SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
MAKALAH TENTANG
                         KAPSUL




                        DISUSUN OLEH

              NAMA   : M. SLAMET RIYANTO
              NIM    : 12. 71. 13703




         UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA
                 FAKULTAS ILMU KESEHATAN
                PROGRAM STUDI D-3 FARMASI

Farmasetika
KATA PENGANTAR



       Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melipatkan Rahmat,
Taufik serta Hidayah-Nya kepada kita semua, serta tak lupa saya haturkan shalawat serta salam
kepada jujungan kita    Nabi besar Muhammad SAW, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul KAPSUL ini.


       Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya, yaitu      INVERDA CHOSIDAYATI, S.Si., Apt. Mata Kuliah
Farmasetika.


       Akhir kata semoga makalah ini dapat dipertimbangkan penilaiannya dan juga dapat
bermanfaat bagi pembaca.




                                                               Palangkaraya, Januari 2013




                                                                         Penulis




                                      DAFTAR ISI

Farmasetika
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….                                    i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………                                     ii

BAB I PENDAHULUAN

   A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………………...                       1

   B. Tujuan ………………………………………………………………………………                                  1

   C. Rumusan Masalah…………………..……………………………………………….                            1

BAB II PEMBAHASAN BAB II
   A. Pengeritan ………………………………………………………………………….... 2
   B. Macam-macam sediaan kapsul……….…………………………………………………                      2
   C. Kapsul Gelatin Keras dan Lunak………………………………………………. 3
       a. Kapsul Gelatin yang Keras……………………………………………………….. 3
          1. Ukuran Kapsul……………………………………………………………….. 6
          2. Persiapan Pengisian Kapsul Gelatin Keras…………………………………… 6
          3. Formulasi kapsul dan Pemilihan Ukuran Kapsul…………………………….. 7
          4. Mengisi Cangkang Kapsul……………………………………………………. 10
          5. Membersihkan dan Mengilapkan Kapsul…………………………………….. 12
       b. Kapsul Gelatin Lunak…………………………………………………………...... 13
          1. Pembuatan Kapsul Gelatin Lunak……………………………………………. 13
          2. Penerapan Pemakaian Kapsul Gelatin Lunak………………………………… 14
          3. Pengawasan, Perhitungan, Pengemasan dan Penyimpanan Kapsul………….. 15
   D. Sifat-sifat kapsul………………………………………………………………………. 17

BAB IIIPENUTUP
   A. Kesimpulan……………………………………………………………………………. 18


DAFTAR PUSTAKA




Farmasetika
BAB I

                                         PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

       Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk kesediaan padat, dimana satu bahan semacam
   obat    atau bahan inert lainnya yang dimasukan kedalam cangkang atau wadah kecil
   umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai. Tergantung pada formulasinya kapsul dri gelatin
   bisa lunak dan bisa juga keras. Kebanyakan kapsul-kapsul yang sudah diedarkan dipasaran
   adalah kapsul yang semuanya dapat ditelan oleh pasien, untuk keuntungan dalam
   pengobatan. Begitu pula, kapsul dapat dibuat untuk disisipkan kedalam rektum sehingga obat
   dilepaskan dan diabsorpsi ditempat tersebut, atau isi kapsul dapat dipindahkan dari cangkang
   gelatin dan digunakan sebagai pengukur yang dini dari obat-obat bentuk serbuk Sedikitinya
   satu kapsul yang diperdagangkan, Theo-Dur Sprinkle ( Key Pharmacheutikal) yang
   dianjurkan dipakai dalam hal-hal sebagaia berikut, untuk anak-anak atau pasien lain yang
   tidak dapat menelan tablet atau kapsul. Dianjurkan agar isi kapsul, teofilin anhidrat dalam
   bentuk sustained release, ditaburkan diatas sedikit makanan lunak segera sebelum ditelan.

       Kapsul, dari bahasa Latin, capsula, “kotak kecil” memiliki banyak arti dalam bidang
   farmasi, kapsul adalah tabung kecil, dari zat yang mudah larut di air (semacam agar-agar)
   yang mengandung serbuk obat. Serbuk obat biasa dimasukkan kapsul karena lebih mudah
   ditelan dan menghindari rasa pahit.

       Sediaan kapsul bisa digunakan untuk pemakaian dalam (secara oral, melalui hidung,
   melalui rongga tubuh) dan pemakaian Luar (ditaburkan dibagian luar tubuh). Kapsul bisa
   ditambahkan bahan bioadesif sehingga bisa melekat dan member efek dalam waktu lama.



B. Tujuan

         Untuk mengetahui pengertian kapsul.
         Untuk mengetahui bentuk kapsul.
         Untuk mengetahui macam-macam kapsul.


C. Rumusan Masalah

       Berdasarkan apa yang dikemukakan dalam latar belakang maka penulis menarik suatu
   rumusan masalah sebagai berikut :
   a. Bagaimana cara pembuatan kapsul ?
   b. Bagaimana cara pengisian kapsul ?



Farmasetika
BAB II
                                       PEMBAHASAN



A. Pengertian

       Sediaan kapsul dapat diartikan sebagai campuran homogen dua atau lebih bahan obat
   yang telah dihaluskan. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras
   atau lunak yang dapat larut. Sediaan kapsul merupakan partikel zat padat yang mempunyai
   ukuran 0,1- 10.000 μ. Dalam ilmu farmasi, Cangkang dibuat dari : Gelatin, Pati dan Bahan
   Lain yang cocok (FI,Ed,IV)

       Kapsul Berbentuk selindris dengan ukuran kapsul bermacam – macam mulai yang
   terbesar 000(Untuk Hewan),00,0,1,2,3,4,dan 5.Dalam pengobatan lazim digunakan adalah
   0,1,2,3 dan 4 . Kapasitas Kapsul kira – kira antara 30 mg – 600 mg dan tergantung berat jenis
   serbuknya.

   Keuntungan sediaan kapsul yaitu:
       Menutupi bau dan rasa yang tidak enak
       Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
       Lebih enak dipandang
       Mudah ditelan.

B. Macam-macam sediaan kapsul

   1. Berdasarkan Konsistensi :
     - kapsul keras
     - kapsul lunak


   2. Berdasarkan Cara Pemakaian :
     - per oral
     - per rektal
     - per vaginal
     - topikal


   3. Berdasarkan Tujuan Pemakaian :
     - untuk manusia
     - untuk hewan




Farmasetika
C. Kapsul Gelatin Keras dan Lunak

   a. Kapsul Gelatin yang Keras




          Kapsul gelatin yang keras merupakan jenis yang digunakan oleh ahli farmasi
       masyarakat dalam menggabungkan obat-obatan secara mendadak dan dilingkungan para
       penbuat sediaan farmasi dalam memproduksi kapsul umumnya. Cangkang kapsul kosong
       dibuat darii campuran gelatin, gula dan air, jernih tidak berwarna dan pada dasarnya tidak
       memepunyai rasa. Gelatin, USP, dihasilkan dari hidrolisis sebagian dari kolagen yang
       diperoleh oleh kulit, jaringan ikat putih dan tulang belakang binatang-binatang. Dalam
       perdagangan didapat gelatin dlam serbuk bentuk halus, serbuk kasar, parutan, serpihan-
       serpihan atau lembaran-lembaran. Gelatin bersifat stabil diudara bial dalam keadaan
       kering, akan teteapi mudah mengalami peruraian oleh mikroba bila menjadi lembab atau
       bial disimpan dalam larutan berair. Oleh karena itu kapsul gelatin yang lunak
       mengandung lebih banyak uap air daripada kapsul keras, pada pembuatannya
       ditambahkan bahana pengawet utnuk mencegah timbulnya jamur dalam cangkang kapsul.
       Biasanyan kapsul keras gelatin mengandung uap air antara 9-12%. Bilamana disimpan
       dalam lingkungan dengan kelembaban yang tinggi, penambahan uap air akan diabsrobsi
       oleh kapsul dan kapsul kers ini akan rusak dari bentu kekerasannya. Sebaliknya dalam
       lingkingan udara yang sangat kering. Seabagian dari uap air yang terdapat dalam kapsul
       gelatin mungkin akan hilang, dan kapsul ini menjadi rapuh serta mungik akan remuk bila
       dipegang.

          Karena uapa air bisa diabsorbsi atau dilpaskan olah kapsul gelatin, tergantung pada
       keadaan lingkungan, maka merupakan perlindungan fisik sederhana bila memasukan
       bahan higroskopis atau yang mudah mencair, Biala akan disimpan dalam ruangan dengan
       kelembapan tinggi, Bukan merupakan hal yang tidak lazim, kapsul dari bahan yang
       mudah dipenfaruhi kelembapan dikemas dalam wadah yang mengandung kantung”zat
       pengering” untuk mencegah kapsul mengabsorbsi uap air dari udara. Dengan atau
       tanpa”zat pengering” seperti itu kapsul umumnya harus disimpan dalam suasana dengan
       kelembapan yang rendah.

Farmasetika
Walaupun gelatin tidak laurt dalam air dingin tetapi akan melunak setelah
       mengabsorbsi air yang beratnya mencapai 10 kali berat gelatin. Beberapa pasien lebih
       senang menelannya dalam keadaan basah oleh air atau saliva, kerena kapsul ini akan
       melunak dan dan lebih dapat meluncur dalam tenggorokan dibandingkan dengan kapsui
       kering. Gelatin larut dalam air panas dan dalam cairan lambung yang hangat, kapsul
       gelatin melepaskan isinya dengan cepat. Gelatin sebagai protein yang dicerna dan
       diabsorbsi.

          Cangkang kapsul keras gelatin harus dibuat dalam dua bagian yaitu badan kapsul dan
       bagian tutupnya yang lebih pendek. Kedua bagian saling menutupi bila dipertemukan,
       bagian tutup akan menyelubungi bagian tubuh secara tepat dan ketat. Angkang dibuat
       secara mekanis dengan mencelupkan batang atau pasak sebesar ukuran yang diinginkan
       kedalam suatu wadah yang penuh campuran gelatin yang sedang mencair, Kepekatannya
       diatur oleh temperatur sesuai apa yang diinginkan. Pasak ini terbuat dari bahan pangan
       yang disepuh perunggu ( manganese bronze) dan dilekatkan pada sebuah lempeng dan
       dapt mencapai 500 pasak per-lempeng. Tiap lempeng dapat diturunkan secara mekanis
       sehingga pasak-pasaknya dapat dicelup dalam wadah gelatin yang meleleh dalam periode
       waktu tertentu. Untuk mendapatkan bagian kapsul dengan panjang dan tebal yang
       diinginkan. Kemudian pasak-pasak dan lempeng tadi diangkat perlahan-lahan dari wadah
       gelatin dan gelatin yang melekat dikeringkan perlahan-lahan akibat pengaturan
       temperatur dan kelembapan udara. Bila sudah kering, tiap bagian dirapikan sesuai dengan
       panjangnya, lalu kedua bagian dipertemukan dengan menggunakan mesin, yang penting
       harus diperhatikan dinding bagian badan kapsul tebalnya harus sedemikian rupa agar
       bagian tutup dapat cukup dan tepat menyelubunginya. Biasanya pasak untuk bagian tutup
       pasti harus lebih besar sedikit dari pada pasak untuk bagian badan dari kapsul. Dalam
       produksi pencelupan, pengeringan, merapikan dan mempertemukan kedua bagian kapsul
       sebanyak pasak yang terdapat dalam lempeng berputar berulang-ulang memasuki dan
       keluar dari wadah gelatin leleh.

          Beberapa metode pembuatan kapsul secara khusus terdapat pada pabrik farmasi. Satu
       cara pemberian warna pada gelatin digunakan dalam pembuatan kapsul. Pewarna yang
       dapat digunakan untuk membuat bagan dari badan dan tutup dari cangkang kapsul boleh
       warna yang sama maupun berlainan. Dengan berbagaia kombinasi dari bagian-bagian
       kapsul, akan lebih manis, jelas tampaknya dan kekhususan kapsul dapat disiapkan.

          Kapsul tidak tembus cahaya dapat juga disiapkan untuk membuat produksi farmasi
       pemanis yang khas. Kapsul ini dibuat dengan menambahkan bahan yang tidak larut
       seperti titan oksida kedalam campuran gelatin. Kapsul untuk tembus cahaya yang
       berwarna dapat disiapkan dengan menggunakan kedua zat yaitu bahan pembuat tidak
       tembus cahaya dan pewarna.

Farmasetika
Pengusaha pabrik dapat mengubah pembuatan pasak yang biasanya berbentuk bulat
       menjadi kapsul cangkang yang diproduksi mempunyai bentuk yang khas. Dengan
       meruncingkan ujung pasak ( cetakan ) pembuatan bagian badan cangkang kapsul dan
       membundarkan bagian tutupnya, seorang pengusaha pabrik menyiapkan kapsulnya
       mudah dibedakan dari kapsul produk lain.7 Pabrik lain menghasilkan kapsul dengan
       kedua ujung baik bagian badan maupun tutupnya meruncing tapi tidak sampai dengan
       ujungnya.8 Pengusaha pabrik lain-lainya juga membuat kekhususan dari kapsul tahan
       pecah, tahan bocor, dengan merekatkan sambungan antara kedua bagian cangkang kapsul
       menggunakan pita gelatin berwarna.9 Melepaskan pita jelas harus dengan merusak,
       sehingga pita tidak dapat dipasangkan kembali tanpa suatu usaha yang besar dan
       melekatkan lagi dengan gelatin.

          Penemuan baru pada rancangan cangkang kapsul adalah the snap fitTM, coni- SnapTM
       dan coni- Snap suproTM sebagai suatu kapsul gelatin keras. Bentuk snap fitTM asli
       memungkinkan kedua belah cangkang kapsul secara sempurna bergabung pada celah
       pengunci pada dinding cangkang. Kedua celah ini cocok satu sama lainnya sehingga
       menjamin penutupan kapsul yang telah diisi. Selama proses penutupan tubuh kapsul
       dimasukan ketutup kapsul, dengan laju pengisian kapasitas tinggi dari mesin-mesin
       pengisi kapsul modern ( lebih dari 180.000 kapsul per jam ), sobeknya kapsul ( “
       telescoping “ ) dan/peotnya cangkang kapsul terjadi dengan kontak yang sedikit antara
       kedua bagian bibir kapsul ketika keduanya bergabung. Masalah ini pada dasarnya terjadi
       pada cangkang kapsul yang berdinding lurus, mengakibatkan perkembangan “ Coni Snap
       Capsule” dimana bibir tubuh kapsul tidak lurus tetapi meruncing sedikit. Hal ini
       mengurangi bibir kapsul bersentuhan waktu penggabungan dan perlu untuk mengurangi
       sobeknya kapsul. Pada “ Coni Snap Supro Capsul” bagian atas kapsul diperpanjang
       sedemikian rupa, diatas bagian bawah yang hanya sisi yang dibundarkan, dapat dilihat
       pada. Membuka kapsul seperti itu yang sudah terisi adalah sulit karena permukaan
       sebelah bawah memberikan permukaan yang kurang mencengkam untuk menarik kedua
       belahan tersebut. Hal ini meningkatkan usaha pengamanan dai isi dan keutuhan kapsul.
       Sebagaimana telah dinyatakan sebelumnya dalam bab ini, pada pembbuatannya kapsul
       bisa dicetak dengan tulisan-tulisan monogram-monogram daripengusaha pabrik, berupa
       kekuatan atau kadar obatnya dalam kapsul, kode yang dirancang untuk mengidentifikasi
       produk, atau beberapa simbol lain supaya produknya menjadimkhas dan memudahkan
       untuk membedakan dari produk pabrik lainnya.




Farmasetika
1. Ukuran Kapsul




              Kapsul gelatin kosong dibuat dengan berbagai macam ukuran, bervariasi baik
          panjang maupun diameternya. Pemilihan ukuran tergantung pada berapa banyak isi
          bahan yang akan dimasukan kedalam kapsul dan dibandingkan dengan kapasitas isi
          dari cangkang kapsul. Karena kepadatan dan penekanan dari serbuk atau campuran
          serbuk akan menentukan berapa jumlah yang dapat ditampung dalam kapsul karena
          tiap bahan mempunyai sifat-sifat tersendiri. Maka tidak ada pengaturan yang ketat
          untuk menentukan ukuran kapsul yang tepaat untuk diisi oleh serbuk atau formula
          tertentu. Bagaimanapun sebagai perbandingan dengan serbuk-serbuk yang dikenal
          ciri-ciri khususnya . Dan mula-mula ditetapkan ukuran rata –rata dari kapsul yang
          dapat menampung bahan obat. Setelah percobaan-percobaan baru diambil kesimpulan
          akhir. Untuk diberikan kepada manusia, kapsul kosong ukuran berkisar daro 000 yang
          terbesar sampai no 5 yang terkecil yang ada dipasaran, baik yang berwana maupun
          yang tidak. Ukuran kapsul yang lebih besar dipakai dalam kedokteran hewan.

              Kapsul gelatin keras memungkinkan ruang gerak yang lebih luas bagi penentuan
          obat dalam resep oleh seorang dokter, dimana seorang ahli farmasi dapat sasaran
          mendadak menyiapkan kapsul yang mengandng bahan obat secara tubggal atau dalam
          kombinasi dengan dosisi yang sesuai dengan kebutuhan seorang pasien tertentu.
          Tingkat keleluasaan ini merupakan kelebihan bentuk kapsul daripada tablet yang
          tidak disiapkan saat ini difarmasi masyarakat.

       2. Persiapan Pengisian Kapsul Gelatin Keras

          Persiapan pengisian kapsul gelatin keras dapat dibagi dalam tahapan-tahapan sebagai
          berikut:

          1. Persiapan dan pengembangan formulasi serta pemilihan ukuran kapsul
          2. Pengisian cangkang kapsul
          3. Pembersihan dan pemolesan kapsul yang tidak terisi




Farmasetika
3. Formulasi kapsul dan Pemilihan Ukuran Kapsul

              Umumnya kapsul gelatin keras dipakai untuk menampung isi antara sekitar 65 mg
          – 1 gram bahan serbuk, termasuk bahan obat dan bahan pengencer lain yang
          diperlukan. (no 5) biasanya dapat menampung isi paling sedikit 1 gram atau 65 mg
          serbuk dari jenis yang dipakai sebagai obat.Aggar kapsul dapat diisisecara penuh
          biasanya dipakai kapsul dengan ukuran terkecil, Biasanya bahan yang dibutuhkan
          paling sedikit 65 mg. Bila dosisi obat atau jumlah obat yang akan dimasukan tidak
          memenuhi untuk mengisi volume kapsul, maka diperlukan penambahan bahan
          pengisi yang cocok dalamjumlah yang tepat pada bahan obat supaya dapat memenuhi
          isi kapsul. Bila jumlah bahan obat yang akan diberikan dalam satu kapsul cukup besar
          untuk mengisi penuh kapsul, bahan pengisi tidak dibutuhkan, Laktosa biasanya
          dipakai sebagai bahan pengisi dalam pengisian kapsul.

              Dalam banyak hal dimana jumlah obat yang dimasukan dalam satu kapsul, berada
          pada kisaran dosis lazim obat ; satu kapsul diminnum sebagai satu dosis pengobatan
          tersebut. Dalam hal lain khususunya bila jumlah obat yang merupakan dosis lazim
          jumlahnya terlalu besar untuk dimasukan kedalam satu kapsul, Untuk obat seperti itu,
          dosisinya dibagi-bagi dan diperlukan dua kapsul atau lebih. Bagi banyak zat obat ,
          dosis pertama lebih besar daripada dosis-dosis berikutnya, dalam kasus seperti itu
          lebih banyak jumlah kapsul diperlukan pada awal terapi daripada terapi selanjutnya.
          Pada umumnya mula-mula ditentukan jumlah obat yang akan dimasukkan kedalam
          sebauah kapsul dan baru kemudian jumlah bahan pengisi atau bahan inert jika ada,
          berdasarkan kebutuhan tambahan dalam formulasi atau untuk memisahkan komponen
          kimia yang tidak tersatukan dalam formulasi atau sebagai pelincir untuk memudahkan
          mengalirnya serbuk ketika menggunakan mesin pengisi kapsul yang otomatis.

              Magnesium stearat biasanya dipakai sebagai pelincir pada pembuatan kapsul dan
          tablet untuk memudahkan mengalirnya bahan obat masuk kedalam mesin pembuat
          tablet atau kapsul. Meskipun sejumlah kecil dari magnesium stearat umum dipakai (
          seringnya kurang dari 1%) karateristik sebagai persediaan air dari bahan yang tidak
          larut ini dapat menimbulkanpersoalan paa penetrasi dari bentuk sediaan padat oleh
          cairan lambung yang bertujuanmelarutkannya. Hambatan terhadap penetrasi cairan
          dan air dapat menunda kelarutan dan absorpsi obat. Dalam praktek penambahan
          surfaktan dalam formulasi tablet dan kapsul untuk membantu pembasahan dari bahan
          obat ketika masuk kedalam cairan pencernaan, secara luas diikuti dalam kondustri.
          Keuntungan dari penambahan zat pembasah dalam formulasi kapsul litium karbonat
          untuk menambahvkelarutan, telah didemonstrasikan.” Bahkan dalam beberapa hal
          dimana magnesium stearat atau pelincir lainnya yang tidak larut dalam air tidak
          digunakan dalam formulasi kapsul, ketika gelatin dari cangkang kapsul melarut,

Farmasetika
Serbuk dari obat yang kelarutannya kecil, cenderung mengambang pada permukaan
          cairan dan menggumpal untuk kemudian mengurangi kontak udara cairan dan bila
          pembasahan tidak terjadi secepatnya , pelarutan akan tertunda.

              Apakah dengan adanya pelincir, Surfaktan atau beberapa bahan tambahan obat
          lainnya, formulasi dapat mempengaruhi bioavailabilitas bahan obat dan dapat
          menyebabkan perbedaan efek obat, dimana bisa dihadapkan antara dua produk
          kapsul dengan bahan obat yang sama.

              Campuran eutectic dari obat atau campuran obat yang cenderung mencair,
          mungkin membutuhkan pengisi atau absorben seperti magnesium karbonat, kaolin
          atau magnesium oksida ringan untuk memisahkan unsu-unsur yang bila terjadi kontak
          akan bereaksi secara kimia dan mengabsorbsi bahan-bahan yang dapat mencair.
          Umumnya bila bahan-bahan ini digunakan untuk tujuan tersebut maka dipakai kurang
          lebih 120 mg untuk tiap kapsul. Obat-obat yang tidak tersatukan secara kimia dalam
          suatu formulasi, mungkin dapat dipisahkan secara fisika dengan cara yang sama.
          Metode lain untuk mengatasi obat-obat tidak tersatukan dalam kapsul yaitu dengan
          cara menempatkan bahan yang dapat mengganggu kedalam kapsul kecil, lalu kapsul
          kecil ini dimasukan kedalam kapsul yang lebih besar yang terisi komponen dari
          formulasi lainnya, disamping kapsul kecil maka tablet kompresi dapat juga digunakan
          untuk tujuan ini.

              Penggunaan tablet kedalam kapsul juga merupakan hal yang biasa terjadi bila
          terpaksa harus mengisi sejumlah kecil kapsul segera sebelum digunakan, supaya tiap
          kapsul mengandung sedikit obat yang poten. Dalam hal ini ahli farmasi memasukan
          sebuah tablet kecil dari obat poten dengan kadar yang diinginkan kedalam tiap
          kapsul. Utnuk mengisi penuh ruangan kapsul yang tersisa dipakai sejumlah bahan
          khusus yang kurang penting supaya beratnya lebih sesuai dan/atau bila perlu
          ditambah bahan-bahan pengencer inert.

              Bahan-bahan padat yang akan ditempatkan dalam kapsul harus tercampur
          sempurna sebelum kapsul dapat diisi. Harus dipertimbangkan masalah kepadatan dan
          ukuran partikel serbuk-serbuk yang diberikan dalam kombinasi bila akan diisikan
          kedalam kapsul. Campuran serbuk-serbuk lebih menyatu bila ukuran partikel dan
          kepadatannya hampir sama.

              Kapsul gelatin tidak tepat untuk diisi cairan berair, karena air akan melunakkan
          gelatin dan menimbulkan kerusakan kapsul . Biasanya hal ini akan cepat
          menghilangkan kandungan cairan dari kapsul. Tetapi beberapa cairan tertentu atau
          minyak atsiri yang tidak mengganggu stabilitas cangkang gelatin, mungkin dapat


Farmasetika
dimasukkan kedalam kapsul gelatin, lalu disegel untuk menjamin penyimpanan
          cairan tersebut, Dalam skala kecil, seorang ahli farmasi biasanya mnmpatkan cairan
          kedalam badan cangkang kapsul dengan memakai penetes/pipet obat yang telah
          dikalibrasi, dengan hati-hati dan tidak ada cairan yang tumpah dari kapsul. Kemudian
          sikat bulu untu yang kecil daipakai untuk melapisi permukaan dalam bagian tutup
          kapsul dengan air atau cairan gelatin hangat lalu segera diselubungkan kepada bagian
          badan kapsul dengan satu kali gerakan memutar untuk meratakan cairan tadi sebagai
          segel. Dalam produksi skala besar cairan-cairan ini ditempatkan dalam kapsul gelatin
          lunak yang disegel sewaktu proses pembuatannya dipabrik. Kapsul lunak akan
          dibahas kemudian dalam bab ini.

              Daripada menempatkan ciran dalam kapsul mungkin dalam keadaan tertentu lebih
          baik mengabsorbsi sebagian cairan dengan suatu serbuk absorben yang inert.
          Kemudian serbuk ini dimasukan kedalam kapsul dengan cara yang biasa. Apabila
          cairan ini mudah menguap mungkin kapsulnya perlu disegel.

           Jumlah formula yang disiapkan

                 Dalam industri dengan skala kecil atau besar, formula yang yang disiapkan
              adalah jumlah obat dan pengisi yang dibutuhkan untuk dimasukan kedalam
              sejumlah kapsul yang diinginkan. Dalam skala industri ini berartiberibu-ribu
              kapsul. Sedangkandalam farmasi masyarakat mungkin satu resep perorangan
              hanya membutuhkan 6-12 kapsul dalam pengolahan pada saat itu. Adanya sedikit
              kehilangan bahan yang akan diisikan selama pembuatan campuran (serbuk) atau
              diwaktu proses pengisian kapsul, tidak akan memberi pengaruh berarti pada
              penbuatan dalam industri, akan tetapi pada skala kecil misalnya pada pembuatan
              resep, kehilngan sedikit bahan yang akan diisikan dapat memberi akibat yang
              cukup besar untuk kapsul yang terakhir. Untuk menjamin isi yang cukup untuk
              kapsul terakhir padanpembuatan mendadak dari kapsul dalam jumlah kecil.
              Lingkungan farmasi umumnya memperhitungkan satu kapsul berlebih daripada
              yang diinginkan pada persiapannya. Ara ini tidak dapat dilakukanuntuk kapsul
              yang mengandung bahan-bahan yang dikontrol, karena jumlah obat yang
              digunakan dan yang disebutkan dalam resep harus sangata tepat.

           Pemilihan ukuran kapsul

                 Pemilihan dari ukuran yang paling baik ketika formulasi dikembangkan,
              karena jumlah bahan inert yang digunakan tergantung pada ukuran atau kapasitas
              kapsul yang dipilih. Apbila formulasi dari bahan obat tidak memerlukan pengisi
              untuk menambah jumlah serbuknya, maka ukuran kapsul boleh ditetapkan setelah
              pengembangan dan persiapan formulasi. Sebagaimana telah diketahui, untuk obat-

Farmasetika
obat dengan dosis besar, jumlah obat dalam kapsul mungkin tidak perlu sama
              dengan dosis obat tersebtut sepenuhmya. Kapsul lebih kecil mengkin dibutuhkan
              dalam keadaan-keadaan tertentu dimana obat akan dipakai oleh pasien yang
              sangat muda atau orang tua sekali dan mungkin diperlukan lebih dari satu kapsul
              untuk memberikan dosis dari obat. Kejadian dimana diperlukan kekhususan untuk
              kapsul kecil, mula-mula ukuran kapsul ditetapkan dan formulasi dapat
              berdasarkan atas ukuran kapsul. Tergantung pada keadaan dan kebutuhan pasien,
              ukuran kapsul ditentukan berdasarkan formulasi atau formulasi terpaksa diubah
              oleh karena ukuran kapsul.

                 Agar kapsul diisi dengan baik, maka bagian badan kapsul yang diisi oleh
              campuran obat dan bagian tutupnya diselubungkan serapat-rapatnya. Bagian tutup
              bukan sja berfungsi sebagai penutup tapi juga menekan dan menahan, oleh karen
              itu ukuran kapsul harus dipilih sesuai kebutuhan.

       4. Mengisi Cangkang Kapsul

           Cara manual




              Dalam pengisian kapsul dalam jumlah kecil di bidang farmasi biasanya digunakan
          metode punch. Dalam metode ini para ahli farmasi mengabil sejumlah tertentu dalam
          kapsul untuk diisi obat dari wadah persediannya. Dengan menghitung kapsul yang
          dikeluarkan sebagai langkah pertama, bukan mengambil kapsul kosong dari
          persediaan dan masing-masing lalu diisi, seorang ahli farmasi menghindari kesalahan
          dari jumlah kapsul yang diisi dan menghindarkan kapsul kosong dalam persediaan
          dari pencemaran yang mungkin terbawa melalui ujung-ujung jarinya. Serbuk yang
          akan dimasukan kedalam kapsul diletakan diatas selembar kertas bersih atau lempeng
          gelas atau lempeng porselen dan dengan sudip dijadikan seperti barang yang
          tingginya ¼ – 1/3 dari tinggi bagian bdan kapsul. Kemudian bagian badan kapsul
          yang kosong dipegang antara jempol dan telunjuk tangan lalu dipukul-pukulkan /
          ditekan –tekankan (punch) secara vertikal kepada serbuk dengan betuk padatan tadi
          sehingga terisi penuh. Beberapa ahli farmasi dalam kerjanya memakai sarung tangan
Farmasetika
operasi atau sarung tangan dari karet agar kapsul tidak tersentuh jari yang telanjang.
          Karena jumlah serbuk yang masuk kedalam kapsul tergantung pada tingkat
          penekanan, maka ahli farmasi akan menekannya setiap kali memasukan obat dengan
          gaya dan tenaga yang sama dan setelah kapsul ditutup, ditimbang untuk mengetahui
          keseragaman dan ketelitian pengisian. Apabila bahan obat yang tidak berpotensi
          diisikan kedalam kapsul, kapsul pertama yang diisi harus ditimbang ( dengan
          menggunakan kapsul kosong yang sama ukurannya diletakkan pada piring timbangan
          sebelah kiri untuk menghitung berat cangkang). Untuk membantu menetukan ukuran
          kapsul yang tepat dan tngkat tekanan yang digunakan pada waktu mengisi kapsul,
          kapsul-kapsul lain secara periodik ditimbang untuk mengamati keseragaman
          pekerjaan ini. Apabilaobat brpotensi yang diisikan , maka tiap kapsul harus ditimbang
          setelah pengisiannya untk menjamin ketepatannya. Pertimbangan seperti ini akan
          mencegah terjadinya kesalahan mengisi, kurang tekanan atau kurang mengisikan
          obat. Setelah bagian badan kapsul diisi dan dtutup oleh bagian tutupnya, maka bagian
          badan diputar sambil ditekan perlahan-lahan agar menjadi padat sampai diujung
          tutupnya sehingga hasil produksi ini bagus penampilannya. Beberapa ahli farmasi
          malah memasukkan obat juga kedalam bagian tutup kapsul sebelum dipertemukan
          dengan potongan badannya. Tetapi harus dijaga agar tidak terlalu penuh waktu
          mengisi kedua bagian kapsul. Bagian harus cukup ketika diselubungkan kebagian
          badan kapsul.

              Bahan granul yang tidak mungkin dimasukan dalam kapsul dengan metode
          punch, mungkin harus dituangkan kedalam kapsul satu per satu dengan kertas serbuk
          setelah ditimbang lebih dahulu.

           Mengunakan mesin




              Para ahli farmasi yang sehari-hari atau sering menyiapkan kapsul dapat
          menggunakan mesin kapsul yang dioperasikan dengan tangan. Mesin-mesin ini

Farmasetika
tersedia dengan kapasitas 24,96,100 dan 144 kapsul. Jika dioperasikan secara efisien,
           maka produksinya mencapai sampai sekitar 2.000 kapsul perhari kerja dengan mesin
           terkecil dan sampai 2.000 kapsul; perjam kerja dengan mesin terbesar.

              Mesin-mesin yang dikembangkan untuk digunakan dalam bidang industri dapat
           secara otomatis membuka tutup dari kapsul kosong, mengisi dan memasang kembali
           tutupnya dan membersihkan bagian luar kapsul dengan kecepatan sampai 165.000
           kapsul perjam. Kebanyakan mesin industri pengisian kapsul dirancang untuk mengisi
           bagian badan kapsul dengan serbuk obat dan membuang kelebihannya sebelum
           ditutup. Oleh karena itu formulasi setiap kapsul yang diolah stiap industri harus
           sedemikian rupa isi dari bagian mengandung jumlah serbuk sesuai dengan jumlah
           obat dan pengisi yang ada secara tepat. Pengamatan secara periodik dilakukan selama
           proses produksi dengan cara mengambil kapsul yang sedang diproduksi dan
           ditimbang untuk mengamati jumlah seluruh serbuknya dan menetapkan kadar dari
           bahan aktifnya.

              USP mempunyai persyaratan standar untuk keseragaman isi dan perbedaan berat
           yang harus diterapkan untuk menjamin keseragaman tiap kapsul. Ringkasan
           pengujian ditetapkan sebagai berikut :

              Keseragaman isi tetapkan kadar 10 kapsul, satu per satu sebagaimana
           dicantumkan dalam monografi masing-masing bahan. Persyaratan untuk keseragaman
           dosis terletak antara 85 sampai 115% dari yang disyaratakan dalam monografi atau
           yang ditentukan dalam label. Bila suatu atau lebih unit dosis berada diluar batas
           tersebut, maka unit tambahan harus ditetapkan kadarnya dan selanjutnya diperoleh
           persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam USP.

      5.   Membersihkan dan Mengilapkan Kapsul

              Pada kapsul yang disiapkan dalam skala kecil maupun besar mungkin ada serbuk
           dan formulasinya yang berceceran diluar kapsul. Serbuk ini mungkin pahit atau tidak
           enak rasanya sehingga harus dibersihkan sebelum dikemas dan diedarkan demi
           penyempurnaan penampilannya dan untuk memelihara mutunya supaya tidak
           mempunyai rasa lain dalam pemakaiannya. Pada produksi skala kecil, kapsul ini
           dapat dibersihkan satu per satu dengan kain kasa atau kain potongan kecil. Pada
           produksi skala besar umumnya mesin pengisi kapsul digabungkan dengan alat
           pembersih kapsul yang membersihkan bahan yang berlebih sebelum kapsul itu
           dilepaskan dari peralatannya. Gambar 6-16 memperlihatkan metode membersihkan
           dan mengkilapkan kapsul gelatin keras dengan menggunakan alat Accela-ota.




Farmasetika
b. Kapsul Gelatin Lunak




            Kapsul gelatin lunak dibuat dari gelatin di mana gliserin atau alkohol polivalen dan
       sorbitol ditambahkan supaya gelatin bersifat elastis seperti plastik. Kapsul-kapsul ini
       yang mungkin bentuknya membujur seperti elips atau seperti bola dapat digunakan untuk
       diisi cairan, suspensi, bahan berbentuk pasta atau serbuk „leering.12 Biasanya pada
       pembuatan kapsul ini, mengisi dan menyegelnya dilakukan secara berkesinambungan
       dengan suatu mesin khusus. Kapsul lunak yang kosong dibuat dan diberi segel dalam
       keadaan kedap udara (untuk mencegah kempis dan saling melekat satu dengan lainnya),
       untuk pengisian kapsul akan dilakukan kemudian, tapi cara ini jarang dilakukan.

            Kapsul gelatin lunak menjadi bermanfaat, bila diperlukan langsung disegel begitu
       obat masukke dalam kapsul. Kapsul menjadi sangat pen-ling‟bila diisi dengan obat-obat
       cair atau larutan obat. Begitu juga obat dari bahan-bahan yang mudah menguap atau obat
       yang mudah mencair bila terkena udara. Untuk obat-obat ini lebih sesuai menggunakan
       kapsul lunak daripada kapsul keras.

            Kapsul lunak bentuknya bagus dan lebih mudah ditelan oleh pasien, Tetapi
       membuatnya tidak mudah kecuali dalam industri skala besar dan menggunakan peralatan
       khusus.

       1.   Pembuatan Kapsul Gelatin Lunak

               Kapsul gelatin lunak dapat dibuat dengan cara proses lempeng dengan
            menggunakan seperangkat cetakan untuk membentuk kapsul, atau dengan cara die
            process (berputar atau bolak-balik) yang lebih efisien dan pro-duktif. Yang dimaksud
            dengan proses lempeng adalah sebagai berikut: Selembar gelatin hangat yang tidak
            berwarna ditempatkan pada per mukaan cetakan bagian bawah dan obat yang cair
            dituangkan ke dalam-nya baru kemudian selembar gelatin lainnya diletakkan di
            atasnya dan ditekan. Jadi tekanan ini bertindak sebagai pembuat kapsul. Pengisian

Farmasetika
bahan obat dan pemasangan segelnya dilakukan dalam waktu yang ber-samaan secara
            serentak, kemudian kapsul yang sudah dicetak dipindahkan dan dicuci dengan pelarut
            yang tidak mengganggu atau merusak kapsul. Mesin-mesin yang berkecepatan tinggi
            telah dikembangkan untuk pem-buatan kapsul dengan cara proses lempeng dan telah
            digunakan dalam industri sekarang ini.

               Akan tetapi, kebanyakan pembuatan kapsul lunak dalam industri besar •dilakukan
            dengan cara rotary die process, suatu metode yang dikembangkan oleh Robert P.
            Scherer pada tahun 1933. Dengan metode ini eairan gelatin yang dituangkan dari
            tangki yang terletak di atas, diben-tuk enjadi dua buah pita yang berurutan oleh mesin
            rotary die. Dalam waktu yang bersamaan bahan obat yang akan diisi-kan dan telah
            diukur, dimasukkan di antara kedua pita secara tepat, ketika itu dies membentuk
            kantung-kantung dari pita gelatin. Kemudian kantung-kantung gelatin yang telah
            terisi, disegel dengan tekanan dan panas dan kapsul-kapsul ini akan terlempar dari
            pita dengan proses yang sama. Kapsul gelatin lunak dapat dibuat dalam berbagai
            macam bentuk . antara lain, bundar, lonjong, bentuk pipa, membujur, dan lain-
            lainnya. Kapsul-kapsul tersebut dapat juga dibuat dengan satu atau dua macam warna,
            yang terakhir dengan dua macam warna diberikan dari pemakaian pita gelatin yang
            berbeda warnanya untuk membuat belahan kapsul. Mesin Kapsul Accogel merupakan
            penyesuaian yang modern dari metode ini dikembangkan oleh Lederle Laboratories,
            suatu mesin yang memungkin-kan pemasukan serbuk kering atau cairan ke dalam
            kapsul gelatin lunak. Dengan menggunakan suatu adaptor, mesin ini dapat
            memasukkan tablet yang dibentuk sebelumnya ke dalam lapisan gelatin.

               Proses dengan die yang bolak-balik kerjanya sama dengan proses yang berputar
            dalam hal pembuatan pita gelatin dan digunakan untuk mengisi obat, tapi berlainan
            dalam proses pengisian obat. Pita-pita gelatin dima-sukkan di antara sepasang die
            yang vertikal dan secara terus-menerus mem-buka dan menutup membentuk jajaran-
            jajaran kantung pada pita gelatin. Kantung-kantung ini diisi dengan obat dan ditutup
            serta disegel, kemu-dian dibentuk dan dipotong dari lapisan, di mana kapsul tersebut
            men-jadi lebih baik setelah melalui mesin. Begitu kapsul ini dipotong dari pita, kapsul
            tersebut jatuh ke dalam tangki yang didinginkan, yang mencegah-nya untuk saling
            melekat satu sama lain dan menjadi tumpul.

       2.   Penerapan Pemakaian Kapsul Gelatin Lunak

               Kapsul gelatin lunak dapat digunakan untuk mengisi macam-macam jenis bahan,
            bentuk cair dan kering. Cairan yang dapat dimasukkan ke dalam kapsul gelatin lunak
            termasuk‟




Farmasetika
1. Yang tidak tersatukan dengan air, cairan yang mudah menguap dan tidak
               menguap, seperti minyak menguap dan minyak nabati, hidrokarbon aromatik dan
               hidrokarbon alifatik, hidrokarbon yang diklorinasi, eter, ester, alkohol dan asam
               organik.
            2. Yang tersatukan dengan air, cairan yang tidak menguap seperti poli etilen glikol
               dan surfaktan nonionik seperti polisorbat 80.
            3. Yang tersatukan dengan air dan kelompok komponen yang tidak menguap seperti
               propilen glikol dan isopropil alkohol, tergantung pada faktor-faktor seperti
               konsentrasi yang diperlukan dan keadaarr kemasannya.

               Cairan yang mudah berpindah ke cangkang kapsul tidak dapat dimasukkan ke
            dalam kapsul gelatin lunak. Bahan-bahan ini termasuk air di atas 5%, senyawa
            organik yang larut dalam air dengan berat molekul rendah dan senyawa yang mudah
            menguap seperti alkohol keton, asam amino dan ester-ester. Zat padat dapat
            dimasukkan ke dalam kapsul gelatin lunak dalam bentuk larutan dalam cairan pelarut
            yang cocok sebagai suspensi atau sebagai serbuk kering, granul atau bahan yang
            dibentuk pelet.

               Di antara obat-obat dalam perdagangan yang disiapkan dalam kapsul gelatin
            lunak adalah: ethchlorvynol (Placidyl, Abbott), demeclocycline HC1 (Declomycin,
            Lederle), chlorotrianisene (TACE, Merrell Dow), chloral hydrate (Noctec, Squibb),
            digoxin (Lanocaps, Burrough Wellcome), vitamin A dan vitamin E.

       3.   Pengawasan, Perhitungan, Pengemasan dan Penyimpanan Kapsul

               Kapsul-kapsul hasil produksi skala kecil ataupun skala besar tidak hanya diuji
            tentang kadar dan keseragamannya saja, tetapi juga harus dilakukan pemeriksaan
            secara visual maupun elektronik, supaya tidak terdapat suatu kekurangan pada
            penampilannya. Semua kapsul yang diproduksi dengan metode yang sama harus
            seragam dan sesuai dengan warna, isi dan bentuknya. Di mana seorang ahli farmasi
            secara mendadak membuat campuran obat untuk diisikan ke dalam kapsul di farmasi
            masyarakat, dia harus hati-hati dalam menyiapkan kapsul yang seragam dan sama.
            Dalam pembuatan kapsul skala besar, mesin pembuat kapsul otomatis yang
            berkapasitas tinggi mampu memproduksi sejumlah besar kapsul secara serentak dan
            hal ini harus diawasi secara visual atau secara elektronik, setelah kapsul yang
            diproduksi meninggalkan mesin dan masuk ke dalam ban berjalan. Bila sejumlah
            kapsul bergerak/berjalan terlalu cepat maka beberapa kerusakan mungkin terjadi
            dalam mekanisme pembuatan kapsul ini dan perlu diperiksa oleh masinisnya.

               Dalam bidang farmasi kapsul-kapsul yang dibuat baru atau kapsul yang diambil
            dari kemasan dalam persediaan kapsul dari pabrik biasanya dihi-tung dengan tangan,

Farmasetika
dengan    menggunakan       nampan   penghitung   yang   sudah    dirancang   untuk
          rnempermudahkan perhitungan dan menjamin kebersihan pemindahan kapsul ke
          dalam wadah yang terakhir. Nampan hitung Abbott, merupakan salah satu contph
          nampan hitung. Dalam menggunakan nampan ini, seorang ahli farmasi akan
          menuangkan kapsul atau tablet dari sum-bernya ke dalam nampan yang bersih dan
          dengan menggunakan sudip menghitung jumlah kapsul atau tablet yang diperlukan,
          setelah dihitung disapunya ke dalam bak. Bila jumlah yang sudah betul ber-ada
          dalam‟ bak, ahli farmasi menutupkan penutup bak, mengam-bil kembali nampan,
          mengembalikan kapsul-kapsul yang tidak ter-hitung ke dalam wadah kapsul yang
          belum dihitung, yang letaknya di mulut bagian belakang nampan tersebut, tempatkan
          isi dari resep pada bagian bak yang terbuka dan dengan hati-hati pindahkan kapsul
          atau tablet tadi ke dalam wadah, dengan cara ini kapsul atau tablet akan tetap tidak
          tersentuh oleh tangan ahli farmasi. Untuk mencegah pencemaran jika telah selesai
          menghitung, nampan harus dibersihkan, terutama setelah digunakan untuk
          menghitung tablet yang tidak disalut, karena serbuk cenderung menempel pada
          nampan.

              Dalam skala besar, seperti yang terjadi dalam farmasi rumah sakit, mesin hitung
          otomatis yang kecil dan mesin pengisi wadah menjadi lebih populer dan berguna.
          Beberapa mesin hitung ini.

              Dalam skala industri, bentuk sediaan padat dapat dihitung mengguna-kan
          semacam nampan hitung yang besar. Operatornya menuangkan se-jumlah dosis di
          atas nampan dengan kolom-kolom dalam jumlah tertentu, memutar nampan sampai
          setiap kolom terisi tablet atau kapsul, dan sisanya dibiarkan ke luar dari nampan.
          Kemudian yang telah dihitung dalam kolom tadi dipindahkan ke dalam wadah.
          Metode ini secara luas telah diganti dengan peralatan yang sangat otomatis, baik
          dalam perhitungan maupun penuangannya ke dalam wadah. Mesin-mesin telah
          dikembangkan untuk menghitung dan mengisi berlusin-lusin atau lebih wadah secara
          simultan, pemasangan tutup, menggerakkan botol yang telah diisi dalam jalur
          produksi, di mana pengawasan pemasakan label dan pengemasan akhir memasukkan
          ke dalam karton dilakukan dengan sekali tempuh. Gambar 6-23 memperlihatkan salah
          satu dari mesin tersebut.

              Kapsul biasanya dikemas dalam wadah dari plastik, beberapa berisi kan-tung
          bahan petigering untuk mencegah terjadinya absorpsi kelebihan uap air oleh kapsul.
          Kapsul lunak mempunyai kecenderungan yang lebih besar dibandingkan dengan
          kapsul keras untuk melunak dan melekat satu sama lainnya. Kapsul-kapsul ini haras
          disimpan pada tempat yang dingin dan keririg. Pada kenyataannya semua kapsul



Farmasetika
tahan lama disimpan dalam wadah yang tertutup dengan segel di tempat dingin
          dengan kelembapan rendah.

                 Unit dosis dan kemasan dalam strip dari sediaan bentuk padat, khu-susnya oleh
          seorang ahli farmasi diberikan pada pelayanan di rumah perawatan orang tua dan
          rumah sakit, menyediakan pemeliharaan keber-sihan dari obat-obatan, memudahkan
          pengenalan dan keamanan dalam pertanggungjawaban pengobatan. Jenis peralatan
          untuk mengemas strip dalam skala kecil dan kemasan unit dosis kapsul dan tablet
          dalam per-dagangan di perlihatkan berturut-turut.

D. Sifat-sifat kapsul

       Kapsul memiliki sifat – sifat yang menguntungkan yaitu :

   1. Cukup stabil dalam penyimpanan dan transportasi

   2. Dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak

   3. Tepat untuk Oat yang teroksidasi dan mempunyai bau dan rasa yang tidak enak

   4. Bentuk Kapsul Mudah ditelan dibanding bentuk tablet

   5. Catatan : Setelah cangkang larut dalam lambung dan bahan aktif bebas serta

   6. terlarut maka akan terjadi proses absoropsi yang terjadi di Gastro

   7. intestinal (GIT).



       Bahan yang dapat merusak cangkang kapsul antara lain adalah :

   1. Mengandung campuran eitecticum (memiliki titik lebur lebih rendah daripadatitik lebur
       semula pada zat yang dicampur) sehingga menyebabkan kapsul rusak atau lembek. Hal
       ini diatasi dengan menambahkan baha yang inert pada masing-masing bahan, baru kedua
       bahan dicampurkan.
   2. Mengandung zat yang higroskopis. Serbuk yang mudah mencair seperti KI, NaI, NaNO2
       akan merusak dinding kapsul sehingga mudah rapuh karenameresap air dari cangkang
       kapsul. Sehingga penambahan bahan inert dapatmenghambat proses ini.4
   3. Serbuk yang mempunyai bobot jenis ringan atau berbentuk kristal harus digerusterlebih
       dahulu sebelum dimasukkan dalam kapsul.
   4. Bahan cairan kental dalam jumlah sedikit dapat dikeringkan denganmenambahkan bahan
       inert baru dimasukkan ke dalam kaspul.
   5. Untuk minyak lemak dapat langsung dimasukkan dalam kapsul kemudianditutup         tetapi
       minyak yang mudah menguap harus diencerkan terlebih dahuludengan minyak lemak
       sampai kadarnya 40% sebelum dimasukkan ke dalamkapsul agar tidak merusak dinding
       kapsul.

Farmasetika
BAB III

                                        PENUTUP



A. KESIMPULAN

   Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah :

   1. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang
      dapat larut
   2. Kapsul terdiri atas kapsul keras (capsulae durae) dan kapsul lunak (capsulae molles).
   3. Kapsul harus memiliki syarat sebagai berikut yaitu keseragaman bobot, waktu hancur,
      keseragaman sediaan dan uji disolusi..
   4. Dalam pembuatan sediaan kapsul harus diperhatikan sifat dari bahanyang dipergunakan.
   5. Kapsul dapat diisi dengan 3 cara yaitu dengan tangan, dengan alat bukan mesin dan
      dengan alat mesin




Farmasetika

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatFormulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
 
Jurnal praktikum fitofarmasi 3
Jurnal praktikum fitofarmasi 3Jurnal praktikum fitofarmasi 3
Jurnal praktikum fitofarmasi 3
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsung
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 
tablet ( compressi)
tablet ( compressi)tablet ( compressi)
tablet ( compressi)
 
Ilres kapsul-10
Ilres kapsul-10Ilres kapsul-10
Ilres kapsul-10
 
Slide Presentasi Tablet
Slide Presentasi TabletSlide Presentasi Tablet
Slide Presentasi Tablet
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
 
GRANULASI BASAH
GRANULASI BASAHGRANULASI BASAH
GRANULASI BASAH
 
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gulaLaporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
 
keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
 
Tablet
TabletTablet
Tablet
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 
Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obat
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 

Viewers also liked

Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul DeLas Rac
 
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriPenentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriqlp
 
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)samira_fa34
 
farmakologi antibiotik dan anti jamur
farmakologi antibiotik dan anti jamurfarmakologi antibiotik dan anti jamur
farmakologi antibiotik dan anti jamurDuik Agustini
 

Viewers also liked (8)

Tetes Mata
Tetes MataTetes Mata
Tetes Mata
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriPenentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
 
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
Makalah farmakologi
Makalah farmakologiMakalah farmakologi
Makalah farmakologi
 
farmakologi antibiotik dan anti jamur
farmakologi antibiotik dan anti jamurfarmakologi antibiotik dan anti jamur
farmakologi antibiotik dan anti jamur
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 

Similar to KAPSUL OPTIMAL

solida materi 1.pptx
solida materi 1.pptxsolida materi 1.pptx
solida materi 1.pptxekasaputri27
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrZahra Aan
 
Microteaching ance
Microteaching anceMicroteaching ance
Microteaching anceanche_meys
 
BENTUK_SEDIAAN_OBAT.pptx
BENTUK_SEDIAAN_OBAT.pptxBENTUK_SEDIAAN_OBAT.pptx
BENTUK_SEDIAAN_OBAT.pptxIhinSolihin16
 
KAPSUL materi.pptx
KAPSUL materi.pptxKAPSUL materi.pptx
KAPSUL materi.pptxysrhmkwnr
 
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLET
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLETTABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLET
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLETRobby Candra Purnama
 
Aspek aspek biofarmasi
Aspek aspek biofarmasiAspek aspek biofarmasi
Aspek aspek biofarmasimurianda
 
Doksisiklin kapsul presentation
Doksisiklin kapsul presentationDoksisiklin kapsul presentation
Doksisiklin kapsul presentationsiholenades
 
Doksisiklin kapsul presentation
Doksisiklin kapsul presentationDoksisiklin kapsul presentation
Doksisiklin kapsul presentationsiholenades
 
Doksisiklin kapsul presentation
Doksisiklin kapsul presentationDoksisiklin kapsul presentation
Doksisiklin kapsul presentationsiholenades
 
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptxSESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptxdiah72
 
sedian farmasi.pptx
sedian farmasi.pptxsedian farmasi.pptx
sedian farmasi.pptxGanjarTaufik
 
Lembar Kerja Siswa Selama 1 Semester Kelas XI
Lembar Kerja Siswa Selama 1 Semester Kelas XI Lembar Kerja Siswa Selama 1 Semester Kelas XI
Lembar Kerja Siswa Selama 1 Semester Kelas XI Muhammad Apuadi
 
Laporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasiLaporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasinonawulan
 

Similar to KAPSUL OPTIMAL (20)

Sediaan kapsul
Sediaan kapsulSediaan kapsul
Sediaan kapsul
 
Sediaan_Kapsul.pptx
Sediaan_Kapsul.pptxSediaan_Kapsul.pptx
Sediaan_Kapsul.pptx
 
solida materi 1.pptx
solida materi 1.pptxsolida materi 1.pptx
solida materi 1.pptx
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 
Microteaching ance
Microteaching anceMicroteaching ance
Microteaching ance
 
Laporan+tablet
Laporan+tabletLaporan+tablet
Laporan+tablet
 
PENGANTAR SEDIAAN FARMASI
PENGANTAR SEDIAAN FARMASIPENGANTAR SEDIAAN FARMASI
PENGANTAR SEDIAAN FARMASI
 
BENTUK_SEDIAAN_OBAT.pptx
BENTUK_SEDIAAN_OBAT.pptxBENTUK_SEDIAAN_OBAT.pptx
BENTUK_SEDIAAN_OBAT.pptx
 
KAPSUL materi.pptx
KAPSUL materi.pptxKAPSUL materi.pptx
KAPSUL materi.pptx
 
7.KAPSUL.ppt
7.KAPSUL.ppt7.KAPSUL.ppt
7.KAPSUL.ppt
 
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLET
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLETTABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLET
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLET
 
Aspek aspek biofarmasi
Aspek aspek biofarmasiAspek aspek biofarmasi
Aspek aspek biofarmasi
 
Doksisiklin kapsul presentation
Doksisiklin kapsul presentationDoksisiklin kapsul presentation
Doksisiklin kapsul presentation
 
Doksisiklin kapsul presentation
Doksisiklin kapsul presentationDoksisiklin kapsul presentation
Doksisiklin kapsul presentation
 
Doksisiklin kapsul presentation
Doksisiklin kapsul presentationDoksisiklin kapsul presentation
Doksisiklin kapsul presentation
 
Modul 6 kb 2
Modul 6   kb 2Modul 6   kb 2
Modul 6 kb 2
 
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptxSESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
 
sedian farmasi.pptx
sedian farmasi.pptxsedian farmasi.pptx
sedian farmasi.pptx
 
Lembar Kerja Siswa Selama 1 Semester Kelas XI
Lembar Kerja Siswa Selama 1 Semester Kelas XI Lembar Kerja Siswa Selama 1 Semester Kelas XI
Lembar Kerja Siswa Selama 1 Semester Kelas XI
 
Laporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasiLaporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasi
 

More from Ryan Imutz

Syarat dan rukun sholat
Syarat dan rukun sholatSyarat dan rukun sholat
Syarat dan rukun sholatRyan Imutz
 
Sumber ajaran islam
Sumber ajaran islamSumber ajaran islam
Sumber ajaran islamRyan Imutz
 
Sholat jama' qashar
Sholat jama' qasharSholat jama' qashar
Sholat jama' qasharRyan Imutz
 
Sholat berjamaah
Sholat berjamaahSholat berjamaah
Sholat berjamaahRyan Imutz
 
Pengertian agama
Pengertian agamaPengertian agama
Pengertian agamaRyan Imutz
 
Kompetensi guru
Kompetensi guruKompetensi guru
Kompetensi guruRyan Imutz
 
Kerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islamKerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islamRyan Imutz
 
Jenis jenis air dan najis
Jenis jenis air dan najisJenis jenis air dan najis
Jenis jenis air dan najisRyan Imutz
 
Sholat berjamaah
Sholat berjamaahSholat berjamaah
Sholat berjamaahRyan Imutz
 
Pengertian agama
Pengertian agamaPengertian agama
Pengertian agamaRyan Imutz
 
Sholat jama' qashar
Sholat jama' qasharSholat jama' qashar
Sholat jama' qasharRyan Imutz
 
Kompetensi guru
Kompetensi guruKompetensi guru
Kompetensi guruRyan Imutz
 
Kerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islamKerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islamRyan Imutz
 

More from Ryan Imutz (20)

Syarat dan rukun sholat
Syarat dan rukun sholatSyarat dan rukun sholat
Syarat dan rukun sholat
 
Sumber ajaran islam
Sumber ajaran islamSumber ajaran islam
Sumber ajaran islam
 
Sholat jama' qashar
Sholat jama' qasharSholat jama' qashar
Sholat jama' qashar
 
Sholat berjamaah
Sholat berjamaahSholat berjamaah
Sholat berjamaah
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Rukun iman
Rukun imanRukun iman
Rukun iman
 
Pengertian agama
Pengertian agamaPengertian agama
Pengertian agama
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
Kompetensi guru
Kompetensi guruKompetensi guru
Kompetensi guru
 
Kerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islamKerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islam
 
Jenis jenis air dan najis
Jenis jenis air dan najisJenis jenis air dan najis
Jenis jenis air dan najis
 
Wudhu
WudhuWudhu
Wudhu
 
Tayammum
TayammumTayammum
Tayammum
 
Sholat berjamaah
Sholat berjamaahSholat berjamaah
Sholat berjamaah
 
Rukun iman
Rukun imanRukun iman
Rukun iman
 
Pengertian agama
Pengertian agamaPengertian agama
Pengertian agama
 
Sholat jama' qashar
Sholat jama' qasharSholat jama' qashar
Sholat jama' qashar
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Kompetensi guru
Kompetensi guruKompetensi guru
Kompetensi guru
 
Kerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islamKerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islam
 

KAPSUL OPTIMAL

  • 1. MAKALAH TENTANG KAPSUL DISUSUN OLEH NAMA : M. SLAMET RIYANTO NIM : 12. 71. 13703 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI D-3 FARMASI Farmasetika
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melipatkan Rahmat, Taufik serta Hidayah-Nya kepada kita semua, serta tak lupa saya haturkan shalawat serta salam kepada jujungan kita Nabi besar Muhammad SAW, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul KAPSUL ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, yaitu INVERDA CHOSIDAYATI, S.Si., Apt. Mata Kuliah Farmasetika. Akhir kata semoga makalah ini dapat dipertimbangkan penilaiannya dan juga dapat bermanfaat bagi pembaca. Palangkaraya, Januari 2013 Penulis DAFTAR ISI Farmasetika
  • 3. KATA PENGANTAR …………………………………………………………………. i DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………………... 1 B. Tujuan ……………………………………………………………………………… 1 C. Rumusan Masalah…………………..………………………………………………. 1 BAB II PEMBAHASAN BAB II A. Pengeritan ………………………………………………………………………….... 2 B. Macam-macam sediaan kapsul……….………………………………………………… 2 C. Kapsul Gelatin Keras dan Lunak………………………………………………. 3 a. Kapsul Gelatin yang Keras……………………………………………………….. 3 1. Ukuran Kapsul……………………………………………………………….. 6 2. Persiapan Pengisian Kapsul Gelatin Keras…………………………………… 6 3. Formulasi kapsul dan Pemilihan Ukuran Kapsul…………………………….. 7 4. Mengisi Cangkang Kapsul……………………………………………………. 10 5. Membersihkan dan Mengilapkan Kapsul…………………………………….. 12 b. Kapsul Gelatin Lunak…………………………………………………………...... 13 1. Pembuatan Kapsul Gelatin Lunak……………………………………………. 13 2. Penerapan Pemakaian Kapsul Gelatin Lunak………………………………… 14 3. Pengawasan, Perhitungan, Pengemasan dan Penyimpanan Kapsul………….. 15 D. Sifat-sifat kapsul………………………………………………………………………. 17 BAB IIIPENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………………………………………. 18 DAFTAR PUSTAKA Farmasetika
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk kesediaan padat, dimana satu bahan semacam obat atau bahan inert lainnya yang dimasukan kedalam cangkang atau wadah kecil umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai. Tergantung pada formulasinya kapsul dri gelatin bisa lunak dan bisa juga keras. Kebanyakan kapsul-kapsul yang sudah diedarkan dipasaran adalah kapsul yang semuanya dapat ditelan oleh pasien, untuk keuntungan dalam pengobatan. Begitu pula, kapsul dapat dibuat untuk disisipkan kedalam rektum sehingga obat dilepaskan dan diabsorpsi ditempat tersebut, atau isi kapsul dapat dipindahkan dari cangkang gelatin dan digunakan sebagai pengukur yang dini dari obat-obat bentuk serbuk Sedikitinya satu kapsul yang diperdagangkan, Theo-Dur Sprinkle ( Key Pharmacheutikal) yang dianjurkan dipakai dalam hal-hal sebagaia berikut, untuk anak-anak atau pasien lain yang tidak dapat menelan tablet atau kapsul. Dianjurkan agar isi kapsul, teofilin anhidrat dalam bentuk sustained release, ditaburkan diatas sedikit makanan lunak segera sebelum ditelan. Kapsul, dari bahasa Latin, capsula, “kotak kecil” memiliki banyak arti dalam bidang farmasi, kapsul adalah tabung kecil, dari zat yang mudah larut di air (semacam agar-agar) yang mengandung serbuk obat. Serbuk obat biasa dimasukkan kapsul karena lebih mudah ditelan dan menghindari rasa pahit. Sediaan kapsul bisa digunakan untuk pemakaian dalam (secara oral, melalui hidung, melalui rongga tubuh) dan pemakaian Luar (ditaburkan dibagian luar tubuh). Kapsul bisa ditambahkan bahan bioadesif sehingga bisa melekat dan member efek dalam waktu lama. B. Tujuan  Untuk mengetahui pengertian kapsul.  Untuk mengetahui bentuk kapsul.  Untuk mengetahui macam-macam kapsul. C. Rumusan Masalah Berdasarkan apa yang dikemukakan dalam latar belakang maka penulis menarik suatu rumusan masalah sebagai berikut : a. Bagaimana cara pembuatan kapsul ? b. Bagaimana cara pengisian kapsul ? Farmasetika
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sediaan kapsul dapat diartikan sebagai campuran homogen dua atau lebih bahan obat yang telah dihaluskan. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Sediaan kapsul merupakan partikel zat padat yang mempunyai ukuran 0,1- 10.000 μ. Dalam ilmu farmasi, Cangkang dibuat dari : Gelatin, Pati dan Bahan Lain yang cocok (FI,Ed,IV) Kapsul Berbentuk selindris dengan ukuran kapsul bermacam – macam mulai yang terbesar 000(Untuk Hewan),00,0,1,2,3,4,dan 5.Dalam pengobatan lazim digunakan adalah 0,1,2,3 dan 4 . Kapasitas Kapsul kira – kira antara 30 mg – 600 mg dan tergantung berat jenis serbuknya. Keuntungan sediaan kapsul yaitu: Menutupi bau dan rasa yang tidak enak Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari Lebih enak dipandang Mudah ditelan. B. Macam-macam sediaan kapsul 1. Berdasarkan Konsistensi : - kapsul keras - kapsul lunak 2. Berdasarkan Cara Pemakaian : - per oral - per rektal - per vaginal - topikal 3. Berdasarkan Tujuan Pemakaian : - untuk manusia - untuk hewan Farmasetika
  • 6. C. Kapsul Gelatin Keras dan Lunak a. Kapsul Gelatin yang Keras Kapsul gelatin yang keras merupakan jenis yang digunakan oleh ahli farmasi masyarakat dalam menggabungkan obat-obatan secara mendadak dan dilingkungan para penbuat sediaan farmasi dalam memproduksi kapsul umumnya. Cangkang kapsul kosong dibuat darii campuran gelatin, gula dan air, jernih tidak berwarna dan pada dasarnya tidak memepunyai rasa. Gelatin, USP, dihasilkan dari hidrolisis sebagian dari kolagen yang diperoleh oleh kulit, jaringan ikat putih dan tulang belakang binatang-binatang. Dalam perdagangan didapat gelatin dlam serbuk bentuk halus, serbuk kasar, parutan, serpihan- serpihan atau lembaran-lembaran. Gelatin bersifat stabil diudara bial dalam keadaan kering, akan teteapi mudah mengalami peruraian oleh mikroba bila menjadi lembab atau bial disimpan dalam larutan berair. Oleh karena itu kapsul gelatin yang lunak mengandung lebih banyak uap air daripada kapsul keras, pada pembuatannya ditambahkan bahana pengawet utnuk mencegah timbulnya jamur dalam cangkang kapsul. Biasanyan kapsul keras gelatin mengandung uap air antara 9-12%. Bilamana disimpan dalam lingkungan dengan kelembaban yang tinggi, penambahan uap air akan diabsrobsi oleh kapsul dan kapsul kers ini akan rusak dari bentu kekerasannya. Sebaliknya dalam lingkingan udara yang sangat kering. Seabagian dari uap air yang terdapat dalam kapsul gelatin mungkin akan hilang, dan kapsul ini menjadi rapuh serta mungik akan remuk bila dipegang. Karena uapa air bisa diabsorbsi atau dilpaskan olah kapsul gelatin, tergantung pada keadaan lingkungan, maka merupakan perlindungan fisik sederhana bila memasukan bahan higroskopis atau yang mudah mencair, Biala akan disimpan dalam ruangan dengan kelembapan tinggi, Bukan merupakan hal yang tidak lazim, kapsul dari bahan yang mudah dipenfaruhi kelembapan dikemas dalam wadah yang mengandung kantung”zat pengering” untuk mencegah kapsul mengabsorbsi uap air dari udara. Dengan atau tanpa”zat pengering” seperti itu kapsul umumnya harus disimpan dalam suasana dengan kelembapan yang rendah. Farmasetika
  • 7. Walaupun gelatin tidak laurt dalam air dingin tetapi akan melunak setelah mengabsorbsi air yang beratnya mencapai 10 kali berat gelatin. Beberapa pasien lebih senang menelannya dalam keadaan basah oleh air atau saliva, kerena kapsul ini akan melunak dan dan lebih dapat meluncur dalam tenggorokan dibandingkan dengan kapsui kering. Gelatin larut dalam air panas dan dalam cairan lambung yang hangat, kapsul gelatin melepaskan isinya dengan cepat. Gelatin sebagai protein yang dicerna dan diabsorbsi. Cangkang kapsul keras gelatin harus dibuat dalam dua bagian yaitu badan kapsul dan bagian tutupnya yang lebih pendek. Kedua bagian saling menutupi bila dipertemukan, bagian tutup akan menyelubungi bagian tubuh secara tepat dan ketat. Angkang dibuat secara mekanis dengan mencelupkan batang atau pasak sebesar ukuran yang diinginkan kedalam suatu wadah yang penuh campuran gelatin yang sedang mencair, Kepekatannya diatur oleh temperatur sesuai apa yang diinginkan. Pasak ini terbuat dari bahan pangan yang disepuh perunggu ( manganese bronze) dan dilekatkan pada sebuah lempeng dan dapt mencapai 500 pasak per-lempeng. Tiap lempeng dapat diturunkan secara mekanis sehingga pasak-pasaknya dapat dicelup dalam wadah gelatin yang meleleh dalam periode waktu tertentu. Untuk mendapatkan bagian kapsul dengan panjang dan tebal yang diinginkan. Kemudian pasak-pasak dan lempeng tadi diangkat perlahan-lahan dari wadah gelatin dan gelatin yang melekat dikeringkan perlahan-lahan akibat pengaturan temperatur dan kelembapan udara. Bila sudah kering, tiap bagian dirapikan sesuai dengan panjangnya, lalu kedua bagian dipertemukan dengan menggunakan mesin, yang penting harus diperhatikan dinding bagian badan kapsul tebalnya harus sedemikian rupa agar bagian tutup dapat cukup dan tepat menyelubunginya. Biasanya pasak untuk bagian tutup pasti harus lebih besar sedikit dari pada pasak untuk bagian badan dari kapsul. Dalam produksi pencelupan, pengeringan, merapikan dan mempertemukan kedua bagian kapsul sebanyak pasak yang terdapat dalam lempeng berputar berulang-ulang memasuki dan keluar dari wadah gelatin leleh. Beberapa metode pembuatan kapsul secara khusus terdapat pada pabrik farmasi. Satu cara pemberian warna pada gelatin digunakan dalam pembuatan kapsul. Pewarna yang dapat digunakan untuk membuat bagan dari badan dan tutup dari cangkang kapsul boleh warna yang sama maupun berlainan. Dengan berbagaia kombinasi dari bagian-bagian kapsul, akan lebih manis, jelas tampaknya dan kekhususan kapsul dapat disiapkan. Kapsul tidak tembus cahaya dapat juga disiapkan untuk membuat produksi farmasi pemanis yang khas. Kapsul ini dibuat dengan menambahkan bahan yang tidak larut seperti titan oksida kedalam campuran gelatin. Kapsul untuk tembus cahaya yang berwarna dapat disiapkan dengan menggunakan kedua zat yaitu bahan pembuat tidak tembus cahaya dan pewarna. Farmasetika
  • 8. Pengusaha pabrik dapat mengubah pembuatan pasak yang biasanya berbentuk bulat menjadi kapsul cangkang yang diproduksi mempunyai bentuk yang khas. Dengan meruncingkan ujung pasak ( cetakan ) pembuatan bagian badan cangkang kapsul dan membundarkan bagian tutupnya, seorang pengusaha pabrik menyiapkan kapsulnya mudah dibedakan dari kapsul produk lain.7 Pabrik lain menghasilkan kapsul dengan kedua ujung baik bagian badan maupun tutupnya meruncing tapi tidak sampai dengan ujungnya.8 Pengusaha pabrik lain-lainya juga membuat kekhususan dari kapsul tahan pecah, tahan bocor, dengan merekatkan sambungan antara kedua bagian cangkang kapsul menggunakan pita gelatin berwarna.9 Melepaskan pita jelas harus dengan merusak, sehingga pita tidak dapat dipasangkan kembali tanpa suatu usaha yang besar dan melekatkan lagi dengan gelatin. Penemuan baru pada rancangan cangkang kapsul adalah the snap fitTM, coni- SnapTM dan coni- Snap suproTM sebagai suatu kapsul gelatin keras. Bentuk snap fitTM asli memungkinkan kedua belah cangkang kapsul secara sempurna bergabung pada celah pengunci pada dinding cangkang. Kedua celah ini cocok satu sama lainnya sehingga menjamin penutupan kapsul yang telah diisi. Selama proses penutupan tubuh kapsul dimasukan ketutup kapsul, dengan laju pengisian kapasitas tinggi dari mesin-mesin pengisi kapsul modern ( lebih dari 180.000 kapsul per jam ), sobeknya kapsul ( “ telescoping “ ) dan/peotnya cangkang kapsul terjadi dengan kontak yang sedikit antara kedua bagian bibir kapsul ketika keduanya bergabung. Masalah ini pada dasarnya terjadi pada cangkang kapsul yang berdinding lurus, mengakibatkan perkembangan “ Coni Snap Capsule” dimana bibir tubuh kapsul tidak lurus tetapi meruncing sedikit. Hal ini mengurangi bibir kapsul bersentuhan waktu penggabungan dan perlu untuk mengurangi sobeknya kapsul. Pada “ Coni Snap Supro Capsul” bagian atas kapsul diperpanjang sedemikian rupa, diatas bagian bawah yang hanya sisi yang dibundarkan, dapat dilihat pada. Membuka kapsul seperti itu yang sudah terisi adalah sulit karena permukaan sebelah bawah memberikan permukaan yang kurang mencengkam untuk menarik kedua belahan tersebut. Hal ini meningkatkan usaha pengamanan dai isi dan keutuhan kapsul. Sebagaimana telah dinyatakan sebelumnya dalam bab ini, pada pembbuatannya kapsul bisa dicetak dengan tulisan-tulisan monogram-monogram daripengusaha pabrik, berupa kekuatan atau kadar obatnya dalam kapsul, kode yang dirancang untuk mengidentifikasi produk, atau beberapa simbol lain supaya produknya menjadimkhas dan memudahkan untuk membedakan dari produk pabrik lainnya. Farmasetika
  • 9. 1. Ukuran Kapsul Kapsul gelatin kosong dibuat dengan berbagai macam ukuran, bervariasi baik panjang maupun diameternya. Pemilihan ukuran tergantung pada berapa banyak isi bahan yang akan dimasukan kedalam kapsul dan dibandingkan dengan kapasitas isi dari cangkang kapsul. Karena kepadatan dan penekanan dari serbuk atau campuran serbuk akan menentukan berapa jumlah yang dapat ditampung dalam kapsul karena tiap bahan mempunyai sifat-sifat tersendiri. Maka tidak ada pengaturan yang ketat untuk menentukan ukuran kapsul yang tepaat untuk diisi oleh serbuk atau formula tertentu. Bagaimanapun sebagai perbandingan dengan serbuk-serbuk yang dikenal ciri-ciri khususnya . Dan mula-mula ditetapkan ukuran rata –rata dari kapsul yang dapat menampung bahan obat. Setelah percobaan-percobaan baru diambil kesimpulan akhir. Untuk diberikan kepada manusia, kapsul kosong ukuran berkisar daro 000 yang terbesar sampai no 5 yang terkecil yang ada dipasaran, baik yang berwana maupun yang tidak. Ukuran kapsul yang lebih besar dipakai dalam kedokteran hewan. Kapsul gelatin keras memungkinkan ruang gerak yang lebih luas bagi penentuan obat dalam resep oleh seorang dokter, dimana seorang ahli farmasi dapat sasaran mendadak menyiapkan kapsul yang mengandng bahan obat secara tubggal atau dalam kombinasi dengan dosisi yang sesuai dengan kebutuhan seorang pasien tertentu. Tingkat keleluasaan ini merupakan kelebihan bentuk kapsul daripada tablet yang tidak disiapkan saat ini difarmasi masyarakat. 2. Persiapan Pengisian Kapsul Gelatin Keras Persiapan pengisian kapsul gelatin keras dapat dibagi dalam tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Persiapan dan pengembangan formulasi serta pemilihan ukuran kapsul 2. Pengisian cangkang kapsul 3. Pembersihan dan pemolesan kapsul yang tidak terisi Farmasetika
  • 10. 3. Formulasi kapsul dan Pemilihan Ukuran Kapsul Umumnya kapsul gelatin keras dipakai untuk menampung isi antara sekitar 65 mg – 1 gram bahan serbuk, termasuk bahan obat dan bahan pengencer lain yang diperlukan. (no 5) biasanya dapat menampung isi paling sedikit 1 gram atau 65 mg serbuk dari jenis yang dipakai sebagai obat.Aggar kapsul dapat diisisecara penuh biasanya dipakai kapsul dengan ukuran terkecil, Biasanya bahan yang dibutuhkan paling sedikit 65 mg. Bila dosisi obat atau jumlah obat yang akan dimasukan tidak memenuhi untuk mengisi volume kapsul, maka diperlukan penambahan bahan pengisi yang cocok dalamjumlah yang tepat pada bahan obat supaya dapat memenuhi isi kapsul. Bila jumlah bahan obat yang akan diberikan dalam satu kapsul cukup besar untuk mengisi penuh kapsul, bahan pengisi tidak dibutuhkan, Laktosa biasanya dipakai sebagai bahan pengisi dalam pengisian kapsul. Dalam banyak hal dimana jumlah obat yang dimasukan dalam satu kapsul, berada pada kisaran dosis lazim obat ; satu kapsul diminnum sebagai satu dosis pengobatan tersebut. Dalam hal lain khususunya bila jumlah obat yang merupakan dosis lazim jumlahnya terlalu besar untuk dimasukan kedalam satu kapsul, Untuk obat seperti itu, dosisinya dibagi-bagi dan diperlukan dua kapsul atau lebih. Bagi banyak zat obat , dosis pertama lebih besar daripada dosis-dosis berikutnya, dalam kasus seperti itu lebih banyak jumlah kapsul diperlukan pada awal terapi daripada terapi selanjutnya. Pada umumnya mula-mula ditentukan jumlah obat yang akan dimasukkan kedalam sebauah kapsul dan baru kemudian jumlah bahan pengisi atau bahan inert jika ada, berdasarkan kebutuhan tambahan dalam formulasi atau untuk memisahkan komponen kimia yang tidak tersatukan dalam formulasi atau sebagai pelincir untuk memudahkan mengalirnya serbuk ketika menggunakan mesin pengisi kapsul yang otomatis. Magnesium stearat biasanya dipakai sebagai pelincir pada pembuatan kapsul dan tablet untuk memudahkan mengalirnya bahan obat masuk kedalam mesin pembuat tablet atau kapsul. Meskipun sejumlah kecil dari magnesium stearat umum dipakai ( seringnya kurang dari 1%) karateristik sebagai persediaan air dari bahan yang tidak larut ini dapat menimbulkanpersoalan paa penetrasi dari bentuk sediaan padat oleh cairan lambung yang bertujuanmelarutkannya. Hambatan terhadap penetrasi cairan dan air dapat menunda kelarutan dan absorpsi obat. Dalam praktek penambahan surfaktan dalam formulasi tablet dan kapsul untuk membantu pembasahan dari bahan obat ketika masuk kedalam cairan pencernaan, secara luas diikuti dalam kondustri. Keuntungan dari penambahan zat pembasah dalam formulasi kapsul litium karbonat untuk menambahvkelarutan, telah didemonstrasikan.” Bahkan dalam beberapa hal dimana magnesium stearat atau pelincir lainnya yang tidak larut dalam air tidak digunakan dalam formulasi kapsul, ketika gelatin dari cangkang kapsul melarut, Farmasetika
  • 11. Serbuk dari obat yang kelarutannya kecil, cenderung mengambang pada permukaan cairan dan menggumpal untuk kemudian mengurangi kontak udara cairan dan bila pembasahan tidak terjadi secepatnya , pelarutan akan tertunda. Apakah dengan adanya pelincir, Surfaktan atau beberapa bahan tambahan obat lainnya, formulasi dapat mempengaruhi bioavailabilitas bahan obat dan dapat menyebabkan perbedaan efek obat, dimana bisa dihadapkan antara dua produk kapsul dengan bahan obat yang sama. Campuran eutectic dari obat atau campuran obat yang cenderung mencair, mungkin membutuhkan pengisi atau absorben seperti magnesium karbonat, kaolin atau magnesium oksida ringan untuk memisahkan unsu-unsur yang bila terjadi kontak akan bereaksi secara kimia dan mengabsorbsi bahan-bahan yang dapat mencair. Umumnya bila bahan-bahan ini digunakan untuk tujuan tersebut maka dipakai kurang lebih 120 mg untuk tiap kapsul. Obat-obat yang tidak tersatukan secara kimia dalam suatu formulasi, mungkin dapat dipisahkan secara fisika dengan cara yang sama. Metode lain untuk mengatasi obat-obat tidak tersatukan dalam kapsul yaitu dengan cara menempatkan bahan yang dapat mengganggu kedalam kapsul kecil, lalu kapsul kecil ini dimasukan kedalam kapsul yang lebih besar yang terisi komponen dari formulasi lainnya, disamping kapsul kecil maka tablet kompresi dapat juga digunakan untuk tujuan ini. Penggunaan tablet kedalam kapsul juga merupakan hal yang biasa terjadi bila terpaksa harus mengisi sejumlah kecil kapsul segera sebelum digunakan, supaya tiap kapsul mengandung sedikit obat yang poten. Dalam hal ini ahli farmasi memasukan sebuah tablet kecil dari obat poten dengan kadar yang diinginkan kedalam tiap kapsul. Utnuk mengisi penuh ruangan kapsul yang tersisa dipakai sejumlah bahan khusus yang kurang penting supaya beratnya lebih sesuai dan/atau bila perlu ditambah bahan-bahan pengencer inert. Bahan-bahan padat yang akan ditempatkan dalam kapsul harus tercampur sempurna sebelum kapsul dapat diisi. Harus dipertimbangkan masalah kepadatan dan ukuran partikel serbuk-serbuk yang diberikan dalam kombinasi bila akan diisikan kedalam kapsul. Campuran serbuk-serbuk lebih menyatu bila ukuran partikel dan kepadatannya hampir sama. Kapsul gelatin tidak tepat untuk diisi cairan berair, karena air akan melunakkan gelatin dan menimbulkan kerusakan kapsul . Biasanya hal ini akan cepat menghilangkan kandungan cairan dari kapsul. Tetapi beberapa cairan tertentu atau minyak atsiri yang tidak mengganggu stabilitas cangkang gelatin, mungkin dapat Farmasetika
  • 12. dimasukkan kedalam kapsul gelatin, lalu disegel untuk menjamin penyimpanan cairan tersebut, Dalam skala kecil, seorang ahli farmasi biasanya mnmpatkan cairan kedalam badan cangkang kapsul dengan memakai penetes/pipet obat yang telah dikalibrasi, dengan hati-hati dan tidak ada cairan yang tumpah dari kapsul. Kemudian sikat bulu untu yang kecil daipakai untuk melapisi permukaan dalam bagian tutup kapsul dengan air atau cairan gelatin hangat lalu segera diselubungkan kepada bagian badan kapsul dengan satu kali gerakan memutar untuk meratakan cairan tadi sebagai segel. Dalam produksi skala besar cairan-cairan ini ditempatkan dalam kapsul gelatin lunak yang disegel sewaktu proses pembuatannya dipabrik. Kapsul lunak akan dibahas kemudian dalam bab ini. Daripada menempatkan ciran dalam kapsul mungkin dalam keadaan tertentu lebih baik mengabsorbsi sebagian cairan dengan suatu serbuk absorben yang inert. Kemudian serbuk ini dimasukan kedalam kapsul dengan cara yang biasa. Apabila cairan ini mudah menguap mungkin kapsulnya perlu disegel.  Jumlah formula yang disiapkan Dalam industri dengan skala kecil atau besar, formula yang yang disiapkan adalah jumlah obat dan pengisi yang dibutuhkan untuk dimasukan kedalam sejumlah kapsul yang diinginkan. Dalam skala industri ini berartiberibu-ribu kapsul. Sedangkandalam farmasi masyarakat mungkin satu resep perorangan hanya membutuhkan 6-12 kapsul dalam pengolahan pada saat itu. Adanya sedikit kehilangan bahan yang akan diisikan selama pembuatan campuran (serbuk) atau diwaktu proses pengisian kapsul, tidak akan memberi pengaruh berarti pada penbuatan dalam industri, akan tetapi pada skala kecil misalnya pada pembuatan resep, kehilngan sedikit bahan yang akan diisikan dapat memberi akibat yang cukup besar untuk kapsul yang terakhir. Untuk menjamin isi yang cukup untuk kapsul terakhir padanpembuatan mendadak dari kapsul dalam jumlah kecil. Lingkungan farmasi umumnya memperhitungkan satu kapsul berlebih daripada yang diinginkan pada persiapannya. Ara ini tidak dapat dilakukanuntuk kapsul yang mengandung bahan-bahan yang dikontrol, karena jumlah obat yang digunakan dan yang disebutkan dalam resep harus sangata tepat.  Pemilihan ukuran kapsul Pemilihan dari ukuran yang paling baik ketika formulasi dikembangkan, karena jumlah bahan inert yang digunakan tergantung pada ukuran atau kapasitas kapsul yang dipilih. Apbila formulasi dari bahan obat tidak memerlukan pengisi untuk menambah jumlah serbuknya, maka ukuran kapsul boleh ditetapkan setelah pengembangan dan persiapan formulasi. Sebagaimana telah diketahui, untuk obat- Farmasetika
  • 13. obat dengan dosis besar, jumlah obat dalam kapsul mungkin tidak perlu sama dengan dosis obat tersebtut sepenuhmya. Kapsul lebih kecil mengkin dibutuhkan dalam keadaan-keadaan tertentu dimana obat akan dipakai oleh pasien yang sangat muda atau orang tua sekali dan mungkin diperlukan lebih dari satu kapsul untuk memberikan dosis dari obat. Kejadian dimana diperlukan kekhususan untuk kapsul kecil, mula-mula ukuran kapsul ditetapkan dan formulasi dapat berdasarkan atas ukuran kapsul. Tergantung pada keadaan dan kebutuhan pasien, ukuran kapsul ditentukan berdasarkan formulasi atau formulasi terpaksa diubah oleh karena ukuran kapsul. Agar kapsul diisi dengan baik, maka bagian badan kapsul yang diisi oleh campuran obat dan bagian tutupnya diselubungkan serapat-rapatnya. Bagian tutup bukan sja berfungsi sebagai penutup tapi juga menekan dan menahan, oleh karen itu ukuran kapsul harus dipilih sesuai kebutuhan. 4. Mengisi Cangkang Kapsul  Cara manual Dalam pengisian kapsul dalam jumlah kecil di bidang farmasi biasanya digunakan metode punch. Dalam metode ini para ahli farmasi mengabil sejumlah tertentu dalam kapsul untuk diisi obat dari wadah persediannya. Dengan menghitung kapsul yang dikeluarkan sebagai langkah pertama, bukan mengambil kapsul kosong dari persediaan dan masing-masing lalu diisi, seorang ahli farmasi menghindari kesalahan dari jumlah kapsul yang diisi dan menghindarkan kapsul kosong dalam persediaan dari pencemaran yang mungkin terbawa melalui ujung-ujung jarinya. Serbuk yang akan dimasukan kedalam kapsul diletakan diatas selembar kertas bersih atau lempeng gelas atau lempeng porselen dan dengan sudip dijadikan seperti barang yang tingginya ¼ – 1/3 dari tinggi bagian bdan kapsul. Kemudian bagian badan kapsul yang kosong dipegang antara jempol dan telunjuk tangan lalu dipukul-pukulkan / ditekan –tekankan (punch) secara vertikal kepada serbuk dengan betuk padatan tadi sehingga terisi penuh. Beberapa ahli farmasi dalam kerjanya memakai sarung tangan Farmasetika
  • 14. operasi atau sarung tangan dari karet agar kapsul tidak tersentuh jari yang telanjang. Karena jumlah serbuk yang masuk kedalam kapsul tergantung pada tingkat penekanan, maka ahli farmasi akan menekannya setiap kali memasukan obat dengan gaya dan tenaga yang sama dan setelah kapsul ditutup, ditimbang untuk mengetahui keseragaman dan ketelitian pengisian. Apabila bahan obat yang tidak berpotensi diisikan kedalam kapsul, kapsul pertama yang diisi harus ditimbang ( dengan menggunakan kapsul kosong yang sama ukurannya diletakkan pada piring timbangan sebelah kiri untuk menghitung berat cangkang). Untuk membantu menetukan ukuran kapsul yang tepat dan tngkat tekanan yang digunakan pada waktu mengisi kapsul, kapsul-kapsul lain secara periodik ditimbang untuk mengamati keseragaman pekerjaan ini. Apabilaobat brpotensi yang diisikan , maka tiap kapsul harus ditimbang setelah pengisiannya untk menjamin ketepatannya. Pertimbangan seperti ini akan mencegah terjadinya kesalahan mengisi, kurang tekanan atau kurang mengisikan obat. Setelah bagian badan kapsul diisi dan dtutup oleh bagian tutupnya, maka bagian badan diputar sambil ditekan perlahan-lahan agar menjadi padat sampai diujung tutupnya sehingga hasil produksi ini bagus penampilannya. Beberapa ahli farmasi malah memasukkan obat juga kedalam bagian tutup kapsul sebelum dipertemukan dengan potongan badannya. Tetapi harus dijaga agar tidak terlalu penuh waktu mengisi kedua bagian kapsul. Bagian harus cukup ketika diselubungkan kebagian badan kapsul. Bahan granul yang tidak mungkin dimasukan dalam kapsul dengan metode punch, mungkin harus dituangkan kedalam kapsul satu per satu dengan kertas serbuk setelah ditimbang lebih dahulu.  Mengunakan mesin Para ahli farmasi yang sehari-hari atau sering menyiapkan kapsul dapat menggunakan mesin kapsul yang dioperasikan dengan tangan. Mesin-mesin ini Farmasetika
  • 15. tersedia dengan kapasitas 24,96,100 dan 144 kapsul. Jika dioperasikan secara efisien, maka produksinya mencapai sampai sekitar 2.000 kapsul perhari kerja dengan mesin terkecil dan sampai 2.000 kapsul; perjam kerja dengan mesin terbesar. Mesin-mesin yang dikembangkan untuk digunakan dalam bidang industri dapat secara otomatis membuka tutup dari kapsul kosong, mengisi dan memasang kembali tutupnya dan membersihkan bagian luar kapsul dengan kecepatan sampai 165.000 kapsul perjam. Kebanyakan mesin industri pengisian kapsul dirancang untuk mengisi bagian badan kapsul dengan serbuk obat dan membuang kelebihannya sebelum ditutup. Oleh karena itu formulasi setiap kapsul yang diolah stiap industri harus sedemikian rupa isi dari bagian mengandung jumlah serbuk sesuai dengan jumlah obat dan pengisi yang ada secara tepat. Pengamatan secara periodik dilakukan selama proses produksi dengan cara mengambil kapsul yang sedang diproduksi dan ditimbang untuk mengamati jumlah seluruh serbuknya dan menetapkan kadar dari bahan aktifnya. USP mempunyai persyaratan standar untuk keseragaman isi dan perbedaan berat yang harus diterapkan untuk menjamin keseragaman tiap kapsul. Ringkasan pengujian ditetapkan sebagai berikut : Keseragaman isi tetapkan kadar 10 kapsul, satu per satu sebagaimana dicantumkan dalam monografi masing-masing bahan. Persyaratan untuk keseragaman dosis terletak antara 85 sampai 115% dari yang disyaratakan dalam monografi atau yang ditentukan dalam label. Bila suatu atau lebih unit dosis berada diluar batas tersebut, maka unit tambahan harus ditetapkan kadarnya dan selanjutnya diperoleh persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam USP. 5. Membersihkan dan Mengilapkan Kapsul Pada kapsul yang disiapkan dalam skala kecil maupun besar mungkin ada serbuk dan formulasinya yang berceceran diluar kapsul. Serbuk ini mungkin pahit atau tidak enak rasanya sehingga harus dibersihkan sebelum dikemas dan diedarkan demi penyempurnaan penampilannya dan untuk memelihara mutunya supaya tidak mempunyai rasa lain dalam pemakaiannya. Pada produksi skala kecil, kapsul ini dapat dibersihkan satu per satu dengan kain kasa atau kain potongan kecil. Pada produksi skala besar umumnya mesin pengisi kapsul digabungkan dengan alat pembersih kapsul yang membersihkan bahan yang berlebih sebelum kapsul itu dilepaskan dari peralatannya. Gambar 6-16 memperlihatkan metode membersihkan dan mengkilapkan kapsul gelatin keras dengan menggunakan alat Accela-ota. Farmasetika
  • 16. b. Kapsul Gelatin Lunak Kapsul gelatin lunak dibuat dari gelatin di mana gliserin atau alkohol polivalen dan sorbitol ditambahkan supaya gelatin bersifat elastis seperti plastik. Kapsul-kapsul ini yang mungkin bentuknya membujur seperti elips atau seperti bola dapat digunakan untuk diisi cairan, suspensi, bahan berbentuk pasta atau serbuk „leering.12 Biasanya pada pembuatan kapsul ini, mengisi dan menyegelnya dilakukan secara berkesinambungan dengan suatu mesin khusus. Kapsul lunak yang kosong dibuat dan diberi segel dalam keadaan kedap udara (untuk mencegah kempis dan saling melekat satu dengan lainnya), untuk pengisian kapsul akan dilakukan kemudian, tapi cara ini jarang dilakukan. Kapsul gelatin lunak menjadi bermanfaat, bila diperlukan langsung disegel begitu obat masukke dalam kapsul. Kapsul menjadi sangat pen-ling‟bila diisi dengan obat-obat cair atau larutan obat. Begitu juga obat dari bahan-bahan yang mudah menguap atau obat yang mudah mencair bila terkena udara. Untuk obat-obat ini lebih sesuai menggunakan kapsul lunak daripada kapsul keras. Kapsul lunak bentuknya bagus dan lebih mudah ditelan oleh pasien, Tetapi membuatnya tidak mudah kecuali dalam industri skala besar dan menggunakan peralatan khusus. 1. Pembuatan Kapsul Gelatin Lunak Kapsul gelatin lunak dapat dibuat dengan cara proses lempeng dengan menggunakan seperangkat cetakan untuk membentuk kapsul, atau dengan cara die process (berputar atau bolak-balik) yang lebih efisien dan pro-duktif. Yang dimaksud dengan proses lempeng adalah sebagai berikut: Selembar gelatin hangat yang tidak berwarna ditempatkan pada per mukaan cetakan bagian bawah dan obat yang cair dituangkan ke dalam-nya baru kemudian selembar gelatin lainnya diletakkan di atasnya dan ditekan. Jadi tekanan ini bertindak sebagai pembuat kapsul. Pengisian Farmasetika
  • 17. bahan obat dan pemasangan segelnya dilakukan dalam waktu yang ber-samaan secara serentak, kemudian kapsul yang sudah dicetak dipindahkan dan dicuci dengan pelarut yang tidak mengganggu atau merusak kapsul. Mesin-mesin yang berkecepatan tinggi telah dikembangkan untuk pem-buatan kapsul dengan cara proses lempeng dan telah digunakan dalam industri sekarang ini. Akan tetapi, kebanyakan pembuatan kapsul lunak dalam industri besar •dilakukan dengan cara rotary die process, suatu metode yang dikembangkan oleh Robert P. Scherer pada tahun 1933. Dengan metode ini eairan gelatin yang dituangkan dari tangki yang terletak di atas, diben-tuk enjadi dua buah pita yang berurutan oleh mesin rotary die. Dalam waktu yang bersamaan bahan obat yang akan diisi-kan dan telah diukur, dimasukkan di antara kedua pita secara tepat, ketika itu dies membentuk kantung-kantung dari pita gelatin. Kemudian kantung-kantung gelatin yang telah terisi, disegel dengan tekanan dan panas dan kapsul-kapsul ini akan terlempar dari pita dengan proses yang sama. Kapsul gelatin lunak dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk . antara lain, bundar, lonjong, bentuk pipa, membujur, dan lain- lainnya. Kapsul-kapsul tersebut dapat juga dibuat dengan satu atau dua macam warna, yang terakhir dengan dua macam warna diberikan dari pemakaian pita gelatin yang berbeda warnanya untuk membuat belahan kapsul. Mesin Kapsul Accogel merupakan penyesuaian yang modern dari metode ini dikembangkan oleh Lederle Laboratories, suatu mesin yang memungkin-kan pemasukan serbuk kering atau cairan ke dalam kapsul gelatin lunak. Dengan menggunakan suatu adaptor, mesin ini dapat memasukkan tablet yang dibentuk sebelumnya ke dalam lapisan gelatin. Proses dengan die yang bolak-balik kerjanya sama dengan proses yang berputar dalam hal pembuatan pita gelatin dan digunakan untuk mengisi obat, tapi berlainan dalam proses pengisian obat. Pita-pita gelatin dima-sukkan di antara sepasang die yang vertikal dan secara terus-menerus mem-buka dan menutup membentuk jajaran- jajaran kantung pada pita gelatin. Kantung-kantung ini diisi dengan obat dan ditutup serta disegel, kemu-dian dibentuk dan dipotong dari lapisan, di mana kapsul tersebut men-jadi lebih baik setelah melalui mesin. Begitu kapsul ini dipotong dari pita, kapsul tersebut jatuh ke dalam tangki yang didinginkan, yang mencegah-nya untuk saling melekat satu sama lain dan menjadi tumpul. 2. Penerapan Pemakaian Kapsul Gelatin Lunak Kapsul gelatin lunak dapat digunakan untuk mengisi macam-macam jenis bahan, bentuk cair dan kering. Cairan yang dapat dimasukkan ke dalam kapsul gelatin lunak termasuk‟ Farmasetika
  • 18. 1. Yang tidak tersatukan dengan air, cairan yang mudah menguap dan tidak menguap, seperti minyak menguap dan minyak nabati, hidrokarbon aromatik dan hidrokarbon alifatik, hidrokarbon yang diklorinasi, eter, ester, alkohol dan asam organik. 2. Yang tersatukan dengan air, cairan yang tidak menguap seperti poli etilen glikol dan surfaktan nonionik seperti polisorbat 80. 3. Yang tersatukan dengan air dan kelompok komponen yang tidak menguap seperti propilen glikol dan isopropil alkohol, tergantung pada faktor-faktor seperti konsentrasi yang diperlukan dan keadaarr kemasannya. Cairan yang mudah berpindah ke cangkang kapsul tidak dapat dimasukkan ke dalam kapsul gelatin lunak. Bahan-bahan ini termasuk air di atas 5%, senyawa organik yang larut dalam air dengan berat molekul rendah dan senyawa yang mudah menguap seperti alkohol keton, asam amino dan ester-ester. Zat padat dapat dimasukkan ke dalam kapsul gelatin lunak dalam bentuk larutan dalam cairan pelarut yang cocok sebagai suspensi atau sebagai serbuk kering, granul atau bahan yang dibentuk pelet. Di antara obat-obat dalam perdagangan yang disiapkan dalam kapsul gelatin lunak adalah: ethchlorvynol (Placidyl, Abbott), demeclocycline HC1 (Declomycin, Lederle), chlorotrianisene (TACE, Merrell Dow), chloral hydrate (Noctec, Squibb), digoxin (Lanocaps, Burrough Wellcome), vitamin A dan vitamin E. 3. Pengawasan, Perhitungan, Pengemasan dan Penyimpanan Kapsul Kapsul-kapsul hasil produksi skala kecil ataupun skala besar tidak hanya diuji tentang kadar dan keseragamannya saja, tetapi juga harus dilakukan pemeriksaan secara visual maupun elektronik, supaya tidak terdapat suatu kekurangan pada penampilannya. Semua kapsul yang diproduksi dengan metode yang sama harus seragam dan sesuai dengan warna, isi dan bentuknya. Di mana seorang ahli farmasi secara mendadak membuat campuran obat untuk diisikan ke dalam kapsul di farmasi masyarakat, dia harus hati-hati dalam menyiapkan kapsul yang seragam dan sama. Dalam pembuatan kapsul skala besar, mesin pembuat kapsul otomatis yang berkapasitas tinggi mampu memproduksi sejumlah besar kapsul secara serentak dan hal ini harus diawasi secara visual atau secara elektronik, setelah kapsul yang diproduksi meninggalkan mesin dan masuk ke dalam ban berjalan. Bila sejumlah kapsul bergerak/berjalan terlalu cepat maka beberapa kerusakan mungkin terjadi dalam mekanisme pembuatan kapsul ini dan perlu diperiksa oleh masinisnya. Dalam bidang farmasi kapsul-kapsul yang dibuat baru atau kapsul yang diambil dari kemasan dalam persediaan kapsul dari pabrik biasanya dihi-tung dengan tangan, Farmasetika
  • 19. dengan menggunakan nampan penghitung yang sudah dirancang untuk rnempermudahkan perhitungan dan menjamin kebersihan pemindahan kapsul ke dalam wadah yang terakhir. Nampan hitung Abbott, merupakan salah satu contph nampan hitung. Dalam menggunakan nampan ini, seorang ahli farmasi akan menuangkan kapsul atau tablet dari sum-bernya ke dalam nampan yang bersih dan dengan menggunakan sudip menghitung jumlah kapsul atau tablet yang diperlukan, setelah dihitung disapunya ke dalam bak. Bila jumlah yang sudah betul ber-ada dalam‟ bak, ahli farmasi menutupkan penutup bak, mengam-bil kembali nampan, mengembalikan kapsul-kapsul yang tidak ter-hitung ke dalam wadah kapsul yang belum dihitung, yang letaknya di mulut bagian belakang nampan tersebut, tempatkan isi dari resep pada bagian bak yang terbuka dan dengan hati-hati pindahkan kapsul atau tablet tadi ke dalam wadah, dengan cara ini kapsul atau tablet akan tetap tidak tersentuh oleh tangan ahli farmasi. Untuk mencegah pencemaran jika telah selesai menghitung, nampan harus dibersihkan, terutama setelah digunakan untuk menghitung tablet yang tidak disalut, karena serbuk cenderung menempel pada nampan. Dalam skala besar, seperti yang terjadi dalam farmasi rumah sakit, mesin hitung otomatis yang kecil dan mesin pengisi wadah menjadi lebih populer dan berguna. Beberapa mesin hitung ini. Dalam skala industri, bentuk sediaan padat dapat dihitung mengguna-kan semacam nampan hitung yang besar. Operatornya menuangkan se-jumlah dosis di atas nampan dengan kolom-kolom dalam jumlah tertentu, memutar nampan sampai setiap kolom terisi tablet atau kapsul, dan sisanya dibiarkan ke luar dari nampan. Kemudian yang telah dihitung dalam kolom tadi dipindahkan ke dalam wadah. Metode ini secara luas telah diganti dengan peralatan yang sangat otomatis, baik dalam perhitungan maupun penuangannya ke dalam wadah. Mesin-mesin telah dikembangkan untuk menghitung dan mengisi berlusin-lusin atau lebih wadah secara simultan, pemasangan tutup, menggerakkan botol yang telah diisi dalam jalur produksi, di mana pengawasan pemasakan label dan pengemasan akhir memasukkan ke dalam karton dilakukan dengan sekali tempuh. Gambar 6-23 memperlihatkan salah satu dari mesin tersebut. Kapsul biasanya dikemas dalam wadah dari plastik, beberapa berisi kan-tung bahan petigering untuk mencegah terjadinya absorpsi kelebihan uap air oleh kapsul. Kapsul lunak mempunyai kecenderungan yang lebih besar dibandingkan dengan kapsul keras untuk melunak dan melekat satu sama lainnya. Kapsul-kapsul ini haras disimpan pada tempat yang dingin dan keririg. Pada kenyataannya semua kapsul Farmasetika
  • 20. tahan lama disimpan dalam wadah yang tertutup dengan segel di tempat dingin dengan kelembapan rendah. Unit dosis dan kemasan dalam strip dari sediaan bentuk padat, khu-susnya oleh seorang ahli farmasi diberikan pada pelayanan di rumah perawatan orang tua dan rumah sakit, menyediakan pemeliharaan keber-sihan dari obat-obatan, memudahkan pengenalan dan keamanan dalam pertanggungjawaban pengobatan. Jenis peralatan untuk mengemas strip dalam skala kecil dan kemasan unit dosis kapsul dan tablet dalam per-dagangan di perlihatkan berturut-turut. D. Sifat-sifat kapsul Kapsul memiliki sifat – sifat yang menguntungkan yaitu : 1. Cukup stabil dalam penyimpanan dan transportasi 2. Dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak 3. Tepat untuk Oat yang teroksidasi dan mempunyai bau dan rasa yang tidak enak 4. Bentuk Kapsul Mudah ditelan dibanding bentuk tablet 5. Catatan : Setelah cangkang larut dalam lambung dan bahan aktif bebas serta 6. terlarut maka akan terjadi proses absoropsi yang terjadi di Gastro 7. intestinal (GIT). Bahan yang dapat merusak cangkang kapsul antara lain adalah : 1. Mengandung campuran eitecticum (memiliki titik lebur lebih rendah daripadatitik lebur semula pada zat yang dicampur) sehingga menyebabkan kapsul rusak atau lembek. Hal ini diatasi dengan menambahkan baha yang inert pada masing-masing bahan, baru kedua bahan dicampurkan. 2. Mengandung zat yang higroskopis. Serbuk yang mudah mencair seperti KI, NaI, NaNO2 akan merusak dinding kapsul sehingga mudah rapuh karenameresap air dari cangkang kapsul. Sehingga penambahan bahan inert dapatmenghambat proses ini.4 3. Serbuk yang mempunyai bobot jenis ringan atau berbentuk kristal harus digerusterlebih dahulu sebelum dimasukkan dalam kapsul. 4. Bahan cairan kental dalam jumlah sedikit dapat dikeringkan denganmenambahkan bahan inert baru dimasukkan ke dalam kaspul. 5. Untuk minyak lemak dapat langsung dimasukkan dalam kapsul kemudianditutup tetapi minyak yang mudah menguap harus diencerkan terlebih dahuludengan minyak lemak sampai kadarnya 40% sebelum dimasukkan ke dalamkapsul agar tidak merusak dinding kapsul. Farmasetika
  • 21. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah : 1. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut 2. Kapsul terdiri atas kapsul keras (capsulae durae) dan kapsul lunak (capsulae molles). 3. Kapsul harus memiliki syarat sebagai berikut yaitu keseragaman bobot, waktu hancur, keseragaman sediaan dan uji disolusi.. 4. Dalam pembuatan sediaan kapsul harus diperhatikan sifat dari bahanyang dipergunakan. 5. Kapsul dapat diisi dengan 3 cara yaitu dengan tangan, dengan alat bukan mesin dan dengan alat mesin Farmasetika