1. 1
Antara Wahn dan Zuhud
Suatu hari Rasulullah s.a.w. pernah berkumpul di hadapan
para sahabat. Beliau menyampaikan satu kalimat yang membuat
para sahabat cukup tercengang. Beliau bertanya tentang apa yang
disebut sebagai al-Wahn. Sahabat pun bertanya-tanya apa gerangan
yang dimaksud al-Wahn. Rasulullah s.a.w. menjawab: “Al-Wahn
adalah penyakit cinta dunia dan takut mati.” Sebagaiman yang
dinyatakan dalam hadits berikut:
Rasulullâh shallallâhu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
“Hampir terjadi keadaan yang mana umat-umat lain akan mengerumuni
kalian bagai orang-orang yang makan mengerumuni makanannya”. Salah
seorang sahabat bertanya; “Apakah karena sedikitnya kami ketika itu?”
Nabi menjawab, Bahkan, pada saat itu kalian banyak jumlahnya, tetapi
kalian bagai ghutsa’ (buih kotor yang terbawa air saat banjir). Dan pasti
Allah akan mencabut rasa segan yang ada di dalam dada-dada musuh
kalian, kemudian Allah campakkan kepada kalian rasa wahn”. Kata para
2. 2
sahabat, “Wahai Rasulullah, apa Wahn itu? Beliau bersabda: “Cinta
dunia dan takut mati”.1
Al-Wahn, pokok persoalan sebenarnya bukan pada cinta
dunia, tetapi lebih kepada ketika hati sudah cinta dunia melebihi
apapun. Di saat yang sama, al-Wahn menyebabkan seorang mukmin
takut pada kematian. Oleh karena itu, al-Wahn menjelma menjadi
sebuah penyakit yang bisa mematikan potensi keimanan. Tidak
hanya itu, bahkan sampai pada potensi amal seorang insan. Lalu
bagaimana agar hati tidak tertimpa penyakit al-Wahn. Jawabannya
setiap kita harus memiliki satu sikap sebaliknya, yakni “zuhud”.
Zuhud sebagaimana Rasulullah s.a.w. sabdakan dalam
bentuk perintah kepada kita, “Cukupkanlah dirimu terhadap apa
yang ada di dunia, niscaya Allah SWT akan mencintaimu. Dan
cukupkanlah terhadap apa yang ada di tangan manusia, niscaya
engkau akan dicintai oleh manusia.” Sebagaimana sabda Rasulullah
s.a.w.:
”Zuhudlah terhadap apa yang ada di dunia, maka Allah akan
mencintaimu. Dan zuhudlah terhadap apa yang ada di sisi manusia, maka
manusia pun akan mencintaimu”2
1
Hadits Riwayat Abu Dawud dari Tsauban, Sunan Abî Dâwud, Kitâb
al-Malâhim, Bâb Fî Tadâ’ al-Umam ‘Alâ al- Islâm, IV/184, hadits no. 41299
2
Hadits Riwayat Ibnu Majah dari Sahal bin Sa’ad as-Sa’idi, Sunan
ibn Mâjah, V/225, hadits no. 4102.
3. 3
Al-Wahn dalam istilah sekarang ini, kita bisa menyebutnya
penyakit materialisme. Jika jiwa seorang insan sudah tertimpa
penyakit materialisme, apalagi jika secara materi ditopang dengan
kekayaan dan kekuatan militer, maka dampak yang paling
berbahaya adalah kekuatan harta dan kekuatan militer ini bisa
dijadikan sebagai sarana untuk membumihanguskan orang-orang
yang zuhud. Orang yang tertimpa penyakit materialisme atau al
wahn cenderung merasa cemas dan khawatir. Mereka khawatir jika
keberadaan orang-orang zuhud di tengah kehidupan mereka akan
mengancam eksistensi mereka.
Sebuah sejarah panjang yang telah menimpa kehidupan anak
manusia, ada Qabil dan Habil bisa menjadi contoh. Qabil adalah
orang yang membunuh Habil disebabkan penyakit al-Wahn yang
menimpa jiwa Qabil. Qabil sangat cemburu dengan pasangan yang
akan menjadi pasangan Habil dalam pernikahan sehingga ia tega
membunuh saudaranya.
Dibangkitkannya para nabi dan rasul di tengah-tengah
kehidupan umat manusia sesungguhnya mengajarkan nilai-nilai
kezuhudan dan memerangi al-Wahn. Kita lihat bagaimana
nabiyallah Ibrahim a.s. yang zuhud adalah orang yang tegas
memperjuangkan tegaknya tauhîdullâh. Namun, raja Nambrud
begitu khawatir jika kezuhudan yang dibawa oleh nabi Ibrahim a.s.
justru menghancurkan eksistensi kerajaannya. Dampaknya ialah
Ibrahim a.s. dimusuhi sedemikian rupa, bahkan nabi Ibrahim
dibakar hidup-hidup. Namun, atas pertolongan Allah SWT, api
yang membakarnya dijadikan dingin dan sebagai penyelamat bagi
Ibrahim a.s.. Zuhud tidak identik dengan kemiskinan. Zuhud adalah
identik dengan kekuatan di mana mereka menjadikan dunia sebagai
ladang amal, sementara orang yang menderita al-Wahn menjadikan
dunia sebagai tujuan amal.
(Dikutip dan diselaraskan dari tulisan Sukeri Abdillah, dalam
http://www.dakwatuna.com/2012/07/24/21793/antara-wahn-dan-
zuhud/#ixzz3CMOzB62V)