1. Market Based Pricing - Pricing Strategy
AirAsia
“Now Everyone Can Fly”
Presented by:
Todo Tondi 32410107
Cynthia 32411114
Yuli 32411146
Elisabet Kartika 32411154
2.
3. Pada 2003, dibukalah pangkalan kedua di Bandara Senai, Johor
Awalnya AirAsia dimiliki oleh DRB-HICOM milik Pemerintah
Bahru dekat Singapore dan AirAsia melakukanyang berat dan
Malaysia namun maskapai ini memiliki beban penerbangan
internasionalnya ke Thailand. Sejak Januari Warner, Tony Thai
akhirnya dibeli oleh mantan eksekutif Time 2004 dibukalah
Airasia dan dilakukanlah berbagai penambahan rute seperti ke
Fernandes, pada 2 Desember 2001. Tony melakukan turnaround
Singapore dan Indonesia. Penerbangan pada 2002dimulai pada
dan AirAsia berhasil membukukan laba ke Makau dengan
Juni 2004.rute baru2005harga promosi serendah 10 RM bersaing
berbagai Januari dan Airasia membentuk Indonesia
Airasia, sedangkan penerbangan ke Manila dan Xiamen dimulai
dengan Malaysia Airlines.
pada April 2005. Rute lain yang akan dibuka adalah ke
Vietnam, Kamboja, Filipina dan Laos.
4. Name : Air Asia
Visi : “Menjadi maskapai penerbangan berbiaya
hemat di Asia dan melayani 3 juta orang yang
sekarang dilayani dengan konektivitas yang kurang
baik dan tarif yang mahal.”
Misi :
Menjadi perusahaan terbaik untuk bekerja, di mana para
karyawan dianggap sebagai anggota keluarga besar
Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global
Mencapai tarif terhemat sehingga semua orang bisa
terbang dengan AirAsia
Mempertahankan produk berkualitas
tinggi, menggunakan teknologi untuk mengurangi
pembiayaan dan meningkatkan kualitas layanan
5. Untuk mencapai Visi dan Misi diatas maka AirAsia memiliki
Value :
Utamakan Keselamatan:
Bekerja sama dengan penyedia perawatan paling terkenal
di dunia dan mematuhi standar operasi penerbangan dunia.
Pemanfaatan Aircraft:
Waktu perputaran (turn around time) tercepat di region
dengan hanya 25 menit, memastikan tarif terhemat dan
produktivitas yang tinggi.
Tarif Hemat, Tanpa Embel-embel:
Menyediakan pilihan layanan yang sesuai dengan
kebutuhan bagi para penumpang tanpa menurunkan
kualitas dan layanan.
Pengoperasian Sederhana:
Memastikan bahwa setiap proses dilakukan secara
sesederhana dan efisien.
Sistem Distribusi yang Ringkas:
Menawarkan kanal distribusi yang luas dan inovatif untuk
6. ANALISA S.W.O.T
STRENGTHS (Kekuatan)
Kekuatan dari Airasia adalah kemampuan nya
dalam mengelola penerbangan dengan harga
yang murah dengan kualitas layanan standart.
OPPORTUNITIES (Peluang)
Peluang dalam bisnis penerbangan berbiaya
murah (low Cost Carrier) sangat besar dan
terbuka, dan segmen kelas ini tidak dibidik oleh
Airline yang sudah mapan seperti Singapore
Air, Malysia Air, Garuda Indonesia (Flag Carrier)
7. THREATS (Ancaman)
Ancaman yang nyata pada saat ini adalah mulai
munculnya airline dengan biaya rendah lainnya
misalnya Tigerair.
WEAKNESSES (Kelemahan)
Kelemahan dari airasia adalah penerapan
konsep LCC dengan sistem booking barat tidak
bisa diterima khususnya di Indonesia, sehingga
bisnis Airasia di Indonesia mengalami
kelemahan. Apalagi mendapatkan tekanan
ayang kuat dari perusahaan nasional semacam
Lion Air, Batavia Air dan Sriwijaya Air.
8. Brand Assets Management
Menurut Davis (2002), dalam mengatur (Manage)
Brand, diperlukan 4 tahap yaitu
Fourth
Phase
First Phase
Third Phase
Second
Phase
Developin Determini Developin Measuring
g Brand ng your g Brand Brand
Vision Brand Assets Assets
Picture Managem Managem
ent ent
Strategy
9. 1.Brand Vision – Menjadi Market Leader dalam
penerbengan berbiaya rendah, dan membuat slogan
2. Brand Picture – AirAsia telah berhasil mewujudkan
visinya, yaitu membuat semua orang terbang. Hingga saat
ini, Air Asia telah menerbangkan lebih dari 23 juta
penumpang (www.airasia.com, accessed on 24 June
2007).
3. Brand strategy – AirAsia memposisikan dirinya sebagai
pemimpin penerbangan di Asia. Air Asia dapat memimpin
dan berinovasi melalui investasi teknologi
modern, pesawat baru, sponsorship dari brand-brand
global, serta membentuk joint venture dengan perusahaan-
perusahaan strategis. Sebagai hasilnya, Air asia dapat
membuka rute-rute baru ke banyak destinasi di
dunia,proses booking dan payment yang mudah dan
efisien, memberikan paket hotel dan travel, dll. Air Asia
juga merupakan penerbangan pertama yang
menggunakan SMS dalam proses bookingnya.
10. Pricing Strategy
Perusahaan ini memiliki slogan : “Now Everyone
Can Fly”
dan untuk mewujudkan slogan ini kepada
masyarakat luas, dan memenangkan persaingan
di dunia penerbangan,maka AirAsia memilih
untuk menjadi Low Cost-Carrier (LCC) dan
menggunakan Strategy Cost Leadership.
Cara Airasia dalam menerapkan Cost Leadership
adalah dengan cara
11. AirAsia meniadakan tiket ( Pelanggan mencetak sendiri
tiket yang telah di beli lengkap dan terperinci)
Meniadakan mamin di dalam kabin pesawat (Apabila
pelanggan ingin, dapat membeli di dalam kabin
pesawat)
Biaya awak kabin yang murah karena dengan 2 tujuan
yang sama menggunakan awak kabin yang sama, dan
awak kabin hanya bekerja 8-10 jam sehari, sehingga
tidak menyediakan akomodasi tambahan bagi awak
kabin
Penjualan tiket online,sehingga mengurangi Cost untuk
menyewa tempat penjualan tiket
Mencari landasan udara dengan sewa yang murah.
Apabila tidak ada landasan udara dengan sewa
murah,maka AirAsia memilih untuk meminimalkan
penggunaan fasilitas di bandara
Menggunakan 1 jenis pesawat, sehingga awak kabin
12. Strategy AirAsia bertahan dalam
persaingan
Harga / Price dari tiket pesawat AirAsia dijual dengan
harga yang murah karena biaya operasional yang
dikeluarkan sangat kecil. Dan AirAsia mengutamakan
flexibilitas dari sistemnya
AirAsia gencar mempromosikan dan mengiklankan
maskapai penerbangannyadengan cara mensponsori
kegiatan olahraga seperti sepak bola. Air Asia pernah
menjadi sponsor dari klub raksasa Liga Inggris
“Manchester United” dan sekarang menjadi sponsor besar
dari “Queen Park Rangers”
AirAsia melakukan ekspansi rute penerbangan, tidak
hanya di Asia Tenggara, tetapi juga membuka jalur ke
India, Cina, Kamboja, Jepang, Vietnam, New Zealand.
Walaupun mengusung “Low Cost-Carrier”, AirAsia tetap
mengutamakan keselamatan Penumpang dengan cara
mempekerjakan Pilot – Pilot yang handal, dan bekerja
sama dengan mekanik terbaik.
13. Kesimpulan dan saran
Air Asia sudah menjadi penguasa pasar Low Cost
Carrier di Asia dengan Cost Leadership strategy
yang digunakan oleh mereka, tanpa mengurangi
regulasi dan standar keamanan internasional.
Saran dari kelompok kami adalah, AirAsia harus
tetap mempertahankan strategy mereka, dengan
tetap melakukan beberapa inovasi /promo
menarik agar pelanggan tidak “bosan” dengan
layanan AirAsia