2. Krisis Ekonomi Dunia
Krisis keuangan dunia yang bermula sejak tahun 2008
yang lalu di AS disebabkan oleh kentalnya praktik
spekulasi (maysir) dan rente (riba), diperparah pula
oleh maraknya fraud yang dilakukan oleh pelaku
industri jasa keuangan global (Enron, JP Morgan,
Standard Chartered, HSBC, dll).
Di Eropa dan Jepang, ketidakseimbangan struktur
neraca pembayaran (BOP), dan kebijakan ekonomi
yang keliru menyebabkan mereka jatuh ke dalam
lubang defisit neraca pembayaran dan debt trap,
Dampaknya, AS, Eropa, dan Jepang menjadi
penyebar virus krisis keuangan dan krisis hutang!
Selanjutnya, kita akan menyaksikan fase krisis
ekonomi yang lebih parah di AS, Eropa, dan Jepang,
insya Allah.
3. Indikator yang telah nampak:
Pertumbuhan GDP melambat
Rasio hutang terhadap GDP
meningkat (AS: 100% dari PDB,
Perancis: 115%, Jepang: 300%)
Pengangguran meningkat (AS: 7.8%,
Portugal: 18%, Spanyol 24%!).
Indonesia: 6.32%, turun dari 11.24%
dari tahun 2006
Harga emas melejit (investor takut
kehilangan nilai intrinsik uang kertas)
6. Artinya, situasi Indonesia:
Kondusif untuk ekspansi ekonomi
Ada modal dan kepercayaan (confident) bahwa
ekonomi kita mampu bersaing
1 persen pertumbuhan akan menyerap sekitar
450,000 pekerja sebagai replikasi engine of growth di
sektor konsumsi, produksi, jasa, dan aktivitas
ekonomi lainnya
Negara kita akan segera masuk ke jajaran negara-
negara maju (saat ini kita masuk G20 dengan GDP
sebesar 1,124 trilyun USD/ranking 15 dunia)
Prediksi ADB dan IMF: Indonesia akan tumbuh
menjadi perekonomian terbesar ke-5 dunia pada 2030,
mengalahkan Jerman, Inggris, dan Jepang.
7. Indonesia Kebal Krisis?
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
-Pertumbuhan Tinggi -Rendahnya kemandirian masyarakat
-Pasar Domestik -Rendahnya kualitas SDA dan SDM
-SDA dan SDM melimpah -Stabilitas politik masih rentan
-Kebijakan makro ekonomi yang teruji -Korupsi
Peluang (Opportunity) Tantangan (Threads)
-Globalisasi dan perdagangan bebas Globalisasi dan Free Trade (AFTA,
-Indonesia diperebutkan oleh banyaknya CAFTA, CEPA)
kepentingan asing dalam bentuk Krisis ekonomi berpotensi
investasi dan kerjasama teknis menimbulkan dampak second round
-Surplus tenaga kerja merupakan aset Krisis geopolitik di semenanjung Korea
nasional bagi dan Cina
-Diaspora / sebaran ilmuwan Indonesia
di luar negeri cukup tinggi (brain
circulation)
9. Skenario Potensial
Indonesia terjebak ke dalam “middle
income trap” layaknya Malaysia,
Korea Selatan, dan Singapura. (sebab
utama: kebijakan pemerintah yang
pro-Asing sehingga kita hanya
menjadi pasar, bukan pelaku ekonomi
yang mandiri)
Atau seperti negara-negara Timur
Tengah yang hanya bisa jualan
minyak dan obyek wisata dan ziarah.
10. Skenario Terburuk
Indonesia berpotensi menjadi negara gagal
(failling state) jika:
Korupsi dan ekonomi biaya tinggi masih
merajalela
Angkatan kerja tidak terserap oleh industri
dengan baik (mis-match)
Human Development Index (saat ini posisi
ke-124 di dunia) tidak ditingkatkan sehingga
menimbulkan gejolak sosial-politik dan
ketidakpastian usaha.
Faktor lain: kesenjangan distribusi ekonomi
(Gini Index) yang relatif tinggi (36.8) perlu
11. Penutup
"Indonesia is better positioned than
most countries at a similar stage of
development. It consistently
outperforms - often by a sizeable
margin - the averages for the lower
middle-income group and the
Developing Asia region." - The World
Economic Forum's Indonesia
Competitiveness Report 2011
12. Simpulan
Manakah skenario yang harus kita
wujudkan bersama?
Saat ini kita berada di simpang jalan,
ke arah kemajuan ataukah
kemunduran?
Setelah krisis post-1998, fundamental
ekonomi kita telah tersusun dengan
baik, setujukah Anda?