SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Peluang, Tantangan, dan Strategi
Pengembangan Mekanisasi Pertanian
Prof. Dr. Ir. Yuswar Yunus, MPProf. Dr. Ir. Yuswar Yunus, MP
Disampaikan dalam:
Seminar Regional Pembangunan Pertanian
Kawasan Asia Tenggara
Diselenggarakan di Darussalam, 7 Mei 2011 oleh Ikateta Unsyiah
Pendahuluan
Visi Pembangunan Pertanian
Terwujudnya sistem pertanian industrialTerwujudnya sistem pertanian industrial
berkelanjutan yang berdaya saing dan mampu
menjamin ketahanan pangan dan
kesejahteraan petani (Deptan, 2006)
Orientasi Pembangunan Pertanian
Peningkatan:
- Produktifitas ; kapasitas kerja, indeks penanaman, dan
perluasan areal.
- Efesiensi; pengurangan biaya dan kehilangan hasil (susut
kuntitatif dan kualitatif).
- Kualitas ; jaminan mutu, aman dan halal (standar SNI).- Kualitas ; jaminan mutu, aman dan halal (standar SNI).
- Nilai tambah; aneka produk olahan hasil dan limbah
pertanian.
- Daya saing; tidak dibanjiri produk luar.
- Kesejahteraan masyarakat; mendorong pengembangan
agribisnis dan agroindustri.
Pilar utama
• Inovasi teknologi ; Mekanisasi Pertanian
• Infrastruktur
– Jalan usaha tani
– Jaringan Irigasi
• Kelembagaan
– Kelompok tani
– P3A– P3A
– Gapoktan
– Institusi Pemerintah
• Kebijakan
– UU No.12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Pertanian
– PP No. 102/2000 tentang Standarisasi Nasional
– PP No. 81/2001 tentang Alat dan Mesin Budidaya Tanaman
– Permentan No. 65/2006 tentang Pengadaan, Peredaran, dan
Penggunaan Alsintan
– Permentan No. 05/2007 tentang Syarat dan Tata cara Pengujian
dan Pemberian Sertifikat Alsintan
– Inpres No.1 tahun 2008 tentang Kebijakan Perberasan
Inovasi Teknologi
Mekanisasi pertanian memiliki peranan penting dan
Mekanisasi Pertanian
Mekanisasi pertanian memiliki peranan penting dan
strategis:
- Budidaya (pra panen) ; pengolahan tanah, pembenihan,
pembibitan, penanaman, dan pemeliharaan.
- Panen ; pemanenan dan pengangkutan
- Pasca panen; penanganan hasil , penyimpanan/penggudangan
dan pengolahan hasil panen dan kemasan.
Kondisi Penunjang
• Perkembangan Sosial Masyarakat ; kecendrungan terjadinya
penurunan minat untuk bekerja di sektor pertanian sehingga
tenaga kerja bidang pertanian semakin terbatas.
Gambar 1. Penurunan Jumlah Petani di Indonesia,
(Yasar, 2011)
• Peningkatan Kebutuhan Pangan; baik secara kuantitas
maupun kualitas.
Gambar 2. Perbandingan Jumlah Penduduk dengan
produksi padi di Indonesia (Yasar, 2011)
0
500000
1000000
1500000
2000000
2500000
3000000
3500000
4000000
4500000
5000000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
JumlahPenduduk
Tahun (1999 - 2008)
1800000
Gambar 3. Pertumbuhan Penduduk di
Provinsi Aceh (BPS)
0
200000
400000
600000
800000
1000000
1200000
1400000
1600000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
JumlahProduksiPadi(ton)
Tahun (1999 - 2008)
Provinsi Aceh (BPS)
Gambar 4. Produksi padi di Provinsi Aceh (BPS)
Masalah dan Kendala Mekanisasi
Pertanian di Indonesia
• Perkembangannya lamban (mengalami pasang surut)
karena kurangnya ketersediaan alsintan dan sosialisasi
• Pengembangan belum komprehensif (masih bersifat parsial
dan lebih didominasi oleh penyediaan perangkat keras).
• Luas pemilikan dan sebaran lahan.• Luas pemilikan dan sebaran lahan.
• Sosial ekonomi petani ; pengetahuan, keterampilan, modal
dan budaya.
• Sistem usaha tani ; subsisten dan tradisional.
• Prasarana penunjang ; penataan lahan, jalan UT, dan
bengkel
• Kelembagaan petani ; penyuluhan dan jasa
• Petani menjadi objek pengusaha Alsintan
Perkembangan Mekanisasi Pertanian
di Aceh
Kebutuhan dan Ketersediaan Alsintan di Aceh
No Jenis Alsintan Kebutuhan Ketersediaan Kekurangan % Ketersediaan
1 Traktor Roda 4 330 108 222 32.731 Traktor Roda 4 330 108 222 32.73
2 Traktor Roda 2 5524 2780 2744 50.33
3 Pompa Irigasi 2540 1190 1350 46.85
4 Power Thresher 19937 2320 17617 11.64
5 Alsintan yang lain 25900 8880 17020 34.29
Sumber : Distan TPH Prov. Aceh, 2009
RMU
Mitra Kerja Bulog Aceh (2011):
• 39 unit di Sigli
• 18 unit di Meulaboh
• 12 unit di Langsa/Tamiang12 unit di Langsa/Tamiang
• 8 unit di Lhoksemawe/ Aceh Utara
• 14 unit di Kutacane
• 6 unit di Abdya
• 15 unit di Aceh Besar/Sabang
• 4 unit di Takengon
Teknis
3%
Semi Teknis
24%
Sederhana
11%
Tadah Hujan
51%
Pasang surut
0%
Desa
11%
Gambar 5. Sistem Irigasi di Aceh (Distan TPH Prov. Aceh, 2009)
Analisa SWOT Pengembangan
Mekanisasi Pertanian
Tantangan
- Prioritas penggunaan
- Kebijakan berpihak grass root
- Memfasilitasi secara prioritas
- Kerjasama saling menguntungkan
Peluang
Kekuatan
- SNI
- Dukungan stakeholder
- Kemampuan industri dalam negeri
- Respon pengguna
Kelemahan Peluang
- Ketersediaan Tenaga Tani
- Unggul secara teknis dan ekonomis
- Pengembangan Workshop
- Dukungan pemerintah
Kelemahan
- Agro ekologi yang berbeda-beda
- Masih dianggap sebagai pelengkap
- Koordinasi antar lembaga
- Sistem pengawasan
- Skala prioritas
- Mengikut kebijakan pengembangan
komoditas
- Harga yang tinggi
- Ketersediaan suku cadang
Kebijakan dan Strategi Pengembangan
Mekanisasi Pertanian
• Kebijakan pemerintah yang diperlukan:
- Proaktif dalam sosialisasi
- Pendampingan dan pembinaan
- Regulasi dan fasilitasi
- Pengembangan SDM- Pengembangan SDM
- Infrastruktur dan kelembagaan penunjang
- Pengembangan sistem usaha tani
• Pendekatan ; holistik dan progresif
• Strategi ; selektif (sesuai agroekosistem) dan
partisipatif (partisipasi aktif stakeholders)
Kesimpulan
Untuk mendorong percepatan pengembangan
mekanisasi pertanian diperlukan dukungan dan
kerjasama yang sinergis dan harmonis dari
seluruh komponen utamaseluruh komponen utama
(stakeholders), meliputi:
- Pemerintah
- industri/swasta
- lembaga penelitian dan perguruan tinggi
- masyarakat/petani
Referensi
• BPS Aceh, 2010
• Departement Pertanian. 2006. Rencana Pembangunan Pertanian 2005 – 2006. Departement
Pertanian. Jakarta.
• Distan TPH Aceh.
• Muhammad Yasar, Chamhuri Siwar, dan Shaharudin Idrus. 2011. Pengekalan Tanah Sawah
sebagai Kawasan Pertanian Berterusan. Prosiding. Aceh Development International
conference 2011. UKM, Bangi, Malaysia.
• Sumarjo GI. 2008. Inovasi Mekanisasi Pertanian untuk Mendukung Peningkatan Daya Saing
dan Ketahanan Pangan. Prosiding. Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian 2008. Balaidan Ketahanan Pangan. Prosiding. Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian 2008. Balai
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.
• Yuswar Yunus. 2008. Diversivikasi Teknologi Mekanisasi di Lahan Miring untuk meningkatkan
Produksi Pangan Nasional. Pengukuhan Guru Besar Unsyiah. Darussalam.
• Yuswar Yunus. 2008. Pasang Surut Saudagar Aceh. Menggagas Tatanan Ekonomi Kerakyatan.
Kongres Saudagar Aceh Serantau. Banda Aceh

More Related Content

Similar to Presentasi seminar regional [compatibility mode]

2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
NasrunGayo2
 
1.pendahuluan ptu 2014
1.pendahuluan ptu 20141.pendahuluan ptu 2014
1.pendahuluan ptu 2014
Fajar_Nurani
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
kodok666
 

Similar to Presentasi seminar regional [compatibility mode] (20)

3.fp unsri bahan paparan peragi andy mulyana new
3.fp unsri bahan paparan peragi andy mulyana new3.fp unsri bahan paparan peragi andy mulyana new
3.fp unsri bahan paparan peragi andy mulyana new
 
Rptp anjak 2018
Rptp anjak 2018Rptp anjak 2018
Rptp anjak 2018
 
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjangPola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
 
Lesson Learned dan Way Forward-Pengembangan Daya Dukung Teknis Strategis Sekt...
Lesson Learned dan Way Forward-Pengembangan Daya Dukung Teknis Strategis Sekt...Lesson Learned dan Way Forward-Pengembangan Daya Dukung Teknis Strategis Sekt...
Lesson Learned dan Way Forward-Pengembangan Daya Dukung Teknis Strategis Sekt...
 
Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1
 
Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1
 
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumsel
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumselMateri paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumsel
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumsel
 
Agroindustri
Agroindustri  Agroindustri
Agroindustri
 
RENSTRA LITABMAS 2014
RENSTRA LITABMAS 2014RENSTRA LITABMAS 2014
RENSTRA LITABMAS 2014
 
Rancang Bangun Model Pembangunan Peternakan
Rancang Bangun Model Pembangunan PeternakanRancang Bangun Model Pembangunan Peternakan
Rancang Bangun Model Pembangunan Peternakan
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
 
1.pendahuluan ptu 2014
1.pendahuluan ptu 20141.pendahuluan ptu 2014
1.pendahuluan ptu 2014
 
Lipi daya saing inklusif (yuti)
Lipi   daya saing inklusif (yuti)Lipi   daya saing inklusif (yuti)
Lipi daya saing inklusif (yuti)
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
 
KELOMPOK IV.pptx
KELOMPOK IV.pptxKELOMPOK IV.pptx
KELOMPOK IV.pptx
 
Bahan-Pak-Sesba-Trunojoyo-Edited_compressed-1.pdf
Bahan-Pak-Sesba-Trunojoyo-Edited_compressed-1.pdfBahan-Pak-Sesba-Trunojoyo-Edited_compressed-1.pdf
Bahan-Pak-Sesba-Trunojoyo-Edited_compressed-1.pdf
 
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptxKuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
 
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptxKuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
 
Fix pekerti pengantar agroindustri
Fix pekerti pengantar agroindustriFix pekerti pengantar agroindustri
Fix pekerti pengantar agroindustri
 

Presentasi seminar regional [compatibility mode]

  • 1. Peluang, Tantangan, dan Strategi Pengembangan Mekanisasi Pertanian Prof. Dr. Ir. Yuswar Yunus, MPProf. Dr. Ir. Yuswar Yunus, MP Disampaikan dalam: Seminar Regional Pembangunan Pertanian Kawasan Asia Tenggara Diselenggarakan di Darussalam, 7 Mei 2011 oleh Ikateta Unsyiah
  • 2. Pendahuluan Visi Pembangunan Pertanian Terwujudnya sistem pertanian industrialTerwujudnya sistem pertanian industrial berkelanjutan yang berdaya saing dan mampu menjamin ketahanan pangan dan kesejahteraan petani (Deptan, 2006)
  • 3. Orientasi Pembangunan Pertanian Peningkatan: - Produktifitas ; kapasitas kerja, indeks penanaman, dan perluasan areal. - Efesiensi; pengurangan biaya dan kehilangan hasil (susut kuntitatif dan kualitatif). - Kualitas ; jaminan mutu, aman dan halal (standar SNI).- Kualitas ; jaminan mutu, aman dan halal (standar SNI). - Nilai tambah; aneka produk olahan hasil dan limbah pertanian. - Daya saing; tidak dibanjiri produk luar. - Kesejahteraan masyarakat; mendorong pengembangan agribisnis dan agroindustri.
  • 4. Pilar utama • Inovasi teknologi ; Mekanisasi Pertanian • Infrastruktur – Jalan usaha tani – Jaringan Irigasi • Kelembagaan – Kelompok tani – P3A– P3A – Gapoktan – Institusi Pemerintah • Kebijakan – UU No.12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Pertanian – PP No. 102/2000 tentang Standarisasi Nasional – PP No. 81/2001 tentang Alat dan Mesin Budidaya Tanaman – Permentan No. 65/2006 tentang Pengadaan, Peredaran, dan Penggunaan Alsintan – Permentan No. 05/2007 tentang Syarat dan Tata cara Pengujian dan Pemberian Sertifikat Alsintan – Inpres No.1 tahun 2008 tentang Kebijakan Perberasan
  • 5. Inovasi Teknologi Mekanisasi pertanian memiliki peranan penting dan Mekanisasi Pertanian Mekanisasi pertanian memiliki peranan penting dan strategis: - Budidaya (pra panen) ; pengolahan tanah, pembenihan, pembibitan, penanaman, dan pemeliharaan. - Panen ; pemanenan dan pengangkutan - Pasca panen; penanganan hasil , penyimpanan/penggudangan dan pengolahan hasil panen dan kemasan.
  • 6. Kondisi Penunjang • Perkembangan Sosial Masyarakat ; kecendrungan terjadinya penurunan minat untuk bekerja di sektor pertanian sehingga tenaga kerja bidang pertanian semakin terbatas. Gambar 1. Penurunan Jumlah Petani di Indonesia, (Yasar, 2011)
  • 7. • Peningkatan Kebutuhan Pangan; baik secara kuantitas maupun kualitas. Gambar 2. Perbandingan Jumlah Penduduk dengan produksi padi di Indonesia (Yasar, 2011)
  • 8. 0 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000 3500000 4000000 4500000 5000000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JumlahPenduduk Tahun (1999 - 2008) 1800000 Gambar 3. Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Aceh (BPS) 0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 1400000 1600000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JumlahProduksiPadi(ton) Tahun (1999 - 2008) Provinsi Aceh (BPS) Gambar 4. Produksi padi di Provinsi Aceh (BPS)
  • 9. Masalah dan Kendala Mekanisasi Pertanian di Indonesia • Perkembangannya lamban (mengalami pasang surut) karena kurangnya ketersediaan alsintan dan sosialisasi • Pengembangan belum komprehensif (masih bersifat parsial dan lebih didominasi oleh penyediaan perangkat keras). • Luas pemilikan dan sebaran lahan.• Luas pemilikan dan sebaran lahan. • Sosial ekonomi petani ; pengetahuan, keterampilan, modal dan budaya. • Sistem usaha tani ; subsisten dan tradisional. • Prasarana penunjang ; penataan lahan, jalan UT, dan bengkel • Kelembagaan petani ; penyuluhan dan jasa • Petani menjadi objek pengusaha Alsintan
  • 10. Perkembangan Mekanisasi Pertanian di Aceh Kebutuhan dan Ketersediaan Alsintan di Aceh No Jenis Alsintan Kebutuhan Ketersediaan Kekurangan % Ketersediaan 1 Traktor Roda 4 330 108 222 32.731 Traktor Roda 4 330 108 222 32.73 2 Traktor Roda 2 5524 2780 2744 50.33 3 Pompa Irigasi 2540 1190 1350 46.85 4 Power Thresher 19937 2320 17617 11.64 5 Alsintan yang lain 25900 8880 17020 34.29 Sumber : Distan TPH Prov. Aceh, 2009
  • 11. RMU Mitra Kerja Bulog Aceh (2011): • 39 unit di Sigli • 18 unit di Meulaboh • 12 unit di Langsa/Tamiang12 unit di Langsa/Tamiang • 8 unit di Lhoksemawe/ Aceh Utara • 14 unit di Kutacane • 6 unit di Abdya • 15 unit di Aceh Besar/Sabang • 4 unit di Takengon
  • 12. Teknis 3% Semi Teknis 24% Sederhana 11% Tadah Hujan 51% Pasang surut 0% Desa 11% Gambar 5. Sistem Irigasi di Aceh (Distan TPH Prov. Aceh, 2009)
  • 13. Analisa SWOT Pengembangan Mekanisasi Pertanian Tantangan - Prioritas penggunaan - Kebijakan berpihak grass root - Memfasilitasi secara prioritas - Kerjasama saling menguntungkan Peluang Kekuatan - SNI - Dukungan stakeholder - Kemampuan industri dalam negeri - Respon pengguna Kelemahan Peluang - Ketersediaan Tenaga Tani - Unggul secara teknis dan ekonomis - Pengembangan Workshop - Dukungan pemerintah Kelemahan - Agro ekologi yang berbeda-beda - Masih dianggap sebagai pelengkap - Koordinasi antar lembaga - Sistem pengawasan - Skala prioritas - Mengikut kebijakan pengembangan komoditas - Harga yang tinggi - Ketersediaan suku cadang
  • 14. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Mekanisasi Pertanian • Kebijakan pemerintah yang diperlukan: - Proaktif dalam sosialisasi - Pendampingan dan pembinaan - Regulasi dan fasilitasi - Pengembangan SDM- Pengembangan SDM - Infrastruktur dan kelembagaan penunjang - Pengembangan sistem usaha tani • Pendekatan ; holistik dan progresif • Strategi ; selektif (sesuai agroekosistem) dan partisipatif (partisipasi aktif stakeholders)
  • 15. Kesimpulan Untuk mendorong percepatan pengembangan mekanisasi pertanian diperlukan dukungan dan kerjasama yang sinergis dan harmonis dari seluruh komponen utamaseluruh komponen utama (stakeholders), meliputi: - Pemerintah - industri/swasta - lembaga penelitian dan perguruan tinggi - masyarakat/petani
  • 16. Referensi • BPS Aceh, 2010 • Departement Pertanian. 2006. Rencana Pembangunan Pertanian 2005 – 2006. Departement Pertanian. Jakarta. • Distan TPH Aceh. • Muhammad Yasar, Chamhuri Siwar, dan Shaharudin Idrus. 2011. Pengekalan Tanah Sawah sebagai Kawasan Pertanian Berterusan. Prosiding. Aceh Development International conference 2011. UKM, Bangi, Malaysia. • Sumarjo GI. 2008. Inovasi Mekanisasi Pertanian untuk Mendukung Peningkatan Daya Saing dan Ketahanan Pangan. Prosiding. Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian 2008. Balaidan Ketahanan Pangan. Prosiding. Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian 2008. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. • Yuswar Yunus. 2008. Diversivikasi Teknologi Mekanisasi di Lahan Miring untuk meningkatkan Produksi Pangan Nasional. Pengukuhan Guru Besar Unsyiah. Darussalam. • Yuswar Yunus. 2008. Pasang Surut Saudagar Aceh. Menggagas Tatanan Ekonomi Kerakyatan. Kongres Saudagar Aceh Serantau. Banda Aceh