SlideShare a Scribd company logo
1 of 80
Download to read offline
PENYAMAAN PERSEPSI
REGULASI DAN IMPLEMENTASI
BEBAN KERJA DOSEN
DALAM TRIDHARMA
PERGURUAN TINGGI
TIM BKD
KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI
2017
1
Materi Satu
TIM BKD
DIREKTORAT KARIER DAN KOMPETENSI SDM
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
2017
1. Ali Gufron Mukti Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti
2. John Hendri Sekretaris Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti
3. Bunyamin Maftuh Direktur Karier dan Kompetensi SDM
4. Engkus Kuswarno Universitas Padjadjaran (Koordinator)
5. Aan Komariah Universitas Pendidikan Indonesia (Sekretaris)
6. Ivan Hanafi Universitas Negeri Jakarta
7. Bambang Sugiarto Universitas Indonesia
8. Rambat Nur Sasongko Universitas Bengkulu
9. Caska Universitas Riau
10.Mega Iswari Universitas Negeri Padang
11.M. Panji Pujasakti Kasubdit Karier Pendidik
12.Iwan Winardi Subdit Karier Pendidik
13.Yusni Tarigan Subdit Karier Pendidik
14.Sugeng Winarno Subdit Karier Pendidik
2
ASESOR BKD
1. Dosen tetap yang masih aktif, tercatat di PD Dikti
2. Kualifikasi Doktor dan minimum Lektor
3. Memiliki Sertifikat Pendidik untuk Dosen (Serdos)
4. Mengikuti penyamaan persepsi BKD
5. Mempunyai NIRA (Nomor Identifikasi Registrasi Asesor)
BKD yang diterbitkan oleh Ditjen Sumber Daya Iptek
dan Dikti
6. Dosen yang telah memiliki NIRA SERDOS dapat
menjadi Asesor BKD, akan tetapi Dosen yang memiliki
NIRA BKD saja tidak otomatis dapat ditugaskan menjadi
Asesor Serdos
SERTIFIKAT ASESOR BKD NASIONAL
1. Seluruh dosen yang telah menjadi asesor SERDOS dan
asesor BKD dapat memiliki Sertifikat Asesor BKD Nasional
2. Sertifikat Asesor BKD Nasional diterbitkan oleh Ditjen
Sumber Daya Iptek dan Dikti
3. Telah mengikuti penyamaan persepsi dan TOT (training of
trainer) BKD Nasional yang dilaksanakan oleh Ditjen Sumber
Daya Iptek dan Dikti
4. Ditugaskan resmi oleh Perguruan Tinggi
5. Dosen yang telah memiliki Sertifikat Asesor BKD Nasional
dapat memberikan penyamaan persepsi dan TOT dengan
persetujuan Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti
6. Penyamaan persepsi dan TOT dapat dilaksanakan di dalam
Perguruan Tinggi atau antar Perguruan Tinggi atau antar
Kopertis
7. Mengikuti penyamaan persepsi dan TOT untuk Sertifikat
Asesor BKD Nasional merupakan salah satu kegiatan pokok
yang diperhitungkan dalam BKD dharma Pendidikan dan
tambahan unsur Penunjang.
TUJUAN EVALUASI BKD
Meningkatkan profesionalisme dosen
dalam melaksanakan tugas
Meningkatkan mutu proses dan hasil
pendidikan
Meningkatkan akuntabilitas kinerja
dosen
Meningkatkan atmosfer akademik di
perguruan tinggi, dan
Mempercepat terwujudnya tujuan
pendidikan nasional
50
REGULASI
3
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012
tentang Perguruan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun
2009 tentang Dosen;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2013 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2013 Tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka
Kreditnya;
4
7. Permendikbud No. 92 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen
8. Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
9. Permenristekdikti No. 2 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 26
Tahun 2015 tentang Registrasi Pendidik pada Perguruan Tinggi
10. Permenristekdikti No. 100 Tahun 2016 Tentang Pendirian,
Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan
Izin PTS.
11. Permenristekdikti No. 20 Tahun 2017 Tentang Tunjangan Profesi
Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor;
12. Permenristekdikti Nomor 51 Tahun 2017 tentang Sertifikasi Pendidik
Untuk Dosen. 5
DEFINISI DOSEN
6
1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
2. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan
tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat
UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (1)
7
KEDUDUKAN DOSEN
8
(1) Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional
pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
(2) Pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesional
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan
sertifikat pendidik
UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (3):
9
KEDUDUKAN PERAN DAN
FUNGSI DOSEN
10
Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) berfungsi
untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai
agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat
berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional
UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (5)
11
KUALIFIKASI DOSEN
12
Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan
memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan
pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional
UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (45)
13
(1) Kualifikasi akademik dosen sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 45 diperoleh melalui pendidikan tinggi
program pascasarjana yang terakreditasi sesuai dengan
bidang keahlian
(2) Dosen memiliki kualifikasi akademik minimum:
a. lulusan program magister untuk program diploma
atau program sarjana; dan
b. lulusan program doktor untuk program pascasarjana
(3) Setiap orang yang memiliki keahlian dengan prestasi
luar biasa dapat diangkat menjadi dosen
UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (46)
14
(1) Sertifikat pendidik untuk dosen sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 45 diberikan setelah memenuhi syarat sebagai
berikut:
a. memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada
perguruan tinggi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
b. memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten
ahli; dan
c. lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi
yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga
kependidikan pada perguruan tinggi yang ditetapkan
oleh Pemerintah.
UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (47)
15
STATUS DOSEN
16
(1) Status dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak
tetap
(2) Jenjang jabatan akademik dosen-tetap terdiri atas
asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan profesor
(3) Persyaratan untuk menduduki jabatan akademik profesor
harus memiliki kualifikasi akademik doktor
(4) Pengaturan kewenangan jenjang jabatan akademik dan
dosen tidak-tetap ditetapkan oleh setiap satuan
pendidikan tinggi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (48)
17
(1) Profesor merupakan jabatan akademik tertinggi pada
satuan pendidikan tinggi yang mempunyai kewenangan
membimbing calon doktor
(2) Profesor memiliki kewajiban khusus menulis buku dan
karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk
mencerahkan masyarakat
(3) Profesor yang memiliki karya ilmiah atau karya
monumental lainnya yang sangat istimewa dalam
bidangnya dan mendapat pengakuan internasional dapat
diangkat menjadi profesor paripurna
UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (49)
18
TUGAS KEWAJIBAN DOSEN
19
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen
berkewajiban:
a. melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat;
b. merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta
menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
c. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik
dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (60)
20
(1) Dosen sebagai anggota Sivitas Akademika memiliki tugas
mentransformasikan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi
yang dikuasainya kepada Mahasiswa dengan mewujudkan
suasana belajar dan pembelajaran sehingga Mahasiswa aktif
mengembangkan potensinya.
(2) Dosen sebagai ilmuwan memiliki tugas mengembangkan suatu
cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui
penalaran dan penelitian ilmiah serta menyebarluaskannya.
(3) Dosen secara perseorangan atau berkelompok wajib menulis
buku ajar atau buku teks, yang diterbitkan oleh Perguruan
Tinggi dan/atau publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber
belajar dan untuk pengembangan budaya akademik serta
pembudayaan kegiatan baca tulis bagi Sivitas Akademika.
UU No. 12 Tahun 2012 Pasal (12)
21
BEBAN KERJA DOSEN
22
(1) Beban kerja dosen mencakup kegiatan pokok yaitu
merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran,
membimbing dan melatih, melakukan penelitian,
melakukan tugas tambahan, serta melakukan pengabdian
kepada masyarakat.
(2) Beban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sekurang-kurangnya sepadan dengan 12 (dua belas)
satuan kredit semester dan sebanyak-banyaknya 16
(enam belas) satuan kredit semester.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai beban kerja dosen
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur
oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (72)
23
(1) Penghitungan beban kerja dosen didasarkan antara lain pada:
a. kegiatan pokok dosen mencakup:
1. perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian proses pembelajaran;
2. pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran;
3. pembimbingan dan pelatihan;
4. penelitian; dan
5. pengabdian kepada masyarakat;
b. kegiatan dalam bentuk pelaksanaan tugas tambahan; dan
c. kegiatan penunjang.
(2) Beban kerja pada kegiatan pokok dosen sebagaimana dinyatakan pada
ayat (1) huruf a disesuaikan dengan besarnya beban tugas tambahan,
bagi dosen yang mendapatkan tugas tambahan.
(3) Beban kerja dosen sebagai pembimbing utama dalam penelitian
terstuktur dalam rangka penyusunan skripsi/ tugas akhir, tesis, disertasi,
atau karya desain/seni/ bentuk lain yang setara paling banyak 10
(sepuluh) mahasiswa.
(4) Beban kerja dosen mengacu pada nisbah dosen dan mahasiswa.
(5) Nisbah dosen dan mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
diatur dalam Peraturan Menteri.
Permenristekdikti No. 44 tahun 2015, Pasal (28)
24
Permenristekdik No. 100 Tahun 2016
Pasal 21 ayat (2) huruf h Permenristekdik No. 100 Tahun
2016 Tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan
Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin PTS.
Nisbah Dosen : Mahasiswa
❖ 1 : 45 untuk rumpun ”IPS”
❖ 1 : 30 untuk rumpun ”IPA”
25
IMPLEMENTASI
26
Implementasi BKD dalam Dua Hal Pokok
Jabatan Fungsional/Akademik Dosen (jabatan
karier dan tugas pokok)
Tunjangan Dosen (Profesional dan
Kehormatan)
27
IMPLEMENTASI JABATAN
FUNGSIONAL / AKADEMIK
28
Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (1)
29
Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (8)
❖Dharma Pendidikan (30 kegiatan)
30
Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (8)
31
Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (8)
32
Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (8)
33
Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (8)
34
❖Dharma Penelitian (18 kegiatan)
Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (8)
35
Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (8)
36
Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (8)
37
❖ Dharma Pengabdian kepada Masyarakat (13
kegiatan)
Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (8)
38
Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (8)
39
❖Unsur Penunjang (10 kegiatan)
Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (7)e
40
IMPLEMENTASI TUNJANGAN
DOSEN
(PROFESIONAL DAN
KEHORMATAN)
41
b. melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja paling
sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan paling banyak 16
(enam belas) SKS pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi
akademiknya dengan ketentuan:
1) beban kerja pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan
dengan 9 (sembilan) SKS yang dilaksanakan di perguruan tinggi yang
bersangkutan; dan
2) beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan
melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan atau
melalui lembaga lain;
(3) Dosen tetap yang mendapat penugasan sebagai pimpinan
perguruan tinggi yang bersangkutan sampai dengan tingkat jurusan
tetap memperoleh tunjangan profesi sepanjang yang bersangkutan
melaksanakan darma pendidikan paling sedikit sepadan dengan 3
(tiga) SKS di perguruan tinggi yang bersangkutan.
PP 37 Tahun 2009 Pasal (8)
BKD yang dikaitkan dengan tunjangan profesi
42
BKD yang dikaitkan dengan tunjangan kehormatan Profesor
(4) Tunjangan kehormatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan kepada profesor yang memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. memiliki sertifikat pendidik yang telah diberi nomor registrasi
dosen oleh Departemen;
b. melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja
paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan paling
banyak 16 (enam belas) SKS pada setiap semester sesuai dengan
kualifikasi akademiknya dengan ketentuan:
1) beban kerja pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan
dengan 9 (sembilan) SKS yang dilaksanakan di perguruan tinggi
yang bersangkutan; dan
2) beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat
dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan
atau melalui lembaga lain;
PP 37 Tahun 2009 Pasal (10)
43
44
(5) Profesor yang mendapat penugasan sebagai pimpinan
perguruan tinggi yang bersangkutan sampai dengan
tingkat jurusan, program studi, atau nama lain yang
sejenis, memperoleh tunjangan kehormatan sepanjang
yang bersangkutan melaksanakan dharma Pendidikan
paling sedikit sepadan dengan 3 (tiga) SKS di perguruan
tinggi yang bersangkutan.
c. tidak terikat sebagai tenaga tetap pada Lembaga lain di luar
satuan pendidikan tinggi tempat yang bersangkutan
bertugas;
d. terdaftar pada Departemen sebagai dosen tetap
PROSEDUR
45
DOSEN
1.Membuat BKD dan LKD
2.Menyertakan Data Pendukung
ASESOR
KINERJA DOSEN
Menilai dan
Memeriksa data
REKTOR
1.Mengkompilasi hasil evaluasi
tingkat Universitas
2.Membuat Rekap untuk laporan
DEKAN
1.Mengesahkan hasil evaluasi
2.Mengkompilasi hasil evaluasi
tingkat Fakultas
DITJEN SDID
3
1
2
4
5
GAGAL
LOLOS
Dokumen
pendukung
kembali
PROSEDUR EVALUASI BKD
46
PERIODE DAN PELAKSANA EVALUASI BKD
 Evaluasi dilaksanakan secara periodik dan pada kurun waktu
yang tetap.
✓ Dimaksudkan untuk menjaga akuntabilitas kepada
pemangku kepentingan terkait dengan kinerja
Perguruan Tinggi
 Perguruan Tinggi dapat menentukan sendiri periode evaluasi:
semesteran dan/atau tahunan.
✓ Pada keadaan khusus dapat melakukan evaluasi Beban
Kerja Dosen setiap saat diperlukan.
 Beban Kerja Dosen (BKD) disampaikan pada setiap awal
semester, bersamaan dengan Laporan Kinerja Dosen (LKD)
pada semester/tahun sebelumnya
 Pelaksana Tugas Evaluasi BKD di PT: melekat pada struktur
kelembagaan sistem Perguruan Tinggi.
✓ Misalnya Lembaga Penjaminan Mutu, LP3I atau yang lain.
47
PENYAMAAN PERSEPSI
R U B R I K
BEBAN KERJA DOSEN
DALAM TRIDHARMA
PERGURUAN TINGGI
TIM BKD
KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI
2017
1
Materi Dua
TIM BKD
DIREKTORAT KARIER DAN KOMPETENSI SDM
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
2017
1. Ali Gufron Mukti Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti
2. John Hendri Sekretaris Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti
3. Bunyamin Maftuh Direktur Karier dan Kompetensi SDM
4. Engkus Kuswarno Universitas Padjadjaran (Koordinator)
5. Aan Komariah Universitas Pendidikan Indonesia (Sekretaris)
6. Ivan Hanafi Universitas Negeri Jakarta
7. Bambang Sugiarto Universitas Indonesia
8. Rambat Nur Sasongko Universitas Bengkulu
9. Caska Universitas Riau
10.Mega Iswari Universitas Negeri Padang
11.M. Panji Pujasakti Kasubdit Karier Pendidik
12.Iwan Winardi Subdit Karier Pendidik
13.Yusni Tarigan Subdit Karier Pendidik
14.Sugeng Winarno Subdit Karier Pendidik
2
3
RUBRIK BKD (1)
4
RUBRIK BKD (2)
5
RUBRIK BKD (3)
6
RUBRIK BKD (4)
7
RUBRIK BKD (5)
8
RUBRIK BKD (6)
9
RUBRIK BKD (7)
PENYAMAAN PERSEPSI
PERMENRISTEKDIKTI NO. 20 TAHUN 2017
tentang
Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan
Tunjangan Kehormatan Profesor
TIM BKD
KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI
2017
1
Materi Tiga
TIM BKD
DIREKTORAT KARIER DAN KOMPETENSI SDM
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
2017
1. Ali Gufron Mukti Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti
2. John Hendri Sekretaris Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti
3. Bunyamin Maftuh Direktur Karier dan Kompetensi SDM
4. Engkus Kuswarno Universitas Padjadjaran (Koordinator)
5. Aan Komariah Universitas Pendidikan Indonesia (Sekretaris)
6. Ivan Hanafi Universitas Negeri Jakarta
7. Bambang Sugiarto Universitas Indonesia
8. Rambat Nur Sasongko Universitas Bengkulu
9. Caska Universitas Riau
10.Mega Iswari Universitas Negeri Padang
11.M. Panji Pujasakti Kasubdit Karier Pendidik
12.Iwan Winardi Subdit Karier Pendidik
13.Yusni Tarigan Subdit Karier Pendidik
14.Sugeng Winarno Subdit Karier Pendidik
2
Lektor Kepala harus menghasilkan:
a. paling sedikit 3 (tiga) karya ilmiah yang
diterbitkan dalam jurnal nasional terakreditasi;
atau
b. paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah yang
diterbitkan dalam jurnal internasional, paten,
atau karya seni monumental/desain
monumental, dalam kurun waktu 3 (tiga)
tahun.
EK2017
Pasal 4
Profesor harus menghasilkan:
a. paling sedikit 3 (tiga) karya ilmiah yang
diterbitkan dalam jurnal internasional; atau
b. paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah yang
diterbitkan dalam jurnal internasional
bereputasi, paten, atau karya seni
monumental/desain monumental, dalam kurun
waktu 3 (tiga) tahun.
EK2017
Pasal 8
❖ Memiliki ISSN;
❖ Memiliki terbitan versi online
❖ Diterbitkan oleh Penerbit/ Badan Ilmiah/ Organisasi Profesi/
Organisasi Keilmuan/ Perguruan Tinggi dengan unit-unitnya;
❖ Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan/atau
Bahasa Inggris dengan abstrak dalam Bahasa Indonesia
dan/atau Bahasa Inggris;
❖ Memuat karya ilmiah dari penulis yang berasal dari minimal 2
(dua) institusi yang berbeda; dan
❖ Mempunyai dewan redaksi/editor yang terdiri dari para ahli
dalam bidangnya dan berasal dari minimal 2 (dua) institusi
yang berbeda.
JURNAL NASIONAL
EK2017
1. Jurnal Nasional Terakreditasi adalah Jurnal Ilmiah Nasional
yang diakreditasi oleh Kementerian (Lampiran
Permenristekdikti No 20 Tahun 2017)
2. Jurnal Nasional Terakreditasi adalah Jurnal Ilmiah Nasional
yang diakreditasi oleh Kemristekdikti (Juknis Permenristekdikti
No 20 Tahun 2017)
3. Jurnal nasional yang diakui dan disetarakan sebagai Jurnal
Nasional Terakreditasi, yaitu Jurnal Nasional Terindeks di
Science and Technology Indeks (Sinta) atau di Akreditasi
Jurnal Nasional (Arjuna) yang telah memenuhi standard
tatakelola jurnal nasional terakreditasi (Q1 sampai dengan Q6)
(Juknis Permenristekdikti No 20 Tahun 2017).
JURNAL NASIONAL TERAKREDITASI
EK2017
❖Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab,
Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol, dan Tiongkok).
❖Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di
bidangnya paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara.
❖Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor
terbitan paling sedikit penulisnya berasal dari 2 (dua)
negara.
❖Terindeks oleh pemeringkat internasional (contoh SJR)
atau basis data internasional yang ternama, contoh Index
Copernicus International (ICI).
JURNAL INTERNASIONAL…1
EK2017
❖Jurnal yang mempunyai faktor dampak (impact factor) 0
(nol) atau not available dari ISI Web of Science (Thomson
Reuters) atau jurnal terindeks di SCImago Journal and
Country Rank dengan Q4 (quartile empat) atau terindeks
di Microsoft Academic Search digolongkan sebagai jurnal
internasional.
❖Jurnal Ilmiah Nasional terakreditasi B dari Kementerian
yang diterbitkan dalam salah satu bahasa PBB, terindeks
di DOAJ dengan indikator green tick (centang dalam
lingkaran hijau) disetarakan/diakui sebagai jurnal
internasional.
JURNAL INTERNASIONAL …2
EK2017
❖Karya Ilmiah pada prosiding internasional yang terindeks
basis data internasional (Web of Science, Scopus) dinilai
sama dengan jurnal internasional dengan kriteria sebagai
berikut:
1) Diselenggarakan oleh asosiasi profesi, atau perguruan
tinggi, atau lembaga ilmiah yang bereputasi;
2) Steering committee (Panitia Pengarah) terdiri dari para
pakar yang berasal dari berbagai negara;
3) Ditulis dalam bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis,
Rusia, Spanyol dan Tiongkok);
4) Editor berasal dari berbagai negara sesuai dengan
bidang ilmunya;
5) Penulis paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara; dan
6) Memiliki ISBN.
EK2017
JURNAL INTERNASIONAL …3
Jurnal Internasional Bereputasi adalah
Terindeks oleh pemeringkat internasional yang diakui
oleh Kementerian (contoh Web of Science dan/atau
Scopus) serta mempunyai faktor dampak (impact
factor) lebih besar dari 0 (nol) dari ISI Web of Science
(Thomson Reuters) atau mempunyai faktor dampak
(SJR) dari SCImago Journal and Country Rank paling
rendah Q3 (quartile tiga).
JURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI
EK2017
Jurnal Ilmiah Nasional terakreditasi A dari
Kementerian yang diterbitkan dalam salah satu
bahasa PBB, terindeks di DOAJ dengan indikator
green tick (centang dalam lingkaran hijau)
disetarakan/diakui sebagai jurnal internasional
bereputasi.
JURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI
EK2017
1. Penulis pada karya ilmiah sebagaimana dijelaskan di
atas dapat berposisi sebagai Penulis Pertama, atau
Penulis Pendamping, atau Penulis Utama.
2. Dosen yang sudah dapat menunjukkan bukti
penyerahan (submitted) artikelnya ke pengelola
jurnal, namun belum diterbitkan, dapat dianggap
sudah memenuhi syarat publikasi ilmiah di jurnal.
Kriteria Penulis Jurnal….1
EK2017
❖ Penulis Pertama adalah yang disebut pertama dalam setiap karya
ilmiah;
❖ Penulis Pendamping adalah penulis yang disebut ke 2 (dua) dan
seterusnya dalam setiap karya ilmiah;
❖ Penulis Utama adalah penulis pertama dan/atau penulis
korespondensi;
❖ Penulis Korespondensi adalah penulis pertama atau penulis
pendamping yang bertanggung jawab untuk korespondensi.
❖ Dosen yang memiliki jabatan akademik Lektor Kepala atau Profesor sebagai
pembimbing mahasiswa program magister atau program doktor dalam
menyusun karya ilmiah untuk dipublikasikan di jurnal nasional terakreditasi,
jurnal internasional, atau jurnal internasional bereputasi, dan berkedudukan
sebagai penulis pendamping atau penulis korespondensi, dapat
menggunakan karya tulis tersebut untuk pemenuhan kewajiban memperoleh
tunjangan profesi dan tunjangan kehormatan profesor.
Kriteria Penulis Jurnal….2
EK2017
❖Membuat rancangan dan karya teknologi yang memperoleh hak
kekayaan intelektual berupa rancangan dan karya teknologi
berupa hak cipta/hak paten dari badan atau instansi yang
berwenang yang dikategorikan dalam salah satu dari dua
tingkat berikut:
a. Internasional adalah mendapat sertifikasi kekayaan
intelektual (hak cipta/hak paten) dari badan atau instansi
yang berwenang untuk tingkat internasional; dan
b. Nasional adalah mendapat sertifikasi kekayaan intelektual
(hak cipta/hak paten) dari badan atau instansi yang
berwenang untuk tingkat nasional.
MEMBUAT RANCANGAN DAN KARYA
TEKNOLOGI
EK2017
Pasal 12
(1)Tunjangan profesi Dosen dan tunjangan
kehormatan Profesor dievaluasi setiap 3 (tiga)
tahun.
(2)Evaluasi dilakukan sejak yang bersangkutan
ditetapkan atau diaktifkan kembali sebagai
Dosen atau Profesor.
(3)Evaluasi dilakukan oleh Direktorat Jenderal
Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi.
EK2017
Pasal 13
Tahapan evaluasi:
a. pemimpin perguruan tinggi melakukan evaluasi dan
membuat keputusan penetapan calon penerima
tunjangan profesi Dosen dan tunjangan kehormatan
Profesor pada awal bulan Oktober sesuai dengan
persyaratan;
b. pemimpin perguruan tinggi mengajukan keputusan
penetapan calon penerima tunjangan profesi Dosen
dan tunjangan kehormatan Profesor kepada Direktur
Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi pada akhir bulan Oktober;
EK2017
Pasal 13
Tahapan evaluasi:
c. Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi melakukan evaluasi atau verifikasi dan
menetapkan keputusan penerima tunjangan
profesi Dosen dan tunjangan kehormatan
Profesor atas nama Menteri pada bulan
November, yang berlaku mulai bulan Januari
tahun berikutnya.
EK2017
Pasal 14
(1) Untuk pertama kali, evaluasi pemberian
tunjangan profesi Dosen dan tunjangan
kehormatan Profesor dilakukan pada bulan
November 2017.
(2) Evaluasi dilakukan dengan memperhitungkan
karya ilmiah sejak tahun 2015.
EK2017
Pasal 17
❖Tunjangan profesi Dosen dan tunjangan
kehormatan Profesor diberikan terhitung mulai
bulan Januari tahun berikutnya setelah Dosen
yang bersangkutan memenuhi persyaratan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
EK2017
Sanksi
1. Pasal 5 ayat (1) Tunjangan profesi bagi Dosen
dihentikan sementara apabila tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
dan Pasal 4 khusus bagi Lektor Kepala.
2. Pasal 9 ayat (1) Tunjangan kehormatan Profesor
dihentikan sementara apabila tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8.
EK2017
Sanksi (dalam Juknis)
1. Pemberhentian tunjangan diartikan sebagai pengurangan
tunjangan profesi/kehormatan dosen sebesar 25% dari
tunjangan profesi/kehormatan yang diterima setiap bulan;
2. Pemberhentian tunjangan profesi/kehormatan akan dilakukan
pada tahun berikutnya setelah dilakukan evaluasi. Misalnya, jika
evaluasi dilakukan di akhir tahun 2017 dan tidak memenuhi
kewajiban, maka tunjangan profesi/kehormatan akan
diberhentikan sementara mulai bulan Januari 2018.
3. Pemberian tunjangan profesi/kehormatan akan diaktifkan
kembali secara penuh jika pada evaluasi di tahun berikutnya
dosen tersebut sudah memenuhi kewajibannya.
EK2017

More Related Content

What's hot

Standar nasional pendidikan (slide)
Standar nasional pendidikan (slide)Standar nasional pendidikan (slide)
Standar nasional pendidikan (slide)Ismail Nasution
 
Lampiran II Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
Lampiran II Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang KepramukaanLampiran II Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
Lampiran II Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang KepramukaanGilang Asri Devianty
 
Laporan akhir magang iii sd 69
Laporan akhir magang iii sd 69Laporan akhir magang iii sd 69
Laporan akhir magang iii sd 69Yohanes Sangkang
 
Lampiran I Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
Lampiran I Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang KepramukaanLampiran I Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
Lampiran I Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang KepramukaanGilang Asri Devianty
 
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013Jajang Nur'alim
 
Permenristekdikti no 44 th 2015 sn dikti
Permenristekdikti no 44 th 2015 sn diktiPermenristekdikti no 44 th 2015 sn dikti
Permenristekdikti no 44 th 2015 sn diktiDarnoto Darnoto
 
Permenristekdikti nomor-44-tahun-2015-tentang-snpt-salinan
Permenristekdikti nomor-44-tahun-2015-tentang-snpt-salinanPermenristekdikti nomor-44-tahun-2015-tentang-snpt-salinan
Permenristekdikti nomor-44-tahun-2015-tentang-snpt-salinancitrasyafitri
 
Permendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses
Permendiknas no. 41 tahun 2007 standar prosesPermendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses
Permendiknas no. 41 tahun 2007 standar prosesSuaidin -Dompu
 
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...Muhamad Yogi
 
Permen nomor 63 th 2014 ttg kepramukaan
Permen nomor 63 th 2014 ttg kepramukaanPermen nomor 63 th 2014 ttg kepramukaan
Permen nomor 63 th 2014 ttg kepramukaanYeki Ardi
 

What's hot (14)

Standar nasional pendidikan (slide)
Standar nasional pendidikan (slide)Standar nasional pendidikan (slide)
Standar nasional pendidikan (slide)
 
Permen nomor 63 tahun 2014
Permen nomor 63 tahun 2014Permen nomor 63 tahun 2014
Permen nomor 63 tahun 2014
 
Lampiran II Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
Lampiran II Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang KepramukaanLampiran II Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
Lampiran II Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
 
Laporan akhir magang iii sd 69
Laporan akhir magang iii sd 69Laporan akhir magang iii sd 69
Laporan akhir magang iii sd 69
 
Lampiran I Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
Lampiran I Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang KepramukaanLampiran I Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
Lampiran I Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
 
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
 
Permenristekdikti no 44 th 2015 sn dikti
Permenristekdikti no 44 th 2015 sn diktiPermenristekdikti no 44 th 2015 sn dikti
Permenristekdikti no 44 th 2015 sn dikti
 
Permenristekdikti nomor-44-tahun-2015-tentang-snpt-salinan
Permenristekdikti nomor-44-tahun-2015-tentang-snpt-salinanPermenristekdikti nomor-44-tahun-2015-tentang-snpt-salinan
Permenristekdikti nomor-44-tahun-2015-tentang-snpt-salinan
 
Permendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses
Permendiknas no. 41 tahun 2007 standar prosesPermendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses
Permendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses
 
Skripsi final
Skripsi finalSkripsi final
Skripsi final
 
Petunjuk operasional pak juni-2015
Petunjuk operasional pak juni-2015Petunjuk operasional pak juni-2015
Petunjuk operasional pak juni-2015
 
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...
 
Permen nomor 63 th 2014 ttg kepramukaan
Permen nomor 63 th 2014 ttg kepramukaanPermen nomor 63 th 2014 ttg kepramukaan
Permen nomor 63 th 2014 ttg kepramukaan
 
Presentasi pb 04 dikti-24bkn-ketentuan-pelaksanaan-pjad dikti
Presentasi pb 04 dikti-24bkn-ketentuan-pelaksanaan-pjad diktiPresentasi pb 04 dikti-24bkn-ketentuan-pelaksanaan-pjad dikti
Presentasi pb 04 dikti-24bkn-ketentuan-pelaksanaan-pjad dikti
 

Similar to BEBAN KERJA DOSEN

ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM MELAKSANAKAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI.pdf
ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN 
DALAM MELAKSANAKAN 
TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI.pdfASESMEN BEBAN KERJA DOSEN 
DALAM MELAKSANAKAN 
TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI.pdf
ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM MELAKSANAKAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI.pdfBinar5
 
Permen tahun 2014 nomor 049
Permen tahun 2014 nomor 049Permen tahun 2014 nomor 049
Permen tahun 2014 nomor 049Ari Satria
 
Permenristekdikti nomor 44_tahun_2015_snpt
Permenristekdikti nomor 44_tahun_2015_snptPermenristekdikti nomor 44_tahun_2015_snpt
Permenristekdikti nomor 44_tahun_2015_snptDian Fajarika
 
PERMENRISTEKDIKTI 44 205.pdf
PERMENRISTEKDIKTI 44 205.pdfPERMENRISTEKDIKTI 44 205.pdf
PERMENRISTEKDIKTI 44 205.pdfFathmawati Ema
 
Desain Layout - Panduan Profil Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Penyel...
Desain Layout - Panduan Profil Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Penyel...Desain Layout - Panduan Profil Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Penyel...
Desain Layout - Panduan Profil Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Penyel...Multimedia Phicos
 
Uu no 15 tahun 2005
Uu no 15 tahun 2005Uu no 15 tahun 2005
Uu no 15 tahun 2005Muhib Fadhli
 
1. permenpanrb 17 2013-dan 46-2013 update 6 des 2014
1. permenpanrb  17 2013-dan 46-2013 update 6 des 20141. permenpanrb  17 2013-dan 46-2013 update 6 des 2014
1. permenpanrb 17 2013-dan 46-2013 update 6 des 2014Roby Irzal Maulana
 
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk a
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk aModul Guru Pembelajar TIK SMK kk a
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk ayappaid
 
2. Tri dharma perguruan tinggi 1 Coret untuk cpns
2. Tri dharma perguruan tinggi 1 Coret untuk cpns2. Tri dharma perguruan tinggi 1 Coret untuk cpns
2. Tri dharma perguruan tinggi 1 Coret untuk cpnssasbeautyshop
 
Bab i,ii,iii
Bab i,ii,iiiBab i,ii,iii
Bab i,ii,iiibunyet
 
Tik smp a
Tik smp aTik smp a
Tik smp ayappaid
 
UU14-2005GuruDosen.pdf
UU14-2005GuruDosen.pdfUU14-2005GuruDosen.pdf
UU14-2005GuruDosen.pdfSnowAngel27
 
Uu no 14 2005 guru dan dosen
Uu no 14 2005 guru dan dosenUu no 14 2005 guru dan dosen
Uu no 14 2005 guru dan dosenMystic333
 
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN arvinefriani
 

Similar to BEBAN KERJA DOSEN (20)

ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM MELAKSANAKAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI.pdf
ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN 
DALAM MELAKSANAKAN 
TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI.pdfASESMEN BEBAN KERJA DOSEN 
DALAM MELAKSANAKAN 
TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI.pdf
ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM MELAKSANAKAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI.pdf
 
Permen tahun 2014 nomor 049
Permen tahun 2014 nomor 049Permen tahun 2014 nomor 049
Permen tahun 2014 nomor 049
 
Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015
Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015
Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015
 
Permenristekdikti nomor 44_tahun_2015_snpt
Permenristekdikti nomor 44_tahun_2015_snptPermenristekdikti nomor 44_tahun_2015_snpt
Permenristekdikti nomor 44_tahun_2015_snpt
 
PERMENRISTEKDIKTI 44 205.pdf
PERMENRISTEKDIKTI 44 205.pdfPERMENRISTEKDIKTI 44 205.pdf
PERMENRISTEKDIKTI 44 205.pdf
 
Desain Layout - Panduan Profil Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Penyel...
Desain Layout - Panduan Profil Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Penyel...Desain Layout - Panduan Profil Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Penyel...
Desain Layout - Panduan Profil Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Penyel...
 
Lysc1391498449
Lysc1391498449Lysc1391498449
Lysc1391498449
 
Undang undang guru dan dosen no 14 tahun 2005
Undang undang guru dan dosen no 14 tahun 2005Undang undang guru dan dosen no 14 tahun 2005
Undang undang guru dan dosen no 14 tahun 2005
 
UU Nomor 14 Tahun 2005.pdf
UU Nomor 14 Tahun 2005.pdfUU Nomor 14 Tahun 2005.pdf
UU Nomor 14 Tahun 2005.pdf
 
Uu no 15 tahun 2005
Uu no 15 tahun 2005Uu no 15 tahun 2005
Uu no 15 tahun 2005
 
Kk a
Kk aKk a
Kk a
 
1. permenpanrb 17 2013-dan 46-2013 update 6 des 2014
1. permenpanrb  17 2013-dan 46-2013 update 6 des 20141. permenpanrb  17 2013-dan 46-2013 update 6 des 2014
1. permenpanrb 17 2013-dan 46-2013 update 6 des 2014
 
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk a
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk aModul Guru Pembelajar TIK SMK kk a
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk a
 
2. Tri dharma perguruan tinggi 1 Coret untuk cpns
2. Tri dharma perguruan tinggi 1 Coret untuk cpns2. Tri dharma perguruan tinggi 1 Coret untuk cpns
2. Tri dharma perguruan tinggi 1 Coret untuk cpns
 
Bab i,ii,iii
Bab i,ii,iiiBab i,ii,iii
Bab i,ii,iii
 
Tik smp a
Tik smp aTik smp a
Tik smp a
 
UU14-2005GuruDosen.pdf
UU14-2005GuruDosen.pdfUU14-2005GuruDosen.pdf
UU14-2005GuruDosen.pdf
 
Uu nomor 14 tahun 2005
Uu nomor 14 tahun 2005Uu nomor 14 tahun 2005
Uu nomor 14 tahun 2005
 
Uu no 14 2005 guru dan dosen
Uu no 14 2005 guru dan dosenUu no 14 2005 guru dan dosen
Uu no 14 2005 guru dan dosen
 
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
 

Recently uploaded

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 

Recently uploaded (8)

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 

BEBAN KERJA DOSEN

  • 1. PENYAMAAN PERSEPSI REGULASI DAN IMPLEMENTASI BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI TIM BKD KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI 2017 1 Materi Satu
  • 2. TIM BKD DIREKTORAT KARIER DAN KOMPETENSI SDM KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017 1. Ali Gufron Mukti Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti 2. John Hendri Sekretaris Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti 3. Bunyamin Maftuh Direktur Karier dan Kompetensi SDM 4. Engkus Kuswarno Universitas Padjadjaran (Koordinator) 5. Aan Komariah Universitas Pendidikan Indonesia (Sekretaris) 6. Ivan Hanafi Universitas Negeri Jakarta 7. Bambang Sugiarto Universitas Indonesia 8. Rambat Nur Sasongko Universitas Bengkulu 9. Caska Universitas Riau 10.Mega Iswari Universitas Negeri Padang 11.M. Panji Pujasakti Kasubdit Karier Pendidik 12.Iwan Winardi Subdit Karier Pendidik 13.Yusni Tarigan Subdit Karier Pendidik 14.Sugeng Winarno Subdit Karier Pendidik 2
  • 3. ASESOR BKD 1. Dosen tetap yang masih aktif, tercatat di PD Dikti 2. Kualifikasi Doktor dan minimum Lektor 3. Memiliki Sertifikat Pendidik untuk Dosen (Serdos) 4. Mengikuti penyamaan persepsi BKD 5. Mempunyai NIRA (Nomor Identifikasi Registrasi Asesor) BKD yang diterbitkan oleh Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti 6. Dosen yang telah memiliki NIRA SERDOS dapat menjadi Asesor BKD, akan tetapi Dosen yang memiliki NIRA BKD saja tidak otomatis dapat ditugaskan menjadi Asesor Serdos
  • 4. SERTIFIKAT ASESOR BKD NASIONAL 1. Seluruh dosen yang telah menjadi asesor SERDOS dan asesor BKD dapat memiliki Sertifikat Asesor BKD Nasional 2. Sertifikat Asesor BKD Nasional diterbitkan oleh Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti 3. Telah mengikuti penyamaan persepsi dan TOT (training of trainer) BKD Nasional yang dilaksanakan oleh Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti 4. Ditugaskan resmi oleh Perguruan Tinggi 5. Dosen yang telah memiliki Sertifikat Asesor BKD Nasional dapat memberikan penyamaan persepsi dan TOT dengan persetujuan Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti 6. Penyamaan persepsi dan TOT dapat dilaksanakan di dalam Perguruan Tinggi atau antar Perguruan Tinggi atau antar Kopertis 7. Mengikuti penyamaan persepsi dan TOT untuk Sertifikat Asesor BKD Nasional merupakan salah satu kegiatan pokok yang diperhitungkan dalam BKD dharma Pendidikan dan tambahan unsur Penunjang.
  • 5. TUJUAN EVALUASI BKD Meningkatkan profesionalisme dosen dalam melaksanakan tugas Meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan Meningkatkan akuntabilitas kinerja dosen Meningkatkan atmosfer akademik di perguruan tinggi, dan Mempercepat terwujudnya tujuan pendidikan nasional 50
  • 7. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen; 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan; 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya; 4
  • 8. 7. Permendikbud No. 92 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen 8. Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi 9. Permenristekdikti No. 2 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 26 Tahun 2015 tentang Registrasi Pendidik pada Perguruan Tinggi 10. Permenristekdikti No. 100 Tahun 2016 Tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin PTS. 11. Permenristekdikti No. 20 Tahun 2017 Tentang Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor; 12. Permenristekdikti Nomor 51 Tahun 2017 tentang Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen. 5
  • 10. 1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah 2. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (1) 7
  • 12. (1) Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan (2) Pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (3): 9
  • 14. Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (5) 11
  • 16. Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (45) 13
  • 17. (1) Kualifikasi akademik dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 diperoleh melalui pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang keahlian (2) Dosen memiliki kualifikasi akademik minimum: a. lulusan program magister untuk program diploma atau program sarjana; dan b. lulusan program doktor untuk program pascasarjana (3) Setiap orang yang memiliki keahlian dengan prestasi luar biasa dapat diangkat menjadi dosen UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (46) 14
  • 18. (1) Sertifikat pendidik untuk dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 diberikan setelah memenuhi syarat sebagai berikut: a. memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; b. memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; dan c. lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi yang ditetapkan oleh Pemerintah. UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (47) 15
  • 20. (1) Status dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap (2) Jenjang jabatan akademik dosen-tetap terdiri atas asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan profesor (3) Persyaratan untuk menduduki jabatan akademik profesor harus memiliki kualifikasi akademik doktor (4) Pengaturan kewenangan jenjang jabatan akademik dan dosen tidak-tetap ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan peraturan perundang- undangan UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (48) 17
  • 21. (1) Profesor merupakan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi yang mempunyai kewenangan membimbing calon doktor (2) Profesor memiliki kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat (3) Profesor yang memiliki karya ilmiah atau karya monumental lainnya yang sangat istimewa dalam bidangnya dan mendapat pengakuan internasional dapat diangkat menjadi profesor paripurna UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (49) 18
  • 23. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berkewajiban: a. melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; b. merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; c. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (60) 20
  • 24. (1) Dosen sebagai anggota Sivitas Akademika memiliki tugas mentransformasikan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang dikuasainya kepada Mahasiswa dengan mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran sehingga Mahasiswa aktif mengembangkan potensinya. (2) Dosen sebagai ilmuwan memiliki tugas mengembangkan suatu cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah serta menyebarluaskannya. (3) Dosen secara perseorangan atau berkelompok wajib menulis buku ajar atau buku teks, yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi dan/atau publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber belajar dan untuk pengembangan budaya akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi Sivitas Akademika. UU No. 12 Tahun 2012 Pasal (12) 21
  • 26. (1) Beban kerja dosen mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran, membimbing dan melatih, melakukan penelitian, melakukan tugas tambahan, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat. (2) Beban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya sepadan dengan 12 (dua belas) satuan kredit semester dan sebanyak-banyaknya 16 (enam belas) satuan kredit semester. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai beban kerja dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (72) 23
  • 27. (1) Penghitungan beban kerja dosen didasarkan antara lain pada: a. kegiatan pokok dosen mencakup: 1. perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian proses pembelajaran; 2. pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran; 3. pembimbingan dan pelatihan; 4. penelitian; dan 5. pengabdian kepada masyarakat; b. kegiatan dalam bentuk pelaksanaan tugas tambahan; dan c. kegiatan penunjang. (2) Beban kerja pada kegiatan pokok dosen sebagaimana dinyatakan pada ayat (1) huruf a disesuaikan dengan besarnya beban tugas tambahan, bagi dosen yang mendapatkan tugas tambahan. (3) Beban kerja dosen sebagai pembimbing utama dalam penelitian terstuktur dalam rangka penyusunan skripsi/ tugas akhir, tesis, disertasi, atau karya desain/seni/ bentuk lain yang setara paling banyak 10 (sepuluh) mahasiswa. (4) Beban kerja dosen mengacu pada nisbah dosen dan mahasiswa. (5) Nisbah dosen dan mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dalam Peraturan Menteri. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015, Pasal (28) 24
  • 28. Permenristekdik No. 100 Tahun 2016 Pasal 21 ayat (2) huruf h Permenristekdik No. 100 Tahun 2016 Tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin PTS. Nisbah Dosen : Mahasiswa ❖ 1 : 45 untuk rumpun ”IPS” ❖ 1 : 30 untuk rumpun ”IPA” 25
  • 30. Implementasi BKD dalam Dua Hal Pokok Jabatan Fungsional/Akademik Dosen (jabatan karier dan tugas pokok) Tunjangan Dosen (Profesional dan Kehormatan) 27
  • 32. Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (1) 29
  • 33. Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (8) ❖Dharma Pendidikan (30 kegiatan) 30
  • 34. Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (8) 31
  • 35. Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (8) 32
  • 36. Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (8) 33
  • 37. Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (8) 34
  • 38. ❖Dharma Penelitian (18 kegiatan) Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (8) 35
  • 39. Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (8) 36
  • 40. Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (8) 37
  • 41. ❖ Dharma Pengabdian kepada Masyarakat (13 kegiatan) Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (8) 38
  • 42. Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (8) 39
  • 43. ❖Unsur Penunjang (10 kegiatan) Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (7)e 40
  • 45. b. melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan paling banyak 16 (enam belas) SKS pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya dengan ketentuan: 1) beban kerja pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan dengan 9 (sembilan) SKS yang dilaksanakan di perguruan tinggi yang bersangkutan; dan 2) beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain; (3) Dosen tetap yang mendapat penugasan sebagai pimpinan perguruan tinggi yang bersangkutan sampai dengan tingkat jurusan tetap memperoleh tunjangan profesi sepanjang yang bersangkutan melaksanakan darma pendidikan paling sedikit sepadan dengan 3 (tiga) SKS di perguruan tinggi yang bersangkutan. PP 37 Tahun 2009 Pasal (8) BKD yang dikaitkan dengan tunjangan profesi 42
  • 46. BKD yang dikaitkan dengan tunjangan kehormatan Profesor (4) Tunjangan kehormatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada profesor yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. memiliki sertifikat pendidik yang telah diberi nomor registrasi dosen oleh Departemen; b. melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan paling banyak 16 (enam belas) SKS pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya dengan ketentuan: 1) beban kerja pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan dengan 9 (sembilan) SKS yang dilaksanakan di perguruan tinggi yang bersangkutan; dan 2) beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain; PP 37 Tahun 2009 Pasal (10) 43
  • 47. 44 (5) Profesor yang mendapat penugasan sebagai pimpinan perguruan tinggi yang bersangkutan sampai dengan tingkat jurusan, program studi, atau nama lain yang sejenis, memperoleh tunjangan kehormatan sepanjang yang bersangkutan melaksanakan dharma Pendidikan paling sedikit sepadan dengan 3 (tiga) SKS di perguruan tinggi yang bersangkutan. c. tidak terikat sebagai tenaga tetap pada Lembaga lain di luar satuan pendidikan tinggi tempat yang bersangkutan bertugas; d. terdaftar pada Departemen sebagai dosen tetap
  • 49. DOSEN 1.Membuat BKD dan LKD 2.Menyertakan Data Pendukung ASESOR KINERJA DOSEN Menilai dan Memeriksa data REKTOR 1.Mengkompilasi hasil evaluasi tingkat Universitas 2.Membuat Rekap untuk laporan DEKAN 1.Mengesahkan hasil evaluasi 2.Mengkompilasi hasil evaluasi tingkat Fakultas DITJEN SDID 3 1 2 4 5 GAGAL LOLOS Dokumen pendukung kembali PROSEDUR EVALUASI BKD 46
  • 50. PERIODE DAN PELAKSANA EVALUASI BKD  Evaluasi dilaksanakan secara periodik dan pada kurun waktu yang tetap. ✓ Dimaksudkan untuk menjaga akuntabilitas kepada pemangku kepentingan terkait dengan kinerja Perguruan Tinggi  Perguruan Tinggi dapat menentukan sendiri periode evaluasi: semesteran dan/atau tahunan. ✓ Pada keadaan khusus dapat melakukan evaluasi Beban Kerja Dosen setiap saat diperlukan.  Beban Kerja Dosen (BKD) disampaikan pada setiap awal semester, bersamaan dengan Laporan Kinerja Dosen (LKD) pada semester/tahun sebelumnya  Pelaksana Tugas Evaluasi BKD di PT: melekat pada struktur kelembagaan sistem Perguruan Tinggi. ✓ Misalnya Lembaga Penjaminan Mutu, LP3I atau yang lain. 47
  • 51. PENYAMAAN PERSEPSI R U B R I K BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI TIM BKD KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI 2017 1 Materi Dua
  • 52. TIM BKD DIREKTORAT KARIER DAN KOMPETENSI SDM KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017 1. Ali Gufron Mukti Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti 2. John Hendri Sekretaris Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti 3. Bunyamin Maftuh Direktur Karier dan Kompetensi SDM 4. Engkus Kuswarno Universitas Padjadjaran (Koordinator) 5. Aan Komariah Universitas Pendidikan Indonesia (Sekretaris) 6. Ivan Hanafi Universitas Negeri Jakarta 7. Bambang Sugiarto Universitas Indonesia 8. Rambat Nur Sasongko Universitas Bengkulu 9. Caska Universitas Riau 10.Mega Iswari Universitas Negeri Padang 11.M. Panji Pujasakti Kasubdit Karier Pendidik 12.Iwan Winardi Subdit Karier Pendidik 13.Yusni Tarigan Subdit Karier Pendidik 14.Sugeng Winarno Subdit Karier Pendidik 2
  • 60. PENYAMAAN PERSEPSI PERMENRISTEKDIKTI NO. 20 TAHUN 2017 tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor TIM BKD KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI 2017 1 Materi Tiga
  • 61. TIM BKD DIREKTORAT KARIER DAN KOMPETENSI SDM KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017 1. Ali Gufron Mukti Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti 2. John Hendri Sekretaris Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti 3. Bunyamin Maftuh Direktur Karier dan Kompetensi SDM 4. Engkus Kuswarno Universitas Padjadjaran (Koordinator) 5. Aan Komariah Universitas Pendidikan Indonesia (Sekretaris) 6. Ivan Hanafi Universitas Negeri Jakarta 7. Bambang Sugiarto Universitas Indonesia 8. Rambat Nur Sasongko Universitas Bengkulu 9. Caska Universitas Riau 10.Mega Iswari Universitas Negeri Padang 11.M. Panji Pujasakti Kasubdit Karier Pendidik 12.Iwan Winardi Subdit Karier Pendidik 13.Yusni Tarigan Subdit Karier Pendidik 14.Sugeng Winarno Subdit Karier Pendidik 2
  • 62. Lektor Kepala harus menghasilkan: a. paling sedikit 3 (tiga) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional terakreditasi; atau b. paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional, paten, atau karya seni monumental/desain monumental, dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun. EK2017 Pasal 4
  • 63. Profesor harus menghasilkan: a. paling sedikit 3 (tiga) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional; atau b. paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional bereputasi, paten, atau karya seni monumental/desain monumental, dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun. EK2017 Pasal 8
  • 64. ❖ Memiliki ISSN; ❖ Memiliki terbitan versi online ❖ Diterbitkan oleh Penerbit/ Badan Ilmiah/ Organisasi Profesi/ Organisasi Keilmuan/ Perguruan Tinggi dengan unit-unitnya; ❖ Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan/atau Bahasa Inggris dengan abstrak dalam Bahasa Indonesia dan/atau Bahasa Inggris; ❖ Memuat karya ilmiah dari penulis yang berasal dari minimal 2 (dua) institusi yang berbeda; dan ❖ Mempunyai dewan redaksi/editor yang terdiri dari para ahli dalam bidangnya dan berasal dari minimal 2 (dua) institusi yang berbeda. JURNAL NASIONAL EK2017
  • 65. 1. Jurnal Nasional Terakreditasi adalah Jurnal Ilmiah Nasional yang diakreditasi oleh Kementerian (Lampiran Permenristekdikti No 20 Tahun 2017) 2. Jurnal Nasional Terakreditasi adalah Jurnal Ilmiah Nasional yang diakreditasi oleh Kemristekdikti (Juknis Permenristekdikti No 20 Tahun 2017) 3. Jurnal nasional yang diakui dan disetarakan sebagai Jurnal Nasional Terakreditasi, yaitu Jurnal Nasional Terindeks di Science and Technology Indeks (Sinta) atau di Akreditasi Jurnal Nasional (Arjuna) yang telah memenuhi standard tatakelola jurnal nasional terakreditasi (Q1 sampai dengan Q6) (Juknis Permenristekdikti No 20 Tahun 2017). JURNAL NASIONAL TERAKREDITASI EK2017
  • 66. ❖Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol, dan Tiongkok). ❖Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara. ❖Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit penulisnya berasal dari 2 (dua) negara. ❖Terindeks oleh pemeringkat internasional (contoh SJR) atau basis data internasional yang ternama, contoh Index Copernicus International (ICI). JURNAL INTERNASIONAL…1 EK2017
  • 67. ❖Jurnal yang mempunyai faktor dampak (impact factor) 0 (nol) atau not available dari ISI Web of Science (Thomson Reuters) atau jurnal terindeks di SCImago Journal and Country Rank dengan Q4 (quartile empat) atau terindeks di Microsoft Academic Search digolongkan sebagai jurnal internasional. ❖Jurnal Ilmiah Nasional terakreditasi B dari Kementerian yang diterbitkan dalam salah satu bahasa PBB, terindeks di DOAJ dengan indikator green tick (centang dalam lingkaran hijau) disetarakan/diakui sebagai jurnal internasional. JURNAL INTERNASIONAL …2 EK2017
  • 68. ❖Karya Ilmiah pada prosiding internasional yang terindeks basis data internasional (Web of Science, Scopus) dinilai sama dengan jurnal internasional dengan kriteria sebagai berikut: 1) Diselenggarakan oleh asosiasi profesi, atau perguruan tinggi, atau lembaga ilmiah yang bereputasi; 2) Steering committee (Panitia Pengarah) terdiri dari para pakar yang berasal dari berbagai negara; 3) Ditulis dalam bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan Tiongkok); 4) Editor berasal dari berbagai negara sesuai dengan bidang ilmunya; 5) Penulis paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara; dan 6) Memiliki ISBN. EK2017 JURNAL INTERNASIONAL …3
  • 69. Jurnal Internasional Bereputasi adalah Terindeks oleh pemeringkat internasional yang diakui oleh Kementerian (contoh Web of Science dan/atau Scopus) serta mempunyai faktor dampak (impact factor) lebih besar dari 0 (nol) dari ISI Web of Science (Thomson Reuters) atau mempunyai faktor dampak (SJR) dari SCImago Journal and Country Rank paling rendah Q3 (quartile tiga). JURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI EK2017
  • 70. Jurnal Ilmiah Nasional terakreditasi A dari Kementerian yang diterbitkan dalam salah satu bahasa PBB, terindeks di DOAJ dengan indikator green tick (centang dalam lingkaran hijau) disetarakan/diakui sebagai jurnal internasional bereputasi. JURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI EK2017
  • 71. 1. Penulis pada karya ilmiah sebagaimana dijelaskan di atas dapat berposisi sebagai Penulis Pertama, atau Penulis Pendamping, atau Penulis Utama. 2. Dosen yang sudah dapat menunjukkan bukti penyerahan (submitted) artikelnya ke pengelola jurnal, namun belum diterbitkan, dapat dianggap sudah memenuhi syarat publikasi ilmiah di jurnal. Kriteria Penulis Jurnal….1 EK2017
  • 72. ❖ Penulis Pertama adalah yang disebut pertama dalam setiap karya ilmiah; ❖ Penulis Pendamping adalah penulis yang disebut ke 2 (dua) dan seterusnya dalam setiap karya ilmiah; ❖ Penulis Utama adalah penulis pertama dan/atau penulis korespondensi; ❖ Penulis Korespondensi adalah penulis pertama atau penulis pendamping yang bertanggung jawab untuk korespondensi. ❖ Dosen yang memiliki jabatan akademik Lektor Kepala atau Profesor sebagai pembimbing mahasiswa program magister atau program doktor dalam menyusun karya ilmiah untuk dipublikasikan di jurnal nasional terakreditasi, jurnal internasional, atau jurnal internasional bereputasi, dan berkedudukan sebagai penulis pendamping atau penulis korespondensi, dapat menggunakan karya tulis tersebut untuk pemenuhan kewajiban memperoleh tunjangan profesi dan tunjangan kehormatan profesor. Kriteria Penulis Jurnal….2 EK2017
  • 73. ❖Membuat rancangan dan karya teknologi yang memperoleh hak kekayaan intelektual berupa rancangan dan karya teknologi berupa hak cipta/hak paten dari badan atau instansi yang berwenang yang dikategorikan dalam salah satu dari dua tingkat berikut: a. Internasional adalah mendapat sertifikasi kekayaan intelektual (hak cipta/hak paten) dari badan atau instansi yang berwenang untuk tingkat internasional; dan b. Nasional adalah mendapat sertifikasi kekayaan intelektual (hak cipta/hak paten) dari badan atau instansi yang berwenang untuk tingkat nasional. MEMBUAT RANCANGAN DAN KARYA TEKNOLOGI EK2017
  • 74. Pasal 12 (1)Tunjangan profesi Dosen dan tunjangan kehormatan Profesor dievaluasi setiap 3 (tiga) tahun. (2)Evaluasi dilakukan sejak yang bersangkutan ditetapkan atau diaktifkan kembali sebagai Dosen atau Profesor. (3)Evaluasi dilakukan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. EK2017
  • 75. Pasal 13 Tahapan evaluasi: a. pemimpin perguruan tinggi melakukan evaluasi dan membuat keputusan penetapan calon penerima tunjangan profesi Dosen dan tunjangan kehormatan Profesor pada awal bulan Oktober sesuai dengan persyaratan; b. pemimpin perguruan tinggi mengajukan keputusan penetapan calon penerima tunjangan profesi Dosen dan tunjangan kehormatan Profesor kepada Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada akhir bulan Oktober; EK2017
  • 76. Pasal 13 Tahapan evaluasi: c. Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melakukan evaluasi atau verifikasi dan menetapkan keputusan penerima tunjangan profesi Dosen dan tunjangan kehormatan Profesor atas nama Menteri pada bulan November, yang berlaku mulai bulan Januari tahun berikutnya. EK2017
  • 77. Pasal 14 (1) Untuk pertama kali, evaluasi pemberian tunjangan profesi Dosen dan tunjangan kehormatan Profesor dilakukan pada bulan November 2017. (2) Evaluasi dilakukan dengan memperhitungkan karya ilmiah sejak tahun 2015. EK2017
  • 78. Pasal 17 ❖Tunjangan profesi Dosen dan tunjangan kehormatan Profesor diberikan terhitung mulai bulan Januari tahun berikutnya setelah Dosen yang bersangkutan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan EK2017
  • 79. Sanksi 1. Pasal 5 ayat (1) Tunjangan profesi bagi Dosen dihentikan sementara apabila tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4 khusus bagi Lektor Kepala. 2. Pasal 9 ayat (1) Tunjangan kehormatan Profesor dihentikan sementara apabila tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8. EK2017
  • 80. Sanksi (dalam Juknis) 1. Pemberhentian tunjangan diartikan sebagai pengurangan tunjangan profesi/kehormatan dosen sebesar 25% dari tunjangan profesi/kehormatan yang diterima setiap bulan; 2. Pemberhentian tunjangan profesi/kehormatan akan dilakukan pada tahun berikutnya setelah dilakukan evaluasi. Misalnya, jika evaluasi dilakukan di akhir tahun 2017 dan tidak memenuhi kewajiban, maka tunjangan profesi/kehormatan akan diberhentikan sementara mulai bulan Januari 2018. 3. Pemberian tunjangan profesi/kehormatan akan diaktifkan kembali secara penuh jika pada evaluasi di tahun berikutnya dosen tersebut sudah memenuhi kewajibannya. EK2017