Parasit malaria terdiri dari 5 spesies yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, Plasmodium ovale dan Plasmodium knowlesi. Parasit masuk ke tubuh melalui gigitan nyamuk Anopheles betina dan menginfeksi hati dan darah menyebabkan gejala demam, splenomegali, dan anemia. Diagnosis didasarkan pada temuan parasit dalam darah dengan pemeriksaan mikroskopis atau uji cepat.
3. Cara infeksi:Cara infeksi:
- Melalui gigitan nyamuk vektor (Anopheles
betina yang mengandung sporozoit)
- Infeksi intra uterin (malaria kongenital)
- Tranfusi
- Menggunakan jarum suntik yang
terkontaminasi dengan Plasmodium
5. Siklus hidupSiklus hidup PlasmodiumPlasmodium
Pada manusia, daur hidup terjadi 2 fase
1. Di hati (fase jaringan/eksoeritrositik):
(i) Pre-eritrositik/ekso-eritrositik primer ( 4 Spesies)
(ii) Skizogoni eksoeritrositik Sekunder
(P. vivax dan P. ovale), karena adanya stadium
hipnozoit / dormant
Siklus hepar hanya 1 kali
2. Eritrosit :
(i) Skizogoni eritrositik (Pembentukan skizon)
(ii) Gametogoni (Pembentukan gametosit)
Siklus erirosit berulang kali
6.
7.
8. SKIZOGONISKIZOGONI HEPARHEPAR
Spesies Fase pra-
eritrosit
Besar
skizon
Jumlah
merozoit
P. vivax 6-8 hari 45 mikron 10.000
P.falciparum 5,5-7 hari 60 mikron 40.000
P. Malariae 12-16 hari 45 mikron 2.000
P. Ovale 9 hari 70 mikron 15.000
9. SKIZOGONI ERITROSITSKIZOGONI ERITROSIT
P.f P.v P.o P.m
Waktu 1
siklus
(jam)
36-48 48 48 72
Eritrosit Muda &
normo
Retikulo
& normo
Retikulo
& normo
normo
Jumlah
merozoit
8-24 12-18 8-10 8
Tempat
skizogoni
Sirk.
dalam
sirk.
umum
sirk.
umum
sirk.
umum
10. Patologi dan gejala klinisPatologi dan gejala klinis
Proses patologi malaria terjadi akibat
proses yang terjadi pd siklus eritrositik.
Gejala klinis
Demam
Splenomegali
Anemia.
11. Demam :Demam :
Berhubungan dengan pecahnya eritrosit yg
mengandung skizon dan keluarnya merozoit
yang masuk ke aliran darah (sporulasi)
-------- periodisitas demam
(1)Menggigil (15 menit – 1 jam)
(2)Puncak demam (2-6 jam)
(3)Berkeringat (2-4 jam).
Periodisitas tergantung spesies
12. Sel InangSel Inang
ThermoregulatorThermoregulator
Titik set suhuTitik set suhu
berubahberubah
HypothalamusHypothalamus
endotheliumendothelium
DEMADEMA
MM Pecahnya parasit di darahPecahnya parasit di darah
mengeluarkan sitokin yangmengeluarkan sitokin yang
mempengaruhi thermoregulatormempengaruhi thermoregulator
TNFTNF
(Tumor(Tumor
NecrosisNecrosis
Factor)Factor)
13. SplenomegaliSplenomegali
Akibat kongesti (bendungan)
Limpa menjadi hitam
Bila menahun konsistensi limpa menjadi keras
Anemia
Jenisnya anemia hemolitik, normokrom dan
normositik.
Disebabkan oleh :
(1) Penghancuran eritrosit .
(2) Reduced survival time
(3) Diseritropoiesis
15. Aspek klinisAspek klinis
Gejala klinis: akut-kronis, demam ringan
sampai kegagalan organ
Adanya atypical malaria syindromes
Adanya parasit, tapi tidak ada gejala pada
orang yang sudah imun
Klinis tergantung spesies, strain, jumlah
parasit, & status imun
16. KlinisKlinis P. falciparumP. falciparum
- Hari-hari pertama pola demam tidak teratur,
hampir tiap hari
- Gejala meliputi: demam, menggigil, berkeringat,
sakit kepala, athralgia, mialgia, nyeri pada sub
kosta kanan, gejala gastro intestinal spt diare,
muntah, nyeri abdomen, pada anak-anak: kejang
- Splenomegali
- Anemia
- Berkembang menjadi berat
17. P. vivax
Tanpa pengobatan demam dapat
sembuh, tapi dapat relaps kembali,
adanya laporan malaria berat
P. ovale
Parasitemia sedikit
P. malariae
Dapat menimbulkan glomerulonefritis
18. P.f P.v P.o P.m
M.Prepaten
(hari)
11 12,2 32,7 12
MI (hari) 9-14 12-17 18-40 16-18
Merozoit
hepar (1000)
40.000 10.000 15.000 15.000
Merozoit
eritrosit
8-24 12-18 8-10 8
Gametosit (hr) 8-15 5 5-23 5
∑ parasit/ul
(1000)
20.000-
500.000
20.000 6000 9000
Tempat skizogoni Sirk. dalam sirk. umum sirk. umum sirk.
umum
Berat klinis Berat variasi sedang sedang
22. Deteksi parasit tanpa mikroskop :
(1) Dipstick : secara imuno-enzimatik
HRP II, LDH, aldolase
(1) Deteksi asam nukleat :
Tidak dibenarkan diagnosis klinis