2. Dalam dunia pendidikan, salah satu kunci untuk
menentukan kualitas lulusan adalah kurikulum
pendidikannya. Karena pentingnya maka setiap kurun
waktu tertentu kurikulum selalu dievaluasi untuk
kemudian disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar.
Departemen Pendidikan Nasional juga secara teratur
melakukan evaluasi terhadap peraturan yang berkait
dengan kurikulum.
Di dalam proses pengendalian mutu, kurikulum
merupakan perangkat yang sangat penting karena
menjadi dasar untuk menjamin kompetensi keluaran dari
proses pendidikan. Kurikulum harus selalu diubah
secara periodik untuk menyesuaikan dengan dinamika
kebutuhan pengguna dari waktu ke waktu.
3. Bagaimana Sejarah Kurikulum 1994?
Bagaimana konsep, karakteristik dan ciri”
Kurikulum 1994?
Bagaimana Rencana Pengajaran dalam Kurikulum
1994?
Apa saja Kelemahan dan Kelebihan Kurikulum
1994?
4. Kurikulum diartikan sebagai: suatu dokumen atau rencana
tertulis mengenai kualitas pendidikan yang harus dimiliki oleh
peserta didik melalui suatu pengalaman belajar. Pengertian ini
mengandung arti bahwa kurikulum harus tertuang dalam satu atau
beberapa dokumen atau rencana tertulis. Dokumen atau rencana
tertulis itu berisikan pernyataan mengenai kualitas yang harus
dimiliki seorang peserta didik yang mengikuti kurikulum tersebut.
Pengertian kualitas pendidikan di sini mengandung makna bahwa
kurikulum sebagai dokumen merencanakan kualitas hasil belajar
yang harus dimiliki peserta didik, kualitas bahan/konten
pendidikan yang harus dipelajari peserta didik, kualitas proses
pendidikan yang harus dialami peserta didik. Kurikulum dalam
bentuk fisik ini seringkali menjadi fokus utama dalam setiap proses
pengembangan kurikulum karena ia menggambarkan ide atau
pemikiran para pengambil keputusan yang digunakan sebagai
dasar bagi pengembangan kurikulum sebagai suatu pengalaman.
5. Kurikulum 1994 di buat sebagai penyempurnaan
dari kurikulum sebelumnya,yaitu kurikulum 1984.
terjadinya perubahan Kurikulum 1984 ke Kurikulum
1994 sesungguhnya juga dimaksudkan untuk lebih
memberikan bekal bagi siswa ke arah penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam upaya membentuk
masyarakat yang maju dalam era globalisasi sekarang
ini. Dengan materi pelajaran yang dijabarkan di dalam
Kurikulum 1994 diharapkan lulusan sekolah kita dari
segala satuan pendidikan memiliki wawasan yang
seiring dan seirama dengan tuntutan kemajuan jaman.
6. Kurikulum ini merupakan pengembangan dari kurikulum
sebelumnya dengan dasar kurikulum 1984 pada kurikulum 1994
muncul istilah CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). Kegiatan belajar
cenderung didalam kelas, mengejar target berupa materi yang
harus dikuasai, berorientasi kognitif. Yang dilaksanakan sesuai
dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem
pendidikan Nasional.Menurut UU tersebut, pendidikan nasional
bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berbudi
luhur, memiliki keterampilan dan pengetahuan, sehat jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.Jika ditelaah dengan
cermat, dapat dipahami bahwa kurikulum 1994 yang menekankan
aspek kebermaknaan merupakan perbaikan atau penyempurnaan
dari kurikulum sebelumnya yang menggunakan model
pembelajaran CBSA.
7. Inti pokok persamaan yang dapat dilihat adalah
bahwa :
Siswa mendapat subyek yang berperan aktif
dalam melakukan tindak pembelajaran.
Tindak pembelajaran lebih menggunakan proses
dari pada produk.
Kesalahan yang dilakukan siswa dalam
memahami dan atau melakukan proses
pembelajaran tidak dianggap sebagai kegagalan
namun dianggap sebagai bagian dari proses
pembelajaran.
8. Perbedaannya adalah kurikulum 1994 menekankan
unsur atau asaz kebermaknaan sedangkan CBSA
menekankan keaktifan siswa. Pada kurikulum 1994,
pendidikan dasar diwajibkan menjadi 9 tahun (SD dan
SMP). Berdasarkan strukturnya, kurikulum 1994 berusaha
menyatukan kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 1975
dengan pendekatan tujuan dan kurikulum 1994 dengan
tujuan pendekatan proses.
9. Karakteristik kurikulum 1994 yang disebut juga
kurikulum cara belajar siswa aktif (CBSA) adalah
sebagai berikut :
1. Keterlibatan intelektual, emosional siswa dalam
proses belajar mengajar.
2. Terjadi asimilasi dan akomodasi kognitif dalam
pencapaian pengetahuan, perbuatan serta
pengalaman langsung terhadap balikan (feedback)
dalam pembentukan keterampilan.
3. Penghayatan serta internalisasi nilai-nilai dalam
bentuk sikap.
10. Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan
sistem caturwulan
Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi
pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada
materi pelajaran/ isi)
Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang
memberlakukan satu sistem kurikulum untuk
semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini
bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang
khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri
disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan
masyarakat sekitar. DLL
11. Selama dilaksanakannya kurikulum 1994 muncul
beberapa permasalahan, terutama sebagai akibat dari
kecenderungan kepada pendekatan penguasaan materi
(content oriented), di antaranya sebagai berikut:
Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata
pelajaran dan banyaknya materi/ substansi setiap mata
pelajaran.
Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang
relevan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa, dan
kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi
kehidupan sehari-hari.
Permasalahan di atasterasa saat berlangsungnya
pelaksanaan kurikulum 1994. Hal ini mendorong para
pembuat kebijakan untuk menyempurnakan kurikulum
tersebut. Salah satu upaya penyempurnaan itu
diberlakukannya Suplemen Kurikulum 1994.
Penyempurnaan tersebut dilakukan dengan tetap
mempertimbangan prinsip penyempurnaan kurikulum.
12. Rencana pengajaran adalah rencana guru
mengajar mata pelajaran tertentu, pada jenjang dan
kelas tertentu, untuk topik tertentu, dan untuk satu
pertemuan atau lebih. Dalam kurikulum 1994 kita
menggunakan prosedur kerja yang sama, dengan
kewajiban guru membuat Program Satuan Pelajaran
(PSP) untuk setiap pokok bahasan yang tidak mutlak
disampaikan dalam satu kali pertemuan, tapi
mungkin 2,3,4 bahkan 5 kali pertemuan. Sedangkan
untuk rencana pembelajaran harian menggunakan
Rencana pembelajaran (RP) yang dibuat setiap akan
mengajar. Sedangkan dalam kurikulum 2004 kita
mengenal istilah Silabus, yaitu garis besar,
ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok materi
pelajaran.
13. N
o
ASPEK PEMBEDA RP KURIKULUM 1994 RP KURIKULUM 2004
1 Hakikat RP
Administrasi
RP adalah persyaratan Rp benar-benar “Rencana” guru
2 Kaitannya dengan
bidang studi lain
Setiap bidang studi terpisah Pembelajaran dapat diintegrasikan dengan bidang studi lain.
3 Rumusan tujuan Tujuan dirinci sekecil mungkin dan
berfokus pada penge-tahuan
Hanya menggambarkan kompe-tensi yang akan dicapai
4 Rincian media Umumnya sekedar dicantum-kan Rincian media dan sumber belajar mengingatkan guru mengenai apa yang harus
disiapkannya
5 Langkah-langkah
pembelajaran
Tahap-tahap pembelajaran tak selalu
menjadi perhatian
Langkah-langkah pembelajaran menjadi penting, didesain dalam bentuk skenario
pembelajaran yang mengutamakan kegiatan siswa tahap demi tahap.
6 Hasil yang dicapai Hasilnya banyak, tapi dangkal dan
kurang bermakna
Hasilnya sedikit, tapi mendalam dan bermakna
7 Unsur evaluasi Hasil belajar hanya dinilai dari tes
tulis
Hasil belajar dinilai dengan berbagai cara dan berbagai sumber.
14. Selama dilaksanakannya kurikulum 1994 muncul
beberapa permasalahan, terutama sebagai akibat dari
kecenderungan kepada pendekatan penguasaan materi
(content oriented), di antaranya sebagai berikut:
1) Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya
mata pelajaran dan banyaknya materi/substansi
setiap mata pelajaran.
2) Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena
kurang relevan dengan tingkat perkembangan
berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang
terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari. Antara
pendekatan proses perpaduan tujuan dan proses
belum berhasil. Perubahan dan penyempurnaan
kurikulum dilakukan setiap sepuluh tahun sekali.
15. Penyempurnaan tersebut dilakukan dengan tetap
mempertimbangkan prinsip penyempurnaan kurikulum,
yaitu:
Penyempurnaan kurikulum secara terus menerus
sebagai upaya menyesuaikan kurikulum dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
tuntutan kebutuhan masyarakat
Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk
mendapatkan proporsi yang tepat antara tujuan yang
ingin dicapai dengan beban belajar, potensi siswa, dan
keadaan lingkungan serta sarana pendukungnya
Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk
memperoleh kebenaran substansi materi pelajaran dan
kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa.
16. Disamping banyaknya kelemahan dalam
pemberlakuan kurikulum 1994 saat itu, bukan berarti
bahwa kurikulum 1994 tidak memiliki kelebihan.
Kami menemukan beberapa kelebihan dalam
pemberlakuan kurikulum tersebut, antara lain :
Siswa lebih banyak mendapatkan informasi karena
materi yang diberikan lebih banyak.
Siswa memiliki keterempilan di bidang non
akademis melalui muatan lokal.
Namun sayangnya, protes yang terus
bermunculan untuk segera merevisi kurikulum 1994
membuat pemerintah mengambil tindakan untuk
memperbaharui kurikulum 1994 menjadi kurikulum
berbasis kompetensi (KBK) pada tahun 2004.
17. Secara umum tujuan diterapkannya kurikulum 1994
adalah meningkatkan mutu pendidikan melalui siswa
mampu menguasai materi yang diberikan, bahan ajar
berdasarkan TIU (Tujuan Institusional Umum) dan TIK
(Tujuan Institusional Khusus) dan menyiapkan siswa
melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.
Pada kurikulum 1994 muncul istilah CBSA (Cara
Belajar Siswa Aktif). Kegiatan belajar cenderung di dalam
kelas, mengejar target berupa materi yang harus
dikuasai, berorientasi kognitif. Bahan ajar yang akan
disampaikan oleh guru harus berdasarkan pada TIU dan
TIK (tujuan pembelajaran). Selain itu, kurikulum 1994
bertujuan untuk membekali siswa untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.