SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Makalah Roket Air 
LEMBAR PENGESAHAN 
Karya tulis ini telah disetujui pada : 
hari : 
tanggal : 
Penulis Guru Pembimbing 
DEVITASARI R.S.A. Dra. LUKY KUSTRIANI, MPd.I 
NIS 6904 NIP. 19570616 198401 2 001 
KATA PENGANTAR 
Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala 
kelimpahan rahmat dan karuniaNya sehingga saya bisa menyelesaikan sebuah 
karya tulis berjudul “Roket Air”. 
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk menambah nilai mata 
pelajaran fisika serta menerapkan teori fisika. 
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya saya dengan ketulusan hati 
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Luky guru Mata Pelajaran Fisika kelas XII 
IPA yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan karya tulis ini. Saya juga 
berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, 
yang telah membantu menyelesaikan karya tulis ini. 
Dalam penyusunan karya tulis ini, saya menyadari pengetahuan dan pengalaman 
saya masih sangat terbatas. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya 
kritik dan saran dari berbagai pihak agar karya tulis ini lebih baik dan 
bermanfaaat. 
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih dan sekian. 
Ngunut, November 2012 
Penulis 
DEVITASARI R.S.A 
NIS 6904 
DAFTAR ISI 
LEMBAR PENGESAHAN i 
KATA PENGANTAR ii 
DAFTAR ISI iii 
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENULISAN 1 
B. TUJUAN PENULISAN 1 
C. MANFAAT PENULISAN 1 
D. RUMUSAN PERMASALAHAN 2 
BAB II ISI 
A. PENGERTIAN ROKET AIR 3 
B. CARA MEMBUAT ROKET AIR 3 
C. CARA KERJA ROKET AIR 6 
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ROKET AIR 7 
BAB III PENUTUP 
A. KESIMPULAN 10 
B. KRITIK DAN SARAN 10 
DAFTAR PUSTAKA 11 
BAB 
I 
PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG 
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang telah kita pelajari sejak duduk 
pada tingkat Sekolah Dasar (SD). Di dalamnya memuat banyak teori yang telah 
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya, dalam berkehidupan sehari-hari 
kita tidak pernah lepas dari teori fisika. Misalnya hukum gravitasi pada 
peristiwa jatuhnya buah apel dari pohonnya. Selain itu, dalam ilmu pengetahuan 
juga memanfaatkan fisika, seperti pembuatan pesawat ulang-alik, roket, pesawat 
terbang, balon udara dan masih banyak lagi. 
Nah, untuk mengetahui salah satu penerapan teori fisika, dalam karya tulis ini 
akan disajikan mengenai roket air dengan judul “ROKET AIR”. 
B. TUJUAN PENULISAN 
- Mengetahui apa itu roket air dan cara membuatnya 
- Mengetahui cara kerja roket air 
C. MANFAAT PENULISAN 
- Dapat mengetahui cara membuat roket air 
- Dapat mengetahui cara kerja roket air 
D. RUMUSAN PERMASALAHAN 
1. Apakah itu roket air ? 
2. Bagaimana cara membuat roket air ? 
3. Bagaimana cara kerja roket air ?
4. Faktor apa saja yang ikut menentukan keberhasilan roket air ? 
BAB 
II 
ISI 
A. PENGERTIAN DAN TEORI ROKET AIR 
Roket air disebut juga water rocket merupakan sebuah benda yang bisa terbang 
dengan memanfaatkan air dan udara. Roket air mulai populer di Indonesia sekitar 
tahun 2005/2006. Roket air sering dilombakan baik pada tingkat kabupaten, 
provinsi, bahkan nasional. Peserta perlombaan kebanyakan pelajar baik yang 
duduk di bangku sekolah menengah bahkan mahasiswa. 
Teori fisika yang menjelaskan bagaimana roket air bisa terbang adalah hukum III 
Newton. Hukum III Newton mengatakan bahwa “ Jika benda A memberikan gaya 
pada benda B (Gaya Aksi/Faksi), maka benda B akan memberikan gaya pada 
benda A (Gaya Reaksi/Freaksi). Kedua gaya ini memiliki besar yang sama tetapi 
arahnya berlawanan”. 
B. CARA MEMBUAT ROKET AIR 
• ALAT DAN BAHAN : 
a. 2 botol bekas air mineral lebih baik yang bersoda karena lebih kuat. 
b. Pipa Paralon ½ inch 2 meter. 
c. Lembaran polycarbonat (dipakai untuk atap atap kanopi) 
d. 7-10 cable teast. 
e. 3 penutup pipa paralon ( Dop tanpa ulir) ukuran ½ inc. 
f. Pentil ( air intake) sepeda motor. 
g. Lembaran fiber atau kertas tebal (bc ivory) 
h. Sambungan pipa berbentuk T. 
i. Kerikil atau kelereng. 
j. Sambungan pipa paralon 1 inc. 
k. Gunting, lem paralon, lakban bening, lakban hitam, cutter, dan double tape. 
• Cara Membuat Roket Air : 
a. Ambil satu botol kemudian potong bagian bawahnya. Masukan alas botol yang 
belum dipotong ke dalam botol yang sudah berlubang dan rekatkan dengan lakban 
bening. 
b. Buatlah sayap menggunakan lembaran polycarbonate dengan bentuk sesuai 
selera dan ukurannya sama. Bisa bentuk segitiga siku-siku , bujur sangkar, atau 
setengah bulan sabit. Kemudian rekatkan pada ujung botol yang tidak dipotong 
menggunakan lakban bening. 
c. Buatlah bagian nosecone menggunakan fiber. Caranya buatlah lingkaran 
dengan diameter yang diinginkan. Tergantung dari ujung botol lancip atau tumpul. 
Apabila ujung botol semakin lancip maka diameter lingkarannya harus semakin 
lebih lebar. Kemudian buatlah bentuk kerucut. Rekatkan sisinya menggunakan 
doubletape. Masukan pemberat ke dalam kerucut dan rekatkan di ujung kerucut
dengan double tape agar posisinya tetap saat meluncur. Kemudian satukan 
nosecone dengan botol mengunakan lakbanbening. 
• Cara Membuat Peluncur (Launcher) : 
a. Potong pipa paralon ½ inch menjadi 3 bagian dan rangkailah membentuk huruf 
T, kemudian satukan dengan sambungan pipa, dan Bagian kepala rangkaian huruf 
T diberi Dop yang nantinya berfungsi sebagai alas. Dan ujung yang berlawanan 
disambung dengan pipa yang sama ukurannya tapi tanpa menggunakan 
sambungan pipa. Agar bagian sambungan tersebut terlihat menggelembung. 
Fungsinya untuk menahan roket saat akan diluncurkan. rekatkan sambungan-sambungan 
tersebut menggunakan lem paralon. 
b. Susun cable teast mengelilingi sambungan pipa yang menggelembung dan 
rekatkan dengan lakban hitam supaya lebih kuat. Masukan sambungan pipa 
ukuran 1 inch sehingga posisi cable teast berada di dalam sambungan tersebut. 
fungsi dari cable teast dan sambungan ini adalah sebagai penahan agar roket tidak 
terlepas sebelum mencapai tekanan yang maksimal. 
c. Ujung pipa bagian badan huruf T diberi Dop yang telah di pasang pentil (air 
intake sepeda motor). Kemudian diberi lem paralon. Fungsinya adalah untuk 
menghubungkan peluncur denga pompa. 
d. Usahakan di setiap sambungan jangan sampai ada lubang supaya udara tidak 
dapat keluar ataupun masuk. 
C. CARA KERJA ROKET AIR 
1. Dimasukkan air (fluida cair) secukupnya ke dalam badan roket air melalui 
mulut botol (Untuk gaya dorong maksimum, volume air sepertiga volume botol). 
Air digunakan sebagai medium pendorong roket air (massa jenis air lebih besar 
dari pada massa jenis udara). 
Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis: 
FA = ρ . g . h 
Semakin besar massa jenisnya (ρ) maka semakin besar gaya dorong roket (FA). 
Na 
2. Katup roket air dipasang dengan badan roket air. Katup Roket air memiliki luas 
penampang yang jauh lebih kecil dibandingkan mulut botol, 
Sesuai dengan Hukum Pascal : 
Semakin kecil luas penampang (A1), semakin besar gaya dorong yang 
dihasilkannya (F2). 
3. Setelah itu lekatkan dua buah paku yang sudah di ikatkan benang nilon 
sepanjang 2-3 meter tadi kebibir botol sehingga melekat pada katup. 
4. Tusukkan pentil kedalam katup, sampai melewati katup tersebut. 
5. Luruskan kedua benang yang berhadapan tadi sesuai arah paku. 
6. Sudut peluncuran roket diatur sedemikian rupa (Untuk menempuh jarak terjauh 
digunakan sudut 450 terhadap garis horizontal). 
Sesuai dengan rumus Gerak Vertikal Ke atas lintasan parabola
7. Dilakukan pemompaan, pemompaan bertujuan untuk memampatkan volume, 
volume berbanding terbalik dengan tekanan. Semakin kecil volum semakin besar 
tekanan. (Semakin besar frekuensi pemompaan atau semakin banyak dipompa, 
semakin jauh jarak yang ditempuh roket, namun pemompaan yang berlebihan 
dapat merusak pompa itu sendiri dan juga merusak roket). 
Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis: 
P≈F 
(P berbanding lurus dengan F) 
Semakin besar tekanan, gaya dorongnya juga akan semakin besar. 
8. Pada saat pemompaan dirasa cukup, dan paku pada luas penampang katup 
ditarik dengan benang. sehingga katup akan terdorong keluar, dan roket air dapat 
mengangkasa ke udara. 
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ROKET AIR 
1. Wings (sayap) 
Ukuran wings yang bagus adalah yang tidak terlalu lebar atau tidak terlalu sempit, 
karena dapat berpengaruh pada kestabilan roket saat meluncur. Makin lebar sayap 
maka makin lebar pula luas penampang roket. Makin lebar luas penampang roket, 
makin mudah bagi roket untuk mengalirkan udara tetapi juga makian besar 
hambatan yang diterima roket. Bahannya bisa dari polycarbonate (dipakai untuk 
pintu kanopi), fiber atau bisa juga menggunakan sterofoam. Tetapi apabila kita 
menggunakan sterofoam, bisa cepat rusak karena tidak kuat. 
Jumlah sayap dapat tiga atau empat buah tetapi yang bagus adalah tiga buah. 
Apabila roket meluncur di udara berbelok atau berputar-putar seperti baling-baling, 
mungkin terjadi kesalahan pada jumlah sayap, bentuk dan ukuran yang 
tidak sama, sehingga akan menyebabkan roket jatuh sebelum mencapai jarak yang 
maksimal. Fungsi dari wings adalah sebagai pengarah aliran udara dari ujung 
roket menuju belakang. Selain itu juga, sebagai penyeimbang ketika roket 
meluncur di udara agar tetap stabil. 
2. Body ( Botol) 
Body roket terdiri dari satu atau dua botol air minum bekas baik yang bersoda 
maupun air minum biasa. Tetapi botol yang bagus di gunakan untuk membuat 
roket adalah botol bersoda ukuran besar (1 liter). Alasannya karena mampu 
menampung lebih banyak udara dan air serta mempunyai tekanan yang lebih kuat, 
sehingga roket akan meluncur lebih jauh. Dalam pembuatan roket seringnya ruang 
kompresi digunakan sebagai body roket pula. Alur pada permukaan botol juga 
berpengaruh pada hambatan angin yang diterima roket. 
3. Nose cone 
Nose cone adalah bagian paling ujung dari roket. Bentuknya bermacam-macam, 
mulai dari bentuk kerucut, kerucut tumpul, sampai yang tidak mempunyai nose 
cone (hanya ujung botol saja). Bentuk Nose cone yang bagus adalah bentuk 
kerucut, karena lebih mudah membelah udara saat roket meluncur. Bahan untuk 
membuat nose cone hendaknya lebih lunak dari pada bahan untuk membuat wings 
supaya lebih mudah untuk dibentuk, seperti bahan fiber. Sebelum nose cone 
dipasang pada botol, masukkan pemberat ke dalamnya. Pemberatnya bisa dari
kerikil atau yang lainya, kemudian rekatkan pada ujung kerucut. Tujuannya 
adalah supaya apabila roket mendarat maka bagian nose cone berada di bawah. 
4. Volume Air 
Bahan bakar dari roket air adalah air. Volume air dalam botol yang paling ideal 
adalah 1/3 volume botol. Apabila volumenya terlalu banyak maka akan 
membutuhkan waktu pemompaan yang lama dan roket biasanya menjadi tidak 
stabil. Sebaliknya jika volumenya kurang dari 1/3 maka roket akan meluncur 
sebelum waktunya sehingga jarak tempuh roket kurang maksimal. 
5. Cara Memompa 
Pompa yang digunakan adalah pompa sepeda yang memiliki tekanan udara yang 
kuat. Teknik memompa diawali dengan pelan-pelan kemudian cepat, hingga botol 
terlepas dari peluncurnya. Apabila proses memompa berhenti dan botol belum 
terlepas atau tidak segera diluncurkan maka udara dalam botol akan habis, 
sehingga roket tidak dapat meluncur secara maksimal. 
6. Sudut Peluncuran 
Sudut peluncuran yang mampu membuat roket mencapai jarak maksimal adalah 
450. Apabila sudutnya lebih dari itu maka roket akan meluncur ke atas dan jarak 
yang di tempuh jadi kurang maksimal. Begitu juga sebaliknya apabila sudutnya 
kurang dari itu, roket akan jatuh dalam jarak yang masih lumayan dekat. 
BAB 
III 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Roket air adalah roket yang berbahan bakar atau lebih tepatnya berbahan 
pendorong air dan udara bertekanan. Seperti kita ketahui bersama bahwa udara 
dalam suatu ruangan akan menekan ke segala arah dan akan mengalir menuju 
tekanan yang lebih rendah. Dengan dasar tersebut jika suatu botol diisi dengan 
udara dengan tekanan tertentu maka udara dalam botol akan menekan ke segala 
arah dan jika botol dilubangi pada suatu titik maka udara akan keluar dari lubang 
tersebut dan akan menyebabkan gaya yang berlawanan arah dari keluarnya udara. 
Roket bekerja karena ada aksi dan reaksi (hukum Newton ketiga). Perubahan 
momentum pada lubang pengeluaran sama dengan perubahan momentum yang 
dialami roket, jadi air dan udara yang keluar dari dalam botol menyebabkan botol 
terdorong berlawanan arah dari keluarnya air dan udara. 
B. KRITIK DAN SARAN 
Seharusnya dalam pembelajaran fisika di sekolah harus diadakan praktikum 
khususnya pembuatan roket air ini.

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)
Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)
Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)Rahmi Elzulfiah
 
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas Muhammad Ridlo
 
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMLAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMNesha Mutiara
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Pernapasan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem PernapasanRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Pernapasan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem PernapasanHarsidi Side
 
Penelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosisPenelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosisZza Choirunisa
 
laporan Difusi dan osmosis
laporan Difusi dan osmosislaporan Difusi dan osmosis
laporan Difusi dan osmosisOneda Rahayu
 
Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)
Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)
Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)Muhammad Yasir Abdad
 
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan KecambahPengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan KecambahDiah Dwi Ammarwati
 
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur SelLaporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur SelYunan Malifah
 
Makalah alat optik | MATA
Makalah alat optik | MATAMakalah alat optik | MATA
Makalah alat optik | MATAAi Roudatul
 
Laporan praktikum fotosintesis oksigen
Laporan praktikum fotosintesis oksigenLaporan praktikum fotosintesis oksigen
Laporan praktikum fotosintesis oksigenSumayyah Nida Azizah
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiWaidatin Azizah
 
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaan
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaanDAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaan
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaanMhd. Abdullah Hamid
 
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"Shofi Asriani
 
Laporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaksmi_Perwira
 
Laporan praktikum kimia
Laporan praktikum kimiaLaporan praktikum kimia
Laporan praktikum kimiaNovi Widyawati
 

What's hot (20)

Roket air
Roket airRoket air
Roket air
 
Roket Cuka Sederhana
Roket Cuka SederhanaRoket Cuka Sederhana
Roket Cuka Sederhana
 
Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)
Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)
Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)
 
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
 
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMLAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Pernapasan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem PernapasanRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Pernapasan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Pernapasan
 
Penelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosisPenelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosis
 
laporan Difusi dan osmosis
laporan Difusi dan osmosislaporan Difusi dan osmosis
laporan Difusi dan osmosis
 
Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)
Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)
Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)
 
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan KecambahPengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
 
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur SelLaporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
 
Makalah alat optik | MATA
Makalah alat optik | MATAMakalah alat optik | MATA
Makalah alat optik | MATA
 
Laporan praktikum fotosintesis oksigen
Laporan praktikum fotosintesis oksigenLaporan praktikum fotosintesis oksigen
Laporan praktikum fotosintesis oksigen
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasi
 
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaan
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaanDAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaan
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaan
 
Biologi Sel kelas XI
Biologi Sel kelas XIBiologi Sel kelas XI
Biologi Sel kelas XI
 
Ria agustina lks
Ria agustina lksRia agustina lks
Ria agustina lks
 
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"
 
Laporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paru
 
Laporan praktikum kimia
Laporan praktikum kimiaLaporan praktikum kimia
Laporan praktikum kimia
 

Viewers also liked

Understanding and appreciating the cf, cg, lm and tg math
Understanding and appreciating the cf, cg, lm and tg mathUnderstanding and appreciating the cf, cg, lm and tg math
Understanding and appreciating the cf, cg, lm and tg mathDods Dodong
 
Variable mass system
Variable mass systemVariable mass system
Variable mass systempastimespace
 
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)Faizin Mahfudz
 
Sumbawa engineering testing
Sumbawa engineering testingSumbawa engineering testing
Sumbawa engineering testingsupriyantoedi
 
Center of gravity
Center of gravityCenter of gravity
Center of gravityClement Tay
 
Center of gravity
Center of gravityCenter of gravity
Center of gravityShimaa Essa
 

Viewers also liked (8)

Understanding and appreciating the cf, cg, lm and tg math
Understanding and appreciating the cf, cg, lm and tg mathUnderstanding and appreciating the cf, cg, lm and tg math
Understanding and appreciating the cf, cg, lm and tg math
 
Variable mass system
Variable mass systemVariable mass system
Variable mass system
 
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
 
Sumbawa engineering testing
Sumbawa engineering testingSumbawa engineering testing
Sumbawa engineering testing
 
Presentation
PresentationPresentation
Presentation
 
Center of gravity
Center of gravityCenter of gravity
Center of gravity
 
Center of gravity
Center of gravityCenter of gravity
Center of gravity
 
Center of gravity
Center of gravityCenter of gravity
Center of gravity
 

Similar to ROKET AIR

Similar to ROKET AIR (20)

fisika roket air
 fisika roket air  fisika roket air
fisika roket air
 
Karya rokett
Karya  rokettKarya  rokett
Karya rokett
 
ROKET AIR
ROKET AIRROKET AIR
ROKET AIR
 
Karya mobil roket
Karya mobil roketKarya mobil roket
Karya mobil roket
 
tabung resonansi
tabung resonansitabung resonansi
tabung resonansi
 
Membuat peluncur roket
Membuat peluncur roketMembuat peluncur roket
Membuat peluncur roket
 
SEMINAR FISIKA POWER POINT.pptx
SEMINAR FISIKA POWER POINT.pptxSEMINAR FISIKA POWER POINT.pptx
SEMINAR FISIKA POWER POINT.pptx
 
Science project (roket air)
Science project (roket air)Science project (roket air)
Science project (roket air)
 
fisika alat hidrolik
 fisika alat hidrolik  fisika alat hidrolik
fisika alat hidrolik
 
Fisika Kelas xi Bab8 Fluida
Fisika Kelas xi Bab8 FluidaFisika Kelas xi Bab8 Fluida
Fisika Kelas xi Bab8 Fluida
 
Ipa8 kd8-tekanan zat
Ipa8 kd8-tekanan zatIpa8 kd8-tekanan zat
Ipa8 kd8-tekanan zat
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Modul praktikum xi sma
Modul praktikum xi smaModul praktikum xi sma
Modul praktikum xi sma
 
Konsep fluida tentang menara banjir
Konsep fluida tentang menara banjirKonsep fluida tentang menara banjir
Konsep fluida tentang menara banjir
 
Soal uji kompetensi bab 1
Soal uji kompetensi bab 1Soal uji kompetensi bab 1
Soal uji kompetensi bab 1
 
Makalah bulutangkis
Makalah bulutangkisMakalah bulutangkis
Makalah bulutangkis
 
Modul9 percobaan udara
Modul9 percobaan udaraModul9 percobaan udara
Modul9 percobaan udara
 
Fluidisasi
FluidisasiFluidisasi
Fluidisasi
 
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanLaporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
 
Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2
 

ROKET AIR

  • 1. Makalah Roket Air LEMBAR PENGESAHAN Karya tulis ini telah disetujui pada : hari : tanggal : Penulis Guru Pembimbing DEVITASARI R.S.A. Dra. LUKY KUSTRIANI, MPd.I NIS 6904 NIP. 19570616 198401 2 001 KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kelimpahan rahmat dan karuniaNya sehingga saya bisa menyelesaikan sebuah karya tulis berjudul “Roket Air”. Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk menambah nilai mata pelajaran fisika serta menerapkan teori fisika. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya saya dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Ibu Luky guru Mata Pelajaran Fisika kelas XII IPA yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan karya tulis ini. Saya juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan karya tulis ini. Dalam penyusunan karya tulis ini, saya menyadari pengetahuan dan pengalaman saya masih sangat terbatas. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar karya tulis ini lebih baik dan bermanfaaat. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih dan sekian. Ngunut, November 2012 Penulis DEVITASARI R.S.A NIS 6904 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii BAB I PENDAHULUAN
  • 2. A. LATAR BELAKANG PENULISAN 1 B. TUJUAN PENULISAN 1 C. MANFAAT PENULISAN 1 D. RUMUSAN PERMASALAHAN 2 BAB II ISI A. PENGERTIAN ROKET AIR 3 B. CARA MEMBUAT ROKET AIR 3 C. CARA KERJA ROKET AIR 6 D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ROKET AIR 7 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN 10 B. KRITIK DAN SARAN 10 DAFTAR PUSTAKA 11 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang telah kita pelajari sejak duduk pada tingkat Sekolah Dasar (SD). Di dalamnya memuat banyak teori yang telah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya, dalam berkehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari teori fisika. Misalnya hukum gravitasi pada peristiwa jatuhnya buah apel dari pohonnya. Selain itu, dalam ilmu pengetahuan juga memanfaatkan fisika, seperti pembuatan pesawat ulang-alik, roket, pesawat terbang, balon udara dan masih banyak lagi. Nah, untuk mengetahui salah satu penerapan teori fisika, dalam karya tulis ini akan disajikan mengenai roket air dengan judul “ROKET AIR”. B. TUJUAN PENULISAN - Mengetahui apa itu roket air dan cara membuatnya - Mengetahui cara kerja roket air C. MANFAAT PENULISAN - Dapat mengetahui cara membuat roket air - Dapat mengetahui cara kerja roket air D. RUMUSAN PERMASALAHAN 1. Apakah itu roket air ? 2. Bagaimana cara membuat roket air ? 3. Bagaimana cara kerja roket air ?
  • 3. 4. Faktor apa saja yang ikut menentukan keberhasilan roket air ? BAB II ISI A. PENGERTIAN DAN TEORI ROKET AIR Roket air disebut juga water rocket merupakan sebuah benda yang bisa terbang dengan memanfaatkan air dan udara. Roket air mulai populer di Indonesia sekitar tahun 2005/2006. Roket air sering dilombakan baik pada tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional. Peserta perlombaan kebanyakan pelajar baik yang duduk di bangku sekolah menengah bahkan mahasiswa. Teori fisika yang menjelaskan bagaimana roket air bisa terbang adalah hukum III Newton. Hukum III Newton mengatakan bahwa “ Jika benda A memberikan gaya pada benda B (Gaya Aksi/Faksi), maka benda B akan memberikan gaya pada benda A (Gaya Reaksi/Freaksi). Kedua gaya ini memiliki besar yang sama tetapi arahnya berlawanan”. B. CARA MEMBUAT ROKET AIR • ALAT DAN BAHAN : a. 2 botol bekas air mineral lebih baik yang bersoda karena lebih kuat. b. Pipa Paralon ½ inch 2 meter. c. Lembaran polycarbonat (dipakai untuk atap atap kanopi) d. 7-10 cable teast. e. 3 penutup pipa paralon ( Dop tanpa ulir) ukuran ½ inc. f. Pentil ( air intake) sepeda motor. g. Lembaran fiber atau kertas tebal (bc ivory) h. Sambungan pipa berbentuk T. i. Kerikil atau kelereng. j. Sambungan pipa paralon 1 inc. k. Gunting, lem paralon, lakban bening, lakban hitam, cutter, dan double tape. • Cara Membuat Roket Air : a. Ambil satu botol kemudian potong bagian bawahnya. Masukan alas botol yang belum dipotong ke dalam botol yang sudah berlubang dan rekatkan dengan lakban bening. b. Buatlah sayap menggunakan lembaran polycarbonate dengan bentuk sesuai selera dan ukurannya sama. Bisa bentuk segitiga siku-siku , bujur sangkar, atau setengah bulan sabit. Kemudian rekatkan pada ujung botol yang tidak dipotong menggunakan lakban bening. c. Buatlah bagian nosecone menggunakan fiber. Caranya buatlah lingkaran dengan diameter yang diinginkan. Tergantung dari ujung botol lancip atau tumpul. Apabila ujung botol semakin lancip maka diameter lingkarannya harus semakin lebih lebar. Kemudian buatlah bentuk kerucut. Rekatkan sisinya menggunakan doubletape. Masukan pemberat ke dalam kerucut dan rekatkan di ujung kerucut
  • 4. dengan double tape agar posisinya tetap saat meluncur. Kemudian satukan nosecone dengan botol mengunakan lakbanbening. • Cara Membuat Peluncur (Launcher) : a. Potong pipa paralon ½ inch menjadi 3 bagian dan rangkailah membentuk huruf T, kemudian satukan dengan sambungan pipa, dan Bagian kepala rangkaian huruf T diberi Dop yang nantinya berfungsi sebagai alas. Dan ujung yang berlawanan disambung dengan pipa yang sama ukurannya tapi tanpa menggunakan sambungan pipa. Agar bagian sambungan tersebut terlihat menggelembung. Fungsinya untuk menahan roket saat akan diluncurkan. rekatkan sambungan-sambungan tersebut menggunakan lem paralon. b. Susun cable teast mengelilingi sambungan pipa yang menggelembung dan rekatkan dengan lakban hitam supaya lebih kuat. Masukan sambungan pipa ukuran 1 inch sehingga posisi cable teast berada di dalam sambungan tersebut. fungsi dari cable teast dan sambungan ini adalah sebagai penahan agar roket tidak terlepas sebelum mencapai tekanan yang maksimal. c. Ujung pipa bagian badan huruf T diberi Dop yang telah di pasang pentil (air intake sepeda motor). Kemudian diberi lem paralon. Fungsinya adalah untuk menghubungkan peluncur denga pompa. d. Usahakan di setiap sambungan jangan sampai ada lubang supaya udara tidak dapat keluar ataupun masuk. C. CARA KERJA ROKET AIR 1. Dimasukkan air (fluida cair) secukupnya ke dalam badan roket air melalui mulut botol (Untuk gaya dorong maksimum, volume air sepertiga volume botol). Air digunakan sebagai medium pendorong roket air (massa jenis air lebih besar dari pada massa jenis udara). Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis: FA = ρ . g . h Semakin besar massa jenisnya (ρ) maka semakin besar gaya dorong roket (FA). Na 2. Katup roket air dipasang dengan badan roket air. Katup Roket air memiliki luas penampang yang jauh lebih kecil dibandingkan mulut botol, Sesuai dengan Hukum Pascal : Semakin kecil luas penampang (A1), semakin besar gaya dorong yang dihasilkannya (F2). 3. Setelah itu lekatkan dua buah paku yang sudah di ikatkan benang nilon sepanjang 2-3 meter tadi kebibir botol sehingga melekat pada katup. 4. Tusukkan pentil kedalam katup, sampai melewati katup tersebut. 5. Luruskan kedua benang yang berhadapan tadi sesuai arah paku. 6. Sudut peluncuran roket diatur sedemikian rupa (Untuk menempuh jarak terjauh digunakan sudut 450 terhadap garis horizontal). Sesuai dengan rumus Gerak Vertikal Ke atas lintasan parabola
  • 5. 7. Dilakukan pemompaan, pemompaan bertujuan untuk memampatkan volume, volume berbanding terbalik dengan tekanan. Semakin kecil volum semakin besar tekanan. (Semakin besar frekuensi pemompaan atau semakin banyak dipompa, semakin jauh jarak yang ditempuh roket, namun pemompaan yang berlebihan dapat merusak pompa itu sendiri dan juga merusak roket). Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis: P≈F (P berbanding lurus dengan F) Semakin besar tekanan, gaya dorongnya juga akan semakin besar. 8. Pada saat pemompaan dirasa cukup, dan paku pada luas penampang katup ditarik dengan benang. sehingga katup akan terdorong keluar, dan roket air dapat mengangkasa ke udara. D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ROKET AIR 1. Wings (sayap) Ukuran wings yang bagus adalah yang tidak terlalu lebar atau tidak terlalu sempit, karena dapat berpengaruh pada kestabilan roket saat meluncur. Makin lebar sayap maka makin lebar pula luas penampang roket. Makin lebar luas penampang roket, makin mudah bagi roket untuk mengalirkan udara tetapi juga makian besar hambatan yang diterima roket. Bahannya bisa dari polycarbonate (dipakai untuk pintu kanopi), fiber atau bisa juga menggunakan sterofoam. Tetapi apabila kita menggunakan sterofoam, bisa cepat rusak karena tidak kuat. Jumlah sayap dapat tiga atau empat buah tetapi yang bagus adalah tiga buah. Apabila roket meluncur di udara berbelok atau berputar-putar seperti baling-baling, mungkin terjadi kesalahan pada jumlah sayap, bentuk dan ukuran yang tidak sama, sehingga akan menyebabkan roket jatuh sebelum mencapai jarak yang maksimal. Fungsi dari wings adalah sebagai pengarah aliran udara dari ujung roket menuju belakang. Selain itu juga, sebagai penyeimbang ketika roket meluncur di udara agar tetap stabil. 2. Body ( Botol) Body roket terdiri dari satu atau dua botol air minum bekas baik yang bersoda maupun air minum biasa. Tetapi botol yang bagus di gunakan untuk membuat roket adalah botol bersoda ukuran besar (1 liter). Alasannya karena mampu menampung lebih banyak udara dan air serta mempunyai tekanan yang lebih kuat, sehingga roket akan meluncur lebih jauh. Dalam pembuatan roket seringnya ruang kompresi digunakan sebagai body roket pula. Alur pada permukaan botol juga berpengaruh pada hambatan angin yang diterima roket. 3. Nose cone Nose cone adalah bagian paling ujung dari roket. Bentuknya bermacam-macam, mulai dari bentuk kerucut, kerucut tumpul, sampai yang tidak mempunyai nose cone (hanya ujung botol saja). Bentuk Nose cone yang bagus adalah bentuk kerucut, karena lebih mudah membelah udara saat roket meluncur. Bahan untuk membuat nose cone hendaknya lebih lunak dari pada bahan untuk membuat wings supaya lebih mudah untuk dibentuk, seperti bahan fiber. Sebelum nose cone dipasang pada botol, masukkan pemberat ke dalamnya. Pemberatnya bisa dari
  • 6. kerikil atau yang lainya, kemudian rekatkan pada ujung kerucut. Tujuannya adalah supaya apabila roket mendarat maka bagian nose cone berada di bawah. 4. Volume Air Bahan bakar dari roket air adalah air. Volume air dalam botol yang paling ideal adalah 1/3 volume botol. Apabila volumenya terlalu banyak maka akan membutuhkan waktu pemompaan yang lama dan roket biasanya menjadi tidak stabil. Sebaliknya jika volumenya kurang dari 1/3 maka roket akan meluncur sebelum waktunya sehingga jarak tempuh roket kurang maksimal. 5. Cara Memompa Pompa yang digunakan adalah pompa sepeda yang memiliki tekanan udara yang kuat. Teknik memompa diawali dengan pelan-pelan kemudian cepat, hingga botol terlepas dari peluncurnya. Apabila proses memompa berhenti dan botol belum terlepas atau tidak segera diluncurkan maka udara dalam botol akan habis, sehingga roket tidak dapat meluncur secara maksimal. 6. Sudut Peluncuran Sudut peluncuran yang mampu membuat roket mencapai jarak maksimal adalah 450. Apabila sudutnya lebih dari itu maka roket akan meluncur ke atas dan jarak yang di tempuh jadi kurang maksimal. Begitu juga sebaliknya apabila sudutnya kurang dari itu, roket akan jatuh dalam jarak yang masih lumayan dekat. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Roket air adalah roket yang berbahan bakar atau lebih tepatnya berbahan pendorong air dan udara bertekanan. Seperti kita ketahui bersama bahwa udara dalam suatu ruangan akan menekan ke segala arah dan akan mengalir menuju tekanan yang lebih rendah. Dengan dasar tersebut jika suatu botol diisi dengan udara dengan tekanan tertentu maka udara dalam botol akan menekan ke segala arah dan jika botol dilubangi pada suatu titik maka udara akan keluar dari lubang tersebut dan akan menyebabkan gaya yang berlawanan arah dari keluarnya udara. Roket bekerja karena ada aksi dan reaksi (hukum Newton ketiga). Perubahan momentum pada lubang pengeluaran sama dengan perubahan momentum yang dialami roket, jadi air dan udara yang keluar dari dalam botol menyebabkan botol terdorong berlawanan arah dari keluarnya air dan udara. B. KRITIK DAN SARAN Seharusnya dalam pembelajaran fisika di sekolah harus diadakan praktikum khususnya pembuatan roket air ini.