SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
1 
DRAF SKRIPSI 
Nama : Asni 
NIM : 068.01.01.2009 
Judul : Pola Pembinaan Anak dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan 
Akhlakul Karimah Di SDN Nomor 231 Inpres Kapungrengan 
Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar. 
A. Latar Belakang Masalah 
Orang tua merupakan pendidik utama dan utama bagi anak-anak mereka, 
maka dari orang tua sehingga anak menerima pelajaran (tuntunan). Orang tua atau 
ibu dan ayah sangat memegang peranan yang paling penting dan amat 
berpengaruh bagi pembentukan akhlak anak mulai dari sejak lahir, remaja dan 
hingga ia beranjak dewasa. Islam memerintahkan bagi kepada orang tua betindak 
sebagai kepala rumah tangga dan pemimpin bagi keluarganya kewajiban untuk 
memelihara keluarganya berkewajiban untuk memelihara keluarganya dari api 
neraka. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. At-Tahrim: 6. 
  
   
  
  
  
    
2 
   
    
Terjemahnya: 
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api 
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat 
yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang 
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang 
diperintahkan.1 
Oleh karena itu, orang tua harus menanamkan akhlak yang baik kepada 
anak-anaknya sebagai pondasi dalam pembentukan kepribadian berhasil 
tidaknyaorang tua mendidik anaknya tergantung dari upaya pembinaan akhlak 
yang diterapkan dari usia hingga remaja. 
Berkaitan dengan pembahasan di atas, Drs. H.M. Arifin mengatakan: 
“ keluarga tidak hanya sebagai persekutua hidup antara orang tua dan anak, 
tetapi juga menjadi arena dimana anak mendapatkan pendidikan pertama 
bagi rohani maupun jasmani. Pendidikan pertama ini sangat mempengaruhi 
jalan anak dimasa depannya.”2 
Pembinaan akhlak adalah sangat mutlak dibutuhkan bagi manusia pada 
umumnya dan anak remaja pada khususnya, agar mampu dan berperan positif 
bagi dirinya, keluarganya dan masyarakat yang ada di sekililingnya serta bangsa 
dan agamanya. Akhlak memang memegang peranan penting bagi kekuatan, 
kesejahteraan hidup dan kehidupan manusia, begitu juga dengan pengaruh mental 
itu sangat besar pengaruhnya dalam menentukan berbagai segi kehidupan. Oleh 
1Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2010), h. 
560 
2M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan 
Keluarga (Cet. III; Jakarta: Bulan Bintang, 1997), h. 85.
3 
sebab itu keterangan jiwa adalah modal utama yang harus dipenuhi oleh setiap 
orang yang merindukan kebahagiaan hidup dan terlepas dari gejala-gejala dan 
kelainan-kelainan yang disebut penyakit jiwa. 
Islam memberikan perhatian yang sangat serius terhadap keluarga. Sejak 
fase pra nikah, islam telah memberikan pengarahan bagaimana seseorang harus 
memilih pasangan hidupnya serta apa yang boleh dan tidak boleh di lakikan. 
Islam juga mengatur bagaimana seseorang melangsungkan pernikahan hingga 
bagaimana menjalani kehidupan berkeluarga. Semua itu sangat penting agar 
tumbuh mawaddah wa rahma,3 atau dengan kata lain agar muncul keluarga 
keluarga yang baik dan sukses dan dapat dipahami pula bahwa orang yang sehat 
mentalnya dapat melakukan adaptasi dengan lingkungannya, dengan mudah dapat 
menempatkan diri pada perubahan sosial dan dapat merasakan kepuasan karena 
telah terpenuhi kebutuhannya. 
Salah satu faktor yang paling utama yang mendasari keberhasilan dan 
kegagalan masyarakat bangsa dan negara, kemenangan dan kekalahannya adalah 
faktor moral, yang demikian nyata dan mencolok perannya sehingga tak seorang 
pun dapat menyangkalnya. Sebagaimana kata seorang penyair mesir Syauki Bik 
3Isham bin Muhammad Asy-Syarif, Keluarga Sehat Tampa Maksiat (Cet. I; Surakarta- 
Jawa tengah, 2008), h. 5.
4 
mengatakan “ Suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas akhlaknya jika 
akhlak rusak, hancurlah bangsa tersebut”.4 
B. Rumusan masalah 
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, penulis sangat tertarik untuk 
bisa mengetahui tentang Pola Pembinaan Anak dan Pengaruhnya Terhadap 
Pembentukan Akhlakul karimah di SDN 231 Inpres Kapunrengan Kecamatan 
Mangarabombang Kabupaten Takalar. Oleh karena itu, penulis mengemukakan 
beberapa rumusan masalah yang menjadi topik pembahasan dalam proposal ini 
yaitu antara lain: 
1. Bagaimana pembinaan Anak di SDN 231 Inpres Kapunrengan Kecamatan 
Mangarabombang Kabupaten Takalar? 
2. Bagaimana Akhlak Anak di SDN 231 Inpres Kapunrengan Kecamatan 
Mangarabombang Kabupaten Takalar? 
3. Bagaimana pengaruh Pola Pembinaan Anak Terhadap Pembentukan Akhlakul 
karimah di SDN 231 Inpres Kapunrengan Kecamatan Mangarabombang 
Kabupaten Takalar? 
C. Hipotesis 
Sesuai dengan latar belakang di atas, hipotesis atau dugaan sementara yang 
diajukan dalam mengemukakan jawaban sementara terhadap permasalahan- 
4http://blog.re.or.id/krisis-akhlak-ummat-islam.htm, diakses tgl 12 Desember 2012.
5 
permasalahan yang telah dikemukakan, maka bagian ini penulis memberikan 
jawaban sementara sebagai berikut : 
1. Diduga bahwa kurangnya pembinaan Anak di SDN 231 Inpres Kapunrengan 
Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar. 
2. Diduga Akhlak Anak di SDN 231 Inpres Kapunrengan Kecamatan 
Mangarabombang Kabupaten Takalar masih perlu dibina. 
3. Diduga bahwa ada pengaruh Pola Pembinaan Anak Terhadap Pembentukan 
Akhlakul karimah di SDN 231 Inpres Kapunrengan Kecamatan 
Mangarabombang Kabupaten Takalar. 
D. Tujuan dan manfaat penelitian 
Setiap kegiatan penelitian mutlak terdapat tujuan dan kegunaan yang ingin 
dicapai, baik oleh diri peneliti sendiri mauapun terhadap pihak-pihak lain dengan 
motivasi tertentu pula secara ilmiah maupun secara pralitis. Adapun tujuan dan 
kegunaan penelitian dapat dicermati satu persatu sebagai berikut : 
1. Tujuan penelitian 
a. Untuk mengetahui Bagaimana pembinaan Anak di SDN 231 Inpres 
Kapunrengan Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar. 
b. Untuk mengetahui keadaan Akhlak Anak di SDN 231 Inpres 
Kapunrengan Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar.
6 
c. Untuk mengetahui pengaruh Pola Pembinaan Anak Terhadap 
Pembentukan Akhlakul karimah di SDN 231 Inpres Kapunrengan 
Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar. 
2. Kegunaan Penelitian 
a. Kegunaan ilmiah : sebagai wujud simbangsih penulis terhadap upaya 
peningkatan perbendaraan karya-karya ilmiah dalam spesipikasi bidang 
pengembangan intelektual dan spiritual, sehingga konsep-konsep yang 
telah ada akan lebih detail dan komprehensip dengan adanya karya tulis 
ini, baik eksitensinya sebagai pembanding, pelengkap, maupun 
penambah kerangka berpikir pendidik dalam upaya pembentukan 
kepribadian santri yang disosialisasikan oleh para pembaca. Khususnya 
para pendidik dimasa yang akan datang. 
b. Kegunaan praktis, dengan tercapainya tujuan penelitian ini, diharapkan 
dapat bermanfaat terhadap peningkatan mutu pendidikan utamanya 
pemanfaatan perpustakaan untuk meningkatkan proses pembelajaran 
E. Definisi operasional 
Judul Skripsi ini adalah “Pola Pembinaan Anak dan Pengaruhnya Terhadap 
Pembentukan Akhlakul karimah di SDN 231 Inpres Kapunrengan Kecamatan 
Mangarabombang Kabupaten Takalar”
7 
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dalam 
memahami maksud yang terkadung di dalam proposal skripsi ini, maka penulis 
lebih dahulu menjelaskan istilah yang tercakup di dalamnya atau judul tersebut. 
1. Mental anak 
Mental anak diartikan semua unsur jiwa termasuk pikiran, emosi, sikap dan 
perasaan yang dalam keseluruhan dan kebutuhannya akan menentukan corak 
laku dalam menghdapi suatu hal yang mengenakkan perasaan, mengecewakan 
atau menggemberikan atau sebaliknya.5 
2. Akhlakul karimah 
Akhlakul karimah secara bahasa dari kata bahasa Arab ‘khuluqun’ yang 
berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat dan hbungannya dengan 
kata khalik yang artinya pencipta.6 Adapun akhlakul karimah artinya mulia. 
Menurut Muhammad bin ‘Illaan Ash-Shadieqi Akhlak adalah suatu 
pembawaan dalam diri manusia, yang dapat menimbulkan perbuatan baik 
dengan cara mudah (tampa dorongan dari orang lain).7 
Menurut Ibrahim Anis Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang 
dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik dan buruk tampa 
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.8 Jadi yang penulis maksud 
dengan pembentukan akhlakul karimah adalah pembentukan akhlak atau sifat 
5Zakariah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Agama dalam Pembinaan 
Mental (Cet. IV; Jakarta: Bulan Bintang, 1982), h. 39 
6A. Mustafa, Akhlak Tasawuf (Cet. I; Bandung: Pustaka Setia, 1997) 
7http://www.bloger.com/post-create.g?blogID diakses 12 Desember 2012 
8A. Mustafa, lot.cit.
8 
yang baik dan mulia pada jiwa seorang anak yang timbul di setiap kali 
bertindak sesuai dengan tingkat pertumbuhannya. 
F. Garis besar isi Skripsi 
Untuk memperoleh gambaran, umum dari skripsi ini, penulis akan 
mengemukakan secara ringkas tentang garis besar isi skripsi sebagai berikut: 
Bab I, yaitu penedahuluan, dalam bab ini diuaraikan yang melatar 
belakangi maslah yang akan dibahas, merumuskan masalah yang menjadi bahan 
penelitian, Pengertian Judul dan Definisi Operasional, kemudian menetapkan 
tujuan dan kegunaan penelitian, serta menyusun garis besar isi skripsi. 
Bab II yaitu membahas mengenai tinjauan pustaka, dalam bab ini di 
uraikan mengenai sekolah yang menguraikan tentang pengertian, funsi, peranan 
sekolah terhadap pembinaan akhlak anak serta rumah tangga sebagai penunjang 
pembentukan akhlakul karimah 
Bab III, yaitu metodologi Penelitian, dalam bab ini di uraikan mengenai 
populasi, presedur pengumpulan data, instrumen penelitian, pengolahan dan 
analisis data. 
G. Tinjauan Pustaka 
A. Pembinaan Mental Anak 
1. Pengertian pembinaan mental Anak
9 
Pembinaan berasal dari kata “bina” yang mendapat awalan ke- dan 
akhiran-an yang berarti bangun/ bangunan. Dalam kamus besar bahasa 
indonesia, pembinaan diartikan sebuah proses, perbuatan, cara membina, 
pembaharuan, penyempurnaan usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan 
secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih 
baik.9 Dalam artian secara praktis, pembinaan adalah suatu usaha dan upaya 
yang dilakukan secara sadar terhadap nilai-nilai yang dilaksanakan oleh orang 
tua. Seorang pendidik, atau tokoh masyarakat dengan metode tertentu baik 
secara personal (perseorangan) maupun secara lembaga yang merasa punya 
tanggung jawab terhadap perkembangan pendidikan anak didik atau generasi 
penerus bangsa dalam rangka menanamkan nilai-nilai dan dasar kepribadian 
dan pengetahuan yang bersumber pada ajaran agama islam untuk dapat 
diarahkan pada sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. 
Sedangkan pengertian mental dalam kamus bahasa indoensia 
diartikan dengan hal-hal yang menyangkut batin dan watak manusia yang 
bukan sifat, badan atau tenaga.10 Dalam ilmi psikitari atau psikoterapi, kata 
mental sering digunakan sebagai ganti dari kata personality (kepribadian) 
yang berarti bahwa mental adalah semua unsur-unsur jiwa termasuk pikiran, 
emosi, sikap (antitude) dan perasaan yang dalam keseluruhan dan 
9DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), h. 117. 
10Ibid, h. 579
10 
kebulatannya akan menentukan perasaan mengecewakan atau 
menggembirakan, menyenangkan dan sebagainya. 
Dalam hal ini John M. Echols dan Hasan Shadily dalam kamus 
inggris indonesia menjelaskan pengertian kat mental sebagai “ sesuatu yang 
berhubungan dengan jiwa baik kesehatan jiwa maupun penyakit jiwa.11 
Mental merupakan suatu kesatuan yang utuh psikomatis, kesatuanjiwa dan 
raga atau kesatuan jasmani dan rohani secara utuh, sehingga untuk terbentuk 
kepribadian yang utuh secara terintegrasi dan menunjukkan adanya suatu 
susunan yang hierarkis yang teratur dan kerja sama yang harmonis antara 
fungsi-fungsi kejiwaan atau aspek-aspek rohani. Dalam kata lain mental juga 
disebut sebagai roh yaitu kekuatan yang tidak terlihat dan tidak diketahui 
materi dan cara kerjanya, ia adalah alat untuk mengadakan kontak dengan 
Allah. 
Jadi definisi pembinaan mental adalah suatu usaha sadar yang 
dilakukan secara sadar oleh orang-orang atau lembaga yang mempunyai 
tujuan terhadap perkembangan seseorang untuk diarahkan pada sasaran yang 
dituju, yang berhubungan dengan semua unsur jiwa atau emosi, fikiran, sikap 
dan perasaan yang semuanya itu akan berpengaruh terhadap tingkah laku, 
menurut perhitungan ahli jiwa, fase pertumbuhan yang dilalui oleh seseorang, 
merupakan bagian dari pembinaan pribadinya. 
11John M. Echols an Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1982), 
h. 38-39.
11 
Pembinaan mental harus diulang-ulang karena pengalaman-pengalaman 
yang sedang dilalui dapat mempengaruhi dan merusak mental 
yang telah terbina itu. Seandainya pembinaan mental yang ada pada seseorang 
tidak terjadi pada umur pertumbuhan yang dilaluinya dan dia dewasa tampa 
mengenal agama dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya, maka ia akan 
menjadi dewasa tampa kecenderungan mengenal nilai-nilai agama, bahkan ia 
akan merasa kesukaran merasakan pentingnya agama dalam hidupnya. Ia akan 
menjadi acuh tak acuh terhadap agama yang dianutnya. Orang-orang seperti 
inilah, yang seringkali memandang agama dari segi-segi negatif dan 
disangkanya menjadi penghalang kemajuan serta berat bagi pelaksanaannya. 
Karena itu, maka pembinaan mental, bukanlah suatu proses yang 
dapat terjadi dengan cepat dan dipaksakan, tetapi haruslah secara berangsur-angsur 
wajar, sehat dan sesuai dengan pertumbuhan, kemampuan dan 
keistemewaan umur yang sedang dilalui. Dalam surah al-Baqarah ayat 256, 
Allah berfirman: 
      
   
    
   
   
     
    
Terjemahnya:
12 
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya 
Telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu 
barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, 
Maka Sesungguhnya ia Telah berpegang kepada buhul tali yang amat 
Kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha 
Mengetahui.12 
Para ahli dalam bidang perawatan jiwa, dalam masalah mental 
telah membagi manusia kepada 2 (dua) golongan besar, yaitu (1) golongan 
yang sehat mentalnya dan (2) golongan yang tidak sehat mentalnya. 
a. Golongan yang sehat mentalnya 
Kartini kartono mengemukakan bahwa orang yang memiliki 
mental yang sehat adalah yang memiliki sifat-sifat yang khas antara lain: 
mempunyai kemampuan untuk bertindak secara efisien, memilliki tujuan 
hidup yang jelas, memiliki konsep diri yang sehat, memiliki koordinasi 
antara segenap potensi degan usaha-usahanya, memiliki regulasi diri dan 
integrasi kepribadian dan memiliki batin yang tenang. Di samping itu, 
beliau juga mengatakan bahwa kesehatan mental tidak hanya terhindarnya 
diri dari gangguan batin saja, tetapi juga posisi pribadinya seimbang dan 
baik, selaras dengan dunia luar, dengan dirinya sendiri dan dengan 
lingkungannya. 
Menurut cendekiawan muslim lainnya bahwa: “kesehatan mental 
merupakan suatu kondisi batin yang lsenantiasa berada dalam keadaan 
12 Departemen Agama RI, op.cit, h. 42.
13 
tenang, aman dan tentram, dan upaya untuk menemukan ketenangan batin 
dapat dilakukan setiap saat. 
b. Golongan yang kurang sehat mentalnya 
Golongan yang kurang sehat adalah orang yang merasa terganggu 
ketentraman hatinya. Adanya abnormalitas mental ini biasanya disebabkan 
karena ketidak mampuan individu dalam menghadapi kenyataan hidup, 
sehingga muncul konflikmental pada dirinya. Gejala-gejala umum yang 
kurang sehat mentalnya, yang dapat dilihat dalam beberapa segi, antara 
lain: 
1) Perasaan 
Orang yang kurang sehat mentalnya akan selalu merasa gelisah 
karena kurang mampu menyelesaikan masalah-masalah yang 
dihadapinya. 
2) Pikiran 
Orang yang kurang sehat mentalnya akan mempengaruhi 
pikirannya, sehingga ia merasa kurang mampu melanjutkan sesuatu 
yang telah direncanakan sebelumnya, seperti tidak dapat 
berkonsentrasi dalam melakukan sesuatu pekerjaan, pemalas, pelupa, 
apatis dan sebagainya. 
3) Kelakuan 
Pada umumnya orang yang kurang sehat mentalnya akan tampak 
pada kelakuan-kelakuannya yang tidak baik, seperti keras kepala, suka
14 
berdusta, mencuri, menyeleweng, menyiksa orang lain, dan segala 
yang bersifat negatif. 
Dari penjelasan tersebut di atas, maka dalam hal ini tentunya 
pembinaan yang dimaksud adalah pembinaan kepribadian secara keseluruhan. 
Pembinaan mental secara efektif dilakukan dengan memperhatikan faktor 
kejiwaan sasaran yang akan dibina. Pembinaan yang dilakukan meliputi 
pembinaan moral, pembentukan sikap dan mental yang pada umumnya 
dilakukan sejak anak masih kecil. Pembinaan mental merupakan salah satu 
cara untuk membentuk akhlak manusia agar memilikipribadi yang bermoral, 
berbudi pekerti yang luhur dan bersusila, sehingga seseorang dapat terhindar 
dari sifat tercela sebagai langkah penanggulangan terhadap timbilnya 
kenakalan remaja. 
Pembentukan sikap, pembinaan moral dan pribadi pada umumnya 
terjadi melalui pengalaman sejak kecil. Agar anak mempunyai kepribadian 
yang kuat dan sikap mental yang sehat serta akhlak yang terpuji, semuanya 
dapat diusahakan melaui penglihatan, pendengaran, maupun perlakuan yang 
diterimanya akan ikut menentukan pembinaan pribadinya. Pembinaan mental/ 
jiwa merupakan tumpuan perhatian pertama dalam misi islam. Untuk 
menciptakan manusia yang berakhlak mulia, Islam telah mengajarkan bahwa 
pembinaan jiwa harus lebih diutamakan dari pada pembinaan fisik atau 
pembinaan pada aspek-aspek lain, karena dari jiwa yang baik inilah akan lahir
15 
perbuatan-perbuatan yang baik yang pada gilirannya akan menghasilkan 
kebaikan dan kebahagiaan pada seluruh aspek kehidupan manusia lahir dan 
batin. 
Manusia yang dibina adalah makhluk yang mempunyai unsur-unsur 
jasmani (mental) dan akal dan jiwa (immaterial).13 Pembinaan akalnya 
menghasilkan keterampilan dan yang paling penting adalah pembinaan 
jiwanya yang menghasilkan kesucian dan akhlak. Dengan demikian, 
terciptalah manusia multidimensi dalam suatu keseimbangan. 
Dengan demikian, pembinaan mental adalah usaha untuk 
memperbaiki dan memperbaharui suatu tindakan atau tingkah laku seseorang 
melalui bimbingan mental/ jiwanya sehingga memiliki kepribadian yang 
sehat, akhlak yang terpuji dan bertanggungjawab dalam menjalani 
kehidupannya. 
Pembinaan mental sebagaimana disinggung di atas adalah semua 
upaya yang dilakukan dengan sadar, berencana, teratur, terarah dan tujuannya 
yang jelas pembinaan mental tersebut dilakukan dengan memberikan 
pengarahan pengawasan kontrol. 
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa proses pembinaan mental 
itu terjadi melalui dua kemungkinan: 
13www.masbied.com/2009/12/24/pengertian-pembinaan-mental/diakses tanggal 12 
desember 2012
16 
a. Melalui proses pendidikan 
1) Pendidikan dirumah tangga 
a) Pendidikan rumah tangga hendaknya menananm jiwa taqwa, 
harus dimulai sejak anak lahir. 
b) Orang tua hendaknya dapatenjadi contoh yang baik dalam segala 
aspek kehidupan bagi si anak 
c) Orang tua harus memperhatikan pendidikan anak-anaknya, 
karena pendidikan yang diterima dari orang tualah yang akan 
menjadi dasar dari pembinaan kepribadian anak. 
d) Harus disadari bahwa pendidikan yang diterima oleh si anak 
seharusnya sejalan antara rumah dan sekolah. 
e) Cara menanamkan jiwa taqwa dan iman yang akan menjadi 
pengendali dalam kehidupan si anak di kemudian hari, hendaklah 
sesuai dengan perkembangan dan cita-cita khas usia anak. 
2) Pendidikan sekolah 
a) Hendaklah segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan 
dan pengajaran dapat membawa anak-anak didik kepada 
pembinaan mental yang sehat, moral yang tinggi dan 
pengembangan bakat. 
b) Pergaulan anak didik, hendak mendapat perhatian dan bimbingan 
dari guru-guru supaya pendidikan itu betul-betul merupakan 
pembinaan yang sehat bagi anak-anak.
17 
3) Pendidikan dalam masyarakat 
Supaya dihindarkan segala kemungkinan terjadinya tindakan-tindakan 
atau perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan ajaran 
agama dan pergaulan anak-anak. 
b. Melalui proses pembinaan kembali 
Yang dimaksud dengan proses pembinaan kembali adalah 
memperbaiki mental yang telah rusak, atau pembinaan mental kembali 
dengan cara yang berbeda dari pada yang pernah dilaluinya dulu. 
2. Tujuan Pembinaan Mental 
Jiwa atau mental manusia perlu dididik atau dibina guna 
menanamkan nilai-nilai agama pada dirinya. Dan ketika Allah Swt. 
menciptakan manusia, 44 bersamanya Dia ciptakan kekuatan persiapan untuk 
melakukan kebaikan atau keburukan. Dia juga menjadikan manusia mampu 
untuk menggunakan anggota tubuh yang dikaruniakan-Nya, tampa ketentuan 
arah jalan tertentu. Manusia diberi jalan yang dikehendaki-Nya Allah 
berfirman dalam surat Asy Syams ayat 7-8: 
    
  
  
Terjemahnya:
18 
Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka Allah 
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.14 
Melihat banyaknya permasalahan yang timbul, maka usaha 
pembinaan mental melaui pendidikan adalah suatu cara yan efektif dalam 
membentuk kepribadian remaja yang sesuai dengan ajaran islam, sehingga 
terwujud prilaku yang baik. 
Tujuan yang ingin dicapai adalah menguatkan dan mengontrol 
kemauan, membina stabilitas emosional. Mengembangkan penalaran, sifat-sifat 
dan sikap serta motivasinya. Tujuan tersebut sama dengan tujuan mental 
yang tarining. Untuk mencapai tujuan tersebut tidak mudah, tidak dapat 
dicapai dalam waktu singkat, harus dilaksanakan secara sistematis dalam 
waktu yang cukup lama. 
Mengingat sangat majemuknya tujuan yang akan dicapai, maka 
perlu prosedur yang baik untuk pelaksanaanya. Adapun prosedur yang perlu 
ditempuh yaitu: 
Memahami keadaan dan perkembangan jiwa anak didik, untuk itu 
menggunakan daftar pribadi yang dihimpung dalam bank data sejak anak 
masuk lingkungan pembinaan. 
14 Departemen Agama RI, op.cit, h. 595
19 
Ciptakan kesediaan menerima pengaruh dari pendidik dan 
pembina,karena proses pembinaan bukan sekedar transfer pengetahuan dan 
keterampilan, tetapi meliputi juga pembinaan sikap dan kepribadian. 
Menemukan cara berpikir positif (phosive thingking). Karena itu 
akan menciptakan hal-hal yang sangat menguntungkan perkembangan pribadi, 
dan menghindarkan dampak negatif yang dapat menjerumus terjadinya 
internal konflik dalam diri anak didik yang bersangkutan. 
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembinaan mental Anak 
Manusia di ciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang paling 
sempurna, sebagaimana firman Allah dalam surat At-Tin ayat 4: 
    
   
Terjemahnya: 
Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang 
sebaik-baiknya.15 
Dalam kesempurnaan manusia tersebut, tidak lupuk juga 
mengalami perubahan baik itu jasmani maupun rohani, lebih-lebih saat remaja 
sudah terpengaruh oleh berbagai hal baik itu positif maupun negatif. 
Sehubungan dengan ini Zakiah Daradjat menyatakan statemennya, yaitu: 
15 Departemen Agama RI, op.cit, h. 597
20 
“ kalau ingin membawa moral anak-anak sesuai dengan hakekat agama, 
maka ke tiga pendidikan (keluarga, sekolah, masyarakat) harus bekerja 
sama dan berjalan seirama, tidak bertentangan satu sama lain.16 
Dengan demikian dapat dipahami bahwa faktor-faktor yang 
mempengaruhi pembinaan mental anak adalah: 
a. Faktor Intern 
Faktor interen merupakanfaktor yang terdapat dalam diri sendiri, 
seperti ketidaksempurnaan jasmaniyah, sifat, watak, dan bakat yang 
dimiikinya. Ketidaksempurnaan yang dimilii dapat menimbulkan 
hambatan dan pergaulan seorang anak, misalnya saja seperti rendah diri, 
iri hati dan kompensasi. Ketiga hal tersebut memerlukan perhatian dan 
bimbingan, seperti kompensasi yang diarahkan dapat berubah positif 
karena kekurangan pada dirinya dan dapat diimbangi dengan prestasi di 
bidang lain. Akan tetapi jika tidak tersalur, rendah diripun dapat 
menimbulkan ketakutan untuk bergaul dan iri hati dapat menimbulkan 
dendam sedangkan kompensasi berupa pamer kekayaan dan 
kesombongan. 
b. Faktor Ekstren 
Faktor ekstren merupakan faktor yang disebabkan oleh pengaruh 
lingkungan dimana seorang anak tumbuh dan dibesarkan. Yang termasuk 
16 Zakiah Daradjat, op.cit, h. 62
21 
faktor ekstren ini adalah lingkungan keluarga, sekolah, teman bergaul, 
norma masyarakat dan lain-lain. 
Sebenarnya ada faktor eksten ini merupakan inti atas berhasil 
tidaknya pertumbuhan seorang anak, karena faktor ekstren ini hampir 
semua problema dapat diatas. Dalam masalah pengaruh dari luar, agama 
islam juga memberi petunjuk bahwa perkembangan seorang anakpun 
dipengaruhi oleh lingkungan yang ada disekililingnya. Jadi walaupun anak 
lahir dalam keadaan baik, bila tampa pengaruh yang baik pula 
kemungkinan besar akan menjadi kurang baik. Dalam proses memilih 
kawanpun oleh seorang anak dianjurkan memilih kawan yang baik dan 
sholeh juga menjauhi orang-orang yang selalu berbuat dosa. 
4. Urgensi Pembinaan Mental Anak 
Pembinaan mental yang baik terdapat dalam agama terutama 
agama Islam, karena agama islam telah mengantarkan pemeluknya kepada 
kehidupan yang tenang, tentram dan bahagia baik lahir maupun batin. 
Agama Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin telah memberikan 
bimbingan, tuntunan yang menyeluruh sebagai landasan hidup manusia 
sepanjang zaman. Agama mempunyai peranan yang penting dalam 
kehidupan manusia sebab agama merupakan motivasi hidup dan 
kehidupan serta merupakan alat pengembangan dan pengendalian diri 
yang sangat penting. Oleh karena itu perlu diketahui, dipahami dan 
diamalkanoleh manusia agar dapat menjadi dasar kepribadian sehingga ia
22 
dapat menjadi manusia yang utuh. Agama mengatur hubungan manusia 
dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia 
dengan alam. 
Oleh karena agama sebagai dasar dan tata nilai merupakan penentu 
dalam perkembangan dan pembinaan rasa keagamaan. Salah satu cara 
yang baik dan efektif adalah dengan memulai pendidikan agama karena 
pendidikan agama merupakan bagian yang sangat penting, berkenaan 
dengan aspek-aspek dan sikap serta nilai, antara lain akhlak dan 
keagamaan. Dan untuk mengetahui bahwa ajaran Islam itu juga 
mengandung pembinaan mental, maka dapat diketahui dari fungsi agama 
dalam kehidupan manusia, adalah sebagai berikut: 
a. Agama memberikan bimbingan hidup 
Agama yang ditanamkan sejak kecil kepada anak-anak dengan 
baik dapat menjadikan agama sebagai bagian dari unsur-unsur 
kepribadiannya, maka akan cepat bertindak menjadi pengendali dalam 
menghadapi segala-keinginan-keinginan dan dorongan-dorongan 
yang timbul. Karena keyakinan terhadap agama yang menjadi bagian 
dari kepribadian itu, akan mengatur sikap dan tingkah laku seseorang 
secara otomatis dan mendalam. Tidak bisa kita pungkiri bahwa pada 
masa anak menginjak usia remaja, banyak anak yang kurang bisa 
membawa diri karena dalam pertumbuhannya terbentuk kepribadian 
yang kurang baik, maka tidak menutup kemungkinan dalam
23 
menghadapi dorongan-dorongan yang bersifar rohani maupun sosial 
akan kurang wajar, penuh gejolak dan terkadang akan melanggar 
peraturan dimana dia hidup. Dari itulah agama dapat memberikan 
bimbingan hidup dari yang terkecil sampai pada yang sebesar-besarnya, 
mulai dari hidup pribadi, keluarga, masyarakat dan dengan 
Allah, bahkan dengan alam semesta dan makhluk hidup yang lain. Jika 
bimbingan-bimbingan tersebut dilaksanakan dengan betul-betul, mka 
akan terjaminlah kebahagiaan dan ketentraman batin dalam hidup ini. 
b. Agama menolong dalam menghadapi kesukaran 
Kesukaran yang paling sering dihadapi orang adalah kekecewaan. 
Kekecewaan sering dihadapi oleh kalangan anak yang menginjak usia 
remaja akibat kegagalan yang mereka alami sehingga akan membawa 
mereka kepada perasaan rendah diri, pesimis dan apatis dalam 
hidupnya. Kekecewaan-kekecewaan yang dialaminya akan sangan 
menggelisakan batinnya. Bagi remaja yang benar-benar telah 
menjalankan agamanya, setiap kekecewaan yang menimpanya tidak 
akan memikul jiwanya. Ia tidak akan putus asa, tetapi ia akan 
menghadapinya dengan tenang. Dengan ketenangan itu, ia akan cepat 
mengingat Allah, dan menerima kekecewaan itu dengan sabar dan 
tenang. 
Dari hal itu mereka mengambil hikmah, dan percaya bahwa dibalik 
kesukaran yang dialaminya pasti ada kemudahan bagi dirinya.
24 
c. Agama dapat menentramkan batin 
Salah satu fungsi agama adalah dapat memberikan kepada 
penganutnya kesan-kesan yang nyaman. Memang benar agama dapat 
dijadikan sebagai obat kejiwaan dan ketentraman batin dan dapat juga 
dijadikan sebagai pengendali sikap dan perbuatan. Bagi jiwa yang 
sangat gelisah, agam akan memberi jalan dan siraman penenang hati. 
Tidak sedikit kita mendengarkan orang yang kebingunan dalam 
hidupnya. 
Selama ia belum beragama dan setelah ia mulai mengenal dan 
menjalankan agama, maka ketenangan jiwa akan datang. Kalau kita 
berbicara tentang agama bagi remaja, sebenarnya akan lebih tampak 
betapa gelisahnya mereka yang tidak perneh menerima didikan agama. 
Karena pada usia ini merupakan usia dimana jiwa mengalami gejolak, 
penuh dengan kegelisahan dan pertentangan batin. Maka agama bagi 
remaja mempunyai fungsi penentraman dan penenang jiwa, di 
samping itu juga sebagai pengendali moral. Apakah mereka 
menjalankan agama dengan sungguh-sungguh, gejolak tersebut akan 
berubah menjadi ketentraman yang sebelumnya belum mereka 
dapatkan. 
B. Akhlakul Karimah 
1. Pengertian Akhlakul Karimah
25 
Akhlak adalah intisari yang bersemayam dalam hati dan tmpat 
munculnya tindakan-tindakan sukarela, tindakan yang brnar atau salah. 
Menurut tabiatnya, intisari tersebut siap menerima pengaruh pembinaan yang 
baik atau salah kepadanya. Jika intisari tersebut dibina untuk memilih 
keutamaan, kebenaran, cinta kebaikan, cinta keindahan, dan benci keburukan 
maka,muncullah perbuatan-perbuatan yang baik dengan mudah, itulah akhlak 
yang baik misalnya akhlak lemah lembut, sabar, dermawan, berani, adil, 
akhlak berbuat baik, sabar dan lain-lain. 
Sebaliknya, jika intisari tersebut disia-siakan, tidak dibina dengan 
dengan pembinaan yang propesional, bibit di dalamnya tidak dikembangkan, 
dan dibinia dengan pembinaan yang buruk sehingga keburukan menjadi 
sesuatu yang dicintainya, kebaikan menjadi sesuatu yang dibenci, dan 
perkataan buruk keluar dari mulutnya deengan mudah, maka dikatakan akhlak 
buruk, misalnya berkhianat, bohong, keluh kesah, rakus, jorok dan 
sebagainya.17 
Ada dua pendekatan untuk mendefinisikan akhlak, yaitu 
pendekatan linguistik (kebahasaan) dan pendekatan terminologi (peristilahan). 
Akhlak berasal dari bahasa arab yakni khuluqun yang artinya budi pekerti, 
perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi 
17Abu Bakar Jabir Al-Jazari, Ensiklopedi Muslim Minhajul Muslim (Cet. I; Jakarta: Darul 
Falah, 2000), h. 217
26 
persesuaian dengan perkataan khlaqun yang berarti kejadian, serta erat 
hubungannya dengan sang pencipta. 
Sedangkan definisi akhlak menurut istilah para ahli diantaranya: 
Prof. Dr. Ahmad Amin menyatakan: “Akhlak adalah segala 
sesuatu kehendak yang terbiasa dilakukan.”18 
Adapun menurut Muhammad bin Ali Asy-Syarif Al-Jurjani, 
akhlak adalah istilah bagi suatu sifat yang tertanam kuat dalam diri, yang 
darinya terlahir perbuatan-perbuatan dengan mudah dan ringan, tampa perlu 
berpikir dan merenung.19 
Berdasarkan pendapat di atas maka penulis menyimpulkan bahwa 
akhlakul karimah adalah sifat yang melekat pada diri seseorang yang 
membawa nilai-nilai kepribadian yang baik dan mendatangkan manfaat bagi 
orang-orang yang berinteraksi dengannya berupa rasa cinta, sayang dan 
harmonis. 
2. Urgensi Akhlakul Karimah 
a. Mendapat ridho Allah 
Orang yang mengharapkan segala perbuatan karena mengharapkan 
ridho Allah berarti ia telah ikhlas atas segala amal perbuatannya. Ridho 
Allah ini adalah yang melandasi ibadah seseorang. Allah berfirman dalam 
Q.S. Al-Araf: 29 
18Thoyib Sahputra dan Wahyudin, Pendidikan Agama Islam Aqidah Akhlak Kelas X 
(Semarang: PT. Toha Putra, 2008), h. 54 
19Ibid, h. 54
27 
     
   
   
     
   
Terjemahnya: 
Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". dan 
(katakanlah): "Luruskanlah muka (diri) mu di setiap sembahyang 
dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada- 
Nya. sebagaimana dia Telah menciptakan kamu pada permulaan 
(demikian pulalah kamu akan kembali kepadaNya)".20 
b. Bentuk kepribadian muslim 
Maksudnya ialah segala prilaku baik ucapan, perbuatan, pikiran 
dan hatinya mencrminkan sikap ajaran Islam. Allah berfirman dalam Q.S. 
Fushhilat: 33 
     
     
    
Terjemahnya: 
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang 
menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: 
"Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"21 
c. Mewujudkan perbuatan yang mulia dan menghindari perbuatan yang 
tercela 
20Departemen Agama RI, op.cit, h. 225 
21Ibid, h. 480
28 
Dengan bimbingan hati yang diridhoi Allah dan keikhlasan, maka 
akan terwujud perbuatan-perbuatan yang terpuji, yang seimbang antara 
kepentingan dunia dan akhirat serta terhindar dari perbuatan tercela.22 
3. Kalsifikasi Akhlakul Karimah 
Ada beberapa akhlak dalam Islam yang hendaknya mendapat 
perhatian agar seseorang dalam hidupnya merasakan keharmonisan, 
kenyamanan dan kebahagiaan tampa batas di dunia dan di akhirat, akhlak 
tersebut adalah: 
a. Akhlak kepada Allah Swt 
Titik tolak akhlak kepada Allah adalah pengakuan dan kesadaran 
bahwa tiada sesembahan yang berhak di sembah selain Allah. Pengakuan 
dan kesadaran ini akan mengantarkan manusia untuk tunduk dan patuh 
terhadap perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya sehingga 
seluruh hidupnya dipersembahkan kepada Allah dalam berbagai bentuk 
ibadah dan pengabdian kepada-Nya. 
b. Akhlak kepada orang lain 
Titik tolak akhlak kepada Allah adalah bahwa manusia hidup 
dalam sebuah masyarakat yang terdiri atas berbagai macam suku bangsa 
dan berbeda-beda bahasa dan budayanya, termasuk karakter dan sifatnya. 
Keadaan ini akan membentuk atau membuatnya agar bersikap toleransi 
22A. Zaenuddin, Muhammad Jamhari, Al-Islam 2 Muamalah dan Akhlak (Cet. I; bandung: 
CV Pustaka Setia, 1420 H/ Mei 1999 M), h. 76.
29 
dan akhlak mulia seperti ini diharapkan menciptakan kondisi masyarakat 
yang rukun dan adamai antara orang yang satu dengan yang lain. 
c. Akhlak terhadap diri sendiri 
Selain akhlak kepada Allah dan orang lain, manusia harus 
berakhlak kepada diri sendiri. Akhlak kepada diri sendiri dapat diartikan 
sebagai sikap menghormati, menghargai, menyayangi, dan menjaga diri 
sendiridengan sebaik-baiknya, karena sadar bahwa dirinya adalah ciptaan 
dan amanah dari Allah yang harus dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya. 
Berakhlak kepada diri sendiri merupakan bentuk ibadah yang 
paling mudah karena dilakukan oleh diri sendiri dan manfaatnya dapat 
secara langsung dirasakan oleh diri sendiri.23 
H. Metodologi Penelitian 
1. Metode Pelaksanaan Penelitian 
Metode pelaksanaan penelitian menggunakan studi lapangan (field 
research) dalam mengumpulkan, mengelola, menganalisis data dari tempat 
penelitian yang ada untuk kemudian ditarik sebagai sebuah kesimpulan. 
Dalam hal ini penelitian objek biasa disebut dengan istilah populasi. 
Hal tersebut merupakan sesuatu yang penting karena berhubungan dengan 
penentuan sumber data yang akan diteliti melalui sample yang merupakan 
23Tato Edidarmo, Mulyadi, Aqidah Akhlak Madrasah Aliyah kelas XI (Cet. I; Semarang: 
PT. Toha Putra), h. 57.
30 
bagian dari populasi dan hal tersebut mempunyai kedudukan yang sama 
pentingnya dengan populasi. 
Adapun yang menyangkut populasi dalam sample yaitu sebagai 
berikut : 
c. Populasi 
Setiap penelitian pada dasarnya selalu berhadapan dengan 
masalah sumber data yang sering disebut dengan populasi dan sampel 
penelitian. Penentuan sumber data tersebut, tergantung pada masalah 
yang diteliti, serta hipotesa yang akan diuji keberadaannya. Populasi yang 
akan dihadapi mungkin pula tidak tergantung pada perumusan 
penyelidikan. 
Untuk memperjelas mengenai pengertian polpulasi, maka penulis 
akan mengutip beberapa pendapat para ahli yaitu sebagai berikut : 
“Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari 
manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai test, atau peristiwa 
sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu 
penelitian”24. 
Menurut suharsimi Arikunto dijelaskan bahwa populasi adalah 
keseluruhan objek penelitian.25 Apabila seseorang ingin melihat semua 
24Herman Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian, (cet.I; Jakarta : Gramedia Pustaka 
Utama, 1992 ), h. 49 
25Suharsimi Ari Kunto, Op.Cit, h. 102
31 
elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka penelitian yang 
dilakukan adalah penelitian data. Pengertian populasi menurut Sutrisno 
Hadi dijelaskan bahwa populasi adalah semua individu dan semua 
kenyataan-kenyataan yang diperoleh lewat sampel26. 
d. Sampel 
Setelah penulis menentukan yang menjadi populasi dalam 
penelitian ini, selanjutnya penulis menetapkan apakah mungkin dapat 
meneliti seluruh elemen populasi ataukah hanya sebagian saja dari 
populasi yang disebut sampel. Dalam suatu penelitian tidak selamanya 
perlu meneliti elemen dalam populasi, karena disamping membutuhkan 
biaya yang besar, waktu yang lama dan keterbatasan lainnya.dengan 
demikian yang menjadi objek dalam penelitian adalah sampel yang 
diambil sebagai wakil dari populasi yang dapat mewakili populasi 
kekevalitan datanya. Olehnya itu seorang peneliti perlu barhati-hati 
dalam penentuan sampel. 
Dalam kaitannya dalam masalah diatas, maka berikut ini penulis 
akan mengemukakan pengertian sampel menurut para ahli : 
Menurut Suharsimi Arikunto yang dinamakan penelitian sampel 
apabila kesimpulannya diangkat dari sampel dari yang berlaku untuk 
26Sutrisno Hadi, Metodoligi Research, jilid I (Cet. XXII, Yogyakarta : Andi Offset, 1990 ), 
h.70
32 
populasi27. Selain itu, Hermawan Wasito juga memberikan pengertian 
sampel yaitu sampel adalah sebahagian dari populasi yang menjadi 
sumber data yang sebenarnya dalam penelitian artinya sampel adalah 
sebagian dari populasi yang karakteristiknya dapat diselidiki28. 
2. Lokasi Penelitian 
Penulis melakukan penelitian di SDN 231 Inpres Kapunrengan 
Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar. 
3. Metode Penelitian 
Penggunaan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini lebih 
disesuaikan dengan analisis keuangan dan kemempuan penelitian sendiri 
tanpa maksud mengurangi prosedur yang berlaku. Metode yang digunakan 
pada teknik pengumpulan data ini adalah sebagai berikut : 
a. Penelitian Kepustakaan (libiraye search) yaitu teknik pengumpulan data 
dengan jalan menekan buku-buku literature, artikel dan karya-karya ilmiah 
lainnya yang dianggap memilki relevansi dengan pembahasan skripsi ini, 
dengan cara : 
27 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 103 
28 Sutrisno Hadi, op.cit.,h.71
33 
1) Kutipan langsung yaitu mengutip suatu pendapat sesuai dengan 
kalimat aslinya langsung dari buku sumber tanpa ada perubahan 
sedikit pun didalamnya (redaksi) maupun maknanya. 
2) Kutipan tidak langsung yaitu penulis menggunakan ide dari suatu 
pendapat kemudian penulis menuangkan dalam redaksi lain tanpa 
mengurangi maknanya. 
b. Penelitian lapangan (field research) 
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara terjung langsung 
kelapangan (lokasi) penelitian, dimana penulis langsung melakukan 
penelitian pada objek yang akan diteliti. 
Dalam penelitian lapangan penulis menggunakan beberapa teknik 
pengumpulan data antara lain : 
c. Observasi, yaitu mengamati objek yang akan diteliti yakni pada SDN 231 
Inpres Kapunrengan Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar. 
1) Interview, adalah mengadakan proses Tanya jawab atau wawancara 
dengan informasi yang dianggap perlu diambil keterangan mengenai 
masalah-masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini. 
2) Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara 
membuka dokumen-dokumen atau catatan-catatan yang dianggap 
perlu.
34 
3) Angket, ialah daftar pertanyaan yang dikirimkan koresponden baik 
secara langsung atau tidak langsung (melalui wawancara)29. 
Metode ini dibuat dengan pertimbangan bahwa metode tersebut cocok 
dan memudahkan untuk dilaksanakan dalam penelitian, serta tidak memakan 
waktu dan tenaga yang terlalu banyak 
4. Teknik pengumpulan Data 
Dalam prosedur pengumpulan data ditempuh melalui tahap 
pengelolaan data yaitu : 
a. Tahap persiapan 
Tahap persiapan dilakukan dengan beberapa kegiatan yaitu studi 
pustaka yang ada hubungannya dengan pembahasan judul nantinya yang 
akan diteliti. Disamping itu penulis juga melakukan penjajakan dilokasi 
yang hendak ditempati untuk mengumpulkan data lapangan 
b. Tahap pengumpulan 
Dalam tahap pengumpulan ada 2 cara yang dilakukan yaitu: 
1) Metode library research 
Yaitu metode pengumpulan data dengan jalanmembaca buku-buku, 
majalah dan karangan lainnya yang ada hubungannya dengan masalah 
yang akan dibahas dalam penelitian yang akan dilaksanakan. 
29Dr.Sugisno,Metode Penelitian Administrasi (Cet.VII;Bandung:CV.Alfabeta 2000), h. 60
35 
2) Metode field research 
Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data dengan jalan 
dengan mengadakan penelitian lokasi yang telah ditentukan, dalam hal 
ini peneliti menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan 
angket. 
5. Teknik Analisis Data 
Analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variable, dan 
jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variable dan seluruh 
responden, menyajikan data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan 
untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan un tuk 
menguji hipotesis yang telah diujikan30. 
Untuk mengelola data menjadi susunan pembahasan, amka penulis 
menganalisis data dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif, dengan 
menggunakan tabel presentase dengan rumus sebagai berikut : 
P = F/N X 100 % 
Keterangan : 
P : Hasil atau skor yang diperoleh 
F : Frekwensi dan jenis jawaban yang diberikan oleh 
responden 
30Sugiono, Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R & D, (Cet-XV; 
Bandung: Alfabeta,2007), h. 90
36 
N : Jumlah siswa 
100 % : Angka pembulat.31. 
Data yang dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis dengan 
langkah-langkah sebagai berikut : 
a. Redaksi data yaitu penulis merangkum beberapa data dan keterangan 
yang dianggap penting untuk dianalisa, kemudian dimasukkan kedalam 
pembahasan. 
b. Penyajian data yaitu penulis memperoleh data dan keterangan dari 
objek yang bersangkutan, kemudian disajikan untuk dibahas guna 
menemukan kebenaran-kebenaran yang hakiki. 
c. Verifikasi data yaitu penulis membuktikan kebenaran data yang 
diperoleh dengan tujuan menghindari adanya unsure subjektifitas yang 
dapat mengurangi bobot kualitas penelitian, artinya data dan keterangan 
yang diperoleh dapat diukur melalui responden yang benar-benar 
sebagai pelaku atau sekurang-kurangnya memahami terhadap masalah 
yang diajukan. 
31Anas Sudjono, pengantar statistic pendidikan (Cet.X; Jakarta, Raja Grafindo 
Persada,2000), h. 40.
37 
DAFTAR PUSTAKA 
Arifin. M, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan 
Keluarga (Cet. III; Jakarta: Bulan Bintang, 1997). 
Daradjat Zakariah, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Agama dalam Pembinaan 
Mental (Cet. IV; Jakarta: Bulan Bintang, 1982). 
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2010). 
DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1990). 
Echols an Hassan Shadily John M., Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta: Gramedia, 
1982). 
Edidarmo Tato, Mulyadi, Aqidah Akhlak Madrasah Aliyah kelas XI (Cet. I; 
Semarang: PT. Toha Putra). 
Hadi Sutrisno, Metodoligi Research, jilid I (Cet. XXII, Yogyakarta : Andi Offset, 
1990 ). 
http://blog.re.or.id/krisis-akhlak-ummat- islam.htm, 
http://www.bloger.com/post-create.g?blogID
38 
Jabir Al-Jazari Abu Bakar, Ensiklopedi Muslim Minhajul Muslim (Cet. I; Jakarta: 
Darul Falah, 2000) 
Muhammad Asy-Syarif Isham, Keluarga Sehat Tampa Maksiat (Cet. I; Surakarta- 
Jawa tengah, 2008). 
Mustafa. A, Akhlak Tasawuf (Cet. I; Bandung: Pustaka Setia, 1997) 
Sahputra Thoyib dan Wahyudin, Pendidikan Agama Islam Aqidah Akhlak Kelas X 
(Semarang: PT. Toha Putra, 2008) 
Sudjono Anas, pengantar statistic pendidikan (Cet.X; Jakarta, Raja Grafindo 
Persada,2000). 
Sugiono, Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R & D, (Cet- 
XV; Bandung: Alfabeta,2007). 
Sugisno, Metode Penelitian Administrasi (Cet.VII;Bandung:CV.Alfabeta 2000) 
Warsito Herman, Pengantar Metodologi Penelitian, (cet.I; Jakarta : Gramedia 
Pustaka Utama, 1992 ). 
www.masbied.com/2009/12/24/pengertian-pembinaan-mental 
Zaenuddin. A, Muhammad Jamhari, Al-Islam 2 Muamalah dan Akhlak (Cet. I; 
bandung: CV Pustaka Setia, 1420 H/ Mei 1999 M)

More Related Content

What's hot

1. DSKP PENDIDIKAN MORAL TAHUN 6
1. DSKP PENDIDIKAN MORAL TAHUN 61. DSKP PENDIDIKAN MORAL TAHUN 6
1. DSKP PENDIDIKAN MORAL TAHUN 6Safiah Sulaiman
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadisofhi12
 
Panduan Penyelesaian SKU Penggalang
Panduan Penyelesaian SKU PenggalangPanduan Penyelesaian SKU Penggalang
Panduan Penyelesaian SKU Penggalangastozone
 
Kepemimpinan pend islam
Kepemimpinan pend islamKepemimpinan pend islam
Kepemimpinan pend islamerny masytoh
 
Menangani sifat marah
Menangani sifat marahMenangani sifat marah
Menangani sifat marahRosmah Abdul
 
Kelas 10 sma_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_guru
Kelas 10 sma_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_guruKelas 10 sma_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_guru
Kelas 10 sma_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_guruayundaaa
 
Skkpd standar kompetensi kemandirian pesdik
Skkpd standar kompetensi kemandirian pesdikSkkpd standar kompetensi kemandirian pesdik
Skkpd standar kompetensi kemandirian pesdikVaris Ical
 
PENDIDIKAN MORAL TAHUN 1
PENDIDIKAN MORAL TAHUN 1PENDIDIKAN MORAL TAHUN 1
PENDIDIKAN MORAL TAHUN 1Fasyah Tutor
 
Peran Guru dalam Pembetukan Karakter Anak Sejak Dini
Peran Guru dalam Pembetukan Karakter Anak Sejak DiniPeran Guru dalam Pembetukan Karakter Anak Sejak Dini
Peran Guru dalam Pembetukan Karakter Anak Sejak DiniTahang Flexter
 
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp0101 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01sujiman ae
 
Panduan penyelesaian sku penggalang
Panduan penyelesaian sku penggalangPanduan penyelesaian sku penggalang
Panduan penyelesaian sku penggalangsmpn4
 
Panduan Penyelesaian SKU Siaga
Panduan Penyelesaian SKU SiagaPanduan Penyelesaian SKU Siaga
Panduan Penyelesaian SKU Siagaastozone
 
Kelas 07 smp_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_siswa_2016
Kelas 07 smp_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_siswa_2016Kelas 07 smp_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_siswa_2016
Kelas 07 smp_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_siswa_2016MuhammadHendro RI
 

What's hot (17)

1. DSKP PENDIDIKAN MORAL TAHUN 6
1. DSKP PENDIDIKAN MORAL TAHUN 61. DSKP PENDIDIKAN MORAL TAHUN 6
1. DSKP PENDIDIKAN MORAL TAHUN 6
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Skl sk kd mi fiqih
Skl sk kd mi fiqihSkl sk kd mi fiqih
Skl sk kd mi fiqih
 
Panduan Penyelesaian SKU Penggalang
Panduan Penyelesaian SKU PenggalangPanduan Penyelesaian SKU Penggalang
Panduan Penyelesaian SKU Penggalang
 
Kepemimpinan pend islam
Kepemimpinan pend islamKepemimpinan pend islam
Kepemimpinan pend islam
 
Menangani sifat marah
Menangani sifat marahMenangani sifat marah
Menangani sifat marah
 
Kelas 10 sma_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_guru
Kelas 10 sma_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_guruKelas 10 sma_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_guru
Kelas 10 sma_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_guru
 
Skkpd standar kompetensi kemandirian pesdik
Skkpd standar kompetensi kemandirian pesdikSkkpd standar kompetensi kemandirian pesdik
Skkpd standar kompetensi kemandirian pesdik
 
PENDIDIKAN MORAL TAHUN 1
PENDIDIKAN MORAL TAHUN 1PENDIDIKAN MORAL TAHUN 1
PENDIDIKAN MORAL TAHUN 1
 
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINIPENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
 
Peran Guru dalam Pembetukan Karakter Anak Sejak Dini
Peran Guru dalam Pembetukan Karakter Anak Sejak DiniPeran Guru dalam Pembetukan Karakter Anak Sejak Dini
Peran Guru dalam Pembetukan Karakter Anak Sejak Dini
 
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Pengembangan diri
Pengembangan diriPengembangan diri
Pengembangan diri
 
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp0101 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
 
Panduan penyelesaian sku penggalang
Panduan penyelesaian sku penggalangPanduan penyelesaian sku penggalang
Panduan penyelesaian sku penggalang
 
Panduan Penyelesaian SKU Siaga
Panduan Penyelesaian SKU SiagaPanduan Penyelesaian SKU Siaga
Panduan Penyelesaian SKU Siaga
 
Kelas 07 smp_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_siswa_2016
Kelas 07 smp_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_siswa_2016Kelas 07 smp_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_siswa_2016
Kelas 07 smp_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_siswa_2016
 

Similar to Draf asni ayu

Draf asni
Draf asniDraf asni
Draf asniAyu55
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadisofhi12
 
Contoh proposal pengajuan skripsi
Contoh proposal pengajuan skripsiContoh proposal pengajuan skripsi
Contoh proposal pengajuan skripsiimammuttaqin58
 
Pendidikan Berkarakter
Pendidikan BerkarakterPendidikan Berkarakter
Pendidikan Berkarakterpuspa anggia
 
Kata pengantar jadi
Kata pengantar jadiKata pengantar jadi
Kata pengantar jadifauziah2812
 
Kata pengantar jadi
Kata pengantar jadiKata pengantar jadi
Kata pengantar jadifauziah2812
 
Resensi resti purnama sari
Resensi resti purnama sariResensi resti purnama sari
Resensi resti purnama sariPamilaNovitasari
 
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdfNOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdfizzah888925
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word documentWannus Sastra
 
Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Christian Lokas
 
Gurukah aku atau...
Gurukah aku atau...Gurukah aku atau...
Gurukah aku atau...Rosmah Abdul
 
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikanLaporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikanBang Mohtar
 
Modul Ajar Modul projek - Bangunlah Jiwa dan Raganya - Tubuhku adalah bait Al...
Modul Ajar Modul projek - Bangunlah Jiwa dan Raganya - Tubuhku adalah bait Al...Modul Ajar Modul projek - Bangunlah Jiwa dan Raganya - Tubuhku adalah bait Al...
Modul Ajar Modul projek - Bangunlah Jiwa dan Raganya - Tubuhku adalah bait Al...afifiaruba
 
resensi jurnal Feby
resensi jurnal Febyresensi jurnal Feby
resensi jurnal Febyregas12
 
01_BUKU_KURIKULUM_SEKOLAH_PENGGERAK_13_05_2021.pdf
01_BUKU_KURIKULUM_SEKOLAH_PENGGERAK_13_05_2021.pdf01_BUKU_KURIKULUM_SEKOLAH_PENGGERAK_13_05_2021.pdf
01_BUKU_KURIKULUM_SEKOLAH_PENGGERAK_13_05_2021.pdfKhabiburRokhman1
 

Similar to Draf asni ayu (20)

Draf asni
Draf asniDraf asni
Draf asni
 
Tugas mandiri agama
Tugas mandiri agamaTugas mandiri agama
Tugas mandiri agama
 
tik herlinda
 tik herlinda tik herlinda
tik herlinda
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Contoh proposal pengajuan skripsi
Contoh proposal pengajuan skripsiContoh proposal pengajuan skripsi
Contoh proposal pengajuan skripsi
 
Makalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakterMakalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakter
 
Pendidikan Berkarakter
Pendidikan BerkarakterPendidikan Berkarakter
Pendidikan Berkarakter
 
Kata pengantar jadi
Kata pengantar jadiKata pengantar jadi
Kata pengantar jadi
 
Kata pengantar jadi
Kata pengantar jadiKata pengantar jadi
Kata pengantar jadi
 
Resensi resti purnama sari
Resensi resti purnama sariResensi resti purnama sari
Resensi resti purnama sari
 
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdfNOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word document
 
Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)
 
Gurukah aku atau...
Gurukah aku atau...Gurukah aku atau...
Gurukah aku atau...
 
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikanLaporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
 
Modul Ajar Modul projek - Bangunlah Jiwa dan Raganya - Tubuhku adalah bait Al...
Modul Ajar Modul projek - Bangunlah Jiwa dan Raganya - Tubuhku adalah bait Al...Modul Ajar Modul projek - Bangunlah Jiwa dan Raganya - Tubuhku adalah bait Al...
Modul Ajar Modul projek - Bangunlah Jiwa dan Raganya - Tubuhku adalah bait Al...
 
resensi jurnal Feby
resensi jurnal Febyresensi jurnal Feby
resensi jurnal Feby
 
01_BUKU_KURIKULUM_SEKOLAH_PENGGERAK_13_05_2021.pdf
01_BUKU_KURIKULUM_SEKOLAH_PENGGERAK_13_05_2021.pdf01_BUKU_KURIKULUM_SEKOLAH_PENGGERAK_13_05_2021.pdf
01_BUKU_KURIKULUM_SEKOLAH_PENGGERAK_13_05_2021.pdf
 
Tugas 5
Tugas 5Tugas 5
Tugas 5
 
Proposalku
ProposalkuProposalku
Proposalku
 

Recently uploaded

CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solojasa marketing online
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manrasyidakhdaniyal10
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesialangkahgontay88
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaksmkpelayarandemak1
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerHaseebBashir5
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkajaunikbetslotbankmaybank
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"HaseebBashir5
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNajlaNazhira
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxFORTRESS
 

Recently uploaded (20)

CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
 

Draf asni ayu

  • 1. 1 DRAF SKRIPSI Nama : Asni NIM : 068.01.01.2009 Judul : Pola Pembinaan Anak dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Akhlakul Karimah Di SDN Nomor 231 Inpres Kapungrengan Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar. A. Latar Belakang Masalah Orang tua merupakan pendidik utama dan utama bagi anak-anak mereka, maka dari orang tua sehingga anak menerima pelajaran (tuntunan). Orang tua atau ibu dan ayah sangat memegang peranan yang paling penting dan amat berpengaruh bagi pembentukan akhlak anak mulai dari sejak lahir, remaja dan hingga ia beranjak dewasa. Islam memerintahkan bagi kepada orang tua betindak sebagai kepala rumah tangga dan pemimpin bagi keluarganya kewajiban untuk memelihara keluarganya berkewajiban untuk memelihara keluarganya dari api neraka. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. At-Tahrim: 6.                
  • 2. 2        Terjemahnya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.1 Oleh karena itu, orang tua harus menanamkan akhlak yang baik kepada anak-anaknya sebagai pondasi dalam pembentukan kepribadian berhasil tidaknyaorang tua mendidik anaknya tergantung dari upaya pembinaan akhlak yang diterapkan dari usia hingga remaja. Berkaitan dengan pembahasan di atas, Drs. H.M. Arifin mengatakan: “ keluarga tidak hanya sebagai persekutua hidup antara orang tua dan anak, tetapi juga menjadi arena dimana anak mendapatkan pendidikan pertama bagi rohani maupun jasmani. Pendidikan pertama ini sangat mempengaruhi jalan anak dimasa depannya.”2 Pembinaan akhlak adalah sangat mutlak dibutuhkan bagi manusia pada umumnya dan anak remaja pada khususnya, agar mampu dan berperan positif bagi dirinya, keluarganya dan masyarakat yang ada di sekililingnya serta bangsa dan agamanya. Akhlak memang memegang peranan penting bagi kekuatan, kesejahteraan hidup dan kehidupan manusia, begitu juga dengan pengaruh mental itu sangat besar pengaruhnya dalam menentukan berbagai segi kehidupan. Oleh 1Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2010), h. 560 2M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan Keluarga (Cet. III; Jakarta: Bulan Bintang, 1997), h. 85.
  • 3. 3 sebab itu keterangan jiwa adalah modal utama yang harus dipenuhi oleh setiap orang yang merindukan kebahagiaan hidup dan terlepas dari gejala-gejala dan kelainan-kelainan yang disebut penyakit jiwa. Islam memberikan perhatian yang sangat serius terhadap keluarga. Sejak fase pra nikah, islam telah memberikan pengarahan bagaimana seseorang harus memilih pasangan hidupnya serta apa yang boleh dan tidak boleh di lakikan. Islam juga mengatur bagaimana seseorang melangsungkan pernikahan hingga bagaimana menjalani kehidupan berkeluarga. Semua itu sangat penting agar tumbuh mawaddah wa rahma,3 atau dengan kata lain agar muncul keluarga keluarga yang baik dan sukses dan dapat dipahami pula bahwa orang yang sehat mentalnya dapat melakukan adaptasi dengan lingkungannya, dengan mudah dapat menempatkan diri pada perubahan sosial dan dapat merasakan kepuasan karena telah terpenuhi kebutuhannya. Salah satu faktor yang paling utama yang mendasari keberhasilan dan kegagalan masyarakat bangsa dan negara, kemenangan dan kekalahannya adalah faktor moral, yang demikian nyata dan mencolok perannya sehingga tak seorang pun dapat menyangkalnya. Sebagaimana kata seorang penyair mesir Syauki Bik 3Isham bin Muhammad Asy-Syarif, Keluarga Sehat Tampa Maksiat (Cet. I; Surakarta- Jawa tengah, 2008), h. 5.
  • 4. 4 mengatakan “ Suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas akhlaknya jika akhlak rusak, hancurlah bangsa tersebut”.4 B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, penulis sangat tertarik untuk bisa mengetahui tentang Pola Pembinaan Anak dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Akhlakul karimah di SDN 231 Inpres Kapunrengan Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar. Oleh karena itu, penulis mengemukakan beberapa rumusan masalah yang menjadi topik pembahasan dalam proposal ini yaitu antara lain: 1. Bagaimana pembinaan Anak di SDN 231 Inpres Kapunrengan Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar? 2. Bagaimana Akhlak Anak di SDN 231 Inpres Kapunrengan Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar? 3. Bagaimana pengaruh Pola Pembinaan Anak Terhadap Pembentukan Akhlakul karimah di SDN 231 Inpres Kapunrengan Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar? C. Hipotesis Sesuai dengan latar belakang di atas, hipotesis atau dugaan sementara yang diajukan dalam mengemukakan jawaban sementara terhadap permasalahan- 4http://blog.re.or.id/krisis-akhlak-ummat-islam.htm, diakses tgl 12 Desember 2012.
  • 5. 5 permasalahan yang telah dikemukakan, maka bagian ini penulis memberikan jawaban sementara sebagai berikut : 1. Diduga bahwa kurangnya pembinaan Anak di SDN 231 Inpres Kapunrengan Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar. 2. Diduga Akhlak Anak di SDN 231 Inpres Kapunrengan Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar masih perlu dibina. 3. Diduga bahwa ada pengaruh Pola Pembinaan Anak Terhadap Pembentukan Akhlakul karimah di SDN 231 Inpres Kapunrengan Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar. D. Tujuan dan manfaat penelitian Setiap kegiatan penelitian mutlak terdapat tujuan dan kegunaan yang ingin dicapai, baik oleh diri peneliti sendiri mauapun terhadap pihak-pihak lain dengan motivasi tertentu pula secara ilmiah maupun secara pralitis. Adapun tujuan dan kegunaan penelitian dapat dicermati satu persatu sebagai berikut : 1. Tujuan penelitian a. Untuk mengetahui Bagaimana pembinaan Anak di SDN 231 Inpres Kapunrengan Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar. b. Untuk mengetahui keadaan Akhlak Anak di SDN 231 Inpres Kapunrengan Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar.
  • 6. 6 c. Untuk mengetahui pengaruh Pola Pembinaan Anak Terhadap Pembentukan Akhlakul karimah di SDN 231 Inpres Kapunrengan Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar. 2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan ilmiah : sebagai wujud simbangsih penulis terhadap upaya peningkatan perbendaraan karya-karya ilmiah dalam spesipikasi bidang pengembangan intelektual dan spiritual, sehingga konsep-konsep yang telah ada akan lebih detail dan komprehensip dengan adanya karya tulis ini, baik eksitensinya sebagai pembanding, pelengkap, maupun penambah kerangka berpikir pendidik dalam upaya pembentukan kepribadian santri yang disosialisasikan oleh para pembaca. Khususnya para pendidik dimasa yang akan datang. b. Kegunaan praktis, dengan tercapainya tujuan penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat terhadap peningkatan mutu pendidikan utamanya pemanfaatan perpustakaan untuk meningkatkan proses pembelajaran E. Definisi operasional Judul Skripsi ini adalah “Pola Pembinaan Anak dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Akhlakul karimah di SDN 231 Inpres Kapunrengan Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar”
  • 7. 7 Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dalam memahami maksud yang terkadung di dalam proposal skripsi ini, maka penulis lebih dahulu menjelaskan istilah yang tercakup di dalamnya atau judul tersebut. 1. Mental anak Mental anak diartikan semua unsur jiwa termasuk pikiran, emosi, sikap dan perasaan yang dalam keseluruhan dan kebutuhannya akan menentukan corak laku dalam menghdapi suatu hal yang mengenakkan perasaan, mengecewakan atau menggemberikan atau sebaliknya.5 2. Akhlakul karimah Akhlakul karimah secara bahasa dari kata bahasa Arab ‘khuluqun’ yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat dan hbungannya dengan kata khalik yang artinya pencipta.6 Adapun akhlakul karimah artinya mulia. Menurut Muhammad bin ‘Illaan Ash-Shadieqi Akhlak adalah suatu pembawaan dalam diri manusia, yang dapat menimbulkan perbuatan baik dengan cara mudah (tampa dorongan dari orang lain).7 Menurut Ibrahim Anis Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik dan buruk tampa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.8 Jadi yang penulis maksud dengan pembentukan akhlakul karimah adalah pembentukan akhlak atau sifat 5Zakariah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Agama dalam Pembinaan Mental (Cet. IV; Jakarta: Bulan Bintang, 1982), h. 39 6A. Mustafa, Akhlak Tasawuf (Cet. I; Bandung: Pustaka Setia, 1997) 7http://www.bloger.com/post-create.g?blogID diakses 12 Desember 2012 8A. Mustafa, lot.cit.
  • 8. 8 yang baik dan mulia pada jiwa seorang anak yang timbul di setiap kali bertindak sesuai dengan tingkat pertumbuhannya. F. Garis besar isi Skripsi Untuk memperoleh gambaran, umum dari skripsi ini, penulis akan mengemukakan secara ringkas tentang garis besar isi skripsi sebagai berikut: Bab I, yaitu penedahuluan, dalam bab ini diuaraikan yang melatar belakangi maslah yang akan dibahas, merumuskan masalah yang menjadi bahan penelitian, Pengertian Judul dan Definisi Operasional, kemudian menetapkan tujuan dan kegunaan penelitian, serta menyusun garis besar isi skripsi. Bab II yaitu membahas mengenai tinjauan pustaka, dalam bab ini di uraikan mengenai sekolah yang menguraikan tentang pengertian, funsi, peranan sekolah terhadap pembinaan akhlak anak serta rumah tangga sebagai penunjang pembentukan akhlakul karimah Bab III, yaitu metodologi Penelitian, dalam bab ini di uraikan mengenai populasi, presedur pengumpulan data, instrumen penelitian, pengolahan dan analisis data. G. Tinjauan Pustaka A. Pembinaan Mental Anak 1. Pengertian pembinaan mental Anak
  • 9. 9 Pembinaan berasal dari kata “bina” yang mendapat awalan ke- dan akhiran-an yang berarti bangun/ bangunan. Dalam kamus besar bahasa indonesia, pembinaan diartikan sebuah proses, perbuatan, cara membina, pembaharuan, penyempurnaan usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.9 Dalam artian secara praktis, pembinaan adalah suatu usaha dan upaya yang dilakukan secara sadar terhadap nilai-nilai yang dilaksanakan oleh orang tua. Seorang pendidik, atau tokoh masyarakat dengan metode tertentu baik secara personal (perseorangan) maupun secara lembaga yang merasa punya tanggung jawab terhadap perkembangan pendidikan anak didik atau generasi penerus bangsa dalam rangka menanamkan nilai-nilai dan dasar kepribadian dan pengetahuan yang bersumber pada ajaran agama islam untuk dapat diarahkan pada sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan pengertian mental dalam kamus bahasa indoensia diartikan dengan hal-hal yang menyangkut batin dan watak manusia yang bukan sifat, badan atau tenaga.10 Dalam ilmi psikitari atau psikoterapi, kata mental sering digunakan sebagai ganti dari kata personality (kepribadian) yang berarti bahwa mental adalah semua unsur-unsur jiwa termasuk pikiran, emosi, sikap (antitude) dan perasaan yang dalam keseluruhan dan 9DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), h. 117. 10Ibid, h. 579
  • 10. 10 kebulatannya akan menentukan perasaan mengecewakan atau menggembirakan, menyenangkan dan sebagainya. Dalam hal ini John M. Echols dan Hasan Shadily dalam kamus inggris indonesia menjelaskan pengertian kat mental sebagai “ sesuatu yang berhubungan dengan jiwa baik kesehatan jiwa maupun penyakit jiwa.11 Mental merupakan suatu kesatuan yang utuh psikomatis, kesatuanjiwa dan raga atau kesatuan jasmani dan rohani secara utuh, sehingga untuk terbentuk kepribadian yang utuh secara terintegrasi dan menunjukkan adanya suatu susunan yang hierarkis yang teratur dan kerja sama yang harmonis antara fungsi-fungsi kejiwaan atau aspek-aspek rohani. Dalam kata lain mental juga disebut sebagai roh yaitu kekuatan yang tidak terlihat dan tidak diketahui materi dan cara kerjanya, ia adalah alat untuk mengadakan kontak dengan Allah. Jadi definisi pembinaan mental adalah suatu usaha sadar yang dilakukan secara sadar oleh orang-orang atau lembaga yang mempunyai tujuan terhadap perkembangan seseorang untuk diarahkan pada sasaran yang dituju, yang berhubungan dengan semua unsur jiwa atau emosi, fikiran, sikap dan perasaan yang semuanya itu akan berpengaruh terhadap tingkah laku, menurut perhitungan ahli jiwa, fase pertumbuhan yang dilalui oleh seseorang, merupakan bagian dari pembinaan pribadinya. 11John M. Echols an Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1982), h. 38-39.
  • 11. 11 Pembinaan mental harus diulang-ulang karena pengalaman-pengalaman yang sedang dilalui dapat mempengaruhi dan merusak mental yang telah terbina itu. Seandainya pembinaan mental yang ada pada seseorang tidak terjadi pada umur pertumbuhan yang dilaluinya dan dia dewasa tampa mengenal agama dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya, maka ia akan menjadi dewasa tampa kecenderungan mengenal nilai-nilai agama, bahkan ia akan merasa kesukaran merasakan pentingnya agama dalam hidupnya. Ia akan menjadi acuh tak acuh terhadap agama yang dianutnya. Orang-orang seperti inilah, yang seringkali memandang agama dari segi-segi negatif dan disangkanya menjadi penghalang kemajuan serta berat bagi pelaksanaannya. Karena itu, maka pembinaan mental, bukanlah suatu proses yang dapat terjadi dengan cepat dan dipaksakan, tetapi haruslah secara berangsur-angsur wajar, sehat dan sesuai dengan pertumbuhan, kemampuan dan keistemewaan umur yang sedang dilalui. Dalam surah al-Baqarah ayat 256, Allah berfirman:                             Terjemahnya:
  • 12. 12 Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya Telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia Telah berpegang kepada buhul tali yang amat Kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.12 Para ahli dalam bidang perawatan jiwa, dalam masalah mental telah membagi manusia kepada 2 (dua) golongan besar, yaitu (1) golongan yang sehat mentalnya dan (2) golongan yang tidak sehat mentalnya. a. Golongan yang sehat mentalnya Kartini kartono mengemukakan bahwa orang yang memiliki mental yang sehat adalah yang memiliki sifat-sifat yang khas antara lain: mempunyai kemampuan untuk bertindak secara efisien, memilliki tujuan hidup yang jelas, memiliki konsep diri yang sehat, memiliki koordinasi antara segenap potensi degan usaha-usahanya, memiliki regulasi diri dan integrasi kepribadian dan memiliki batin yang tenang. Di samping itu, beliau juga mengatakan bahwa kesehatan mental tidak hanya terhindarnya diri dari gangguan batin saja, tetapi juga posisi pribadinya seimbang dan baik, selaras dengan dunia luar, dengan dirinya sendiri dan dengan lingkungannya. Menurut cendekiawan muslim lainnya bahwa: “kesehatan mental merupakan suatu kondisi batin yang lsenantiasa berada dalam keadaan 12 Departemen Agama RI, op.cit, h. 42.
  • 13. 13 tenang, aman dan tentram, dan upaya untuk menemukan ketenangan batin dapat dilakukan setiap saat. b. Golongan yang kurang sehat mentalnya Golongan yang kurang sehat adalah orang yang merasa terganggu ketentraman hatinya. Adanya abnormalitas mental ini biasanya disebabkan karena ketidak mampuan individu dalam menghadapi kenyataan hidup, sehingga muncul konflikmental pada dirinya. Gejala-gejala umum yang kurang sehat mentalnya, yang dapat dilihat dalam beberapa segi, antara lain: 1) Perasaan Orang yang kurang sehat mentalnya akan selalu merasa gelisah karena kurang mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya. 2) Pikiran Orang yang kurang sehat mentalnya akan mempengaruhi pikirannya, sehingga ia merasa kurang mampu melanjutkan sesuatu yang telah direncanakan sebelumnya, seperti tidak dapat berkonsentrasi dalam melakukan sesuatu pekerjaan, pemalas, pelupa, apatis dan sebagainya. 3) Kelakuan Pada umumnya orang yang kurang sehat mentalnya akan tampak pada kelakuan-kelakuannya yang tidak baik, seperti keras kepala, suka
  • 14. 14 berdusta, mencuri, menyeleweng, menyiksa orang lain, dan segala yang bersifat negatif. Dari penjelasan tersebut di atas, maka dalam hal ini tentunya pembinaan yang dimaksud adalah pembinaan kepribadian secara keseluruhan. Pembinaan mental secara efektif dilakukan dengan memperhatikan faktor kejiwaan sasaran yang akan dibina. Pembinaan yang dilakukan meliputi pembinaan moral, pembentukan sikap dan mental yang pada umumnya dilakukan sejak anak masih kecil. Pembinaan mental merupakan salah satu cara untuk membentuk akhlak manusia agar memilikipribadi yang bermoral, berbudi pekerti yang luhur dan bersusila, sehingga seseorang dapat terhindar dari sifat tercela sebagai langkah penanggulangan terhadap timbilnya kenakalan remaja. Pembentukan sikap, pembinaan moral dan pribadi pada umumnya terjadi melalui pengalaman sejak kecil. Agar anak mempunyai kepribadian yang kuat dan sikap mental yang sehat serta akhlak yang terpuji, semuanya dapat diusahakan melaui penglihatan, pendengaran, maupun perlakuan yang diterimanya akan ikut menentukan pembinaan pribadinya. Pembinaan mental/ jiwa merupakan tumpuan perhatian pertama dalam misi islam. Untuk menciptakan manusia yang berakhlak mulia, Islam telah mengajarkan bahwa pembinaan jiwa harus lebih diutamakan dari pada pembinaan fisik atau pembinaan pada aspek-aspek lain, karena dari jiwa yang baik inilah akan lahir
  • 15. 15 perbuatan-perbuatan yang baik yang pada gilirannya akan menghasilkan kebaikan dan kebahagiaan pada seluruh aspek kehidupan manusia lahir dan batin. Manusia yang dibina adalah makhluk yang mempunyai unsur-unsur jasmani (mental) dan akal dan jiwa (immaterial).13 Pembinaan akalnya menghasilkan keterampilan dan yang paling penting adalah pembinaan jiwanya yang menghasilkan kesucian dan akhlak. Dengan demikian, terciptalah manusia multidimensi dalam suatu keseimbangan. Dengan demikian, pembinaan mental adalah usaha untuk memperbaiki dan memperbaharui suatu tindakan atau tingkah laku seseorang melalui bimbingan mental/ jiwanya sehingga memiliki kepribadian yang sehat, akhlak yang terpuji dan bertanggungjawab dalam menjalani kehidupannya. Pembinaan mental sebagaimana disinggung di atas adalah semua upaya yang dilakukan dengan sadar, berencana, teratur, terarah dan tujuannya yang jelas pembinaan mental tersebut dilakukan dengan memberikan pengarahan pengawasan kontrol. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa proses pembinaan mental itu terjadi melalui dua kemungkinan: 13www.masbied.com/2009/12/24/pengertian-pembinaan-mental/diakses tanggal 12 desember 2012
  • 16. 16 a. Melalui proses pendidikan 1) Pendidikan dirumah tangga a) Pendidikan rumah tangga hendaknya menananm jiwa taqwa, harus dimulai sejak anak lahir. b) Orang tua hendaknya dapatenjadi contoh yang baik dalam segala aspek kehidupan bagi si anak c) Orang tua harus memperhatikan pendidikan anak-anaknya, karena pendidikan yang diterima dari orang tualah yang akan menjadi dasar dari pembinaan kepribadian anak. d) Harus disadari bahwa pendidikan yang diterima oleh si anak seharusnya sejalan antara rumah dan sekolah. e) Cara menanamkan jiwa taqwa dan iman yang akan menjadi pengendali dalam kehidupan si anak di kemudian hari, hendaklah sesuai dengan perkembangan dan cita-cita khas usia anak. 2) Pendidikan sekolah a) Hendaklah segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan dan pengajaran dapat membawa anak-anak didik kepada pembinaan mental yang sehat, moral yang tinggi dan pengembangan bakat. b) Pergaulan anak didik, hendak mendapat perhatian dan bimbingan dari guru-guru supaya pendidikan itu betul-betul merupakan pembinaan yang sehat bagi anak-anak.
  • 17. 17 3) Pendidikan dalam masyarakat Supaya dihindarkan segala kemungkinan terjadinya tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama dan pergaulan anak-anak. b. Melalui proses pembinaan kembali Yang dimaksud dengan proses pembinaan kembali adalah memperbaiki mental yang telah rusak, atau pembinaan mental kembali dengan cara yang berbeda dari pada yang pernah dilaluinya dulu. 2. Tujuan Pembinaan Mental Jiwa atau mental manusia perlu dididik atau dibina guna menanamkan nilai-nilai agama pada dirinya. Dan ketika Allah Swt. menciptakan manusia, 44 bersamanya Dia ciptakan kekuatan persiapan untuk melakukan kebaikan atau keburukan. Dia juga menjadikan manusia mampu untuk menggunakan anggota tubuh yang dikaruniakan-Nya, tampa ketentuan arah jalan tertentu. Manusia diberi jalan yang dikehendaki-Nya Allah berfirman dalam surat Asy Syams ayat 7-8:         Terjemahnya:
  • 18. 18 Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.14 Melihat banyaknya permasalahan yang timbul, maka usaha pembinaan mental melaui pendidikan adalah suatu cara yan efektif dalam membentuk kepribadian remaja yang sesuai dengan ajaran islam, sehingga terwujud prilaku yang baik. Tujuan yang ingin dicapai adalah menguatkan dan mengontrol kemauan, membina stabilitas emosional. Mengembangkan penalaran, sifat-sifat dan sikap serta motivasinya. Tujuan tersebut sama dengan tujuan mental yang tarining. Untuk mencapai tujuan tersebut tidak mudah, tidak dapat dicapai dalam waktu singkat, harus dilaksanakan secara sistematis dalam waktu yang cukup lama. Mengingat sangat majemuknya tujuan yang akan dicapai, maka perlu prosedur yang baik untuk pelaksanaanya. Adapun prosedur yang perlu ditempuh yaitu: Memahami keadaan dan perkembangan jiwa anak didik, untuk itu menggunakan daftar pribadi yang dihimpung dalam bank data sejak anak masuk lingkungan pembinaan. 14 Departemen Agama RI, op.cit, h. 595
  • 19. 19 Ciptakan kesediaan menerima pengaruh dari pendidik dan pembina,karena proses pembinaan bukan sekedar transfer pengetahuan dan keterampilan, tetapi meliputi juga pembinaan sikap dan kepribadian. Menemukan cara berpikir positif (phosive thingking). Karena itu akan menciptakan hal-hal yang sangat menguntungkan perkembangan pribadi, dan menghindarkan dampak negatif yang dapat menjerumus terjadinya internal konflik dalam diri anak didik yang bersangkutan. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembinaan mental Anak Manusia di ciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang paling sempurna, sebagaimana firman Allah dalam surat At-Tin ayat 4:        Terjemahnya: Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.15 Dalam kesempurnaan manusia tersebut, tidak lupuk juga mengalami perubahan baik itu jasmani maupun rohani, lebih-lebih saat remaja sudah terpengaruh oleh berbagai hal baik itu positif maupun negatif. Sehubungan dengan ini Zakiah Daradjat menyatakan statemennya, yaitu: 15 Departemen Agama RI, op.cit, h. 597
  • 20. 20 “ kalau ingin membawa moral anak-anak sesuai dengan hakekat agama, maka ke tiga pendidikan (keluarga, sekolah, masyarakat) harus bekerja sama dan berjalan seirama, tidak bertentangan satu sama lain.16 Dengan demikian dapat dipahami bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan mental anak adalah: a. Faktor Intern Faktor interen merupakanfaktor yang terdapat dalam diri sendiri, seperti ketidaksempurnaan jasmaniyah, sifat, watak, dan bakat yang dimiikinya. Ketidaksempurnaan yang dimilii dapat menimbulkan hambatan dan pergaulan seorang anak, misalnya saja seperti rendah diri, iri hati dan kompensasi. Ketiga hal tersebut memerlukan perhatian dan bimbingan, seperti kompensasi yang diarahkan dapat berubah positif karena kekurangan pada dirinya dan dapat diimbangi dengan prestasi di bidang lain. Akan tetapi jika tidak tersalur, rendah diripun dapat menimbulkan ketakutan untuk bergaul dan iri hati dapat menimbulkan dendam sedangkan kompensasi berupa pamer kekayaan dan kesombongan. b. Faktor Ekstren Faktor ekstren merupakan faktor yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dimana seorang anak tumbuh dan dibesarkan. Yang termasuk 16 Zakiah Daradjat, op.cit, h. 62
  • 21. 21 faktor ekstren ini adalah lingkungan keluarga, sekolah, teman bergaul, norma masyarakat dan lain-lain. Sebenarnya ada faktor eksten ini merupakan inti atas berhasil tidaknya pertumbuhan seorang anak, karena faktor ekstren ini hampir semua problema dapat diatas. Dalam masalah pengaruh dari luar, agama islam juga memberi petunjuk bahwa perkembangan seorang anakpun dipengaruhi oleh lingkungan yang ada disekililingnya. Jadi walaupun anak lahir dalam keadaan baik, bila tampa pengaruh yang baik pula kemungkinan besar akan menjadi kurang baik. Dalam proses memilih kawanpun oleh seorang anak dianjurkan memilih kawan yang baik dan sholeh juga menjauhi orang-orang yang selalu berbuat dosa. 4. Urgensi Pembinaan Mental Anak Pembinaan mental yang baik terdapat dalam agama terutama agama Islam, karena agama islam telah mengantarkan pemeluknya kepada kehidupan yang tenang, tentram dan bahagia baik lahir maupun batin. Agama Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin telah memberikan bimbingan, tuntunan yang menyeluruh sebagai landasan hidup manusia sepanjang zaman. Agama mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia sebab agama merupakan motivasi hidup dan kehidupan serta merupakan alat pengembangan dan pengendalian diri yang sangat penting. Oleh karena itu perlu diketahui, dipahami dan diamalkanoleh manusia agar dapat menjadi dasar kepribadian sehingga ia
  • 22. 22 dapat menjadi manusia yang utuh. Agama mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam. Oleh karena agama sebagai dasar dan tata nilai merupakan penentu dalam perkembangan dan pembinaan rasa keagamaan. Salah satu cara yang baik dan efektif adalah dengan memulai pendidikan agama karena pendidikan agama merupakan bagian yang sangat penting, berkenaan dengan aspek-aspek dan sikap serta nilai, antara lain akhlak dan keagamaan. Dan untuk mengetahui bahwa ajaran Islam itu juga mengandung pembinaan mental, maka dapat diketahui dari fungsi agama dalam kehidupan manusia, adalah sebagai berikut: a. Agama memberikan bimbingan hidup Agama yang ditanamkan sejak kecil kepada anak-anak dengan baik dapat menjadikan agama sebagai bagian dari unsur-unsur kepribadiannya, maka akan cepat bertindak menjadi pengendali dalam menghadapi segala-keinginan-keinginan dan dorongan-dorongan yang timbul. Karena keyakinan terhadap agama yang menjadi bagian dari kepribadian itu, akan mengatur sikap dan tingkah laku seseorang secara otomatis dan mendalam. Tidak bisa kita pungkiri bahwa pada masa anak menginjak usia remaja, banyak anak yang kurang bisa membawa diri karena dalam pertumbuhannya terbentuk kepribadian yang kurang baik, maka tidak menutup kemungkinan dalam
  • 23. 23 menghadapi dorongan-dorongan yang bersifar rohani maupun sosial akan kurang wajar, penuh gejolak dan terkadang akan melanggar peraturan dimana dia hidup. Dari itulah agama dapat memberikan bimbingan hidup dari yang terkecil sampai pada yang sebesar-besarnya, mulai dari hidup pribadi, keluarga, masyarakat dan dengan Allah, bahkan dengan alam semesta dan makhluk hidup yang lain. Jika bimbingan-bimbingan tersebut dilaksanakan dengan betul-betul, mka akan terjaminlah kebahagiaan dan ketentraman batin dalam hidup ini. b. Agama menolong dalam menghadapi kesukaran Kesukaran yang paling sering dihadapi orang adalah kekecewaan. Kekecewaan sering dihadapi oleh kalangan anak yang menginjak usia remaja akibat kegagalan yang mereka alami sehingga akan membawa mereka kepada perasaan rendah diri, pesimis dan apatis dalam hidupnya. Kekecewaan-kekecewaan yang dialaminya akan sangan menggelisakan batinnya. Bagi remaja yang benar-benar telah menjalankan agamanya, setiap kekecewaan yang menimpanya tidak akan memikul jiwanya. Ia tidak akan putus asa, tetapi ia akan menghadapinya dengan tenang. Dengan ketenangan itu, ia akan cepat mengingat Allah, dan menerima kekecewaan itu dengan sabar dan tenang. Dari hal itu mereka mengambil hikmah, dan percaya bahwa dibalik kesukaran yang dialaminya pasti ada kemudahan bagi dirinya.
  • 24. 24 c. Agama dapat menentramkan batin Salah satu fungsi agama adalah dapat memberikan kepada penganutnya kesan-kesan yang nyaman. Memang benar agama dapat dijadikan sebagai obat kejiwaan dan ketentraman batin dan dapat juga dijadikan sebagai pengendali sikap dan perbuatan. Bagi jiwa yang sangat gelisah, agam akan memberi jalan dan siraman penenang hati. Tidak sedikit kita mendengarkan orang yang kebingunan dalam hidupnya. Selama ia belum beragama dan setelah ia mulai mengenal dan menjalankan agama, maka ketenangan jiwa akan datang. Kalau kita berbicara tentang agama bagi remaja, sebenarnya akan lebih tampak betapa gelisahnya mereka yang tidak perneh menerima didikan agama. Karena pada usia ini merupakan usia dimana jiwa mengalami gejolak, penuh dengan kegelisahan dan pertentangan batin. Maka agama bagi remaja mempunyai fungsi penentraman dan penenang jiwa, di samping itu juga sebagai pengendali moral. Apakah mereka menjalankan agama dengan sungguh-sungguh, gejolak tersebut akan berubah menjadi ketentraman yang sebelumnya belum mereka dapatkan. B. Akhlakul Karimah 1. Pengertian Akhlakul Karimah
  • 25. 25 Akhlak adalah intisari yang bersemayam dalam hati dan tmpat munculnya tindakan-tindakan sukarela, tindakan yang brnar atau salah. Menurut tabiatnya, intisari tersebut siap menerima pengaruh pembinaan yang baik atau salah kepadanya. Jika intisari tersebut dibina untuk memilih keutamaan, kebenaran, cinta kebaikan, cinta keindahan, dan benci keburukan maka,muncullah perbuatan-perbuatan yang baik dengan mudah, itulah akhlak yang baik misalnya akhlak lemah lembut, sabar, dermawan, berani, adil, akhlak berbuat baik, sabar dan lain-lain. Sebaliknya, jika intisari tersebut disia-siakan, tidak dibina dengan dengan pembinaan yang propesional, bibit di dalamnya tidak dikembangkan, dan dibinia dengan pembinaan yang buruk sehingga keburukan menjadi sesuatu yang dicintainya, kebaikan menjadi sesuatu yang dibenci, dan perkataan buruk keluar dari mulutnya deengan mudah, maka dikatakan akhlak buruk, misalnya berkhianat, bohong, keluh kesah, rakus, jorok dan sebagainya.17 Ada dua pendekatan untuk mendefinisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistik (kebahasaan) dan pendekatan terminologi (peristilahan). Akhlak berasal dari bahasa arab yakni khuluqun yang artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi 17Abu Bakar Jabir Al-Jazari, Ensiklopedi Muslim Minhajul Muslim (Cet. I; Jakarta: Darul Falah, 2000), h. 217
  • 26. 26 persesuaian dengan perkataan khlaqun yang berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan sang pencipta. Sedangkan definisi akhlak menurut istilah para ahli diantaranya: Prof. Dr. Ahmad Amin menyatakan: “Akhlak adalah segala sesuatu kehendak yang terbiasa dilakukan.”18 Adapun menurut Muhammad bin Ali Asy-Syarif Al-Jurjani, akhlak adalah istilah bagi suatu sifat yang tertanam kuat dalam diri, yang darinya terlahir perbuatan-perbuatan dengan mudah dan ringan, tampa perlu berpikir dan merenung.19 Berdasarkan pendapat di atas maka penulis menyimpulkan bahwa akhlakul karimah adalah sifat yang melekat pada diri seseorang yang membawa nilai-nilai kepribadian yang baik dan mendatangkan manfaat bagi orang-orang yang berinteraksi dengannya berupa rasa cinta, sayang dan harmonis. 2. Urgensi Akhlakul Karimah a. Mendapat ridho Allah Orang yang mengharapkan segala perbuatan karena mengharapkan ridho Allah berarti ia telah ikhlas atas segala amal perbuatannya. Ridho Allah ini adalah yang melandasi ibadah seseorang. Allah berfirman dalam Q.S. Al-Araf: 29 18Thoyib Sahputra dan Wahyudin, Pendidikan Agama Islam Aqidah Akhlak Kelas X (Semarang: PT. Toha Putra, 2008), h. 54 19Ibid, h. 54
  • 27. 27                    Terjemahnya: Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". dan (katakanlah): "Luruskanlah muka (diri) mu di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada- Nya. sebagaimana dia Telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepadaNya)".20 b. Bentuk kepribadian muslim Maksudnya ialah segala prilaku baik ucapan, perbuatan, pikiran dan hatinya mencrminkan sikap ajaran Islam. Allah berfirman dalam Q.S. Fushhilat: 33               Terjemahnya: Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"21 c. Mewujudkan perbuatan yang mulia dan menghindari perbuatan yang tercela 20Departemen Agama RI, op.cit, h. 225 21Ibid, h. 480
  • 28. 28 Dengan bimbingan hati yang diridhoi Allah dan keikhlasan, maka akan terwujud perbuatan-perbuatan yang terpuji, yang seimbang antara kepentingan dunia dan akhirat serta terhindar dari perbuatan tercela.22 3. Kalsifikasi Akhlakul Karimah Ada beberapa akhlak dalam Islam yang hendaknya mendapat perhatian agar seseorang dalam hidupnya merasakan keharmonisan, kenyamanan dan kebahagiaan tampa batas di dunia dan di akhirat, akhlak tersebut adalah: a. Akhlak kepada Allah Swt Titik tolak akhlak kepada Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada sesembahan yang berhak di sembah selain Allah. Pengakuan dan kesadaran ini akan mengantarkan manusia untuk tunduk dan patuh terhadap perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya sehingga seluruh hidupnya dipersembahkan kepada Allah dalam berbagai bentuk ibadah dan pengabdian kepada-Nya. b. Akhlak kepada orang lain Titik tolak akhlak kepada Allah adalah bahwa manusia hidup dalam sebuah masyarakat yang terdiri atas berbagai macam suku bangsa dan berbeda-beda bahasa dan budayanya, termasuk karakter dan sifatnya. Keadaan ini akan membentuk atau membuatnya agar bersikap toleransi 22A. Zaenuddin, Muhammad Jamhari, Al-Islam 2 Muamalah dan Akhlak (Cet. I; bandung: CV Pustaka Setia, 1420 H/ Mei 1999 M), h. 76.
  • 29. 29 dan akhlak mulia seperti ini diharapkan menciptakan kondisi masyarakat yang rukun dan adamai antara orang yang satu dengan yang lain. c. Akhlak terhadap diri sendiri Selain akhlak kepada Allah dan orang lain, manusia harus berakhlak kepada diri sendiri. Akhlak kepada diri sendiri dapat diartikan sebagai sikap menghormati, menghargai, menyayangi, dan menjaga diri sendiridengan sebaik-baiknya, karena sadar bahwa dirinya adalah ciptaan dan amanah dari Allah yang harus dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya. Berakhlak kepada diri sendiri merupakan bentuk ibadah yang paling mudah karena dilakukan oleh diri sendiri dan manfaatnya dapat secara langsung dirasakan oleh diri sendiri.23 H. Metodologi Penelitian 1. Metode Pelaksanaan Penelitian Metode pelaksanaan penelitian menggunakan studi lapangan (field research) dalam mengumpulkan, mengelola, menganalisis data dari tempat penelitian yang ada untuk kemudian ditarik sebagai sebuah kesimpulan. Dalam hal ini penelitian objek biasa disebut dengan istilah populasi. Hal tersebut merupakan sesuatu yang penting karena berhubungan dengan penentuan sumber data yang akan diteliti melalui sample yang merupakan 23Tato Edidarmo, Mulyadi, Aqidah Akhlak Madrasah Aliyah kelas XI (Cet. I; Semarang: PT. Toha Putra), h. 57.
  • 30. 30 bagian dari populasi dan hal tersebut mempunyai kedudukan yang sama pentingnya dengan populasi. Adapun yang menyangkut populasi dalam sample yaitu sebagai berikut : c. Populasi Setiap penelitian pada dasarnya selalu berhadapan dengan masalah sumber data yang sering disebut dengan populasi dan sampel penelitian. Penentuan sumber data tersebut, tergantung pada masalah yang diteliti, serta hipotesa yang akan diuji keberadaannya. Populasi yang akan dihadapi mungkin pula tidak tergantung pada perumusan penyelidikan. Untuk memperjelas mengenai pengertian polpulasi, maka penulis akan mengutip beberapa pendapat para ahli yaitu sebagai berikut : “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai test, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian”24. Menurut suharsimi Arikunto dijelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian.25 Apabila seseorang ingin melihat semua 24Herman Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian, (cet.I; Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1992 ), h. 49 25Suharsimi Ari Kunto, Op.Cit, h. 102
  • 31. 31 elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka penelitian yang dilakukan adalah penelitian data. Pengertian populasi menurut Sutrisno Hadi dijelaskan bahwa populasi adalah semua individu dan semua kenyataan-kenyataan yang diperoleh lewat sampel26. d. Sampel Setelah penulis menentukan yang menjadi populasi dalam penelitian ini, selanjutnya penulis menetapkan apakah mungkin dapat meneliti seluruh elemen populasi ataukah hanya sebagian saja dari populasi yang disebut sampel. Dalam suatu penelitian tidak selamanya perlu meneliti elemen dalam populasi, karena disamping membutuhkan biaya yang besar, waktu yang lama dan keterbatasan lainnya.dengan demikian yang menjadi objek dalam penelitian adalah sampel yang diambil sebagai wakil dari populasi yang dapat mewakili populasi kekevalitan datanya. Olehnya itu seorang peneliti perlu barhati-hati dalam penentuan sampel. Dalam kaitannya dalam masalah diatas, maka berikut ini penulis akan mengemukakan pengertian sampel menurut para ahli : Menurut Suharsimi Arikunto yang dinamakan penelitian sampel apabila kesimpulannya diangkat dari sampel dari yang berlaku untuk 26Sutrisno Hadi, Metodoligi Research, jilid I (Cet. XXII, Yogyakarta : Andi Offset, 1990 ), h.70
  • 32. 32 populasi27. Selain itu, Hermawan Wasito juga memberikan pengertian sampel yaitu sampel adalah sebahagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam penelitian artinya sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya dapat diselidiki28. 2. Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian di SDN 231 Inpres Kapunrengan Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar. 3. Metode Penelitian Penggunaan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini lebih disesuaikan dengan analisis keuangan dan kemempuan penelitian sendiri tanpa maksud mengurangi prosedur yang berlaku. Metode yang digunakan pada teknik pengumpulan data ini adalah sebagai berikut : a. Penelitian Kepustakaan (libiraye search) yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan menekan buku-buku literature, artikel dan karya-karya ilmiah lainnya yang dianggap memilki relevansi dengan pembahasan skripsi ini, dengan cara : 27 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 103 28 Sutrisno Hadi, op.cit.,h.71
  • 33. 33 1) Kutipan langsung yaitu mengutip suatu pendapat sesuai dengan kalimat aslinya langsung dari buku sumber tanpa ada perubahan sedikit pun didalamnya (redaksi) maupun maknanya. 2) Kutipan tidak langsung yaitu penulis menggunakan ide dari suatu pendapat kemudian penulis menuangkan dalam redaksi lain tanpa mengurangi maknanya. b. Penelitian lapangan (field research) Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara terjung langsung kelapangan (lokasi) penelitian, dimana penulis langsung melakukan penelitian pada objek yang akan diteliti. Dalam penelitian lapangan penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data antara lain : c. Observasi, yaitu mengamati objek yang akan diteliti yakni pada SDN 231 Inpres Kapunrengan Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar. 1) Interview, adalah mengadakan proses Tanya jawab atau wawancara dengan informasi yang dianggap perlu diambil keterangan mengenai masalah-masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini. 2) Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara membuka dokumen-dokumen atau catatan-catatan yang dianggap perlu.
  • 34. 34 3) Angket, ialah daftar pertanyaan yang dikirimkan koresponden baik secara langsung atau tidak langsung (melalui wawancara)29. Metode ini dibuat dengan pertimbangan bahwa metode tersebut cocok dan memudahkan untuk dilaksanakan dalam penelitian, serta tidak memakan waktu dan tenaga yang terlalu banyak 4. Teknik pengumpulan Data Dalam prosedur pengumpulan data ditempuh melalui tahap pengelolaan data yaitu : a. Tahap persiapan Tahap persiapan dilakukan dengan beberapa kegiatan yaitu studi pustaka yang ada hubungannya dengan pembahasan judul nantinya yang akan diteliti. Disamping itu penulis juga melakukan penjajakan dilokasi yang hendak ditempati untuk mengumpulkan data lapangan b. Tahap pengumpulan Dalam tahap pengumpulan ada 2 cara yang dilakukan yaitu: 1) Metode library research Yaitu metode pengumpulan data dengan jalanmembaca buku-buku, majalah dan karangan lainnya yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian yang akan dilaksanakan. 29Dr.Sugisno,Metode Penelitian Administrasi (Cet.VII;Bandung:CV.Alfabeta 2000), h. 60
  • 35. 35 2) Metode field research Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data dengan jalan dengan mengadakan penelitian lokasi yang telah ditentukan, dalam hal ini peneliti menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. 5. Teknik Analisis Data Analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variable, dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variable dan seluruh responden, menyajikan data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan un tuk menguji hipotesis yang telah diujikan30. Untuk mengelola data menjadi susunan pembahasan, amka penulis menganalisis data dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan tabel presentase dengan rumus sebagai berikut : P = F/N X 100 % Keterangan : P : Hasil atau skor yang diperoleh F : Frekwensi dan jenis jawaban yang diberikan oleh responden 30Sugiono, Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R & D, (Cet-XV; Bandung: Alfabeta,2007), h. 90
  • 36. 36 N : Jumlah siswa 100 % : Angka pembulat.31. Data yang dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Redaksi data yaitu penulis merangkum beberapa data dan keterangan yang dianggap penting untuk dianalisa, kemudian dimasukkan kedalam pembahasan. b. Penyajian data yaitu penulis memperoleh data dan keterangan dari objek yang bersangkutan, kemudian disajikan untuk dibahas guna menemukan kebenaran-kebenaran yang hakiki. c. Verifikasi data yaitu penulis membuktikan kebenaran data yang diperoleh dengan tujuan menghindari adanya unsure subjektifitas yang dapat mengurangi bobot kualitas penelitian, artinya data dan keterangan yang diperoleh dapat diukur melalui responden yang benar-benar sebagai pelaku atau sekurang-kurangnya memahami terhadap masalah yang diajukan. 31Anas Sudjono, pengantar statistic pendidikan (Cet.X; Jakarta, Raja Grafindo Persada,2000), h. 40.
  • 37. 37 DAFTAR PUSTAKA Arifin. M, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan Keluarga (Cet. III; Jakarta: Bulan Bintang, 1997). Daradjat Zakariah, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Agama dalam Pembinaan Mental (Cet. IV; Jakarta: Bulan Bintang, 1982). Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2010). DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1990). Echols an Hassan Shadily John M., Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1982). Edidarmo Tato, Mulyadi, Aqidah Akhlak Madrasah Aliyah kelas XI (Cet. I; Semarang: PT. Toha Putra). Hadi Sutrisno, Metodoligi Research, jilid I (Cet. XXII, Yogyakarta : Andi Offset, 1990 ). http://blog.re.or.id/krisis-akhlak-ummat- islam.htm, http://www.bloger.com/post-create.g?blogID
  • 38. 38 Jabir Al-Jazari Abu Bakar, Ensiklopedi Muslim Minhajul Muslim (Cet. I; Jakarta: Darul Falah, 2000) Muhammad Asy-Syarif Isham, Keluarga Sehat Tampa Maksiat (Cet. I; Surakarta- Jawa tengah, 2008). Mustafa. A, Akhlak Tasawuf (Cet. I; Bandung: Pustaka Setia, 1997) Sahputra Thoyib dan Wahyudin, Pendidikan Agama Islam Aqidah Akhlak Kelas X (Semarang: PT. Toha Putra, 2008) Sudjono Anas, pengantar statistic pendidikan (Cet.X; Jakarta, Raja Grafindo Persada,2000). Sugiono, Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R & D, (Cet- XV; Bandung: Alfabeta,2007). Sugisno, Metode Penelitian Administrasi (Cet.VII;Bandung:CV.Alfabeta 2000) Warsito Herman, Pengantar Metodologi Penelitian, (cet.I; Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1992 ). www.masbied.com/2009/12/24/pengertian-pembinaan-mental Zaenuddin. A, Muhammad Jamhari, Al-Islam 2 Muamalah dan Akhlak (Cet. I; bandung: CV Pustaka Setia, 1420 H/ Mei 1999 M)