Dokumen tersebut membahas tentang ilmuwan-ilmuwan muslim pada masa keemasan peradaban Islam di bawah Dinasti Abbasiyah, mulai dari abad ke-8 hingga ke-15 Masehi. Masa itu ditandai dengan berkembangnya tradisi intelektual dan semangat belajar. Banyak ilmuwan besar yang lahir pada zaman itu seperti Al-Biruni, Jabir Ibn Hayyan, Al-Khawarizmi, Al-Kindi, Al-Razi, dan l
2. Dunia Islam yg diterangi oleh cahaya Al-Qur'an pernah mencapai
masa keemasan di bidang sains, teknologi dan filsafat tepatnya di
bawah Dinasti Abbasiyah yg berkuasa sekitar abad ke-8 sampai ke-
15. Masa keemasan itu ditandai oleh berkembangnya tradisi
intelektual dan kuatnya spirit pencarian serta pengembangan ilmu
pengetahuan yg diawali dengan transiasi massif atas karya-karya
tulis para filsuf Yunani kuno. Dalam rentang masa keemasan ini,
lahir para ilmuwan besar dan masyhur, seperti Al-Biruni (fisika,
kedokteran), Jabir Ibn Hayyan (Kimia), Al-Khawarizmi
(Matematika), Al-Kindi (Filsafat), Al-Razi (Kimia, Kedokteran), juga
Al-Bitruji (Astronomi). Selain itu, juga ada Ibnu Haitsam (Teknik,
Optik), Ibnu Sina (Kedokteran), Ibnu Rusyd (Filsafat), dan Ibnu
Khaldun (Sejarah Sosiologi).
3. Nama-nama tersebut merupakan nama-nama besar yg telah sangat
dikenal sejak lama. Sejarah ilmu pengetahuan terus menguaknama-
nama sarjana muslim pada masa keemasan peradaban Islam. Abu
Al-Wafa Al-Buzjani yg mempunyai nama lengkap Abu Al-Wafa
Muhammad ibn Muhammad ibn Yahya ibn Ismail ibn Abbas Al-
Buzjani (I, 940 M) adalah pencetus rumus sinus, kosinus, sekan,
kosekan,. Sebelum Ibn Haitsam, Dunia Islam telah memiliki ahli
ooptik pencetus hukum-pembiasan cahaya, yaitu Ibn Sah atau Abu
Saad Ala-Ibn Sahl (I, 940 M, w. 1000 M), Al-Dinawari yg
mempunyai nama lengkap Abu Hanifa Ahmad Ibn Dawud
Dinawari, lahir pada 828 M di kota Dinawari, menulis Kitab Al-
Nabat (Buku tumbuh-tumbuhan) yg membahas 673 jenis tanaman,
tahap demi tahap sejak tumbuh hhingga mati.
4. Ilmuwan muslim tidak hanya memelopori bidang sains
dan kedokteran, tetapi juga bidang teknik atau
rekayasa Abbas Qasim ibn Firnas atau Ibn Firnas saja
adalah sarjana pertama yg membuat percobaan
penerbangan. Pada tahun 825, Ibn Firnas
menggunakan satu set sayap dari kain yg dibentangkan
dengan kayu melompat dari menara Masjid Agung
Cardova. Percobaanya terus diperbaiki dan ia berhasil
terbang secara terkendali.