SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PEKERJAAN
DERMAGA
Narasumber : Dr. Ir. Nursiwan NP.,
Msc. MM. MT. MBA. Ipu
Jum’at, 02 Desember 2022
Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan
untuk merapat dan menambatkan kapal yang melakukan
bongkar muat barang dan menaik-turunkan penumpang.
Dermaga dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu wharf
dan jetty. Wharf adalah dermaga yang paralel dengan pantai
dan biasanya berimpit dengan garis pantai. Jetty adalah
dermaga yang menjorok ke laut.
PEKERJAAN
DERMAGA
Pekerjaan dermaga akan dibagi menjadi 3
point utama yaitu
A. Masa Pra konstruksi
B. Masa Konstruksi
C. Masa Pasca Konstruksi
A. Masa Pra
Konstruksi
 Dalam Masa Prakonstruksi ini hal-hal
yang dilakukan adalah persiapan
pelaksanaan, baik yang di darat
maupun di laut. Pada umumnya,
sebelum pelaksanaan sudah harus
disiapkan :
1. Pembersihan lahan, yaitu membersihkan
lahan proyek dan lahan disekitar proyek
yang telah dibebaskan dari hal – hal yang
akan mengganggu jalannya proyek secara
keseluruhan.
2. Direksi kit, yang berfungsi sebagai
tempat untuk keperluan rapat, konfirmasi
antar organisasi atau personil yang terkait,
pengawasan dan lain-lain.
3. Pos jaga, yang berfungsi
sebagai tempat pengawasan alat
dan material
4. Gudang, sebagai tempat penyimpanan
bahan yang akan dipakai.
5. Pendatangan alat berat seperti crane,
ponton, hammer hydraulik untuk keperluan
pemancangan tiang pancang.
B. Masa Konstruksi
1, Pemancangan
Alat yang dipergunakan :
- 2 buah ponton
- 1 Crane
- 1 hydraulic hammer
- 2 buah Teodolit / Waterpas
Pemancangan
Dalam pekerjaan pemancangan, tiang
pancang yang dipakai f 80 cm, dimana
panjang tiang yang dibutuhkan adalah
33.3 m (3 batang @12 m) dan f 60 cm
dengan kedalaman 21,3m (2 batang
@12 m) pemancangan dilakukan
dengan 2 ponton, dimana 1 ponton
sebagai hydraulic hammer untuk
pemancangan dan satunya sebagai
ponton crane untuk pengambilan tiang
pancang dari areal penumpukan ke
ponton pancang (lihat gambar 6.1).
Alat Teodolitdipergunakan untuk
mengukur ketepatan posisi dan
kemiringan tiang saat pemancangan
gambar 6.2.
Pertama-tama ponton crane mengambil tiang pancang yang berada pada areal
penumpukan, dan kemudian memindahkan tiang pancang dari ponton crane ke
ponton pancang, lalu kemudian dilaksanakan pemancangan.
Pada saat pemancangan, langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan
adalah ponton pancang diarahkan ke titik yang dituju, dengan bantuan alat teodolit
untuk menentukan ketepatan titik serta kelurusan/kemiringan tiang. Setelah
semuanya sesuai, tali pengikat tiang pada hydraulic hammer dikendorkan
sehingga tiang pancang akan turun sampai seabed dan diukur kembali
ketepatannya dengan teodolit,
Apabila sudah sesuai kembali, baru mulai dipancang
dengan hydraulic hammer sampai kedalaman yang
direncanakan (lihat gambar 6.3). Untuk
kepastian pemberhentian pemancangan, pada
pemancangan ¼ tiang terakhir dilakukan kalendering,
apabila Srencana > Slapangan , pemancangan
dapat diberhentikan.
Langkah-langkah ini dilakukan sampai semua tiang
pancang perencanaan terpancang pada posisinya.
Setelah beberapa tiang pancang selesai dipancang,
dapat dilakukan pemotongan tiang pancang yang
berlebih dengan menggunakan hammer ban sampai
pada elevasi tiang yang direncanakan. Apabila
pemotongan tiang sudah selesai semua, pekerjaan
selanjutnya adalah pengerjaan poer.
2. Pengecoran Poer
Sebelum merakit bekisting poer,
terlebih dahulu dipasang landasan
untuk bekisting berupa sabuk pengikat
dibaut sejumlah 2 baut untuk tiap
pengikatnya pada tiang pancang
(Gambar 6.5).
Untuk bagian vertikal dari bekisting poer
ditopang dengan kayu perancah ke
balok yang menghubungankan antar
tiang pancang (Gambar 6.6).
Setelah bekisting poer selesai ,
dilakukan pemasangan tulangan
beton pengisi tiang dan tulangan
poer. Pengecoran dilakukan
sekaligus sehingga antara beton
pengisi tiang dan poer monolit.
3. PENGECORAN
PELAT DAN BALOK
Bekisting balok memanjang dan
melintang dipasang sesuai dengan
ukuran rencana dan ditopang dengan
kayu ke landasan yang telah terpasang
pada langkah sebelumnya (Gambar
6.8), pengecoran dilakukan monolit
(sekaligus) dengan pelat dermaga, balok
fender.
Sebelum pengecoran dilakukan,
angker bolder dan fender dipasang
pada posisinya dengan dilas dengan
tulangan balok untuk perkuatan
Masa Pasca Konstruksi
Setelah pengecoran selesai dan
beton telah mengeras dengan
sempurna, dilakukan pekerjaan
tambahan yaitu :
1. PEMASANGAN BOLDER
Setelah beton mengeras sempurna,
bollard dapat dipasang, angker yang
sudah tertanam pada saat pengecoran
pelat bersama tulangannya
dibersihkan dan dipasangkan bollard
ke posisinya kemudian dicor setempat.
(Gambar 6.9)
PEMASANGAN
FENDER
Sama halnya dengan bollard, angker
fender yang telah tertanam
dibersihkan dan fender ditempatkan di
posisinya lalu dipasang pasangan
angkernya. (Gambar 6.10)
PEMASANGAN CRANE
Dalam pemasangan crane harus
diawasi dengan ketat, dimana setiap
sambungan rel harus dites dengan
ultrasonik, demikian pula dengan
kelurusan rel itu sendiri.
SELESAI
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to MATERI_PEKERJAAN_DERMAGA_NEW[1].pptx

Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoJamauddin Akkuan
 
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-lautgaffarudin
 
Ilham shah pemindahan tenah mekanis
Ilham shah pemindahan tenah mekanisIlham shah pemindahan tenah mekanis
Ilham shah pemindahan tenah mekanisilhamshah1
 
06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan struktur06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan strukturDevian Tri Andriana
 
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020 arbi ardli-kls B
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020  arbi ardli-kls BTugas mk2 tgl 17 mei 2020  arbi ardli-kls B
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020 arbi ardli-kls BArbiArdli
 
Pondasi Laba-Laba.pptx
Pondasi Laba-Laba.pptxPondasi Laba-Laba.pptx
Pondasi Laba-Laba.pptxegaprabawa
 
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptxTiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptxdevmahammit
 
Its paper-34132-3111105043-paper
Its paper-34132-3111105043-paperIts paper-34132-3111105043-paper
Its paper-34132-3111105043-paperRomi Surya Anggada
 
Bab iv pekerjaan (sip)
Bab iv pekerjaan (sip)Bab iv pekerjaan (sip)
Bab iv pekerjaan (sip)eddysya
 
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptxCONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptxsulfahanjarwati1
 
158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 J...
158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 J...158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 J...
158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 J...sosmed5
 
metode pembangunan gedung.pptx
metode pembangunan gedung.pptxmetode pembangunan gedung.pptx
metode pembangunan gedung.pptxtrimartawijaya2
 
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebingPp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebingriky irawan
 
Metode bore pile
Metode bore pileMetode bore pile
Metode bore pilesupri yadi
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMOSES HADUN
 

Similar to MATERI_PEKERJAAN_DERMAGA_NEW[1].pptx (20)

Bab iii rev
Bab iii revBab iii rev
Bab iii rev
 
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
 
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
 
Ilham shah pemindahan tenah mekanis
Ilham shah pemindahan tenah mekanisIlham shah pemindahan tenah mekanis
Ilham shah pemindahan tenah mekanis
 
Presentasi-eko.pptx
Presentasi-eko.pptxPresentasi-eko.pptx
Presentasi-eko.pptx
 
Struktur jembatan
Struktur jembatanStruktur jembatan
Struktur jembatan
 
06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan struktur06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan struktur
 
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020 arbi ardli-kls B
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020  arbi ardli-kls BTugas mk2 tgl 17 mei 2020  arbi ardli-kls B
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020 arbi ardli-kls B
 
Pondasi Laba-Laba.pptx
Pondasi Laba-Laba.pptxPondasi Laba-Laba.pptx
Pondasi Laba-Laba.pptx
 
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptxTiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
 
Sabtu
SabtuSabtu
Sabtu
 
Its paper-34132-3111105043-paper
Its paper-34132-3111105043-paperIts paper-34132-3111105043-paper
Its paper-34132-3111105043-paper
 
Bab iv pekerjaan (sip)
Bab iv pekerjaan (sip)Bab iv pekerjaan (sip)
Bab iv pekerjaan (sip)
 
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptxCONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
 
158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 J...
158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 J...158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 J...
158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 J...
 
metode pembangunan gedung.pptx
metode pembangunan gedung.pptxmetode pembangunan gedung.pptx
metode pembangunan gedung.pptx
 
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebingPp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
 
3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx
 
Metode bore pile
Metode bore pileMetode bore pile
Metode bore pile
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
 

MATERI_PEKERJAAN_DERMAGA_NEW[1].pptx

  • 1. PEKERJAAN DERMAGA Narasumber : Dr. Ir. Nursiwan NP., Msc. MM. MT. MBA. Ipu Jum’at, 02 Desember 2022
  • 2. Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan penumpang. Dermaga dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu wharf dan jetty. Wharf adalah dermaga yang paralel dengan pantai dan biasanya berimpit dengan garis pantai. Jetty adalah dermaga yang menjorok ke laut.
  • 3. PEKERJAAN DERMAGA Pekerjaan dermaga akan dibagi menjadi 3 point utama yaitu A. Masa Pra konstruksi B. Masa Konstruksi C. Masa Pasca Konstruksi
  • 4. A. Masa Pra Konstruksi  Dalam Masa Prakonstruksi ini hal-hal yang dilakukan adalah persiapan pelaksanaan, baik yang di darat maupun di laut. Pada umumnya, sebelum pelaksanaan sudah harus disiapkan : 1. Pembersihan lahan, yaitu membersihkan lahan proyek dan lahan disekitar proyek yang telah dibebaskan dari hal – hal yang akan mengganggu jalannya proyek secara keseluruhan.
  • 5. 2. Direksi kit, yang berfungsi sebagai tempat untuk keperluan rapat, konfirmasi antar organisasi atau personil yang terkait, pengawasan dan lain-lain.
  • 6. 3. Pos jaga, yang berfungsi sebagai tempat pengawasan alat dan material
  • 7. 4. Gudang, sebagai tempat penyimpanan bahan yang akan dipakai.
  • 8. 5. Pendatangan alat berat seperti crane, ponton, hammer hydraulik untuk keperluan pemancangan tiang pancang.
  • 9. B. Masa Konstruksi 1, Pemancangan Alat yang dipergunakan : - 2 buah ponton - 1 Crane - 1 hydraulic hammer - 2 buah Teodolit / Waterpas
  • 10. Pemancangan Dalam pekerjaan pemancangan, tiang pancang yang dipakai f 80 cm, dimana panjang tiang yang dibutuhkan adalah 33.3 m (3 batang @12 m) dan f 60 cm dengan kedalaman 21,3m (2 batang @12 m) pemancangan dilakukan dengan 2 ponton, dimana 1 ponton sebagai hydraulic hammer untuk pemancangan dan satunya sebagai ponton crane untuk pengambilan tiang pancang dari areal penumpukan ke ponton pancang (lihat gambar 6.1).
  • 11. Alat Teodolitdipergunakan untuk mengukur ketepatan posisi dan kemiringan tiang saat pemancangan gambar 6.2.
  • 12. Pertama-tama ponton crane mengambil tiang pancang yang berada pada areal penumpukan, dan kemudian memindahkan tiang pancang dari ponton crane ke ponton pancang, lalu kemudian dilaksanakan pemancangan. Pada saat pemancangan, langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan adalah ponton pancang diarahkan ke titik yang dituju, dengan bantuan alat teodolit untuk menentukan ketepatan titik serta kelurusan/kemiringan tiang. Setelah semuanya sesuai, tali pengikat tiang pada hydraulic hammer dikendorkan sehingga tiang pancang akan turun sampai seabed dan diukur kembali ketepatannya dengan teodolit,
  • 13. Apabila sudah sesuai kembali, baru mulai dipancang dengan hydraulic hammer sampai kedalaman yang direncanakan (lihat gambar 6.3). Untuk kepastian pemberhentian pemancangan, pada pemancangan ¼ tiang terakhir dilakukan kalendering, apabila Srencana > Slapangan , pemancangan dapat diberhentikan. Langkah-langkah ini dilakukan sampai semua tiang pancang perencanaan terpancang pada posisinya. Setelah beberapa tiang pancang selesai dipancang, dapat dilakukan pemotongan tiang pancang yang berlebih dengan menggunakan hammer ban sampai pada elevasi tiang yang direncanakan. Apabila pemotongan tiang sudah selesai semua, pekerjaan selanjutnya adalah pengerjaan poer.
  • 14. 2. Pengecoran Poer Sebelum merakit bekisting poer, terlebih dahulu dipasang landasan untuk bekisting berupa sabuk pengikat dibaut sejumlah 2 baut untuk tiap pengikatnya pada tiang pancang (Gambar 6.5).
  • 15. Untuk bagian vertikal dari bekisting poer ditopang dengan kayu perancah ke balok yang menghubungankan antar tiang pancang (Gambar 6.6). Setelah bekisting poer selesai , dilakukan pemasangan tulangan beton pengisi tiang dan tulangan poer. Pengecoran dilakukan sekaligus sehingga antara beton pengisi tiang dan poer monolit.
  • 16. 3. PENGECORAN PELAT DAN BALOK Bekisting balok memanjang dan melintang dipasang sesuai dengan ukuran rencana dan ditopang dengan kayu ke landasan yang telah terpasang pada langkah sebelumnya (Gambar 6.8), pengecoran dilakukan monolit (sekaligus) dengan pelat dermaga, balok fender. Sebelum pengecoran dilakukan, angker bolder dan fender dipasang pada posisinya dengan dilas dengan tulangan balok untuk perkuatan
  • 17. Masa Pasca Konstruksi Setelah pengecoran selesai dan beton telah mengeras dengan sempurna, dilakukan pekerjaan tambahan yaitu : 1. PEMASANGAN BOLDER Setelah beton mengeras sempurna, bollard dapat dipasang, angker yang sudah tertanam pada saat pengecoran pelat bersama tulangannya dibersihkan dan dipasangkan bollard ke posisinya kemudian dicor setempat. (Gambar 6.9)
  • 18. PEMASANGAN FENDER Sama halnya dengan bollard, angker fender yang telah tertanam dibersihkan dan fender ditempatkan di posisinya lalu dipasang pasangan angkernya. (Gambar 6.10)
  • 19. PEMASANGAN CRANE Dalam pemasangan crane harus diawasi dengan ketat, dimana setiap sambungan rel harus dites dengan ultrasonik, demikian pula dengan kelurusan rel itu sendiri.