1. Artikel Sejarah Hindu Buddha di Indonesia –
pada kesempatan kali ini Pustaka sekolah akan share ringkasan artikel sejarah Hindi
Buddha di Indonesia.
Kata Hindu berasal dari bahasa Persia yang berarti Sungai. Sejak dulu orang-orang
Persia menjuluki penduduk di lembah sungai Indus sebagai bangsa Hindu.
Kelahiran Hindu berawal dari kedatangan bangsa Arya ke Jazirah India sejak tahun
1500 SM yang telah didiami oleh bangsa Dravida (Dasas=gelap). Dan disinilah terjadi
asimilasi yang menghasilkan kebudayaan Veda.
Untuk mempertahankan otoritas bangsa, Arya berupaya menjaga kemurnian ras.
Mereka melarang perkawinan campur dengan bangsa Dravida. Untuk tujuan itu,
bangsa Arya menetapkan sisitem kasta dlam masyarakat.
Di India kasta disebut varna atau warna, karena tiap kasta diwakili warna tertentu,
putih=brahmana, merah=ksatria, kuning=waisya, biru=sudra.
Dewa-dewa
agama
Hindu,
Trimurti:
Brahma=pencipta,
Wisnu=pelindung,
Siwa=perusak; Indra=Guntur; Agni=api; Surya=matahari, Baruna=air; Bayu=angin;
Pertiwi=bumi;
Saraswati=dewi
pengetahuan
dan
seni);
Laksmi=keberuntungan;
Ganesha=pengetahuan.
Teori masuknya agama Huindu di Nusantara:
Brahmana (van Leur)
Ksatria (CC. Berg)
Waisya (NJ. Krom)
Sudra
Arus Balik ( FDK Bosch): orang-orang Nusantara datang ke India belajar agama
Hindu,baru mereka kembali ke Nusantara menyebarkan Hindu.
Candi (Candikagrha): kediamanan Candika=Dewi Durga/Maut. Bagian Candi:
Bhurloka: dunia yang masih dikuasai oleh hal-hal yang bersifat duniawi;
Bhuvarloka: dunia yang sudah dimurnikan dari hal-hal keduniawian/pertapa;
Svarloka: dunia para dewa.
Stupa: Andah, Yanthra, Cakra.
Corak Candi di Indonesia:
2. Corak Jateng bag. Selatan: Kalasan, Borobudur, Mendut, Prambanan.
Corak Jateng bag. Utara: Canggal, Gedongsongo, Dieng.
Feodal: ada satu yang besar dikelilingi oleh bagian yang kecil.
Corak Jatim: Badut, Jago, Jawi.
Bentuk Candi di Indonesia:
Demokratis: sama besar dan sama tinggi.
Federal: bagian besar berada dibelakang yang kecil untuk mempersatukannya
Agama Buddha
Agama Buddha lahir karena adanya reaksi terhadap agama Hindu yang punya
tingkatan dalam masyarakat. Buddha; Sidharta Gautama adalah pangeran dari
golongan Ksatria yang melihat penderitaan didalam kehidupan masyarakatnya.
Sidharta kemudian bertapa dibawa pohon bodi didesa gaya, tepi sungai gangga. Dan
kemudian menjadi sang Buddha(yang diterangi).
Ajaran Buddha (dalam tripitaka/kitab suci) yang berisi 4 kebenaran dan 8 jalan
kebenaran. 4 kebenaran:
Hidup ditandai dengan penderitaan(Dukha);
Dukha bersumber dari dosa dalam masyarakat;
Dukha dapat dihentikan untuk mencapai Nirwana;
Ada 8 jalan kebenaran untuk mencapai Nirwana.
Pengikut Buddha:
Bikkhu(pendeta laki-laki) dan Bikkhuni(pendeta perempuan) yang tergabung dalam
suatu komunitas yang disebut Sanggha. Pengikut Sanggha disebut umat. Ajaran
Buddha disebut Dharma.
Kerajaan Buddha di Indoesia:
Kerajaan Buddha di Indonesia: Kalingga, Melayu, Dinasti Syailendra.
Kerajaan Hindu di Indonesia:
Kerajaan Hindu di Indonesia: Kutai, Tarumanegara, Mataram, Medang Kamulan,
Sriwijaya, Kediri, Singashari, Majapahit, Bali, Pajajaran.
Demikianlah artikel mengenai Artikel Sejarah Hindu Buddha di Indonesia, semoga
artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua.[ps]