SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
OLEH : BAPPEDA PROVINSI DIY
Hotel Grage, 15 September 2009
Please visit
Odoritour.com
Pengertian DTW
Menurut UU Pariwisata
No. 10 Th. 2009
Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang
memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang
berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya,
dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran
atau tujuan kunjungan wisatawan.
(Menurut UU Pariwisata No. 9 Tahun 1990 :
ODTW adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran
kunjungan wisatawan).
PERAN SEKTOR PARIWISATA
DALAM PEREKONOMIAN DIY
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008
1. PERTANIAN 16,50 15,75 15,55 15,61 15,71
2.PERTAMBANGAN DAN
PENGGALIAN
0,83 0,78 0,74 0,79 0,77
3.INDUSTRI PENGOLAHAN 15,16 14,16 13,86 13,60 13,30
4.LISTRIK, GAS DAN AIR
BERSIH
1,22 1,30 1,28 1,29 1,28
5.KONSTRUKSI 7,92 8,80 9,75 10,54 10,70
6.PERDAGANGAN, HOTEL
DAN RESTAURAN
18,90 19,21 19,03 19,22 19,32
DISTRIBUSI PRESENTASE PDRB
ADHB
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008
7.PENGANGKUTAN DAN
KOMUNIKASI
9,72 10,22 10,37 10,08 9,79
8.KEUANGAN,
PERSEWAAN DAN JASA
PERUSAHAAN
9,93 9,95 9,37 9,69 9,74
9. JASA-JASA 19,80 19,81 20,05 19,79 19,38
LANJUTAN
No SEKTOR
PDRB
Rp. Juta Persen Catatan
1 Perdagangan 2.086.786,98 8,24 Jasa-Jasa :
59,20 %
2 Hotel dan restoran 2.780.140,10 10,97
3 Angkutan Darat 1.606.001,23 6,34
4 Angkutan Udara 163.820,42 0,65
5 Komunikasi 744.176,71 2,94
6 Lembaga Keuangan 654.863,33 2,58
7 Pemerintahan Umum
dan Pertanahan
3.582.312,00 14,14
8 Jasa-jasa lainnya 3.381.109,79 13,34
SUMBER : LAP AKHIR PENYUSUNAN TABEL IO PROVINSI DIY 2008
Peran Sektor Jasa dalam Perekonomian
No SEKTOR
PDRB
Rp. Juta Persen Catatan
1 Padi 838.827,55 3,31 Pertanian :
15,75 %2 Tanaman Bahan
Makanan Lainnya
2.098.050,04 8,28
3 Tanaman
Perkebunan
88.735,94 0,35
4 Peternakan dan
hasil-hasilnya
601.897,57 2,38
5 Kehutanan 273.204,55 1,08
6 Perikanan 90.319,41 0,36
7 Pertambangan batu
bara, biji logam dan
penggalian lainnya
198.336,96 0,78
Peran Sub Sektor Pertanian
No SEKTOR
PDRB
Rp. Juta Persen Catatan
1 Industri Pengolahan
hasil laut
11.704,88 0,05 INDUSTRI :
14,16%
2 Industri makanan
minuman
1.451.746,86 5,73
3 Industri tekstil dan
produk tekstil
686.513,98 2,71
4 Industri alas kaki 7.669,72 0,03
5 Industri barang kayu,
rotan dan bambu
413.086,73 1,63
6 Industri pupl dan kertas 168.986,76 0,67
7 Industri kimia 8.340,27 0,03
Peran Sub Sektor Industri
No SEKTOR
PDRB
Rp. Juta Persen Catatan
8 Industri barang dari
logam
14.861,28 0,06 INDUSTRI :
14,16%
9 Industri mesin listrik
dan peralatan listrik
280.801,70 1,11
10 Industri alat angkutan
dan perbaikannya
23.755,43 0.09
11 Industri lainnya 520.733,69 2,06
12 Listrik, gas dan air
bersih
330.133,17 1,30
13 Bangunan 2.230.686,38 8,80
Lanjutan ….
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008
1. PERTANIAN 3,55 4,35 3,80 0,80 5,59
2.PERTAMBANGAN DAN
PENGGALIAN
0,84 1,57 3,11 9,69 4,64
3.INDUSTRI PENGOLAHAN 3,25 2,60 0,75 1,89 1,52
4.LISTRIK, GAS DAN AIR
BERSIH
6,99 5,71 -0,17 8,45 5,53
5.KONSTRUKSI 9,04 8,61 13,28 9,66 6,09
6.PERDAGANGAN, HOTEL
DAN RESTAURAN
5,86 5,04 3,62 5,06 5,73
LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI Prov. DIY
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008
7.PENGANGKUTAN DAN
KOMUNIKASI
10,10 5,76 5,28 6,45 6,61
8.KEUANGAN,
PERSEWAAN DAN JASA
PERUSAHAAN
6,51 8,17 -1,93 6,49 5,63
9. JASA-JASA 2,61 2,49 4,04 3,61 4,46
LANJUTAN
Tabel 4.11. Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi DIY Menurut Sektor Ekonomi.
Sektor 2004 2005 2006 2007 2008
Pertanian 37.81 36.09 34.99 30.76 29.60
Pertambangan & Penggalian 1.18 0.39 0.97 1.34 1.07
Industri Pengolahan 11.36 13.67 10.92 11.81 13.24
Listrik, gas dan air bersih 0.09 0.20 0.12 0.15 0.06
Konstruksi 6.18 6.30 7.63 8.64 7.96
Perdagangan, hotel & restoran 23.39 24.26 23.48 24.52 24.14
Angkutan & komunikasi 3.15 3.35 3.29 3.32 4.70
Keuangan, real estat & jasa
perush 1.06 1.69 2.57 2.66 2.21
Jasa-jasa 15.78 14.04 16.04 16.82 17.03
Jumlah (Orang) 1,701,802 1,757,702 1,750,575 1,774,245 1,892,205
(%) 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Sumber: BPS, 2008 (Diolah dari Sakernas)
NO SUMBER KOTA YOGYA SLEMAN BANTUL K.PROGO GUNUNGKIDUL JUMLAH
1 Retribusi ODTW - 1.261.150.380 1.988.734.550 428.672.600 1.288.346.110 4.966.903.640
2
Pajak Pembangunan
(PPI)
37.166.409.591 21.197.919.213 186.716.025 97.987.897 57.798.650 58.706.831.376
3
Pajak
Tontonan/Hiburan
2.037.439.504 3.553.667.031 77.380.700 14.523.263 13.863.000 5.696.873.498
4
Angkutan Umum/
Sewa
109.853.000 - 8.775.000 - - 118.628.000
5 Retribusi Perijinan 27.319.000 8.611.701.135 12.042.000 284.000 37.500.000 8.688.846.135
6
Aset yang dikelola
-TIC
-Parkir Ratu Boko
11.000.000
5.500.000
5.500.000
TOTAL 39.341.021.095 34.624.437.759 2.273.648.275 541.467.760 1.397.507.760 78.189.082.649
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH (PAD) SUB SEKTOR PARIWISATA
KABUPATEN / KOTA TAHUN 2008
SUMBER : DINAS PARIWISATA PROV. DIY 2008
KONDISI DAN POTENSI
#Y
#Y
#Y
#Y
Bantul
Wates
Sleman
Wonosari
Kab. Wonogiri
PropinsiJawa Tengah
Kab.Klaten
PropinsiJawa Tengah
Kab. Magelang
PropinsiJawa Tengah
Kab. Purworejo
PropinsiJawa Tengah
SAMUDERAINDONESIA
OBYEK & DAERAH TUJUAN WISATA
29 ODTW
• Candi
• Monumen
• Museum
• Wisata Agro
• Alam Pegngan
17 ODTW
• Heritage
• Museum
• KRKB Gemblok
• Plasma nutfah
7 ODTW
• Pantai
• Gua
• Hutan
• Makam
• Situs
• Monumen
7 ODTW
• Pantai
• Gua
• Makam
• Museum
14 ODTW
• Pantai
• Makam
• Waduk
POTENSI DAYA TARIK
WISATA DIY
 Wisata Budaya :
Kraton Yogyakarta
Pura Pakualaman
Kawasan Kota Gede
Candi
Museum (36 buah)
Makam raja-raja
(Imogiri, Giri Gondo
dll.)
Situs purbakala
Tradisi/upacara adat
Sanggar seni
(tradisional dan
modern)
 Wisata Alam :
 Pantai
 Gunung
 Karst
 Goa
 Hutan
 Sungai
POTENSI DAYA TARIK WISATA DIY
Wisata Minat Khusus :
 Panjat tebing
 Arung jeram
 Susur Goa/Caving
 Off Road
 Tracking
 Camping
 Mendaki gunung
 Outbound
 Mancing/fishing
 Rafting, Canoing.
 Rambling Kota
Gede
Wisata Religi :
 Pondok
Pesantren
(Ngrukem,
Mlangi, Krapyak
dll)
 Gereja
(Ganjuran, Goa
Tritis,
Sendangsono
dll.)
Masjid (Masjid
Besar, Pathok
Negoro, Soko
Tunggal dll.)
No.No. JENISJENIS USAHAUSAHA JUMLAHJUMLAH
1. Hotel Berbintang 35
2. Hotel Melati 385
3. Biro Perjalanan Wisata 354
4. Restaurant 77
5. Rumah Makan 484
6. Obyek Wisata 135
SUMBER : DINAS PARIWISATA PROV. DIY 2008
year
no. of
foreign
tourist
growth
(%)
no. of
domestic
tourist
growth
(%)
2004 103,401 8.13 1,688,599 21.43
2005 103,488 0.08 1,747,195 3.47
2006 78,145 24.49 836,682 - 52.11
2007 103,215 32.08 1,146,197 36.99
2008 128,660 24.65 1,156,097 1.60
2009 141,426 1,271,707
2010* 155,678 1,398,877
2011* 171,425 1,538,765
2012* 188,369 1,692,642
2013* 207,205 1,861,906
PROJECTION OF TOURISTS
VISITATION
* projected number
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
1,600,000
1,800,000
2,000,000
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
domestic
foreign
after an earthquake hit
yogyakarta on may 27, 2006
SUMBER : DINAS PARIWISATA PROV. DIY 2008
KEKUATAN PARIWISATA DIY
 Kekayaan keragaman Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW)
DIY baik berbasis Budaya maupun Alam
 Ketersediaan SDM Pariwisata dan kesiapan masyarakat yang
memadai di bidang pariwisata.
 Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai serta
pendukung lainnya yang terkait dengan kepariwisataan DIY
 Kelembagaan yang memadai (Pemerintah, Swasta, Dunia
Pendidikan, Media Massa, dan Masyarakat)
 Kebijakan atau regulasi yang mendukung terselenggaranya
kepariwisataan DIY dengan baik
 Semakin kuat dan luasnya jejaring kerjasama kepariwisataan,
baik secara internal dengan kabupaten/kota seluruh DIY dan
eksternal dengan pihak luar provinsi DIY
PERMASALAHAN
PERMASALAHAN UMUM
PARIWISATA DIY
• Masih terbatasnya Sumber Daya
Manusia yang profesional
• Kerjasama lintas sektoral birokrasi yang
belum sinergis
• Tingkat kesadaran masyarakat terhadap
kegiatan pariwisata yang belum mantap
• Kondisi beberapa obyek wisata yang
belum mencerminkan SAPTA PESONA
(Aman-Tertib-Bersih-Sejuk-Indah-Ramah-
Kenangan)
PERMASALAHAN
1. Internal
• adanya penurunan kualitas lingkungan;
• kerentanan terkikisnya nilai-nilai budaya
bangsa akibat akulturasi budaya;
• minimnya pelaku pariwisata yang
professional;
• lemahnya daya saing produk wisata di
Propinsi DIY.
2. External
• Situasi keamanan di Indonesia;
• Berkembangnya produk-produk wisata di
provinsi lain;
• Berhasilnya promosi besar-besaran yang
telah dilakukan oleh negara-negara
tetangga seperti Malaysia, Singapore dan
Thailand.
Peluang Pariwisata DIY
 Kebutuhan Pariwisata sebagai tren globalisasi
 Menguatnya minat berwisata dan tingginya Wisata Minat
Khusus
 Kedudukan dan peran Provinsi DIY sebagai destinasi
unggulan wisatawan
 Keanggotaan Prov. DIY pada lembaga-lembaga pariwisata
dunia
 Perkembangan kemapanan perekonomian negara/daerah
lain
 Kecenderungan wisatawan Eropa untuk ke Asia Pasifik
 Tingginya nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah
 Kebijakan pemerintah Prov. DIY untuk menjadikan
Yogyakarta sebagai Destinasi terkemuka di Asia
Tenggara pada tahun 2025
Serving 20
million
people in
southern
Java area
Serving 100
million
people
around
Indonesia
Serving 200
million
people
around Asia
SERVING 400 MILLION PEOPLE AROUND THE GLOBE
Yogyakarta is…………….
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
PARIWISATA
VISI – MISI PEMBANGUNAN DIY
VISI JANGKA PANJANG
DIY pada Tahun 2025 sebagai Pusat Pendidikan, Budaya
dan Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di Asia Tenggara
dalam lingkungan Masyarakat yang Maju, Mandiri dan
Sejahtera.
MISI JANGKA PANJANG
1. Mewujudkan pendidikan berkualitas, berdaya saing, dan
akuntabel yang didukung oleh sumber daya pendidikan yang
handal.
2. Mewujudkan budaya adiluhung yang didukung dengan konsep,
pengetahuan budaya, pelestarian dan pengembangan hasil
budaya, serta nilai-nilai budaya secara berkesinambungan.
3. Mewujudkan kepariwisataan yang kreatif dan inovatif.
4. Mewujudkan sosiokultural dan sosioekonomi yang inovatif,
berbasis pada kearifan budaya lokal, ilmu pengetahuan dan
teknologi bagi kemajuan, kemandirian, dan kesejahteraan
rakyat.
SASARAN RPJP PROVINSI DIY
BIDANG PARIWISATA
Terwujudnya DIY sebagai Daerah Tujuan Wisata
terkemuka di Asia Tenggara pada tahun 2025, ditandai
oleh hal-hal berikut :
1. Munculnya berbagai inovasi penciptaan berbagai
jenis produk wisata;
2. Tersedianya fasilitas pendukung Obyek dan Daya
Tarik Wisata (ODTW) yang handal;
3. Meningkatnya kualitas paket wisata yang variatif baik
yang dikelola secara sinergis dan terintegrasi antara
pemerintah dan atau oleh pelaku wisata;
4. Meningkatnya kunjungan wisatawan baik nusantara
maupun mancanegara;
5. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat lokal sekitar
potensi ODTW.
ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH
BIDANG PARIWISATA
Dalam mewujudkan misi kepariwisataan yang kreatif dan
inovatif, maka arah pembangunan yang ditempuh adalah :
1. Fasilitasi dan pembangunan kawasan wisata dengan basis
budaya dan pelestarian lingkungan dalam kerangka
pemberdayaan masyarakat;
2. Peningkatan kualitas SDM pelaku pariwisata yang memiliki
keunggulan daya saing;
3. Pengembangan wisata edukasi secara komprehensif dan
terpadu antar sektor;
4. Optimalisasi aset wisata melalui peningkatan kerjasama yang
harmonis antar pemangku kepentingan (stakeholders);
5. Pengembangan jejaring baik di dalam negeri maupun di luar
negeri;
6. Inovasi pengembangan obyek wisata maupun paket wisata yang
mampu bersaing di pasar global termasuk di dalamnya wisata
Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition (MICE);
LANJUTAN :
7. Pengembangan agrowisata secara profesional;
8. Menumbuhkan dan mengembangkan wisata
minat khusus kegunungapian, maritim dan
potensi alam maupun budaya khas lainnya
untuk menjaring wisatawan dalam dan luar
negeri;
9. Peningkatan daya saing pariwisata daerah
yang ditandai dengan kenaikan pertumbuhan
wisatawan tiap tahun (growth oriented).
Strategi dan Program
Strategi pengembangan produk, diarahkan ke
produk wisata minat khusus yang bersifat ekowisata
(tracking, bersepeda), desa wisata, lava tour, dlsb .
Disamping itu strategi yang digunakan adalah
mengembangkan produk yang berbasis dari
masyarakat (Community Based Tourism
Development)  tujuan : Kesejahteraan masyarakat sekitar
ODTW
Pembiayaan program dibiayai oleh dana APBD,
APBN, Investor dalam negeri maupun asing.
Strategi
REKOMENDASI
Program 5 – 10 Tahun Mendatang
(sesuai kewenangan)
1. Peningkatan profesionalisme SDM sesuai dengan
bidang pekerjaannya
2. Pelatihan managemen pengelolaan obyek yang
profesional
3. Peningkatan sarana prasarana serta aksesibilitas
menuju kawasan wisata yang ada di D.I.Yogyakarta
maupun aksesibilitas menuju dan dari D.I Yogyakarta.
(jalan propinsi/akses ke ODTW, pengembangan
Bandara, dll)
Program Prioritas
Program Pengembangan
Pemasaran Pariwisata
Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata
Program Pengembangan
Kemitraan
USULAN PENGEMBANGAN ODTW
Gembiraloka Zoo and Botanical Garden,
Taman Pintar (Education Park)
Ngabean Parking
Tourism Management of Bantul BeachesSamas Beach
Region Development
Depok Aerosport BaseWater Park
Merapi Volcano MuseumExclusive Tourist Resort
Bunder Forest Park
Development of Sepanjang Beach Area
Development of Rest Area
Coastal Tourism Development of Trisik Beach
Tourism Development of Glagah Beach
The Tourism Development of Clereng / Clereng Park
Tourism Development of Sermo Water Reservoir
Suroloyo Peak Tourism Development
Ancol Tourism Development
PENUTUP
Koordinasi antar instansi terkait dan pelaku
pariwisata terus dilakukan dalam rangka
memberikan pelayanan se maksimal mungkin
kepada wisatawan;
Perlu terus dikembangkan/pembenahan obyek-obyek
wisata untuk meningkatkan daya tarik wisata dan
lama tinggal;
Perlu terus ditingkatkan hubungan kemitraan
dengan pelaku pariwisata dalam rangka
mengembangkan pemasaran pariwisata yang
didukung oleh dengan materi yang memadai
Kebijakan pariwisata diy 15 sep 2009 woro,tour operator di jogja,tour operator di yogya

More Related Content

Similar to Kebijakan pariwisata diy 15 sep 2009 woro,tour operator di jogja,tour operator di yogya

Penerimaan sleman 21 desember
Penerimaan sleman 21 desemberPenerimaan sleman 21 desember
Penerimaan sleman 21 desember
Muhammad Chairul
 

Similar to Kebijakan pariwisata diy 15 sep 2009 woro,tour operator di jogja,tour operator di yogya (20)

Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013
 
Renc Pengembangan Kawasan Wisata Kab. Sikka 2024.pptx
Renc Pengembangan Kawasan Wisata Kab. Sikka 2024.pptxRenc Pengembangan Kawasan Wisata Kab. Sikka 2024.pptx
Renc Pengembangan Kawasan Wisata Kab. Sikka 2024.pptx
 
Strategi peningkatan pergerakan wisnus
Strategi peningkatan pergerakan wisnusStrategi peningkatan pergerakan wisnus
Strategi peningkatan pergerakan wisnus
 
Pariwisata 2019 Final.pptx
Pariwisata 2019 Final.pptxPariwisata 2019 Final.pptx
Pariwisata 2019 Final.pptx
 
Penerimaan sleman 21 desember
Penerimaan sleman 21 desemberPenerimaan sleman 21 desember
Penerimaan sleman 21 desember
 
Perkembangan dan dampak ekonomi pariwisata jawa tengah 2018
Perkembangan dan dampak ekonomi pariwisata jawa tengah 2018Perkembangan dan dampak ekonomi pariwisata jawa tengah 2018
Perkembangan dan dampak ekonomi pariwisata jawa tengah 2018
 
Pengembangana p ariwisata kspp dieng
Pengembangana p ariwisata kspp diengPengembangana p ariwisata kspp dieng
Pengembangana p ariwisata kspp dieng
 
Kebijakan pembangunan pariwisata kabupaten sikka
Kebijakan pembangunan pariwisata kabupaten sikkaKebijakan pembangunan pariwisata kabupaten sikka
Kebijakan pembangunan pariwisata kabupaten sikka
 
Kebijakan pemerintah provinsi jawa tengah pada kspn sangiran
Kebijakan pemerintah provinsi jawa tengah pada kspn sangiranKebijakan pemerintah provinsi jawa tengah pada kspn sangiran
Kebijakan pemerintah provinsi jawa tengah pada kspn sangiran
 
Profil investasi pariwisata jawa tengah
Profil investasi pariwisata jawa tengahProfil investasi pariwisata jawa tengah
Profil investasi pariwisata jawa tengah
 
Peluang UMKM dalam Bisnis Pariwisata
Peluang UMKM dalam Bisnis Pariwisata Peluang UMKM dalam Bisnis Pariwisata
Peluang UMKM dalam Bisnis Pariwisata
 
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdf
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdfekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdf
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdf
 
Mengemas dan memasarkan paket wisata budaya
Mengemas dan memasarkan paket wisata budayaMengemas dan memasarkan paket wisata budaya
Mengemas dan memasarkan paket wisata budaya
 
Ppt laporan akhir simatohir
Ppt laporan akhir simatohirPpt laporan akhir simatohir
Ppt laporan akhir simatohir
 
Aturan tentang ippa
Aturan tentang ippaAturan tentang ippa
Aturan tentang ippa
 
MAPS KABUPATEN KUDUS.pptx
MAPS KABUPATEN KUDUS.pptxMAPS KABUPATEN KUDUS.pptx
MAPS KABUPATEN KUDUS.pptx
 
Lampiran perda nomor 1 tahun 2012 rippda
Lampiran perda nomor 1 tahun 2012 rippdaLampiran perda nomor 1 tahun 2012 rippda
Lampiran perda nomor 1 tahun 2012 rippda
 
Daya tarik wisata alam jawa tengah
Daya tarik wisata alam jawa tengahDaya tarik wisata alam jawa tengah
Daya tarik wisata alam jawa tengah
 
Kondisi destinasi pariwisata jawa tengah 2018
Kondisi destinasi pariwisata jawa tengah 2018Kondisi destinasi pariwisata jawa tengah 2018
Kondisi destinasi pariwisata jawa tengah 2018
 
Ini alasan istimewa kenapa jogja menjadi destinasi wisata favorit
Ini alasan istimewa kenapa jogja menjadi destinasi wisata favoritIni alasan istimewa kenapa jogja menjadi destinasi wisata favorit
Ini alasan istimewa kenapa jogja menjadi destinasi wisata favorit
 

More from Auditors to the field of business travel agency

More from Auditors to the field of business travel agency (20)

Jungle paintball management training
Jungle paintball management trainingJungle paintball management training
Jungle paintball management training
 
Jungle Paintball Jogja
Jungle Paintball JogjaJungle Paintball Jogja
Jungle Paintball Jogja
 
LSU PARIWISATA
LSU PARIWISATALSU PARIWISATA
LSU PARIWISATA
 
Standard presentasi personal
Standard presentasi personalStandard presentasi personal
Standard presentasi personal
 
Quo vadis pertumbuhan hotel di diy
Quo vadis pertumbuhan hotel di diyQuo vadis pertumbuhan hotel di diy
Quo vadis pertumbuhan hotel di diy
 
Peranan biro perjalanan wisata dalam pengembangan homestay
Peranan biro perjalanan wisata dalam pengembangan homestayPeranan biro perjalanan wisata dalam pengembangan homestay
Peranan biro perjalanan wisata dalam pengembangan homestay
 
Menerima dan memproses reservasi
Menerima dan memproses reservasi Menerima dan memproses reservasi
Menerima dan memproses reservasi
 
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemasaran desa wisata,Tour operator di...
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemasaran desa wisata,Tour operator di...Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemasaran desa wisata,Tour operator di...
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemasaran desa wisata,Tour operator di...
 
Paparan ripparda Bapak Tazbir SH MHum,Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Da...
Paparan ripparda Bapak Tazbir SH MHum,Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Da...Paparan ripparda Bapak Tazbir SH MHum,Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Da...
Paparan ripparda Bapak Tazbir SH MHum,Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Da...
 
Pembekalan dimas di ajeng
Pembekalan dimas di ajengPembekalan dimas di ajeng
Pembekalan dimas di ajeng
 
Spesial gunungkidul tour
Spesial gunungkidul tourSpesial gunungkidul tour
Spesial gunungkidul tour
 
Menatap pariwisata 2013.dinaspar jogja
Menatap pariwisata 2013.dinaspar jogjaMenatap pariwisata 2013.dinaspar jogja
Menatap pariwisata 2013.dinaspar jogja
 
Kampanye sadar wisata
Kampanye sadar wisataKampanye sadar wisata
Kampanye sadar wisata
 
Travel pattern
Travel patternTravel pattern
Travel pattern
 
Memelihara kepuasan tamu
Memelihara kepuasan tamuMemelihara kepuasan tamu
Memelihara kepuasan tamu
 
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemasaran - by : Odoritour - tour oper...
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemasaran - by : Odoritour - tour oper...Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemasaran - by : Odoritour - tour oper...
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemasaran - by : Odoritour - tour oper...
 
Pasar wisata,tour operator di Jogja,Tour operator di Yogya
Pasar wisata,tour operator di Jogja,Tour operator di YogyaPasar wisata,tour operator di Jogja,Tour operator di Yogya
Pasar wisata,tour operator di Jogja,Tour operator di Yogya
 
Strategi pemasaran pariwisata diy prof wiendu,tour operator di jogja,tour ope...
Strategi pemasaran pariwisata diy prof wiendu,tour operator di jogja,tour ope...Strategi pemasaran pariwisata diy prof wiendu,tour operator di jogja,tour ope...
Strategi pemasaran pariwisata diy prof wiendu,tour operator di jogja,tour ope...
 
Presentasi pemasaran gn kidul,tour operator di jogja,tour operator di yogya
Presentasi pemasaran gn kidul,tour operator di jogja,tour operator di yogyaPresentasi pemasaran gn kidul,tour operator di jogja,tour operator di yogya
Presentasi pemasaran gn kidul,tour operator di jogja,tour operator di yogya
 
Paparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa Jogjakarta
Paparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa JogjakartaPaparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa Jogjakarta
Paparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa Jogjakarta
 

Kebijakan pariwisata diy 15 sep 2009 woro,tour operator di jogja,tour operator di yogya

  • 1. OLEH : BAPPEDA PROVINSI DIY Hotel Grage, 15 September 2009 Please visit Odoritour.com
  • 2. Pengertian DTW Menurut UU Pariwisata No. 10 Th. 2009 Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. (Menurut UU Pariwisata No. 9 Tahun 1990 : ODTW adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran kunjungan wisatawan).
  • 3. PERAN SEKTOR PARIWISATA DALAM PEREKONOMIAN DIY
  • 4. LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008 1. PERTANIAN 16,50 15,75 15,55 15,61 15,71 2.PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,83 0,78 0,74 0,79 0,77 3.INDUSTRI PENGOLAHAN 15,16 14,16 13,86 13,60 13,30 4.LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 1,22 1,30 1,28 1,29 1,28 5.KONSTRUKSI 7,92 8,80 9,75 10,54 10,70 6.PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTAURAN 18,90 19,21 19,03 19,22 19,32 DISTRIBUSI PRESENTASE PDRB ADHB
  • 5. LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008 7.PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 9,72 10,22 10,37 10,08 9,79 8.KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 9,93 9,95 9,37 9,69 9,74 9. JASA-JASA 19,80 19,81 20,05 19,79 19,38 LANJUTAN
  • 6. No SEKTOR PDRB Rp. Juta Persen Catatan 1 Perdagangan 2.086.786,98 8,24 Jasa-Jasa : 59,20 % 2 Hotel dan restoran 2.780.140,10 10,97 3 Angkutan Darat 1.606.001,23 6,34 4 Angkutan Udara 163.820,42 0,65 5 Komunikasi 744.176,71 2,94 6 Lembaga Keuangan 654.863,33 2,58 7 Pemerintahan Umum dan Pertanahan 3.582.312,00 14,14 8 Jasa-jasa lainnya 3.381.109,79 13,34 SUMBER : LAP AKHIR PENYUSUNAN TABEL IO PROVINSI DIY 2008 Peran Sektor Jasa dalam Perekonomian
  • 7. No SEKTOR PDRB Rp. Juta Persen Catatan 1 Padi 838.827,55 3,31 Pertanian : 15,75 %2 Tanaman Bahan Makanan Lainnya 2.098.050,04 8,28 3 Tanaman Perkebunan 88.735,94 0,35 4 Peternakan dan hasil-hasilnya 601.897,57 2,38 5 Kehutanan 273.204,55 1,08 6 Perikanan 90.319,41 0,36 7 Pertambangan batu bara, biji logam dan penggalian lainnya 198.336,96 0,78 Peran Sub Sektor Pertanian
  • 8. No SEKTOR PDRB Rp. Juta Persen Catatan 1 Industri Pengolahan hasil laut 11.704,88 0,05 INDUSTRI : 14,16% 2 Industri makanan minuman 1.451.746,86 5,73 3 Industri tekstil dan produk tekstil 686.513,98 2,71 4 Industri alas kaki 7.669,72 0,03 5 Industri barang kayu, rotan dan bambu 413.086,73 1,63 6 Industri pupl dan kertas 168.986,76 0,67 7 Industri kimia 8.340,27 0,03 Peran Sub Sektor Industri
  • 9. No SEKTOR PDRB Rp. Juta Persen Catatan 8 Industri barang dari logam 14.861,28 0,06 INDUSTRI : 14,16% 9 Industri mesin listrik dan peralatan listrik 280.801,70 1,11 10 Industri alat angkutan dan perbaikannya 23.755,43 0.09 11 Industri lainnya 520.733,69 2,06 12 Listrik, gas dan air bersih 330.133,17 1,30 13 Bangunan 2.230.686,38 8,80 Lanjutan ….
  • 10. LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008 1. PERTANIAN 3,55 4,35 3,80 0,80 5,59 2.PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,84 1,57 3,11 9,69 4,64 3.INDUSTRI PENGOLAHAN 3,25 2,60 0,75 1,89 1,52 4.LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 6,99 5,71 -0,17 8,45 5,53 5.KONSTRUKSI 9,04 8,61 13,28 9,66 6,09 6.PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTAURAN 5,86 5,04 3,62 5,06 5,73 LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI Prov. DIY
  • 11. LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008 7.PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 10,10 5,76 5,28 6,45 6,61 8.KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 6,51 8,17 -1,93 6,49 5,63 9. JASA-JASA 2,61 2,49 4,04 3,61 4,46 LANJUTAN
  • 12. Tabel 4.11. Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi DIY Menurut Sektor Ekonomi. Sektor 2004 2005 2006 2007 2008 Pertanian 37.81 36.09 34.99 30.76 29.60 Pertambangan & Penggalian 1.18 0.39 0.97 1.34 1.07 Industri Pengolahan 11.36 13.67 10.92 11.81 13.24 Listrik, gas dan air bersih 0.09 0.20 0.12 0.15 0.06 Konstruksi 6.18 6.30 7.63 8.64 7.96 Perdagangan, hotel & restoran 23.39 24.26 23.48 24.52 24.14 Angkutan & komunikasi 3.15 3.35 3.29 3.32 4.70 Keuangan, real estat & jasa perush 1.06 1.69 2.57 2.66 2.21 Jasa-jasa 15.78 14.04 16.04 16.82 17.03 Jumlah (Orang) 1,701,802 1,757,702 1,750,575 1,774,245 1,892,205 (%) 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber: BPS, 2008 (Diolah dari Sakernas)
  • 13. NO SUMBER KOTA YOGYA SLEMAN BANTUL K.PROGO GUNUNGKIDUL JUMLAH 1 Retribusi ODTW - 1.261.150.380 1.988.734.550 428.672.600 1.288.346.110 4.966.903.640 2 Pajak Pembangunan (PPI) 37.166.409.591 21.197.919.213 186.716.025 97.987.897 57.798.650 58.706.831.376 3 Pajak Tontonan/Hiburan 2.037.439.504 3.553.667.031 77.380.700 14.523.263 13.863.000 5.696.873.498 4 Angkutan Umum/ Sewa 109.853.000 - 8.775.000 - - 118.628.000 5 Retribusi Perijinan 27.319.000 8.611.701.135 12.042.000 284.000 37.500.000 8.688.846.135 6 Aset yang dikelola -TIC -Parkir Ratu Boko 11.000.000 5.500.000 5.500.000 TOTAL 39.341.021.095 34.624.437.759 2.273.648.275 541.467.760 1.397.507.760 78.189.082.649 JUMLAH PENDAPATAN DAERAH (PAD) SUB SEKTOR PARIWISATA KABUPATEN / KOTA TAHUN 2008 SUMBER : DINAS PARIWISATA PROV. DIY 2008
  • 15. #Y #Y #Y #Y Bantul Wates Sleman Wonosari Kab. Wonogiri PropinsiJawa Tengah Kab.Klaten PropinsiJawa Tengah Kab. Magelang PropinsiJawa Tengah Kab. Purworejo PropinsiJawa Tengah SAMUDERAINDONESIA OBYEK & DAERAH TUJUAN WISATA 29 ODTW • Candi • Monumen • Museum • Wisata Agro • Alam Pegngan 17 ODTW • Heritage • Museum • KRKB Gemblok • Plasma nutfah 7 ODTW • Pantai • Gua • Hutan • Makam • Situs • Monumen 7 ODTW • Pantai • Gua • Makam • Museum 14 ODTW • Pantai • Makam • Waduk
  • 16. POTENSI DAYA TARIK WISATA DIY  Wisata Budaya : Kraton Yogyakarta Pura Pakualaman Kawasan Kota Gede Candi Museum (36 buah) Makam raja-raja (Imogiri, Giri Gondo dll.) Situs purbakala Tradisi/upacara adat Sanggar seni (tradisional dan modern)  Wisata Alam :  Pantai  Gunung  Karst  Goa  Hutan  Sungai
  • 17. POTENSI DAYA TARIK WISATA DIY Wisata Minat Khusus :  Panjat tebing  Arung jeram  Susur Goa/Caving  Off Road  Tracking  Camping  Mendaki gunung  Outbound  Mancing/fishing  Rafting, Canoing.  Rambling Kota Gede Wisata Religi :  Pondok Pesantren (Ngrukem, Mlangi, Krapyak dll)  Gereja (Ganjuran, Goa Tritis, Sendangsono dll.) Masjid (Masjid Besar, Pathok Negoro, Soko Tunggal dll.)
  • 18. No.No. JENISJENIS USAHAUSAHA JUMLAHJUMLAH 1. Hotel Berbintang 35 2. Hotel Melati 385 3. Biro Perjalanan Wisata 354 4. Restaurant 77 5. Rumah Makan 484 6. Obyek Wisata 135 SUMBER : DINAS PARIWISATA PROV. DIY 2008
  • 19. year no. of foreign tourist growth (%) no. of domestic tourist growth (%) 2004 103,401 8.13 1,688,599 21.43 2005 103,488 0.08 1,747,195 3.47 2006 78,145 24.49 836,682 - 52.11 2007 103,215 32.08 1,146,197 36.99 2008 128,660 24.65 1,156,097 1.60 2009 141,426 1,271,707 2010* 155,678 1,398,877 2011* 171,425 1,538,765 2012* 188,369 1,692,642 2013* 207,205 1,861,906 PROJECTION OF TOURISTS VISITATION * projected number 0 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 1,400,000 1,600,000 1,800,000 2,000,000 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 domestic foreign after an earthquake hit yogyakarta on may 27, 2006
  • 20. SUMBER : DINAS PARIWISATA PROV. DIY 2008
  • 21. KEKUATAN PARIWISATA DIY  Kekayaan keragaman Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) DIY baik berbasis Budaya maupun Alam  Ketersediaan SDM Pariwisata dan kesiapan masyarakat yang memadai di bidang pariwisata.  Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai serta pendukung lainnya yang terkait dengan kepariwisataan DIY  Kelembagaan yang memadai (Pemerintah, Swasta, Dunia Pendidikan, Media Massa, dan Masyarakat)  Kebijakan atau regulasi yang mendukung terselenggaranya kepariwisataan DIY dengan baik  Semakin kuat dan luasnya jejaring kerjasama kepariwisataan, baik secara internal dengan kabupaten/kota seluruh DIY dan eksternal dengan pihak luar provinsi DIY
  • 23. PERMASALAHAN UMUM PARIWISATA DIY • Masih terbatasnya Sumber Daya Manusia yang profesional • Kerjasama lintas sektoral birokrasi yang belum sinergis • Tingkat kesadaran masyarakat terhadap kegiatan pariwisata yang belum mantap • Kondisi beberapa obyek wisata yang belum mencerminkan SAPTA PESONA (Aman-Tertib-Bersih-Sejuk-Indah-Ramah- Kenangan)
  • 24. PERMASALAHAN 1. Internal • adanya penurunan kualitas lingkungan; • kerentanan terkikisnya nilai-nilai budaya bangsa akibat akulturasi budaya; • minimnya pelaku pariwisata yang professional; • lemahnya daya saing produk wisata di Propinsi DIY.
  • 25. 2. External • Situasi keamanan di Indonesia; • Berkembangnya produk-produk wisata di provinsi lain; • Berhasilnya promosi besar-besaran yang telah dilakukan oleh negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapore dan Thailand.
  • 26. Peluang Pariwisata DIY  Kebutuhan Pariwisata sebagai tren globalisasi  Menguatnya minat berwisata dan tingginya Wisata Minat Khusus  Kedudukan dan peran Provinsi DIY sebagai destinasi unggulan wisatawan  Keanggotaan Prov. DIY pada lembaga-lembaga pariwisata dunia  Perkembangan kemapanan perekonomian negara/daerah lain  Kecenderungan wisatawan Eropa untuk ke Asia Pasifik  Tingginya nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah  Kebijakan pemerintah Prov. DIY untuk menjadikan Yogyakarta sebagai Destinasi terkemuka di Asia Tenggara pada tahun 2025
  • 27. Serving 20 million people in southern Java area Serving 100 million people around Indonesia Serving 200 million people around Asia SERVING 400 MILLION PEOPLE AROUND THE GLOBE Yogyakarta is…………….
  • 29. VISI – MISI PEMBANGUNAN DIY VISI JANGKA PANJANG DIY pada Tahun 2025 sebagai Pusat Pendidikan, Budaya dan Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di Asia Tenggara dalam lingkungan Masyarakat yang Maju, Mandiri dan Sejahtera. MISI JANGKA PANJANG 1. Mewujudkan pendidikan berkualitas, berdaya saing, dan akuntabel yang didukung oleh sumber daya pendidikan yang handal. 2. Mewujudkan budaya adiluhung yang didukung dengan konsep, pengetahuan budaya, pelestarian dan pengembangan hasil budaya, serta nilai-nilai budaya secara berkesinambungan. 3. Mewujudkan kepariwisataan yang kreatif dan inovatif. 4. Mewujudkan sosiokultural dan sosioekonomi yang inovatif, berbasis pada kearifan budaya lokal, ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan, kemandirian, dan kesejahteraan rakyat.
  • 30. SASARAN RPJP PROVINSI DIY BIDANG PARIWISATA Terwujudnya DIY sebagai Daerah Tujuan Wisata terkemuka di Asia Tenggara pada tahun 2025, ditandai oleh hal-hal berikut : 1. Munculnya berbagai inovasi penciptaan berbagai jenis produk wisata; 2. Tersedianya fasilitas pendukung Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) yang handal; 3. Meningkatnya kualitas paket wisata yang variatif baik yang dikelola secara sinergis dan terintegrasi antara pemerintah dan atau oleh pelaku wisata; 4. Meningkatnya kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara; 5. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat lokal sekitar potensi ODTW.
  • 31. ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH BIDANG PARIWISATA Dalam mewujudkan misi kepariwisataan yang kreatif dan inovatif, maka arah pembangunan yang ditempuh adalah : 1. Fasilitasi dan pembangunan kawasan wisata dengan basis budaya dan pelestarian lingkungan dalam kerangka pemberdayaan masyarakat; 2. Peningkatan kualitas SDM pelaku pariwisata yang memiliki keunggulan daya saing; 3. Pengembangan wisata edukasi secara komprehensif dan terpadu antar sektor; 4. Optimalisasi aset wisata melalui peningkatan kerjasama yang harmonis antar pemangku kepentingan (stakeholders); 5. Pengembangan jejaring baik di dalam negeri maupun di luar negeri; 6. Inovasi pengembangan obyek wisata maupun paket wisata yang mampu bersaing di pasar global termasuk di dalamnya wisata Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition (MICE);
  • 32. LANJUTAN : 7. Pengembangan agrowisata secara profesional; 8. Menumbuhkan dan mengembangkan wisata minat khusus kegunungapian, maritim dan potensi alam maupun budaya khas lainnya untuk menjaring wisatawan dalam dan luar negeri; 9. Peningkatan daya saing pariwisata daerah yang ditandai dengan kenaikan pertumbuhan wisatawan tiap tahun (growth oriented).
  • 33. Strategi dan Program Strategi pengembangan produk, diarahkan ke produk wisata minat khusus yang bersifat ekowisata (tracking, bersepeda), desa wisata, lava tour, dlsb . Disamping itu strategi yang digunakan adalah mengembangkan produk yang berbasis dari masyarakat (Community Based Tourism Development)  tujuan : Kesejahteraan masyarakat sekitar ODTW Pembiayaan program dibiayai oleh dana APBD, APBN, Investor dalam negeri maupun asing. Strategi REKOMENDASI
  • 34. Program 5 – 10 Tahun Mendatang (sesuai kewenangan) 1. Peningkatan profesionalisme SDM sesuai dengan bidang pekerjaannya 2. Pelatihan managemen pengelolaan obyek yang profesional 3. Peningkatan sarana prasarana serta aksesibilitas menuju kawasan wisata yang ada di D.I.Yogyakarta maupun aksesibilitas menuju dan dari D.I Yogyakarta. (jalan propinsi/akses ke ODTW, pengembangan Bandara, dll)
  • 35. Program Prioritas Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Program Pengembangan Kemitraan
  • 36. USULAN PENGEMBANGAN ODTW Gembiraloka Zoo and Botanical Garden, Taman Pintar (Education Park) Ngabean Parking Tourism Management of Bantul BeachesSamas Beach Region Development Depok Aerosport BaseWater Park Merapi Volcano MuseumExclusive Tourist Resort Bunder Forest Park Development of Sepanjang Beach Area Development of Rest Area Coastal Tourism Development of Trisik Beach Tourism Development of Glagah Beach The Tourism Development of Clereng / Clereng Park Tourism Development of Sermo Water Reservoir Suroloyo Peak Tourism Development Ancol Tourism Development
  • 37. PENUTUP Koordinasi antar instansi terkait dan pelaku pariwisata terus dilakukan dalam rangka memberikan pelayanan se maksimal mungkin kepada wisatawan; Perlu terus dikembangkan/pembenahan obyek-obyek wisata untuk meningkatkan daya tarik wisata dan lama tinggal; Perlu terus ditingkatkan hubungan kemitraan dengan pelaku pariwisata dalam rangka mengembangkan pemasaran pariwisata yang didukung oleh dengan materi yang memadai