BUILDING TECHNOLOGY 2 [ARC 3524]- Project 1: Building Plans/Fire-Fighting PlansAngeline KH
a. Site Plan, Key Plan and Location Plan
b. Full set of Building Plans including Roof Plan
c. Sections and Elevations
d. Staircase and toilet details
e. Cold water supply and sewerage layout diagram
f. Door and window schedules
[ARC 1215] Methods of Documentation & Measured Drawing: Lot 40-42, Jalan Laks...Angeline KH
Measuring these shop houses for conservation purposes the condition of the shop houses as well as their architectural development are analyzed and recorded.
BUILDING TECHNOLOGY 2 [ARC 3524]- Project 1: Building Plans/Fire-Fighting PlansAngeline KH
a. Site Plan, Key Plan and Location Plan
b. Full set of Building Plans including Roof Plan
c. Sections and Elevations
d. Staircase and toilet details
e. Cold water supply and sewerage layout diagram
f. Door and window schedules
[ARC 1215] Methods of Documentation & Measured Drawing: Lot 40-42, Jalan Laks...Angeline KH
Measuring these shop houses for conservation purposes the condition of the shop houses as well as their architectural development are analyzed and recorded.
a. Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka.
b. Peserta didik dapat menggambarkan teknik-teknik dasar untuk mengelola stres dan tekanan dalam kehidupan mereka.
c. Peserta didik dapat menjelaskan konsep kesejahteraan holistik dan pentingnya keseimbangan antara fisik, emosional, dan social serta dapat merencanakan rencana pribadi untuk memelihara kesehatan mental dan kesejahteraan mereka sendiri juga dapat mengenali tanda-tanda gangguan kesehatan mental dan tahu kapan harus mencari bantuan profesional.
a. Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka.
b. Peserta didik dapat menggambarkan teknik-teknik dasar untuk mengelola stres dan tekanan dalam kehidupan mereka.
c. Peserta didik dapat menjelaskan konsep kesejahteraan holistik dan pentingnya keseimbangan antara fisik, emosional, dan social serta dapat merencanakan rencana pribadi untuk memelihara kesehatan mental dan kesejahteraan mereka sendiri juga dapat mengenali tanda-tanda gangguan kesehatan mental dan tahu kapan harus mencari bantuan profesional.
a. Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka.
b. Peserta didik dapat menggambarkan teknik-teknik dasar untuk mengelola stres dan tekanan dalam kehidupan mereka.
c. Peserta didik dapat menjelaskan konsep kesejahteraan holistik dan pentingnya keseimbangan antara fisik, emosional, dan social serta dapat merencanakan rencana pribadi untuk memelihara kesehatan mental dan kesejahteraan mereka sendiri juga dapat mengenali tanda-tanda gangguan kesehatan mental dan tahu kapan harus mencari bantuan profesional.
a. Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka.
b. Peserta didik dapat menggambarkan teknik-teknik dasar untuk mengelola stres dan tekanan dalam kehidupan mereka.
c. Peserta didik dapat menjelaskan konsep kesejahteraan holistik dan pentingnya keseimbangan antara fisik, emosional, dan social serta dapat merencanakan rencana pribadi untuk memelihara kesehatan mental dan kesejahteraan mereka sendiri juga dapat mengenali tanda-tanda gangguan kesehatan mental dan tahu kapan harus mencari bantuan profesional.
a. Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka.
b. Peserta didik dapat menggambarkan teknik-teknik dasar untuk mengelola stres dan tekanan dalam kehidupan mereka.
c. Peserta didik dapat menjelaskan konsep kesejahteraan holistik dan pentingnya keseimbangan antara fisik, emosional, dan social serta dapat merencanakan rencana pribadi untuk memelihara kesehatan mental dan kesejahteraan mereka sendiri juga dapat mengenali tanda-tanda gangguan kesehatan mental dan tahu kapan harus mencari bantuan profesional.
a. Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka.
b. Peserta didik dapat menggambarkan teknik-teknik
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pen
2. KAPAL
Kapal, adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut seperti halnya
sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa
perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah Inggris, dipisahkan antara ship
yang lebih besar dan boat yang lebih kecil. Secara kebiasaannya kapal dapat
membawa perahu tetapi perahu tidak dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya
dimana sebuah perahu disebut kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan
peraturan atau kebiasaan setempat.
Berabad-abad kapal digunakan oleh manusia untuk mengarungi sungai atau lautan
yang diawali oleh penemuan perahu. Biasanya manusia pada masa lampau
menggunakan kano, rakit ataupun perahu, semakin besar kebutuhan akan daya muat
maka dibuatlah perahu atau rakit yang berukuran lebih besar yang dinamakan kapal.
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal pada masa lampau
menggunakan kayu, bambu ataupun batang-batang papirus seperti yang digunakan
bangsa mesir kuno kemudian digunakan bahan bahan logam seperti besi/baja karena
kebutuhan manusia akan kapal yang kuat. Untuk penggeraknya manusia pada awalnya
menggunakan dayung kemudian angin dengan bantuan layar, mesin uapsetelah muncul
revolusi Industri dan mesin diesel serta Nuklir. Beberapa penelitian memunculkan kapal
bermesin yang berjalan mengambang di atas air seperti Hovercraft dan Eakroplane.
Serta kapal yang digunakan di dasar lautan yakni kapal selam.
Berabad abad kapal digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang sampai
akhirnya pada awal abad ke-20 ditemukan pesawat terbang yang mampu mengangkut
barang dan penumpang dalam waktu singkat maka kapal pun mendapat saingan berat.
Namun untuk kapal masih memiliki keunggulan yakni mampu mengangkut barang
dengan tonase yang lebih besar sehingga lebih banyak didominasi kapal niaga dan
tanker sedangkan kapal penumpang banyak dialihkan menjadi kapal pesiar seperti
Queen Elizabeth dan Awani Dream.
3. Jenis Kapal
Kapal Layar. Pada jenis ini kecepatan kapal tergantung pada
adanya angin. Banyak kita jumpai pada kapal-kapal latih dan pada
kapal barang tetapi hanya terbatas pada kapal- kapal kecil saja.
Kapal Turbin Uap. Tenaga yang dihasilkan oleh mesin semacam
ini sangat rata dan uniform dan pemakaian uap sangat efisien baik
pada tekanan tinggi ataupun rendah.
Kapal Tanker. Mengingat sifat zat cair yang selalu mengambil
posisi yang sejajar dengan garis air, pada waktu kapal mengalami
keolengan dan hal ini terjadi pada tangki-tangki yang tak diisi penuh.
4. Kapal Pemadam Kebakaran. Kapal yang fungsinya membantu
memadakan kebakaran pada kapal lain atau kebakaran pada
dermaga pelabuhan. Operasinya biasanya dilakukan sekitar
pelabuhan.
Kapal Peneliti ==> Kapal yang fungsinya mengadakan penelitian
di lautan, kapal tersebut dilengkapi dengan peralatan-peralatan
penelitian.
Kapal Perang. Arena fungsinya untuk berperang atau menjaga
keamanan maka perencanaan dan konstruksinya lebih ditekankan
pada segi kekuatan, sehingga faktor ekonomis kurang mendapat
perhatian.
5. Kapal pesiar adalah kapal penumpang yang dipakai
untuk pelayaran pesiar. Penumpang menaiki kapal pesiar
untuk menikmati waktu yang dihabiskan di atas kapal yang
dilengkapi fasilitas penginapan dan perlengkapan bagaikan
hotel berbintang. Sebagian kapal pesiar memiliki rute
pelayaran yang selalu kembali ke pelabuhan asal
keberangkatan. Lama pelayaran pesiar bisa berbeda-
beda, mulai dari beberapa hari sampai sekitar tiga bulan tidak
kembali ke pelabuhan asal keberangkatan.
Kapal pesiar berbeda dengan kapal samudra (ocean
liner) yang melakukan rute pelayaran reguler di laut
terbuka, kadang antar benua, dan mengantarkan penumpang
dari satu titik keberangkatan ke titik tujuan yang lain. Kapal
yang lebih kecil dan surat air kapalyang lebih rendah
digunakan sebagai kapal pesiar sungai.
6. Kapal barang atau kapal kargo adalah segala jenis kapal
yang membawa barang-barang dan muatan dari suatu
pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Ribuan kapal jenis ini
menyusuri lautan dan samudra dunia setiap tahunnya -
memuat barang-barang perdagangan internasional. Kapal
kargo pada umumnya didesain khusus untuk
tugasnya, dilengkapi dengan crane dan mekanisme lainnya
untuk bongkar muat, serta dibuat dalam beberapa ukuran.