Pandemi COVID-19 menimbulkan berbagai pandangan dari tokoh agama dan filsafat. Ibnu Hajar memandang wabah sebagai adzab Tuhan untuk menyadarkan manusia, sementara Žižek menawarkan ide solidaritas global dan etika bersama. Keduanya sepakat bahwa manusia harus tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama dalam menghadapi pandemi.
Bencana kemanusiaan akibat darwinisme. indonesian. bahasa indonesia
studi jurnal teologi wabah perspektif Ibnu Hajar dan Slavoj Zizek oleh Harjuna by Firda .pptx
1. Teologi Wabah
Perspektif Ibnu Hajar Al-’Asqalani dan Slavoj Zizek
S
T
U
D
I
J
U
R
N
A
L
O
L
E
H
H
A
R
J
U
N
A
BY:
Rohma dan Firda
2. PENDAHULUAN
siapa yang mampu
memberikan
penjelasan yang
komprehensif serta
memberikan solusi
yang konkrit, sains
atau agama?
siapa yang lebih
dibutuhkan dalam
menangani pandemi
yang telah mencabik
berbagai sektor
kehidupan, seorang
saintis atau
agamawan?
Dampak dari
pandemi dirasakan
oleh seluruh umat
manusia, baik yang
beragama (bertuhan)
maupun yang tidak,
sehingga menjadi
tanggungjawab
bersama.
Ketika pandemi
melanda dunia
5. Pendapat Dan Perilaku Masyarakat
Dalam Menyikapi Pandemi
Fatalism ini seakan berslogan “Jangan takut dengan corona, takut kepada
Allah saja” atau “Bukan corona yang menyebabkan kematian, tetapi Allah”.
Fenomena Fatalism
01
Sebagian kalangan menyatakan bahwa “Pandemi adalah bukti jika
Tuhan itu tidak ada. Kalaupun ada, Dia tidak peduli.”
Pernyataan Ekstrim
02
7. Agama Dalam Pusaran Pandemi
Virus COVID-19 merupakan
“Tentara Allah” sebagai
balasan atas kelompok
tertentu karena telah
menzalimi umat islam.
Wabah sebagai adzab
untuk orang atau kelompok
tertentu. Dalam hal ini
tentu yang dimaksud adalah
China.
Pandemi tidak bisa dijadikan dalih oleh umat beragama untuk
meninggalkan agama dan meragukan Tuhan. Justru dengan agama dan
Tuhan menjadi alternatif dalam menjaga diri dari COVID-19.
8. INTRODUCTION
Ibnu Hajar al-’Asqalani
Ahmad bin Ali bin
Muhammad bin Ali bin
Ahmad al-Kannani
al-’Asqalani.
Mesir, 773 H – 852 H
bergelar Syaikhul
Islam dan al-Hafidz.
Slavoj Žižek
Ljubljana, Slovenia, 21
Maret 1949 M. Seorang
filsuf modern beragama
Kristen Atheis.
Merupakan sarjana
bidang filsafat dan
sosiologi
9. Ibnu Hajar Dan Pandemi
“ Sesungguhnya wabah ini
adalah adzab yang dengannya
Allah membinasakan sebagian
umat, lalu tersisa sedikit
darinya dibumi yang terkadang
datang dan terkadang pergi ”
(HR. Ahmad)
األمم بعض به هللا أهلك رجز الوباء هذا إن
,
أحيانا يجيء شيء منه األرض في بقي وقد
أهيانا يذهب و
10. Kata adzab tersebut bermakna sebuah “ kebaikan ”
sebagai bentuk kasih sayang Tuhan kepada manusia.
Kata adzab dalam bahasa Arab memiliki kesamaan
akar kata dengan ‘adzb yang bermakna air segar,
yang dengannya dalam teori isytiqoq keduanya
memiliki arti yang sama, yakni menyegarkan
kehidupan.Layaknya air yang membawa kehidupan,
sakit akan wabah akan menggiring manusia untuk
senantiasa mensyukuri nikmat.
11. Sebagai rahmat bagi orang beriman
Sebagai siksa belenggu bagi orang kafir
Peran Wabah
12. Adab - adab pandemi
Membaca qunut nazilah
Menganjurkan pola
hidup sehat
Larangan keluar masuk
daerah yang terjangkit
wabah
Pandangan klasik Ibnu
Hajar
Landasan teologis
berdasarkan hadits
nabi Muhammad SAS
Landasan empiris
berdasarkan
pengalaman
Landasan ideologis
13. Menawarkan ideologi
komunisme kontemporer
Slavoj Žižek
Sebagai upaya untuk menciptakan
kedaulatan bersama antar negara
“Ideologi dunia tak akan berubah
banyak setelah pandemi” kata
Robertus Robet,seorang sosiolog
universitas Jakarta.
14. Lima tahapan reaksi orang yang ditimpa
suatu penyakit berat
Ada yang
langsung panik
dan ada yang
biasa saja
Orang akan
marah ketika
virus memasuki
wilayahnya
Orang akan
tawar menawar
dengan keadaan
Orang akan
mengalami
depresi
Orang mulai
pasrah dengan
keadaan
15. Slavoj Žižek Dan Pandemi
“Don’t touch me, touch and
deal with other people in the
spirit of love ”
“Jangan sentuh saya, tapi sentuhlah
dan hiduplah dengan orang – orang
dalam semangat kasih”
(Yesus ke Maria)
16. Solusi ala Slavoj Žižek
1. Menyarankan perwujudan
organisasi global maupun
global ethic
2. Manusia harus tetap
berpegang pada nilai normatif
dalam sebuah agama
17. Kesimpulan
Ibnu hajar Slavoj Žižek
Wabah adalah bentuk adzab
dari Allah. Selain itu wabah
merupakan serangan jin.
Dalam menghadapi wabah
kita tidak boleh melupakan
Allah dalam keadaan apapun
serta harus selalu yakin Allah
akan menolong kita pada
saatnya.
Alasan pandemi masih ada
sampai saat ini adalah karena
kegagalan sebuah sistem.
Apapun yang terjadi harus kita
hadapi bersama. Tanpa
memandang ras maupun agama
serta lebih mementingkan
kepentingan bersama daripada
keegoisan diri.
18. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
العاملني رب هلل امحلد
خيرا هللا جزاكم