat sanad
Pasca Athba’-athba’ Tabiin (300-abad V H)
Dari penjelasan-penjelasan tersebut atas, dapat disimpulkan bahwa
periwayatan hadis itu berjenjang, yaitu dari periode ke periode. Periode pertama
adalah periode sahabat, yaitu berlangsung sejak wafatnya Nabi saw (10 H) hingga
110 H yang merupakan wafatnya Thufail Amir b Wailah al-Laisy, seorang sahabat
yang paling akhir meninggal dunia. Periode kedua adalah periode tabiin, yang
hidup dari tahun 110 H sampai 180 H yang merupakan tahun wafatnya Khalaf b
Khalifah, seorang tabiin yang paling akhie meninggal dunia.
Periode ketiga adalah periode tabiit tabiin (atbha’ tabiin) yang
berlangsung sejak era tabiin junior hingga tahun 220 H. Tokoh pembuku hadis
pada periode ini, misalnya, Imam Malik, Imam Syafii. Periode keempat, adalah
periode tabiit tabiit tabiin (athba’-athba’ tabiin) yang berlangsung sejak tahun 220
H dan berakhir tahun 300 H. Tokoh pembuku hadis pada periode ini, misalnya, al-
Bukhari, Imam Muslim, Abu Daud, Imam Turmudi, Imam Nasai, Ibn Majah, Ahmad
b Hanbal, Darimin. Periode kelima, adalah periode pasca athba’-athba’ tabiin, yang
berlangsung tahun 300 H hingga abad V H. Tokoh pembuku hadis pada periode ini,
misalnya, Ibn Khuzaimah, Ibn Hibban, Daruquthni, Imam al-Hakim, Imam al-
Baihaqi.
3
C. Peristiwa Munculnya Hadis
Pertama, pada majlis-majlis Rasulullah. Secara teratur, Rasulullah
mengadakan majelis-majelis berkaitan dengan pengajaran Islam. Majelis ini
dihadiri, baik laki-laki maupun perempuan. Ada juga majelis yang khusus untuk
perempuan. Pada majelis ini para sahabat menerima hadis. Setelah selesai
pertemuan, para sahabat mengulang lagi dan menghafalnya. Anas b malik
berkata: kami berada di sisi Rasulullah kami mendengar hadis dari Rasulullah.
Apabila telah selesai, maka kami mempelajari kembali dan menghafalnya.
Kedua, pada peristiwa yang Rasulullah mengalaminya kemudian beliau
menerangkan hukumnya. Abu Hurairah telah meriwayatkan bahwa suatu ketika
Rasulullah lewat di muka seorang pedagang bahan makanan. Rasulullah bertanya
tentang bagaimana barang itu dijual kemudian penjual itu menjelaskannya.
Setelah itu Rasulullah bersabda:
َ‫ل‬‫م‬‫ي‬َ‫س‬ِ‫م‬َّ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬‫م‬‫ن‬َ‫غ‬َّ‫ش‬)‫اْحد‬ ‫(رواه‬
Artinya: Bukanlah dari golongan kami, siapa yang menipu (HR. Ahmad).
Ketiga, pada peristiwa yang dialami oleh kaum muslimin, kemudian
menanyakan hukumnya kepada Rasulullah. Para sahabat, adakalanya mengalami
suatu peristiwa yang berhubungan dengan dirinya sendiri, atau berhubungan
dengan sahabat lain. Di saat mengalami itu, sabahat bertanya kepada Rasulullah
dan mendapat menjelsan dari beliau.
Keempat, pada peristiwa yang disaksikan langsung oleh para sahabat
terhadap apa yang terjadi atau dilakukan Rasulullah. Banyak sekali peristiwa yang
disaksikan oleh para sahabat yang berhubungan dengan diri Rasulullah. Misalnya,
cara salat, cara makan, cara haji, dsb.
D. Cara Sahabat Menerima dan Menyampaikan Hadis
Cara sahabat menerima dan menyampaikan hadis
4
1. Menerima secara langsung dari Nabi. Cara ini dilakukan oleh para sahabat yang
mengikuti majelis-majelis Rasulullah. Mereka langsung mendengar, melihat,
menyaksikan tentang apa yang dilakukan, disabdakan atau berhubungan
dengan diri Rasulullah.
2. Menerima secara tidak langsung dari Nabi. Cara ini dilakukan oleh para sahabat
yang secara tidak langsung mendengar, melihat, atau menyaksikan tentang apa
yang dilakukan, disabdakan yang berhubungan dengan Rasulullah saw. Kepada
mereka, nabi berpesan:
َ‫ا‬َ‫ل‬ِ‫ل‬ُ‫ي‬َ‫ب‬ِ‫ل‬‫م‬‫غ‬َّ‫الش‬ِ‫ه‬‫ا‬ُ‫د‬ِ‫م‬‫م‬‫ن‬‫م‬ ُ‫ك‬َ‫غ‬‫ال‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ب‬)‫(البخارى‬
Artinya: Hendaknya di antara kamu yang hadir menyampaikan kepada yang tidak
hadir (HR. al-Bukhari).
E. Redaksi Periwayatan Matan Hadis
Ada dua macam periwayatan redaksi matan hadis, yaitu bil lafdhi dan bil
makna. Maksud dari periwayatan bil lafdhi adalah bunyi redaksi matan hadis
seperti yang dikemukakan oleh Nabi Muhammad saw. Sedangkan yang dimaksud
dengan periwayatan bil makna adalah bunyi redaksi matan hadis disusun oleh
rawi atau para rawi tetapi substansinya sesuai dengan ucapan Nabi atau perilaku
Nabi. Periwayatan redaksi matan bil makna banyak ditemukan dalam hadis-hadis
Nabi.
Contoh hadis bil lafdzi: azan dan iqamah
Contoh hadis bil makna:
ِ َّ‫اَّلل‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ي‬َ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ ٍ‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫س‬ َ‫و‬ َ‫ة‬ َ‫ز‬ْ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٍ‫ب‬‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ش‬ ِ‫ْن‬‫ب‬‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٌ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ل‬‫ي‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫س‬ِ‫إ‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ َّ‫اَّلل‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ َ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ِ‫ْن‬‫ب‬
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ؤ‬ُّ‫ش‬‫ال‬ِ‫س‬ َ‫َر‬‫ف‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫َّار‬‫د‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫أ‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬)‫(البخارى‬
5
‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ٌ‫ز‬ْ‫ه‬َ‫ب‬‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ٌ‫م‬‫ا‬َّ‫م‬َ‫ه‬‫َا‬‫ن‬ َ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫خ‬َ‫أ‬ُ‫ة‬َ‫د‬‫َا‬‫ت‬َ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫ع‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬َ‫ان‬َّ‫س‬َ‫ح‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ً‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ة‬َ‫ش‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ع‬ِ‫ل‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬
‫ا‬َ‫ب‬َ‫أ‬َ‫ة‬ َ‫ْر‬‫ي‬ َ‫ُر‬‫ه‬ُ‫ث‬ِ‫د‬َ‫ح‬ُ‫ي‬َّ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ِ َّ‫اَّلل‬‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ُ َّ‫اَّلل‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ة‬ َ‫ر‬َ‫ي‬ِ‫الط‬‫ي‬ِ‫ف‬ِ‫ة‬َ‫أ‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ال‬
ِ‫َّار‬‫د‬‫ال‬ َ‫و‬ِ‫ة‬َّ‫ب‬‫َّا‬‫د‬‫ال‬ َ‫و‬ْ‫ت‬َ‫ب‬ ِ‫َض‬‫غ‬َ‫ف‬‫ا‬ً‫ب‬َ‫ض‬َ‫غ‬‫ًا‬‫د‬‫ي‬ِ‫د‬َ‫ش‬ْ‫ت‬ َ‫ار‬َ‫ط‬َ‫ف‬ٌ‫ة‬َّ‫ق‬ُ‫ش‬‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬ِ‫اء‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ٌ‫ة‬َّ‫ق‬ُ‫ش‬ َ‫و‬‫ي‬ِ‫ف‬
ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ‫اْل‬ْ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫َان‬‫ك‬ُ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ِ‫ة‬َّ‫ي‬ِ‫ل‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ج‬ْ‫ال‬َ‫ون‬ُ‫َّر‬‫ي‬َ‫ط‬َ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬
Abu Bakar al-Qati’i menceritakan kepada kami, (katanya) Abdullah menceritakan
kepada kami, (katanya) ayahku menceritakan kepadaku, (katanya) Bahs
menceritakan kepada kami, (katanya) Hammam menceritakan kepada kami,
(katanya) Qatadah memberitahukan kepada kami, dari Abu Hasan: seorang laki-
laki berkata kepada Aisyah, sesungguhnya Abu Hurairah menceritakan bahwa Nabi
bersabda: tiga hal yang membawa sial: perempuan, rumah dan kendaraan, maka
Aisyah marah sekali seolah bagian tubuhnya terbang ke langit dan sebagian
terbang ke bumi, lalu ia berkata (yang benar) bahwa orang jahiliyah menganggap
tiga hal itu yang membawa sial (HR. Ahmad).
Dengan periwayatan secara makna ini membawa kemungkinan redaksi matan
hadis menjadi sangat variatif sehingga dimungkinkan adanya kekeluruan. Karena itu perlu
diteliti.
F. Mengapa Hadis harus diteliti? Karena:
1. Hadis sebagai sumber ajaran Islam. Penegasan ini tertuang dalam 59/7:
6
‫وا‬ُ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ن‬‫ا‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ذ‬ُ‫خ‬َ‫ف‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ت‬‫آ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬
Juga terdapat dalam 3/32:
ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ب‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ذ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ب‬ِ‫ب‬ْ‫ح‬ُ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫ف‬ َ َّ‫اَّلل‬ َ‫ُّون‬‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ت‬
( ٌ‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬َ‫ر‬ ٌ‫ور‬ُ‫ف‬َ‫غ‬13ُّ‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ي‬ َ‫َل‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ‫ا‬ ْ‫و‬َّ‫ل‬ َ‫و‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬ َ‫و‬ َ َّ‫اَّلل‬ ‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ط‬َ‫أ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ )
( َ‫ين‬ ِ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ال‬13)
Juga terdapat dalam 4/80
‫ا‬ ِ‫ع‬ِ‫ط‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬ً‫ظ‬‫ي‬ِ‫ف‬َ‫ح‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫َاك‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫س‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬ ‫ى‬َّ‫ل‬ َ‫و‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ َ َّ‫اَّلل‬ َ‫ع‬‫ا‬َ‫ط‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫لر‬
(08)
Juga terdapat dalam 33/21
َ‫ر‬ ِ‫خ‬ ْ‫اْل‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ َ َّ‫اَّلل‬ ‫و‬ُ‫ج‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ٌ‫َة‬‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ٌ‫ة‬ َ‫و‬ْ‫س‬ُ‫أ‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬
( ‫ا‬ً‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ َ َّ‫اَّلل‬ َ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ َ‫و‬33)
Dengan ayat-ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa hadis itu merupakan sumber
ajaran Islam. Karena itu, orang yang menolaknya adalah menolak petunuk al-Quran
itu sendiri.
Melakukan penelitian menjadi penting karena dimaksudkan untuk menghindari
penggunaan hadis sebagai dalil namun ternyata itu bukan dari Rasulullah saw.
2. Tidak seluruh hadis tertulis pada zaman Nabi.
Nabi ketika masih hidup, pernah melarang dan menyuruh untuk menulis hadis.
Kebijakan ini memiliki implikasi terhadap beredarnya hadis di kalangan sahabat.
Sebagai dampaknya, dokumentasi hadis pada zaman menjadi terbatas, dan lebih
banyak berlangsung secara hafalan saja daripada tertulis. Baru pasca wafatnya Nabi,
banyak hadis baru dibukukan. Kenyataan ini membawa kemungkinan pada ada
kemungkinan salah dalam periwayatan. Untuk itu, perlu diadakan penelitian.
3. Telah timbul berbagai pemalsuan hadis.
Pemalsuan hadis sudah terjadi sejak kekhalifan Ali b Abi Thalib. Faktornya adalah
kepentingan politik saat terjadinya konflik Ali b Abi Thalib dengan Mu`awiyah. Para
pendukung masing-masing berupaya untuk memperkuat kelompoknya dengan cara
memalsukan hadis. Bahkan, dalam catatan Ahmad b Hanbal, ia pernah memergoki
seorang dai memalsukan hadis.
7
4. Proses penghimpunan hadis yang memakan waktu lama.
Penghimpunan hadis secara resmi dan massal terjadi atas perintah Umar B Abd
Aziz (wafat 101H/720). Dilihat dari sini, kemudian diukur dengan wafatnya Nabi, jelas
memakan waktu kira-kira 200 tahun.
5. Jumlah kitab hadis yang banyak dengan metode penyusunan yang beragam.
Jumlah kitab himpunan hadis yang dihimpun oleh periwayat hadis cukup banyak,
yang angkanya tidak bisa dipastikan. Lebih-lebih, sebagian dari para penghimpun
hadis itu ada yang menghasilkan karya himpunan hadis lebih dari satu kitab.
Di antara kitab himpunan hadis, ada kitab yang tidak bisa dilacak dan ada yang
bisa dilacak. Yang disebut terakhir ini, misalnya, Sahih al-Bukhari, Sahih Muslim,
Sunan Abi Daud, Sunan al-Turmudzi, Sunan al-Nasai, Sunan al-Darimi, Sunan Ibn
Majah, Musnad Ahmad b Hanbal, Muwatha` Malik, Sahih Ibn Khuzaimah, Sunan al-
Baihaqi, al-Mustadrak al-Hakim, Musnad al-Humaidi, Musnan Abi `Auwwanah.
Metode yang dipergunakan berbeda karena focus dari npenghimpunan itu tidak
terletak pada metode tetapi pada penghimpunan hadis.
6. Telah terjadi periwayatan hadis secara makna.
Di kalangan sahabat ada perbedaan sedikit berkaitan dengan periwayatan hadis
secara makna. Ali b Abi Thalib, Ibn Abbas, Ibn Mas`ud, Anas b Malik, Abu Darda`, Abu
Hurairah, dan Aisyah adalah sederet tokoh yang memperbolehkan periwayatan hadis
secara makna.
G. Pembagian Hadis
Hadis dilihat dari jumlah rawinya dapat dibagi menjadi dua, yaitu hadis
mutawatir dan hadis ahad. Hadis mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh
rawi yang jumlah sembilan ke atas. Sedangkan hadis ahad adalah hadis yang
diriwayatkan kurang dari sembilan.
Dilihat dari sisi kualitas rawi-rawinya, hadis dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu hadis sahih, hasan dan dhaif. Hadis sahih adalah hadis yang bersambung
sanadnya, rawinya adil, rawinya dhabit, tidak cacat, dan sudzud (janggal). Hadis
hasan adalah hadis yang sanadnya bersambung, rawi adil dan dhabitnya kurang
sedikit, tidak cacat dan janggal. Hadis dhaif adalah hadis tidak bersambung
rawinya, tidak adil, cacat dan syudzut. Dengan kata lain, hadis sahih, hasan dan
dhaif itu dilihat dari sisi kesambungan sanad, kualitas rawi dan matan tidak
janggal.
8
Dilihat dari diterima dan ditolaknya suatu hadis sebagai pedoman, hadis
dibagi menjadi dua, yaitu hadis yang makbul dan hadis yang tidak makbul (hadis
yang tidak dapat dijadikan sebagai pedoman). Hadis yang makbul itu adalah hadis
sahih dan hasan. Sedangkan hadis yang tidak makbul adalah hadis dhaif.
Contoh hadis dhaif adalah sebagai berikut:
َ‫ر‬ َ‫ان‬ َ‫ض‬َ‫م‬َ‫ر‬ ِ‫ر‬‫م‬‫ه‬ َ‫ش‬ ُ‫ل‬َّ‫و‬َ‫أ‬َ ‫م‬‫ْح‬ُ َ‫س‬‫م‬‫و‬َ‫ا‬َ‫و‬ ‫و‬‫ة‬ُ‫ه‬ُ‫ر‬ِ‫خ‬‫أ‬َ‫و‬ ‫و‬‫ة‬َ‫ر‬ِ‫ف‬‫م‬‫غ‬َ‫م‬ ُ‫ه‬‫ـ‬ِ‫ار‬َ‫ـ‬‫الن‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫قو‬‫م‬‫ـ‬‫ت‬ِ‫ع‬
Artinya: permulaan bulan Ramadhan itu rahmat, pertengahannya maghfirah
(ampunan) dan penghabisannya merupakan pembebasan dari neraka.
Hadis ini diriwayatkan oleh ad-Dailami dan Ibn Asakir. Rawi-rawi hadis ini
adalah Abu Hurairah, Abu Salamah, az-Zuhri, Maslamah bin al-Salt, dan Sallam bin
Sawwar. Hadis ini dinilai dhaif karena kualitas rawinya ada yang lemah, yaitu
Sallam bin Sawwar dan Maslamah. Karena ada rawi yang lemah, maka hadis ini
adalah dhaif.
‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ٍ‫ع‬‫ي‬ِ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫ن‬‫م‬‫ب‬ ُ‫َد‬ ‫م‬‫ْح‬َ‫أ‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬َ‫ون‬ُ‫َار‬‫ه‬ ُ‫ن‬‫م‬‫ب‬ ُ‫يد‬ِ‫ز‬َ‫ي‬َ‫َن‬ََ‫مَب‬‫خ‬َ‫أ‬ُّ‫ي‬ِ‫ر‬‫ا‬ َ‫مص‬‫ن‬َ ‫م‬‫اْل‬ ٍ‫ون‬ُ‫م‬‫م‬‫ي‬َ‫م‬ ُ‫ن‬‫م‬‫ب‬ َ‫يَس‬ِ‫ع‬
‫م‬‫ن‬َ‫ع‬ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ِ‫ن‬‫م‬‫ب‬ ِ ِ‫اِس‬َ‫ق‬‫م‬‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ ‫م‬‫ن‬َ‫ع‬َ‫ة‬ َ‫ش‬ِ‫ئ‬‫ا‬ََّ‫َّل‬ َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬‫م‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َُّ‫اَّلل‬ َّ‫َّل‬ َ‫ص‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ُ‫ول‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫م‬‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬‫ا‬َ‫َذ‬‫ه‬ ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬ِ‫ل‬‫م‬‫ع‬َ‫أ‬
ِ ‫م‬‫اْض‬َ‫و‬ ِ‫د‬ِ‫اج‬ َ‫س‬َ‫م‬‫م‬‫ل‬‫ا‬ ِ‫ِف‬ ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ع‬‫م‬‫ج‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ح‬ َ‫َك‬ِ‫الن‬ِ‫وف‬ُ‫ف‬ُّ‫دل‬ ِ‫ِب‬ ِ‫ه‬‫م‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬‫و‬ُ‫ب‬)‫الرتمذى‬ ‫(رواه‬
Sanad hadis ini terdiri dari ‘Âisyah, al-Qâsim b Muḥammad, ‘Îsâ b Maimûn al-
Anṣârî, Yazîd b Hârun dan Aḥmad b Manî‘. Hadis yang diriwayatkan melalui jalur at-Tirmizî
ini adalah hadis daif karena ada salah satu rawi dalam sanad hadis, yaitu ‘Îsâ b Maimûn al-
Anṣârîy yang dinilai oleh kritikus hadis sebagai rawi yang berderajat daif.1
H. Komponen Hadis
1. Sanad Hadis
2. Matan hadis
3. Mukharrij (rawi akhir)
I. Komponen yang diteliti
1. Sanadnya bersambung: rawi satu dengan rawi di atasnya bertemu.
1
Yaḥyâ b Ma‘în: ‫س‬ ‫بأ‬ ‫به‬ ‫,ليس‬ Abû Dâud as-Sijistanî: ‫,ثقة‬ ‘Amr b al-Falas: ‫الحديث‬ ‫,متروك‬
al-Bukhârî: ‫منكر‬‫الحديث‬ , dan Abû Hâtim: ‫منكر‬‫الحديث‬
9
2. Rawinya bersifat adil: Beragama Islam, Mukallaf, Melaksanakan ketentuan
agama Islam, Memelihara muruah
3. Rawinya dabit: hafal dengan baik matan hadis yang diriwayatkannya
4. Mampu dengan baik menyampaikan matan hadis yang dihafalnya kepada
orang lain tanpa kesalahan
5. Terhindar dari sudzudz: tidak bertentangan riwayat lain yang lebih tsiqah.
6. Terhindar dari illat: Tidak terjadi rawi yang tidak tsiqah dikatakan tsiqah, sanad
terputus dinilai bersambung.
J. Penutup. Demikianlah, semoga ada manfaatnya, lebih dan kurangnya mohon
dimaafkan.

More Related Content

What's hot

Konsep dan Dalil Tawasul dan istighatsah
Konsep dan Dalil Tawasul dan istighatsahKonsep dan Dalil Tawasul dan istighatsah
Konsep dan Dalil Tawasul dan istighatsahMoh Hari Rusli
 
Hadits hadits qudsi - abu dawud
Hadits hadits qudsi - abu dawudHadits hadits qudsi - abu dawud
Hadits hadits qudsi - abu dawudArifuddin Ali.
 
Kelompok 11_ ADAB TIDUR.pptx
Kelompok 11_ ADAB TIDUR.pptxKelompok 11_ ADAB TIDUR.pptx
Kelompok 11_ ADAB TIDUR.pptxCupang1
 
Bab ii siap!
Bab ii siap!Bab ii siap!
Bab ii siap!yogzz05
 
Hadits hadits qudsi - muwaththa malik
Hadits hadits qudsi - muwaththa malikHadits hadits qudsi - muwaththa malik
Hadits hadits qudsi - muwaththa malikArifuddin Ali.
 
Hukum seputar shaff dalam shalat berjama
Hukum seputar shaff dalam shalat berjamaHukum seputar shaff dalam shalat berjama
Hukum seputar shaff dalam shalat berjamaAl-Islami Caligrafi
 
Umroh transformatif smg 2014
Umroh transformatif smg 2014Umroh transformatif smg 2014
Umroh transformatif smg 2014Fori Suwargono
 
Buku dzikir-pagi-petang-free
Buku dzikir-pagi-petang-freeBuku dzikir-pagi-petang-free
Buku dzikir-pagi-petang-freeHamba Allah
 
Hadits Shohih, Hasan, Dha'if
Hadits Shohih, Hasan, Dha'ifHadits Shohih, Hasan, Dha'if
Hadits Shohih, Hasan, Dha'ifJimatul Arrobi
 
Waktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoa
Waktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoaWaktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoa
Waktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoaHendri Syahrial
 
Anta tas’al nahnu nujib-farid nu'man
Anta tas’al nahnu nujib-farid nu'manAnta tas’al nahnu nujib-farid nu'man
Anta tas’al nahnu nujib-farid nu'manEdi Awaludin
 

What's hot (20)

Fiqih istisqo
Fiqih istisqoFiqih istisqo
Fiqih istisqo
 
Shalat = Ga shalat ?
Shalat = Ga shalat ?Shalat = Ga shalat ?
Shalat = Ga shalat ?
 
Tugas Hadits Husnul Arifin. SM I PMI-B FDK UINSU 2019
Tugas Hadits Husnul Arifin. SM I PMI-B FDK UINSU 2019Tugas Hadits Husnul Arifin. SM I PMI-B FDK UINSU 2019
Tugas Hadits Husnul Arifin. SM I PMI-B FDK UINSU 2019
 
Konsep dan Dalil Tawasul dan istighatsah
Konsep dan Dalil Tawasul dan istighatsahKonsep dan Dalil Tawasul dan istighatsah
Konsep dan Dalil Tawasul dan istighatsah
 
Hadits hadits qudsi - abu dawud
Hadits hadits qudsi - abu dawudHadits hadits qudsi - abu dawud
Hadits hadits qudsi - abu dawud
 
Tahlil dan dalilnya
Tahlil dan dalilnyaTahlil dan dalilnya
Tahlil dan dalilnya
 
Kelompok 11_ ADAB TIDUR.pptx
Kelompok 11_ ADAB TIDUR.pptxKelompok 11_ ADAB TIDUR.pptx
Kelompok 11_ ADAB TIDUR.pptx
 
Bab ii siap!
Bab ii siap!Bab ii siap!
Bab ii siap!
 
Hadits hadits qudsi - muwaththa malik
Hadits hadits qudsi - muwaththa malikHadits hadits qudsi - muwaththa malik
Hadits hadits qudsi - muwaththa malik
 
Fiqih bid’ah
Fiqih bid’ahFiqih bid’ah
Fiqih bid’ah
 
Hukum seputar shaff dalam shalat berjama
Hukum seputar shaff dalam shalat berjamaHukum seputar shaff dalam shalat berjama
Hukum seputar shaff dalam shalat berjama
 
Makalah Klompok Diskusi I Syahnur Ardanil Siagian dkk.SM V MD-D FDK UINSU 2019
Makalah Klompok Diskusi I Syahnur Ardanil Siagian dkk.SM V MD-D FDK UINSU 2019Makalah Klompok Diskusi I Syahnur Ardanil Siagian dkk.SM V MD-D FDK UINSU 2019
Makalah Klompok Diskusi I Syahnur Ardanil Siagian dkk.SM V MD-D FDK UINSU 2019
 
Umroh transformatif smg 2014
Umroh transformatif smg 2014Umroh transformatif smg 2014
Umroh transformatif smg 2014
 
Doa bepergian
Doa bepergianDoa bepergian
Doa bepergian
 
Sifat shalat_nabi_
 Sifat shalat_nabi_ Sifat shalat_nabi_
Sifat shalat_nabi_
 
Buku dzikir-pagi-petang-free
Buku dzikir-pagi-petang-freeBuku dzikir-pagi-petang-free
Buku dzikir-pagi-petang-free
 
Hadits Shohih, Hasan, Dha'if
Hadits Shohih, Hasan, Dha'ifHadits Shohih, Hasan, Dha'if
Hadits Shohih, Hasan, Dha'if
 
Kitab salat
Kitab salatKitab salat
Kitab salat
 
Waktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoa
Waktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoaWaktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoa
Waktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoa
 
Anta tas’al nahnu nujib-farid nu'man
Anta tas’al nahnu nujib-farid nu'manAnta tas’al nahnu nujib-farid nu'man
Anta tas’al nahnu nujib-farid nu'man
 

Similar to Hadis nabi, suatu pengantar

ILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkini
ILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkiniILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkini
ILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkiniRioSeptora2
 
Kelompok 2 bahan tugas mata kuliah ekonomi islam
Kelompok 2 bahan tugas mata kuliah ekonomi islamKelompok 2 bahan tugas mata kuliah ekonomi islam
Kelompok 2 bahan tugas mata kuliah ekonomi islamTri Agustuti
 
Ilmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisIlmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisQomaruz Zaman
 
Khutbah ttg qurban
Khutbah ttg qurbanKhutbah ttg qurban
Khutbah ttg qurbanalfatfatoha
 
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITSISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITSAzzahra Azzahra
 
Hadis 40 imam an-nawawi..
Hadis 40   imam an-nawawi..Hadis 40   imam an-nawawi..
Hadis 40 imam an-nawawi..Mohd Mokri
 
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...caturwibowo83
 
bab-3-dakwah.-khutbah-jumat.pptx
bab-3-dakwah.-khutbah-jumat.pptxbab-3-dakwah.-khutbah-jumat.pptx
bab-3-dakwah.-khutbah-jumat.pptxArdani13
 
Hadi makalah pelatihan imam dan khatib
Hadi makalah pelatihan imam dan khatibHadi makalah pelatihan imam dan khatib
Hadi makalah pelatihan imam dan khatibHadiSaputraPanggabea1
 

Similar to Hadis nabi, suatu pengantar (20)

ILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkini
ILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkiniILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkini
ILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkini
 
"139 Faedah Hadith"
"139 Faedah Hadith""139 Faedah Hadith"
"139 Faedah Hadith"
 
ilmu hadits.ppt
ilmu hadits.pptilmu hadits.ppt
ilmu hadits.ppt
 
5. sunnah sbg sumber
5. sunnah sbg sumber5. sunnah sbg sumber
5. sunnah sbg sumber
 
Kelompok 2 bahan tugas mata kuliah ekonomi islam
Kelompok 2 bahan tugas mata kuliah ekonomi islamKelompok 2 bahan tugas mata kuliah ekonomi islam
Kelompok 2 bahan tugas mata kuliah ekonomi islam
 
Ilmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisIlmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratis
 
Khutbah ttg qurban
Khutbah ttg qurbanKhutbah ttg qurban
Khutbah ttg qurban
 
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITSISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
 
Arba'un nawawi
Arba'un nawawiArba'un nawawi
Arba'un nawawi
 
Hadis 40_Imam Nawawi
Hadis 40_Imam NawawiHadis 40_Imam Nawawi
Hadis 40_Imam Nawawi
 
Hadis 40 imam an-nawawi..
Hadis 40   imam an-nawawi..Hadis 40   imam an-nawawi..
Hadis 40 imam an-nawawi..
 
Hadis 40
Hadis 40Hadis 40
Hadis 40
 
Hadis 40 imam an-nawawi..
Hadis 40   imam an-nawawi..Hadis 40   imam an-nawawi..
Hadis 40 imam an-nawawi..
 
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
 
Hadith
HadithHadith
Hadith
 
bab-3-dakwah.-khutbah-jumat.pptx
bab-3-dakwah.-khutbah-jumat.pptxbab-3-dakwah.-khutbah-jumat.pptx
bab-3-dakwah.-khutbah-jumat.pptx
 
Terminologi Hadis
Terminologi HadisTerminologi Hadis
Terminologi Hadis
 
Hadi makalah pelatihan imam dan khatib
Hadi makalah pelatihan imam dan khatibHadi makalah pelatihan imam dan khatib
Hadi makalah pelatihan imam dan khatib
 
Hadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan DiroyahHadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan Diroyah
 
Himpunan 50 hadits_pilihan
Himpunan 50 hadits_pilihanHimpunan 50 hadits_pilihan
Himpunan 50 hadits_pilihan
 

Recently uploaded

PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFFPMJ604FIKRIRIANDRA
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptEndangNingsih7
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
 
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MININGDATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MININGYudaPerwira5
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTYudaPerwira5
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfPemdes Wonoyoso
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptmuhammadarsyad77
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 

Recently uploaded (17)

PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MININGDATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 

Hadis nabi, suatu pengantar

  • 1. 1 HADIS NABI: SUATU PENGANTAR Oleh: Imron Rosyadi ‫م‬‫ن‬َ‫ع‬ ُّ‫ي‬ِ‫ار‬ َ‫مص‬‫ن‬َ ‫م‬‫اْل‬ ٍ‫ون‬ُ‫م‬‫م‬‫ي‬َ‫م‬ ُ‫ن‬‫م‬‫ب‬ َ‫يَس‬ِ‫ع‬ َ‫َن‬ََ‫مَب‬‫خ‬َ‫أ‬ َ‫ون‬ُ‫َار‬‫ه‬ ُ‫ن‬‫م‬‫ب‬ ُ‫يد‬ِ‫ز‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ٍ‫ع‬‫ي‬ِ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫ن‬‫م‬‫ب‬ ُ‫َد‬ ‫م‬‫ْح‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ََّ‫َّل‬ َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬‫م‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َُّ‫اَّلل‬ َّ‫َّل‬ َ‫ص‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ُ‫ول‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫م‬‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ة‬ َ‫ش‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ع‬ ‫م‬‫ن‬َ‫ع‬ ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ِ‫ن‬‫م‬‫ب‬ ِ ِ‫اِس‬َ‫ق‬‫م‬‫ل‬‫ا‬َ‫ح‬ َ‫َك‬ِ‫الن‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬ِ‫ل‬‫م‬‫ع‬َ‫أ‬ َ‫و‬ِ‫وف‬ُ‫ف‬ُّ‫دل‬ ِ‫ِب‬ ِ‫ه‬‫م‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬‫و‬ُ‫ب‬ِ ‫م‬‫اْض‬َ‫و‬ ِ‫د‬ِ‫اج‬ َ‫س‬َ‫م‬‫م‬‫ل‬‫ا‬ ِ‫ِف‬ ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ع‬‫م‬‫ج‬‫ا‬)‫الرتمذى‬ ‫(رواه‬ Artinya: (at-Tirmizî berkata) Aḥmad b Manî‘ bercerita kepada kami, Yazîd b Hârûn bercerita kepada kami, ʻÎsâ b Maimûn al-Anṣârî bercerita (katanya) menerima dari al-Qâsim b Muḥammad dari ‘Âisyah ra., ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: Umumkanlah pernikahan ini dan laksankanlah di masjid dan pukullah rebana (at- Tirmizî). A. Pendahuluan Mayoritas umat Islam telah sepakat bahwa sumber ajaran Islam itu ada dua, yaitu al-Quran dan Sunnah atau Hadis. Al-Quran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui Malaikat Jibril dalam bentuk bahasa Arab yang membacanya mendapatkan pahala. Periwayatan Al-Quran sebagai wahyu sampai kepada kita umat Islam adalah secara mutawatir sehingga keberadaan al-Quran tidak menimbulkan persoalan, bahwa al-Quran itu memang datang dari Allah swt. Berbeda dengan al-Quran, Sunnah atau Hadis sampai kepada kita umat Islam sekarang ini melalui periwayatan: ada yang mutawatir dan ada yang ahad. Di kalangan umat Islam, penerimaan periwayatan Sunnah atau Hadis masih belum bulat sebagaimana al-Quran. Dengan kata lain, masih ada sebagian kecil umat Islam tidak bersedia atau tidak mau mengakui Sunnah atau Hadis sebagai sumber ajaran Islam, mereka merasa cukup dengan al-Quran saja. Tulisan singkat ini akan mencoba menjelaskan secara singkat tentang Sunnah atau hadis itu. B. Pengertian Sunnah atau Hadis Dalam buku-buku ulumul hadis, para ulama memiliki perbedaan redaksional pengertian tentang Sunnah atau Hadis. Dari perbedaan itu, dapat dijelaskan definisi keduanya. Sunnah itu adalah perilaku Nabi Muhammad Saw,
  • 2. 2 baik dalam bentuk ucapan, perbuatan maupun taqrir (persetujuan Nabi). Sedangkan hadis adalah rekaman (baik dalam bentuk lisan maupun lisan) atas perilaku Nabi, dari sejak sahabat sampai kepada para imam pembuku hadis, misalnya, Imam Malik, Imam Ahmad, Imam al-Bukhari, Imam Muslim, Ibn Khuzaimah, dan lainnya. Berikut ini dijelaskan skema periwayatan hadis: Nabi ↓ sighat sanad Sahabat (10-110 H) ↓ sighat sanad Tabiin (110-180 H) ↓ sighat sanad Tabiit Tabiin (athba’ tabiin) (180-220 H) ↓ sighat sanad Athba’-athba’ Tabiin (220-300 H) ↓ sighat sanad Pasca Athba’-athba’ Tabiin (300-abad V H) Dari penjelasan-penjelasan tersebut atas, dapat disimpulkan bahwa periwayatan hadis itu berjenjang, yaitu dari periode ke periode. Periode pertama adalah periode sahabat, yaitu berlangsung sejak wafatnya Nabi saw (10 H) hingga 110 H yang merupakan wafatnya Thufail Amir b Wailah al-Laisy, seorang sahabat yang paling akhir meninggal dunia. Periode kedua adalah periode tabiin, yang hidup dari tahun 110 H sampai 180 H yang merupakan tahun wafatnya Khalaf b Khalifah, seorang tabiin yang paling akhie meninggal dunia. Periode ketiga adalah periode tabiit tabiin (atbha’ tabiin) yang berlangsung sejak era tabiin junior hingga tahun 220 H. Tokoh pembuku hadis pada periode ini, misalnya, Imam Malik, Imam Syafii. Periode keempat, adalah periode tabiit tabiit tabiin (athba’-athba’ tabiin) yang berlangsung sejak tahun 220 H dan berakhir tahun 300 H. Tokoh pembuku hadis pada periode ini, misalnya, al- Bukhari, Imam Muslim, Abu Daud, Imam Turmudi, Imam Nasai, Ibn Majah, Ahmad b Hanbal, Darimin. Periode kelima, adalah periode pasca athba’-athba’ tabiin, yang berlangsung tahun 300 H hingga abad V H. Tokoh pembuku hadis pada periode ini, misalnya, Ibn Khuzaimah, Ibn Hibban, Daruquthni, Imam al-Hakim, Imam al- Baihaqi.
  • 3. 3 C. Peristiwa Munculnya Hadis Pertama, pada majlis-majlis Rasulullah. Secara teratur, Rasulullah mengadakan majelis-majelis berkaitan dengan pengajaran Islam. Majelis ini dihadiri, baik laki-laki maupun perempuan. Ada juga majelis yang khusus untuk perempuan. Pada majelis ini para sahabat menerima hadis. Setelah selesai pertemuan, para sahabat mengulang lagi dan menghafalnya. Anas b malik berkata: kami berada di sisi Rasulullah kami mendengar hadis dari Rasulullah. Apabila telah selesai, maka kami mempelajari kembali dan menghafalnya. Kedua, pada peristiwa yang Rasulullah mengalaminya kemudian beliau menerangkan hukumnya. Abu Hurairah telah meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah lewat di muka seorang pedagang bahan makanan. Rasulullah bertanya tentang bagaimana barang itu dijual kemudian penjual itu menjelaskannya. Setelah itu Rasulullah bersabda: َ‫ل‬‫م‬‫ي‬َ‫س‬ِ‫م‬َّ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬‫م‬‫ن‬َ‫غ‬َّ‫ش‬)‫اْحد‬ ‫(رواه‬ Artinya: Bukanlah dari golongan kami, siapa yang menipu (HR. Ahmad). Ketiga, pada peristiwa yang dialami oleh kaum muslimin, kemudian menanyakan hukumnya kepada Rasulullah. Para sahabat, adakalanya mengalami suatu peristiwa yang berhubungan dengan dirinya sendiri, atau berhubungan dengan sahabat lain. Di saat mengalami itu, sabahat bertanya kepada Rasulullah dan mendapat menjelsan dari beliau. Keempat, pada peristiwa yang disaksikan langsung oleh para sahabat terhadap apa yang terjadi atau dilakukan Rasulullah. Banyak sekali peristiwa yang disaksikan oleh para sahabat yang berhubungan dengan diri Rasulullah. Misalnya, cara salat, cara makan, cara haji, dsb. D. Cara Sahabat Menerima dan Menyampaikan Hadis Cara sahabat menerima dan menyampaikan hadis
  • 4. 4 1. Menerima secara langsung dari Nabi. Cara ini dilakukan oleh para sahabat yang mengikuti majelis-majelis Rasulullah. Mereka langsung mendengar, melihat, menyaksikan tentang apa yang dilakukan, disabdakan atau berhubungan dengan diri Rasulullah. 2. Menerima secara tidak langsung dari Nabi. Cara ini dilakukan oleh para sahabat yang secara tidak langsung mendengar, melihat, atau menyaksikan tentang apa yang dilakukan, disabdakan yang berhubungan dengan Rasulullah saw. Kepada mereka, nabi berpesan: َ‫ا‬َ‫ل‬ِ‫ل‬ُ‫ي‬َ‫ب‬ِ‫ل‬‫م‬‫غ‬َّ‫الش‬ِ‫ه‬‫ا‬ُ‫د‬ِ‫م‬‫م‬‫ن‬‫م‬ ُ‫ك‬َ‫غ‬‫ال‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ب‬)‫(البخارى‬ Artinya: Hendaknya di antara kamu yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir (HR. al-Bukhari). E. Redaksi Periwayatan Matan Hadis Ada dua macam periwayatan redaksi matan hadis, yaitu bil lafdhi dan bil makna. Maksud dari periwayatan bil lafdhi adalah bunyi redaksi matan hadis seperti yang dikemukakan oleh Nabi Muhammad saw. Sedangkan yang dimaksud dengan periwayatan bil makna adalah bunyi redaksi matan hadis disusun oleh rawi atau para rawi tetapi substansinya sesuai dengan ucapan Nabi atau perilaku Nabi. Periwayatan redaksi matan bil makna banyak ditemukan dalam hadis-hadis Nabi. Contoh hadis bil lafdzi: azan dan iqamah Contoh hadis bil makna: ِ َّ‫اَّلل‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ي‬َ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ ٍ‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫س‬ َ‫و‬ َ‫ة‬ َ‫ز‬ْ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٍ‫ب‬‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ش‬ ِ‫ْن‬‫ب‬‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٌ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ل‬‫ي‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫س‬ِ‫إ‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ َّ‫اَّلل‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ َ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ؤ‬ُّ‫ش‬‫ال‬ِ‫س‬ َ‫َر‬‫ف‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫َّار‬‫د‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫أ‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬)‫(البخارى‬
  • 5. 5 ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ٌ‫ز‬ْ‫ه‬َ‫ب‬‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ٌ‫م‬‫ا‬َّ‫م‬َ‫ه‬‫َا‬‫ن‬ َ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫خ‬َ‫أ‬ُ‫ة‬َ‫د‬‫َا‬‫ت‬َ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫ع‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬َ‫ان‬َّ‫س‬َ‫ح‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ً‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ة‬َ‫ش‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ع‬ِ‫ل‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ب‬َ‫أ‬َ‫ة‬ َ‫ْر‬‫ي‬ َ‫ُر‬‫ه‬ُ‫ث‬ِ‫د‬َ‫ح‬ُ‫ي‬َّ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ِ َّ‫اَّلل‬‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ُ َّ‫اَّلل‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ة‬ َ‫ر‬َ‫ي‬ِ‫الط‬‫ي‬ِ‫ف‬ِ‫ة‬َ‫أ‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫َّار‬‫د‬‫ال‬ َ‫و‬ِ‫ة‬َّ‫ب‬‫َّا‬‫د‬‫ال‬ َ‫و‬ْ‫ت‬َ‫ب‬ ِ‫َض‬‫غ‬َ‫ف‬‫ا‬ً‫ب‬َ‫ض‬َ‫غ‬‫ًا‬‫د‬‫ي‬ِ‫د‬َ‫ش‬ْ‫ت‬ َ‫ار‬َ‫ط‬َ‫ف‬ٌ‫ة‬َّ‫ق‬ُ‫ش‬‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬ِ‫اء‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ٌ‫ة‬َّ‫ق‬ُ‫ش‬ َ‫و‬‫ي‬ِ‫ف‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ‫اْل‬ْ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫َان‬‫ك‬ُ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ِ‫ة‬َّ‫ي‬ِ‫ل‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ج‬ْ‫ال‬َ‫ون‬ُ‫َّر‬‫ي‬َ‫ط‬َ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ Abu Bakar al-Qati’i menceritakan kepada kami, (katanya) Abdullah menceritakan kepada kami, (katanya) ayahku menceritakan kepadaku, (katanya) Bahs menceritakan kepada kami, (katanya) Hammam menceritakan kepada kami, (katanya) Qatadah memberitahukan kepada kami, dari Abu Hasan: seorang laki- laki berkata kepada Aisyah, sesungguhnya Abu Hurairah menceritakan bahwa Nabi bersabda: tiga hal yang membawa sial: perempuan, rumah dan kendaraan, maka Aisyah marah sekali seolah bagian tubuhnya terbang ke langit dan sebagian terbang ke bumi, lalu ia berkata (yang benar) bahwa orang jahiliyah menganggap tiga hal itu yang membawa sial (HR. Ahmad). Dengan periwayatan secara makna ini membawa kemungkinan redaksi matan hadis menjadi sangat variatif sehingga dimungkinkan adanya kekeluruan. Karena itu perlu diteliti. F. Mengapa Hadis harus diteliti? Karena: 1. Hadis sebagai sumber ajaran Islam. Penegasan ini tertuang dalam 59/7:
  • 6. 6 ‫وا‬ُ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ن‬‫ا‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ذ‬ُ‫خ‬َ‫ف‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ت‬‫آ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ Juga terdapat dalam 3/32: ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ب‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ذ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ب‬ِ‫ب‬ْ‫ح‬ُ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫ف‬ َ َّ‫اَّلل‬ َ‫ُّون‬‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ت‬ ( ٌ‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬َ‫ر‬ ٌ‫ور‬ُ‫ف‬َ‫غ‬13ُّ‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ي‬ َ‫َل‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ‫ا‬ ْ‫و‬َّ‫ل‬ َ‫و‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬ َ‫و‬ َ َّ‫اَّلل‬ ‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ط‬َ‫أ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ) ( َ‫ين‬ ِ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ال‬13) Juga terdapat dalam 4/80 ‫ا‬ ِ‫ع‬ِ‫ط‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬ً‫ظ‬‫ي‬ِ‫ف‬َ‫ح‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫َاك‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫س‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬ ‫ى‬َّ‫ل‬ َ‫و‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ َ َّ‫اَّلل‬ َ‫ع‬‫ا‬َ‫ط‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫لر‬ (08) Juga terdapat dalam 33/21 َ‫ر‬ ِ‫خ‬ ْ‫اْل‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ َ َّ‫اَّلل‬ ‫و‬ُ‫ج‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ٌ‫َة‬‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ٌ‫ة‬ َ‫و‬ْ‫س‬ُ‫أ‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ ( ‫ا‬ً‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ َ َّ‫اَّلل‬ َ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ َ‫و‬33) Dengan ayat-ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa hadis itu merupakan sumber ajaran Islam. Karena itu, orang yang menolaknya adalah menolak petunuk al-Quran itu sendiri. Melakukan penelitian menjadi penting karena dimaksudkan untuk menghindari penggunaan hadis sebagai dalil namun ternyata itu bukan dari Rasulullah saw. 2. Tidak seluruh hadis tertulis pada zaman Nabi. Nabi ketika masih hidup, pernah melarang dan menyuruh untuk menulis hadis. Kebijakan ini memiliki implikasi terhadap beredarnya hadis di kalangan sahabat. Sebagai dampaknya, dokumentasi hadis pada zaman menjadi terbatas, dan lebih banyak berlangsung secara hafalan saja daripada tertulis. Baru pasca wafatnya Nabi, banyak hadis baru dibukukan. Kenyataan ini membawa kemungkinan pada ada kemungkinan salah dalam periwayatan. Untuk itu, perlu diadakan penelitian. 3. Telah timbul berbagai pemalsuan hadis. Pemalsuan hadis sudah terjadi sejak kekhalifan Ali b Abi Thalib. Faktornya adalah kepentingan politik saat terjadinya konflik Ali b Abi Thalib dengan Mu`awiyah. Para pendukung masing-masing berupaya untuk memperkuat kelompoknya dengan cara memalsukan hadis. Bahkan, dalam catatan Ahmad b Hanbal, ia pernah memergoki seorang dai memalsukan hadis.
  • 7. 7 4. Proses penghimpunan hadis yang memakan waktu lama. Penghimpunan hadis secara resmi dan massal terjadi atas perintah Umar B Abd Aziz (wafat 101H/720). Dilihat dari sini, kemudian diukur dengan wafatnya Nabi, jelas memakan waktu kira-kira 200 tahun. 5. Jumlah kitab hadis yang banyak dengan metode penyusunan yang beragam. Jumlah kitab himpunan hadis yang dihimpun oleh periwayat hadis cukup banyak, yang angkanya tidak bisa dipastikan. Lebih-lebih, sebagian dari para penghimpun hadis itu ada yang menghasilkan karya himpunan hadis lebih dari satu kitab. Di antara kitab himpunan hadis, ada kitab yang tidak bisa dilacak dan ada yang bisa dilacak. Yang disebut terakhir ini, misalnya, Sahih al-Bukhari, Sahih Muslim, Sunan Abi Daud, Sunan al-Turmudzi, Sunan al-Nasai, Sunan al-Darimi, Sunan Ibn Majah, Musnad Ahmad b Hanbal, Muwatha` Malik, Sahih Ibn Khuzaimah, Sunan al- Baihaqi, al-Mustadrak al-Hakim, Musnad al-Humaidi, Musnan Abi `Auwwanah. Metode yang dipergunakan berbeda karena focus dari npenghimpunan itu tidak terletak pada metode tetapi pada penghimpunan hadis. 6. Telah terjadi periwayatan hadis secara makna. Di kalangan sahabat ada perbedaan sedikit berkaitan dengan periwayatan hadis secara makna. Ali b Abi Thalib, Ibn Abbas, Ibn Mas`ud, Anas b Malik, Abu Darda`, Abu Hurairah, dan Aisyah adalah sederet tokoh yang memperbolehkan periwayatan hadis secara makna. G. Pembagian Hadis Hadis dilihat dari jumlah rawinya dapat dibagi menjadi dua, yaitu hadis mutawatir dan hadis ahad. Hadis mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh rawi yang jumlah sembilan ke atas. Sedangkan hadis ahad adalah hadis yang diriwayatkan kurang dari sembilan. Dilihat dari sisi kualitas rawi-rawinya, hadis dapat dibagi menjadi tiga, yaitu hadis sahih, hasan dan dhaif. Hadis sahih adalah hadis yang bersambung sanadnya, rawinya adil, rawinya dhabit, tidak cacat, dan sudzud (janggal). Hadis hasan adalah hadis yang sanadnya bersambung, rawi adil dan dhabitnya kurang sedikit, tidak cacat dan janggal. Hadis dhaif adalah hadis tidak bersambung rawinya, tidak adil, cacat dan syudzut. Dengan kata lain, hadis sahih, hasan dan dhaif itu dilihat dari sisi kesambungan sanad, kualitas rawi dan matan tidak janggal.
  • 8. 8 Dilihat dari diterima dan ditolaknya suatu hadis sebagai pedoman, hadis dibagi menjadi dua, yaitu hadis yang makbul dan hadis yang tidak makbul (hadis yang tidak dapat dijadikan sebagai pedoman). Hadis yang makbul itu adalah hadis sahih dan hasan. Sedangkan hadis yang tidak makbul adalah hadis dhaif. Contoh hadis dhaif adalah sebagai berikut: َ‫ر‬ َ‫ان‬ َ‫ض‬َ‫م‬َ‫ر‬ ِ‫ر‬‫م‬‫ه‬ َ‫ش‬ ُ‫ل‬َّ‫و‬َ‫أ‬َ ‫م‬‫ْح‬ُ َ‫س‬‫م‬‫و‬َ‫ا‬َ‫و‬ ‫و‬‫ة‬ُ‫ه‬ُ‫ر‬ِ‫خ‬‫أ‬َ‫و‬ ‫و‬‫ة‬َ‫ر‬ِ‫ف‬‫م‬‫غ‬َ‫م‬ ُ‫ه‬‫ـ‬ِ‫ار‬َ‫ـ‬‫الن‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫قو‬‫م‬‫ـ‬‫ت‬ِ‫ع‬ Artinya: permulaan bulan Ramadhan itu rahmat, pertengahannya maghfirah (ampunan) dan penghabisannya merupakan pembebasan dari neraka. Hadis ini diriwayatkan oleh ad-Dailami dan Ibn Asakir. Rawi-rawi hadis ini adalah Abu Hurairah, Abu Salamah, az-Zuhri, Maslamah bin al-Salt, dan Sallam bin Sawwar. Hadis ini dinilai dhaif karena kualitas rawinya ada yang lemah, yaitu Sallam bin Sawwar dan Maslamah. Karena ada rawi yang lemah, maka hadis ini adalah dhaif. ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ٍ‫ع‬‫ي‬ِ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫ن‬‫م‬‫ب‬ ُ‫َد‬ ‫م‬‫ْح‬َ‫أ‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬َ‫ون‬ُ‫َار‬‫ه‬ ُ‫ن‬‫م‬‫ب‬ ُ‫يد‬ِ‫ز‬َ‫ي‬َ‫َن‬ََ‫مَب‬‫خ‬َ‫أ‬ُّ‫ي‬ِ‫ر‬‫ا‬ َ‫مص‬‫ن‬َ ‫م‬‫اْل‬ ٍ‫ون‬ُ‫م‬‫م‬‫ي‬َ‫م‬ ُ‫ن‬‫م‬‫ب‬ َ‫يَس‬ِ‫ع‬ ‫م‬‫ن‬َ‫ع‬ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ِ‫ن‬‫م‬‫ب‬ ِ ِ‫اِس‬َ‫ق‬‫م‬‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ ‫م‬‫ن‬َ‫ع‬َ‫ة‬ َ‫ش‬ِ‫ئ‬‫ا‬ََّ‫َّل‬ َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬‫م‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َُّ‫اَّلل‬ َّ‫َّل‬ َ‫ص‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ُ‫ول‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫م‬‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬‫ا‬َ‫َذ‬‫ه‬ ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬ِ‫ل‬‫م‬‫ع‬َ‫أ‬ ِ ‫م‬‫اْض‬َ‫و‬ ِ‫د‬ِ‫اج‬ َ‫س‬َ‫م‬‫م‬‫ل‬‫ا‬ ِ‫ِف‬ ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ع‬‫م‬‫ج‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ح‬ َ‫َك‬ِ‫الن‬ِ‫وف‬ُ‫ف‬ُّ‫دل‬ ِ‫ِب‬ ِ‫ه‬‫م‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬‫و‬ُ‫ب‬)‫الرتمذى‬ ‫(رواه‬ Sanad hadis ini terdiri dari ‘Âisyah, al-Qâsim b Muḥammad, ‘Îsâ b Maimûn al- Anṣârî, Yazîd b Hârun dan Aḥmad b Manî‘. Hadis yang diriwayatkan melalui jalur at-Tirmizî ini adalah hadis daif karena ada salah satu rawi dalam sanad hadis, yaitu ‘Îsâ b Maimûn al- Anṣârîy yang dinilai oleh kritikus hadis sebagai rawi yang berderajat daif.1 H. Komponen Hadis 1. Sanad Hadis 2. Matan hadis 3. Mukharrij (rawi akhir) I. Komponen yang diteliti 1. Sanadnya bersambung: rawi satu dengan rawi di atasnya bertemu. 1 Yaḥyâ b Ma‘în: ‫س‬ ‫بأ‬ ‫به‬ ‫,ليس‬ Abû Dâud as-Sijistanî: ‫,ثقة‬ ‘Amr b al-Falas: ‫الحديث‬ ‫,متروك‬ al-Bukhârî: ‫منكر‬‫الحديث‬ , dan Abû Hâtim: ‫منكر‬‫الحديث‬
  • 9. 9 2. Rawinya bersifat adil: Beragama Islam, Mukallaf, Melaksanakan ketentuan agama Islam, Memelihara muruah 3. Rawinya dabit: hafal dengan baik matan hadis yang diriwayatkannya 4. Mampu dengan baik menyampaikan matan hadis yang dihafalnya kepada orang lain tanpa kesalahan 5. Terhindar dari sudzudz: tidak bertentangan riwayat lain yang lebih tsiqah. 6. Terhindar dari illat: Tidak terjadi rawi yang tidak tsiqah dikatakan tsiqah, sanad terputus dinilai bersambung. J. Penutup. Demikianlah, semoga ada manfaatnya, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.