SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
BAB III
PROFESI GURU SEBAGAI JABATAN FUNGSIONAL
1. Guru yang Ideal
Guru yang ideal adalah guru yang menguasai kompetensinya sebagai guru.
Rumusan yang ditulis para ahli tentang kompetensi guru, misalnya P3G( dalam
roestiyah, 1989) memberikan sepuluh rumusan.
a. Menguasai bahan pelajaran.
b. Mengelola pogram belajar mengajar,
c. Mengelolah kelas.
d. Menggunakan media.
e. Menguasai landaasan-landasan kependidikan
f. Mengelola interaksi belajar mengajar.
g. Menilai prestasi peserta didik
h. Mengenal fungsi
i. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah,
j. Memahami prinsip-prinsip dan menjelaskan hasil-hasil penelitian .
Sedikit berbeda dengan hal di atas, watten B (dalam sahertian, 1994)
mengemukakan 14 idealisme yang harus diperkenakan oleh guru,
a. tokoh terhormat
b. penilaian,
c. sumber
d. pembantu
e. wasit,
f. detektif,
g. objek idenfkasi
h. penyangga rasa takut,
i. penolong dalam memahami diri sendiri,
j. pemimpinan kelompok.
k. Orang tua/ wali
l. Pembina dan pemberi layanan,
m. Kawan sekerja
n. Pembawa rasa kasih saying.
Sedangkan pullias young (1977) mengemukakan guru sebagai :
a. Pembimbing (a guide),
b. Guru (a teacher)
c. Modemis, perantara antara generasi (a bridge between generations)
d. Model (a model,)
e. Peneliti (a searcher)
f. Konselor(a counselor)
g. Pencipta (a creator)
h. Empunya kekuasaan, dalam ilmu pengetahuan (an authority)
i. Pemberi inspirasi (an inspirer of visior)
j. Pekerja rutin (a doer of rountine)
k. Perantara ( a breaker actor)
l. Pembava serita (a story teller)
m. Actor (An actor)
n. Pembuat disain(a scene designer)
o. Pembina masyarakat(a buider of community)
p. Peserta didik (a learnenr)
q. Penerima realitas (a facer of reality)
r. Pengikut (emancipator)
s. Pengevaluasi (an evaluator)
t. Pengubah (a cousever)
u. Peraih cita-cita / puncak (a culminator)
v. Manusia biasa (a person)
2. Tugas Pokok, Tanggung Jawab Dan Wewenang Guru
Berdasarkan keputusan menpan nomor 84/ 1993, guru ( negeri) adalah
penjabat (pegawai) fungsional yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan
hak secara penuh oleh penjabat yang berwenang untuk melaksanakan pendidikan
dengan tugas utama mengajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah termasuk taman kanak-kanak.
Adapun tugas pokok guru adalah
a. menyusun program pengajaran
b. menyusun program bimbingan, evaluasi pelaksanaan bimbingan, dan
tindak lanjut dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang
menjadi tanggung jawabnya
tanggung jawab guru adalah menyelesaikan tugas sebagai pengajar atau
pembimbing sesuai dengan tujuan pendidikan yang dibebankan kepadanya.
Wewenang guru adalah memilih dan menentukan metode kerja untuk mencapai
hasil pendidikan yang optimal dalam sesuai dengan kode etik guru.
3. Jabatan Fungsional Guru
Lahirnya keputusan menpan no 84/ MENPAN/ 1993 tentang jabatan
fungsional guru dan angka kreditnya merupakan bukti kepedulian pemerintah
terhadap pengembangan profesi guru, dapat dikelompokkan empat kategori.
a. Pendidikan .
b. Proses belajar mengajar
c. Pengembangan profesi
d. Penunjang proses belajar mengajar.
Adapun tugas pokok guru disesuaikan dnegan keputusan MENPAN nomor
84/1993 tentang jabatan fungsional guru adalah:
a. Rincian tugas guru pratama
b. Rincian tugas guru madya
c. Rincian tugas guru dewasa
d. Rincian tugas guru pembina
4. Penghargaan Masyarakat Terhadap Guru Di Indonesia
Guru yang ideal atau professional. Guru yang professional diharapkan
pendidikan menjadi lebih berkualitas namun demikian, apabila penghargaan
terhadap guru tersebuit tidak memadai, maka harapan atau idealisme di atas
mungkin hanya menjadi utopia.
Dari pengamatan, nampaknya idealisme guru tidak dapat dipisahkan dengan
imbalan gaji atau penghargaan yang diperoleh guru.
SIMPULAN
Profesi guru sebenarnya merupakan profesi yang sangat dihargai
masyarakat karena profesi ini merupakan pekerjaan yang mulia.
Kontradiksi dengan keinginan diatas, profesi terkadang luntur karena
penghargaan guru yang relative rendah, sehingga kehidupan guru bukan menjadi
idealisme masyarakat secara utuh.
BAB IV
WAWASAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan terintegrasi dalam
keseluruhan proses belajar mengajar. Ada ahli yang menekankan pada proses
bantuan yang berkelanjutan dan ada yang memberikan pengertian melalui huruf-
huruf yang ada pada kata bimbingan dan konseling (Prayitno 1987) dikemukakan
para ahli, agar mereka dapat mandiri, melalui bahan interaksi, nasehat, gagasan,
alat dan asuhan yang didasarkan atas norma atau nilai-nilai yang berlaku.
Konseling merupakan suatu usaha memperoleh konsep diri pada individu
siswa (siswa asuh/ klien) konsep diri meliputi konsep tentang diri, orang lain,
pendapat orang lain tentang diri, tujuan (harapan kepercayaandiri,) serta dapat
menesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingjkungan masyarakat
(prayitno, 1987).
Sejak adanya keputudan bersama mendikbud dan BAKN no 43/1993 dan no
45 th 1993 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka
kreditnya, kegiatan bimbingan dan konseling disekolah ditetapkan adanya 4
bidang
1. Bidang bimbingan pribadi
2. Bidang bimbingan social
3. Bidang bimbingan belajar
4. Bidang bimbingan karir
Untuk melaksanakan keempat bidang bimbingan , ada tujuh layanan yang
diberikan kepada siswa.
1. Layanan orientasi
2. Layanan informasi
3. Layanan penempatan dan penyaluran
4. Layanan pembelajaran
5. Layanan konseling preorangan
6. Layanan bimbingan kelompok
7. Layanan konseling kelompok
Agar terlaksananya kegiatan bimbingan dan konseling dengan baik ekgiatan
pendidikan dalam kaitannya
Menurut Parayitno (1997) adalah :
1. Aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling
2. Konferensi kasus
3. Kunjungan rumah
4. Alih tangan kasus
SIMPULAN
Kegiatan bimbingan dan konseling pada dasarnya adalah usaha yang
dilakukan oleh guru pembing bersama siswa untuk mencapai kemandirian dalam
keseluruhan proses kehidupan, baik sebagai individu, anggota kelompok, keluarga
atau masyarakat pada umumnya.
Kadangkala guru tidak dapat mengatasi asalah siswa secara tuntas, hal ini
karena guru dalam waktu yang telah ditetapkanharus elaksanakan kegiatan proses
belajar mengajar. Guru memerlukan rekanan kerja untuk menanggani masalah
siswa sehingga diperlukan tenaga bimbinga dan konseling. Jadi latar belakang
perlunya bimbingan konseling adalah 1) latar belakang sosial kultural, 2) latar
belakang pendidikan, dan 3) latar belakang psikologis.
BAB V
PELAYANAN KONSELING DAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA
A. PENDAHULUAN
Menpan No. 84/1993 secara eksplisit dikemukakan tugas pokok guru dan
guru pembimbing, bahwa keberadaan guru membimbing sudah diakui secara legal
dan formal. Tugas pokok guru pembimbing, menyusun program bimbingan,
melaksanakan program bimbingan mengevaluasi, menganalisis hasil evaluasi dan
melaksanakan tindak lanjut terhadap hasil analisis.
B. PENYAJIAN
Program pelayanan bimbingan konseling di sekolah :
1. Makan dan tujuan program
2. Jenis dan komponen program
3. Penyusunan program
4. Pelaksanaan program
Dapat disimpulkan, makna program BK adalah rangkaian kegiatan
pelaksanaan yang terencana, diorganisir secara baik dan dalam pelaksanaan
nya dikoordinir dengan penuh tanggung jawab. Program tersebut disusun
dengan memasukkan unsur-unsur yang harus termuat di dalamnya secara jelas
dan kongkrit yang dibuat dalam bentuk satuan-satuan kegiatan layanan yang
dalam pelaksanaannya mengarah pada pencapaian.
Tujuan penyusun program BK di skeolah adalah :
1. Agar kegiatan BK di sekolah terlaksana dengan lancar, efektif dan efisien
2. Hasil pelaksanaan kegiatan dapat dinilai
3. Akuntabilitas BK dapat ditegakkan.
Moh. Surya dan Rochman Natawijaya (1985) mengemukakan keuntungan
yang diperoleh jika program BK disusun dengan baik dan rinci sebagai
berikut:
1. Memungkinkan para petugas enghemat waktu, tenaga,biaya
denganmenghindari kesalahan-kesalahan.
2. Memungkinkan siswa mendapat layanan BK secara seimbang dan
menyeluruh
3. Memungkinkan setiap petugas mengetahui dan memahami perannya
masing-masing
4. Memungkinkan para petugas untuk menghayati pengalaman yang sangat
berguna untuk kemajuannya sendiri dan untuk kepentingan pra siswa yang
dibimbingnya.

More Related Content

What's hot

EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMALEKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
Nur Arifaizal Basri
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
Nur Arifaizal Basri
 
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Suaidin -Dompu
 
Profesi keguruan (presentasi final)
Profesi keguruan (presentasi final)Profesi keguruan (presentasi final)
Profesi keguruan (presentasi final)
Nurul Cahaya Hatimu
 
13. juknis pd layanan konseling (isi-revisi)_0104
13. juknis pd  layanan konseling (isi-revisi)_010413. juknis pd  layanan konseling (isi-revisi)_0104
13. juknis pd layanan konseling (isi-revisi)_0104
Suaidin -Dompu
 
pelayanan dan pengembangan diri siswa
pelayanan dan pengembangan diri siswa pelayanan dan pengembangan diri siswa
pelayanan dan pengembangan diri siswa
Shiltima Wiska
 

What's hot (20)

EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMALEKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
 
Etika Profesi_9 sertifikasi guru
Etika Profesi_9 sertifikasi guruEtika Profesi_9 sertifikasi guru
Etika Profesi_9 sertifikasi guru
 
Mata Kuliah Etika Profesi_konsep dasar profesi
Mata Kuliah Etika Profesi_konsep dasar profesiMata Kuliah Etika Profesi_konsep dasar profesi
Mata Kuliah Etika Profesi_konsep dasar profesi
 
Etika Profesi_5 peran guru dalam pembelajaran
Etika Profesi_5 peran guru dalam pembelajaranEtika Profesi_5 peran guru dalam pembelajaran
Etika Profesi_5 peran guru dalam pembelajaran
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
 
Etika Profesi_2 karakteristik dan ciri profesi
Etika Profesi_2 karakteristik dan ciri profesiEtika Profesi_2 karakteristik dan ciri profesi
Etika Profesi_2 karakteristik dan ciri profesi
 
Etika Profesi_10 uji kompetensi guru
Etika Profesi_10 uji kompetensi guruEtika Profesi_10 uji kompetensi guru
Etika Profesi_10 uji kompetensi guru
 
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
 
Profesi keguruan (presentasi final)
Profesi keguruan (presentasi final)Profesi keguruan (presentasi final)
Profesi keguruan (presentasi final)
 
Silabus dan rpp bk
Silabus dan rpp bkSilabus dan rpp bk
Silabus dan rpp bk
 
Silabus pelayanan bimbingan dan konseling berbasis kompetensi
Silabus pelayanan bimbingan dan konseling berbasis kompetensiSilabus pelayanan bimbingan dan konseling berbasis kompetensi
Silabus pelayanan bimbingan dan konseling berbasis kompetensi
 
Bk silabus xi ktsp
Bk silabus xi ktspBk silabus xi ktsp
Bk silabus xi ktsp
 
Pengantar kurikulum
Pengantar kurikulumPengantar kurikulum
Pengantar kurikulum
 
Hak dan kewajiban guru
Hak dan kewajiban guruHak dan kewajiban guru
Hak dan kewajiban guru
 
Resuman Materi Profesi Keguruan
Resuman Materi Profesi KeguruanResuman Materi Profesi Keguruan
Resuman Materi Profesi Keguruan
 
Pengantar kurikulum
Pengantar kurikulumPengantar kurikulum
Pengantar kurikulum
 
Laporan observasi BK
Laporan observasi BKLaporan observasi BK
Laporan observasi BK
 
13. juknis pd layanan konseling (isi-revisi)_0104
13. juknis pd  layanan konseling (isi-revisi)_010413. juknis pd  layanan konseling (isi-revisi)_0104
13. juknis pd layanan konseling (isi-revisi)_0104
 
Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2
 
pelayanan dan pengembangan diri siswa
pelayanan dan pengembangan diri siswa pelayanan dan pengembangan diri siswa
pelayanan dan pengembangan diri siswa
 

Viewers also liked

Pp. dewi ariani bab 6
Pp. dewi ariani bab 6Pp. dewi ariani bab 6
Pp. dewi ariani bab 6
dewiarianiaja
 
Tugas bastiar tes prensetasi akademik
Tugas bastiar tes prensetasi akademikTugas bastiar tes prensetasi akademik
Tugas bastiar tes prensetasi akademik
tiar1
 
Pp picture halloween
Pp picture halloweenPp picture halloween
Pp picture halloween
dewiarianiaja
 
You're Trying Too Hard
You're Trying Too HardYou're Trying Too Hard
You're Trying Too Hard
morganhousel
 

Viewers also liked (14)

Using natural remedies to treat chronic symptoms
Using natural remedies to treat chronic symptomsUsing natural remedies to treat chronic symptoms
Using natural remedies to treat chronic symptoms
 
96x1 poeers2550t
96x1 poeers2550t96x1 poeers2550t
96x1 poeers2550t
 
3
33
3
 
Motley Fool One Mindset Charts
Motley Fool One Mindset ChartsMotley Fool One Mindset Charts
Motley Fool One Mindset Charts
 
Pp. dewi ariani bab 6
Pp. dewi ariani bab 6Pp. dewi ariani bab 6
Pp. dewi ariani bab 6
 
Tugas bastiar tes prensetasi akademik
Tugas bastiar tes prensetasi akademikTugas bastiar tes prensetasi akademik
Tugas bastiar tes prensetasi akademik
 
Pp picture halloween
Pp picture halloweenPp picture halloween
Pp picture halloween
 
You're Trying Too Hard
You're Trying Too HardYou're Trying Too Hard
You're Trying Too Hard
 
TDC2013 - PHP - Virtualização e Provisionamento de Ambientes com Vagrant e ...
TDC2013 - PHP - Virtualização e Provisionamento de Ambientes com Vagrant e ...TDC2013 - PHP - Virtualização e Provisionamento de Ambientes com Vagrant e ...
TDC2013 - PHP - Virtualização e Provisionamento de Ambientes com Vagrant e ...
 
1st CI&T Lightning Talks: Writing better code with Object Calisthenics
1st CI&T Lightning Talks: Writing better code with Object Calisthenics1st CI&T Lightning Talks: Writing better code with Object Calisthenics
1st CI&T Lightning Talks: Writing better code with Object Calisthenics
 
PHP Conference Brasil 2013 - Virtualização e Provisionamento de Ambientes c...
PHP Conference Brasil 2013 - Virtualização e Provisionamento de Ambientes c...PHP Conference Brasil 2013 - Virtualização e Provisionamento de Ambientes c...
PHP Conference Brasil 2013 - Virtualização e Provisionamento de Ambientes c...
 
Saliva and urine test to find chronic symptom source
Saliva and urine test to find chronic symptom sourceSaliva and urine test to find chronic symptom source
Saliva and urine test to find chronic symptom source
 
1
11
1
 
This Is Why We Can't Have Nice Things
This Is Why We Can't Have Nice ThingsThis Is Why We Can't Have Nice Things
This Is Why We Can't Have Nice Things
 

Similar to Bahtiar bab

Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Kel. 1 Psikologi Pendidikan.pdf, ppt, psikologi pendidikan
Kel. 1 Psikologi Pendidikan.pdf, ppt, psikologi pendidikanKel. 1 Psikologi Pendidikan.pdf, ppt, psikologi pendidikan
Kel. 1 Psikologi Pendidikan.pdf, ppt, psikologi pendidikan
RayhanFadhlil
 
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri AnitahStrategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Hariyatunnisa Ahmad
 
Empat Kompetensi yang Harus Dimiliki oleh Seorang Guru
Empat Kompetensi yang Harus Dimiliki oleh Seorang GuruEmpat Kompetensi yang Harus Dimiliki oleh Seorang Guru
Empat Kompetensi yang Harus Dimiliki oleh Seorang Guru
Zaza Arifin
 
Makalah Tanah Longsor
Makalah Tanah LongsorMakalah Tanah Longsor
Makalah Tanah Longsor
Nida Usanah
 

Similar to Bahtiar bab (20)

Makalah kompetensi guru
Makalah kompetensi guruMakalah kompetensi guru
Makalah kompetensi guru
 
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Makalah kompetensi guru
Makalah kompetensi guruMakalah kompetensi guru
Makalah kompetensi guru
 
Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2
 
Kel. 1 Psikologi Pendidikan.pdf, ppt, psikologi pendidikan
Kel. 1 Psikologi Pendidikan.pdf, ppt, psikologi pendidikanKel. 1 Psikologi Pendidikan.pdf, ppt, psikologi pendidikan
Kel. 1 Psikologi Pendidikan.pdf, ppt, psikologi pendidikan
 
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri AnitahStrategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
 
Strategi Belajar Mengajar (Sri Anitah)
Strategi Belajar Mengajar (Sri Anitah)Strategi Belajar Mengajar (Sri Anitah)
Strategi Belajar Mengajar (Sri Anitah)
 
Empat Kompetensi yang Harus Dimiliki oleh Seorang Guru
Empat Kompetensi yang Harus Dimiliki oleh Seorang GuruEmpat Kompetensi yang Harus Dimiliki oleh Seorang Guru
Empat Kompetensi yang Harus Dimiliki oleh Seorang Guru
 
kompetensi guru-pendidikan
kompetensi guru-pendidikankompetensi guru-pendidikan
kompetensi guru-pendidikan
 
Kompetensi Guru
Kompetensi GuruKompetensi Guru
Kompetensi Guru
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Tugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guruTugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guru
 
Makalah kompetensi keguruan
Makalah kompetensi keguruanMakalah kompetensi keguruan
Makalah kompetensi keguruan
 
Makalah Tanah Longsor
Makalah Tanah LongsorMakalah Tanah Longsor
Makalah Tanah Longsor
 
Kompetensi Guru
Kompetensi GuruKompetensi Guru
Kompetensi Guru
 

More from tiar1

Penelitian tindakan-kelas
Penelitian tindakan-kelasPenelitian tindakan-kelas
Penelitian tindakan-kelas
tiar1
 
BASTIAR go
BASTIAR goBASTIAR go
BASTIAR go
tiar1
 
BASTIAR LISTENING 10
BASTIAR LISTENING 10BASTIAR LISTENING 10
BASTIAR LISTENING 10
tiar1
 
TUGAS LISTENING BASTIAR
TUGAS LISTENING BASTIARTUGAS LISTENING BASTIAR
TUGAS LISTENING BASTIAR
tiar1
 
Bastiar
BastiarBastiar
Bastiar
tiar1
 
Tugas call
Tugas callTugas call
Tugas call
tiar1
 

More from tiar1 (6)

Penelitian tindakan-kelas
Penelitian tindakan-kelasPenelitian tindakan-kelas
Penelitian tindakan-kelas
 
BASTIAR go
BASTIAR goBASTIAR go
BASTIAR go
 
BASTIAR LISTENING 10
BASTIAR LISTENING 10BASTIAR LISTENING 10
BASTIAR LISTENING 10
 
TUGAS LISTENING BASTIAR
TUGAS LISTENING BASTIARTUGAS LISTENING BASTIAR
TUGAS LISTENING BASTIAR
 
Bastiar
BastiarBastiar
Bastiar
 
Tugas call
Tugas callTugas call
Tugas call
 

Bahtiar bab

  • 1. BAB III PROFESI GURU SEBAGAI JABATAN FUNGSIONAL 1. Guru yang Ideal Guru yang ideal adalah guru yang menguasai kompetensinya sebagai guru. Rumusan yang ditulis para ahli tentang kompetensi guru, misalnya P3G( dalam roestiyah, 1989) memberikan sepuluh rumusan. a. Menguasai bahan pelajaran. b. Mengelola pogram belajar mengajar, c. Mengelolah kelas. d. Menggunakan media. e. Menguasai landaasan-landasan kependidikan f. Mengelola interaksi belajar mengajar. g. Menilai prestasi peserta didik h. Mengenal fungsi i. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, j. Memahami prinsip-prinsip dan menjelaskan hasil-hasil penelitian . Sedikit berbeda dengan hal di atas, watten B (dalam sahertian, 1994) mengemukakan 14 idealisme yang harus diperkenakan oleh guru, a. tokoh terhormat b. penilaian, c. sumber d. pembantu e. wasit, f. detektif, g. objek idenfkasi h. penyangga rasa takut, i. penolong dalam memahami diri sendiri, j. pemimpinan kelompok. k. Orang tua/ wali
  • 2. l. Pembina dan pemberi layanan, m. Kawan sekerja n. Pembawa rasa kasih saying. Sedangkan pullias young (1977) mengemukakan guru sebagai : a. Pembimbing (a guide), b. Guru (a teacher) c. Modemis, perantara antara generasi (a bridge between generations) d. Model (a model,) e. Peneliti (a searcher) f. Konselor(a counselor) g. Pencipta (a creator) h. Empunya kekuasaan, dalam ilmu pengetahuan (an authority) i. Pemberi inspirasi (an inspirer of visior) j. Pekerja rutin (a doer of rountine) k. Perantara ( a breaker actor) l. Pembava serita (a story teller) m. Actor (An actor) n. Pembuat disain(a scene designer) o. Pembina masyarakat(a buider of community) p. Peserta didik (a learnenr) q. Penerima realitas (a facer of reality) r. Pengikut (emancipator) s. Pengevaluasi (an evaluator) t. Pengubah (a cousever) u. Peraih cita-cita / puncak (a culminator) v. Manusia biasa (a person) 2. Tugas Pokok, Tanggung Jawab Dan Wewenang Guru Berdasarkan keputusan menpan nomor 84/ 1993, guru ( negeri) adalah penjabat (pegawai) fungsional yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan
  • 3. hak secara penuh oleh penjabat yang berwenang untuk melaksanakan pendidikan dengan tugas utama mengajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah termasuk taman kanak-kanak. Adapun tugas pokok guru adalah a. menyusun program pengajaran b. menyusun program bimbingan, evaluasi pelaksanaan bimbingan, dan tindak lanjut dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya tanggung jawab guru adalah menyelesaikan tugas sebagai pengajar atau pembimbing sesuai dengan tujuan pendidikan yang dibebankan kepadanya. Wewenang guru adalah memilih dan menentukan metode kerja untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal dalam sesuai dengan kode etik guru. 3. Jabatan Fungsional Guru Lahirnya keputusan menpan no 84/ MENPAN/ 1993 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya merupakan bukti kepedulian pemerintah terhadap pengembangan profesi guru, dapat dikelompokkan empat kategori. a. Pendidikan . b. Proses belajar mengajar c. Pengembangan profesi d. Penunjang proses belajar mengajar. Adapun tugas pokok guru disesuaikan dnegan keputusan MENPAN nomor 84/1993 tentang jabatan fungsional guru adalah: a. Rincian tugas guru pratama b. Rincian tugas guru madya c. Rincian tugas guru dewasa d. Rincian tugas guru pembina
  • 4. 4. Penghargaan Masyarakat Terhadap Guru Di Indonesia Guru yang ideal atau professional. Guru yang professional diharapkan pendidikan menjadi lebih berkualitas namun demikian, apabila penghargaan terhadap guru tersebuit tidak memadai, maka harapan atau idealisme di atas mungkin hanya menjadi utopia. Dari pengamatan, nampaknya idealisme guru tidak dapat dipisahkan dengan imbalan gaji atau penghargaan yang diperoleh guru. SIMPULAN Profesi guru sebenarnya merupakan profesi yang sangat dihargai masyarakat karena profesi ini merupakan pekerjaan yang mulia. Kontradiksi dengan keinginan diatas, profesi terkadang luntur karena penghargaan guru yang relative rendah, sehingga kehidupan guru bukan menjadi idealisme masyarakat secara utuh.
  • 5. BAB IV WAWASAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Pengertian Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan terintegrasi dalam keseluruhan proses belajar mengajar. Ada ahli yang menekankan pada proses bantuan yang berkelanjutan dan ada yang memberikan pengertian melalui huruf- huruf yang ada pada kata bimbingan dan konseling (Prayitno 1987) dikemukakan para ahli, agar mereka dapat mandiri, melalui bahan interaksi, nasehat, gagasan, alat dan asuhan yang didasarkan atas norma atau nilai-nilai yang berlaku. Konseling merupakan suatu usaha memperoleh konsep diri pada individu siswa (siswa asuh/ klien) konsep diri meliputi konsep tentang diri, orang lain, pendapat orang lain tentang diri, tujuan (harapan kepercayaandiri,) serta dapat menesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingjkungan masyarakat (prayitno, 1987). Sejak adanya keputudan bersama mendikbud dan BAKN no 43/1993 dan no 45 th 1993 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, kegiatan bimbingan dan konseling disekolah ditetapkan adanya 4 bidang 1. Bidang bimbingan pribadi 2. Bidang bimbingan social 3. Bidang bimbingan belajar 4. Bidang bimbingan karir Untuk melaksanakan keempat bidang bimbingan , ada tujuh layanan yang diberikan kepada siswa. 1. Layanan orientasi 2. Layanan informasi 3. Layanan penempatan dan penyaluran 4. Layanan pembelajaran 5. Layanan konseling preorangan 6. Layanan bimbingan kelompok
  • 6. 7. Layanan konseling kelompok Agar terlaksananya kegiatan bimbingan dan konseling dengan baik ekgiatan pendidikan dalam kaitannya Menurut Parayitno (1997) adalah : 1. Aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling 2. Konferensi kasus 3. Kunjungan rumah 4. Alih tangan kasus SIMPULAN Kegiatan bimbingan dan konseling pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan oleh guru pembing bersama siswa untuk mencapai kemandirian dalam keseluruhan proses kehidupan, baik sebagai individu, anggota kelompok, keluarga atau masyarakat pada umumnya. Kadangkala guru tidak dapat mengatasi asalah siswa secara tuntas, hal ini karena guru dalam waktu yang telah ditetapkanharus elaksanakan kegiatan proses belajar mengajar. Guru memerlukan rekanan kerja untuk menanggani masalah siswa sehingga diperlukan tenaga bimbinga dan konseling. Jadi latar belakang perlunya bimbingan konseling adalah 1) latar belakang sosial kultural, 2) latar belakang pendidikan, dan 3) latar belakang psikologis.
  • 7. BAB V PELAYANAN KONSELING DAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA A. PENDAHULUAN Menpan No. 84/1993 secara eksplisit dikemukakan tugas pokok guru dan guru pembimbing, bahwa keberadaan guru membimbing sudah diakui secara legal dan formal. Tugas pokok guru pembimbing, menyusun program bimbingan, melaksanakan program bimbingan mengevaluasi, menganalisis hasil evaluasi dan melaksanakan tindak lanjut terhadap hasil analisis. B. PENYAJIAN Program pelayanan bimbingan konseling di sekolah : 1. Makan dan tujuan program 2. Jenis dan komponen program 3. Penyusunan program 4. Pelaksanaan program Dapat disimpulkan, makna program BK adalah rangkaian kegiatan pelaksanaan yang terencana, diorganisir secara baik dan dalam pelaksanaan nya dikoordinir dengan penuh tanggung jawab. Program tersebut disusun dengan memasukkan unsur-unsur yang harus termuat di dalamnya secara jelas dan kongkrit yang dibuat dalam bentuk satuan-satuan kegiatan layanan yang dalam pelaksanaannya mengarah pada pencapaian. Tujuan penyusun program BK di skeolah adalah : 1. Agar kegiatan BK di sekolah terlaksana dengan lancar, efektif dan efisien 2. Hasil pelaksanaan kegiatan dapat dinilai 3. Akuntabilitas BK dapat ditegakkan. Moh. Surya dan Rochman Natawijaya (1985) mengemukakan keuntungan yang diperoleh jika program BK disusun dengan baik dan rinci sebagai berikut: 1. Memungkinkan para petugas enghemat waktu, tenaga,biaya denganmenghindari kesalahan-kesalahan.
  • 8. 2. Memungkinkan siswa mendapat layanan BK secara seimbang dan menyeluruh 3. Memungkinkan setiap petugas mengetahui dan memahami perannya masing-masing 4. Memungkinkan para petugas untuk menghayati pengalaman yang sangat berguna untuk kemajuannya sendiri dan untuk kepentingan pra siswa yang dibimbingnya.