Workshop Peningkatan Kapabilitas GTK di SMKN 3 Palangka Raya membahas pembelajaran berbasis project based learning. Metode ini mendorong pembelajaran yang sesuai dengan minat siswa dan memberi ruang untuk pengembangan karakter. Kurikulum Merdeka mendukung pembelajaran berbasis proyek untuk mengembangkan keterampilan blasteran dan karakter siswa.
1. PEMBELAJARAN BERBASIS PROJECT BASED LEARNING
disajikan pada :
Workshop Peningkatan Kapabilitas GTK
di SMKN 3 Palangka Raya
2 – 4 Agustus 2023
Gita Mahardika Pamuji, SST.Par., M.Pd
2. Gita Mahardika Pamuji, SST.Par., M.Pd.
085861350326
Mahardika.igie@gmail.com
Departemen
Usaha Perjalanan Wisata
BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata
Jl. Raya Parung km.22-23
Bojongsari
Depok – Jawa Barat
Gita.mahardika@kemdikbud.go.id
Igie_mahardika
3.
4. Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta
memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 12
Kurikulum Merdeka memiliki beberapa
karakteristik utama yang mendukung pemulihan
pembelajaran:
1
2
3
Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan
soft skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia;
gotong royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar
kritis; kreativitas).
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup
untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi
dasar seperti literasi dan numerasi.
Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran
yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right
level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan
muatan lokal.
5. Arah Perubahan
Kurikulum di sekolah dapat dikembangkan bersama dunia kerja yang menjadi mitranya.
Di pemerintah pusat, perumusan kurikulum disusun bersama praktisi & pimpinan dari Industri, Asosiasi
Profesi, Pemda, dan mitra
Struktur lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum dan Kejuruan. Persentase
kelompok kejuruan meningkat dari 60% ke 70%
Penguatan softskills dan kompetensi minimum difokuskan sedari awal agar menjadi pondasi
pengembangan hardskills
Mata pelajaran pada kelompok umum maupun kejuruan diarahkan menjadi kontekstual pada keahlian yang
dikembangkan
Alokasi waktu khusus projek penguatan profil pelajar Pancasila dan Budaya Kerja untuk peningkatan
soft skill (karakter dari dunia kerja
Praktek Kerja Industri (Prakerin) Minimal 1 semester
Penerapan pembelajaran berbasis projek dengan mengintegrasikan mata pelajaran terkait, termasuk Mata
Pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan, dan untuk penguatan ‘Teaching Factory’ di SMK
Mapel Kejuruan menggunakan PBL (project riil dari konsumen/industri, menghasilkan produk), kontennya
menyesuaikan konteks
Siswa dapat memilih mapel berdasarkan renjana (passion) untuk pengembangan diri, baik untuk
berwirausaha, bekerja, maupun melanjutkan pendidikan selama 3 semester (misalnya: Digital Marketing,
Multimedia, Hospitality, Public Speaking, Bahasa Asing, dan sebagainya). atau mata pelajaran kejuruan lain
di luar konsentrasi keahliannya.
K
e
m
e
n
t
e
r
i
a
n
P
e
n
d
i
d
i
k
a
n
,
K
e
b
u
d
a
y
a
a
n
,
R
i
s
e
t
,
d
a
n
T
e
k
n
o
5
Kurikulum Merdeka pada SMK
Berfokus pada pengembangan
kompetensi kejuruan dan
pemahaman siswa akan konteks
kejuruan
Penguatan pembelajaran berbasis
projek
Fleksibilitas pada pembelajaran
Dunia kerja terlibat dalam
pengembangan kurikulum SMK
oleh Pemerintah maupun di sekolah
6. TRANSFORMASI SMK TERWUJUD MELALUI LINK AND MATCH YANG
MENDALAM DAN MENYELURUH
i
Link & Match
Keterlibatan dunia kerja di
segala aspek penyelenggaraan
pendidikan vokasi
Kurikulum disusun bersama
termasuk penguatan aspek softskills dan karakter
kebekerjaan untuk melengkapi aspek hardskills
yang sesuai kebutuhan dunia kerja
Pembelajaran berbasis project riil dari
dunia kerja (PBL)
untuk memastikan hardskills akan
disertai softskills dan karakter yang kuat
Jumlah dan peran guru/instruktur dari
industri dan ahli dari dunia kerja
ditingkatkan secara signifikan (sampai minimal
mencapai 50 jam/semester/ program keahlian)
Praktik kerja
lapangan/industri
minimal 1 semester
1
2
3
4
Sertifikasi kompetensi
yang sesuai standar dan kebutuhan dunia kerja
(bagi lulusan dan bagi guru/instruktur)
Riset terapan mendukung teaching factory
yang bermula dari kasus atau kebutuhan
Komitmen serapan
lulusan oleh dunia kerja
5
6
7
8
i
Update teknologi dan
pelatihan bagi guru/instruktur
secara rutin dari dunia kerja
K
e
m
e
n
t
e
r
i
a
n
P
e
n
d
i
d
i
k
a
n
,
K
e
b
u
d
a
y
a
a
n
,
R
i
s
e
t
,
d
a
n
T
e
k
n
o
6
Berbagai kemungkinan kerja sama yang dapat dilakukan dengan dunia
kerja, antara lain:
✔ Beasiswa dan/atau ikatan dinas
✔ Donasi dalam bentuk peralatan laboratorium, atau dalam bentuk lainnya
✔ dan lain sebagainya
Tidak hanya MoU, tapi juga dengan:
7. Input Peserta Didik dengan
Passion, Potensi Bakat,
dan Minat masing-masing.
Penguatan Softskills,
Karakter, dan Leadership
Membangun daya Literasi,
Numerasi, Kreativitas,
dan Berpikir Kritis
Pembelajaran Hardskills
kontekstual melalui
Project Based
Learning bersama
Industri dan Dunia
Kerja
Magang dan Sertifikasi
Kompetensi
Tercipta lulusan dengan
Kompetensi.
Softskills X Karakter X
Hardskills
TAHAP 01.
INPUT SISWA
TAHAP 02.
SOFTSKILLS
TAHAP 03.
HARDSKILLS
TAHAP 04.
KOMPETENSI
TAHAP 05.
LULUSAN
ALUR PEMBELAJARAN
Dengan fondasi Literasi, Numerasi, Kreativitas, dan Berpikir Kritis
Bekerja
Teknisi Ahli / Manajerial /
Pimpinan
PROYEKSI LULUSAN SMK
(B-M-W)
Melanjutkan Studi
Studi lanjut ke jenjang yang
lebih tinggi (DN/LN)
Wirausaha
yang tangguh dan sukses
7
8. Apa itu Project-Based Learning (PBL)?
Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning) adalah
pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan
sebagai media. Peserta didik
melakukan eksplorasi,
penilaian, interpretasi, sintesis,
dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk
hasil belajar.
using authentic, real-world
project, based on a highly
motivating and engaging
question, task, or problem to
teach students academic content
in the context of working
cooperatively to solve the
problem”
(Barell, Baron, dan Grant
dalam Bender, 2012).
9. Kenapa Harus PjBL?
1.Sesuai tuntutan kurikulum dan pengembangan kompetensi
abad 21
2.Melatih kemampuan berpikir kritis terhadap masalah dan
mencari solusinya
3.Memberikan pengalaman nyata dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan/projek kolaboratif
4.Siswa terlibat aktif dalam projek sesuai bakat dan minatnya
5.Dapat diterapkan pada kegiatan pembelajaran semua mata
pelajaran
(Ai Sri Nurhayati dkk, 2019:15)
10. • Dilatih dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang
digunakan dalam pekerjaan.
• Dilatih dengan cara mereplikasi lingkungan kerja semirip
mungkin dengan yang terjadi di DUDI
• Dilatih berulang-ulang secara langsung dan secara individual
dalam kebiasaan berfikir dan bekerja seperti di DUDI dan
• Memperhatikan permintaan pasar.
(Charles A Prosser)
Prinsip-Prinsip Pelaksanaan
Pembelajaran PJBL
11. 1. Merancang pembelajaran yang seimbang pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
2. Mudah memusatkan perhatian siswa dalam belajar pada satu project
3.Meningkatkan efektifitas pembelajaran, karena semua mata pelajaran yang
relevan dipelajari dalam topik/proyek yang sama.
4. Memiliki penguasaan kompetensi lebih mendalam dan berkesan.
5. Mengarahkan siswa agar mampu bekerja dengan profesional di dunia kerja.
6. Menyiapkan siswa memiliki kompetensi (Hard skills) (soft Skills)
7. Membudayakan budaya kerja industri, terutama budaya mutu, efisiensi dan kreatif
dan mandiri
8. Memberikan wahana pengalaman belajar siswa dengan pengalaman berhasil.
Tujuan Penyelenggaraan Pembelajaran
Berbasis PJBL
12. 1. Fungsi akademik: Tempat siswa belajar langsung seperti halnya di industri
dan pengembangan dirinya, kemampuan manajerial, akuntansi,
kepemimpinan, kreativitas, pembentukan karakter, budaya kerja, motivasi,
dan etos kerja.
2. Fungsi Ekonomi: (a) menjadi unit usaha, (b) Penyedia lapangan kerja
bagi warga sekolah maupun masyarakat sekitar.
3. Fungsi Sosial: (a) Meningkatkan performansi sekolah (b) Meningkatkan
kepercayaan masyarakat dan DUDI terhadap kualitas lulusan SMK
Fungsi Pembelajaran Berbasis Proyek
di SMK
13. Karakteristik
Pembelajaran Berbasis Proyek
• Leads students to investigate important ideas and
questions
• Is framed around an inquiry process
• Is differentiated according to student needs and interests
• Is driven by student independent production and
presentation rather than teacher delivery of information
• Requires the use of creative thinking, critical thinking,
and information skills to investigate, draw
• conclusions about, and create content
• Connects to real world and authentic problems and
issues
(Klein et al, 2009)
PPT.3a
-3.12
14. Karakteristik Project Base Learning
Menekankan aktivitas pembelajaran siswa
1. Student centered (berpusat pada siswa )
- Menjadi : problem solver, decision maker, investigator,
documentaria
- Berperan sebagai pekerja sesuai dengan bidang ilmu
2. Long – term ( Jangka panjang)
- panjang waktu proses pembelajaran yang bervarias
3.Terintegrasi dengan isu-isu nyata dan
PPT.3a
-3.14
15. Lanjutan..........
4. Mengembangkan keterampilan dunia nyata
Berbagai keterampilan yang diperoleh :
- Kemampuan bekerja dengan baik dengan
orang lain
- Membuat keputusan bijaksana
- Mengambil inisiatif
- Memecahkan masalah yang komplek
5. Memungkinkan untuk berbagai gaya belajar
- Dapat diakses oleh semua pembelajar
PPT.3a
-3.15
16. 1.Memiliki kompetensi dasar yang lebih menekankan pada
aspek keterampilan atau pengetahuan pada tingkat
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi (memodifikasi,
mencoba, membuat, menggunakan, mengoperasikan,
memproduksi, merekonstruksi, mendemonstrasikan,
menciptakan, merancang, menguji, dll )
2.Dapat menghasilkan sebuah produk
3.Memiliki keterkaitan dengan permasalahan nyata atau
kehidupan sehari-hari.
(Ai Sri Nurhayati dkk, 2019:17)
Materi yang sesuai menggunakan PjBL?
17. 2
PUZZLE TEMPLATE
When
Students
engage in
PjBL …
They become
systemthinkers
They learn project
management
They grow more
empathetic
They engage in
iterative thinking
They become
explorers
They are more
engaged in the
learning
They are ready
for creative
economy
They learn to take
creative risk
They think
divergently
01
4 02
0
0
They make deep
connections
between ideas
They become
problem-solvers
18. PjBL
misconceptions
PjBL is not : the dessert
PjBL is: the main course
01.
02. PjBL is not: a string of activities tied together
under a theme, concept, time period, culture,
geographic area, etc
PjBl is: set of learning experiences and tasks
that guide students in inquiry toward answering
a central question, solving problem, or meeting
a challenge
PjBL is not: the same as
“making something” or
“hands-on learning” or “doing
an activity.”
PjBL is: often focus on
creating physical artifact, but
not always. It must involve
other intellectually challenging
tasks and product focused on
research , reading, writing,
discussion and oral
presentation
03.
19. 19
Kelas X Kelas XI Kelas XII
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Projek Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial
Projek Kreatif dan
Kewirausahaan
Projek Kreatif dan
Kewirausahaan
Bukan berarti Mata Pelajaran Lain pembelajarannya tidak berbasis Projek
PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK
TERSURAT
20. Siapkan 1 kertas dan pena untuk menulis.
Ikuti instruksi pelatih. Gambarlah apapun yang
diinstruksikan oleh pelatih pada kertas yang sudah
di sediakan.
Instruksi 1.
- Gambarlah 4 buah persegi empat kecil.
- Gambar 1 persegi panjang besar
- Kemudian gambar 1 segitiga sama kaki
- Gambarlah 1 buah persegi Panjang kecil.
Icebreak
21. Yang dimaksud adalah gambar RUMAH
Berdasarkan 1 instruksi yang sama, namun mengapa ada banyak gambar
berbeda yang dibuat oleh peserta?
Hal tersebut karena adanya INSTRUKSI YANG KURANG JELAS yang
menyebabkan persepsi beragam dari peserta didik.
Begitu pula saat kita mengajar di kelas, apabila instruksi tidak jelas, maka
persepsi dari siswa akan beragam dan seringkali keluar dari pemahaman yang
dimaksud. Hal ini membuat tujuan pembelajaran sulit dicapai.
Oleh sebab itu, penting sekali untuk membuat perencanan pembelajaran yeng
tepat, jelas dan relevan.
Membuat modul ajar / RPP yang tepat adalah salah satu hal wajib yang harus
dilakukan oleh guru.
22. Struktur Kurikulum
Kegiatan Utama Acuan
Pembelajaran intrakurikuler Capaian Pembelajaran
Projek penguatan profil pelajar
Pancasila
Standar Kompetensi Lulusan
ditujukan untuk memperkuat
pencapaian profil pelajar Pancasila
23. 1.Manajemen Sekolah
2.Guru mapel yang relevan
3.Peserta Didik
4.Orang Tua
5.Dudi
6.Dinas Pendidikan
7.KPAID
Siapa yang terlibat dalam
PjBL?
24. Perencanaan Pembelajaran
(Permendikbudristek No. 16/2022 : Standar Isi)
Merupakan aktivitas dilakukan oleh Pendidik untuk
merumuskan:
a. capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari
suatu unit pembelajaran;
b. cara untuk mencapai tujuan belajar; dan
c. cara menilai ketercapaian tujuan belajar. .
26. Perencanaan Pembelajaran
Hal 23 Panduan Pembelajaran dan Asesmen tahun 2022
Rencana pembelajaran ini dapat berupa:
(1) rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal sebagai
RPP atau
(2) dalam bentuk modul ajar.
Apabila menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu membuat
RPP karena komponen-komponen dalam modul ajar meliputi
komponen-komponen dalam RPP atau lebih lengkap daripada RPP.
27. Komponen Perencanaan Pembelajaran
Permendikbudristek
No. 16/2022 :
Standar Isi
SE No 14/2019
Penyederhanaan
RPP
RPP Modul Ajar
Panduan Pembelajaran & Asesmen 2022
•Tujuan
pembelajaran
•Langkah atau
kegiatan
pembelajaran
•Penilaian atau
asesmen
pembelajaran
•Tujuan
pembelajaran
•Langkah-langkah
pembelajaran
•Penilaian
pembelajaran
(assesment)
•Tujuan
pembelajaran
•Langkah-langkah
atau kegiatan
pembelajaran
•Asesmen
pembelajaran
•Tujuan pembelajaran
•Langkah-langkah atau
kegiatan pembelajaran
•Rencana asesmen
untuk di awal
pembelajaran
•Rencana asesmen di
akhir pembelajaran
•Media pembelajaran
Hal 23 Panduan Pembelajaran dan Asesmen tahun 2022
28. Komponen Minimum Perencanaan Pembelajaran
(Hal 23 Panduan Pembelajaran dan Asesmen tahun 2022)
RPP Modul Ajar
• Tujuan pembelajaran (salah satu dari
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran).
• Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau
lebih pertemuan.
• Asesmen pembelajaran: Rencana
asesmen untuk di awal pembelajaran dan
rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran.
• Tujuan pembelajaran (salah satu dari
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran).
• Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu tujuan
pembelajaran yang dicapai dalam satu atau
lebih pertemuan.
• Rencana asesmen untuk di awal
pembelajaran beserta instrumen dan cara
penilaiannya.
• Rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran beserta instrumen dan cara
penilaiannya.
• Media pembelajaran yang digunakan,
30. Langkah-Langkah
Pembelajaran
Menentukan
Pertanyaan
Mendasar
Guru bersama dengan
peserta didik menentukan
tema/topik projek
Topik : Melayani laundry
hotel
Usaha apa yang
sekiranya belum ada
namun dibutuhkan
disekitar kita
Apakah usaha laundry
menguntungkan?
Apakah ada target marketnya?
Mengajukan pertanyaan
mendasar apa yang harus
dilakukan peserta didik
terhadap topik/ pemecahan
masalah.
Apa yang harus kami
persiapkan?
Peralatan dan bahan apa yang
diperlukan?
Bahan apa yang akan
dilaundry? dry cleaning, linen,
uniform hotel atau guest
laundry?
Bagaimana langkah-
langkahnya?
Mata Pelajaran terkait, Bahasa Indonesia, Matematika
31. Langkah-Langkah
Pembelajaran
Menyusun
Perencanaan
Proyek
Guru memfasilitasi
perancangan kegiatan projek
beserta pengelolaannya
Guru/sekolah memfasilitasi
kerjasama dengan hotel.
Guru membentuk kelompok
pada peserta didik
Guru memfasilitasi tahapan
kegiatannya.
- Menghitung harga jual
- Menggunakan alat, bahan dan
perlengkapan makinal laundry
- Melakukan pencucian
Peserta didik berdiskusi menyusun
rencana pembuatan proyek
meliputi pembagian tugas,
persiapan alat, bahan, media,
sumber yang dibutuhkan
Apa yang harus kami
persiapkan?
Bagaimana melayani permintaan
laundry hotel
- Menentukan harga jual
- Menggunakan alat, bahan dan
perlengkapan makinal laundry
- Melakukan pencucian
- Menyetrika laudry
Mata Pelajaran terkait, Bahasa Indonesia, Matematika
32. Langkah-Langkah
Pembelajaran
Menyusun
Jadwal
Guru mendampingi peserta
didik menyusun jadwal
sesuai Perencanaan Projek
• Guru memfasilitasi cara
menyusun jadwal kegiatan.
• Guru membimbing peserta
didik dalam membuat jadwal
projek
Peserta didik menyusun jadwal
penyelesaian proyek dengan
memperhatikan batas waktu yang
telah ditentukan
Peserta didik menyusun jadwal.
Peserta didik dan Guru
menyepakati jadwal kegiatan secara
bersama sama (kegiatannya apa
dan kapan, target bagaimana)
Mata Pelajaran terkait, Bahasa Indonesia, Matematika
33. Langkah-Langkah
Pembelajaran
Monitoring
memonitor peserta didik
dalam melaksanakan
rancangan projek
• Guru memantau keterlibatan
peserta didik.
• Guru memantau realisasi
tahapan kegiatan
Melaksanakn projek sesuai jadwal
yang direncanakan
Melaksanakn projek sesuai
jadwal yang direncanakan
Peserta didik berdiskusi terkait
masalah dalam pengerjaan proyek
mencatat setiap tahapan,
mendiskusikan masalah yang
muncul selama penyelesaian
proyek
Mata Pelajaran terkait, Bahasa Indonesia, Matematika
34. Langkah-Langkah
Pembelajaran
Menguji Hasil
Guru memfasilitasi peserta
didik untuk melakukan
pengujian usaha laundry
• keaktifan peserta didik.
• standar keberhasilan kegiatan.
• pertanyaan-pertanyaan.(
sudah beroprasikah, harga, cost,
berapa produksi, jika hujan,
berapa lama)
• Guru mengajak diskusi.
Menganalisi hasil pengujian,
Menjual produk laundry
Melakukan penjualan,
memberikan layanan,
Menganalsisi harga dan biaya,
kendala, tantangan, cuaca, jarak
layanan antar jemput, dll
Mata Pelajaran terkait, Bahasa Indonesia,
35. Langkah-Langkah
Pembelajaran
Mengevaluasi
Pengalaman
melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil tugas
projek
• Memfasilitasi evaluasi
• Elaborasi hasil projek
• Berhasikah, menguntungkan
kah,
• Bertanya apa yang didapat
dari projek ini.
Melaporkan hasil pengujian
berupa laporan tertuis dan di
presentasikan
menyusun laporan hasil
pengujian ( penjualan, jumlah
yang terjual, laba rugi, prosedur
layanan, tantangan dll)
mempresentasikan laporan hasil
merefleksi hasil kegiatan
Mata Pelajaran terkait, Bahasa Indonesia,
39. Menggiling bijih kopi
Menakar bubuk kopi
Memadatkan bubuk
kopi
Mengekstrak bijih
kopi
Mengatasi mesin espresso tidak bisa
dinyalakan
Membuat espresso sesuai teknik dan
standar yang ditentukan
Menggunakan alat seduh manual
sesuai teknik dan metode yang
digunakan
Membuat espresso (menggiling,
menakar, memadatkan, dan
mengekstrak bijih kopi)
Menggunakan mesin espresso manual,
semi otomatis, dan otomatis
DIMENSI KOMPETENSI
Dimensi Kompetensi
40. Proses/Unjuk
Kerja
Produk
DIMENSI KOMPETENSI
PENILAIAN PROJECT
Keterampilan
(Skills)
Job sheet
Portofolio
Lembar observasi
Lembar Kerja
Kreatif dan inovatif
Ketelitian
Disiplin
Tanggung jawab
Sikap
(Attitude)
Rating Scale
Self Assessment
Observasi
Lembar Observasi
Lembar Penilaian
diri
Teori praktis
Pengetahuan
(Knowledge)
Test tertulis
wawancara
Presentasi
Lembar soal
Essey / Multiple
Choise
Study Kasus
41. Aspek Yang
Dinilai
Objek Yang Dinilai Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan
(Skills)
Keterampilan Dasar
Keterampilan Praktis
Job sheet
Portofolio
Lembar Kerja
Jurnal
Sikap
(Attitude/Afektif)
Sikap dan Budaya Kerja Rating Scale
Self Assessment
Observasi
Kuesioner
Lembar Observasi
Jurnal
Pengetahuan
(Knowledge)
Pengetahuan Teoritis
Pengetahuan Praktis
Tes Tulis
Wawancara
Presentasi
Lembar soal
Essey / Multiple
Choise
Study Kasus
PENILAIAN DUAL BASED
42. Menyeleksi dan
menggunakan alat,
bahan, teknik, dan Proses
Pembuatan
Tahap
Pembuatan
Produk
Tahap
Penilaian
Produk
Tahap
Persiapan
Tahapan
Penilaian
Produk
Penilaian sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan
dan mengevaluasi hasil
kerjanya
Merencanakan, menggali,
mengembangkan
gagasan, dan mendesain
produk
TAHAPAN PENILAIAN
PRODUK
PENILAIAN DUAL BASED
44. 6
Menganalisi
s TP
Berbasis
Produk
Menentuka
n Jenis
Produk
Menentuka
n TP Yang
Mendukung
Menentuka
n Mata
Pelajaran/
Elemen
Pendukung
Menentukan
Aspek Yang
Dinilai
Menentukan
Objek Yang
Dinilai
Menyusun
Perangkat
Penilaian
01 03
02 07
04 05 06
TAHAPAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BERBASIS INTEGRASI/KOLABORASI MATA PELAJARAN
45. N
o
Komponen/Sub. Koponen Skore Perolehan
1 2 3 4
1 Persiapan
• Pemilihan Hidangan
• Persiapan Peralatan dan Bahan
2 Proses Kerja
• Prosedur Kerja
• Megkreasikan Resep Hdangan
3 Hasil
• Citra Rasa
• Penampilan
• Keaslian
• Pelaporan
4 Sikap Kerja
• Saat Proses dan Presentasi
5 Waktu Pelaksanaan
• Kecepatan menyelesaikan pekerjaan/hidangan
Jumlah Skor
CONTOH 1: PENILAIAN PROYEK
46. CONTOH TABEL PENSKORAN
40
Skor Maksimum 8 8 16 4 4
Nilai Total
Komponen/Skor Persiapan Proses Kerja Hasil Sikap Waktu Total
Skor Perolehan
Keterangan
Nilai total = (Skor
Perolehan/Skor Maksimal) X 100
47. N
o
Aspek Penilaian Skore Perolehan
1 2 3 4
1 Kesesuaian Hasil
2 Kualitas Hasil
3 Ketepatan/Akurasi
5 Kelengkapan Produk
6 Bentuk, Ukuran dan Warna
7 Kerapihan
8 Kreatifitas
9 Kelayakan Jual
Skor
Nilai Alhir
CONTOH PENILAIAN
PRODUK
48. N
o
Nilai-Nilai
Kewirausahaan
Indikator Ketercapaian Individu Ya Tdk
1 Mandiri a.Melakukan sendiri tugas yang menjadi kewajibannya
b.Tidak bergantung pada orang lain
2 Kreatif a. Mengajukan pendapat yang berkaitan dengan tugas
pokoknya.
b. Mengemukakan gagasan baru
c. Mendiskripsikan konsep dengan kata-kata sendiri
3 Berani mengambil
resiko
a. Menyukai tugas yang menantang
b. Berani menerima akibat dari perbuatannya sendiri
4 Berorientasi pada
tindakan
a. Mewujudkan gagasan dengan tindakan
b. Senang berbuat sesuatu
5 Kepemimpinan a. Terbuka terhadap saran dan kritik
b. Bersikap sebagai pemimpin dalam kelompok
c. Membagi tugas dalam kelompok
d. Menjadi role model
6 Kerja keras a. Mengerjakan tugas pada waktu yang telah ditentukan
b. Tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan belajar
c. Selalu fokus pada pekerjaan atau pelajaran
Contoh Penilaian Jiwa Kewirausahaan
49. NO NAMA SISWA NAMA PORTOFOLIO
JENIS PORTOFOLIO
SESUAI
TIDAK
SESUAI
NILAI
dokumen
proses
pameran
Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Tahun pelajaran :
Kompetensi Keahlian :
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom Skor
Mata Pelajaran :
TP :
Contoh Format Penilaian
Portofolio
50. No Pernyataan Ya Tidak
Selama kegiatan, saya:
1 Mengusulkan ide kepada kelompok
2 Sibuk mengerjakan tugas saya sendiri
3 Tidak berani bertanya karena malu ditertawakan
4 Menertawakan pendapat teman
5 Aktif mengajukan pertanyaan dengan sopan
6 Melaksanakan kesepakatan kelompok, meskipun tidak sesuai dengan pendapat saya
7
Saya mengemukakan ide untuk menyelesaikan masalah
8 Saya merasa bahwa hasil pekerjaan saya lebih baik dari pekerjaan teman
CONTOH PENILAIAN
DIRI
51. Pengolahan Hasil Asesmen (hal 62)
1. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk
menentukan strategi pengolahan hasil asesmen sesuai
kebutuhan.
2. Satuan pendidikan dan pendidik menentukan kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran.
3. Untuk SMK, satuan pendidikan dan pendidik memilih Kriteria
Unjuk Kerja (KUK) yang sesuai dengan konsentrasi keahlian.
KUK menjadi kriteria minimum yang harus dicapai peserta didik
pada setiap unit kompetensi.
52. KETERKAITAN TUJUAN-IPK-INDIKATOR
SOAL-SOAL
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN
PEMBELAJARAN
IPK INDIKATOR SOAL SOAL
Pada akhir Fase F peserta
didik mampu
mengoperasikan program
komputer akuntansi untuk
mendukung pekerjaannya.
Menginput transaksi
penjualan
1. Menjelaskan fitur-fitur
untuk menginput
transaksi penjualan
2. Menjelaskan fungsi
fitur-fitur untuk
menginput transaksi
penjualan
3. Menginput transaksi
penjualan tunai
4. Menginput transaksi
penjualan kredit
5. Menginput transaksi
retur penjualan
1. Menjelaskan 2 fitur
untuk menginput
transaksi penjualan
2. Menjelaskan fungsi 2
fitur untuk menginput
transaksi penjualan
3. Menginput transaksi
penjualan tunai
4. Menginput transaksi
penjualan kredit
5. Menginput transaksi
retur penjualan
1. Jelaskan 2 fitur untuk
menginput transaksi
penjualan
2. Jelaskan fungsi 2 fitur
untuk menginput
transaksi penjualan
3. Inputlah transaksi
penjualan tunai
berikut :
4. Inputlaht transaksi
penjualan
kreditberikut :
5. Inputlah transaksi
retur penjualan
berikut :