SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
MAKALAH
KONSEP TENTANG USAHA KECIL MENENGAH
disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis
Dosen Pembimbing: DR. MUSLICHAH ERMA WIDIANA,MM
DISUSUN OLEH :
Gilang Raditya Arkananta (1912111109)
Hemas Kinanthi Maulidya (1912111026)
Nanda Angelia Safhira (1912111041)
Farah Ramadhanti Putri (1912111053)
Mochammad Firmansyah (1912111115)
Dinda Mahawarni (1912111052)
Choirul Mudzakir (1912111047)
Syafirur Rizal (1912111067)
Mukjizet (1912111016)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BHAYANGKARA
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan rahmat Allah yang maha kuasa atas segala rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan dan
penulisan makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis.
Dalam penyususnan makalah ini kami menemukan hambatan dan kesulitan
dalam mengerjakan, tetapi karena motivasi dan dorongan dari berbagai
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga
makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memenuhi syarat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis dan juga dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membacanya.
Akhir kata, kami memohon maaf apabila ada kesalahan yang terdapat
dalam makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
banyak manfaat bagi pembacanya. Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Kondisi Bisnis Secara Global .........................................................1
1.2 Kondisi Bisnis di Indonesia..............................................................1
1.3 Kondisi Bisnis Kopi di Indonesia.....................................................1
1.4 Kondisi Bisnis Kopi di UKM Coffecups..........................................1
1.5 Permasalahan....................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori .................................................................................................2
2.2 Empirik
BAB III METODOLOGI
3.1 Lokasi...................................................................................................1
3.2 Metode Pengumpulan Data..................................................................1
3.3 Analisis Data........................................................................................1
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Sejarah Berdirinya Usaha ................................................................5
4.2. SWOT...............................................................................................5
4.3. Analisis Lingkungan ........................................................................6
4.4. Bentuk Usaha ...................................................................................6
4.5. Fungsi Manajemen ..........................................................................6
4.6. Fungsi Oprasional Manajemen.........................................................6
4.7. Permasalahan UKM..........................................................................7
4.8. Solusi........................................................................................
4.9. Dokumentasi.............................................................................
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.......................................................................................8
5.2 Saran.................................................................................................8
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1. Kondisi Bisnis Secara Global
Kondisi bisnis secara global sebagian besar menggunakan sistem digital
dan dunia digital dibangun dengan sistem serba komputer yang terhubung
dengan berbagai jaringan diseluruh dunia melalui internet. Saat ini ekonomi
digital telah dimulai, ditandai dengan bertumbuhnya pemakai internet diseluruh
dunia. Pemakaian internet yang semakin berkembang diseluruh dunia kini telah
mulai merubah sistem ekonomi yang sudah biasa berjalan (sistem tradisional)
kearah sistem ekonomi dengan menggunakan komunikasi digital yang bersifat
virtual. Kini sistem-sistem bisnis seperti pemasaran, penjualan, sistem
transaksi, dan lainnya telah menggunakan media internet (online).
Para pelaku bisnis yang mengabaikan perubahan ini lambat laun akan
ditinggalkan oleh konsumen, sebab konsumen yang telah terbiasa
menggunakan sistem online akan mencari barang yang mereka dibutuhkan
dengan melalui toko online atau website yang menjual produk secara online,
tentunya pembayarannya pun dilakukan secara online. Hal ini sangat disukai
oleh konsumen karena mereka dapat bebas membeli kebutuhan mereka dan
bertransaksi dimana saja mereka berada, tidak harus mendatangi toko atau
tempat produk yang mereka butuhkan.
2. Kondisi Bisnis di Indonesia
Indonesia tidak merupakan Negara yang paling mudah untuk mendirikan
perusahaan baru atau untuk berperan aktif di bidang bisnis. Keadaan tersebut
tercemin dalam laporan peringkat indeks doing business 2018 yang diterbitkan
bank dunia. Dalam laporan tersebut, Indonesia pada saat ini berada di posisi
72. Salah satu masalah yang paling besar dalam pendirian perusahaan baru di
Indonesia yaitu mendapatkan semua izin yang diperlukan. Proses perizinan
bisa memakan waktu lama dan berbiaya mahal
3. Kondisi Bisnis Kopi di Indonesia
Indonesia merupakan produsen kopi urutan keempat dunia, setelah
Brazil, Vietnam dan kolombia; sebagai konsumen berada dalam urutan ketujuh
(ICO, 2017). Sementara itu sebagai produk perkebunan Indonesia kopi berada
di urutan ke enam setelah kelapa sawit, karet, gula, teh, dan kakao.
Cikal bakal dari tumbuhnya usaha kopi di Indonesia berawal dari UKM,
hampir semua usaha besar berawal dari UKM, dan harus terus ditingkatkan
serta aktif agar tetap maju dan bersaing dengan perusahaan besar. Jika UKM
tidak ada di Indonesia, Indonesia tidak maju dan berkembang, berkembangnya
UKM di Indonesia dipacu oleh langkah-langkah yang semata-mata tidak
merupakan langkah yang harus diambil oleh pemerintah dan merupakan
tanggung jawab dari pemerintah itu sendiri.
4. Kondisi Bisnis UKM Coffee Cups
UKM Coffee Cups merupakan usaha perseorangan yang dikelola untuk
memperoleh laba atau keuntungan.UKM ini berdiri sejak tahun 2019, cita rasa
Coffee Cups tetap sama hingga sekarang.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis
dalam pembangunan ekonomi nasional. Oleh karena itu, selain berperan dalam
pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam
pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Usaha Kecil Menengah terbukti lebih
tangguh, mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia pada saat
krisis ekonomi, terlebih lagi unit usaha ini seringkali terabaikan hanya karena
hasil produksinya dalam skala kecil dan belum mampu bersaing dengan unit
usaha lainnya.
Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari
pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif
bersama pelaku ekonomi lainnya, menempatkan usaha mikro kecil dan
menengah sebagai sasaran utama harus dilandasi komitmen dan koordinasi
yang baik antara pemerintah, pembisnis dan lembaga non bisnis serta
masyarakat setempat dengan menerapkan strategi Agresif yang berbasis pada
ekonomi jaringan (Kemitraan), Pengembangan usaha mikro kecil dan
menengah keseluruhan dengan cara memberi dukungan positif dan nyata
terhadap pengembangan sumber daya manusia, teknologi, dan informasi untuk
akses pendanaan, pemasaran sertaperluasan pasar ekspor merupakan indikator
keberhasilan membangun iklim usaha yang berbasis kerakyatan. Misal kopi
adalah jenis minuman yang penting bagi sebagian besar masyarakat di seluruh
dunia. Bukan hanya karena kenikmatan konsumen peminum kopi namun juga
karena nilai ekonomis bagi negara-negara yang memproduksi dan mengekspor
biji kopi (seperti Indonesia).
Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi terbesar
di dunia. Kebanyakan hasil produksinya yang terkenal seperti 'kopi luwak'
(dikenal sebagai kopi yang paling mahal di dunia) dan kopi
Mandailing.Sebagian besar hasil produksi biji kopi Indonesia adalah varietas
robusta yang berkualitas lebih rendah. Biji arabika yang berkualitas lebih
tinggi kebanyakan diproduksi oleh negara-negara Amerika Selatan seperti
Brazil, Kolombia, El Salvador dan Kosta Rika. Oleh karena itu, sebagian
besar ekspor kopi Indonesia (kira-kira 80%) terdiri dari biji robusta. Ekspor
kopi olahan hanyalah bagian kecil dari total ekspor kopi Indonesia.Selain
memproduksi kopi biasa, Indonesia juga memproduksi beberapa kopi
spesial. Yang paling terkenal di antara kopi-kopi spesial ini adalah kopi
luwak, kopi Toraja, kopi Aceh dan kopi Mandailing.
1.1 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya usaha Coffee Cups ?
2. Sebutkan dan jelaskan analisis swot dalam usaha tersebut ?
3. Jelaskan analisis lingkungan ukm tersebut ?
4. Usaha apa yang dijalankan dan bagaimana bentuk usaha tersebut ?
5. Jelaskan fungsi manajemen yang ada dalam ukm tersebut ?
6. Jelaskan fungsi operasional manajemen yang ada di ukm tersebut ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
A. Usaha Kecil Menengah
1. Pengertian Usaha Kecil
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha, yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai. Kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai
berikut :
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.50.000.000 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.500.000.000 (lima ratus juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.2.500.000.000
(dua milyar lima ratus juta rupiah).
2. Pengertian Usaha Menengah
Dalam Undang-Undang tersebut dalam Bab IV pasal 6
menyebutkan bahwa kriteria usaha menengah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.500.000.000 (lima ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.10.000.000.000 (sepuluh
milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.2.500.000.000 (dua
milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp.50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah)
3. Ragam Pengertian UKM
Selain pengertian-pengertian diatas, juga terdapat pengertian secara
um2um mengenai Usaha Kecil Menengah yang dikeluarkan oleh
berbagai lembaga sebagai berikut :
1. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 Pengertian Usaha
Kecil Menengah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan
usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan
usaha yang tidak sehat.
2. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Pengertian Usaha Kecil
Menengah: Berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil
merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19
orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang
memiliki tenaga kerja 20 s.d. 99 orang.
4. Jenis dan Bentuk Usaha Kecil Menengah (UKM)
Jenis dan bentuk dari Usaha Kecil Menengah (UKM) tidak selalu
sama di setiap negara, pada umumnya selalu bervariasi tergantung pada
konsep yang digunakan negara tersebut. Dalam setiap definisi sedikitnya
memiliki dua aspek yang sama, yaitu aspek penyerapan tenaga kerja dan
aspek pengelompokan perusahaan ditinjau dari jumlah tenaga kerja yang
diserap dalam gugusan/kelompok perusahaan tersebut misalnya menurut
pembagiannya Partomo dan Rachman, (2016) :
Tabel 2.1
Kriteria Usaha Ditinjau Dari Jumlah Pekerja
JENIS USAHA SKALA USAHA
JUMLAH
PEKERJA
Usaha Kecil Kecil I – kecil 1 – 9 pekerja
Kecil II – kecil 10 – 19 pekerja
Usaha Menengah Besar - Kecil
100 – 199
pekerja
Kecil – Menengah
200 – 499
pekerja
Menengah –
Menengah
500 – 499
pekerja
Besar – Menengah
1000 – 1999
pekerja
Usaha Besar >2000 Pekerja >2000 Pekerja
Sumber : Partomo dan Rachman (2016:1)
Kegiatan perusahaan pada prinsipnya dapat dikelompokan dalam tiga
jenis usaha yaitu :
1. Perdagangan/distribusi Jenis usaha ini merupakan usaha yang terutama
bergerak dalam kegiatan memindahkan barang dari produsen ke
konsumen atau dari tempat yang mempunyai kelebihan persediaan ke
tempat yang membutuhkan.
2. Produksi/industri Usaha produksi/industri adalah jenis usaha yang
terutama bergerak dalam kegiatan proses pengubahan suatu bahan/barang
menjadi bahan/barang lain yang berbeda bentuk atau sifatnya dan
mempunyai nilai tambah.
3. Komersial Usaha jasa komersial merupakan usaha yang bergerak dalam
kegiatan pelayanan atau menjual jasa sebagai kegiatan utamanya.
5. Keunggulan dan Kelemahan Usaha Kecil dan Menengah
(UKM)
Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) dibandingkan dengan usaha besar Partomo dan Rachman, (2002)
antara lain:
1. Inovasi dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam
pengembanganproduk.
2. Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil.
3. Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar
yang berubah dengan cepat dibandingkan dengan perusahaan berskala
besar.
4. Terdapat dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.
Kelemahan yang dimiliki Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Tambunan,
(2016) adalah:
1. Kesulitan pemasaran Salah satu aspek yang terkait dengan masalah
pemasaran yang umum dihadapi oleh pengusaha UKM adalah tekanan-
tekanan persaingan, baik di pasar domestik dari produk-produk yang
serupa buatan pengusaha-pengusaha besar dan impor, maupun di pasar
ekspor.
2. Keterbatasan finansial UKM di Indonesia menghadapi dua masalah utama
dalam aspek finansial antara lain: modal (baik modal awal maupun
modal kerja) dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat
diperlukan untuk pertumbuhan output jangka panjang.
3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) Keterbatasan SDM dalam
aspek-aspek kewirausahaan, manajemen, teknik produksi, pengembangan
produk, control kualitas, akuntansi, mesin-mesin, organisasi,
pemprosesan data, teknik pemasaran, dan penelitian pasar.
4. Masalah bahan baku Selama masa krisis, banyak sentra-sentra Usaha
Kecil dan Menengah seperti sepatu dan produk-produk textile mengalami
kesulitan mendapatkan bahan baku atau input lain karena harganya dalam
rupiah menjadi sangat mahal akibat depresiasi nilai tukar terhadap dolar
AS.
5. Keterbatasan teknologi Berbeda dengan Negara-negara maju, UKM di
Indonesia umumnya masih menggunakan teknologi tradisonal dalam
bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya manual.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian kualitatif deskriptif, dimana kita menggambarkan dan
menjelaskan situasi dan kondisi yang terjadi, setelah peneliti melakukan
observasi dan wawancara. Metode penelitian kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, penelitian kualitatif
akan menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur
analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berisi kutipan-kutipan data
untuk memberi gambaran penyajian. Data penelitian bisa diperoleh dari
naskah, wawancara, catatan, foto, dokumen pribadi dan dokumen resmi
lainnya. Laporan penelitian dilakukan dengan menganalisis data, dengan
pertanyaan dengan kata Tanya mengapa, alasan apa dan bagaimana terjadinya
akan senantiasa dimanfaatkan oleh peneliti.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian tentang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam
memberdayakan usaha coffecups dalam pembelajaran bisnis yaitu:
1. Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Coffecups yang berada di
Kabupaten Sidoarjo yaitu berada di Jalan Monginsidi dalam No. 9.
3.3 Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif, kehadiran peneliti bertindak sebagai instrumen
sekaligus pengumpul data. Kehadiran peneliti mutlak diperlukan, karena
disamping itu kehadiran peneliti juga sebagai pengumpul data. Sebagaimana
satu ciri penelitian kualitatif dalam pengumpulan data dilakukan sendiri oleh
peneliti. Sedangkan kehadiran peneliti dalam penelitian ini sebagai pengamat
partisipan/berperanserta, artinya dalam proses pengumpulan data peneliti
mengadakan pengamatan dan mendengarkan secermat mungkin sampai pada
yang sekecil-kecilnya.
3.4 Data dan Sumber Data
Metodologi Penelitian Kualitatif
Menurut sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, data dibedakan
menjadi dua macam yaitu:
1. Data Primer Data primer merupakan data yang diambil dan diolah sendiri
oleh peneliti atau data yang secara langsung dikumpulkan sendiri oleh
perorangan atau suatu organisasi melalui objeknya. Data primer diperoleh
melalui wawancara langsung kepada pelaku usaha Coffecups di
Kabupaten Sidoarjo.
2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang bukan dihasilkan dan
dikumpulkan oleh peneliti melainkan diperoleh dalam bentuk yang sudah
diolah mengenai gambaran umum perusahaan seperti sejarah perusahaan,
visi misi, struktur organisasi dan data penjualan. Data sekunder juga
diperoleh dari perpustakaan, internet, buku-buku teks, artikel artikel dari
website dan beberapa literatur yang relevan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Agar diperoleh data yang valid dalam penelitian ini perlu ditentukan
teknik-teknik pengumpulan data yang sesuai. Dalam hal ini peneliti
penggunakan metode sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara merupakan proses untuk memperoleh data atau
keterangan untuk mencapai tujuan penelitian yang dilakukan dengan
melalui kegiatan komunikasi verbal berupa percakapan. Alat
pengumpulan data disebut pedoman wawancara dan sumber datanya
disebut informan. Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara
terstruktur. Dalam penelitian ini yang bertunjuk sebagai informan adalah
Mas Rizal Fahmi Putra selaku pemilik usaha coffecups di Kabupaten
Sidoarjo.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode yang mencari data mengenai hal-
hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, agenda dan sebagainya. Adapun dokumen yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah buku panduan, majalah-majalah, dan transkip yang
behubungan mengenai peran Usaha Kecil Menengah (UKM) dan
pertumbuhan unit UKM di Indonesia.
3.6 Teknik Analisis Data
Menurut Lexy J. Moleong, analisis data adalah proses mengorganisasikan
dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar
sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan. Analisis data dalam
penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di
lapangan dan setelah selesai di lapangan. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan metode model Miles dan dan Hubermen yaitu selama proses
pengumpulan data dilakukan 3 kegiatan penting diantaranya reduksi data
(data reduction), penyajian data (data display), verifikasi (verification).
Berikut adalah gambar dari proses tersebut:
Gambar Analisis data menurut Miles dan Huberman
Gambar dari analisis data menurut Miles dan Huberman yang dikutip oleh
Lexy J. Moleong. Dari gambar tersebut kita dapat melihat bahwa proses
penelitian ini dilakukan secara berulang terus-menerus dan saling berkaitan
satu sama lain baik dari sebelum, saat di lapangan hingga selesainya
penelitian.
1. Pengumpulan Data
Mengoleksi atau mengumpulkan data. Dalam tahap ini peneliti
hadir di dalam objek penelitian untuk melakukan observasi, wawancara
(interview), mencatat semua data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
2. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,
sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti di
lapangan, maka jumlah data yang didapat juga semakin banyak,
kompleks dan rumit, untuk itu perlu dilakukan reduksi data.
Reduksi data memiliki makna merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Reduksi data berlangsung selama proses pengambilan data itu
berlangsung, pada tahap ini juga akan berlangsung kegiatan pengkodean,
meringkas dan membuat partisi (bagian-bagian). Proses transformasi ini
berlanjut terus sampai laporan akhir penelitian tersusun lengkap.
3. Penyajian Data
Setelah mereduksi data, langkah yang dilakukan peneliti adalah
melakukan pneyajian data. Penyajian data dapat di artikan sekumpulan
informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian ini dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori. Penyajian data
bertujuan agar peneliti dapat memahami apa yang terjadi dalam
merencanakan tindakan selanjutnya yang akan dilakukan.
4. Verifikasi
Langkah terakhir dalam pengumpulan data adalah verifikasi. Dari
awal pendataan, peneliti mencari hubungan-hubungan yang berkaitan
dengan permasalahan yang ada, melakukan pencatatan hingga menarik
kesimpulan. Kesimpulan awal masih bersifat sementara dan akan selalu
mengalami perubahan selama proses pengumpulan data masih
berlangsung akan tetapi bila kesimpulan yang dibuat didukung oleh data
yang valid dan konsisten yang ditemukan di lapangan, maka kesimpulan
tersebut merupakan kesimpulan yang kredibel.
3.7 Tahap-Tahap Penelitian
Tahap-tahap ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap pra
lapangan, tahap pekerjaan, tahap analisis data dan tahap pelaporan:
1. Tahap Pra Lapangan
Pada tahap ini peneliti melakukan berbagai macam persiapan
sebelum terjun ke dalam kegiatan penelitian. Diantaranya yaitu
mengurus perizinan, yang merupakan salah satu hal yang tidak dapat
diabaikan begitu saja. Karena hal ini melibatkan manusia kelatar
belakang penelitian. Kegiatan pra lapangan lainnya yang harus
diperhatikan ialah latar penelitian itu sendiri perlu dijajaki dan dinilai
guna melibatkan sekaligus mengenal unsur-unsur dan keadaan alam
pada latar penelitian.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Tahap ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang
berkaitan dengan fokus penelitian dari lokasi penelitian. Dalam proses
pengumpulan data ini penulis menggunakan metode wawancara dan
dokumentasi.
3. Tahap Analisis Data
Pada tahap ini penulis menyusun semua data yang terkumpul
secara sistematis dan terperinci sehingga data tesebut mudah dipahami
dan temuanya dapat diinformasikan kepada orang lain secara jelas.
4. Tahap Pelaporan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir dari tahapan yang peneliti
lakukan. Tahapan ini dilakukan dengan membuat laporan tertulis dari
hasil penelitian yang telah dilakukan. Laporan ini akan ditulis dalam
bentuk skripsi.
3.8 Keabsahan Data
Penelitian kualitatif secara intern merupakan fokus perhatian
dengan beragam metode. Harus didasari bahwa penggunaan metode
triangulasi mencerminkan upaya untuk memperoleh pemahaman yang
mendalam mengenai suatu fenomena yang sedang dikaji. Triangulasi
bukanlah alah atau strategi validasi, namun merupakan alternatif bagi
validasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar dari itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi
yag paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.
Menurut Denzin sebagaimana di kutip oleh Lexy J. Moleong,
membedakan tiga macam triangulasi sebagai tekenik pemeriksaan
keabsahan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk triangulasi
metode, triangulasi metode dapat dilakukan dengan melakukan
pengecekan data dari berbagai macam teknik pengumpulan data. Misalnya
dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dan dokumentasi.
Data dari ketiga teknik tersebut dibandingkan adakah konsistensi, jika
berbeda dijadikan catatan dan dilakukan pengecekan selanjutnya mengapa
data bisa berbeda.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. SEJARAH USAHA
Nama Usaha : Kafe Coffeecups
Jenis Produk : Kopi
Pemilik Usaha : Rizal Fahmi Putra
Alamat Usaha : Jalan Monginsidi No.9 Sidoarjo-Jawa Timur
Usaha coffecups ini tergolong usaha kecil dan menengah. Dan usaha
kafe ini telah berdiri sejak tahun 2010. Pada awalnya modal usaha mereka
berasal dari hasil jerih payah berkerja selama 9 tahun sebagai angkringan.
Dilihat dari segi lingkungan sidoarjo, kebanyakan penjualan kopi masih
menggunakan kopi dalam kemasan (sachet). Berawal dari keinginan
membuka usaha kafe sendiri dengan modal hasil bekerja serta bantuan
modal dari investor. Seiring berjalannya waktu, usaha ini telah berkembang
dan dapat menguasai pasar sekitar.
Berjalan hampir 1 tahun, usaha ini terjangkit masalah internal antara
pengelola dengan pemodal yang mengharuskan untuk menutup usaha karena
tidak ada suatu perjanjian di awal. Setelah usaha ini berhenti, pemilik
berinovasi untuk membuka kembali tetapi dengan lingkup yang lebih kecil
berupa angkringan dengan membuka 4 cabang yang bertempat di sidoarjo.
Mas rizal sebagai pemilik, beliau juga sebagai pengelolah angkringan
tersebut. Akhirnya terjangkit masalah kembali dan menyisahkan sebuah
kedai kopi saja. Untuk memulainya serta mendapatkan modal kembali,
beliau menjadi ojek online dan disamping itu juga mas rizal bekerja di
Jakarta kuliner center sebagai trainer barista selama 1 tahun dan akhirnya
mas rizal bisa membuka kembali dengan modal sebesar 50 juta. Sampai saat
ini usaha kafe ini sudah berkembang pesat baik melalui pasar online dan
offline.
4.2. SWOT
a. Strengths/ Kekuatan.
Dari aspek produk, Coffee Cups memberikan nuansa bagi
yang ingin kopi tetapi tidak terlalu suka kopi sehingga mengeluarkan
produk yang bisa dinikmati semua kalangan. Serta produk ini
memiliki banyak varian rasa dan kemasan yang unik sehingga cocok
di kalangan milenial.
b. Weakness/ kelemahan
Jika mereka tidak dapat memperhitungkan jumlah bahan
baku yang akan diolah, itu akan menimbulkan pemborosan dalam
bahan baku, dan itu dapat merugikan usaha tersebut. Serta biji kopi
itu tidak dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama karena
akan mempengaruhi cita rasa kopi itu sendiri.
c. Opportunities/Kesempatan
Memanfaatkan sistem pasar online untuk mencapai target dan
memperluas jaringan sehingga memudahkan konsumen untuk
mengenal produk coffee cups di semua kalangan. Serta produk
coffee cups sendiri menawarkan promo untuk dine-in disana dan
memiliki ciri khas tersendiri dalam pengolahan varian rasa.
d. Threats/ Ancaman
Jika secara internal, adanya kesalahan dari pegawai yang
tidak mengikuti S.O.P usaha tersebut. Dan jika dalam faktor
eksternal, dalam pencapaian target pasar yang coffee cups miliki
hampir sama dengan kompetitor dalam lingkup wilayah yang sama.
Rawan nya putus kerja sama antara vendor dengan pemilik coffee
cups sendiri, sehingga membuat turunnya omset sehingga tidak
tercapainya target penjualan.
4.3. ANALISIS LINGKUNGAN
A. Faktor internal
Membeli bahan dalam bentuk green bean, diolah melalui
tahapan roasting sampai menjadi bubuk kopi, kemudian dijual.
Usaha ini dapat dikerjakan sebagai usaha perorangan dengan
menggunakan peralatan atau mesin milik sendiri. Harus secara
intensif dan berkelanjutan mengontrol setiap proses dan
mempertahankan kualitas kopi yang tetap baik, dengan cita rasa
dan aroma khas yang terkandung dalam kopi olahannya
Proses ini merupakan tahapan dalam pembentukan aroma dan
rasa khas dari dalam biji kopi dengan perlakuan panas. Untuk
keperluan sangrai, dewasa ini telah tersedia berbagai mesin
roasting otomatis dengan menggunakan daya listrik disertai dengan
keunggulan yang bervariatif, baik dari segi tampilan, kecepatan
dalam penyangraian serta banyak dijual di pasaran. Kopi yang telah
disangrai, disarankan tidak bersentuhan langsung dengan tangan.
Proses-proses sebaiknya dilakukan menggunakan alat bantu,
misalnya sendok. Hal itu untuk menghindari kontaminasi bakteri
dari tangan yang dapat berakibat penurunan kualitas kopi hasil
sangrai (roasted beans).
Tahap selanjutnya adalah proses penggilingan atau grinding.
Proses ini akan menghasilkan bubuk kopi yang siap untuk dikemas
dan selanjutnya dipasarkan kepada konsume
B. Faktor eksternal
Analisis faktor eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi
factor-faktor kunci yang menjadi peluang dan ancaman dalam pengembangan
industry kecil tahu.
1. Kondisi Perekonomian
Kondisi ekonomi membawa pengaruh yang berarti terhadap jalannya
industri kecil Tahu Super Spesial terutama terhadap pendapatan yang
diperoleh. Seperti kenaikan harga-harga berpengaruh terhadap harga bahan
baku kedelai dan sarana produksi lainnya misalnya bahan bakar diesel dan
harga sembako.
2. Sosial dan Budaya
Perubahan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat
berdampak sangat besar terhadap coffecups. Ketika masyarakat mulai
menyadari bahwa kopi mengandung kafein yang baik untuk kesehatan,
tuntunan konsumen yang semakin mengedepankan kualitas daripada kuantitas
terutama terhadap konsumsi tahu menjadi perhatian pengusaha terhadap
keberlangsungan industri kecil tahu.
Usaha Coffecups juga menjadi icon di Desa Sidoklumpuk, Kabupaten
Sidoarjo. Pandangan penduduk terhadap usaha kecil kopi, terutama
masyarakat yang tidak memiliki usaha yang terkadang merasa dirugikan
karena limbah yang dihasilkan oleh sisa produksi. Kesenjangan sosial antar
usaha perhatian pemerintah yang tidak merata dalam pemberian subsidi kopi.
3. Teknologi
Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus
dipertimbangkan dalam merumuskan strategi. Kemajuan teknologi dapat
menciptakan keunggulan kompetitif yang lebih berdaya guna ketimbang
keunggulan yang sudah ada .Teknologi yang digunakan pada usaha coffecups
yaitu diperlukan alat penyeduhan manual secara lengkap, seperti peralatan
V60, Chemex, Aeropress dan lain-lain. Hal ini memberikan hiburan sekaligus
edukasi kepada pengunjung bagaimana cara menyeduh kopi yang baik dan
spesifik serta menghasilkan cita rasa khas yang menarik bagi penikmat dan
pengunjung.
4. Pemasok
Keberadaan pamasok untuk menyediakan baik pasokan kopi
sangat dibutuhkan oleh pengusaha. Pemasok kopi tidak hanya satu jenis kopi
saja yang disediakan. Pemasok lebih banyak menyediakan kopi impor
daripada kopi local mengingat harganya lebih murah dengan kualitas lebih
baik karena penanaman kopi lebih cocok pada daerah subtropis dan pihak
asing lebih berani menanam dengan jumlah besar mengingat biaya variable
lebih kecil.Pengusaha kopi juga memilih kopi impor untuk melakukan
produksinya. Selain itu, pemasok juga sangat dibutuhkan ketergantungan
dalam pengolahannya.
5. Konsumen
Konsumen tersebut sasaran utama bagi pengusaha kopi.
Konsumen dapat mempertimbangkan terhadap kualitas produk yang akan
dikonsumsi. Kepercayaan konsumen sangat diperhatikan sehingga pengusaha
dituntut untuk memberikan kualitas kopi yang baik. Pasar yang dijadikan
sasaran pengusaha yaitu konsumen kopi di pasar sekitar Kecamatan sidoarjo,
Kabupaten Sidoarjo.
4.4. BENTUK USAHA FRANCHISE
Usaha ini dikelola sendiri oleh mas rizal dengan bantuan 4
karyawan. Karena berawal dari keinginan membuka usaha kafe sendiri
dengan adanya bantuan modal dari investor seperti bantuan modal awal atau
untuk pengembangan usaha dengan seiring berjalannya waktu, usaha ini
telah berkembang pesat dan dapat menguasai pasar sekitar.
4.5. FUNGSI MANAJEMEN
a. Planing (perencanaan)
Berawal dari kenginanan dan mimpi untuk membuka kafe sendiri
yang berawal dari modal hasil jerih payah bekerja sebagai pedagang
angkringan dipinggir jalan sampai akhirnya dapat modal dari investor
untuk mengembangkan usaha tersebut menjadi besar.
b. Organizing (pengorganisasian)
Struktur organisasi dari perusahaan ini direncanakan hanya memiliki 4
orang karyawan. Adapun perincian tugas-tugas karyawan tersebut adalah.
1. Karyawan Pertama bertugas dalam bidang barista.
2. Karyawan 2 dan 3 bertugas dalam bidang marketing,
memperkenalkan produkkepada masyaakat, seperti membuat
poster, baliho atau spanduk dan sebagainya
3. Karyawan 4 bertugas dalam bidang administrasi, menginput data
penjualan yang keluar.
--------------
Struktur ini hanya diunakan ditahun pertama sejak perusahaan
beroperasi. Setelah itu, kemungkinana aka nada penambahan karyawan
sesuai dengan perkembangan usaa ini, sehingga struktur akan berubah
sesuai dengan jumlah karyawan yang dibutuhkan.
Ada sekumpulan atau kelompok yang secara formal dipersatukan
untuk bekerja sama dalam pembagian atau alokasi tugas dan tanggung
jawab tertentu dalam guna memudahkan pencapaian usaha tersebut.
c. Actuating
PEMILIK USAHA
MAS RIZAL
INVESTOR
BARISTA
Rifqi
Febriant
o
MARKETING
Jessica Pamela
Nissya
Pristianty
ADMINISTRAT
OR
Andini Kumala
Dengan mengoptimalkan program kerja, karyawan coffecups
harus sejalan dengan rencana kerja serta diikuti dengan kerja keras dan
kerja sama untuk mencapai sebuah target yang telah di tentukan oleh mas
rizal sebagai pemilik coffecups. Serta harus mengedepankan sikap ramah
dalam pelayanan terhadap konsumen dengan tujuan memberikan
kenyamanan supaya tujuan dalam memperoleh laba sebanyak-banyaknya
tercapai.
d. Controling (pengawasan)
Kegiatan usaha tersebut harus menetapkan standar oprasional
pelaksanaan dengan tujuan perencanaan serta merancang system
informasi dan membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang
ditetapkan sebelumnya untuk meminimalisir tingginya kesalahan dalam
kegiatan usaha tersebut.
4.6. FUNGSI OPERASIONAL MANAJEMEN
a. Manajemen produksi
Dengan memasok bahan baku di vendor (pihak penyedia barang
untuk proses produksi) untuk menekan biaya produksi supaya
mendapatkan profit yang tinggi.
b. Manajemenpemasaran
Sistem pemasaran yang digunakan adalah sistem ofline dan online,
sistem ofline dengan cara menikmati secara langsung di tempat,
sedangkan sistem online dengan cara bekerja sama dengan aplikasi ojek
online. Dalam 1 hari dapat menjualkan 70 produk per hari.
c. Manajemen keuangan
Modal pertama untuk membuka Coffee Cups kurang lebih 60 juta,
dikarenakan untuk keperluan membeli barang, alat, dan sewa tempat,
serta untuk mengembalikan modal Coffee Cups mempunyai target
selama 3,5 bulan dengan cara menjual 70 cups perhari dengan provit
sekitar 1,2 juta.
d. Manajemen informasi
Dalam usaha yang sudah berdiri memiliki sistem informasi yang
terstruktur seperti manajemen informasi yang mengatur bagaimana
interaksi didalam lingkup pekerjaan sehingga menjalakan SOP yang
berlaku, misalnya dalam sisitem informasi produksi, sistem informasi
permasaran maupun dalam kegiatan lainnya
e. Manajemen SDM
Dalam usaha Coffee Cups, mereka sudah memiliki spesialisasi atau
pembagian kerja (job desk) sesuai dengan keahliannya masing-masing
seperti bagian Barista, Kasir sama Waiters. Semua tenaga kerja diberi
upah dalam jangka bulanan yaitu 1.000.000 sampai 1.200.000.
Sedangkan dalam perhari target pencapaian, penjualan menghasilkan 70
kali produksi.
4.1 PERMASALAHAN
Sebutkan dan jelaskan analisis swot dalam usaha tersebut ?
Jelaskan analisis lingkungan ukm tersebut ?
Usaha apa yang dijalankan dan bagaimana bentuk usaha tersebut ?
Jelaskan fungsi manajemen yang ada dalam ukm tersebut ?
Jelaskan fungsi operasional manajemen yang ada di ukm tersebut ?
4.2 SOLUSI
1. Kekuatan : Cita rasanya tidak berubah dari waktu ke waktu.
Kelemahan : Jika kebanyakan air untuk campuran bahan baku dan menjadi
lembek.
Peluang : Cita rasa Roti Gress dapat berbeda dengan perusahaan roti
lainnya.
Ancaman : Roti bukanlah makanan pokok orang Indonesia, yang sewaktu-
waktu roti tidak dibutuhkan lagi dan besar kemungkinan perusahaan
dapat gulung tikar.
Tetap mempertahankan cita rasa sampai generasi selanjutnya dan terus
memantau keadaan bahan baku sebelum di panggang untuk menjadi
roti, tetap mencoba untuk membuat roti yang berbada dari roti lainnya
agar lebih unggul tetapi tidak meninggalkan cita rasa.
2. Bahan baku : untuk mengikuti zaman yang sudah lebih modern
Produksi : untuk bagian produksi tetap sama dengan produksi-produksi
lainnya
Konsumen : Di dalam usaha Roti Gress tersebut Bpk. Sugianto menerima
kritik dan saran dari konsumen / pelanggan Roti Gress
Eksternal : Selalu menjaga mutu produk.,Tidak mengabaikan komplain dari
konsumen,Untuk bahan baku lebih memilih produk yang unggul dari
yang lainnya,Harga tawar produk agar pelanggan tidak beralih :bapak
sugianto mengikuti arus keadaan harga pokok dipasaran.
3. Jika dilihat dari usaha Roti Gres ini beliau tidak menggunakan
konsep franchise / waralaba, dikarenakan penghasilan yang didapat
dari penjualan roti tersebut untuk dirinya sendiri dan keluarga.
Seandainya UKM Roti Gress tersebut dibentuk dengan menerapkan
franchise/waralaba maka usaha ini akan berkembang dan memiliki
cabang disetiap daerah, dan ada syarat- syarat yang harus dipenuhi
4. Fungsi manajemen
Planning: Ukm ini awalnya memiliki planning untuk membuat ukm roti
gres, denganberkerja pada perusahan roti yang bernama “ roti 123”,
akhirnya Bpk sugianto pendiri ukm ini berfikiran untuk mendirikan
ukm ini.
Organizing: Setelah merencanakan untuk mendirkan ukm ini, pendiri
mengajak keluarga untuk menjalankan usaha ini, organisasi di ukm ini
terdiri dari 6 anggota yaitu Bpk Sugianto sebagai pendiri, istri dan 2
anaknya sebagai yang memproduksi, 2 menantunya sebagai orang
yang memasarkan produknya.
Actuating: Setelah itu bpk sugianto memberikan pelatihan dan pengarahan
kepada keluarga untuk membantu usahanya dan melatih cara berbicara
kepada konsumen (seperti pelatihan pembuatan roti dan cara
berbicara).
Controlling: Untuk menjaga kualitas produknya pemilik usaha melakukan
pengawasan dan menerima kritik dan saran dari konsumennya.
Fungsi oprasional manajemen
SDM(Sumber daya manusia): pada ukm roti gres ini, memiliki 5
karyawan yaitu istrinya, 2 anaknya, dan 2 menantunya.
Keuangan: modal awal ukm ini Rp.20.000.000 diperoleh bpk Sugianto
dari hutang bank. Harga Jual roti berkisar Rp. 3000,- – Rp. 10.000,-/
Pcs
Produksi: ukm ini memproduksi bermacan - macam roti mulai dari bentuk
dan varian rasanya.
Pemasaran: produk yang ada di ukm ini di pasarkan dengan menggunakan
2 kurir untuk memasarkan produk dan saat ini mulai menjalankan
bisnis melalui media sosial.
Informasi: Untuk menerima kritik dan saran usaha dari konsumen secara
langsung dengan mendatangi tempat produksi, melalui telepon, dan
melalui kurir-kurirnya.
Permasalahan :UKM Roti Gres ini tidak menggunakan system
keuangan,Kurangnya menariknya packing roti, Tidak memperhatikan
daya saing di pasar.
5. Kekurangan:
a. UKM Roti ini tidak menggunakan system keuang dalam hal
produksiannya
b. Packaging yang kurang menarik perhatian konsumen
c. Kurangnya memperhatikan daya saing yang semakin tinggi
Cara mengatasi :
a. Lebih meningkatkan sistem keuangan dalam han produksi
b. Lebih memperhatikan packing yang digunakan agar menarik.
c. Lebih memperhatikan daya saing pasar yang semakin tinggi, dan
dapat mempertahankan kualitas produk
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam menjalankan sebuah usaha harus dapat memperhitungkan
jumlah bahan baku yang harus diolah tanpa merugikan usaha tersebut,
dikarenakan setiap bahan baku memiliki jangka waktu tersendiri.
5.2 Saran
Perhitungan jumlah bahan baku menggunakan metode min-max
stok. Untuk itu coffeecups perlu mempertimbangkan metode ini agar tidak
terjadi overstock pada bahan baku. Selain itu agar coffeecups dapat
mengetahui perkiraan pemesanan konsumen dan juga dapat membeli
kebutuhan bahan baku dengan tepat tanpa khawatir terlalu banyak atau
terlalu sedikit.
DOKUMEN FOTO PRODUKSI
DAFTAR PUSTAKA
Titik Sartika Partomo dan Abd Rachman Soedono. (2002). Ekonomi
Skala Kecil/ Menengah dan Koperasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Tambunan, Tulus, “Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia :
isu-isu penting”, Jakarta : LP3ES, 2012.
Departemen Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Data Usaha
Mikro,Kecil,Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun
2012 2013, http://www.depkop.go.id/berita-informasi/data-
informasi/dataumkm/, diakses 4 Desember 2019.
Komoditas kopi di Indonesia 2016-2017, https://www.indonesia-
investments.com/id/bisnis/komoditas/kopi/item186, diakses 4
Desember 2019.
Bina UKM. 2011. Perkembangan Produksi Kopi Di Indonesia.
http://binaukm.com/2011/09/ perkembangan-produksi-kopi-di-
Indonesia/, diakses 4 Desember 2019.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 44 tahun 1997 tentang Kemitraan.
Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 tentang Usaha Kecil dan
Menengah.

More Related Content

Similar to UKM Kopi

Abdul ajid 11140963 12
Abdul ajid 11140963 12Abdul ajid 11140963 12
Abdul ajid 11140963 12abdul ajid
 
Koperasi dan ukm
Koperasi dan ukmKoperasi dan ukm
Koperasi dan ukmmuhamadiqra
 
COKELAT.des-feb 2014-INA
COKELAT.des-feb 2014-INACOKELAT.des-feb 2014-INA
COKELAT.des-feb 2014-INAIgor Rangga
 
Tetap melaju bersama gojek kilas balik 2020 & tren usaha 2021
Tetap melaju bersama gojek   kilas balik 2020 & tren usaha 2021Tetap melaju bersama gojek   kilas balik 2020 & tren usaha 2021
Tetap melaju bersama gojek kilas balik 2020 & tren usaha 2021Yosef Adji Baskoro
 
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengahadhi nugraha
 
Studikelayakanbisnis 190310110109
Studikelayakanbisnis 190310110109Studikelayakanbisnis 190310110109
Studikelayakanbisnis 190310110109indrahariyono1
 
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)AsadCungkring97
 
PERSEPSI PARA PELAKU UKM (USAHA KECIL DAN MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...
PERSEPSI  PARA  PELAKU  UKM  (USAHA  KECIL  DAN  MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...PERSEPSI  PARA  PELAKU  UKM  (USAHA  KECIL  DAN  MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...
PERSEPSI PARA PELAKU UKM (USAHA KECIL DAN MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...Mohamad Khaidir
 
Bisnis UMKM dan Tantangan Global
Bisnis UMKM dan Tantangan GlobalBisnis UMKM dan Tantangan Global
Bisnis UMKM dan Tantangan GlobalMuhammad Fajar
 
Enterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang Modern
Enterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang ModernEnterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang Modern
Enterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang Modernguest3dafe35
 
Enterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang Modern
Enterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang ModernEnterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang Modern
Enterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang Modernguest3dafe35
 
Telah Terbit... Buku "KOPERASI & UMKM" (Pengarang: Kanaidi, SE., M.Si)
Telah Terbit... Buku "KOPERASI & UMKM" (Pengarang: Kanaidi, SE., M.Si)Telah Terbit... Buku "KOPERASI & UMKM" (Pengarang: Kanaidi, SE., M.Si)
Telah Terbit... Buku "KOPERASI & UMKM" (Pengarang: Kanaidi, SE., M.Si)Kanaidi Ken Part II
 
10 usaha kecil menengah (ukm)
10 usaha kecil menengah (ukm)10 usaha kecil menengah (ukm)
10 usaha kecil menengah (ukm)emi halimi
 
Prospek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebasProspek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebasLutfiyah Siti
 
Kelompok 13 Permasalahan, Sejarah, dan Perkembangan UMKM
Kelompok 13 Permasalahan, Sejarah, dan Perkembangan UMKMKelompok 13 Permasalahan, Sejarah, dan Perkembangan UMKM
Kelompok 13 Permasalahan, Sejarah, dan Perkembangan UMKM23WASILATULANISAH
 
Bussiness Plan "Ngteh Cafe"
Bussiness Plan "Ngteh Cafe"Bussiness Plan "Ngteh Cafe"
Bussiness Plan "Ngteh Cafe"Nisanis_59
 
Usaha kecil menengah
Usaha kecil menengahUsaha kecil menengah
Usaha kecil menengahsuhemah emah
 

Similar to UKM Kopi (20)

Abdul ajid 11140963 12
Abdul ajid 11140963 12Abdul ajid 11140963 12
Abdul ajid 11140963 12
 
Koperasi dan ukm
Koperasi dan ukmKoperasi dan ukm
Koperasi dan ukm
 
COKELAT.des-feb 2014-INA
COKELAT.des-feb 2014-INACOKELAT.des-feb 2014-INA
COKELAT.des-feb 2014-INA
 
Tetap melaju bersama gojek kilas balik 2020 & tren usaha 2021
Tetap melaju bersama gojek   kilas balik 2020 & tren usaha 2021Tetap melaju bersama gojek   kilas balik 2020 & tren usaha 2021
Tetap melaju bersama gojek kilas balik 2020 & tren usaha 2021
 
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
 
Studikelayakanbisnis 190310110109
Studikelayakanbisnis 190310110109Studikelayakanbisnis 190310110109
Studikelayakanbisnis 190310110109
 
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
 
PERSEPSI PARA PELAKU UKM (USAHA KECIL DAN MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...
PERSEPSI  PARA  PELAKU  UKM  (USAHA  KECIL  DAN  MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...PERSEPSI  PARA  PELAKU  UKM  (USAHA  KECIL  DAN  MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...
PERSEPSI PARA PELAKU UKM (USAHA KECIL DAN MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...
 
Bisnis UMKM dan Tantangan Global
Bisnis UMKM dan Tantangan GlobalBisnis UMKM dan Tantangan Global
Bisnis UMKM dan Tantangan Global
 
Enterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang Modern
Enterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang ModernEnterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang Modern
Enterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang Modern
 
Enterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang Modern
Enterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang ModernEnterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang Modern
Enterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang Modern
 
Telah Terbit... Buku "KOPERASI & UMKM" (Pengarang: Kanaidi, SE., M.Si)
Telah Terbit... Buku "KOPERASI & UMKM" (Pengarang: Kanaidi, SE., M.Si)Telah Terbit... Buku "KOPERASI & UMKM" (Pengarang: Kanaidi, SE., M.Si)
Telah Terbit... Buku "KOPERASI & UMKM" (Pengarang: Kanaidi, SE., M.Si)
 
10 usaha kecil menengah (ukm)
10 usaha kecil menengah (ukm)10 usaha kecil menengah (ukm)
10 usaha kecil menengah (ukm)
 
Prospek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebasProspek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebas
 
Makalah ukm
Makalah ukmMakalah ukm
Makalah ukm
 
Makalah ukm
Makalah ukmMakalah ukm
Makalah ukm
 
Kelompok 13 Permasalahan, Sejarah, dan Perkembangan UMKM
Kelompok 13 Permasalahan, Sejarah, dan Perkembangan UMKMKelompok 13 Permasalahan, Sejarah, dan Perkembangan UMKM
Kelompok 13 Permasalahan, Sejarah, dan Perkembangan UMKM
 
Bussiness Plan "Ngteh Cafe"
Bussiness Plan "Ngteh Cafe"Bussiness Plan "Ngteh Cafe"
Bussiness Plan "Ngteh Cafe"
 
Usaha kecil menengah
Usaha kecil menengahUsaha kecil menengah
Usaha kecil menengah
 
Virtual Pameran UMKM.pdf
Virtual Pameran UMKM.pdfVirtual Pameran UMKM.pdf
Virtual Pameran UMKM.pdf
 

Recently uploaded

"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxTugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxHeripurwanto62
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxYasfinaQurrotaAyun
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialValenciaAnggie
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxPCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxmuhammadfajri44049
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 

Recently uploaded (20)

"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxTugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxPCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 

UKM Kopi

  • 1. MAKALAH KONSEP TENTANG USAHA KECIL MENENGAH disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis Dosen Pembimbing: DR. MUSLICHAH ERMA WIDIANA,MM DISUSUN OLEH : Gilang Raditya Arkananta (1912111109) Hemas Kinanthi Maulidya (1912111026) Nanda Angelia Safhira (1912111041) Farah Ramadhanti Putri (1912111053) Mochammad Firmansyah (1912111115) Dinda Mahawarni (1912111052) Choirul Mudzakir (1912111047) Syafirur Rizal (1912111067) Mukjizet (1912111016) JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA 2019
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb. Dengan rahmat Allah yang maha kuasa atas segala rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis. Dalam penyususnan makalah ini kami menemukan hambatan dan kesulitan dalam mengerjakan, tetapi karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Kami berharap semoga makalah ini dapat memenuhi syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis dan juga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Akhir kata, kami memohon maaf apabila ada kesalahan yang terdapat dalam makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi pembacanya. Terima kasih atas perhatiannya. Wassalamualaikum Wr.Wb.
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................i DAFTAR ISI..........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Kondisi Bisnis Secara Global .........................................................1 1.2 Kondisi Bisnis di Indonesia..............................................................1 1.3 Kondisi Bisnis Kopi di Indonesia.....................................................1 1.4 Kondisi Bisnis Kopi di UKM Coffecups..........................................1 1.5 Permasalahan....................................................................................1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori .................................................................................................2 2.2 Empirik BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi...................................................................................................1 3.2 Metode Pengumpulan Data..................................................................1 3.3 Analisis Data........................................................................................1 BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Berdirinya Usaha ................................................................5 4.2. SWOT...............................................................................................5 4.3. Analisis Lingkungan ........................................................................6 4.4. Bentuk Usaha ...................................................................................6 4.5. Fungsi Manajemen ..........................................................................6 4.6. Fungsi Oprasional Manajemen.........................................................6 4.7. Permasalahan UKM..........................................................................7 4.8. Solusi........................................................................................ 4.9. Dokumentasi............................................................................. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan.......................................................................................8 5.2 Saran.................................................................................................8 Daftar pustaka
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1. Kondisi Bisnis Secara Global Kondisi bisnis secara global sebagian besar menggunakan sistem digital dan dunia digital dibangun dengan sistem serba komputer yang terhubung dengan berbagai jaringan diseluruh dunia melalui internet. Saat ini ekonomi digital telah dimulai, ditandai dengan bertumbuhnya pemakai internet diseluruh dunia. Pemakaian internet yang semakin berkembang diseluruh dunia kini telah mulai merubah sistem ekonomi yang sudah biasa berjalan (sistem tradisional) kearah sistem ekonomi dengan menggunakan komunikasi digital yang bersifat virtual. Kini sistem-sistem bisnis seperti pemasaran, penjualan, sistem transaksi, dan lainnya telah menggunakan media internet (online). Para pelaku bisnis yang mengabaikan perubahan ini lambat laun akan ditinggalkan oleh konsumen, sebab konsumen yang telah terbiasa menggunakan sistem online akan mencari barang yang mereka dibutuhkan dengan melalui toko online atau website yang menjual produk secara online, tentunya pembayarannya pun dilakukan secara online. Hal ini sangat disukai oleh konsumen karena mereka dapat bebas membeli kebutuhan mereka dan bertransaksi dimana saja mereka berada, tidak harus mendatangi toko atau tempat produk yang mereka butuhkan. 2. Kondisi Bisnis di Indonesia Indonesia tidak merupakan Negara yang paling mudah untuk mendirikan perusahaan baru atau untuk berperan aktif di bidang bisnis. Keadaan tersebut tercemin dalam laporan peringkat indeks doing business 2018 yang diterbitkan bank dunia. Dalam laporan tersebut, Indonesia pada saat ini berada di posisi 72. Salah satu masalah yang paling besar dalam pendirian perusahaan baru di Indonesia yaitu mendapatkan semua izin yang diperlukan. Proses perizinan bisa memakan waktu lama dan berbiaya mahal
  • 5. 3. Kondisi Bisnis Kopi di Indonesia Indonesia merupakan produsen kopi urutan keempat dunia, setelah Brazil, Vietnam dan kolombia; sebagai konsumen berada dalam urutan ketujuh (ICO, 2017). Sementara itu sebagai produk perkebunan Indonesia kopi berada di urutan ke enam setelah kelapa sawit, karet, gula, teh, dan kakao. Cikal bakal dari tumbuhnya usaha kopi di Indonesia berawal dari UKM, hampir semua usaha besar berawal dari UKM, dan harus terus ditingkatkan serta aktif agar tetap maju dan bersaing dengan perusahaan besar. Jika UKM tidak ada di Indonesia, Indonesia tidak maju dan berkembang, berkembangnya UKM di Indonesia dipacu oleh langkah-langkah yang semata-mata tidak merupakan langkah yang harus diambil oleh pemerintah dan merupakan tanggung jawab dari pemerintah itu sendiri. 4. Kondisi Bisnis UKM Coffee Cups UKM Coffee Cups merupakan usaha perseorangan yang dikelola untuk memperoleh laba atau keuntungan.UKM ini berdiri sejak tahun 2019, cita rasa Coffee Cups tetap sama hingga sekarang. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Oleh karena itu, selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Usaha Kecil Menengah terbukti lebih tangguh, mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia pada saat krisis ekonomi, terlebih lagi unit usaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya. Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya, menempatkan usaha mikro kecil dan menengah sebagai sasaran utama harus dilandasi komitmen dan koordinasi yang baik antara pemerintah, pembisnis dan lembaga non bisnis serta
  • 6. masyarakat setempat dengan menerapkan strategi Agresif yang berbasis pada ekonomi jaringan (Kemitraan), Pengembangan usaha mikro kecil dan menengah keseluruhan dengan cara memberi dukungan positif dan nyata terhadap pengembangan sumber daya manusia, teknologi, dan informasi untuk akses pendanaan, pemasaran sertaperluasan pasar ekspor merupakan indikator keberhasilan membangun iklim usaha yang berbasis kerakyatan. Misal kopi adalah jenis minuman yang penting bagi sebagian besar masyarakat di seluruh dunia. Bukan hanya karena kenikmatan konsumen peminum kopi namun juga karena nilai ekonomis bagi negara-negara yang memproduksi dan mengekspor biji kopi (seperti Indonesia). Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi terbesar di dunia. Kebanyakan hasil produksinya yang terkenal seperti 'kopi luwak' (dikenal sebagai kopi yang paling mahal di dunia) dan kopi Mandailing.Sebagian besar hasil produksi biji kopi Indonesia adalah varietas robusta yang berkualitas lebih rendah. Biji arabika yang berkualitas lebih tinggi kebanyakan diproduksi oleh negara-negara Amerika Selatan seperti Brazil, Kolombia, El Salvador dan Kosta Rika. Oleh karena itu, sebagian besar ekspor kopi Indonesia (kira-kira 80%) terdiri dari biji robusta. Ekspor kopi olahan hanyalah bagian kecil dari total ekspor kopi Indonesia.Selain memproduksi kopi biasa, Indonesia juga memproduksi beberapa kopi spesial. Yang paling terkenal di antara kopi-kopi spesial ini adalah kopi luwak, kopi Toraja, kopi Aceh dan kopi Mandailing. 1.1 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah berdirinya usaha Coffee Cups ? 2. Sebutkan dan jelaskan analisis swot dalam usaha tersebut ? 3. Jelaskan analisis lingkungan ukm tersebut ? 4. Usaha apa yang dijalankan dan bagaimana bentuk usaha tersebut ? 5. Jelaskan fungsi manajemen yang ada dalam ukm tersebut ? 6. Jelaskan fungsi operasional manajemen yang ada di ukm tersebut ?
  • 7. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori A. Usaha Kecil Menengah 1. Pengertian Usaha Kecil Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha, yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai. Kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut : 1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau 2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah). 2. Pengertian Usaha Menengah Dalam Undang-Undang tersebut dalam Bab IV pasal 6 menyebutkan bahwa kriteria usaha menengah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah) 3. Ragam Pengertian UKM Selain pengertian-pengertian diatas, juga terdapat pengertian secara um2um mengenai Usaha Kecil Menengah yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga sebagai berikut : 1. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 Pengertian Usaha Kecil Menengah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
  • 8. 2. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Pengertian Usaha Kecil Menengah: Berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d. 99 orang. 4. Jenis dan Bentuk Usaha Kecil Menengah (UKM) Jenis dan bentuk dari Usaha Kecil Menengah (UKM) tidak selalu sama di setiap negara, pada umumnya selalu bervariasi tergantung pada konsep yang digunakan negara tersebut. Dalam setiap definisi sedikitnya memiliki dua aspek yang sama, yaitu aspek penyerapan tenaga kerja dan aspek pengelompokan perusahaan ditinjau dari jumlah tenaga kerja yang diserap dalam gugusan/kelompok perusahaan tersebut misalnya menurut pembagiannya Partomo dan Rachman, (2016) : Tabel 2.1 Kriteria Usaha Ditinjau Dari Jumlah Pekerja JENIS USAHA SKALA USAHA JUMLAH PEKERJA Usaha Kecil Kecil I – kecil 1 – 9 pekerja Kecil II – kecil 10 – 19 pekerja Usaha Menengah Besar - Kecil 100 – 199 pekerja Kecil – Menengah 200 – 499 pekerja Menengah – Menengah 500 – 499 pekerja Besar – Menengah 1000 – 1999 pekerja Usaha Besar >2000 Pekerja >2000 Pekerja Sumber : Partomo dan Rachman (2016:1) Kegiatan perusahaan pada prinsipnya dapat dikelompokan dalam tiga jenis usaha yaitu : 1. Perdagangan/distribusi Jenis usaha ini merupakan usaha yang terutama bergerak dalam kegiatan memindahkan barang dari produsen ke konsumen atau dari tempat yang mempunyai kelebihan persediaan ke tempat yang membutuhkan. 2. Produksi/industri Usaha produksi/industri adalah jenis usaha yang terutama bergerak dalam kegiatan proses pengubahan suatu bahan/barang menjadi bahan/barang lain yang berbeda bentuk atau sifatnya dan mempunyai nilai tambah.
  • 9. 3. Komersial Usaha jasa komersial merupakan usaha yang bergerak dalam kegiatan pelayanan atau menjual jasa sebagai kegiatan utamanya. 5. Keunggulan dan Kelemahan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dibandingkan dengan usaha besar Partomo dan Rachman, (2002) antara lain: 1. Inovasi dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam pengembanganproduk. 2. Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil. 3. Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat dibandingkan dengan perusahaan berskala besar. 4. Terdapat dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan. Kelemahan yang dimiliki Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Tambunan, (2016) adalah: 1. Kesulitan pemasaran Salah satu aspek yang terkait dengan masalah pemasaran yang umum dihadapi oleh pengusaha UKM adalah tekanan- tekanan persaingan, baik di pasar domestik dari produk-produk yang serupa buatan pengusaha-pengusaha besar dan impor, maupun di pasar ekspor. 2. Keterbatasan finansial UKM di Indonesia menghadapi dua masalah utama dalam aspek finansial antara lain: modal (baik modal awal maupun modal kerja) dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan output jangka panjang. 3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) Keterbatasan SDM dalam aspek-aspek kewirausahaan, manajemen, teknik produksi, pengembangan produk, control kualitas, akuntansi, mesin-mesin, organisasi, pemprosesan data, teknik pemasaran, dan penelitian pasar. 4. Masalah bahan baku Selama masa krisis, banyak sentra-sentra Usaha Kecil dan Menengah seperti sepatu dan produk-produk textile mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku atau input lain karena harganya dalam rupiah menjadi sangat mahal akibat depresiasi nilai tukar terhadap dolar AS.
  • 10. 5. Keterbatasan teknologi Berbeda dengan Negara-negara maju, UKM di Indonesia umumnya masih menggunakan teknologi tradisonal dalam bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya manual. BAB III METODOLOGI 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, dimana kita menggambarkan dan
  • 11. menjelaskan situasi dan kondisi yang terjadi, setelah peneliti melakukan observasi dan wawancara. Metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, penelitian kualitatif akan menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian. Data penelitian bisa diperoleh dari naskah, wawancara, catatan, foto, dokumen pribadi dan dokumen resmi lainnya. Laporan penelitian dilakukan dengan menganalisis data, dengan pertanyaan dengan kata Tanya mengapa, alasan apa dan bagaimana terjadinya akan senantiasa dimanfaatkan oleh peneliti. 3.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tentang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam memberdayakan usaha coffecups dalam pembelajaran bisnis yaitu: 1. Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Coffecups yang berada di Kabupaten Sidoarjo yaitu berada di Jalan Monginsidi dalam No. 9. 3.3 Kehadiran Peneliti Dalam penelitian kualitatif, kehadiran peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Kehadiran peneliti mutlak diperlukan, karena disamping itu kehadiran peneliti juga sebagai pengumpul data. Sebagaimana satu ciri penelitian kualitatif dalam pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti. Sedangkan kehadiran peneliti dalam penelitian ini sebagai pengamat partisipan/berperanserta, artinya dalam proses pengumpulan data peneliti mengadakan pengamatan dan mendengarkan secermat mungkin sampai pada yang sekecil-kecilnya. 3.4 Data dan Sumber Data Metodologi Penelitian Kualitatif Menurut sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, data dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1. Data Primer Data primer merupakan data yang diambil dan diolah sendiri oleh peneliti atau data yang secara langsung dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau suatu organisasi melalui objeknya. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung kepada pelaku usaha Coffecups di Kabupaten Sidoarjo. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang bukan dihasilkan dan dikumpulkan oleh peneliti melainkan diperoleh dalam bentuk yang sudah diolah mengenai gambaran umum perusahaan seperti sejarah perusahaan, visi misi, struktur organisasi dan data penjualan. Data sekunder juga diperoleh dari perpustakaan, internet, buku-buku teks, artikel artikel dari website dan beberapa literatur yang relevan.
  • 12. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Agar diperoleh data yang valid dalam penelitian ini perlu ditentukan teknik-teknik pengumpulan data yang sesuai. Dalam hal ini peneliti penggunakan metode sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara merupakan proses untuk memperoleh data atau keterangan untuk mencapai tujuan penelitian yang dilakukan dengan melalui kegiatan komunikasi verbal berupa percakapan. Alat pengumpulan data disebut pedoman wawancara dan sumber datanya disebut informan. Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur. Dalam penelitian ini yang bertunjuk sebagai informan adalah Mas Rizal Fahmi Putra selaku pemilik usaha coffecups di Kabupaten Sidoarjo. 2. Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode yang mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan sebagainya. Adapun dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah buku panduan, majalah-majalah, dan transkip yang behubungan mengenai peran Usaha Kecil Menengah (UKM) dan pertumbuhan unit UKM di Indonesia. 3.6 Teknik Analisis Data Menurut Lexy J. Moleong, analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode model Miles dan dan Hubermen yaitu selama proses pengumpulan data dilakukan 3 kegiatan penting diantaranya reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), verifikasi (verification). Berikut adalah gambar dari proses tersebut:
  • 13. Gambar Analisis data menurut Miles dan Huberman Gambar dari analisis data menurut Miles dan Huberman yang dikutip oleh Lexy J. Moleong. Dari gambar tersebut kita dapat melihat bahwa proses penelitian ini dilakukan secara berulang terus-menerus dan saling berkaitan satu sama lain baik dari sebelum, saat di lapangan hingga selesainya penelitian. 1. Pengumpulan Data Mengoleksi atau mengumpulkan data. Dalam tahap ini peneliti hadir di dalam objek penelitian untuk melakukan observasi, wawancara (interview), mencatat semua data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. 2. Reduksi Data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti di lapangan, maka jumlah data yang didapat juga semakin banyak, kompleks dan rumit, untuk itu perlu dilakukan reduksi data. Reduksi data memiliki makna merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Reduksi data berlangsung selama proses pengambilan data itu berlangsung, pada tahap ini juga akan berlangsung kegiatan pengkodean, meringkas dan membuat partisi (bagian-bagian). Proses transformasi ini berlanjut terus sampai laporan akhir penelitian tersusun lengkap. 3. Penyajian Data Setelah mereduksi data, langkah yang dilakukan peneliti adalah melakukan pneyajian data. Penyajian data dapat di artikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian ini dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori. Penyajian data
  • 14. bertujuan agar peneliti dapat memahami apa yang terjadi dalam merencanakan tindakan selanjutnya yang akan dilakukan. 4. Verifikasi Langkah terakhir dalam pengumpulan data adalah verifikasi. Dari awal pendataan, peneliti mencari hubungan-hubungan yang berkaitan dengan permasalahan yang ada, melakukan pencatatan hingga menarik kesimpulan. Kesimpulan awal masih bersifat sementara dan akan selalu mengalami perubahan selama proses pengumpulan data masih berlangsung akan tetapi bila kesimpulan yang dibuat didukung oleh data yang valid dan konsisten yang ditemukan di lapangan, maka kesimpulan tersebut merupakan kesimpulan yang kredibel. 3.7 Tahap-Tahap Penelitian Tahap-tahap ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap pra lapangan, tahap pekerjaan, tahap analisis data dan tahap pelaporan: 1. Tahap Pra Lapangan Pada tahap ini peneliti melakukan berbagai macam persiapan sebelum terjun ke dalam kegiatan penelitian. Diantaranya yaitu mengurus perizinan, yang merupakan salah satu hal yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Karena hal ini melibatkan manusia kelatar belakang penelitian. Kegiatan pra lapangan lainnya yang harus diperhatikan ialah latar penelitian itu sendiri perlu dijajaki dan dinilai guna melibatkan sekaligus mengenal unsur-unsur dan keadaan alam pada latar penelitian. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan Tahap ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan fokus penelitian dari lokasi penelitian. Dalam proses pengumpulan data ini penulis menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. 3. Tahap Analisis Data Pada tahap ini penulis menyusun semua data yang terkumpul secara sistematis dan terperinci sehingga data tesebut mudah dipahami dan temuanya dapat diinformasikan kepada orang lain secara jelas. 4. Tahap Pelaporan Tahap ini merupakan tahapan terakhir dari tahapan yang peneliti lakukan. Tahapan ini dilakukan dengan membuat laporan tertulis dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Laporan ini akan ditulis dalam bentuk skripsi. 3.8 Keabsahan Data Penelitian kualitatif secara intern merupakan fokus perhatian dengan beragam metode. Harus didasari bahwa penggunaan metode triangulasi mencerminkan upaya untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai suatu fenomena yang sedang dikaji. Triangulasi bukanlah alah atau strategi validasi, namun merupakan alternatif bagi validasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar dari itu untuk keperluan
  • 15. pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yag paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Menurut Denzin sebagaimana di kutip oleh Lexy J. Moleong, membedakan tiga macam triangulasi sebagai tekenik pemeriksaan keabsahan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk triangulasi metode, triangulasi metode dapat dilakukan dengan melakukan pengecekan data dari berbagai macam teknik pengumpulan data. Misalnya dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dan dokumentasi. Data dari ketiga teknik tersebut dibandingkan adakah konsistensi, jika berbeda dijadikan catatan dan dilakukan pengecekan selanjutnya mengapa data bisa berbeda.
  • 16. BAB IV PEMBAHASAN 4.1. SEJARAH USAHA Nama Usaha : Kafe Coffeecups Jenis Produk : Kopi Pemilik Usaha : Rizal Fahmi Putra Alamat Usaha : Jalan Monginsidi No.9 Sidoarjo-Jawa Timur Usaha coffecups ini tergolong usaha kecil dan menengah. Dan usaha kafe ini telah berdiri sejak tahun 2010. Pada awalnya modal usaha mereka berasal dari hasil jerih payah berkerja selama 9 tahun sebagai angkringan. Dilihat dari segi lingkungan sidoarjo, kebanyakan penjualan kopi masih menggunakan kopi dalam kemasan (sachet). Berawal dari keinginan membuka usaha kafe sendiri dengan modal hasil bekerja serta bantuan modal dari investor. Seiring berjalannya waktu, usaha ini telah berkembang dan dapat menguasai pasar sekitar. Berjalan hampir 1 tahun, usaha ini terjangkit masalah internal antara pengelola dengan pemodal yang mengharuskan untuk menutup usaha karena tidak ada suatu perjanjian di awal. Setelah usaha ini berhenti, pemilik berinovasi untuk membuka kembali tetapi dengan lingkup yang lebih kecil berupa angkringan dengan membuka 4 cabang yang bertempat di sidoarjo. Mas rizal sebagai pemilik, beliau juga sebagai pengelolah angkringan tersebut. Akhirnya terjangkit masalah kembali dan menyisahkan sebuah kedai kopi saja. Untuk memulainya serta mendapatkan modal kembali, beliau menjadi ojek online dan disamping itu juga mas rizal bekerja di Jakarta kuliner center sebagai trainer barista selama 1 tahun dan akhirnya mas rizal bisa membuka kembali dengan modal sebesar 50 juta. Sampai saat ini usaha kafe ini sudah berkembang pesat baik melalui pasar online dan offline. 4.2. SWOT a. Strengths/ Kekuatan. Dari aspek produk, Coffee Cups memberikan nuansa bagi yang ingin kopi tetapi tidak terlalu suka kopi sehingga mengeluarkan produk yang bisa dinikmati semua kalangan. Serta produk ini memiliki banyak varian rasa dan kemasan yang unik sehingga cocok di kalangan milenial.
  • 17. b. Weakness/ kelemahan Jika mereka tidak dapat memperhitungkan jumlah bahan baku yang akan diolah, itu akan menimbulkan pemborosan dalam bahan baku, dan itu dapat merugikan usaha tersebut. Serta biji kopi itu tidak dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama karena akan mempengaruhi cita rasa kopi itu sendiri. c. Opportunities/Kesempatan Memanfaatkan sistem pasar online untuk mencapai target dan memperluas jaringan sehingga memudahkan konsumen untuk mengenal produk coffee cups di semua kalangan. Serta produk coffee cups sendiri menawarkan promo untuk dine-in disana dan memiliki ciri khas tersendiri dalam pengolahan varian rasa. d. Threats/ Ancaman Jika secara internal, adanya kesalahan dari pegawai yang tidak mengikuti S.O.P usaha tersebut. Dan jika dalam faktor eksternal, dalam pencapaian target pasar yang coffee cups miliki hampir sama dengan kompetitor dalam lingkup wilayah yang sama. Rawan nya putus kerja sama antara vendor dengan pemilik coffee cups sendiri, sehingga membuat turunnya omset sehingga tidak tercapainya target penjualan. 4.3. ANALISIS LINGKUNGAN A. Faktor internal Membeli bahan dalam bentuk green bean, diolah melalui tahapan roasting sampai menjadi bubuk kopi, kemudian dijual. Usaha ini dapat dikerjakan sebagai usaha perorangan dengan menggunakan peralatan atau mesin milik sendiri. Harus secara intensif dan berkelanjutan mengontrol setiap proses dan mempertahankan kualitas kopi yang tetap baik, dengan cita rasa dan aroma khas yang terkandung dalam kopi olahannya Proses ini merupakan tahapan dalam pembentukan aroma dan rasa khas dari dalam biji kopi dengan perlakuan panas. Untuk keperluan sangrai, dewasa ini telah tersedia berbagai mesin roasting otomatis dengan menggunakan daya listrik disertai dengan keunggulan yang bervariatif, baik dari segi tampilan, kecepatan
  • 18. dalam penyangraian serta banyak dijual di pasaran. Kopi yang telah disangrai, disarankan tidak bersentuhan langsung dengan tangan. Proses-proses sebaiknya dilakukan menggunakan alat bantu, misalnya sendok. Hal itu untuk menghindari kontaminasi bakteri dari tangan yang dapat berakibat penurunan kualitas kopi hasil sangrai (roasted beans). Tahap selanjutnya adalah proses penggilingan atau grinding. Proses ini akan menghasilkan bubuk kopi yang siap untuk dikemas dan selanjutnya dipasarkan kepada konsume B. Faktor eksternal Analisis faktor eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi factor-faktor kunci yang menjadi peluang dan ancaman dalam pengembangan industry kecil tahu. 1. Kondisi Perekonomian Kondisi ekonomi membawa pengaruh yang berarti terhadap jalannya industri kecil Tahu Super Spesial terutama terhadap pendapatan yang diperoleh. Seperti kenaikan harga-harga berpengaruh terhadap harga bahan baku kedelai dan sarana produksi lainnya misalnya bahan bakar diesel dan harga sembako. 2. Sosial dan Budaya Perubahan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat berdampak sangat besar terhadap coffecups. Ketika masyarakat mulai menyadari bahwa kopi mengandung kafein yang baik untuk kesehatan, tuntunan konsumen yang semakin mengedepankan kualitas daripada kuantitas terutama terhadap konsumsi tahu menjadi perhatian pengusaha terhadap keberlangsungan industri kecil tahu. Usaha Coffecups juga menjadi icon di Desa Sidoklumpuk, Kabupaten Sidoarjo. Pandangan penduduk terhadap usaha kecil kopi, terutama masyarakat yang tidak memiliki usaha yang terkadang merasa dirugikan
  • 19. karena limbah yang dihasilkan oleh sisa produksi. Kesenjangan sosial antar usaha perhatian pemerintah yang tidak merata dalam pemberian subsidi kopi. 3. Teknologi Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan strategi. Kemajuan teknologi dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang lebih berdaya guna ketimbang keunggulan yang sudah ada .Teknologi yang digunakan pada usaha coffecups yaitu diperlukan alat penyeduhan manual secara lengkap, seperti peralatan V60, Chemex, Aeropress dan lain-lain. Hal ini memberikan hiburan sekaligus edukasi kepada pengunjung bagaimana cara menyeduh kopi yang baik dan spesifik serta menghasilkan cita rasa khas yang menarik bagi penikmat dan pengunjung. 4. Pemasok Keberadaan pamasok untuk menyediakan baik pasokan kopi sangat dibutuhkan oleh pengusaha. Pemasok kopi tidak hanya satu jenis kopi saja yang disediakan. Pemasok lebih banyak menyediakan kopi impor daripada kopi local mengingat harganya lebih murah dengan kualitas lebih baik karena penanaman kopi lebih cocok pada daerah subtropis dan pihak asing lebih berani menanam dengan jumlah besar mengingat biaya variable lebih kecil.Pengusaha kopi juga memilih kopi impor untuk melakukan produksinya. Selain itu, pemasok juga sangat dibutuhkan ketergantungan dalam pengolahannya. 5. Konsumen Konsumen tersebut sasaran utama bagi pengusaha kopi. Konsumen dapat mempertimbangkan terhadap kualitas produk yang akan dikonsumsi. Kepercayaan konsumen sangat diperhatikan sehingga pengusaha dituntut untuk memberikan kualitas kopi yang baik. Pasar yang dijadikan sasaran pengusaha yaitu konsumen kopi di pasar sekitar Kecamatan sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo. 4.4. BENTUK USAHA FRANCHISE Usaha ini dikelola sendiri oleh mas rizal dengan bantuan 4 karyawan. Karena berawal dari keinginan membuka usaha kafe sendiri
  • 20. dengan adanya bantuan modal dari investor seperti bantuan modal awal atau untuk pengembangan usaha dengan seiring berjalannya waktu, usaha ini telah berkembang pesat dan dapat menguasai pasar sekitar. 4.5. FUNGSI MANAJEMEN a. Planing (perencanaan) Berawal dari kenginanan dan mimpi untuk membuka kafe sendiri yang berawal dari modal hasil jerih payah bekerja sebagai pedagang angkringan dipinggir jalan sampai akhirnya dapat modal dari investor untuk mengembangkan usaha tersebut menjadi besar. b. Organizing (pengorganisasian) Struktur organisasi dari perusahaan ini direncanakan hanya memiliki 4 orang karyawan. Adapun perincian tugas-tugas karyawan tersebut adalah. 1. Karyawan Pertama bertugas dalam bidang barista. 2. Karyawan 2 dan 3 bertugas dalam bidang marketing, memperkenalkan produkkepada masyaakat, seperti membuat poster, baliho atau spanduk dan sebagainya 3. Karyawan 4 bertugas dalam bidang administrasi, menginput data penjualan yang keluar. -------------- Struktur ini hanya diunakan ditahun pertama sejak perusahaan beroperasi. Setelah itu, kemungkinana aka nada penambahan karyawan sesuai dengan perkembangan usaa ini, sehingga struktur akan berubah sesuai dengan jumlah karyawan yang dibutuhkan. Ada sekumpulan atau kelompok yang secara formal dipersatukan untuk bekerja sama dalam pembagian atau alokasi tugas dan tanggung jawab tertentu dalam guna memudahkan pencapaian usaha tersebut. c. Actuating PEMILIK USAHA MAS RIZAL INVESTOR BARISTA Rifqi Febriant o MARKETING Jessica Pamela Nissya Pristianty ADMINISTRAT OR Andini Kumala
  • 21. Dengan mengoptimalkan program kerja, karyawan coffecups harus sejalan dengan rencana kerja serta diikuti dengan kerja keras dan kerja sama untuk mencapai sebuah target yang telah di tentukan oleh mas rizal sebagai pemilik coffecups. Serta harus mengedepankan sikap ramah dalam pelayanan terhadap konsumen dengan tujuan memberikan kenyamanan supaya tujuan dalam memperoleh laba sebanyak-banyaknya tercapai. d. Controling (pengawasan) Kegiatan usaha tersebut harus menetapkan standar oprasional pelaksanaan dengan tujuan perencanaan serta merancang system informasi dan membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang ditetapkan sebelumnya untuk meminimalisir tingginya kesalahan dalam kegiatan usaha tersebut. 4.6. FUNGSI OPERASIONAL MANAJEMEN a. Manajemen produksi Dengan memasok bahan baku di vendor (pihak penyedia barang untuk proses produksi) untuk menekan biaya produksi supaya mendapatkan profit yang tinggi. b. Manajemenpemasaran Sistem pemasaran yang digunakan adalah sistem ofline dan online, sistem ofline dengan cara menikmati secara langsung di tempat, sedangkan sistem online dengan cara bekerja sama dengan aplikasi ojek online. Dalam 1 hari dapat menjualkan 70 produk per hari. c. Manajemen keuangan Modal pertama untuk membuka Coffee Cups kurang lebih 60 juta, dikarenakan untuk keperluan membeli barang, alat, dan sewa tempat, serta untuk mengembalikan modal Coffee Cups mempunyai target selama 3,5 bulan dengan cara menjual 70 cups perhari dengan provit sekitar 1,2 juta. d. Manajemen informasi Dalam usaha yang sudah berdiri memiliki sistem informasi yang terstruktur seperti manajemen informasi yang mengatur bagaimana interaksi didalam lingkup pekerjaan sehingga menjalakan SOP yang berlaku, misalnya dalam sisitem informasi produksi, sistem informasi permasaran maupun dalam kegiatan lainnya e. Manajemen SDM
  • 22. Dalam usaha Coffee Cups, mereka sudah memiliki spesialisasi atau pembagian kerja (job desk) sesuai dengan keahliannya masing-masing seperti bagian Barista, Kasir sama Waiters. Semua tenaga kerja diberi upah dalam jangka bulanan yaitu 1.000.000 sampai 1.200.000. Sedangkan dalam perhari target pencapaian, penjualan menghasilkan 70 kali produksi. 4.1 PERMASALAHAN Sebutkan dan jelaskan analisis swot dalam usaha tersebut ? Jelaskan analisis lingkungan ukm tersebut ? Usaha apa yang dijalankan dan bagaimana bentuk usaha tersebut ? Jelaskan fungsi manajemen yang ada dalam ukm tersebut ? Jelaskan fungsi operasional manajemen yang ada di ukm tersebut ? 4.2 SOLUSI 1. Kekuatan : Cita rasanya tidak berubah dari waktu ke waktu. Kelemahan : Jika kebanyakan air untuk campuran bahan baku dan menjadi lembek. Peluang : Cita rasa Roti Gress dapat berbeda dengan perusahaan roti lainnya. Ancaman : Roti bukanlah makanan pokok orang Indonesia, yang sewaktu- waktu roti tidak dibutuhkan lagi dan besar kemungkinan perusahaan dapat gulung tikar. Tetap mempertahankan cita rasa sampai generasi selanjutnya dan terus memantau keadaan bahan baku sebelum di panggang untuk menjadi roti, tetap mencoba untuk membuat roti yang berbada dari roti lainnya agar lebih unggul tetapi tidak meninggalkan cita rasa. 2. Bahan baku : untuk mengikuti zaman yang sudah lebih modern Produksi : untuk bagian produksi tetap sama dengan produksi-produksi lainnya
  • 23. Konsumen : Di dalam usaha Roti Gress tersebut Bpk. Sugianto menerima kritik dan saran dari konsumen / pelanggan Roti Gress Eksternal : Selalu menjaga mutu produk.,Tidak mengabaikan komplain dari konsumen,Untuk bahan baku lebih memilih produk yang unggul dari yang lainnya,Harga tawar produk agar pelanggan tidak beralih :bapak sugianto mengikuti arus keadaan harga pokok dipasaran. 3. Jika dilihat dari usaha Roti Gres ini beliau tidak menggunakan konsep franchise / waralaba, dikarenakan penghasilan yang didapat dari penjualan roti tersebut untuk dirinya sendiri dan keluarga. Seandainya UKM Roti Gress tersebut dibentuk dengan menerapkan franchise/waralaba maka usaha ini akan berkembang dan memiliki cabang disetiap daerah, dan ada syarat- syarat yang harus dipenuhi 4. Fungsi manajemen Planning: Ukm ini awalnya memiliki planning untuk membuat ukm roti gres, denganberkerja pada perusahan roti yang bernama “ roti 123”, akhirnya Bpk sugianto pendiri ukm ini berfikiran untuk mendirikan ukm ini. Organizing: Setelah merencanakan untuk mendirkan ukm ini, pendiri mengajak keluarga untuk menjalankan usaha ini, organisasi di ukm ini terdiri dari 6 anggota yaitu Bpk Sugianto sebagai pendiri, istri dan 2 anaknya sebagai yang memproduksi, 2 menantunya sebagai orang yang memasarkan produknya. Actuating: Setelah itu bpk sugianto memberikan pelatihan dan pengarahan kepada keluarga untuk membantu usahanya dan melatih cara berbicara kepada konsumen (seperti pelatihan pembuatan roti dan cara berbicara). Controlling: Untuk menjaga kualitas produknya pemilik usaha melakukan pengawasan dan menerima kritik dan saran dari konsumennya.
  • 24. Fungsi oprasional manajemen SDM(Sumber daya manusia): pada ukm roti gres ini, memiliki 5 karyawan yaitu istrinya, 2 anaknya, dan 2 menantunya. Keuangan: modal awal ukm ini Rp.20.000.000 diperoleh bpk Sugianto dari hutang bank. Harga Jual roti berkisar Rp. 3000,- – Rp. 10.000,-/ Pcs Produksi: ukm ini memproduksi bermacan - macam roti mulai dari bentuk dan varian rasanya. Pemasaran: produk yang ada di ukm ini di pasarkan dengan menggunakan 2 kurir untuk memasarkan produk dan saat ini mulai menjalankan bisnis melalui media sosial. Informasi: Untuk menerima kritik dan saran usaha dari konsumen secara langsung dengan mendatangi tempat produksi, melalui telepon, dan melalui kurir-kurirnya. Permasalahan :UKM Roti Gres ini tidak menggunakan system keuangan,Kurangnya menariknya packing roti, Tidak memperhatikan daya saing di pasar. 5. Kekurangan: a. UKM Roti ini tidak menggunakan system keuang dalam hal produksiannya b. Packaging yang kurang menarik perhatian konsumen c. Kurangnya memperhatikan daya saing yang semakin tinggi Cara mengatasi : a. Lebih meningkatkan sistem keuangan dalam han produksi b. Lebih memperhatikan packing yang digunakan agar menarik. c. Lebih memperhatikan daya saing pasar yang semakin tinggi, dan dapat mempertahankan kualitas produk
  • 25. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dalam menjalankan sebuah usaha harus dapat memperhitungkan jumlah bahan baku yang harus diolah tanpa merugikan usaha tersebut, dikarenakan setiap bahan baku memiliki jangka waktu tersendiri. 5.2 Saran Perhitungan jumlah bahan baku menggunakan metode min-max stok. Untuk itu coffeecups perlu mempertimbangkan metode ini agar tidak terjadi overstock pada bahan baku. Selain itu agar coffeecups dapat mengetahui perkiraan pemesanan konsumen dan juga dapat membeli kebutuhan bahan baku dengan tepat tanpa khawatir terlalu banyak atau terlalu sedikit.
  • 27.
  • 28. DAFTAR PUSTAKA Titik Sartika Partomo dan Abd Rachman Soedono. (2002). Ekonomi Skala Kecil/ Menengah dan Koperasi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Tambunan, Tulus, “Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia : isu-isu penting”, Jakarta : LP3ES, 2012. Departemen Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Data Usaha Mikro,Kecil,Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun 2012 2013, http://www.depkop.go.id/berita-informasi/data- informasi/dataumkm/, diakses 4 Desember 2019. Komoditas kopi di Indonesia 2016-2017, https://www.indonesia- investments.com/id/bisnis/komoditas/kopi/item186, diakses 4 Desember 2019. Bina UKM. 2011. Perkembangan Produksi Kopi Di Indonesia. http://binaukm.com/2011/09/ perkembangan-produksi-kopi-di- Indonesia/, diakses 4 Desember 2019.
  • 29. Peraturan Pemerintah RI Nomor 44 tahun 1997 tentang Kemitraan. Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 tentang Usaha Kecil dan Menengah.