SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
JAMBI, 06 SEPTEMBER 2012
SUBYEK METODE OBYEK
Pemprov Jambi
Pemkab Tebo
Polda Jambi
Polres Tebo
Pengadilan Agama
Jambi
1. FGD tingkat Polres (Peemtif)
2. Sosialisasi PerUUan (Preemtif)
3. Pam Perusahaan dan lahan
oleh pers Polres (Preventif)
4. Rapat temu para Vocal Point
5. Represif
1.Pok Sultan Thaha
2.Pok Panglima
Duosim (Sei
Karang)
3. Pok Patokan 55
4. Pok SAD
FAKTOR-2 YG MEMPENGARUHI
INTERN EKSTERN
1. Pembahasan lahan diberikan kepada
pemegang konsesi tanpa melibatkan
masyarakat atau fakta lapangan
2. Sinergisitas tidak berjalan antara Dishut,
BPN, Pemda Prov& Kab, dan Polri
tidak dilibatkan
3. Adanya interval waktu kekosongan
pemegang konsesi lahan lama kepada
yang baru sehingga masyarakat
perambah merasa lahan tersebut tak
bertuan. Saat ini luasan rambahan
35.000 Ha
4. Munculnya permasalahan yang
puncaknya kasus pembakaran
basecamp dan alat berat milik LAJ tgl
10-01-2012
1. Kasus Mesuji & Senyerang
menjadi contoh yang tidak
baik / Preseden buruk
2. Situasi saat ini lebih
cenderung mendiskreditkan
pemerintah yang sah
3. Lemahnya penegakan hukum
4. Sistem Politik saat ini
berpengaruh thdp perilaku
aparatur & masyarakat
K O N D I S I
A W A L
INDIKATOR
1. Pendudukan
lahan konsesi
oleh Pok Sultan
Thaha, Pok P.
Duosim, dan
Pok Patokan 55
2. Perusakan &
pembakaran
Basecamp PT
LAJ , Rabu tgl
11-01-2012 oleh
warga Patokan
55
LAHAN KONSESI
IUPHHK-HTI PT. LAJ TGL
31-03-2012 LUAS 61.495 Ha
& PT.WANA MUKTI WISESA
10-06-2012 LUAS 9.263,77 Ha
KONDISI YANG
DIHARAPKAN
FEED BACK
INSTRUMENTAL INPUT
1. UU No.2/2002 ttg KEPOLISIAN NEGARA RI
2. UU No. 41/1999 ttg KEHUTANAN
3. UU No.05/ 1960 ttg PERATURAN DASAR POKOK2 AGRARIA
3. UU No.05/ 1990 ttg KSDA
INDIKATOR
1. Melemahnya ke-4
(empat) Pok tsb
2. Terbebasnya
lahan konsesi dari
pendudukan &
penyerobotan
3. Pemahaman &
penyadaran masy
perambah thdp
perUUan bid
Kehutanan
4. Kurangnya kasus
konflik lahan
konsesi
LAHAN KONSESI
PT. LAJ
& WMW
TERBEBAS DARI
PERAMBAHAN
PENANGANAN PERAMBAHAN HUTAN DI KAWASAN HUTAN
IUPHHK-HTI PT LESTARI ASRI JAYA (LAJ)
DI KABUPATEN TEBO
1. UU No.2/2002 ttg KEPOLISIAN NEGARA RI
2. UU No. 41/1999 ttg KEHUTANAN
3. UU No.05/ 1960 ttg PERATURAN DASAR POKOK2
AGRARIA
3. UU No.05/ 1990 ttg KSDA PENYELESAIAN
KONFLIK LAHAN YG
DAMAI & HUMANIS
REKOMENDASI
UPAYA
1. FGD tingkat Polres
(Peemtif)
2. Sosialisasi PerUUan
(Preemtif)
3. Pam Perusahaan dan
lahan oleh pers
Polres (Preventif)
4. Pertemuan Pejabat
terkait dngn vocal
point di jadwalkan
mulai rabu tanggal 12
September 2012 di
Dishut Prov Jambi,
5. Represif
FAKTOR YG
MEMPENGARUHI
- INTERNAL
- EKSTERNAL
MASALAH :
PENDUDUKAN
LAHAN IUPHHK-HTI
PT.LAJ
KONDISI YG
DIHARAPKAN :
TERBEBASNYA
PERMASALAHAN
KONFLIK LAHAN
:
1. Pok Sultan Thaha
2.Pok Panglima Duosim
(Sei Karang)
3. Pok Patokan 55
4. Pok SAD
LAHAN KONSESI
IUPHHK-HTI PT. LAJ TGL
31-03-2012 LUAS 61.495 Ha
& PT.WANA MUKTI WISESA
10-06-2012 LUAS 9.263,77 Ha
LATAR BELAKANG
Pendudukan lahan konsesi,
Perusakan & pembakaran
Basecamp PT LAJ , Rabu tgl
11-01-2012 oleh warga
Patokan 55
SITKAMTIBMAS PROV
JAMBI YG KONDUSIF
KONDISI SAAT INI
LAHAN KONSESI PT. LAJ
& WANA MUKTI WISESA
TELAH TERAMBAH 35.000 Ha
PT.WMW TLH TERAMBAH 2.000 Ha
A. Penegakan Hukum
B. Identifikasi dan Verifikasi Masy dan
Lahan yg di sengketakan
C. Pola kemitraan antara masy dan
Perusahaan
DATA AWAL
Permasalahannya :
Kelompok
petama, yang
mengaku
mendapat
MANDAT dari
ahli waris
keturunan Sultan
Taha (R.A
RACHMAN).
FAKTA :
1.Keputusan Pengadilan Agama Jambi No:
18/Pdt.P/2008/PA.Jb tanggal 19 Mei 2008,
yang
menetapkan bahwa R.A. Rachman sebagai
Ahli Waris
dan sebagai penerima waris dari Ratumas
Maimunah
gelar Ratu Kecik binti R.A Rachman gelar
Pangeran Ratu
Marto Ningrat; bukan sebagai ahli Waris
Sultan Thaha
2. Jika “Sultan Thaha “ adalah sebagai adat
yang mempunyai tanah ulayat, maka
sesuai pasal 3 Undang-Undang No. 5 tahun
1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
pokok Agraria harus memenuhi persyaratan
sbb :
•Sepanjang kenyataannya masyarakat
hukum adat itu masih ada
•Sesuai dengan kepentingan nasional dan
negara;
•Tidak bertentangan dengan Undang-undang
atau peraturan yang lebih tinggi;
•Dan berdasarkan pasal 5 Permeneg Agraria
No. 5 Tahun 1999, pada akhirnya Pemerintah
Daerah (“Pemda”) adalah pihak yang
berwenang untuk menentukan dan
memberikan pengakuan terhadap hak ulayat
di daerahnya masing-masing melalui
peraturan daerah (“Perda”).
Kelompok Sultan Thaha
RA. Rachman
Ali Sinaga
Kasianus Siregar
Mustafa Kamal
Hartoyo Rifai
M. Daud
Ja’far
• Kelompok Kedua Pok Sultan Thaha, permasalahannya
adalah bahwa mereka tidak mengetahui kalau lokasi
tersebut adalah kawasan Hutan Produksi yang izinnya
telah dimiliki oleh PT. LAJ. Karena mereka telah
melakukan perambahan hutan (illegal) maka mereka harus
dikenakan sanksi sesuai dengan UU No 41 tahun 1999,
pasal 50 dan 78. Pok Kedua yg menyuruh adlh Ali Sinaga,
K Siregar, Mustafa Kamal, Hartoyo Rifai, M Daud, Ja’far,
tujuannya adlh pendudukan & pembagian lahan yg diklaim
24.000 Ha yg kenyataan kondisi riil hanya 250 s.d 300
orang
• Mengaku bahwa mereka tidak mengetahui kalau lokasi
tersebut masih dalam kawasan Hutan Produksi yang
izinnya telah dimiliki oleh PT. LAJ. Untuk hal ini mereka
harus dikenakan sanksi oleh pihak yang berwenang
karena telah melakukan perambahan hutan secara illegal.
• Menurut Penjelasan Kepala Desa Setempat bahwa di
Kecamatan VII Koto dan VII Koto Ilir tidak ada tanah belian
Sultan Thaha, sehingga tidak ada hak keturunan Ahli
Warisnya atas tanah di lokasi tersebut
Upaya yg dilakukan
Untuk kelompok pertama perlu upaya
penegakkan hukum (Law Inforcement)
•Untuk kelompok kedua perlu upaya:
Meminta kepada Pemkab Tebo untuk
melakukan identifikasi dan verifikasi
masyarakat yang ada dalam kawasan hutan
tetapi bukan masyarakat Tebo, untuk
merumuskan dan mengusulkan kepada
Pemerintah Provinsi dan Pusat dengan pola
antara lain :
a.Memulangkan ke tempat asal warga tersebut
b.Memberikan kesempatan untuk program
transmigrasi sesuai dengan peraturan
pemerintah.
Kelompok Panglima Duo
Sim ( Desa Sungai
Karang)
-Najmi Harun
-Anton (Kepala desa Sungai
Karang)
Permasalahannya :
Kelompok pertama (Dari Panglimo Duo Sim)
menyatakan bahwa mereka mempunyai hak ulayat
atas lahan yang mereka garap di lokasi PT.
Wanamukti Wisesa dan PT. Lestari Asri Jaya.
Bahkan mereka meminta agar lahan yang menjadi
hak ulayat (menurut mereka), harus segera
diserahkan kepada kelompok mereka (Panglimo
Duo Sim).
FAKTA :
Bahwa adat Panglimo Duo Sim ini tidak diatur dalam pasal 3
Undang-Undang No. 5 tahun 1960 maupun dalam Permeneg
Agraria No. 5 tahun 1999. Sehingga Klaim dari yang mengaku
“Panglimo Duo Sim” tidak ada dasarnya sama sekali dan
tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
UPAYA :
Pemerintah Kabupaten Tebo segera mengusulkan enclave atas
lahan masyarakat Trans HTI PT. Wanamukti Wisesa (Desa Sungai
Karang) masing-masing seluas ¼ Ha per KK melalui mekanisme
perubahan tata ruang, agar lahan tersebut bisa disertifikatkan
Kelompok Patokan Km 55
• Sutejo(DPP LSM PERLAHAN)
• Hartoyo Rifai (DPD LSM
PERLAHANKabupatenTebo)
• Manotar Manalu
• Robertus Robinson
• Marlundu Marbun
• Tarigan
Permasalahannya :
keberadaan masyarakat tentang legalitas kependudukan
yang saat ini mereka tidak memiliki KTP Kab. Tebo dan
berdomisili di areal kawasan hutan produksi. Jumlah warga
± 1500 KK yang berdomisili di sekitar areal Patokan KM 55.
Keberadaan warga Patokan 55 sejak tahun 2005, mereka
berasal dari Medan Sumut, Pekan Baru Riau, Lampung,
Jawa, dan Tebo.
Keberadaan Warga Patokan KM 55 di lokasi tersebut
adalah illegal.
FAKTA :
Keberadaan warga Patokan 55 sejak tahun 2005, mereka berasal
dari Medan Sumut, Pekan Baru Riau, Lampung, Jawa, dan Tebo.
UPAYA :
Meminta kepada Pemkab Tebo untuk melakukan identifikasi dan
verifikasi masyarakat yang ada dalam kawasan hutan tetapi
bukan masy warga Tebo, untuk merumuskan dan mengusulkan
kepada Pemerintah Provinsi dan Pusat dengan pola antara lain :
Memulangkan ke tempat asal warga tersebut
Memberikan kesempatan untuk program transmigrasi sesuai
dengan peraturan pemerintah.
• Kelompok SAD
• Tumenggung Hasan
• Tumenggung Buyung
• Tumenggung Bujang Kabut
Permasalahannya :
kelompok SAD (Bujang Kabut, Hasan, dan Buyung),
kelompok pendatang dan kelompok warga
setempat. Kel Bujang Kabut minta alokasi lahan
seluas 2.100 Ha. Tumenggung Hasan dan Buyung
telah menanda tangani MoU dengan PT LAJ seluas
masing-masing 700 Ha, sedangkan Bujang Kabut
sampai saat ini belum bersedia . MoU ini berbentuk
pengelolaan dan harus mendapatkan persetujuan
Menhut.
FAKTA :
Di lokasi ini terdapat kegiatan perambahan, dan illegal logging.
Atas permasalahan ini, tim menganggap bahwa kesepakatan (MoU) antara
PT. LAJ dengan SAD (3 Tumenggung) atas pengalokasian Kawasan Hutan
seluas 2100 Ha untuk sumber kehidupan dianggap gugur demi hukum
karena ketiga kelompok tersebut bertujuan untuk menebang dan bukan
untuk melestarikan hasil hutan non kayu (getah jernang), bahkan
mengalihkan hak SAD-nya kepada para perambah yang berasal dari daerah
lain.
UPAYA :
Sehubungan dengan perubahan perilaku SAD yang cenderung mengubah
fungsi hutan menjadi areal perkebunan & pemukiman warga, maka
perlakuan hukum terhadap mereka perlu disamakan dengan masyarakat
lainnya, dan adanya indikasi penjualan Hutan oleh Suku Anak Dalam
kepada pihak lain perlu ditelusuri lebih lanjut oleh aparat penegak hukum
Negeri Sembilan lurah satu Negeri
Adalah Tanah Surga yang tercampak ke Bumi
Kami haturkan terima kasih pada kesempatan ini
Atas perhatian yang diberikan pada kami

More Related Content

More from Dadang DjokoKaryanto

SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...Dadang DjokoKaryanto
 
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTOISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTODadang DjokoKaryanto
 
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...Dadang DjokoKaryanto
 
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...Dadang DjokoKaryanto
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTOISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTODadang DjokoKaryanto
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKANISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKANDadang DjokoKaryanto
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALDadang DjokoKaryanto
 
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...Dadang DjokoKaryanto
 
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...Dadang DjokoKaryanto
 
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...Dadang DjokoKaryanto
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTODadang DjokoKaryanto
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTODadang DjokoKaryanto
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTODadang DjokoKaryanto
 
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)Dadang DjokoKaryanto
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...Dadang DjokoKaryanto
 
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Dadang DjokoKaryanto
 
Paper lengkap sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni&ilmu ;terapan
Paper  lengkap sosiologi  pendidikan sebagai ilmu  murni&ilmu ;terapanPaper  lengkap sosiologi  pendidikan sebagai ilmu  murni&ilmu ;terapan
Paper lengkap sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni&ilmu ;terapanDadang DjokoKaryanto
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN; SURVIVAL DI AIR; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA  SAR PERAIRAN; SURVIVAL DI AIR; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA  SAR PERAIRAN; SURVIVAL DI AIR; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN; SURVIVAL DI AIR; AKBP DADANG DK MHDadang DjokoKaryanto
 

More from Dadang DjokoKaryanto (20)

SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
 
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTOISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
 
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
 
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTOISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKANISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
 
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
 
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
 
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
 
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
 
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
 
Paper lengkap sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni&ilmu ;terapan
Paper  lengkap sosiologi  pendidikan sebagai ilmu  murni&ilmu ;terapanPaper  lengkap sosiologi  pendidikan sebagai ilmu  murni&ilmu ;terapan
Paper lengkap sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni&ilmu ;terapan
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN; SURVIVAL DI AIR; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA  SAR PERAIRAN; SURVIVAL DI AIR; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA  SAR PERAIRAN; SURVIVAL DI AIR; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN; SURVIVAL DI AIR; AKBP DADANG DK MH
 

POLA pikir&alur KASUS KONFLIK LAHAN DI KAB. TEBO

  • 2. SUBYEK METODE OBYEK Pemprov Jambi Pemkab Tebo Polda Jambi Polres Tebo Pengadilan Agama Jambi 1. FGD tingkat Polres (Peemtif) 2. Sosialisasi PerUUan (Preemtif) 3. Pam Perusahaan dan lahan oleh pers Polres (Preventif) 4. Rapat temu para Vocal Point 5. Represif 1.Pok Sultan Thaha 2.Pok Panglima Duosim (Sei Karang) 3. Pok Patokan 55 4. Pok SAD FAKTOR-2 YG MEMPENGARUHI INTERN EKSTERN 1. Pembahasan lahan diberikan kepada pemegang konsesi tanpa melibatkan masyarakat atau fakta lapangan 2. Sinergisitas tidak berjalan antara Dishut, BPN, Pemda Prov& Kab, dan Polri tidak dilibatkan 3. Adanya interval waktu kekosongan pemegang konsesi lahan lama kepada yang baru sehingga masyarakat perambah merasa lahan tersebut tak bertuan. Saat ini luasan rambahan 35.000 Ha 4. Munculnya permasalahan yang puncaknya kasus pembakaran basecamp dan alat berat milik LAJ tgl 10-01-2012 1. Kasus Mesuji & Senyerang menjadi contoh yang tidak baik / Preseden buruk 2. Situasi saat ini lebih cenderung mendiskreditkan pemerintah yang sah 3. Lemahnya penegakan hukum 4. Sistem Politik saat ini berpengaruh thdp perilaku aparatur & masyarakat K O N D I S I A W A L INDIKATOR 1. Pendudukan lahan konsesi oleh Pok Sultan Thaha, Pok P. Duosim, dan Pok Patokan 55 2. Perusakan & pembakaran Basecamp PT LAJ , Rabu tgl 11-01-2012 oleh warga Patokan 55 LAHAN KONSESI IUPHHK-HTI PT. LAJ TGL 31-03-2012 LUAS 61.495 Ha & PT.WANA MUKTI WISESA 10-06-2012 LUAS 9.263,77 Ha KONDISI YANG DIHARAPKAN FEED BACK INSTRUMENTAL INPUT 1. UU No.2/2002 ttg KEPOLISIAN NEGARA RI 2. UU No. 41/1999 ttg KEHUTANAN 3. UU No.05/ 1960 ttg PERATURAN DASAR POKOK2 AGRARIA 3. UU No.05/ 1990 ttg KSDA INDIKATOR 1. Melemahnya ke-4 (empat) Pok tsb 2. Terbebasnya lahan konsesi dari pendudukan & penyerobotan 3. Pemahaman & penyadaran masy perambah thdp perUUan bid Kehutanan 4. Kurangnya kasus konflik lahan konsesi LAHAN KONSESI PT. LAJ & WMW TERBEBAS DARI PERAMBAHAN PENANGANAN PERAMBAHAN HUTAN DI KAWASAN HUTAN IUPHHK-HTI PT LESTARI ASRI JAYA (LAJ) DI KABUPATEN TEBO
  • 3. 1. UU No.2/2002 ttg KEPOLISIAN NEGARA RI 2. UU No. 41/1999 ttg KEHUTANAN 3. UU No.05/ 1960 ttg PERATURAN DASAR POKOK2 AGRARIA 3. UU No.05/ 1990 ttg KSDA PENYELESAIAN KONFLIK LAHAN YG DAMAI & HUMANIS REKOMENDASI UPAYA 1. FGD tingkat Polres (Peemtif) 2. Sosialisasi PerUUan (Preemtif) 3. Pam Perusahaan dan lahan oleh pers Polres (Preventif) 4. Pertemuan Pejabat terkait dngn vocal point di jadwalkan mulai rabu tanggal 12 September 2012 di Dishut Prov Jambi, 5. Represif FAKTOR YG MEMPENGARUHI - INTERNAL - EKSTERNAL MASALAH : PENDUDUKAN LAHAN IUPHHK-HTI PT.LAJ KONDISI YG DIHARAPKAN : TERBEBASNYA PERMASALAHAN KONFLIK LAHAN : 1. Pok Sultan Thaha 2.Pok Panglima Duosim (Sei Karang) 3. Pok Patokan 55 4. Pok SAD LAHAN KONSESI IUPHHK-HTI PT. LAJ TGL 31-03-2012 LUAS 61.495 Ha & PT.WANA MUKTI WISESA 10-06-2012 LUAS 9.263,77 Ha LATAR BELAKANG Pendudukan lahan konsesi, Perusakan & pembakaran Basecamp PT LAJ , Rabu tgl 11-01-2012 oleh warga Patokan 55 SITKAMTIBMAS PROV JAMBI YG KONDUSIF KONDISI SAAT INI LAHAN KONSESI PT. LAJ & WANA MUKTI WISESA TELAH TERAMBAH 35.000 Ha PT.WMW TLH TERAMBAH 2.000 Ha A. Penegakan Hukum B. Identifikasi dan Verifikasi Masy dan Lahan yg di sengketakan C. Pola kemitraan antara masy dan Perusahaan DATA AWAL
  • 4. Permasalahannya : Kelompok petama, yang mengaku mendapat MANDAT dari ahli waris keturunan Sultan Taha (R.A RACHMAN). FAKTA : 1.Keputusan Pengadilan Agama Jambi No: 18/Pdt.P/2008/PA.Jb tanggal 19 Mei 2008, yang menetapkan bahwa R.A. Rachman sebagai Ahli Waris dan sebagai penerima waris dari Ratumas Maimunah gelar Ratu Kecik binti R.A Rachman gelar Pangeran Ratu Marto Ningrat; bukan sebagai ahli Waris Sultan Thaha 2. Jika “Sultan Thaha “ adalah sebagai adat yang mempunyai tanah ulayat, maka sesuai pasal 3 Undang-Undang No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok- pokok Agraria harus memenuhi persyaratan sbb : •Sepanjang kenyataannya masyarakat hukum adat itu masih ada •Sesuai dengan kepentingan nasional dan negara; •Tidak bertentangan dengan Undang-undang atau peraturan yang lebih tinggi; •Dan berdasarkan pasal 5 Permeneg Agraria No. 5 Tahun 1999, pada akhirnya Pemerintah Daerah (“Pemda”) adalah pihak yang berwenang untuk menentukan dan memberikan pengakuan terhadap hak ulayat di daerahnya masing-masing melalui peraturan daerah (“Perda”). Kelompok Sultan Thaha RA. Rachman Ali Sinaga Kasianus Siregar Mustafa Kamal Hartoyo Rifai M. Daud Ja’far
  • 5. • Kelompok Kedua Pok Sultan Thaha, permasalahannya adalah bahwa mereka tidak mengetahui kalau lokasi tersebut adalah kawasan Hutan Produksi yang izinnya telah dimiliki oleh PT. LAJ. Karena mereka telah melakukan perambahan hutan (illegal) maka mereka harus dikenakan sanksi sesuai dengan UU No 41 tahun 1999, pasal 50 dan 78. Pok Kedua yg menyuruh adlh Ali Sinaga, K Siregar, Mustafa Kamal, Hartoyo Rifai, M Daud, Ja’far, tujuannya adlh pendudukan & pembagian lahan yg diklaim 24.000 Ha yg kenyataan kondisi riil hanya 250 s.d 300 orang • Mengaku bahwa mereka tidak mengetahui kalau lokasi tersebut masih dalam kawasan Hutan Produksi yang izinnya telah dimiliki oleh PT. LAJ. Untuk hal ini mereka harus dikenakan sanksi oleh pihak yang berwenang karena telah melakukan perambahan hutan secara illegal. • Menurut Penjelasan Kepala Desa Setempat bahwa di Kecamatan VII Koto dan VII Koto Ilir tidak ada tanah belian Sultan Thaha, sehingga tidak ada hak keturunan Ahli Warisnya atas tanah di lokasi tersebut Upaya yg dilakukan Untuk kelompok pertama perlu upaya penegakkan hukum (Law Inforcement) •Untuk kelompok kedua perlu upaya: Meminta kepada Pemkab Tebo untuk melakukan identifikasi dan verifikasi masyarakat yang ada dalam kawasan hutan tetapi bukan masyarakat Tebo, untuk merumuskan dan mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi dan Pusat dengan pola antara lain : a.Memulangkan ke tempat asal warga tersebut b.Memberikan kesempatan untuk program transmigrasi sesuai dengan peraturan pemerintah.
  • 6. Kelompok Panglima Duo Sim ( Desa Sungai Karang) -Najmi Harun -Anton (Kepala desa Sungai Karang) Permasalahannya : Kelompok pertama (Dari Panglimo Duo Sim) menyatakan bahwa mereka mempunyai hak ulayat atas lahan yang mereka garap di lokasi PT. Wanamukti Wisesa dan PT. Lestari Asri Jaya. Bahkan mereka meminta agar lahan yang menjadi hak ulayat (menurut mereka), harus segera diserahkan kepada kelompok mereka (Panglimo Duo Sim). FAKTA : Bahwa adat Panglimo Duo Sim ini tidak diatur dalam pasal 3 Undang-Undang No. 5 tahun 1960 maupun dalam Permeneg Agraria No. 5 tahun 1999. Sehingga Klaim dari yang mengaku “Panglimo Duo Sim” tidak ada dasarnya sama sekali dan tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. UPAYA : Pemerintah Kabupaten Tebo segera mengusulkan enclave atas lahan masyarakat Trans HTI PT. Wanamukti Wisesa (Desa Sungai Karang) masing-masing seluas ¼ Ha per KK melalui mekanisme perubahan tata ruang, agar lahan tersebut bisa disertifikatkan
  • 7. Kelompok Patokan Km 55 • Sutejo(DPP LSM PERLAHAN) • Hartoyo Rifai (DPD LSM PERLAHANKabupatenTebo) • Manotar Manalu • Robertus Robinson • Marlundu Marbun • Tarigan Permasalahannya : keberadaan masyarakat tentang legalitas kependudukan yang saat ini mereka tidak memiliki KTP Kab. Tebo dan berdomisili di areal kawasan hutan produksi. Jumlah warga ± 1500 KK yang berdomisili di sekitar areal Patokan KM 55. Keberadaan warga Patokan 55 sejak tahun 2005, mereka berasal dari Medan Sumut, Pekan Baru Riau, Lampung, Jawa, dan Tebo. Keberadaan Warga Patokan KM 55 di lokasi tersebut adalah illegal. FAKTA : Keberadaan warga Patokan 55 sejak tahun 2005, mereka berasal dari Medan Sumut, Pekan Baru Riau, Lampung, Jawa, dan Tebo. UPAYA : Meminta kepada Pemkab Tebo untuk melakukan identifikasi dan verifikasi masyarakat yang ada dalam kawasan hutan tetapi bukan masy warga Tebo, untuk merumuskan dan mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi dan Pusat dengan pola antara lain : Memulangkan ke tempat asal warga tersebut Memberikan kesempatan untuk program transmigrasi sesuai dengan peraturan pemerintah.
  • 8. • Kelompok SAD • Tumenggung Hasan • Tumenggung Buyung • Tumenggung Bujang Kabut Permasalahannya : kelompok SAD (Bujang Kabut, Hasan, dan Buyung), kelompok pendatang dan kelompok warga setempat. Kel Bujang Kabut minta alokasi lahan seluas 2.100 Ha. Tumenggung Hasan dan Buyung telah menanda tangani MoU dengan PT LAJ seluas masing-masing 700 Ha, sedangkan Bujang Kabut sampai saat ini belum bersedia . MoU ini berbentuk pengelolaan dan harus mendapatkan persetujuan Menhut. FAKTA : Di lokasi ini terdapat kegiatan perambahan, dan illegal logging. Atas permasalahan ini, tim menganggap bahwa kesepakatan (MoU) antara PT. LAJ dengan SAD (3 Tumenggung) atas pengalokasian Kawasan Hutan seluas 2100 Ha untuk sumber kehidupan dianggap gugur demi hukum karena ketiga kelompok tersebut bertujuan untuk menebang dan bukan untuk melestarikan hasil hutan non kayu (getah jernang), bahkan mengalihkan hak SAD-nya kepada para perambah yang berasal dari daerah lain. UPAYA : Sehubungan dengan perubahan perilaku SAD yang cenderung mengubah fungsi hutan menjadi areal perkebunan & pemukiman warga, maka perlakuan hukum terhadap mereka perlu disamakan dengan masyarakat lainnya, dan adanya indikasi penjualan Hutan oleh Suku Anak Dalam kepada pihak lain perlu ditelusuri lebih lanjut oleh aparat penegak hukum
  • 9. Negeri Sembilan lurah satu Negeri Adalah Tanah Surga yang tercampak ke Bumi Kami haturkan terima kasih pada kesempatan ini Atas perhatian yang diberikan pada kami