2. 06/16/13 Transi 2
• Memberi contoh perusahan yang memproduksi barang atas
order
• Menjelaskan kelemahan sistem kos proses dasar
• Menjelaskan arti penting tarif overhead
• Menerapkan metoda perpetual untuk merunut komponen
produk
• Menggambarkan prosedur penentuan kos produk dengan
sistem pekerjaan atas order
• Menyelesaikan kartu kos pekerjaan
• Memperlakukan pembebanan-lebih atau -kurang
• Menyusun laporan kos barang manufakturan
Tujuan Pembelajaran
Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
3. Tidak dapat disusun laporan kos produksi tiap saat
dibutuhkan tanpa harus menghitung sediaan barang
secara fisik atau menyesuaikan pembukuan
Sulit menentukan kos tiap angkatan produksi
Bila disusun laporan kos produksi bulanan atas dasar
kos overhead aktual, kos produk kurang dapat
diandalkan karena kos aktual tidak memuat semua
pos yang harus diperhitungkan atau memuat kos
untuk perioda lebih dari satu bulan
Sistem kos dasar memadai untuk
pertanggungjawaban keluar tetapi tidak memadai
untuk dasar pengambilan keputusan
06/16/13 Transi 3
Kelemahan Sistem Kos Dasar
4. 06/16/13 Transi 4
Cara Mengatasi Kelemahan
• Penerapan metoda perpetual untuk semua
komponen produk (material, tenaga kerja
langsung, dan overhead).
• Dengan metoda perpetual, dapat ditentukan
setiap saat kos produksi baik untuk perioda
tertentu (mingguan, bulanan, atau kuartalan)
maupun untuk tiap angkatan produksi
• Metoda perpetual ini memungkinkan
perusahaan menentukan kos produk atas dasar
order
5. 06/16/13 Transi 5
Metoda Perpetual Untuk Material
Material (bahan baku)
• Karena mudah dirunut secara fisik ke
produk, tidak ada masalah menerapkan
metoda perpetual untuk material.
• Diperlukan dokumen berupa bon
permintaan material/barang (material
requisition) untuk mencatat pemakaian
material yang masuk ke barang dalam
proses.
• Jurnal standar:
Barang Dalam Proses........................... 375.000
Sediaan Material.............................. 375.000
6. 06/16/13 Transi 6
Metoda Perpetual Untuk Tenaga Kerja
Tenaga kerja langsung
• Tenaga kerja dapat dirunut ke produk atas
dasar jam kerja yang diluangkan dalam
menyelesaikan produk.
• Diperlukan dokumen berupa kartu jam
pekerjaan (job time ticket) untuk mencatat
pemakaian tenaga kerja yang melekat pada
barang dalam proses.
• Gaji atau upah bulanan dapat dikonversi
menjadi gaji atau upah per jam.
• Jurnal standar:
Barang Dalam Proses........................... 375.000
Tenaga Kerja Langsung*................. 375.000
*Sebagai akun antara.
7. 06/16/13 Transi 7
Metoda Perpetual Untuk Overhead
Overhead
• Saat terjadinya kos overhead tidak selalu sama
dengan saat penyerapan kos oleh produk
sehingga kos aktual tidak dapat dirunut ke
produk secara perpetual.
• Agar dapat dirunut, kos overhead harus
ditaksir dan dibebankan ke produk secara
perpetual dengan tarif tertentu.
• Sistem kos normal memungkinkan penerapan
metoda perpetual untuk overhead.
• Dengan sistem kos normal, produk akan mengandung
campuran kos aktual dan taksiran.
8. 06/16/13 Transi 8
Penentuan Tarif Overhead
• voluma produksi
• jam mesin
• jam tenaga kerja
• rupiah bahan baku
• rupiah tenaga kerja
langsung
Tarif overhead =
Kos overhead tahunan taksiran
Tingkat aktivitas tahunan taksiran
Dasar penentuan tarif:
9. 06/16/13 Transi 9
Penentuan Kos ProdukAliran Fisik
tarif overhead (TOH)
Tenaga kerja langsung
Material
Overhead
kartu jam pekerjaan (KJP)
bon permintaan material (BPM)
Proses
10. 06/16/13 Transi 10
Barang Dalam Proses
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
Barang Jadi
XXXX XXXX
Sediaan Material
XXXX XXXX
Overhead-Kendali
XXXX XXXX
Tenaga Kerja Langsung
XXXX XXXX Kos Barang Terjual
XXXX
Keterangan cara dan saat mencatat:
(a) saat terjadinya
(b) saat pembayaran gaji dan upah
(c) saat penutupan pos-pos overhead
(d) saat material masuk proses secara perpetual (aktual)
(e) saat pemakaian tenaga kerja secara perpetual (aktual)
(f) saat pembebanan atas dasar tarif overhead (taksiran)
(g) saat satu angkatan produksi atau pekerjaan selesai dan ditransfer ke gudang
(h) saat terjadi penjualan secara perpetual
Aliran Kos
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)
(h)
11. 06/16/13 Transi 11
Pekerjaan-Order dan Standar
• Penetapan harga jual
• Pengajuan proposal tender
• Evaluasi ketepatan taksiran
• Pebandingan kos pekerjaan serupa yang pernah
dikerjakan
• Analisis waktu penyelesaian produk
Pekerjaan-order: spesifikasinya ditentukan atas
permintaan kustomer.
Pekerjaan standar: diproduksi perusahaan untuk dijual
ke umum.
Informasi pekerjaan-order bermanfaat untuk:
12. 06/16/13 Transi 12
Penentuan Kos Pekerjaan Order
• Untuk tiap pekerjaan, disediakan kartu kos pekerjaan
• Kartu kos pekerjaan berfungsi sebagai buku besar
pembantu barang dalam proses
• Pengisian kartu kos pekerjaan didasarkan pada BPM,
KJP, dan tarif overhead
• Pengakunanan ke buku besar dapat dilakukan dengan
rekapitulasi
• Kartu kos pekerjaan mengalami tiga status yaitu sebagai
berkas barang dalam proses, barang jadi, dan barang
terjual.
Lihat contoh kartu kos pekerjaan pada Gambar 11-4 di halaman 332.
13. 06/16/13 Transi 13
Aliran Dokumen dalam Sistem Kos Pekerjaan
Kartu Kos Pekerjaan
MAT TKL OH
No. 5
Kartu Kos Pekerjaan
MAT TKL OH
No. 4
Kartu Kos Pekerjaan
MAT TKL OH
No. 3
Kartu Kos Pekerjaan
MAT TKL OH
No. 2
Kartu Kos Pekerjaan
MAT TKL OH
No. 1
Bagian AkuntansiBagian ProduksiBagian Penjualan
BPM TOH
KJP
BPM
KJP
OPROPN
Order Penjualan Order Produksi
tembusan
14. 06/16/13 Transi 14
Aliran Kartu Kos Pekerjaan
Barang Dalam Proses
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
Barang Jadi
XXXX XXXX
Kos Barang Terjual
XXXX XXXXBB
TKL
OH
BPM
KJP
TOH
Dipindah saat barang selesai
dan ditransfer ke gudang
barang jadi
Dipindah saat barang
telah dikirim ke
kustomer
Kartu Kos Pekerjaan
MAT TKL OH
No. 16
Kartu Kos Pekerjaan
MAT TKL OH
No. 12
Kartu Kos Pekerjaan
MAT TKL OH
No. 1
Berkas
Barang Dalam Proses
Berkas
Barang Jadi
Berkas
Barang Terjual
15. 06/16/13 Transi 15
Pembebanan-lebih dan -kurang
Akun Overhead-Kendali dikredit dengan jumlah rupiah
taksiran pada saat pembebanan overhead ke produk dan
didebit dengan jumlah rupiah aktual pada akhir perioda
sehingga umumnya terjadi selisih.
Pembebanan-lebih: bila pembebanan kos taksiran ke
produk lebih tinggi dari overhead aktual.
Pembebanan-kurang: bila pembebanan kos taksiran ke
produk lebih rendah dari overhead aktual.
Selisih harus ditutup ke kos barang terjual atau ke tiga pos
(barang dalam proses, barang jadi, dan barang terjual).
16. 06/16/13 Transi 16
Perlakuan Selisih Pembebanan
Pembebanan-kurang
proporsional
Overhead-Kendali
76.000 71.000
5.000
Kos Barang Terjual
272.000
4.250
Sediaan Barang Jadi
32.000
500
Barang Dalam Proses
16.000
250
Kos Barang Terjual
272.000
5.000
atau
17. 06/16/13 Transi 17
Perlakuan Selisih Pembebanan
Pembebanan-lebih
proporsional
Overhead-Kendali
68.200
11.200
79.400
Kos Barang Terjual
272.000
Sediaan Barang Jadi
32.000
1.120
Barang Dalam Proses
16.000
560
Kos Barang Terjual
272.000
atau
9.520
11.200
18. 06/16/13 Transi 18
Laporan Keuangan
Untuk kepentingan pihak luar, laporan/statemen
laba-rugi harus menyajikan kos aktual.
Pembebanan-lebih atau -kurang harus disesuaikan
terhadap kos barang terjual atau ke tiga pos (barang
dalam proses, barang jadi, dan kos barang terjual)
sehingga pos-pos tersebut merefleksi kos aktual.
Untuk tujuan internal, laporan laba-rugi tetap
disajikan dalam kos normal dengan menunjukkan
adanya pembebanan-lebih atau -kurang serta
menunjukkan pengaruhnya.