http://odoritour.com/
PERMASALAHAN UMUM PARIWISATA DIY
Masih terbatasnya Sumber Daya Manusia yang profesional
Kerjasama lintas sektoral birokrasi yang belum sinergis
Tingkat kesadaran masyarakat terhadap kegiatan pariwisata yang belum mantap
Kondisi beberapa obyek wisata yang belum mencerminkan SAPTA PESONA (Aman-Tertib-Bersih-Sejuk-Indah-Ramah-Kenangan)
PERMASALAHAN
. Internal
adanya penurunan kualitas lingkungan;
kerentanan terkikisnya nilai-nilai budaya
bangsa akibat akulturasi budaya;
minimnya pelaku pariwisata yang
professional;
lemahnya daya saing produk wisata di
Propinsi DIY.
External
Situasi keamanan di Indonesia;
Berkembangnya produk-produk wisata di
provinsi lain;
Berhasilnya promosi besar-besaran yang
telah dilakukan oleh negara-negara
tetangga seperti Malaysia, Singapore dan Thailand.
Peluang Pariwisata DIY
Kebutuhan Pariwisata sebagai tren globalisasi
Menguatnya minat berwisata dan tingginya Wisata Minat Khusus
Kedudukan dan peran Provinsi DIY sebagai destinasi unggulan wisatawan
Keanggotaan Prov. DIY pada lembaga-lembaga pariwisata dunia
Perkembangan kemapanan perekonomian negara/daerah lain
Kecenderungan wisatawan Eropa untuk ke Asia Pasifik
Tingginya nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah
Kebijakan pemerintah Prov. DIY untuk menjadikan Yogyakarta sebagai Destinasi terkemuka di Asia Tenggara pada tahun 2025
DIY pada Tahun 2025 sebagai Pusat Pendidikan, Budaya dan Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di Asia Tenggara dalam lingkungan Masyarakat yang Maju, Mandiri,tour operator di jogja,tour operator di yogya
http://odoritour.com/
Paparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa Jogjakarta
Kebijakan pariwisata diy 15 sep 2009 woro,tour operator di jogja,tour operator di yogya
1. OLEH : BAPPEDA PROVINSI DIY
Hotel Grage, 15 September 2009
Please visit
Odoritour.com
2. Pengertian DTW
Menurut UU Pariwisata
No. 10 Th. 2009
Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang
memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang
berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya,
dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran
atau tujuan kunjungan wisatawan.
(Menurut UU Pariwisata No. 9 Tahun 1990 :
ODTW adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran
kunjungan wisatawan).
4. LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008
1. PERTANIAN 16,50 15,75 15,55 15,61 15,71
2.PERTAMBANGAN DAN
PENGGALIAN
0,83 0,78 0,74 0,79 0,77
3.INDUSTRI PENGOLAHAN 15,16 14,16 13,86 13,60 13,30
4.LISTRIK, GAS DAN AIR
BERSIH
1,22 1,30 1,28 1,29 1,28
5.KONSTRUKSI 7,92 8,80 9,75 10,54 10,70
6.PERDAGANGAN, HOTEL
DAN RESTAURAN
18,90 19,21 19,03 19,22 19,32
DISTRIBUSI PRESENTASE PDRB
ADHB
5. LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008
7.PENGANGKUTAN DAN
KOMUNIKASI
9,72 10,22 10,37 10,08 9,79
8.KEUANGAN,
PERSEWAAN DAN JASA
PERUSAHAAN
9,93 9,95 9,37 9,69 9,74
9. JASA-JASA 19,80 19,81 20,05 19,79 19,38
LANJUTAN
6. No SEKTOR
PDRB
Rp. Juta Persen Catatan
1 Perdagangan 2.086.786,98 8,24 Jasa-Jasa :
59,20 %
2 Hotel dan restoran 2.780.140,10 10,97
3 Angkutan Darat 1.606.001,23 6,34
4 Angkutan Udara 163.820,42 0,65
5 Komunikasi 744.176,71 2,94
6 Lembaga Keuangan 654.863,33 2,58
7 Pemerintahan Umum
dan Pertanahan
3.582.312,00 14,14
8 Jasa-jasa lainnya 3.381.109,79 13,34
SUMBER : LAP AKHIR PENYUSUNAN TABEL IO PROVINSI DIY 2008
Peran Sektor Jasa dalam Perekonomian
7. No SEKTOR
PDRB
Rp. Juta Persen Catatan
1 Padi 838.827,55 3,31 Pertanian :
15,75 %2 Tanaman Bahan
Makanan Lainnya
2.098.050,04 8,28
3 Tanaman
Perkebunan
88.735,94 0,35
4 Peternakan dan
hasil-hasilnya
601.897,57 2,38
5 Kehutanan 273.204,55 1,08
6 Perikanan 90.319,41 0,36
7 Pertambangan batu
bara, biji logam dan
penggalian lainnya
198.336,96 0,78
Peran Sub Sektor Pertanian
8. No SEKTOR
PDRB
Rp. Juta Persen Catatan
1 Industri Pengolahan
hasil laut
11.704,88 0,05 INDUSTRI :
14,16%
2 Industri makanan
minuman
1.451.746,86 5,73
3 Industri tekstil dan
produk tekstil
686.513,98 2,71
4 Industri alas kaki 7.669,72 0,03
5 Industri barang kayu,
rotan dan bambu
413.086,73 1,63
6 Industri pupl dan kertas 168.986,76 0,67
7 Industri kimia 8.340,27 0,03
Peran Sub Sektor Industri
9. No SEKTOR
PDRB
Rp. Juta Persen Catatan
8 Industri barang dari
logam
14.861,28 0,06 INDUSTRI :
14,16%
9 Industri mesin listrik
dan peralatan listrik
280.801,70 1,11
10 Industri alat angkutan
dan perbaikannya
23.755,43 0.09
11 Industri lainnya 520.733,69 2,06
12 Listrik, gas dan air
bersih
330.133,17 1,30
13 Bangunan 2.230.686,38 8,80
Lanjutan ….
10. LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008
1. PERTANIAN 3,55 4,35 3,80 0,80 5,59
2.PERTAMBANGAN DAN
PENGGALIAN
0,84 1,57 3,11 9,69 4,64
3.INDUSTRI PENGOLAHAN 3,25 2,60 0,75 1,89 1,52
4.LISTRIK, GAS DAN AIR
BERSIH
6,99 5,71 -0,17 8,45 5,53
5.KONSTRUKSI 9,04 8,61 13,28 9,66 6,09
6.PERDAGANGAN, HOTEL
DAN RESTAURAN
5,86 5,04 3,62 5,06 5,73
LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI Prov. DIY
11. LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008
7.PENGANGKUTAN DAN
KOMUNIKASI
10,10 5,76 5,28 6,45 6,61
8.KEUANGAN,
PERSEWAAN DAN JASA
PERUSAHAAN
6,51 8,17 -1,93 6,49 5,63
9. JASA-JASA 2,61 2,49 4,04 3,61 4,46
LANJUTAN
12. Tabel 4.11. Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi DIY Menurut Sektor Ekonomi.
Sektor 2004 2005 2006 2007 2008
Pertanian 37.81 36.09 34.99 30.76 29.60
Pertambangan & Penggalian 1.18 0.39 0.97 1.34 1.07
Industri Pengolahan 11.36 13.67 10.92 11.81 13.24
Listrik, gas dan air bersih 0.09 0.20 0.12 0.15 0.06
Konstruksi 6.18 6.30 7.63 8.64 7.96
Perdagangan, hotel & restoran 23.39 24.26 23.48 24.52 24.14
Angkutan & komunikasi 3.15 3.35 3.29 3.32 4.70
Keuangan, real estat & jasa
perush 1.06 1.69 2.57 2.66 2.21
Jasa-jasa 15.78 14.04 16.04 16.82 17.03
Jumlah (Orang) 1,701,802 1,757,702 1,750,575 1,774,245 1,892,205
(%) 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Sumber: BPS, 2008 (Diolah dari Sakernas)
13. NO SUMBER KOTA YOGYA SLEMAN BANTUL K.PROGO GUNUNGKIDUL JUMLAH
1 Retribusi ODTW - 1.261.150.380 1.988.734.550 428.672.600 1.288.346.110 4.966.903.640
2
Pajak Pembangunan
(PPI)
37.166.409.591 21.197.919.213 186.716.025 97.987.897 57.798.650 58.706.831.376
3
Pajak
Tontonan/Hiburan
2.037.439.504 3.553.667.031 77.380.700 14.523.263 13.863.000 5.696.873.498
4
Angkutan Umum/
Sewa
109.853.000 - 8.775.000 - - 118.628.000
5 Retribusi Perijinan 27.319.000 8.611.701.135 12.042.000 284.000 37.500.000 8.688.846.135
6
Aset yang dikelola
-TIC
-Parkir Ratu Boko
11.000.000
5.500.000
5.500.000
TOTAL 39.341.021.095 34.624.437.759 2.273.648.275 541.467.760 1.397.507.760 78.189.082.649
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH (PAD) SUB SEKTOR PARIWISATA
KABUPATEN / KOTA TAHUN 2008
SUMBER : DINAS PARIWISATA PROV. DIY 2008
15. #Y
#Y
#Y
#Y
Bantul
Wates
Sleman
Wonosari
Kab. Wonogiri
PropinsiJawa Tengah
Kab.Klaten
PropinsiJawa Tengah
Kab. Magelang
PropinsiJawa Tengah
Kab. Purworejo
PropinsiJawa Tengah
SAMUDERAINDONESIA
OBYEK & DAERAH TUJUAN WISATA
29 ODTW
• Candi
• Monumen
• Museum
• Wisata Agro
• Alam Pegngan
17 ODTW
• Heritage
• Museum
• KRKB Gemblok
• Plasma nutfah
7 ODTW
• Pantai
• Gua
• Hutan
• Makam
• Situs
• Monumen
7 ODTW
• Pantai
• Gua
• Makam
• Museum
14 ODTW
• Pantai
• Makam
• Waduk
16. POTENSI DAYA TARIK
WISATA DIY
Wisata Budaya :
Kraton Yogyakarta
Pura Pakualaman
Kawasan Kota Gede
Candi
Museum (36 buah)
Makam raja-raja
(Imogiri, Giri Gondo
dll.)
Situs purbakala
Tradisi/upacara adat
Sanggar seni
(tradisional dan
modern)
Wisata Alam :
Pantai
Gunung
Karst
Goa
Hutan
Sungai
17. POTENSI DAYA TARIK WISATA DIY
Wisata Minat Khusus :
Panjat tebing
Arung jeram
Susur Goa/Caving
Off Road
Tracking
Camping
Mendaki gunung
Outbound
Mancing/fishing
Rafting, Canoing.
Rambling Kota
Gede
Wisata Religi :
Pondok
Pesantren
(Ngrukem,
Mlangi, Krapyak
dll)
Gereja
(Ganjuran, Goa
Tritis,
Sendangsono
dll.)
Masjid (Masjid
Besar, Pathok
Negoro, Soko
Tunggal dll.)
18. No.No. JENISJENIS USAHAUSAHA JUMLAHJUMLAH
1. Hotel Berbintang 35
2. Hotel Melati 385
3. Biro Perjalanan Wisata 354
4. Restaurant 77
5. Rumah Makan 484
6. Obyek Wisata 135
SUMBER : DINAS PARIWISATA PROV. DIY 2008
19. year
no. of
foreign
tourist
growth
(%)
no. of
domestic
tourist
growth
(%)
2004 103,401 8.13 1,688,599 21.43
2005 103,488 0.08 1,747,195 3.47
2006 78,145 24.49 836,682 - 52.11
2007 103,215 32.08 1,146,197 36.99
2008 128,660 24.65 1,156,097 1.60
2009 141,426 1,271,707
2010* 155,678 1,398,877
2011* 171,425 1,538,765
2012* 188,369 1,692,642
2013* 207,205 1,861,906
PROJECTION OF TOURISTS
VISITATION
* projected number
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
1,600,000
1,800,000
2,000,000
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
domestic
foreign
after an earthquake hit
yogyakarta on may 27, 2006
21. KEKUATAN PARIWISATA DIY
Kekayaan keragaman Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW)
DIY baik berbasis Budaya maupun Alam
Ketersediaan SDM Pariwisata dan kesiapan masyarakat yang
memadai di bidang pariwisata.
Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai serta
pendukung lainnya yang terkait dengan kepariwisataan DIY
Kelembagaan yang memadai (Pemerintah, Swasta, Dunia
Pendidikan, Media Massa, dan Masyarakat)
Kebijakan atau regulasi yang mendukung terselenggaranya
kepariwisataan DIY dengan baik
Semakin kuat dan luasnya jejaring kerjasama kepariwisataan,
baik secara internal dengan kabupaten/kota seluruh DIY dan
eksternal dengan pihak luar provinsi DIY
23. PERMASALAHAN UMUM
PARIWISATA DIY
• Masih terbatasnya Sumber Daya
Manusia yang profesional
• Kerjasama lintas sektoral birokrasi yang
belum sinergis
• Tingkat kesadaran masyarakat terhadap
kegiatan pariwisata yang belum mantap
• Kondisi beberapa obyek wisata yang
belum mencerminkan SAPTA PESONA
(Aman-Tertib-Bersih-Sejuk-Indah-Ramah-
Kenangan)
24. PERMASALAHAN
1. Internal
• adanya penurunan kualitas lingkungan;
• kerentanan terkikisnya nilai-nilai budaya
bangsa akibat akulturasi budaya;
• minimnya pelaku pariwisata yang
professional;
• lemahnya daya saing produk wisata di
Propinsi DIY.
25. 2. External
• Situasi keamanan di Indonesia;
• Berkembangnya produk-produk wisata di
provinsi lain;
• Berhasilnya promosi besar-besaran yang
telah dilakukan oleh negara-negara
tetangga seperti Malaysia, Singapore dan
Thailand.
26. Peluang Pariwisata DIY
Kebutuhan Pariwisata sebagai tren globalisasi
Menguatnya minat berwisata dan tingginya Wisata Minat
Khusus
Kedudukan dan peran Provinsi DIY sebagai destinasi
unggulan wisatawan
Keanggotaan Prov. DIY pada lembaga-lembaga pariwisata
dunia
Perkembangan kemapanan perekonomian negara/daerah
lain
Kecenderungan wisatawan Eropa untuk ke Asia Pasifik
Tingginya nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah
Kebijakan pemerintah Prov. DIY untuk menjadikan
Yogyakarta sebagai Destinasi terkemuka di Asia
Tenggara pada tahun 2025
27. Serving 20
million
people in
southern
Java area
Serving 100
million
people
around
Indonesia
Serving 200
million
people
around Asia
SERVING 400 MILLION PEOPLE AROUND THE GLOBE
Yogyakarta is…………….
29. VISI – MISI PEMBANGUNAN DIY
VISI JANGKA PANJANG
DIY pada Tahun 2025 sebagai Pusat Pendidikan, Budaya
dan Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di Asia Tenggara
dalam lingkungan Masyarakat yang Maju, Mandiri dan
Sejahtera.
MISI JANGKA PANJANG
1. Mewujudkan pendidikan berkualitas, berdaya saing, dan
akuntabel yang didukung oleh sumber daya pendidikan yang
handal.
2. Mewujudkan budaya adiluhung yang didukung dengan konsep,
pengetahuan budaya, pelestarian dan pengembangan hasil
budaya, serta nilai-nilai budaya secara berkesinambungan.
3. Mewujudkan kepariwisataan yang kreatif dan inovatif.
4. Mewujudkan sosiokultural dan sosioekonomi yang inovatif,
berbasis pada kearifan budaya lokal, ilmu pengetahuan dan
teknologi bagi kemajuan, kemandirian, dan kesejahteraan
rakyat.
30. SASARAN RPJP PROVINSI DIY
BIDANG PARIWISATA
Terwujudnya DIY sebagai Daerah Tujuan Wisata
terkemuka di Asia Tenggara pada tahun 2025, ditandai
oleh hal-hal berikut :
1. Munculnya berbagai inovasi penciptaan berbagai
jenis produk wisata;
2. Tersedianya fasilitas pendukung Obyek dan Daya
Tarik Wisata (ODTW) yang handal;
3. Meningkatnya kualitas paket wisata yang variatif baik
yang dikelola secara sinergis dan terintegrasi antara
pemerintah dan atau oleh pelaku wisata;
4. Meningkatnya kunjungan wisatawan baik nusantara
maupun mancanegara;
5. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat lokal sekitar
potensi ODTW.
31. ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH
BIDANG PARIWISATA
Dalam mewujudkan misi kepariwisataan yang kreatif dan
inovatif, maka arah pembangunan yang ditempuh adalah :
1. Fasilitasi dan pembangunan kawasan wisata dengan basis
budaya dan pelestarian lingkungan dalam kerangka
pemberdayaan masyarakat;
2. Peningkatan kualitas SDM pelaku pariwisata yang memiliki
keunggulan daya saing;
3. Pengembangan wisata edukasi secara komprehensif dan
terpadu antar sektor;
4. Optimalisasi aset wisata melalui peningkatan kerjasama yang
harmonis antar pemangku kepentingan (stakeholders);
5. Pengembangan jejaring baik di dalam negeri maupun di luar
negeri;
6. Inovasi pengembangan obyek wisata maupun paket wisata yang
mampu bersaing di pasar global termasuk di dalamnya wisata
Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition (MICE);
32. LANJUTAN :
7. Pengembangan agrowisata secara profesional;
8. Menumbuhkan dan mengembangkan wisata
minat khusus kegunungapian, maritim dan
potensi alam maupun budaya khas lainnya
untuk menjaring wisatawan dalam dan luar
negeri;
9. Peningkatan daya saing pariwisata daerah
yang ditandai dengan kenaikan pertumbuhan
wisatawan tiap tahun (growth oriented).
33. Strategi dan Program
Strategi pengembangan produk, diarahkan ke
produk wisata minat khusus yang bersifat ekowisata
(tracking, bersepeda), desa wisata, lava tour, dlsb .
Disamping itu strategi yang digunakan adalah
mengembangkan produk yang berbasis dari
masyarakat (Community Based Tourism
Development) tujuan : Kesejahteraan masyarakat sekitar
ODTW
Pembiayaan program dibiayai oleh dana APBD,
APBN, Investor dalam negeri maupun asing.
Strategi
REKOMENDASI
34. Program 5 – 10 Tahun Mendatang
(sesuai kewenangan)
1. Peningkatan profesionalisme SDM sesuai dengan
bidang pekerjaannya
2. Pelatihan managemen pengelolaan obyek yang
profesional
3. Peningkatan sarana prasarana serta aksesibilitas
menuju kawasan wisata yang ada di D.I.Yogyakarta
maupun aksesibilitas menuju dan dari D.I Yogyakarta.
(jalan propinsi/akses ke ODTW, pengembangan
Bandara, dll)
36. USULAN PENGEMBANGAN ODTW
Gembiraloka Zoo and Botanical Garden,
Taman Pintar (Education Park)
Ngabean Parking
Tourism Management of Bantul BeachesSamas Beach
Region Development
Depok Aerosport BaseWater Park
Merapi Volcano MuseumExclusive Tourist Resort
Bunder Forest Park
Development of Sepanjang Beach Area
Development of Rest Area
Coastal Tourism Development of Trisik Beach
Tourism Development of Glagah Beach
The Tourism Development of Clereng / Clereng Park
Tourism Development of Sermo Water Reservoir
Suroloyo Peak Tourism Development
Ancol Tourism Development
37. PENUTUP
Koordinasi antar instansi terkait dan pelaku
pariwisata terus dilakukan dalam rangka
memberikan pelayanan se maksimal mungkin
kepada wisatawan;
Perlu terus dikembangkan/pembenahan obyek-obyek
wisata untuk meningkatkan daya tarik wisata dan
lama tinggal;
Perlu terus ditingkatkan hubungan kemitraan
dengan pelaku pariwisata dalam rangka
mengembangkan pemasaran pariwisata yang
didukung oleh dengan materi yang memadai