SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
BIOGRAFI PRESIDEN SUSILO
BAMBANG YUDHOYONO
Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden RI ke-6. Berbeda dengan presiden
sebelumnya, beliau merupakan presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh
rakyat dalam proses Pemilu Presiden putaran II 20 September 2004. Lulusan terbaik
AKABRI (1973) yang akrab disapa SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur 9 September
1949. Istrinya bernama Kristiani Herawati, merupakan putri ketiga almarhum Jenderal
(Purn) Sarwo Edhi Wibowo.
Pensiunan jenderal berbintang empat ini adalah anak tunggal dari pasangan R.
Soekotjo dan Sitti Habibah. Darah prajurit menurun dari ayahnya yang pensiun sebagai
Letnan Satu. Sementara ibunya, Sitti Habibah, putri salah seorang pendiri Ponpes
Tremas. Beliau dikaruniai dua orang putra yakni Agus Harimurti Yudhoyono
(mengikuti dan menyamai jejak dan prestasi SBY, lulus dari Akmil tahun 2000 dengan
meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lulusan
terbaik SMA Taruna Nusantara, Magelang yang kemudian menekuni ilmu ekonomi).
Pendidikan SR adalah pijakan masa depan paling menentukan dalam diri SBY.
Ketika duduk di bangku kelas lima, beliau untuk pertamakali kenal dan akrab dengan
nama Akademi Militer Nasional (AMN), Magelang, Jawa Tengah. Di kemudian hari
AMN berubah nama menjadi Akabri. SBY masuk SMP Negeri Pacitan, terletak di
selatan alun-alun. Ini adalah sekolah idola bagi anak-anak Kota Pacitan. Mewarisi sikap
ayahnya yang berdisiplin keras, SBY berjuang untuk mewujudkan cita-cita masa
kecilnya menjadi tentara dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia (Akabri) setelah lulus SMA akhir tahun 1968. Namun, lantaran terlambat
mendaftar, SBY tidak langsung masuk Akabri. Maka SBY pun sempat menjadi
mahasiswa Teknik Mesin Institut 10 November Surabaya (ITS).
Namun kemudian, SBY justru memilih masuk Pendidikan Guru Sekolah
Lanjutan Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Sewaktu belajar di PGSLP Malang
itu, beliau mempersiapkan diri untuk masuk Akabri. Tahun 1970, akhirnya masuk
Akabri di Magelang, Jawa Tengah, setelah lulus ujian penerimaan akhir di Bandung.
SBY satu angkatan dengan Agus Wirahadikusumah, Ryamizard Ryacudu, dan Prabowo
Subianto. Semasa pendidikan, SBY yang mendapat julukan Jerapah, sangat menonjol.
Terbukti, belaiu meraih predikat lulusan terbaik Akabri 1973 dengan menerima
penghargaan lencana Adhi Makasaya.
Pendidikan militernya dilanjutkan di Airborne and Ranger Course di Fort
Benning, Georgia, AS (1976), Infantry Officer Advanced Course di Fort Benning,
Georgia, AS (1982-1983) dengan meraih honor graduate, Jungle Warfare Training di
Panama (1983), Anti Tank Weapon Course di Belgia dan Jerman (1984), Kursus
Komandan Batalyon di Bandung (1985), Seskoad di Bandung (1988-1989) dan
Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, AS (1990-1991).
Gelar MA diperoleh dari Webster University AS. Perjalanan karier militernya, dimulai
dengan memangku jabatan sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan
Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma,
Kostrad) tahun 1974-1976, membawahi langsung sekitar 30 prajurit.
Batalyon Linud 330 merupakan salah satu dari tiga batalyon di Brigade Infantri
Lintas Udara 17 Kujang I/Kostrad, yang memiliki nama harum dalam berbagai operasi
militer. Ketiga batalyon itu ialah Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma,
Batalyon Infantri Lintas Udara 328/Dirgahayu, dan Batalyon Infantri Lintas Udara
305/Tengkorak. Kefasihan berbahasa Inggris, membuatnya terpilih mengikuti
pendidikan lintas udara (airborne) dan pendidikan pasukan komando (ranger) di Pusat
Pendidikan Angkatan Darat Amerika Serikat, Ford Benning, Georgia, 1975. Kemudian
sekembali ke tanah air, SBY memangku jabatan Komandan Peleton II Kompi A
Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad) tahun 1976-1977.
Beliau pun memimpin Pleton ini bertempur di Timor Timur.
Sepulang dari Timor Timur, SBY menjadi Komandan Peleton Mortir 81 Yonif
Linud 330 Kostrad (1977). Setelah itu, beliau ditempatkan sebagai Pasi-2/Ops Mabrigif
Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978), Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-
1981), dan Paban Muda Sops SUAD (1981-1982). Ketika bertugas di Mabes TNI-AD,
itu SBY kembali mendapat kesempatan sekolah ke Amerika Serikat. Dari tahun 1982
hingga 1983, beliau mengikuti Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS,
1982-1983 sekaligus praktek kerja-On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort
Bragg, AS, 1983. Kemudian mengikuti Jungle Warfare School, Panama, 1983 dan
Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984, serta Kursus Komando Batalyon,
1985. Pada saat bersamaan SBY menjabat Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-
1985).
Lalu beliau dipercaya menjabat Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988), sebelum mengikuti pendidikan di
Sekolah Staf dan Komando TNI-AD (Seskoad) di Bandung dan keluar sebagai lulusan
terbaik Seskoad 1989. SBY pun sempat menjadi Dosen Seskoad (1989-1992), dan
ditempatkan di Dinas Penerangan TNI-AD (Dispenad) dengan tugas antara lain
membuat naskah pidato KSAD Jenderal Edi Sudradjat. Lalu ketika Edi Sudradjat
menjabat Panglima ABRI, beliau ditarik ke Mabes ABRI untuk menjadi Koordinator
Staf Pribadi (Korspri) Pangab Jenderal Edi Sudradjat (1993).
Lalu, beliau kembali bertugas di satuan tempur, diangkat menjadi Komandan
Brigade Infantri Lintas Udara (Dan Brigif Linud) 17 Kujang I/Kostrad (1993-1994)
bersama dengan Letkol Riyamizard Ryacudu. Kemudian menjabat Asops Kodam Jaya
(1994-1995) dan Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995). Tak lama
kemudian, SBY dipercaya bertugas ke Bosnia Herzegovina untuk menjadi perwira PBB
(1995).
Beliau menjabat sebagai Kepala Pengamat Militer PBB (Chief Military
Observer United Nation Protection Force) yang bertugas mengawasi genjatan senjata di
bekas negara Yugoslavia berdasarkan kesepakatan Dayton, AS antara Serbia, Kroasia
dan Bosnia Herzegovina. Setelah kembali dari Bosnia, beliau diangkat menjadi Kepala
Staf Kodam Jaya (1996). Kemudian menjabat Pangdam II/Sriwijaya (1996-1997)
sekaligus Ketua Bakorstanasda dan Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR
1998) sebelum menjabat Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI (1998-1999).
Sementara, langkah karir politiknya dimulai tanggal 27 Januari 2000, saat
memutuskan untuk pensiun lebih dini dari militer ketika dipercaya menjabat sebagai
Menteri Pertambangan dan Energi pada pemerintahan Presiden KH Abdurrahman
Wahid. Tak lama kemudian, SBY pun terpaksa meninggalkan posisinya sebagai
Mentamben karena Gus Dur memintanya menjabat Menkopolsoskam.
Pada tanggal 10 Agustus 2001, Presiden Megawati mempercayai dan
melantiknya menjadi Menko Polkam Kabinet Gotong-Royong. Tetapi pada 11 Maret
2004, beliau memilih mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam. Langkah
pengunduran diri ini membuatnya lebih leluasa menjalankan hak politik yang akan
mengantarkannya ke kursi puncak kepemimpinan nasional.
Dan akhirnya, pada pemilu Presiden langsung putaran kedua 20 September
2004, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih kepercayaan mayoritas rakyat
Indonesia dengan perolehan suara di attas 60 persen. Dan pada tanggal 20 Oktober 2004
beliau dilantik menjadi Presiden RI ke-6.
Berikut ini data lengkap tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono :
Nama : Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono
Lahir : Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949
Agama : Islam
Jabatan : Presiden Republik Indonesia ke-6
Istri : Kristiani Herawati, putri ketiga (Alm) Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo
Anak : Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono
Ayah : Letnan Satu (Peltu) R. Soekotji
Ibu : Sitti Habibah
Pendidikan :
Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973
American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976
Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976
Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983
On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
Jungle Warfare School, Panama, 1983
Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984
Kursus Komando Batalyon, 1985
Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989
Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS
Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS
Karier :
Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)
Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)
Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
Dosen Seskoad (1989-1992)
Korspri Pangab (1993)
Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
Asops Kodam Jaya (1994-1995)
Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-
Herzegovina (sejak awal November 1995)
Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan)
Pangdam II/Sriwijaya (1996-) sekaligus Ketua Bakorstanasda
Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999)
Mentamben (sejak 26 Oktober 1999)
Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid)
Menko Polkam (Pemerintahan Presiden Megawati Sukarnopotri) mengundurkan
diri 11 Maret 2004
Penugasan : Operasi Timor Timur 1979-1980 dan 1986-1988
Penghargaan :
Adi Makayasa (lulusan terbaik Akabri 1973)
Tri Sakti Wiratama (Prestasi Tertinggi Gabungan Mental Fisik, dan Intelek),
1973
Satya Lencana Seroja, 1976
Honorour Graduated IOAC, USA, 1983
Satya Lencana Dwija Sista, 1985
Lulusan terbaik Seskoad Susreg XXVI, 1989
Dosen Terbaik Seskoad, 1989
Satya Lencana Santi Dharma, 1996
Satya Lencana United Nations Peacekeeping Force (UNPF), 1996
Satya Lencana United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia,
Baranja, and Western Sirmium (UNTAES), 1996
Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, 1998
Bintang Yudha Dharma Nararya, 1998
Wing Penerbang TNI-AU, 1998
Wing Kapal Selam TNI-AL, 1998
Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, 1999
Bintang Yudha Dharma Pratama, 1999
Bintang Dharma, 1999
Bintang Maha Putera Utama, 1999
Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik, 2003
Bintang Asia (Star of Asia) dari BusinessWeek, 2005
Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama dari Sultan Brunei
Doktor Honoris Causa dari Universitas Keio, 2006
Alamat : Jl. Alternatif Cibubur Puri Cikeas Indah No. 2 Desa Nagrag Kec.
Gunung Putri Bogor 16967
BIOGRAFI PRESIDEN SOEKARNO
Artikel kali ini akan membahas Profil atau Biografi Presiden Soekarno.
Mungkin sampai sekarang beliau adalah sosok yang paling banyak dikagumi orang di
Indonesia. Presiden pertama Republik Indonesia yang lebih akrab di panggil Bung
Karno ini berasal dari Blitar, dia merupakan pahlawan Proklamasi bersama dengan
Mohammad Hatta. Presiden Soekarno sangat disegani oleh para pemimpin negara-
negara di dunia pada waktu itu.
Soekarno dilahirkan di Surabaya tepatnya pada tanggal 6 Juni 1901 dengan
nama asli bernama Koesno Sosrodihardjo, karena sering sakit yang mungkin disebabkan
karena namanya tidak sesuai maka ia kemudian berganti nama menjadi Soekarno. Ayah
beliau bernama Raden Soekemi Sosrodihardjon dan ibu bernama Ida Ayu Nyoman Rai.
Ketika hidup, Presiden Pertama Indonesia ini diketahui memiliki tiga orang istri dimana
masing-masing istrinya memberinya keturunan.
Istrinya yang pertama yang bernama fatmawati memberinya lima orang anak
yakni Megawati, Sukmawati, Rachmawati, Guntur dan Guruh, kemudian dari istrinya
yang lain yang bernama Hartini memberinya dua orang anak yaitu Taufan dan juga
Bayu.
Istri yang lain dari Presiden Soekarno merupakan wanita keturunan Jepang yang
bernama Naoko Nemoto dimana ia kemudian berganti nama menjadi Ratna Sari Dewi,
dari pernikahannya dengan Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi, Presiden Soekarno
dikarunia seorang anak yang bernama Kartika. Mengenai kisah hidup Presiden
Soekarno, semasa kecilnya ia tidak tinggal bersama dengan orang tuanya yang berada di
Blitar. Sejak SD hingga ia kemudian lulus sekolah ia tinggal atau indekos di rumah Haji
Oemar Said Tokroaminoto di Surabaya, dimana Haji Oemar Said Tokroaminoto ini
merupakan pendiri dari Serikat Islan (SI). Setelah lulus, Soekarno kemudian
melanjutkan pendidikannya di Hoogere Burger School atau HBS. Disana ia mendapat
banyak ilmu atau pengetahuan dan jiwa nasionalismenya akan bangsa Indonesia
menjadi sangat besar.
Pada tahun 1920 setelah lulus dari Hoogere Burger School atau HBS, Soekarno
muda kemudian masuk ke Technische Hoogeschool (THS), sekolah inilah yang
kemudian berubah nama menjadi ITB sampai sekarang ini. Soekarno belajar disana
selama enam tahun dimana ia kemudian mendapatkan gelar Insinyur (Ir) pada tanggal
25 Mei. Setelah lulus, Soekarno kemudian mendirikan Partai Nasional Indonesia pada
tanggal 4 Juli 1927 dan kemudian mulai mengamalkan ajaran Marhaenisme. Tujuan dari
pembentukan partai Nasional Indonesia adalah agar bangsa Indonesia bisa merdeka dan
terlepas dari Jajahan Belanda.
Dari keberaniannya ini kemudian pemerintah kolonial Belanda menangkapnya
dan kemudian memasukkannya ke penjara Suka Miskin. Dalam penjara ini kebutuhan
hidupnya semua berasal dari istrinya. Inggit yang juga dibantu oleh kakak ipranya
bernama Sukarmini sering membawakan makanan kepada Soekarno di penjara Suka
Miskin, hal itulah yang kemudian membuat pengawasan di penjara Suka Miskin makin
diperketat.
Soekarno dikenal belanda sebagai seorang tahanan yang mampu menghasut
orang lain agar berpikir untuk merdeka sehingga ia kemudian dianggap cukup
berbahaya. Beliau kemudian diisolasi dengan tahanan elit tujuannya agar tidak bisa
mendapatkan informasi yang berasal dari luar penjara. Tahanan elit ini sebagian besar
merupakan warga Belanda yang mempunyai kasus seperti penggelapan, korupsi dan
juga penyelewengan, inilah yang menjadi tujuan Belanda agar topik pembicaraan
mengenai bagaimana caranya untuk memerdekakan Indonesia tidak sesuai karena rata-
rata tahanan elit yang bersama Soekarno adalah orang Belanda.
Topik yang biasa ia dengar sama sekali tidak penting seperti soal makanan
dalam penjara dan juga cuaca. Selama berbulan-bulan di Suka Miskin menngakibatkan
Soekarno putus komunikasi dengan teman-teman seperjuangannya, namun itu bukanlah
hal yang sulit baginya untuk mendapatkan informasi dari luar.
Akhirnya Soekarno menemukan ide baru, dimana ia menggunakan telur sebagai
media untuk berkomunikasi dengan istrinya. Jika teman Soekarno mengalami musibah
atau mendapat kabar buruk maka telur yang dibawa oleh istrinya adalah telur asin,
itupun beliau hanya dapat menduga-duga sebab ia tidak tahu secara pasti apa yang
terjadi diluar sana. Untuk berbicara dengan Inggit, Soekarno diawasi secara ketat dan
juga barang bawaan yang dibawa oleh inggit dari luar penjara selalu diperiksa secara
teliti.
Kemudian Soekarno dan inggit akhirnya menemukan cara yang dianggapnya
paling mudah dalam berkomunikasi agar tidak diketahui oleh Belanda yakni dengan
media yang sama sebelumnya yaitu Telur dimana cara yang digunakan sedikit berbeda
yaitu dengan menusuk jarum ke telur. Jika satu tusukan pada telur berarti kabar baik,
jika tusukan sebanyak dua kali pada telur artinya seorang teman Soekarno tertangkap
namun jika terdapat tiga tusukan berarti aktivis kemerdekaan yang ditangkap cukup
besar.
Soekarno dibebaskan dari penjara Suka Miskin pada bulan desember 1931
dimana ia dipenjara pada tahun 1929. Selama berada dipenjara, orag tuanya tidak
pernah sekalipun mengunjungi Soekarno alasannya adalah orang tua Soekarno tidak
sanggup melihat Soekarno dipenjara, Ia kurus dan hitam selama berada di penjara
karena itulah yang menurut ibu Wardoyo sehingga orang tua soekarno tidak mau
menjenguk Soekarno.
Agar orang tuanya tidak panik Soekarno sering beralasan bahwa ia sering
bekerja dibawah teriknya sinar matahari sehingga kulit-kulitnya menghitam selain itu
dalam penjara ia ingin memanaskan tulang-tulangnya karena dalam penjara, ruangannya
sangat gelap, lembab dan juga dingin karena sinar matahari tidak ada. Kasusnya
disidangkan oleh Belanda ketika sudah delapan bulan berlalu. Soekarno dalam
pembelaanya membuat judul bernama "Indonesia Menggugat" dimana ia
mengungkapkan bahwa bangsa Belanda sebagai bangsa yang serakah yang telah
menindas dan merampas kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Dari pembelaannya itu kemudian sehingga membuat Belanda semakin marah
sehingga PNI bentukan Soekarno dibubarkan pada bulan Juli 1930. Setelah keluar dai
penjara, ia kemudian bergabung dengan Partindo karena ia sudah tidak memiliki partai
lagi dimana ia kemudian didaulat sebagai pemimpin Partindo namun ia kembali
ditangkap oleh Belanda dan kemudian diasingkan ke Flores dan empat tahun kemudian
ia dibuang ke Bengkulu, setelah itu kemudian Soekarno bertemu dengan Mohammad
Hatta yang akan menjadi teman seperjuangannya yang kemudian keduanya akan
memproklamasikan Kemerdekaan bangsa Indonesia.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Juga Moh Hatta
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang dimana pada
tanggal tersebut juga diperingati sebagai Hari kemerdekaan bangsa Indonesia dimana
pancasila kemudian dibentuk oleh Soekarno sebagai dasar dari negara Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan inilah yang kemudian membawa Ir. Soekarno bersama dengan
Moh Hatta diangkat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia
dalam sejarah bangsa Indonesia.
Diluar sosoknya sebagai Bapak bangsa Indonesia, tidak banyak yang tahu jika
Soekarno pernah menikah sebanyak sembilan kali, kharisma yang luar biasa dimiliki
oleh Soekarno melalui penuturan orang-orang yang dekat dengannya, itulah mengapa
wanita-wanita cantik dapat dengan mudah terpikat dengannya dan dijadikan isterinya.
Beliau tertarik dengan wanita yang sederhana dan juga berpakaian sopan.
Istrinya yaitu Fatmawati pernah bertanya pada presiden Soekarno mengenai
wanita yang berpenampilan seksi namun beliau menjawab bahwa wanita dengan
penampilan yang sopan dan sederhana dan juga tampil apa adanya lebih menarik untuk
disukai sebab kecantikan seorang wanita terlihat dari keaslian atau kesederhanaannya.
Soekarno tak menyukai wanita yang berpenampilan seksi seperti memakai rok pendek
yang ketat dan memakai lipstik seperti orang yang modern pada umumnya, percaya atau
tidak artis Amerika Marylin Monroe sangat menyukai kharisma dari seorang Presiden
Soekarno.
Wanita idaman Soekarno yaitu wanita yang setia, konservatif dan juga bisa
menjaganya. Beliau sangat senang ketika wanita itu bisa melayaninya dan menjaganya,
Pandangannya tentang wanita-wanita Amerika yang menyuruh suaminya mencuci
piring membuat fatmawati menjadi terkesima dan juga terpesona akan kesederhanaan
dari seorang Soekarno sehingga fatmawati rela menemaninya hingga akhir hayatnya.
Pada tahun 1960an pergolakan politik yang amat hebat terjadi di Indonesia,
penyebab utamanya adalah adanya pemberontakan besar oleh PKI (Partai Komunis
Indonesia) yang dikenal dengan sebutan G30-S/PKI dimana dari peristiwa ini kemudian
membuat pemerintahan Presiden Soekarno dan juga orde lama berakhir ditandai dengan
adanya "Supersemar" atau Surat Perintah Sebelas Maret ditahun 1966 yang berisi
himbauan dari Soekarno ke Soeharto agar bisa mengendalikan Keamanan dan juga
ketertiban negara yang ketika itu sedang kacau dan menjadikan Soeharto sebagai
Presiden yang baru bagi bangsa Indonesia.
Setelah jabatannya sebagai Presiden berakhir, ia kemudian banyak
menghabiskan waktunya di istana Bogor, lama-kelamaan kesehatannya terus menerus
menurun sehingga ia mendapat perawatan oleh tim dokter kepresidenan hingga tepatnya
pada tanggal 21 Juni 1970 Soekarno atau Bung Karno menghembuskan nafas
terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Kepergian sang Proklamator sekaligus
Bapak Bangsa Indonesia ke pangkuan Yang Maha Kuasa menyisakan luka yang dalam
bagi rakyat Indonesia pada waktu itu.
Jenazah dari bung Karno kemudian dibawa di Wisma Yaso, Jakarta setelah itu
jenazahnya kemudian dibawa ke Blitar, Jawa Timur untuk dikebumikan dekat dengan
makam ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Gelar "Pahlawan Proklamasi" diberikan oleh
pemerintah karena jasa-jasanya kepada bangsa Indonesia.
Kisah perjuangan Bung Karno kemudian diangkat ke dalam layar lebar yang
berjudul "Soekarno : Indonesia Merdeka" yang digarap oleh sutradara terkenal
Hanung Bramantio dimana Ario Bayu berperan sebagai Tokoh Soekarno, Inggit yang
diperankan oleh Maudy Koesnaedi dan Fatmawati yang diperankan oleh Tika Bravani.
Isu Bahwa Kematian Soekarno Karena Di Bunuh Secara Perlahan
Banyak yang berpendapat dan yakin bahwa Ir. Soekarno dibunuh secara
perlahan-lahan dimana presiden Soeharto secara ketat mengawasi dan mengatur
pengobatan Ir Soekarno ketika ia sakit. Di Wisma Yaso di Jln gatot Subroto ia ditahan
sehingga ketika sakit ia tidak bisa kemana-mana sehingga penahanan inilah yang
kemudian membuat ia menderita lahir dan batin, keluarganya pun tidak diperbolehkan
secara bebas untuk menjenguk Soekarno.
Ketika sakit, banyak resep obat yang tidak dapat ditukar dengan obat dimana
resep itu diberikan oleh dr. Mahar Mardjono yang memimpin tim dokter ketika itu.
Sehingga banyak tumpukan resep ketika itu di meja penahanan Ir. Soekarno. resep
tersebut dibiarkan saja dan tidak pernah ditukarkan dengan obat.
Banyak yang mengatakan penguasa yang baru memang sengaja membiarkan
soekarno sakit dan makin parah sehingga mempercepat kematiannya. Alat-alat
kesehatan yang berasal dari Cina untuk menyembuhkan Soekarno ditolak oleh Presiden
Soeharto ketika itu. Rachmawati Soekarnoputri menuturkan bahkan sekedar menebus
obat sakit gigi pun harus seizin presiden Soeharto.
Saat anda berkunjung atau berwisata ke Bangkok, Thailand cobalah berkunjung
ke Museum Madame Tussauds disana terdapat Patung lilin Soekarno. Patung yang
terbuat dari lilin tersebut dibuat menyerupai sosok Presiden Soekarno. Patung ini dibuat
sebagai salah satu bentuk penghormatan oleh mus Madame Tussauds kepada Presiden
Soekarno sebagai salah satu Proklamator dan sebagai Bapak Bangsa Indonesia dan juga
peranan Soekarno bagi dunia internasional selama menjabat sebagai Presiden Soekarno.
Patung Lilin Soekarno di Bangkok,
Thailand
Berikut Kutipan Kata Kata Bijak Dari Presiden Soekarno :
1. Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita
tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan
syarat ini syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan
bestik tetapi budak. [Pidato HUT Proklamasi, 1963]
2. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. (Pidato
Hari Pahlawan 10 Nop.1961)
3. Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan
lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.
4. Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden
sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan
rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
5. Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat
suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya
ia dengan kemajuan selangkah pun.
6. Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak
dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
7. ……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan
persaudaraan……
8. Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna.
Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai !
Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.
9. Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan
aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia
10. Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti
dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk
mempertahankannya
11. Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah
berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang
BIOGRAFI MOHAMMAD HATTA -
PROKLAMATOR INDONESIA
Biografi Mohammad Hatta. Siapa yang tidak mengenal salah satu pahlawan
atau tokoh Proklamator Indonesia ini. Sangat bersahaja dan sederhana hingga akhir
hayatnya ini itulah sosok Mohammad Hatta yang lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di
Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan
keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia
delapan bulan.
Dari ibunya, Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki
satu-satunya. Sejak duduk di MULO di kota Padang, ia telah tertarik pada pergerakan.
Sejak tahun 1916, timbul perkumpulan-perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong
Sumatranen Bond, Jong Minahasa. dan Jong Ambon. Hatta masuk ke perkumpulan
Jong Sumatranen Bond.
Sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond, ia menyadari pentingnya arti
keuangan bagi hidupnya perkumpulan. Tetapi sumber keuangan baik dari iuran anggota
maupun dari sumbangan luar hanya mungkin lancar kalau para anggotanya mempunyai
rasa tanggung jawab dan disiplin. Rasa tanggung jawab dan disiplin selanjutnya menjadi
ciri khas sifat-sifat Mohammad Hatta.
Masa Studi di Negeri Belanda
Pada tahun 1921 Hatta tiba di Negeri Belanda untuk belajar pada Handels Hoge
School di Rotterdam. Ia mendaftar sebagai anggota Indische Vereniging. Tahun 1922,
perkumpulan ini berganti nama menjadi Indonesische Vereniging. Perkumpulan yang
menolak bekerja sama dengan Belanda itu kemudian berganti nama lagi menjadi
Perhimpunan Indonesia (PI). Hatta juga mengusahakan agar majalah perkumpulan,
Hindia Poetra, terbit secara teratur sebagai dasar pengikat antaranggota.
Pada tahun 1924 majalah ini berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Hatta
lulus dalam ujian handels economie (ekonomi perdagangan) pada tahun 1923. Semula
dia bermaksud menempuh ujian doctoral di bidang ilmu ekonomi pada akhir tahun
1925. Karena itu pada tahun 1924 dia non-aktif dalam PI. Tetapi waktu itu dibuka
jurusan baru, yaitu hukum negara dan hukum administratif. Hatta pun memasuki
jurusan itu terdorong oleh minatnya yang besar di bidang politik.
Perpanjangan rencana studinya itu memungkinkan Hatta terpilih menjadi Ketua
PI pada tanggal 17 Januari 1926. Pada kesempatan itu, ia mengucapkan pidato
inaugurasi yang berjudul "Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen"--
Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan kekuasaan. Dia mencoba menganalisis
struktur ekonomi dunia dan berdasarkan itu, menunjuk landasan kebijaksanaan non-
kooperatif. Sejak tahun 1926 sampai 1930, berturut-turut Hatta dipilih menjadi Ketua
PI. Di bawah kepemimpinannya, PI berkembang dari perkumpulan mahasiswa biasa
menjadi organisasi politik yang mempengaruhi jalannya politik rakyat di Indonesia.
Sehingga akhirnya diakui oleh Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan
Indonesia (PPPI) PI sebagai pos depan dari pergerakan nasional yang berada di Eropa.
PI melakukan propaganda aktif di luar negeri Belanda. Hampir setiap kongres
intemasional di Eropa dimasukinya, dan menerima perkumpulan ini. Selama itu, hampir
selalu Hatta sendiri yang memimpin delegasi.
Pada tahun 1926, dengan tujuan memperkenalkan nama "Indonesia", Hatta
memimpin delegasi ke Kongres Demokrasi Intemasional untuk Perdamaian di Bierville,
Prancis. Tanpa banyak oposisi, "Indonesia" secara resmi diakui oleh kongres. Nama
"Indonesia" untuk menyebutkan wilayah Hindia Belanda ketika itu telah benar-benar
dikenal kalangan organisasi-organisasi internasional. Hatta dan pergerakan nasional
Indonesia mendapat pengalaman penting di Liga Menentang Imperialisme dan
Penindasan Kolonial, suatu kongres internasional yang diadakan di Brussels tanggal 10-
15 Pebruari 1927.
Di kongres ini Hatta berkenalan dengan pemimpin-pemimpin pergerakan buruh
seperti G. Ledebour dan Edo Fimmen, serta tokoh-tokoh yang kemudian menjadi
negarawan-negarawan di Asia dan Afrika seperti Jawaharlal Nehru (India), Hafiz
Ramadhan Bey (Mesir), dan Senghor (Afrika). Persahabatan pribadinya dengan Nehru
mulai dirintis sejak saat itu.
Pada tahun 1927 itu pula, Hatta dan Nehru diundang untuk memberikan ceramah
bagi "Liga Wanita Internasional untuk Perdamaian dan Kebebasan" di Gland, Swiss.
Judul ceramah Hatta L 'Indonesie et son Probleme de I' Independence (Indonesia dan
Persoalan Kemerdekaan). Bersama dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo,
dan Abdul Madjid Djojoadiningrat, Hatta dipenjara selama lima setengah bulan. Pada
tanggal 22 Maret 1928, mahkamah pengadilan di Den Haag membebaskan keempatnya
dari segala tuduhan.
Dalam sidang yang bersejarah itu, Hatta mengemukakan pidato pembelaan yang
mengagumkan, yang kemudian diterbitkan sebagai brosur dengan nama "Indonesia
Vrij", dan kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai buku dengan
judul Indonesia Merdeka. Antara tahun 1930-1931, Hatta memusatkan diri kepada
studinya serta penulisan karangan untuk majalah Daulat Ra‘jat dan kadang-kadang De
Socialist. Ia merencanakan untuk mengakhiri studinya pada pertengahan tahun 1932.
Kembali ke Tanah Air
Pada bulan Juli 1932, Hatta berhasil menyelesaikan studinya di Negeri Belanda
dan sebulan kemudian ia tiba di Jakarta. Antara akhir tahun 1932 dan 1933, kesibukan
utama Hatta adalah menulis berbagai artikel politik dan ekonomi untuk Daulat Ra’jat
dan melakukan berbagai kegiatan politik, terutama pendidikan kader-kader politik pada
Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Prinsip non-kooperasi selalu ditekankan kepada
kader-kadernya.
Reaksi Hatta yang keras terhadap sikap Soekarno sehubungan dengan
penahannya oleh Pemerintah Kolonial Belanda, yang berakhir dengan pembuangan
Soekarno ke Ende, Flores, terlihat pada tulisan-tulisannya di Daulat Ra’jat, yang
berjudul "Soekarno Ditahan" (10 Agustus 1933), "Tragedi Soekarno" (30 Nopember
1933), dan "Sikap Pemimpin" (10 Desember 1933).
Pada bulan Pebruari 1934, setelah Soekarno dibuang ke Ende, Pemerintah
Kolonial Belanda mengalihkan perhatiannya kepada Partai Pendidikan Nasional
Indonesia. Para pimpinan Partai Pendidikan Nasional Indonesia ditahan dan kemudian
dibuang ke Boven Digoel. Seluruhnya berjumlah tujuh orang. Dari kantor Jakarta
adalah Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Bondan. Dari kantor Bandung: Maskun
Sumadiredja, Burhanuddin, Soeka, dan Murwoto. Sebelum ke Digoel, mereka dipenjara
selama hampir setahun di penjara Glodok dan Cipinang, Jakarta. Di penjara Glodok,
Hatta menulis buku berjudul “Krisis Ekonomi dan Kapitalisme”.
Masa Pembuangan
Pada bulan Januari 1935, Hatta dan kawan-kawannya tiba di Tanah Merah,
Boven Digoel (Papua). Kepala pemerintahan di sana, Kapten van Langen, menawarkan
dua pilihan: bekerja untuk pemerintahan kolonial dengan upah 40 sen sehari dengan
harapan nanti akan dikirim pulang ke daerah asal, atau menjadi buangan dengan
menerima bahan makanan in natura, dengan tiada harapan akan dipulangkan ke daerah
asal. Hatta menjawab, bila dia mau bekerja untuk pemerintah kolonial waktu dia masih
di Jakarta, pasti telah menjadi orang besar dengan gaji besar pula. Maka tak perlulah dia
ke Tanah Merah untuk menjadi kuli dengan gaji 40 sen sehari.
Dalam pembuangan, Hatta secara teratur menulis artikel-artikel untuk surat
kabar Pemandangan. Honorariumnya cukup untuk biaya hidup di Tanah Merah dan dia
dapat pula membantu kawan-kawannya. Rumahnya di Digoel dipenuhi oleh buku-
bukunya yang khusus dibawa dari Jakarta sebanyak 16 peti.
Dengan demikian, Hatta mempunyai cukup banyak bahan untuk memberikan
pelajaran kepada kawan-kawannya di pembuangan mengenai ilmu ekonomi, sejarah,
dan filsafat. Kumpulan bahan-bahan pelajaran itu di kemudian hari dibukukan dengan
judul-judul antara lain, "Pengantar ke Jalan llmu dan Pengetahuan" dan "Alam Pikiran
Yunani." (empat jilid).
Pada bulan Desember 1935, Kapten Wiarda, pengganti van Langen,
memberitahukan bahwa tempat pembuangan Hatta dan Sjahrir dipindah ke Bandaneira.
Pada Januari 1936 keduanya berangkat ke Bandaneira. Mereka bertemu Dr. Tjipto
Mangunkusumo dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Di Bandaneira, Hatta dan Sjahrir dapat
bergaul bebas dengan penduduk setempat dan memberi pelajaran kepada anak-anak
setempat dalam bidang sejarah, tatabuku, politik, dan lain-Iain.
Kembali Ke Jawa: Masa Pendudukan Jepang
Pada tanggal 3 Pebruari 1942, Hatta dan Sjahrir dibawa ke Sukabumi. Pada
tanggal 9 Maret 1942, Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang, dan pada
tanggal 22 Maret 1942 Hatta dan Sjahrir dibawa ke Jakarta. Pada masa pendudukan
Jepang, Hatta diminta untuk bekerja sama sebagai penasehat. Hatta mengatakan tentang
cita-cita bangsa Indonesia untuk merdeka, dan dia bertanya, apakah Jepang akan
menjajah Indonesia? Kepala pemerintahan harian sementara, Mayor Jenderal Harada.
menjawab bahwa Jepang tidak akan menjajah.
Namun Hatta mengetahui, bahwa Kemerdekaan Indonesia dalam pemahaman
Jepang berbeda dengan pengertiannya sendiri. Pengakuan Indonesia Merdeka oleh
Jepang perlu bagi Hatta sebagai senjata terhadap Sekutu kelak. Bila Jepang yang fasis
itu mau mengakui, apakah sekutu yang demokratis tidak akan mau? Karena itulah maka
Jepang selalu didesaknya untuk memberi pengakuan tersebut, yang baru diperoleh pada
bulan September 1944.
Selama masa pendudukan Jepang, Hatta tidak banyak bicara. Namun pidato
yang diucapkan di Lapangan Ikada (sekarang Lapangan Merdeka) pada tanggaI 8
Desember 1942 menggemparkan banyak kalangan. Ia mengatakan, “Indonesia terlepas
dari penjajahan imperialisme Belanda. Dan oleh karena itu ia tak ingin menjadi jajahan
kembali. Tua dan muda merasakan ini setajam-tajamnya. Bagi pemuda Indonesia, ia
Iebih suka melihat Indonesia tenggelam ke dalam lautan daripada mempunyainya
sebagai jajahan orang kembali."
Proklamasi
Pada awal Agustus 1945, Panitia Penyidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia,
dengan Soekamo sebagai Ketua dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Ketua.
Anggotanya terdiri dari wakil-wakil daerah di seluruh Indonesia, sembilan dari Pulau
Jawa dan dua belas orang dari luar Pulau Jawa. Pada tanggal 16 Agustus 1945 malam,
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mempersiapkan proklamasi dalam rapat di
rumah Admiral Maeda (JI Imam Bonjol, sekarang), yang berakhir pada pukul 03.00
pagi keesokan harinya. Panitia kecil yang terdiri dari 5 orang, yaitu Soekamo, Hatta,
Soebardjo, Soekarni, dan Sayuti Malik memisahkan diri ke suatu ruangan untuk
menyusun teks proklamasi kemerdekaan. Soekarno meminta Hatta menyusun teks
proklamasi yang ringkas.
Hatta menyarankan agar Soekarno yang menuliskan kata-kata yang
didiktekannya. Setelah pekerjaan itu selesai. mereka membawanya ke ruang tengah,
tempat para anggota lainnya menanti. Soekarni mengusulkan agar naskah proklamasi
tersebut ditandatangi oleh dua orang saja, Soekarno dan Mohammad Hatta. Semua yang
hadir menyambut dengan bertepuk tangan riuh.
Tangal 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh
Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia, tepat pada jam 10.00 pagi
di Jalan Pengangsaan Timur 56 Jakarta. Tanggal 18 Agustus 1945, Ir Soekarno diangkat
sebagai Presiden Republik Indonesia dan Drs. Mohammad Hatta diangkat menjadi
Wakil Presiden Republik Indonesia. Soekardjo Wijopranoto mengemukakan bahwa
Presiden dan Wakil Presiden harus merupakan satu dwitunggal.
Periode Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Indonesia harus mempertahankan kemerdekaannya dari usaha Pemerintah
Belanda yang ingin menjajah kembali. Pemerintah Republik Indonesia pindah dari
Jakarta ke Yogyakarta. Dua kali perundingan dengan Belanda menghasilkan Perjanjian
Linggarjati dan Perjanjian Reville, tetapi selalu berakhir dengan kegagalan akibat
kecurangan pihak Belanda. Untuk mencari dukungan luar negeri, pada Juli I947, Bung
Hatta pergi ke India menemui Jawaharlal Nehru dan Mahatma Gandhi. dengan
menyamar sebagai kopilot bernama Abdullah (Pilot pesawat adalah Biju Patnaik yang
kemudian menjadi Menteri Baja India di masa Pemerintah Perdana Menteri Morarji
Desai). Nehru berjanji, India dapat membantu Indonesia dengan protes dan resolusi
kepada PBB agar Belanda dihukum.
Kesukaran dan ancaman yang dihadapi silih berganti. September 1948 PKI
melakukan pemberontakan. 19 Desember 1948, Belanda kembali melancarkan agresi
kedua. Presiden dan Wapres ditawan dan diasingkan ke Bangka. Namun perjuangan
Rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan terus berkobar di mana-mana.
Panglima Besar Soediman melanjutkan memimpin perjuangan bersenjata.
Pada tanggal 27 Desember 1949 di Den Haag, Bung Hatta yang mengetuai
Delegasi Indonesia dalam Konperensi Meja Bundar untuk menerima pengakuan
kedaulatan Indonesia dari Ratu Juliana. Bung Hatta juga menjadi Perdana Menteri
waktu Negara Republik Indonesia Serikat berdiri. Selanjutnya setelah RIS menjadi
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bung Hatta kembali menjadi Wakil Presiden.
Periode Tahun 1950-1956
Selama menjadi Wakil Presiden, Bung Hatta tetap aktif memberikan ceramah-
ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi. Dia juga tetap menulis berbagai
karangan dan buku-buku ilmiah di bidang ekonomi dan koperasi. Dia juga aktif
membimbing gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita dalam konsepsi
ekonominya. Tanggal 12 Juli 1951, Bung Hatta mengucapkan pidato radio untuk
menyambut Hari Koperasi di Indonesia.
Karena besamya aktivitas Bung Hatta dalam gerakan koperasi, maka pada
tanggal 17 Juli 1953 dia diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia pada Kongres
Koperasi Indonesia di Bandung. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara
lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi
Membangun (1971).
Pada tahun 1955, Bung Hatta mengumumkan bahwa apabila parlemen dan
konsituante pilihan rakyat sudah terbentuk, ia akan mengundurkan diri sebagai Wakil
Presiden. Niatnya untuk mengundurkan diri itu diberitahukannya melalui sepucuk surat
kepada ketua Perlemen, Mr. Sartono. Tembusan surat dikirimkan kepada Presiden
Soekarno. Setelah Konstituante dibuka secara resmi oleh Presiden, Wakil Presiden
Hatta mengemukakan kepada Ketua Parlemen bahwa pada tanggal l Desember 1956 ia
akan meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI. Presiden Soekarno berusaha
mencegahnya, tetapi Bung Hatta tetap pada pendiriannya.
Pada tangal 27 Nopember 1956, ia memperoleh gelar kehormatan akademis
yaitu Doctor Honoris Causa dalam ilmu hukum dari Universitas Gajah Mada di
Yoyakarta. Pada kesempatan itu, Bung Hatta mengucapkan pidato pengukuhan yang
berjudul “Lampau dan Datang”. Sesudah Bung Hatta meletakkan jabatannya sebagai
Wakil Presiden RI, beberapa gelar akademis juga diperolehnya dari berbagai perguruan
tinggi.
Universitas Padjadjaran di Bandung mengukuhkan Bung Hatta sebagai guru
besar dalam ilmu politik perekonomian. Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang
memberikan gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang Ekonomi. Universitas Indonesia
memberikan gelar Doctor Honoris Causa di bidang ilmu hukum. Pidato pengukuhan
Bung Hatta berjudul “Menuju Negara Hukum”.
Pada tahun 1960 Bung Hatta menulis "Demokrasi Kita" dalam majalah Pandji
Masyarakat. Sebuah tulisan yang terkenal karena menonjolkan pandangan dan pikiran
Bung Hatta mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia waktu itu. Dalam masa
pemerintahan Orde Baru, Bung Hatta lebih merupakan negarawan sesepuh bagi
bangsanya daripada seorang politikus.
Hatta menikah dengan Rahmi Rachim pada tanggal l8 Nopember 1945 di desa
Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Mereka mempunyai tiga orang putri, yaitu Meutia
Farida, Gemala Rabi'ah, dan Halida Nuriah. Dua orang putrinya yang tertua telah
menikah. Yang pertama dengan Dr. Sri-Edi Swasono dan yang kedua dengan Drs.
Mohammad Chalil Baridjambek. Hatta sempat menyaksikan kelahiran dua cucunya,
yaitu Sri Juwita Hanum Swasono dan Mohamad Athar Baridjambek.
Pada tanggal 15 Agustus 1972, Presiden Soeharto menyampaikan kepada Bung
Hatta anugerah negara berupa Tanda Kehormatan tertinggi "Bintang Republik Indonesia
Kelas I" pada suatu upacara kenegaraan di Istana Negara. Bung Hatta, Proklamator
Kemerdekaan dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, wafat pada tanggal 14
Maret 1980 di Rumah Sakit Dr Tjipto Mangunkusumo, Jakarta, pada usia 77 tahun dan
dikebumikan di TPU Tanah Kusir pada tanggal 15 Maret 1980.
Berikut Biodata dari Mohammad Hatta
Nama : Dr. Mohammad Hatta (Bung Hatta)
Lahir : Bukittinggi, 12 Agustus 1902
Wafat : Jakarta, 14 Maret 1980
Istri : (Alm.) Rahmi Rachim
Anak :
 Meutia Farida
 Gemala
 Halida Nuriah
Gelar Pahlawan : Pahlawan Proklamator RI tahun 1986
Pendidikan :
Europese Largere School (ELS) di Bukittinggi (1916)
Meer Uirgebreid Lagere School (MULO) di Padang (1919)
Handel Middlebare School (Sekolah Menengah Dagang), Jakarta (1921)
Gelar Drs dari Nederland Handelshogeschool, Rotterdam, Belanda (1932)
Karir :
Bendahara Jong Sumatranen Bond, Padang (1916-1919)
Bendahara Jong Sumatranen Bond, Jakarta (1920-1921)
Ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda (1925-1930)
Wakil delegasi Indonesia dalam gerakan Liga Melawan Imperialisme dan
Penjajahan, Berlin (1927-1931)
Ketua Panitia (PNI Baru) Pendidikan Nasional Indonesia (1934-1935)
Kepala Kantor Penasihat pada pemerintah Bala Tentara Jepang (April 1942)
Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (Mei 1945)
Wakil Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (7 Agustus 1945)
Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia (17 Agustus 1945)
Wakil Presiden Republik Indonesia pertama (18 Agustus 1945)
Wakil Presiden merangkap Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan (Januari
1948 - Desember 1949)
Ketua Delegasi Indonesia pada Konferensi Meja Bundar di Den Haag dan
menerima penyerahan kedaulatan dari Ratu Juliana (1949)
Wakil Presiden merangkap Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Kabinet
Republik Indonesia Serikat (Desember 1949 - Agustus 1950)
Dosen di Sesko Angkatan Darat, Bandung (1951-1961)
Dosen di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta (1954-1959)
Penasihat Presiden dan Penasihat Komisi IV tentang masalah korupsi (1969)
Ketua Panitia Lima yang bertugas memberikan perumusan penafsiran mengenai
Pancasila (1975).
BIOGRAFI JOKOWI (JOKO
WIDODO) - GUBERNUR DKI
JAKARTA
Biasa dikenal rakyat sebagai Jokowi, Saat ini ia menjabat sebagai Gubernur
terpilih DKI Jakarta bersama Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama yang menjadi Wakil
Gubernur di DKI Jakarta. Banyak gebrakan baru yang ia buat demi kemajuan Jakarta.
Jokowi merupakan salah satu sosok penting berkembang pesatnya kota Solo sebagai
Spirit of Java, Brand kota Solo. Sosok pemimpin yang merakyat tak heran bila ia dua
kali menjabat sebagai walikota solo dan sangat dihormati oleh warga solo sebagai
walikota.
Ia terpilih oleh majalah Tempo sebagai 10 orang pemimpin terbaik di Indonesia,
dan memang penghargaan yang saat pantas ia terima, dan dinobatkan pula sebagai
walikota Teladan nomor satu di Indonesia oleh pemerintah dan Walikota nomor tiga
terbaik di Dunia karena usahanya dalam mengembangkan kota Solo. Merupakan
seorang yang pro Rakyat dan anti investasi, ia lebih mementingkan usaha rakyat dan
mengembangkan pasar pasar tradisional yang merupakan aset kota Solo.
Ir. Joko Widodo lahir di Surakarta, 21 Juni 1961, lebih dikenal dengan nama
julukan Jokowi, adalah mantan walikota Kota Surakarta (Solo) untuk dua kali masa
bhakti 2005-2015 dan sekarang menjabat sebagai Gubernur Terpilih DKI Jakarta
bersama wakilnya Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa AHOK. Ia dicalonkan
oleh PDI-P.
Jokowi meraih gelar insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985.
Ketika mencalonkan diri sebagai walikota, banyak yang meragukan kemampuan pria
yang berprofesi sebagai pedagang mebel rumah dan taman ini; bahkan hingga saat ia
terpilih. Namun setahun setelah ia memimpin, banyak gebrakan progresif dilakukan
olehnya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia
kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.
Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Branding
untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui moto "Solo: The Spirit of Java".
Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu
merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk
merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau
memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka
(disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat.
Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya,
dijadikannya taman. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan
prinsip kepemimpinannya. Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta
untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun
2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah
Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini.
Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia
(FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk
dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di
komplek Istana Mangkunegaran. Oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi
salah satu dari "10 Tokoh 2008".
Keberhasilan Jokowi menata kota solo di mulai dari merelokasi pedagang
barang bekas di taman banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan
hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik,
melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan
masyarakat. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip
kepemimpinannya.
Beberapa hal yang mungkin Anda perlu tahu tentang Joko Widodo,
Walikota Solo :
Dua kali terpilih menjadi Walikota Solo dengan perolehan suara pada periode
kedua lebih dari 90%
Beliau tidak pernah mengambil gajinya sebagai walikota (berkisar Beliau
sebenarnya tidak antusias (tidakàsekitar +/- 7-8 juta rupiah) menginginkan
membicarakan masalah ini, mem-blow up masalah ini).
Beliau setiap hari hanya duduk dikantor +/- 2-3 jam, selebihnya terjun langsung
ke lapangan, sidak, dll.
Beliau adalah seorang yang pro rakyat; pro pasar, pro pengusaha (kecil), namun
bukan seorang yang anti investasi dan pengusaha-pengusaha. Beliau sangat
selektif mengurusi masalah pembangunan (apalagi menyangkut kehidupan
rakyat nya).
Beliau menggunakan mobil dinas pribadi nya yang sudah 10 tahun belakangan
dari walikota sebelumnya belum pernah diganti (menurut cerita pernah beberapa
kali mogok, namun tidak lantas sampai mengganggu aktivitasnya).
Beliau adalah seorang pemimpin yang tegas, terbukti beberapa perangkat
dibawahnya yang tidak mengikuti “cara” beliau, akan segera ditinggal oleh nya.
Sebenarnya masih banyak sekali hal-hal yang yang di lakukan dari Jokowi untuk
rakyatnya. Nah pemimpin inilah yang yang di perlukan di seluruh indonesia. Cerita
kepemimpinannya dan kesederhanaannya mengingatkan saya dengan biografi
Mahmoud Ahmadinejjad yang merupakan salah satu pemimpin teladan yang
membawa kemajuan bagi rakyat Iran sama seperti Pak Jokowi. berikut ini sedikit profil
dari jokowi.
Jokowi itu pemberian nama dari buyer saya dari Prancis,” begitu kata Wali Kota
Solo, Joko Widodo, saat ditanya dari mana muncul nama Jokowi. Kata dia, begitu
banyak nama dengan nama depan Joko yang jadi eksportir mebel kayu. Pembeli dari
luar bingung untuk membedakan, Joko yang ini apa Joko yang itu.
Makanya, dia terus diberi nama khusus, ‘Jokowi’. Panggilan itu kemudian
melekat sampai sekarang. Di kartu nama yang dia berikan tertulis, Jokowi, Wali Kota
Solo. Belakangan dia mengecek, di Solo yang namanya persis Joko Widodo ada 16
orang.
Saat ini, Jokowi menjabat untuk periode kedua. Kemenangan mutlak diperoleh
saat pemilihan wali kota tahun lalu. Nama Jokowi kini tidak hanya populer, tapi
kepribadiannya juga disukai masyarakat. Setidaknya, ketika pergi ke pasar-pasar, para
pedagang beramai-ramai memanggilnya, atau paling tidak berbisik pada orang
sebelahnya, “Eh..itu Pak Joko.”
Bagaimana ceritanya sehingga dia bisa dicintai masyarakat Solo? Kebijakan apa
saja yang telah membuat rakyatnya senang? Mengapa pula dia harus menginjak
pegawainya? Berikut wawancara wartawan Republika, Ditto Pappilanda, dengan
Jokowi dalam kebersamaannya sepanjang setengah hari di seputaran Solo.
Dalam pemilihan gubernur Jakarta 2012, Joko Widodo atau Jokowi maju
bersama Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok dengan diusung oleh Partai
PDI Perjuangan dan Gerindra. Pilkada di DKI Jakarta berlangsung selama dua putaran
dimana pada putaran kedua Jokowi dan Ahok memenangkan pilkada DKI Jakarta
dengan presentase 53,82% suara mengungguli lawannya yaitu Fauzi Bowo dan
Nachrowi Ramli. Banyak harapan rakyat atas terpilihnya Jokowi yang dianggap low
profile agar bisa mengatasi masalah kompleks di ibukota Indonesia ini.
Wawancara Dengan Joko Widodo
Sikap Apa Yang Anda Bawa Dalam Menjalankan Karier Sebagai Birokrat ?
Secara prinsip, saya hanya bekerja untuk rakyat. Hanya itu, simpel. Saya enggak
berpikir macam-macam, wong enggak bisa apa-apa. Mau dinilai tidak baik, silakan,
mau dinilai baik, ya silakan. Saya kan tugasnya hanya bekerja. Enggak ada kemauan
macam-macam. Enggak punya target apa-apa. Bekerja. Begitu saja.
Bener, saya tidak muluk-muluk dan sebenarnya yang kita jalankan pun semua
orang bisa ngerjain. Hanya, mau enggak. Punya niat enggak. Itu saja. Enggak usah
tinggi-tinggi. Sederhana sekali.
Contoh, lima tahun yang lalu, pelayanan KTP kita di kecamatan semrawut. KTP
bisa dua minggu, bisa tiga minggu selesai. Tidak ada waktu yang jelas. Bergantung pada
yang meminta, seminggu bisa, dua minggu bisa. Tapi, dengan memperbaiki sistem, apa
pun akan bisa berubah. Menyiapkan sistem, kemudian melaksanakan sistem itu, dan
kalau ada yang enggak mau melaksanakan sistem, ya, saya injak.
Awalnya Reaksi Internal Bagaimana ?
Ya biasa, resistensi setahun di depan, tapi setelah itu, ya, biasa saja. Semuanya
kalau sudah biasa, ya semuanya senang. Ya, kita mengerti itu masalah kue, ternyata ya
juga bisa dilakukan.
Untuk mengubah sistem proses KTP itu, tiga lurah saya copot, satu camat saya
copot. Saat itu, ketika rapat diikuti 51 lurah, ada tiga lurah yang kelihatan tidak niat.
Enggak mungkin satu jam, pak, paling tiga hari, kata mereka. Besoknya lurah itu tidak
menjabat. Kalau saya, gitu saja. Rapat lima camat lagi, ada satu camat, sulit pak, karena
harus entri data. Wah ini sama, lah. Ya, sudah.
Nyatanya, setelah mereka hilang, sistemnya bisa jalan. Seluruh kecamatan
sekarang sudah seperti bank. Tidak ada lagi sekat antara masyarakat dan pegawai,
terbuka semua. Satu jam juga sudah jadi. Rupiah yang harus dibayar sesuai perda, Rp
5.000.
Anda Juga Punya Pengalaman Menarik Dalam Penanganan Pedagang Kaki Lima
(PKL) Yang Kemudian Banyak Menjadi Rujukan ?
Iya. Sekarang banyak daerah-daerah ke sini, mau mengubah mindset. Oh
ternyata penanganan (PKL) bisa tanpa berantem. Memang tidak mudah. Pengalaman
kami waktu itu adalah memindahkan PKL di Kecamatan Banjarsari yang sudah
dijadikan tempat jualan bahkan juga tempat tinggal selama lebih dari 20 tahun.
Kawasan itu sebetulnya kawasan elite, tapi karena menjadi tempat dagang sekaligus
tempat tinggal, yang terlihat adalah kekumuhan.
Lima tahun yang lalu, mereka saya undang makan di sini (ruang rapat rumah
dinas wali kota). Saya ajak makan siang, saya ajak makan malam. Saya ajak bicara.
Sampai 54 kali, saya ajak makan siang, makan malam, seperti ini. Tujuh bulan seperti
ini. Akhirnya, mereka mau pindah. Enggak usah di-gebukin.
Mengapa Butuh Tujuh Bulan, Mengapa Tidak Di Tiga Bulan Pertama ?
Kita melihat-melihat angin, lah. Kalau Anda lihat, pertama kali mereka saya ajak
ke sini, mereka semuanya langsung pasang spanduk. Pokoknya kalau dipindah, akan
berjuang sampai titik darah penghabisan, nyiapin bambu runcing. Bahkan, ada yang
mengancam membakar balai kota.
Situasi Panas Itu Sampai Pertemuan Ke Berapa ?
Masih sampai pertemuan ke-30. Pertemuan 30-50 baru kita berbicara. Mereka
butuh apa, mereka ingin apa, mereka khawatir mengenai apa. Dulu, mereka minta
sembilan trayek angkot untuk menuju wilayah baru. Kita beri tiga angkutan umum.
Jalannya yang sempit, kita perlebar.
Yang sulit itu, mereka meminta jaminan omzet di tempat yang baru sama seperti
di tempat yang lama. Wah, bagaimana wali kota disuruh menjamin seperti itu. Jawaban
saya, rezeki yang atur di atas, tapi nanti selama empat bulan akan saya iklankan di
televisi lokal, di koran lokal, saya pasang spanduk di seluruh penjuru kota. Akhirnya,
mereka mau pindah.
Pindahnya mereka saya siapkan 45 truk, saya tunggui dua hari, mereka pindah
sendiri-sendiri. Pindahnya mereka dari tempat lama ke tempat baru saya kirab dengan
prajurit keraton. Ini yang enggak ada di dunia mana pun. Mereka bawa tumpeng satu
per satu sebagai simbol kemakmuran. Artinya, pindahnya senang. Tempat yang lama
sudah jadi ruang terbuka hijau kembali.
Omzetnya Di Tempat Yang Baru ?
Bisa empat kali. Bisa tanya ke sana, jangan tanya saya. Tapi, ya kira-kira ada
yang sepuluh kali, ada yang empat kali. Rata-rata empat kali. Ada yang sebulan Rp 300
juta. Itu sudah bukan PKL lagi, geleng-geleng saya.
Bagaimana Dengan PKL Yang Lain ?
Setelah yang eks-PKL Banjarsari pindah, tidak sulit meyakinkan yang lain.
Cukup pertemuan tiga sampai tujuh kali pertemuan selesai. Sampai saat ini, kita sudah
pindahkan 23 titik PKL, tidak ada masalah. Lha yang repot sekarang ini malah
pedagang PKL itu minta direlokasi.
Kita yang nggak punya duit. Sampai sekarang ini, masih 38 persen PKL yang belum
direlokasi. Jadi, kalau masih melihat PKL di jalan atau trotoar, itu bagian dari 38 persen
tadi.
Tampaknya, Pemberdayaan Pasar Menjadi Perhatian Anda ?
Oiya. Kita sudah merenovasi 34 pasar dan membangun pasar yang baru di tujuh
lokasi. Jika dikelola dengan baik, pasar ini mendatangkan pendapatan daerah yang
besar.Dulu, ketika saya masuk, pendapatan dari pasar hanya Rp 7,8 miliar, sekarang Rp
19,2 miliar.
Hotel hanya Rp 10 miliar, restoran Rp 5 miliar, parkir Rp 1,8 miliar, advertising
Rp 4 miliar. Hasil Rp 19,2 miliar itu hanya dari retribusi harian Rp 2.600. Pedagangnya
banyak sekali, kok. Ini yang harus dilihat. Asal manajemennya bagus, enggak rugi kita
bangun-bangun pasar. Masyarakat-pedagang terlayani, kita dapat income seperti itu.
Sementara kalau mal, enggak tahu saya, paling bayar IMB saja, kita mau tarik
apa? Makanya, mal juga kita batasi. Begitu juga hypermarket kita batasi. Bahkan,
minimarket juga saya stop izinnya. Rencananya dulu akan ada 60-80 yang buka, tapi
tidak saya izinkan. Sekarang hanya ada belasan.
Tapi, Sepertinya Pasar Klewer Belum Tersentuh Ya, Kondisinya Masih Kurang
Nyaman ?
Klewer itu, waduh. Duitnya gede sekali. Kemarin, dihitung investor, Rp 400
miliar. Duit dari mana? Anggaran berapa puluh tahun, kita mau cari jurus apa belum
ketemu. Anggaran belanja Solo Rp 780 miliar, tahun ini Rp 1,26 triliun. Tidak mampu
kita. Pedagang di Klewer lebih banyak, 3.000-an pedagang, pasarnya juga besar sekali.
Di situ, yang Solo banyak, Sukoharjo banyak, Sragen banyak, Jepara ada, Pekalongan
ada, Tegal ada. Batik dari mana-mana. Tapi, saya yakin ada jurusnya, hanya belum
ketemu aja.
Soal Pendidikan, Di Beberapa Daerah Sudah Banyak Dilakukan Pendidikan
Gratis, Apakah Di Solo Juga Begitu ?
Kita beda. Di sini, kita menerbitkan kartu untuk siswa, ada platinum, gold, dan
silver. Mereka yang paling miskin itu memperoleh kartu platinum. Mereka ini gratis
semuanya, mulai dari uang pangkal sampai kebutuhan sekolah dan juga biaya
operasional. Kemudian, yang gold itu mendapat fasilitas, tapi tak sebanyak platinum.
Begitu juga yang silver, hanya dibayari pemkot untuk kebutuhan tertentu.
Itu Juga Yang Diberlakukan Untuk Kesehatan ?
Iya, ada kartu seperti itu, ada gold dan silver. Gold ini untuk mereka yang masuk
golongan sangat miskin. Semua gratis, perawatan rawat inap, bahkan cuci darah pun
untuk yang gold ini gratis.
Tampaknya, Sekarang Masyarakat Sudah Percaya Pada Anda, Padahal Di Awal
Terpilih, Banyak Yang Sangsi ?
Yah, satu tahun, lah. Namanya belum dikenal, saya kan bukan potongan wali
kota, kurus, jelek. Saya juga enggak pernah muncul di Solo, apalagi bisnis saya 100
persen ekspor. Ada yang sangsi, ya biar saja, sampai sekarang enggak apa-apa. Mau
sangsi, mau menilai jelek, terserah orang.
Dulu, Apa Niat Awalnya Jadi Wali Kota ?
Enggak ada niat, kecelakaan. Ndak tahu itu. Dulu, pilkada pertama, kita dapat
suara 37 persen, menang tipis. Wong saya bukan orang terkenal, kok. Yang lain terkenal
semuanya kan, saya enggak. Tapi, kelihatannya masyarakat sudah malas dengan orang
terkenal. Mau coba yang enggak terkenal. Coba-coba, jadi saya bilang kecelakaan tadi
itu memang betul.
Hal Apa Yang Paling Mengesankan Selama Anda Menjadi Wali Kota ?
Paling mengesankan? Paling mengesankan itu, kalau dulu, kan, wali kota mesti
meresmikan hal yang gede-gede. Meresmikan mal terbesar besar misalnya. Tapi,
sekarang, gapura, pos ronda, semuanya saya yang buka, kok. Pos ronda minta dibuka
wali kota, gapura dibuka wali kota, ya gimana rakyat yang minta, buka aja. Ya, kadang-
kadang lucu juga. Tapi kita nikmati.
Apa Kesulitan Yang Paling Pertama Anda Temui Saat Menjabat Sebagai Wali
Kota ?
Masalah aturan. Betul. Kita, kalau di usaha, mencari yang se-simpel mungkin,
seefisien mungkin. Tapi, kita di pemerintahan enggak bisa, ada tahapan aturan.
Meskipun anggaran ada, aturannya enggak terpenuhi, enggak bisa jalani. Harusnya, bisa
kita kerjain dua minggu, harus menunggu dua tahun. Banyak aturan-aturan yang justru
membelenggu kita sendiri, terlalu prosedural. Kita ini jadi negara prosedur.
Apa Pertimbangannya Saat Anda Mencalonkan Untuk Kali Kedua ?
Sebetulnya, saya enggak mau. Mau balik lagi ke habitat tukang kayu. Saat itu,
setiap hari datang berbondong-bondong berbagai kelompok yang mendorong saya maju
lagi. Mereka katakan, ini suara rakyat. Saya berpikir, ini benar ndak, apa hanya rekayasa
politik. Dua minggu saya cuti, pusing saya mikir itu. Saya pulang, okelah saya survei
saja. Saya survei pertama, dapatnya 87 persen. Enggak percaya, saya survei lagi,
dapatnya 87 persen lagi.
Setelah survei itu, saya melihat, benar-benar ada keinginan masyarakat. Jadi,
yang datang ke saya itu benar. Dan ternyata memang saya dapat hampir 91 persen. Saya
lihat ada harapan dan ekspektasi yang terlalu besar. Perhitungan saya 65-70 persen.
Hitungan di atas kertas 65:35, atau 60:40, kira-kira.
Ada Kekhwatiran Tidak, Ketika Lepas Jabatan, Semua Yang Anda Bangun Tetap
Terjaga ?
Pertama ada blueprint, ada concept plan kota. Paling tidak, pemimpin baru nanti
enggak usah pakai 100 persen, seenggaknya 70 persen. Jangan sampai, sudah SMP,
kembali lagi ke TK. Saya punya kewajiban juga untuk menyiapkan dan memberi tahu
apa yang harus dilakukan nantinya.
Ada 10 Alasan Yang Ditulis Oleh Seorang Pengguna Di Opini Kompasiana
Mengapa Jokowi Patut Dicapreskan Di 2014 Demi “Indonesia Baru”
1. Dilihat dari rekam jejak dan sepak terjangnya dalam hal kesehatan, pendidikan,
perlindungan warga negara, perekonomian rakyat, dll, Jokowi adalah seorang
pemimpin yang Konstitusionalis. Artinya beliau taat, mengerti, dan
melaksanakan amanah UUD 1945 dan Pancasila (yang adalah hukum tertinggi
dan fondasi Republik ini). Beliau mampu memimpin bangsa ini kembali kepada
UUD 1945 dan Pancasila
2. Beliau tidak mempunyai hutang dan beban apapun kepada siapapun, baik itu
beban moral, politik, bisnis, uang, hutang budi, dlsbg, kecuali kepada Rakyat
yang dipimpinnya
3. Beliau menganut sistem “Principled Leadership”. Artinya beliau memimpin
berdasarkan prinsip, tidak bisa dinego, disuap, dipengaruhi, diancam, dlsbg.
Bahkan bawahannya yang tidak mengikuti prinsip prinsip beliau akan dijatuhkan
sangsi, ditinggal, dipindahkan, atau bahkan dipecat
4. Beliau adalah seorang pemimpin yang bersih alias bebas dari segala bentuk
KKN. Ini disebabkan oleh poin #3. Tidak pernah ada satu kasus korupsi apapun
yang menyeret atau mengarah kepadanya. Malah sebaliknya, para bawahannya
yang terlibat KKN langsung dipecat
5. Beliau adalah pemimpin yang tegas dan berani mengambil segala resiko, asalkan
keputusan dan solusinya sejalan dengan prinsip prinsip beliau (seperti dalam
poin # 3)
6. Beliau adalah pemimpin yang visioner dan “Results-Oriented”. Artinya beliau
selalu memimpin dengan fokus pandangan dan tujuan ke depan, selalu
mempunyai target pembangunan, dan senantiasa mengawal dan memastikan
targetnya terrealisasi
7. Beliau adalah pekerja lapangan dan “Problem-Solver”. Alasan utama, beliau
mengerti bahwa masalah selalu ada di lapangan bukan di kantor. Oleh sebab itu
beliau sering terjun ke lapangan untuk mendengarkan langsung keluh-kesah
warga, baru kemudian beliau memetakan masalah. Setelah tahu masalahnya,
solusi dan anggaran langsung dirumuskan dan diputuskan. Alasan kedua, beliau
sering kembali ke lapangan untuk mem-follow-up, mengecek dan mengawal
progressnya
8. Kalau beliau terpilih sebagai RI-1, semua jajaran mentri dalam kabinet Jokowi
bisa dipastikan orang orang yang bersih, professional, dan ahli dalam bidangnya
masing-masing (tidak seperti kabinet sekarang: hasil transaksi politik dan bagi-
bagi “kue kekuasaan” antar Parpol). Artinya, 1 Jokowi menjadi puluhan
“Jokowi”. Juga, semua jajaran Gubernur, Walikota, Bupati, Camat, dll, se
Indonesia akan “diluruskan”. Mengutip kata kata pak Basuki, Wagub DKI
sekarang, kalau kepala “lurus”, semua bawahannya bisa “diluruskan”. Satu lagi,
Jakarta juga akan semakin maju kalau Jokowi presiden karena Pempus dan
Pemprov dan para mentri bersangkutan akan bermitra dan saling mendukung
dalam membangun ibukota
9. Yang tidak kalah pentingnya, semua jajaran Polri (yang berada langsung
dibawah komando Presiden) bisa dipastikan akan “dibersihkan” dari oknum
oknum Jendral kotor dan korup. Seperti dalam poin #8, kalau pimpinan Polri
bersih, semua anggota corpsnya mudah “dibersihkan”. Kalau Polri bersih, semua
bentuk KKN di negri ini bisa “dibabat habis”
10. Yang juga tidak kalah pentingnya, APBN akan “diselamatkan”, tidak bocor,
“ditransparansikan”, dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran
seluruh Rakyat Indonesia
10 poin diatas menunjukkan bahwa kaliber seorang Jokowi adalah kaliber
seorang presiden, setara dengan kaliber Soekarno atau Obama. Jokowi layak disebut
“Little Soekarno” atau “Little Obama” karena postur tubuhnya yang kurus tapi gesit.
Kata-Kata Bijak Dan Unik Dari Jokowi Selama Memimpin :
 Badan saya tinggal ini. Sekarang berat badan saya tinggal 53 kilo, udah kurus,
habis karena bekerja terus. Saya memang bekerja, dan bekerjanya di lapangan
terus, karena sudah terbiasa begitu. Kalau nanti jadi yang bisa disuruh lebih
kerja keras lagi itu si Ahok, berat badannya masih bisa diturunkan.
 Saya pekerja, bukan politisi. Saya hanya berkerja dan bekerja. Saya tidak peduli
penilaian orang, mau jelek, mau gagal, mau berhasil, yang penting saya bekerja.
 Saya ini orang miskin, anak tukang kayu. Masa kecil saya, kami tinggal di
bantaran kali. Tiga kali orangtua saya berpindah-pindah, mengontrak, karena
tidak punya rumah. Waktu di bantaran kali itu juga, rumah kami digusur
pemerintah Solo, dan tidak diganti rugi. Itu semua memengaruhi saya.
 Pemimpin yang lahir dalam keluarga kaya raya, dengan orang miskin tentu beda.
Omongan boleh dibuat-buat, tetapi gestur tubuh dan mimiknya tidak bisa
berbohong.
 Saya tidak mau memuji diri sendiri, tidak baik.
 Jangan pengabdian, terlalu tinggi. Kalau yang tinggi-tinggi, pengabdian, untuk
politisi saja, sedangkan saya orang kerja. Terlalu tinggi pengabdian buat saya
 Amanah itu saya terima dengan senang hati dan dengan penuh tanggung jawab.
 Luwih becik rengeng-rengeng dodol dawet, tinimbang numpak mercy mbrebes
mili.
 Ruang Kota dibangun dengan Bahasa Kemanusiaan, Bahasa Kerja dan Bahasa
Kejujuran.
 Ini semua rasa terima kasih saya terhadapap bangsa saya, Bangsa Indonesia.
 Kerjakan dengan bahasa cinta, kerna itu yang diinginkan setiap orang terhadap
dirinya, cinta akan membawa pertanggungjawaban, masyarakat akan disiplin
sendiri jika ia sudah mengenal bagaimana ia mencintai dirinya, lingkungan dan
Tuhan
 Hidup adalah tantangan, jangan dengarkan omongan orang, yang penting kerja,
kerja dan kerja. Kerja akan menghasilkan sesuatu, sementara omongan hanya
menghasilkan alasan.
 Merah Putih ada harapan berkibar kembali dengan rasa hormat dan bermartabat
sebagai bangsa.
 Itu semua karena saya pernah jadi korban gusuran.

More Related Content

What's hot

Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia
SEJARAH UNY
 
TUGAS PAHLAWAN KEMERDEKAAN INDONESIA (ARISKA COMPNET)
TUGAS PAHLAWAN KEMERDEKAAN INDONESIA (ARISKA COMPNET)TUGAS PAHLAWAN KEMERDEKAAN INDONESIA (ARISKA COMPNET)
TUGAS PAHLAWAN KEMERDEKAAN INDONESIA (ARISKA COMPNET)
ARISKA COMPNET
 

What's hot (20)

Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan JepangPerjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
 
Kedatangan Sekutu serta Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Kedatangan Sekutu serta Perjuangan Mempertahankan KemerdekaanKedatangan Sekutu serta Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Kedatangan Sekutu serta Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
 
PRRI_SMAN 1 KEJAYAN PASURUAN
PRRI_SMAN 1 KEJAYAN PASURUAN PRRI_SMAN 1 KEJAYAN PASURUAN
PRRI_SMAN 1 KEJAYAN PASURUAN
 
Materi lengkap gerakan sparatisme prri dan permesta
Materi lengkap gerakan sparatisme prri dan permestaMateri lengkap gerakan sparatisme prri dan permesta
Materi lengkap gerakan sparatisme prri dan permesta
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia
 
Contoh teks biografi
Contoh teks biografiContoh teks biografi
Contoh teks biografi
 
TUGAS PAHLAWAN KEMERDEKAAN INDONESIA (ARISKA COMPNET)
TUGAS PAHLAWAN KEMERDEKAAN INDONESIA (ARISKA COMPNET)TUGAS PAHLAWAN KEMERDEKAAN INDONESIA (ARISKA COMPNET)
TUGAS PAHLAWAN KEMERDEKAAN INDONESIA (ARISKA COMPNET)
 
TUGAS PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA (ARISKA COMPNET)
TUGAS PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA (ARISKA COMPNET)TUGAS PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA (ARISKA COMPNET)
TUGAS PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA (ARISKA COMPNET)
 
Pemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TIIPemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TII
 
Tugas ips surur
Tugas ips sururTugas ips surur
Tugas ips surur
 
Biografi Susilo Bambang Yudhoyono
Biografi Susilo Bambang YudhoyonoBiografi Susilo Bambang Yudhoyono
Biografi Susilo Bambang Yudhoyono
 
Andi aziz & rms
Andi aziz & rmsAndi aziz & rms
Andi aziz & rms
 
Perang china
Perang chinaPerang china
Perang china
 
Pertempuran 5 hari di semarang
Pertempuran 5 hari di semarangPertempuran 5 hari di semarang
Pertempuran 5 hari di semarang
 
Pertempuran ambarawa
Pertempuran ambarawaPertempuran ambarawa
Pertempuran ambarawa
 
Masa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibieMasa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibie
 
Profil Presiden Indonesia (Irdan Arjulian)
Profil Presiden Indonesia (Irdan Arjulian)Profil Presiden Indonesia (Irdan Arjulian)
Profil Presiden Indonesia (Irdan Arjulian)
 
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaPerjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
 
G 30S PKI
G 30S PKIG 30S PKI
G 30S PKI
 
sejarah ppt menjelang proklamasi
sejarah ppt menjelang proklamasisejarah ppt menjelang proklamasi
sejarah ppt menjelang proklamasi
 

Viewers also liked (16)

5 pahlawan yang sangat berjasa bagi indonesia
5 pahlawan yang sangat berjasa bagi indonesia5 pahlawan yang sangat berjasa bagi indonesia
5 pahlawan yang sangat berjasa bagi indonesia
 
Biografi presiden ir soekarno
Biografi presiden  ir soekarnoBiografi presiden  ir soekarno
Biografi presiden ir soekarno
 
Biografi Pangeran Diponegoro Dan Ki Hajar Dewantara
Biografi Pangeran Diponegoro Dan Ki Hajar DewantaraBiografi Pangeran Diponegoro Dan Ki Hajar Dewantara
Biografi Pangeran Diponegoro Dan Ki Hajar Dewantara
 
Biografi pahlawan
Biografi  pahlawanBiografi  pahlawan
Biografi pahlawan
 
Profil Jusuf Kalla
Profil Jusuf KallaProfil Jusuf Kalla
Profil Jusuf Kalla
 
Amazing Soekarno
Amazing Soekarno Amazing Soekarno
Amazing Soekarno
 
Tokoh idola
Tokoh idolaTokoh idola
Tokoh idola
 
Biografi 01.jadi
Biografi 01.jadiBiografi 01.jadi
Biografi 01.jadi
 
Biografi ir.soekarno
Biografi   ir.soekarnoBiografi   ir.soekarno
Biografi ir.soekarno
 
Biografi lengkap kapitan pattimura
Biografi lengkap kapitan pattimuraBiografi lengkap kapitan pattimura
Biografi lengkap kapitan pattimura
 
Riwayat bung hatta
Riwayat bung hattaRiwayat bung hatta
Riwayat bung hatta
 
Biografi pahlawan revolusi indonesia
Biografi pahlawan revolusi indonesiaBiografi pahlawan revolusi indonesia
Biografi pahlawan revolusi indonesia
 
Description about people
Description about peopleDescription about people
Description about people
 
Foto pahlawan revolusi + biografi
Foto pahlawan revolusi + biografiFoto pahlawan revolusi + biografi
Foto pahlawan revolusi + biografi
 
Materi Bahasa Indonesia: Biografi
Materi Bahasa Indonesia: BiografiMateri Bahasa Indonesia: Biografi
Materi Bahasa Indonesia: Biografi
 
Rini handayani 7101413171 ppt biodata
Rini handayani 7101413171 ppt biodataRini handayani 7101413171 ppt biodata
Rini handayani 7101413171 ppt biodata
 

More from Yasirecin Yasir (20)

Bentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinya
Bentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinyaBentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinya
Bentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinya
 
Cara menambah ram pc
Cara menambah ram pcCara menambah ram pc
Cara menambah ram pc
 
Ujian konsep dasar keperawatan
Ujian konsep dasar keperawatanUjian konsep dasar keperawatan
Ujian konsep dasar keperawatan
 
Tugas rpp
Tugas rppTugas rpp
Tugas rpp
 
Tugas ppd
Tugas ppdTugas ppd
Tugas ppd
 
Tugas pp
Tugas ppTugas pp
Tugas pp
 
Tugas pemikiran bung hatta
Tugas pemikiran bung hattaTugas pemikiran bung hatta
Tugas pemikiran bung hatta
 
Tugas jepang
Tugas jepangTugas jepang
Tugas jepang
 
Tugas ekonomi
Tugas ekonomiTugas ekonomi
Tugas ekonomi
 
Tugas biokimia gigi
Tugas biokimia gigiTugas biokimia gigi
Tugas biokimia gigi
 
Tugas biokimia air
Tugas biokimia airTugas biokimia air
Tugas biokimia air
 
Tugas bahasa
Tugas bahasaTugas bahasa
Tugas bahasa
 
Tugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesiaTugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesia
 
Tugas apresiasi prosa dan puisi
Tugas apresiasi prosa dan puisiTugas apresiasi prosa dan puisi
Tugas apresiasi prosa dan puisi
 
Tugas antropologi budaya
Tugas antropologi budayaTugas antropologi budaya
Tugas antropologi budaya
 
Translate medicene
Translate mediceneTranslate medicene
Translate medicene
 
Tanaman pangan pbh
Tanaman pangan pbhTanaman pangan pbh
Tanaman pangan pbh
 
Spesies gajah
Spesies gajahSpesies gajah
Spesies gajah
 
Rutinit as
Rutinit asRutinit as
Rutinit as
 
Rrp ng vini
Rrp ng viniRrp ng vini
Rrp ng vini
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Recently uploaded (20)

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

Biografi sby,soekarno,hatta dan jokowi

  • 1. BIOGRAFI PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden RI ke-6. Berbeda dengan presiden sebelumnya, beliau merupakan presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat dalam proses Pemilu Presiden putaran II 20 September 2004. Lulusan terbaik AKABRI (1973) yang akrab disapa SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur 9 September 1949. Istrinya bernama Kristiani Herawati, merupakan putri ketiga almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo. Pensiunan jenderal berbintang empat ini adalah anak tunggal dari pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah. Darah prajurit menurun dari ayahnya yang pensiun sebagai Letnan Satu. Sementara ibunya, Sitti Habibah, putri salah seorang pendiri Ponpes Tremas. Beliau dikaruniai dua orang putra yakni Agus Harimurti Yudhoyono (mengikuti dan menyamai jejak dan prestasi SBY, lulus dari Akmil tahun 2000 dengan meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara, Magelang yang kemudian menekuni ilmu ekonomi). Pendidikan SR adalah pijakan masa depan paling menentukan dalam diri SBY. Ketika duduk di bangku kelas lima, beliau untuk pertamakali kenal dan akrab dengan nama Akademi Militer Nasional (AMN), Magelang, Jawa Tengah. Di kemudian hari
  • 2. AMN berubah nama menjadi Akabri. SBY masuk SMP Negeri Pacitan, terletak di selatan alun-alun. Ini adalah sekolah idola bagi anak-anak Kota Pacitan. Mewarisi sikap ayahnya yang berdisiplin keras, SBY berjuang untuk mewujudkan cita-cita masa kecilnya menjadi tentara dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) setelah lulus SMA akhir tahun 1968. Namun, lantaran terlambat mendaftar, SBY tidak langsung masuk Akabri. Maka SBY pun sempat menjadi mahasiswa Teknik Mesin Institut 10 November Surabaya (ITS). Namun kemudian, SBY justru memilih masuk Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Sewaktu belajar di PGSLP Malang itu, beliau mempersiapkan diri untuk masuk Akabri. Tahun 1970, akhirnya masuk Akabri di Magelang, Jawa Tengah, setelah lulus ujian penerimaan akhir di Bandung. SBY satu angkatan dengan Agus Wirahadikusumah, Ryamizard Ryacudu, dan Prabowo Subianto. Semasa pendidikan, SBY yang mendapat julukan Jerapah, sangat menonjol. Terbukti, belaiu meraih predikat lulusan terbaik Akabri 1973 dengan menerima penghargaan lencana Adhi Makasaya. Pendidikan militernya dilanjutkan di Airborne and Ranger Course di Fort Benning, Georgia, AS (1976), Infantry Officer Advanced Course di Fort Benning, Georgia, AS (1982-1983) dengan meraih honor graduate, Jungle Warfare Training di Panama (1983), Anti Tank Weapon Course di Belgia dan Jerman (1984), Kursus Komandan Batalyon di Bandung (1985), Seskoad di Bandung (1988-1989) dan Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, AS (1990-1991). Gelar MA diperoleh dari Webster University AS. Perjalanan karier militernya, dimulai dengan memangku jabatan sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974-1976, membawahi langsung sekitar 30 prajurit. Batalyon Linud 330 merupakan salah satu dari tiga batalyon di Brigade Infantri Lintas Udara 17 Kujang I/Kostrad, yang memiliki nama harum dalam berbagai operasi militer. Ketiga batalyon itu ialah Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Batalyon Infantri Lintas Udara 328/Dirgahayu, dan Batalyon Infantri Lintas Udara 305/Tengkorak. Kefasihan berbahasa Inggris, membuatnya terpilih mengikuti pendidikan lintas udara (airborne) dan pendidikan pasukan komando (ranger) di Pusat Pendidikan Angkatan Darat Amerika Serikat, Ford Benning, Georgia, 1975. Kemudian
  • 3. sekembali ke tanah air, SBY memangku jabatan Komandan Peleton II Kompi A Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad) tahun 1976-1977. Beliau pun memimpin Pleton ini bertempur di Timor Timur. Sepulang dari Timor Timur, SBY menjadi Komandan Peleton Mortir 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977). Setelah itu, beliau ditempatkan sebagai Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978), Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979- 1981), dan Paban Muda Sops SUAD (1981-1982). Ketika bertugas di Mabes TNI-AD, itu SBY kembali mendapat kesempatan sekolah ke Amerika Serikat. Dari tahun 1982 hingga 1983, beliau mengikuti Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983 sekaligus praktek kerja-On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983. Kemudian mengikuti Jungle Warfare School, Panama, 1983 dan Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984, serta Kursus Komando Batalyon, 1985. Pada saat bersamaan SBY menjabat Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983- 1985). Lalu beliau dipercaya menjabat Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988) dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988), sebelum mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando TNI-AD (Seskoad) di Bandung dan keluar sebagai lulusan terbaik Seskoad 1989. SBY pun sempat menjadi Dosen Seskoad (1989-1992), dan ditempatkan di Dinas Penerangan TNI-AD (Dispenad) dengan tugas antara lain membuat naskah pidato KSAD Jenderal Edi Sudradjat. Lalu ketika Edi Sudradjat menjabat Panglima ABRI, beliau ditarik ke Mabes ABRI untuk menjadi Koordinator Staf Pribadi (Korspri) Pangab Jenderal Edi Sudradjat (1993). Lalu, beliau kembali bertugas di satuan tempur, diangkat menjadi Komandan Brigade Infantri Lintas Udara (Dan Brigif Linud) 17 Kujang I/Kostrad (1993-1994) bersama dengan Letkol Riyamizard Ryacudu. Kemudian menjabat Asops Kodam Jaya (1994-1995) dan Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995). Tak lama kemudian, SBY dipercaya bertugas ke Bosnia Herzegovina untuk menjadi perwira PBB (1995). Beliau menjabat sebagai Kepala Pengamat Militer PBB (Chief Military Observer United Nation Protection Force) yang bertugas mengawasi genjatan senjata di bekas negara Yugoslavia berdasarkan kesepakatan Dayton, AS antara Serbia, Kroasia dan Bosnia Herzegovina. Setelah kembali dari Bosnia, beliau diangkat menjadi Kepala
  • 4. Staf Kodam Jaya (1996). Kemudian menjabat Pangdam II/Sriwijaya (1996-1997) sekaligus Ketua Bakorstanasda dan Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998) sebelum menjabat Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI (1998-1999). Sementara, langkah karir politiknya dimulai tanggal 27 Januari 2000, saat memutuskan untuk pensiun lebih dini dari militer ketika dipercaya menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid. Tak lama kemudian, SBY pun terpaksa meninggalkan posisinya sebagai Mentamben karena Gus Dur memintanya menjabat Menkopolsoskam. Pada tanggal 10 Agustus 2001, Presiden Megawati mempercayai dan melantiknya menjadi Menko Polkam Kabinet Gotong-Royong. Tetapi pada 11 Maret 2004, beliau memilih mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam. Langkah pengunduran diri ini membuatnya lebih leluasa menjalankan hak politik yang akan mengantarkannya ke kursi puncak kepemimpinan nasional. Dan akhirnya, pada pemilu Presiden langsung putaran kedua 20 September 2004, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih kepercayaan mayoritas rakyat Indonesia dengan perolehan suara di attas 60 persen. Dan pada tanggal 20 Oktober 2004 beliau dilantik menjadi Presiden RI ke-6. Berikut ini data lengkap tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono : Nama : Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono Lahir : Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949 Agama : Islam Jabatan : Presiden Republik Indonesia ke-6 Istri : Kristiani Herawati, putri ketiga (Alm) Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo
  • 5. Anak : Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono Ayah : Letnan Satu (Peltu) R. Soekotji Ibu : Sitti Habibah Pendidikan : Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973 American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976 Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976 Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983 On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983 Jungle Warfare School, Panama, 1983 Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984 Kursus Komando Batalyon, 1985 Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989 Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS Karier : Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976) Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977) Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977) Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978) Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981) Paban Muda Sops SUAD (1981-1982) Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985) Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988) Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988) Dosen Seskoad (1989-1992) Korspri Pangab (1993) Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994) Asops Kodam Jaya (1994-1995) Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
  • 6. Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia- Herzegovina (sejak awal November 1995) Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan) Pangdam II/Sriwijaya (1996-) sekaligus Ketua Bakorstanasda Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998) Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999) Mentamben (sejak 26 Oktober 1999) Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid) Menko Polkam (Pemerintahan Presiden Megawati Sukarnopotri) mengundurkan diri 11 Maret 2004 Penugasan : Operasi Timor Timur 1979-1980 dan 1986-1988 Penghargaan : Adi Makayasa (lulusan terbaik Akabri 1973) Tri Sakti Wiratama (Prestasi Tertinggi Gabungan Mental Fisik, dan Intelek), 1973 Satya Lencana Seroja, 1976 Honorour Graduated IOAC, USA, 1983 Satya Lencana Dwija Sista, 1985 Lulusan terbaik Seskoad Susreg XXVI, 1989 Dosen Terbaik Seskoad, 1989 Satya Lencana Santi Dharma, 1996 Satya Lencana United Nations Peacekeeping Force (UNPF), 1996 Satya Lencana United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja, and Western Sirmium (UNTAES), 1996 Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, 1998 Bintang Yudha Dharma Nararya, 1998 Wing Penerbang TNI-AU, 1998 Wing Kapal Selam TNI-AL, 1998 Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, 1999 Bintang Yudha Dharma Pratama, 1999 Bintang Dharma, 1999
  • 7. Bintang Maha Putera Utama, 1999 Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik, 2003 Bintang Asia (Star of Asia) dari BusinessWeek, 2005 Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama dari Sultan Brunei Doktor Honoris Causa dari Universitas Keio, 2006 Alamat : Jl. Alternatif Cibubur Puri Cikeas Indah No. 2 Desa Nagrag Kec. Gunung Putri Bogor 16967
  • 8. BIOGRAFI PRESIDEN SOEKARNO Artikel kali ini akan membahas Profil atau Biografi Presiden Soekarno. Mungkin sampai sekarang beliau adalah sosok yang paling banyak dikagumi orang di Indonesia. Presiden pertama Republik Indonesia yang lebih akrab di panggil Bung Karno ini berasal dari Blitar, dia merupakan pahlawan Proklamasi bersama dengan Mohammad Hatta. Presiden Soekarno sangat disegani oleh para pemimpin negara- negara di dunia pada waktu itu. Soekarno dilahirkan di Surabaya tepatnya pada tanggal 6 Juni 1901 dengan nama asli bernama Koesno Sosrodihardjo, karena sering sakit yang mungkin disebabkan karena namanya tidak sesuai maka ia kemudian berganti nama menjadi Soekarno. Ayah beliau bernama Raden Soekemi Sosrodihardjon dan ibu bernama Ida Ayu Nyoman Rai. Ketika hidup, Presiden Pertama Indonesia ini diketahui memiliki tiga orang istri dimana masing-masing istrinya memberinya keturunan. Istrinya yang pertama yang bernama fatmawati memberinya lima orang anak yakni Megawati, Sukmawati, Rachmawati, Guntur dan Guruh, kemudian dari istrinya
  • 9. yang lain yang bernama Hartini memberinya dua orang anak yaitu Taufan dan juga Bayu. Istri yang lain dari Presiden Soekarno merupakan wanita keturunan Jepang yang bernama Naoko Nemoto dimana ia kemudian berganti nama menjadi Ratna Sari Dewi, dari pernikahannya dengan Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi, Presiden Soekarno dikarunia seorang anak yang bernama Kartika. Mengenai kisah hidup Presiden Soekarno, semasa kecilnya ia tidak tinggal bersama dengan orang tuanya yang berada di Blitar. Sejak SD hingga ia kemudian lulus sekolah ia tinggal atau indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto di Surabaya, dimana Haji Oemar Said Tokroaminoto ini merupakan pendiri dari Serikat Islan (SI). Setelah lulus, Soekarno kemudian melanjutkan pendidikannya di Hoogere Burger School atau HBS. Disana ia mendapat banyak ilmu atau pengetahuan dan jiwa nasionalismenya akan bangsa Indonesia menjadi sangat besar. Pada tahun 1920 setelah lulus dari Hoogere Burger School atau HBS, Soekarno muda kemudian masuk ke Technische Hoogeschool (THS), sekolah inilah yang kemudian berubah nama menjadi ITB sampai sekarang ini. Soekarno belajar disana selama enam tahun dimana ia kemudian mendapatkan gelar Insinyur (Ir) pada tanggal 25 Mei. Setelah lulus, Soekarno kemudian mendirikan Partai Nasional Indonesia pada tanggal 4 Juli 1927 dan kemudian mulai mengamalkan ajaran Marhaenisme. Tujuan dari pembentukan partai Nasional Indonesia adalah agar bangsa Indonesia bisa merdeka dan terlepas dari Jajahan Belanda. Dari keberaniannya ini kemudian pemerintah kolonial Belanda menangkapnya dan kemudian memasukkannya ke penjara Suka Miskin. Dalam penjara ini kebutuhan hidupnya semua berasal dari istrinya. Inggit yang juga dibantu oleh kakak ipranya bernama Sukarmini sering membawakan makanan kepada Soekarno di penjara Suka Miskin, hal itulah yang kemudian membuat pengawasan di penjara Suka Miskin makin diperketat. Soekarno dikenal belanda sebagai seorang tahanan yang mampu menghasut orang lain agar berpikir untuk merdeka sehingga ia kemudian dianggap cukup berbahaya. Beliau kemudian diisolasi dengan tahanan elit tujuannya agar tidak bisa mendapatkan informasi yang berasal dari luar penjara. Tahanan elit ini sebagian besar merupakan warga Belanda yang mempunyai kasus seperti penggelapan, korupsi dan
  • 10. juga penyelewengan, inilah yang menjadi tujuan Belanda agar topik pembicaraan mengenai bagaimana caranya untuk memerdekakan Indonesia tidak sesuai karena rata- rata tahanan elit yang bersama Soekarno adalah orang Belanda. Topik yang biasa ia dengar sama sekali tidak penting seperti soal makanan dalam penjara dan juga cuaca. Selama berbulan-bulan di Suka Miskin menngakibatkan Soekarno putus komunikasi dengan teman-teman seperjuangannya, namun itu bukanlah hal yang sulit baginya untuk mendapatkan informasi dari luar. Akhirnya Soekarno menemukan ide baru, dimana ia menggunakan telur sebagai media untuk berkomunikasi dengan istrinya. Jika teman Soekarno mengalami musibah atau mendapat kabar buruk maka telur yang dibawa oleh istrinya adalah telur asin, itupun beliau hanya dapat menduga-duga sebab ia tidak tahu secara pasti apa yang terjadi diluar sana. Untuk berbicara dengan Inggit, Soekarno diawasi secara ketat dan juga barang bawaan yang dibawa oleh inggit dari luar penjara selalu diperiksa secara teliti. Kemudian Soekarno dan inggit akhirnya menemukan cara yang dianggapnya paling mudah dalam berkomunikasi agar tidak diketahui oleh Belanda yakni dengan media yang sama sebelumnya yaitu Telur dimana cara yang digunakan sedikit berbeda yaitu dengan menusuk jarum ke telur. Jika satu tusukan pada telur berarti kabar baik, jika tusukan sebanyak dua kali pada telur artinya seorang teman Soekarno tertangkap
  • 11. namun jika terdapat tiga tusukan berarti aktivis kemerdekaan yang ditangkap cukup besar. Soekarno dibebaskan dari penjara Suka Miskin pada bulan desember 1931 dimana ia dipenjara pada tahun 1929. Selama berada dipenjara, orag tuanya tidak pernah sekalipun mengunjungi Soekarno alasannya adalah orang tua Soekarno tidak sanggup melihat Soekarno dipenjara, Ia kurus dan hitam selama berada di penjara karena itulah yang menurut ibu Wardoyo sehingga orang tua soekarno tidak mau menjenguk Soekarno. Agar orang tuanya tidak panik Soekarno sering beralasan bahwa ia sering bekerja dibawah teriknya sinar matahari sehingga kulit-kulitnya menghitam selain itu dalam penjara ia ingin memanaskan tulang-tulangnya karena dalam penjara, ruangannya sangat gelap, lembab dan juga dingin karena sinar matahari tidak ada. Kasusnya disidangkan oleh Belanda ketika sudah delapan bulan berlalu. Soekarno dalam pembelaanya membuat judul bernama "Indonesia Menggugat" dimana ia mengungkapkan bahwa bangsa Belanda sebagai bangsa yang serakah yang telah menindas dan merampas kemerdekaan Bangsa Indonesia. Dari pembelaannya itu kemudian sehingga membuat Belanda semakin marah sehingga PNI bentukan Soekarno dibubarkan pada bulan Juli 1930. Setelah keluar dai penjara, ia kemudian bergabung dengan Partindo karena ia sudah tidak memiliki partai lagi dimana ia kemudian didaulat sebagai pemimpin Partindo namun ia kembali ditangkap oleh Belanda dan kemudian diasingkan ke Flores dan empat tahun kemudian ia dibuang ke Bengkulu, setelah itu kemudian Soekarno bertemu dengan Mohammad Hatta yang akan menjadi teman seperjuangannya yang kemudian keduanya akan memproklamasikan Kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Juga Moh Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang dimana pada tanggal tersebut juga diperingati sebagai Hari kemerdekaan bangsa Indonesia dimana pancasila kemudian dibentuk oleh Soekarno sebagai dasar dari negara Indonesia. Proklamasi kemerdekaan inilah yang kemudian membawa Ir. Soekarno bersama dengan Moh Hatta diangkat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia dalam sejarah bangsa Indonesia.
  • 12. Diluar sosoknya sebagai Bapak bangsa Indonesia, tidak banyak yang tahu jika Soekarno pernah menikah sebanyak sembilan kali, kharisma yang luar biasa dimiliki oleh Soekarno melalui penuturan orang-orang yang dekat dengannya, itulah mengapa wanita-wanita cantik dapat dengan mudah terpikat dengannya dan dijadikan isterinya. Beliau tertarik dengan wanita yang sederhana dan juga berpakaian sopan. Istrinya yaitu Fatmawati pernah bertanya pada presiden Soekarno mengenai wanita yang berpenampilan seksi namun beliau menjawab bahwa wanita dengan penampilan yang sopan dan sederhana dan juga tampil apa adanya lebih menarik untuk disukai sebab kecantikan seorang wanita terlihat dari keaslian atau kesederhanaannya. Soekarno tak menyukai wanita yang berpenampilan seksi seperti memakai rok pendek yang ketat dan memakai lipstik seperti orang yang modern pada umumnya, percaya atau tidak artis Amerika Marylin Monroe sangat menyukai kharisma dari seorang Presiden Soekarno. Wanita idaman Soekarno yaitu wanita yang setia, konservatif dan juga bisa menjaganya. Beliau sangat senang ketika wanita itu bisa melayaninya dan menjaganya, Pandangannya tentang wanita-wanita Amerika yang menyuruh suaminya mencuci piring membuat fatmawati menjadi terkesima dan juga terpesona akan kesederhanaan dari seorang Soekarno sehingga fatmawati rela menemaninya hingga akhir hayatnya. Pada tahun 1960an pergolakan politik yang amat hebat terjadi di Indonesia, penyebab utamanya adalah adanya pemberontakan besar oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) yang dikenal dengan sebutan G30-S/PKI dimana dari peristiwa ini kemudian membuat pemerintahan Presiden Soekarno dan juga orde lama berakhir ditandai dengan adanya "Supersemar" atau Surat Perintah Sebelas Maret ditahun 1966 yang berisi himbauan dari Soekarno ke Soeharto agar bisa mengendalikan Keamanan dan juga
  • 13. ketertiban negara yang ketika itu sedang kacau dan menjadikan Soeharto sebagai Presiden yang baru bagi bangsa Indonesia. Setelah jabatannya sebagai Presiden berakhir, ia kemudian banyak menghabiskan waktunya di istana Bogor, lama-kelamaan kesehatannya terus menerus menurun sehingga ia mendapat perawatan oleh tim dokter kepresidenan hingga tepatnya pada tanggal 21 Juni 1970 Soekarno atau Bung Karno menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Kepergian sang Proklamator sekaligus Bapak Bangsa Indonesia ke pangkuan Yang Maha Kuasa menyisakan luka yang dalam bagi rakyat Indonesia pada waktu itu. Jenazah dari bung Karno kemudian dibawa di Wisma Yaso, Jakarta setelah itu jenazahnya kemudian dibawa ke Blitar, Jawa Timur untuk dikebumikan dekat dengan makam ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Gelar "Pahlawan Proklamasi" diberikan oleh pemerintah karena jasa-jasanya kepada bangsa Indonesia. Kisah perjuangan Bung Karno kemudian diangkat ke dalam layar lebar yang berjudul "Soekarno : Indonesia Merdeka" yang digarap oleh sutradara terkenal Hanung Bramantio dimana Ario Bayu berperan sebagai Tokoh Soekarno, Inggit yang diperankan oleh Maudy Koesnaedi dan Fatmawati yang diperankan oleh Tika Bravani. Isu Bahwa Kematian Soekarno Karena Di Bunuh Secara Perlahan Banyak yang berpendapat dan yakin bahwa Ir. Soekarno dibunuh secara perlahan-lahan dimana presiden Soeharto secara ketat mengawasi dan mengatur pengobatan Ir Soekarno ketika ia sakit. Di Wisma Yaso di Jln gatot Subroto ia ditahan sehingga ketika sakit ia tidak bisa kemana-mana sehingga penahanan inilah yang
  • 14. kemudian membuat ia menderita lahir dan batin, keluarganya pun tidak diperbolehkan secara bebas untuk menjenguk Soekarno. Ketika sakit, banyak resep obat yang tidak dapat ditukar dengan obat dimana resep itu diberikan oleh dr. Mahar Mardjono yang memimpin tim dokter ketika itu. Sehingga banyak tumpukan resep ketika itu di meja penahanan Ir. Soekarno. resep tersebut dibiarkan saja dan tidak pernah ditukarkan dengan obat. Banyak yang mengatakan penguasa yang baru memang sengaja membiarkan soekarno sakit dan makin parah sehingga mempercepat kematiannya. Alat-alat kesehatan yang berasal dari Cina untuk menyembuhkan Soekarno ditolak oleh Presiden Soeharto ketika itu. Rachmawati Soekarnoputri menuturkan bahkan sekedar menebus obat sakit gigi pun harus seizin presiden Soeharto. Saat anda berkunjung atau berwisata ke Bangkok, Thailand cobalah berkunjung ke Museum Madame Tussauds disana terdapat Patung lilin Soekarno. Patung yang terbuat dari lilin tersebut dibuat menyerupai sosok Presiden Soekarno. Patung ini dibuat sebagai salah satu bentuk penghormatan oleh mus Madame Tussauds kepada Presiden Soekarno sebagai salah satu Proklamator dan sebagai Bapak Bangsa Indonesia dan juga peranan Soekarno bagi dunia internasional selama menjabat sebagai Presiden Soekarno.
  • 15. Patung Lilin Soekarno di Bangkok, Thailand Berikut Kutipan Kata Kata Bijak Dari Presiden Soekarno : 1. Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bestik tetapi budak. [Pidato HUT Proklamasi, 1963] 2. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) 3. Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri. 4. Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. 5. Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. 6. Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka. 7. ……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……
  • 16. 8. Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat. 9. Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia 10. Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya 11. Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang
  • 17. BIOGRAFI MOHAMMAD HATTA - PROKLAMATOR INDONESIA Biografi Mohammad Hatta. Siapa yang tidak mengenal salah satu pahlawan atau tokoh Proklamator Indonesia ini. Sangat bersahaja dan sederhana hingga akhir hayatnya ini itulah sosok Mohammad Hatta yang lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan. Dari ibunya, Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya. Sejak duduk di MULO di kota Padang, ia telah tertarik pada pergerakan. Sejak tahun 1916, timbul perkumpulan-perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa. dan Jong Ambon. Hatta masuk ke perkumpulan Jong Sumatranen Bond. Sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond, ia menyadari pentingnya arti keuangan bagi hidupnya perkumpulan. Tetapi sumber keuangan baik dari iuran anggota maupun dari sumbangan luar hanya mungkin lancar kalau para anggotanya mempunyai rasa tanggung jawab dan disiplin. Rasa tanggung jawab dan disiplin selanjutnya menjadi ciri khas sifat-sifat Mohammad Hatta.
  • 18. Masa Studi di Negeri Belanda Pada tahun 1921 Hatta tiba di Negeri Belanda untuk belajar pada Handels Hoge School di Rotterdam. Ia mendaftar sebagai anggota Indische Vereniging. Tahun 1922, perkumpulan ini berganti nama menjadi Indonesische Vereniging. Perkumpulan yang menolak bekerja sama dengan Belanda itu kemudian berganti nama lagi menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Hatta juga mengusahakan agar majalah perkumpulan, Hindia Poetra, terbit secara teratur sebagai dasar pengikat antaranggota. Pada tahun 1924 majalah ini berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Hatta lulus dalam ujian handels economie (ekonomi perdagangan) pada tahun 1923. Semula dia bermaksud menempuh ujian doctoral di bidang ilmu ekonomi pada akhir tahun 1925. Karena itu pada tahun 1924 dia non-aktif dalam PI. Tetapi waktu itu dibuka jurusan baru, yaitu hukum negara dan hukum administratif. Hatta pun memasuki jurusan itu terdorong oleh minatnya yang besar di bidang politik. Perpanjangan rencana studinya itu memungkinkan Hatta terpilih menjadi Ketua PI pada tanggal 17 Januari 1926. Pada kesempatan itu, ia mengucapkan pidato inaugurasi yang berjudul "Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen"-- Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan kekuasaan. Dia mencoba menganalisis struktur ekonomi dunia dan berdasarkan itu, menunjuk landasan kebijaksanaan non- kooperatif. Sejak tahun 1926 sampai 1930, berturut-turut Hatta dipilih menjadi Ketua PI. Di bawah kepemimpinannya, PI berkembang dari perkumpulan mahasiswa biasa menjadi organisasi politik yang mempengaruhi jalannya politik rakyat di Indonesia. Sehingga akhirnya diakui oleh Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPI) PI sebagai pos depan dari pergerakan nasional yang berada di Eropa. PI melakukan propaganda aktif di luar negeri Belanda. Hampir setiap kongres intemasional di Eropa dimasukinya, dan menerima perkumpulan ini. Selama itu, hampir selalu Hatta sendiri yang memimpin delegasi. Pada tahun 1926, dengan tujuan memperkenalkan nama "Indonesia", Hatta memimpin delegasi ke Kongres Demokrasi Intemasional untuk Perdamaian di Bierville, Prancis. Tanpa banyak oposisi, "Indonesia" secara resmi diakui oleh kongres. Nama "Indonesia" untuk menyebutkan wilayah Hindia Belanda ketika itu telah benar-benar dikenal kalangan organisasi-organisasi internasional. Hatta dan pergerakan nasional Indonesia mendapat pengalaman penting di Liga Menentang Imperialisme dan
  • 19. Penindasan Kolonial, suatu kongres internasional yang diadakan di Brussels tanggal 10- 15 Pebruari 1927. Di kongres ini Hatta berkenalan dengan pemimpin-pemimpin pergerakan buruh seperti G. Ledebour dan Edo Fimmen, serta tokoh-tokoh yang kemudian menjadi negarawan-negarawan di Asia dan Afrika seperti Jawaharlal Nehru (India), Hafiz Ramadhan Bey (Mesir), dan Senghor (Afrika). Persahabatan pribadinya dengan Nehru mulai dirintis sejak saat itu. Pada tahun 1927 itu pula, Hatta dan Nehru diundang untuk memberikan ceramah bagi "Liga Wanita Internasional untuk Perdamaian dan Kebebasan" di Gland, Swiss. Judul ceramah Hatta L 'Indonesie et son Probleme de I' Independence (Indonesia dan Persoalan Kemerdekaan). Bersama dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Madjid Djojoadiningrat, Hatta dipenjara selama lima setengah bulan. Pada tanggal 22 Maret 1928, mahkamah pengadilan di Den Haag membebaskan keempatnya dari segala tuduhan. Dalam sidang yang bersejarah itu, Hatta mengemukakan pidato pembelaan yang mengagumkan, yang kemudian diterbitkan sebagai brosur dengan nama "Indonesia Vrij", dan kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai buku dengan judul Indonesia Merdeka. Antara tahun 1930-1931, Hatta memusatkan diri kepada studinya serta penulisan karangan untuk majalah Daulat Ra‘jat dan kadang-kadang De Socialist. Ia merencanakan untuk mengakhiri studinya pada pertengahan tahun 1932. Kembali ke Tanah Air Pada bulan Juli 1932, Hatta berhasil menyelesaikan studinya di Negeri Belanda dan sebulan kemudian ia tiba di Jakarta. Antara akhir tahun 1932 dan 1933, kesibukan utama Hatta adalah menulis berbagai artikel politik dan ekonomi untuk Daulat Ra’jat dan melakukan berbagai kegiatan politik, terutama pendidikan kader-kader politik pada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Prinsip non-kooperasi selalu ditekankan kepada kader-kadernya. Reaksi Hatta yang keras terhadap sikap Soekarno sehubungan dengan penahannya oleh Pemerintah Kolonial Belanda, yang berakhir dengan pembuangan Soekarno ke Ende, Flores, terlihat pada tulisan-tulisannya di Daulat Ra’jat, yang
  • 20. berjudul "Soekarno Ditahan" (10 Agustus 1933), "Tragedi Soekarno" (30 Nopember 1933), dan "Sikap Pemimpin" (10 Desember 1933). Pada bulan Pebruari 1934, setelah Soekarno dibuang ke Ende, Pemerintah Kolonial Belanda mengalihkan perhatiannya kepada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Para pimpinan Partai Pendidikan Nasional Indonesia ditahan dan kemudian dibuang ke Boven Digoel. Seluruhnya berjumlah tujuh orang. Dari kantor Jakarta adalah Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Bondan. Dari kantor Bandung: Maskun Sumadiredja, Burhanuddin, Soeka, dan Murwoto. Sebelum ke Digoel, mereka dipenjara selama hampir setahun di penjara Glodok dan Cipinang, Jakarta. Di penjara Glodok, Hatta menulis buku berjudul “Krisis Ekonomi dan Kapitalisme”. Masa Pembuangan Pada bulan Januari 1935, Hatta dan kawan-kawannya tiba di Tanah Merah, Boven Digoel (Papua). Kepala pemerintahan di sana, Kapten van Langen, menawarkan dua pilihan: bekerja untuk pemerintahan kolonial dengan upah 40 sen sehari dengan harapan nanti akan dikirim pulang ke daerah asal, atau menjadi buangan dengan menerima bahan makanan in natura, dengan tiada harapan akan dipulangkan ke daerah asal. Hatta menjawab, bila dia mau bekerja untuk pemerintah kolonial waktu dia masih di Jakarta, pasti telah menjadi orang besar dengan gaji besar pula. Maka tak perlulah dia ke Tanah Merah untuk menjadi kuli dengan gaji 40 sen sehari. Dalam pembuangan, Hatta secara teratur menulis artikel-artikel untuk surat kabar Pemandangan. Honorariumnya cukup untuk biaya hidup di Tanah Merah dan dia dapat pula membantu kawan-kawannya. Rumahnya di Digoel dipenuhi oleh buku- bukunya yang khusus dibawa dari Jakarta sebanyak 16 peti. Dengan demikian, Hatta mempunyai cukup banyak bahan untuk memberikan pelajaran kepada kawan-kawannya di pembuangan mengenai ilmu ekonomi, sejarah, dan filsafat. Kumpulan bahan-bahan pelajaran itu di kemudian hari dibukukan dengan judul-judul antara lain, "Pengantar ke Jalan llmu dan Pengetahuan" dan "Alam Pikiran Yunani." (empat jilid). Pada bulan Desember 1935, Kapten Wiarda, pengganti van Langen, memberitahukan bahwa tempat pembuangan Hatta dan Sjahrir dipindah ke Bandaneira. Pada Januari 1936 keduanya berangkat ke Bandaneira. Mereka bertemu Dr. Tjipto
  • 21. Mangunkusumo dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Di Bandaneira, Hatta dan Sjahrir dapat bergaul bebas dengan penduduk setempat dan memberi pelajaran kepada anak-anak setempat dalam bidang sejarah, tatabuku, politik, dan lain-Iain. Kembali Ke Jawa: Masa Pendudukan Jepang Pada tanggal 3 Pebruari 1942, Hatta dan Sjahrir dibawa ke Sukabumi. Pada tanggal 9 Maret 1942, Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang, dan pada tanggal 22 Maret 1942 Hatta dan Sjahrir dibawa ke Jakarta. Pada masa pendudukan Jepang, Hatta diminta untuk bekerja sama sebagai penasehat. Hatta mengatakan tentang cita-cita bangsa Indonesia untuk merdeka, dan dia bertanya, apakah Jepang akan menjajah Indonesia? Kepala pemerintahan harian sementara, Mayor Jenderal Harada. menjawab bahwa Jepang tidak akan menjajah. Namun Hatta mengetahui, bahwa Kemerdekaan Indonesia dalam pemahaman Jepang berbeda dengan pengertiannya sendiri. Pengakuan Indonesia Merdeka oleh Jepang perlu bagi Hatta sebagai senjata terhadap Sekutu kelak. Bila Jepang yang fasis itu mau mengakui, apakah sekutu yang demokratis tidak akan mau? Karena itulah maka Jepang selalu didesaknya untuk memberi pengakuan tersebut, yang baru diperoleh pada bulan September 1944. Selama masa pendudukan Jepang, Hatta tidak banyak bicara. Namun pidato yang diucapkan di Lapangan Ikada (sekarang Lapangan Merdeka) pada tanggaI 8 Desember 1942 menggemparkan banyak kalangan. Ia mengatakan, “Indonesia terlepas dari penjajahan imperialisme Belanda. Dan oleh karena itu ia tak ingin menjadi jajahan kembali. Tua dan muda merasakan ini setajam-tajamnya. Bagi pemuda Indonesia, ia Iebih suka melihat Indonesia tenggelam ke dalam lautan daripada mempunyainya sebagai jajahan orang kembali." Proklamasi Pada awal Agustus 1945, Panitia Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, dengan Soekamo sebagai Ketua dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Ketua. Anggotanya terdiri dari wakil-wakil daerah di seluruh Indonesia, sembilan dari Pulau Jawa dan dua belas orang dari luar Pulau Jawa. Pada tanggal 16 Agustus 1945 malam,
  • 22. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mempersiapkan proklamasi dalam rapat di rumah Admiral Maeda (JI Imam Bonjol, sekarang), yang berakhir pada pukul 03.00 pagi keesokan harinya. Panitia kecil yang terdiri dari 5 orang, yaitu Soekamo, Hatta, Soebardjo, Soekarni, dan Sayuti Malik memisahkan diri ke suatu ruangan untuk menyusun teks proklamasi kemerdekaan. Soekarno meminta Hatta menyusun teks proklamasi yang ringkas. Hatta menyarankan agar Soekarno yang menuliskan kata-kata yang didiktekannya. Setelah pekerjaan itu selesai. mereka membawanya ke ruang tengah, tempat para anggota lainnya menanti. Soekarni mengusulkan agar naskah proklamasi tersebut ditandatangi oleh dua orang saja, Soekarno dan Mohammad Hatta. Semua yang hadir menyambut dengan bertepuk tangan riuh. Tangal 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia, tepat pada jam 10.00 pagi di Jalan Pengangsaan Timur 56 Jakarta. Tanggal 18 Agustus 1945, Ir Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia dan Drs. Mohammad Hatta diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia. Soekardjo Wijopranoto mengemukakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden harus merupakan satu dwitunggal. Periode Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Indonesia harus mempertahankan kemerdekaannya dari usaha Pemerintah Belanda yang ingin menjajah kembali. Pemerintah Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Dua kali perundingan dengan Belanda menghasilkan Perjanjian Linggarjati dan Perjanjian Reville, tetapi selalu berakhir dengan kegagalan akibat kecurangan pihak Belanda. Untuk mencari dukungan luar negeri, pada Juli I947, Bung
  • 23. Hatta pergi ke India menemui Jawaharlal Nehru dan Mahatma Gandhi. dengan menyamar sebagai kopilot bernama Abdullah (Pilot pesawat adalah Biju Patnaik yang kemudian menjadi Menteri Baja India di masa Pemerintah Perdana Menteri Morarji Desai). Nehru berjanji, India dapat membantu Indonesia dengan protes dan resolusi kepada PBB agar Belanda dihukum. Kesukaran dan ancaman yang dihadapi silih berganti. September 1948 PKI melakukan pemberontakan. 19 Desember 1948, Belanda kembali melancarkan agresi kedua. Presiden dan Wapres ditawan dan diasingkan ke Bangka. Namun perjuangan Rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan terus berkobar di mana-mana. Panglima Besar Soediman melanjutkan memimpin perjuangan bersenjata. Pada tanggal 27 Desember 1949 di Den Haag, Bung Hatta yang mengetuai Delegasi Indonesia dalam Konperensi Meja Bundar untuk menerima pengakuan kedaulatan Indonesia dari Ratu Juliana. Bung Hatta juga menjadi Perdana Menteri waktu Negara Republik Indonesia Serikat berdiri. Selanjutnya setelah RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bung Hatta kembali menjadi Wakil Presiden. Periode Tahun 1950-1956 Selama menjadi Wakil Presiden, Bung Hatta tetap aktif memberikan ceramah- ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi. Dia juga tetap menulis berbagai karangan dan buku-buku ilmiah di bidang ekonomi dan koperasi. Dia juga aktif membimbing gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita dalam konsepsi ekonominya. Tanggal 12 Juli 1951, Bung Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari Koperasi di Indonesia. Karena besamya aktivitas Bung Hatta dalam gerakan koperasi, maka pada tanggal 17 Juli 1953 dia diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia pada Kongres Koperasi Indonesia di Bandung. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971). Pada tahun 1955, Bung Hatta mengumumkan bahwa apabila parlemen dan konsituante pilihan rakyat sudah terbentuk, ia akan mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden. Niatnya untuk mengundurkan diri itu diberitahukannya melalui sepucuk surat kepada ketua Perlemen, Mr. Sartono. Tembusan surat dikirimkan kepada Presiden
  • 24. Soekarno. Setelah Konstituante dibuka secara resmi oleh Presiden, Wakil Presiden Hatta mengemukakan kepada Ketua Parlemen bahwa pada tanggal l Desember 1956 ia akan meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI. Presiden Soekarno berusaha mencegahnya, tetapi Bung Hatta tetap pada pendiriannya. Pada tangal 27 Nopember 1956, ia memperoleh gelar kehormatan akademis yaitu Doctor Honoris Causa dalam ilmu hukum dari Universitas Gajah Mada di Yoyakarta. Pada kesempatan itu, Bung Hatta mengucapkan pidato pengukuhan yang berjudul “Lampau dan Datang”. Sesudah Bung Hatta meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI, beberapa gelar akademis juga diperolehnya dari berbagai perguruan tinggi. Universitas Padjadjaran di Bandung mengukuhkan Bung Hatta sebagai guru besar dalam ilmu politik perekonomian. Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang memberikan gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang Ekonomi. Universitas Indonesia memberikan gelar Doctor Honoris Causa di bidang ilmu hukum. Pidato pengukuhan Bung Hatta berjudul “Menuju Negara Hukum”. Pada tahun 1960 Bung Hatta menulis "Demokrasi Kita" dalam majalah Pandji Masyarakat. Sebuah tulisan yang terkenal karena menonjolkan pandangan dan pikiran Bung Hatta mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia waktu itu. Dalam masa pemerintahan Orde Baru, Bung Hatta lebih merupakan negarawan sesepuh bagi bangsanya daripada seorang politikus. Hatta menikah dengan Rahmi Rachim pada tanggal l8 Nopember 1945 di desa Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Mereka mempunyai tiga orang putri, yaitu Meutia Farida, Gemala Rabi'ah, dan Halida Nuriah. Dua orang putrinya yang tertua telah menikah. Yang pertama dengan Dr. Sri-Edi Swasono dan yang kedua dengan Drs. Mohammad Chalil Baridjambek. Hatta sempat menyaksikan kelahiran dua cucunya, yaitu Sri Juwita Hanum Swasono dan Mohamad Athar Baridjambek. Pada tanggal 15 Agustus 1972, Presiden Soeharto menyampaikan kepada Bung Hatta anugerah negara berupa Tanda Kehormatan tertinggi "Bintang Republik Indonesia Kelas I" pada suatu upacara kenegaraan di Istana Negara. Bung Hatta, Proklamator Kemerdekaan dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Dr Tjipto Mangunkusumo, Jakarta, pada usia 77 tahun dan dikebumikan di TPU Tanah Kusir pada tanggal 15 Maret 1980.
  • 25. Berikut Biodata dari Mohammad Hatta Nama : Dr. Mohammad Hatta (Bung Hatta) Lahir : Bukittinggi, 12 Agustus 1902 Wafat : Jakarta, 14 Maret 1980 Istri : (Alm.) Rahmi Rachim Anak :  Meutia Farida  Gemala  Halida Nuriah Gelar Pahlawan : Pahlawan Proklamator RI tahun 1986 Pendidikan : Europese Largere School (ELS) di Bukittinggi (1916) Meer Uirgebreid Lagere School (MULO) di Padang (1919) Handel Middlebare School (Sekolah Menengah Dagang), Jakarta (1921) Gelar Drs dari Nederland Handelshogeschool, Rotterdam, Belanda (1932) Karir : Bendahara Jong Sumatranen Bond, Padang (1916-1919) Bendahara Jong Sumatranen Bond, Jakarta (1920-1921) Ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda (1925-1930) Wakil delegasi Indonesia dalam gerakan Liga Melawan Imperialisme dan Penjajahan, Berlin (1927-1931) Ketua Panitia (PNI Baru) Pendidikan Nasional Indonesia (1934-1935) Kepala Kantor Penasihat pada pemerintah Bala Tentara Jepang (April 1942) Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (Mei 1945) Wakil Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (7 Agustus 1945) Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia (17 Agustus 1945) Wakil Presiden Republik Indonesia pertama (18 Agustus 1945) Wakil Presiden merangkap Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan (Januari 1948 - Desember 1949)
  • 26. Ketua Delegasi Indonesia pada Konferensi Meja Bundar di Den Haag dan menerima penyerahan kedaulatan dari Ratu Juliana (1949) Wakil Presiden merangkap Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Kabinet Republik Indonesia Serikat (Desember 1949 - Agustus 1950) Dosen di Sesko Angkatan Darat, Bandung (1951-1961) Dosen di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta (1954-1959) Penasihat Presiden dan Penasihat Komisi IV tentang masalah korupsi (1969) Ketua Panitia Lima yang bertugas memberikan perumusan penafsiran mengenai Pancasila (1975).
  • 27. BIOGRAFI JOKOWI (JOKO WIDODO) - GUBERNUR DKI JAKARTA Biasa dikenal rakyat sebagai Jokowi, Saat ini ia menjabat sebagai Gubernur terpilih DKI Jakarta bersama Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama yang menjadi Wakil Gubernur di DKI Jakarta. Banyak gebrakan baru yang ia buat demi kemajuan Jakarta. Jokowi merupakan salah satu sosok penting berkembang pesatnya kota Solo sebagai Spirit of Java, Brand kota Solo. Sosok pemimpin yang merakyat tak heran bila ia dua kali menjabat sebagai walikota solo dan sangat dihormati oleh warga solo sebagai walikota. Ia terpilih oleh majalah Tempo sebagai 10 orang pemimpin terbaik di Indonesia, dan memang penghargaan yang saat pantas ia terima, dan dinobatkan pula sebagai walikota Teladan nomor satu di Indonesia oleh pemerintah dan Walikota nomor tiga terbaik di Dunia karena usahanya dalam mengembangkan kota Solo. Merupakan seorang yang pro Rakyat dan anti investasi, ia lebih mementingkan usaha rakyat dan mengembangkan pasar pasar tradisional yang merupakan aset kota Solo.
  • 28. Ir. Joko Widodo lahir di Surakarta, 21 Juni 1961, lebih dikenal dengan nama julukan Jokowi, adalah mantan walikota Kota Surakarta (Solo) untuk dua kali masa bhakti 2005-2015 dan sekarang menjabat sebagai Gubernur Terpilih DKI Jakarta bersama wakilnya Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa AHOK. Ia dicalonkan oleh PDI-P. Jokowi meraih gelar insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985. Ketika mencalonkan diri sebagai walikota, banyak yang meragukan kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang mebel rumah dan taman ini; bahkan hingga saat ia terpilih. Namun setahun setelah ia memimpin, banyak gebrakan progresif dilakukan olehnya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya. Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui moto "Solo: The Spirit of Java". Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya. Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran. Oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008". Keberhasilan Jokowi menata kota solo di mulai dari merelokasi pedagang barang bekas di taman banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik,
  • 29. melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya. Beberapa hal yang mungkin Anda perlu tahu tentang Joko Widodo, Walikota Solo : Dua kali terpilih menjadi Walikota Solo dengan perolehan suara pada periode kedua lebih dari 90% Beliau tidak pernah mengambil gajinya sebagai walikota (berkisar Beliau sebenarnya tidak antusias (tidakàsekitar +/- 7-8 juta rupiah) menginginkan membicarakan masalah ini, mem-blow up masalah ini). Beliau setiap hari hanya duduk dikantor +/- 2-3 jam, selebihnya terjun langsung ke lapangan, sidak, dll. Beliau adalah seorang yang pro rakyat; pro pasar, pro pengusaha (kecil), namun bukan seorang yang anti investasi dan pengusaha-pengusaha. Beliau sangat selektif mengurusi masalah pembangunan (apalagi menyangkut kehidupan rakyat nya). Beliau menggunakan mobil dinas pribadi nya yang sudah 10 tahun belakangan dari walikota sebelumnya belum pernah diganti (menurut cerita pernah beberapa kali mogok, namun tidak lantas sampai mengganggu aktivitasnya). Beliau adalah seorang pemimpin yang tegas, terbukti beberapa perangkat dibawahnya yang tidak mengikuti “cara” beliau, akan segera ditinggal oleh nya. Sebenarnya masih banyak sekali hal-hal yang yang di lakukan dari Jokowi untuk rakyatnya. Nah pemimpin inilah yang yang di perlukan di seluruh indonesia. Cerita
  • 30. kepemimpinannya dan kesederhanaannya mengingatkan saya dengan biografi Mahmoud Ahmadinejjad yang merupakan salah satu pemimpin teladan yang membawa kemajuan bagi rakyat Iran sama seperti Pak Jokowi. berikut ini sedikit profil dari jokowi. Jokowi itu pemberian nama dari buyer saya dari Prancis,” begitu kata Wali Kota Solo, Joko Widodo, saat ditanya dari mana muncul nama Jokowi. Kata dia, begitu banyak nama dengan nama depan Joko yang jadi eksportir mebel kayu. Pembeli dari luar bingung untuk membedakan, Joko yang ini apa Joko yang itu. Makanya, dia terus diberi nama khusus, ‘Jokowi’. Panggilan itu kemudian melekat sampai sekarang. Di kartu nama yang dia berikan tertulis, Jokowi, Wali Kota Solo. Belakangan dia mengecek, di Solo yang namanya persis Joko Widodo ada 16 orang. Saat ini, Jokowi menjabat untuk periode kedua. Kemenangan mutlak diperoleh saat pemilihan wali kota tahun lalu. Nama Jokowi kini tidak hanya populer, tapi kepribadiannya juga disukai masyarakat. Setidaknya, ketika pergi ke pasar-pasar, para pedagang beramai-ramai memanggilnya, atau paling tidak berbisik pada orang sebelahnya, “Eh..itu Pak Joko.” Bagaimana ceritanya sehingga dia bisa dicintai masyarakat Solo? Kebijakan apa saja yang telah membuat rakyatnya senang? Mengapa pula dia harus menginjak pegawainya? Berikut wawancara wartawan Republika, Ditto Pappilanda, dengan Jokowi dalam kebersamaannya sepanjang setengah hari di seputaran Solo.
  • 31. Dalam pemilihan gubernur Jakarta 2012, Joko Widodo atau Jokowi maju bersama Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok dengan diusung oleh Partai PDI Perjuangan dan Gerindra. Pilkada di DKI Jakarta berlangsung selama dua putaran dimana pada putaran kedua Jokowi dan Ahok memenangkan pilkada DKI Jakarta dengan presentase 53,82% suara mengungguli lawannya yaitu Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. Banyak harapan rakyat atas terpilihnya Jokowi yang dianggap low profile agar bisa mengatasi masalah kompleks di ibukota Indonesia ini. Wawancara Dengan Joko Widodo Sikap Apa Yang Anda Bawa Dalam Menjalankan Karier Sebagai Birokrat ? Secara prinsip, saya hanya bekerja untuk rakyat. Hanya itu, simpel. Saya enggak berpikir macam-macam, wong enggak bisa apa-apa. Mau dinilai tidak baik, silakan,
  • 32. mau dinilai baik, ya silakan. Saya kan tugasnya hanya bekerja. Enggak ada kemauan macam-macam. Enggak punya target apa-apa. Bekerja. Begitu saja. Bener, saya tidak muluk-muluk dan sebenarnya yang kita jalankan pun semua orang bisa ngerjain. Hanya, mau enggak. Punya niat enggak. Itu saja. Enggak usah tinggi-tinggi. Sederhana sekali. Contoh, lima tahun yang lalu, pelayanan KTP kita di kecamatan semrawut. KTP bisa dua minggu, bisa tiga minggu selesai. Tidak ada waktu yang jelas. Bergantung pada yang meminta, seminggu bisa, dua minggu bisa. Tapi, dengan memperbaiki sistem, apa pun akan bisa berubah. Menyiapkan sistem, kemudian melaksanakan sistem itu, dan kalau ada yang enggak mau melaksanakan sistem, ya, saya injak. Awalnya Reaksi Internal Bagaimana ? Ya biasa, resistensi setahun di depan, tapi setelah itu, ya, biasa saja. Semuanya kalau sudah biasa, ya semuanya senang. Ya, kita mengerti itu masalah kue, ternyata ya juga bisa dilakukan. Untuk mengubah sistem proses KTP itu, tiga lurah saya copot, satu camat saya copot. Saat itu, ketika rapat diikuti 51 lurah, ada tiga lurah yang kelihatan tidak niat. Enggak mungkin satu jam, pak, paling tiga hari, kata mereka. Besoknya lurah itu tidak menjabat. Kalau saya, gitu saja. Rapat lima camat lagi, ada satu camat, sulit pak, karena harus entri data. Wah ini sama, lah. Ya, sudah. Nyatanya, setelah mereka hilang, sistemnya bisa jalan. Seluruh kecamatan sekarang sudah seperti bank. Tidak ada lagi sekat antara masyarakat dan pegawai, terbuka semua. Satu jam juga sudah jadi. Rupiah yang harus dibayar sesuai perda, Rp 5.000. Anda Juga Punya Pengalaman Menarik Dalam Penanganan Pedagang Kaki Lima (PKL) Yang Kemudian Banyak Menjadi Rujukan ? Iya. Sekarang banyak daerah-daerah ke sini, mau mengubah mindset. Oh ternyata penanganan (PKL) bisa tanpa berantem. Memang tidak mudah. Pengalaman kami waktu itu adalah memindahkan PKL di Kecamatan Banjarsari yang sudah dijadikan tempat jualan bahkan juga tempat tinggal selama lebih dari 20 tahun.
  • 33. Kawasan itu sebetulnya kawasan elite, tapi karena menjadi tempat dagang sekaligus tempat tinggal, yang terlihat adalah kekumuhan. Lima tahun yang lalu, mereka saya undang makan di sini (ruang rapat rumah dinas wali kota). Saya ajak makan siang, saya ajak makan malam. Saya ajak bicara. Sampai 54 kali, saya ajak makan siang, makan malam, seperti ini. Tujuh bulan seperti ini. Akhirnya, mereka mau pindah. Enggak usah di-gebukin. Mengapa Butuh Tujuh Bulan, Mengapa Tidak Di Tiga Bulan Pertama ? Kita melihat-melihat angin, lah. Kalau Anda lihat, pertama kali mereka saya ajak ke sini, mereka semuanya langsung pasang spanduk. Pokoknya kalau dipindah, akan berjuang sampai titik darah penghabisan, nyiapin bambu runcing. Bahkan, ada yang mengancam membakar balai kota. Situasi Panas Itu Sampai Pertemuan Ke Berapa ? Masih sampai pertemuan ke-30. Pertemuan 30-50 baru kita berbicara. Mereka butuh apa, mereka ingin apa, mereka khawatir mengenai apa. Dulu, mereka minta sembilan trayek angkot untuk menuju wilayah baru. Kita beri tiga angkutan umum. Jalannya yang sempit, kita perlebar. Yang sulit itu, mereka meminta jaminan omzet di tempat yang baru sama seperti di tempat yang lama. Wah, bagaimana wali kota disuruh menjamin seperti itu. Jawaban saya, rezeki yang atur di atas, tapi nanti selama empat bulan akan saya iklankan di televisi lokal, di koran lokal, saya pasang spanduk di seluruh penjuru kota. Akhirnya, mereka mau pindah. Pindahnya mereka saya siapkan 45 truk, saya tunggui dua hari, mereka pindah sendiri-sendiri. Pindahnya mereka dari tempat lama ke tempat baru saya kirab dengan prajurit keraton. Ini yang enggak ada di dunia mana pun. Mereka bawa tumpeng satu per satu sebagai simbol kemakmuran. Artinya, pindahnya senang. Tempat yang lama sudah jadi ruang terbuka hijau kembali.
  • 34. Omzetnya Di Tempat Yang Baru ? Bisa empat kali. Bisa tanya ke sana, jangan tanya saya. Tapi, ya kira-kira ada yang sepuluh kali, ada yang empat kali. Rata-rata empat kali. Ada yang sebulan Rp 300 juta. Itu sudah bukan PKL lagi, geleng-geleng saya. Bagaimana Dengan PKL Yang Lain ? Setelah yang eks-PKL Banjarsari pindah, tidak sulit meyakinkan yang lain. Cukup pertemuan tiga sampai tujuh kali pertemuan selesai. Sampai saat ini, kita sudah pindahkan 23 titik PKL, tidak ada masalah. Lha yang repot sekarang ini malah pedagang PKL itu minta direlokasi. Kita yang nggak punya duit. Sampai sekarang ini, masih 38 persen PKL yang belum direlokasi. Jadi, kalau masih melihat PKL di jalan atau trotoar, itu bagian dari 38 persen tadi. Tampaknya, Pemberdayaan Pasar Menjadi Perhatian Anda ? Oiya. Kita sudah merenovasi 34 pasar dan membangun pasar yang baru di tujuh lokasi. Jika dikelola dengan baik, pasar ini mendatangkan pendapatan daerah yang besar.Dulu, ketika saya masuk, pendapatan dari pasar hanya Rp 7,8 miliar, sekarang Rp 19,2 miliar. Hotel hanya Rp 10 miliar, restoran Rp 5 miliar, parkir Rp 1,8 miliar, advertising Rp 4 miliar. Hasil Rp 19,2 miliar itu hanya dari retribusi harian Rp 2.600. Pedagangnya banyak sekali, kok. Ini yang harus dilihat. Asal manajemennya bagus, enggak rugi kita bangun-bangun pasar. Masyarakat-pedagang terlayani, kita dapat income seperti itu. Sementara kalau mal, enggak tahu saya, paling bayar IMB saja, kita mau tarik apa? Makanya, mal juga kita batasi. Begitu juga hypermarket kita batasi. Bahkan, minimarket juga saya stop izinnya. Rencananya dulu akan ada 60-80 yang buka, tapi tidak saya izinkan. Sekarang hanya ada belasan. Tapi, Sepertinya Pasar Klewer Belum Tersentuh Ya, Kondisinya Masih Kurang Nyaman ? Klewer itu, waduh. Duitnya gede sekali. Kemarin, dihitung investor, Rp 400 miliar. Duit dari mana? Anggaran berapa puluh tahun, kita mau cari jurus apa belum
  • 35. ketemu. Anggaran belanja Solo Rp 780 miliar, tahun ini Rp 1,26 triliun. Tidak mampu kita. Pedagang di Klewer lebih banyak, 3.000-an pedagang, pasarnya juga besar sekali. Di situ, yang Solo banyak, Sukoharjo banyak, Sragen banyak, Jepara ada, Pekalongan ada, Tegal ada. Batik dari mana-mana. Tapi, saya yakin ada jurusnya, hanya belum ketemu aja. Soal Pendidikan, Di Beberapa Daerah Sudah Banyak Dilakukan Pendidikan Gratis, Apakah Di Solo Juga Begitu ? Kita beda. Di sini, kita menerbitkan kartu untuk siswa, ada platinum, gold, dan silver. Mereka yang paling miskin itu memperoleh kartu platinum. Mereka ini gratis semuanya, mulai dari uang pangkal sampai kebutuhan sekolah dan juga biaya operasional. Kemudian, yang gold itu mendapat fasilitas, tapi tak sebanyak platinum. Begitu juga yang silver, hanya dibayari pemkot untuk kebutuhan tertentu. Itu Juga Yang Diberlakukan Untuk Kesehatan ? Iya, ada kartu seperti itu, ada gold dan silver. Gold ini untuk mereka yang masuk golongan sangat miskin. Semua gratis, perawatan rawat inap, bahkan cuci darah pun untuk yang gold ini gratis. Tampaknya, Sekarang Masyarakat Sudah Percaya Pada Anda, Padahal Di Awal Terpilih, Banyak Yang Sangsi ? Yah, satu tahun, lah. Namanya belum dikenal, saya kan bukan potongan wali kota, kurus, jelek. Saya juga enggak pernah muncul di Solo, apalagi bisnis saya 100 persen ekspor. Ada yang sangsi, ya biar saja, sampai sekarang enggak apa-apa. Mau sangsi, mau menilai jelek, terserah orang. Dulu, Apa Niat Awalnya Jadi Wali Kota ? Enggak ada niat, kecelakaan. Ndak tahu itu. Dulu, pilkada pertama, kita dapat suara 37 persen, menang tipis. Wong saya bukan orang terkenal, kok. Yang lain terkenal semuanya kan, saya enggak. Tapi, kelihatannya masyarakat sudah malas dengan orang terkenal. Mau coba yang enggak terkenal. Coba-coba, jadi saya bilang kecelakaan tadi itu memang betul.
  • 36. Hal Apa Yang Paling Mengesankan Selama Anda Menjadi Wali Kota ? Paling mengesankan? Paling mengesankan itu, kalau dulu, kan, wali kota mesti meresmikan hal yang gede-gede. Meresmikan mal terbesar besar misalnya. Tapi, sekarang, gapura, pos ronda, semuanya saya yang buka, kok. Pos ronda minta dibuka wali kota, gapura dibuka wali kota, ya gimana rakyat yang minta, buka aja. Ya, kadang- kadang lucu juga. Tapi kita nikmati. Apa Kesulitan Yang Paling Pertama Anda Temui Saat Menjabat Sebagai Wali Kota ? Masalah aturan. Betul. Kita, kalau di usaha, mencari yang se-simpel mungkin, seefisien mungkin. Tapi, kita di pemerintahan enggak bisa, ada tahapan aturan. Meskipun anggaran ada, aturannya enggak terpenuhi, enggak bisa jalani. Harusnya, bisa kita kerjain dua minggu, harus menunggu dua tahun. Banyak aturan-aturan yang justru membelenggu kita sendiri, terlalu prosedural. Kita ini jadi negara prosedur. Apa Pertimbangannya Saat Anda Mencalonkan Untuk Kali Kedua ? Sebetulnya, saya enggak mau. Mau balik lagi ke habitat tukang kayu. Saat itu, setiap hari datang berbondong-bondong berbagai kelompok yang mendorong saya maju lagi. Mereka katakan, ini suara rakyat. Saya berpikir, ini benar ndak, apa hanya rekayasa politik. Dua minggu saya cuti, pusing saya mikir itu. Saya pulang, okelah saya survei saja. Saya survei pertama, dapatnya 87 persen. Enggak percaya, saya survei lagi, dapatnya 87 persen lagi. Setelah survei itu, saya melihat, benar-benar ada keinginan masyarakat. Jadi, yang datang ke saya itu benar. Dan ternyata memang saya dapat hampir 91 persen. Saya lihat ada harapan dan ekspektasi yang terlalu besar. Perhitungan saya 65-70 persen. Hitungan di atas kertas 65:35, atau 60:40, kira-kira. Ada Kekhwatiran Tidak, Ketika Lepas Jabatan, Semua Yang Anda Bangun Tetap Terjaga ? Pertama ada blueprint, ada concept plan kota. Paling tidak, pemimpin baru nanti enggak usah pakai 100 persen, seenggaknya 70 persen. Jangan sampai, sudah SMP,
  • 37. kembali lagi ke TK. Saya punya kewajiban juga untuk menyiapkan dan memberi tahu apa yang harus dilakukan nantinya. Ada 10 Alasan Yang Ditulis Oleh Seorang Pengguna Di Opini Kompasiana Mengapa Jokowi Patut Dicapreskan Di 2014 Demi “Indonesia Baru” 1. Dilihat dari rekam jejak dan sepak terjangnya dalam hal kesehatan, pendidikan, perlindungan warga negara, perekonomian rakyat, dll, Jokowi adalah seorang pemimpin yang Konstitusionalis. Artinya beliau taat, mengerti, dan melaksanakan amanah UUD 1945 dan Pancasila (yang adalah hukum tertinggi dan fondasi Republik ini). Beliau mampu memimpin bangsa ini kembali kepada UUD 1945 dan Pancasila 2. Beliau tidak mempunyai hutang dan beban apapun kepada siapapun, baik itu beban moral, politik, bisnis, uang, hutang budi, dlsbg, kecuali kepada Rakyat yang dipimpinnya 3. Beliau menganut sistem “Principled Leadership”. Artinya beliau memimpin berdasarkan prinsip, tidak bisa dinego, disuap, dipengaruhi, diancam, dlsbg. Bahkan bawahannya yang tidak mengikuti prinsip prinsip beliau akan dijatuhkan sangsi, ditinggal, dipindahkan, atau bahkan dipecat 4. Beliau adalah seorang pemimpin yang bersih alias bebas dari segala bentuk KKN. Ini disebabkan oleh poin #3. Tidak pernah ada satu kasus korupsi apapun
  • 38. yang menyeret atau mengarah kepadanya. Malah sebaliknya, para bawahannya yang terlibat KKN langsung dipecat 5. Beliau adalah pemimpin yang tegas dan berani mengambil segala resiko, asalkan keputusan dan solusinya sejalan dengan prinsip prinsip beliau (seperti dalam poin # 3) 6. Beliau adalah pemimpin yang visioner dan “Results-Oriented”. Artinya beliau selalu memimpin dengan fokus pandangan dan tujuan ke depan, selalu mempunyai target pembangunan, dan senantiasa mengawal dan memastikan targetnya terrealisasi 7. Beliau adalah pekerja lapangan dan “Problem-Solver”. Alasan utama, beliau mengerti bahwa masalah selalu ada di lapangan bukan di kantor. Oleh sebab itu beliau sering terjun ke lapangan untuk mendengarkan langsung keluh-kesah warga, baru kemudian beliau memetakan masalah. Setelah tahu masalahnya, solusi dan anggaran langsung dirumuskan dan diputuskan. Alasan kedua, beliau sering kembali ke lapangan untuk mem-follow-up, mengecek dan mengawal progressnya 8. Kalau beliau terpilih sebagai RI-1, semua jajaran mentri dalam kabinet Jokowi bisa dipastikan orang orang yang bersih, professional, dan ahli dalam bidangnya masing-masing (tidak seperti kabinet sekarang: hasil transaksi politik dan bagi- bagi “kue kekuasaan” antar Parpol). Artinya, 1 Jokowi menjadi puluhan “Jokowi”. Juga, semua jajaran Gubernur, Walikota, Bupati, Camat, dll, se Indonesia akan “diluruskan”. Mengutip kata kata pak Basuki, Wagub DKI sekarang, kalau kepala “lurus”, semua bawahannya bisa “diluruskan”. Satu lagi, Jakarta juga akan semakin maju kalau Jokowi presiden karena Pempus dan Pemprov dan para mentri bersangkutan akan bermitra dan saling mendukung dalam membangun ibukota 9. Yang tidak kalah pentingnya, semua jajaran Polri (yang berada langsung dibawah komando Presiden) bisa dipastikan akan “dibersihkan” dari oknum oknum Jendral kotor dan korup. Seperti dalam poin #8, kalau pimpinan Polri bersih, semua anggota corpsnya mudah “dibersihkan”. Kalau Polri bersih, semua bentuk KKN di negri ini bisa “dibabat habis”
  • 39. 10. Yang juga tidak kalah pentingnya, APBN akan “diselamatkan”, tidak bocor, “ditransparansikan”, dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran seluruh Rakyat Indonesia 10 poin diatas menunjukkan bahwa kaliber seorang Jokowi adalah kaliber seorang presiden, setara dengan kaliber Soekarno atau Obama. Jokowi layak disebut “Little Soekarno” atau “Little Obama” karena postur tubuhnya yang kurus tapi gesit. Kata-Kata Bijak Dan Unik Dari Jokowi Selama Memimpin :  Badan saya tinggal ini. Sekarang berat badan saya tinggal 53 kilo, udah kurus, habis karena bekerja terus. Saya memang bekerja, dan bekerjanya di lapangan terus, karena sudah terbiasa begitu. Kalau nanti jadi yang bisa disuruh lebih kerja keras lagi itu si Ahok, berat badannya masih bisa diturunkan.  Saya pekerja, bukan politisi. Saya hanya berkerja dan bekerja. Saya tidak peduli penilaian orang, mau jelek, mau gagal, mau berhasil, yang penting saya bekerja.  Saya ini orang miskin, anak tukang kayu. Masa kecil saya, kami tinggal di bantaran kali. Tiga kali orangtua saya berpindah-pindah, mengontrak, karena tidak punya rumah. Waktu di bantaran kali itu juga, rumah kami digusur pemerintah Solo, dan tidak diganti rugi. Itu semua memengaruhi saya.  Pemimpin yang lahir dalam keluarga kaya raya, dengan orang miskin tentu beda. Omongan boleh dibuat-buat, tetapi gestur tubuh dan mimiknya tidak bisa berbohong.  Saya tidak mau memuji diri sendiri, tidak baik.  Jangan pengabdian, terlalu tinggi. Kalau yang tinggi-tinggi, pengabdian, untuk politisi saja, sedangkan saya orang kerja. Terlalu tinggi pengabdian buat saya  Amanah itu saya terima dengan senang hati dan dengan penuh tanggung jawab.
  • 40.  Luwih becik rengeng-rengeng dodol dawet, tinimbang numpak mercy mbrebes mili.  Ruang Kota dibangun dengan Bahasa Kemanusiaan, Bahasa Kerja dan Bahasa Kejujuran.  Ini semua rasa terima kasih saya terhadapap bangsa saya, Bangsa Indonesia.  Kerjakan dengan bahasa cinta, kerna itu yang diinginkan setiap orang terhadap dirinya, cinta akan membawa pertanggungjawaban, masyarakat akan disiplin sendiri jika ia sudah mengenal bagaimana ia mencintai dirinya, lingkungan dan Tuhan  Hidup adalah tantangan, jangan dengarkan omongan orang, yang penting kerja, kerja dan kerja. Kerja akan menghasilkan sesuatu, sementara omongan hanya menghasilkan alasan.  Merah Putih ada harapan berkibar kembali dengan rasa hormat dan bermartabat sebagai bangsa.  Itu semua karena saya pernah jadi korban gusuran.