SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
Laporan Tingkat Kepercayaan
Konsumen untuk Dine-In di Restoran
Ditulis Oleh : Aditya Aryasena, Founder
Desain Editorial Oleh : Aryananda Suratman
DKI Jakarta, INDONESIA
July 2020
Di tengah pandemi COVID-19, Njata & Co. ingin mendapatkan
gambaran tentang pola pikir dan perilaku konsumen, khusus-
nya mengenai kepercayaan diri mereka untuk dine-in di resto-
ran pada era “New Normal”. Kami juga ingin mengukur dampak
perilaku tersebut terhadap masa depan usaha restoran.
TUJUAN
STRATEGI
Untuk mendapatkan sampel survei konsumen yang mencakup
semua umur, tingkat pendapatan,dan merepresentasikan lokasi
secara nasional (DKI Jakarta), kami mengirim undangan survei
kepada pelanggan yang ada di basis data, pengikut sosial, dan
komunitas Infatuation. Kami juga mengundang beberapa
teman-teman untuk menjadi narasumber, yaitu Santi Zulbachri
(Managing Editor Elle Indonesia), Kevindra Soemantri (Editor in
Chief/Founder Top Tables), Agnes Sendjaja (Kowara Eatery
Group), Wynda Mardio (Steak Hotel by HOLYCOW), Ade Putri
Paramadita (@BEERgembira), dan Dr. Debryna Dewi.
AGENDA
METODOLOGI
RINGKASAN
HASIL
TAMBAHAN
“BAGAIMANA CARA KITA
METODOLOGI
Survei online melalui semua platform (desktop, mobile, tablet)
menggunakan Google Forms
10 pertanyaan wajib, 3 pertanyaan tidak wajib & terbuka
Rentang waktu: 19 Juni 2020 sampai 3 Juli 2020
Sampel: usia dewasa, berdomisili di Jakarta & Tangerang Selatan
Rekrutmen:
Distribusi melalui
- Basis data Njata & Co.
- Media sosial Njata & Co. (Instagram, Facebook,
Linkedin)
- Para klien Njata & Co.
- Newsletter Infatuation
- Hasil wawancara narasumber yang sudah dikurasi
MELAKUKAN INI ?”
“RESPONDEN YANG TERLIBAT
GEMAR KULINER”
1625 1174
SURVEI DIKIRIM SURVEI DIJAWAB (72%)
4+
MENIT UNTUK MENGISI
SURVEY
6 dari 1174 Koresponden (0,6%)
Koresponden memilih untuk tidak menyebutkan
Jenis Kelamin Koresponden
0,6%
50,3%49,2% 590 dari 1174 Koresponden (50,3%)
Koresponden adalah Laki Laki
578 dari 1174 Koresponden (49,1%)
Koresponden adalah Perempuan
15 dari 1174 Koresponden (1,3%)
Koresponden berumur 15 – 22 Tahun
Umur Koresponden
50,3%49,2%
204 dari 1174 Koresponden (17,4%)
Koresponden berumur 23 - 29 Tahun
38 dari 1174 Koresponden (3,2%)
Koresponden berumur 44 Tahun Keatas
3,2%
20,3% 57,8%
1,3%
238 dari 1174 Koresponden (20,3%)
Koresponden berumur 37 - 43 Tahun
679 dari 1174 Koresponden (57,8%)
Koresponden berumur 30 - 36 Tahun
17,4%
AGENDA
RINGKASAN
METODOLOGI
HASIL
TAMBAHAN
“RINGKASAN TEMUAN UTAMA”
RINGKASAN
Kesehatan / Keselamatan adalah
benang merah yang kita lihat terjalin
sepanjang hasil penelitian.
4 dari 5 pengunjung menyebutkan
masalah kesehatan dan keselamatan
sebagai penghalang terbesar untuk
kembali makan di luar; jauh melebihi
alasan adanya promo.
Tempat duduk di dalam ruangan
(Non-Smoking) dan ruangan private
di restoran adalah 2 faktor paling
mungkin meningkatkan tingkat ken-
yamanan dan mempengaruhi kem-
balinya konsumen.
KESELAMATAN ADALAH
HAL YANG TERPENTING
Pengunjung kangen dengan restoran dan
pengalaman makan di luar. Tetapi ketika
restoran dibuka kembali, tingkat kenya-
manan bervariasi.
4 dari 5 pengunjung berencana untuk
menunggu lebih dari seminggu — sekitar
59% akan menunggu lebih dari 4 minggu.
Hampir 20% berencana untuk menunggu
lebih antara 2 - 4 minggu.
MENGAMBIL PENDEKATAN
“TUNGGU & LIHAT”
MEMASAK SENDIRI ATAU
PEMESANAN DELIVERY
MELONJAK
Mengkonsumsi makanan di rumah
telah menjadi bagian yang jauh lebih
besar dalam kehidupan konsumen
selama krisis.
Dari segi dampak ekonomi, 54% orang
sangat / agak mungkin mengurangi
pengeluaran untuk makan. Belanja
bahan makanan, layanan streaming, dan
kontribusi untuk investasi adalah yang
paling mungkin TIDAK dipotong.
PEMESANAN DELIVERY MELONJAK!
33,4% dilakukan ke restoran atau home
industry. 54% Belajar memasak sendiri
di rumah.
AGENDA
RINGKASAN
METODOLOGI
HASIL
TAMBAHAN
“Kesehatan dan keselamatan
adalah yang terpenting”
KESEHATAN DAN KESELAMATAN
ADALAH YANG TERPENTING
WAJIB DILAKUKAN OLEH RESTORAN LAIN
HASIL
72,5%
23%
12%
8%
93 dari 1174 Koresponden (8%)
Memilih yang Cukup Penting
141 dari 1174 Koresponden (12%)
Memilih Penting
270 dari 1174 Koresponden (23%)
Memilih Sangat Penting
851 dari 1174 Koresponden (72,5%)
Memilih Kalau tidak ada protokol,
tidak dine-in
“Konten, konten, konten is king! Kalau untuk makanan, saya rasa di Jakarta
makanan sudah enak-enak. Begitu pun minumannya. Pelaku usaha, kan,
banyak yang kreatif; mereka harus memikirkan konten mengenai safety yang
menarik dan tidak monoton agar masyarakat akan lebih nyaman untuk men-
coba dine-in, dibanding memberi discount.”-narasumber
PENTINGNYA PROTOKOL
KESEHATAN DAN KESELAMATAN
ADALAH YANG TERPENTING
HASIL
“Sebisa mungkin akan mengurangi makan di luar/ di restoran. Kalau bisa hanya take away atau delivery. Kalaupun ter-
paksa makan di restoran, akan memilih restoran dengan standar protokol kesehatan yang lengkap dan detail, dan yang
membuat saya lebih nyaman.”-koresponden
Protokol Sanitasi dan
Hygiene
Suasana Restoran
Tersebut
Jenis Makanan Tersebut
Others
90,9%
30,9%
27,5%
18,9%
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
1055 dari 1174 Koresponden (90,9%)
Memilih Protokol Sanitasi &
Kebersihan
320 dari 1174 Koresponden (27,5%)
Memilih Jenis Makanan Restoran
Tersebut
360 dari 1174 Koresponden (30,9%)
Memilih Suasana Restoran
Tersebut
223 dari 1174 Koresponden (18,9%)
Memilih yang lain seperti Lokasi
(Jauh/Dekat) atau apakah restoran
tersebut masuk ke daerah rawan
Covid-19
3 FAKTOR UTAMA
*koresponden dapat memilih
3 jawaban di pernyataan ini
KESEHATAN DAN KESELAMATAN
ADALAH YANG TERPENTING
HASIL
“Harus diingat bahwa mental dan pola pikir masyarakat Jakarta masih sangat terbelah-belah. Selain protokol kesehatan yang
diharuskan, orang akan menilai kemungkinan dine-in dari suasana yang tampak dari restoran tersebut. Apakah ‘mengundang’
lewat interior, tidak terlalu ramai, terlihat bersih dan teratur, walaupun hand sanitizer tidak kelihatan. Because FIRST IMPRESSION
IS TRULY EVERYTHING YOU NEED.” -narasumber
Indoor (Non-Smoking)
Private Room
Outdoors (Non-Smoking)
Others
72,5%
42,1%
22,7%
10,9%
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
267 dari 1174 Koresponden (22,7%)
Memilih Outdoors (Non-Smoking)
494 dari 1174 Koresponden (42,1%)
Memilih Private Room
128 dari 1174 Koresponden (10,9%)
Memilih yang lain seperti Outdoor
or Indoor (Smoking)
3 AREA PILIHAN
851 dari 1174 Koresponden (72,5%)
Memilih Indoor (Non-Smoking)
*koresponden dapat memilih
3 jawaban di pernyataan ini
KESEHATAN DAN KESELAMATAN
ADALAH YANG TERPENTING
PENTING DILAKUKAN OLEH RESTORAN
HASIL
68,1%
12,3%
11,9%
5%
58 dari 1174 Koresponden (5%)
Memilih yang Cukup Penting
139 dari 1174 Koresponden (11,9%)
Memilih Sangat Penting
144 dari 1174 Koresponden (12,3%)
Memilih Penting
799 dari 1174 Koresponden (68,1%)
Tidak Adapun Tidak Masalah
“Akibat dari pandemik ini saya lihat semua pelaku usaha kembali di jalur
‘start’ yang mirip atau sama. Promo Re-opening bukan yang terpenting,
tapi pada saat bersamaan, juga sangat penting dalam mempengaruhi
emosi customer. Sudah pasti mereka harus berpikir keras mencari promo di
luar discount.”-pengusaha restoran
PROMO RE-OPENING
“Pendekatan tunggu
dan lihat”
PENDEKATAN TUNGGU DAN LIHAT
HASIL
6% MENUNGGU ANTARA
2 – 4 MINGGU
9% MENUNGGU 1 - 2 MINGGU
26% MENUNGGU 0 - 1 MINGGU
59% MENUNGGU 4 MINGGU
KEATAS
“Sebagai pelaku usaha food & beverage, saya dilema dengan dibukanya restoran untuk
dine-in pada awal Juni. Secara pribadi, saya kurang nyaman. Apalagi angka yang terjangkit
semakin banyak. Akan tetapi, karena alasan ekonomi, saya akhirnya buka. Begitupun dengan
keluarnya peraturan bahwa tidak boleh ada PHK. Sebagai pelaku usaha yang bertanggung
jawab dan selalu bayar pajak apa bantuan pemerintah untuk kami? Ke mana aja uang pajak
yang sudah kami bayarkan?”-pengusaha restoran
TIMELINE
6%
9%
26%
59%
“Kebiasaan dan
kebangkitan
usaha baru”
MASAK SENDIRI / DELIVERY / BANGKITNYA
“INDUSTRI RUMAHAN”
KEBIASAAN BARU
HASIL
59,8%20%
15%
5%
58 dari 1174 koresponden (5%)
Pesan-antar makanan / takeaway
(langsung menghubungi restoran)
176 dari 1174 Koresponden (15%)
Pesan-antar makanan menggu-
nakan jasa online
234 dari 1174 Koresponden (20%)
Mencoba masakan “industri
rumahan”
702 dari 1174 Koresponden (59,8%)
Belajar / masak sendiri di rumah
“The new normal comes with the idea of ‘staying at home’, which might be the
smartest option; terlepas dari jenis makanan yang disediakan. Dengan
maraknya ‘Home Industry’, mungkin bagi banyak orang makan di luar telah
menjadi ‘kemewahan sekunder’. Mungkin mereka mampu, mungkin juga
tidak; tetapi jelas tidak perlu. Saya nggak akan heran apabila ada brand
‘home industry’ yang rising setelah ini.”-narasumber
KEBIASAAN BARU
851 dari 1174 Koresponden (72,5%)
Memilih Kalau tidak ada protokol,
tidak dine-in
AGENDA
RINGKASAN
METODOLOGI
HASIL
TAMBAHAN
79% Kangen dengan suasana akrab makan bersama
teman dan keluarga
98% Percaya ada perbedaan rasa dan kualitas
yang cukup signifikan antara makanan fresh
dan pesan-antar
67% Skeptikal hobi masak sendiri atau usaha
industri rumahan akan berlanjut ketika keadaan
kembali seperti semula
78% Percaya budaya makan bersama adalah budaya
masyarakat yang sudah berlangsung selama
berabad-abad dan sangat susah untuk diubah
TREN DINE-IN AKAN KEMBALI KARENA
“Indonesia sangat kaya dengan sejarah, khususnya makanan dan minuman yang dimulai dari Batavia. Untuk explore
sejarah makanan dan minuman di DKI Jakarta saja akan membutuhkan waktu yang sangat lama dan membuat saya
suka berpikir kenapa saya tidak tinggal pada jaman itu."-narasumber
“Pesan-Antar dan Takeaway Tidak
Akan Menggantikan Perasaan
Kebersamaan Dengan Keluarga
dan Teman di Restoran Favorit”
-koresponden
“Semua restoran dibangun dari sebuah mimpi. Apakah dimulai
dengan industri rumahan atau tidak, kita tau era ini akan
menjadi era bersejarah untuk industri food & beverage”
-pengusaha restoran
Perjalanan Njata & Co dimulai secara khusus menangani manajemen proyek dalam industri F&B dan gaya
hidup dan di tahun 2020 ditambah dengan Travel Industry. Sejak itu, kami telah menjadi bagian dari kela-
hiran sejumlah merek F&B kenamaan yang sudah berhasil menghidupkan industri gaya hidup di Indone-
sia. Njata & Co. Adalah perusahaan manajemen proyek yang menawarkan layanan menyeluruh bagi
pelaku industri Indonesia maupun asing dalam merambahi pasar F&B di Indonesia. Kami memiliki keter-
tarikan mendalam tentang makanan yang menjadi inspirasi dari segala aspek praktik konsultasi kami.
Ketertarikan ini jugalah yang kemudian berhasil membantu banyak pemilik restoran — baik yang sudah
lama berkecimpung di industri ini, maupun yang baru saja memulai — dalam membangun usaha
mereka; mulai dari pengembangan konsep sampai desain restoran, membuat simulasi keuangan sampai
strategi pemasaran, pembuatan sampai implementasi menu, dan pemberian pelatihan sampai grand
opening. Kami membentuk dan membagikan visi para klien kami dan dengan senang hati ikut meraya-
kan kesuksesan mereka.
TENTANG KAMI
851 dari 1174 Koresponden (72,5%)
Memilih Kalau tidak ada protokol,
tidak dine-in
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
Santi Zulbachri (Managing Editor Elle Indonesia),
Kevindra Soemantri (Editor in Chief/Founder Top Tables),
Agnes Sendjaja (Kowara Eatery Group),
Wynda Mardio (Steak Hotel by HOLYCOW),
Ade Putri Paramadita (@BEERgembira, Culinary Story Teller),
dan Dr. Debryna Dewi.
PROMO RE-OPENING
851 dari 1174 Koresponden (72,5%)
Memilih Kalau tidak ada protokol,
tidak dine-in
Copyright ©2020 Njata & Co. All rights reserved
Engage@njata.co
081-119-NJATA

More Related Content

Similar to Laporan Tingkat Kepercayaan Konsumen untuk Dine In di Restoran

Similar to Laporan Tingkat Kepercayaan Konsumen untuk Dine In di Restoran (20)

PEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptx
PEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptxPEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptx
PEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptx
 
Laporan hasil penyuluhan PHBS Sekolah
Laporan hasil penyuluhan PHBS SekolahLaporan hasil penyuluhan PHBS Sekolah
Laporan hasil penyuluhan PHBS Sekolah
 
Business Plan Presentation
Business Plan PresentationBusiness Plan Presentation
Business Plan Presentation
 
Business Plan Presentation
Business Plan PresentationBusiness Plan Presentation
Business Plan Presentation
 
First Presentation ( INFORMATION )
First Presentation ( INFORMATION )First Presentation ( INFORMATION )
First Presentation ( INFORMATION )
 
MANAJEMEN STRATEGIK UNIVERSITAS NAROTAMA
MANAJEMEN STRATEGIK UNIVERSITAS NAROTAMAMANAJEMEN STRATEGIK UNIVERSITAS NAROTAMA
MANAJEMEN STRATEGIK UNIVERSITAS NAROTAMA
 
Materi 2. strategi menjalankan usaha
Materi 2. strategi menjalankan usahaMateri 2. strategi menjalankan usaha
Materi 2. strategi menjalankan usaha
 
Tugas Event proposal
Tugas Event proposal Tugas Event proposal
Tugas Event proposal
 
SOSIALISASI Rumah Makan dan Jasa Boga.pdf
SOSIALISASI Rumah Makan dan Jasa Boga.pdfSOSIALISASI Rumah Makan dan Jasa Boga.pdf
SOSIALISASI Rumah Makan dan Jasa Boga.pdf
 
Indonesia Darurat Rokok
Indonesia Darurat RokokIndonesia Darurat Rokok
Indonesia Darurat Rokok
 
Doctor patient communication
Doctor patient communicationDoctor patient communication
Doctor patient communication
 
KONSEP DASAR ILMU PEMASARAN DAN MEMAHAMI BAGAIMANA PEMASARAN SECARA HOLISTIK
KONSEP DASAR ILMU PEMASARAN DAN MEMAHAMI BAGAIMANA PEMASARAN SECARA HOLISTIKKONSEP DASAR ILMU PEMASARAN DAN MEMAHAMI BAGAIMANA PEMASARAN SECARA HOLISTIK
KONSEP DASAR ILMU PEMASARAN DAN MEMAHAMI BAGAIMANA PEMASARAN SECARA HOLISTIK
 
Laporan akhir bisnis makanan ringan
Laporan akhir bisnis makanan ringanLaporan akhir bisnis makanan ringan
Laporan akhir bisnis makanan ringan
 
Foodizz Interim Report (Millennial & Gen Z)_20 Jan 22.pdf
Foodizz Interim Report (Millennial & Gen Z)_20 Jan 22.pdfFoodizz Interim Report (Millennial & Gen Z)_20 Jan 22.pdf
Foodizz Interim Report (Millennial & Gen Z)_20 Jan 22.pdf
 
01. Latihan Analisis Data.pptx
01. Latihan Analisis Data.pptx01. Latihan Analisis Data.pptx
01. Latihan Analisis Data.pptx
 
Statistik untuk kehidupan
Statistik untuk kehidupanStatistik untuk kehidupan
Statistik untuk kehidupan
 
Business Model - Tahu Kriuk Bro!
Business Model - Tahu Kriuk Bro!Business Model - Tahu Kriuk Bro!
Business Model - Tahu Kriuk Bro!
 
Metode riset
Metode risetMetode riset
Metode riset
 
2-3_(IN)_Ms Sally Johnston_One person’s reward is another person’s punishment...
2-3_(IN)_Ms Sally Johnston_One person’s reward is another person’s punishment...2-3_(IN)_Ms Sally Johnston_One person’s reward is another person’s punishment...
2-3_(IN)_Ms Sally Johnston_One person’s reward is another person’s punishment...
 
SWOT
SWOTSWOT
SWOT
 

Laporan Tingkat Kepercayaan Konsumen untuk Dine In di Restoran

  • 1. Laporan Tingkat Kepercayaan Konsumen untuk Dine-In di Restoran Ditulis Oleh : Aditya Aryasena, Founder Desain Editorial Oleh : Aryananda Suratman DKI Jakarta, INDONESIA July 2020
  • 2. Di tengah pandemi COVID-19, Njata & Co. ingin mendapatkan gambaran tentang pola pikir dan perilaku konsumen, khusus- nya mengenai kepercayaan diri mereka untuk dine-in di resto- ran pada era “New Normal”. Kami juga ingin mengukur dampak perilaku tersebut terhadap masa depan usaha restoran. TUJUAN STRATEGI Untuk mendapatkan sampel survei konsumen yang mencakup semua umur, tingkat pendapatan,dan merepresentasikan lokasi secara nasional (DKI Jakarta), kami mengirim undangan survei kepada pelanggan yang ada di basis data, pengikut sosial, dan komunitas Infatuation. Kami juga mengundang beberapa teman-teman untuk menjadi narasumber, yaitu Santi Zulbachri (Managing Editor Elle Indonesia), Kevindra Soemantri (Editor in Chief/Founder Top Tables), Agnes Sendjaja (Kowara Eatery Group), Wynda Mardio (Steak Hotel by HOLYCOW), Ade Putri Paramadita (@BEERgembira), dan Dr. Debryna Dewi.
  • 4. “BAGAIMANA CARA KITA METODOLOGI Survei online melalui semua platform (desktop, mobile, tablet) menggunakan Google Forms 10 pertanyaan wajib, 3 pertanyaan tidak wajib & terbuka Rentang waktu: 19 Juni 2020 sampai 3 Juli 2020 Sampel: usia dewasa, berdomisili di Jakarta & Tangerang Selatan Rekrutmen: Distribusi melalui - Basis data Njata & Co. - Media sosial Njata & Co. (Instagram, Facebook, Linkedin) - Para klien Njata & Co. - Newsletter Infatuation - Hasil wawancara narasumber yang sudah dikurasi MELAKUKAN INI ?”
  • 5. “RESPONDEN YANG TERLIBAT GEMAR KULINER” 1625 1174 SURVEI DIKIRIM SURVEI DIJAWAB (72%) 4+ MENIT UNTUK MENGISI SURVEY
  • 6. 6 dari 1174 Koresponden (0,6%) Koresponden memilih untuk tidak menyebutkan Jenis Kelamin Koresponden 0,6% 50,3%49,2% 590 dari 1174 Koresponden (50,3%) Koresponden adalah Laki Laki 578 dari 1174 Koresponden (49,1%) Koresponden adalah Perempuan
  • 7. 15 dari 1174 Koresponden (1,3%) Koresponden berumur 15 – 22 Tahun Umur Koresponden 50,3%49,2% 204 dari 1174 Koresponden (17,4%) Koresponden berumur 23 - 29 Tahun 38 dari 1174 Koresponden (3,2%) Koresponden berumur 44 Tahun Keatas 3,2% 20,3% 57,8% 1,3% 238 dari 1174 Koresponden (20,3%) Koresponden berumur 37 - 43 Tahun 679 dari 1174 Koresponden (57,8%) Koresponden berumur 30 - 36 Tahun 17,4%
  • 9. “RINGKASAN TEMUAN UTAMA” RINGKASAN Kesehatan / Keselamatan adalah benang merah yang kita lihat terjalin sepanjang hasil penelitian. 4 dari 5 pengunjung menyebutkan masalah kesehatan dan keselamatan sebagai penghalang terbesar untuk kembali makan di luar; jauh melebihi alasan adanya promo. Tempat duduk di dalam ruangan (Non-Smoking) dan ruangan private di restoran adalah 2 faktor paling mungkin meningkatkan tingkat ken- yamanan dan mempengaruhi kem- balinya konsumen. KESELAMATAN ADALAH HAL YANG TERPENTING Pengunjung kangen dengan restoran dan pengalaman makan di luar. Tetapi ketika restoran dibuka kembali, tingkat kenya- manan bervariasi. 4 dari 5 pengunjung berencana untuk menunggu lebih dari seminggu — sekitar 59% akan menunggu lebih dari 4 minggu. Hampir 20% berencana untuk menunggu lebih antara 2 - 4 minggu. MENGAMBIL PENDEKATAN “TUNGGU & LIHAT” MEMASAK SENDIRI ATAU PEMESANAN DELIVERY MELONJAK Mengkonsumsi makanan di rumah telah menjadi bagian yang jauh lebih besar dalam kehidupan konsumen selama krisis. Dari segi dampak ekonomi, 54% orang sangat / agak mungkin mengurangi pengeluaran untuk makan. Belanja bahan makanan, layanan streaming, dan kontribusi untuk investasi adalah yang paling mungkin TIDAK dipotong. PEMESANAN DELIVERY MELONJAK! 33,4% dilakukan ke restoran atau home industry. 54% Belajar memasak sendiri di rumah.
  • 12. KESEHATAN DAN KESELAMATAN ADALAH YANG TERPENTING WAJIB DILAKUKAN OLEH RESTORAN LAIN HASIL 72,5% 23% 12% 8% 93 dari 1174 Koresponden (8%) Memilih yang Cukup Penting 141 dari 1174 Koresponden (12%) Memilih Penting 270 dari 1174 Koresponden (23%) Memilih Sangat Penting 851 dari 1174 Koresponden (72,5%) Memilih Kalau tidak ada protokol, tidak dine-in “Konten, konten, konten is king! Kalau untuk makanan, saya rasa di Jakarta makanan sudah enak-enak. Begitu pun minumannya. Pelaku usaha, kan, banyak yang kreatif; mereka harus memikirkan konten mengenai safety yang menarik dan tidak monoton agar masyarakat akan lebih nyaman untuk men- coba dine-in, dibanding memberi discount.”-narasumber PENTINGNYA PROTOKOL
  • 13. KESEHATAN DAN KESELAMATAN ADALAH YANG TERPENTING HASIL “Sebisa mungkin akan mengurangi makan di luar/ di restoran. Kalau bisa hanya take away atau delivery. Kalaupun ter- paksa makan di restoran, akan memilih restoran dengan standar protokol kesehatan yang lengkap dan detail, dan yang membuat saya lebih nyaman.”-koresponden Protokol Sanitasi dan Hygiene Suasana Restoran Tersebut Jenis Makanan Tersebut Others 90,9% 30,9% 27,5% 18,9% 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1055 dari 1174 Koresponden (90,9%) Memilih Protokol Sanitasi & Kebersihan 320 dari 1174 Koresponden (27,5%) Memilih Jenis Makanan Restoran Tersebut 360 dari 1174 Koresponden (30,9%) Memilih Suasana Restoran Tersebut 223 dari 1174 Koresponden (18,9%) Memilih yang lain seperti Lokasi (Jauh/Dekat) atau apakah restoran tersebut masuk ke daerah rawan Covid-19 3 FAKTOR UTAMA *koresponden dapat memilih 3 jawaban di pernyataan ini
  • 14. KESEHATAN DAN KESELAMATAN ADALAH YANG TERPENTING HASIL “Harus diingat bahwa mental dan pola pikir masyarakat Jakarta masih sangat terbelah-belah. Selain protokol kesehatan yang diharuskan, orang akan menilai kemungkinan dine-in dari suasana yang tampak dari restoran tersebut. Apakah ‘mengundang’ lewat interior, tidak terlalu ramai, terlihat bersih dan teratur, walaupun hand sanitizer tidak kelihatan. Because FIRST IMPRESSION IS TRULY EVERYTHING YOU NEED.” -narasumber Indoor (Non-Smoking) Private Room Outdoors (Non-Smoking) Others 72,5% 42,1% 22,7% 10,9% 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 267 dari 1174 Koresponden (22,7%) Memilih Outdoors (Non-Smoking) 494 dari 1174 Koresponden (42,1%) Memilih Private Room 128 dari 1174 Koresponden (10,9%) Memilih yang lain seperti Outdoor or Indoor (Smoking) 3 AREA PILIHAN 851 dari 1174 Koresponden (72,5%) Memilih Indoor (Non-Smoking) *koresponden dapat memilih 3 jawaban di pernyataan ini
  • 15. KESEHATAN DAN KESELAMATAN ADALAH YANG TERPENTING PENTING DILAKUKAN OLEH RESTORAN HASIL 68,1% 12,3% 11,9% 5% 58 dari 1174 Koresponden (5%) Memilih yang Cukup Penting 139 dari 1174 Koresponden (11,9%) Memilih Sangat Penting 144 dari 1174 Koresponden (12,3%) Memilih Penting 799 dari 1174 Koresponden (68,1%) Tidak Adapun Tidak Masalah “Akibat dari pandemik ini saya lihat semua pelaku usaha kembali di jalur ‘start’ yang mirip atau sama. Promo Re-opening bukan yang terpenting, tapi pada saat bersamaan, juga sangat penting dalam mempengaruhi emosi customer. Sudah pasti mereka harus berpikir keras mencari promo di luar discount.”-pengusaha restoran PROMO RE-OPENING
  • 17. PENDEKATAN TUNGGU DAN LIHAT HASIL 6% MENUNGGU ANTARA 2 – 4 MINGGU 9% MENUNGGU 1 - 2 MINGGU 26% MENUNGGU 0 - 1 MINGGU 59% MENUNGGU 4 MINGGU KEATAS “Sebagai pelaku usaha food & beverage, saya dilema dengan dibukanya restoran untuk dine-in pada awal Juni. Secara pribadi, saya kurang nyaman. Apalagi angka yang terjangkit semakin banyak. Akan tetapi, karena alasan ekonomi, saya akhirnya buka. Begitupun dengan keluarnya peraturan bahwa tidak boleh ada PHK. Sebagai pelaku usaha yang bertanggung jawab dan selalu bayar pajak apa bantuan pemerintah untuk kami? Ke mana aja uang pajak yang sudah kami bayarkan?”-pengusaha restoran TIMELINE 6% 9% 26% 59%
  • 19. MASAK SENDIRI / DELIVERY / BANGKITNYA “INDUSTRI RUMAHAN” KEBIASAAN BARU HASIL 59,8%20% 15% 5% 58 dari 1174 koresponden (5%) Pesan-antar makanan / takeaway (langsung menghubungi restoran) 176 dari 1174 Koresponden (15%) Pesan-antar makanan menggu- nakan jasa online 234 dari 1174 Koresponden (20%) Mencoba masakan “industri rumahan” 702 dari 1174 Koresponden (59,8%) Belajar / masak sendiri di rumah “The new normal comes with the idea of ‘staying at home’, which might be the smartest option; terlepas dari jenis makanan yang disediakan. Dengan maraknya ‘Home Industry’, mungkin bagi banyak orang makan di luar telah menjadi ‘kemewahan sekunder’. Mungkin mereka mampu, mungkin juga tidak; tetapi jelas tidak perlu. Saya nggak akan heran apabila ada brand ‘home industry’ yang rising setelah ini.”-narasumber KEBIASAAN BARU
  • 20. 851 dari 1174 Koresponden (72,5%) Memilih Kalau tidak ada protokol, tidak dine-in AGENDA RINGKASAN METODOLOGI HASIL TAMBAHAN
  • 21. 79% Kangen dengan suasana akrab makan bersama teman dan keluarga 98% Percaya ada perbedaan rasa dan kualitas yang cukup signifikan antara makanan fresh dan pesan-antar 67% Skeptikal hobi masak sendiri atau usaha industri rumahan akan berlanjut ketika keadaan kembali seperti semula 78% Percaya budaya makan bersama adalah budaya masyarakat yang sudah berlangsung selama berabad-abad dan sangat susah untuk diubah TREN DINE-IN AKAN KEMBALI KARENA “Indonesia sangat kaya dengan sejarah, khususnya makanan dan minuman yang dimulai dari Batavia. Untuk explore sejarah makanan dan minuman di DKI Jakarta saja akan membutuhkan waktu yang sangat lama dan membuat saya suka berpikir kenapa saya tidak tinggal pada jaman itu."-narasumber
  • 22. “Pesan-Antar dan Takeaway Tidak Akan Menggantikan Perasaan Kebersamaan Dengan Keluarga dan Teman di Restoran Favorit” -koresponden
  • 23. “Semua restoran dibangun dari sebuah mimpi. Apakah dimulai dengan industri rumahan atau tidak, kita tau era ini akan menjadi era bersejarah untuk industri food & beverage” -pengusaha restoran
  • 24. Perjalanan Njata & Co dimulai secara khusus menangani manajemen proyek dalam industri F&B dan gaya hidup dan di tahun 2020 ditambah dengan Travel Industry. Sejak itu, kami telah menjadi bagian dari kela- hiran sejumlah merek F&B kenamaan yang sudah berhasil menghidupkan industri gaya hidup di Indone- sia. Njata & Co. Adalah perusahaan manajemen proyek yang menawarkan layanan menyeluruh bagi pelaku industri Indonesia maupun asing dalam merambahi pasar F&B di Indonesia. Kami memiliki keter- tarikan mendalam tentang makanan yang menjadi inspirasi dari segala aspek praktik konsultasi kami. Ketertarikan ini jugalah yang kemudian berhasil membantu banyak pemilik restoran — baik yang sudah lama berkecimpung di industri ini, maupun yang baru saja memulai — dalam membangun usaha mereka; mulai dari pengembangan konsep sampai desain restoran, membuat simulasi keuangan sampai strategi pemasaran, pembuatan sampai implementasi menu, dan pemberian pelatihan sampai grand opening. Kami membentuk dan membagikan visi para klien kami dan dengan senang hati ikut meraya- kan kesuksesan mereka. TENTANG KAMI
  • 25. 851 dari 1174 Koresponden (72,5%) Memilih Kalau tidak ada protokol, tidak dine-in Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : Santi Zulbachri (Managing Editor Elle Indonesia), Kevindra Soemantri (Editor in Chief/Founder Top Tables), Agnes Sendjaja (Kowara Eatery Group), Wynda Mardio (Steak Hotel by HOLYCOW), Ade Putri Paramadita (@BEERgembira, Culinary Story Teller), dan Dr. Debryna Dewi.
  • 26. PROMO RE-OPENING 851 dari 1174 Koresponden (72,5%) Memilih Kalau tidak ada protokol, tidak dine-in Copyright ©2020 Njata & Co. All rights reserved Engage@njata.co 081-119-NJATA