SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
adfa, p. 1, 2011.
© Springer-Verlag Berlin Heidelberg 2011
Pemanfaatan Sosial Web dalam Pelaksanaan Pendidikan
Tinggi
(Paper UAS Komputer Media Komunikasi)
Pratama Benny Herlandy, S.Pd
Pendidikan Teknlogi dan Kejuruan
Pascasarjana UNY
pratamabeni@gmail.com
Abstract. Paper ini membahas potensi Sosial Web dalam rangka mendukung
pembelajaran di pendidikan tinggi. Penulisan paper ini berinti pada hasil – hasil
penelitian terkait yang menjelaskan tentang kaitan serta fungsi penggunaan So-
sial Web dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. penulisan paper bersifat
Literarur Review, dari hasil pembahasan pada paper didapatkan bahwa
penggunaan sosial web dalam pendidikan dapat meningkatkan minat belajar pe-
serta didik serta dapat menciptakan peserta didik yang mandiri serta sosial web
juga memungkin terciptanya interaksi belajar yang lebih dinamis, interaktif dan
terikat oleh ruang dan waktu. Tantangan dalam pengembangan sosial web se-
bagai sarana pelaksanaan pendidikan juga termasuk yang perlu diperhatikan
oleh penyelenggara pendidikan disamping manfaat yang diberikan oleh sosial
web. Tantangan tersebut diantaranya adalah bagaimana pihak instansi pendidi-
kan merancang sosial web sebagai sarana pendidikan yang berkualitas dan
menarik minat peserta didik untuk menggunkan sosial web tersebut, hal ini juga
menjadi salah satu fokus pembahasan dalam paper ini.
Keywords: Manfaat, Sosial Web, Pendidikan, Mandiri, Interaktif
1 Pendahuluan
Ada banyak teori tentang belajar seperti behaviorisme, dan konstruktivisme.
Tidak ada teori pasti yang dapat digunakan secara ekslusif untuk model pembelajaran
berkelompok, dan tentu para guru cenderung untuk menggunakan berbagai teori dari
berbagai perspektif. Dengan kemajuan dalam penelitian pengalaman teori pembelaja-
ran mendukung pengembangan model pendidikan online yang selalu berkembang.
Selama dua dekade terakhir, teori-teori belajar sosial selalu menjadi fokus
utama dalam perdebatan di antara para peneliti. Meskipun pandangan dari berbagai
teori sosial berbeda, ada pendapat umum yang menyatakan bahwa umum bahwa in-
teraksi, dialog, dan kerja sama sangat penting untuk belajar yang produktif.
Teknologi informasi dan komunikasi memiliki kekuatan dan efek yang luar bi-
asa dalam kehidupan sosial Agouglu (2007). Teknologi ini juga telah lama digunakan
dan terus meningkat pada aspek pendidikan sebagai salah satu sub-bagian dari ke-
hidupan sosial. Sebagai hasil dari penggunaan yang intensif dari informasi dan
teknologi komunikasi pada bidang pendidikan, timbullah bidang kajian disiplin ilmu
baru. Salah satunya adalah konsep pendidikan berbasis web dengan memanfaat
teknologi informasi yang maju, hal ini sekarang sedang populer digunakan di
berbagai belahan dunia. Pendidikan tidak berbatas waktu, jarak dan independen serta
fleksibel menjadikan pembelajaran ini sebagai implikasi pendidikan jangka panjang
dan pendidikan invidual yang saat ini menjelma menjadi konsep yang banyak
digunakan sebagai dengan nama pendidikan jarak jauh berbasis web Demiray (2005).
Pembelajaran jarak jauh mengalami beberapa tahap perkembngan, baik dari
segi model pembelajaran dan teknologi yang digunakan seperti yang dijelaskan Wil-
liam (dalam Agouglu, 2007).
Fig. 1. Perkembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh
Berdasarkan gambar dapat dilihat perkembangan dari model distance learning
yang bergerak dari model pembelajaran yang pasif menuju pembelajaran yang mem-
iliki interaksi multi arah, salah satu nya interaksi pembelajaran dengan menggunakan
media komunikasi yaitu Sosial Web.
Pada zaman teknologi maju saat ini, banyak media yang dapat digunakan un-
tuk berbicara dan berkolaborasi dalam lingkungan belajar yang lebih dikenal dengan
Sosial Web. Meningkatnya minat dalam Sosial Web dalam pembelajaran menuntut
lembaga pendidikan mengadopsi pembelajaran virtual (VLEs), yang menggabungkan
kolaborasi dan alat komunikasi seperti wiki, blog, forum dan chatting. Baru-baru ini,
tersedia software berbasis web berupa sosial web seperti Facebook, GoogleDocs,
Delicious, Flickr telah diadopsi dalam kegiatan belajar dan mengajar.
Sosial Web adalah merupakan istilah untuk berbagai perangkat lunak yang
memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna lain,
terutama melalui web. jaringan sosial website seperti MySpace, Facebook, Flickr, dan
YouTube adalah contoh dari beberapa dari piranti lunak yang dapat digunakan untuk
berbagi dan berkolaborasi dalam pendidikan, sosial, dan konteks bisnis. Aspek pent-
ing dari sebuah sosial web adalah bahwa hal itu melibatkan lebih luas partisipasi da-
lam penciptaan informasi yang dibagi.
Berdasarkan kegunaan dan fungsi dari Sosial Web maka pada saat ini banyak
lembaga pendidikan yang mencoba mengadopsi model pendidikan menggunakan
perangkat ini terutama dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, karena behaviour
yang dimiliki oleh Sosial Web lebih cenderung mendekati model pembelajaran yang
ada di pendidikan tinggi. Oleh karena itu, banyak saat ini pendidik dan perancang
instruksional yang mengembangkan materi online dan terlibat dalam model statis ini,
menciptakan bahan online mereka sebagai model transmisi pedagogi yang akan di-
warisi yang dikenal sebagai 'universitas model pengajaran'
Oleh karena itu penulisan paper terkait Sosial Web ini bertujuan untuk mem-
bahas tentang bagaimana serta manfat dan tantangan dari Sosial Web ketika
digunakan dalam pendidikan tinggi saat ini.
2 Tinjauan Teori
2.1 Media Pembelajaran
Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (da-
lam Sudrajat, 2008) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pem-
bawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Media pembela-
jaran adalah komponen bagian dari sebuah sistem pembelajaran. Media pembelajaran
dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran.
Prinsip media medaited instruction berada pada posisi penting untuk
mewujudkan kegiatan belajar secara optimal. Pendidikan yang berkualitas memer-
lukan summber daya guru yang mampu berperan secara porfesional dalam lingkungan
sekolah dan masyarakat. Guru tidak hanya harus profesional dalam kemampuan
membelajarkan siswa, tetapi juga guru harus mampu dan kompeten dalam mengelola
informasi dan lingkungan agar dapat memfasilitasu kegiatan belajar siswa. Guru
profesional wajib mampu memilih dan menggunakan berbagai jenis media pembelaja-
ran yang ada disekitarnya, agar dapat mengikuti perkembangan pengetahuan teknolo-
gi peserta didik dan tidak menjadi guru yang kurang update atau tidak melek teknolo-
gi media dalam rangka mengembangkan pembelajaran yang bersifat instruksional.
Media memiliki beberapa fungsi menurut Rusman (2012) diantaranya :
1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalama yang dimiliki oleh
peserta didik. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang di-
pelajari, maka obyek tersebut yang dibawa ke peserta didik. Obyek bisa dibuat da-
lam bentuk miniatur, simulasi, model maupun bentuk gambar yang dapat disajikan
secara audio visual dan audial.
2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak
mungkin dialami secara langsung didalam kelas oleh para peserta didik tentang
suatu obyek misalnya objek bergerak terlalu lambat, objek terlalu kecil, objek ber-
gerak terlalu besar, objek terlalu kompleks ataupun objek mengandung berbahaya
dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua objek dapat
disajikan kepada peserta didik.
3. Media pembelajaran dapat menghadirkan adanya interaksi langsung antara peserta
didik dalam lingkungannya.
4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan realistis.
6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyuruh dari yang konkrit sampai
yang abstrak
Berdasarkan penjelasan tentang kelebihan – kelebihan media pembelajaran itu-
lah, maka kedudukan media pembelajaran sangat penting. Oleh karena itu perlu pem-
ilihan media yang tepat agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Di
era informasi saat ini masyarakat semakin dibuat melek informasi dengan adanya
dukungan fasilitas teknologi informasi yang membuat masyarakat sebagai masyarakat
melek teknologi informasi atau masyarakat informatika.
2.2 Media Pembelajaran Berbasis Web
Khan (1997) mendefinisikan pengajaran berbasis web sebagai program
pengajaran berbasis hypermedia yang memanfaatkan atribut dan sumberdaya World
Wide Web (WWW) untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Sedangkan menurut Clark (1996), pengajaran berbasis web adalah pengajaran
individual yang dikirim melalui jaringan komputer umum atau pribadi dan kemudian
ditampilkan oleh web browser. Oleh karena itu kemajuan pengajaran berbasis web
akan terkait dengan kemajuan teknologi web (perangkat keras dan perangkat lunak)
maupun pertumbuhan situs-situs web yang semakin banyak dan semakin cepat di
seluruh dunia. Kemajuan perangkat keras ditandai dengan pemakaian teknologi ATM
(Asyncronous Transfer Mode) dan serat optik yang memungkinkan transfer data yang
besar dan cepat Surjono (1999). Dalam bidang perangkat lunak, Java yang dikem-
bangkan oleh Sun Microsystem mampu membuat aplikasi dalam halaman web yang
bersifat dinamis.
Lu’mu Tasri (2011) menyatakan bahwa, bahan ajar berbasis web adalah bahan
ajar yang disiapkan, dijalankan, dan dimanfaatkan dengan media web. Bahan ajar
sering juga disebut bahan ajar berbasis internet atau bahan ajar on line. Terdapat tiga
karakteristik utama yang merupakan potensi besar bahan ajar berbasis web, yakni:
- Menyajikan multimedia
- Menyimpan, mengolah, dan menyajikan infromasi
- Hyperlink
Karena sifatnya yang on line, maka bahan ajar berbasis web mempunyai
karakteristik khusus sesuai dengan karakteristik web itu sendiri. Salah satu karakteris-
tik yang paling menonjol adalah adanya fasilitas hyperlink. Hyperlink memungkinkan
sesuatu subjek nge-link ke subjek lain tanpa ada batasan fisik dan geografis, selama
subjek yang bersangkutan tersedia pada web. Dengan adanya fasilitas hyperlink maka
sumber belajar menjadi sangat kaya. Search engine sangat membantu untuk mencari
subjek yang dapat dijadikan link.
2.3 Sosial Web
Istilah "sosial web" secara luas didefinisikan sebagai "perangkat lunak yang
mendukung interaksi kelompok", meskipun dapat dikatakan bahwa internet selalu
terdiri jaringan individu terhubung melalui teknologi sosial seperti e-mail, chat room
dan forum diskusi (sekarang disebut sebagai the "2.0" teknologi). Sosial Web saat ini
tidak hanya mendukung interaksi sosial, umpan balik, percakapan dan jaringan, tetapi
juga diberkahi dengan fleksibilitas dan modularitas yang memungkinkan remixability
kolaboratif - sebuah proses transformatif di mana informasi dan media diatur dan
dibagi oleh individu dapat digabungkan dan dibangun untuk menciptakan bentuk-
bentuk baru, konsep, ide, dan jasa.
Banyak aplikasi Sosial Web yang ada dapat digunakan di dunia sosial virtual
dan nyata tentunya perangkat ini dapat digunakan secara online dan konektivitas visu-
al yang verbal. Sebagai contoh, Flickr dan YouTube dapat memfasilitasi penggunanya
dengan mudah berbagi foto dan video. Situs jejaring sosial seperti MySpace, Face-
book dan Friendster memungkinkan pengguna untuk membangun sebuah identitas
online dengan menyesuaikan profil pribadi mereka dengan berbagai elemen multime-
dia, serta berinteraksi dengan kontak yang ada dan membangun hubungan baru, situs
jejaring sosial lain.
Dron (2007) mengatakan Sosial Web adalah kontrol dan struktur dapat timbul
melalui proses komunikasi, bukan sebagai hasil desain, tetapi sebagai fitur yang mun-
cul dari interaksi kelompok. Dengan ini beragam fungsi pikiran, maka perlu untuk
mempertimbangkan kegunaan, batas dan nilai potensi kegunaan Web 2.0 dan sosial
web untuk peserta didik di era Web 2.0.
Sosial web memungkinkan pilihan serta memungkinkan peserta didik untuk
membuat keputusan tentang cara terbaik sesuai dengan tujuan mereka akan kebutuhan
untuk koneksi dan interaksi sosial (karakteristik Pedagogi 2.0). Terlepas dari sumber
daya situs untuk berlangganan dan berkontribusi, alat-alat untuk menggunakan mem-
ilih mana, dan bagaimana dan di mana untuk menggunakannya , kita menyaksikan
pergeseran ekspresi yang sekarang tersedia.
Teks saat ini tidak lagi menjadi satu – satunya cara berkomunikasi yang
disukai, karena produksi multimedia berbasis web dan distribusi software meng-
gabungkan audio yang kaya (podcasting , Skype), foto (Flickr) dan video (vodcasting,
YouTube,Stickam) tumbuh dengan pesat, dan memberikan multiarah pengalaman
bagi pengguna, sekaligus memberdayakan mereka sebagai subjek dan sekaligus fokus
dari konten multimedia. Penelitian terbaru membuktikan apresiasi yang berkembang
terkait kontrol pembelajar selama proses pembelajaran secara keseluruhan. Bukti
menunjukkan bahwa kita dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan mem-
berikan kebebasan terkontrol atas pelajar, dan tanggung jawab untuk belajar mereka
sendiri. Ini adalah dasar untuk pendekatan seperti masalah dan pembelajaran berbasis
inquiry dan merupakan pusat visi grand Pedagogi 2.0, di mana peserta didik memiliki
kebebasan untuk memutuskan bagaimana untuk terlibat dalam pribadi berarti belajar
melalui koneksi, kolaborasi dan membangun pengetahuan bersama.
2.4 Fenomena Pengguna Sosial Web
Yoni (2007) melakukan survei berbasis web anonim mahasiswa dan staf di tiga
universitas di Australia. Total penelitiandilakukan terhadap 853 responden (41% laki-
laki dan 59% perempuan), 63% mahasiswa, 16% mahasiswa pascasarjana dan staf
universitas 21%. Dari kelompok ini 56% mengindikasikan bahwa mereka memiliki
situs mereka sendiri, sementara 39% mengatakan mereka menggunakan blog. Analisis
lebih lanjut dan perbandingan dengan pengelompokan mengeksplorasi data lebih
lanjut. Hampir 92% memiliki akses internet dengan akses yang paling umum yait di
rumah (63%), universitas (22%) dan tempat kerja (14%) dan 93% memiliki dua atau
lebih alamat email. Distribusi usia untuk pengguna sosial web ditampilkan di bawah
ini
Kelompok Umur Persentase
18-25 58%
26-35 18%
36-45 11%
46-55 9%
56-55 4%
Table 1. Distrubusi Pengguna Sosial Web
Dalam penelitian ini juga dilakukan survei terhadap tiga universitas, dan
hasilnya didapatkan sebagian besar siswa menggunakan sosial web untuk menelusuri
informasi (58%). Menariknya bagi sebagian besar siswa adalah software web wiki,
yang sering sering dijadikan oleh siswa sebagai digunakan sebagai sumber informasi,
keberhasilan proyek wiki seperti Wikipedia (http://wikipedia.org/) tidak lepas dari
kekurangan dari sosial web ini karena terbatasnya penggunaan software wikipedia
untuk kalangan pengguna. Oleh karena itu dirancang aplikasi jejaring sosial seperti
Facebook (http://www.facebook.com/) dan hal ini menunjukkan pola yang lebih
mmumpuni ketika digunakan hal ini dibuktikan dengan dari kontributor (34%) diikuti
dengan blogging (27%), berbagi foto (21%) dan bookmark sosial (19%). Berdasarkan
penelitian terkait tentang peran seorang pengguna sosial web terhadap situs yang
poupler dikunjungi oleh pengguna sosial web dalam hal ini jejaring sosial seperti
MySpace, Facebook, 36% memilih sebatas browser , 30% sebagai partisipan, dan
34% adalah kontributor, 3 kelompok tersebut memiliki beberapa karakteristik yaitu
adalah :
 Browsers, hanya sebatas membaca melihat dan menonton konten yang ada di je-
jaring sosial.
 Partisipan, browsing serta membuat komentar, saran dan kritik terhadap konter
internet yang disajikan.
 Kontributor , tidak hanya browsing dan komentar tetapi juga user ini membuat
dan mengupload konten internet.
3 PEMBAHASAN
3.1 Penggunaan Sosial Web di Pendidikan Tinggi
Penggunaan Sosial Web di pendidikan tentunya dapat membantu
penyelenggaraan pendidikan berbasis teknologi informasi yang tidak terkendala
dengan ruang dan waktu, setiap anggota dalam lingkungan belajar dapat berinteraksi
dengan mudah tanpa tergantung suatu kondisi wajib. Web 2.0 dapat memfasilitasi
pengguna untuk berinteraksi antar anggota kelompok, misalnya memudahkan anggota
mengupload konten seperti konten tugas, bahan diskusi serta materi materi yang
terkait dengan kegiatan pembelajaran pada kelompok belajar tertentu. Pada era sosial
web dengan basis Web 2.0 menuntut para tenaga pengajar (dosen) agar dapat
beradaptasi menjadi “dosen 2.0“ yaitu memiliki kemampuan komunikasi verbal, dan
kompatibel terhadap penggunaan teknologi sosial web. Oleh karena itu dalam rangka
penggunaan sosial web seorang dosen wajib mengetahui bahwa sharing knowledge
dan interaksi merupakan poin yang wajib dimiiliki oleh dosen. Web 2.0 dapat menjadi
media pembelajaran interaktif, misalnya dosen pada sebuah perguruan tinggi dapat
mengembangkan sosial web seperti blog ataupun jejaring sosial lainnya yang
menyangkut perkuliahan yang diasuh oleh dosen yang bersangkutan.
Pada pendidikan tinggi berdasarkan teori yang telah dijelaskan sebelumnya
tentu fenomena berdasarkan hasil penelitian pada teori yang telah dipaparkan
sebelumnya terkait penggunaan sosial media dikalangan pelajar baik siswa dan
mahasiswa tentu saja ini dapat menjadi perhatian oleh pihak perguruan tinggi sebagai
penyelenggara pendidikan tinggi untuk merancang sistem pembelajaran pendidikan
tinggi berbasis sosial web yang tentu saja harus disesuaikan dengan dasar-dasar
pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan pada tingkat pendidikan tinggi.
Rancangan pengembangan sistem pembelajaran yang diharapkan adalah
bagaimana pelaksaan pendidikan pada level perkuliahan atau pendidikan tinggi
lainnya memiliki fleksibilitas dalam hal penugasan, penyampaian materi serta
memungkian terjadinya interaksi yang lebih intim antara peserta kuliah dengan dosen
yang mengampu mata kuliah tersebut, juga dengan menggunaan sosial web ini dapat
membantu dosen mata kuliah lebih mudah dalam mengatur jadwal perkulihan,
pengumpulan tugas, diskusi serta memungkinkan pelaksanaan kuis interaktif dalam
rentang waktu yang telah ditentukan, sehingga mahasiswa bisa belajar dengan lebih
mandiri.
Hal tersebut mudah dilakukan mengingat pada saat ini sudah banyak sekali
pihak penyedia layanan sosial web yang dapat membantu universitas dalam rangka
mengembangkan fasilitias Virtual Learning System untuk tingkat universitas,
sehingga memungkin pihak universitas dapat mengembangkan model pembelajaran
yang dimiliki oleh pendidikan tinggi tersebut berdasarkan kustomisasi yang
diperlukan oleh pihak perguruan tinggi. Muara dari penggunaan sistem pembelajaran
virtual ini diharapkan adanya perkembangan dalam hal terkait teori pembelajaran
yang mengadopsi kemajuan teknologi sehingga suasana pembelajaran yang tercipta
tidak terkesan monoton dan terbatas.
Beberapa Universitas terkemuka telah mengembangkan situs yang menjadi
fasilitas pelaksanaan pembelajaran online misalnya situs e-Learning yang
dikembangkan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan alamat website :
besmart.uny.ac.id , adapun tampilan dari situs belajar online yang dimiliki oleh UNY
adalah sebagai berikut.
Fig. 2. Tampilan Situs e-Learning UNY
Website belajar online yang dikembangkan oleh UNY adalah open source
berbasis web 2.0 dengan nama software Moodle. Web ini menyediakan fasilitas e-
learning berbasis web yang dapat dimanfaat oleh dosen dan mahassiswa dalam
pelaksanaan perkuliahan secara online. Misalnya pengunggahan tugas secara online,
fasilitas chatting dan pelaksanaan kuis online dalam rentang waktu yang dapat di set
up oleh doen sebagai pengampu perkuliahan.
3.2 Bahan Ajar Berbasis Sosial Web
Bahan ajar adalah segala bentuk konten baik teks, audio, foto, video, animasi,
dan lain-lain yang dapat digunakan untuk belajar. Ditinjau dari subjeknya, bahan ajar
dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yakni bahan ajar yang sengaja dirancang untuk
belajar dan bahan yang tidak dirancang namun dapat dimanfaatkan untuk belajar.
Banyak bahan yang tidak dirancang untuk belajar, namun dapat digunakan untuk
belajar, misalnya kliping koran, film, sinetron, iklan, berita, dan lain-lain. Karena
sifatnya yang tidak dirancang, maka pemanfaatan bahan ajar seperti ini perlu diseleksi
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Bahan belajar yang dirancang adalah bahan yang dengan sengaja disiapkan un-
tuk keperluan belajar. Ditinjau dari sisi fungsinya, bahan ajar yang dirancang dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu bahan presentasi, bahan referensi, dan
bahan belajar mandiri. Sedangkan ditinjau dari media, bahan ajar dapat dikelompok-
kan menjadi bahan ajar cetak, audio, video, televisi, multimedia, dan web.
Penelitian terkait pengembangan bahan ajar bebrbasis jejaring sosial dan Web
2.0 cukup banyak dilakukan oleh peneliti bidang media pendidikan yang ada di Indo-
nesia, misalnya pengembangan bahan ajar e-Learning berbasis Web 2.0 pada aplikasi
moodle yang dilakukan oleh Benny (2013) pada materi momentum dan impuls untuk
perkuliahan mekanika, pengembangan meliputi model rencana pembelajaran, materi
pembelajaran serta kegiatan pembelajaran yang mengoptimalkan fitur – fitur sosial
web seperti video streaming, diskusi grup menggunkan fasilitas chat dan pengungga-
han tugas secara online serta pelaksanaan kuis online, pada tahap validasi program
oleh para ahli media terhadap program yang dikembangkan, media e-learning ini
termasuk kedalam kategori sangat tinggi dan cocok digunakan sebagai media pem-
belajaran.
Masih terkait efektivitas penggunaan sosial web dalam pendidikan hasil positif
juga ditunjukan oleh penelitian yang dilakukan oleh Fitriana (2013) penelitian terkait
pengambangan bahan ajar berbasis facebook pada pelajaran kimia dalam rangka
meningkatkan minat belajar siswa, hasil yang didapatkan adalah 84,1 % peserta didik
tertarik dan lebih berminat belajar kimia setelah belajar dengan menggunakan face-
book sebagai bahan dan sumber belajar.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, tentunya ini merupakan
motivasi bagi para praktisi pendidikan dalam hal ini guru dan dosen untuk mengem-
bangkan bahan ajar berbasis sosial web yang kreatif dan menarik dan sesuai dengan
teori – teori pembelajaran yang telah ada.
3.3 Tantangan Penggunaan Sosial Web dalam Pendidikan Tinggi
Dalam mengembangkan sistem pembelajaran berbasis sosial web pada
penrguruan tinggi tentunya tidak lepas dari kendala yang dihadapi oleh pihak
penyelenggara yaitu dalam hal ini adalah pihak universitas, dalam sebuat paper yang
membahas tentang potensi sosial web dalam mendukung pelaksaan pendidikan pada
pendidikan tinggi yang dikembangkan oleh Australian Carrick Institute for Learning
and Teaching in Higher Education menyatakan bahwa berdasarkan projek yang
dilakukan oleh pihak mereka mengatakan bahwa sebenarnya pelajar dalam hal ini
mahasiswa telah memahami dengan baik tentang penggunaan teknologi sosial web
dalam rangka meningkatkan pengethuan sosial para pelajar tersebut, namun jika
mereka diarahkan penggunaan sosial web yang dikembangkan oleh pihak universitas
para pelajar kurang tertarik mengunakannya karena alasan, misalnya pada
penggunaan akun email universitas, mereka jarang menggunakan akun tersebut
karena adanya batasan pada email serta portal universitas mereka yang pada faktanya
sangat sulit untuk diakses untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan, jadi
perlu adanya peningkatan dalam hal pelayanan sosial web yang ada di universitas.
Franklin dan van Harmelen (2007) berpendapat bahwa juga pihak universitas
perlu bertindak inovatif dan kreatif dalam rangka mengeksplorasi media pembelajaran
alternatif yang lebih interaktif ketika menggunakan teknik pengajaran berbasis sosial
web yang ada pada saat ini.
4 KESIMPULAN
Pada era teknologi informasi yang sedang berkembang pesat saat ini, instansi
secara tidak langsung dituntut untuk ikut peran dalam rangka meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pendidikan terutama pada pendidikan tinggi, karena pendidikan
tinggi adalah pendidikan yang menuntut para peserta didiknya agar mampu bersifat
mandiri dalam mengikuti perkuliahan. Penggunaan sosial web pada pelaksanaan
pendidikan di universitas dapat membantu pihak universitas membentuk kondisi
belajar mahasiswa yang bersifat mandiri dan dapat berinteraksi dengan sumber belajar
yang ada di sekitar mahasiswa, dalam hal ini adalah sumber belajar yang berasal dari
dunia maya.
Dosen sebagai praktisi pendidikan di pendidikan tinggi yaitu sebagai
pengampu perkuliahan dituntut untuk dapat menguasai berbagai model pembelajaran
kolaboratif dan salah satunya adalah pembelajaran berbasis web, perkuliahan dengan
menggunakan sosial web memiliki karakteristik yang berbeda dengan bahan kuliah
konvensional, pendidik harus menciptakan bahan ajar yang lebih bersifat mandiri
serta mendidik peserta didik untuk lebih kreatif dalam mengembangkan pembahasan
dari tugas yang telah diberikan oleh dosen.
5 REFERENSI
1. Agaoglu, Esnahan (2007). A Paradigm Shift in Distance Education : Web 2.0 and Social
Software. Turkish Online Journal of Distance Learning . Volume 8. http://
files.eric.ed.gov/fulltext/ED498810.pdf
2. Anderson, P. (2007). What is Web 2.0? Ideas, Technologies And Implications For Educa-
tion. JISC Technology and Standards Watch, Feb. 2007. Bristol: JISC
http://www.jisc.ac.uk/media/documents/techwatch/tsw0701b.pdf
3. Benny, H. (2013). Pengembangan Media e-Learning Berbasis Moodle pada Materi
Momentum dan Impuls. Pekanbaru:Universitas Riau. Skripsi (Tidak Diterbitkan).
4. Demiray, U. (2005). Defining Distance Education. In: A. Isman & M. Barkan & U. Demi-
ray (eds.) Distance Education: the Winds of Change. Ankara: PEGEMA Publications.
5. Fitriana. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Faceboook Untuk Meningkatkan Minat
Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Kimia Dasar. Jambi:Universitas Jambi
6. Franklin, T., & Van Harmelen, M. (2007). Web 2.0 for Content for Learning and Teaching
in Higher Education. Bristol: JISC.
http://www.jisc.ac.uk/media/documents/programmes/digitalrepositories/web2-content-
learning-and-teaching.pdf.
7. Riyan, Yoni., & Fitzgerald. (2009). Exploring the Role of Social Software in Higher
Education. Social Computing : Concepts, Methodologies, Tools and Application..
http://www.igi-global.com/chapter/exploring-role-social-software-higher/21371
8. Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21. Jakarta:Alfabeta.
9. Tasri, Lu’mu . (2011). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web. Jurnal Medtek, Volume
3 , Nomor 2.

More Related Content

What's hot

Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...
Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...
Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...Indah Herlina
 
Strategi pembelajaran berbasis web
Strategi pembelajaran berbasis webStrategi pembelajaran berbasis web
Strategi pembelajaran berbasis webbagibagiilmu
 
Makalah media pembelajaran berbasis web blog
Makalah media pembelajaran berbasis web blogMakalah media pembelajaran berbasis web blog
Makalah media pembelajaran berbasis web blogkiatbelajar95
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBNuning Rubiana
 
Portofolio pertemuan ke 11
Portofolio pertemuan ke 11Portofolio pertemuan ke 11
Portofolio pertemuan ke 11Gilang Isa
 
Tugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis webTugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis websriylimutasima
 
Tugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis webTugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis websriylimutasima
 
Kelompok 3 perkembangan internet pada pai
Kelompok 3 perkembangan internet pada paiKelompok 3 perkembangan internet pada pai
Kelompok 3 perkembangan internet pada paiYenima27
 
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learning
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learningSim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learning
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learningDesi Panjaitan
 

What's hot (13)

Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...
Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...
Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...
 
Strategi pembelajaran berbasis web
Strategi pembelajaran berbasis webStrategi pembelajaran berbasis web
Strategi pembelajaran berbasis web
 
Makalah media pembelajaran berbasis web blog
Makalah media pembelajaran berbasis web blogMakalah media pembelajaran berbasis web blog
Makalah media pembelajaran berbasis web blog
 
Jurnal fikri ramadhan
Jurnal fikri ramadhanJurnal fikri ramadhan
Jurnal fikri ramadhan
 
Makalah Mobile Learning
Makalah Mobile LearningMakalah Mobile Learning
Makalah Mobile Learning
 
Modul i (jm)
Modul i (jm)Modul i (jm)
Modul i (jm)
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
 
Portofolio pertemuan ke 11
Portofolio pertemuan ke 11Portofolio pertemuan ke 11
Portofolio pertemuan ke 11
 
Tugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis webTugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis web
 
Tugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis webTugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis web
 
Kelompok 3 perkembangan internet pada pai
Kelompok 3 perkembangan internet pada paiKelompok 3 perkembangan internet pada pai
Kelompok 3 perkembangan internet pada pai
 
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learning
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learningSim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learning
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learning
 
Pembelajaran berbasis web
Pembelajaran berbasis webPembelajaran berbasis web
Pembelajaran berbasis web
 

Viewers also liked

Latihan kuis pilihan ganda power point
Latihan kuis pilihan ganda power pointLatihan kuis pilihan ganda power point
Latihan kuis pilihan ganda power pointnadiraofal
 
21st Century Arabic Language Blended Learning (KUIS)
21st Century Arabic Language Blended Learning (KUIS)21st Century Arabic Language Blended Learning (KUIS)
21st Century Arabic Language Blended Learning (KUIS)Nurkhamimi Zainuddin
 
Kuis power point 2012
Kuis power point 2012Kuis power point 2012
Kuis power point 2012marfa4321
 
GENERAL QUIZ 2013
GENERAL QUIZ 2013GENERAL QUIZ 2013
GENERAL QUIZ 201332710
 

Viewers also liked (6)

Kuis Teks Eksplanasi
Kuis Teks EksplanasiKuis Teks Eksplanasi
Kuis Teks Eksplanasi
 
Latihan kuis pilihan ganda power point
Latihan kuis pilihan ganda power pointLatihan kuis pilihan ganda power point
Latihan kuis pilihan ganda power point
 
21st Century Arabic Language Blended Learning (KUIS)
21st Century Arabic Language Blended Learning (KUIS)21st Century Arabic Language Blended Learning (KUIS)
21st Century Arabic Language Blended Learning (KUIS)
 
Kuis power point 2012
Kuis power point 2012Kuis power point 2012
Kuis power point 2012
 
Lomba Cerdas Cermat
Lomba Cerdas CermatLomba Cerdas Cermat
Lomba Cerdas Cermat
 
GENERAL QUIZ 2013
GENERAL QUIZ 2013GENERAL QUIZ 2013
GENERAL QUIZ 2013
 

Similar to Manfaat Sosial Web Dalam Pendidikan Tinggi

KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)
KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)
KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)Wak Sekawi
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBIldayanti
 
Modul Media pembelajaran berbasis WEB
Modul Media pembelajaran berbasis WEBModul Media pembelajaran berbasis WEB
Modul Media pembelajaran berbasis WEBRini biologi
 
Modul Media Pembelajaran Berbasis Web
Modul Media Pembelajaran Berbasis WebModul Media Pembelajaran Berbasis Web
Modul Media Pembelajaran Berbasis Webfilkasaharudin1
 
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...CELINEDANARIS
 
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Fitri Yusmaniah
 
Pengembangan media pendidikan berbasis internet
Pengembangan media pendidikan berbasis internetPengembangan media pendidikan berbasis internet
Pengembangan media pendidikan berbasis internetShinta Naili Fitrisari
 
kel 4 penerapan tik dalam pembelajaran
kel 4 penerapan tik dalam pembelajarankel 4 penerapan tik dalam pembelajaran
kel 4 penerapan tik dalam pembelajaranYenima27
 
Media pembelajaran
Media  pembelajaranMedia  pembelajaran
Media pembelajarantutundarlN
 
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkEjournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkMbakyu Sarah
 
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkEjournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkAGUS SETIYONO
 
Perancangan e-learning-virtual-classroom-menggunakan-multimedia-pembelajaran-...
Perancangan e-learning-virtual-classroom-menggunakan-multimedia-pembelajaran-...Perancangan e-learning-virtual-classroom-menggunakan-multimedia-pembelajaran-...
Perancangan e-learning-virtual-classroom-menggunakan-multimedia-pembelajaran-...Dafit_satria
 
Seminar Fisika 2012
Seminar Fisika 2012Seminar Fisika 2012
Seminar Fisika 2012FKIP UHO
 

Similar to Manfaat Sosial Web Dalam Pendidikan Tinggi (20)

KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)
KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)
KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)
 
Makalah
Makalah Makalah
Makalah
 
Tugas makalah1
Tugas makalah1Tugas makalah1
Tugas makalah1
 
Tugas makalah1
Tugas makalah1Tugas makalah1
Tugas makalah1
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Modul Media pembelajaran berbasis WEB
Modul Media pembelajaran berbasis WEBModul Media pembelajaran berbasis WEB
Modul Media pembelajaran berbasis WEB
 
Modul Media Pembelajaran Berbasis Web
Modul Media Pembelajaran Berbasis WebModul Media Pembelajaran Berbasis Web
Modul Media Pembelajaran Berbasis Web
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
 
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
 
Pengembangan media pendidikan berbasis internet
Pengembangan media pendidikan berbasis internetPengembangan media pendidikan berbasis internet
Pengembangan media pendidikan berbasis internet
 
Makalah mobile-learning
Makalah mobile-learningMakalah mobile-learning
Makalah mobile-learning
 
kel 4 penerapan tik dalam pembelajaran
kel 4 penerapan tik dalam pembelajarankel 4 penerapan tik dalam pembelajaran
kel 4 penerapan tik dalam pembelajaran
 
Bab i4
Bab i4Bab i4
Bab i4
 
Media pembelajaran
Media  pembelajaranMedia  pembelajaran
Media pembelajaran
 
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkEjournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
 
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkEjournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
 
Perancangan e-learning-virtual-classroom-menggunakan-multimedia-pembelajaran-...
Perancangan e-learning-virtual-classroom-menggunakan-multimedia-pembelajaran-...Perancangan e-learning-virtual-classroom-menggunakan-multimedia-pembelajaran-...
Perancangan e-learning-virtual-classroom-menggunakan-multimedia-pembelajaran-...
 
Seminar Fisika 2012
Seminar Fisika 2012Seminar Fisika 2012
Seminar Fisika 2012
 

Manfaat Sosial Web Dalam Pendidikan Tinggi

  • 1. adfa, p. 1, 2011. © Springer-Verlag Berlin Heidelberg 2011 Pemanfaatan Sosial Web dalam Pelaksanaan Pendidikan Tinggi (Paper UAS Komputer Media Komunikasi) Pratama Benny Herlandy, S.Pd Pendidikan Teknlogi dan Kejuruan Pascasarjana UNY pratamabeni@gmail.com Abstract. Paper ini membahas potensi Sosial Web dalam rangka mendukung pembelajaran di pendidikan tinggi. Penulisan paper ini berinti pada hasil – hasil penelitian terkait yang menjelaskan tentang kaitan serta fungsi penggunaan So- sial Web dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. penulisan paper bersifat Literarur Review, dari hasil pembahasan pada paper didapatkan bahwa penggunaan sosial web dalam pendidikan dapat meningkatkan minat belajar pe- serta didik serta dapat menciptakan peserta didik yang mandiri serta sosial web juga memungkin terciptanya interaksi belajar yang lebih dinamis, interaktif dan terikat oleh ruang dan waktu. Tantangan dalam pengembangan sosial web se- bagai sarana pelaksanaan pendidikan juga termasuk yang perlu diperhatikan oleh penyelenggara pendidikan disamping manfaat yang diberikan oleh sosial web. Tantangan tersebut diantaranya adalah bagaimana pihak instansi pendidi- kan merancang sosial web sebagai sarana pendidikan yang berkualitas dan menarik minat peserta didik untuk menggunkan sosial web tersebut, hal ini juga menjadi salah satu fokus pembahasan dalam paper ini. Keywords: Manfaat, Sosial Web, Pendidikan, Mandiri, Interaktif 1 Pendahuluan Ada banyak teori tentang belajar seperti behaviorisme, dan konstruktivisme. Tidak ada teori pasti yang dapat digunakan secara ekslusif untuk model pembelajaran berkelompok, dan tentu para guru cenderung untuk menggunakan berbagai teori dari berbagai perspektif. Dengan kemajuan dalam penelitian pengalaman teori pembelaja- ran mendukung pengembangan model pendidikan online yang selalu berkembang. Selama dua dekade terakhir, teori-teori belajar sosial selalu menjadi fokus utama dalam perdebatan di antara para peneliti. Meskipun pandangan dari berbagai teori sosial berbeda, ada pendapat umum yang menyatakan bahwa umum bahwa in- teraksi, dialog, dan kerja sama sangat penting untuk belajar yang produktif. Teknologi informasi dan komunikasi memiliki kekuatan dan efek yang luar bi- asa dalam kehidupan sosial Agouglu (2007). Teknologi ini juga telah lama digunakan dan terus meningkat pada aspek pendidikan sebagai salah satu sub-bagian dari ke-
  • 2. hidupan sosial. Sebagai hasil dari penggunaan yang intensif dari informasi dan teknologi komunikasi pada bidang pendidikan, timbullah bidang kajian disiplin ilmu baru. Salah satunya adalah konsep pendidikan berbasis web dengan memanfaat teknologi informasi yang maju, hal ini sekarang sedang populer digunakan di berbagai belahan dunia. Pendidikan tidak berbatas waktu, jarak dan independen serta fleksibel menjadikan pembelajaran ini sebagai implikasi pendidikan jangka panjang dan pendidikan invidual yang saat ini menjelma menjadi konsep yang banyak digunakan sebagai dengan nama pendidikan jarak jauh berbasis web Demiray (2005). Pembelajaran jarak jauh mengalami beberapa tahap perkembngan, baik dari segi model pembelajaran dan teknologi yang digunakan seperti yang dijelaskan Wil- liam (dalam Agouglu, 2007). Fig. 1. Perkembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berdasarkan gambar dapat dilihat perkembangan dari model distance learning yang bergerak dari model pembelajaran yang pasif menuju pembelajaran yang mem- iliki interaksi multi arah, salah satu nya interaksi pembelajaran dengan menggunakan media komunikasi yaitu Sosial Web. Pada zaman teknologi maju saat ini, banyak media yang dapat digunakan un- tuk berbicara dan berkolaborasi dalam lingkungan belajar yang lebih dikenal dengan Sosial Web. Meningkatnya minat dalam Sosial Web dalam pembelajaran menuntut lembaga pendidikan mengadopsi pembelajaran virtual (VLEs), yang menggabungkan kolaborasi dan alat komunikasi seperti wiki, blog, forum dan chatting. Baru-baru ini, tersedia software berbasis web berupa sosial web seperti Facebook, GoogleDocs, Delicious, Flickr telah diadopsi dalam kegiatan belajar dan mengajar. Sosial Web adalah merupakan istilah untuk berbagai perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna lain, terutama melalui web. jaringan sosial website seperti MySpace, Facebook, Flickr, dan YouTube adalah contoh dari beberapa dari piranti lunak yang dapat digunakan untuk berbagi dan berkolaborasi dalam pendidikan, sosial, dan konteks bisnis. Aspek pent-
  • 3. ing dari sebuah sosial web adalah bahwa hal itu melibatkan lebih luas partisipasi da- lam penciptaan informasi yang dibagi. Berdasarkan kegunaan dan fungsi dari Sosial Web maka pada saat ini banyak lembaga pendidikan yang mencoba mengadopsi model pendidikan menggunakan perangkat ini terutama dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, karena behaviour yang dimiliki oleh Sosial Web lebih cenderung mendekati model pembelajaran yang ada di pendidikan tinggi. Oleh karena itu, banyak saat ini pendidik dan perancang instruksional yang mengembangkan materi online dan terlibat dalam model statis ini, menciptakan bahan online mereka sebagai model transmisi pedagogi yang akan di- warisi yang dikenal sebagai 'universitas model pengajaran' Oleh karena itu penulisan paper terkait Sosial Web ini bertujuan untuk mem- bahas tentang bagaimana serta manfat dan tantangan dari Sosial Web ketika digunakan dalam pendidikan tinggi saat ini. 2 Tinjauan Teori 2.1 Media Pembelajaran Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (da- lam Sudrajat, 2008) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pem- bawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Media pembela- jaran adalah komponen bagian dari sebuah sistem pembelajaran. Media pembelajaran dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran. Prinsip media medaited instruction berada pada posisi penting untuk mewujudkan kegiatan belajar secara optimal. Pendidikan yang berkualitas memer- lukan summber daya guru yang mampu berperan secara porfesional dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. Guru tidak hanya harus profesional dalam kemampuan membelajarkan siswa, tetapi juga guru harus mampu dan kompeten dalam mengelola informasi dan lingkungan agar dapat memfasilitasu kegiatan belajar siswa. Guru profesional wajib mampu memilih dan menggunakan berbagai jenis media pembelaja- ran yang ada disekitarnya, agar dapat mengikuti perkembangan pengetahuan teknolo- gi peserta didik dan tidak menjadi guru yang kurang update atau tidak melek teknolo- gi media dalam rangka mengembangkan pembelajaran yang bersifat instruksional. Media memiliki beberapa fungsi menurut Rusman (2012) diantaranya : 1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalama yang dimiliki oleh peserta didik. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang di- pelajari, maka obyek tersebut yang dibawa ke peserta didik. Obyek bisa dibuat da- lam bentuk miniatur, simulasi, model maupun bentuk gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial. 2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung didalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek misalnya objek bergerak terlalu lambat, objek terlalu kecil, objek ber- gerak terlalu besar, objek terlalu kompleks ataupun objek mengandung berbahaya
  • 4. dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua objek dapat disajikan kepada peserta didik. 3. Media pembelajaran dapat menghadirkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dalam lingkungannya. 4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. 5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan realistis. 6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru. 7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar. 8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyuruh dari yang konkrit sampai yang abstrak Berdasarkan penjelasan tentang kelebihan – kelebihan media pembelajaran itu- lah, maka kedudukan media pembelajaran sangat penting. Oleh karena itu perlu pem- ilihan media yang tepat agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Di era informasi saat ini masyarakat semakin dibuat melek informasi dengan adanya dukungan fasilitas teknologi informasi yang membuat masyarakat sebagai masyarakat melek teknologi informasi atau masyarakat informatika. 2.2 Media Pembelajaran Berbasis Web Khan (1997) mendefinisikan pengajaran berbasis web sebagai program pengajaran berbasis hypermedia yang memanfaatkan atribut dan sumberdaya World Wide Web (WWW) untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Sedangkan menurut Clark (1996), pengajaran berbasis web adalah pengajaran individual yang dikirim melalui jaringan komputer umum atau pribadi dan kemudian ditampilkan oleh web browser. Oleh karena itu kemajuan pengajaran berbasis web akan terkait dengan kemajuan teknologi web (perangkat keras dan perangkat lunak) maupun pertumbuhan situs-situs web yang semakin banyak dan semakin cepat di seluruh dunia. Kemajuan perangkat keras ditandai dengan pemakaian teknologi ATM (Asyncronous Transfer Mode) dan serat optik yang memungkinkan transfer data yang besar dan cepat Surjono (1999). Dalam bidang perangkat lunak, Java yang dikem- bangkan oleh Sun Microsystem mampu membuat aplikasi dalam halaman web yang bersifat dinamis. Lu’mu Tasri (2011) menyatakan bahwa, bahan ajar berbasis web adalah bahan ajar yang disiapkan, dijalankan, dan dimanfaatkan dengan media web. Bahan ajar sering juga disebut bahan ajar berbasis internet atau bahan ajar on line. Terdapat tiga karakteristik utama yang merupakan potensi besar bahan ajar berbasis web, yakni: - Menyajikan multimedia - Menyimpan, mengolah, dan menyajikan infromasi - Hyperlink Karena sifatnya yang on line, maka bahan ajar berbasis web mempunyai karakteristik khusus sesuai dengan karakteristik web itu sendiri. Salah satu karakteris- tik yang paling menonjol adalah adanya fasilitas hyperlink. Hyperlink memungkinkan sesuatu subjek nge-link ke subjek lain tanpa ada batasan fisik dan geografis, selama subjek yang bersangkutan tersedia pada web. Dengan adanya fasilitas hyperlink maka
  • 5. sumber belajar menjadi sangat kaya. Search engine sangat membantu untuk mencari subjek yang dapat dijadikan link. 2.3 Sosial Web Istilah "sosial web" secara luas didefinisikan sebagai "perangkat lunak yang mendukung interaksi kelompok", meskipun dapat dikatakan bahwa internet selalu terdiri jaringan individu terhubung melalui teknologi sosial seperti e-mail, chat room dan forum diskusi (sekarang disebut sebagai the "2.0" teknologi). Sosial Web saat ini tidak hanya mendukung interaksi sosial, umpan balik, percakapan dan jaringan, tetapi juga diberkahi dengan fleksibilitas dan modularitas yang memungkinkan remixability kolaboratif - sebuah proses transformatif di mana informasi dan media diatur dan dibagi oleh individu dapat digabungkan dan dibangun untuk menciptakan bentuk- bentuk baru, konsep, ide, dan jasa. Banyak aplikasi Sosial Web yang ada dapat digunakan di dunia sosial virtual dan nyata tentunya perangkat ini dapat digunakan secara online dan konektivitas visu- al yang verbal. Sebagai contoh, Flickr dan YouTube dapat memfasilitasi penggunanya dengan mudah berbagi foto dan video. Situs jejaring sosial seperti MySpace, Face- book dan Friendster memungkinkan pengguna untuk membangun sebuah identitas online dengan menyesuaikan profil pribadi mereka dengan berbagai elemen multime- dia, serta berinteraksi dengan kontak yang ada dan membangun hubungan baru, situs jejaring sosial lain. Dron (2007) mengatakan Sosial Web adalah kontrol dan struktur dapat timbul melalui proses komunikasi, bukan sebagai hasil desain, tetapi sebagai fitur yang mun- cul dari interaksi kelompok. Dengan ini beragam fungsi pikiran, maka perlu untuk mempertimbangkan kegunaan, batas dan nilai potensi kegunaan Web 2.0 dan sosial web untuk peserta didik di era Web 2.0. Sosial web memungkinkan pilihan serta memungkinkan peserta didik untuk membuat keputusan tentang cara terbaik sesuai dengan tujuan mereka akan kebutuhan untuk koneksi dan interaksi sosial (karakteristik Pedagogi 2.0). Terlepas dari sumber daya situs untuk berlangganan dan berkontribusi, alat-alat untuk menggunakan mem- ilih mana, dan bagaimana dan di mana untuk menggunakannya , kita menyaksikan pergeseran ekspresi yang sekarang tersedia. Teks saat ini tidak lagi menjadi satu – satunya cara berkomunikasi yang disukai, karena produksi multimedia berbasis web dan distribusi software meng- gabungkan audio yang kaya (podcasting , Skype), foto (Flickr) dan video (vodcasting, YouTube,Stickam) tumbuh dengan pesat, dan memberikan multiarah pengalaman bagi pengguna, sekaligus memberdayakan mereka sebagai subjek dan sekaligus fokus dari konten multimedia. Penelitian terbaru membuktikan apresiasi yang berkembang terkait kontrol pembelajar selama proses pembelajaran secara keseluruhan. Bukti menunjukkan bahwa kita dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan mem- berikan kebebasan terkontrol atas pelajar, dan tanggung jawab untuk belajar mereka sendiri. Ini adalah dasar untuk pendekatan seperti masalah dan pembelajaran berbasis inquiry dan merupakan pusat visi grand Pedagogi 2.0, di mana peserta didik memiliki
  • 6. kebebasan untuk memutuskan bagaimana untuk terlibat dalam pribadi berarti belajar melalui koneksi, kolaborasi dan membangun pengetahuan bersama. 2.4 Fenomena Pengguna Sosial Web Yoni (2007) melakukan survei berbasis web anonim mahasiswa dan staf di tiga universitas di Australia. Total penelitiandilakukan terhadap 853 responden (41% laki- laki dan 59% perempuan), 63% mahasiswa, 16% mahasiswa pascasarjana dan staf universitas 21%. Dari kelompok ini 56% mengindikasikan bahwa mereka memiliki situs mereka sendiri, sementara 39% mengatakan mereka menggunakan blog. Analisis lebih lanjut dan perbandingan dengan pengelompokan mengeksplorasi data lebih lanjut. Hampir 92% memiliki akses internet dengan akses yang paling umum yait di rumah (63%), universitas (22%) dan tempat kerja (14%) dan 93% memiliki dua atau lebih alamat email. Distribusi usia untuk pengguna sosial web ditampilkan di bawah ini Kelompok Umur Persentase 18-25 58% 26-35 18% 36-45 11% 46-55 9% 56-55 4% Table 1. Distrubusi Pengguna Sosial Web Dalam penelitian ini juga dilakukan survei terhadap tiga universitas, dan hasilnya didapatkan sebagian besar siswa menggunakan sosial web untuk menelusuri informasi (58%). Menariknya bagi sebagian besar siswa adalah software web wiki, yang sering sering dijadikan oleh siswa sebagai digunakan sebagai sumber informasi, keberhasilan proyek wiki seperti Wikipedia (http://wikipedia.org/) tidak lepas dari kekurangan dari sosial web ini karena terbatasnya penggunaan software wikipedia untuk kalangan pengguna. Oleh karena itu dirancang aplikasi jejaring sosial seperti Facebook (http://www.facebook.com/) dan hal ini menunjukkan pola yang lebih mmumpuni ketika digunakan hal ini dibuktikan dengan dari kontributor (34%) diikuti dengan blogging (27%), berbagi foto (21%) dan bookmark sosial (19%). Berdasarkan penelitian terkait tentang peran seorang pengguna sosial web terhadap situs yang poupler dikunjungi oleh pengguna sosial web dalam hal ini jejaring sosial seperti MySpace, Facebook, 36% memilih sebatas browser , 30% sebagai partisipan, dan 34% adalah kontributor, 3 kelompok tersebut memiliki beberapa karakteristik yaitu adalah :  Browsers, hanya sebatas membaca melihat dan menonton konten yang ada di je- jaring sosial.
  • 7.  Partisipan, browsing serta membuat komentar, saran dan kritik terhadap konter internet yang disajikan.  Kontributor , tidak hanya browsing dan komentar tetapi juga user ini membuat dan mengupload konten internet. 3 PEMBAHASAN 3.1 Penggunaan Sosial Web di Pendidikan Tinggi Penggunaan Sosial Web di pendidikan tentunya dapat membantu penyelenggaraan pendidikan berbasis teknologi informasi yang tidak terkendala dengan ruang dan waktu, setiap anggota dalam lingkungan belajar dapat berinteraksi dengan mudah tanpa tergantung suatu kondisi wajib. Web 2.0 dapat memfasilitasi pengguna untuk berinteraksi antar anggota kelompok, misalnya memudahkan anggota mengupload konten seperti konten tugas, bahan diskusi serta materi materi yang terkait dengan kegiatan pembelajaran pada kelompok belajar tertentu. Pada era sosial web dengan basis Web 2.0 menuntut para tenaga pengajar (dosen) agar dapat beradaptasi menjadi “dosen 2.0“ yaitu memiliki kemampuan komunikasi verbal, dan kompatibel terhadap penggunaan teknologi sosial web. Oleh karena itu dalam rangka penggunaan sosial web seorang dosen wajib mengetahui bahwa sharing knowledge dan interaksi merupakan poin yang wajib dimiiliki oleh dosen. Web 2.0 dapat menjadi media pembelajaran interaktif, misalnya dosen pada sebuah perguruan tinggi dapat mengembangkan sosial web seperti blog ataupun jejaring sosial lainnya yang menyangkut perkuliahan yang diasuh oleh dosen yang bersangkutan. Pada pendidikan tinggi berdasarkan teori yang telah dijelaskan sebelumnya tentu fenomena berdasarkan hasil penelitian pada teori yang telah dipaparkan sebelumnya terkait penggunaan sosial media dikalangan pelajar baik siswa dan mahasiswa tentu saja ini dapat menjadi perhatian oleh pihak perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan tinggi untuk merancang sistem pembelajaran pendidikan tinggi berbasis sosial web yang tentu saja harus disesuaikan dengan dasar-dasar pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan pada tingkat pendidikan tinggi. Rancangan pengembangan sistem pembelajaran yang diharapkan adalah bagaimana pelaksaan pendidikan pada level perkuliahan atau pendidikan tinggi lainnya memiliki fleksibilitas dalam hal penugasan, penyampaian materi serta memungkian terjadinya interaksi yang lebih intim antara peserta kuliah dengan dosen yang mengampu mata kuliah tersebut, juga dengan menggunaan sosial web ini dapat membantu dosen mata kuliah lebih mudah dalam mengatur jadwal perkulihan, pengumpulan tugas, diskusi serta memungkinkan pelaksanaan kuis interaktif dalam rentang waktu yang telah ditentukan, sehingga mahasiswa bisa belajar dengan lebih mandiri. Hal tersebut mudah dilakukan mengingat pada saat ini sudah banyak sekali pihak penyedia layanan sosial web yang dapat membantu universitas dalam rangka mengembangkan fasilitias Virtual Learning System untuk tingkat universitas, sehingga memungkin pihak universitas dapat mengembangkan model pembelajaran yang dimiliki oleh pendidikan tinggi tersebut berdasarkan kustomisasi yang diperlukan oleh pihak perguruan tinggi. Muara dari penggunaan sistem pembelajaran
  • 8. virtual ini diharapkan adanya perkembangan dalam hal terkait teori pembelajaran yang mengadopsi kemajuan teknologi sehingga suasana pembelajaran yang tercipta tidak terkesan monoton dan terbatas. Beberapa Universitas terkemuka telah mengembangkan situs yang menjadi fasilitas pelaksanaan pembelajaran online misalnya situs e-Learning yang dikembangkan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan alamat website : besmart.uny.ac.id , adapun tampilan dari situs belajar online yang dimiliki oleh UNY adalah sebagai berikut. Fig. 2. Tampilan Situs e-Learning UNY Website belajar online yang dikembangkan oleh UNY adalah open source berbasis web 2.0 dengan nama software Moodle. Web ini menyediakan fasilitas e- learning berbasis web yang dapat dimanfaat oleh dosen dan mahassiswa dalam pelaksanaan perkuliahan secara online. Misalnya pengunggahan tugas secara online, fasilitas chatting dan pelaksanaan kuis online dalam rentang waktu yang dapat di set up oleh doen sebagai pengampu perkuliahan. 3.2 Bahan Ajar Berbasis Sosial Web Bahan ajar adalah segala bentuk konten baik teks, audio, foto, video, animasi, dan lain-lain yang dapat digunakan untuk belajar. Ditinjau dari subjeknya, bahan ajar dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yakni bahan ajar yang sengaja dirancang untuk belajar dan bahan yang tidak dirancang namun dapat dimanfaatkan untuk belajar. Banyak bahan yang tidak dirancang untuk belajar, namun dapat digunakan untuk belajar, misalnya kliping koran, film, sinetron, iklan, berita, dan lain-lain. Karena sifatnya yang tidak dirancang, maka pemanfaatan bahan ajar seperti ini perlu diseleksi sesuai dengan tujuan pembelajaran. Bahan belajar yang dirancang adalah bahan yang dengan sengaja disiapkan un- tuk keperluan belajar. Ditinjau dari sisi fungsinya, bahan ajar yang dirancang dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu bahan presentasi, bahan referensi, dan
  • 9. bahan belajar mandiri. Sedangkan ditinjau dari media, bahan ajar dapat dikelompok- kan menjadi bahan ajar cetak, audio, video, televisi, multimedia, dan web. Penelitian terkait pengembangan bahan ajar bebrbasis jejaring sosial dan Web 2.0 cukup banyak dilakukan oleh peneliti bidang media pendidikan yang ada di Indo- nesia, misalnya pengembangan bahan ajar e-Learning berbasis Web 2.0 pada aplikasi moodle yang dilakukan oleh Benny (2013) pada materi momentum dan impuls untuk perkuliahan mekanika, pengembangan meliputi model rencana pembelajaran, materi pembelajaran serta kegiatan pembelajaran yang mengoptimalkan fitur – fitur sosial web seperti video streaming, diskusi grup menggunkan fasilitas chat dan pengungga- han tugas secara online serta pelaksanaan kuis online, pada tahap validasi program oleh para ahli media terhadap program yang dikembangkan, media e-learning ini termasuk kedalam kategori sangat tinggi dan cocok digunakan sebagai media pem- belajaran. Masih terkait efektivitas penggunaan sosial web dalam pendidikan hasil positif juga ditunjukan oleh penelitian yang dilakukan oleh Fitriana (2013) penelitian terkait pengambangan bahan ajar berbasis facebook pada pelajaran kimia dalam rangka meningkatkan minat belajar siswa, hasil yang didapatkan adalah 84,1 % peserta didik tertarik dan lebih berminat belajar kimia setelah belajar dengan menggunakan face- book sebagai bahan dan sumber belajar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, tentunya ini merupakan motivasi bagi para praktisi pendidikan dalam hal ini guru dan dosen untuk mengem- bangkan bahan ajar berbasis sosial web yang kreatif dan menarik dan sesuai dengan teori – teori pembelajaran yang telah ada. 3.3 Tantangan Penggunaan Sosial Web dalam Pendidikan Tinggi Dalam mengembangkan sistem pembelajaran berbasis sosial web pada penrguruan tinggi tentunya tidak lepas dari kendala yang dihadapi oleh pihak penyelenggara yaitu dalam hal ini adalah pihak universitas, dalam sebuat paper yang membahas tentang potensi sosial web dalam mendukung pelaksaan pendidikan pada pendidikan tinggi yang dikembangkan oleh Australian Carrick Institute for Learning and Teaching in Higher Education menyatakan bahwa berdasarkan projek yang dilakukan oleh pihak mereka mengatakan bahwa sebenarnya pelajar dalam hal ini mahasiswa telah memahami dengan baik tentang penggunaan teknologi sosial web dalam rangka meningkatkan pengethuan sosial para pelajar tersebut, namun jika mereka diarahkan penggunaan sosial web yang dikembangkan oleh pihak universitas para pelajar kurang tertarik mengunakannya karena alasan, misalnya pada penggunaan akun email universitas, mereka jarang menggunakan akun tersebut karena adanya batasan pada email serta portal universitas mereka yang pada faktanya sangat sulit untuk diakses untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan, jadi perlu adanya peningkatan dalam hal pelayanan sosial web yang ada di universitas. Franklin dan van Harmelen (2007) berpendapat bahwa juga pihak universitas perlu bertindak inovatif dan kreatif dalam rangka mengeksplorasi media pembelajaran alternatif yang lebih interaktif ketika menggunakan teknik pengajaran berbasis sosial web yang ada pada saat ini.
  • 10. 4 KESIMPULAN Pada era teknologi informasi yang sedang berkembang pesat saat ini, instansi secara tidak langsung dituntut untuk ikut peran dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan terutama pada pendidikan tinggi, karena pendidikan tinggi adalah pendidikan yang menuntut para peserta didiknya agar mampu bersifat mandiri dalam mengikuti perkuliahan. Penggunaan sosial web pada pelaksanaan pendidikan di universitas dapat membantu pihak universitas membentuk kondisi belajar mahasiswa yang bersifat mandiri dan dapat berinteraksi dengan sumber belajar yang ada di sekitar mahasiswa, dalam hal ini adalah sumber belajar yang berasal dari dunia maya. Dosen sebagai praktisi pendidikan di pendidikan tinggi yaitu sebagai pengampu perkuliahan dituntut untuk dapat menguasai berbagai model pembelajaran kolaboratif dan salah satunya adalah pembelajaran berbasis web, perkuliahan dengan menggunakan sosial web memiliki karakteristik yang berbeda dengan bahan kuliah konvensional, pendidik harus menciptakan bahan ajar yang lebih bersifat mandiri serta mendidik peserta didik untuk lebih kreatif dalam mengembangkan pembahasan dari tugas yang telah diberikan oleh dosen. 5 REFERENSI 1. Agaoglu, Esnahan (2007). A Paradigm Shift in Distance Education : Web 2.0 and Social Software. Turkish Online Journal of Distance Learning . Volume 8. http:// files.eric.ed.gov/fulltext/ED498810.pdf 2. Anderson, P. (2007). What is Web 2.0? Ideas, Technologies And Implications For Educa- tion. JISC Technology and Standards Watch, Feb. 2007. Bristol: JISC http://www.jisc.ac.uk/media/documents/techwatch/tsw0701b.pdf 3. Benny, H. (2013). Pengembangan Media e-Learning Berbasis Moodle pada Materi Momentum dan Impuls. Pekanbaru:Universitas Riau. Skripsi (Tidak Diterbitkan). 4. Demiray, U. (2005). Defining Distance Education. In: A. Isman & M. Barkan & U. Demi- ray (eds.) Distance Education: the Winds of Change. Ankara: PEGEMA Publications. 5. Fitriana. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Faceboook Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Kimia Dasar. Jambi:Universitas Jambi 6. Franklin, T., & Van Harmelen, M. (2007). Web 2.0 for Content for Learning and Teaching in Higher Education. Bristol: JISC. http://www.jisc.ac.uk/media/documents/programmes/digitalrepositories/web2-content- learning-and-teaching.pdf. 7. Riyan, Yoni., & Fitzgerald. (2009). Exploring the Role of Social Software in Higher Education. Social Computing : Concepts, Methodologies, Tools and Application.. http://www.igi-global.com/chapter/exploring-role-social-software-higher/21371 8. Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Jakarta:Alfabeta. 9. Tasri, Lu’mu . (2011). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web. Jurnal Medtek, Volume 3 , Nomor 2.