Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)abdulmujib1010
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. Dengan mengangkat tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dan mengacu kepada dimensi profil Pelajar Pancasila, projek “Belajar Kelola Plastik Fase C” bertujuan mewujudkan peserta didik berkesadaran lingkungan yang mampu berperan aktif dalam menjaga serta mengatasi permasalahan lingkungan, khususnya terkait penggunaan dan pengelolaan plastik secara bijak. TUJUAN KEGIATAN SECARA UMUM
Sebagai penguatan perilaku bertanggung jawab, siswa menjalankan suatu projek penyelidikan dan pengurangan plastik di rumah masing-masing. Projek ini diakhiri dengan mengenal berbagai aksi mitigasi dan adaptasi terhadap permasalahan sampah plastik yang dapat dilakukan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Pengelolaan sampah plastik serta pengolahan sampah plastik. Melalui materi-materi ini, siswa belajar memahami dan mempraktikkan cara-cara untuk mengurangi dampak negatif dari plastik, antara lain dengan melakukan pemilahan dan daur ulang sederhana. Melalui projek ini, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu: (1) Beriman Bertakwa pada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia, khususnya elemen akhlak terhadap alam, (2) Bernalar Kritis, khususnya elemen memperoleh dan memproses informasi & gagasan dan merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri, serta (3) Bergotong-royong, khususnya elemen kolaborasi Tujuan Khusus
Siswa dapat mengetahui tentang asal usul plastik Siswa dapat mengidentifikasi sifat benda plastik menurut jenisnya Siswa memiliki kepekaan terhadap penggunaan sampah plastik secara tepat Siswa dapat mengetahui keuntungan dan kerugian dari penggunaan plastik Siswa memahami pentingnya menggunakan plastik secara bijak Siswa dapat memahami cara mengelola limbah sampah dengan baik dan benar serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi SASARAN PROJEK
Alur Tahapan Kegiatan Pada pertemuan pertama siswa dikenalkan tentang apa itu plastik, berbagai jenis plastik, serta dampak plastik bagi lingkungan. Selanjutnya siswa diminta untuk menemukan plastik dilingkungan sekitar Dipertemuan kedua guru menyampaikan berbagai cara tentang cara pengolahan limbah sampah Pada pertemuan ketiga siswa diminta membuat poster tentang bijak menggunakan sampah plastik dan cara mengelolanya agar sampah plastik tidak mencemari lingkungan Dipertemuan keempat Siswa diminta secara berkelompok untuk dapat mengolah sampah plastik menjadi bahan ekonomis. Lalu secara individu siswa dapat melakukan kegiatan untuk penguraan penggunaan sampah plastik misalnya tidak menggunakan kantong kresek saat berbelanja
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)abdulmujib1010
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. Dengan mengangkat tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dan mengacu kepada dimensi profil Pelajar Pancasila, projek “Belajar Kelola Plastik Fase C” bertujuan mewujudkan peserta didik berkesadaran lingkungan yang mampu berperan aktif dalam menjaga serta mengatasi permasalahan lingkungan, khususnya terkait penggunaan dan pengelolaan plastik secara bijak. TUJUAN KEGIATAN SECARA UMUM
Sebagai penguatan perilaku bertanggung jawab, siswa menjalankan suatu projek penyelidikan dan pengurangan plastik di rumah masing-masing. Projek ini diakhiri dengan mengenal berbagai aksi mitigasi dan adaptasi terhadap permasalahan sampah plastik yang dapat dilakukan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Pengelolaan sampah plastik serta pengolahan sampah plastik. Melalui materi-materi ini, siswa belajar memahami dan mempraktikkan cara-cara untuk mengurangi dampak negatif dari plastik, antara lain dengan melakukan pemilahan dan daur ulang sederhana. Melalui projek ini, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu: (1) Beriman Bertakwa pada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia, khususnya elemen akhlak terhadap alam, (2) Bernalar Kritis, khususnya elemen memperoleh dan memproses informasi & gagasan dan merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri, serta (3) Bergotong-royong, khususnya elemen kolaborasi Tujuan Khusus
Siswa dapat mengetahui tentang asal usul plastik Siswa dapat mengidentifikasi sifat benda plastik menurut jenisnya Siswa memiliki kepekaan terhadap penggunaan sampah plastik secara tepat Siswa dapat mengetahui keuntungan dan kerugian dari penggunaan plastik Siswa memahami pentingnya menggunakan plastik secara bijak Siswa dapat memahami cara mengelola limbah sampah dengan baik dan benar serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi SASARAN PROJEK
Alur Tahapan Kegiatan Pada pertemuan pertama siswa dikenalkan tentang apa itu plastik, berbagai jenis plastik, serta dampak plastik bagi lingkungan. Selanjutnya siswa diminta untuk menemukan plastik dilingkungan sekitar Dipertemuan kedua guru menyampaikan berbagai cara tentang cara pengolahan limbah sampah Pada pertemuan ketiga siswa diminta membuat poster tentang bijak menggunakan sampah plastik dan cara mengelolanya agar sampah plastik tidak mencemari lingkungan Dipertemuan keempat Siswa diminta secara berkelompok untuk dapat mengolah sampah plastik menjadi bahan ekonomis. Lalu secara individu siswa dapat melakukan kegiatan untuk penguraan penggunaan sampah plastik misalnya tidak menggunakan kantong kresek saat berbelanja
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Analisis kritis jurnal ini membahas peran filsafat pendidikan dalam pembentukan moralitas siswa, mengkaji hubungan antara bahasa dan filsafat dalam konteks filsafat bahasa, serta menyoroti pentingnya pendidikan karakter yang melibatkan peran aktif orang tua dan guru. Artikel ini juga menekankan kompleksitas bahasa sebagai sistem simbol yang memengaruhi persepsi kita tentang realitas, serta pentingnya analisis kritis terhadap bahasa dalam memahami konsep-konsep filosofis.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Warung Pasundan - Persentesaion P5 Tingkat Kelas 3
1. Penyusun
Kholidin, S.P., M.Si & Ine Agustiyani, S.Psi
SD Sekolah Alam Cikeas
Tahun 2022
Warung
Pasundan
[Kearifan Lokal - Fase B]
2. TUJUAN PROJEK
1.Siswa mampu mengenal macam-macam makanan tradisional khas Jawa Barat
2. Siswa mampu membuat salah satu makanan khas tradisional Jawa Barat
3. Siswa mampu merancang sebuah warung jajan
4. Siswa mampu menggali dirinya untuk berwirausaha
5. Siswa mencintai dan merasa bangga dengan makanan tradisional Indonesia,
3. Deskripsi Projek
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri-dari pulau-pulau besar, seperti
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Diantara kelima pulau besar tersebut yang
padat penduduknya adalah pulau Jawa. Salah satu provinsi di pulau Jawaadalah Jawa Barat yang
kaya akan keanekaragaman makanan tradisional.
Makanan tradisional adalah makanan asli atau khas daerah tertentu di Indonesia yang dalam proses
pengolahannya sangat dikuasai oleh masyarakat di daerah tersebut, serta cita rasanya sangat sesuai
dengan masyarakat setempat. Oleh karena proses pengolahan serta cita rasanya sangat identik
dengan masyarakat tertentu, bahkan makanan ini bisa dijadikan tolok ukur ciri khas suatu daerah
tertentu.
4. Deskripsi Projek
Adanya globalisasi, budaya suatu daerah lambat laun akan terpengaruh dengan budayalain,
termasuk makanan tradisional. Saat ini, tak sedikit kaum muda yang lebih menyukai makanan-
makanan yang berasal dari Korea, Jepang, Eropa bahkan Amerika dengan alasan untuk pergaulan.
Padahal setiap daerah mempunyai kearifan lokal masing- masing yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan penduduknya.
Oleh karena itu, melalui Projek Warung Pasundan, diharapkan siswa lebih mencintai
penganan tradisional daerah khususnya Jawa Barat.
5. Kegiatan yang
berkaitan
Dimensi
Bergotong
royong
Kreatif
Berkebinekaan
Global
Elemen
Memperoleh dan
memproses informasi dan
gagasan
Elemen menghasilkan
karya dan tindakan yang
orisinal
Elemen mengenal dan
menghargai budaya
Subelemen
Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan mengolah
informasi dan gagasan
Menumbuhkan rasa
menghormati terhadap
keanekaragaman budaya
Target Pencapaian
Mengumpulkan, mengklasifikasikan,
membandingkan dan memilih informasi dan
gagasan dari berbagai sumber.
Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya sesuai dengan minat dan
kesukaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan
serta mengapresiasi karya dan tindakan yang
dihasilkan
Memahami bahwa kemajemukan dapat
memberikan kesempatan untuk memperoleh
pengalaman dan pemahaman yang baru
Dimensi & Sub-Elemen : Capaian Fase
6. Elemen
Memperoleh dan
memproses
informasi dan
gagasan
Elemen
menghasilkan
karya dan
tindakan yang
orisinal
Elemen
mengenal dan
menghargai
budaya
Sub Elemen
Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan
mengolah informasi dan
gagasan
Menumbuhkan
rasamenghormatiterhadap
keanekaragamanbudaya
Awal Berkembang
Mengidentifika si dan
mengolah informasi dan
gagasan sederhana.
Menggabungkan beberapa
gagasan menjadi ide atau gagasan
sederhana dan imajinatif yang
bermakna untuk mengekspresikan
pikiran dan/atau perasaannya.
Menyebutkan macam-macam
budaya dan cara
menghargainya
Sedang
Berkembang
Mengidentifikasi dan
mengolah informasi
dan gagasan
Menggabungkan
beberapa gagasan
menjadi ide atau
gagasan imajinatif yang
bermakna untuk
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya.
Melakukan penalaran
konkrit dan memberikan
alasan dalam mengenal
dan menghargai budaya
Berkembang Sesuai
Harapan
Mengumpulkan,
mengklasifikasikan,
membandingkan dan memilih
informasi dan gagasan dari
berbagai sumber.
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya sesuai dengan minat
dan kesukaannya dalam bentuk
karya dan/atau tindakan serta
mengapresiasi karya dan tindakan
yang dihasilkan
Menjelaskan alasan yang relevan
dalam mengenal dan menghargai
budaya
Sangat Berkembang
Mengumpulkan,
mengklasifikasikan,
membandingkan, dan memilih
informasi dari berbagai
sumber, serta memperjelas
informasi dengan bimbingan
orang dewasa.
Mengembangkan gagasan
yang ia miliki untuk
membuatkombinasi hal
yang baru dan imajinatif
untuk mengekspresikan
pikiran dan/atau
perasaannya.
Membuktikan penalaran
dengan berbagai argumen
dalam mengenal dan
menghargai budaya.
Dimensi & Sub-Elemen : Alur Perkembangan
8. 1. Aku Warga Jawa Barat
Jumlah JP :
4 JP
Deskripsi singkat kegiatan:
Mengamati peta Indonesia,
mengerucut pada peta pulau,
hingga provinsi
Eksplorasi SDA di Jawa Barat
Klasifikasi SDA di Jawa Barat
kegiatan 1 :
Aku adalah warga Jawa Barat
Tahapan
TEMUKAN
9. 2. Apa saja panganan
khas Jawa barat ? Jumlah JP :
4 JP
Deskripsi singkat kegiatan:
Merujuk pada data SDA bahan
pangan di Jawa Barat, siswa
membuat daftar makanan khas
Jawa Barat
Kegiatan 1:
Mencari tahu panganan Khas
Jawa Barat
Tahapan
TEMUKAN
10. 2. Apa saja panganan
khas Jawa barat ? Jumlah JP :
4 JP
Deskripsi singkat kegiatan:
Merujuk pada daftar makanan khas
Jawa Barat, siswa melakukan
kegiatan wawancara ke warga
sekolah mengenai asal kota
makanan khas yang dimaksud
Kegiatan 2:
Dari manakah asalnya?
Tahapan
TEMUKAN
11. 3. Peta Kuliner
Jawa Barat Jumlah JP :
6 JP
Deskripsi singkat kegiatan:
Siswa bekerjasama membuat
peta ukuran besar.
kegiatan 1 :
Membuat peta Jawa Barat
Tahapan
KONTEKSTUAL
12. 3. Peta Kuliner
Jawa Barat Jumlah JP :
4 JP
Deskripsi singkat kegiatan:
Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok. Setiap kelompok
menggambar makanan khas Jawa
Barat.
kegiatan 2 :
Membuat peta kuliner
Jawa Barat
Tahapan
KONTEKSTUAL
13. 3. Peta Kuliner
Jawa Barat Jumlah JP :
4 JP
Deskripsi singkat kegiatan:
Siswa menempelkan gambar
makanan pada peta sesuai
dengan kota asalnya.
kegiatan 3 :
Membuat peta kuliner
Jawa Barat
Tahapan
KONTEKSTUAL
14. 4. Aku Suka Makanan
Tradisional Jumlah JP :
4 JP
Deskripsi singkat kegiatan:
Setiap kelompok memilih salah satu
makanan tradisional dan menggali
lebih dalam mengenai informasi
dari makanan tersebut melalui
kegiatan wawancara ataupun bahan
pustaka mengenai bahan dasar, cara
pembuatan, dll
Kegiatan 1:
Eksplorasi makanan
tradisional
Tahapan
KONTEKSTUAL
15. 5. Presentasi Makanan
Tradisional
Jumlah JP :
4 JP
Deskripsi singkat kegiatan:
Kelompok mempresentasikan
mengenai makanan
tradisional, dilanjutkan
dengan sesi tanya jawab
kegiatan 1 : Presentasi
“Peyeum” Fermentasi Singkong yang
nikmat
“Empal Gentong” olahan daging
khas Cirebon
Tahapan
AKSI
Catatan : Makanan yang dipresentasikan disesuaikan dengan pilihankelompok
16. 5. Presentasi Makanan
Tradisional
Jumlah JP :
4 JP
Deskripsi singkat kegiatan:
Kelompok mempresentasikan
mengenai makanan
tradisional, dilanjutkan
dengan sesi tanya jawab
kegiatan 2: Presentasi
“Asinan Bogor” Asam, pedas
menyegarkan
“Surabi Bandung"
Tahapan
AKSI
Catatan : Makanan yang dipresentasikan disesuaikan dengan pilihankelompok
17. 6. Fun Cooking
Jumlah JP :
4 JP
Deskripsi singkat kegiatan:
Bertanya kepada siswa makanan khas
Jawa Barat yang disukai
Setiap kelompok berdiskusi untuk
menentukan makanan khas Jawa Barat
yang akan dimasak
Kegiatan 1:
Perencanaan Fun Cooking
Tahapan
AKSI
18. 6. Fun Cooking
Jumlah JP :
4 JP
Deskripsi singkat kegiatan:
Menyusun proposal Fun Cooking yang
berisi Tujuan, alat dan bahan yang
diperlukan, cara membuat,
pembagian tugas, dan waktu
pelaksanaan
Kegiatan 2:
Perencanaan Fun Cooking
Tahapan
AKSI
19. 6. Fun Cooking
Jumlah JP :
6 JP
Deskripsi singkat kegiatan:
Kegiatan memasak bersama
kelompok dan berbagi hasil
masakan
Kegiatan 3:
Kegiatan Fun Cooking
Tahapan
AKSI
20. 7. Warung Pasundan
Jumlah JP :
4 JP
Deskripsi singkat kegiatan:
Menyusun proposal Warung
Pasundan yang berisi Tujuan,
Outcomes, Rundown, Rancangan
layout area warung, anggaran
biaya, pembagian tugas
kegiatan 1:
Perencanaan Warung Pasundan
Tahapan
TINDAK LANJUT
21. 7. Warung Pasundan
Jumlah JP :
6 JP
Deskripsi singkat kegiatan:
Bekerjsama mempersiapkan
lokasi dan dekorasi Warung
Pasundan
Menyebar undangan ke orang
tua dan teman-teman (adik
kelas)
kegiatan 2:
Persiapan Warung Pasundan
Tahapan
TINDAK LANJUT
22. 7. Warung Pasundan
Jumlah JP :
6 JP
Deskripsi singkat kegiatan:
Menerima tamu kunjungan ke
Warung Pasundan
Presentasi panganan khas
Jawa Barat kepada tamu
kegiatan 3:
Menjamu tamu di
Warung Pasundan
Tahapan
TINDAK LANJUT
to Warung Pasundan
24. Temukan : 1. Aku Warga Jawa Barat
Pada tahap ini, murid akan
berkenalan dengan
keragaman SDA Indonesia.
Jumlah jam pelajaran: 4 JP
Alat & bahan:
Peta Indonesia
Lembar Kerja
Referensi:
Peta Tematik SDA:
https://bkd.jabarprov.go.i
d/page/10-geografi-dan-
topografi-jawa-barat
Asesmen:
Formatif: Diskusi dan
lembar kerja klasifikasi
SDA Jawa Barat
Kegiatan pembuka:
Guru membuka kelas dengan memberikan gambar pemantik berupa peta Indonesia, dan
memantik siswa dengan beberapa pertanyaan.
"Peta negara apakah ini?"
"Ada pulau apa saja di Indonesia?"
"Di pulau apakah kita tinggal?"
"Provinsi apa saja yang ada di Pulau Jawa?... dimanakah kita tinggal?"
Catatan : apabila diaplikasikan oleh ekolah di luar provinsi Jawa Barat, projek
dapat diganti menjadi “Mengenal kearifan lokal kuliner khas Jawa Barat”
Setelah siswa menyadari bahawa dirinya adalah warga Jawa Barat, anak kembali
diminta untuk mencari informasi berdasarkan pengamatan, pengalaman diri, ataupun
wawancara.
Kegiatan Inti:
Siswa mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai SDA yang ada di Jawa Barat.
Informasi yang didapat oleh anak dituliskan di kertas (sticky notes) dan
ditempelkan di papan tulis.
Siswa mengamati informasi yang sudah dikumpulkan bersama. Guru mengajak siswa
untuk bersyukur atas nikmat yang telah Tuhan berikan.
Kegiatan diskusi : guru kembali memantik siswa dengan pertanyaan pemanfaatan
dari SDA yang ada, lalu siswa mengklasifikasikan pemanfaatan SDA untuk bahan
dasar pangan, bahan dasar kerajinan, bahan dasar bangunan.
Hasil diskusi siswa berupa tabel klasifikasi SDA dituliskan dalam Lembar Kerja
(bila telah disediakan Guru).
Kegiatan penutup:
Murid-murid berbagi temuan paling menarik kepada teman-teman sekelasnya.
Guru bisa menindaklanjuti dengan bertanya kepada para murid: “Setelah mendata
potensi SDA Jawa Barat, apakah ada hal menarik lainnya yang kalian temukan dan
ingin ketahui lebih lanjut?, “Bagaimana perasaan kalian menjadi warga negara
Indonesia?”
26. Temukan : 2.1 Apa saja panganan khas Jawa Barat?
Pada tahap ini, siswa akan
berdiskusi mengenai
makanan khas Jawa Barat
yang dapat diproduksi dari
SDA yang ada.
Jumlah jam pelajaran: 6JP
Alat & bahan:
Makanan tradisional
Referensi:
Peta Tematik SDA:
https://id.wikipedia.org/w
iki/Combro
Asesmen:
Formatif: Diskusi
Kegiatan Pembuka:
Guru membawa makanan tradisional (combro) ke kelas, dan berbagi dengan siswa.
Guru mengamati respon siswa, mengajak siswa yang masih merasa ragu mencicipi untuk
mencoba makanan yang dibawa guru
Catatan :
Apabila diaplikasikan oleh sekolah di luar provinsi Jawa Barat, makanan yang dibawa
bisa disesuaikan
Combro adalah cemilan yang digoreng khas Jawa Barat berbahan dasar singkong parut dan
diisi oncom.
Setelah siswa mencicipi makanan, siswa dimintai tanggapan mengenai cita rasa makanan
tradisional.
Kegiatan Inti:
Guru menjelaskan bahan dasar combro
Siswa diminta untuk mengumpulkan nama-nama makanan tradisional yang berasal dari
Jawa Barat
Siswa menuliskan sejumlah nama makanan tradisional Jawa Barat di papan tulis.
Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok diminta untuk diskusi dan
saling bercerita mendeskripsikan panganan khas Jawa Barat yang pernah dimakan.
Contoh:
“Aku pernah makan Nasi tutug oncom di rumah makan Sunda, rasanya gurih dan enak. Nasi
tutug oncom seperti nasi yang diaduk dengan tumisan oncom. Supaya lebih nikmat biasanya
nasi tutug oncom ditambah lauk sambal, ayam goreng, tempe goreng, dan lalapan”
Kegiatan Penutup:
Guru melakukan evaluasi berapa banyak makanan tradisional yang sudah diketahui oleh
anak-anak
Guru bertanya kepada beberapa anak mengenai deskripsi makanan tradisional yang
diceritakan oleh teman sekelompoknya
Meminta anak memberikan kesimpulan mengenai sikap kita terhadap kearifan lokal
panganan khas daerah.
27. Temukan : 2.2 Dari kota mana ya asal makanan ini?
Pada tahap ini, siswa
akan mewawancarai warga
sekolah mengenai makanan
khas Jawa Barat dan asal
kotanya
Jumlah jam pelajaran:
4 JP
Alat & bahan:
Lembar wawancara
Referensi:
https://www.youtube.com/
watch?v=5E8ZWr3-TB0
Asesmen:
Formatif:
Kegiatan Pembuka:
Mendengarkan dan menyanyikan lagu “Es Lilin” bersama-sama
Guru melakukan brain storming dengan siswa, bahwa Provinsi Jawa
Barat memiliki banyak kota besar dengan keanekaragaman kuliner
khas daerah, seperti lagu yang baru saja didengarkan bersama-
sama
Kegiatan Inti:
Secara berkelompok siswa akan berkeliling sekolah (warga
disekitar lingkungan sekolah jika memungkinkan) untuk melakukan
wawancara mengumpulkan data dari mana asal kota makanan khas
Jawa Barat.
Sebelum melakukan wawancara, siswa mebuat daftar pertanyaan
bersama-sama
Contoh :
Apakah bapak/ibu pernah makan makanan tradisional Jawa Barat?
Makanan apa yang pernah bapak/ibu makan?
Apakah bapak/ibu tahu dari mana kota asal makanan tersebut?
Apakah Bapak/ibu tahu makanan tradisional Jawa Barat lainnya
beserta asal kotanya?
Siswa mencatat dan hasil wawancara
Secara berkelompok, siswa mengolah hasil wawancara dengan
mengelompokkan makanan tradisional berdasarkan asal kotanya.
Kegiatan Penutup:
Guru bertanya kepada setiap kelompok berapa banyak narasumber
yang didapat
Guru bertanya kendala yang dihadapi saat melakukan kegiatan
wawancara
Guru mengapresiasi pekerjaan kelompok
29. Kontekstual: 3.1 Mari Membuat Peta Kuliner Jawa Barat!
Pada tahap ini, siswa akan
membuat peta Provinsi Jawa
Barat
Jumlah jam pelajaran:
6 JP
Alat & bahan:
Peta Indonesia
Buku Atlas
Karton
Alat Tulis
Referensi:
https://bkd.jabarprov.go.i
d/page/10-geografi-dan-
topografi-jawa-barat
Asesmen: -
Formatif:-
Kegiatan Pembuka:
Mengamati peta Indonesia yang ada pada Atlas
Mengamati peta Indonesia dengan skala yang lebih besar
Kegiatan Inti:
Guru mempersiapkan kertas yang sudah diberi garis
skala untuk membuat peta
Setiap kelompok diberi tanggung jawab untuk
menggambarkan peta Jawa Barat sesuai dengan bagian
yang telah ditentukan.
Siswa memberikan warna berbeda pada wilayah
kota/kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat
Kegiatan Penutup:
Guru bertanya kendala yang dihadapi saat bekerjasama
membuat peta
Guru mengapresiasi pekerjaan kelompok
31. Pada tahap ini, siswa akan
menggambar makanan
tradisional Jawa Barat
Jumlah jam pelajaran:
4 JP
Alat & bahan:
Kertas
Aat Tulis
Contoh gambar
Referensi: -
Asesmen: -
Formatif: -
Kegiatan Pembuka:
Mengamati peta tematik yang ada pada atlas, seperti
peta persebaran barang tambang, peta hewan endemik
Indonesia, dll sebagai referensi untuk projek
pembuatan Peta Kuliner Jawa Barat
Kegiatan Inti:
Siswa dibagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan
jumlah kota/kabupaten yang ada pada peta.
Setiap kelompok membuat gambar makanan tradisional
sesuai dengan nama kota/kabupaten asal.
Ukuran gambar yang dibuat disesuaikan dengan peta.
Gambar akan di tempel pada peta pada pertemuan
selanjutnya
Kegiatan penutup:
Guru bertanya kendala yang dihadapi saat bekerjasama
membuat peta
Guru mengapresiasi pekerjaan kelompok
Kontekstual: 3.2 Mari Membuat Peta Kuliner Jawa Barat!
32. Pada tahap ini, siswa akan
menempelkan gambar pada
peta sesuai dengan
kota/kabupaten asalnya.
Jumlah jam pelajaran:
4 JP
Alat & bahan:
Gambar yang sudah
dibuat anak
Lem
Botol/busur undian
Referensi: -
Asesmen: -
Formatif: -
Kegiatan Pembuka:
Menyanyikan lagi “Dari Sabang Sampai Merauke”
Guru bertanya kepada siswa mengenai apa yang dipahami dari lagu
“Dari Sabang Sampai Merauke”
Guru menyampaikan bahwa mempelajari kearifan lokal kuliner Jawa
Barat adalah sebagian kecil dari kekayaan Indonesia, dengan
semangat Bhineka Tunggal Ika, siswa perlu mempelajari kearifan
lokal bangsa Indonesia yang lainnya.
Kegiatan Inti:
Siswa duduk membuat lingkaran, setiap anak memegang kartu gambar
makanan tradisional jawa Barat
Guru memutar botol/busur undian. Siswa yang dituju saat botol
botol/busur berhenti maka harus menunjukkan gambarnya dan
menjelaskan nama makanan, bahan dasar dan asalnya.
Setelah memberikan penjelasan siswa menempelkan gambar pada peta
sesuai dengan wilayah kota/kabupaten
Kegiatan Penutup:
Guru mengapresiasi pekerjaan kelompok
Guru menanyakan perasaan siswa
Kontekstual: 3.3 Mari Membuat Peta Kuliner Jawa Barat!
33. Kontekstual: 4. Aku suka makanan tradisional
Pada tahap ini, siswa akan
memilih salah satu panganan
khas Jawa Barat, untuk dicari
lebih tau informasinya
mengenai bahan dasar dan cara
pembuatnnya
Jumlah jam pelajaran:
4 JP
Alat & bahan:
Lembar wawancara
perangkat audio visual
Referensi:
https://www.youtube.com/watch
?v=DHS5DuSzO10
https://budaya-
indonesia.org/KICIMPRING
Asesmen:
Formatif:
Guru membawa makanan tradisional (kecimpring) ke kelas, dan berbagi
dengan siswa.
Guru mengamati respon siswa, mengajak siswa yang masih merasa ragu
mencicipi untuk mencoba makanan yang dibawa guru
Setelah menonton, siswa bersama kelompok menentukan makanan
tradisional yang akan dicari tau informasinya lebih dalam. Siswa
mencari informasi mengenai bahan dasar, cara pembuatan, dan filosofi
dari panganan tersebut.
Informasi yang didapat setiap kelompok dibuat menjadi sebuah info
grafis.
Guru mengapresiasi pekerjaan kelompok
Guru menanyakan perasaan siswa
Kegiatan Pembuka:
Catatan :
Apabila diaplikasikan oleh sekolah di luar provinsi Jawa Barat,
makanan yang dibawa bisa disesuaikan
Kecimpring adalah panganan keripik khas Jawa Barat berbahan dasar
singkong.
Kegiatan Inti:
Siswa menonton video pembuatan kecimpring
Kegiatan Penutup:
35. Pada tahap ini, siswa
mempresentasikan makanan tradisional
yang sudah dipilih oleh kelompok,
misalnya Empal Gentong, yaitu olahan
daging yang khas dari Cirebon atau
Peuyeum yang merupakan fermentasi
singkong yang nikmat. Kemudian
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Jumlah jam pelajaran:
4 JP
Alat & bahan:
Gambar makanan
perangkat audio visual
Referensi:
https://www.youtube.com/watch?
v=lvG8GriLACA
https://www.youtube.com/watch?
v=owRd5fXoFnQ
https://resepkoki.id/resep/resep-
empal-gentong/
https://www.resepmami.info/cara-
membuat-peuyeum-bandung/
Kegiatan Pembuka:
Guru menanyakan kesiapan dari masing-masing kelompok tentang
bahan presentasinya
Guru menjelaskan tentang pelaksanaan/teknis presentasi
termasuk asesmen apa yang mau dinilai/amati
Catatan :
Teknis presentasi dapat menyesuaikan dengan sarana dan
prasarana di sekolah masing-masing.
Kegiatan Inti:
Siswa mempersiapkan bahan presentasi bahan makanan yang akan
dipresentasikan.
Siswa mempresentasikan sesuai dengan kelompoknya diikuti
tanya jawab dari kelompok lain
Setelah presentasi siswa mengucapkan terima kasih.
Setelah siswa presentasi, guru memberikan masukan dan saran
untuk kemajuan dan perkembangan siswa
Kegiatan penutup:
Guru mengapresiasi pekerjaan kelompok
Guru menanyakan perasaan siswa
Aksi: 5.1 Presentasi Makanan Tradisional
36. PaPada tahap ini, siswa mempresentasikan
makanan tradisional yang sudah dipilih oleh
kelompok, misalnya Asinan Bogor, yaitu
olahan buah-buahan yang disiram dengan kuah
asam, manis, dan pedas yang menyegarkan
atau Surabi Bandung yang merupakan penganan
dari tepung beras dan santan dengan toping
yang beraneka ragam. Kemudian dilanjutkan
dengan sesi tanya jawab.
Jumlah jam pelajaran:
4 JP
Alat & bahan:
Gambar makanan
perangkat audio visual
Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=L6FMxLXC3qQ
https://resepkoki.id/resep/resep-serabi-
bandung-oncom/
https://www.youtube.com/watch?v=TzCEiPydb5A
https://www.dapurkobe.co.id/asinan-bogor
Asesmen: etika berpresentasi
Formatif: guru mengamati kepercayaan diri
siswa dan cara presentasi.
Kegiatan Pembuka:
Guru menanyakan kesiapan dari masing-masing kelompok tentang
bahan presentasinya
Guru menjelaskan tentang pelaksanaan/teknis presentasi
termasuk asesmen apa yang mau dinilai/amati
Catatan :
Teknis presentasi dapat menyesuaikan dengan sarana dan
prasarana di sekolah masing-masing.
Kegiatan Inti:
Siswa mempersiapkan bahan presentasi bahan makanan yang akan
dipresentasikan.
Siswa mempresentasikan sesuai dengan kelompoknya diikuti
tanya jawab dari kelompok lain
Setelah presentasi siswa mengucapkan terima kasih.
Setelah siswa presentasi, guru memberikan masukan dan saran
untuk kemajuan dan perkembangan siswa
Kegiatan penutup:
Guru mengapresiasi pekerjaan kelompok
Guru menanyakan perasaan siswa
Aksi: 5.2 Presentasi Makanan Tradisional
38. Aksi: 6.1 Fun Cooking
Perencanaan Fun Cooking
Pada tahap ini, siswa akan
ditanya tentang makanan khas
Jawa Barat yang disukai
Jumlah jam pelajaran:
4 JP
Alat & bahan:
Buku resep makanan
tradisional Jawa Barat
Alat tulis
Referensi:
Ajeng Dianawati. (2015). 5o
Masakan Khas Jawa Barat.
Wahyu Media Wacana.
Asesmen : Etika berdiskusi
Formatif: guru mengamati
jalannya diskusi yang sedang
terjadi pada siswa
Guru memberikan wawasan seputar makanan khas Jawa Barat yang mudah
untuk dibuat oleh siswa, termasuk alat dan bahannya serta cara
membuatnya
Guru memberikan langkah-langkah diskusi yang baik dan dapat
mengakomodasi semua peserta diskusi.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan dipilih salah satu siswa
menjadi pemimpin kelompok untuk melancarkan jalannya diskusi
Siswa melakukan diskusi kelompok dan sesekali guru melihat jalannya
diskusi.
Hasil diskusi merupakan sebagai keputusan bersama.
Guru mengapresiasi pekerjaan kelompok
Guru menanyakan perasaan siswa
Guru menanyakan hasil diskusi dari masing-masing kelompok
Kegiatan Pembuka:
Kegiatan Inti:
Kegiatan Penutup:
39. Aksi: 6.2 Fun Cooking
Perencanaan Fun Cooking
Pada tahap ini, Siswa Menyusun
proposal Fun Cooking yang berisi
Tujuan, alat dan bahan yang
diperlukan, cara membuat,
pembagian tugas, dan waktu
pelaksanaan
Jumlah jam pelajaran:
4 JP
Alat & bahan:
Panduan proposal
Alat tulis
Referensi:
https://www.parenting.co.id/usia-
sekolah/manfaat+aktivitas+masak+pa
da+anak
Asesmen: pembagian tugas pembuatan
proposal
Formatif: guru mengamati jalannya
pembuatan proposal yang sedang
terjadi pada siswa
Guru memberikan wawasan seputar pembuatan proposal yang baik kepada
siswa, yaitu adanya Tujuan, alat dan bahan yang diperlukan, cara
membuat, pembagian tugas, dan waktu pelaksanaan
Guru memberikan langkah-langkah diskusi yang baik dan dapat
mengakomodasi semua peserta diskusi.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan dipilih salah satu siswa
menjadi pemimpin kelompok untuk melancarkan jalannya pembuatan
proposal
Siswa melakukan pembuatan proposal secara kelompok dan sesekali guru
melihat jalannya pembuatan.
Proposal dikreasikan sesuai dengan seni sesuai dengan kemampuan
siswa
Proposal dibukukan.
Guru mengapresiasi pekerjaan kelompok
Guru menanyakan perasaan siswa
Guru menanyakan hasil diskusi dari masing-masing kelompok
Kegiatan Pembuka:
Kegiatan Inti:
Kegiatan Penutup:
42. Aksi: 6.3 Fun Cooking
Pada tahap ini, Siswa melakukan
kegiatan memasak bersama kelompok
dan berbagi hasil masakan
Jumlah jam pelajaran:
6 JP
Alat & bahan:
Perlengkapan memasak yang
dibutuhkan
Bahan yang dibutuhkan sesuai
dengan makanan tradisionalnya
Referensi:
-
Asesmen: pembagian tugas pembuatan
fun cooking
Formatif: guru mengamati jalannya
fun cooking yang sedang terjadi
pada siswa
Siswa melakukan fun cooking sesuai dengan proposal yang telah mereka
buat dan mengikuti arahan dari gurunya.
Hasil fun cooking di display kemudian dinilai oleh guru
Siswa berbagi makanan tradisional dengan kelompok lainnya.
Guru mengapresiasi pekerjaan kelompok
Guru menanyakan perasaan siswa
Guru menanyakan hasil fun cooking dari masing-masing kelompok
Kegiatan Pembuka:
Guru memberikan wawasan seputar fun cooking yang aman kepada siswa,
yaitu dengan menggunakan apron, pisau yang aman, di ruang terbuka.
Guru memberikan langkah-langkah memasak yang baik agar tidak terjadi
kecelakaan saat melakukan fun cooking
Catatan:
Tempat memasak disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing.
Kegiatan Inti:
Kegiatan Penutup:
44. Perencanaan Warung Pasundan
Pada tahap ini, Siswa Menyusun
proposal Warung Pasundan yang berisi
Tujuan, Outcomes, Rundown, Rancangan
layout area warung, anggaran biaya,
pembagian tugas
Jumlah jam pelajaran:
4 JP
Alat & bahan:
Panduan proposal
Alat tulis
Referensi:
https://www.parenting.co.id/usia-
sekolah/manfaat+aktivitas+masak+pada+a
nak
Asesmen: pembagian tugas pembuatan
proposal
Formatif: guru mengamati jalannya
pembuatan proposal yang sedang terjadi
pada siswa
Kegiatan Pembuka:
Guru memberikan wawasan seputar pembuatan proposal yang baik
kepada siswa, yaitu adanya Tujuan, Outcomes, Rundown,
Rancangan layout area warung, anggaran biaya, pembagian
tugas.
Guru memberikan langkah-langkah diskusi yang baik dan dapat
mengakomodasi semua peserta diskusi.
Kegiatan Inti:
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan dipilih salah satu
siswa menjadi pemimpin kelompok untuk melancarkan jalannya
pembuatan proposal
Siswa melakukan pembuatan proposal secara kelompok dan
sesekali guru melihat jalannya pembuatan.
Proposal dikreasikan sesuai dengan seni sesuai dengan
kemampuan siswa
Proposal dibukukan.
Kegiatan penutup:
Guru mengapresiasi pekerjaan kelompok
Guru menanyakan perasaan siswa
Tindak Lanjut : 7.1 Warung Pasundan
47. Perencanaan Warung Pasundan
Pada tahap ini, siswa bekerjasama
mempersiapkan lokasi dan dekorasi
Warung Pasundan, Menyebar undangan
ke orang tua dan teman-teman (adik
kelas)
Jumlah jam pelajaran:
6 JP
Alat & bahan:
Perlengkapan undangan
Perlengkapan dekorasi
perangkat audio visual
Referensi:
https://www.youtube.com/watch?
v=80V5DmYscsY
Asesmen: Pembagian tugas pembuatan
perencanaan warung pasundan
Formatif: Guru mengamati jalannya
pembuatan warung pasundan
Kegiatan Pembuka:
Guru memberikan wawasan seputar lokasi dan dekorasi Warung
Pasundan, Menyebar undangan ke orang tua dan teman-teman
(adik kelas).
Guru memberikan langkah-langkah membuat dekorasi dan undangan
Kegiatan Inti:
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan dipilih salah satu
siswa menjadi pemimpin kelompok untuk melancarkan jalannya
pembuatan proposal
Guru membagi tugas kepada siswa yang mempunyai bakan dan
mendesain undangan untuk menjadi pemimpin kelompok.
Siswa melakukan pembuatan dekorasi warung pasundan dan
undangan secara kelompok dan sesekali guru melihat jalannya
pembuatan.
Dekorasi dan undangan dikreasikan sesuai dengan seni sesuai
dengan kemampuan siswa
Kegiatan Penutup:
Guru mengapresiasi pekerjaan kelompok
Guru menanyakan perasaan siswa
Guru menanyakan hasil dekorasi dan undangan dari masing-
masing kelompok
Tindak Lanjut : 7.2 Warung Pasundan
48. Perencanaan Warung Pasundan
Pada tahap ini, siswa menerima tamu
kunjungan ke Warung Pasundan,
Presentasi panganan khas Jawa Barat
kepada tamu
Jumlah jam pelajaran:
6 JP
Alat & bahan:
Perlengkapan penyajian makan
Makanan tradsiopnal
Pakaian adat Jawa barat
Alat audio visual
Referensi:
https://www.youtube.com/watch?
v=80V5DmYscsY
Asesmen: Pembagian tugas warung
pasundan
Formatif: Guru mengamati jalannya
warung pasundan
Kegiatan Pembuka:
Guru menjelaskan kepada siswa tentang penyambutan tamu
kunjungan.
Guru menjelaskan kepada siswa cara mempresentasi makanan
tradisional kepada pengunjung
Kegiatan Inti:
Siswa berada di bagian stand sesuai dengan makanan
tradisional kelompoknya
Siswa melakukan penyambutan kepada para tamu yang datang.
Siswa menjelaskan kepada para tamu tentang makanan
tradisional kelompoknya
Bagi siswa yang bertugas di bagian kasir agar mempersiapkan
alat hitung, uang kembalian dan catatan
Kegiatan Penutup:
Guru mengapresiasi pekerjaan kelompok
Guru menanyakan perasaan siswa
Guru menanyakan pengalaman selama bertugas
Guru merefleksi dan evaluasi.
Tindak Lanjut : 7.3 Warung Pasundan
50. 1. BKD Jabar. Geografi dan Topografi Jawa Barat. Diakses pada Oktober 10, 2022. Diakses dari
https://bkd.jabarprov.go.id/page/10-geografi-dan-topografi-jawa-barat
2. Dapur Emak Kos. (2021). Cara Membuat Peuyeum Bandung Sendiri. Diakses dari https://www.youtube.com/watch?
v=lvG8GriLACA
3. Dapur Mamahs. (2020). Resep Asinan Buah Manis Pedas Segar Asinan Khas Bogor Ala Dapur Mamahs. Diakses dari:
https://www.youtube.com/watch?v=TzCEiPydb5A
4. Elsa. (2015). Manfaat Aktivitas Masak pada Anak. Diakses pada 14 Oktober 2022. Diakses dari:
https://www.parenting.co.id/usia-sekolah/manfaat+aktivitas+masak+pada+anak
5. Enjoy Aja. (2021). Gokil !! Ada 100 Menu Di Kedai Sunda Yang Bikin Ngiler !! Indonesian Traditional Food.
Diakses pada 14 Oktober 2022. Diakses dari:https://www.youtube.com/watch?v=80V5DmYscsY
6. Fauziah, Mufaridah (2021). Cara Membuat Peuyeum Bandung. Diakses pada 14 Oktober 2022. Diakses dari:
https://www.resepmami.info/cara-membuat-peuyeum-bandung/#google_vignette
7. Fauziah, Mufaridah (2021). Resep Serabi Bandung Oncom. Diakses pada 14 Oktober 2022. Diakses dari:
https://www.youtube.com/watch?v=L6FMxLXC3qQhttps://www.youtube.com/watch?v=5E8ZWr3-TB0
8. Hafeeza Cooking Gallery. (2021). Resep Empal Gentong Khas Cirebon. Diakses dari https://www.youtube.com/watch?
v=owRd5fXoFnQ
9. Kobe Boga Utama. (2020). Resep Asinan Bogor. Diakses Pada 14 Oktober 2022. Diakses Dari:
Https://Www.Dapurkobe.Co.Id/Asinan-Bogor
10.Lagu Daerah Indonesia. (2018, Juli 25). Es Lilin – Lagu Daerah Jawa Barat. Diakses dari
https://www.youtube.com/watch?v=5E8ZWr3-TB0
11.Luthfiyyah, Atsarina. (2021). Resep Empal Gentong. Diakses pada 14 Oktober 2022. Diakses dari:
https://resepkoki.id/resep/resep-empal-gentong/
12.Neneng Channel. (2021, April 16). Cara Membuat Kecimpring | Opak Singkong | Kicimpring | Usaha Rumahan [Video
file]. Diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=DHS5DuSzO10
13.Restu Bumi 16. (2020). Resep Dan Cara Buat Surabi Bandung - Mudah & Praktis. Diakses dari:
https://www.youtube.com/watch?v=L6FMxLXC3qQ
14.Wikipedia Ensiklopedia. Combro. Diakses pada Oktober 6, 2022. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Combro
DAFTAR PUSTAKA