1. 5/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Bantuan Asing: Jalan Perbudakan
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2009/12/06/bantuan-asing-jalan-perbudakan/ 1/4
Bantuan Asing: Jalan Perbudakan
December 6th, 2009 by solihan
Negara-negara kaya kapitalis, seperti Amerika, Inggris dan Kanada, menggambarkan paket
bantuan kepada negara-negara Islam sebagai kegiatan amal. Namun, dalam kenyataannya,
uang itu merupakan investasi yang memungkinkan kekuatan-kekuatan kolonial
mempertahankan pengaruh mereka di tanah kaum Muslim. Bantuan asing adalah suatu alat
kontrol. Kita harus menyerukan kepada orang-orang yang berpengaruh di negeri-negeri Muslim
untuk menolak bantuan asing dan mengubah mereka bahwa tidak ada ketertundukan selain
kepada Allah SWT.
Pada Oktober lalu Presiden AS Barack Obama menandatangani undang-undang tahun 2009
tentang Kemitraan yang disempurnakan dengan Pakistan. RUU ini, juga dikenal sebagai UU
Kerry-Lugar, menjanjikan bantuan US$ 7,5 miliar dalam waktu 5 tahun. Namun, prasyarat-
prasyarat yang melekat pada RUU itu menimbulkan masalah bagi banyak orang, termasuk bagi
tentara Pakistan, yang melihat RUU sebagai pelanggaran keamanan nasional.
Bantuan Luar Negeri: “Tidak ada Makan Siang Gratis”
Ketika menganalisis tindakan-tindakan negara-negara yang mengadopsi ideologi kapitalis,
seperti Amerika, penting untuk mengakui bahwa mereka tidak memberikan bantuan—moneter
atau sebaliknya—secara gratis. Suatu analisis mendalam atas UU Kerry-Lugar akan
mengungkapkan bahwa paket bantuan mensyaratkan ketentuan sebagai berikut:
1. Amerika dapat memeriksa program nuklir Pakistan sekehendaknya.
2. Washington harus mengkonfirmasi kenaikan pangkat militer dan penunjukkan jabatan yang
dibuat oleh para pemimpin sipil Pakistan.
3. Pakistan harus siap menerima menjadi kambing hitam—tanpa bantahan—atas kegagalan
Amerika dan Inggris di Afganistan.
4. Militer Pakistan harus menghentikan dukungan bagi kelompok yang dicap ekstremis dan
teroris oleh Barat, termasuk umat Islam yang menolak pendudukan di Kashmir dan Afganistan,
serta mencegah para Mujahidin untuk melakukan operasi di negara-negara tetangga
5. “Para pemimpin nasional, regional, dan para pejabat anggota masyarakat sipil dan sektor
swasta, warga negara, pemimpin agama, dan pemimpin suku Pakistan” harus melaksanakan
proyek-proyek seperti yang didikte oleh Amerika Serikat.
2. 5/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Bantuan Asing: Jalan Perbudakan
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2009/12/06/bantuan-asing-jalan-perbudakan/ 2/4
6. Pakistan harus mengubah kurikulum madrasah-madrasah mereka.
Pakistan juga diharapkan mengorbankan pasukannya—yakni putra-putra yang mulia dari umat
ini—demi kebrutalan Amerika atas pendudukan di Afganistan. Ini merupakan suatu tambahan
bagi rakyat sipil yang terbunuh akibat pemboman pesawat-pesawat tak berawak Amerika.
UU Kerry-Lugar bukanlah paket bantuan asing yang pertama yang dikirim ke Pakistan. Menurut
Badan Amerika untuk Pembangunan Internasional (US Agency for International
Development/USAID), AS sendiri telah mengirimkan US$ 16.7 miliar selama tahun 1946-2007
dalam bentuk bantuan ekonomi dan bantuan militer. Meskipun “bantuan” ini sedang dalam
pengiriman, situasi di Pakistan tidaklah membaik.
Kemana Perginya Uang Itu?
Uang yang dikirim oleh AS, Inggris, Kanada dan negara-negara kapitalis lainnya itu
kebanyakan berakhir di saku perusahaan-perusahaan multinasional. Menurut The NewYork
Times, 45% dari bantuan yang dikirim pemerintahan Bush ke Pakistan akhirnya sampai ke
tangan kontraktor swasta Amerika. Trend serupa terjadi juga di Afganistan. Menurut Action Aid,
sebanyak 60% bantuan dianggap sebagai “bantuan hantu (phantom aid)”, yang bahkan tidak
sampai ke Afganistan. Sebaliknya, bantuan itu disalurkan langsung ke rekening bank
perusahaan-perusahaan Amerika.
Bantuan itu juga merupakan sarana mendukung pemerintahan boneka. Dilaporkan dalam
Koran Telegraph bahwa pemerintah Karzai bergantung pada negara-negara asing atas 90%
dari pendapatannya. Sebagian besar berasal dari AS (yang berjanji memberikan sekitar US$
10 miliar pada tahun 2008). Artikel itu mencatat bahwa tanpa uang itu, pemerintah Karzai tidak
akan mampu bertahan melawan Taliban. Uang bantuan itu digunakan untuk membiayai
pemerintahan boneka tingkat lokal, yang pada gilirannya untuk menerapkan kebijakan luar
negeri negara sponsor. Dengan kata lain, uang ini tidak dimaksudkan untuk membantu orang
miskin Afganistan, melainkan untuk menopang pemerintahan boneka yang merupakan alat
Amerika.
Penyusunan skema “paying-off” para penguasa kelas lokal ini rutin dilakukan di antara negara-
negara kolonial kapitalis. Sebagai contoh, kesepakatan pembangunan kapal selam antara
Pakistan dan Prancis. Sebuah perusahaan Prancis dipekerjakan membangun sebuah kapal
selam bagi tentara Pakistan. Pada tahun 2002, 11 insinyur Prancis yang bekerja untuk
perusahaan ini tewas dalam ledakan bom yang terjadi di Karachi, Pakistan. Awalnya, mereka
menyalahkan Al-Qaeda. Namun, seorang hakim Prancis yang menyelidiki kasus ini mengklaim
bahwa pengeboman tidak bisa dilepaskan dari kesepakatan antara pemerintah Prancis dan
Pakistan. Hakim menyatakan bahwa tentara Pakistan membunuh warga negara Prancis
karena Prancis berhenti membayar “komisi” kepada para pejabat militer Pakistan atas
penjualan kapal-kapal selam itu.
3. 5/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Bantuan Asing: Jalan Perbudakan
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2009/12/06/bantuan-asing-jalan-perbudakan/ 3/4
Di Mesir, terdapat hubungan elit penguasa negara itu dengan Amerika. Artikel Mingguan Al-
Ahram (2006) mencatat Mesir menerima bantuan US$ 1,3 miliar untuk militer asing dan US$
1.2 miliar untuk pendidikan dan pelatihan militer internasional. Dengan membayar tentara
secara langsung, ketergantungan mereka pada Amerika akan terjamin. Melalui pelatihan
intensif, Amerika juga dapat merekrut banyak agen. Artikel itu mencatat bahwa David Welch,
Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Timur Dekat, melihat Mesir sebagai sebuah
kunci dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat dalam hal meluaskan pengaruh Amerika di
Palestina, Suriah, Libanon, Sudan dan Iran.
Amerika tidaklah sendirian dalam menggunakan bantuan untuk mendapatkan pengaruh
mereka di wilayah kaum Muslim. Kanada juga mengambil bagian dalam permainan ini. Di
Afganistan, saluran bantuan Kanada dilakukan melalui organisasi non-pemerintah (LSM),
termasuk Oxfam dan CARE Canada. Pemerintah Kanada tidak mau memberikan bantuan
uang kepada rezim Karzai dan pendukung pemerintah boneka Amerika itu. Lebih jauh lagi,
Karzai sudah demikian terperosok ke dalam korupsi. Tentu saja dengan cara yang dapat
menjamin kepentingan disana.
Kolonialisme: Anak Kandung Kapitalisme
Persaingan antarnegara kapitalis tidak lain merupakan penyamaran dari bentuk penjajahan.
Kebijakan kolonial memancar dari Kapitalisme, yang menyatakan bahwa satu-satunya kriteria
untuk suatu tindakan adalah “manfaat dan madharat”. Menurut rumusan kapitalis, tujuan
kebijakan luar negeri adalah untuk kepentingan mereka dan melindungi kepentingan mereka di
luar negeri. Tentu kepentingan utama negara-negara kapitalis adalah ekonomi. Ini berarti
bahwa bangsa-bangsa itu akan bersaing satu sama lain mengakses secara murah sumber-
sumber daya alam dengan mengorbankan bangsa-bangsa yang lebih lemah.
Umat menyaksikan kebijakan dalam invasi Amerika ke Irak, tentara Amerika penyerbu itu
melindungi kementerian perminyakan, tetapi meninggalkan rakyat jelata untuk bisa bertahan
sendiri. Selanjutnya, sistem ekonomi kapitalis bergantung pada pengadaan secara murah
sumberdaya dan tenaga kerja untuk memberikan landasan bagi perusahaan-perusahan dan
mendorong harga saham dan indeks pasar saham agar lebih tinggi.
Hal yang sangat kontras dilakukan para Sahabat ra. yang setia kepada Allah dan Rasulullah
saw. Misalnya, ketika Ka’ab bin Malik ra. diboikot oleh umat— atas perintah Allah—dia
menerima surat dari Raja Ghassan yang pro-Romawi (yang memiliki kebencian mendalam
terhadap Islam), dan mengundang dia untuk meninggalkan Madinah dan tinggal di dalam
“kenyamanan dan kesenangan” dengan orang-orang Kristen. Setelah membaca surat itu,
Ka’ab ra. hanya membakarnya. Namun, hari ini adalah cerita yang berbeda. Kita melihat para
penguasa dan para pendukungnya mengikuti Amerika dan Inggris dari belakang dengan cara
mengorbankan ‘izzah (harga diri) mereka.
4. 5/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Bantuan Asing: Jalan Perbudakan
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2009/12/06/bantuan-asing-jalan-perbudakan/ 4/4
Walhasil “bantuan asing” sebenarnya adalah alat bagi negara-negara kapitalis untuk
memperbudak negara-negara Muslim, dan yang lebih penting, haram bagi negara-negara
Muslim untuk membiarkan diri mereka untuk dijajah bangsa-bangsa lain. Allah SWT berfirman:
ﯾﻼِﺑَﺳ َﯾنِﻧِﻣْؤُﻣْاﻟ ﻰَﻠَﻋ َﯾن ِرِﻓَﺎﻛْﻠِﻟ ُﱠا َلَﻌْﺟَﯾ ْنَﻟَو
Allah tidak akan memberi orang-orang kafir jalan (untuk menang) atas orang-orang
Mukmin (QS an-Nisa’ [4]:141).
[Riza Aulia: www.khilafah.com]
Baca juga :
1. Sudan Perintahkan Badan Asing Hentikan Distribusi Bantuan
2. BIN Soroti Dana Bantuan Asing untuk Papua
3. AS Umumkan Bantuan untuk Pakistan
4. Umat Kristen di Pakistan Menolak Bantuan “Tirani Amerika”
5. Rakyat Mesir Tuntut Penghapusan Politik Utang dan Bantuan Asing